BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan desain after only control group design yaitu mengamati variabel hasil pada saat yang sama terhadap kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, setelah perlakuan diberikan kepada kelompok perlakuan. (18-19) Banyaknya perlakuan dalam kelompok ini adalah 5 perlakuan yaitu perlakuan dengan konsentrasi 0,01%, 0,03%, 0,05%,0,07%, 0,09%. Desain penelitian yang akan dipakai adalah sebagai berikut : (18-19) E (Kelompok eksperimen) : T 1 O 1 T 2 O 2 T 3 O 3 T 4 O 4 C (Kelompok kontrol) : O 5 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Keterangan : T 1-4 : Adalah perlakuan dengan pemberian granula ekstrak umbi gadung dalam beberapa tingkat dosis terhadap kelompok eksperimen. O1-4 : Adalah pengamatan (observasi) terhadap jumlah larva Aedes aegypti yang mati setelah periode pengamatan tertentu pada kelompok yang diberi perlakuan. O5 : Adalah control, tidak mengalami perlakuan.. 21

2 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah larva Aedes aegypti instar III, dengan pertimbangan dalam instar tersebut larva nyamuk sudah lengkap terbentuk alatalat organ tubuh dan relative stabil terhadap pengaruh lingkungan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 25 ekor setiap unit perlakuan, dengan pertimbangan untuk eksperimen larva ekor (WHO), pada masing-masing perlakuan. Banyaknya ulangan (replikasi) dalam eksperimen dihitung dengan rumus sebagai berikut : Tabel 3.1 Rumus Replikasi (t 1) (r 1) 15 Keterangan : t : Jumlah perlakuan (18) r : Jumlah ulangan (18) ( t-1 ) ( r-1) 15 ( 5-1 ) ( r-1) 15 4r r 19 r 4,75 r 5 Jadi ulangan yang dilakukan pada masing-masing perlakuan 5 kali ulangan, sedangkan jumlah perlakuan adalah 5. Jadi jumlah perlakuan setelah ulangan adalah 25 kali. Jumlah larva yang dibutuhkan pada tiap-tiap perlakuan adalah 25 ekor larva nyamuk Aedes aegypti instar III, sehingga jumlah seluruh larva yang dibutuhkan sebanyak 625 ekor larva larva Aedes aegypti instar III dengan perhitungan : 25 ekor x jumlah dosis yang digunakan x jumlah pengulangan = 25 x 5 x 5 = 625 ekor, ditambah 25 ekor untuk kontrol dan 25 ekor untuk persediaan jika larva nyamuk Aedes aegypti instar III sebagai bahan uji mati. 22

3 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kematian larva Aedes aegypti. 2. Variabel Bebasnya Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis granula ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) dengan dosis (0,01%, 0,03%, 0,05%,0,07%,0,09% ) 3. Variabel Perancu - ph Air - Suhu Air - Volume Air 4. Definisi Operasional a. Kematian larva nyamuk Aedes aegypti Jumlah larva nyamuk yang mati dalam mangkuk eksperimen yang diberi taburan granula ekstrak umbi gadung Dioscorea hispida Dennst selama pengamatan 24 jam dengan konsentrasi yang bertingkat, dari hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menilai efektifitas granula ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) sebagai larvasida Aedes aegypti. Skala : Rasio Satuan : Ekor b. Dosis granula umbi gadung Banyaknya dosis granula ekstrak umbi gadung yang dimasukkan ke dalam masing-masing mangkok eksperimen, dengan konsentrasi masing-masing : 0,01%, 0,03%, 0,05%, 0,07%, 0,09% yang dicampur dengan air. Skala : Ordinal Satuan : ml atau Persen(%) 23

4 c. Suhu Air Suhu air diukur berdasarkan skala tertentu menggunakan termometer, dalam hal ini dikendalikan dalam suhu kamar ( C). Satuan : Derajat Celcius ( C) Skala : Interval d. ph Air Derajat keasaman air pada media yang digunakan yang diukur dengan menggunakan ph indikator. ph yang dipakai normal yaitu 5,6-8,6 Satuan : - Skala : Interval e. Volume Air Banyaknya air yang digunakan dalam percobaan dalam hal ini adalah 100 ml untuk setiap perlakuan Satuan : ml Skala : Nominal D. Sediaan dan Lokasi Penelitian Sediaan bahan baku berasal dari Jepara. Proses pembuatan dari mulai pembuatan ekstrak sampai menjadi granula ekstrak umbi gadung yang sudah siap pakai dilakukan di laboratorium kimia Universitas Wahid Hasyim Semarang. Larva Nyamuk Aedes aegypti yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar III yang dikembangbiakkan dari laboratorium parasitologi UNIMUS dalam 1 kali perlakuan dibutuhkan 25 ekor larva nyamuk Aedes Aegypti instar III. Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium parasitologi UNIMUS. 24

5 E. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data a. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah larva yang mati dari setiap perlakuan dan dari hasil pengukuran data-data lain pada variabel perancu. Perhitungan presentase kematian larva uji dihitung dengan rumus sebagai berikut: Tabel 3.2 Rumus Hitung Presentase Kematian Larva Uji Apabila angka kematian larva pada kelompok kontrol kurang dari 5% maka diabaikan. Apabila angka kematian pada kelompok kontrol antara 5%-20% maka dikoreksi dengan rumus Abbot, yaitu: Keterangan : Tabel 3.3 Rumus Abbot A1 = Kematian setelah koreksi A = Kematian pada perlakuan C = Kematian pada kontrol b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari buku-buku, jurnal ilmiah, internet, dan hasil penelitian sebelumnya yang mendukung. 2. Prosedur Penelitian % kematian larva uji = jumlah larva uji yang mati x100% jumlah larva uji A 1 = A-C X 100% 100-C a. Bahan dan Alat yang Digunakan dalam Penelitian 1) Ekstrak umbi gadung, yang sudah berbentuk granula untuk bahan yang dicobakan pada larva Aedes aegepti 2) Larva Aedes aegepti instar III sebagai bahan utama yang diamati kematiannya setelah dilakukan pemberian ekstrak umbi gadung. 25

6 b. Pembuatan Ekstraksi dan Granula Ekstrak Umbi Gadung 1) Alat dan Bahan : a) Pisau untuk mengiris umbi gadung b) Blender untuk menghaluskan umbi gadung c) Loyang atau baskom d) Kain hitam e) Papan penjemuran f) Lemari drying g) Toples kaca h) Kain flanel i) Pengaduk j) Kipas angin k) Timbangan tepung l) Timbangan digital adventurer ohaus dengan ketelitian 0,001 m)memmert water bath untuk menguapkan pelarut n) Umbi gadung sebagai bahan utama pembuatan ekstrak o) 10 L Etanol 70% sebagai pelarut ekstrak Umbi gadung p) Amylum 2% (20-22,30) q) Aquades r) Ayakan 20 dan 25 mesh (31-35) s) Oven t) Kertas obat u) Plastik rekat v) Silika gel 2) Cara Kerja : a) Persiapan bahan baku : (28-29) Umbi gadung dibersihkan dari tanah dengan cara dicuci, dikupas, dipotong kecil-kecil, diangin-anginkan kemudian dijemur di sinar matahari dengan ditutup kain hitam dan dikeringkan lagi dengan lemari pengeringan (mesin drying) hingga kering setelah itu kemudian diblender sedikit demi sedikit tapi dengan kasar hal ini 26

7 dilakukan supaya nanti dalam proses perendaman dengan ethanol 70% zat aktif dapat terdorong keluar secara maksimal setelah itu bahan ditimbang dengan timbangan tepung. b) Ekstraksi dan Proses Granula Umbi Gadung (1) Untuk mengekstraksi umbi gadung dilakukan dengan maserasi yaitu direndam dalam pelarut etanol 70% selama 24 jam, di simpan dalam toples kaca tertutup rapat dan tidak boleh terkena sinar matahari. Tiap 24 jam sekali dilakukan pengadukan dengan tujuan agar bahan dapat benar-benar tercampur. (20-22) (2) Perlakuan ini dilakukan selama 2 kali untuk memastikan bahwa umbi gadung telah terekstrak dengan baik setelah itu pelarutnya diambil. (20-22) (3) Rendaman umbi gadung kemudian di saring dengan kain flanel dan diperas sampai cairan keluar. Cairan ethanol 70% yang sudah tercampur dengan bahan aktif di uapkan dengan menggunakan mammert water bath agar diperoleh ekstrak pekat. (34) (4) Ekstrak yang diperoleh lalu dicampur dengan amylum. Amylum terlebih dahulu dilarutkan ke dalam 50 ml aquades yang dingin dan diaduk pelan-pelan sampai tercampur. Kemudian amylum dicampurkan aquades yng telah dipanaskan dengan suhu 80 0 C sedikit demi sedikit sampai terjadi mucilago amylum. Selanjutnya mucilago amylum dicampurkan dengan larutan ekstrak gadung yang sudah dipecah dengan masing-masing konsentrasi, campuran mucilago amylum dan larutan ekstrak diulenin sampai kalis kemudian sediaan yang sudah jadi diayak dengan ayakan bertingkat dimulai dari ayakan 20 mesh, kemudian diayak lagi dengan 25 mesh. (35) Sediaan kemudian ditimbang dengan timbangan digital adventurer ohaus dengan ketelitian 0,001 27

8 (5) Sediaan yang sudah jadi kemudian di oven untuk mengeringkan dengan suhu 40 0 C selama 24 jam. Setelah diangkat diayak lagi dengan ayakan bertingkat yang sama, tujuannya untuk memastikan ukuran granula. (33-35) (6) Setelah di dapatkan ayakan 20 mesh, granula yang sudah jadi ditimbang masing-masing konsentrasi sesuai dengan perhitungan konsentrasi. (33-35) (7) Selanjutnya dibungkus dengan kertas obat dan ditutup dengan rapat untuk menghindari terjadinya kelembaban. Kemudian di masukkan ke dalam plastik rekat dan diberi silika gel yang fungsinya untuk menyerap kelembaban dan uap yang dihasilkan oleh bahan alami granula tersebut. (34) 1.Prosedur Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian granula ekstrak umbi gadung (Dioscore hispida Dennts) terhadap jumlah kematian larva Aedes aegypti instar III, untuk selanjutnya yang dapat mematikan larva Aedes aegypti instar III digunakan dalam penelitian. a) Bahan dan alat penelitian 1) Bahan yang digunakan a. Granula ekstrak Umbi gadung b. Larva nyamuk Aedes aegypti instar III c. Air sumur d. Aquades 2) Alat yang digunakan a. Gelas plastik sebagai media percobaan b. Gelas ukur sebagai pengukur volume air c. Nampan sebagai tempat media percobaan d. Pengaduk untuk mengaduk granula yang dicampur e. Thermometer untuk mengukur suhu air f. Kertas ph untuk mengukur tingkat keasaman media g. Pipet larva untuk mengambil larva 28

9 b) Cara kerja a. Disiapkan air sumur yang akan digunakan untuk perlakuan masingmasing 100ml,masukkan ke dalam gelas plastik yang digunakan sebagai media, kemudian diukur ph dan Suhu awalnya. Siapkan juga aquades 100 ml dalam gelas plastik untuk kontrol kemudian diukur ph dan suhu awalnya. b. Dimasukkan granula ekstrak umbi gadung dengan berbagai konsentrasi ke dalam air sumur yang sudah disiapkan, kemudian diaduk dengan pengaduk. c. Larva Aedes aegypti instar III di masukkan ke dalam cairan yang sudah dicampur dengan granula ekstrak umbi gadung dengan menggunakan pipet larva. d. Setelah selesai pengamatan selama 24 jam ph dan suhu air perlakuan dan kontrol diukur. e. Jumlah kematian larva Aedes aegypti instar III dihitung dan dicatat setiap konsentrasi. f. Selanjutnya dipilih konsentrasi granula umbi gadung yang dapat mematikan larva Aedes aegypti instar III untuk digunakan sebagai penelitian lanjutan. 2.Prosedur Penelitian untuk mengetahui LD 90 Eksperimen dilakukan dengan menggunakan pendekatan uji Bio Assay untuk larva. Dasar kerjanya adalah memasukkan larva dari spesies Aedes aegypti yang berasal dari koloni laboratorium ke dalam suatu tempat yang sudah disiapkan, kemudian diberi granula ekstrak umbi gadung. Maksud dan tujuan percobaan ini adalah dapat menilai langsung efektifitas racun larvasida yang dipakai. 29

10 a) Bahan dan alat penelitian 1) Bahan yang digunakan a. Granula ekstrak Umbi gadung b. Larva nyamuk Aedes aegypti instar III c. Air sumur d. Aquades 2) Alat yang digunakan a. Gelas plastik sebagai media percobaan b. Gelas ukur sebagai pengukur volume air c. Nampan sebagai tempat media percobaan d. Pengaduk untuk mengaduk granula yang dicampur e. Thermometer untuk mengukur suhu air f. Kertas ph untuk mengukur tingkat keasaman media g. Pipet larva untuk mengambil larva b) Cara kerja a. Dibuat campuran air sumur dengan granula ekstrak gadung dalam 5 konsentrasi yaitu 0,01%, 0,03%, 0,05%, 0,07%, 0,09% dengan 5 kali pengulangan. Digunakan granula ekstrak yang sama untuk tiap kali pengulangan. Rumus dalam pembuatan konsentrasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Rumus Pembuatan Konsentrasi V1 X M1 = V2 X M2 Keterangan : V1 : volume yang dicari M1 : konsentrasi awal V2 : volume yang diinginkan M2 : konsentrasi yang diinginkan 30

11 1) Konsentrasi 0,01% dengan perhitungan : V1 X M1 = V2 X M2 V1 X 100 = 100 X 0,01 V1 X 100 = 1 V1 = 1/100 V1 = 0,01 ml 0,01 ml ekstrak kental umbi gadung dicampur dengan 99,99 ml larutan mucilago amylum untuk mendapatkan konsentrasi 0,01%. 2) Konsentrasi 0,04% dengan perhitungan : V1 X M1 = V2 X M2 V1 X 100 = 100 X 0,03 V1 X 100 = 3 V1 = 3/100 V1 = 0,03 ml 0,03 ml ekstrak kental umbi gadung dicampur dengan 99,97 ml larutan mucilago amylum untuk mendapatkan konsentrasi 0,03%. 3) Konsentrasi 0,05% dengan perhitungan : V1 X M1 = V2 X M2 V1 X 100 = 100 X 0,05 V1 X 100 = 5 V1 = 5/100 V1 = 0,05 ml 0,05 ml ekstrak kental umbi gadung dicampur dengan 99,95 ml larutan mucilago amylum untuk mendapatkan konsentrasi 0,05%. 4) Konsentrasi 0,07% dengan perhitungan : V1 X M1 = V2 X M2 V1 X 100 = 100 X 0,07 V1 X 100 = 7 V1 = 7/100 V1 = 0,07 ml 31

12 0,07 ml ekstrak kental umbi gadung dicampur dengan 99,93 ml larutan mucilago amylum untuk mendapatkan konsentrasi 0,07%. 5) Konsentrasi 0,09% dengan perhitungan : V1 X M1 = V2 X M2 V1 X 100 = 100 X 0,09 V1 X 100 = 9 V1 = 9/100 V1 = 0,09 ml 0,09 ml ekstrak kental umbi gadung dicampur dengan 99,91 ml larutan mucilago amylum untuk mendapatkan konsentrasi 0,07%. b. Penimbangan bahan yang sudah menjadi granula masng-masing konsentrasi ditimbang lagi sesuai dengan konsentrasi dengan pembagian granula: 100 Liter = 10 gram granula 100 ml = 0,01 gram Jadi masing-masing konsentrasi ditimbang 0,01 gram c. Satu sebagai kontrol tanpa diberi ekstrak hanya 100 ml aquadest. d. Larva Aedes aegepti instar III dimasukkan ke dalam masing-masing media sebanyak 25 larva. e. Setelah pemaparan 24 jam dihitung kematian larva Aedes dengan rumus %kematian pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. f. ph, suhu, volume air diukur dan dicatat di awal dan akhir percobaan. 5. Percobaan untuk mengetahui umur residu a) Bahan dan Alat Penelitian 1) Bahan yang digunakan a. Granula ekstrak Umbi gadung 0,09% b. Larva nyamuk Aedes aegypti instar III c. Air sumur d. Aquades 32

13 2) Alat yang digunakan a. Gelas plastik sebagai media percobaan b. Gelas ukur sebagai pengukur volume air c. Nampan sebagai tempat media percobaan d. Pengaduk untuk mengaduk granula yang dicampur e. Thermometer untuk mengukur suhu air f. Kertas ph untuk mengukur tingkat keasaman media g. Pipet larva untuk mengambil larva b) Cara kerja a. Dibuat larutan dengan konsentrasi dosis yang efektif, untuk kontrol berisi aquades. b. Dimasukkan larva Aedes aegypti ke dalam gelas plastik, ulangan dilakukan sebanyak 5 kali. c. Suhu, ph air dan volume air diukur dan dicatat di awal dan di akhir percobaan. d. Pengujian dilakukan setiap hari (24 jam) sampai kematian larva >70%, jumlah kematian larva dihitung dan dicatat. Hal ini dilakukan sesuai prosedur penelitian residu larvasida alami (nabati), dengan pertimbangan jika kematian sudah >70% efektifitas granula sudah berkurang dan resiko keracunan zat aktif yang terkandung dalam granula kecil. e. Apabila jumlah kematian larva pada kontrol <5% maka diabaikan Apabila angka kematian pada kelompok kontrol antara 5%-20% maka dikoreksi dengan rumus Abbot. f. Dihitung dan dicatat jumlah larva yang mati dengan rumus %kematian pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. 33

14 F. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan Data a. Editing Kegiatan ini meliputi pemeriksaan atas kelengkapan pengisian data b. Coding Melakukan pengkodean untuk tiap perlakuan, fungsinya untuk mempermudah pengolahan. (1 =0,01, 2 =0,03, 3 =0,05, 4 =0,07, 5 =0,09) c. Entry Data Entry data adalah memasukkan data yang diperoleh dengan menggunakan bantuan komputer. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Yaitu analisis yang menjelaskan/mendeskripsikan data masing-masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, rata-rata (mean), minimum dan maksimum serta standar deviasi. b. Analisis Bivariat 1. Menggunakan uji One Way Anova jika memenuhi asumsi : a) Data berdistribusi normal yang diuji dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. b) Data berdistribusi normal dan homogen yang diuji dengan uji Homogenitas 2. Jika tidak memenuhi asumsi di atas, maka menggunakan uji Kruskal Wallis. 3. Dilakukan uji Least Significant Different (LSD) LSD digunakan untuk menguji pasangan nilai mean atau rata-rata dengan taraf signifikasi 95% pada pengujian dengan One Way Anova 34

15 G. Jadwal Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian di laksanakan selama empat bulan. Tempat penelitian ini di laboratorium Parasitologi UNIMUS. Tabel 3.5 Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1. Proposal Penelitian x x x x 2. Seminar Proposal x 3. Revisi Proposal x x 4. Skripsi & Penelitian x x x x x 5. Sidang Skripsi x 6. Revisi Skripsi x x 7. Artikel Skripsi x 8. Pengumpulan Skripsi & Artikel x x 35

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode eksperimen kuasi dimana rancangan penelitiannya adalah after only with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatori research, dan pelaksanaanya menggunakan metode eksperimen murni, hal ini berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research dan pelaksanaanya menggunakan metode Eksperimen Kuasi. [23] Hal ini berfungsi untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatori research dan pelaksanaanya menggunakan metode Eksperimen Kuasi. [21] Hal ini berfungsi untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri dari 4 perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental quasi dengan rancangan penelitian Postes dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplanatory research, yaitu menjelaskan antara variabel bebas (pengaruh penambahan variasi konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola post test only control group design.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri dari 4 perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada 28 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada satu peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi 30 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen Quasi yaitu menjelaskan hubungan antara variable pengujian hipotesa untuk mengetahui pengaruh esktrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN T 2 T 3 T 4. : observasi pada perlakuan air rendaman cabai merah segar 10%

BAB III METODE PENELITIAN T 2 T 3 T 4. : observasi pada perlakuan air rendaman cabai merah segar 10% BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain after only with control design. Banyaknya perlakuan dalam penelitian ini adalah 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimen yaitu penelitian yang dilakukan di Laboratorium. Rancangan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre test and post test control group design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METDE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen murni (Design Randomized Complete Blok) dengan rancangan post test only with control group design yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksprimen murni, dengan rancangan post test only with control group design, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperiment kuasi yaitu menjelaskan hubungan antara variabel melalui pengujian hipotesa, untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah true experiment atau eksperimen murni dengan desain yaitu post test with control group desain. T0 V 1 T 1 T0 V 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak ethanol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen kuasi yang hasilnya akan dianalisis secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen semu (Quasi ekspperiment) yaitu meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen semu (Quasi ekspperiment) yaitu meneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini berbentuk eksperimen semu (Quasi ekspperiment) yaitu meneliti efektifitas ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr) dalam pengendalian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Design Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola posttest only with control

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research dan pelaksanaanya menggunakan metode Eksperimen Kuasi. Hal ini berfungsi untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen kuantitatif, metode ini dipilih karena digunakan untuk menguji sebab-akibat serta mempunyai keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Kuasi dengan rancangan penelitian After Only With Control Design 35 yang digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang dilakukan dengan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan variabel hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini besifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only controlled group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen pelaksanaanya menggunakan metode eksperimental kuasi. Banyaknya perlakuan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kimia Medik, Ilmu Mikrobiologi, dan Ilmu Farmakologi. 3.1.2 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang dilaksanakan dalam kajian ini meliputi studi referensi, observasi, dan eksperimen di laboratorium dengan penjelasan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah jamur Fusarium oxysporum. Penelitian eksperimen yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris post test with control group design. B. Populasi dan Sampel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Murni dengan rancangan penelitian One Group Pre and Post Test With Control Design yang digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan uji daya hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan jamur Botryodiplodia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental Murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest posttest control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian true experiment (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test. B. Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Ekstraksi daun cengkeh

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses

BAB III METODA PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Karena menguji pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses penetasan telur Aedes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest-posttest control group

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu: 1. Tempat pengambilan sampel dan preparasi sampel dilakukan di desa Sembung Harjo Genuk Semarang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian untuk kegiatan fraksinasi daun mint (Mentha arvensis

Lebih terperinci

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah. 23 Keterangan : t = perlakuan/treatment r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent) Variasi lama perendaman selama 2, 3, 4, 5, dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan 17 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan pektin kulit jeruk, pembuatan sherbet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Peneiltian Penelitian ini menggunakan eksperimen murni dengan metode post test only control group design. Desain penelitian ini dipilih karena perlakuannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Menurut Sugiyono (2015, hlm 2) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi ekstrak daun jambu biji merah (Psidium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) berdasarkan prosedur yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimen. Dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada percobaan ini terdapat 6 taraf perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan eksperimental non random atau disebut juga Randomized pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen murni (True experiment) dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental laboratorium. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Karena dalam penelitian mempunyai tujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan 21 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. I. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro. B. Tempat dan waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath, termometer, spatula, blender, botol semprot, batang pengaduk, gelas kimia, gelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci