Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone
|
|
- Deddy Bambang Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERCOBN II PLIKSI RNGKIN JEMBTN WHETSTONE DN PENGUKURN NULL BLNCE (KESETIMBNGN NOL) KE PENGUKURN RESISTNSI DN TEGNGN. TUJUN 1. Mengetahui prinsip dasar rangkaian Jembatan Wheatstone untuk pengukuran resistansi. 2. Mengetahui maksud dari Null Balance. 3. Mengetahui ekspresi untuk menghitung resistansi yang tidak diketahui dari nilai rangkaian pada kondisi seimbang (balance). 4. Mengetahui bahwa ketepatan pengukuran tidak tergantung pada ketepatan meter atau besar tegangan sumber. 5. Mengetahui aplikasi dari rangkaian resistansi tiga kawat. 6. Mengetahui aplikasi dari metode null ke pengukuran tegangan. 7. Mengetahui fasilitas yang dimiliki digiac 1750 dan aplikasinya ke pengukuran dari resistansi dan tegangan B. TEORI DSR 1. Rangkaian Jembatan Wheatstone Gambar 2.1 menunjukkan rangkaian dasar dari jembatan wheatstone, terdiri dari empat resistor dan sebuah meter tengah nol yang sensitive dihubungkan ke sumber DC. R1 D.C Supply G R3 R4 Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone 34
2 R1, dan R4 adalah resistor tetap, R3 adalah resistor variable dan dikalibrasi maskimal dan R4 adalah resistor yang tidak diketahui harganya dan akan diukur. Selama pengukuran R3 diatur sehingga tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian galvanometer, yaitu arus galvanometer adalah nol atau null. Pada kondisi ini, jembatan dikatakan diseimbangkan atau balanced. Inilah maksud dari null balance. Dari nilai yang telah diketahui dari R1, dan R3 pada kodisi seimbang, nilai R4 dapat dihitung dengan : R4 XR3 R1 Pernyataan diatas didapatkan sebagai berikut : Tidak adanya arus pada rangkaian galvanometer, tegangan pada kedua hubungan pada galvanometer harus pada harga yang sama. Ini berarti bahwa tegangan melewati R1 dan harus pada harga yang sama dan sama pada tegangan R3 dan R4 harus pada harga yang sama. Tidak adanya arus pada galvanometer, arus pada R1 harus sama dengan arus dari R3 dan arus pada harus sama dengan arus di R4. Bila arus I1 melewati R1 dan R3 dan arus I2 mengalir dan R4 I1R1 = I2.(1) I1R3 = I2R4.(2) Bagi pernyataan (1) dengan pernyataan (2) I1R1 I 2 = & I1R3 I 2R4 R 1 = R3 R4 R4 = R 1 x R3 Resistansi tak diketahui R4 tergantung pada harga dari ratio : R1 dan harga dari R3 pada kodisi seimbang. 35
3 Resistor R1 dan normalnya menunjukkan ratio arms dari jembatan. Catatan : Harga dari tegangan sumber atau besarnya arus yang mengalir pada resistor tidak mempengaruhi hasil. rtinya tegangan sumber tidak perlu distabilkan dan arus pada rangkaian dapat ditetapkan pada harga rendah untuk komponen yang mana efek pemanasan sendiri dari arus yang mengalir data mempengaruhi hasil. kurasi galvanometer arus tidaklah penting, sejak dalam keadaan diseimbangkan dan arus pada galvanometer adalah nol. Karakteristik utama yang diperlukan untuk galvanometer adalah resistansi rendah dari sensitivitas tinggi sehingga pembiasan kecil tegangan dari nol menghasilkan pembacaan dengan skala yang benar. 2. Rangkaian Pengukuran Resistansi Tiga Kawat Beberapa rangkaian transduser resistansi, transduser dapat disituasikan relative jarak besar dari rangkaian jembatan dan karenanya resistansi dari kabel penghubung mungkin penting dan dapat mempengaruhi hasil. Untuk situasi ini hubungan tiga kawat digunakan. R1 R1 D.C Supply G Long Leads D.C Supply G Long Leads R3 2 Wire R3 3 Wire R4 R4 (a) (b) Gambar 2.2 Rangkaian Pengukuran Resistansi Ttiga Kawat 36
4 Gambar 2.2(a) menunjukkan rangkaian transduser R4 disituasikan diatur dari jembatan dan dihubungkan lewat dua kawat. Resistansi dari dua kawat ini akan dimasukan dalam pengukuran dari R4. Gambar 2.2(b) menunjukkan susunan dari tiga kawat. Salah satu kawat transduser sekarang diikutkan dalam rangkaian dan yang lainnya dalam rangkaian R4. Kedua rangkaian oleh karenanya akan dipengaruhi secara sama dan kondisi seimbang tidak akan dipengaruhi. Kawat tambahan dalam rangkaian galvanometer tidak mempunyai pengaruh pada keadaan seimbang, sejak tidak ada arus yang mengalir pada galvanometer pada kondisi ini 3. Pengukuran Tegangan Menggunakan Metode Null Balance a. Metode I Resistor variable dikalibrasi, sumber tegangan dikalibrasi dan galvanometer diperlukan, serta dihubungkan seperti gambar 3. R1 Unknow Voltage Rt G Standar Voltage Gambar 2.3 Pengukuran Tegangan Menggunakan Metode Null Balance Posisi penggeser dari resistor variable diatur sampai rangkaian seimbang (tidak ada arus pada rangkaian galvanometer).pada kondisi ini, tegangan mengalir dibagian dari resistansi variable adalah sama dengan harga standar dari tegangan standard dan tegangan tak diketahui dapat dihitung dengan : Tegangan tak diketahui = Rt Kekurangan metode ini adalah : x tegangan standar 37
5 1. Sumber tegangan yang tak diketahui dibebankan dengan resistor variable dan karenanya tegangan dapat terpengaruhi. 2. Metode ini hanya memungkinkan pengukuran tegangan melebihi harga standar yang diketahui b. Metode II Metode ini membutuhkan penambahan sumber DC dari jarak tegangan melampaui harga maksimum dari tegangan tak diketahui yang akan diukur dan resistansi variable Rs, rangkaian ditunjukkan pada gambar 2.4 Rs R1 Rt G Standar Voltage Unknow Voltage Gambar 2.4 Pengukuran Tegangan Menggunakan Metode Null Balance untuk pengukuran tegangan naik ke harga tegangan standar, penggeser resistor variable diatur ke posisi maksimumnya dan galvanometer dihubungkan ke sumber tegangan standar, harga dari Rs diatur sampai tidak ada arus pada galvanometer (rangkaian diseimbangkan). Resistansi maksimum (Rt) kemudian dikalibrasikan untuk mendapatkan harga tegangan standar. Untuk mengukur tegangan tak diketahui, galvanometer dihubungkan ke tegangan tak diketahui dan posisi penggeser diatur lagi untuk rangkaian seimbang. Bagian pada kondisi seimbang menampilkan jarak dari tegangan tak diketahui. Tegangan tak diketahui = Rt x Tegangan Standar 38
6 untuk pengukuran tegangan yang lebih tinggi dari tegangan sumber, resistor variable dapat dikalibrasikan terhadap tegangan standar dengan penggeser diatur pada posisi yang lebih rendah dari maksimum. Pengaturan ini akan menampilkan besar yang sama dengan tegangan standar. Keseimbangan dengan tegangan tak diketahui menghasilkan seperti yang sebelumnya tegangan yang tak diketahui dihitung dari : ( dihubungkan ke tak diketahui ) Teg. tak diketahui = x Teg.Standar. ( dihubungkan ke s tan dar Metode ini, tidak ada arus yang diambil dari tegangan sumber tak diketahui pada kondisi yang seimbang dan karenanya rangkaian tidak terbebani. Tegangan yang dihasilkan haruslah akurat dengan batas keakurasian dari resistor variable 4. Fasilitas DIGIC 1750 Gambar 2.5 menunjukkan jembatan wheatstone yang disediakan DIGIC Potensiometer 10 putaran berkualitas tinggi disediakan untuk memenuhi fungsi dari resistor R1 dan R3 dalam rangkaian jembatan wheatstone yang telah dibahas sebelumnya Fine Reading Wheatstone Bridge D 12 kohm 3 C B Out In Coarse 10 Turn Resistor 0 V 1 V Rx Gambar 2.5 Fasilitas DIGIC Menggunakan Jembatan Wheatstone Resistor sebesar 12 K Ohm dan resistor tak diketahui disediakan oleh dan R4 dari rangkaian sebelumnya. Saklar disediakan untuk mengaktifkan rangkaian resistor tak diketahui dan memungkinkan pengukuran untuk resistor tak diketahui yang lain yang dihubungkan antara soket C dan hubungan 0V 39
7 Tegangan standar 1 V terdapat pada soket B. Potensiometer berharga 10 K Ohm dengan ketidak linearan maksimum adalah 1,25 %. Tombol fine dikalibrasikan dalam langkah 2, dan pembacaan coarse dikalibrasikan 0 10 sehingga memungkinkan pembacaan dihasilkan dari putaran dengan resolusi 1, ini mewakili resolusi dari 10 ohm Meter kumparan putar dapat digunakan sebagai instrument penunjuk tengah nol, tapi sejak diatur sebagai voltmeter 10 V, sensivitasnya tidak mampu berfungsi langsung sebagai sebuah galvanometer. Kita dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan sebuah amplifier differensial diikuti dengan amplifier penguatan tinggi DC, amplifier no.1 atau 2, untuk menjalankan voltmeter. C. GMBR PERCOBN 1. Pengukuran Resistansi dengan Menggunakan Sebuah Rangkaian Jembatan Wheatstone 5 V 3 D 12 kohm C Rx 0 V B Diff. mp mp # Offset 10 0,1 Fine1,0 0 V Gambar 2.6 Pengukuran Resistansi dengan Rangkaian Jembatan Wheatstone 40
8 2. Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Cara Null Balance (Metode I): 5 V C 10 kohm B 3 D 12 kohm B 0 V mp # Offset 10 0,1 Fine1,0 V B Diff. mp 0 V Gambar 2.7 Pengukuran Tegangan dengan Cara Null Balance dengan Menggunakan 10 Resistor Wirewound 3. Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Metode Null Balance (Metoda II) C 5 V C mp #1 100 kohm B 10 kohm B 3 D 12 kohm B 0 V Offset 10 0,1 Fine1,0 V B Diff. mp 0 V Gambar 2.8 Pengukuran Tegangan Menggunakan Metode Null Balance dengan Jembatan Wheatstone 41
9 D. LT DN BHN 1. lat dan Bahan Percobaan 1 : Pengukuran Resistansi dengan Menggunakan Sebuah Rangkaian Jembatan Wheatstone. a. Jembatan Wheatstone 1 buah b. mplifier diferensial 1 buah c. mplifier # 1 1 buah d. Voltmeter kumparan putar V 1 buah e. Resistor kawat gulung 10 kω 1 buah f. Jumper/Kabel Penghubung secukupnya 2. lat dan Bahan Percobaan 2 : Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Cara null balance (Metode 1) a. Resistor kawat gulung 10 k 1 buah b. Jembatan Wheatstone dengan sumber tegangan 1 V 1 buah c. mplifier diferensial 1 buah d. mplifier #1 1 buah e. Kumparan putar 1 buah f. Voltmeter digital 20 V 1 buah g. Jumper/Kabel Penghubung secukupnya 3. lat dan Bahan Percobaan 3 : Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Cara null balance (Metode 2) a. Jembatan wheatstonedengan sumber tegangan 1 V 1 buah b. mplifier diferensial 1 buah c. mplifier #1 1 buah d. Kumparan putar 1 buah e. Voltmeter digital 20 V 1 buah f. Resistor kawat gulung 10 k 1 buah g. Resistor putaran 100 k / resistor geser karbon 10 k 1 buah h. Jumper/Kabel Penghubungsecukupnya 42
10 E. LNGKH KERJ 1. Langkah Kerja Percobaan 1 : Pengukuran Resistansi dengan Menggunakan Sebuah Rangkaian Jembatan Wheatstone. a. Pertamatama atur konfigurasi amplifier dan meter yang membentuk sensifitas galvanometer sehingga nol menghasilkan output nol ketika pengukuran maksimum. b. Hubungkan meter dan amplifier seperti gambar percobaan18, tapi dengan input dan amplifier diferensial dihubung singkat dengan sebuah kabel sehingga input adalah nol. tur kontrol penguatan coarse amplifier # 1 ke 10 dan "fine" ke 1.0. c. Nyalakan sumber tegangan dan atur kontrol "offset" sehingga meter kumparan putar menunjukkan sekitar nol. Lalu atur kontrol "coarse" ke 100 dan atur ulang kontrol "offset" agar output tepat nol. d. Sakelar rangkaian jembatan Wheatstone diset ke IN, hingga terhubung pada rangkaian resistor tak diketahui, atur kontrol "coarse" amplifier #1 ke 10 dan hubungkan rangkaian seperti gambar percobaan18. e. tur kontrol resistor 10 putaran sehingga meter kumpatan putar membaca kirakira nol, kemudian atur kontrol "coarse" ke 100 dan atur resistor 10 putaran sehingga tepat untuk pembacaan meter sama dengan nol (untuk jembatan pada kondisi seimbang). Pembacaan putaran Resistansi R 3 = 10 x pembacaan putaran Resistansi R 1 = 10,000 R 3 Resistansi R 2 Resistansi tak diketahui R 4 = x R 3 R f. Cobalah pengukuran resistansi yang lain agar anda lebih terbiasa dengan peralatan ini. tur sakelar Jembatan Wheatstone ke OUT untuk memindahkan resistor tak diketahui yang berlabel R x dari rangkaian dan 1 43
11 hubungkan resistor kawat gulung 10 kω di dan B ke rangkaian Jembatan Wheatstone di C dan 0 V. g. Putar maksimum resistor 10 kω, pengaturan 10 ukur resistansi sebagai berikut. 1) Periksa bahwa offset amplifier telah diatur dengan tepat, atur bila perlu. 2) Dengan kontrol "coarse" amplifier no 1 ke 10, hasilkan kirakira kondisi seimbang dengan mengatur resistor 10 putaran. 3) tur kontrol "coarse" amplifier ke 100 dan hasilkan keseimbangan terakhir. Catat pernbacaan putaran dan masukkan harga, pada tabel 7. h. Ulangi langkah pengukuran resistansi resistor 10 kω untuk semua pengaturan dari 10 ke 1, masukkan pembacaan putaran pada tabel7. 2. Langkah Kerja Percobaan 2 : Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Cara null balance (Metode 1) a. Pertarnatama atur kontrol "offset" mplifier # 1, gunakan langkah yang sama seperti pada percobaan pertama, dengan input amplifier diferensial dihubungkan dan penguatan "fine" amplifier # 1 diatur 1.0, atur "offset" sekitar output nol dengan penguatan "coarse" diatur pada 10 dan terakhir atur untuk nol dengan penguatan diatur pada 100. b. Hubungkan rangkaian seperti garnbar percobaan19 dan pindahkan sakelar rangkaian Jembatan Wheatstone, ke OUT untuk tidak menghubungkan resistor 12 kω dan resistor tak diketahui dari rangkaian. c. tur penguatan coarse amplifier # 1 ke 10 dan atur output dari resistor kawat gulung 10 kω ke 4V seperti ditunjukkan dengan multimeter digital yang menampilkan tegangan tak diketahui. d. tur resistor 10 putaran sekitar kondisi seimbang dan hasilkan keseimbangan akhir dengan penguatan "coarse" amplifier # 1 diatur ke 100. Catat pembacaan putar pada keseimbangan, masukkan harga pada tabel8 dan hitung harga tegangan tak diketahui dari: 44
12 tegangan tak diketahui 1000 xstandar pembacaan putar 1000 x1volt pembacaan putar e. Ulangi langkah ini dengan input tegangan "tak diketahui" diatur untuk tiap harga ditunjukkan pada tabel 8 masukkan harga pembacaan dan penghitungan tegangan untuk tiap harga. f. Set tegangan yang tak diketahui untuk 2.0V dan dalam kondisi seimbang. Dengan pembacaan putar kirakira 0500, menandakan tegangan 2.0V. g. Sekarang pindahkan koneksi dari keluaran resistor wirewound (Soket B) dengan Jembatan Wheatstone (Soket D) dan catat nilai yang ditunjukkan kembali oleh tegangan yang tak diketahui dari voltmeter digital. 3. Langkah Kerja Percobaan 3 : Pengukuran Tegangan dengan Menggunakan Cara null balance (Metode 2) a. Lakukan langkah pengaturan offset seperti pada percobaan sebelumnya, lalu hubungkan rangkaian seperti gambar 20tapi hanya yang bergaris tebal, gunakan resistor 100 kω. b. tur resistor 10 putaran ke pengaturan maksimumnya (1000), dan atur resistor 100 kω untuk kondisi seimbang (meter kumparan putar menunjuk ke nol). tur kontrol coarse gain amplifier # 1 ke 10 lalu ke 100 selama dilakukan penyeimbangan. Setelah selesai, resistor 10 putaran telah dikalibrasi sehingga pembacaan skala maksimal 1000 mewakili tegangan V. c. Hubungkan soket amplifier diferensial ke tegangan tak diketahui seperti garis terputusputus pada gambar 20. d. tur tegangan tak diketahui ke harga rendah, katakanlah 0,25 V. tur resistor 10 putaran untuk kondisi seimbang. Pembacaan di resistor ini menampikan harga dan tegangan tak diketahui. 45
13 e. Masukkan harga ke tabel 9 dan bandingkan dengan pembacaan yang ditunjukkan oleh meter digital. f. Mengukur nilainilai urutan tegangan keluaran yang dapat diperoleh meskipun resistor 10KΩ ledih rendah dari pengaturan nol dan masukan nilainilai itu dalam Tabel 10. g. Ulangi langkah di atas untuk, input tegangan tak diketahui yang lain dengan range 0 1V. h. Ganti resistor 100kΩ yang telah dikalibrasi dengan 10kΩ slider dan ganti juga 12V masukannya dengan 5V. i. Set angka pengaturan kontrol dari 10 resistor dengan ketentuan 0100 dan hubungkan soket penguat diferensial ke soket B Jembatan Wheatstone seperti yang ditunjukkan dalam gambar 20. j. Lakukan penyesuaian 10kΩ resistor slider dengan ketentuan dalam keadaan seimbang. Ketika selesai, putar resistansi ke 10 yang telah dikalibrasi sedemikian sehingga dengan skala pembacaan putar Dengan begitu tegangannya juga 1.00 V dan skala pembacaan maksimum 1000 akan menghasilkan tegangan 10V. k. Hubungkan soket penguat diferensial ke soket B 10kΩ wirewound resistor seperti yang ditunjukkan dengan titik dalam gambar 8 dan tegangan " yang tak diketahui" pada posisi 010V dalam rangkaian itu. Catat hasil pembacaan putar dalam keadaan seimbang untuk masingmasing pengaturan tegangan dan masukan nilainilai itu dalam tabel
PERCOBAAN I TRANSDUSER TAHANAN UNTUK APLIKASI POSISI LINIER ATAU ANGULAR
PERON I TRNSDUSER THNN UNTUK PLIKSI POSISI LINIER TU NGULR. TUJUN PERON Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar tahanan variabel jenis putar dan geser.
Lebih terperinciKELOMPOK 4 JEMBATAN DC
KELOMPOK 4 JEMBATAN DC Latar Belakang Masalah Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil
Lebih terperinciJOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI
JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian
Lebih terperinciDTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI
DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris PENGUKURAN R-L-C POKOK BAHASAN PENGUKURAN RESISTANSI (R) PENGUKURAN INDUKTANSI (L) PENGUKURAN KAPASITANSI (C) Pengukuran Resistansi
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah program yang telah direalisasi sesuai dengan
Lebih terperinciElektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1
Penguat Instrumen Missa Lamsani Hal 1 . Missa Lamsani Hal 2 / 28 Penguat Instrumentasi Penguat instrumentasi adalah suatu loop tertutup (close loop) dengan masukan differensial dan penguatannya dapat diatur
Lebih terperinciGambar 7.1 Konstruksi Dasar dari Transduser Opto Slot
PERCOBAAN VII TRANSDUSER UNTUK APLIKASI PENGUKURAN POSISI ATAU KECEPATAN ROTASI A. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui konstruksi, prinsip kerja dan aplikasi transduser opto slot untuk menghitung dan mengukur
Lebih terperinciI. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR
I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR I.1. Alat dan Bahan 1) MultiMeter Analog... 1 buah 2) Resistor 4 gelang... 2 macam 3) Resistor 5 gelang... 2 macam I.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Bacalah dan pahami
Lebih terperinciALAT UKUR & PENGUKURAN
LAPORAN PRAKTEK ALAT UKUR & PENGUKURAN (ELA 213 : 1 SKS) SEMESTER JANUARI JUNI 2008 Oleh : 1. NIM : NAMA : 2. NIM : NAMA : 3. NIM : NAMA : 4. NIM : NAMA : Dosen Pengampu Mata Kuliah: Yasdinul Huda, S.Pd
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan grafik pengisian dan pengosongan kapasitor dan induktor maupun pengaruh R dan C. B. Sub Kompetensi 1. Menggambarkan grafik pengisian
Lebih terperinciJOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING
JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI
No.LST/EKA/EKA5228/05 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik dan aplikasi RTD 2. Sub Kompetensi : 1) Menggambarkan kurva karakteristik RTD 2) Mengaplikasikan
Lebih terperinciRsh. Vsh = Vm (paralel) Ish. Rsh = Im. Rm
BAB IV MULTIMETER AMPERE METER DC Menggunakan Kumparan putar Kemampuan arus kumparan putar terbatas. Agar bisa digunakan untuk mengukur arus besar harus dipasang R shunt I = m.im m = Rm+ Rsh Rsh m : faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya, pengukuran suatu resistansi dapat dilakukan dengan mudah. Namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara: 1.
Lebih terperinciModul 1 definisi dan konsep pengukuran hasil pengukuran suatu besaran ralat acak dan ralat sistematis Modul 2 konsep angka penting dan pembulatan
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Alat Ukur dan Metode Pengukuran ini adalah 3 SKS, yang terdiri dari 9 modul. Setelah mengikuti mata kuliah ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan menerapkan penggunaan
Lebih terperinciI D. Gambar 1. Karakteristik Dioda
KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciINDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115)
INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN (0605673) DENI MOH BUDIMAN (054115) LELIAN E MATITAMOLE (054082) NAWAL UBAID SALIM (060235) NIA NURHAYATI (0605671) SUDARMAN (0605653) YOGA
Lebih terperinciTEKNIK PENGUKURAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK ELK-DAS.16 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN
Lebih terperinciPENGUAT INSTRUMENTASI
ERCON ENGUT INSTRUMENTSI ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMI UNY ) E-mail : sumarna@uny.ac.id TUJUN 1. Mempelajari cara kerja rangkaian penguat instrumentasi, 2. Menentukan CMRR suatu penguat
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP
PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul
Lebih terperinciElektronika. Pertemuan 8
Elektronika Pertemuan 8 OP-AMP Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier IC Op-Amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik sinyal DC maupun sinyal AC. Tiga
Lebih terperinciDiktat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran serta kritik yang membangun akan penulis terima dengan sengan hati.
PRAKATA Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas selesainya Diktat ini sesuai waktunya. Diktat ini disusun untuk melengkapi materi praktek Laboratorium Pengukuran dan Rangkaian Listrik yang dapat
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam
Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga
Lebih terperinciINSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH. Lunde Ardhenta ST., MSc.
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH Lunde Ardhenta ST., MSc. GALVANOMETER Astatic Galvanometer GALVANOMETER Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PENGUAT OPERASI ( OPERATIONAL AMPLIFIER )
PERCOBAAN VII PENGUAT OPERASI ( OPERATIONAL AMPLIFIER ) A. Tujuan 1. Menyelidiki penguatan penguat operasi 2. Menyelidiki beda fase antara tegangan input dan output B. Dasar Teori Penguat operasi (operational
Lebih terperinciRANGKAIAN KONVERTER ZERO & Semester 3
No.LST/TE/EKA5228/09 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik konverter zero & span 2. Sub Kompetensi : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian konverter zero-span
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam
Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga
Lebih terperinciDTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI
DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris ALAT UKUR ANALOG DC POKOK BAHASAN Pendahuluan Penunjuk alat ukur Analog Alat Ukur Analog DC Voltmeter DC Ampermeter DC OhmMeter
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/EKO 217/03 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 9 A. Kompetensi. Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa dapat memilih dan menggunakan alat ukur dalam praktik dengan cepat dan benar. B.
Lebih terperinciJEMBATAN WHEATSTONE. I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone.
JEMBATAN WHEATSTONE I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone. I. DASAR TEORI I.1 Arus Listrik - Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik - Arah
Lebih terperinciBab 5. Pengujian Sistem
Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari
Lebih terperinciPENGUKURAN RESISTANSI
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 9 PENGUKURAN RESSTANS Pengukuan resistansi dapat dilakukan dengan mudah, namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat
Lebih terperinciINSTRUMEN ELEKTROMEKANIS
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 2 INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS PMMC (Permanent Magnet Moving Coil) Instrumen PMMC terdiri atas koil tembaga yang sangat ringan yang berada dalam medan magnet
Lebih terperinciMAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER
MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER DISUSUN OLEH: NI NYOMAN WIRANTI (D41112290) ANDI MUH SYAFAAT (D41112294) DARY MOCHAMMAD RIFQIE (D41112265) TRYANA PUTRI JUMIANTI (D41112274) ANUGERAH RAMADHANI (D41112306)
Lebih terperinciBAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL
BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciLVDT (Linear Variable Differensial Transformer)
LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah
Lebih terperinci3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI RANGKAIAN PENGUAT JEMBATAN Dosen Pengampu: Bekti Wulandari M.Pd
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI RANGKAIAN PENGUAT JEMBATAN Dosen Pengampu: Bekti Wulandari M.Pd Disusun oleh: Muhammad Arief Bakhtiar Hidayat (13507134007) PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL
PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciGambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor
9.3. angkaian Dasar istrik.3. angkaian Seri Apabila dua buah tahanan kita hubungkan berturut-turut seperti didalam Gambar.3, maka rangkaian ini disebut rangkaian deret / seri. Gambar.3. angkaian seri dengan
Lebih terperinciJEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :
JEMBATAN ARUS SEARAH 1. PENDAHULUAN Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti : - tahanan - induktansi - kapasitansi - parameter rangkaian lainnya, yang diturunkan
Lebih terperinciAlat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Alat Ukur Listrik K PENDAHULUAN Drs. Purwanto Fadjar, H.M. Dwa Desa Warnana, M.Si. ita sudah biasa menggunakan peralatan teknik, yang sebagian besar terdiri dari alat-alat listrik. Listrik yang
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam makalah ini, saya membahas tentang amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter, alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi
Lebih terperinciPengkondisian Sinyal. Rudi Susanto
Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan
Lebih terperinciAMPERE DAN VOLT METER
AMPERE DAN VOLT METER Ampere Meter Ampere meter, sering juga disebut ammeter, adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur arus. Semua alat ukur memiliki tahanan sehingga Ammeter sering juga digambarkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciEFEK PEMBEBANAN Cara membuat Voltmeter
EFEK PEMBEBANAN Efek pembebanan itu adalah akibat dari proses pengukuran oleh alat ukur Ammeter dan Voltmeter yang menyebabkan berkurangnya nilai arus yang mengalir pada sebuah rangkaian tersebut. Karena
Lebih terperinci1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik sensor level cairan dan aplikasinya.
No.LST/TE/EKA5228/04 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2015 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik sensor level cairan dan aplikasinya. 2. Sub Kompetensi : 1) Mengumpulkan data pengukuran level
Lebih terperinciPENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)
+ PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OPAMP) Penguat operasional atau Operational Amplifier (OPAMP) yaitu sebuah penguat tegangan DC yang memiliki 2 masukan diferensial. OPAMP pada dasarnya merupakan sebuah
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Dasar 2
Judul Percobaan : NAMA : YONATHAN ANDRIANTO SUROSO NIM : 12300041 Jurusan Fisika Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Geothermal A. TUJUAN PERCOBAAN Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam era globalisasi setiap harinya mengalami perkembangan yang dinamis, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang industri
Lebih terperinciALAT UKUR & PENGUKURAN
LEMBARAN PRAKTEK (JOBSHEET) ALAT UKUR & PENGUKURAN (ELA 213 : 1 SKS) SEMESTER JANUARI JUNI 2008 Oleh : Yasdinul Huda, S.Pd Drs. H. Dharma Liza Said, M.T. Program Studi Teknik Elektronika (D3) JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciA. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan rangkaian seri dalam
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciEKSPERIMEN III PENGUAT OPERASIONAL TAK-MEMBALIK (NONINVERTING OP-AMP)
PENGNT EKSPEIMEN III PENGUT OPESIONL TK-MEMBLIK (NONINETING OP-MP) Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan tegangan atau arus yang tggi tanpa terjadi pembalikan (version) isyarat. Peguat
Lebih terperinciA. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC B. Sub Kompetensi 1. Mengukur besarnya arus dan daya pada beban RLC pada sumber tenaga tegangan
Lebih terperinciINDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005
INDUKTANSI DII OEH: iza iano : 0605635 Uzi Fauziah : 060076 Temperatur Tekanan Sebelum 6,5±0,5 68,69±0,005 Sesudah 6,5±0,5 68,68±0,005 JUUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKUTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciRESUME MATERI MATA KULIAH PENGUKURAN TEKNIK DAN INSTRUMENTASI
KELOMPOK 3 RESUME MATERI MATA KULIAH PENGUKURAN TEKNIK DAN INSTRUMENTASI 1. UNGGAR PRAWASTO N. 2. MAR IE FIKRI S. 3. DITTO R. DESMAR D. Threshold (ambang) yaitu saat input instrumen dinaikkan secara bertahap
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Objektif Teori Contoh Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai sensor mekanik. Menjelaskan dengan benar
Lebih terperinciBab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
Bab 8 Sumber: Young Scientist,1994 Nyala lampu pada malam hari, selain berfungsi sebagai penerangan juga menjadi bagian dari keindahan kota. Listrik Dinamis Hasil yang harus nda capai: menerapkan konsep
Lebih terperinciImplementasi Murray-Varley Bridge Berbasis Mikrokontroler untuk Mendeteksi Letak Hubung Singkat (Short Circuit) Kabel Listrik
Implementasi Murray-Varley Berbasis Mikrokontroler untuk Mendeteksi Letak Hubung Singkat (Short Circuit) Kabel Listrik Isa Rachman, Lilik Subiyanto Teknik Kelistrikan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri
Lebih terperinciVOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciPenguat Inverting dan Non Inverting
1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan
Lebih terperinciGambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator
JOBSHEET PRAKTIKUM 2 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian komparator sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP. 2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian komparator sebagai aplikasi dari
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur daya tiga fasa pada beban seimbang dan tak seimbang B. Sub Kompetensi 1. Mengukur daya dengan menggunakan metode 1 watt meter, 2 watt
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE)
JOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sensor strain gauge 2. Mahasiswa dapat menjelaskan rangkaian sensor strain gauge 3. Mahasiswa dapat mempraktekkan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER)
KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER) I Wayan Supardi, S.Si., M.Si Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.Sc JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciLembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber
Lebih terperinciTOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinci1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan
SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Menggunakan alat-alat ukur dan bahan praktek. B. Sub Kompetensi 1. Memilih alat ukur dengan benar dan tepat. 2. Memasang alat ukur dengan benar
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER
PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER 4.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan cara kerja dari Power Amplifier kelas A common-emitter. Amplifier
Lebih terperinciBAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ARUS LISTRIK Tiga hal tentang arus listrik Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif (walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah
Lebih terperinciPERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP
PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP 9.1 Tujuan : 1) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari rangkaian comparator inverting dan non inverting dengan menggunakan op-amp 741. 2) Rangkaian comparator menentukan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG
LAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG GARIS BEBAN DC TRANSISTOR KELAS / GROUP : Telkom 3-D / 2 NAMA PRAKTIKAN : 1. Gusti Prabowo Randu NAMA REKAN KERJA : 2. Dwi Mega Yulianingrum 3. Nadia Rifa R PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian
Lebih terperinciPengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto
Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan
Lebih terperinciMultimeter sebagai voltmeter dan amperemeter
BAB I PENDAHULUAN Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter 1.1 Tujuan pecobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat : 1. Melediki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp ) 1.2 Alat Alat Yang Digunakan Kit praktikum karakteristik opamp Voltmeter DC Sumber daya searah ( DC
Lebih terperinciBAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN
BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN 1. Papan sirkuit cetak Gambar 64. Foto dari desain sirkuit dan realisasinya Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan yang penuh
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA 5 SOAL MENGISI JAWABAN YANG DENGAN BENAR Halaman 1 dari 8 A. PILIHAN GANDA
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
Disusun Oleh : Kelompok : 6 Materi : Potensiometer Nama NPM 1. Ryan Alviansyah 30409500 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG 2010 1. Pendahuluan Pertama
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciPROBLEM SOLVING INDUKTANSI DIRI
PROBLEM SOLVING INDUKTANSI DIRI Kemampuan yang dikembangkan: - Mampu menyusun rangkaian jembatan Wheatstone - Menjelaskan sifat rangkaian jembatan Wheatstone - Mampu menyusun rangkaian LR seri - Mampu
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari
BAB III PERANCANGAN Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari rangkaianrangkaian sebagai berikut :. Rangkaian pengkondisi sensor tekanan. Rangkaian pengkondisi sensor
Lebih terperinci1. Multimeter sebagai Ohmmeter
1. Multimeter sebagai Ohmmeter Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat: 1. Menggunakan pengukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambatan yaitu multimeter sebagai ohmmeter;
Lebih terperinci