ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN Made Santana Putra Adiyadnya (Universitas Mahasaraswati Denpasar) Abstract Indonesia as a developing country is continue to promote development in the sector of the economy to increase society's ability to meet basic needs and the ability of people to choose. Development was initially on the agricultural sector slowly geared toward the industrial sector Observing the fact that a lot of countries are benefited by the industrialization. Sector of industrialization set in motion in Indonesia will require a fairly high income. The financing sources are stored in foreign exchange reserves is accounted for by Bank Indonesia. The depletion of foreign exchange reserves is caused by the use of foreign exchange reserves to intervene in order to continue to suppress the increase in the value of the Rupiah against the US Dollar. Countries affected by the foreign exchange crisis, then in fact the resilience of the economy itself depends on the size of foreign exchange reserves held. The purpose of this study are: 1) to know the effect of inflation, exchange rate of US Dollar, interest rate of credit and simultaneous foreign debt to Indonesia s foreign exchange reserves year ; 2) to know the effect of inflation, exchange rate of US Dollar, interest rate of credit and partial foreign debt as to Indonesia s foreign exchange reserves year The analysis tool used is multiple linear analysis techniques, F-test and t-test using SPSS program. The result of this research were: 1) effect of inflation, exchange rate of US Dollar, interest rates of credit and simultaneous foreign debt was significant on Indonesia's foreign exchange reserves year ; 2) Inflation had no effect partially to Indonesia s foreign exchange reserves year ; 3) exchange rate of US Dollar had no effect partially to Indonesia s foreign exchange reserves year ; 4) interest rate of credit had negative and significant effect partially to Indonesia s foreign exchange reserves year ; and 5) foreign debt had positive and significant effect partially to Indonesia s foreign exchange reserves year Keywords: economic development, industrialization, foreign exchange re serves, Bank Indonesia I. PENDAHULUAN Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang terus berusaha menggalakkan pembangunan di sektor ekonomi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kemampuan masyarakat untuk memilih, sehingga segala kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang berkelanjutan untuk menambah tingkat pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan membandingkan antara pertambahan penduduk dan perubahan fundamental yang telah terjadi dalam struktur ekonomi serta pemerataan pendapatan bagi seluruh penduduk suatu negara. Pertumbuhan ekonomi juga sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014). 68 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

2 Indonesia pada proses menuju pembangunan di sektor ekonomi mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan dalam perbankan dan perusahaan. Krisis ekonomi yang dialami oleh Indonesia disebabkan karena hilangnya rasa kepercayaan pasar yang menyebabkan arus modal yang ada di Indonesia keluar. Perdagangan internasional berperan penting dalam mengatasi fenomena tersebut, hal itu dikarenakan tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negeri sehingga perlahan pembangunan di Indonesia mulai bergeser. Pembangunan yang awalnya berpusat pada sektor pertanian perlahan-lahan diarahkan menuju ke sektor industri karena melihat banyak negara yang diuntungkan melalui sektor industrialisasi ini. Sektor industrialisasi yang mulai digerakkan di Indonesia akan membutuhkan devisa yang cukup tinggi. Sumber pembiayaan devisa tersebut disimpan dalam cadangan devisa yang dipertanggungjawabkan oleh Bank Indonesia. Priadi dan Sekar (2008) menjelaskan bahwa cadangan devisa mempunyai peranan penting dan merupakan indikator untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara, selain itu merupakan kunci utama suatu negara untuk dapat menghindari krisis ekonomi dan keuangan. Dampak yang ditimbulkan dari krisis ekonomi bila dilihat dari sudut pandang neraca pembayaran adalah semakin menipisnya cadangan devisa negara. Semakin menipisnya cadangan devisa negara dikarenakan penggunaan cadangan devisa untuk intervensi dalam rangka terus menekan kenaikan nilai kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika. Negara yang terkena dampak akibat krisis valuta asing, maka secara faktual ketahanan ekonomi negara tersebut tergantung terhadap besar kecilnya cadangan devisa yang dimiliki. Tabel 1.1 dibawah merupakan perkembangan cadangan devisa Indonesia periode Keterangan : ( ) negatif Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (data diolah) Tabel perkembangan cadangan devisa Indonesia periode menunjukkan bahwa cadangan devisa Indonesia yang paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar USD juta. Krisis yang dialami Indonesia pada tahun 1998, ternyata tidak berdampak bahkan cenderung terus meningkat sampai tahun Fenomena tersebut dikarenakan cadangan devisa Indonesia tidak lagi diperoleh dari surplus ekspor, tetapi berasal dari pinjaman luar negeri yang dipergunakan untuk menutupi defisit neraca pembayaran. Penurunan cadangan devisa pada tahun 2005 disebabkan karena terjadinya perlambatan ekonomi domestik yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia sehingga cadangan devisa turun sebesar 4,40 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2008 cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan sebesar 9,28 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ Juta karena pada saat itu terjadi krisis global yang bermula dari Amerika Serikat yang berimbas pada negara-negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Cadangan devisa menjadi indikator yang sangat penting dalam mengukur perkembangan perdagangan dan pere- 69 Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

3 konomian suatu negara. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cadangan devisa antara lain tingkat inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri. Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara dapat mempengaruhi tingkat cadangan devisa di negara tersebut. Putong (2002) mendefinisikan inflasi sebagai naiknya harga-harga komoditi secara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya antara program pengadaan komoditi (produksi, penentuan harga, pencetakan uang, dan sebagainya) dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi yang semakin tinggi dalam suatu negara mengakibatkan harga barang dan jasa yang ada di dalam negeri akan semakin tinggi, hal ini akan menyebabkan perubahan pada nilai mata uang negara tersebut serta berdampak pada cadangan devisa negara. Utang luar negeri dapat digunakan sebagai faktor yang mampu dimanfaatkan untuk menambah cadangan devisa negara. Penggunaan utang luar negeri diharapkan mampu meningkatkan investasi negara sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi negara semakin cepat. Beban utang luar negeri dapat diukur salah satunya dengan melihat proporsi penerimaan devisa pada current account yang berasal dari ekspor yang diserap oleh seluruh debt service yang berupa bunga dan cicilan utang (Atmadja, 2000). Devisa yang masuk ke suatu negara bisa saja dalam bentuk pembayaran ekspor, investasi, bantuan bilateral dan pinjaman. Tingkat suku bunga menjadi dapat digunakan sebagai modal kerja yang dapat mendorong kelancaran produksi dalam menghasilkan produk suatu komoditi termasuk komoditas yang berorientasi ekspor. Mankiw (2000) menjelaskan Tingkat suku bunga turun akan menyebabkan masyarakat meminjam kredit di bank dan mempergunakan kredit tersebut untuk investasi sehingga produksi akan meningkat dan ekspor juga akan meningkat. Semakin banyak perdagangan kegiatan ekspor, maka akan berpengaruh terhadap cadangan devisa negara yang semakin bertambah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri secara serempak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia tahun ? 2) Bagaimana pengaruh inflasi secara parsial tahun ? 3) Bagaimana pengaruh kurs Dollar Amerika secara parsial terhadap ? 4) Bagaimana pengaruh utang luar negeri secara parsial terhadap cadangan devisa Indonesia tahun ? Bagaimana pengaruh suku bunga kredit secara parsial terhadap cadangan devisa Indonesia tahun ? II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEM- BANGAN HIPOTESIS 2.1 Konsep Perdagangan Internasional Sobri (2001) mengungkapkan bahwa perdagangan internasional adalah transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara lain, baik mengenai barang-barang maupun jasa-jasa. Subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, pengusaha ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara maupun department pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan yang menurut total ekspor dan impor suatu negara secara keseluruhan. Jadi, perdagangan internasional dapat terjadi apabila suatu negara mengalami kekurangan barang atau jasa dan neg- 70 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

4 ara yang lain memiliki kelebihan barang atau jasa yang kemudian melakukan transaksi atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Jadi, secara umum dapat didefinisikan bahwa perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan yang mencakup ekspor dan impor yang dilakukan oleh subyek ekonomi atas dasar sukarela yang disebabkan adanya perbedaan permintaan dan penawaran. 2.2 Konsep Cadangan Devisa Cadangan devisa merupakan aktiva yang berasal dari luar negeri dalam kurun waktu tertentu dan dikuasai oleh otoritas moneter. Carbaugh (2004) menjelaskan bahwa tujuan utama dari cadangan devisa adalah untuk memfasilitasi pemerintah dalam melakukan intervensi pasar sebagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar. Semakin terbuka perekonomian dari suatu negara, maka kebutuhan negara tersebut akan cadangan devisa negara cenderung semakin besar yang digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan yang dilakukan Hady (2001) memaparkan bahwa cadangan devisa negara dapat dikelompokkan atas: 1) Cadangan devisa resmi (official forex reserve), yaitu cadangan devisa milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Sentral/ Bank Indonesia. 2) Cadangan devisa nasional (country forex reserve), yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan dan lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk milik bank umum nasional). 3) Bank Indonesia mengumumkan secara periodik cadangan luar negeri bersih Net International Reserve (NIR). Perbedaan antara aktiva luar negeri bruto dengan NIR yakni aktiva luar negeri bruto adalah tagihan Bank Indonesia terhadap penduduk luar negeri yang terdiri dari emas, moneter, giro, deposit on call, deposito berjangka, penanaman surat-surat berharga dan tagihan lainnya. 2.3 Konsep Inflasi Untuk mencapai perkembangan perekonomian yang lebih baik dan cepat pada tingkat perkembangan yang diperlukan, maka perekonomian dalam suatu negara akan selalu mengalami inflasi. Inflasi dalam ukuran yang normal, diharapkan untuk merangsang produsen agar berproduksi. Inflasi sendiri menurut Boediono (2001) adalah suatu peristiwa dimana harga-harga mempunyai kecenderungan untuk naik secara umum dan terus-menerus. Menurut Boediono (2001), Inflasi dapat digolongkan berdasarkan berat dan ringannya, antara lain : a) Inflasi ringan adalah inflasi dibawah 10 persen setahun. b) Inflasi sedang adalah inflasi antara persen setahun. c) Inflasi berat adalah inflasi antara persen setahun. d) Hiper inflasi adalah inflasi diatas 100 persen setahun. Untuk ukuran normal yang digunakan agar merangsang produsen meningkatkan produksinya adalah inflasi ringan yaitu inflasi dibawah 10 persen setahun. Oleh karena itu, sesungguhnya inflasi juga diperlukan oleh suatu negara untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan. Inflasi merupakan peristiwa dimana harga-harga barang yang ada secara umum mempunyai kecenderungan untuk naik dan terus-menerus. Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan harga barang secara terus menerus akan berakibat buruk untuk perdagangan internasional dari negara tersebut karena barang-barang yang diproduksi tidak dapat bersaing dipasaran internasional. Hal ini mengakibatkan ekspor barang 71 Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

5 akan cenderung mengalami penurunan, sehingga cadangan devisa negara juga akan berkurang. Jadi, inflasi mempunyai hubungan yang negatif terhadap cadangan devisa negara. Apabila inflasi di suatu negara naik maka cadangan devisa akan menurun, begitu pula sebaliknya apabila inflasi menurun maka cadangan devisa akan meningkat. 2.4 Konsep Kurs Valuta Asing Nilai tukar mata uang (exchange rate/kurs) memainkan peranan sentral dalam hubungan perdagangan internasional, karena exchange rate memungkinkan dapat membandingkan harga-harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Salvatore (2007) menjelaskan bahwa dalam melakukan transaksi perdagangan antar negara-negara, mereka menggunakan mata uang asing bukan mata uang negaranya. Kurs nilai tukar mata uang sangat terkait dengan kurs valuta asing yang berlaku. Dollar Amerika Serikat merupakan mata uang standar untuk melakukan transaksi perdagangan antar negara. Apabila kurs Dollar Amerika meningkat maka eksportir akan berusaha untuk mengekspor barang lebih banyak karena dengan demikian eksportir akan mendapatkan Rupiah lebih banyak. Jadi ketika nilai kurs dollar menguat maka harga komoditi ekspor akan meningkat di pasar internasional sehingga ekspor mengalami peningkatan dan meningkatkan valas yang diperoleh sehingga cadangan devisa juga meningkat. Kurs dengan cadangan devisa mempunyai hubungan yang positif. 2.5 Konsep Suku Bunga Kredit Pengertian Tingkat suku bunga yaitu biaya yang wajib dilunasi oleh peminjam modal atas peminjaman serta penggunaan sejumlah uang tertentu kepada pihak yang memberikan pinjaman modal atau biaya. Tingkat Kredit menjadi modal kerja yang dapat mendorong kelancaran produksi suatu komoditi termasuk komoditas yang berorientasi ekspor. Yoda, dkk (2008) mendefinisikan suku bunga adalah jumlah yang diterima oleh orang yang meminjamkan dan dibayar oleh peminjam dana sejumlah persentase yang disepakati oleh kedua belah pihak. Terjadinya peningkatan bunga kredit menyebabkan modal kerja menjadi lebih sedikit, karena adanya penambahan biaya pengembalian utang, sehingga eksportir enggan utuk mendapatkan dana lebih besar, ini menyebabkan produksi yaitu modal berkurang yang berdampak pada nilai ekspor yang semakin berkurang. Tingkat suku bunga turun akan menyebabkan masyarakat meminjam kredit di bank dan mempergunakan kredit tersebut untuk investasi sehingga produksi akan meningkat dan ekspor juga akan meningkat (Mankiw, 2000). 2.6 Konsep Utang Luar Negeri Utang luar negeri merupakan sebagian dari keseluruhan utang negara yang didapat dari para kreditor di luar negara yang bersangkutan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Menurut pandangan tradisional atas utang pemerintah, pemotongan pajak yang didanai oleh utang mendorong pengeluaran konsumen dan mengurangi tabungan nasional. Utang pemerintah berpotensi memiliki berbagai dampak tambahan utang pemerintah atau defisit anggaran yang besar dapat mendorong ekspansi moneter yang berlebihan dan karena itu menyebabkan inflasi yang lebih besar (Mankiw, 2007). Amin (2008) menjelaskan bahwa utang luar negeri yang diterima baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, maupun dalam barang dan/jasa yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Devisa masuk ke suatu negara antara lain dalam 72 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

6 bentuk investasi, pembayaran ekspor, pinjaman dan bantuan bilateral. Utang luar negeri memiliki hubungan yang positif dengan cadangan devisa. Semakin tinggi utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, maka cadangan devisa akan semakin meningkat. Namun, utang luar negeri akan menjadi masalah ketika utang tersebut tidak dikelola dengan baik dan benar. 2.7 Rumusan Hipotesis Berdasarkan pokok masalah dan kajian pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Diduga bahwa inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Diduga inflasi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Diduga kurs Dollar Amerika secara parsial berpengaruh positif dan signifikan tahun Diduga suku bunga kredit secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan tahun Diduga utang luar negeri secara parsial berpengaruh positif dan signifikan tahun III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Indonesia yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan telah disesuaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) baik pengurangan dan penambahan provinsi di Indonesia yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pengaruh inflasi, kurs dollar Amerika Serikat, suku bunga kredit dan utang luar negeri terhadap Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengamati, mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, skripsi, serta melakukan pengamatan terhadap data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta Bank Indonesia (BI). Adapun data yang dikumpulkan berupa data inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit, utang luar negeri dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional diperlukan untuk memperjelas arti dan pemahaman tentang variabel-variabel yang dijelaskan dalam identifikasi variabel. Definisi operasional variabel yang dimaksud pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Inflasi Perkembangan inflasi dari kecenderungan naiknya harga-harga barang secara umum dan berlangsung terus-menerus. Jadi inflasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laju inflasi Indonesia periode dan dinyatakan dalam persen (%). 2) Kurs Dollar Amerika Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda. Kurs Dollar Amerika yang dimaksud adalah perbandingan nilai mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah Indonesia periode dan dinyatakan dalam satuan Rupiah/1US$. 3) Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit adalah suku bunga kredit modal kerja bank umum tahun Tingkat 73 Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

7 suku bunga kredit wajib dilunasi oleh peminjam modal atas peminjaman serta penggunaan sejumlah uang tertentu kepada pihak yang memberikan pinjaman modal atau biaya dan dinyatakan dalam persen. 4) Utang Luar Negeri Utang luar negeri adalah utang penduduk (resident) yang berdomisili di suatu wilayah teritori ekonomi kepada bukan penduduk (non resident) tahun dalam jutaan USD. 5) Cadangan Devisa Cadangan devisa adalah posisi cadangan devisa yang dimiliki suatu negara yang nilainya diakui atau diterima oleh masyarakat internasional dan dapat dipakai sebagai alat-alat pembayaran yang sah tahun dan dinyatakan dalam jutaan USD 3.4 Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian telah memenuhi syarat-syarat yaitu lolos uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. 1) Uji Normalitas Menurut Suana Utama (2009), uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal. 2) Uji Multikoliniearitas Menurut Suyana Utama (2009:94), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006:95). Gejala autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin-Watson. 4) Uji Heteroskedastisitas Menurut Suana Utama (2009:94), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas. 3.5 Uji Regresi Linier Berganda 1) Uji Serempak (F Test) Pengujian F test dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh secara serempak antara inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri terhadap adalah memang nyata terjadi (signifikan) atau hanya diperoleh secara kebetulan. 2) Uji Parsial (t-test) Uji regresi parsial (t-test) dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial inflasi dan suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan tahun , sedangkan kurs Dollar Amerika dan utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia tahun IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Neraca Pembayaran Indonesia Neraca pembayaran merupakan suatu catatan yang secara sistematis 74 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

8 mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lainnya. 4.2 Uji Asumsi Klasik Uji ini harus dilakukan terhadap variabel bebas untuk menghindari terjadi multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Sumber: Lampiran Tabel Hasil Uji Normalitas diatas menunjukkan data dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal karena nilai Asimp.sig (2-tailed) > level of significant (α = 5%) 2) Uji Multikoliniearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolera nsi dan Variance Inflasion Factor (VIF). 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Model uji regresi yang baik adalah terbebas dari autokorelasi. Deteksi autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa du (0,685) < d (0,809) < 4-du (1,977), yang menyatakan bahwa Ho diterima ini berarti d-hitung berada di daerah bebas autokorelasi. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke yang lain. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas, yaitu variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas (Ghozali, 2006). Sumber: Lampiran Tabel Perhitungan Tolerance dan Variance Inflation Factor menunjukkan bahwa variabel inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri bebas dari multikolinearitas karena nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10. Apabila nilai toleransi lebih tinggi dari angka 0,1 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Sumber: Lampiran Tabel Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser menunjukkan bahwa tingkat signifikansi dari variabel inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri tidak ada yang signifikan karena tingkat signifikansi di atas 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.3 Uji Regresi Linier Berganda Setelah dilakukan analisis data dengan bantuan program SPSS maka diperoleh hasil uji pengaruh inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan 75 Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

9 utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia tahun sebagai berikut: 1) Uji Serempak (F-Test) Uji F bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. Oleh karena Fhitung (45,786) > Ftabel (3,01) serta dengan tingkat signifikansi 0,000. Ini berarti inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri secara serempak berpengaruh signifikan terhadap ) Uji Parsial (t-test) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lain diluar model dianggap konstan. Uji regresi parsial (t-test) dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial inflasi dan suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap , sedangkan kurs Dollar Amerika dan utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia tahun Dengan bantuan program SPSS, diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: a) Oleh karena thitung (0,931) < ttabel (1,729) maka Ho diterima dengan tingkat signifikansi 0,367. Ini berarti bahwa inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap terhadap Nilai koefisien β1 sebesar 202,722 memiliki arti bahwa apabila inflasi meningkat sebesar 1 persen, maka cadangan devisa Indonesia tahun akan meningkat sebesar US$ 202,722 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. b) Oleh karena thitung (-1,268) < ttabel (-1,729) maka Ho diterima dengan tingkat signifikansi 0,224. Ini berarti bahwa kurs Dollar Amerika tidak berpengaruh secara parsial terhadap terhadap cadangan devisa Indonesia tahun Nilai koefisien β2 sebesar -1,817 memiliki arti bahwa jika kurs Dollar Amerika meningkat sebesar US$1, maka akan berkurang sebesar US$1,817 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. c) Oleh karena thitung (-3,505) > ttabel (-1,729) maka Ho ditolak dengan tingkat signifikansi 0,003. Ini berarti bahwa suku bunga kredit berpengaruh negative dan signifikan secara parsial terhadap terhadap cadangan devisa Indonesia tahun Nilai koefisien β3 sebesar -2548,316 memiliki arti bahwa apabila suku bunga kredit meningkat sebesar 1 persen, maka akan berkurang sebesar US$2.548,316 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. d) Oleh karena thitung (8,482) > ttabel (1,729) maka Ho ditolak dengan tingkat signifikansi 0,000. Ini berarti bahwa utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap terhadap Nilai koefisien β4 sebesar 0,478 memiliki arti bahwa apabila utang luar negeri meningkat sebesar US$1, maka cadangan devisa Indonesia tahun akan meningkat sebesar US$0,478 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil analisis dengan model regresi linear berganda untuk inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia tahun telah diuji dengan menggunakan uji serempak 76 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

10 (F-test) dan parsial (t-test), dari analisis yang telah dilakukan terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri berpengaruh signifikan secara serempak terhadap cadangan devisa Indonesia tahun Demikian juga dengan R2 = 0,924 berarti bahwa sebesar 92,4 persen variasi cadangan devisa Indonesia tahun dipengaruhi secara bersama-sama oleh inflasi, kurs Dollar Amerika, suku bunga kredit dan utang luar negeri sedangkan sisanya sebesar 7,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. 2) Hasil untuk Uji parsial terdiri dari: a) Inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap terhadap cadangan devisa Indonesia tahun Hal ini dikarenakan nilai mata uang Rupiah mengalami depresiasi yang pada berakibat pada turunnya harga barang- ekspor dan berdampak terhadap cadangan devisa. b) Kurs Dollar Amerika tidak berpengaruh secara parsial terhadap tahun Kurs Dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh secara signifikan dikarenakan fluktuasi nilai kurs selama periode tersebut. c) Suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial tahun Hal ini berarti bahwa cadangan devisa semakin berkurang dengan naiknya suku bunga kredit. d) Utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan secara parsial tahun Hal ini berarti bahwa cadangan devisa akan semakin meningkat dengan meningkatnya utang luar negeri. 5.2 Saran 1) Bank Indonesia sebagai perwakilan dari pemerintah dalam menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan segala kebijakan baik fiskal maupun moneter harus mampu menjaga kestabilan nilai Rupiah serta memberikan suku bunga kredit yang kompetitif sehingga mampu menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, dengan suku bunga kredit yang rendah, akan berdampak terhadap keinginan masyarakat untuk melakukan investasi. Dari kegiatan investasi tersebut dapat menghasilkan kegiatan perdagangan internasional khususnya ekspor barang maupun jasa, sehingga akan memberikan dampak yang positif terhadap cadangan devisa Indonesia. 2) Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa utang luar negeri berpengaruh secara signifikan terhadap , pemerintah sebaiknya menggunakan utang luar negeri tersebut untuk meningkatkan aktivitas perdagangan internasional misalkan dengan memperbaiki seluruh infrastruktur bahkan membantu menyediakan bahan mentah untuk pihak eksportir sehingga diharapkan mampu menambah cadangan devisa Indonesia kedepannya. Cadangan devisa memang terus bertambah, namun peningkatan cadangan devisa akan lebih baik jika berasal dari ekspor, namun perlu diperhatikan bila utang luar negeri yang terlampau besar dan tidak terkendali tentu akan berdampak buruk bagi cadangan devisa Indonesia. 77 Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

11 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia, berbagai edisi publikasi. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia, berbagai edisi publikasi.. Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, berbagai edisi publikasi. Boediono Ekonomi Makro ( Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2). Edisi Keempat.Yogyakarta : BPFE Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Hady, Hamdy Ekonomi Internasional (Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional). Buku 1 Edisi Revisi. Jakarta : Ghalia Indonesia. IMF melalui Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Maharani, Kurnia dan Sri Isnowati Kajian Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja dan Keterbukaan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE): Vol.21, No.1. ISSN: Mankiw, N. Gregory Teori Makro Ekonomi, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Priadi Asmanto, dan Sekar Suryandari Cadangan Devisa, Financial Deeping, dan Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah Akibat Gejolak Nilai Tukar Perdagangan. Dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia, 11 (2):h: Putong, Iskandar Ekonomi Makro & Mikro Edisi 2. Ghalia Indonesia Salvatore, Dominick Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga Sobri Ekonomi Internasional Teori, Masalah dan Kebijaksanaannya. Yogyakarta : BPFE UII Sugiyono Metode Penulisan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suyana Utama, Made Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Sastra Utama. Yoda Ditria, Jenni Vivian dan Indra Widjaja Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan. Dalam Journal of Applied Finance and Accounting, 1(1): h: , Binus Business School, Binus University. 78 ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN E-Jurnal EP Unud, 2 [11] : 533-538 ISSN: 2303-0178 PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN 1996-2011 Ida Bagus Putu Purnama Putra I G.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. mengenai barang ataupun jasa-jasa. (Sobri, 2001:2 dalam Yuliarmi, 2006:5).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. mengenai barang ataupun jasa-jasa. (Sobri, 2001:2 dalam Yuliarmi, 2006:5). BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : 1306105133 ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi variabel penelitian Menurut Sanusi (2011:87) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PENGERTIAN : DEVISA Adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( ) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA (1984-2013) Viki Lianda Ramadhan 1 Evi Susanti Tasri 1 dan Kasman Karimi 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2010 Oleh: Dita Kartika Sari Mahasiswa Pascarsarjana Universitas Mulawarman E-mail/No. Hp: ditakar@yahoo.co.id/-

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), NILAI TUKAR (KURS), DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL Disusun Oleh : Nama : Reynaldi Ristya Mahaputra Nomor Mahasiswa : 14313151 Program Studi : Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) Putri Sri Kasinta Purba Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) sebagai objek penelitian merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, rasio Bank Indonesia (BI rate) dan nilai tuka rupiah (kurs) terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, tingkat suku bunga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

Pengaruh ekspor, hutang luar negeri dan kurs terhadap cadangan devisa Indonesia

Pengaruh ekspor, hutang luar negeri dan kurs terhadap cadangan devisa Indonesia Pengaruh ekspor, hutang luar negeri dan kurs terhadap cadangan devisa Indonesia Muhammad Ridho Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN Titi Warnita 1, Popi Fauziati 1, Resti Yulistia Muslim 2 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN INFLASI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) KE DOLLAR (USD) Nama Npm Kelas Jurusan Pembimbing : Hanif Narli Gyandika : 23210119 : 3eb07 : Akuntansi : Suryandari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL E- Jurnal EP Unud, 4 [8] : 998 1017 ISSN: 2303-0178 PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL Ni

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi dari orang lain atau pihak lain, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Ilmu ekonomi internasional mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia semakin terintegrasi sebagai konsekuensi dari sistem perekonomian terbuka yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk

BAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Impor dan Pembangunan Ekonomi Selain ekspor, impor juga berperan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Nama : Alfiyandi Yusda NPM : 18212374 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Muhamad Yunanto, MM FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di DIY dan Jawa Tengah yang mempublikasikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE 1990-2006 Diajukan oleh: NI NYM. TRISYANTI ANGGA KUSUMA DEWI NIM. 0315151127

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneliti memilih tempat penelitian di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor dalam penempatan dananya pada suatu jenis investasi.

Lebih terperinci

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F 0102058 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyelenggarakan pemerintahan, suatu negara memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN: E-Jurnal EP Unud, 4 [5] :367-374 ISSN: 2303-0178 PENGARUH LUAS LAHAN, JUMLAH PRODUKSI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP VOLUME EKSPOR JAHE INDONESIA TAHUN 1993-2012 Selvie Yuliana Dj 1 I Gusti Putu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank 53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai Tukar adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur, dibandingkan, dan dinyatakan dalam nilai mata uang negara lainnya. 1 Krisis moneter yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut : a. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahun 1997/1998 merupakan tahun terberat dalam tiga puluh tahun pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis yang berat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. ini adalah Bank Umum Syariah Milik Negara di Indonesia.

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. ini adalah Bank Umum Syariah Milik Negara di Indonesia. 49 BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Sanusi (2011:87) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.

Lebih terperinci