IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST AZYL YUNIA KOMALA SARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST AZYL YUNIA KOMALA SARI"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST AZYL YUNIA KOMALA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2013 Azyl Yunia Komala Sari NIM G

4

5 ABSTRAK AZYL YUNIA KOMALA SARI. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest dibimbing oleh ANIK DJURAIDAH dan LA ODE ABDUL RAHMAN. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tingginya angka anemia ibu hamil sejalan dengan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama zat besi pada ibu hamil. Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah anemia pada ibu hamil adalah dengan mengklasifikasikan faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Metode CHAID (Chisquare Automatic Interaction Detection) merupakan salah satu metode yang membahas masalah klasifikasi yang diterapkan pada data yang bertipe kategorik untuk peubah responnya. Metode CHAID diterapkan pada delapan (8) peubah penjelas yang digunakan pada penelitian ini dengan pengulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh perbedaan hasil pohon klasifikasinya. Perbedaan hasil klasifikasi dengan metode CHAID mengakibatkan ketidakstabilan peubah pencirinya, oleh karena itu dilanjutkan dengan metode random forest untuk melihat peubah penciri yang stabil. Metode random forest menghasilkan tiga peubah penjelas yang stabil secara berurutan adalah lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), dan umur klinis ibu hamil. Peubah penciri hasil random forest diterapkan pada metode CHAID untuk melihat klasifikasinya. Metode CHAID dengan kriteria random forest menghasilkan kriteria ibu hamil yang cenderung anemia ketika ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm dan pemeriksaan kehamilan kurang atau sama dengan empat kali, sedangkan kriteria tidak anemia ketika ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih besar atau sama dengan 23.5 cm dan melakukan pemeriksaan kehamilan (anc) lebih dari satu kali. Kata Kunci: anemia pada ibu hamil, CHAID, random forest ABSTRACT AZYL YUNIA KOMALA SARI. Identification of factors that affect the maternal anemia status using CHAID method and Random Forest method. Advised by ANIK DJURAIDAH and LA ODE ABDUL RAHMAN. Maternal anemia is one of problem in society. The high rates of maternal anemia in line with lack of awareness to iron consumption. The solution for this problem is classifiying the factors associated with maternal anemia status. CHAID method (Chisquare Automatic Interaction Detection) is one of classification method which type categorical response variable. In this study, CHAID method applied to eight explanatory variable with repetition three times so that the resulting classification tree is different. Differences in classification result with the CHAID method lead to instability identifier variable therefore proceed with the

6 random forest method to see identifier variable that stable. Random forest produced three explanatory variables sequentially stable are upper arm circumference (lila), frequency of prenatal care (anc), and maternal age clinical. Identifier variable be produced random forest method applied to the CHAID method to see its classification. CHAID method with random forest criteria produce that maternal anemia criteria if maternal upper arm circumference (lila) less than 23.5 cm and frequency of prenatal care (anc) less than four times, where as maternal normal if maternal upper arm circumference (lila) more than 23.5 cm and frequency of prenatal care (anc) more than one. Key words: anemia, maternal, CHAID, random forest

7 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST AZYL YUNIA KOMALA SARI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

8

9 Judul Skripsi: Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest Nama : Azyl Yunia Komala Sari NIM : Disetujui oleh Dr Ir Anik Djuraidah, MS Pembimbing I Abdul Rahman SSi MSi Pembimbing II Tanggal Lulus: 2013

10 Judul Skripsi: Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest Nama : Azyl Yunia Komala Sari NIM : G Disetujui oleh Dr Ir Anik Djuraidah, MS Pembimbing I La Ode Abdul Rahman, SSi MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Hari Wijayanto, MS Ketua Departemen Tanggal Lulus:

11 PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah yang berjudul Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil Menggunakan Metode CHAID dan Random Forest ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika di Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr Ir Anik Djuraidah, MS dan Bapak La Ode Abdul Rahman, SSi MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penulisan karya ilmiah ini. 2. Bapak Dr Anang Kurnia selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam penulisan karya ilmiah ini. 3. Kedua orang tua tercinta dan kedua kakak tersayang yang telah memberikan semangat, nasihat, dukungan, dan kasih sayang kepada penulis. 4. Seluruh dosen dan staf Departemen Statistika yang telah membantu penulis selama kuliah sampai terselesaikannya karya ilmiah ini. 5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik lagi dalam berkarya di masa depan. Penulis sangat berharap karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Bogor, September 2013 Azyl Yunia Komala Sari

12 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 METODOLOGI 2 Sumber Data 2 Metode 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Eksplorasi Data 7 Klasifikasi Peubah dengan Analisis CHAID 9 Penentuan Peubah Penjelas yang Stabil dengan Random Forest 10 SIMPULAN 13 DAFTAR PUSTAKA 14 RIWAYAT HIDUP 19

13 DAFTAR TABEL 1 Hasil pohon klasifikasi CHAID pada tiga ulangan 10 2 Nilai peluang salah klasifikasi 11 DAFTAR GAMBAR 1 Proporsi status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor 7 2 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah usia 8 3 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah umur klinis 8 4 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah anc 8 5 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah lila 9 6 Nilai MDG masing-masing peubah penjelas 11 7 Pohon klasifikasi CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest 12 DAFTAR LAMPIRAN 1 Deskripsi Karakteristik Ibu Hamil 15 2 Diagram hubungan setiap peubah penjelas terhadap status anemia 16 3 Pohon klsifikasi CHAID dengan tiga kali ulangan 17 4 Ketepatan klasifikasi hasil metode CHAID dengan peubah penjelas 18 hasil metode random forest

14 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja, tetapi harus melibatkan berbagai sektor terkait. Masalah gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumya masih didominasi oleh masalah kurang energi protein, anemia besi, kekurangan yodium, kurang vitamin A, dan obesitas terutama di kota-kota besar (Supariasa 2012). Kematian ibu hamil di Indonesia 15% hingga 20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit di seluruh agenda (Darlina dan Hardinsyah 2003). Sebagian besar anemia pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi. Setiap tahunnya sekitar 4 juta ibu hamil dan menyusui menderita gangguan anemia yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi (Bappenas 2007). Anemia pada ibu hamil akan menghambat dan mengganggu kesehatan ibu beserta janin yang tengah dikandung. Masalah yang timbul karena anemia adalah pendarahan sebelum dan pada saat melahirkan, kelahiran bayi prematur, keguguran, dan berat bayi lahir rendah. Selain itu, seorang ibu yang sedang menderita anemia juga rentan terkena penyakit jantung. Dengan demikian angka kematian ibu hamil akibat anemia semakin tinggi. Anemia secara umum merupakan kondisi kurangnya sel darah merah dalam tubuh seseorang. Anemia dapat terjadi karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang berarti juga minimnya oksigen ke seluruh tubuh (Arisman 2004). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) di bawah 11 g/dl pada trimester I, trimester II, dan trimester III (Soebroto 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil adalah status kurang energi kronis (kek), konsumsi zat gizi, konsumsi teh dan tablet penambah darah, infeksi dan penyakit, serta karakteristik ibu hamil. Prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2005 di Kota Bogor berdasarkan penelitian Herlina dan Djamilus (2006) adalah sebesar 42%. Hal ini sejalan dengan kurangnya kesadaran ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama zat besi pada masa kehamilan. Tingginya angka kematian ibu hamil akibat anemia dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh anemia maka diperlukan penelitian untuk mengklasifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status anemia pada ibu hamil. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID (Chisquare Automatic Interaction Detection). Hasil klasifikasi CHAID akan memberikan informasi mengenai kecenderungan kejadian anemia pada ibu hamil sehingga pencegahan terhadap anemia pada ibu hamil dapat dilakukan tanpa harus memeriksakan kadar hemoglobin (Hb) pada lembaga kesehatan. Hal ini juga akan mengurangi biaya ibu hamil untuk memeriksakan kadar hemoglobin (Hb) pada tenaga medis. Penggunaan metode CHAID dalam klasifikasi terkadang mengakibatkan ketidakstabilan dari pembentukan pohon klasifikasi, sehingga diperlukan metode yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metode pohon gabungan (ensamble tree)

15 2 (Sartono dan Syafitri 2010). Metode pohon gabungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah random forest. Metode random forest menggunakan tahapan bootstrap untuk pengambilan contoh pada setiap pembentukan pohon klasifikasinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peubah penjelas yang stabil dari semua pohon klasifikasi yang terbentuk. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan peubah penjelas yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota Bogor. 2. Menentukan peubah penjelas yang stabil dengan metode random forest. METODOLOGI Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data ibu hamil tahun 2012 di enam (6) Puskesmas wilayah Kota Bogor. Puskesmas yang diteliti adalah Puskesmas Mekarwangi, Puskesmas Cipaku, Puskesmas Tegal Gundil, Puskesmas Pulo Armin, Puskesmas Sindang Barang, dan Puskesmas Sempur. Data ini terdiri dari 494 ibu hamil dengan kelengkapan administrasi. Peubah yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari satu peubah respon dan delapan (8) peubah penjelas ( Soebroto 2009), sebagai berikut: 1. Peubah respon Peubah respon yang digunakan dalam penelitian adalah kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil. Kadar hemoglobin dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: a. Anemia : Kadar hemoglobin <11 gr/dl b. Tidak anemia : Kadar hemoglobin >= 11 gr/dl 2. Peubah penjelas Berikut ini adalah peubah penjelas yang digunakan beserta kategorinya masing-masing yang diperoleh dari Depkes (2003), yaitu: a. Usia ibu hamil Usia ibu hamil dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu: i. Usia < 20 tahun ii. Usia antara tahun iii. Usia > 35 tahun b. Umur klinis Umur klinis ibu hamil dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: i. Trimester I (0-12 minggu) ii. Trimester II (13-28 minggu) iii. Trimester III ( > 28 minggu) c. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) Frekuensi pemeriksaan kehamilan dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: i. 1 kali ii. 2-4 kalli iii. > 4 kali

16 d. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan ibu hamil dilihat dari pendidikan terakhir yang ditempuh yang dibedakan menjadi empat kategori, yaitu: i. SD ii. SMP/ sederajat iii. SMA/ sederajat iv. Perguruan tinggi e. Status pekerjaan Status pekerjaan dilihat dari kegiatan yang menghasilkan uang sehingga dibedakan menjadi dua kategori yaitu: i. Tidak bekerja ii. Bekerja f. Ukuran lingkar lengan atas (lila) Menurut Indiyah (2000) lingkar lengan atas ibu hamil adalah ukuran untuk melihat status kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil. Peubah lingkar lengan atas ini dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: i. < 23.5 cm ii. >= 23.5 cm g. Frekuensi kehamilan (gravida) Kategori frekuensi kehamilan dilihat dari sebaran data ibu hamil di enam Puskesmas wilayah Kota Bogor, yaitu: i. 1-2 kali ii. > 2 kali h. Tekanan darah Tekanan darah dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: i. Normotensi : < 120 mmhg ii. Perbatasan : mmhg iii. Hipertensi : mmhg 3 Metode Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik ibu hamil di Kota Bogor. 2. Melakukan analisis CHAID untuk mengetahui klasifikasi peubah penjelas yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Analisis CHAID dilakukan dengan tiga kali ulangan dengan mengambil contoh sebanyak n setiap pengulangan dengan rumus sebagai berikut : n - ( - ) - = 357 dengan N = jumlah total keseluruhan data, nilai N = 494 ; w = nilai proporsi ibu hamil yang anemia, nilai w = ; = batasan tingkat kesalahan, nilai B =

17 4 3. Hasil pohon klasifikasi CHAID masing-masing ulangan dibandingkan dan dilihat perbedaannya. Menurut Kass (1980) ada 3 tahapan dalam metode CHAID yaitu: a. Penggabungan Melakukan pemeriksaan nilai khi-kuadrat setiap peubah penjelas terhadap peubah respon. i. Bentuk tabel kontingensi dua arah untuk masing masing peubah penjelas dan peubah respon. ii. Hitung statistik khi-kuadrat untuk setiap pasangan kategori yang didapat dan dipilih untuk digabungkan menjadi satu. Pengujian kebebasannya dalam sebuah sub tabel kontingensi 2 J yang dibentuk oleh sepasang kategori dengan peubah respon yang mempuyai J kategori. iii. Nilai khi-kuadrat setiap pasangan yang terbentuk dengan rumus sebagai berikut: iv. r c n ij ij i dengan n i n j ij ; i,,r ; j,,c, dan n j n ij = banyaknya pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j ij= nilai harapan pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j n i = total banyaknya pengamatan pada baris ke-i n j= total banyaknya pengamatan pada kolom ke-j n = total banyaknya data pengamatan Keputusan yang diambil pada uji khi-kuadrat ini adalah tolak H0 ketika nilai dari hitung > ; r- c- Setiap nilai khi-kuadrat berpasangan, hitung nilai p-nya. Apabila ada pasangan yang tidak berhubungan secara nyata maka gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling mirip yaitu pasangan yang mempunyai nilai khi-kuadrat berpasangan terkecil dan nilai p terbesar menjadi sebuah kategori tunggal. v. Periksa kembali nilai khi-kuadrat kategori baru setelah digabung dengan kategori lainnya dalam peubah penjelas. Jika masih ada pasangan yang belum berhubungan secara nyata maka ulangi lagi langkah sebelumnya sampai semua peubah penjelasnya berhubungan nyata. b. Pemisahan Memilih peubah yang digunakan sebagai pemisah simpul terbaik dengan membandingkan nilai p pada tahap penggabungan untuk setiap peubah penjelas. i. Pilih peubah penjelas yang mempunyai nilai p yang paling kecil yang akan digunakan sebagai pemisah simpul. ii. Jika nilai p kurang atau sama dengan tingkat spesifikasi alpha maka pemisah simpul menggunakan peubah ini. Jika tidak ada peubah penjelas dengan nilai p seperti syarat diatas, maka tidak dilakukan pemisahan. ij

18 Koreksi Bonferroni adalah suatu proses koreksi yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk kebebasan atau ketidakbebasan dilakukan secara bersamaan (Sharp et al dalam Kunto dan Hasana 2002). Pengali Bonferroni untuk masing-masing peubah penjelas berbedabeda sesuai dengan tipe peubahnya, antara lain : i. Peubah Monotonik ( c r ) ii. Peubah Bebas r i i c r i (r i) iii. Peubah Mengambang ( c r ) r (c r ) dengan : M = pengali Bonferroni c = kategori peubah respon r = kategori peubah penjelas c. Ulangi langkah penggabungan sub kelompok berikutnya. d. Penghentian. Tahap penghentian dilakukan dengan peraturan pemberhentian berikut ini: i. Tidak ada lagi peubah penjelas yang berhubungan dengan peubah respon. ii. Jika pohon sekarang mencapai batas nilai maksimum pohon dari spesifikasi. iii. Nilai pengamatan pada simpul anak mencapai nilai minimum. 4. Melakukan analisis random forest untuk memperoleh peubah penjelas yang paling stabil. Metode random forest pada awalnya dikenalkan oleh Breimen (2001) dengan jurnalnya yang berjudul Machine Learning yang berupaya untuk memperbaiki metode bagging. Perbedaan metode random forest dan bagging terletak pada penambahan tahapan random sub setting sebelum pembentukan pohon (Sartono dan Syafitri 2010). Menurut Breiman dan Cutler (2003) pembentukan pohon pada metode random forest ini tidak menggunakan keseluruhan dari set data total, tetapi kira-kira menggunakan 2/3 dari set data contoh yang disebut dengan gugus data pemodelan dan 1/3 lainnya digunakan untuk menghitung nilai peluang salah klasifikasi dari pembentukan pohon dan perkiraan peubah yang penting. Langkah-langkah metode random forest adalah sebagai berikut : a. Tahapan bootstrap: tarik contoh acak sebesar 2/3 dari gugus data dengan pemulihan b. Pada pembentukan pohon dipilih peubah penjelas sebanyak m secara acak dengan m < banyaknya peubah penjelas (q) pada setiap proses pemisahan dan lakukan pemisahan terbaik. Pada dasarnya algoritma pembentukan pohon tunggal dengan metode random forest didasarkan pada metode CART (classification and regression tree), hanya saja tidak ada tahapan pemangkasan (pruning). CART merupakan 5

19 6 metodologi statistik nonparametrik yang dikembangkan untuk analisis klasifikasi (Breimen et al. 1993). CART akan menghasilkan pohon regresi apabila peubah responnya numerik dan menghasilkan pohon klasifikasi apabila peubah responnya kategorik. Pohon klasifikasi yang terbentuk secara berulang akan menghasilkan pohon keputusan biner. Algoritmanya adalah sebagai berikut : i. Pemilihan pemilah Pada tahap ini dicari pemilah yang mempunyai simpul yang paling heterogen. Salah satu teknik yang digunakan adalah menggunakan impuritas dengan indeks gini. Nilai impuritas menggunakan indeks gini pada simpul t, i(t) dapat ditulis sebagai berikut: ii. iii. i( ) - j j ) dengan j adalah peluang unit pengamatan dalam kelas ke-j dari simpul t, dan j=0, 1 (j ) j j j j j j j dengan j adalah peluang awal kelas ke-j, j adalah banyaknya unit pengamatan dalam kelas ke-j, dan j adalah banyaknya unit pengamatan yang termasuk dalam kelas ke-j pada simpul t. Nilai kebaikan sekatan (goodness of split) adalah salah satu evaluasi pemilahan oleh pemilah s pada simpul t dengan rumus sebagai berikut: (, ) i(, ) i( )- i( )- i( ) 3 dengan adalah besar proporsi amatan saat amatan dan adalah besar proporsi amatan saat amatan. Pemilihan simpul pemilah yang terbaik adalah dengan mencari nilai maksimum dari pemilah simpul t yang terbentuk, yaitu : i(, ) ma i, Penentuan simpul terminal Simpul t dapat dijadikan simpul terminal apabila tidak terdapat penurunan keheterogenan yang berarti pada pemilahan, adanya batasan minimum n, dan adanya batasan jumlah level atau tingkat kedalaman pohon maksimal. Penandaan label kelas. Label kelas dari simpul terminal ditentukan berdasarkan aturan jumlah terbanyak. c. Ulangi langkah a dan b sebanyak k kali. Nilai k merupakan banyaknya pohon tunggal yang dibentuk.

20 d. Catat nilai peluang salah klasifikasi pada nilai m dan k yang dicobakan. e. Catat nilai mean decrease gini (MDG) pada nilai m dan nilai k yang dicobakan. Mean decrease gini (MDG) merupakan salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat tingkat kepentingan dari peubah penjelas pada metode random forest. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut (Sandri dan Zuccolotto 2006): h k d(h, ) (h, ) dengan k adalah banyaknya pohon yang terbentuk, d(h, ) adalah besar penurunan indeks gini untuk peubah penjelas h pada simpul t yang diperoleh dari persamaan (3) dan (h, ) =1 ketika h memilah simpul t dan 0 selainnya. f. Urutkan nilai MDG yang diperoleh dan tentukan peubah penjelas yang paling stabil. 5. Interpretasi hasil dari metode CHAID dan random forest 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Banyaknya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di enam Puskesmas Kota Bogor yang diteliti adalah 494 ibu hamil. Jumlah ini merupakan data ibu hamil yang mempunyai kelengkapan administrasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa ibu hamil yang menderita anemia adalah sebesar 139 orang (28.14%), sedangkan ibu hamil yang tidak menderita anemia adalah 355 orang (71.86%) seperti terlihat pada Gambar 1. Karakteristik ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk setiap peubah penjelas yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Anemia 28% Tidak anemia 72% Gambar 1 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor Gambar 2 menunjukkan hubungan antara status anemia ibu hamil dengan peubah penjelas usia ibu hamil. Mayoritas ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor yang berusia lebih dari 35 tahun menderita anemia. Hal ini terjadi karena usia lebih dari 35 tahun merupakan kehamilan resiko tinggi.

21 8 > 35 tahun tahun < 20 tahun Gambar 2 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah usia ( anemia tidak anemia) Anemia lebih banyak terjadi pada saat umur kehamilan trimester III seperti terlihat pada Gambar 3. Ibu hamil akan membutuhkan zat besi yang lebih banyak ketika berada pada kehamilan trimester III. Hal ini terjadi karena kehamilan trimester III merupakan tahap akhir dari fase kehamilan. trimester III trimester II trimester I 0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Gambar 3 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah umur klinis ( anemia tidak anemia) Jika dilihat dari frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) pada Gambar 4, anemia lebih dominan terjadi pada ibu hamil dengan frekuensi pemeriksaan 1 kali. Kondisi ini diduga karena kurangnya kesadaran ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk mengetahui dan lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan janin yang tengah dikandung. Menurut Hardinsyah et al. (2008) kesehatan yang baik terutama dalam masa kehamilan harus ditunjang dengan pemeriksaan ibu selama kehamilan. > 4 kali 2-4 kali 1 kali 0% 20% 40% 60% 80% 100% Gambar 4 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah anc ( anemia tidak anemia) Peubah lingkar lengan atas (lila) adalah salah satu cara pengukuran untuk mengetahui status kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil. Ukuran lingkar lengan atas (lila) ibu hamil kurang dari 23.5 cm cenderung menderita kurang energi kronis (kek). Berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (lila) ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor pada Gambar 5, anemia lebih sering terjadi pada ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm, sedangkan ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm

22 mayoritas tidak anemia. Persentase status anemia ibu hamil untuk peubah lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2. 9 >= 23.5 < % 20% 40% 60% 80% 100% Gambar 5 Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk peubah lila ( anemia tidak anemia) Klasifikasi Peubah dengan Analisis CHAID Pembentukan pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali untuk melihat kestabilan peubah penciri dari pohon klasifikasi CHAID. Pengambilan contoh dilakukan secara acak menggunakan penarikan contoh acak sederhana dengan n = 357 setiap ulangan. Nilai peluang salah jenis I ( ) penggabungan dan penyekatan ditentukan sebesar Metode pemberhentian pohon yang digunakan yaitu saat masing-masing peubah tidak berhubungan. Minimum amatan pada simpul induk sebanyak 100 amatan dan minimum simpul anak sebanyak 10 amatan. Kedalaman pohon yang digunakan tidak dibatasi. Metode CHAID dilakukan pada delapan peubah penjelas yang terdiri dari usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, umur klinis, frekuensi kehamilan (gravida), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), ukuran lingkar lengan atas (lila), dan tekanan darah. Pembentukan pohon dilakukan sebanyak tiga kali karena sudah terlihat perbedaan hasil dendogram yang terbentuk. Evaluasi perbedaan pohon klasifikasi yang terbentuk dapat dilihat berdasarkan peubah penciri yang terbentuk, jumlah simpul, kedalaman pohon, dan nilai peluang salah klasifikasi yang dihasilkan. Perbedaan masing-masing pohon klasifikasi yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 1. Peubah penciri yang terbentuk pada setiap ulangan berbeda-beda. Peubah lila mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor untuk setiap ulangan. Peubah umur klinis pada ulangan kedua dan ketiga mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil, sedangkan pada pohon klasifikasi ulangan pertama peubah umur klinis tidak mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Peubah tekanan darah mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil hanya pada pohon klasifikasi ulangan pertama. Peubah usia ibu hamil pada pohon klasifikasi ulangan kedua mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil, sedangkan pada pohon klasifikasi ulangan pertama dan ketiga peubah tersebut tidak mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil. Secara keseluruhan peubah lingkar lengan atas (lila) mempunyai hubungan dengan status anemia pada ibu hamil untuk setiap ulangan. Perbedaan peubah penciri yang terbentuk menunjukkan ketidakstabilan setiap pohon klasifikasi yang terbentuk. Banyaknya simpul yang terbentuk pada masing-masing pohon klasifikasi CHAID berbeda-beda. Banyaknya simpul pada pohon klasifikasi ulangan pertama

23 10 dan kedua yaitu tujuh simpul dan lima simpul akhir. Pohon klasifikasi ulangan ketiga memiliki jumlah simpul yang berbeda dengan pohon klasifikasi ulangan satu dan dua yaitu sebanyak lima simpul dan tiga simpul akhir. Perbedaan jumlah simpul pada setiap pembentukan pohon klasifikasi CHAID ini juga menunjukkan ketidakstabilan pembentukan pohon klasifikasi. Kedalaman pohon yang terbentuk pada setiap ulangan pembentukan pohon klasifikasi CHAID juga berbeda-beda. Kedalaman pohon klasifikasi ulangan pertama dan kedua adalah tiga, sedangkan kedalaman pohon klasifikasi ulangan ketiga adalah dua. Nilai peluang salah klasifikasi yang dihasilkan pada setiap ulangan pembentukan pohon klasifikasi berbeda-beda, secara berurutan nilainya adalah sebesar 0.170, 0.163, dan Pohon klasifikasi untuk setiap ulangan dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 1 Hasil pohon klasifikasi CHAID pada tiga ulangan Pembeda Peubah penjelas yang terbentuk Jumlah simpul yang terbentuk Jumlah simpul akhir Kedalaman pohon Peluang salah klasifikasi Hasil dendogram pada ulangan ke Lila, umur klinis, dan usia Lila, anc, dan tekanan darah Lila dan umur klinis Berdasarkan perbedaan yang diperoleh dari setiap ulangan pembentukan pohon klasifikasi CHAID yang dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil metode CHAID memiliki ketidakstabilan pada setiap pembentukan pohonnya, sehingga diperlukan analisis lanjutan menggunakan random forest untuk melihat kestabilan dari pembentukan pohon klasifikasi dan peubah penjelas yang stabil. Penentuan Peubah Penjelas yang Stabil dengan Random Forest Random forest merupakan salah satu metode pohon gabungan yang relatif baru dikembangkan. Metode ini digunakan untuk melihat peubah penjelas yang paling stabil dari keseluruhan peubah penjelas yang digunakan. Pada penelitian ini dicobakan m = 3, m = 4, dan m = 6 dengan k = 50, 100, 250, dan Hal ini bertujuan untuk melihat peluang salah klasifikasi yang dihasilkan menggunakan metode random forest. Berdasarkan nilai peluang salah klasifikasi yang dihasilkan dengan beberapa kriteria seperti di atas, terlihat kestabilan pohon pada m = 3 dan m = 6. Breiman (2001) menyarankan untuk menggunakan m yang kecil sehingga dipilih kriteria m = 3 dan k = 50 seperti terlihat pada Tabel 2. Selanjutnya kriteria tersebut digunakan untuk melihat peubah penjelas yang paling stabil.

24 11 Tabel 2 Nilai peluang salah klasifikasi m k Peluang salah klasifikasi Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat kestabilan peubah penjelas adalah dengan melihat nilai mean decrease gini (MDG) seperti terlihat pada Gambar 6 yang berisikan nilai MDG masing-masing peubah penjelas. Peubah penjelas yang mempunyai tingkat kepentingan peubah paling tinggi secara berurutan adalah lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), dan umur klinis ibu hamil. lila anc umur kilnis pendidikan umur ibu gravida pekerjaan tekanan darah 0 0,1 0,2 0,3 Gambar 6 Nilai MDG masing-masing peubah penjelas Kekurangan dari metode random forest adalah sulit untuk menampilkan dendogram klasifikasinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk dendogram pohon klasifikasi menggunakan metode CHAID berdasarkan kriteria yang dihasilkan oleh metode random forest. Peubah penjelas yang stabil hasil analisis random forest terdiri dari lingkar lengan atas (lila), umur kehamilan, dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) akan dibentuk dendogram menggunakan analisis CHAID seperti terlihat pada Gambar 7, sehingga dapat dilihat klasifikasi pada setiap kategori peubah respon. Diagram pohon hasil analisis CHAID seperti terlihat pada pada Gambar 7 menggambarkan bahwa simpul utama berisikan informasi total ibu hamil yang melakukan konsultasi di enam Puskesmas Kota Bogor yang diteliti. Banyaknya ibu hamil adalah 494 ibu hamil, yang terdiri dari 355 ibu hamil (71.9%) dengan a u anemia anemia dan 39 ibu hamil 8 % dengan a u anemia idak anemia

25 12 Gambar 7 Pohon klasifikasi CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest Peubah pertama yang menjadi pemilah adalah lingkar lengan atas (lila) dengan dua kategori, terdiri dari ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm dan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm. Peubah lingkar lengan atas (lila) dapat dikatakan sebagai peubah penciri status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor karena mampu untuk membedakan status anemia ibu hamil. Ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cenderung terkena anemia, sedangkan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia. Peubah kedua adalah umur klinis yang terdiri dari dua kategori baru yaitu umur klinis trimester I, II digabung menjadi satu kategori dan umur klinis trimester III. Ibu hamil dengan umur klinis trimester I, trimester II, dan trimester III dan ukuran lila lebih besar atau sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia.

26 Peubah penjelas terakhir adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) dengan dua kategori baru yaitu frekuensi pemeriksaan kehamilan satu sampai empat kali dan frekuensi pemeriksaan kehamilan lebih dari empat kali. Ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilan dan ukuran lingkar lengan atas lebih atau sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia. Ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan kurang dari empat kali dan ukuran lingkar lengan atas (lila) kecil dari 23.5 cm cenderung anemia, sedangkan ibu hamil dengan fekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) lebih dari empat kali dan ukuran lingkar lengan atas (lila) kecil dari 23.5 cm belum bisa membedakan anemia atau tidak anemianya. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) merupakan upaya pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janin oleh tenaga profesional yang meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan. Bila kehamilan termasuk resiko tinggi maka perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih ketat. Ketepatan klasifikasi hasil metode CHAID dengan kriteria hasil metode random forest dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan tiga peubah yang diperoleh dari metode random forest dan metode CHAID maka diperoleh peubah penciri yang mampu membedakan status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor yaitu peubah lingkar lengan atas (lila) dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc). Ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23.5 cm dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) kurang dari empat kali lebih cenderung terkena anemia, sedangkan ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih atau sama dengan 23.5 cm dan pernah memeriksakan kehamilannya kepada tenaga medis cenderung tidak anemia. 13 SIMPULAN Peubah penjelas yang berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas wilayah Kota Bogor adalah ukuran lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), umur klinis ibu hamil, usia, dan tekanan darah. Peubah penjelas yang stabil hasil metode random forest secara berurutan adalah lingkar lengan atas (lila), frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc), dan umur klinis ibu hamil. Hasil dari metode CHAID dengan peubah penjelas hasil random forest menghasilkan kriteria mengenai status anemia pada ibu hamil. Kriteria pertama adalah Ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas(lila) kurang dari 23.5 cm dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (anc) kurang dari empat kali cenderung terkena anemia. Kriteria kedua adalah ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilan dan ukuran lingkar lengan atas (lila) lebih besar atau sama dengan 23.5 cm cenderung tidak anemia. Dengan demikian ibu hamil dengan karakteristik tersebut dapat waspada terhadap resiko anemia dan melakukan upaya pencegahan sebelum terkena anemia.

27 14 DAFTAR PUSTAKA Bappenas Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi : Jakarta (ID). Breiman L, JH Friedman, RA Olshen, CJ Stone Classification and Regression Trees. New York (US): Champan and Hall. Breiman L Random Forest. Machine Learning. 45: Breiman L, Cutler A Manual on Setting Up, Using, and Understanding Random Forest V4.0.[Internet]. [diunduh 2013 Mei 10]. Tersedia pada: users/breiman/using_random_forests_v4.0.pdf. Darlina, Hardiansyah Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil di Kota Bogor. Media Gizi dan Keluarga. 27(2): [Depkes RI] Departemen Kesehatan RI Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI Eherler D, Lehmann T Responder Profiling with CHAID and Dependency Analysis.[Internet]. [diunduh 2013 April 12]. Tersedia pada: n.pdf. Gallagher, C. A An Iterative Approach to Classification Analysis.[Internet]. [diunduh 2013 April 09]. Tersedia pada: library/ ratemaking/ 90dp237.pdf. Hastie TJ, Tibshirani RJ, Friedman JH The Elements of Statistical Learning: Data-mining, Inference and Prediction.Second Edition. New York (US): Springer-Verlag. Herlina N, Djamilus F Faktor-Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Bogor [ID]. Majalah Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2(2):32-33 Indiyah W Hubungan Kurang Energi Kronis dengan Anemia Gizi pada Ibu Hamil [tesis]. Semarang [ID]: Universitas Diponegoro Kunto YS, Hasana SN Analisis CHAID Sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar. Jurnal Manejemen : Universitas Kristen Petra. Sartono B, Syafitri UD Ensamble Tree: an Alternative Toward Simple Classification and Regression Tree. Forum Statistika dan Komputasi. 15(1): 1-7. Soebroto Ikhsan Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia. Jakarta (ID): Gramedia Supariasa ID Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

28 15 Lampiran 1 Deskripsi Karakteristik Ibu Hami > 35 tahun 11% Usia < 20 tahun 10% trimes ter III 26% Umur klinis trimes ter I 29% tahun 79% trimes ter II 45% > 2 kali 29% Gravida Lila < % 1-2 kali 71% >= % Perbata san 13% Tekanan darah Hiperte nsi 1% > 4 kali 14% Anc 1 kali 43% Normo tensi 86% 2-4 kali 43% SMA/se derajat 21% Pendidikan Perguru an Tinggi 3% Bekerja 10% Pekerjaan SMP/se derajat 29% SD 47% Tidak bekerja 90%

29 16 Lampiran 2 Diagram hubungan setiap peubah penjelas terhadap status anemia a. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor dengan peubah pekerjaan ( anemia tidak anemia) Bekerja Tidak bekerja 0% 20% 40% 60% 80% 100% b. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor dengan peubah tingkat pendidikan ( anemia tidak anemia) Perguruan Tinggi SMA/sederajat SMP/sederajat SD 0% 50% 100% c. Persentase status anemia pada ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor dengan peubah tekanan darah ( anemia tidak anemia) Hipertensi Perbatasan Normotensi 0% 20% 40% 60% 80% 100% d. Persentase status anemia ibu hamil di enam Puskesmas Kota Bogor dengan peubah fekuensi kehamilan (gravida) ( anemia tidak anemia) > 2 kali 1-2 kali 0% 20% 40% 60% 80% 100%

30 17 Lampiran 3 Pohon klasifikasi CHAID pada tiga kali ulangan a. Pohon klasifikasi ulangan I b. Pohon klasifikasi ulangan II

31 18 c. Pohon klasifikasi ulangan III Lampiran 4 Ketepatan klasifikasi hasil metode CHAID dengan kriteria hasil metode random forest Aktual Prediksi Tidak Anemia Anemia % Benar Tidak Anemia % Anemia % ketepatan keseluruhan 85.1%

32 19 RIWAYAT HIDUP Azyl Yunia Komala Sari dilahirkan di Kubang, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat pada tanggal 8 Juni 1991 dari pasangan Bapak Yedrial dan Ibu Zuriati. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 2003 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 46 Kubang, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, kemudian menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP 1 Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat pada tahun Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA 1 Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis Mengikuti program mayor Statistika dan minor Matematika Aktuaria di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta (GSB) sebagai staff divisi Science pada tahun 2011, selain itu tahun 2012 penulis juga aktif di GSB pada divisi Kestari. Penulis aktif dalam kepanitian Statistika Ria 2012, Welcome Ceremony of Statistics ( WCS) 2011, Welcome Ceremony of Statistic (WCS) 2012, Pesta Sains 2011, Spirit FMIPA 2012, dan bedah buku 9 Summer 10 Autumns Pada bulan Februari sampai April 2013 penulis melaksanakan kegiatan praktik lapang di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik (BALITTRO).

33

34

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis)

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis) , April 2011 p : -43 ISSN : 0853-811 Vol 16 No.1 PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis) Nariswari Karina Dewi 1, Utami Dyah Syafitri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CART

PENERAPAN METODE CART E-ISSN 2527-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume 2, No. 2, Juli 2017, pp. 78-83 PENERAPAN METODE CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 8-16 PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R. 2, and Junita Aiza 3 1,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Surabaya, 3 Juli 2013 Seminar Hasil Tugas Akhir KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 RINGKASAN NARISWARI KARINA

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) IDA AYU SRI PADMINI 1, NI LUH PUTU SUCIPTAWATI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION 3.1 Analisis CHAID Metode CHAID pertama kali diperkenalkan G. V. Kass 1980, metode CHAID merupakan teknik yang lebih awal dikenal sebagai Automatic

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN TENDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Jurnal Gradien Vol. 10 No.2 Juli 2014 : 1000-1004 Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R 1 dan Sri

Lebih terperinci

PENENTUAN PEUBAH PENCIRI PENERIMA JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) KOTA BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST SILVI NUR ARIFAH

PENENTUAN PEUBAH PENCIRI PENERIMA JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) KOTA BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST SILVI NUR ARIFAH PENENTUAN PEUBAH PENCIRI PENERIMA JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) KOTA BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN RANDOM FOREST SILVI NUR ARIFAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 163-168 ISSN: 2303-1751 METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT Nur Faiza 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Gusti Ayu Made Srinadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri.

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan pengelompokan secara sistematis pada suatu objek atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. Masalah klasifikasi

Lebih terperinci

Seminar Hasil Tugas Akhir

Seminar Hasil Tugas Akhir Seminar Hasil Tugas Akhir Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada pasien Kanker Tiroid Sri Hartati Selviani Handayani 1311106007 Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Xplore, 2013, Vol. 2(1):e3(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Fira Nurahmah Al Amin,Indahwati,Yenni

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA Anas Tohari, Yuliana Susanti, dan Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa kesehatan yang optimal manusia tidak dapat melakukan semua aktifitas kesehariannnya dengan sempurna.perilaku

Lebih terperinci

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE)

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) Natural Vol. 11, No. 2, Mei 2007, hal. 112-118. PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) A. Efendi dan H. Kusdarwati Program Studi

Lebih terperinci

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN 2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu Anemia, Kekurangan Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kekurangan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Statistika, Vol. 15 No. 1, 1 6 Mei 2015 Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Ferry kondo lembang 1, Meiga Fendjalang 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa prenatal. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated

Lebih terperinci

Oleh TRI SEPTIYANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Oleh TRI SEPTIYANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN PENDERITA STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED EFFICIENT STATISTICAL TREE) Oleh TRI SEPTIYANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK DAMAS ESMU HAJI.

Lebih terperinci

PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH

PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu pembangunan yang telah memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 383-392 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PREEKLAMPSIA

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011 Surabaya, Juli 2011 Seminar Tugas Akhir Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING Ibrahim Widyandono 1307 100 001 Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree)

Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree) Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree) Ria Dhea Layla N.K (1), Brodjol Sutijo Suprih U. (2),

Lebih terperinci

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI NUR SAUNAH RANGKUTI 130803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS Ossie Happinasari 1, Artathi Eka Suryandari 2 Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Jl KH Wahid Hasyim No. 274A,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Menurut PBworks (2007) klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER SKRIPSI Disusun oleh MUHAMMAD ROSYID ABDURRAHMAN 24010210120036 JURUSAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN ( Studi Kasus di SMAN 3 Klaten dan SMAN 1 Bayat) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian

Lebih terperinci

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART)

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART) ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART) SKRIPSI Disusun Oleh : DESY RATNANINGRUM 24010211140097 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, disamping faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,

Lebih terperinci

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Forum Statistika dan Komputasi, April 2005, p: 15 21 ISSN : 08538115 Vol. 10 No. 1 POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Ida Mariati H. 1),

Lebih terperinci

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees)

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) 1 Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) Sharfina Widyandini dan Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 1 (2013), hal 45 50. PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID Yustisia Wirania, Muhlasah Novitasari Mara, Dadan Kusnandar INTISARI

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin (KVA) dan obesitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di ASEAN. Menurut data SDKI tahun 2007 didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan

Lebih terperinci

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST

BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST 3.1 Metode Berstruktur Pohon Istilah pohon dalam matematika dikenal dalam teori graf. Pertama kali konsep pohon digunakan oleh Gustav Kirchhoff (184-1887) dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor

Lebih terperinci

Amalia Maharani, Dewi Retno Sari Saputro, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS

Amalia Maharani, Dewi Retno Sari Saputro, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS PENERAPAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITME QUICK, UNBIASED, EFFICIENT STATISTICAL TREE (QUEST ) PADA DATA MAHASISWA TRANSFER UNIVERSITAS SEBELAS MARET Amalia Maharani, Dewi Retno Sari Saputro,

Lebih terperinci

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Kresna Oktafianto Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan memegang peran sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN ALIFTA DIAH AYU RETNANI.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Boyolali III, Puskesmas Ampel I, Puskesmas Ampel II, Puskesmas Sambi I, Puskesmas Andong, Puskesmas Selo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS FACTORS THAT INFLUENCE LOW BIRTH WEIGHT BABIES IN PUBLIC HEALTH THE REGION DISTRICT BANYUMAS. Ossie Happinasari*

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Model Machine Learning CART Diabetes Melitus

Model Machine Learning CART Diabetes Melitus Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 485-491 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 485 Ria Dhea Layla Nur Karisma 1, Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER RONITA BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, 11530 Abstrak Kesuksesan selalu menjadi tujuan sebuah perusahaan, begitu

Lebih terperinci

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid Sri Hartati Selviani Handayani dan Santi Wulan Purnami Jurusan Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asupan Gizi Ibu Hamil 1. Kebutuhan Gizi Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH Di KABUPATEN SUMENEP Pipit Festy w¹ Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan UMSurabaya pipitbiostat@yahoo.com Abstrak Bayi Berat

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Makanan yang diberikan sehari-hari harus mengandung zat gizi sesuai kebutuhan, sehingga menunjang pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin

Lebih terperinci

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-24 Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya

Lebih terperinci