BAB I PENDAHULUAN. bagian vital dalam masyarakat muslim di Saudi Arabia. Peran para ulama ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bagian vital dalam masyarakat muslim di Saudi Arabia. Peran para ulama ini"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Ulama atau syekh memiliki kedudukan yang sangat penting dan menjadi bagian vital dalam masyarakat muslim di Saudi Arabia. Peran para ulama ini mencakup aspek domestik ataupun politik luar negeri kerajaan Arab Saudi. Dalam aspek domestik, ulama mengisi beberapa pos-pos penting dalam beberapa departemen dan komisi khusus di pemerintahan yang menangani masalah moral, hukum, pendidikan dan urusan-urusan keagamaan. Ulama di Saudi juga menduduki sebuah lembaga resmi yang bernama dewan ulama senior, lembaga ini didirikan oleh pemerintah sebagai wadah yang menjembatani konsultasi antara ulama dan pemerintah serta wadah untuk merumuskan fatwa untuk merespon kondisi domestik ataupun internasional. Dalam politik luar negeri Arab Saudi meskipun tidak secara formal melibatkan ulama dalam kementrian luar negeri namun, fatwa atau pendapat ulama dalam merespon isu-isu tertentu terkadang dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperkuat kebijakan pemerintah terhadap isu tersebut. Beberapa contoh terkait hal tersebut seperti dukungan ulama kepada pemerintahan untuk menolak pendudukan Israel ke Palestina dan melakukan embargo minyak terhadap Amerika dan Inggris; dan persetujuan atas kehadiran tentara Amerika di Arab Saudi pada masa perang teluk

2 Hubungan antara kedua entitas, ulama dan penguasa di Arab Saudi secara historis telah terjalin sejak abad ke 18. Saat Muhammad ibnu Abdul Wahhab, seorang ulama yang risau melihat kondisi masyarakat di Najd yang praktek keagamaannya telah bercampur dengan bid`ah dan kemusyrikan, berkoalisi dengan Muhammad ibnu Saud kepala suku di wilayah Dir`iyyah. Koalisi ini melakukan ekspansi ke banyak wilayah di Jazirah Arab seperti Hijaz, Mekah, Madinah, Najd dan Riyadh. Dengan semangat purifikasi ajaran Islam, koalisi turun-temurun ini akhirnya berhasil mendeklarasikan Kerajaan Saudi Arabia tahun Sejak dari perjuangan awal itu pula legitimasi dari ulama menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan kekuasaan dari kerajaan Saudi Arabia hingga saat ini 1. Banyaknya jumlah ulama di Arab Saudi dan perannya di pemerintahan bukan berarti sikap ulama dan tokoh-tokoh Islam homogen, mendukung semua kebijakan-kebijakan pemerintah. Banyak juga yang mengecam kebijakankebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Bangkitnya kritisisme terhadap pemerintahan Arab Saudi momentum utamanya pada saat terjadinya Insiden pendudukan Masjidil Haram Makkah oleh kelompok salafi, al-jam`a al-salafiyya al-muhtasiba yang dipimpin oleh Juhayman al-utaybi tahun Kemudian, era perang teluk 1990, Syekh Safar al-hawali dan Syekh Salman al-`awda, Syekh Nasir al-'umar dan Syekh 'Aidh al-qarni yang dikenal sebagai ulama Sahwa Islamiyyah, muncul untuk menentang pemerintah Arab Saudi yang beraliansi dengan Amerika Serikat dan menentang mufti besar yang mendukung sikap 1 Anthony B. Toth Saudi Arabia. Microsoft Student 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation,. 2

3 pemerintah; menentang dukungan Amerika terhadap Israel; dan mengkritisi buruknya kondisi korupsi dan sosial ekonomi dia Arab Saudi. Para ulama yang penentang pemerintahan banyak yang akhirnya ditahan oleh pemerintah Arab Saudi. Meskipun terdapat banyak ulama yang kritis terhadap pemerintah namun, hal itu tak berpengaruh secara signifikan terhadap pembuatan kebijakan pemerintah Arab Saudi. Pemerintah lebih mengandalkan dewan ulama senior dan mufti besarnya dalam memberikan legitimasi secara hukum Islam terhadap semua kebijakan-kebijakan pemerintah. Semua alasan dan argumentasi yang ditawarkan oleh kalangan ulama penentang pemerintah akan gampang ditolak dan ditepis oleh fatwa yang dibuat oleh mufti besar dan dewan ulama senior pemerintah Arab Saudi. Dalam penelitian ini, penulis akan fokus membahas mengenai peranan Ulama khususnya mufti besar dan dewan ulama senior dalam pengambilan kebijakan luar negeri Arab Saudi terkhusus mengenai isu Perang melawan terorisme global dan fenomena Arab Spring. Setelah peristiwa runtuhnya WTC tahun 2001, Arab Saudi banyak dikritik utamanya oleh Amerika yang menganggap Arab Saudi terlibat dalam membantu berkembangnya gerakan terorisme. Arab Saudi juga dianggap lemah dalam memberantas kelompok-kelompok teror yang ada di negara tersebut. Terbukti dari 19 pembajak pesawat dalam peristiwa 9/11, 15 orang adalah berkebangsaan Arab Saudi. Dan yang mengaku bertanggung jawab sebagai aktor serangan tersebut adalah al-qaedah yang dipimpin oleh Osama bin Laden yang juga 3

4 berkebangsaan Saudi Arabia 2. Arab Saudi juga dianggap mendukung penyebaran pemikiran-pemikiran ekstrim dan radikal yang membantu pertumbuhan terorisme internasional. Namun, semua tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah Arab Saudi dengan memperlihatkan dukungan yang besar terhadap perang melawan terorisme dan ekstrimisme global. Berbagai kerjasama dilakukan oleh pemerintah Saudi dengan negara-negara lain baik secara bilateral maupun multilateral, regional/ global untuk menangani masalah terorisme,baik kerjasama militer, intelijen ataupun keuangan. Beberapa negara telah menjalin kerjasama keamanan dan kontraterrorisme dengan pemerintah Saudi seperti, Amerika, Italia, United Kingdom, India, Iran, Turki, Senegal, Pakistan, Tunisia, Oman, Maroko, Libya, Yaman, Iraq, Yordania, dan Sudan. Dalam lingkup multilateral, Saudi menjadi salah satu anggota dari the Global Initiative to Combat Nuclear Terrorism; Bersama Liga Arab dan Gulf Cooperation Council untuk meningkatkan kerjasama dalam isu kontraterorisme 3. Mufti dan Dewan Ulama Senior Saudi ikut mendukung kebijakan-kebijakan kontraterorisme yang dibuat oleh pemerintah Saudi tersebut. Fenomena Arab Spring yang terjadi sejak tahun 2011 hingga saat ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi negara-negara teluk kecuali Bahrain. Meskipun begitu, negara-negara teluk juga melakukan langkah-langkah khusus untuk mencegah munculnya pembangkangan dari dalam masyarakatnya sendiri. 2 Alfred B. Prados Saudi Arabia: Current Issues and U.S. Relations. Congressional Research Service. The Library of Congress. Hal: 2 3 United States Department of State Office of the Coordinator for Counterterrorism Country Reports on Terrorism Hal: 103 4

5 Kebijakan pemerintah Arab Saudi sendiri secara regional dalam menghadapi revolusi Timur Tengah adalah dengan melakukan peningkatan kerjasama kontra revolusi dengan negara-negara anggota GCC ( Gulf Cooperation Council). Arab Saudi juga memberikan bantuan kepada pemerintah Yaman dan Bahrain untuk menghadapi tuntutan revolusi di internal negara mereka 4. Untuk kasus di Suriah, Arab Saudi adalah salah satu negara di Timur Tengah yang proaktif dalam mendukung kelompok oposisi Suriah, SNC (Syrian National Council) baik secara politik, maupun finansial. Sikap mufti dalam merespon fenomena revolusi Dunia Arab secara umum adalah mengecam para demonstran dan menganggap orang-orang yang terlibat didalamnya melakukan tindakan dosa. Fatwa-fatwa yang disebarluaskan melalui berbagai media secara internal membantu pemerintah untuk menstabilkan kondisi domestik. Sementara sikap ulama dalam merespon kondisi di timur-tengah yang lain, diluar negara anggota GCC, berbeda-beda. Untuk kasus Mesir dan Tunisia, Ulama mengecam para demonstran sementara dalam kasus Libya dan Suriah, Ulama mendukung para oposisi. Pendapat-pendapat atau fatwa-fatwa yang dikeluarkan ulama tersebut selalu selaras dan mendukung kebijakan pemerintah Saudi. b. Rumusan Masalah Apa peran Mufti dan Dewan Ulama Senior Arab Saudi dalam kebijakan luar negeri pemerintah Arab Saudi berkaitan dengan isu: 4 Salman Shaikh. Gulf states: The challenge of Reform dalam Ugene Rogan, Michael J. Willis dkk The Arab Spring Implications for British Policy. Conservative Middle East Council. Hal: 31 5

6 - Perang Melawan Terrorisme - Fenomena revolusi Dunia Arab atau Arab Spring c. Tujuan Penelitian Penelitian ini akan mendeskripsikan peranan ulama di Arab Saudi khususnya komunitas ulama di dewan ulama senior yang dipimpin oleh mufti besar dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Arab Saudi berkaitan dengan kebijakan politiknya baik domestik maupun luar negeri. Terkhusus pada isu perang melawan terror dan fenomena Arab Spring di negaranegara Timur Tengah. d. Kerangka Konseptual 1. Peran Peran dalam Kamus bahasa Indonesia berarti perangkat tingkah yg diharapkan dimiliki oleh orang yg berkedudukan dalam masyarakat 5. Dalam bahasa inggris peran disebut role yang berarti the way in which someone or something is involved in an activity or situation, and how much influence they have on it 6. Atau yang disebutkan dalam kamus oxford, role is the function assumed or part played by a person or thing in a particular situation 7. Atau normal or customary activity of a person in a particular social setting 8. Beberapa defenisi diatas baik dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa inggris menunjukkan makna yang sama mengenai pengertian peran yang berarti /01/ /01/ /01/ /01/2013 6

7 keikutsertaan, atau fungsi seseorang atau sesuatu dalam konteks atau keadaan tertentu. Keterlibatannya akan mempengaruhi jalannya aktivitas atau keadaan tertentu tersebut. Terdapat beberapa faktor yang berperan dan berpengaruh dalam proses pembuatan kebijakan luar negeri di negara-negara Timur Tengah yaitu, faktor atau level regional, level internasional dan level domestik 9. Dalam level regional, kondisi geopolitik negara-negara timur tengah yang rentan terhadap ancaman dari luar mengharuskan negara-negara tersebut untuk mencari kekuatan penyimbang, aliansi, (countervailing power or protective alliances) atau melakukan pembiaran terhadap ancaman tersebut. Mesir dan Iraq adalah dua negara yang kuat dan telah menjadi rival sejak lama untuk menjadi negara berpengaruh terhadap wilayah Mashreq; Iran dan Iraq bersaing pengaruh di wilayah teluk. Sementara negaranegara kecil seperti Yordan negara-negara teluk lebih memilih untuk mencari proteksi dengan negara-negara maju agar bisa berpengaruh di lingkungan regional. level international: Negara-negara timur tengah mengalami ketergantungan akut terhadap negara-negara maju utamanya dalam aspek ekonomi yang berdampak pada berkurangnya otonomi dari negara-negara di Timur Tengah. Ketergantungan ekonomi baik investasi maupun bantuan dana dari barat, bilateral atau multilateral, akan berdampak pada campur tangan asing dalam kebijakan-kebijakan negara-negara Timur Tengah. 9 Raymond Hinnebusch The international politics of the Middle East. New York: Manchester University Press, Hal:

8 level domestik: aspek domestik yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri negara-negara Timur Tengah adalah identitas Islam. Bahkan identitas ini sering bertentangan dengan loyalitas masyarakat terhadap negara itu sendiri. Semakin kuat identitas keislaman dipegang oleh masyarakat di sebuah negara di Timur Tengah maka kebutuhan akan legitimasi, dukungan dari nilai-nilai Islam pun semakin kuat dalam proses pembuatan kebijakan. Hal yang paling nyata disaat Yahudi Israel pertama kali menduduki Palestina, masyarakat Islam di Timur Tengah satu suara untuk menolak dan mendukung pemerintahnya untuk melawan pendudukan Israel. 2. Ulama Ulama adalah bentuk jamak dari Alim yang berarti seseorang yang memiliki ilmu. Dalam tradisi Islam ulama adalah orang yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman. Berdasarkan atas keilmuwan yang dimilikinya sehingga ulama dianggap sebagai penjaga atau pewaris ajaran-ajaran Islam dan penjaga Islam itu sendiri. Otoritas sebagai penafsir dan penjaga syariat Islam ini menjadikan ulama berada di posisi yang tinggi dalam masyarakat. Dalam sebuah negara yang berasaskan Islam, para ulama menduduki berbagai posisi dalam masyarakat atau negara baik secara formal maupun informal seperti, sebagai mufti, Qadhi (hakim), Khatib (penceramah), Mudarris (guru, dosen) Alejandra Galindo Marines The relationship between the ulama and the government in the contemporary Saudi Arabian Kingdom: an interdependent relationship?, Durham theses, Durham University, Hal: 2-3 8

9 Di masyarakat Timur-Tengah, hubungan antara ulama dan pemerintah memiliki hubungan saling ketergantungan hingga saat ini. Pemerintah sebagai otoritas kekuasaan tertinggi dalam masyarakat berhadapan dengan ulama yang juga memiliki otoritas dalam masalah-masalah keislaman dan menjadi panutan dalam masyarakat. Ulama sebagai sebuah entitas dalam masyarakat Islam menempati posisi tinggi karena ulama merupakan sosok yang memiliki pemahaman yang dalam tentang hukum-hukum Islam sehingga menjadi panutan dan tempat masyarakat untuk meminta pentunjuk yang berkaitan dengan kehidupan mereka sebagai Muslim. Dengan posisi seperti itu ulama mampu untuk menggerakkan masyarakat dalam segala aspeknya. Gibreel Gibreel menuliskan hubungan antara ulama dan pemerintah di Timur Tengah sebagai dua hubungan yang interdependen. Menurut Gibreel, meskipun para ulama tidak menempati posisi legislatif dalam Negara-Negara Arab namun kekuasaan mereka ada pada dua jalan utama yaitu, mempengaruhi opini publik dan memberi legitimasi atau membangkang dari pemerintah. Dengan posisi ulama sebagai panutan masyarakat maka, ulama bisa mempengaruhi atau menggerakkan masyarakat sesuai dengan kepentingan masyarakat atau ulama. Dan disisi lain ulama juga memiliki akses langsung ke pemerintah untuk mengkritik atau mendukung proses pemerintahan. a. Melegitimasi Pemerintah, Usaha-usaha pemerintah untuk meminta legitimasi dari para ulama bisa dilihat dalam kepemimpinan Gamal Abdul Nasser dan Anwar Sadat yang mendekati para ulama untuk meminta dukungan terhadap visi- 9

10 visi politiknya. Utamanya, saat dukungan terhadap sikap Mesir dalam menghadapi Israel pada perang Arab Israel tahun b. Stabilisator pemerintahan, dalam beberapa negara di Arab, Jordan, Arab Saudi dan negara-negara teluk yang berbentuk monarki atau keemiran, ulama berfungsi sebagai penjaga stabilitas berlangsungnya pemerintahan. Di Arab Saudi, hubungan turun temurun antara keturunan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Pemerintahan Ibnu Saud menjadikan stabilitas politik pemerintahan dalam negara Saudi bisa tetap bertahan hingga saat ini. c. Menjatuhkan pemerintah, Para ulama memiliki kemampuan memobilisasi publik untuk mendelegitimasi pemerintahan atau menentang kepentingan pemerintahan. Ini bisa dilihat dalam revolusi Iran 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Ali Khomenei sebaga figur ulama di Iran mampu menggerakkan massa untuk meruntuhkan pemerintahan Syah Pahlevi yang sekuler dan probarat 11. Besarnya kekuatan para ulama di negeri-negeri muslim Timur Tengah tidak lepas dari pandangan masyarakat muslim sendiri terhadap posisi ulama dalam Islam yang otomatis mengangkat derajat dan kedudukan ulama dalam masyarakat yang itu memberikan kekuasaan informal terhadap para ulama. Khususnya di Timur-Tengah beberapa negara mengakui landasan hukum negaranya dengan Islam seperti Arab Saudi. Sudah tentu, pandangan-pandangan Islam menjadi hal yang utama dalam pengambilan kebijakan dan yang 11 Gibreel Gibreel The Ulema: Middle Eastern Power Brokers. Middle East Quarterly. Volume VIII: Number 4, 10

11 memberikan kemampuan untuk itu adalah para ulama, setidaknya menjadi alat legitimasi kekuasaan. 3. Mufti (Dewan Ulama Senior) Mufti adalah seorang ulama yang memiliki kualifikiasi untuk memberikan fatwa (pernyataan formal mengenai keagamaan). Mufti merupakan seorang figur ulama senior yang dipilih oleh pemerintah. Dalam sejarah kerajaan Saudi Arabia, Mufti pertama yang terpilih adalah Syekh Muhammad bin Ibrahim al-syekh. Disamping mengeluarkan fatwa, Mufti juga berbagi tanggung jawab dengan Departeman Kehakiman, Dewan Kehakiman Tertinggi ( al-majlis al-a'la lilqadiih), Departemen penelitian agama, fatwa, dakwah dan tuntunan islam (idiirat al-buhfith al-'ilmiyah wal-iftii' wal-da'wah wal-irshiid), dan Dewan Senior Ulama (majlis hay'at kibiir al-'ulamaii'). Setelah meninggalnya Mufti pertama, tahun 1993 Mufti baru dipilih yaitu Syekh 'Abd al-'aziz bin 'Abdullah bin Baz, Kemudiaan meninggal tahun 1999 dan yang memegang mufti hingga saat ini adalah Syekh 'Abd al-'aziz bin 'Abdullah Al al-syekh. 12 Khusus mengenai Dewan Ulama Senior, Lembaga ini dibentuk tahun 1971 oleh kerajaan Arab Saudi masa pemerintahan Raja Faisal ( ). Fungsinya sebagai lembaga konsultatif antara pemerintah dengan ulama. Kedua lembaga ini melakukan pertemuan rutin setiap minggu. Dalam isu-isu tertentu pemerintah biasanya meminta persetujuan atau sanksi publik dari para ulama senior 12 J. E. Peterson Historical Dictionary of Saudi Arabia. Second Edition. Oxford:The Scarecrow Press, Inc, Hal: 97 11

12 tersebut 13. seperti pada kasus pendudukan masjidil haram tahun 1979 oleh gerakan penentang pemerintah. Dewan Ulama mengeluarkan fatwa untuk memberikan sanksi terhadap para pelaku pendudukan. Kemudian pada masa perang teluk Mufti dan Dewan Ulama Senior juga mengeluarkan fatwa untuk mendukung tindakan pemerintah Arab Saudi untuk memberikan pangkalan militer Amerika Serikat di Arab Saudi. e. Studi Pustaka Tulisan-tulisan tentang hubungan Ulama dan Kekuasaan atau pemerintah di Timur-Tengah atau negara-negara muslim lainnya telah banyak ditulis oleh para ilmuwan baik dalam bentuk buku, maupun jurnal-jurnal. Meir Hatina menggambarkan dalam tulisannya, Ulamaʾ, Politics, and the Public Sphere An Egyptian Perspective, 2010, bahwa Secara historis ulama memiliki otoritas yang kuat dalam masyarakat karena menjadi penafsir dan penjaga sikap dan perilaku masyarakat serta ulama menjadi tempat masyarakat bertanya tentang hukum/legalitas dalam perbuatan mereka. Hubungannya dengan pemerintah, Ulama biasanya menjadi penasehat bagi pemerintah, pemberi fatwa, pemegang otoritas dalam pendidikan dan kehakiman. Posisi istimewa tersebut menjadi berkurang saat negara-negara Islam bersentuhan dengan pemikiran-pemikiran barat mengenai modernisasi. Modernisasi struktur politik dan pemerintahan, pendidikan, kehakiman perlahanlahan menggeser peran aktif ulama dalam bidang-bidang tersebut. Peran ulama 13 Global Security. Council of Senior Ulama. 08/11/

13 akhirnya malah menjadi rubber stamp bagi pemerintahan yang berkuasa kecuali dua kelompok yang masih memiliki otonomi yaitu ulama syiah seperti di Iran dan ulama dalam beberapa masyarakat suku (semitribal milieu) di Afrika dan jazirab arab seperti, kelompok Jazaʾiriyya di Aljazair, Sanusiyya di Libya, dan Mahdiyya di Sudan 14. Ulama Mesir menjadi objek kajian dalam buku Meir Hatina tersebut yang menggambarkan secara rinci bagaimana peranan ulama dalam masyarakat dan hubungannya dengan pemerintah di Mesir. Salah satu lembaga yang populer yang menjadi tempat berkumpulnya para ulama adalah Universitas Al-Azhar. Sebelum masa kolonial para ulama al-azhar memiliki posisi penting dalam masyarakat Islam Mesir, selain memegang otoritas sebagai ilmuwan, qadhi, dan imam ulama juga berperan sebagai penghubung antara rakyat dan penguasa. Ulama juga sering dimintai masukan oleh pemerintah, dalam kebijakan-kebijakannya dan terkadang pula ulama berada di fihak rakyat sebagai oposisi kepada pemerintah yang dianggap zalim dan menindas masyarakat. Di era pendudukan Inggris dan Perancis ulama menjadi bagian penggerak utama dari kelompok oposisi yang melawan penjajah. Namun, peran utama ulama dalam politik mulai berkurang saat modernisasi mulai masuk. Munculnya para intelektual dan kalangan pemikir reformis menjadi penantang/rival fatwa-fatwa yang dibuat oleh ulama. Kemudian peran ulama secara politik, domestik atau internasional semakin terpinggirkan di era Gamal Abdul Nasser diantaranya bahkan ada yang menjadi pendukung 14 Meir Hatina ʿUlamaʾ, Politics, and the Public Sphere An Egyptian Perspective. Salt Lake City: The University of Utah Press, hal: 5 13

14 kebijakan/visi Sosialisme Arab Nasser. Al-Azhar sebagai simbol perkumpulan para ulama hanya tinggal menjadi benteng pertahanan moral masyarakat. Hubungan antara kekuasaan dan ulama di Timur Tengah saat ini secara umum digambarkan oleh Gibreel Gibreel dalam tulisannya dalam jurnal Middle East Quarterly, 2011, The Ulema: Middle Eastern Power Brokers, yang menggambarkan beberapa peranan ulama antara lain: untuk melegitimasi pemerintah dan kebijakan-kebijakannya; menstabilkan pemerintahan dan memobilisasi masyarakat untuk mengkritik atau bahkan menjatuhkan pemerintah. Hubungan antara Ulama dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara detail dibahas oleh David Commins dalam hasil buku penelitiannya The Wahhabi Mission and Saudi Arab, 2006 mengenai sejarah panjang keterlibatan Ulama Wahhabi di Arab Saudi sejak abad 18; pemikiran-pemikiran Syekh Muhammad bin Abd Al-Wahhab, pendiri gerakan wahhabi; koalisi politik Ibn Abdul Wahhab dan Muhammad ibn Saud hingga pemerintahan-pemerintahan Saudi berikutnya. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai posisi ulama dalam dinamika yang terjadi dalam Pemerintahan Saudi seperti, modernisasi masyarakat dan struktur pemerintahan dan juga tantangan-tantangan yang dihadapi oleh aliran wahabi di Arab Saudi dari kelompok-kelompok salafi yang menganggap pemerintahan Arab Saudi melakukan banyak penyelewengan dalam Islam; kelompok reformis yang menginginkan perubahan struktur pemerintahan dan masyarakat menjadi lebih demokratis dan tantangan dari gerakan jihad global, Al-Qaidah, pasca 9/ David Commins The Wahhabi Mission and Saudi Arabia. London: I.B.Tauris & Co Ltd 14

15 Alexander Bligh dalam tulisannya di International Journal of Middle East Studies, 1985 yang berjudul The Saudi Religious Elite (Ulama) as Participant in the Political System of the Kingdom 16, kemudian Joseph A. Kechichian, dalam International Journal of Middle East Studies, 1986, dengan judul Role of the Ulama in the Politics of an Islamic State: The Case of Saudi Arabia 17 banyak membahas mengenai hubungan pemerintah dan ulama dalam kehidupan bernegara Arab Saudi dan mereka bersepakat mengenai posisi para ulama tersebut dalam politik Arab Saudi sebagai stabilisator dalam masyarakat dan pengendali opini publik. Mengenai fatwa para ulama terhadap terorisme beserta penjelasan dalildalilnya dalam al-quran dan hadits nabi serta fatwa-fatwa ulama terdahulu dan kontemporer dijelaskan oleh Syekh. Dr. Muhammad Thahir ul-qadri dalam bukunya, Fatwa on Terrorisme and Suicide Bombing. Buku ini menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan haramnya membunuh orang muslim, haramnya melakukan bom bunuh diri dalam jihad sekalipun; larangan membunuh, mendiskriminasi non-muslim non-combatan dan menghancurkan tempat ibadahnya; larangan pemberontakan terhadap penguasa yang masih beriman dsb. Penulis juga menyisihkan satu bab khusus yang menjelaskan fatwa ulama salafi Arab Saudi berkaitan dengan terorisme dan bom bunuh diri Alexander Bligh The Saudi Religious Elite (Ulama) as Participant in the Political System of the Kingdom. International Journal of Middle East Studies, Vol. 17, No. 1. Cambridge University Press 17 Joseph A. Kechichian The Role of the Ulama in the Politics of an Islamic State: The Case of Saudi Arabia. International Journal of Middle East Studies, Vol. 18, No. 1.Cambridge University Press. 18 Muhammad Tahir ul-qadri Fatwa on Terrorisme and Suicide Bombing. United Kingdom: Minhaj ul-quran Internasional 15

16 f. Argumen Utama Ulama di Arab Saudi memiliki peran besar dalam memberikan legitimasi terhadap setiap kebijakan-kebijakan pemerintah Arab Saudi dengan mengeluarkan fatwa melalui mufti besar berkaitan dengan perang melawan teror dan respon terhadap fenomena revolusi Dunia Arab (Arab Spring) saat ini. Dalam perang melawan teror fatwa yang dikeluarkan bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk mensterilkan gerakan teror dan pemikiran radikal dalam lingkup domestik dan mendukung pemerintah untuk terlibat dalam war on terror secara global. Dalam merespon revolusi Dunia Arab fatwa para ulama menjadi stabilisator politik domestik dan dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan mampu memperlancar pengambilan kebijakan luar negeri Pemerintahan Saudi. g. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penulis akan menggambarkan bagaimana ulama menggunakan otoritasnya di Saudi sebagai pembuat fatwa untuk mengarahkan opini publik di Arab Saudi untuk mendukung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Arab Saudi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Data primer di dapat dari catatan-catatan resmi yang dikeluarkan oleh lembagalembaga atau pihak-pihak yang diteliti seperti pemerintah Arab Saudi dan dokumen resmi dari dewan ulama Senior Saudi Arabia. Sementara data sekunder didapat melalui tulisan-tulisan, jurnal atau buku yang berkaitan dengan hubungan ulama dan pemerintah Arab Saudi dan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Mufti 16

17 Besar bersama Dewan Ulama Senior Arab Saudi untuk mendukung kebijakan pemerintahnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik penelitian pustaka yaitu dengan menelusuri berbagai dokumen tertulis yang berkaitan dengan buku-buku, jurnal dan artikel-artikel yang mengenai topik tersebut. Data yang dipilih dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Cara mengolah data dalam penelitian ini adalah dengan cara menggambarkan bagaimana fatwa-fatwa resmi yang dikeluarkan oleh dewan ulama senior dan anggota-anggotanya atau Mufti Arab Saudi yang fatwa itu menjadi sarana penyatuan opini dalam domestik masyarakat Saudi untuk mendukung kebijakan-kebijakan kontraterorisme pemerintah Saudi atau kebijakan pemerintah Saudi selama revolusi, dunia baik domestik, Kawasan Teluk atau Timur Tengah secara umum. h. Sistematika Pembahasan Untuk membuktikan argumentasi utama dan menjawab rumusan masalah, penulis akan membagi pembahasan dalam 4 bab. Bab satu akan membahas mengenai pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka konseptual, argumentasi dasar, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Kemudian dalam bab dua akan dibahas secara umum mengenai secara historis mengenai posisi ulama sebagai sumber legitimasi Pemerintah Arab Saudi; Ajaran Wahhabi sebagai sumber legitimasi dan para oposisi di internal Saudi. 17

18 Bab tiga akan menjelaskan mengenai Sikap dan dukungan ulama terhadap pemerintah dalam perang melawan terrorisme dan Bab empat akan membahas peran ulama dalam mendukung segala kebijakan pemerintah baik domestik maupun internasional dalam merespon fenomena efek domino Revolusi Dunia Arab. Kemudian bab lima akan menjadi penutup dan kesimpulan dari pembahasan sebelumnya. 18

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

PERAN ULAMA DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH SAUDI

PERAN ULAMA DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH SAUDI PERAN ULAMA DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH SAUDI Studi Kasus: Kontraterorisme dan Fenomena Arab Spring TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S 2 HASBI ASWAR 11/326484/PSP/04302 Jurusan

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015

Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015 Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015 Membedah Timur Tengah dalam Perspektif Strukturalisme Struktur hirarkis sistem

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 INTISARI Nama : Lintar Setyanto NIM : 151090234 Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 Arab Saudi merupakan salah satu negara di

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama, BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberantas tindak terorisme global khusunya ISIS (Islamic State of Irak and

BAB I PENDAHULUAN. memberantas tindak terorisme global khusunya ISIS (Islamic State of Irak and BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Skripsi ini akan membahas tentang kebijakan pemerintah Malaysia dalam memberantas tindak terorisme global khusunya ISIS (Islamic State of Irak and Syiria) yang

Lebih terperinci

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB I. Pendahuluan Muhammad Ali secara turun temurun dinyatakan sebagai penguasa Mesir. Keputusan tersebut berdasarkan konferensi di London pada tanggal 13 Februari 1841.

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai respon negara terhadap terorisme serta upaya-upaya yang dilakukan negara untuk menangani terorisme.

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah dinamisasi terutama setelah semakin banyaknya pergolakan pemikiran yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS

4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS 4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS Afifah Cahyaningtyas E-mail: afi_rocket@yahoo.com Dian Muhammad Supriyatno E-mail: rdian_ahmad@yahoo.com G eopolitik merupakan aspek utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Arab Saudi, Lihat Goverment and Administration dalam The Kingdom of Saudi Arabia, terbitan resmi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Arab Saudi, Lihat Goverment and Administration dalam The Kingdom of Saudi Arabia, terbitan resmi BAB I PENDAHULUAN Arab Saudi sebagai negara dengan bentuk monarki absolut mengalami tantangan dalam mempertahankan legitimasinya. Masalah utama yang dihadapi Arab Saudi dengan bentuk monarki adalah negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis akan berpandangan bahwa Arab Saudi adalah negara kaya karena kandungan minyak bumi didalamnya.

Lebih terperinci

Sudan masuk list negara teroris?

Sudan masuk list negara teroris? Sudan masuk list negara teroris? JAKARTA, ALAMISLAMI.COM Direktur Atlantic Council, J. Peter Pham dalam tulisannya pada tanggal 8 Juni 2016 lalu menyebutkan bahwa Sudan bagi Amerika masih masuk dalam list

Lebih terperinci

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NEO KHAWARIJ, MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Affairs, M. o. (2016). The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia.

DAFTAR PUSTAKA. Affairs, M. o. (2016). The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia. DAFTAR PUSTAKA Affairs, M. o. (2016). The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia. Riyadh: http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/kingdomforeignpolicy/pages/forei gnpolicy24605.aspx. Ahira, A. (2011).

Lebih terperinci

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling melengkapi. Media merupakan salah satu produk dari demokrasi. Dalam sejarah berkembangnya demokrasi, salah satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

DINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci)

DINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci) 125 DINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB 1800-1930 M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci) Ihwan Agustono I Kajian tentang politik dan sosial keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga

BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga BAB II DINAMIKA KELEMBAGAAN LIGA ARAB Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai organisasi regional Liga Arab yang memiliki gerakan yang dinamis dalam dunia perpolitikan kawasan Arab. Dinamika pergerakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB BAB V KESIMPULAN Meskipun Indonesia belum bisa lepas dari jerat utang, namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan Indonesia merupakan negara penerima bantuan IDB terbesar bila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam

Lebih terperinci

2016 PERANG ENAM HARI

2016 PERANG ENAM HARI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama BAB V Kesimpulan Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama ekonomi melalui perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara secara bilateral, seperti perjanjian perdagangan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan barangkali merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Obama yang paling dilematis. Keputusan untuk menarik pasukan

Lebih terperinci

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER l Edisi 001, Oktober 2011 Edisi 001, Oktober 2011 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER Ihsan Ali Fauzi 1 Edisi 001, Oktober 2011 Informasi Buku: Abdullahi Ahmed An- Na`im,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19 DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang BAB V KESIMPULAN Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan pada berbagai perubahan dan pergeseran kekuatan dalam lingkungan strategis global dan regional sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi tujuan. Dari ekonomi hingga keamanan, Liga Arab memiliki peran di

BAB I PENDAHULUAN. multi tujuan. Dari ekonomi hingga keamanan, Liga Arab memiliki peran di BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ide utama penulis dalam penulisan karya ilmiah (skripsi) ini adalah dari ketertarikan penulis terhadap Liga Arab. Liga Arab merupakan organisasi yang multi tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH A. Alasan Pemilihan Judul Liga Arab adalah organisasi yang beranggotakan dari negara-negara Arab. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Bagaimana anda mengartikan Islam?

Bagaimana anda mengartikan Islam? Islam bukanlah agama populer di Jepang. Agama ini diperkirakan datang pertama kali pada awal 1900-an, ketika Muslim Tatar melarikan diri dari ekspansi Rusia. Namun komunitas Muslim di Jepang baru terbentuk

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

Pengaruh Ulama Dalam Politik di Negara Muslim:

Pengaruh Ulama Dalam Politik di Negara Muslim: Pengaruh Ulama Dalam Politik Di Negara Muslim: Hasbi Aswar, Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia hasbi.caka@gmail.com Abstract: The main argument of this paper is Islam and

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan BAB V KESIMPULAN Penelitian ini merupakan sarana eksplanasi tentang perilaku organisasi internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan suatu program atau agenda yang diimplementasikan

Lebih terperinci

pendekatan agama-budaya atasi terorisme

pendekatan agama-budaya atasi terorisme Indonesia sarankan pendekatan agama-budaya atasi terorisme Senin, 22 Mei 2017 00:20 WIB 1.596 Views Pewarta: Joko Susilo Presiden Joko Widodo. (ANTARA News/Bayu Prasetyo) Riyadh (ANTARA News) - Indonesia

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace Pasal 2 (3) dari Piagam PBB - Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa sehingga perdamaian, keamanan dan keadilan internasional tidak

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi?

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi? l Edisi 011, September 2011 A BOON OR A BANE P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n D Amr Hamzawy and Nathan J. Brown Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi? Review Paper oleh Nur Iman Subono 1 Edisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN. berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing

BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN. berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN Hubungan baik antara Saudi Arabia dan Ikhwanul Muslimin berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing keduanya berdiri

Lebih terperinci

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI l Edisi 003, Agustus 2011 SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI P r o j e c t i t a i g k a a n D Saiful Mujani Edisi 003, Agustus 2011 1 Edisi 003, Agustus 2011 Syariat Islam dan Keterbatasan Demokrasi

Lebih terperinci

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku l Edisi 012, Maret 2012, Edisi 012, Maret 2012 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? Rizal Panggabean 1 Edisi 012, Maret 2012 Informasi Buku: Charles Kurzman, The Missing Martyrs;

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN KERJA SAMA PERTAHANAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN ARAB SAUDI (DEFENSE COOPERATION

Lebih terperinci

RechtsVinding Online. Aktor Non-Negara

RechtsVinding Online. Aktor Non-Negara PENYEMPURNAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI INDONESIA Oleh: Yeni Handayani Sebagai negara kesatuan yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film pertama kali dipertontonkan di Paris, Perancis pada tahun1895. Dari waktu ke waktu film mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang digunakan maupun

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni 113 PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil kajian ini, pada akirnya peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan terkait dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, yakni sebagai berikut: 1. wacana gagasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB. Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari)

STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB. Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari) STRATEGI DAN METODE DAKWAH MUHAMMAD IBN ABDUL WAHAB Akhmad Sukardi (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Kendari) Abstrak: Dinasti yang pertama kali berhasil merebut kekuasaan Turki Usman di Hijaz pada awal abad

Lebih terperinci

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115 PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115 SUMBER: www.indonesia-investments.com & www.m.tempo.co INDONESIA PERINGKATKEDUA DUNIA

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Mam MAKALAH ISLAM Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI 5 Agustus 2014 Makalah Islam Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Fuad Nasar (Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan) Islamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang dunia kedua telah berakhir, setiap Negara yang dijajah oleh Negara yang kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang dapat hidup sendiri tanpa ada bantuan dari negara lain. Fungsi sosial dari suatu negara terhadap

Lebih terperinci

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Negara Bangsa Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Negara Bangsa Dalam Politik

Lebih terperinci

PERUBAHAN SIKAP IRAN DALAM PENGEMBANGAN NUKLIR DI BAWAH TEKANAN INTERNASIONAL SKRIPSI

PERUBAHAN SIKAP IRAN DALAM PENGEMBANGAN NUKLIR DI BAWAH TEKANAN INTERNASIONAL SKRIPSI PERUBAHAN SIKAP IRAN DALAM PENGEMBANGAN NUKLIR DI BAWAH TEKANAN INTERNASIONAL (The Change of Iran s Nuclear Policy Due To International Pressure) SKRIPSI Disusun Oleh: TRI PRASETYA 20040510066 JURUSAN

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden

Lebih terperinci

ANALISIS RELASI GEOGRAFI DENGAN KONFLIK

ANALISIS RELASI GEOGRAFI DENGAN KONFLIK ANALISIS RELASI GEOGRAFI DENGAN KONFLIK Dari pemetaan yang dilakukan sebelumnya, maka akan dianalisis hubungan antara variabel konflik yang sudah dipaparkan di dalam Bab II dengan tingkat konflik yang

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Modul ke: 04 Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Peradaban yang dibangun oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah fundamentalisme Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis dari era orde lama sampai orde reformasi saat ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam REVISI MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Syaifuddin, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : 1. Jarwati (1440110090)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard BAB V KESIMPULAN Riset ini membahas salah satu isu yang berkaitan dengan fenomena Islamophobia yang berkembang di Amerika Serikat pasca 9/11 dikarenakan kebijakan hard diplomacy George W.Bush dan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dan tujuan diantara negara negara yang ada. Perbedaan perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan dan tujuan diantara negara negara yang ada. Perbedaan perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Sepanjang perjalanan sejarah umat manusia, selalu timbul perbedaan kepentingan dan tujuan diantara negara negara yang ada. Perbedaan perbedaan ini memberikan dinamika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah negara terbesar di dunia yang terletak di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Pada saat Uni Soviet, Rusia merupakan negara bagian terbesarnya dan

Lebih terperinci