BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU"

Transkripsi

1 1

2 2

3 3 Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika... 5 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra BKD Tahun Penetapan Instrumen Pengukuran Indikator Kinerja Hasil Evaluasi dan Analisa capaian Rencana Kinerja Tahun Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Keuangan Tahun Rencana Kinerja Kegiatan Tahun 2012 yang Dinilai Capaiannya Kurang Optimal Perbandingan Capaian Rencana Kinerja Tahun 2012 dengan Target Renstra tahun tahun ke-2 (2012) Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Pelayanan tahun Evaluasi Capaian Rencana Kinerja tahun Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Tahun Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Keuangan Tahun Rencana Kinerja Kegiatan Tahun 2013 yang dinilai Capaiannya Kurang Optimal.. 39

4 Perbandingan Capaian Rencana Kinerja Tahun 2013 dengan Target Renstra tahun tahun ke-3 (2013) Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BKD Kabupaten Lamongan BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Renja Program dan Kegiatan BKD Renja Program BKD Lamongan tahun Renja Kegiatan BKD Lamongan tahun BAB IV PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN...

5 5 Lampiran I Hasil Evaluasi Capaian Rencana Kinerja Sasaran, Program Dan Kegiatan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012, sesuai tugas menyeluruh Lampiran II Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran, Program Dan Kegiatan Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012 Yang Masuk Kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) Lampiran III Pengukuran Kinerja Tahunan Tahun 2012 Lampiran IV Hasil Evaluasi Capaian Rencana Kinerja Sasaran, Program Dan Kegiatan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2013, sesuai tugas menyeluruh Lampiran V Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran, Program Dan Kegiatan Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2013 Yang Masuk Kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) Lampiran VI Pengukuran Kinerja tahunan Tahun 2013 Lampiran VII Hasil Evaluasi Renja BKD Periode pertriwulan Pelaksanaan Tahun 2013 Lampiran VIII Rencana Kerja BKD Periode Pelaksanaan Tahun 2014

6 6 Da BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamongan, dengan jelas mengatur adanya kewajiban bagi setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk membuat dan memiliki Rencana Kinerja (Renja) SKPD sebagai bentuk perencanaan tahunan atau rencana kerja tahunan (RKT), yang disusun dengan berpedoman RPJMD, Renstra (Rencana Strategi) SKPD dan mengacu kepada RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) serta Kebijakan Umum Anggaran (KUA) maupun Prioritas dan Flafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Rencana Kinerja (Renja) merupakan acuan dan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan maupun dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, untuk periode waktu selama satu tahunan, yang merupakan bagian dari Rencana Strategi SKPD yang nerupakan perencanaan untuk periode waktunya selama lima tahunan. Di dalam Renja harus sudah memuat secara terperinci terhadap rencana program dan kegiatan SKPD untuk selama satu tahun anggaran. Renja juga sudah secara jelas membuat perhitungan kebutuhan anggaran dan asumsi penjadwalan pelaksanaannya dari setiap rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD. Dengan demikian apabila Renja SKPD dapat disusun dan dibuat dengan baik dan benar serta konsisten dan sinergi dengan berbagai dokumen perencanaan yang lebih luas, maka jaminan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah maupun SKPD akan benar dapat diwujudkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamongan tahun 2014 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomo 916 Tahun 2013 dan juga telah ditindak lanjuti dengan pembuatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta telah disusun pula Prioritas dan Flafon Anggaran Sementara (PPAS) Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Nota Kesepakatan Bersama antara Bupati Lamongan dengan DPRD Kabupaten Lamongan Nomor188/12/ / 2013, maka semua

7 7 dokumen perencanaan ini harus ditindak lanjuti oleh semua SKPD Pemerintah Kabupaten Lamongan termasuk Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, dengan mensinergikan konsistensi semua dokumen perencaan yang terkait lainnya, untuk segera dilakukan penyusunan Rencana Kinerja (Renja) SKPD. Sebagai tindak lanjut, dengan telah tersusunnya RKPD, KUA dan PPAS Pemerintah Kabupaten Lamongan maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamogan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan dengan mengacu Renstra Tahun , pada tahun 2013 ini juga harus menyusun Rencana Kinerja tahun Renja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2014 ini, merupakan dokumen perencanaan tahunan BKD Kabupaten Lamongan untuk periode waktu selama 1 (satu) tahun anggaran 2014, yang akan dijadikan pedoman tolok ukur dalam pengukuran capaian kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu dokumen Renja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2014 ini, juga harus menjadi pedoman operasional dalam menjalankan semua program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya selama tahun 2014 bagi seluruh Pejabat dan Staf Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan LANDASAN HUKUM Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2014, mengacu dasar sebagai berikut : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 5. Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

8 8 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 17. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Propinsi Jawa Timur Tahun Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Propinsi Jawa Timur Tahun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah 20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) Tahun Instruksi Presiden Nomor 7 ahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah

9 9 22. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 640/752/SJ tanggal 12 Maret 2009 perihal Sistematika Penulisan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Jatim Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamongan 25. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan 26. Peraturan Daerah Kab. Lamongan No. 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Kab. Lamongan 27. Keputusan Bupati Lamongan Nomor : 188/317/Kep./ /2012 tentang Pengesahan Renstra SKPD Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 916 Tahun 2013 Tentang RKPD Kabupaten Lamongan Tahun Nota Kesepakatan Bersama antara Bupati Lamongan dengan DPRD Kabupaten Lamongan Nomor : 188/12/ /2013 tentang KUA dan PPAS Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun Keputusan Bupati Lamongan Nomor 33 tahun 2008 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Rencana Kerja BKD Kabupaten Lamongan tahun 2014 dimaksudkan agar tersedia dokumen perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan secara terperinsi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat, yang nantinya akan dijadikan tolok ukur dalam pengukuran capaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun Tujuan penyusunan Rencana (Renja) Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan adalah (1) agar tersedia dokumen perencanaan tahunan untuk pedoman operasional bagi seluruh Pejabat dan Staf BKD Kabupaten Lamongan dalam menjalankan program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk selama jangka watu satu tahun anggaran 2014, (2) agar tersedia pedoman tolok ukur dalam pengukuran capaian kinerja seluruh Pejabat dan Staf BKD Kabupaten Lamongan, untuk bisa mengetahui tingkat keberhasilan dalam menjalankan program dan kegiatan sesuai

10 10 tugas pokok dan fungsinya untuk selama jangka watu satu tahun anggaran 2014, dan (3). Agar semua program dan kegiatan yang dijalankan oleh seluruh Pejabat dan Staf BKD Kabupaten Lamongan secara konsisten mengarah pada terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum alasan pentingnya penyusunan Renja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, yang didalamnya meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab bab berikutnya dapat diketahui dan dipahami dengan baik dan mudah. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU, pada bagian ini akan menjelaskan bahasan sebagai berikut : 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun 2012 (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun 2013 (tahun berjalan/tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja tahun-tahun sebelumnya Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan berdasarkan indikator penilaian kinerja pelayanan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Analisa kinerja pelayanan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, juga akan dianalisa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelaksanaan pelayanannya dengan mengacu indikator sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Apatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan uraian mengenai sejauh mana tingkat kinerja pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan yang menjadi tanggungjawabnya, permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

11 11 Lamongan, dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah serta formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan Review terhadap Rancangan Awal, berisikan proses yang dilakukan yaitu mebandingkan antara awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan; Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan; penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatn penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN, pada bagian ini akan disampaikan bahasan uraian sebagai berikut : 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional dan Daerah, disini dilakukan telaah terhadap kebijakan nasional yang menyangkut arah kebijakan nasional dan Pemerintah Kabupaten Lamongan sistem penataan manajemen kepegawaian yang terkait erat dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra tahun Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun bila ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.

12 12 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENSTRA BKD TAHUN Rencana Kinerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan adalah merupakan perencanaan tahunan sebagai pejabaran Rencana Strategis (perencanaan lima tahunnan) BKD Kabupaten Lamongan. Renja juga merupakan bentuk dokumen perencanaan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang akan diwujudkan pelaksanaannya untuk pereode 1 (satu) tahun anggaran. Terkait tercapai atau tidaknya tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang telah disusun dan direncanakan pada Renja nantinya dapat dilihat pada hasil evaluasi pelaksanaan Renja di akhir tahun anggaran yang disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dibuat pada tiap akhir tahun masa pereode tahun penganggaran. Demikian pula terhadap hasil evaluasi Renja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, juga bisa dilihat pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 yang telah disusun, yang merupakan bentuk perwujudan kewajiban pertanggungjawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian visi dan misi maupun tujuan dan sasaran strategisnya serta program dan kegiatan yang telah direncanakan. Secara ringkas gambaran evaluasi Rencana Kerja (RENJA) BKD Kabupaten Lamongan tahun 2012, disampaikan sebagai berikut : Penetapan Instrument Standart Pengukuran Indikator Kinerja Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Ukuran kuantitatif dan kualitatif tingkat pencapaian kinerja tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana tolak ukur kinerja kebijakan BKD Kabupaten Lamongan berdasarkan atas Rencana Stratejik BKD Tahun , dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome). Untuk mengukur rencana keberhasilan capaian kinerja dimaksud, digunakan instrument standart pengukuran ordinal dengan skala pengukuran kinerja sebagai berikut : % = Sangat baik/sangat berhasil ;

13 % = Baik/berhasil ; % = Kurang baik/kurang berhasil ; 0-55 % = Sangat kurang baik/tidak berhasil. Standart pengukuran kinerja tersebut digunakan dasar dalam menganalisa terhadap penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Dengan menggunakan standart pengukuran kinerja tersebut, untuk mngukur keberhasilannya juga akan dicoba dilihat pula perkembangan dari hasil evaluasi rencana kinerja tahun berjalan (tahun 2013) yang dilakukan secara berkala tribulanan Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Tahun 2012 Data hasil evaluasi Rencana Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, secara lengkap baik kinerja menyeluruh maupun kinerja yang secara khusus berkaitan dengan Indek Kinerja Utama (IKU) disampaikan segaimana lampiran I dan II. Sebagai analisa capaian Rencana kinerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, disampaikan sebagai berikut : Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012, sesuai keselu-ruhan Tugas Pokok dan Fungsi Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran, Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan dua indikator yaitu (1) Terprogramnya pembinaan dan pengembangan aparatur dan (2) Terprogramnya fasilitasi pindah/ purna tugas. Program pembinaan dan pengembangan aparatur tersebut, dijabarkan kedalam delapan indikator kegiatan. Dua kegiatan penjabaran program yaitu (1) Pembinaan dan penyelesaian pengajuan ijin percerian dan perkawinan isteri yang kedua dan seterusnya capaian kinerjanya 46,3% dan (2) penyusunan rencana pembinaan karier PNS tingkat capaian kinerjanya 89,58%. Sedangkan enam indikator lain yaitu (3) pembinaan dan

14 14 penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS (4) pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan (5) Sosialisasi PP no 53 tentang Disiplin PNS (6) pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi, (7) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, karpeg,karis/karsu,kartutaspen, cuti pegawai dan realisasi bapertarum dan (8) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja apel pagi dan SKJ pegawai, diketahui keenam kegiatan tersebut capaian kinerjanya mencapai 100%. Adapun rata rata tingkat capaian kinerja program ini mencapai 91,98% atau bisa dikatakan kategori sangat berhasil. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat PNS, Pengangkatan PNS formasi 2011, Mutasi jabatan struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja (2) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan jabatan Struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja dan pimpinan perusahaan daerah (3) penyelengaraan proses administrasi pensiun dan pemberian tali asih (4) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak. Sesuai hasil evaluasi empat kegiatan ini, diketahui tingkat capaian kinerjanya semuanya mencapai 100%, sehingga program inipun capaian kinerjanya juga 100% atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan keru-mahtanggaan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan empat indikator yaitu (1) Terprogramnya pelayanan administrasi perkantoran, (2) peningkatan sarana dan prasarana aparatur, (3) Terprogramnya peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan (4) Terprogramnya peningkatan kualitas informasi kepegawaian. Program pelayanan administrasi perkantoran tersebut, dijabarkan kedalam 13 (tiga belas) indikator kegiatan penjabaran program ini, capaian kinerjanya semua mencapai 100%, yaitu mulai kegiatan (1) Penyediaan jasa surat-menyurat, (2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, (3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor, (4) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan, (5) Penyediaan jasa kebersihan kantor, (6) Penyediaan alat tulis kantor, (7) Penyediaan

15 15 barang cetakan dan penggandaaan (8) Penyediaaan komponen instalasi listrik/ penerangan, (9) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, (10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, (11) Penyediaan makan dan minum, (12) Pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dan (13) Penyediaan jasa tenaga administrasi / teknis kegiatan. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa capaian kinerja semua kegiatan tersebut, seluruhnya masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-13 kegiatan penjabaran program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini, maka dengan demikian dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerjanya masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dijabarkan kedalam dua belas indikator kegiatan. Yang tingkat capaian kinerjanya 100%. Indikator kegitan tersebut mulai dari (1) pengadaan perlengkapan gedung kantor, (2) pengadaan peralatan gedung kantor, (3) Pengadaan mebeler, (4) pengadaan penghias ruangan kerja dan ruang tunggu, (5) pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor, (6) pemeliharaan pertamanan lingkungan kantor, (7) pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan, (8) pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas dan operasional, (9) pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor, (10) pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor. (11) Rehab pembangunan gedung kantor. Dari hasil evaluasi kinerja kesebelas kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kesebelas kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dijabarkan kedalam enam indikator kegiatan. Keenam indikator kegiatan kegitan tersebut mulai dari (1) penyusunan perencanaan kegiatan SKPD, (2) penyusunan anggaran SKPD, (3) penyusunan laporan capaian kinerja dan iktisar kinerja SKPD, (4) Penyusunan laporan keuangan bulanan dan semesteran, (5) penyusunan laporan keuangan akhir tahun, dan (6) Penyusunan LKPJ, LPPD dan LAKIP SKPD. Dari hasil evaluasi kinerja keenam kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja keenam kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan. lima indikator kegiatan tersebut mulai dari (1) pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK, (2) inventarisasi dan pendataan honorer (3) pembinaan

16 16 dan Penyusunan DUK pegawai (4) penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian (5) inventarisasi dan pengiriman LP2P. Dari hasil evaluasi kinerja kelima kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kelima kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian rata-rata capaian kinerja program ini juga mencapai 100% atau masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) pelayanan administrasi perkantoran, (2) peningkatan sarana dan prasarana aparatur, (3) peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan (4) peningkatan kualitas informasi kepegawaian.yang merupakan empat program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 100% atau bisa dikatakan tingkat capaian tujuan dan sasaran ini juga masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan tiga indikator yaitu (1) Terprogramnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2)Terprogramnya pendidikan kedinasan, dan (3) Terprogramnya pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan formal, (2) tugas belajar dan ikatan dinas PNS (3) Seleksi penerimaan praja IPDN (4) pemberian ijin belajar PNS. Sesuai hasil evaluasi capaian kinerja empat indikator kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja empat kegiatan ini, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur ini, bisa diketahui rata-rata capaian kinerjanya yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil.

17 17 Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam tiga indikator kegiatan. Dua indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan teknis dan (2) pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNS,. Sedangkan satu indikator kegiatan lainnya yaitu pendidikan dan pelatihan struktural, capaian kinerjanya 83,33%, atau capai kinerja kegiatan ini masuk kelompok kategori berhasil. Dari capaian kinerja ke-3 kegiatan penjabaran program pendidikan kedinasan ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu mencapai sebesar 94,44% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, tiga indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat, (2) pembinaan dan penerbitan DP3 penilaian kerja (3) pembuatan formasi PNS tahun 2012 Dengan demikian, satu indikator kegiatan penjabaran program ini, yaitu seleksi penerimaan CPNS capaian kinerjanya mencapai 98,56%. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 99,64% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2) pendidikan kedinasan dan (3) pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, yang merupakan tiga program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 98,02% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian, setelah diketahuinya tingkat capaian rencana kinerja (1) tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, (2) tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, dan (3) Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan Sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibuutuhkan, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian

18 18 Daerah Kabupaten Lamongan secara menyeluruh tahun 2012, yaitu mencapai 97,97% atau bisa dikatakan tingkat capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012 masuk kategori sangat berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti tabel 2.1, berikut. NO TABEL : 2.1 Capaian Rencana Kinerja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012, Terkait Keseluruhan Tugas Pokok dan Fungsi TUJUAN/SASARAN 1. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepega-waian. 2. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatkan kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. 3. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatkan kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. SANGAT BERHASIL KATEGORI CAPAIAN BER- KURANG HASIL BERHASIL TIDAK BERHASIL 95,90% ,00% 98,02% Capaian kinerja BKD Tahun ,97% Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012, khusus yang masuk kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan dua indikator yaitu (1) Terprogramnya pembinaan dan pengembangan aparatur dan (2) Terprogramnya fasilitasi pindah/ purna tugas. Program pembinaan dan pengembangan aparatur tersebut, dijabarkan kedalam delapan indikator kegiatan. Dua kegiatan penjabaran program yaitu (1) Pembinaan dan penyelesaian pengajuan ijin percerian dan perkawinan isteri yang kedua dan seterusnya capaian kinerjanya 46,3% dan (2) penyusunan rencana pembinaan karier PNS tingkat capaian kinerjanya 89,58%. Sedangkan enam indikator lain yaitu (3) pembinaan dan

19 19 penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS (4) pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan (5) Sosialisasi PP no 53 tentang Disiplin PNS (6) pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi, (7) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, karpeg,karis/karsu,kartutaspen, cuti pegawai dan realisasi bapertarum dan (8) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja apel pagi dan SKJ pegawai, diketahui keenam kegiatan tersebut capaian kinerjanya mencapai 100%. Adapun rata rata tingkat capaian kinerja program ini mencapai 91,98% atau bisa dikatakan kategori sangat berhasil. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat PNS, Pengangkatan PNS formasi 2011, Mutasi jabatan struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja (2) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan jabatan Struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja dan pimpinan perusahaan daerah (3) penyelengaraan proses administrasi pensiun dan pemberian tali asih (4) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak. Sesuai hasil evaluasi empat kegiatan ini, diketahui tingkat capaian kinerjanya semuanya mencapai 100%, sehingga program inipun capaian kinerjanya juga 100% atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumah-tanggaan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan satu indikator program peningkatan kualitas informasi kepegawaian. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan. enam indikator kegiatan tersebut mulai dari (1) pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK, (2) inventarisasi dan pendataan honorer (3) pembinaan dan Penyusunan DUK pegawai (4) penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian, (5) inventarisasi dan pengiriman LP2P. Dari hasil evaluasi kinerja kelima kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kelima kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, dengan demikian rata-rata capaian kinerja program ini juga mencapai 100% atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil

20 20 Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program peningkatan kualitas informasi kepegawaian.yang merupakan program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 100% atau bisa dikatakan tingkat capaian tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan tiga indikator yaitu (1) Terprogramnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2)Terprogramnya pendidikan kedinasan, dan (3) Terprogramnya pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan formal, (2) tugas belajar dan ikatan dinas PNS (3) Seleksi penerimaan praja IPDN (4) pemberian ijin belajar PNS. Sesuai hasil evaluasi capaian kinerja empat indikator kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja empat kegiatan ini, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur ini, bisa diketahui rata-rata capaian kinerjanya yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam tiga indikator kegiatan. Dua indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan teknis dan (2) pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNS,. Sedangkan satu indikator kegiatan lainnya yaitu pendidikan dan pelatihan struktural, capaian kinerjanya 83,33%, atau capai kinerja kegiatan ini masuk kelompok kategori berhasil. Dari capaian kinerja ke-3 kegiatan penjabaran program pendidikan kedinasan ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu mencapai sebesar 94,44% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil.

21 21 Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, tiga indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat, (2) pembinaan dan penerbitan DP3 penilaian kerja (3) pembuatan formasi PNS tahun 2012 Dengan demikian, satu indikator kegiatan penjabaran program ini, yaitu seleksi penerimaan CPNS capaian kinerjanya mencapai 98,56%. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 99,64% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2) pendidikan kedinasan dan (3) pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, yang merupakan tiga program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 98,02% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian, setelah diketahuinya tingkat capaian rencana kinerja (1) tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, (2) tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, dan (3) Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur dengan Sasaran Meningkatnya Kompetensi Aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012 yang masuk kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu mencapai 97,97% atau bisa dikatakan tingkat capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012 kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) masuk kategori sangat berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti tabel 2.2.

22 NO TABEL : 2.2 Capaian Rencana Kinerja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012, Khusus Yang Masuk Indikator Kinerja Utama (IKU) TUJUAN/SASARAN 1. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. 2. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Me-ningkatkan kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. 3. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatkan kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. SANGAT BERHASIL KATEGORI CAPAIAN KURANG BER-HASIL BERHASIL 22 TIDAK BERHASIL 95,90% ,00% 98,02% Capaian kinerja IKU BKD Tahun ,97% Selanjutnya secara lebih terperinci hasil Pengkuran Rencana Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2012, dilihat target dan realisasi input, output dan outcome serta perbandingan antara output dengan input disampaikan bahwa rata- sebagaimana realisasi input mencapai sebesar 94,46%, rata-rata realisasi output mencapai 97,62% dan rata-rata outcome juga mencapai 97,62%. Sedangkan perbandingan antara output dengan input mencapai 103,34% yang bisa dikatakan sangat berhasil. Selanjutnya secara lebih lengkap disampaikan pada lampiran III dan tabel 2.3 berikut : Tabel 2.3 Capaian Realisasi Input, Output dan Outcome serta Perbandingan antara Output dengan Input Rencana Kinerja BKD Tahun 2012 NO. INDIKATOR KINERJA KINERJA KINERJA RATA- JUMLAH KINERJA SASARAN I SASARAN II SASARAN III RATA 1. Input 98,39 % 99,00% 86,00% 283,39% 94,46% 2. Output 96,25% 100,00% 95,60% 292,85% 97,62% 3. Outcome 96,25% 100,00% 95,60% 292,85% 97,62% 4. Indeks efisiensi perbandingan output dengan input 97,82% 101,01% 111,16% 309,99% 103,34%

23 Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Keuangan Tahun 2012 Plafon Anggaran Belanja pada Badan Kepegawaian Daerah Kabuapaten Lamongan pada tahun anggaran 2012 mencapai sebesar ,00 (lima milyar enam puluh tiga juta tujuh belas ribu sembilan ratus rupiah), telah terealisasi ,00 (empat milyar tujuh ratus dua puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh ribu enam ratus delapan puluh tujuh rupiah) atau 93,42 % dengan rincian sebagai berikut : 1. Plafon belanja tidak langsung sebesar ,00 (dua milyar empat ratus No sembilan juta enam ratus empat puluh delapan empat ratus rupiah), telah terealisasi ,00 (dua milyar tiga ratus enam puluh dua juta tiga ratus enam ribu tujuh ratus tigat puluh delapan rupiah) atau 98,04%. Tabel : 2.3 Plafon dan Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung pada BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012 Uraian Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Gaji dan Tunjangan ,29 2 Tambahan Penghasilan PNS ,44 JUMLAH ,04 % 2. Belanja langsung plafon sebesar ,00 (dua milyar enam ratus lima puluh tiga juta tiga ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) telah terealisasi ,00 (dua milyar tiga ratus enam puluh tujuh juta tiga ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus empat puluh sembilan rupiah) atau 89,22 %, dengan rincian sebagai berikut : No Tabel : 2.4 Plafon dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung pada BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2012 Uraian Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran =3-4 6 A PROGRAM PELAYANAN ADM PERKANTORAN ,94 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat ,65 %

24 24 No Uraian Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik ,16 3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor ,00 4 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional ,71 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor ,50 6 Penyediaan Alat Tulis Kantor ,78 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ,78 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor ,82 9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor ,00 10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Undangan ,50 11 Penyediaan Makanan dan Minuman ,97 12 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah ,75 13 Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknis kegiatan ,64 B PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR ,75 1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor ,75 2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor ,65 3 Pengadaan mebelair Pengadaan Penghias ruang ,65 kerja dan ruang tunggu 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor ,78 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan ,90 7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan ,96 Dinas/Operasional 8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor ,00 %

25 25 No Uraian 9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran ,00 C PROGRAM FASILITASI PINDAH / PURNA TUGAS PNS ,57 Penyelenggaraan Proses Administrasi Pensiun dan Pemberian Tali Asih ,57 D PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR ,12 1 Pendidikan dan Pelatihan 90,47 Formal Penyelenggaraan Ujian Dinas Kenaikan Pangkat ,73 E PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KI- NERJA DAN KEUANGAN ,00 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD ,00 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran ,00 3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun ,00 F PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN Pendidikan dan Pelatihan Teknis ,24 2 Pendidikan dan Pelatihan Struktural ,14 G PROGRAM PENING- KATAN DAN PENGEM- BANGAN KAPASITAS SDA ,33 1 Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan bagi Calon PNS ,33 H PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR ,09 1 Penyusunan Rencana Pembinaan Karier PNS ,42 2 Seleksi penerimaan CPNS ,18 3 Penyelenggaraan Proses ,73 %

26 26 No Uraian Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Administrasi Kenaikan Pangkat PNS, Pengangkatan PNS formasi 2011, Mutasi Jabatan Struktural dan Fungsional dan Peninjauan Masa Kerja 4 Pemberian Penghargaan bagi PNS yang Berprestasi ,00 5 Proses Pembinaan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS ,39 6 Tugas Belajar dan Ikatan Dinas PNS ,25 7 Seleksi Penerimaan Praja 97,28 IPDN Pengambilan sumpah PNS dan Jabatan ,20 9 Pembuatan formasi PNS ,46 10 Penyelenggraan pembinaan penanganan izin perkawinan / perceraian PNS ,00 11 Sistem Aplikasi dan peremajaan data kepegawaian ,00 12 Sosialisasi PP 53 tahun , ttg Disiplin PNS JUMLAH ,22 % Rencana Kinerja Kagiatan Tahun 2012 yang dinilai Capaiannya Kurang Optimal Sesuai data hasil evaluasi dan paparan analisa capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, diketahui adanya kinerja kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang dinilai capaiannya kurang optimal, diantaranya sebagai berikut : a. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Struktural yang plafon anggarannya sebesar ,00 (enam ratus tujuh puluh lima juta rupiah), terealisasi ,00 atau 85,14 % ini disebabkan adanya kebijakan baru secara mendadak tentang tidak diperbolehkannya penyelenggaraan pengiriman peserta Diklatpim Tingkat III Pola Kemitraan dengan daerah lain, sebagaimana surat Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Timur tanggal 25 September 2012 Nomor : 893.3/71570/ /2012 perihal ijin penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III Pola

27 27 Kemitraan di Kabupaten Tuban, bahwa penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III Pola Kemitraan yang dilaksanakan di daerah tidak diperbolehkan untuk mengikutsertakan peserta yang berasal dari instansi/ pemerintah kabupaten/ kota di luar instansi penyelenggara, sehingga usulan calon peserta Diklatpim Tingkat III dari Pemerintah Kabupaten Lamongan sebanyak 5 (lima) pejabat dikembalikan dengan surat Bupati Tuban tanggal 11 Oktober 2012 Nomor : 893.3/1549/ /2012 b. Seleksi penerimaan Calon PNS yang plafon anggarannya sebesar ,00 (seratus lima belas juta seratus empat puluh lima ribu lima ratus rupiah), terealisasi ,0 atau % masuk kategori tidak berhasil. Hal ini terjadi, disebabkan adanya kebijakan nasional yang rencananya dalam tahun 2012 ada proses pengangkatan CPNS dari Honorer K-1 dan proses seleksi CPNS dari Honorer K-2, ternyata yang disetujui untuk direalisasikan hanya proses pengangkatan CPNS dari Honorer K-1 saja, sehingga alokasi anggaran untuk rencana pembiayaan proses seleksi CPNS dari Honorer K-2 tidak diserap. c. Untuk kegiatan penanganan kasus perijinan perceraian, dengan ketersediaan plafon anggaran sebesar ,00 (lima belas juta rupiah), tingkat penyerapannya terealisasi 100%. Namun demikian dari usulan yang masuk sebanyak 41 kasus, yang mampu terselesaikan secara tuntas prosesnya sebanyak 19 kasus, sehingga masih sebanyak 22 usulan yang belum terselesaikan, atau tingkat realisasinya baru sebesar 46, 3 %, yang masuk kategori tidak berhasil. Berkaitan dengan hal ini, dikarenakan yang berkaitan dengan proses perijinan perceraian ini, sesuai PP No. 10 Tahun 1983 tentang Ijin Perkawinan dan Peceraian sebagaimana diubah dengan PP No.45 Tahun 1990 bahwa titik berat prosesnya lebih pada unsur pembinaan dan terdapat tahapan yang membutuhkan waktu yang cukup (kurang lebih 3 kali 3 bulan untuk tahap pembinaan tiap kasus). Sehingga usulan pada tahun 2012 penanganannya belum tentu bisa dituntaskan dalam tahun berjalan. Berkaitan dengan beberapa kinerja kegiatan yang dinilai capaiannya kurang optimal tersebut, agar kedepan tidak muncul lagi dan mempengaruhi capaian kinerja BKD secara keseluruhan, maka telah diambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Agar ketidak berhasilan mengirim peserta Diklatpim III tidak terulang lagi maka telah ditekankan kepada pejabat penanggungjawab dan pelaksana teknis kegiatan diminta harus seawal mungkin mencari kejelasan informasi program ke lembaga diklat penyelenggara dan minta seawal mungkin ada pemberitahuan apabila ada

28 28 rencana perubahan kebijakan penyelenggaraanya. Intensitas koordinasi untuk mengkomunikasikan program tersebut harus ditingkatkan dan menyiapkan alternatif mencari informasi secara lebih lengkap di beberapa lembaga diklat yang menyelenggarakan diklatpim III, sehingga tidak tergantung oleh satu lembaga diklat. b. Meminta agar pemerintah pusat dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengadaaan CPNS lebih disiplin dan memberikan jadwal kepositifan pelaksanaannya dan apabila ada rencana perubahan kebijakan sedapat mungkin dibuat dan diberitahukan seawal mungkin sehingga pemerintah Kabupaten dapat mempersiapkan dan menjalankan program program ini secara lebih tertib. c. Yang berkaitan dengan pembinaan perizinan cerai PNS, telah diberikan penekanan tugas kepada pejabat penanggungjawab dan pelaksana teknis kegiatan untuk meningkatkan intensitas monitoringnya, maupun ketertiban sistem pengadministrasiannya. Pembinaan keharmonisan rumah tangga PNS harus lebih intensif, telah dimintakan untuk dijalankan oleh para pimpinan SKPD sehingga semua PNS akan terbangun kesadaran untuk menjaga keutuhan rumah tangganya Perbandingan Capaian Rencana Kinerja Tahun 2012 dengan Target Renstra Tahun tahun ke-2 (2012) Capaian kinerja Renstra tahun tahun ke-2 (2012) mentargetkan untuk mewujudkan (1) penyelesaian dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu, dan (2) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak 680 orang, dengan target anggaran indikatif pendukungnya ditargetkan sebesar. 5,867,125, (lima milyard delapan ratus enam puluh tujuh juta seratus dua puluh lima ribu rupiah). Dari hasil evaluasi capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, diketahui bahwa dokumen kepegawaian yang mampu diselesaikan secara tepat waktu sebanyak 14,203 dokumen,atau tercapai 100% dan Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak orang atau tercapai 152,35%. Sedangkan realisasi anggaran Badan Kepegawaian tahun 2012 mencapai sebesar ,00 (empat milyar tujuh ratus dua puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh ribu enam ratus delapan puluh tujuh rupiah) atau 80,61%.

29 HASIL EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN RENCANA KINERJA PELAYANAN TAHUN 2012 Pelayanan publik merupakan salah tugas penting dan strategis aparatur pemerintah. Kinerja pelayanan publik juga menjadi tolok ukur utama keberhasilan dan kegagalan pemerintah termasuk dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Lamongan. Dari kinerja pelayanan publik akan bisa dilihat tingkat kepercayaan masyarakat (sociaty trusht) kepada pemerintahnya. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan sebagai salah satu lembaga teknis daerah Kabupaten Lamongan, dalam rangka untuk turut membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah, telah menjadikan bidang pelayanan publik sebagai salah satu misi penting dan prioritas pertama Rencana Strategisnya. Dari tiga misinya yang diusahakan perwujudannya, misi pertamanya yaitu mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian dan diklat untuk mendorong peningkatan kepuasan dan kesejahteraan masyarakat." Dalam penjabaran penetapan tujuan dan sasaran startegis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan juga secara jelas dan tegas menetapkan bidang pelayanan sebagai prioritas pertama dari tiga tujuan dan sasaran strategisnya yang akan dicapai dan diwujudkan. Tujuan dan sasaran strategis prioritas pertama Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dimaksud yaitu Tujuan peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran strategisnya meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. Hasil evaluasi data capaian kinerja tujuan, sasaran strategis, program dan kegiatan dari penjabaran usaha mewujudkan misi pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, bisa dilihat sebagaimana lampiran I dan II. Dari data tersebut, dan sesuai dengan standar pengukuran pedoman analisa yang telah ditentukan, maka capaian rencana kinerja Tujuan peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran strategisnya meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, baik yang menyangkut tugas pokok dan fungsi pelayan menyeluruh ataupun yang secara khusus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2012, mencapai 95,90% atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Sedangkan indeks efisiensi perbandingan antara output dengan input, diketahui mencapai 97, 82% juga bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Kemudian untuk melihat kondisi perkembangan terhadap tingkat kepuasan pelayanan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Badan Kepegawaian Daerah

30 30 Kabupaten Lamongan, berdasarkan hasil survey periodik tahun 2011, 2012 dan 2013, dengan indikator dan unsur pelayanan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Apatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, hasilnya disampaikan sebagai berikut : Tabel 2.5 Perkembangan IKM BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2011 s/d 2013 NO UNSUR PELAYANAN TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 Prosedur Pelayanan 1. Prosedur pelayanan , Persyaratan pelayanan , Kejelasan petugas pelayanan , Sikap Petugas Pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggungjawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas Biaya Pelayanan 10. Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Lingkungan Pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan Kenyamanan lingkungan Keamanan lingkungan Nilai IKM Nilai IKM konversi Mutu pelayanan B B B Kinerja pelayanan Baik Baik Baik

31 U.1 U2 U.3 U.4 U.5 U.6 U.7 U.8 U.9 U.10 U.11 U.12 U.13 U.14 Skala Nilai IKM 31 4,00 3,80 3,60 3,40 3,20 3,00 2,80 2,60 2,40 2,20 2,00 Gambar 2.1 Diagram Garis Perbandingan IKM Tahun 2011, 2012 & 2013 TAHUN 2011 Unsur Pelayanan Sumber : Buku IKM SKPD Kab.Lamongan Th.2011 & 2012, BPS Kab. Lamongan dan Survey Internal BKD Kab. Lamongan Tahun Dengan melihat tabel 2.5 dan gambar 2.1 di atas, bisa diketahui bahwa IKM Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan pada Tahun 2011 menunjukan angka 2,60 setelah dikonversi menunjukan nilai 64,91, untuk tahun 2012 menunjukan angka 2,89 setelah dikonversi menunjukan nilai 72,22 dan tahun 2013 menunjukan angka 3,04 setelah dikonversi menunjukan nilai 76,00. Mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 masuk kategori B atau dapat dikatakan kinerja pelayanannya adalah baik. Namun demikian melihat data perkembangan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) bidang pelayanan Badan Kepegawaian tersebut secara umum jelas menunjukan adanya peningkatan secara positif dan meyakinkan EVALUASI CAPAIAN RENCANA KINERJA TAHUN Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Tahun 2013 Data hasil evaluasi Rencana Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013, secara lengkap baik kinerja menyeluruh maupun kinerja yang secara khusus berkaitan dengan Indek Kinerja Utama (IKU) disampaikan segaimana lampiran IV dan V.

32 Sebagai analisa capaian Rencana kinerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013, disampaikan sebagai berikut : Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013, sesuai keseluruhan Tugas Pokok dan Fungsi Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran, Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan dua indikator yaitu (1) Terprogramnya pembinaan dan pengembangan aparatur dan (2) Terprogramnya fasilitasi pindah/ purna tugas. Program pembinaan dan pengembangan aparatur tersebut, dijabarkan kedalam delapan indikator kegiatan. Dari delapan kegiatan penjabaran program yaitu (1) Pembinaan dan penyelesaian pengajuan ijin percerian dan perkawinan isteri (2) penyusunan rencana pembinaan karier PNS (3) pembinaan dan penanganan kasuskasus pelanggaran disiplin PNS (4) pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan (5) Sosialisasi PP no 53 tentang Disiplin PNS (6) pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi, (7) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, karpeg,karis/karsu,kartutaspen, cuti pegawai dan realisasi bapertarum dan (8) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja apel pagi dan SKJ pegawai. Kedelapan kegiatan tersebut diketahui capaian kinerjanya mencapai 100%. Sehingga rata rata tingkat capaian kinerja program ini juga mencapai 100% atau bisa dikatakan kategori sangat berhasil. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat PNS, Pengangkatan PNS formasi 2013, Mutasi jabatan struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja, pengangkatan pemindahan jabatan Struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja dan pimpinan perusahaan daerah capaian kinerjanya 98,83, (2) penyelengaraan proses administrasi pensiun dan pemberian tali asih capaian kinerjanya 91,79% dan (3) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak capaian kinerjanya 100%. Sesuai hasil evaluasi ketiga kegiatan ini, diketahui tingkat capaian kinerja programnya mencapai 96,87%, sehingga bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil.

33 Analisa Capaian Rencana kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan keru-mahtanggaan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan empat indikator yaitu (1) Terprogramnya pelayanan administrasi perkantoran, (2) peningkatan sarana dan prasarana aparatur, (3) Terprogramnya peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan (4) Terprogramnya peningkatan kualitas informasi kepegawaian. Program pelayanan administrasi perkantoran tersebut, dijabarkan kedalam 13 (tiga belas) indikator kegiatan penjabaran program ini, capaian kinerjanya semua mencapai 100%, yaitu mulai kegiatan (1) Penyediaan jasa surat-menyurat, (2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, (3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor, (4) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan, (5) Penyediaan jasa kebersihan kantor (6) Penyediaan alat tulis kantor, (7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaaan (8) Penyediaaan komponen instalasi listrik/ penerangan, (9) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, (10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, (11) Penyediaan makan dan minum, (12) Pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dan (13) Penyediaan jasa tenaga administrasi / teknis kegiatan. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa capaian kinerja semua kegiatan tersebut, seluruhnya masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-13 kegiatan penjabaran program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini, maka dengan demikian dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerjanya masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dijabarkan kedalam 11 (sebelas) indikator kegiatan. Yang tingkat capaian kinerjanya 100%. Indikator kegitan tersebut mulai dari (1) pengadaan perlengkapan gedung kantor, (2) pengadaan peralatan gedung kantor, (3) Pengadaan mebeler, (4) pengadaan penghias ruangan kerja dan ruang tunggu, (5) pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor, (6) pemeliharaan pertamanan lingkungan kantor, (7) pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan, (8) pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas dan operasional, (9) pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor, (10) pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor. (11) Rehab pembangunan gedung kantor. Dari hasil evaluasi kinerja kesebelas kegiatan dari

34 34 penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kesebelas kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dijabarkan kedalam enam indikator kegiatan. Keenam indikator kegiatan kegitan tersebut mulai dari (1) penyusunan perencanaan kegiatan SKPD, (2) penyusunan anggaran SKPD, (3) penyusunan laporan capaian kinerja dan iktisar kinerja SKPD, (4) Penyusunan laporan keuangan bulanan dan semesteran, (5) penyusunan laporan keuangan akhir tahun, dan (6) Penyusunan LKPJ, LPPD dan LAKIP SKPD. Dari hasil evaluasi kinerja keenam kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja keenam kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan. lima indikator kegiatan tersebut mulai dari (1) pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK, (2) inventarisasi dan pendataan honorer (3) pembinaan dan Penyusunan DUK pegawai (4) penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian (5) inventarisasi dan pengiriman LP2P. Dari hasil evaluasi kinerja kelima kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kelima kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian rata-rata capaian kinerja program ini juga mencapai 100% atau masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) pelayanan administrasi perkantoran, (2) peningkatan sarana dan prasarana aparatur, (3) peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan (4) peningkatan kualitas informasi kepegawaian.yang merupakan empat program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran strategik Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 100% atau bisa dikatakan tingkat capaian tujuan dan sasaran ini juga masuk kategori sangat berhasil.

35 Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan tiga indikator yaitu (1) Terprogramnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2)Terprogramnya pendidikan kedinasan, dan (3) Terprogramnya pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan formal, (2) tugas belajar dan ikatan dinas PNS (3) Seleksi penerimaan praja IPDN (4) pemberian ijin belajar PNS. Sesuai hasil evaluasi capaian kinerja empat indikator kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja empat kegiatan ini, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur ini, bisa diketahui ratarata capaian kinerjanya yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam tiga indikator kegiatan. Dua indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 99,63%, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan teknis 100% (2) pendidikan dan pelatihan struktural 100%,. Sedangkan satu indikator kegiatan lainnya yaitu (3) pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNS 98,91%, atau capai kinerja kegiatan ini masuk kelompok kategori berhasil. Dari capaian kinerja ke-3 kegiatan penjabaran program pendidikan kedinasan ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu mencapai sebesar 99,63% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan, tiga indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) penyelenggaraan ujian penyesuaian ijazah (2) pembinaan dan penerbitan DP3 penilaian kerja (3) pembuatan formasi PNS tahun Sedangkan penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat capaian kinerjanya 103% dan seleksi penerimaan CPNS capaian kinerjanya mencapai 97,59%. Dari capaian kinerja ke-5 kegiatan penjabaran program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 100,11% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2) pendidikan kedinasan dan (3) pengembangan 35

36 36 kapasitas sumberdaya aparatur, yang merupakan tiga program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 99,91% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian, setelah diketahuinya tingkat capaian kinerja (1) tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, (2) tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, dan (3) Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur dengan Sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan secara menyeluruh tahun 2013, yaitu mencapai 99,45% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 masuk kategori sangat berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti tabel 2.6., berikut. NO TABEL : 2.6 Capaian Rencana Kinerja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013, Terkait Keseluruhan Tugas Pokok dan Fungsi TUJUAN/SASARAN 1. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. 2. Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatkan kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. 3. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatkan kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. SANGAT BERHASIL KATEGORI CAPAIAN BER- KURANG HASIL BERHASIL TIDAK BERHASIL 98,43% % ,91% Capaian kinerja BKD Tahun ,44% - - -

37 Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013, khusus yang masuk kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) Analisa Capaian Rencana Kinerja Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan dua indikator yaitu (1) Terprogramnya pembinaan dan pengembangan aparatur dan (2) Terprogramnya fasilitasi pindah/ purna tugas. Program pembinaan dan pengembangan aparatur tersebut, dijabarkan kedalam 8 (delapan) indikator kegiatan. (1) penyusunan rencana pembinaan karier PNS (2) proses pembinaan dan penaganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS (3) pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan (4) Sosialisasi peraturan dan petunjuk teknis bidang kepegawaian (5) pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi (6) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, karpeg, karis/karsu, kartu taspen, cuti pegawai dan realisasi bapertarum (7) Pembinaan dan penyelesaian izin perceraian dan perkawinan isteri yang kedua dan seterusnya (8) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja apel pagi dan SKJ pegawai. Kedelapan kegiatan tersebut capaian kinerjanya mencapai 100%. Adapun rata rata tingkat capaian kinerja program ini mencapai 100% atau bisa dikatakan kategori sangat berhasil. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam tiga kegiatan penjabaran program yaitu (1) Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat PNS, Pengangkatan PNS formasi 2013, Mutasi jabatan struktural dan Fungsional dan Peninjauan masa kerja dan pimpinan perusahaan daerah 98,83% (2) Penyelenggaraan proses Administrasi dan pemeberian tali asih capaian kinerjanya 91,79% dan (3) Penyelenggaraan Pengangkatan pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak 100% Sesuai hasil evaluasi tiga kegiatan ini, diketahui tingkat capaian kinerjanya semuanya mencapai 96,87%, sehingga program inipun capaian kinerjanya juga 96,87%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelo-laan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. sasaran Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumah-tanggaan

38 38 kepegawaian, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan satu indikator program peningkatan kualitas informasi kepegawaian. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan. enam indikator kegiatan tersebut mulai dari (1) pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK, (2) inventarisasi dan pendataan honorer (3) pembinaan dan Penyusunan DUK pegawai (4) penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian, (5) inventarisasi dan pengiriman LP2P. Dari hasil evaluasi kinerja kelima kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja kelima kegiatan tersebut, capaian kinerjanya semua 100%, dengan demikian rata-rata capaian kinerja program ini juga mencapai 100% atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program peningkatan kualitas informasi kepegawaian.yang merupakan program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran strategik Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 100% atau bisa dikatakan tingkat capaian tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil Analisa Capaian Rencana Kinerja tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, tingkat capaian kinerjanya diukur dengan tiga indikator yaitu (1) Terprogramnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2)Terprogramnya pendidikan kedinasan, dan (3) Terprogramnya pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam empat indikator kegiatan, yaitu (1) pendidikan dan pelatihan formal, (2) tugas belajar dan ikatan dinas PNS (3) Seleksi penerimaan praja IPDN (4) pemberian ijin belajar PNS. Sesuai hasil evaluasi capaian kinerja empat indikator kegiatan dari penjabaran program ini, diketahui bahwa capaian kinerja empat kegiatan ini, capaian kinerjanya semua 100%, atau bisa dikatakan masuk kategori sangat berhasil. Dari capaian kinerja ke-4 kegiatan penjabaran program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur ini, bisa diketahui ratarata capaian kinerjanya yaitu sebesar 100% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam tiga indikator kegiatan. Dua indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 99,63%, yaitu (1)

39 39 pendidikan dan pelatihan teknis 100% (2) pendidikan dan pelatihan struktural 100%,. Sedangkan satu indikator kegiatan lainnya yaitu (3) pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNS 98,91%, atau capai kinerja kegiatan ini masuk kelompok kategori berhasil. Dari capaian kinerja ke-3 kegiatan penjabaran program pendidikan kedinasan ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu mencapai sebesar 99,63% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam lima indikator kegiatan, tiga indikator kegiatan penjabaran program ini capaian kinerja kegiatannya 100%, yaitu (1) penyelenggaraan ujian penyesuaian ijazah (2) pembinaan dan penerbitan DP3 penilaian kerja (3) pembuatan formasi PNS tahun Sedangkan penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat capaian kinerjanya 103% dan seleksi penerimaan CPNS capaian kinerjanya mencapai 97,59%. Dari capaian kinerja ke-5 kegiatan penjabaran program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur ini, maka dapat diketahui rata-rata tingkat capaian kinerja program ini yaitu sebesar 100,11% atau bisa dikatakan capaian kinerja program ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan telah diketahuinya tingkat capaian kinerja program (1) peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, (2) pendidikan kedinasan dan (3) pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, yang merupakan tiga program yang ditetapkan sebagai indikator capaian kinerja tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini, yaitu mencapai 99,91% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran ini masuk kategori sangat berhasil. Dengan demikian, setelah diketahuinya tingkat capaian kinerja (1) tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, (2) tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian, dan (3) Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur dengan Sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, maka dapat diketahui pula rata-rata tingkat capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan secara menyeluruh tahun 2013, yaitu mencapai 99,45% atau bisa dikatakan tingkat capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013 masuk kategori sangat berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti tabel 2.7.

40 40 TABEL : 2.7 Capaian Rencana Kinerja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013, Khusus Yang Masuk Indikator Kinerja Utama (IKU) KATEGORI CAPAIAN N TUJUAN/SASARAN SANGAT KURANG TIDAK BER-HASIL O BERHASIL BERHASIL BERHASIL 1. Tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. 98,43% Tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, 100% dengan sasaran Me-ningkatkan kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. 3. Tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, dengan sasaran Meningkatkan 99,91% kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Capaian kinerja IKU BKD Tahun ,44% - - Selanjutnya secara lebih terperinci hasil Pengkuran Rencana Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013, dilihat target dan realisasi input, output dan outcome serta perbandingan antara output dengan input disampaikan bahwa rata- sebagaimana realisasi input mencapai sebesar 95,97%, rata-rata realisasi output mencapai 99,19% dan rata-rata outcome juga mencapai 99,19%. Sedangkan indeks perbandingan antara output dengan input mencapai 103,40% yang bisa dikatakan sangat berhasil. Selanjutnya secara lebih lengkap disampaikan pada lampiran VI dan tabel 2.8 berikut : Tabel 2.8 Capaian Realisasi Input, Output dan Outcome serta Perbandingan antara Output dengan Input Rencana Kinerja BKD Tahun 2013 NO. INDIKATOR KINERJA KINERJA KINERJA RATA- JUMLAH KINERJA SASARAN I SASARAN II SASARAN III RATA 1. Input 94.17% 99.40% 94.35% % 95,97 % 2. Output % 100 % % % 99.19% 3. Outcome 97.26% 100 % % % 99.19% 4. Indeks efisiensi perbandingan output dengan input % % % % %

41 Hasil Evaluasi dan Analisa Capaian Rencana Kinerja Keuangan Tahun 2013 Plafon anggaran Belanja pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2013 sebesar ,00 (lima milyar delapan ratus tiga puluh empat juta enam ratus delapan puluh enam ribu delapan ratus rupiah), telah terealisasi ,00 (lima milyar lima ratus delapan puluh satu juta empat ratus tiga puluh ribu lima ratus tiga puluh tujuh rupiah) atau 95,66%, dengan rincian sebagai berikut : 1). Belanja tidak langsung plafon sebesar ,00 (dua milyar lima ratus dua puluh lima juta delapan ratus dua puluh delapan ribu enam ratus rupiah), telah terealisasi ,00 (dua milyar empat ratus delapan puluh juta delapan ratus dua puluh ribu lima ratus enam rupiah) atau 98,22%. Tabel : 2.9 Plafon dan Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung pada BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013 No Uraian Plafon Anggaran Realisasi Sisa Anggaran % Gaji dan Tunjangan ,43 2 Tambahan Penghasilan PNS ,93 JUMLAH ,22 2). Belanja langsung plafon sebesar ,00 (tiga milyar tiga ratus delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu dua ratus rupiah) telah terealisasi ,00 (tiga milyar seratus juta enam ratus sepuluh ribu tiga puluh satu rupiah) atau 93,71 %., dengan rincian sebagai berikut : No Tabel : 2.10 Plafon dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung pada BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2013 Uraian Plafon Anggaran () Realisasi () Sisa Anggaran () =3-4 6 A PROGRAM PELAYANAN ADM PERKANTORAN 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat %

42 No 2 3 Uraian Plafon Anggaran () Realisasi () Sisa Anggaran () Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan 4 Perijinan Kendaraan 5,000, Dinas/Operasional 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 36,000,000 36,000, Penyediaan Alat Tulis Kantor 61,500,000 61,475,200 24, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 65,000,000 65,000, Penyediaan Komponen Instalasi 8 Listrik/ Penerangan Bangunan 18,500,000 18,495,650 4, Kantor 9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 11,760,000 11,752,000 8, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 3,000,000 2,951,000 49, Penyediaan Makanan dan Minuman 31,500,000 31,499,000 1, Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 50,000,000 49,828, , Penyediaan jasa tenaga 13 administrasi/teknis kegiatan 41,524,125 42,462, , % 42 B C PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pengadaan Penghias ruang kerja dan ruang tunggu Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor PROGRAM FASILITASI PINDAH / PURNA TUGAS PNS Penyelenggaraan Proses Administrasi Pensiun dan Pemberian Tali Asih 36,500,000 36,297, , ,000,000 4,000, ,000,000 19,885, , ,000,000 59,800, , ,000,000 29,991,250 8, ,000,000 34,998,750 1, ,000,000 5,000, ,500,000 7,491,000 9, ,751, ,921,800 5,829,

43 No D E F 1 2 Uraian PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR Pendidikan dan Pelatihan Formal Penyelenggaraan Ujian Dinas Kenaikan Pangkat Sosialisasi Peraturan dan Petunjuk Teknis bidang Kepegawaian PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KI-NERJA DAN KEUANGAN Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pendidikan dan Pelatihan Struktural Plafon Anggaran () Realisasi () Sisa Anggaran () 125,000, ,136, , % 43 20,000,000 20,000, ,000,000 49,740, , ,000,000 5,000, ,000,000 4,859, , ,000,000 4,999, ,000, ,933,180 17,066, ,792, ,647, , PROGRAM PENINGKATAN DAN G PENGEMBANGAN KAPASITAS SDA 1 Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan bagi Calon PNS 575,000, ,615, , H PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR 1 Penyusunan Rencana Pembinaan Karier PNS 20,000,000 19,716, , Seleksi penerimaan CPNS 202,993, ,715,850 44,277, Penyelenggaraan Proses Administrasi Kenaikan Pangkat 3 PNS, Pengangkatan PNS formasi 2013, Mutasi Jabatan Struktural dan Fungsional dan Peninjauan Masa Kerja 75,000,000 74,988,000 12, Penyusunan Instrumen analisis 4 tugas / Jabatan (Sasaran kerja 30,000,000 27,473,000 2,527, Pegawai) PP 46 tahun Pemberian Penghargaan bagi PNS yang Berprestasi 25,000,000 25,000,

44 No 6 7 Uraian Proses Pembinaan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Tugas Belajar dan Ikatan Dinas PNS Plafon Anggaran () Realisasi () Sisa Anggaran () 15,000,000 14,910,000 90, ,000,000 81,220,000 18,780, Seleksi Penerimaan Praja IPDN 15,000,000 14,600, , Pengambilan sumpah PNS dan Jabatan 60,000,000 28,886,000 31,114, Pembuatan formasi PNS 15,000,000 13,948,000 1,052, Penyelenggraan pembinaan 11 penanganan izin perkawinan / 15,000,000 14,840, , perceraian PNS 12 Sistem Aplikasi dan peremajaan data kepegawaian 50,000,000 49,700, , Sosialisasi PP 53 tahun 2010 ttg Disiplin PNS 60,000,000 58,830,000 1,170, JUMLAH 3,308,858,200 3,100,610, ,248, % Rencana Kinerja Kagiatan Tahun 2013 yang dinilai Capaiannya Kurang Optimal Sesuai data hasil evaluasi dan paparan analisa capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013, diketahui adanya kinerja kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang dinilai capaiannya kurang optimal, diantaranya sebagai berikut : a) Kegiatan Sumpah PNS dan Jabatan yang plafon anggarannya sebesar ,00,00, terealisasi ,00 atau 48,14% disebabkan proses Sumpah PNS dan Sumpah Jabatan pelaksanaan kegiatannya perlu mempertimbangkan kekosongan jabatan yang ada, seleksi dan penunjukan SDM yang tepat serta momentumnya harus sangat tepat pula. b) Seleksi penerimaan Calon PNS yang plafon anggarannya sebesar ,00, terealisasi ,00 atau 78,19 %, disebabkan proses seleksi penerimaan dari jalur K-2 belum selesai dan diundur waktunya diawal tahun 2014 oleh Kementerian PAN-RB sehingga beberapa jenis anggaran belanja kegiatannya tidak dapat direalisasi yaitu belanja jasa publikasi, dokumentasi, dekorasi (pengumuman hasil tes di media masa), belanja makan dan minum (untuk pengarahan dan pembekalan bagi yang telah lulus tes), dan belanja perjalanan dinas luar daerah ( pengambilan hasil tes).

45 45 c) Penyelenggaraan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas plafon anggarannya sebesar ,00 (seratus juta rupiah), terealisasi ,00 atau 81,22 %, disebabkan para pegawai yang melakukan tugas belajar telah lulus lebih cepat. Berkaitan dengan beberapa kinerja kegiatan yang dinilai capaiannya kurang optimal tersebut, agar kedepan tidak muncul lagi dan mempengaruhi capaian kinerja BKD secara keseluruhan, maka telah diambil langkah-langkah sebagai berikut : a) Kedepan dalam perencanaan anggaran kebutuhan kegiatan Sumpah PNS dan Jabatan, akan lebih ditingkatkan kecermatan dan keakuratannya agar tidak terjadi kelebihan anggaran dalam jumlah yang terlalu besar. b) Untuk itu di tahun selanjutnya Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk meminta agar Kementerian PAN-RB (Pemerintah Pusat ) untuk lebih tertib dan disiplin dalam membuat penjadwalan pengadaan CPNS dan tidak terjadi lagi pengunduran waktu pelaksanaan penjadwalan penerimaan CPNS hingga melampaui tahun anggaran. c) Kedepan dalam perencanaan anggaran kebutuhan tugas belajar akan lebih ditingkatkan kecermatannya sehingga bila ada perkiraaan kelebihan anggaran untuk segera direvisi guna membiayai kegiatan yang lainnya Perbandingan Capaian Rencana Kinerja Tahun 2013 dengan Target Renstra Tahun tahun ke-3 (2013) Capaian kinerja Renstra tahun khusus tahun ke-3 (2013) mentargetkan untuk mewujudkan (1) penyelesaian dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu, dan (2) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak 685 orang, dengan target anggaran indikatif pendukungnya ditargetkan sebesar. 6,354,315, (enam milyar tiga ratus lima puluh empat juta tiga ratue lima belas ribu rupiah). Dari hasil evaluasi capaian rencana kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan tahun 2013, diketahui bahwa dokumen kepegawaian yang mampu diselesaikan secara tepat waktu sebanyak dokumen, atau tercapai 98,48 % dan Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak orang atau tercapai 270,22 %. Sedangkan realisasi anggaran Badan Kepegawaian tahun 2013 mencapai sebesar ,00 (lima milyar lima ratus

46 46 delapan puluh satu juta empat ratus tiga puluh ribu lima ratus tiga puluh tujuh rupiah) atau 87,84 %. Capaian kinerja Renstra tahun tahun ke-3 (2013) mentargetkan untuk mewujudkan (1) penyelesaian dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu, dan (2) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak orang, dengan target anggaran indikatif pendukungnya ditargetkan sebesar. 16,273,545, (enam belas milyar dua ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus empat puluh lima ribu rupiah). Dari hasil evaluasi capaian rencana kinerja Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan sampai dengan tahun 2013 (tahun ke-3), diketahui bahwa dokumen kepegawaian yang mampu diselesaikan secara tepat waktu sebanyak dokumen, atau tercapai 99,66 % dan Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis) sebanyak orang atau tercapai 181,44 %. Sedangkan realisasi anggaran Badan Kepegawaian tahun 2013 mencapai sebesar. 14,468,363, (empat belas milyar empat ratus enam puluh delapan juta tiga ratus enam puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 88,91% ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Issue bidang kepegawaian yang mengemuka sampai dengan saat ini, masyarakat memandang bahwa sebagian besar pegawai negeri ditengarai masih tidak kompeten (incompetence) dalam menangani tugas dan fungsi di bidangnya khususnya bidang pelayanan publik. PNS sudah terlalu banyak yang pendistribusian dan pengalokasiannya terkonsentrasi di pulau Jawa dan kota-kota besar saja. PNS yang ada, tidak berkualifikasi sesuai dengan kebutuhan tugas-fungsi jabatan yang diduduki (mismatch), PNS yang ada tidak terdayagunakan secara optimal (under empolyment), dan kinerjanya rendah (under performance). Persepsi masyarakat terhadap kondisi PNS tersebut, jika kita cermati adalah wajar mengingat PNS sampai dengan saat ini belum dibina dengan suatu sistem manajemen yang dapat mewujudkan PNS sebagaimana harapan masyarakat. Sistem manajemen yang ada belum didukung dengan sub-sub sistem atau komponen manajemen kepegawaian (prakondisi) yang memungkinkan dicapainya kondisi PNS yang diinginkan, sebagai kondisi nyata yang ada secara umum dapat disampaikan mulai dari (1) Pembinaan dan pengembangan karir jabatan PNS belum didasarkan pada standar kompetensi jabatan

47 47 yang dipersyaratkan, dan Pola Karier PNS yang jelas, (2) Evaluasi kinerja PNS belum berlandaskan pada Sistem Penilaian Kinerja Berbasis Merit (mekanisme penilaian masih menggunakan DP3), yang memungkinkan capaian kinerja individu pegawai dapat mendorong peningkatan kariernya dan memungkinkan pemberian kompensasi dapat dilakukan secara adil berdasarkan prestasi pegawai sesuai dengan bobot jabatannya (Sistem Remunerasi Berbasis Kinerja), (3) Belum terbangunnya Sistem Perencanaan dan Rekrutmen PNS berdasarkan kebutuhan formasi jabatan dan standar kompetensinya, mengakibatkan distribusi dan alokasi pegawai secara tidak merata, (4) Berbagai regulasi dan kebijakan pembinaan PNS (peraturan perundangundangan kepegawaian) sebagaian besar belum disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan pembinaan, (5) dalam rangka perumusan kebijakan dan penyelenggaraan manajemen kepegawaian belum sepenuhnya didukung data dan informasi (database) kepegawaian yang memadai, dan (6) kondisi kepegawaian yang ada masih diwarnai ketidak konsistennya penyelenggaraan manajemen PNS terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, di berbagai instansi pemerintah. Kondisi issue negatif bidang kepegwaian secara umum tersebut, tentunya juga sulit untuk dihindari untuk muncul dan terjadi di Pemerintah Kabupaten Lamongan. Untuk itu, agar kondisi issue negatif bidang kepegawaian terurai diatas dapat terminimalisir munculnya di Pemerintah Kabupaten Lamongan, maka faktor lingkungan strategis baik yang bersifat internal maupun ekternal, khususnya yang melingkupi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan harus dikelola sebaik mungkin dan terdayagunakan seoptimal mungkin, sehingga keberadaannya akan benar-benar turut berperanan menentukan percepatan perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan yang secara khusus tentunya yang berkaitan dengan pencapaian target kinerja yang berhubungan bidang tugas dan fungsi BKD Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu, dalam kontek dengan tugas dan fungsi BKD Kabupaten Lamongan, untuk turut mendukung percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan tersebut, maka perlu disusun issue strategis untuk menjadi kerangka pikir acuan kerja dalam mejalankan tugas dan fungsi penyelenggaraan manajemen kepegawaian dan diklat pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Dalam perumusan issue strategis maka perlu melakukan kajian terhadap lingkungan strategis berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Dari perkembangan terakhir terkait lingkungan strategis baik internal maupun eksternal yang melingkupi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, maka elemen lingkungan strategis yang dinilai memiliki urgensitas dan

48 prioritas untuk mendapatkan perhatian dan penanganan secara sungguh-sungguh, dari hasil identifikasi dapat disampaikan analisanya sebagai berikut : 48 a. Analisa Lingkungan Internal Analisa lingkungan internal organisasi, harus dilaksanakan agar diketahui factor-faktor kondisi potensial dan kondisi riil kekuatan organisasi (strength) serta agar diketahui pula kondisi potensial dan kondisi riil kelemahan organisasi (weakness). Kekuatan organisasi harus digali dan dikembangkan sebaik mungkin yang nantinya dapat digunakan untuk menggerakan dan mengembangkan organisasi. Selain kekuatan organisasi, kondisi potensial dan kondisi riil internal yang harus dianalisa untuk diketahui keberadaannya adalah kelemahan organisasi (weakness). Kelemahan organisasi harus memperoleh perhatian secara sungguh-sungguh penanganannya, sehingga sebisa mungkin kelemahan tersebut harus didayagunakan untuk diubah menjadi kekuatan organisasi. Kondisi potensial dan kondisi riil BKD Kabupaten Lamongan yang dapat dinilai sebagai kekuatan (strength) yang memiliki keuntungan strategis untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis, adalah sebagai berikut : 1. Tersedia dan kejelasan tupoksi BKD. 2. Tersedianya dukungan jumlah SDM Aparat. 3. Semakin baiknya sarana dan prasarana. 4. Semakin mantapnya kerja sama dan koordinasi. 5. Meningkatnya tingkat pendidikan Aparatur. Sedangkan kondisi potensial dan kondisi riil yang dapat dipandang sebagai kelemahan (weakness) internal BKD Kabupaten Lamongan apabila tidak dikelola dan ditangani pendayagunaannya secara baik yang dapat mengakibatkan gagal mencapai tujuan dan sasaran strategis, adalah sebagai berikut : 1. Rendahnya minat personil untuk mengikuti perkembangan, mempelajari dan menguasai peraturan yang terkait dengan bidang tugasnya. 2. Rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas 3. Rendahnya motivasi kerja aparatur. 4. Belum optimalnya pengembangan SIMPEG / SAPK 5. Belum optimal dan konsitensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian. b. Analisa Lingkungan Eksternal Analisa lingkungan eksternal, harus dilaksanakan untuk mengetahui keberadaan berbagai peluang (Opportunity) dan tantangan/ancaman ((Threat) organisasi, yang berkembang yang harus dihadapi oleh organisasi. Peluang merupakan factor eksternal yang bersifat positif yang harus digarap oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan untuk mencapai atau mampu melampui pencapaian tujuan dan sasaran strateginya. Tantangan merupakan faktor eksternal organisasi yang bersifat negatif, yang menuntut pencermatan, perhatian dan penggarapan sebaik mungkin agar

49 49 keberadaannya tidak menjadi ancaman yang dapat merugikan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Peluang (Opportunity) dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Tersedianya secara lengkap Peraturan Bidang Aparatur Pemerintah. 2. Cukup besarnya kewenangan Pemerintah Daerah dalam urusan penataan jabatan PNS. 3. Tingginya minat masyarakat menjadi PNS 4. Tersedianya SDM masyarakat yang berkualitas yang dapat direkruit sebagai PNS. 5. Tersedianya berbagai lembaga pendidikan berkualitas yang menawarkan berbagai macam kerjasama jenis diklat dan kursus. Sedangkan yang menjadi tantangan (Threat) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintahan 2. Tingginya tuntutan masyakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. 3. Tingginya intervensi pejabat politik terhadap berbagai proses kerja birokrasi pemerintahan 4. Belum mantapnya kinerja Aparatur. 5. Masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS. Dengan melihat faktor-faktor lingkungan strategis BKD Kabupaten Lamongan tersebut, maka untuk dapat merumuskan issue strategis bidang kepegawaian dan diklat pegawai harus dilakukan pemetaan interaksi antar faktor lingkungan strategis yang melingkupi BKD Kabupaten Lamongan, yang disampaikan sebagaimana tabel berikut :

50 Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 45 Tabel 2.11 Pemetaan interaksi antar faktor lingkungan strategis yang melingkupi BKD Kabupaten Lamongan Peluang (Opportunity) S O (Interaksi Strength dg Opportunity) 1. Mendayagunakan ketersediaan dan kejelasan tupoksi BKD untuk penyelenggaraan manajemen kepegawaian secara professional guna mengoptimalkan pemanfaatan cukup besarnya kewewenangan Pemda dalam urusan penataan jabatan PNS 2. Mendayagunakan semakin mantapnya kerja-sama dan koordinasi di BKD untuk mengoptimalkan pemanfaatan tersediannya secara lengkap peraturan bidang aparatur pemerintah 3. Mendayagunakan ketersediaan dukungan jum-lah SDM Aparatur BKD untuk mengop-timalkan pemanfaatan tersedianya berbagai lembaga diklat berkulalitas yang menawarkan kerjasa-ma jenis diklat dan khursus 4. Mendayagunakan semakin baiknya sarana dan prasarana BKD untuk menyeleksi ketersediaan SDM masyarakat paling berkualitas untuk direkruit sebagai PNS. 5. Mendayagunakan meningkatnya tingkat pendi-dikan SDM Aparatur BKD untuk mengoptimalkan penyeleksian terhadap tingginya minat masyarakat menjadi PNS. W O ( Interaksi Weakness dg Opportunity) 1. Mengatasi rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas dengan mengoptimalkan pemanfaatan cukup besarnya kewewenangan Pemda dalam urusan penataan jabatan PNS 2. Mengatasi rendahnya motivasi kerja aparatur untuk mengoptimalkan penyeleksian terhadap tingginya minat masyarakat menjadi PNS. 3. Mengatasi belum optimalnya pengembangan SIMPEG/ SAPK pada BKD Kabupaten Lamongan dengan menyeleksi ketersediaan SDM masyara-kat paling berkualitas untuk direkruit sebagai PNS (yang ahli dibidang ICT). 4. Mengatasi belum optimal dan konsistensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian dengan mengoptimalkan pemanfaatan tersedianya berbagai lembaga diklat berkulalitas yang menawarkan kerjasama jenis diklat dan khursus 5. Mengatasi rendahnya motivasi kerja aparatur dengan mengoptimalkan pemanfaatan tersediannya secara lengkap peraturan bidang aparatur pemerintah Tantangan (Treath) S T (Interaksi Strength dg Treath) 1. Mendayagunakan ketersediaan dan kejelasan tupoksi BKD untuk penyelenggaraan manajemen kepegawaian secara professional guna memenuhi tuntutan masyarakat terha-dap peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Mendayagunaakan semakin mantapnya ker-jasama dan koordinasi di BKD untuk mengatasi tingginya intervensi pejabat politik terhadap proses kerja birokrasi pemerintahan. 3. Mendayagunakan ketersediaan dukungan jumlah SDM Aparatur BKD untuk penyelenggaraan diklat pegawai guna memantapkan kinerja aparatur secara menyeluruh. 4. Mendayagunakan meningkatnya tingkat pendidikan SDM Aparatur BKD untuk mengatasi masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS 5. Mendayagunkan semakin baiknya sarana dan prasarana BKD SDM Aparat BKD untuk mengatasi tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintah W T (Interaksi Weakness dg Treath) 1. Menghindari rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas untuk merespon secara positif terhadap tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintah. 2. Menghindari rendahnya motivasi kerja aparatur dengan mengusahakan perbaikan belum mantapnya kinerja aparatur 3. Menghindari belum optimalnya pengembangan SIMPEG/ SAPK pada BKD Kabupaten Lamongan untuk meres-pon secara positif terhadap tingginya tututan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. 4. Menghindari belum optimal dan konsistensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian dengan mengusahakan perbaikan masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS 5. Menghindari rendahnya motivasi kerja aparatur untuk merespon secara positif terhadap tingginya intervensi pejabat politik terhadap berbagai proses kerja birokrasi pemerintah

51 46 Dari hasil pemetaan faktor-faktor lingkungan strategis yang melingkup BKD Kabupaten Lamongan tersebut, maka dapat diketahui dan dapat disampai issue strategis sebagai berikut : 1. Issue strategis hasil interaksi pemetaan faktor kekuatan dengan peluang : a. Mendayagunakan ketersediaan dan kejelasan tupoksi BKD untuk penyelenggaraan manajemen kepegawaian secara professional guna mengoptimalkan pemanfaatan cukup besarnya kewewenangan Pemda dalam urusan penataan jabatan PNS b. Mendayagunakan semakin mantapnya kerja-sama dan koordinasi di BKD untuk meng-optimalkan pemanfaatan tersediannya secara lengkap peraturan bidang aparatur pemerintah c. Mendayagunakan ketersediaan dukungan jum-lah SDM Aparatur BKD untuk mengop-timalkan pemanfaatan tersedianya berbagai lembaga diklat berkulalitas yang menawarkan kerjasa-ma jenis diklat dan khursus d. Mendayagunakan Semakin baiknya sarana dan prasarana BKD untuk menyeleksi ketersediaan SDM masyarakat paling berkualitas untuk direkruit sebagai PNS. e. Mendayagunakan meningkatnya tingkat pendi-dikan SDM Aparatur BKD untuk mengop-timalkan penyeleksian terhadap tingginya minat masyarakat menjadi PNS. 2. Issue strategis hasil interaksi pemetaan faktor kekuatan dengan tantangan : a. Mendayagunakan ketersediaan dan kejelasan tupoksi BKD untuk penye-lenggaraan mana-jemen kepegawaian secara professional guna memenuhi tuntutan masyarakat terha-dap peningkatan kualitas pelayanan publik. b. Mendayagunaakan semakin mantapnya ke-rjasama dan koordinasi di BKD untuk menga-tasi tingginya intervensi pejabat politik terhadap proses kerja birokrasi pemerintahan. c. Mendayagunakan ketersediaan dukungan jumlah SDM Aparatur BKD untuk penyelenggaraan diklat pegawai guna memantapkan kinerja aparatur secara menyeluruh. d. Mendayagunakan meningkatnya tingkat pendidikan SDM Aparatur BKD untuk mengatasi masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS e. Mendayagunkan semakin baiknya sarana dan prasarana BKD SDM Aparat BKD untuk mengatasi tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintah 3. Issue strategis hasil interaksi pemetaan faktor kelemahan dengan peluang :

52 47 a. Mengatasi rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas dengan mengoptimalkan pemanfaatan cukup besarnya kewewenangan Pemda dalam urusan penataan jabatan PNS b. Mengatasi rendahnya motivasi kerja aparatur dengan mengoptimalkan penyeleksian terhadap tingginya minat masyarakat menjadi PNS. c. Mengatasi belum optimalnya pengembangan SIMPEG/ SAPK pada BKD Kabupaten Lamongan dengan menyeleksi ketersediaan SDM masyarakat paling berkualitas untuk direkruit sebagai PNS. d. Mengatasi belum optimal dan konsistensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian dengan mengoptimalkan pemanfaatan tersedianya berbagai lembaga diklat berkulalitas yang menawarkan kerjasama jenis diklat dan khursus e. Mengatasi rendahnya motivasi kerja aparatur dengan mengoptimalkan pemanfaatan tersediannya secara lengkap peraturan bidang aparatur pemerintah 4. Issue strategis hasil interaksi pemetaan faktor kelemahan dengan tantangan : a. Menghindari rendahnya ketelitian dan kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas untuk merespon secara positif terhadap tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintah. b. Menghindari rendahnya motivasi kerja aparatur dengan mengusahakan perbaikan belum mantapnya kinerja aparatur c. Menghindari belum optimalnya pe-ngembangan SIMPEG/ SAPK pada BKD Kabupaten Lamongan untuk merespon secara positif terhadap tingginya tututan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. d. Menghindari belum optimal dan konsistensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian dengan mengusahakan perbaikan masih rendahnya kesadaran hukum bagi PNS e. Menghindari rendahnya motivasi kerja aparatur dengan merespon secara positif terhadap tingginya intervensi pejabat politik terhadap berbagai proses kerja birokrasi pemerintah Dari faktor strategis dan issue strategis prioritas yang melingkupi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan ini, maka seluruh potensi sumber daya lingkungan strategis internal Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, baik yang berkaitan dengan kekuatan yang dimiliki maupun kelemahannya, semua harus didayagunakan secara optimal untuk mendukung percepatan terwujudnya kebijakan nasional grand design dan road map reformasi birokrasi khusus yang berkaitan

53 48 dengan program penataan sistem manajemen SDM Aparatur, serta juga untuk turut medukung percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagaimana telah dituangkan pada RPJMD Kabupaten Lamonngan Demikian pula berbagai potensi likungan strategis eksternal, baik yang berbentuk peluang maupun tantangan semua harus dapat tergarap secara optimal sehingga akan memunculkan dampak positif yang menguntungkan BKD Kabupaten Lamongan untuk mendorong percepatan terwujudnya kibijakan nasional tersebt serta visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan. Ketersediaan dan kejelasan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan harus menjadi pedoman bagi seluruh jenjang Pejabat dan Staf untuk menyelesaian seluruh tugas-tugas pelayanan kepegawaian dan diklat maupun tugas-tugas pembuatan kebijakan dalam pengaturan teknis kepegawaian dan diklat PNS Daerah. Dukungan jumlah ketersediaan SDM Apatur sebagai pejabat dan staf pelaksana penyelenggaraan manajemen kepegawaian daerah harus dioptimalkan pendayagunaan dan pemanfaatannya untuk penyelesaian berbagai urusan kepegawaian dan diklat PNSD. Semakin baik ketersediaan sarana dan prasarana kerja di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, harus didayagunakan pemanfaatannya untuk meningkatkan kecepatan dan kecermatan berbagai proses pelayanan kepegawaian dan diklat PNSD. Mantapnya kerjasama dan koordinasi antar pejabat dan staf SDM yang ada di Badan Kepegawaian Daerah harus memperlancar kecepatan dan ketepatan semua proses penanganan tugas bidang kepegawaian dan diklat dan harus terhindari adanya overlapping (tumpang tindih) penyelesaian tugas maupun harus terhindari adanya terbengkelainya tugas karena tidak ada yang merasa memiliki tanggungjawab. Meningkatnya tingkat pendidikan SDM BKD Kabupaten Lamongan, harus didayagunaakan pemanfaatannya untuk penyelesaian berbagai tugas kepegawaian dan diklat menjadi lebih sistematis dan terkonsep sehingga tingkat ketelitian, kecepatan dan ketepatannya bisa dipertanggungjawabkan secara hierakhis administrative maupun secara hukumnya. Faktor lingkungan internal kekuatan BKD Kabupaten Lamongan tersebut, semuanya harus didayagukan secara optimal untuk menddorong percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan sesuai lingkup tugas dan fungsinya. Kelemahan BKD Kabupaten Lamongan terkait rendahnya minat personil untuk mengikuti perkembangan, mempelajari dan menguasai peraturan yang terkait denngan bidang tugasnya, harus menjadi perhatian dan penanganan secara sungguhsungguh, karena penguasaan peraturan terkait bidang tugas merupakan persyaratan vital dan mutlak agar tugas-tugas yang menjadi tannggungjawabnya dapat tertangani dan diselesaikan sesuai penjadwalan dan prosesdur yang berlaku, berjalan secara tertib, teratur, tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan legalitas output semua proses ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Rendahnya ketelitian dan

54 49 kedisiplinan personil dalam penyelesaian tugas, harus segera mendapatkan penanganan karena semua proses pelayanan dan penyiapan bahan pembuatan kebijakan teknis kepegawaian dan diklat pegawai memerlukan ketelitian dan kedisiplinaan yang tinggi agar semua proses berjalan efisien, efektif, menurut penjadwalan dan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, serta output proses dapat terselesaiakan dengan benar, tepat waktu, tepat sasaran, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan dapat dipertanggungjawabkan. Rendahnya motivasi kerja personil perlu segera diatasi agar tugas-tugas dibidang kepegawaian dan diklat pegawai dapat dicapai sesuai target kinerja yang telah diprogramkan. Motivasi yang bersifat positif berupa penghargaan (rewards) dan yang bersifat negative berupa penjatuhan hukuman (punishment) harus dijalankan secara konsisten dan konsekuwen, obyektif, proporsional dan tepat sasaran. Upaya peningkatan kesejahteraan dan penumbuhan kebanggaan jiwa korps serta pengembangan dan penanaman nilai-nilai luhur harus dilakukan dan diberikan kepada semua pejabat dan staf BKD Kabupaten Lamongan. Komitmen visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program strategis BKD Kabupaten Lamongan harus tersosialisasi dan tertanam dalam setiap lubuk sanubari personil SDM Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Belum optimalnya pengembangan SIMPEG/ SAPK di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan harus menjadi perhatian prioritas program pengembangan perwujudannya, karena dengan SIMPEG ini berbagai proses pelayanan kepegawaian dan diklat pegawai diharapkan dapat berjalan dengan benar, cepat dan tepat sasaran, serta dapat berkembang alur komunikasi dan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, obyektif, valid, cermat dan akurat yang keberadaannya sangat dibutuhkan agar semua kebijakan teknis kepegawaian dan diklat pegawai yang dihasilkan BKD Kabupaten Lamongan benar-benar berkualitas mampu mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah maupun percepatan perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan secara menyeluruh. Belum optimal dan konsistensinya dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian banyak menyebabkan ketidak jelasan alur proses pelayanan, interval waktu proses pelayanan, personil penanggungjawab teknis penanganan pelayanan, maupun transparansi pertanggungjawabannya. Oleh karena itu optimalisasi dan konsistensi dalam mentaati SOP pelayanan kepegawaian dan diklat pegawai harus menjadi prioritas program perwujudannya. Ketersediaan secara lengkap terhadap peraturan bidang aparatur pemerintah, harus didayagunakan pemanfaatannya untuk penanganan dan penyelesaian berbaagai tugas kepegawaian dan diklat pegawai serta untuk ditindaklanjuti penjabarannya dalam kebijakan teknis kepegawaian dan diklat pegawai di Daerah. Dengan demikian profesionalitas penanganan tugas dan urusan kepegawaian dan diklat pegawai akan benar-benar dapat terjamin obyektivitas,

55 50 ketertiban dan keteraturan pelaksanaannya serta dapat dengan mudan dan transparan pertanggungjawabannya. Cukup besarnya kewenangan pemerintah daerah dalam urusan penataan jabatan, harus didayagunakan secara optimal untuk menata posisi-posisi jabatan untuk diisi dengan tenaga-tenaga yang professional, berkualitas, berprestasi, memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi serta memiliki kompetensi keahlian yang tepat dengan mengacu prinsip the right man on the right job melalui proses penilaian yang obyektif dan terjadi kompetisi secara sehat dengan tetap mempedomani bingkai rambu-rambu persyaratan admnistratif sesuai ketentuan yang berlaku. Bahkan perlu segera mempertimbangkan dan mempersiapkan diri program kompetisi secara terbuka dalam proses recruitment jabatan struktural sesuai Permen PANRB No.16 Tahun 2013, untuk bisa mendapatkan SDM Aparatur yang benar-benar berkualitas dan kompeten dalam bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Tingginya minat masyarakat menjadi PNS, maka pemerintah tidak banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga dari masyarakat untuk direkruit sebagai aparat pemerintah. Kondisi tersebut harus didayagunakan dengan merekruit dan menyeleksi diantara mereka yang benar-benar memiliki kompetensi keahlian yang tinggi sesuai dengan kebutuhan kekosongan formasi jabatan yang ada. Tersedianya SDM masyarakat yang berkualitas yang dapat direkruit sebagai aparatur pemerintah, harus didayagunakan seoptimal mungkin dengan menyeleksi mereka untuk diambil yang terbaik untuk direkruit sebagai aparat pemerintah. Dengan demikian apabila diperoleh tenaga-tenaga terbaik dan berkompetensi keahlian yang tinggi, untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan yang ada di seluruh SKPD, maka diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan, pembinaan dan pelayanan masyarakat serta mampu mengendalikan operasional berbagai pelaksanaan pembangunan yang menjadi tanggungjawab pemerintah secara lebih efeisien, efektif dan akuntable. Tersedianya berbagai lembaga diklat yang berkualitas yang menawarkan berbagai macam kerjasama dibidang diklat dan khursus, harus didayagunakan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi keahlian aparatur pemerintah termasuk memberikan Diklat Kepemimpinan bagi pejabat struktural yang dipersyaratkan (yang kondisi saat ini pejabat yang diberikan Diklat Kepemimpinan sesuai jenjang eselon yang didudukinya masih belum ada separuhnya). Pejabat eselon II sebanyak 33 orang yang belum mendapat Diklat Kepemimpinan Tingkat II sebanyak 19 orang ( 58 %). Dari pejabat eselon III sebanyak 197 orang yang belum mendapatkan Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 116 orang ( 59 %). Sedangkan dari pejabat eselon IV sebanyak 709 orang yang belum mendapatkan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 308 orang (44 %).. Harapanya agar yang bersangkutan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap penanganan dan penyelesaian tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya secara lebih efektif, efisien dan akuntable. Dengan demikian apabila semua peluang strategis tersebut dapat tergarap

56 51 dan terdayagunakan secara optimal, maka diharapkan akan mampu mendorong tercapainya tujuan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah serta visi, misi, tujuan dan sasaran strategis secara menyeluruh juga dapat terdorong kecepatan perwujudannya. Tingginya kontrol masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintahan, harus benar-benar direspon secara positif dan perlu dijadikan sebagai bahan dasar dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja birokrasi pemerintah agar bekerja secara lebih professional. Kesalahan, penyalahan guanaanwewenang, pelanggaran ketentuan, korupsi, kolosi, nepotisme dan sebagainya yang dilakukan oleh aparat birokrasi pemerintah, apabila diketahui oleh masyarakat, hal tersebut bisa digugat oleh masyarakat, dan bila terbukti kebenarannya maka akan berdampak turunnya kepercayaan (trust) masyarakat terhadap pemerintah dan selanjutnya akan berakibat pudar dan turunnya dukungan masyarakat terhadap pemerintah. Oleh karena itu, dengan tingginya kontrol masyarakat terhadap pemerintah harus menjadikan dasar bagi aparat birokrasi pemerintah untuk instrospeksi diri agar tidak melakukan kesalahan, bertindak sewenang-wenang, pelanggaran aturan dan tidak melakukan KKN. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, harus disikapi secara positif untuk melakukan berbagai upaya dan program pembenahan dan peningkatan kualitas pelayan publik baik yang menyangkut peningkatan kualitas sikap perilaku petugas pelayanan yang harus senantiasa memperlihatkan profesionalilas, simpantik, sopan, santun, ramah dan penuh ketulusan dalam memberikan pelayanan, yang menyangkut sarana pelayanan harus mampu menjamin kelancaran, kecermatan, kecepatan, keakuratan, keamanan dan kenyamanan bagi petugas maupun masyarakat yang dilayani. Komitment memurahkan biaya pelayanan, meningkatkan efisensi dan efektivitas prosedur dan proses pelayanan, medekatkan area pelayanan ke masyarakat serta transparansi tarif pelayanan, semua harus menjadi komitment bersama antara pemerintah, stakeholder pelayanan dan masyarakat. Tingginya intervensi pejabat politik terhadap berbagai proses kerja birokrasi pemerintah, dengan kondisi system pemerintahan yang ada di Indonesia saat ini, memang sulit untuk dihindari. Oleh karena itu aparat birokrasi pemerintahan harus mampu menyikapi secara positif dengan pengusaan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Intervensi justru harus dijadikan bahan pertimbangan positif dalam perumusan kebijakan teknis, sepanjang hal tersebut dari sisi berbagai persyaratan administrative dan standart kualitas masih dalam bingkai ada kesesuaian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Belum mantapnya kinerja aparatur, yang selama ini banyak digugat oleh masyarakat, harus menjadi perhatian secara sungguh-sungguh karena kinerja aparatur pemerintah merupakan indikator utama sebagai penentu tinggi rendahnya kinerja pemerintah. Penerapan kebijakan pemberian reward dan punishment harus dijalankan secara

57 52 kosekuwen, konsisten, proporsional dan tepat momentum serta sasarannya. Peningkatan intensitas pengawasan, baik pengawasan melekat (waskat) atau SPIP (sistem pengendalian intern pemerintah) maupun pengawasan fungsional, sangat diperlukan untuk mendorong pemantapan kinerja aparatur. Upaya peningkatan kesejahteraan, kebanggaan jiwa korps nya, serta pengembangan dan penanaman nilai-nilai luhur harus dilakukan dan diberikan kepada semua apatur pemerintah. Komitmen visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program strategis tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota harus tersosialisasi dan tertanam dengan baik dalam setiap lubuk sanubari aparatur pemerintah. Kesempatan dan keikutsertaan untuk meningkatkan pendidikan formal maupun diklat jabatan, khursus-khursus, seminar, lokarya sesuai dengan bidang tugas masing-masing harus di buka seluas-luasnya khususnya bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Masih rendahnya kesadaran hukum aparat pemerintah, harus mendapatkan perhatian secara sungguh-sungguh, karena terkait dengan hal ini aparatur pemerintah seharusnya menjadi pelopor dan teladan di masyarakat dan di likungan dimana yang bersangkutan tinggal, dalam hal kesadaran ketaatan hukum maupun kesadaran untuk mentaati dan menjalankan etika dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Aparatur pemerintah harus banyak dilibatkan pada berbagai proses sosialisasi berbagai peraturan perundang-undangan dan diikutkan berbagai program gerakan penyadaran hukum masyarakat. Seluruh aparatur pemerintah harus ditanamkan betapa besar manfaat dan pentingnya kesadaran untuk mentaati berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian apabila semua tantangan dapat dikelola dengan baik dan didayagunakan untuk diusahakan diubah menjadi peluang, maka hal tersebut justru akan semakin mampu turut mendorong percepatan terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Lamongan

58 53 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 3.1. TELAAH TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN DAERAH Dalam grand design reformasi birokrasi nasional tahun berdasarkan Kepres No.81 Tahun 2010, dibidang SDM Aparatur medeteksi adanya masalah utama SDM Aparatur Negara yaitu alokasi dalam hal kuantitas, kualitas dan distribusi PNS menurut territorial (daerah) tidak seimbang, serta tingkat produktivitas PNS masih rendah. Manajemen sumberdaya aparatur belum dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja pegawai, dan organisasi. Sistem penggajian pegawai negeri belum didadasarkan pada bobot pekerjaan/jabatan yang diperoleh dari evaluasi jabatan. Gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan goloangan/ pangkat tidak sepenuhnya mencerminkan beban tanggungjawab. Tunjangan kinerja belum sepenuhnya dikaitkan dengan prestasi kerja dan tunjangan pensiun belum menjamin kesejahteraan. Oleh karena itu dalam grand design reformasi birokrasi, dibidang sumberdaya aparatur mengarahkan area perubahannya sehingga SDM Aparatur menjadi berintegritas, netral, kompeten, capable, professional, berkinerja tinggi dan sejahtera. Sesuai road map reformasi birokrasi periode tahun berdasarkan Permen PARB No. 20 Tahun 2010, dibidang SDM Aparatur telah diprogramkan penataan sistem manajemen SDM Aparatur, yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM Aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi, serta pengembangan kualitas aparatur yang berbasis kompetensi dan transparan. Program ini, juga diharapkan mampu mendorong mobilitas antar aparatur daerah, antar aparatur pusat dan antara aparatur pusat dan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan. Agar tujuan ini benar-benar dapat diwujudkan, maka melalui program tersebut ditargetkan mulai dari (1) meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM Aparatur, (2) meningkatnya disiplin aparatur, (3) meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur dan meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur. Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan periode RPJMD tahun , yaitu Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika dan Berdaya Saing, telah ditetapkan salah satu

59 54 tujuannya yaitu Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu sasaran dari tujuan ini, yaitu Meningkatnya pengelolaan aparatur yang professional, merupakan fokus garapan yang menjadi tanggungjawab BKD Kabupaten Lamongan dalam mewujudkannya. Dari sasaran Meningkatnya pengelolaan aparatur yang professional, dengan jelas menetapkan dua indikatornya yaitu (1) Dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu, dan (2) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (struktural, fungsional dan teknis), yang kesemuanya harus dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan sesuai lingkup tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Dengan demikian, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang secara kelembagaan merupakan lembaga teknis daerah Kabupaten Lamongan yang memiliki tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang manajemen kepegawaian daerah dan pendidikan dan pelatihan, tentunya berkewajiban menyongsong, mendukung dan harus mengimplentasikan kebijakan Grand design dan road map reformasi birokrasi nasional tersebut, khususnya yang berkaitan dengan program penataan sitem manajemen aparatur. Sebagai bentuk implementasi dari kebijakan nasional tersebut dan juga untuk mendukung terwujudnya visi, dan misi Pemerintah Kabupaten Lamongan, maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan sesuai tugas pokok dan fungsinya, secara jelas telah menetapkan dan menyusun visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan sebagai mana yang tertuang pada Rencana Strategisnya tahun sebagai berikut : Visi : Terwujudnya penyelenggaraan manajemen Kepegawaian Daerah yang profesional, beretika dan akuntabel, untuk mendukung terlaksananya Good Governance MISI : a. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian dan diklat untuk mendorong peningkatan kepuasan dan kesejahteraan masyarakat ; b. Mewujudkan peningkatan kualitas perumusan kebijakan teknis kepegawaian dan diklat untuk mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah. c. Mewujudkan peningkatan kapasitas SDM Aparatur yang professional, memiliki kebersamaan, integritas, dedikasi dan loyalitas yang tinggi untuk kecepatan,

60 55 kecermatan, ketepatan serta efektivitas dan efisiensi dalam penyelessaian tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Terkait tujuan, sasaran, program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, sebagai penjabaran untuk mewujudkan visi dan misi dimaksud, disampaikan dan diuraikan tersendiri pada sub bahasan selanjutnya TUJUAN DAN SASARAN RENJA BKD Penetapan tujuan dan sasaran rencana kinerja didasarkan atas hasil identifikasi dan analisa factor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang telah ditetapkan sebagai penjabaran visi dan misi yang dipilih untuk diperjuangkan perwujudannya. Tujuan Rencana Kinerja (Renja) merupakan kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan untuk kurun waktu selama satu tahun sesuai masa Renja yang direncanakan.setiap tujuan rencana kinerja akan ditentukan sasaran yang ingin diwujudkan. Sasaran Renja merupakan gambaran hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai melalui penjabaran kedalam berbagai program, dan selanjutnya program haarus diurai kedalam berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan hingga menghasilkan output yang nyata dan terukur. Tujuan Renja Badan Kepegawaian Daerah disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor lingkungan strategis, yang melingkupi dan harus ditangani serta dihadapi dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja BKD Kabupaten Lamongan Tahun 2014, seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis BKD Kabupaten Lamongan Tahun , disampaikan sebagai berikut : 1. Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, 2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. Peningkatan kualitas SDM Aparatur Tujuan tersebut agar dapat dicapai secara terarah, maka masing-masing tujuan harus ditentukan sasaran yang akan dituju yang berkaitan dengan bidang tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara lebih nyata dalam rumusan yang lebih spesipik, terukur dan telah dirancang indikator sasarannya. Dalam usaha mencapai tujuan rencana kinerja

61 56 tersebut, maka ditetapkan dan dipilih sasaran Renja Kanupaten Lamongan pada tahun 2014, sebagai berikut : Badan Kepegawaian Daerah 1. Untuk mewujudkan pencapai tujuan Peningkatan kepuasan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, ditetapkan dan dipilih sebagai sasarannya adalah Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian. 2. Untuk mewujudkan pencapaian tujuan Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, ditetapkan dan dipilih sebagai sasarannya adalah Meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumahtanggaan kepegawaian. 3. Untuk mewujudkan pencapai tujuan Peningkatan kualitas SDM Aparatur, ditetapkan dan dipilih sebagai sasarannya adalah Meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan RENJA PROGRAM DAN KEGIATAN BKD Renja Program dan Kegiatan BKD Tahun 2014, Keseluruhan Tupoksi Renja Program BKD Kab Lamongan Tahun 2014 Program merupakan kumpulan kegiatan yang tersusun secara sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dijalankan oleh satuan unit kerja pemerintah guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Untuk perwujudan dan pencapaian tujuan dan sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, maka masingmasing sasaran Renja disiapkan program dengan rincian sebagai berikut : 1. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program pembinaan dan pengembangan aparatur. b. Program fasilitasi pindah/ purna tugas 2. Sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumah-tanggaan kepegawaian, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program pelayanan administrasi perkantoran. b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. c. Program peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan. d. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian 3. Sasaran meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

62 57 b. Program pendidikan kedinasan c. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur Renja Kegiatan BKD Lamongan Tahun 2014 Setiap program yang dibuat oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran strategis, semuanya akan dijabarkan kedalam rincian kegiatan yang harus dijalankannya, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Rincian kegiatan yang direncanakan akan dijalankan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, disampaikan sebagai berikut : 1. Program pembinaan dan pengembangan aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan rencana pembinaan karier PNS b. Proses pembinaan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS. c. Pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan. d. Sosialisasi peraturan dan petunjuk teknis bidang kepegawaian. e. Sosialisasi Peraturan Disiplin, ijin perkawinan dan perceraian pegawai.pns. f. Penyelenggaraan proses administrasi penghargaan Satya Lencana Karya Satya Nugraha dan pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi. g. Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, kartu istri/suami pegawai, kartu taspen, cuti pegawai dan realisasi Bapertarum h. Pembinaan dan penyelesaian pengajuan ijin perceraian dan perkawinan istri yang kedua dan seterusnya. i. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja, apel pagi dan SKJ pegawai k. Penyelenggaraan evaluasi dan penilaian indek kepuasan pelayanan kepegawaian. 2. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat, penyesuaian masa kerja, pengangkatan CPNS menjadi PNS, dan mutasi PNS b. Penyelenggaraan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian jabatan struktural, jabatan fungsional dan pimpinan perusahaan daerah dari PNS. b. Penyelenggaraan proses administrasi pensiun PNS, perpanjangan batas usia pensiun dan pemberian tali asih purna tugas c. Pembinaan dan penyelesaian ijin PNS yang mengikuti Pilkades, Pemilu Kepala dan Wakil Kepala Daerah dan pemberhentian PNS yang menjadi anggota/pengurus partai politik. d. Penyelenggaraan pengangkatan, pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak

63 58 e. Pembinaan dan penyelesaian ijin PNS yang melakukan usaha di luar kedinasan 3. Program pelayanan administrasi perkantoran, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyediaan jasa surat-menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyedia jasa peralatan dan perlengkapan kantor. d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan. e. Penyedia jasa kebersihan kantor. f. Penyediaan alat tulis kantor. g. Penyediaan barang cetak dan pengadaan. h. Penyediaaan komponen instalasi listrik/ penerangan. i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. k. Penyediaan makan dan minum. l. Rapat-rapat koordinasikan dan konsultasi ke luar daerah. m. Penyediaan jasa tenaga administrasi / teknis kegiatan. 4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor b. Pengadaan peralatan gedung kantor c. Pengadaan meubelair d. Pengadaan penghias ruangan kerja dan ruang tunggu e. Pengadaan pakaian dan atribut kedinasan pegawai f. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor g. Pemeliharaan pertamanan lingkungan kantor h. Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan i. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas dan operaional j. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor k. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor l. Rehab/pembangunan gedung kantor 5. Program peningkatan pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan perencanaan kegiatan SKPD b. Penyusunan anggaran SKPD c. Penyusunan laporan capaian kinerja dan iktisar kinerja SKPD d. Penyusunan laporan keuangan bulanan dan semesteran e. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun f. Penyusunan LKPJ, LPP dan LAKIP SKPD

64 59 6. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK b. Pengadaan, penataan dan pemeliharaan rak dan kantong file perorangan pegawai c. Pengembangan digitalisasi dokumen file peorangan pegawai d. Inventarisasi dan pendataan honorer e. Pembinaan dan Penyusunan DUK pegawai f. Pembinaan Pelaporan dan Tatausahaan kepegawaian g. Penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian h. Inventarisasi dan pengiriman LP2P 7. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan formal b Bantuan tugas belajar dan ikatan dinas c. Penyelenggaraan penerimaan praja IPDN. d. Pemberian ijin belajar PNS e. Penyelenggaraan Khursus, Seminar, Lokakarya, Bimtek, Workshop, Sosialisasi, Studi banding, Bachmarking dan Studi Lapangan 8. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan struktural c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan d. Penyelenggaraan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan f. Penyelenggaraan analisis dampak dampak pendidikan dan pelatihan 9. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat b. Penyelenggaraan ujian penyesuaian ijazah c. Penyelenggaraan psicotest dan fit and provertest PNS d. Penyelenggaraan general medical check up e. Pembinaan dan penerbitan DP-3, PAK dan penilaian kinerjan PNS f. Penyusunan formasi jabatan PNS g. Seleksi penerimaan Calon PNS Secara lebih terperinci dan lengkap Target Rencana Kinerja (Renja) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2014, baik berkaitan dengan indikator

65 60 Program dan Kegiatan serta indikator input, output dan outcome nya, disampaikan sebagaimana lampiran VII Program dan Kegiatan Renja BKD Tahun 2014, Khusus Terkait IKU Program Renja BKD Kab Lamongan Tahun 2014 Program Renja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2014 untuk mencapai tujuan dan sasaran secara khusus terkait dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana telah ditentukan pada RPJMD Kabupaten Lamongan tahun , masing-masing sasaran Renja disiapkan program dengan rincian sebagai berikut : 1. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kepegawaian, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program pembinaan dan pengembangan aparatur. b. Program fasilitasi pindah/ purna tugas 2. Sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan penatausahaan dan kerumah-tanggaan kepegawaian, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian 3. Sasaran meningkatnya kompetensi aparatur sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, akan dicapai melalui program sebagai berikut : a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur b. Program pendidikan kedinasan c. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur Kegiatan Renja BKD Lamongan Tahun 2014 Setiap program yang dibuat oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana telah ditentukan pada RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun , semuanya juga dijabarkan kedalam rincian kegiatan yang harus dijalankannya, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Rincian kegiatan yang direncanakan akan dijalankan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan yang ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU), disampaikan sebagai berikut : 1. Program pembinaan dan pengembangan aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan rencana pembinaan karier PNS b. Proses pembinaan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS.

66 61 c. Pengambilan sumpah PNS dan sumpah/pelantikan jabatan. d. Sosialisasi peraturan dan petunjuk teknis bidang kepegawaian. e. Sosialisasi Peraturan Disiplin, ijin perkawinan dan perceraian pegawai.pns. f. Penyelenggaraan proses administrasi penghargaan Satya Lencana Karya Satya Nugraha dan pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi. g. Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, kartu istri/suami pegawai, kartu taspen, cuti pegawai dan realisasi Bapertarum h. Pembinaan dan penyelesaian pengajuan ijin perceraian dan perkawinan istri yang kedua dan seterusnya. i. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan absensi tingkat kehadiran kerja, apel pagi dan SKJ pegawai k. Penyelenggaraan evaluasi dan penilaian indek kepuasan pelayanan kepegawaian. 2. Program fasilitasi pindah/ purna tugas, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan proses administrasi kenaikan pangkat, penyesuaian masa kerja, pengangkatan CPNS menjadi PNS, dan mutasi PNS b. Penyelenggaraan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian jabatan struktural, jabatan fungsional dan pimpinan perusahaan daerah dari PNS. b. Penyelenggaraan proses administrasi pensiun PNS, perpanjangan batas usia pensiun dan pemberian tali asih purna tugas c. Pembinaan dan penyelesaian ijin PNS yang mengikuti Pilkades, Pemilu Kepala dan Wakil Kepala Daerah dan pemberhentian PNS yang menjadi anggota/pengurus partai politik. d. Penyelenggaraan pengangkatan, pemindahan, perpanjangan dan pemberhentian tenaga kontrak e. Pembinaan dan penyelesaian ijin PNS yang melakukan usaha di luar kedinasan 3. Program peningkatan kualitas informasi kepegawaian, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan dan perawatan SIMPEG / SAPK b. Pengadaan, penataan dan pemeliharaan rak dan kantong file perorangan pegawai c. Pengembangan digitalisasi dokumen file peorangan pegawai d. Inventarisasi dan pendataan honorer e. Pembinaan dan Penyusunan DUK pegawai f. Pembinaan Pelaporan dan Tatausahaan kepegawaian g. Penyusunan dan pengiriman laporan perkembangan data kepegawaian h. Inventarisasi dan pengiriman LP2P

67 62 4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan formal b Bantuan tugas belajar dan ikatan dinas c. Penyelenggaraan penerimaan praja IPDN. d. Pemberian ijin belajar PNS e. Penyelenggaraan Khursus, Seminar, Lokakarya, Bimtek, Workshop, Sosialisasi, Studi banding, Bachmarking dan Studi Lapangan 5. Program pendidikan kedinasan, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan struktural c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan d. Penyelenggaraan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan f. Penyelenggaraan analisis dampak dampak pendidikan dan pelatihan 6. Program pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur, dijabarkan kedalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan ujian dinas kenaikan pangkat b. Penyelenggaraan ujian penyesuaian ijazah c. Penyelenggaraan psicotest dan fit and provertest PNS d. Penyelenggaraan general medical check up e. Pembinaan dan penerbitan DP-3, PAK dan penilaian kinerjan PNS f. Penyusunan formasi jabatan PNS g. Seleksi penerimaan Calon PNS

68 jyg 63

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan suatu proses penyusunan tahaptahap kegiatan pembangunan daerah yang melibatkan semua unsur didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga teknis daerah yang membidangi manajemen kepegawaian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai sebuah organisasi perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam menjalankan aktifitasnya agar tujuan organisasi dapat dicapai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

Tabel : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKD Kota Bima

Tabel : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BKD Kota Bima Lampiran : RENSTRA BKD KOTA BIMA 203-208 (Dalam ribuan rupiah) Persentase Meningkatnya Nilai LKIP 4 05 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Persentase Capaian Pelayanan 00% 00% 522.400 00% 803.000 00% 935.000

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016 Bidang Pemerintahan : 1. 20 Otonomi,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD 1. Strategi Pembangunan

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD 1. Strategi Pembangunan 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD 1. Strategi Pembangunan Strategi merupakan kebijakan - kebijakan yang diambil dalam rangka mengimplementasikan agenda pembangunan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banyuwangi, 2014 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN BANYUWANGI

KATA PENGANTAR. Banyuwangi, 2014 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN BANYUWANGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah rasa syukur senantiasa kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas ridhonya, limpahan rahmat dan karunia-nya yang tanpa batas, selalu mengalir untuk seluruh makhluk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015 Hal 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.20. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016-2021 SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI Indikator Kerja NON URUSAN PROGRAM SETIAP SKPD PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 467.600.000

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 245 Telp. 3952811, 3952823 3952825 307 G R E S I K KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : / /437.73/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan system penyelenggaraan pemerintahan yang terukur dan legitimate merupakan sebuah syarat terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel 2.4 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD & PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2012 KOTA SEMARANG

Lampiran 1 Tabel 2.4 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD & PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2012 KOTA SEMARANG Lampiran 1 Tabel 2.4 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD & PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2012 KOTA SEMARANG SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH No (outcome) Kinerja Capaian target dan realisasi

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD Tahun 208 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 506.750.000 533.408.000 PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2015 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Sumatera Selatan Nomor 22 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS 2011-2016 2.1.1. Pernyataan Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan dan pandangan jauh kedepan, kemana organisasi akan dibawa dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Tahun 2016 Keterangan

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Tahun 2016 Keterangan PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Tahun 2016 Keterangan Meningkatnya kualitas penataan SDM Aparatur Meningkatnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan dan rahmatnya, sehingga penyusunan

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015 DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABATEN PEMERINTAH KABATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015 BIDANG : GABUNGAN Hal 1 / 5 00001 Program Pelayanan Administrasi Peran 1 120080101 Penyediaan jasa

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 Bidang Pemerintahan : 1. 20 Otonomi, Pemerintahan

Lebih terperinci

TABEL.. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2013 KABUPATEN BANDUNG. PAGU INDIKATIF (Rp.)

TABEL.. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2013 KABUPATEN BANDUNG. PAGU INDIKATIF (Rp.) BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TABEL.. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2013 KABUPATEN BANDUNG NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMONGAN SISTEMATIKA PAPARAN Gambaran Umum SKPD Implementasi

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Surapati Nomor 1 Telepon (0365) 41210 N E G A R A KEPUTUSAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2016 RENCANA KERJA TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO Alamat : Jl. Perwakilan No. 1 Wates Kulon Progo www.bkd.kulonprogokab.go.id Telp./Fax. (0274) 773017 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Jl. WR. Supratman N0. 13 Telp. (0342) 806135 Fax. 808478 E-mail : bkd@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Kebutuhan Dana/ Program/Kegiatan. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Kebutuhan Dana/ Program/Kegiatan. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Kode 1 URUSAN WAJIB 1 20 BIDANG URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN RENCANA KERJA SKPD (RENJA SKPD) TAHUN 2015 KOTA BONTANG BESSAI BERINTA KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 merupakan tahun keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011 RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011 NO KEGIATAN/PAKET PEKERJAAN LOKASI SUMBER DANA VOLUME PERKIRAAN BIAYA 01 Program

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. frame foto kegiatan BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. frame foto kegiatan BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG K, frame foto kegiatan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN LOKASI INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN KEBUTUHAN DANA (Rp.)

HASIL ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN LOKASI INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN KEBUTUHAN DANA (Rp.) 7 8 9 10 11 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Kab. Bandung Terpenuhinya biaya telepon / langganan ISP selama 12 bulan 12 bulan 66.209.500 Kegiatan Penyediaan Jasa jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

URAIAN JUMLAH ANGGARAN REALISASI BELANJA DAERAH , ,00 89,47 1,539,241, (10.

URAIAN JUMLAH ANGGARAN REALISASI BELANJA DAERAH , ,00 89,47 1,539,241, (10. Lampiran I.2 : PERATURAN DAERAH Nomor Tanggal : : PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASISI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja Jangka Pendek (RENJA) Inspektorat Kabupaten Lahat Tahun 2018, merupakan bentuk pelaksanaan Undangundang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 20 Urusan Wajib Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Kabupaten BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Iktisar jumlah program dan kegiatan pada masing-masing tujuan

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN Program Uraian Indikator Kinerja Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya dukungan kinerja perangkat daerah

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN Program Uraian Indikator Kinerja Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya dukungan kinerja perangkat daerah RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2017 Sasaran Kegiatan Uraian Indikator Sasaran Target Program Rencana KET Uraian Indikator Kinerja Satuan Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya dukungan kinerja perangkat

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

JENIS BELANJA PEGAWAI BARANG & JASA MODAL =

JENIS BELANJA PEGAWAI BARANG & JASA MODAL = Lampiran I.3 Perda Pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 000 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, TAHUN 2015 Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 PENDAPATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 PENDAPATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( ) TAHUN ANGGARAN 206 PENDAPATAN NO :.20 0 00 00 4 URUSAN PEMERINTAHAN :. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian ORGANISASI

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( ) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 206 NAMA FORMULIR 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : 4.05. - Kepegawaian 03425/DPA/2017 4.05.4.05.01.00.00.5.1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 1Halaman :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOGIRI RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOGIRI RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2017 Urusan Pemerintahan : 4.03. Urusan Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan Organisasi Kode : 4.03.4.03.01 Badan Kepegawaian Daerah RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir KABUPATEN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016 Secara umum kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan;

(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Keuangan; BAB XXVIII BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 558 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU JABATAN : SEKRETARIS TUGAS : merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Landasan Hukum... 2 I.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA Seluruh program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jombang pada tahun 2016 untuk mencapai visi dan misi yang sudah dituangkan dalam penetapan tujuan serta sasaran.

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara dan non Aparatur Sipil Negara di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN HASIL FORUM SKPD MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

DAFTAR USULAN KEGIATAN HASIL FORUM SKPD MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014 DAFTAR USULAN KEGIATAN HASIL FORUM SKPD MUSRENBANG KABATEN PEMERINTAH KABATEN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Hal 1 /6 00001 Program Pelayanan Administrasi Peran 1 120080101 Penyediaan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 5 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 Secara umum kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian

Lebih terperinci