FISIP. Jurna lilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FISIP. Jurna lilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017"

Transkripsi

1 Jurna l Unsyiah Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun Minat Beli Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala Meldiana, Mahyuzar Program Studi IlmuKomunikasi,, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian ini berjudul Efektivitas Promosi SFS (shoutout for shoutout) di Instagram dalam Membangun Minat Beli Masyarakat Syiah Kuala. Promosi bertujuan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon pelanggan untuk membeli produk tersebut, hal itu dilakukan oleh para online shop yang memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media untuk melakukan promosi, salah satunya dengan melakukan promosi SFS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas promosi SFS yang dilakukan di media sosial Instagram dalam membangun minat beli konsumen. Teori yang digunakan adalah teori Hierarchy of Effectdengan memperhatikan tiga proses keefektivitasan iklan sebelum konsumen mengambil keputusan pembelian yaitu efek kognitif, afektif dan konatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, observasi partisipatif pasif, dan dokumentasi terhadap tujuh informan. Pemilihaninforman dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menentukan informan berdasarkan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, promosi SFS yang ditampilkan di Instagram sudah berjalan efektif dalam membangun minat beli konsumen, akan tetapi beberapa informan masih merasa terganggu dengan banyaknya promosi yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya jeda. Dari tujuh informan tersebut, empat diantaranya tidak pernah melakukan pembelian melalui promosi SFS akan tetapi mereka hanya sampai pada tahap Corresponding Author : meldiana50@gmail.com 30 JIM Unsyiah: AGB, Vol , Mei 2017: 30-46

2 Jurnal Unsyiah afektif saja, sedangkan tiga informan lainnya melakukan pembelian melalui promosi SFS ini. Kata Kunci: Promosi, SFS (shoutout for shoutout), Efektivitas, Instagram, Minat Beli ABSTRACT The title of this study is The Effectiveness of SFS (shoutout for shoutout) Promotion of Instagram in Building the Buying Interest of Syiah Kuala Society. The promotion aimed to communicate the superiority of product and to persuade the prospective customers to buy the product. This study aimed to find out how the effectiveness of SFS promotion which was done in social media Instagram in building the buying interest of customers. The theory which was used in this study is Hierarchy of effect theory, which observed three processes of Aduertisement Effectiveness before the customers take decision of buying i.e. the cognitive effect, affective effect, and conative effect. The method which was used in this study is qualitative method by using descriptive opproach. The technique of collecting data which was used in this study were unstructured interview, passive participative observation, and documentation toward eight informants. The informant was chosen by using purposive sampling technique, which determined the informants according to some criteria. According to the result of the study, SFS promotion which was shown in Instagram had work effectively in building the buying interest of the costumers, yet some informants still feel disturbed by a lot of promotion that were done constantly without any respite. From the seven informants, four of them never did a purchase through SFS promotion, but they only reached the affective effect. Meanwhile, the other three informants did a purchase through this SFS promotion. Key Words : Promotion, SFS, Effectiveness, Instagram, Buying Interest. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

3 Jurnal Unsyiah PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan sektor pemasaran internet di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat masyarakat lebih memilih berbelanja melalui internet yaitu disebabkan oleh semakin tingginya kesibukan yang dimiliki oleh seseorang sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja dengan mengunjungi toko atau pusat perbelanjaan, selain itu kemacetan di Ibukota juga turut menyebabkan banyaknya orang beralih pada aktivitas belanja online. Tidak hanya itu, faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah meningkatnya penawaran smartphone dan layanan internet yang murah dan cepat, sehingga dengan adanya faktor-faktor tersebut, pada era modern sudah tidak mungkin lagi masyarakat secara individual menawarkan produknya secara door to door. Perkembangan bisnis online semakin maju, begitu pula dengan peralihan masyarakat dalam penggunaan jejaring sosial yang semakin berubah. Beberapa tahun lalu facebook menjadi jejaring sosial nomor satu, kini jejaring sosial Instagram lah yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai lahan untuk berbisnis. Instagram saat ini menjadi sasaran utama bagi seseorang yang ingin mencoba berjualan didunia online. Kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh akun onlineshopdi Instagram, adalah menggunakan Shoutout For Shoutout. Pada kegiatan shoutout for shoutout ini para onlineshop bisa saling mengiklankan terdiri dari satu onlineshop bahkan hingga puluhan jumlah akun onlineshop. Dalam kegiatan Shoutout For Shoutout ini pula pemilik onlineshop dengan mudah mendapatkan followers yang sangat mudah dan efisien. Melalui kegiatan Shoutout For Shoutout ini pula pemilik onlineshop tidak perlu mengeluarkan biaya secara nyata untuk mengiklankan produknya, melainkan bayaran yang dikeluarkan untuk mengiklankan produknya melalui jasa yaitu dengan cara si pemilik onlineshop tersebut mengiklankan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

4 Jurnal Unsyiah kembali onlineshop orang lain yang sudah terlebih dulu melakukan perjanjian satu sama lain (Rodiah & Listiani, 2016: 198). Strategi komunikasi pemasaran melalui sistem SFS kini mulai banyak digunakan oleh para online shop di Instagram karena dianggap memberikan kemudahan dalam menjangkau pelanggan maupun menambah jumlah pengikut (followers). Namun, beberapa followers akan merasa terganggu oleh banyaknya iklan yang dipromosikan secara terus menerus tanpa adanya jeda, dan akan berdampak pada kurangnya minat beli konsumen terhadap barang dagangan yang diiklankan sehingga kemungkinan untuk di block atau unfollow sangat besar. Dapat juga dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antar stimulus (pemasaran) dan respon yang timbul dari konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon yang positif, sebaliknya jika stimulus tidak bisa memberikan daya tarik kepada konsumennya, maka akan tercipta respon yang negatif. Dari latar belakang permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas promosi SFS yang ditampilkan di media sosial Instagram dalam membangun minat beli konsumen. Kemudianhasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap kajian-kajian ilmu komunikasi, khususnya bidang komunikasi pemasaran, dan memperluas wawasan pengetahuanpembaca mengenai proses pengambilan keputusan pembelian serta cara konsumen menggunakan periklanan dalam proses pembelian. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori Hierarchy of Effect yang merupakan salah satu kajian awal dari efek media massa, adanya penentuan perencanaan komunikasi, dan efek informasi yang penting dengan memperhatikan tingkat perubahan sikap dan perilaku konsumen yang menimbulkan hubungannya antara tiga perubahan dalam waktu yang cukup panjang. Tujuan dari teori hierarchy of effect ini adalah untuk memahami bagaimana cara konsumen mengambil Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

5 Jurnal Unsyiah keputusan pembelian, serta bagaimana konsumen menggunakan periklanan dalam proses pembelian. Robert Lavidge dan Gary Steiner membagi proses pembelian pada setiap tahapan-tahapan komponennya menjadi tujuh tahapan: (1)belum/tidak menyadari, (2) menyadari, (3) mengetahui/mengenal, (4) menyukai, (5) preferensi, (6) merasa pasti, (7) melakukan pembelian (Macfoedz, 2010: 25). Dari ketujuh tahapan tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga proses efektivitas iklan yaitu menyadari atau mengetahui akan produk (efek kognitif), mengembangkan perasaan dan sikap terhadap produk (efek afektif), dan mengambil keputusan untuk membeli produk (efek konatif). Menurut Horton (1991: 56) model hierarchy of effect ini memperlihatkan enam tahapan mental konsumen dalam suatu proses komunikasi yang mengarah pada tujuan akhir yaitu pengkonsumsian suatu produk. Stages Hierarchies of Effects (tahap) Awareness (Menyadari) COGNITIF Knowledge (kognitif) (Memahami) Liking (Menyukai) Preference AFFECTIVE (Memilih) (afektif) Conviction (Meyakini) Purchase CONATION (Membeli) (konasi) Gambar 2.1 Hierarchy of Effects Model (Belch & Belch, 2001: 148) Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

6 Jurnal Unsyiah Keenam tahapan ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar dari proses psikologi yaitu: kognitif, afektif, dan konasi (Hanna & Wozniak, 2001: 183). Tahap Kognitif, aspek kognitif merupakan proses komunikasi yang pertama kali dialami ketika menghadapi suatu objek sikap, yaitu ketika individu menerima informasi atau pengetahuan akan suatu merek atau produk. Aspek kognitif meliputi tahap awareness yaitu tahap sadar kenal akan suatu merek atau produk tertentu; tahap knowledge yaitu dimana konsumen menerima informasi mengenai suatu produk, sehingga ia memiliki pengetahuan terhadap produk atau merek. Pada tahap awareness, jika target audience tidak sadar (unaware) akan sebuah produk atau merek, maka tugas komunikasi adalah untuk membangun kesadaran (aware) terhadap produk, hal ini termasuk rekognisi dan pengulangan nama produk (Kotler, 2001: 555). Penerapannya pada penelitian ini adalah ketika promosi SFS ini dilakukan secara berulang-ulang dengan menawarkan produk di akun online shop yang sama, hal ini dilakukan untuk membangun awareness para pengguna Instagram yang melihatnya. Tahap Afektif, aspek afektif merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan perasaan manusia, yaitu reaksi atau perasaan positif atau negatif individu mengenai suatu objek sikap (feeling of like or dislike). Hal ini terjadi setelah individu mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap objek sikap berdasarkan tahap kognitif. Aspek ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu: liking (menyukai), preference (memilih), dan conviction (meyakini). Tahap liking adalah perasaan suka atau tidak suka konsumen akan suatu merek. Tahap selanjutnya adalah preference, yaitu ketika konsumen lebih dari sekedar suka tetapi cenderung sudah memiliki ketertarikan yang lebih akan suatu merek dibandingkan merek lainnya. Brand preference, yaitu pilihan konsumen terhadap suatu produk dibandingkan dengan produk sejenis lainnya (kompetitor), biasanya dihasilkan dari pengalaman yang menyenangkan terhadap hal tersebut jika menghasilkan ketidaksukaan maka konsumen akan beralih ke produk lain (Rosenberg, 1995: Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

7 Jurnal Unsyiah 172). Kemudian tahap selanjutnya adalah conviction, yaitu keadaan dimana konsumen yakin akan membeli sebuah produk. Keyakinan konsumen akan suatu merek tersebut dapat mengarahkan konsumen pada tahap purchase, yaitu tahap akhir dimana konsumen melakukan pembelian pada suatu merek produk. Opini seseorang yang dibuat berdasarkan suatu keyakinan akan sangat sulit untuk diubah, maka pengiklan yang dapat membangun keyakinan pada target audiencenya dapat mencapai keuntungan kompetitif yang kuat. Dalam tahap afeksi inilah dimana sikap pada promosi SFS yang ditampilkan di Instagram akan diteliti, sejauh mana hal tersebut dapat berdampak kepada keputusan pembelian. Tahap Konatif, tahap terakhir dari model ini meliputi tindakan dimana konsumen telah mengetahui kelebihan produk, khalayak merasa yakin bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya. Kecenderungan untuk merespon dalam berbagai cara mengenai suatu objek sikap. Hal ini sebagai manifestasi dari perasaan yang terbentuk sebelumnya dari tahap afektif. Dari keyakinan akan pentingnya produk, khalayak akan melakukan tindakan pembelian (purchase). Yang dimaksud dengan purchase yaitu instruksi yang berasal dari diri konsumen untuk membeli produk atau untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan periklanan. Terkait dengan penelitian ini, teori Hierarchy of Effect sangatlah cocok dalam menarik minat beli yang dilakukan oleh konsumen. Teori ini lebih melihat apakah konsumen akan menyadari produk, mengetahui produk, menyukai produk, niat untuk membeli produk, yakin dengan produk, dan membeli produk yang ditampilkan melalui pesan promosi SFS di media social Instagram serta bagaimanacara konsumen dalam mengambil keputusan pembeliannya. Efek informasi atau pesan yang ditampilkan melalui promosi SFS ini pun akan berdampak ada perubahan perilaku konsumen berdasarkan dengan keefektivitasan iklanya itu kognitif, afektif, dan konatif. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa teori Hierarchy of Effecti ini sangat berpengaruh pada keputusan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

8 Jurnal Unsyiah pembelian serta sejauhmana efektivitas promosi SFS yang ditampilkan di media social Instagram. Promosi SFS (Shoutout for Shoutout) Efektifitas iklan yang ditampilkan di Instagram Teori Hierarchy of Effect Minat Beli Masyarakat Sumber: peneliti Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Penentuan lokasi penelitian bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Pengambilan lokasi penelitian didasarkan oleh data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan tingkat usia produktif pengguna Instagram yaitu tahun yang lebih banyak pada Kecamatan Syiah Kuala. Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Herdiansyah (2012: 9) penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

9 Jurnal Unsyiah konteks sosial secara alamiah dan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, keterlibatan teori pada penelitian kualitatif hanya sebatas permasalahan penelitian saja, tidak berfungsi sebagai identifikasi dari arah penelitian, tujuan penelitian, atau pun pertanyaan penelitian yang dikemukakan (Creswell dalam Herdiansyah, 2012: 89). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana dalam penelitian ini menggambarkan keefektivitasan promosi SFS yang ditampilkan di Instagram dalam membangun minat beli masyarakat. Jenis penelitian deskripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta dan sifat populasi atau objek tertentu secara sistematis, factual dan akurat (Kriyantono, 2006: 67). Subjek penelitian yang dimaksud penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Syiah Kuala usia antara tahun, karena berdasarkan survey yang dilakukan oleh situs Social On The Rocks bahwa usiaantara tahun merupakan usia produktif pengguna Instagram. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive,yaituteknik untuk memilih kelompok dan lokasi tertentu untuk diteliti, kemudian menggunakan kriteria untuk memilih siapa dan hal apa yang akan diteliti. Kriteria untuk penarikan sampel tersebut haruslah jelas dan sistematis, dan sering kali berdasar pada sudut pandang yang peneliti dapatkan dari interaksi sejumlah kelompok (Tohirin, 2013: 38). Adapun kriteria-kriteria informan dalam penelitian ini yaitu: 1. Informan merupakan masyarakat kecamatan Syiah Kuala usia antara tahun. 2. Informan merupakan masyarakat yang menggunakaninstagram. 3. Informan merupakan masyarakat yang tahun mengenai promosi SFS (shoutout for shoutout). Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

10 Jurnal Unsyiah No. Nama Informan Usia Masyarakat/Gampong Keterangan 1. Raudhah 22 tahun Lamgugob InformanUtama 2. Dessy Hafidha 25 tahun Lamnyong InformanUtama 3. Karunia Hidayati 20 tahun Kopelma Darussalam InformanUtama 4. Chadifa Nazela 18 tahun Lingke InformanUtama 5. Muhammad Suhail 24 tahun GampongPineung InformanUtama 6. VaragitaRizvina 18 tahun GampongPeurada InformanUtama 7. Faradilla 21 tahun Rukoh InformanUtama tahun - InformanPendukun g 9. ArdiyatmoBowolakson 32 tahun - InformanPendukun g Dalam penelitian ini, sumber data yaang digunakan ada 2, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan yang bersangkutan dengan melakukan wawancara. Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh langsung dari informan yaitu masyarakat yang tinggal di Kecamatan Syiah Kuala berkisar dari usia tahun dengan melakukan wawancara dan observasi. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari kepustakaan, jurnal, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini, diperlukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yaitu: (1) Wawancara, dilakukan kepada masyarakat Kecamatan Syiah Kuala usi tahun yang pernah melihat promosi SFS. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, (2) Observasi, inidilakukan untuk mengamati langsung bagaimana bentuk promosi SFS yang ditampilkan di Instagram. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif pasif,dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan seseorang yang akan diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut (Sugiyono, 2013: 64-66). Dengan menggunakan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

11 Jurnal Unsyiah observasi partisipan ini, maka data yang akan diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak, dan (3) Dokumentasi, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013:82). Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif untuk menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara serta observasi dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data melalui jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan. Miles dan Huberman (1992: 16) mengajukan model analisis data yang disebut sebagai model interaktif. Model interaktif ini terdiri atas tiga hal utama yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. (1) Tahap Reduksi data, proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan, (2) Tahap Penyajian Data, sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan (3) Tahap Penarikan Kesimpulan, adalah penarikan kesimpulan yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Hasil penjabaran berbagai data yang diperoleh, peneliti membuat kesimpulan yang merupakan hasil dari suatu penelitian agar mendapatkan penggambaran yang jelas. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan untuk menjawab rumusan masalah dengan bukti-bukti data yang valid. Kesimpulan menjurus kepada jawaban dari pertanyaan yang diajukan dan mengungkap what dan how dari temuan penelitian tersebut (Herdiansyah, 2009:179). Proses verifikasi hasil temuan ini dapat berlangsung singkat dan dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang (cross check) dengan temuan yang lainnya (Idrus, 2009:152). Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

12 Jurnal Unsyiah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Promosi merupakan strategi komunikasi pemasaran dimana suatu kegiatan mengkomunikasikan keunggulan produk serta dapat membujuk calon pelanggan untuk membeli produk tersebut. Promosi itu sendiri memiliki kontribusi dalam membangun kesadaran terhadap konsumen atas keunggulan suatu produk. Dalam penelitian ini promosi SFS yang ditampilkan di Instagram bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen mengenai suatu produk yang ditawarkan, serta menarik konsumen baru untuk melakukan pembelian yang lebih besar dan cepat atas produk dan jasa tertentu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kotler dan Keller (2009: 219) bahwa penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik pencoba baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat pembelian kembali pengguna yang jarang membeli. Promosi SFS merupakan kegiatan promosi yang dilakukan oleh akun online shop di Instagram, yang mana para online shop tersebut saling mempromosikan dan mengiklankan akun online shop lainnya hingga puluhan akun online shop. Melalui promosi SFS ini pemilik online shop dengan mudah mendapatkan konsumen baru tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk mengiklankan produknya, karena promosi SFS ini menggunakan sistem barter dalam pelaksanaannya. Menurut Willis-Aldridge, barter yang dimaksudkan disini yaitu bentuk barter yang melibatkan tukar-menukar barang atau jasa dengan siaran iklan (Morissan, 2011: 431). Suatu promosi atau iklan yang ditampilkan baik itu melalui media cetak, elektronik, maupun media sosial, harus mampu menimbulkan efek bagi konsumennya. Dengan kata lain promosi SFS ini disebut efektif apabila tercapainya tujuan ataupun sasaran informasi yang telah disampaikan seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994: 16) yang menyatakan bahwa efektivitas yaitu suatu pengukuran dimana tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

13 Jurnal Unsyiah Robert Lavidge dan Gary Steiner membagi proses pembelian pada setiap tahapan-tahapan komponennya menjadi tujuh tahapan; (1) belum/tidak menyadari, (2) menyadari, (3) mengetahui/mengenal, (4) menyukai, (5) preferensi, (6) merasa pasti, (7) melakukan pembelian (Macfoedz, 2010: 25). Dari ketujuh tahapan tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga proses efektivitas iklan yaitu menyadari atau mengetahui akan produk (efek kognitif), dimana pemanfaatan media sosial Instagram sebagai media berbelanja online sangatlah berpengaruh kepada pengetahuan konsumen yang merupakan pengguna aktif Instagram. Media sosial Instagram memudahkan penggunanya untuk melihat suatu akun online shop dengan menampilkan berbagai promosi-promosi yang dilakukan salah satunya yaitu promosi SFS. Informasi yang disampaikan mengenai produk yang ditawarkan dalam promosi SFS sangatlah beragam, sehingga konsumen atau pengguna Instagram yang melihatnya menyadari akan adanya produk yang diiklankan dan akan mengubah konsumen yang awalnya tidak mengetahui tentang produk yang ditawarkan menjadi tahu tentang produk tersebut, serta memudahkan konsumen untuk mencari produk yang mereka inginkan sesuai dengan selera. Kedua, mengembang perasaan dan sikap terhadap produk (efek afektif), setelah adanya pengetahuan dan kesadaran konsumen mengenai suatu produk yang dipromosikan melalui promosi SFS, maka akan adanya rangsangan emosional yang muncul dari benak konsumen, dimana konsumen akan merasakan perasaan suka atau tidak suka tentang apa yang diinformasikan mengenai produk yang ditawarkan. Dengan adanya promosi SFS di Instagram yang menampilkan foto dengan caption atau keterangan foto yang dikemas semenarik mungkin sehingga konsumen merasa tertarik untuk melihat akun online shop yang dipromosikan. Tidak hanya itu, promosi SFS ini mempromosikan berbagai macam produk dari beberapa akun online shop yang berbeda-beda sehingga konsumen dengan mudah mendapatkan dan memilih produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

14 Jurnal Unsyiah Ketiga, mengambil keputusan untuk membeli produk (efek konatif). Informasi yang disampaikan melalui promosi SFS yang telah mengubah kesadaran konsumen dan rangsangan yang muncul dari benak konsumen baik itu perasaan suka maupun tidak suka akan menimbulkan tindakan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan melalui promosi SFS. Dari 7 informan yang peneliti wawancara 3 informan diantaranya membeli produk dari suatu akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. Informan tersebut melakukan pembelian yang didasarkan karena kebutuhan dan keinginan yang timbul dari diri mereka serta mereka merasa puas dengan produknya dan sesuai dengan apa yang diiklankan sehingga kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang semakin besar. Sedangkan 4 informan lainnya tidak pernah mencoba untuk membeli produk melalui promosi SFS, karena mereka menganggap bahwa akun online shop yang dipromosikan tersebut masih belum bisa dipercaya dan dianggap terlalu mengganggu karena banyaknya promosi yang dipromosikan dalam satu akun, sehingga konsumen belum tertarik untuk melakukan pembelian melalui promosi SFS. Dalam proses minat beli biasanya perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1995: 10)minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benarbenar dilaksanakan. Dalam penelitian ini proses membangun minat beli diawali dengan kesadaran dan pengetahuan yang telah konsumen miliki dengan adanya promosi SFS yang ditampilkan secara beragam dan bervariasi sehingga konsumen dengan mudah mengetahui produk apa saja yang ditawarkan melalui promosi SFS ini, kemudian muncul rangsangan emosional dari benak konsumen yaitu suka atau tidak suka, niat untuk membeli dan keyakinan terhadap produk yang dipromosikan dengan menyebarluaskan foto yang disertai dengan keterangan foto Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

15 Jurnal Unsyiah yang telah dikemas semenarik mungkin sehingga konsumen yang telah menyadari akan produk yang ditawarkan menjadi tertarik dan berminat untuk membuka akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS ini. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari 7 informan yang peneliti wawancara, 4 diantaranya tidak pernah melakukan pembelian melalui promosi SFS akan tetapi mereka hanya sampai pada tahap afektif saja, sedangkan 3 informan lainnya melakukan pembelian melalui promosi SFS ini. Dapat disimpulkan juga bahwa efektivitas promosi SFS (Shoutout for Shoutout) dalam membangun minat beli masyarakat Syiah Kuala melewati tiga proses efektivitas iklan sebelum mengambil keputusan pembelian, yaitu; 1) efek kognitif, pada efek ini informasi produk yang disampaikan melalui promosi SFS akan mengubah kesadaran dan pengetahuan konsumen, dalam hal ini konsumen akan melihat dan mengikuti akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. 2) efek afektif, setelah konsumen sadar dan tahu akan produk yang ditawarkan melalui promosi SFS ini, kemudian timbul rangsangan emosional yang konsumen rasakan seperti perasaan suka, niat untuk membeli, dan keyakinan terhadap suatu produk dari akun online shop yang dipromosikan melalui promosi SFS. 3) efek konatif, pada efek ini merupakan keputusan pembelian apabila konsumen telah yakin dengan produk yang ditawarkan, dalam penelitian ini hanya tiga informan yang mengambil keputusan untuk membeli produk dari promosi SFS. Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram agar lebih terpercaya dalam menawarkan suatu produk. 2. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram khususnya yang melakukan promosi SFS agar menambahkan jeda disetiap promosinya atau Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

16 Jurnal Unsyiah pun mengurangi jumlah akun yang dipromosikan sehingga pengguna Instagram lebih focus kepada produk apa-apa saja yang dipromosikan dan tidak mengganggu followers lainnya. 3. Disarankan untuk pemilik akun online shop di Instagram untuk menggunakan media sosial lainnya selain Instagram atau membuat website resmi dalam menawarkan produknya agar pengguna media sosial lainnya dapat mengetahui dan menyadari tentang produk yang ditawarkan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Belch, George E., Michael A. Belch Advertising and Promotion: An. Integrated Marketing Communication Perspective. Fourth Edition. Boston: McGraw Hill. Hanna, N, & Wozniak, R Consumer behavior: An applied approach ed. New Jersey: Addison Wesley Publishing Company. Herdiansyah, Haris Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Idrus, Muhammad Metode Penelitian Ilmu Sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kinnear, Thomas C. And James R. Taylor. (1995). Marketing Research: An Applied Approach. McGraw Hill Text. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane Manajemen Pemasaran: Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Machfoedz, Mahmud Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu. Miles, M.B & Huberman, A.M Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

17 Jurnal Unsyiah Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morissan Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rodiah, Dian & Listiani, Endri Shoutout for Shoutout As Media Beriklan Onlineshop di Jejaring Sosial Instagram. Volume 2, No. 1. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bandung. Ruslan, Rosady MetodePenelitian: Public relations &komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. Sugiyono MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta. Tohirin MetodePenelitianKualitatifDalamPendidikandanBimbinganKonseling: PendekatanPraktisuntukPenelitiPemuladanDilengkapidenganContohTran skriphasilwawancara Serta Model Penyajian Data. Jakarta: Rajawali Pers. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI

BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI BAB 2 TUJUAN, PERMASALAHAN DAN SOLUSI KOMUNIKASI II. 1 Tujuan Pemasaran Meraih nasabah baru Mempertahankan nasabah reguler Niaga Mapan Xtra Meningkatkan pangsa pasar menjadi 25% dari market share Niaga

Lebih terperinci

Raudzah Akhlakulkarimah 1), Nur Anisah 2) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

Raudzah Akhlakulkarimah 1), Nur Anisah 2) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala EFEKTIVITAS KEGIATAN PUBLIC RELATIONS ONLINE MELALUI WEBSITE SEBAGAI PENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI HOTEL BAYU HILL TAKENGON (THE EFFECTIVENESS OF ONLINE PUBLIC RELATIONS ACTIVITY THROUGH WEBSITE AS MARKETING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran di Indonesia semakin meningkat pesat. Sekjend Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Melalui berbagai macam pengujian dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan yang nyata antara respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari pemasaran

Lebih terperinci

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN Banyaknya kompetitor dan kemunculan produk baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan pasar teh di Indonesia semakin berwarna. Masing-masing produsen melakukan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan penggunaan internet dalam proses pemasaran produk dan jasa telah mengubah bentuk komunikasi yang semula bergantung

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER Volume 2 Nomor 4, November 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER (Studi Pada Fotografer Freelance Banda Aceh) The Effectiveness Website as a Place of Promotion

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen 8 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen Disadari ataupun tidak, revolusi digital telah membuka pintu seluas-luasnya terhadap customization produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Alasan peneliti memilih menggunakan metode kualitatif adalah karena metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Peneliti memiliki tujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BENTUK KOMUNIKASI PEMASARAN SHOUTOUT FOR SHOUTOUT OLEH ONLINE SELLER DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

EFEKTIVITAS BENTUK KOMUNIKASI PEMASARAN SHOUTOUT FOR SHOUTOUT OLEH ONLINE SELLER DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM EFEKTIVITAS BENTUK KOMUNIKASI PEMASARAN SHOUTOUT FOR SHOUTOUT OLEH ONLINE SELLER DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SKRIPSI Disusun oleh ARDHILA RADHIA OCTARIANI NIM: 071211533002 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara digital atau online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Julian (2012;32) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN M. Rifa i dan Hamidi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang m.rifa i@unitri.ac.id ABSTRAK Promosi online adalah kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Periklanan Kata iklan berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

Giat Riyadi B

Giat Riyadi B ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN YAMAHA MIO DI TELEVISI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI IKLAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. Menurut Marshall

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS (Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Tulis Siswa melalui Twitter dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sebuah perusahaan dalam menarik calon konsumen agar memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sebuah perusahaan dalam menarik calon konsumen agar memiliki nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama kesuksesan adalah berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan dalam menarik calon konsumen agar memiliki nilai dan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Kombinasi dari strategi yang digunakan Fitbar dalam mengelola reputasi PT Kalbe Nutritionals adalah Strategi Dorong (Push Strategy) dan Strategi Tarik (Pull Strategy). Strategi

Lebih terperinci

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 Peran Celebgram Endorser Dalam Proses Pengambilan Keputusan Membeli Pakaian Wanita Di Instagram Pada Mahasiswi Universitas Syiah Kuala (Role of Celebgram Endorser in the Process of Female Clothes Buying

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Salah satu teknologi yang berkembang paling pesat adalah internet. Seperti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity

Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity 1 Tri Purwadi, 2 M.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

Kajian Hubungan Antara Iklan Di Media Sosial Dengan Minat Beli Konsumen

Kajian Hubungan Antara Iklan Di Media Sosial Dengan Minat Beli Konsumen Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Kajian Hubungan Antara Iklan Di Media Sosial Dengan Minat Beli Konsumen 1 Meri Junia, 2 Udung Noor Rosyad 1,2 Bidang Kajian Manajemen Komunikasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, masyarakat mulai mengembangkan bidang usaha-nya bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya mengenai pengaruh Instagram bisnis sebagai media marketing terhadap niat beli, penulis dapat menyimpulkan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pemasar menggunakan seluruh alat atau unsur-unsur pemasaran secara

BAB I PENDAHULUAN. para pemasar menggunakan seluruh alat atau unsur-unsur pemasaran secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, kompleks dan serba tidak pasti, menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Di dalam bersaing, para pemasar menggunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online

Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP DAN TINGKAT BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (STUDI EKSPLANATIF PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP OPPO DALAM PROGRAM TELEVISI X-FACTOR INDONESIA DAN TINGKAT

Lebih terperinci

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. + Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Philips. Untuk memperkenalkan produk dari ketiga sektor Philips, yaitu: sektor Lighting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui mengetahui studi dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun

Lebih terperinci

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan 20 Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan memperhatikan sebuah pesan, yaitu (Griffin, 1997:223)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

PENGARUH PESAN MEME PENDIDIKAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERKULIAHAN

PENGARUH PESAN MEME PENDIDIKAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERKULIAHAN Volume 2, Nomor 2:95-107, Mei 2017 PENGARUH PESAN MEME PENDIDIKAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERKULIAHAN (Penelitian Terhadap Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Snack Ribut adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk makanan yaitu berupa roti dan bolu-bolu yang dapat menjadi kebutuhan sehari-hari konsumen sebagai sarapan pagi

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan kompetitif dalam dunia bisnis merupakan faktor pendongkrak bagi perusahaan untuk selalu berkembang. Faktor ini juga yang mengharuskan suatu perusahaan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Merumuskan Tujuan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Pengaruh Internet Promotion Media yang Digunakan Nusatrip.Com terhadap Minat Beli Masyarakat Effect Promotion Internet Media used Nusatrip.Com Aganinst Society

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Brand Baru Surabaya Suites Hotel

Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Brand Baru Surabaya Suites Hotel JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Brand Baru Surabaya Suites Hotel Jessica Lo, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verifikasi, tetapi berbeda dengan hipotesis ( Basri, 2008: 77). Teori juga disebut kerangka referensi atau skema

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Penyajian Pesan pada Situs Traveloka dengan Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Membeli Tiket Pesawat dan Hotel (Studi Korelasional pada Member

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PONG-PONG CAFE LAMONGAN Ratna Handayati Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,

Lebih terperinci