BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah RS Mata Jakarta Eye yang terletak di Jl. Terusan Arjuna Utara No.1 Jakarta Barat. Pada tanggal 2 April 2012 Jakarta Eye Center (JEC) memiliki cabang baru yang berlokasi di Jl. Terusan Arjuna Utara No.1 Kedoya, Jakarta Barat Kedoya). 1 Kedoya memiliki konsep Hospitel (Rumah Sakit dengan pelayanan hotel berkelas) dan juga merupakan rumah sakit pertama di Indonesia dengan predikat green building karena mengedepankan hemat energy dan konsep hijau. Green building Kedoya merupakan bukti komitmen JEC untuk peran serta tidak saja dalam memberikan edukasi kesehatan dan pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat, namun juga berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global. Konsep hijau Kedoya antara lain: Penggunaan kaca penutup gedung yang mampu mereduksi panas matahari sehingga mesin pendingin ruangan tidak memerlukan daya listrik yang besar

2 58 Penggunaan gas pada mesin pendingin ruangan yang memenuhi standard protokol Kyoto sehingga tidak menghasilkan efek rumah kaca. Sistem instalasi penanganan air limbah yang memungkinkan air yang dihasilkan dipergunakan untuk flushing water pada closet, penyiraman taman, kolam water feature dan penggunaan lainnya. Sistem pemanas air yang memanfaatkan kerja mesin pendingin ruangan. Kedoya berdiri diatas lahan tanah (enam ribu) m2 dan memilki 10 (sepuluh) lantai dengan konsep pelayanan terpadu untuk seluruh pelayanan kesehatan mata dari segala usia. Konsep pelayanan terpadu JEC meliputi 7 (tujuh) sentra subspesialis mata yakni: 1. Sentra Bedah Refraktif (Katarak, LASIK & Keratoplasti) 2. Sentra Retina 3. Sentra Glaukoma 4. Sentra Okuloplasti (Bedah Plastik Mata & Tumor Mata) 5. Sentra Lensa Kontak 6. Sentra Oftalmologi Pediatrik & Strabismus 7. Sentra Diabetes Konsistensi JEC dalam memberikan pelayanan kesehatan bertaraf internasional bertumpu pada kompetensi dokter, pelatihan sumber daya yang berkesinambungan, Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap dari Kementerian Kesehatan RI dan sertifikasi ISO 9001:2008.

3 59 Pengalaman dan keahlian dalam pelayanan jasa kesehatan mata menjadikan JEC menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH). Hingga kini, JEC merupakan anggota AAEH serta anggota World Association of Eye Hospital Sejarah Perusahaan Pada awalnya atau cikal bakalnya, Jakarta Eye Center merupakan sebuah klinik kecil yang hanya memiliki empat orang dokter yang praktek di tempatnya. Para pendiri Jakarta Eye Center adalah para dokter spesialis mata yang bekerja di unit Mata Metropolitan Medical Center (MMC) yang didirikan pada tahun Klinik tersebut hanya merupakan empat kamar yang disewa di Hotel Wisata Jakarta. Sebagai klinik mata, peralatan penunjang yang dimiliki pun sudah memadai, seperti pelayanan laser, FFA, dan Kampimetri. Sejalan dengan bertambahnya jumlah pasien yang datang, maka para dokter berfikir untuk pindah dan membangun klinik sendiri. Akhirnya pada tahun 1984 dibukalah klinik mata di JalanSubang No.22 Menteng Jakarta Pusat pada hari Rabu tanggal 1 Februari Klinik tersebut adalah Klinik Mata Jakarta atau lebih dikenal dengan KMJ. Tidak lama kemudian jumlah dokter yang praktek di KMJ pun bertambah, dibarengi dengan bertambahnya para suster dan dokter anastesi. Tiga tahun membuka praktek di Jalan Subang, klinik terasa semakin sesak dikarenakan banyaknya jumlah pasien yang semakin bertambah. Kemudian para dokter membeli rumah di Jalan Garut, maka KMJ pun pindah ke Jalan Garut

4 60 No.4 tahun Dengan menggunakan bendera KMJ yang terletak di Jalan Garut menciptakan suasana kerja yang lebih baik. Klinik yang memiliki dua lantai tersebut selain memiliki dua kamar bedah, klinik ini pun dilengkapi dengan kamar yang bias dijadikan guest house yang digunakan untuk pasien luar kota yang ingin menginap. Saat di Jalan Garut ini,para dokter berfikir untuk mengganti nama yang terdengar lebih international, maka para dokter bersepakat untuk mengganti nama KMJ menjadi Rumah Sakit Jakarta Eye Center yang lebih doikenal dengan JEC. Sistem kerja yang dilaksanakan di Jalan Garut ini sudah mulai terstruktur. Pembagian kerjadan tugas-tugas semakin jelas dan ditetapkan kepalakepala untuk memimpin unit-unit yang ada. Sejak saat itu, sudah dirasakan bahwa Rumah sakit harus dikelola secara professional. Maka didirikan sebuah badan hokum berbentuk perseroan terbatas dengan para dokter sebagai pemegang saham. Dibentuklah PT Nitra Sanata Dharma sebagai pemilik JEC. Pada tahun 1989, JEC berpindah lagi ke gedung yang memiliki luas tanah dan ruangan yang lebih memadai. JEC pindah ke Jalan Teuku Cik Ditiro No.46 Menteng Jakarta Pusat. Gedung yang sebelumnya Universitas Tujug Belas Agustus direnovasi dan disesuaikan dengan memenuhi criteria persyaratan Rumah Sakit. JEC memiliki luas tanah 1419 m 2, dengan luas bangunan 3215 m 2. Gedung yang mulai ditempati tahun 1993 ini menambah jumlah dokter spesialis mata sebanyak lima belas orang, lima orang dokter spesiallis anastesi, seorang

5 61 dokter radiolog, seorang ahli patologi klinik, seorang dokter internist, dan seorang magister administrasi rumah sakit. Dengan adanya mereka, menandai masuknya generasi muda di lingkungan JEC. Bergabungnya mereka membuktikan bahwa JEC bukanlah milik perseorangan atau lembaga yang hanya menonjolkan pribadi seseorang. Konsep kebersamaann, keterbukaan,saling menghargai, mempercayai satu sama lain, dan saling bekerja sama dalam satu tim yang kompak merupakan filosofi yang melandasi pendirian JEC serta dalam menjalankan dan mengembangkannya. Dalam perkembangannya, JEC selalu menanamkan kepada sumberdaya manusianya agar bertekad senantiasa memberikan pelayanan prima bagi ppasien. Diraihnya sertifikat ISO 9001:2000 sebagai bagian dari persyaratan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pasien, seluruhnya membentuk suatu norma dan nilai-nilai JEC yang ditanamkan pada setiap warganya. SDM yang tangguhh dan penuh dedikasi, penguasaan pengoperasian alat peralatan mutakhir, sesuai SOP (Standard Operation Procedure) dan WI (Work Instruction). Belum lama pada tahun 2014 ini, JEC juga berhasil dalam meraih Gold Seal JCI (Joint Commission International) yang merupakan pengukuhan JEC sebagai Rumah Sakit Mata di Indonesia yang memperoleh pengakuan dari dunia dalam memberikan pelayanan-pelayanannya. Hal tersebut merupakan tantangan yang besar bagi JEC dalam mempertahankan komitmen dalam melaksanakan dan mengembangkan JEC ke arah yang lebih baik lagi.

6 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Visi Optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup Misi 1) Memberikan pelayanan klinis yang berstandar internasional. 2) Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pasien. 3) Menerapkan tekhnologi mutakhir dan terpercaya. 4) Mengembangkan kompetensi dokter dan staff melalui riset dan pendidikan Nilai 1) Pelayanan dan perawatan yang terbaik bagi pasien 2) Organisasi yang terus menerus memperbaiki diri 3) Meningkatkann nilai-nilai secara berkesinambungan 4) Persatuan berdasarkan prestasi 4.2. Arti dan Filosofi Logo Jakarta Eye Center Logo JEC berwarna biru yang menandakan warna korporat yang sudah menjadi ciri khas JEC sejak dahulu. Kemudian ada gambar lingkaran hijau seperti

7 63 gambar bola mata yang sebenarnya bermakna lingkaran dunia. Serta gambar tangan seperti gambar alis mata yang mempunyai arti bahwa JEC memberikan layanan dengan sumber daya manusia yang sudah mempunya pengalaman di bidangnya. Hal ini sesuai dengan Moto JEC yaitu Care With Experience. Secara keseluruhan logo JEC baru tampak seperti bola mata, hal ini dikarenakan JEC bergerak di bidang pelayanan kesehatan khusus mata Struktur Divisi Marketing RS Mata Jakarta Eye Center Dalam struktur organisasi dapat terlihat bahwa Divisi Marketing terdapat dalam struktur corporate Nitra Sanata Dharma. Fungsi-fungsi sebagai PR telah dilaksanakan dengan baik oleh Divisi Marketing yang terdapat di Jakarta Eye Center. Dalam melaksanakan event-event yang diselenggarakan oleh Jakarta Eye Center, seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Divisi Marketing. Mulai dari tahap persiapan acara, tahap menyeleksi dan mengirim undangan, dalam tahap menyusun susunan acara yang akan dilaksanakan, menyiapkan souvenir yang akan diberikan oleh para tamu, menyiapkan konsumsi, dan pembicara serta moderator acara yang mendampingi acara press conference. Struktur organisasi Marketing sendiri menunjukkan bahwa Marketing berada di dalam struktur PT Nitra Sanata Dharma, seperti yang terlihat dalam gambar berikut:

8 Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi dan analisis terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Data

9 65 diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Kepala Divisi Marketing yaitu Ibu Mubadiyah, S.Psi, dr. Ucok P. Pasaribu sebagai ketua dan penanggung jawab dalam pelaksanaan CSR pada 9 Agustus 2014, serta 2 orang pasien peserta program CSR JEC pemberantasan katarak 2014 periode Agustus Sesuai dengan yang tercantum di dalam visi Jakarta Eye Center yaitu Optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup. Maka setiap tahunnya JEC secara berkesinambungan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk para warga sekitar JEC khususnya yang masuk dalam kategori kondisi perekonomian menengah ke bawah. Seringkali masyarakat yang berada dalam kondisi menengah ke bawah tersebut tidak memperhatikan kondisi kesehatan matanya, dan baru memeriksakan matanya pada saat mengalami keluhan, dan bahkan sudah mengalami tingkat keburaman yang sangat mengganggu penglihatannya dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Selain berpatokan dengan visi perusahaan, program Corporate Social Responsibility JEC pemberantasan katarak juga mengikuti peraturan perundangundangan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) Pasal 74 UU PT menyebutkan bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika tidak dilakukan, maka perseroan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundangundangan. 2 Sebagai perusahaan yang taat akan hukum dan juga tanggung jawab 2

10 66 sosial yang sangat besar, maka Jakarta Eye Center melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program pemberantasan katarak. Dalam hal ini peneliti hanya meneliti program CSR Pemberantasan katarak bagi warga sekitar JEC yang merupakan bagian dari dukungan JEC terhadap visi pemerintah untuk mewujudkan 2020 bebas buta katarak. Kegiatan CSR ini adalah kelanjutan komitmen JEC yang menargetkan 400 penderita katarak terpilih sebagai penerima tindakan operasi tanpa biaya sepanjang tahun Selain menjalankan visi perusahaan yaitu optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup. Operasi katarak gratis ini juga meruoakan bagian dari dukungan JEC terhadap visi pemerintah untuk mewujudkan 2020 bebas buta katarak. 3 Tanggung jawab sosial JEC tidak terbatas pada kesehatan mata. JEC menggelar donor darah sebagai rangkaian peringatan ulang tahun bekerjasama dengan PMI DKI dan diikuti oleh seluruh dokter dan karyawan. Panti-panti sosial seperti panti asuhan, rumah jompo dan rumah singgah juga menjadi sasaran kegiatan CSR JEC. Selain menjalankan kegiatan yang telah terprogram dalam agenda tahunan, JEC juga memberi bantuan secara spontan untuk masyarakat yang tertimpa bencana. Tercatat diantaranya adalah operasi mata gratis bagi korban ledakan bom Bali. Ketika banjir melanda Jakarta pada 1 Februari 2002, JEC 3 Hasil wawancara dengan dr. Ucok P. Pasaribu, Ketua Pelaksana CSR.

11 67 langsung membatalkan perayaan hari jadi dan menyumbangkan seluruh hidangan untuk korban banjir. 4 Sebagai perusahaan yang beroperasional di sekitar kota Jakarta dan memiliki 2 cabang yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Jakarta Eye Center merasa bertanggung jawab atas komunitasnya. Berbagai macam perencanaan telah dibuat oleh pihak Jakarta Eye Center demi mengatasi maalah sosial yang terjadi masyarakat, khususnya masalah yang ditimbulkan oleh penglihatan. Dengan motto Care with Experience, yang dalam artian kepedulian berdasarkan pengalaman. Dalam mottonya Jakarta Eye Center yang telah berdiri selama kurang lebih 30 tahun, memberikan warna baru bagi dunia kesehatan mata, yang selalu berkembang setiap waktunya, organisasi yang telah banyak memiliki pengalaman sejak tahun 1984, berkomitmen untuk melayani dengan sepenuh hati, serta melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pengalaman yang telah didapatkan. Sehingga peneliti, memilih ccontoh satu kegiatan yang telah dilakukan oleh Jakarta Eye Center. Dalam pelaksanaan CSR pemberantasan katarak, JEC tidak membedabedakan antara pasien yang melakukan tindakan operasi katarak dengan pembayaran pribada/asuransi dengan pasien yang mengikuti program CSR tersebut. Semua disesuaikan dengan standard yang ada, dan tetap sesuai dengan motto perusahaan Care With Experience. 4 Buku 25 tahun Jakarta Eye Center.

12 68 Tidak ada perbedaan antara pasien baksos dengan yang berbayar. Seeluruhnya dikerjakan sesuai dengan standard international (JCI). 5 Jadi definisi Corporate Social Responsibility itu sendiri menurut World Business Council on Sustainable Development adalah : Komitmen bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi diri terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas dan masyarakat luas. 6 Dengan adanya program Corporate Social Responsibility Program pemberantasan katarak bagi awarga sekitar JEC banyak pihak-pihak khususnya pasien-pasien yang mengikuti program CSR tersebut yang merasakan manfaatnya. Mengutip wawancara dengan pasien peserta CSR JEC pemberantasan katarak bagi warga sekitar, Ibu Titik Lestary: Kegiatan seperti ini sangat membantu untuk kami dan untuk wargawarga sekitar JEC, khususnya yang tidak memiliki biaya untuk berobat. Saya sudah periksa ke Rumah Sakit yang di dekat rumah, kebetulan dokter di sana memberikan referensi untuk melanjutkan ke pengobatannya ke JEC. Pertama kali saya denger dirujuk ke JEC kaget juga, karena takut mahal, tapi kata dokter di RS deket rumah saya bilang gratis karena lagi ada program baksos. Persaratannya juga tidak ribet, dan hasilnya juga 5 Op.cit. hal Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relations. Bandung : Pustaka Setia Hal. 127.

13 69 bagus. Pokoknya program seperti ini sangat membantu banget buat kami. 7 Kegiatan CSR kali ini diadakan dengan mengadakan kerjasama dengan Yayasan MATAHATI berpartisipasi aktif dalam menanggulangi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Berharap dedikasi yang telah dilakukan oleh JEC senantiasa dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat tanpa ada hambatan dalam melakukan aktivitas apapun, karena mata merupakan jendela dunia Kinerja Marketing Jakarta Eye Center Dalam Melaksanakan Program CSR Pemberantasan Penyakit Katarak Bagi Warga Sekitar JEC Keberadaan Marketing Public Relations / Public Relations dalam sebuah sebuah perusahaan apalagi bidang jasa kesehatan bertaraf international seperi Rumah Sakit Jakarta Eye Center sangat dibutuhkan. Karena fungsinya diibaratkan sebagai mediator yang menghubungkan antara pihak perusahaan dengan komunitas / khalayak yang ada, media, dan juga publik. Orang-orang yang berada di dalamnya wajib membina hubungan yang baik dengan komunitasnya baik komunitas internal yaitu orang-orang yang berada di dalam lingkungan perusahaan, maupun eksternal yaitu orang-orang 7 Hasil wawancara dengan Ibu Titik Lestary

14 70 yang berada di luar lingkungan perusahaan. Apabila hubungan dengan komunitas internal terjalin dengan harmonis makaakan menghasilkan kerjasama yang baik sehingga dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Sedangkan apabila hubungan harmonis terjalin dengan komunitas eksternal maka kepercayaan publik yang ada di luar perusahaan, terhadap perusahaan itu sendiri akan sangat positif dan akan membentuk citra yang baik, serta reputasi perusahaan yang positif. Marketing Public Relations / Public Relations dianggap penting bagi sebuah perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaan. Oleh karena itu Marketing Public Relations / Public Relations wajib melakukan serangkaian kegiatan yang terencana sebagai upaya-upaya dalam mempertahankan citra termasuk program Corporate Social Responsibility program pemberantasan katarak bagi warga sekitar yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center itu termasuk upaya Jakarta Eye Center untuk mempertahankan citra yang telah terbentuk. Mengutip hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah: Selain CSR pemberantasan katarak, Jakarta Eye Center juga melakukan program-program lain seperti kunjungan ke sekolah-sekolah dengan melakukan pemeriksaan mata baik untuk siswa/i dan para guru yang berada di sekolah tersebut, mengadakan funbike. Serta program-program lain yang bertujuan agar kita tetap exist di mata publik. 8 8 Hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah.

15 71 Dalam konsepnya, fungsi Public Relations ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, salah satunya harus menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu seorang Public Relations juga harus pandai dalam menciptakan komunikasi dua arah, melakukan hubungan yang harmonis antara publik dengan perusahaan dengan perusahaan/organisasi sehingga semua tujuan baik tujuan publik maupun tujuan perusahaan dapat tercapai Analisis Kegiatan Corporate Social Responsibility Program Pemberantasan Katarak Bagi Warga Sekitar JEC Pada penelitian ini Analisis yang dilakukan oleh penulis adalah model perencanaan enam langkah / 6 stages Public Relations plan 9 dalam membahas pelaksanaan program Corporate Social Responsibility pemberantasan katarak pada Rumh Sakit Jakarta Eye Center dalam mempertahankan citra. Analisis tersebut terdiri dari: - Pengenalan situasi (Situation Analysis) - Penetapan tujuan (Objective) - Khalayak (Publics) - Pemilihan media (Media) - Perencanaan anggaran (Budget) 9 Frank Jefkins dan Daniel Yadin. Public Relations. Jakarta: Erlangga. 2003

16 72 - Pengukuran hasil (Evaluations) Melalui analisis ini diharapkan penulis dapat menganalisa situasi, mengetahui tujuan pengamatan, publik yang dituju, media apa saja yang digunakan, perencanaan keuangan dan mengevaluasi pengamatan Pengenalan Terhadap Situasi Program Corporate Social Responsibility pemberantasan katarak bagi warga sekitar JEC bila dilihat dari situasi Negara Indonesia yang tidak menentu selalu memunculkan masalah-masalah tertentu, baik di bidang ekonomi, sosialbudaya serta di bidang politik. Hal ini perlu diperhatikan oleh semua kalangan agar kita sebagai makhluk sosial wajib saling membantu satu dengan yang lainnya. Ibu Mubadiyah mengatakan bahwa, situasi yang terjadi sekarang ini yang melatarbelakangi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility pemberantasan katarak bagi warga sekitar JEC. Mengutip hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah: Program Corporate Social Responsibility (CSR) pemberantasan katarak ini merupakan salah satu bagian tanggung jawab sosial Jakarta Eye Center kepada masyarakat. Apalagi banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, keadaan ekonomi yang fluktuatif, masih banyak rakyat yang

17 73 kurang mampu yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap kondisi kesehatannya, khususnya kondisi kesehatan matanya. 10 Melihat masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dan mengingat begitu pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan komunitas sekitar. Serta menurut informasi data Kementerian Kesehatan RI tahun 2012, memperlihatkan angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5% dari jumlah penduduk atau sekitar 3,6 juta jiwa. Kondisi ini dipicu berbagai keadaan seperti penyakit katarak, glaucoma, kelainan refraksi, gangguan retina, kelainan kornea, dan beberapa penyakit lain yang berhubungan dengan proses penuaan. 11 Data Kementrian kesehatan di atas dipertegas oleh Mentri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) bahwa gangguan penglihatan penglihatan dan kebutaan merupakan salah satu masalah kesehatan mayarakat di Indonesia, dan katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia dan juga di Indonesia. Diperkirakan sekitar 50% kebutaan disebabkan oleh katarak, ujar Menkes. Menkes menuturkan bahwa katarak merupakan salahh satu proses degenerative, atau dapat dikatakan peenyakit yang muncul akibat proses kemunduran sel tubuh, sehingga dapat dipengaruhi oleh faktor usia. Karena itu katarak akan meningkat sejalan dengan peningkatan umur harapan hidup masyarakat. 12 Seluruh hal di atas membuat manajemen Rumah Sakit Jakarta Eye Center membuat program bakti sosial pemberantasan penyakit katarak. Hal tersebut 10 Hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah 11 http/jakarta Eye Kedoya News Medis.html 12 web/kementerian Kesehatan Republik Indonesia.html

18 74 merupakan bentung tanggung jawab sosial Jakarta Eye Center terhadap komunitas khususnya kepada masyarakat yang tidak berkecukupan Penetapan Tujuan Dari uraian mengenai situasi yang dipandang penting oleh Jakarta Eye Center, maka JEC yang memiliki misi untuk melakukan Optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup, dari visi tersebut dapat dilhat bahwa Jakarta Eye Center ingin membantu dan merubah kualitas hidup masyarakat dengan melakukan optimalisasi di bidang kesehatan khususnya penglihatan. Setiap bentuk suatu tidakan atau langkah-langkah yang hendak dilaksanakan pasti ada tujuannya. Begitu juga dengan program sosial pemberantasan penyakit katarak yang dilakukan oleh Jakarta Eye Center. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Jakarta Eye Center salah satunya adalah ingin mempertahankan citra perusahaan pada para stakeholdersnya. Tujuan dari program Corporate Social Responsibility tersebut dapat diketahui dari kutipan hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah, beliau menjelaskan tujuan dari program CSR pemberantasan katarak seperti sebagai berikut: Tujuan dari program ini intinya Jakarta Eye Center ingin menjaga hubungan baik dengan komunitas-komunitasnya. Melalui program tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat, dengan melakukan oprimalisasi penglihatan. Selain alasan di

19 75 atas, tentu saja dengan melalui program ini diharapkan dapat juga bertujuan untuk mempertahankan citra positif di mata masyarakat 13 Citra memang sangat melekat di perusahaan / organisasi sehingga perusahaan / organisasi harus tetap mempertahankan citra positif yang memang telah didapatkan, namun citra tersebut perlu ditingkatkan setiap saat. Untuk meningkatkan citra banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan / organisasi mulai dari memberikan pelayanan yang baik kepada khalayaknya. Jadi, citra sendiri dapat diartikan sesuatu yang tidak dapat dilihat (abstrak) tetapi dapat dirasakan hasil dari citra itu sendiri. Apabila citra yang ada di perusahaan tersebut aik (positif) maka perusahaan / organisasi akan mendapatkan keuntungan yang besar dan sebaliknya jika citra perusahaan tidak baik (negatif), maka perusahaan akan mengalami kerugian yang besar. Citra Jakarta Eye Center dapat dilihat dari kutipan hasil wawancara dengan Ibu Titik Lestary salah satu pasien peserta operasi katarak gratis di Jakarta Eye Center: Kami sudah sering mendengar tentang Jakarta Eye Center dari para tetangga yang sudah pernah juga mengikuti operasi katarak di sini. Kebetulan operasinya Alhamdulillah berhasil, katanya penglihatannya sudah terang. Menurut saya Jakarta Eye Center sudah bagus sekali, walaupun kita ikut operasi gratis, tapi pelayanannya tetap bagus, jadi tidak dibeda-bedakan Hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah 14 Hasil wawancara dengan Ibu Titik Lestary.

20 76 Mengutip hasil wawancara dengan Bapak Badruddin, salah satu pasien peserta operasi katarak: Penilaian saya tentang Jakarta Eye Center, bagus mas.. Saya pernah baca berita di Koran kompas tentang JEC, gedung baru yang ada di Kedoya sangat megah dan bagus, di sana dijelasin juga tentang pelayanannya, katanya semuanya bagus dan modern. Tapi mahal kayaknya. Nah pas, dapet kesempatan operasi di sini, saya mikir nih, operasinya aman gak nih, soalnya kan gratis mas. Sekarang saya buktiin, walaupun saya operasi gratis di sini tapi hasilnya bagus, ya mudahmudahan JEC tetap terus mengadakan operasi gratis kayak gini Definisi Khalayak (Penentuan Publik) Setiap kegiatan atau program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan / organisasi sangatlah penting untuk menentukan terlebih dahulu menentukan target yang hendak dituju, siapa saja khalayak atau publik yang ingin dilibatkan. Dalam hal inipublik yang menjadi target utama dari program Corporate Social Responsibility pemberantasan katarak yang dilaksanakan oleh Jakarta Eye Center adalah masyarakat yang kurang beruntung / kurang mampu dalam hal masalah perekonomian sehingga mengesampingkan kondisi kesehatannya khususnya kesehatan matanya. Jenis publik ada dua macam yaiitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal yaitu terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan 15 Hasil wawancara dengan Bapak Badruddin.

21 77 organisasi atau badan usaha. Publik eksternal, yaitu orang-orang atau kelompokkelompok orang yang berada di luar organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam hubungannya dengan organisasi tersebut. Target utama dalam menjalankan program CSR pemberantasan katarak adalah para warga yang berada di sekitar JEC yang sudah terdiagnosa katarak oleh dokter dan dinyatakan tidak mampu dengan melampirkan surat keterangan darii RT/RW. Sehingga bagi para warga yang terdiagnosa katarak dan tidak memiliki biaya, tidak perlu khawatir dengan hal tersebut Pemilihan Media Dan Teknik Publikasi Media berperan aktif sebagai alat yang dapat menyalurkan informasi untuk disebarluaskan kepada public. Berdasarkan salah sati tujuan dari program CSR pemberantasan katarak yaitu guna mempertahankan citra, maka melalui media, citra yang ingin ditunjukkan oleh Jakarta Eye Center dapat dipahami oleh khalayak. Teknik-teknik yang digunakan oleh Jakarta Eye Center untuk mempublikasikan kegiatan CSR pemberantasan katarak ini adalah dengan mempublikasikan ke beberapa media eksternal dan internal diantaranya Tempo, Kompas, Gatra, intisari-online, Bisnis.com, merdeka online dan eye sight. Untuk media internal Eye Sight, Jakarta Eye Center telah secara aktif melakukan liputan dan update terbaru. Seluruh hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan tentang Jakarta Eye Center. Media internal tersebut dibagikan secara gratis kepada seluruh pasien yang berkunjung ke Jakarta Eye Center. Hal

22 78 tersebut dimaksudkan agar seluruh pasien yang telah berkunjung ke Jakarta Eye Center dapat mengetahui tentang hal-hal apa saja yang telah Jakarta Eye Center lakukan, baik terhadap Jakarta Eye Center itu sendiri, maupun kepada khalayak Perencanaan Anggaran (Budgeting) Membuat sebuah program pasti membutuhkan tenaga, pikiran, waktu, dan tentu saja anggaaran atau budget yang memadai. Dalam hal ini Marketing harus mengatur dan membuat rancangan pengeluaran atau anggaran yang dibutuhkan. Tanpa adanya perencanaan anggaran maka kegiatan atau program yang akan diadakan tidak dapat berjalan lancar dan tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan karena pasti akan muncul masalah seperti out of budget yang akan menghambat program tersebut. Oleh karena itu Marketing Public Relations Jakarta Eye Centter benarbenar mengatur pendapatan yang berasal dari perusahaan dan pengeluaran untuk apa saja yang akan digunakan untuk program CS pemberantasan katarak. Dana yang didapat untuk program CSR pemberantasan katarak berasal dari perusahaan yang telah ditentukan setiap tahunnya dari laba bersih perusahaan dan sumbangan dari beberapa yayasan yang bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan sosial seperti CSR pemberantasan katarak. Mengutip hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah: Untuk program CSR pemberantasan katarak dana untuk melaksanakannya sudah tersedia, setiap tahunnya kami telah mengalokasikan dana untuk seluruh program CSR yang akan diadakan.

23 79 Setiap tahunnya kami menganggarkan dana beberapa persen dari laba bersih perusahaan. Inilah komitmen perusahaan untuk program CSR. Selain dari budget yang dikeluarkan oleh Jakarta Eye Center, kami juga menerima dana dari yayasan atau organisasi-organisasi yang ingin turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan oleh Jakarta Eye Center Pengukuran Hasil (Evaluasi) Keberhasilan dari program CSR pemberantasan katarak dapat terlihat dari adanya kesadaran publik terhadap Jakarta Eye Center sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan mata yang memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi dan adanya suatu tindakan yang berupa tanggapan yang positif di setiap kegiatan-kegiatan sosial yang diselenggarakan. Terlebih lagi mengingat program ini adalah program sosial yang bertujuan untuk kebaikan. Semua orang pasti juga ingin melakukan sesuatu yang tujuannya adalah untuk kebaikan. Sampai saat ini belum pernah menghadapi hambatan yang berarti, seperti kutipan wawancara dengan Ibu Mubadiyah: Sejauh ini kam belum pernah mengalami hambatan yang berarti dalam setiap pelaksanaan CSR pemberantasan katarak khususnya. Setiap halhal yang telah terprogram dapat terlaksana dengan baik. Tapi setiap 16 Hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah

24 80 perencanaan pasti tidak akan sempurna, tapi kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditangani dengan baik oleh tim. 17 Cara mengukur apakah program CSR pemberantasan katarak ini berhasil atau tidak, Ibu Mubadiyah merasa cukup sulit dalam melakukan pengukurannya, tapi sejauh dari animo masyarakat sangat baik dalam menanggapi program tersebut. Seperti kutipan wawancara dengan Ibu Mubadiyah: Sebenarnya kalau bicara dampak itu agak sulit, karena sulit diukur (intangible) kalau misalkan kita mengadakan promo produk kita bisa tau seberapa banyak orang yang ikut dalam promo tersebut dan seberapa besar jumlah keuntungannya. Tetapi kalau kita lihat dari program sosial seperti CSR pemberantasan katarak agak sulit mengukurnya, karena kita tau beerapa banyak orang yang terkena / mengidap penyakit katarak. Tapi kalau respon dari masyarakat yang menerima dan telah merasa terbantu dengan program tersebut, ya itu merupakan hal yang baus, khusunya bagi Jakarta Eye Center. Berarti mereka sangat mendukung program ini. 18 Menurut penelitian yang dilakukan peneliti, maka peneliti menilai bahwa program CSR pemberantasan katarak sepertinya berhasil dan mendapat nilai yang positif dari masyarakat. Peneliti dapat membuktikan melalui hasil wawancara dengan Ibu Tiitik Lestary dan Bapak Badruddin. Karena mereka adalah komunitas atau masyarakat luar yang dilibatkan dalam kegiatan CSR pemberantasan katarak 17 Hasil wawancara dengan Ibu Mubadiyah 18 Ibid

25 81 yang diadakan oleh Jakarta Eye Center. Mengutip hasil wawancara dengan Ibu Titik Lestary, salah satu peserta program CSR: Kegiatan seperti ini sangat membantu untuk kami dan untuk wargawarga sekitar JEC, khususnya yang tidak memiliki biaya untuk berobat. Saya sudah periksa ke Rumah Sakit yang di dekat rumah, kebetulan dokter di sana memberikan referensi untuk melanjutkan ke pengobatannya ke JEC. Pertama kali saya denger dirujuk ke JEC kaget juga, karena takut mahal, tapi kata dokter di RS deket rumah saya bilang gratis karena lagi ada program baksos. Persaratannya juga tidak ribet, dan hasilnya juga bagus. Pokoknya program seperti ini sangat membantu banget buat kami. 19 Mengutip hasil wawancara dengan Bapak Badruddin, salah satu pasien peserta operasi katarak: Penilaian saya tentang Jakarta Eye Center, bagus mas.. Saya pernah baca berita di Koran kompas tentang JEC, gedung baru yang ada di Kedoya sangat megah dan bagus, di sana dijelasin juga tentang pelayanannya, katanya semuanya bagus dan modern. Tapi mahal kayaknya. Nah pas, dapet kesempatan operasi di sini, saya mikir nih, operasinya aman gak nih, soalnya kan gratis mas. Sekarang saya buktiin, 19 Hasil wawancara dengan Ibu Titik Lestary

26 82 walaupun saya operasi gratis di sini tapi hasilnya bagus, ya mudahmudahan JEC tetap terus mengadakan operasi gratis kayak gini. 20 Dari hasil jawaban Ibu Titik Lestary dan Bapak Badruddin di atas dapat diketahui bahwa mereka sebagai pihak eksternal yang telah merasakan manfaat dengan dilaksanakannya program CSR pemberantasan katarak menanggapinya dengan sangat positif. Maka dari itu dapat dikatakan program CSR pemberantasan katarak Rumah Sakit Jakarta Eye Center berhasil dan berperan serta dalam mempertahankan citra positif di mata masyarakat Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapat mengatakan bahwa aktivitas progam Corporate Social Responsibility (CSR) Rumah Sakit Jakarta Eye Center telah dirancang sedemikian rupa dan tetap berpegangan pada eksistensinya sebagai bagian dari masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lain. Marketing RS Jakarta Eye Center tidak hanya terfokus pada program-program yang bersifat praktis, rutin, dan cenderung intuitif namun program-progran dibuat secara struktur dan terencana dalam upaya mempertahankan citra atau image perusahaan. Landasan bagi Marketing Public Relations yang efektif adalah kebijaksanaan dan kegiatan yang terpercaya demi kepentingan publik, tetapi 20 Op.cit. hasil wawancara dengan Bapak Badruddin. Hal.71

27 83 kebijaksanaan dan tindakan yang baik itu sendiri tidak cukup untuk memperoleh good will. Hanya melalui pemahaman mengenai kebutujan, nilai, dan inspirasi publiklah manajemen dapat merumuskan suatu kebijakan yang terpercaya. Hanya melalui informasi kepada publik mengenai kebijaksanaan dan kegiatan organisasi atau perusahaanlah manajemen dapat berharap memperoleh pengertian dan good will. Komunikasi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial bagi seorang PR yang baik. PR merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana baik itu keluar maupun ke dalam, yakni antara organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan spesifik atas dasar adanya suatu pengertian. Salah satu aktivitas program Marketing yang merupakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah aktivitas program CSR Rumah Sakit Jakarta Eye Center sebagai perusahaan yang menganggap bahwa perusahaan adalah bagian dari masyarakat sehingga muncul beberapa program-program sosial yang dipayungi oleh program CSR Jakarta Eye Center pemberantasan katarak, sebagai wujud kepedulian Jakarta Eye Center kepada publiknya. Selain itu perusahaan juga harus taat akan hukum yang berlaku dimana program CSR diatur dalam peraturan perundang-undangan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) Pasal 74 UU PT menyebutkan bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika tidak dilakukan, maka

28 84 perseroan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Kegiatan Corporate Social Responsibility merupakan kegiatan terpadu dari setiap kegiatan bisnis yang bisa menciptakan citra positif serta keuntungan financial jangka panjang bagi perusahaan. Karena itu setiap perusahaan harus ditekankan dengan memberikan kesadaran bahwa bisnis adalah bagian dari komunitas dan karenanya hubungan timbale balik antar keduanya harus bersifat saling menguntungkan. Program Corporate Social Responsibility bisa juga dilihat sebagai salah satu bentuk investasi bagi perusahaan. Karena dengan melaksanakan program Corporate Social Responsibility yang jelas dan berklelanjutan maka reputasi perusahaan akan terangkat sehingga akan mempertahankan citra positif yang telah ada. Kegiatan CSR khusus diperuntukkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda dan masing-masing cara yang berbeda pula. Setiap perusahaan memiliki sendiri khalayaknya masing-masing. Kepada khalayak yang terbatas itulah, perusahaan melalui pihak yang ter/divisi yang terkait senantiasa menjalin komunikasi baik secara eksternal maupun secara internal agar dapat memperoleh dukungan baik secara materi maupun moril terhadap perusahaan.

29 85 Marketing JEC menjalankan aktivitas program CSR dengan cara menjalin hubungan baik dengan komunitas, pemerintah, dan media. Aktivitas CSR yang dijalankan dengan terarah dan secara berkesinambungan kepada komunitas perusahaan.aktivitas tersebut pastinya memerlukan dukungan dari pemerintah agar program dapat terlaksana dengan baik. Peranan media juga sangat penting karena perusahaan akan memerlukan publikasi dalam program tersebut. Aktivitas program CSR pemberantasan katarak yang dilakukan oleh Jakarta Eye Center telah terencana dengan baik dengan menggunakan program enam tahapan model perencanaan program PR mulai dari situation, analytis, objectives, publics, media, budget sampai dengan evaluation.pastinya PR dalam melakukan aktivitas program CSR selalu dilakukan dengan menelaah atau mempelajari situasi terlebih dahulu. Setelah itu melakukan penetapan tujuan, mencapai public yang dituju, melakukan kerja sama dengan media, menghitung dana yang dibutuhkan dan melakukan evaluasi akhir terhadap kegiatan tersebut. Strategi PR salah satunya adalah strategi manajemen yang sering pula disebut sebagai rencana jangka panjang perusahaan. Untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan PR harus menyatu dengan visi dan misi Rumah Sakit Jakarta Eye Center dalam membantu tercapainya reputasi dan citra perusahaan. Dilihat dari strategi komunikasi yang dilakukan Jakarta Eye Center bersifat social activity. Kegiatan sosial dilakukan di kalangan masyarakat luas.

30 86 Strategi PR yang fokus terhadap permasalahan sosial ini merupakan sebuah formulasi yang baru bagi peningkatan reputasi sebuah perusahaan. Hal ini dapat dikatakan cukup efektif karena sebuah perusahaan yang memiliki reputasi atau citra yang baik adalah perusahaan yang tidak berorientasi pada produknya saja. Namun perusahaan harus selalu berorientasi pada stakeholder nya yaitu bagaimana perusahaan peduli terhadap kinerja stakeholder dalam hal ini guna mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dari hal di atas, dapat dikatakan bahwa aktivitas program CSR Jakarta Eye Center dengan melakukan formulasi situation analysis (pengenalan situasi) sampai dengan evaluasi akhir dari program tersebut merupakan tujuan dari mempertahankan citra perusahaan yang positif. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan untuk bertindak secara etis dalam rangka memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi sosial salah satunya dengan meningkatkan kualitas hidup. Rumah Sakit Jakarta Eye Center sebagai perusahaan yang mempunyai komitmen yang kuat secara berkelanjutan, maka program tanggung jwab sosial atau yang sering disebut Corporate Social Responsibility yang telah cukup baik dikelola oleh Jakarta Eye Center sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada publiknya. Diharapkan dengan program CSR yang dilakukan Jakarta Eye Center akan dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu dapat mempertahankan citra positif perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Greener, Toni. Public Relations dan Pembentukan Citranya. Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Greener, Toni. Public Relations dan Pembentukan Citranya. Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara DAFTAR PUSTAKA Anggoro, Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2002. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations : Kuantitatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dalam suatu negara yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta. Asuransi merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Terlepas apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing perusahaan beradu strategi dan inovasi untuk menarik konsumen. Persaingan ketat yang ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah RS Mata Jakarta Eye Center. Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center, (JEC) dimulai berdirinya dari para pendiri JEC

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada perusahaan besar. Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel Tanggal 15 Juni 2013 (Pra Penelitian) 1. Mengapa Public Relation memilih menggunggulkan program CSR? Jawab : Corporate Social

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Jakarta Eye Center Rumah sakit Jakarta Eye Center (JEC) didirikan berawal dari praktek bersama empat dokter spesialis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

Dengan key informan dari pihak gereja (Ibu Ninik Sindoro)

Dengan key informan dari pihak gereja (Ibu Ninik Sindoro) 1 Daftar pertanyaan wawancara Dengan key informan dari pihak gereja (Ibu Ninik Sindoro) selaku koordinator kegiatan OperasiKasih 1. Sudah berapa lama bekerja menjadi koordinator kegiatan OperasiKasih?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap perusahaan dituntut untuk mampu menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik sesuai yang telah direncanakan. Kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR muncul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tanggung jawab perusahaan tersebut dituangkan dalam bentuk kepedulian Bank Riau Kepri dengan menyediakan dana bagi kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi dalam bidang sumber daya manusia telah merambah ke berbagai bidang kehidupan. Perubahan yang terjadi dimasyarakat juga sangat mempengarui kompetisi tersebut.

Lebih terperinci

COUNTDOWN 2020 The Right To Sight. Februari 2011 Februari ROAD SHOW PEMERIKSAAN MATA eye clinic goes to school & community

COUNTDOWN 2020 The Right To Sight. Februari 2011 Februari ROAD SHOW PEMERIKSAAN MATA eye clinic goes to school & community Komunitas Sekolah Kehidupan & Yayasan Rumah Peradaban PROPOSAL PROGRAM Februari 2011 Februari 2012 ROAD SHOW PEMERIKSAAN MATA eye clinic goes to school & community COUNTDOWN 2020 The Right To Sight Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Baker (2003) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR)

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan antara organisasi dengan masyarakat atau komunitas lebih tepat dipandang sebagai relasi yang dikembangkan untuk membuka ruang bagi terwujudnya tanggung

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis perumahsakitan di Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami perkembangan pesat. Fenomena ini berpengaruh terhadap tingkat persaingan antar rumah sakit yang semakin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan hasil bumi, baik itu perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain sebagainya. Kekayaan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat diantaranya dipicu oleh berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat diantaranya dipicu oleh berbagai macam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat diantaranya dipicu oleh berbagai macam perubahan, yaitu (Lupiyoadi, 2001: 4): (1) Demografis, menghasilkan jumlah

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini Public Relations (PR) tidak dapat dipandang sebelah mata. Kehadiranya sebagai bridge communication/jembatan komunikasi antara organisasi/perusahaan

Lebih terperinci

YAYASAN PENYANTUN ANAK ASMA INDONESIA (YAPNAS) & YAYASAN ANTV PEDULI UNTUK NEGERI, MENGGELAR BAKTI SOSIAL UNTUK 1000 KAUM DHUAFA DI CILINCING

YAYASAN PENYANTUN ANAK ASMA INDONESIA (YAPNAS) & YAYASAN ANTV PEDULI UNTUK NEGERI, MENGGELAR BAKTI SOSIAL UNTUK 1000 KAUM DHUAFA DI CILINCING PRESS RELEASE YAYASAN PENYANTUN ANAK ASMA INDONESIA (YAPNAS) & YAYASAN ANTV PEDULI UNTUK NEGERI, MENGGELAR BAKTI SOSIAL UNTUK 1000 KAUM DHUAFA DI CILINCING JAKARTA Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengoperasionalkan sebuah perusahaan tentunya dibatasi oleh berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah kebijakan legal lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan berkembang pesatnya dunia usaha serta industri di indonesia, banyak perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan citra positifnya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

Pengantar. responsibility (CSR).

Pengantar. responsibility (CSR). Pengantar Perusahaan mengejar laba memang sudah menjadi wataknya. Tetapi jika kemudian sebuah perusahaan juga ikut repot-repot melibatkan diri dalam suatu gerakan mencerdaskan bangsa melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility sejak beberapa tahun belakangan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dikendalikan oleh sistem yang dinamis dalam melakukan kegiatan operasionalnya untuk mempertahankan keberadaan dan menjalankan fungsinya. Selain mempertahankan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan tubuh sehat maka kita bisa melakukan kegiatan yang menjadi rutinitas setiap harinya. Salah satu kesehatan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI (Studi Kasus: PT Coca Cola Bottling Indonesia Divisi Jawa Tengah, PT. Leo Agung Raya, PT Djarum Kudus, dan Sentra Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, perusahaan perusahaan multinasional saat ini semakin banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi persaingan global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumbersumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui website yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi

Lebih terperinci

Definisi dan Hubungan

Definisi dan Hubungan Materi #13 Definisi dan Hubungan 2 Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan Adalah proses dimana usaha menegosiasikan peran perusahaan dalam masyarakat. Dalam dunia bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan arti keseimbangan antar aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka)

Lebih terperinci

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pariwisata di kota Jakarta semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan. Diawali dari pembangunan berbasis ekonomi menjadi paradigma pembangunan berkelanjutan. Gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No. L1 LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA Nama Jabatan Lokasi : Nanang Gani : General Manager Divisi Promo PT MNC : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta Tanggal Tipe : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan menuju bangsa yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan bukan merupakan suatu proses yang mudah dilalui. Banyak tantangan dan agenda pembangunan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan stasiun televisi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin ketat. Setiap stasiun televisi memiliki cara tersendiri untuk tetap mempertahankan reputasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu Wipol melaksanakan sebuah program baru yang diberi nama Aksi Anti Kuman Wipol. Wipol merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan rokok Djarum Kudus merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar diindonesia. Di dalam melakukan proses kesejahteraan masyarakat sekitar maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kerja Praktek. bertambah cukup signifikan. Penyebab utama penyakit kanker adalah sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kerja Praktek. bertambah cukup signifikan. Penyebab utama penyakit kanker adalah sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kerja Praktek Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh nomer dua di dunia setelah penyakit jantung. Setiap tahun jumlah pasien yang menderita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA OPERASI KATARAK DALAM RANGKA HUT KABUPATEN SEMARANG KE 493

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA OPERASI KATARAK DALAM RANGKA HUT KABUPATEN SEMARANG KE 493 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA OPERASI KATARAK DALAM RANGKA HUT KABUPATEN SEMARANG KE 493 TANGGAL 8 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba

Lebih terperinci