RESUME MATERI MATA KULIAH PENGUKURAN TEKNIK DAN INSTRUMENTASI
|
|
- Sudirman Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KELOMPOK 3 RESUME MATERI MATA KULIAH PENGUKURAN TEKNIK DAN INSTRUMENTASI 1. UNGGAR PRAWASTO N. 2. MAR IE FIKRI S. 3. DITTO R. DESMAR D.
2 Threshold (ambang) yaitu saat input instrumen dinaikkan secara bertahap dari nol, maka akan muncul harga minimum. Harga minimum ini didefinisikan sebagai threshold instrumen. Gejala pada saat besaran ambang dapat diamati yaitu bila output mulai menunjukkan perubahan. Maka definisi yang lebih sesuai, ambang adalah besaran numerik pada output yang berhubungan dengan perubahan input Resolution (Resolusi) didefinisikan sebagai perbedaan antara dua besaran input yang menghasilkan perubahan terkecil informasi output, perubahan input dilakukan secara searah. BiIa input diubah perlahan-lahan dari sembarang harga yang bukan nol, maka pada output terlihat tidak berubah sampai harga perubahan input tertentu dilampaui. Perubahan ini disebut resolusi. Maka resolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan input yang dapat memberikan perubahan output terkecil yang dapat diukur Hysterisis adalah Perbedaan maksimum pada output pembacaan selama kalibrasi yang di dapat dengan cara mengukur parameter dengan arah naik dan kemudian dengan arah turun. Output dari kedua pembacaan umumnya berbeda, hal ini disebabkan karena adanya gesekan di dalam atau di Iuar pada saat elemen sensor menerima input parameter yang diukur. dead space merupakan pernyataan lain dari ambang/treshold instrumen. Ambang dapat memberikan pengaruh pada kisterisis total. Dead Space dapat juga diartikan sebagai jarak total dari input yang dapat memberikan suatu nilai kepada outputnya.
3 Gambar (a) Hysteresis effect yang diakibatkan karena tidak ada gesekan dari suatu instrument. Gambar (b) Hysteresis effect yang disebabkan oleh gaya magnet dari suatu logam pada suatu medan kumparan Gambar (c) Hysteresis effect yang terjadi saat gesekan internal pada suatu instrument mendekati 0 tetapi gesekan external tetap terjadi
4 Gambar di atas adalah kombinasi dari semua hysteresis effect.
5 Scale Readability (Pembacaan Skala) Scale Readability adalah sifat yang tergantung pada instrumen dan pengamat. Instrumennya memberikan nilai yang mudah diamati dan dapat dicatat sebagai data. Karena kebanyakan instrument menggunakan analog, maka peran pengamat dalam membaca output sangat penting.
6 Span (Bentangan) Jangkauan (range) variabei pengukuran pada instrumen yang direncanakan disebut bentangan (span). Istilah yang terkait adalah Dynamic Range yaitu rasio dari input dinamik terbesar hingga terkecil. Dynamic range menggunakan satian db(desible)
7 Generalized Static Stiffness and Input Impedance (Kekakuan Statis secara umum dan impedansi input)
8 Rumus Input impedance secara umum: Z gi q q i1 i2 P q Z 2 i1 Power drain gi q i1 : variabel usaha q i2 : variabel aliran Nilai Impedansi yang besar diperlukan untuk mengurangi power drain Input Impedance dapat disbut juga sebagai Static Stiffness
9 Loading Effect adalah Dampak gangguan yang disebabkan oleh sambungan instrumen dan media pengukuran Media Pengukur Energy Transfer Instrument q Rumus i1m qi 1u qi 1 Z gi Z gi Z go Energy Transfer (Power Drain); Z go 1 / Z gi 1 q i1m : Ukuran effort variabel q i1u : Nilai Aktual effort variabel Z gi : Beban input Impedansi Z go : Impedansi output dari media ukur q i1 : variabel usaha q i2 :variabel aliran u P q i q 1 i2
10 Contoh : Voltmater Loading Effect R 1 R 4 i m R 3 R 5 E E m E b1 R 2 R m (Media Pengukur) E b2 Loading Effect (Voltmeter) Tegangan Em akan berbeda setelah terhubung dengan E Faktor-faktor penyebab Power Drain: - variable of interest (effort): E m - variabel aliran: i m => Input Impedance Z gi Z gi E i m m R m
11 R AB i m Em + Eo - variable of interest (effort): E m variabel aliran: i m Hambatan : R m R m Tegangan: E m Loading effect: E m R R AB AB i Rm m 1 / R R m m R m E o E 1 o
12 Cara-cara untuk mengurangi Loading Effect 1. Merubah Parameternya 1. Merubah Parameternya Contoh: dalam voltmeter, memperbesar nilai hambatannya Contoh: dalam sehingga voltmeter, nilai memperbesar loading effect nilai nya kecil hambatannya sehingga nilai loading effect nya kecil 2. Menambah Sumber Daya 2. Menambah Sumber Daya q, i 1 qi2 reading (, ) E Meter i m m, ) ( i m m q q, i1 i2 E Active Transducer ( ', ' ) E m i m Meter reading Sumber Daya tambahan
13 3. Prinsip Feedback a cth : menggunakan konsep Potensiometer voltmeter E b l x b (pre-calibration) c i m a E m E b d G Diubah hingga i m =0 => kemudian b E x l m E b
14 Jika yang diukur adalah aliran yang dialiri Variabel flow: variabel extensif (terkait jumlah variabel perpindahan energi) Variabel effort: variabel intensif (jumlah variabel bebas transfer energi) Contoh : ammeter R 1 R 4 b E b1 R 3 i m a R m R 2 R 5 E b2
15 Definition: Y gi flow variable effort variable q q i 1 i2 1 Z gi General Rule: R R 1 m ab R m R ab 1 q i1m qi u Ygo / Y 1 gi 1 Pengukuran Arus Nilai aktual Arus Y Y go gi : output ukuran medium :input beban
16 Jika input impedansi meningkat tanpa mempedulikan karakter yang lain, perbedaan perlakuan dibutuhkan. Salah satu kegunaan yang umum akan merubah bentuk karakter dari instrumen yang berkaitan dengan sumber tenaga bantu. Konsep ini membuat sejumlah tenaga yang besar untuk digerakkan menjadi elemen output, tetapi tenaga tidak didapatkan dari perantara. Sebaliknya, bila tenaga sinyal lemah dari elemen utama akan mengontrol keluaran dari sumber tenaga bantu yang berkaitan dengan tenaga amplifying efek.
17 Ketika voltase masukan adalah nol, pengaturan dari R a akan membuat E m menjadi nol. Jika input E m diterapkan, maka dapat diperkirakan i 1 dan i 2 tidak akan bernilai sama lagi, dan voltase E m akan ada. Ketika arus meter i m tercatat berukuran besar di alat pengukuran, arus impedansi masukan adalah i m, akan sangat kecil.
18 Impedansi masukan menggunakan prinsip umpan balik. Skala disini bisa dikalibrasi, dan voltase antara nol dan voltase baterai akan bisa didapatkan dari posisi slider yang tepat. Prinsip umpan balik dari galvanometer akan loop voltase a, c, d, b, a akan bernilai nol.
19 Kita harus membuat kondisi harus dicatat dari keseimbangan dari keadaan ditarik dari sumber voltase yang tidak diketahui bernilai nol. Yang mana masukan impedansi adalah infinit dan sumber voltase yang tidak diketahui akan relatif konstan.
20 Dalam keadaan umum, konsep input impendasi titik awal merupakan q i1 dan variabel q 2 untuk keadaan yang umum.
21 Secara umum, q i2 kuantitas, yang menjadi perhatian utama, dapat berupa variabel aliran atau variabel usaha. Transfer energi melintasi batas-batas suatu sistem dapat didefinisikan dalam hal dua variabel, produk yang memberikan daya sesaat. Salah satu dari variabel-variabel ini, variabel aliran, merupakan variabel yang luas, dalam arti bahwa besarnya tergantung pada sejauh mana sistem mengambil bagian dalam pertukaran energi.
22 Variabel lain, variabel usaha, merupakan variabel yang intensif, yang besarnya tidak tergantung pada jumlah bahan yang dipertimbangkan. dalam literatur, variabel arus juga disebut "melalui" variabel, dan variabel usaha disebut "di" variabel. saat q i1 adalah variabel usaha.
23 Namun, jika q i1 adalah variabel aliran situasinya agak berbeda. maka adalah tepat untuk menentukan umum masukan masuk Y g1 dan kami mencatat bahwa sekarang besar nilai masukan masuk Y gi diperlukan untuk meminimalkan menguras daya. Contoh listrik akrab situasi ini adalah ammeter. pada Gambar... kita tertarik mengukur arus melalui ammeter dimasukkan ke rangkaian seperti yang ditunjukkan. menerapkan Teorema Thenvenin.
24 Sehingga jelas bahwa jika I m adalah mendekati I u, kita harus menggunakan ammeter dengan Y m >> Y ab yaitu resistansi meter harus cukup rendah, hanya kebalikan dari yang diinginkan dalam voltmeter. Hasil ini dapat digeneralisasi untuk diterapkan ke variabel al usaha (seperti tegangan) dan semua variabel aliran (seperti saat ini).
25 Untuk beberapa instrumen, dalam kasus input statis, menguras daya dari elemen sebelumnya adalah nol dalam kondisi mapan, meskipun beberapa total energi akan dihapus untuk pergi dari satu steady state yang lain. dalam hal seperti itu, konsep impedansi dan masuk tidak langsung berguna sebagai salah satu ingin, dan adalah tepat untuk mempertimbangkan konsep kekakuan statis dan kepatuhan statis, ini memungkinkan untuk mengkarakterisasi menguras energi (dengan cara yang sama yang impedansi dan admittanc menentukan menguras daya) pada mereka situasi di mana impedansi atau admitansi menjadi tak terbatas dan dengan demikian tidak langsung berarti.
26 Pengukuran defleksi memungkinkan pengukuran gaya. perangkat tersebut, dengan konstanta pegas k m, ditunjukkan pada gambar. untuk mengukur kekuatan dalam hubungan k 2. kesulitan yang biasa ditemui di sini bahwa penyisipan alat ukur mengubah kondisi sistem yang diukur dan dengan demikian mengubah variabel yang diukur dari nilai terganggu nya. kami ingin menilai sifat dan jumlah kesalahan ini, dan kami menggunakan contoh ini untuk memperkenalkan konsep kekakuan statis.
27 Untuk mencapai input impedansi nilai tinggi untuk setiap instrumen, bukan hanya voltmeter, sejumlah jalan terbuka untuk desainer. sekarang kita menjelaskan tiga, dengan menggunakan voltmeter sebagai contoh spesifik. pendekatan yang paling jelas adalah untuk meninggalkan konfigurasi instrumen tidak berubah, tetapi untuk mengubah nilai numerik parameter phisycal sehingga impedansi input meningkat. Dalam voltmeter ara, ini dicapai hanya dengan lilitan kumparan sedemikian rupa (materi perlawanan yang lebih tinggi dan / atau lebih putaran) yang r m meningkat.
28 Sementara ini menyelesaikan hasil yang diinginkan, efek yang tidak diinginkan tertentu juga muncul. karena jenis voltmeter adalah pada dasarnya arus sensitif daripada perangkat sensitif tegangan, peningkatan R m akan mengurangi torsi magnetik dari tegangan terkesan diberikan. Sehingga jika konstanta pegas dari pegas menahan tidak berubah, defleksi sudut untuk tegangan tertentu (sensivity) berkurang. untuk membawa sensitivitas kembali ke mantan nilainya, kita harus mengurangi konstanta pegas.
29 Untuk menghitung variabel aliran, digunakan rumus : Variabel Aliran = Daya Usaha = N.m/s N = m s = kecepatan (3.62) Untuk impedansi mekanik, diperoleh dari rumus : Impedansi Mekanik = Variabel Usaha Variabel Aliran = Gaya Kecepatan (3.63) Dengan mengaplikasikan gaya konstan dan hasil kecepatan, bisa didapat nilai dari impedansi mekanik statis pada sistem elastis dengan rumus : Impedansi Mekanik Statis = Gaya 0 = (3.64)
30 Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan energi daripada daya pada variabel yang dihitung. Maka akan didapat hubungan baru untuk ratio baru yang akan digunakan. Karena penggunaan impedansi mekanik sebagai ratio gaya untuk kecepatan tetap, didapat : Kekakuan Mekanik Statis = Karena, Gaya perpindahan = Gaya kecepatan dt Energi = (Gaya) (Perpindahan) (3.66) Kekakuan statis didapat dari : (3.65) Sg = Variabel Usaha Variabel Aliran dt (3.67)
31 Dapat diketahui bahwa rumus yang sama dapat digunakan untuk menghitung kesalahan karena memasukkan alat ukur seperti yang digunakan untuk impedansi, kecuali S digunakan untuk menggatikan Z. Maka persamaan (3.55) menjadi : Dimana : q i1m q i1u S gi S go q i1m = Sgi Sg0 +Sgi q i1u = 1 Sg0/Sgi+1 q i1u (3.68) = nilai yang diukur dari variabel usaha = nilai terganggu variabel usaha = input kekakuan statis dari alat ukur = output kekakuan statis dari sistem ukur
32 Dapat diaplikasikan pada sistem di Fig 3.26a dan Fig 2.26d F = 0 P - y b k 1 + k 3 (y c - y b ) = 0 (3.69) f appl k 3 (y c - y b ) k 4 y c = 0 (3.70) (- k 1 k 3 ) y b + k 3 y c = -p (3.71) k 3 y b + (- k 3 k 4 ) y c = -f appl (3.72) Menggunakan determinan yield :
33 Output kekakuan bisa didapat dari (3.73) dengan membiarkan Nilai f appl sama dengan 0. Input kekakuan dari alat ukur didapat dari : Dengan menggunakan (3.68) didapat pula :
34 Secara umum harus didapatkan S gi > S go agar didapat hasil pengkuran yang sesuai dengan ukuran aslinya. Syarat ini sesuai dengan Dan alat ukur harus memiliki pegas yang kaku. Jika variabel yang diukur bukan variabel usaha maka adminttance (lebih baik dibanding impedansi) merupakan alat yang lebih baik. Meskipun demikian jika dibawah kondisi statis dimungkinkan nilai adminttance adalah tak terhingga, maka konsep paralel untuk kekakuan dibutuhkan. Untuk beberapa kasus, secara umum C g bernilai
35 Sebagai contoh kasus bisa dilihat pada gambar berikut dengan menggunakan (3.61) dan mengganti adminttance, menjadi
36 Dimana : q i1m = nilai yang diukur dari variabel usaha q i1u = nilai terganggu variabel usaha S gi = input kekakuan statis dari alat ukur S go = output kekakuan statis dari sistem ukur Harus diingat bahwa dalam pengukuran diperlukan C gi > C go. Dalam contoh variabel yang dihitung adalah perpindahan sebagai variabel alir. Dengan menggunakan adminttace bisa didapat variabel usaha dengan cara
37 Dan admittance Jika menggunakan pada kasus beban statis pada spring, didapat Y =. Persamaan menjadi Pada contoh, nilai output pada sistem yang diukur adalah ratio perpindahan untuk gaya pada terminal a dan b pada Fig 3.27b.
38 Jika menggunakan gaya p diantara terminal a dan b akan didapat nilai y sebagai berikut
39 Dan didapat C go dari (3.90) dengan menberi nilai f appl sama dengan 0 Jika pegas konstan terhadap indikator dial adalah k m, input dari sistem yang dihitung adalah Dan didapat
40 Dan k m harus harus bernilai kecil untuk mendapat keakuratan dalam pengukurannya. Meskipun menggunakan berbagai macam perhitungan dan diaplikasikan pada efek beban di sistem pengukuran semua konsep dapat dengan mudah diubah pada variabel pengukuran.
ALAT UKUR ANALOG ARUS SEARAH
ALAT UKU ANALOG AUS SEAAH Alat Ukur dan Pengukuran Telekom Pokok Bahasan Penunjuk Analog Arus Searah Voltmeter DC Ampermeter DC Ohmmeter Multimeter Efek pembebanan 1. Penunjuk Analog Arus Searah (1/6)
Lebih terperinciAMPERE DAN VOLT METER
AMPERE DAN VOLT METER Ampere Meter Ampere meter, sering juga disebut ammeter, adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur arus. Semua alat ukur memiliki tahanan sehingga Ammeter sering juga digambarkan
Lebih terperinciPENGUKURAN TEKNIK TM3213
PENGUKURAN TEKNIK TM3213 KULIAH 2: KARAKTERISTIK PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI Mochamad Safarudin Jurusan Teknik Mesin, STT Mandala Isi Kesalahan pengukuran Definisi statik Karakteristik statik Kalibrasi
Lebih terperinciDTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI
DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris ALAT UKUR ANALOG DC POKOK BAHASAN Pendahuluan Penunjuk alat ukur Analog Alat Ukur Analog DC Voltmeter DC Ampermeter DC OhmMeter
Lebih terperinciINSTRUMEN ELEKTROMEKANIS
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 2 INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS PMMC (Permanent Magnet Moving Coil) Instrumen PMMC terdiri atas koil tembaga yang sangat ringan yang berada dalam medan magnet
Lebih terperinciPENGUKURAN TEKNIK TM3213
PENGUKURAN TEKNIK TM3213 KULIAH 2: KARAKTERISTIK STATIK DALAM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI Mochamad Safarudin Jurusan Teknik Mesin, STT Mandala 2014 Isi Definisi statik Karakteristik statik Kalibrasi statik
Lebih terperinciInstrument arus searah
Makalah pengukuran listrik Instrument arus searah OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses
Lebih terperinciTOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya, pengukuran suatu resistansi dapat dilakukan dengan mudah. Namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara: 1.
Lebih terperinciElektrodinamometer dalam Pengukuran Daya
Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya A. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Ada 3 tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel.
Lebih terperinci05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK
05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut
Lebih terperinciModule : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC
Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami
Lebih terperinciInstrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.
Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses. Contoh : sistem instrumentasi pesawat terbang, sistem instrumentasi
Lebih terperinciTegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff
TOPIK 6a Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff Kuliah Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Tegangan Gerak Listrik (TGL) TGL secara
Lebih terperinciPengkondisian Sinyal. Rudi Susanto
Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan
Lebih terperinciBahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5
Bahan Ajar BAB II. Teori umum alat ukur analog Tatap muka : Minggu 3, Minggu 4, Minggu 5 1 MINGGU 3,4 & 5 TEORI UMUM ALAT UKUR ANALOG Prinsip dasar pengukuran. Pengukuran menunjukkan kuantitas besaran
Lebih terperinciINSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH. Lunde Ardhenta ST., MSc.
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH Lunde Ardhenta ST., MSc. GALVANOMETER Astatic Galvanometer GALVANOMETER Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif
Lebih terperinciALAT UKUR & PENGUKURAN
LAPORAN PRAKTEK ALAT UKUR & PENGUKURAN (ELA 213 : 1 SKS) SEMESTER JANUARI JUNI 2008 Oleh : 1. NIM : NAMA : 2. NIM : NAMA : 3. NIM : NAMA : 4. NIM : NAMA : Dosen Pengampu Mata Kuliah: Yasdinul Huda, S.Pd
Lebih terperinciBAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING
BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING 2.1 Pendahuluan Signal Conditioning ialah operasi untuk mengkonversi sinyal ke dalam bentuk yang cocok untuk interface dengan elemen lain dalam sistem kontrol. Process
Lebih terperinciMOTOR DC. Karakteristik Motor DC
MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari
Lebih terperinciElektronika. Pertemuan 8
Elektronika Pertemuan 8 OP-AMP Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier IC Op-Amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal, baik sinyal DC maupun sinyal AC. Tiga
Lebih terperinciFISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6
FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6 SMA NEGERI 2 BOGOR Jl. Keranji Ujung No.1 Budi Agung, Bogor 16165; No Telp: (0251)
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA
PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA 1. ALAT UKUR GAYA Alat ukur gaya yang paling sederhana dan dapat mengukur secara langsung adalah dinamometer. Dalam laboratorium fisika, nama lain dari dinamometer
Lebih terperinciM O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan
M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciGambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital
Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital 10 Bab II Sensor 11 2.1. Pendahuluan Sesuai dengan banyaknya jenis pengaturan, maka sensor jenisnya sangat banyak sesuai dengan besaran fisik yang diukurnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC atau motor arus searah yaitu motor yang sering digunakan di dunia industri, biasanya motor DC ini digunakan sebagai penggerak seperti untuk menggerakan
Lebih terperinciHubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik
1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф
Lebih terperinciGambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik
ALAT-ALAT 3 UKU LISTIK Telah dipahami bahwa elektron yang bergerak akan menghasilkan medan magnet yang tentu saja dapat ditarik atau ditolak oleh sumber magnetik lain. Keadaan inilah yang digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR
BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () Rangkaian Pemroses Energi (rus Searah) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa contoh aplikasi analisis
Lebih terperinciPENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN
Bab 1 PENGANTAR ALAT UKUR 1-1 PENDAHULUAN Dalam Pengukuran pada umumnya dibutuhkan instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan suatu besaran atau variabel. Instrumen tersebut membantu kita untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciPertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pengantar sensor Pengubah analog ke digital Pengkondisi sinyal Pengantar sensor medan EM Transduser
Lebih terperinciBAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL
BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciGravitymeter, alat ukur percepatan gravitasi (g).
Gravitymeter, alat ukur percepatan gravitasi (g). 1. Pengukuran g mutlak, a. Pengukuran dengan gerak jatuh bebas. b. Pengukuran dengan bandul (pendulum). - bandul fisis - bandul matematis. Pengukuran g
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciGambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor
9.3. angkaian Dasar istrik.3. angkaian Seri Apabila dua buah tahanan kita hubungkan berturut-turut seperti didalam Gambar.3, maka rangkaian ini disebut rangkaian deret / seri. Gambar.3. angkaian seri dengan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
Disusun Oleh : Kelompok : 6 Materi : Potensiometer Nama NPM 1. Ryan Alviansyah 30409500 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG 2010 1. Pendahuluan Pertama
Lebih terperinciPengukuran Besaran Listrik. Kuliah-2 Sistem Pengukuran
Pengukuran Besaran Listrik Kuliah-2 Sistem Pengukuran Quiz-1 (Pre-test) 1. Buat rangkaian Sistem Instrumentasi elektronik! 2. Jelaskan fungsi dari: Controller Data Processor Recorder Signal Conditioner
Lebih terperinciPengenalan Multimeter
Pengenalan Multimeter EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari fungsi dan sifat multimeter Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan Dapat membedakan multimeter elektronis
Lebih terperinciSistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah
Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciGambar 2.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone
PERCOBN II PLIKSI RNGKIN JEMBTN WHETSTONE DN PENGUKURN NULL BLNCE (KESETIMBNGN NOL) KE PENGUKURN RESISTNSI DN TEGNGN. TUJUN 1. Mengetahui prinsip dasar rangkaian Jembatan Wheatstone untuk pengukuran resistansi.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciUniversitas Medan Area
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciElektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1
Penguat Instrumen Missa Lamsani Hal 1 . Missa Lamsani Hal 2 / 28 Penguat Instrumentasi Penguat instrumentasi adalah suatu loop tertutup (close loop) dengan masukan differensial dan penguatannya dapat diatur
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERFACING DAN SOFTWARE PEMBACAAN DATA MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI
PERANCANGAN INTERFACING DAN SOFTWARE PEMBACAAN DATA MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI O L E H : A R I S Y U D H A S E T I A W A N D O S E N P E M B I M B I N G : D R. E N G. U N G G U L W A S I
Lebih terperinciPENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)
+ PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OPAMP) Penguat operasional atau Operational Amplifier (OPAMP) yaitu sebuah penguat tegangan DC yang memiliki 2 masukan diferensial. OPAMP pada dasarnya merupakan sebuah
Lebih terperinciALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya
ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving
Lebih terperinciBAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan
BAB II TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan Pengertian kontrol atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Signal Conditioning. Gambar 2.1 Diagram blok sistem pengukuran (buku measurement sistem Bolton)
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Sistem pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia nyata lalu memberikanya nilai atau angka terhadap kejadian tersebut.
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciMAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER
MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER DISUSUN OLEH: NI NYOMAN WIRANTI (D41112290) ANDI MUH SYAFAAT (D41112294) DARY MOCHAMMAD RIFQIE (D41112265) TRYANA PUTRI JUMIANTI (D41112274) ANUGERAH RAMADHANI (D41112306)
Lebih terperinciInstrumentasi Sistem Pengaturan
Instrumentasi Sistem Pengaturan Karakteristik Dasar Sensor Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id 1 Karakteristik Dasar Spesifikasi
Lebih terperinciReview Hasil Percobaan 1-2
Review Hasil Percobaan 1-2 Percobaan 1 Spesifikasi Teknis Sensitivitas Analog Multimeter DC 20kΩ/V, AC 9kΩ/V Jangkauan ukur, full scale 300V, 100V, 30V, 10V, dst Mengukur Arus Searah Pengukuran dengan
Lebih terperinciLEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2
Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.
Lebih terperinciAlat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Alat Ukur Listrik K PENDAHULUAN Drs. Purwanto Fadjar, H.M. Dwa Desa Warnana, M.Si. ita sudah biasa menggunakan peralatan teknik, yang sebagian besar terdiri dari alat-alat listrik. Listrik yang
Lebih terperinciLVDT (Linear Variable Differensial Transformer)
LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah
Lebih terperinciSCADA dalam Sistem Tenaga Listrik
SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik Karakteristik Dasar Sensor Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com SCADA dalam Sistem Tenaga
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI-PARALEL
RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh
Lebih terperinciPengenalan SCADA. Karakteristik Dasar Sensor
Pengenalan SCADA Karakteristik Dasar Sensor Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Pengenalan SCADA - 03 1 Karakteristik Dasar
Lebih terperinciDasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah
Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus
Lebih terperinci3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Pemasangan Sistem Telemetri dan Rangkaian Sensor
3.3.3 Perancangan dan Pembuatan Rangkaian Mekanis Rangkaian mekanik berfungsi untuk menunjang mekanisme gerak vertikal. Pada platform yang akan dibuat pembuatan rangkaian ini menggunakan komponen mekanik
Lebih terperinciSupervisory Control and Data Acquisition. Karakteristik Dasar Sensor
Supervisory Control and Data Acquisition Karakteristik Dasar Sensor Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Supervisory Control
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciLab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET
BAB 5 MAGNET 1. MAGNET DAN MEDAN MAGNET Efek magnet telah diketahui dan dimanfaatkan manusia jauh sebelum mengenal listrik. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara (U) dan selatan (S) atau NORTH dan
Lebih terperinciTelemetri dan Pengaturan Remote
Telemetri dan Pengaturan Remote Karakteristik Dasar Sensor Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Tele & Remote - 02 1 Karakteristik
Lebih terperinciHUKUM INDUKSI FARADAY
HUKUM INDUKSI FARADAY Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik. Untuk membuktikan kebenaran
Lebih terperinciJEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :
JEMBATAN ARUS SEARAH 1. PENDAHULUAN Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti : - tahanan - induktansi - kapasitansi - parameter rangkaian lainnya, yang diturunkan
Lebih terperinciPROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO
PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO 1. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui kondisi isolasi trafo 3 fasa Untuk mengetahui apakah ada bagian yang hubung singkat atau tidak 2. Alat dan Bahan : Trafo
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Februari Penyusun. Janulis P.Purba. iii
KATA PENGANTAR Sajian materi Rangkaian Listrik 1 atau Rangkaian Elektrik 1 ini diharapkan dapat membantu dan melengkapi perkuliahan Rangkaian Elektrik 1, di samping dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
Lebih terperinciBAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Sensor dan Tranduser Contoh Soal Ringkasan Latihan Assessment Pada sistem pengendalian loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciPeralatan Elektronika
Peralatan Elektronika Peralatan Elektronika adalah semua peralatan yang dipergunakan oleh manusia dengan mempergunakan prinsip kerja elektronika. Sebagai contoh : 1. Alat ukur 2. Alat kontrol industri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dan perkembangan itu meliputi para pelaku usaha didunia industri untuk membuat produk yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Lebih terperinciGambar 1. Stepper Motor Variabel reluctansi 1 Phase [ 7 ]
I. Motor Stepper Motor stepper bekerja terutama untuk merubah digital kode input kebentuk posisi output shaft yang diinginkan. Ada dua macam jenis dari motor stepper, dimana letak perbedaannya pada rotornya.
Lebih terperinciLembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
6 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Sistem Kontrol Kata kontrol atau pengendalian mempunyai arti mengatur, mengarahkan dan memerintah. Dengan kata lain bahwa sistem pengendalian adalah susunan komponen - komponen
Lebih terperinciElektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1
Sensor Digital Missa Lamsani Hal 1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik. Suhu merupakan suatu besaran, karena dapat diukur, dipantau dan dapat
Lebih terperinci05D Peralatan apakah yang kita gunakan untuk mengukur arus listrik? A. ohmmeter B. wavemeter C. voltmeter D. ammeter
Dasar-Dasar Listrik Prefiks Metric, sp. pico, nano, micro, milli, centi, kilo, mega, giga Konsep, unit dan pengukuran arus, tegangan Konsep kumparan dan insulator Konsep rangkaian yang tersambung dan terputus
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 3 PEDOMAN UMUM... 3 PERCOBAAN Teori Dasar Prosedur Percobaan Ringkasan...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 3 PEDOMAN UMUM... 3 PERCOBAAN 1... 5 1. Teori Dasar... 5 2. Prosedur Percobaan... 6 3. Ringkasan... 7 PERCOBAAN 2... 8 1. Teori Dasar... 8 2. Prosedur Percobaan...
Lebih terperinciEFEK PEMBEBANAN Cara membuat Voltmeter
EFEK PEMBEBANAN Efek pembebanan itu adalah akibat dari proses pengukuran oleh alat ukur Ammeter dan Voltmeter yang menyebabkan berkurangnya nilai arus yang mengalir pada sebuah rangkaian tersebut. Karena
Lebih terperinciKESALAHAN PENGUKURAN
KESALAHAN PENGUKURAN Kesalahan pada sistem pengukuran atau disebut juga eror dapat dibagi menjadi dua, yaitu eror yang muncul selama proses pengukuran dan eror yang muncul kemudian akibat sinyal pengukuran
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR KELOMPOK : 2 PENYUSUN : Efriza Diningrat ( 1215020007 ) NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dian Riyani ( 1215020006 ) Drianto Darmawan (
Lebih terperinciGENERATOR SINKRON Gambar 1
GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN
BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN 2.1. C-V Meter Karakteristik kapasitansi-tegangan (C-V characteristic) biasa digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.
Pengantar Rangkaian Listrik Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Tujuan Mata Kuliah : Konsep dasar Rangkaian Elektrik, Hulum Hukum dasar rangkaian Listrik serta teknik dasar yang di pakai untuk
Lebih terperinciSTUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN
Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105
Lebih terperinciV. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik
V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA
50 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan rangkaian yang telah dibuat bekerja sesuai dengan landasan teori yang ada dan sesuai dengan tujuan pembuatan
Lebih terperinciBab VI. Motor Stepper
Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri
Lebih terperinci