ANALISIS TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR KUBIS (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat)

Transkripsi

1 ANALISIS TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR KUBIS (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) Oleh LUSIANA AGUSTINA A PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 RINGKASAN LUSIANA AGUSTINA. Analisis Tataniaga dan Keterpaduan Pasar Kubis (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan A.FAROBY FALATEHAN Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 yaitu kurang lebih 220 juta jiwa dan masih akan mengalami pertumbuhan sekitar 1,4 persen per tahun (Badan Pusat Statistik, 2005). Seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita dan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya pemenuhan gizi, terutama kebutuhan akan vitamin dan mineral. Hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan vitamin dan mineral. Oleh karena itu usaha hortikultura merupakan bisnis yang mempunyai prospek yang cerah dalam dunia perdagangan Produksi sayuran paling besar yaitu kol/kubis. Produksi kubis mencapai ton pada tahun 2006 (13,3 persen) dari jumlah produksi sayuran di Indonesia. Tanaman kubis mengalami jumlah produksi yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh adanya serangan hama maupun akibat perubahan luas tanam. Salah satu daerah penghasil kubis di Indonesia adalah Jawa Barat yang mempunyai lahan dan hasil produksi terbesar untuk pulau Jawa. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, Kecamatan Cimenyan merupakan salah satu sentra produksi kubis. Luas panen, jumlah produksi dan produktivitas kubis di Desa Cimenya berfluktuatif. Selisih antara harga jual yang diterima petani kubis di Desa Cimenyan dengan harga yang diberlakukan pedagang (marjin tataniaga) cukup besar, dimana para petani hanya bertindak sebagai price taker (penerima harga). Marjin tataniaga yang semakin besar serta tidak adanya keterpaduan harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen pada umumnya akan menyebabkan persentase bagian harga yang diterima oleh petani (farmer s share) akan semakin kecil. Penyebaran marjin yang tidak merata dan harga yang rendah di tingkat petani tersebut dapat mempengaruhi pendapatan petani. Penelitian analisis tataniaga kubis bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi saluran, lembaga, fungsi, serta struktur dan prilaku pasar tataniaga Kubis di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung (2) Menganalisis margin tataniaga, farmer s share, rasio keuntungan dan biaya serta tingkat keterpaduan pasar antara pasar lokal (di tingkat petani) dengan pasar acuan (Pasar Induk Caringin Bandung dan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta). Pengambilan responden petani dilakukan dengan sengaja (purposive), dengan jumlah petani 30 orang, sedangkan untuk pedagang dilakukan dengan metode snowball sampling, yaitu dengan cara mengikuti arus pemasaran kubis, dari mulai petani hingga konsumen akhir. Responden pedagang terdiri dari pedagang pengumpul I, 4 orang, pedagang pengumpul II, 2 orang, pedagang grosir 3 orang, dan pedagang pengecer 5 orang.

3 Terdapat tiga saluran tataniaga kubis di Desa Cimenyan yaitu: (1) Petani Pedagang Pengumpul I Grosir Pengecer Konsumen (2)Petani pedagang pengumpul II Grosir Pengecer Konsumen (3) Petani Grosir Pengecer Konsumen. Saluran dua dibagi menjadi dua bagian, pertama pemasaran di daerah produksi (lokal) dan kedua pemasaran di luar daerah produksi. Struktur pasar yang dihadapi petani kubis dan pedagang pengumpul I yaitu oligopsoni. Pedagang pengumpul II, grosir dan pengecer menghadapi pasar oligopoli. Prilaku pasar diidentifikasi dengan mengamati kegiatan tataniaga dalam proses pembelian dan penjualan, sistem penentuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama antar lembaga tataniaga kubis di Desa Cimenyan. Alternatif saluran tataniaga yang memberikan keuntungan paling besar bagi petani dibandingkan dengan saluran lainnya berdasarkan nilai total margin, farmer s share, rasio keuntungan terhadap biaya adalah saluran tiga dengan nilai total margin sebesar Rp 1.681,87, farmer s share terbesar yaitu 55,81 persen, rasio keuntungan terhadap biaya terbesar yaitu 2,28. Analisis keterpaduan pasar antara pasar produsen - pasar Induk Caringin dan pasar produsen - pasar Induk Kramat Jati menunjukkan bahwa pada kedua analisis tersebut memiliki keterpaduan jangka pendek dengan nilai IMC masingmasing < 1 yaitu 0,920 dan 0,228. Nilai koefisien b 2 pada masing-masing analisis < 1 yaitu 0,459 dan 0,674. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada keterpaduan jangka panjang antara kedua pola tersebut. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur pasar yang terjadi dalam tataniaga kubis ini adalah tidak bersaing sempurna. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : (1) Petani perlu mengatur kembali jadwal produksi dan panennya, sehingga dapat mengantisipasi kelangkaan serta melimpahnya produk di pasar dan dapat mengatasi fluktuasi harga kubis, (2) Disarankan petani memilih saluran pemasaran III yang memiliki nilai farmer s share dan rasio keuntungan yang paling besar diantara saluran yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengaktifan kembali kelompok petani dan membentuk koperasi petani, sehingga pemasaran dapat dilakukan secara kolektif untuk mengurangi biaya pemasaran serta dapat meningkatkan bargaining position petani dalam keputusan pengambilan harga.

4 ANALISIS TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR KUBIS (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) Oleh LUSIANA AGUSTINA A Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

5 Judul Skripsi Nama Mahasiswa NRP : Analisis Tataniaga dan Keterpaduan Pasar Kubis (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) : Lusiana Agustina : A Menyetujui, Dosen Pembimbing A. Faroby Falatehan, SP.ME NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP Tanggal Kelulusan :

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR KUBIS (STUDI KASUS DESA CIMENYAN, KECAMATAN CIMENYAN, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT) ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Bogor, Agustus 2008 Lusiana Agustina A

7 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Lusiana Agustina. Penulis dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1986 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Agus Supriadi dan Nina Suhartina. Pendidikan formal penulis dimulai dari SDN Gunung Mas Tugu Selatan Cisarua Bogor lulus tahun 1998, melanjutkan pendidikan menengah pertama di SLTPN 3 Manonjaya Tasikmalaya lulus tahun Pada tahun yang sama penulis diterima di SMUN I Manonjaya Tasikmalaya dan lulus pada tahun Setelah lulus SMU, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Fakultas Pertanian, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Kegiatan organisasi yang diikuti penulis diantaranya Pasukan Pengibar Bendera tahun , Organisasi Siswa Intra Sekolah tahun , Teater SMU tahun , Organisasi Mahasiswa Daerah Tasikmalaya (HIMALAYA) tahun , Teater Ladang Seni tahun , dan Paduan Suara Mahasiswa Agria Suara tahun

8 KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan manusia, rahmat semesta alam Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala kesempatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang diberi judul Analisis Tataniaga dan Keterpaduan Pasar Kubis (Studi Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini. Bogor, Agustus 2008 Lusiana Agustina A

9 UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu, memberi dukungan, serta doa yang diberikan selama menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih kepada : 1. Kepada kedua orangtua penulis, Mama dan Bapak tersayang, Pak Erlan, juga kedua saudara perempuan penulis, Livia Agustina dan Lena Agustina. Terimakasih atas doa, kasih sayang, semangat dan nasehat yang tulus kepada penulis. 2. Kepada A.Faroby Falatehan, SP.ME sebagai dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas bimbingan, kesabaran, pengertian, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. 3. Kepada Dr. Ir. Ratna Winandi, MS sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan masukan koreksi dan saran yang berguna bagi perbaikan skripsi ini. 4. Kepada Eva Anggraini, S.Pi, M.Si sebagai dosen penguji dari komisi pendidikan atas masukan dan saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini. 5. Kepada teman seperjuangan penulis, Ade (Akhirnya De..,terimakasih atas kerjasama, bantuan, semangat, doa dan pengertian yang diberikan. Karena semangat, perjuangan dan keberhasilan adalah milik kita!

10 6. Kepada Cha_Does (Irnawaty, Avenia, Cita, Vina, Ida, dan Wulan), Rissa (Queen Castle), Fitria, Dyla, Arif, Sari, Aghiez, Yudi, Deli, Galih, Lingga, Budi, Bj, Jimmy, Nana, Kevin, Pipit, Cian, Mute, Nia, Risti, Maya, Mayang, Oween, Tita, Evie, Devi juga teman-teman EPS 41. Terimakasih atas persahabatan, kebersamaan, semangat, doa dan kepercayaan semoga tetap terjalin sebagai kebaikan yang sempurna disisi-nya. 7. Kepada warga kosan ITB (Juventy, Deasly, Ida, Jo dan Ruth). Terimakasih atas kebersamaan, kesabaran, kasih sayang, semangat, doa dan suasana nyaman yang diberikan kepada penulis. 8. Kepada teman teman KKP penulis, Enung, Nina, Novi, Merka, Roni dan Dior. Terimakasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan. 9. Staf Sekretariat EPS, Mba Pini, Mba Santi, Mba Tuti, Pak Basir, Pak Dayat dan Pak Husein atas segala bantuan dan dukungannya. 10. Bapak kepala Desa yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Cimenyan. 11. Bapak Dadang selaku ketua kelompok tani dan para petani serta pedagang yang telah bersedia menjadi responden, yang selalu membantu penulis dalam mengambil data dan memberikan nasehat dalam penulisan skripsi ini. 12. Para penyuluh Desa Cimenyan yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian. 13. Semua pihak yang sangat membantu dan belum tercatat di lembaran ini, terimaksih yang sebesar-besarnya.