KAJIAN SISTEM E-VOTE UI 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN SISTEM E-VOTE UI 2014"

Transkripsi

1 KAJIAN SISTEM E-VOTE UI 2014 Disusun oleh : Tim Kajian (PEMIRA CSUI 2014 dan PEMILU FHUI 2014)

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena tanpa kehendak-nya, kami takkan bisa menyelesaikan Kajian Sistem E-Vote UI 2014 ini. Penulisan kajian ini tentunya takkan selesai tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Maka dari itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penyusunan kajian ini, antara lain : 1. Bapak Gladdy Guardhin, selaku penggagas dan pembuat sistem E-Vote UI yang telah memberikan kami pencerahan atas beberapa jawaban dari masalah-masalah yang tertulis dalam kajian ini 2. Tim Pengembang sistem E-Vote UI, yang juga telah memberikan jawaban atas beberapa jawaban dari masalah-masalah yang tertulis dalam kajian ini 3. Muhammad Rifki, selaku Ketua DPM UI 2014 yang telah membantu untuk menginventarisasi permasalahan pada sistem E-Vote UI dalam 2 tahun belakangan 4. Pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu Kajian ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat diharapkan penulis agar di tahun depan kajian ini bisa menjadi salah satu alat yang dapat mempertahankan keberlangsungan pemakaian sistem E-Vote UI yang merupakan produk riset yang bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi dalam pemilihan yang terjadi di Indonesia. Depok, 16 November 2014 Tim Kajian 1

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 BAB I : Pendahuluan 3 BAB II : Landasan Teori 5 BAB III : Pembahasan 6 BAB IV : Penutup 12 Referensi 13 Profil Tim Kajian 14 2

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Indonesia memiliki visi menjadi Universitas Riset Kelas Dunia. Dalam hal ini diharapkan civitas academica Universitas Indonesia mampu berkarya dan menghasilkan riset yang bermanfaat. Salah satu riset yang coba diciptakan oleh Pak Gladhi Guarddin dan timnya adalah membuat sistem E-Vote yang kemudian dipakai untuk keberlangsungan PEMIRA IKM UI. Hal ini dilaksanakan sejak PEMIRA IKM UI Namun begitu, masalah yang muncul adalah ketika mahasiswa merasa sistem E-Vote ini menyalahi apa yang sudah berlangsung dalam pemira-pemira sebelumnya yang sebelumnya menggunakan manual vote (kertas). Banyak yang menganggap sistem E-Vote ini tidak aman, E-Vote ini biang keladi kekalahan kandidat, E-Vote dianggap berpotensi menimbulkan berbagai bentuk kecurangan, dll. Akibatnya, keberlangsungan sistem E-Vote dalam PEMIRA IKM UI ini pun semakin dipertanyakan. Padahal sebenarnya, hal tersebut tidak perlu dipertanyakan karena pada dasarnya E- Vote dibuat untuk memudahkan kita dalam kegiatan Pemira, mengurangi biaya, ramah lingkungan, dan argumen lainnya. Karenanya, kami Tim Kajian E-Vote UI yang terdiri atas panitia PEMIRA CSUI 2014 dan panita PEMILU FHUI 2014 mencoba untuk memberikan argumen secara formal yang diharapkan menjadi awal langkah mahasiswa UI untuk yakin terhadap E-Vote. Akan sangat sayang apabila perkembangan sistem E-Vote ini tidak lagi berjalan akibat ketidakmauan mahasiswa dalam mendukung sistem ini, apalagi jika disangkutkan dengan kepentingan-kepentingan politik kampus. B. Tujuan Berikut adalah tujuan dalam pembuatan kajian yang disusun dengan kolaborasi antara panitia PEMIRA CSUI 2014 dengan panitia PEMILU FHUI 2014 : 1. Meyakinkan pembaca (utamanya mahasiswa) agar mau mendukung keberlangsungan sistem E-Vote UI pada PEMIRA IKM UI 2. Mempertahankan keberlangsungan riset yang bermanfaat (E-Vote adalah produk riset) 3. Mengkritisi dan menguatkan sistem E-Vote UI dan IKM UI (baik itu untuk PEMIRA IKM UI sebagai sarana regenerasi IKM UI ataupun saran terhadap AD-ART IKM Fakultas atau UI) 4. Menjalankan visi Tri Dharma Perguruan Tinggi 3

5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem E-Vote UI Pada PEMIRA IKM UI 2012, ide untuk memakai sistem E-Vote mulai digagas dan akhirnya diinisiasi dan dicanangkan oleh Bapak Gladhi Guarddin dan tim. Pada tahun awal ini, masih ada beberapa hal yang belum terimplementasi. Pada sistem ini, digunakan RSA Cryptosystem sebagai pengaman. Pada PEMIRA IKM UI 2013, ada beberapa pengembangan sistem E-Vote seperti Log in pada aplikasi e-vote dapat menggunakan KTM selain menggunakan akun SIAK serta terdapat passphrase untuk mengakses private key. Sistem E- Vote UI 2014 merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem E-Vote dari tahun sebelumnya. Pengembangan dilakukan pada sektor keamanan sistem dimana keamanan diperkuat dengan 3 lapis server security serta admin pemira di setiap hanya menjalankan fungsi insert data suara ke dalam database. Selain itu, ada print audit yang akan membackup dan menjadi bukti sebuah surat suara masuk. Untuk mengakses server setiap komputer yang digunakan untuk E-Vote di TPS dipasangkan Sistem Operasi khusus yang mempunyai kode unik sebagai tanda pengenal. Tanda pengenal TPS digunakan sebagai enkriptor data suara, di mana jika suatu data tanpa tanda pengenal, maka data akan ditolak oleh server. Berikut adalah alur data (selanjutnya disebut data flow) : 1. Data suara masuk dari pemilih setelah berhasil menyelasaikan tahapan pemilih 2. Data suara lalu dienkripsi menggunakan public key, public key adalah suatu kunci yang digunakan untuk menggembok data suara dalam sebuah enkripsi. 3. Ketika memasuki server, data akan disimpan di database 4. Data akan tersimpan dalam bentuk enkripsi dan baru bisa diakses ketika penghitungan suara dilakukan Penghitungan suara hanya dapat dilakukan sekali saja, setelah penghitungan suara dilakukan maka data yang tersimpan di database tidak dapat diubah lagi. Untuk menghitung suara maka data-data suara perlu didekripsi terlebih dahulu, dekripsi dilakukan dengan menggunakan private key. Tetapi, untuk dapat mengakses private key dibutuhkan private passphrase. Private passphrase perlu diinput ke dalam sistem pada saat penghitungan suara sehingga private key dapat digunakan untuk mendekripsi data suara menjadi bentuk suara yang 4

6 sah dan dapat dihitung. Kriptosistem ini disebut dengan RSA Standard, RSA Standard digunakan sebagai pengaman pada sistem-sistem jaringan pada dunia perbankan. B. Mekanisme Memilih pada Sistem E-Vote UI Masih ada beberapa orang yang kebingunan dalam menggunakan sistem E-Vote UI ini. Secara umum, tahapan memilih pada E-Vote UI adalah sebagai berikut : 1. Pemilih melakukan verifikasi data diri di stand pengambilan token 2. Setelah verifikasi berhasil maka pemilih akan mendapatkan token 3. Pemilih lalu log in di stand TPS dengan menggunakan token dan akun SIAK 4. Ketika pemilih berhasil log in maka pada layar monitor akan muncul laman pemilihan. Pada laman pemilihan, akan terdapat sesi pemilihan yang sesuai dengan hak memilih dari pemilih Pemilih lalu memilih calon-calon yang akan dipilih 6. Setelah berhasil melakukan pemilihan, pemilih akan mendapatkan yang berisikan alamat validasi bahwa pemilih telah berhasil melakukan pemilihan, pemilih juga berhak untuk mendapatkan audit jika dibutuhkan. 1 pada saat memilih, sistem akan mengenali data pemilih melalui NPM, misalkan ketika seorang mahasiswa FH memilih di TPS yang terdapat di Vokasi, sistem akan tetap mengenali pemilih sebagai mahasiswa FH dan hak memilih dari pemilih telah gunakan sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk periode pemilihan yang sama. 5

7 BAB III PEMBAHASAN A. Inventaris Masalah dan Jawaban Berikut adalah inventaris masalah yang dikumpulkan oleh tim kajian dan DPM UI beserta jawaban dari permasalahan : 1. Performa E-Vote tidak aman (Security dan Privacy) Sistem tahun 2013 masih memungkinkan seorang hacker masuk ke sistem untuk memasukkan (sulit untuk menciptakan enkripsi kode untuk sebuah suara), mengubah (meski sangat sulit karena suara yang masuk sudah dienkripsi dan sulit untuk membuat enkripsinya), dan menghapus data. Untuk tahun 2014, operasi update dan delete sudah tidak mungkin dilakukan. Satu-satunya operasi yang bisa dilakukan pada sistem E-Vote 2014 adalah adalah insert di mana insert dibutuhkan untuk memasukkan suara pemilih. Andai hacker masuk, maka hacker pun tak mudah dalam pembuatan enkrispsi sebuah suara yang sah dan tidak rusak. Untuk masalah privasi, suara dijamin terjaga kerahasiannya karena sangat sulit untuk memecahkan kode enkripsi tersebut. Beberapa mekanisme keamanan dan privasi pun juga terus dikembangkan hingga sistem E-Vote 2014 ini luncur. Selain itu, mengupayakan diri untuk menembus sistem (hack) ini pun sebenarnya sulit. 2. Tidak masuknya suara yang telah diberikan oleh sejumlah pemilih ke dalam server E- Vote Secara resmi masalah pada tahun 2013 di hari pertama terjadi karena memang suara tidak masuk akibat kode yang lupa dihidupkan/diuncomment. Hal ini memang diakui oleh panitia PEMIRA IKM UI Namun begitu, jika ada isu bahwa tidak masuk suara di hari lain, maka dapat dipastikan bahwa kesalahan bukan terdapat pada sistemnya. Hal ini bisa terjadi karena saat suara diinput ke sistem, proses yang belum selesai itu tiba-tiba terputus (misal koneksi hilang) sehingga suara yang diinput tidak masuk. Padahal sudah diperingatkan bahwa suara baru akan masuk ke sistem apabila telah ada pemberitahuan seperti Suara anda telah masuk. Masalah ini dapat diatasi jika panitia mampu menyediakan koneksi yang baik, kualitas laptop yang digunakan (baterai tidak bocor, dsb), dan hal lainnya. Ada juga sebagian orang yang mengatakan bahwa suara tidak masuk karena jumlah token yang dibuat lebih banyak dibanding jumlah total suara yang masuk. 6

8 Padahal, ada kemungkinan seseorang yang sudah membuat token dan masuk ke bilik suara, mereka belum membuat pilihan dan membiarkan sesi pilihannya masih belum terisi (NULL). Ada solusi yang bisa kami tawarkan untuk mengatasi keisengan ini, yaitu dengan menambahkan aturan pada saat sesi pemilihan. Jika seseorang sudah masuk ke bilik suara, ia harus membuat pilihan. Jika ia mensubmit dengan kondisi belum memilih siapapun, maka suara tersebut akan diubah menjadi TIDAK MEMILIH dan mengakibatkan ia tidak bisa memilih lagi. Selain itu, untuk membuktikan suara yang masuk sudah ada yang terkirim ke UI dan sudah ada sistem print audit untuk E- Vote 2014 ini. Admin/Pengelola sistem E-Vote pun bisa mengecek NPM mahasiswa yang sudah membuat pilihan dan mereka takkan bisa mengetahui pilihan yang dibuat karena pilihan yang dibuat oleh mahasiswa sudah terenkripsi dan sangat sulit untuk didekripsi (dan butuh waktu lama). 3. Tidak bisa menggunakan hak pilih karena tidak ada dalam DPT Permasalahan ini bukan pada sistem, melainkan terjadi karena permasalahan pada panitia yang menginput. Dalam hal ini, panitia harus jeli saat memasukkan daftar pemilih tetap pada sistem e-vote. Selain itu, panitia perlu memperhatikan dalam AD- ART-nya, apakah memang untuk program studi tertentu termasuk sebagai pemilih. Dalam kasus di tahun 2013, yang bisa memilih anggota MPM FKM adalah mahasiswa S1 reguler saja, bukan mahasiswa S1 ekstensi. Lalu ada kasus unik ketika Mahasiswa Abadi, lebih tepatnya mahasiswa UI yang belum lulus (angkatan 2005 ke bawah) tidak bisa memilih dalam sistem E-Vote ini. Hal ini terjadi karena NPM mereka belum terdaftar dalam sistem SIAK-NG. Bahkan NPM yang ada pun belum disesuaikan dengan format yang ada. Untuk kasus spesial seperti ini memang disarankan untuk menggunakan manual vote dikarenakan untuk menghandling masalah ini cukup merepotkan (sebenarnya bisa) dan hanya dilakukan untuk segelintir mahasiswa. 4. Bisa memilih 2x untuk jenis pemilihan yang sama Hal ini jelas tidak mungkin untuk dilakukan. Pada saat dia sudah memilih untuk kandidat tertentu (BEM atau DPM), maka saat ia masuk ke sesi memilih lagi untuk kandidat tersebut. Jika ia sudah memilih untuk seluruh kandidat (BEM dan DPM), ia tidak akan bisa memilih apapun lagi. Secara teknis, hal ini terjadi karena NPM kita dijadikan salah satu primary key dari database E-Vote. Secara teoritis, primary key bersifat unik (tidak mengijinkan adanya duplikasi primary key). Jika ada kemungkinan 7

9 ada 2x pemilihan, itu tidak mungkin untuk kandidat pemilihan yang sama ataupun ia memang belum mensubmit pilihannya hingga sah. 5. Memilih di fakultas manapun Memilih di fakultas manapun dapat dilakukan. Misal, pada saat mahasiswa Fasilkom memilih di TPS Fakultas Ekonomi, sesi pemilihan yang akan muncul adalah hal-hal yang seharusnya dipilih oleh mahasiswa Fasilkom (BEM Fasilkom, DPM Fasilkom, BEM UI, dan DPM UI jika ada yang mengajukan dari Fasilkom). Sistem sesi didasari oleh pengelompokkan DPT Fakultas, bukan TPS tiap fakultas (Fasilkom memilih di FE bukan memilih sesi FE, tapi memilih untuk sesi Fasilkom). 6. Pencatatan sebuah suara yang masuk Sebuah suara masuk dapat dilihat dari dua indikator. Pertama adalah verifikasi yang dikirimkan ke ui masing-masing Setelah kita memilih, akan dikirim verifikasi. Dalam tersebut, kita hanya bisa melihat bahwa kita telah memilih beserta data yang kita pilih dalam bentuk hash (sudah terenkripsi agar menjaga kerahasiaan apabila diambil orang lain). Kedua adalah dengan print audit. Pada E-Vote UI 2014, ada sistem print audit yang menjadi penanda sebuah suara masuk. 7. Mengetahui hasil suara sebelum penghitungan dimulai (bahkan sudah mengetahui ketika proses pemungutan suara masih berlangsung) Hal ini dapat dijamin salah. Pertama, suara baru akan bisa dilihat fluktuasi grafiknya ketika private key pada QR code dimasukkan ke sistem. Pemasukkan ini hanya bisa dilakukan sebanyak 1 kali, setelah itu data akan mengalami freeze atau tidak akan mungkin bergerak lagi (tidak akan mengalami penambahan data). Cara ini adalah satu-satunya cara untuk melihat fluktuasi data. Jika ini dilakukan oleh seseorang pada saat pemungutan suara, maka suara akan berhenti dan suara sisanya takkan masuk. Faktanya, suara masih terinput hingga detik terakhir masa pemungutan suara (setelah tim melakukan pengecekkan database tahun lalu). Kedua, suara yang ada di database adalah suara yang sudah dienkripsi dengan algoritma tertentu. Kita takkan mungkin melihat dengan tersurat seseorang memilih siapa karena suaranya diubah menjadi kode yang dienkripsi. Satu-satunya mengubah kode enkripsi (didekripsi) dengan memasukkan private key dengan QR code. Suara akan terdekripsi dan berubah menjadi poin suara untuk kandidat. 8

10 8. Kasus Tukar Nomor Ini bukanlah kesalahan yang dibuat oleh sistem, melainkan kesalahan yang dibuat oleh panitia. Dalam hal ini, panitia salah menginput data. Kandidat A-B yang seharusnya diberikan nomor 1, malah diberikan nomor 2. Hal ini diperparah dengan kondisi beberapa mahasiswa yang hanya mengetahui nomor urut yang ingin ia pilih, bukan nama calon. Solusi dari permasalahan ini adalah panitia harus lebih berhati-hati dan teliti saat menginput data. 9. Pemenuhan Asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Hal ini sangat didukung oleh sistem evote dimana terdapat sistem verifikasi biometrik (verifikasi foto yang terpampang berdasarkan NPM dan pemilih yang datang). Pemilih juga diharuskan login mengunakan ID dan Password SIAK sehingga sifatnya sangat personal dan tidak boleh diwakilkan. "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara, sama halnya dengan menginput DPT sesuai dengan UU PD IKM FHUI tentang IKM yang memiliki hak pilih. "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri. Sistem evote sudah memfasilitasi hal ini sama halnya seperti sistem pemungutan suara konvensional. Untuk mengecek apakah suara pemilih benar-benar telah masuk dan diterima server, pemilih dapat membuka webmail UI yang telah terintegrasi dengan akun SIAK. Bahkan suara yang ada pun sudah dienkripsi untuk menjaga kerahasiaan suara jika ada yang mencoba mengintip pilihan anda. Intinya, hanya eksekusi private key akhir, Tuhan, dan andalah yang tahu siapakah yang anda pilih. "Jujur dan Adil", terlepas dari apapun sistem yang dipakai, asas jujur dan adil murni komitmen dari panitia penyelenggara pemilu. 10. Prinsip Scalable, Accuracy, dan Auditable Maksud dari prinsip scalable adalah segala suara yang masuk terukur. Dalam hal ini, ketika kita sudah melakukan pemasukkan private key ke sistem, suara yang masuk akan ditampilkan dan kuantitasnya dapat diukur dari hasil akhir grafik. Accuracy adalah keakuratan data yang masuk dan yang keluar sebagai output pada grafik. Dalam hal ini, 1 suara yang masuk untuk kandidat x akan bernilai 1 suara pula untuk kandidat x (enkripsi dan dekripsi adalah algoritma kebalikannya sehingga dijamin tidak akan ada modifikasi data, hanya wujudnya saja yang diubah nilainya tidak). Auditable adalah 9

11 segala suara yang masuk tercatat dan terbackup. Dalam hal ini, ada dua mekanisme backup yaitu print audit (secara fisik) dan pengiriman ke UI masing-masing (secara digital). 11. E-Vote hanyalah untuk orang yang memiliki password SIAK dan KTM Hanya mereka yang terdaftar sebagai DPT yang dapat memilih dan hal tersebut diatur oleh kebijakan BPM/DPM masing-masing fakultas dan juga DPM UI pada tingkat universitas atau Pemira UI. Sebagai contoh pada tataran negara Indonesia, hanya warga negara Indonesia yang memiliki KTP yang dapat memilih, sama halnya dalam tataran UI, hanya mahasiswa yang memiliki KTM ataupun ID beserta password SIAK yang dapat memilih. Tidak memiliki password SIAK maupun KTM berarti dapat disimpulkan bahwa dia bukan mahasiswa yang memiliki hak memilih. Urusan kemahasiswaan seperti kehilangan KTM maupun lupa password SIAK akan lebih bijaksana jika diurus terlebih dahulu ke PPSI karena hal tersebut murni tanggung jawab pribadi mahasiswa untuk menjaga identitas dan bukti legalnya sebagai mahasiswa UI dan lebih lanjut lagi sebagai pemilih yang sah dan terdaftar dalam DPT Pemira, dan kehilangan atau lalai dalam mengurus hal tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemira UI sebagai penyelenggara yang mengakomodir hak-hak konstitusional mahasiswa. Pemira UI hanya menjamin hak mahasiswa yang terdaftar sebagai DPT, sedangkan KTM maupun ID dan password SIAK sebagai sarana pembuktian legalitasnya. B. Perbandingan E-Vote dengan Manual-Vote Berikut adalah perbandingan kualitatif dan kuantitatif dari sistem pemilihan E-Vote dengan Manual Vote : Jenis Perbandingan Parameter E-Vote Manual Kualitatif Mekanisme Distribusi Surat Suara Asas Global Warming Proses Penghitungan Sistem mudah dibagikan, cukup dengan flashdisk Menghemat penggunaan kertas Terbukti sesuai kajian di atas, sistem aman saat menghitung dan sangat mudah dilakukan. Ada resiko hilang QR Code Kertas perlu dibagikan secara terstruktur, hati-hati agar tidak sobek Boros dalam penggunaan kertas Ada kemungkinan salah hitung, bisa karena kelalaian ataupun kelelahan panitia yang bertugas 10

12 Kuantitatif Proses Pemungutan Suara Kebutuhan SDM Waktu Penghitungan Suara Waktu Pemungutan Suara Biaya Jumlah SDM (pada Penghitungan Suara) Berdasarkan kajian di atas, terbukti pemungutan suara dapat berlangsung aman. Ada kemungkinan buruknya koneksi saat entry suara ke database Cukup mengerti bagaimana mekanisme pemilihan dengan E- Vote, tidak harus mengerti hal-hal yang sangat teknis (meski disarankan juga tetap mengerti) Waktu penghitungan suara sangat cepat, bahkan bisa tanpa delay langsung keluar Lebih lama karena didasari oleh kecepatan koneksi di TPS Developer tidak dibayar untuk membuat sistem ini. Beberapa peralatan pun bisa pinjam Untuk penghitungan bahkan hanya perlu 1 SDM, sisanya menjadi saksi Ada kemungkinan panitia bisa langsung colok dengan verifikasi yang sangat simpel (ttd saja), meski prosesnya sangat sederhana Harus mencari SDM yang kuat dan sabar, dalam arti penghitungan akan membutuhkan tenaga yang besar Menghitung kertas satu per satu butuh waktu yang sangat lama, bisa sampai semalaman (bahkan lebih) Lebih cepat karena langsung coblos/contreng Pembelian kertas dan pencetakkan surat suara memerlukan biaya lebih Untuk penghitungan perlu banyak SDM 11

13 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari kajian sistem dan permasalahan yang ada, kami menyimpulkan bahwa pada akhirnya sistem E-Vote ini memang layak untuk digunakan pada PEMIRA IKM UI. Segala permasalahan E-Vote atau Pemungutan Suara yang sebenarnya merebak di sekitar kita harus ditindaki dengan kepala dingin. Karena dalam sebuah pemanfaatan sistem, faktor pemicu masalah tidak hanya mungkin terjadi pada sistem, melainkan human error (panitia ataupun mahasiswa pemilih) sebagai user ataupun controller dari sistem itu sendiri. Pada akhirnya, kami bukan berarti memaksakan bahwa setiap fakultas harus/wajib memakai sistem e-vote ini. Karena mungkin ada beberapa fakultas yang secara budaya lebih percaya ataupun sepakat terhadap sistem manual yang sudah ada. Akan tetapi, kami berharap adanya argumen-argumen ini setidaknya menyadarkan kita semua agar mendukung sebuah karya (produk riset) yang memang dibuat demi kebermanfaatan bersama. Oleh karenanya, hargai dan jangan jadikan sistem ini tidak berkembang lagi hanya karena kepentingan politik tertentu. Dalam setiap tahunnya, memang pada akhirnya sistem E-Vote punya beberapa kekurangan. Namun, catatan kekurangan tersebut pun akan selalu diperbaiki dan dikembangkan lagi setiap tahunnya. Sehingga diharapkan sistem E-Vote ini akan menjadi cermin bagi perkembangan sistem serupa di universitas ataupun institusi lain. Harapan terbaiknya, bukan tak mungkin Pemilu di Indonesia akan memakai teknologi E-Vote di masa yang akan datang. B. Saran Terkait kajian ini, kami mengharapkan agar jika di waktu yang akan datang kajian ini akan dikembangkan, pastikan untuk menyediakan waktu yang lebih agar tulisan yang tertuang dalam kajian lebih matang. Terkait dengan sistem E-Vote UI dan beberapa rekomendasi untuk dilakukan Judicial Review sudah tertuang dalam pembahasan. 12

14 REFERENSI Elmasri, et al., Database Systems, 6th Edition, Addison-Wesley, 2011 Wawancara bersama Bapak Gladdy Guardhin ( dan ) 13

15 PROFIL TIM KAJIAN 1. Nama : Muhammad Gibran NPM : Fakultas : Fasilkom Jurusan : Ilmu Komputer Angkatan : Nama : Muhammad Reza NPM : Fakultas : Fasilkom Jurusan : Sistem Informasi Angkatan : Nama : Kristoferson Adenuwu S NPM : Fakultas : Fasilkom Jurusan : Sistem Informasi Angkatan : Nama : Arief Radityo NPM : Fakultas : Fasilkom Jurusan : Ilmu Komputer Angkatan : Nama : Adrianus Eryan NPM : Fakultas : FH Jurusan : Ilmu Hukum Angkatan :

NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA NOMOR 4 TAHUN 2015

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA NOMOR 4 TAHUN 2015 KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

Pada sistem terdistribusi, security berfungsi untuk: pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak

Pada sistem terdistribusi, security berfungsi untuk: pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak 11. SECURITY Definisi Keamanan Keamanan (Security) : Serangkaian langkah untuk menjamin privasi, integritas dan ketersediaan sumber daya seperti obyek, database, server, proses, saluran, dll yang melibatkan

Lebih terperinci

Model Proses Pemilihan

Model Proses Pemilihan Sistem e-voting menurut Election Markup Language (EML) Specification Version 6.0 Bowo Prasetyo Universitas Gunadarma 8 Nopember 2011 Model Proses Pemilihan Model Proses Pemilihan Tahap pra-pemungutan:

Lebih terperinci

PANDUAN PEMIRA ONLINE (Pemilihan Umum Raya Online) Mahasiswa

PANDUAN PEMIRA ONLINE (Pemilihan Umum Raya Online) Mahasiswa PANDUAN PEMIRA ONLINE (Pemilihan Umum Raya Online) Mahasiswa Oleh : Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri semarang 2016 1 P a n d u a n P e m i r a O n l i n e U N N E S TIM PENYUSUN Pengarah: Prof.

Lebih terperinci

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH 1 PERANCANGAN SISTEM ELECTRONIC VOTING (E-VOTING) BERBASIS WEB DENGAN MENERAPKAN QUICK RESPONSE CODE (QR CODE) SEBAGAI SISTEM KEAMANAN UNTUK PEMILIHAN KEPALA DAERAH Abstrak Pemilihan kepala daerah (pilkada)

Lebih terperinci

PENJELASAN RESMI DPM UI TERKAIT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA PEMIRA IKM UI 2013

PENJELASAN RESMI DPM UI TERKAIT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA PEMIRA IKM UI 2013 PENJELASAN RESMI DPM UI TERKAIT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA PEMIRA IKM UI 2013 1. Bahwa penggunaan sitem e-vote dalam Pemira IKM UI 2013 telah diatur dalam Ketetapan DPM UI No.20/TAP/DPMUI/IX/2013. 2.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor 15 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor Sistem e-voting pilkada kota Bogor menggunakan protokol Two Central Facilities yang dimodifikasi. Protokol ini dipilih karena menurut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat disebut sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Pada tahapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Identifikasi Masalah, (2) Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Sebelum dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi voting ini perlu dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi itu disadap oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau berhak.

BAB I PENDAHULUAN. informasi itu disadap oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau berhak. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari sistem informasi. Dalam hal ini, sangat terkait dengan betapa pentingnya informasi dan

Lebih terperinci

Syarat Kelolosan Berkas Verifikasi

Syarat Kelolosan Berkas Verifikasi Syarat Kelolosan Berkas Verifikasi 1. Berkas BEM, DPM, dan MWA UI dinyatakan lolos verifikasi apabila: Pengumpulan berkas tidak melewati batas akhir pengambilan Telah mengumpulkan semua berkas yang ada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan presiden mahasiswa yang diadakan setahun sekali di universitas khususnya Universitas Kristen Duta Wacana memiliki peminat mahasiswa dan rasa semangat untuk

Lebih terperinci

Implementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design

Implementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design terjadi. Dalam penelitian ini berbagai ancaman yang dapat timbul pada saat pemilihan berlangsung akan dianalisis dalam empat kelas besar yakni: a Disclosure, yakni akses terhadap informasi oleh pihak yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Perbandingan terhadap Sistem Lain

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Perbandingan terhadap Sistem Lain BAB III ANALISIS Bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan terkait e-voting. Analisis tersebut meliputi analisis terhadap sistem lain yang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan model, analisis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras. Sistem Evoting adalah sebuah perangkat keras yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk memilih suatu pilihan dengan cara menekan tombol-tombol yang

Lebih terperinci

TENTANG KAMI. MISI : Memberdaya Masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi.

TENTANG KAMI. MISI : Memberdaya Masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi. LATAR BELAKANG Perhitungan Suara Cepat Secara Riil (Real Quick Count) atau juga dikenal sebagai Tabulasi Suara Paralel (Parallel Vote Tabulation) merupakan salah satu metode yang berguna untuk memantau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Voting merupakan suatu metode untuk menentukan hasil keputusan dalam kehidupan manusia agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Voting digunakan dari tingkat terkecil

Lebih terperinci

Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi.

Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi. Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi. http://sapto.banpt.or.id Pendahuluan SAPTO adalah sistem yang dikembangkan Badan Akreditasi

Lebih terperinci

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN BAB V PROTOTYPE DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi pembuatan prototype sistem e-voting berbasis web. Pembuatan prototype berisi dua macam hal yaitu perancangan kelas dan perancangan interaksi

Lebih terperinci

BAB V PROTOKOL PEMILIHAN ELEKTRONIK DENGAN MENGGUNAKAN PASANGAN BILINEAR

BAB V PROTOKOL PEMILIHAN ELEKTRONIK DENGAN MENGGUNAKAN PASANGAN BILINEAR BAB V PROTOKOL PEMILIHAN ELEKTRONIK DENGAN MENGGUNAKAN PASANGAN BILINEAR Dalam Protokol ini ada 3 user yang terlibat, yaitu : 1. P: Pollster. Pollster atau pengumpul suara adalah satu set perangkat keras

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ABSTRAK

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ABSTRAK SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Dennis Aprilla Christie, Jonathan Hindharta, Yoga Perdana Sasmita, Virgiawan Ananda Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI 4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai lingkungan uji coba yang digunakan untuk menjalankan Simulasi E-Voting Sistem. Kemudian penjelasan mengenai parameter yang digunakan, cara

Lebih terperinci

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Muhammad Yusriannur Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Panduan Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Tim Penyusun Daftar Isi Daftar Isi... 1 BAB I Pendahuluan... 2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

Implementasi Lingkungan Pengembangan Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem

Implementasi Lingkungan Pengembangan Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem terdiri dari informasi profil pelanggan, update password dan simulasi. Desain proses disajikan dalam bentuk flowchart dan bagan yang akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan. Implementasi Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi sekarang ini dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai bidang contohnya banyak perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALEL VOTE TABULATION

APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALEL VOTE TABULATION APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALEL VOTE TABULATION Budi Indri Wagearto A11.2009.04912 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas

Lebih terperinci

PAUS MAHASISWA. TATA CARA REGISTRASI Padjadjaran Authentication System (PAuS ID) Mahasiswa

PAUS MAHASISWA. TATA CARA REGISTRASI Padjadjaran Authentication System (PAuS ID) Mahasiswa PAUS MAHASISWA TATA CARA REGISTRASI Padjadjaran Authentication System (PAuS ID) Mahasiswa 1 A. Mahasiswa Petunjuk/panduan registrasi akun PAuS ID untuk Mahasiswa adalah sebagai berikut : 1. Akses laman

Lebih terperinci

IV-1. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote

IV-1. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote BAB IV MODEL WEB-VOTE Bab ini membahas mengenai model sistem e-voting yang memenuhi persyaratan sesuai dengan hasil analisis pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya (bab III.4 tentang Aspek Sistem E-voting)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi menjadi suatu barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat

Lebih terperinci

MANUAL UNTUK PENELITI

MANUAL UNTUK PENELITI MANUAL UNTUK PENELITI SISTEM INFORMASI RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA http://sirip.ui.edu November 2007 Copyright 2007 DRPM & PPSI Universitas Indonesia Hak cipta dilindungi oleh

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT

SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT 11/15/2017 PROPOSAL SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT Hari Pratomo KLATENWEB No : 071/MKT/IMS/2017 Klaten, 15 November 2017 Lampiran Hal. : 1 (satu) berkas : Penawaran Software Sistem Informasi Absensi

Lebih terperinci

bila user Log In sebagai karyawan selain admin, dan mengklik link Aktif Purchase Order. Halaman ini menampilkan semua Purchase Order yang pernah

bila user Log In sebagai karyawan selain admin, dan mengklik link Aktif Purchase Order. Halaman ini menampilkan semua Purchase Order yang pernah 179 Gambar 4.20 Halaman Aktif PO Karyawan Ini adalah halaman aktif Purchase Order Karyawan. Halaman ini ditampilkan bila user Log In sebagai karyawan selain admin, dan mengklik link Aktif Purchase Order.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK

BAB III ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK BAB III ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan proses enkripsi dan dekripsi pada jumlah suara menggunakan algoritma RSA dan analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun serta

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER Kompetensi Dasar 3.2. Memahami tugas dan tanggungjawab Admin Server 4.2. Menalar tugas dan tanggungjawab Admin Server Materi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi

Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi Wulandari NIM : 13506001 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jl Ganesha 10, Bandung, email: if16001@students.if.itb.ac.id Abstract

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Situs web kini mulai digandrungi oleh pelaku sektor bisnis untuk memasarkan produknya, melalui situs web yang berfungsi sebagai media

Lebih terperinci

User Guide (Pendaftar) Sistem Pendaftaran Online PMB. Universitas Prisma Manado BUKU PETUNJUK SISTEM PENDAFTARAN ONLINE UNIVERSITAS PRISMA MANADO

User Guide (Pendaftar) Sistem Pendaftaran Online PMB. Universitas Prisma Manado BUKU PETUNJUK SISTEM PENDAFTARAN ONLINE UNIVERSITAS PRISMA MANADO User Guide (Pendaftar) Sistem Pendaftaran Online PMB Universitas Prisma Manado Copyright 2015 PT Sentra Vidya Utama, All Rights Reserved Halaman i Copyright 2017 PT Sentra Vidya Utama, All Rights Reserved.

Lebih terperinci

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN Bab berikut berisi simpulan dan saran yang diambil dari hasil analisis selama pengerjaan tugas akhir yang diharapkan dapat berguna bagi pengembangan dan perbaikan pada PDAM Tirtawening

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demokrasi secara harfiah berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan. Demokrasi dapat diartikan secara sederhana sebagai

Lebih terperinci

BFI Jobs. HC System & Architecture 2017 HC BFI

BFI Jobs. HC System & Architecture 2017 HC BFI BFI Jobs 1. REGISTER USER ID KANDIDAT SYSTEM ADMINISTRATOR REGISTRASI EMAIL VERIFIKASI VERIFIKASI DATABASE PENGISIAN PROFILE USER ID MAINTENANCE DATABASE Lakukan Register pada halaman BFI Job s klik mendaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih suatu pemimpin pada suatu organisasi dan bersifat langsung,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Flowchart User memilih pada menu utama yang berisi pilihan menu untuk menuju pada halaman tentang kami, produk kami, hubungi kami dan login admin. Jika user ingin membeli

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG A. Tujuan

LATAR BELAKANG A. Tujuan I. LATAR BELAKANG Naskah atau dokumen merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam sebuah tatanan organisasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, laporan dan evaluasi hampir seluruhnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem. JM60, 6 V dan 500 miliampere 4 tombol pilihan Sistem operasi: Windows XP Visual Basis.Net (versi 2008) Database: Microsoft SQL server compact 3.5

Lebih terperinci

Penerapan Digital Signature pada Dunia Internet

Penerapan Digital Signature pada Dunia Internet Penerapan Digital Signature pada Dunia Internet Nur Cahya Pribadi NIM : 13505062 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15062@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

DATABASE SECURITY. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

DATABASE SECURITY. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT DATABASE SECURITY Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT Sekuritas Basis Data (Database security) Definisi: proteksi basis data terhadap ancaman / gangguan melalui kendali yang bersifat teknis maupun administrasi.

Lebih terperinci

I. LATAR BELAKANG Naskah atau dokumen merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam sebuah tatanan organisasi, mulai dari perencanaan,

I. LATAR BELAKANG Naskah atau dokumen merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam sebuah tatanan organisasi, mulai dari perencanaan, I. LATAR BELAKANG Naskah atau dokumen merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam sebuah tatanan organisasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, laporan dan evaluasi hampir seluruhnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I memuat latar belakang, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan pada penelitian ini 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

Lebih terperinci

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENGERTIAN (1) Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang selanjutnya disebut KM-ITB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan rincian hal yang menjadi dasar penulisan skripsi ini mulai dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. 1.1.

Lebih terperinci

Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi.

Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi. Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Materi diambil dari Panduan SAPTO versi 01 untuk Perguruan Tinggi. http://sapto.banpt.or.id Pendahuluan SAPTO adalah sistem yang dikembangkan Badan Akreditasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PILKADA DENGAN SMS GATEWAY

SISTEM INFORMASI PILKADA DENGAN SMS GATEWAY SISTEM INFORMASI PILKADA DENGAN SMS GATEWAY Nur Rochmah DPA., S.T., M.Kom., Andre Handika Program Studi Teknik InformatikaUniversitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, Telp. (0274) 379418 Email :, rochmahdyah@tif.uad.ac.id,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBUATAN AKUN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBUATAN AKUN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Tim Standar Sistem Informasi Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

KEAMANAN E-COMMERCE MENGGUNKAN SECURE TRANSAKSI ELEKTRONIK

KEAMANAN E-COMMERCE MENGGUNKAN SECURE TRANSAKSI ELEKTRONIK KEAMANAN E-COMMERCE MENGGUNKAN SECURE TRANSAKSI ELEKTRONIK Disusun oleh : Nama : Ragil Priastiti NIM : 09.12.3568 Kelas : S1 SI 4K STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok Sleman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tak pelak membawa sejumlah perubahan dalam kehidupan manusia, khususnya bagaimana cara manusia

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Menurut hasil analisis sistem dan identifikasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka penulis mengusulkan beberapa solusi untuk membuat perancangan aplikasi tes masuk Sekolah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017. KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Oleh : Luluk Purwati (04204043) Dosen Pembimbing : Rinci kembang S.Kom Abstrak Budidaya sapi merupakan hal yang mempunyai prospek bagus pada lingkungan

Lebih terperinci

PAPARAN SISMINBHKOP UNTUK. Kongres Ikatan Notaris Indonesia, Palembang, 19 Mei 2016 Agung Dewandaru ST, M.Sc

PAPARAN SISMINBHKOP UNTUK. Kongres Ikatan Notaris Indonesia, Palembang, 19 Mei 2016 Agung Dewandaru ST, M.Sc PAPARAN SISMINBHKOP UNTUK NOTARIS & DINAS Kongres Ikatan Notaris Indonesia, Palembang, 19 Mei 2016 Agung Dewandaru ST, M.Sc GAMBARAN BESAR SISTEM SISMINBHKOP merupakan sebuah terobosan komprehensif Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, pemilu adalah cara yang demokratis untuk melakukan pemilihan pemimpin.

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, pemilu adalah cara yang demokratis untuk melakukan pemilihan pemimpin. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia sebagai salah satu negara yang menganut paham demokrasi, pemilu adalah cara yang demokratis untuk melakukan pemilihan pemimpin. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil dari perancangan yang telah dirancang oleh penulis dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. IV.1.1. Tampilan Awal Tampilan ini adalah tampilan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No : 16/TAP/BPM FMIPA UI/X/2013 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Ayuningtyas, S.Kom., M.MT. MOS. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Ayuningtyas, S.Kom., M.MT. MOS. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Menganalisis sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini sistem informasi

Lebih terperinci

KEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE

KEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 18 KEAMANAN LOGIN WEB MENGGUNAKAN METODE 3DES BERBASIS TEKNOLOGI QUICK RESPONSE CODE 1) Heru Adya Gunawan, 2) Zainal Arifin & 3) Indah Fitri Astuti

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem

Lebih terperinci

Panduan User 2 - MAHASISWA Page 1 of 10

Panduan User 2 - MAHASISWA Page 1 of 10 Selamat bergabung menjadi anggota laman http://risetpjokindonesia.com/ Laman ini sengaja dibuat sebagai wahana publikasi, pengukuran, dan koordinasi riset terkait mata pelajaran pendidikan jasmani di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 Batasan Implementasi Dalam implementasinya, Sistem Monitoring UKM tenant Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBISMA) UII memiliki beberapa batasan-batasan asumsi, batasan tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM Yogyakarta Keamanan Komputer : Public Key Cryptosystem (PGP)

STMIK AMIKOM Yogyakarta Keamanan Komputer : Public Key Cryptosystem (PGP) STMIK AMIKOM Yogyakarta Keamanan Komputer : Public Key Cryptosystem (PGP) M.Didik R.Wahyudi, MT Melwin Syafrizal, S.Kom., M.Eng. Pretty Good Privacy : Sistem Penyandian Hibrida PGP (Pretty Good Privacy)

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN LPSE KAB. LUWU

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN LPSE KAB. LUWU 1 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN LPSE KAB. LUWU I. PROSEDUR REGISTRASI DAN VERIFIKASI PENYEDIA A. Pendaftaran awal secara online : 1. Membuka alamat website LPSE (lpse.luwukab.go.id) serta mengklik link mendaftar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem BAB III PEMBAHASAN A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu sistem informasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAFTARAN SPAN-PTKIN 2015

PANDUAN PENDAFTARAN SPAN-PTKIN 2015 PANDUAN PENDAFTARAN SPAN-PTKIN 2015 PANITIA PELAKSANA SPAN-PTKIN 2015 DAFTAR ISI 1. Panduan Untuk Sekolah... 1 1.1. Pendaftaran Sekolah... 1 1.2. Login Sekolah... 5 1.3. Mengisi Jurusan dan Jumlah Siswa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. NIP

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt., yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya, sehingga Buku Panduan Penggunaan Sistem Informasi Yudisium dan Wisuda Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang warga negaranya memiliki hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi hidup mereka untuk menuju kesejahteraan.

Lebih terperinci

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA User Guide System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA DAFTAR ISI 1. Registrasi Akun... 2 2. Forgot Password... 8 3. Daftar Asesmen... 13 4. Asesmen Mandiri... 17 5. Pemeliharaan Sertifikat...

Lebih terperinci

TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA PEMIRA KM IPB TAHUN 2013

TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA PEMIRA KM IPB TAHUN 2013 TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA PEMIRA KM IPB TAHUN 2013 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Pemilih adalah setiap anggota KM IPB yang memiliki hak pilih dalam Pemira KM IPB. 2. Daftar Pemilih

Lebih terperinci

PANDUAN BAGI ADMIN YUDIWIS

PANDUAN BAGI ADMIN YUDIWIS PANDUAN BAGI ADMIN YUDIWIS ONLINE http://admin.yudiwis.uny.ac.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jl. Colombo No. 1, Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman 0274586168 akademik@uny.ac.id http://www.uny.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Aplikasi Absensi merupakan suatu pendekatan strategis terhadap penigkatan kinerja suatu instansi atau perusahaan, untuk mencapai peningkatan kinerja

Lebih terperinci

USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0

USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0 USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0 Update = 28 Mei 2018 Gedung Ali Wardhana Lantai 2 Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1 Jakarta 10710 Telepon (021) 3808392 Fax (021) 384 6474 situs www.lpdp.kemenkeu.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada sistem informasi pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada sistem informasi pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keamanan dan kerahasian dari suatu data merupakan salah satu hal yang sangat penting pada sistem informasi pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS

MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS Untuk : Mahasiswa & Admin Prodi Disusun oleh: PUSAT DATA DAN APLIKASI INFORMASI (PDAI) UNIVERSITAS MEDAN AREA 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KETENTUAN LAYANAN LESGOOD

KETENTUAN LAYANAN LESGOOD KETENTUAN LAYANAN LESGOOD Dengan mengakses atau menggunakan seluruh atau sebagian layanan lesgood, baik website, maupun aplikasi mobile, maka anda telah setuju dan mematui segala ketentuan lesgood baik

Lebih terperinci