BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS"

Transkripsi

1 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoritis Pengertian Critical Success Factors Critical Success Factors merupakan faktor penting bagi perusahaan sebagai penunjang dalam mencapai keberhasilan, sehingga dalam usahanya untuk mempertahankan keberhasilan jangka panjangnya, maka perusahaan harus menentukan strategi bersaingnya, yaitu berupa seperangkat kebijakan, prosedur yang mengarah pada keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Menurut Ward (2002:209) Critical Success Factors sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang. Sedangkan menurut Mcleod (2001:109), berpendapat bahwa Critical Success Factors adalah suatu bentuk aktivitas perusahaan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan itu sendiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Critical Success Factors dapat pula diartikan dengan beberapa area kunci di mana segala sesuatunya harus berjalan dengan benar agar bisnis dapat berkembang. Dari definisi-definisi diatas, maka Critical Success Factors dapat diartikan sebagai variabel-variabel penting dalam lingkungan usaha yang mempengaruhi kesuksesan dan keunggulan perusahaan dalam mencapai tujuannya. 7

2 Karakteristik Critical Success Factors Menurut Mardiasmo (2002:124) kunci sukses faktor memiliki beberapa karakteristik, antara lain : 1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi. 2. Dapat berubah dengan cepat. 3. Perubahannya tidak dapat diprediksi. 4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera. 5.Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (Surrogate). Sebagai contoh, kepuasan konsunsumen tidak dapat diukur secara langsung, akan tetapi dapat dibuat ukuran antara, misalnya jumlah aduan, tuntutan dapat dijadikan variabel kunci Identifikasi Critical Success Factors Perusahaan berada dalam lingkungan bisnis harus menggunakan manajemen yang baik dan terarah untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang terutama dilihat pada ukuran-ukuran operasional bersifat non keuangan, misalnya dapat dilihat pada kualitas produk, kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan peluang-peluang pada pertumbuhan ekonomi tetapi tetap memperhatikan ukuran operasional yang bersifat keuangan. Menurut Hariadi (2003:138) identifikasi critical success factors dapat dilakukan secara sederhana yaitu dengan mengamati fungsi fungsi yang dilakukan oleh perusahaan dan mempertanyakan mengapa konsumen bersedia membayar untuk mendapatkan apa yang ditawarkan. Mengapa perusahaan dan bukan pesaing kita yang seharusnya mampu menjual produk dengan volume yang menguntungkan.

3 9 Analisis SWOT, menurut Blocher et al. (2007:58) analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan faktor faktor keberhasilan kritis (critical success factors) yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. lebih baik untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian apa kelebihannya. Jika terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya melupakan kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan pendekatan TOWS daripada SWOT. Jika TOWS menggunakan pendekatan dengan melihat dari faktor eksternal, maka SWOT menggunakan pendekatan dari faktor internal (Anonim, 2005). Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan jauh melebihi perusahaan lain. Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasikan dengan cara melihat sumber daya spesifik yang ada di dalam perusahaan seperti : 1. Lini Produk. 2. Manajemen. 3. Penelitian dan pengembangan. 4. Produksi. 5. Pemasaran. 6. Strategi.

4 Manfaat analisis Critical Success Factory Adapun manfaat Critical Succss Factory menurut Ward dan Peppard (2002) adalah sebagai berikut : 1. Teknik yang paling efektif. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif yang melibatkan manajemen dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Secara kesuluruhan, CSF telah mengakar atau terikat kuat pada bisnis dan memberikan solusi yang menjanjikan bagi para manajer dalam menggunakan sistem informasi yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui faktor-faktor penentu keberhasilan. 2. Berkolerasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi. Analisa CSF menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi itu sendiri. Dengan demikian, Sistem Informasi dapat dibuat sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. 3. Perantara Informasi yang baik. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu yang memiliki keterkaitan dengan bisnis atau proyek yang sedang dilakukan.

5 11 4. Prioritas potensi investasi modal. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan informasi dengan CSF, CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial. 5. Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah penting. Pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, analisa CSF membantu memfokuskan manajemen untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang penting dan memiliki prioritas paling tinggi untuk diselesaikan. 6. Mempermudah Identifikasi proses. Apabila analisa CSF digunakan sejalan dengan Analisa Value Chain, analisa CSF sangat berguna untuk mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui aksi-aksi atau proses yang paling tepat untuk dilaksanakan. 7. Memberikan Gambaran lengkap tentang informasi. Memungkinkan pihak manajemen puncak untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai sasaran, fungsi, informasi, faktor sukses kritikal, dan struktur organisasi dari perusahaan Analisis SWOT dan Analisis TOWS A. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats) Analisis SWOT merupakan alat untuk mencapai pengertian yang lebih baik diantara pola manajer berkaitan dengan keberhasilan perusahaan, yaitu :

6 12 1. Identifikasi kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) Kekuatan (Strenghts) adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra kepemimpinan, pasar, hubungan pembeli dan pemasok serta budaya organisasi. Sedangkan kelemahan (Weakness) menunjukan kekurangan atau keterbatasan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapasitas yang serius menghambat kinerja efektif perusahaan yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing. Kekuatan dan Kelemahan dapat diidentifikasi dengan cara melihat sumber daya yang ada di dalam perusahaan, meliputi : a. Lini Produk Apakah produk perusahaan merupakan produk yang inovatif? Apakah produk yang ditawarkan terlalu umum atau terlalu khusus? Apakah ada kecanggihan atau kekhususan teknologi yang penting? b. Manajemen Bagaimana tingkat kompetensi dan pengalaman manajemen. c. Penelitian dan Pengembangan Apakah perusahaan berada di depan atau di belakang para pesaing? Bagaimana perkiraan masa depan produk atau jasa penting yang baru? d. Produksi Seberapa bersaing, fleksibel, produktif dan canggih kah proses produksi yang ada saat ini? Rencana apa yang ada untuk memperbaiki fasilitas dan proses?

7 13 e. Pemasaran Seberapa efektif pendekatan pemasaran secara keseluruhan yang meliputi promosi, penjualan, dan periklanan? f. Strategi Seberapa jelaskah identifikasi dan dikomunikasikan serta seberapa efektif diimplementasikan stretegi perusahaan? 2. Identifikasi peluang (opportunities) dan ancaman (threaths). Peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan cara melihat faktor-faktor yang berada di luar perusahaan. Peluang (opportunities) merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Tren demografi, perubahan kebijakan, dan perubahan teknologi dalam industri dapat menjadi hal yang menguntungkan atau merugikan bagi perusahaan. Contonya menuanya populasi penduduk di suatu negara dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa kebutuhan usia lanjut. Sedangkan ancaman (threaths) dapat berupa masuknya pesaing baru atau produk pesaing, perubahan kebijakan pemerintah yang bersifat tidak menguntungkan dan perubahan teknologi yang tidak menguntungkan perusahaan. Peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan cara melakukan analisis industri pesaingnya meliputi : a. Hambatan untuk masuk. Menganalisis faktor-faktor tertentu, seperti persyaratan modal, skala ekonomi, differensiasi produk, dan akses ke dalam saluran distribusi tertentu melindungi perusahaan dari pendatang baru, biaya kepindahan pembeli,

8 14 peraturan dan kebijakan pemerintah yang menguntungkan perusahaan, serta batasan pendidikan dan perizinan membatasi persaingan. b. Intensitas persaingan (persaingan diantara para anggota industri). Seberapa ketat persaingan dalam industri yang dihadapi oleh perusahaan.tekanan dari produk pengganti. Akankah kehadiran produk pengganti meningkatkan insentitas persaingan bagi perusahaan. c. Kekuatan posisi tawar pelanggan (Bargaining Power pelanggan). Posisi tawar para pelanggan akan cenderung menjadi lebih tinggi jika biaya untuk berpindah (Swicthing cost) rendah dan jika produk tidak terdifferensiasi. d. Kekuatan posisi tawar pemasok (Bargaining Power pemasok). Kekuatan posisi tawar pemasok yang dimiliki pemasok akan menjadi lebih tinggi jika kelompok pemasok perusahaan didominasi oleh beberapa konsumen lain yang lebih baik untuk produk-produknya. B. Analisis TOWS(Threats, Opportunities, Weakness and Strengths) Konsep pemasaran jelaslah memiliki dasar yang lebih kuat daripada konsep penjualan. Disamping analisa SWOT, penting juga dilakukan analisa TOWS. Sangat penting untuk melihat apa ancaman yang akan kita hadapi daripada melihat peluang terlebih dahulu. Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan manajemen untuk berpikir kritis operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal.

9 15 Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi perusahaan, analisis TOWS memungkinkan manajemen untuk memilih beberapa strategi yang paling efektif dan memanfaatkan peluang yang tersedia. Perlu juga untuk melihat ancaman terlebih dahulu, baru kemudian mencari peluang dari ancaman tersebut. Dan begitu pula, lebih baik untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian apa kelebihannya. Jika terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya melupakan kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan pendekatan TOWS daripada SWOT. Jika TOWS melihat dari luar ke dalam, maka SWOT menggunakan pendekatan sebaliknya, melihat dari dalam keluar (Anonim, 2005) Perbedaan dan Persamaan Analisis SWOT dan Analisis TOWS A. Perbedaan Analisis SWOT dan Analisis TOWS Analisis SWOT dan analisis TOWSadalah dua analisis yang memiliki fokus analisis yang berbeda. Berikut adalah perbedaan fokus antara analisis SWOT dan TOWS menurut Gregory Hamel (2008) : 1. Analisis SWOT lebih menekankan pada faktor kondisi dan situasi internal, yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau perusahaan (SW). Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan faktor eksternal, ancaman dan kesempatan (OT). 2. Analisis TOWS terlebih dulu mempelajari dan menginvestigasi peluang beberapa faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, sesudah mendapatkan informasi eksternal, barulah dilakukan

10 16 beberapa penyesuaian sampai perbaikan potensi internal untuk menciptakan peluang menguntungkan. B. Persamaan Analisis SWOT dan Analisis TOWS Gregory Hamel (2008) mengungkapkan, bahwa analisis SWOT dan TOWS memiliki persamaan, persamaan tersebut antara lain adalah : 1. Memiliki empat elemen, yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 2. Memiliki empat strategi utama yaitu: a. SO (Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar. b. WO (Turn Around) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada. c. ST (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untukmenghindari ancaman yang ada di luar. d. WT (Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada Tujuan Analisis TOWS Dalam melakukan suatu analisis, pastilah menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan menggunakan analisis yang dipilih, begitu pula dengan analisis TOWS. Berikut adalah beberapa tujuan dari analisis TOWS: 1. Untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan strategi yang terbaik.

11 17 2. Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia. 3. Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa solusi. 4. Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan. Seperti halnya dengan analisis TOWS, analisis SWOT juga memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tujuan dari analisis SWOT : a. Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai input untuk merancang proses, sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. b. Untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu c. Mengetahui keuntungan yang dimiliki perusahaan kompetitor d. Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan, dan pengembangan produk yang dihasilkan Pengertian Organisasi Sektor Publik (Nirlaba) Secara umum, organisasi nirlaba (non profit organization) adalah suatu instansi yang dalam menjalankan operasinya tidak berorientasi memperoleh laba. Namun demikian, bukan berarti organisasi nirlaba tidak diperbolehkan menerima atau menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut digunakan untuk menutup biaya operasional / kembali disalurkan untuk kegiatan utamanya lagi terutama dalam melakukan inovasi. Sedangkan menurut Anthony & Govindarajan (2005:406) juga mempunyai pendapat yang hampir sama tentang pengertian organisasi nirlaba. Mereka

12 18 berpendapat bahwa organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada, atau untuk manfaat dari, anggotanya, pejabatnya, maupun direkturnya. Akan tetapi, organisasi nirlaba dapat mengompensasi karyawannya, termasuk pejabat dan anggotanya, untuk jasa yang diberikan dan untuk barang-barang yang dipasok. Definisi ini tidak menghalangi organisasi untuk memperoleh laba. Organisasi nirlaba (sektor publik) memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada dari mana sumber daya organisasi berasal, tujuan utama organisasi, dan pemilikan modal. Karakteristik yang biasanya melekat pada organisasi nirlaba adalah sebagai berikut (IAI, 2004 : Par 01) : 1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengaharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memperoleh laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri / pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak pernah dijual, dialihkan,atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporasi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

13 19 Jadi, dengan adanya ciri-ciri organisasi sektor publik diatas dapat disimpulkan bahwa apabila dibandingkan dengan organisasi lain, organisasi nirlaba memiliki karakteristik, yaitu: A. Motif mencari laba bukan merupakan orientasi utama. B. Dimiliki secara kolektif oleh masyarakat, dan kepemilikan tidak dibuktikan dalam bentuk saham yang dapat diperjual belikan, karena segala catatan yang bersifat pribadi tidak ditemui dalam organisasi pemerintahan. C. Kontribusi sumber keuangan yang diberikan masyarakat tidak secara langsung berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh pemerintah 2.1.9Strategi Bersaing Perusahaan yang berada pada lingkungan bisnis selalu mempunyai persaingan. Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan atau organisasi. Agar dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu merumuskan strategi yang menguntungkan yang dapat dipertahankan dengan mengetahui apa saja kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya dan terciptanya keunggulan dalam bersaing. Menurut Bambang Hariadi (2003:91) Strategi bersaing merupakan langkahlangkah strategis berencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing, sehingga dapat menarik perhatian kosumen, memperkuat posisi pasar dan bertahan terhadap tekanan para pesaingnya. Strategi bersaing hanya fokus pada rencana tindakan manajemen untuk bersaing dengan sukses dan memberikan nilai yang sangat bagus pada konsumen. Menurut Blocher Edisi

14 20 Terjemahan (2007:32) strategi bersaing merupakan seperangkat kebijakan, prosedur dan pendekatan-pendekatan yang mengarahkan pada keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Menurut Blocher et al. (2007:32) dalam mengembangkan posisi kompetitif yang dapat bertahan, setiap perusahaan secara sengaja atau sebagai akibat tekanan pasar akan mencapai satu dari dua strategi kompetitif : 1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership) Kepemimpinan biaya (cost leadership) merupakan strategi dimana perusahaan mengungguli para pesaing dalam memproduksi barang atau jasa dengan biaya paling rendah. Perusahaan yang paling unggul dalam biaya menghasilakan laba secara berkesinambungan pada harga yang rendah, oleh karena itu membatasi pertumbuhan persaingan dalam industri melalui keberhasilannya dalam perang. 2. Strategi Pembedaan Produk (Differensiasi) Strategi diferensiasi diimplementasikan dengan cara menciptakan persepsi di kalangan pelanggan bahwa produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan bersifat unik dengan cara tertentu, biasanya dengan menjadi lebih berkualitas. Jika pelanggan mulai yakin bahwa perbedaanya dengan produk pesaing tidak lagi signifikan, maka produk pesaing yang biayanya lebih rendah akan menarik. 3. Strategi Fokus Strategi Fokus ini diimplementasikan dengan cara memberi target pada perusahaan atau organisasi, dengan memusatkan perhatian yang serius pada suatu segmen pasar tertentu atau spesifik, misal melalui jenis pelanggan, lini produk, dan geografi. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang pasar dimana

15 21 persaingannya tidak ketat atau dimana perusahaan atau organisasi mempunyai keunggulan kompetitif karena teknologi atau bentuk lain dari deferensiasi Adapun beberapa strategi non profit menurut Nawawi (2000:175) yang khususnya di bidang pendidikan yaitu: a. Strategi Agresif Strategi agresif ini dilakukan dengan membuat program-program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan mendobrak penghalang, rintangan dan ancaman untuk mencapai keunggulan yang ditargetkan. b. Strategi Konserfatif. Strategi Konserfatif ini dilakukan dengan cara membuat program-proram dan mengatur langkah-langkah atau tindakan dengan cara sangat berhati-hati disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku. c. Strategi Deffensif. Strategi bertahan (deffensif) dilakukan dengan cara membuat proram-program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mempertahankan kondisi keunggulan atau prestasi yang sudah dicapai. d. Strategi kompetitif. Strategi kompetitif ini dilakukan dengan cara membuat program-program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mewujudkan keunggulan yang melebihi organisasi non-profit lainnya yang sama atau posisi dan jenjangnya sebagai aparatur pemerintah.

16 22 e. Strategi Innovative. Strategi ini dilakukan dengan cara membuat program-program, dan mengatur langkah-langkah atau tindakan agar organisasi non-profit selalu tampil sebagaipelopor pembaharuan dalam bidang pemerintah khususnya dibidang tugas pokok masing-masing sebagai keunggulan atau prestasi. f. Strategi Diversifikasi. Strategi Diversifikasi dilakukan dengan cara membuat program-program, proyek-proyek atau mengatur langkah-langkah atau tindakan yang berbeda dari strategi yang biasanya diajukan sebelumnya atau berbeda dari strategi yang dipergunakan organisasi non-profit lainnya dibidang pemerintahan dalam memberikan pelayanan umum dan melaksanakan pembangunan. g. Strategi Preventif. Strategi preventif ini dilakukan dengan cara membuat program-program, proyek-proyek dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kekeliruan, baik yang dilakukan oleh organisasi sendiri maupun yang diperintahkan oleh organisasi atasan.tidak semua strategi yang telah diuraikan di atas dapat dipergunakan oleh sebuah organisasi non-profit, karena tidak semua strategi di atas dapat mewujudkan keunggulan berupa prestasi yang diinginkan sebuah organisasi, yang diketahui dari analisis internal dan eksternal Pengertian Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam

17 23 mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu organisasi. Sedangkan menurut Tim Studi Lapangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (BPKP, 2002:80), kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program kebijksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategi (strategic planning) suatu organisasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kinerja merupakan prestasi yang dapat dan harus dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan Pengukuran Kinerja Menurut Mardiasmo (2002:123), pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecard melibatkan empat aspek, yaitu : financial (keuangan), pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Balance Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu : balanced (berimbang) dan scorecard (Kartu skor). Pada awalnya balanced scorecard merupakan kartu yang dimanfaatkan untuk mencatat skor hasil kerja eksekutif dimasa depan yang dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini dimanfaakan untuk mengevaluasi kinerja eksekutif diukur secara berimbang dari 2 (dua) perspektif, yaitu keuangan dan non- keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal (Mulyadi, 2007:3).

18 24 Critical Success Factors dalam penerapan kinerja lembaga pendidikan dalam tabel 1 : No 1 Tabel 1 CSF Dalam Penerapan Kinerja Lembaga Pendidikan Critical Success Tujuan Strategik Indikator Kinerja Factors (CSF) Layanan berkualitas dan tepat waktu. Memantau secara terus menerus untuk memastikan bahwa pelayanan berkualitas dan tepat waktu. Pelayanan yang tepat waktu dan berkualitas. 2 SDM yang bermutu tinggi dan terlatih. Memantau proses recruitment dan seleksi SDM untuk menghasilkan SDM bermutu tinggi. Tingkat ketrampilan pendidikan yang sesuai dengan bidang kerja. Guru mampu menghantarkan para siswa-siswi menuju ke Memastikan bahwa para guru jenjang selanjutnya di Guru yang telah melaksanakan aktivitas lembaga pendidikan 3 berkualitas. sesuai dengan tujuan untuk SMA yang menciptakan lulusan berkualitas. berkompeten dan mampu menjadikan siswa-siswi yang berprestasi. Efektifitas metode Sistem pengajaran. pengajaran Menciptakan sistem pengajaran 4 yang efektif yang efektif dan efisien. Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan efisien. pasar kerja. Kesesuaian fasilitas pendukung lembaga Kelengkapan Memastikan bahwa lembaga pendidikan dengan 5 sarana dan mempunyai fasilitas pendukung standar yang prasarana. yang memadai. ditetapkan dinas pendidikan. Sumber :

19 25 Pengukuran kinerja menggunakan metode balanced scorecard pada perspektif pelanggan menurut Lodovicus Lasdi (2002) bahwa pada perspektif pelanggan terdapat lima tujuan utama yaitu : 1. Pangsa Pasar 2. Retensi Pelanggan (Customer Retention) 3. Jumlah Pelanggan Baru (Number of New Customers) 4. Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) 5. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Persuahaan Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing (Hansen dan Mowen,2006).

20 Rerangka Pemikiran Analisis Critical Success Factors Kinerja pada lembaga pendidikan SMP Luqman Al-Hakim Surabaya Faktor Eksternal Faktor Internal Thread Opportunity Weakness Strength (Ancaman) (Peluang) (Kelemahan) (Kekuatan) Strategi Bersaing Keunggulan Bersaing Pada Lembaga Pendidikan SMP Luqman Al-Hakim Surabaya Gambar 1 Rerangka Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 24 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Critical Success Factors 1. Pengertian Critical Success Factors Perusahaan berada dalam lingkungan bisnis harus menggunakan manajemen stratejik untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI 20 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Critical Success Factors 1. Pengertian Critical Success Factors Peranan manajemen strategik yang digunakan perusahaan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang membuat dunia usaha semakin berkembang, termasuk usaha di bidang otomotif jasa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan terkait dengan masalah mutu pendidikan di Indonesia saat ini adalah tingkat mutu pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut organisasi maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan. Setiap perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial). 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA Kinerja merupakan kontribusi yang dapat diberikan oleh seseorang atau devisi untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggipada masa kini dan masa yang akan datang di bidang pemasaran, maka peranan dunia

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis, maka perusahaan dituntut untuk bersaing dalam memenangkan pangsa pasar agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten

Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten Retnowati, Analisis CSF, SWOT dan TOWS, Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten 31 Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten Nurcahyani Dewi Retnowati Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun dalam sektor organisasi perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun dalam sektor organisasi perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam berbagai sektor, baik dalam sektor bisnis maupun dalam sektor

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci 6 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengenrtian Key Success factors Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci yang bias membuat

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap pengukuran kinerja perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan. 7 Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaingnya. Setiap unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) ¹Diqy Fakhrun Shiddieq, S.T.,M.Kom, ²Bayu Purnomo ¹Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA ²Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang

BABI PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang membuat dunia usaha semakin berkembang, termasuk usaha di bidang produsen bronjong. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014 ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang 10-11 November 2014 Tujuan Pembelajaran Peserta memahami dan mampu menjelaskan ragam masalah bisnis Peserta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, teori organisasi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut pendapat Warsito (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan darat khususnya di bidang pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa metode analisa yang digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, ada dua metode dalam penelitian ini yaitu metode analisa SWOT dan Balance Scorecard.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BB III METODOLOGI PENILITIN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. dapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 Mata Kuliah : MANAGEMEN STRATEGIK Lucky B Pangau, S.Sos MM Email : lucky_pangau@yahoo.com Phone : 0877-3940-4649 KONSEP MANAJEMEN STRATEJIK Untuk menyusun STRATEGI

Lebih terperinci