BAB III METODE PENELITIAN. perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia (Brockopp, 1999).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia (Brockopp, 1999)."

Transkripsi

1 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus (Moleong, 2006). Pendekatan fenomenologis dalah cabang dari filosofi yang menekankan subyektifitas pengalaman manusia, pendekatan fenomenologis menaruh perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia (Brockopp, 1999). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi mempunyai pengertian sebagai keseluruhan dari subyek penelitian (Moleong, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada usia dini di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti menjadi responden. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling, yaitu suatu tehnik penempatan 30

2 31 sampel dengan memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian, sehingga sampel dapat mawakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Moleong, 2006). Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan sampel acak tetapi menggunakan sampel bertujuan yaitu purposive sampling ( Moleong, 2006). Dalam sampel bertujuan jumlah sample ditentukan atau ditarik terlebih dahulu dan jumlah sampel ditentukan oleh pertimbanganpertimbangan informasi yang diperlukan. Jadi dalam sampel bertujuan jika sudah terjadi pengulangan informasi maka penarikan sampel sudah harus dihentikan (Moleong, 2006). Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 5 ibu yang memberikan MP-ASI pada usia dini yang sesuai dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan. Karakteristik sampel : a. Kooperatif b. Ibu-ibu yang memberikan MP-ASI pada usia 0-6 bulan di Desa Butuhan c. Tidak mengalami cacat tubuh, artinya bisa menulis, melihat, mendengar dan berbicara d. Bersedia menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan menjadi responden

3 32 C. Batasan Variabel Definisi konseptual adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan proses pengumpulan data pada penelitian. Definisi konseptual yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. ASI ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi yang didalamnya terkandung zat-zat gizi yang diperlukan bagi bayi untuk pertumbuhan dan mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah timbulnya penyakit. 2. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) MP-ASI adalah makanan yang diberikan pada bayi selain ASI mulai umur usia 6 bulan, sebagai penambah kekurangan dari ASI karena ASI tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan bayi. Setelah usia bayi 6 bulan perlu diperkenalkan makanan pendamping untuk memenuhi kebutuhan gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. 3. Usia Dini Usia dini dalam penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan 4. Persepsi Persepsi adalah mengenal atau memilih berbagai obyek berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pola pikir terhadap suatu peristiwa yang berhubungan dengan tindakan yang akan diambil

4 33 5. Motivasi Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan dan pembangkit tenaga pada seseorang dan sekelompok masyarakat agar amu berbuat dan bekerja secara optimal sesuai dengan yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 6. Sosial Budaya atau Tradisi Sosial budaya atau tradisi merupakan suatu kebudayaan yang sudah turun menurun yang akan sangat mendarah daging dalam kehidupan seseorang, sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang 7. Sikap Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan merupakan motif tertentu. 8. Dukungan suami Dukungan suami merupakan strategi koping penting pada saat mengalami strees dan berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress dan konsekunsinya negatif. D. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Menurut Moleong (2006) data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan dengan mengunakan beberapa tehnik antara lain : wawancara percakapan informal, pendekatan pedoman wawancara umum,

5 34 wawancara terbuka yang dibakukan dan wawancara mendalam atau indeepth interview. Dalam penlitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam (in deepth interview) yang berhubungan dengan alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini yaitu usia 0-6 bulan dilihat dari persepsi ibu tentang manfaat MP-ASI, motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI, tradisi yang berlaku di Desa Butuhan dan sikap ibu dalam memberikan MP-ASI. Wawancara mendalam atau indepth interview yaitu wawancara dengan secara langsung bertatap muka dengan partisipan dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang topik yang diteliti (Moleong,2006). Wawancara mendalam dilakukan terhadap 5 (lima) orang partisipan atau ibu-ibu yang memberikan MP-ASI pada usia dini yaitu usia 0-6 bulan. Selanjutnya jawaban yang diberikan responden yang berkaitan dengan pertanyaan peneliti dicatat dan direkam dengan menggunakan tape recorder atas seijin responden. Peneliti menggunakan tehnik penggalian data yang dalam dengan pertanyaan terbuka dengan mengunakan lembar pedoman wawancara (semi struktured interview) yang telah disusun peneliti dan disesuaikan dengan tujuan penelitian (Moleong, 2006). 2. Alat Pengumpul Data Alat yang digunakan untuk mengumpulakan data adalh sebagai berikut : 1). Pedoman in deepth interview

6 35 2). Lembar catatan wawancara 3). Alat penunjang lainnya : alat perekm atau tape recorder, kaset, buku tulis atau buku catatan dan bolpoin, penghapus. 3. Cara Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap pralapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis data. Peneliti mendapatkan ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS pada tanggal 3 Juni Kemudian peneliti mengajukan ijin penelitian pada Pemerintah setempat pada tanggal 5 Juni Kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan Bidan desa di Desa Butuhan untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang partisipan yang sesuai dengan kriteria yang akan diteliti untuk dilakukan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilaksanakan pada lima ibu yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada usia dini yaitu mulai tanggal 6 Juni-1 Juli 2008 di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, pada masing-masing partisipan dengan tempat dan waktu yang berbeda, tempat dan waku sesuai dengan yang dikehendaki partisipan. Dari wawancara diperoleh data yang bervariasi sesuai dengan alasan yang dikemukakan oleh partisipan, dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan langsung terhadap informasi dari alasan-alasan yang diutarakan oleh partisipan.

7 36 Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu mengadakan pendekatan kepada calon partisipan dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Setelah itu peneliti menanyakan kepada partisipan tentang kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Setelah partisipasi bersedia, partisipan diminta untuk menanadatangani lembar persetujuan mebjadi partisipan. Kemudian peneliti melakuakn kontrak dengan partisipan untuk melakukan wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti. E. Analisa Data Dalam analisa data ada 4 langkah proses kognitif dengan pendekatan dalam metode kualitatif ( Moleong, 1999). 1. Membandingkan (Comprehending) Yaitu sambil mengumpulkan data penulis melakukan identifikasi teori dan menentukan data yang baru dan data yang keluar serta menghargai sesuatu yang baru, yaitu meliputi : a. Seluruh hasil wawancara baik dari catatan dan rekaman pada tape recorder diketik dengan komputer secara lengkap kata demi kata b. Hasil ketikan lalu dilihat secara keseluruhan dengan mencoba melihat secara utuh pengalamna responden 2. Syntesa (Synthesizing) Synthesizing merupakan bagian penyaringan dari data yang telah dikumpulkan melalui analisis informan atau pembanding transkrip yang

8 37 berasal dari beberapa informan, kemudian dengan analisa kategori dipilih oleh kebiasaan, yang terdiri dari bagian transkrip atau catatan yang dikombinasikan dengan transkrip dari beberapa informan. 3. Teori (Theorizing) Theorizing merupakan fase pemisahan dimana terjadi dan pencocokan secara sistematis dari model-model yang terpilih ke dalam data. 4. Pengembangan (Rekontextializing) Pengembangan dari teori pembuktian yang teori aplikasi pada latar dan populasi yang berbeda. Pada penelitian ini data dianalisa secara manual dengan langkah-langkah : a. Hasil rekaman berupa catatan baik berupa catatan maupun tape recorder diketik secara lengkap dengan menggunakan komputer kata demi kata b. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh dan menurut pengalaman informan c. Peneliti mengkode dengan kartu-kartu yang berisi kata-kata kunci dan memberikan kategori-kategori untuk mengidentifikasi prevalensi terbanyak atau prioritas terbesar d. Kemudian dibuat skema dengan menghubungkan beberapa kategori yang menghasilkan tema-tema e. Bila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategori maka kartu tersebut dibuang

9 38 f. Membuat kesimpulan dengan menginterprestasikan data yang diperoleh saat data telah terkumpul. F. Validitas Data Untuk uji validitas peneliti menggunakan tehnik triangulasi. Tehnik triangulasi yaitu tehnik pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari partisipan. Tehnik triangulasi dapat dilakukan dengan sumber, metode, penyidik dan teori (Moleong, 2006). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik triangulasi melalui sumber, metode dan teori. Trianggulasi sumber dapat dicapai dengan cara membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda. Triangulasi metode menggunakan 2 strategi yaitu : a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan tehnik pengambilan data. b. Pengecekan derajat kepercayan beberapa sumber dengan metode yang sama Sedangkan triangulasi teori dapat dicapai dengan membandingkan fakta satu atau lebih dengan teori yang ada.

10 39 G. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis perlu mendapatkan rekomendasi dari institusi pendidikan kemudian mengajukan permohonan ijin kepada lembaga tempat penelitian. Menurut Hidayat (2003) setelah mendapat persetujuan baru melakkan penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi. 1. Persetujuan (informed consent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria sampel disertai dengan judul penelitian dan manfaat penelitian. Tujuan informrd consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, bila subyek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika subyek menolak atau drop out maka penulis tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek. 2. Tanpa nama ( Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan penulis tidak mencantumkan nama responden, tertapi lembar tersebut diberikan kode nomor. 3. Kerahasian (Confidetality) Menjamin kerahasian dari hasil penelitian baik onformasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijmin kerahasiannya oleh penulis, hanya dilaporkan pada saat hasil riset

11 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DA N PEMBAHASAN A. Karakteristik Ibu Pada bagian ini membahas tentang karakteristik partisipan yang meliputi usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan, umur bayi, jenis kelamin bayi dan usia pemberian MP-ASI. Pada penelitian ini akan peneliti jabarkan hasil berdasarkan wawancara tiap partisipan yang terhimpun dalam 5 partisipan yang berumur antara tahun, dalam pembahasannya nama partisipan tidak peneliti sebutkan tapi peneliti urutkan dalam nomor urut partisipan Partisipan I yang berumur 35 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan apapun kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 2 orang anak, anak yang kedua berumur 2 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Ilham Apri Dwi Santoso, diberi MP-ASI mulai usia 2 bulam. Partisipan II yang berumur 31 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMA dan bekerja sebagai pedagang di Pasar, antara jarak rumah dengan partisipan berdagang di Pasar lumayan jauh, setiap hari responden berdagang di Pasar dengan naik sepeda motor. Saat ini partisipan mempunyai 3 orang anak, anak yang ketiga berumur 6 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Daffa Fauzan, diberi MP-ASI mulai usia 4 bulan. Partisipan III yang berumur 36 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan apapun 40

12 41 kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 3 orang anak, anak yang ketiga berumur 3 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Roni, diberi MP-ASI mulai usia 2 bulan. Partisipan IV yang berumur 32 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan apapun kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 2 orang anak, anak yang ketiga berumur 6 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Faza Rizqi Kurniagandhi, diberi MP-ASI mulai usia 3 bulan. Partisipan V yang berumur 19 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMP, bekerja sebagai buruh pabrik, antar jarak rumah dengan partisipan bekerja jauh, setiap hari partisipan bekerja di parik dengan naik bus jemputan dari pabrik. Saat ini partisipan baru mempunyai seorang anak yang berjenis kelamin laki-laki, sekarang berumur 5 bulan dan bernama M. Shandiego Prama Yudha, diberi MP-ASI mulai usia 3 bulan. B. Kategori dan Kata Kunci Data yang telah terkumpul dari partsipan atas pertanyaan yang peneliti ajukan ditulis selengkap-lengkapnya sesuai dengan rekaman dan hasil catatan peneliti. Data tersebut kemudian dipahami dan dicermati oleh peneliti kemudian disajikan dalam bentuk kategori-kategori dan kata-kata kunci dalam kolom. Untuk mempermudah dalam proses analisa data maka ditentukan kata-kata kunci yang digolongkan dalam kategori-kategori data. Kemudian

13 42 kata-kata kunci tersebut diberi nomor dengan tujuan mempermudah dalam penggolongan kategori. Setelah ditemukan, kategori dikelompokkan ke dalam kunci yang mendukung kategori yang telah ditentukan. Adapun kategori yang dimaksud terdapat dalam tabel berikut : Tabel 1 : Kategori Data dan Kata Kunci Kategori Kata Kunci Pengertian MP-ASI - Makanan yang diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan keatas - Makanan untuk penambah kekurangan dari asi - Makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap sehat - Makanan bubur bayi yang diberikan setelah usia 6 bulan - Makanan selain asi yang diberikan mulai umur 6 bulan Persepsi tentang - Menambah gizi manfaat MP-ASI - Bayi menjadi sehat - Penambah kekurangan dari asi - Pertumbuhannya bisa baik - Penambah bb bayi Persepsi tentang - Sering terkena diare pengaruh pemberian MP-ASI pada usia - Sering panas - Kegemukan

14 43 dini - Konstipasi - Bayi tidak rewel Motivasi dalam - Keinginan saya sendiri memberikan MP-ASI - Saya sendiri Tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini - Keinginan saya - Keinginan saya sendiri - Menurut saya sendiri - Kebiasaan itu sudah ada sejak dulu - Iya ada - Ada - Sejak dulu sudah ada kebiasaan itu - Dari dulu dah ada - Iya mengikuti kebiasaan itu - Mengikuti kebiasaan itu - Mengikuti - Mengikuti kebiasaan itu - Tradisi harus diikuti Alasan mengikuti - Ketahanan tubuh bayi terjaga tradisi - Kelihatan gemuk dan sehat - Tidak menangis - Boboknya pulas - Tidak minum asi terus ketika bangun - Nambah kekuatan

15 44 - Tambah gendut - Tidak rewel - ASI sedikit - ASI kurang Pendapat tentang - Setuju, anak-anak bisa gemuk tradisi memberikan - Tidak setuju, karena kesehatan perut kurang baik MP-ASI pada usia - Iya setuju, agar anak-anak bisa gemuk-gemuk dan dini imut-imut - Setuju, karena tradisinya sudah turun temurun - Setuju, supaya anak-anak tidak kekurangan gizi waktu bayi Dukungan suami - Suami saya mendukung - Iya didukung - Suami saya tidak boleh - Iya didukung Usia MP-ASI memberikan - Iya didukung - Usia 2 bulan - Usia 4 bulan - Usia 2 bulan - Usia 3 bulan - Pada usia 3 bulan Makanan diberikan yang - Bubur SUN - Bubur tepung beras

16 45 - Sari kacang hijau - Buah-buahan yang dihaluskan - Nasi tim - Sayur-sayuran - Susu formula Waktu pemberian - 2x sehari pagi dan sore Pendapat pemberian pada usia dini tentang MP-ASI - 2x sehari - 2x sehari sore sama pagi - Kalau bayi menangis, 2x sehari - Pagi hari dan malam hari - Perlu diberikan - Sebetulnya tidak setuju - Pendapat saya tidak apa-apa - Tidak perlu diberikan - Tidak usah diberikan MP-ASI - Ya perlu diberikan C. Hasil Wawancara Hasil partisipan yang dapat peneliti sajikan berdasarkan jawaban dari kelima partisipan dengan 10 pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Pengertian tentang MP-ASI Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang MP-ASI, sebanyak lima partisipan menyatakan

17 46 MP-ASI merupakan makanan yang diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan. Dari lima partisipan mempunyai persepsi tentang MP-ASI berbedabeda yaitu makanan yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan, makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap sehat, makanan selain ASI mulai umur 6 bulan dan makanan untuk penambah kekurangan dari ASI. Sesuai yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : Makanan yang diberikan pada bayi mulai 6 bulan keatas (Pn. 1) Makanan untuk menambah kekurangan dari ASI (Pn. 2) Makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap sehat (Pn. 3) makanan bubur bayi yang diberikan setelah 6 bulan (Pn. 4) Makanan selain ASI yang diberikan mulai umur g bulan (Pn. 5) 2. Alasan ibu memberikan MP-ASI dilihat dari persepsi ibu tentang manfaat MP-ASI Pada prinsipnya 5 partisipan beranggapan bahwa manfaat MP-ASI adalah makanan untuk menambah kekurangan dari ASI agar bayi sehat.dari 5 partisipan mempunyai persepsi yaitu manfaat MP-ASI untuk menambah gizi, MP-ASI sebagai penutup kekurangan dari ASI, MP-SI untuk menambah BB bayi, MP-ASI agar pertumbuhannya bisa baik, dan untuk menjaga ketahanan tubuh bayi. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : bagi saya manfaatnya sebagai penambah BB bayi agar bayi sehat, pertumbuhannya biar cepat (Pn. 1). menurut saya khusus anak saya bisa menutup kekurangan dari

18 47 ASI.. (Pn.2). menurut saya manfaatnya biar bayi sehat (Pn. 3). menurut saya manfaatnya untuk menambah gizi dan agar bayi menjadi sehat dan kuat (Pn. 4). menurut saya manfaatnya adalah sebagai penambah kekurangan dari ASI agar bayi sehat dan pertumbuhannya bisa baik mbak (Pn. 5) 3. Pendapat ibu tentang pengaruh MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan partisipan tentang pengaruh MP-ASI pada usia dini didapatkan 4 partisipan menyatakan pengaruhnya buruk bagi bayi dengan berbagai alasan,seperti yang diungkapkan oleh para partisipan: pengaruhnya menurut saya anak saya sering panas mbak (Pn. 2). akibate em.bayi sering terkena diare sama panas (Pn.3).. Pengaruhnya meurut saya bayi sering terkena diare (Pn. 4). pengaruhnya bagi saya bayi sering terkena diare dan kegemukan (Pn. 5). Sebanyak satu partisipan menyatakan pengaruhnya baik bagi bayi dengan alasan sebagai berikut : baik, untuk menambah BB dan agar bayi tidak rewel ( Pn. 1). 4. Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini berdasarkan motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini Hasil yang didapat dari kelima partisipan mengenai motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan dari kelima partisipan termotivasi dari diri sendiri tanpa ada dukungan dari orang lain

19 48 dengan alasan yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan oleh para partisipan sebagai berikut : keinginan saya sendiri, karena kalau ASI saja tidak puas dan nangis terus (Pn. 1). O..keinginan saya, itu karena gimana ya mbak sayakan tiap hari harus ke Pasar (Pn. 2). Saya sendiri mbak, biar tidak rewel dan bisa disambi (Pn. 3). Menurut saya sendiri mbak, karena ASI sayakan cuma sedikit nanti takutnya ASI saya tidak cukup buat bayi. ( Pn. 4). Keinginan saya sendiri, karena kalau cuma ASI saja kayaknya kurang, bayinya rewel. (Pn. 5). 5. Tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini di daerah setempat Hasil yang didapat dari kelima partisipan mengenai tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini yang berlaku di daerah setempat, menyatakan bahwa tradisi itu sudah ada sejak dulu, seperti yang diungkapkan oleh kelima partisipan sebagai berikut : Iya ada sejak dulu (Pn. 1 ). Kebiasaan ya ada, kalau orang tua jaman dulu 1 bulan sudah dikasih pisang.. (Pn. 2). Iya, sejak dulu ada mbak kebiasaan itu (Pn. 3). Iya mbak, kebiasaan itu sudah ada sejak dulu (Pn. 4). Iya ada (Pn. 5).

20 49 6. Mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Dari hasil wawancara kepada lima partisipan tentang keikutsertaannya mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil bahwa kelima partisipan mengikuti kebiasaan itu, seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : Iya saya mengikuti soalnya anak saya suka rewel terus (Pn. 1). Iya mengikuti gimana ya sebenarnya sayakan ibu-ibu mederen tapi ya kenyataannya harus begitu mengikuti kebiasaan (Pn. 2). Iya saya mengikuti kebiasaan itu (Pn. 3). Namanya juga tradisi mbak jadi harus diikuti (Pn. 4). Iya mbak saya mengikuti kebiasaan itu (Pn. 5). 7. Alasan ibu mengikuti tradisi meberikan MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan kelima partisipan yang berhubungan dengan alasan ibu mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan alasan yang berbeda-beda dari masing-masing partisipan, sesuai yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : Biar bayi saya tidak rewel, biar gendut, boboknya bisa pulas (Pn. 1). Alasannya, pertama karena ASI saya kurang, kedua kata orang tua ya biar cepet gemuk biar nambah kekuatan.. (Pn. 2)...Biar bayi saya sehat dan tambah gemuk e. tidurnya pulas (Pn. 3). ASI sayakan keluarnya cuma sedikit jadi saya memberikan MP-ASI selain itu biar bayi saya ketahanan tubuhnya terjaga, kelihatan gemuk, sehat dan tidak menangis (Pn. 4).

21 50 Bayi saya biar bobokya pulas, biar tidak minum ASI terus ketika bangun (Pn. 5). 8. Pendapat tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan pendapat ibu tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil 4 partisipan menyatakan setuju dengan berbagai alasan, seperti yang diungkapkan oleh partisipan : Setuju, biar anak-anak bisa gemuk-gemuk.. (Pn.1). Iya setuju mba, agar anak-anak bisa gemuk-gemuk seperti anak say dan imut-imut he.he (Pn. 3). Saya setuju mbak, karena tradisinya sudah turun menurun sejak dulu (Pn.4) Setuju mbak, alasannya supaya anak-anak tidak kekurangan gizi sewaktu bayi dan anak-anak bisa gemuk-gemuk (Pn. 5). Sebanyak satu partisipan menyatakan tidak setuju mengenai pendapat tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini dengan alasan : Sebetulnya bagi saya tidak setuju mbak, alasannya kalau terlalu dini memberikan kesehatan perut itu kurang. (Pn.2). 9. Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini dilihat dari dukungan suami dalam memberikan MP-ASI. Hasil wawancara dengan partisipan tentang dukungan suami dalam memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil 4 partisipan menyatakan suaminya mendukung dalam memberikan MP-ASI pada usia

22 51 dini dengan berbagai alasan yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : Iya didukung, karena suami saya terserah saya. (Pn. 1 ). Iya didukung he.he., agar anak-anak tambah gendut dan imut-imut (Pn. 3)... Suami saya mendukung saya memberikan MP-ASI karena suami saya pengen bayi saya bisa gemuk-gemuk seperti iklan-iklan itu lho mbak he.he.. (Pn. 4). Iya diduknug, ya itu tadi biar tidak rewel tidurnya pulas (Pn. 5). Sebanyak satu partisipan menyatakan suaminya tidak mendukung dalam memberikan MP-ASI pada usia dini dengan alasan :.Suami saya tidak boleh bilang gini kalau diberi ASI saja cukup kenapa harus diberi MP-ASI trus neneknya bilang kalau tidak diberi makanan nanti semper kalau orang Jawa bilang gitu ndak nangis (Pn. 2). 10. Pendapat ibu tentang kebiasaan pemberian MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan pendapat ibu tentang pemberian MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil 3 partisipan menyatakan bayi perlu diberikan MP-ASI dengan berbagi alasan yang berbeda, seperti yang diungkapkan oleh para partisipan sebagai berikut : Ya perlulah, biar bayi saya tidak rewel biasanya kalau diberi ASI sajakan tidak cukup (Pn. 1).

23 52 Pendapat saya tidak apa-apa mbak bayi diberi MP-ASI, soalnya biar bayinya tidak kekurangan gizi (Pn. 3). Perlu diberikan supaya bayinya kuat, gemuk, tidak rewel (Pn. 5). Sebanyak dua partisipan menyatakan bayi pada usia dini tidak perlu diberi diberikan MP-ASI dengan alasan : Sebetulnya tidak setuju sebelum 6 bulan tidak usah diberi karena kurang efisien (Pn. 2). Pendapat saya sebaiknya bayi tidak usah dibegri MP-ASI pada usia dini kalau ASI ibu bisa mencukupi buat bayi karena kalau diberi itu tidak begitu bagus (Pn. 4).

24 53 D. Analisis Data Dari hasil wawancara mendalam dengan ibu yang memberikan MP- ASI pada usia dini di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, sesuai dengan alasan partisipan yang telah diungkapkan, sehingga dapat dikelompokkan dan dianalisis yang berasal dari beberapa kategori sesuai dengan fokus penelitian : Persepsi ibu rentang manfaat MP-ASI pada usia dini baik, diantaranya : - menambah gizi - bayi menjadi sehat - penambah kekurangan dari ASI - pertumbuhan bisa baik - penambah BB bayi Motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini dari diri sendiri dengan alasan : - kalau ASI saja tidak cukup - ibu bekerja - tidak rewel - ASI Cuma sedikit Terdapat tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Sikap ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini Dukungan suami dalam memberikan Mp-ASI pada usia dini Gambar 4 : AnalisA Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang 35 BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Sibling Rivalry Strategi koping orangtua Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan koping Gambar Fokus Penelitian B. Jenis dan Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis. Riset fenomenologis didasarkan pada falsafah fenomenologi, peneliti fenomenologis merumuskan suatu pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif digunakan untuk menggali persepsi, ide, atau gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, karena digunakan untuk memahami pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini dipilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai

Lebih terperinci

28 tidak acak dan didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

28 tidak acak dan didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam

tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam 19 tentang kesiapan remaja putri dari aspek pemahaman terhadap menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri dari aspek penghayatan dalam menghadapi menarche, mengetahui tentang kesiapan remaja putri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses yang naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan dari sudut fenomenologis. Peneliti dari studi fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitan Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pemberian ASI dideskripsikan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan fenomenologis dimana dengan desain penelitian yang menggunakan latar

Lebih terperinci

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III MATODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (natural setting). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (natural setting). Metode 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (natural setting). Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview). 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi deskriptif. Pendekatan studi deskriptif menurut Anwar (2011) adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB 3 METODE STUDI KASUS BAB 3 METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan studi kasus (case study) dengan single-case

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan studi kasus (case study) dengan single-case BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tipe kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) dengan single-case design. Peneliti memilih penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan rumusan masalah deskriptif yang dapat memandu peneliti untuk mengeksplorasi masalah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitan Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

3.1 Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) mendefinisikan metodologi kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) mendefinisikan metodologi kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui fenomena yang dialami oleh manusia misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan mendiskripsikan pengalaman PSK dalam penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek, seperti perilaku, persepsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Penelitian kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam mengeksplorasi dan memotret situasi

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. tentang pemberian MP-ASI pada bayi dan balita usia 6-24 bulan.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. tentang pemberian MP-ASI pada bayi dan balita usia 6-24 bulan. Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Kepada Yth. Calon Responden Di tempat Saya sebagai mahasiswa program DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga. 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode kualitatif. Poerwandari (2013) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan studi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang menggunakan latar alamiah (natural setting), dengan maksud menafsirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Inti dari penelitian kualitatif adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis Penelitian ini dipilih karena peneliti ingin melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nantinya, sesuai dengan dengan metode penelitian kualitatif. yang menekankan pada kedalaman proses (Poerwandari,

BAB III METODE PENELITIAN. nantinya, sesuai dengan dengan metode penelitian kualitatif. yang menekankan pada kedalaman proses (Poerwandari, 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti mengharapkan suatu data yang mendalam nantinya, sesuai dengan dengan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sesi ini, peneliti memberi gambaran jelas mengenai jenis, waktu dan tempat, subyek, instrument penelitian serta langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian yang meneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Studi Kasus Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian yang meneliti permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harus menguasi setiap aspek yang akan diteliti agar mudah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. harus menguasi setiap aspek yang akan diteliti agar mudah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Jenis peneltian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah studi kualitatif yang merupakan suatu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah,

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji yaitu mengenai duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dihasilkan dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. yang dihasilkan dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Prastowo) mendiskripsikan penelitian kualitatif sebagai sebuah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini Peneliti menggunakan jenis Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Istilah fenomenologi sering digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode kualitatif dipilih karena peneliti dapat memperoleh data secara lebih lengkap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengkaji mengenai tingkah laku perempuan karir di dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang. SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang beralamat di Jl. RM. Hadisobeno Sosrowardoyo

Lebih terperinci

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB 3 METODE STUDI KASUS BAB 3 METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Rancangan penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Penelitian ini akan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian kualitatif berupaya untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Fanatisme Penggemar Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil lokasi penelitian di kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha mengerti kejadian/fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Prosedur dalam melaksanakan penelitian haruslah didasarkan pada metode penelitian yang ilmiah, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.A Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. pandangan dasar pendekatan kualitatif menurut Sarantakos (1993) antara lain adalah suatu realitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti maka metode yang dipakai adalah metode penelitian Kualitatif. Metode Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman. anaknya dirawat di rumah sakit, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman. anaknya dirawat di rumah sakit, dengan kata lain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini berorientasi pada pengalaman, yaitu pengalaman kecemasan orangtua pada saat anak dirawat di rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus.studi kasus merupakan penelitian mengenai manusia (dapat suatu kelompok, organisasi maupun individu).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekataan kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kematian orangtua bagi remaja. Kematian merupakan fenomena yang pasti terjadi pada setiap individu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan atau paradigma naturalistik atau disebut juga paradigma definisi sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan bidang penyelidikan yang berdiri sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang desain dan jenis penelitian, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, fokus studi dan definisi operasional, instrumen penelitian dan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian deskriptif korelatif bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SMP N 16 Surakarta kelas VIII C semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B. BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus kepada faktor-faktor yang menjadi pembentuk kepribadian hardiness pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus lebih dari satu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan masalah manusia. Bogdan dan Taylor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan masalah manusia. Bogdan dan Taylor BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengertian penelitian kualitatif sendiri diartikan sebagai suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti melakukan upaya pendeskripsian dan peringkasan berbagai kondisi serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi harga diri suami tinggal di rumah mertua ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci