BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Identifikasi Masalah yang dihadapi - Pasien memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita - Obat kimia yang digunakan memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan pasien - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional Solusi Permasalahan - Pasien dapat mengetahui penyakit yang di derita kapan saja, dan dimana saja dengan mengisi gejala gejala awal yang dirasakan kedalam aplikasi - Pasien dapat mengetahui obat tradisional yang aman dan tanpa memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan Masalah utamanya adalah jumlah pakar yang sangat terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhannya. Karena untuk menjadi seorang pakar dibutuhkan pengetahuan yang banyak dan pengalaman selama bertahun-tahun. untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode untuk menyebarkan kepakaran yang dimiliki oleh pakar tersebut. Dengan membuat suatu aplikasi 44

2 45 android yang berisi tentang kepakaran yang dimiliki oleh seorang pakar untuk mendiagnosa penyakit yang melibatkan sistem penyakit umum, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenali gejala-gejala yang timbul dan membuat obat sendiri dengan menggunakan tanaman-tanaman obat yang diolah menjadi obat tradisional. Selain itu juga memungkinkan setiap individu untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan. Penggunaan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping yang lebih berbahaya dari obat tradisional memungkinkan user lebih memilih obat tradisional sebagai pengganti obat kimia sebagai solusi dari penyakit yang dideritanya. Karena alasan-alasan itulah kemudian penulis ingin membuat sebuah sistem pakar untuk memudahkan user dalam mendiagnosa penyakit yang diderita dan meracik obat tradisional mereka sendiri. Traditional Medic Application merupakan salah satu contoh sistem pakar yang dapat digunakan oleh banyak user yang menggunakan gadget berbasis android. Sistem ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada para user tentang penyakit yang diderita dengan menganalisa gejala gejala penyakit yang diinput oleh user dan memberikan obat tradisional sebagai solusinya.

3 Kuesioner Pra Program Kuesioner Pra Program pada aplikasi ini berisikan 9 pertanyaan yang disebarkan kepada 50 orang secara random (baik karyawan maupun mahasiswa). Adapun pertanyaan dan hasil yang didapat dari kuesioner tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jawaban Survei 1 1. Apakah anda pengguna obat tradisional? Ya 70 % 35 Orang Tidak 30 % 15 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.1 Diagram Jawaban Survei 1 Tabel 3.2 Jawaban Survei 2 2. Menurut anda, adakah efek samping dari pengguna obat tradisional? Ada 20 % 10 Orang

4 47 Tidak Ada 80 % 40 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.2 Diagram Jawaban Survei 2 Tabel 3.3 Jawaban Survei 3 3. Menurut anda, obat tradisional itu baik (aman) atau tidak bagi pengonsumsinya? Ya 70 % 35 Orang Tidak 30 % 15 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.3 Diagram Jawaban Survei 3

5 48 Tabel 3.4 Jawaban Survei 4 4. Apakah anda memiliki kesulitan dalam mencari racikan obat tradisional? Ya 80 % 40 Orang Tidak 20 % 10 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.4 Diagram Jawaban Survei 4 Tabel 3.5 Jawaban Survei 5 5. Seberapa pentingnya aplikasi aplikasi android untuk anda? Sangat Penting 60 % 30 Orang Penting 20 % 10 Orang Kurang 10 % 5 Orang Sangat Kurang 6 % 3 Orang Tidak Penting Sama Sekali 4 % 2 Orang Total Peserta Survey 50 Orang

6 49 Gambar 3.5 Diagram Jawaban Survei 5 Tabel 3.6 Jawaban Survei 6 6. Apakah anda sering menggunakan aplikasi yang disediakan ponsel android? Sering 90 % 45 Orang Jarang 10 % 5 Orang Tidak Pernah 0 % 0 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.6 Diagram Jawaban Survei 6

7 50 Tabel 3.7 Jawaban Survei 7 7. Apakah anda memiliki kesulitan mendiagnosa gejala gejala awal? Ya 70 % 35 Orang Tidak 30 % 15 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.7 Diagram Jawaban Survei 7 Tabel 3.8 Jawaban Survei 8 8. Apakah aplikasi untuk menentukan diagnosa awal itu dibutuhkan? Ya 80 % 40 Orang Tidak 20 % 10 Orang Total Peserta Survey 50 Orang

8 51 Gambar 3.8 Diagram Jawaban Survei 8 Tabel 3.9 Jawaban Survei 9 9. Menurut anda, apakah aplikasi Traditional Medic dalam diagnosa awal penyakit pada android akan dapat membantu anda dalam pengobatan penyakit? Ya 70 % 35 Orang Tidak 30 % 15 Orang Total Peserta Survey 50 Orang Gambar 3.9 Diagram Jawaban Survei 9

9 Wawancara dengan Pakar Dalam perancangan sistem pakar ini, terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan seorang dokter. Karena penyakit yang ingin diketahui adalah penyakit umum, maka pakar/dokter yang kami gunakan adalah dokter umum. Dan telah dilakukan wawancara dengan dr.moh Abduh M.Sc yang pada saat ini bekerja di Klinik Dokter 24 Jam dan Rumah Bersalin YAMC. Dalam wawancara ini dengan dokter telah dibahas mengenai prosedur pendiagnosaan berbagai macam penyakit terkait penyakit umum yang ingin diketahui, juga mengenai gejala yang ditimbulkan. Menurut beliau, untuk dapat menentukan suatu penyakit, maka dokter harus mengetahui minimal 3 gejala awal yang dirasakan oleh pasien. Oleh karena itu, dokter menyarankan sistem yang akan dibangun dapat mengarahkan pengguna untuk memilih 3 gejala untuk dapat menentukan diagnosa awal penyakit yang diderita. Berikut adalah hasil wawancara dengan pakar yang kami sajikan dalam bentuk matriks. Tabel 3.10 Wawancara dengan pakar dalam bentuk matriks. Tanya 1. Sudah berapa lama Anda bekerja sebagai dokter? 2. Penyakit umum apa saja yang paling sering Anda temui? 3. Gejala apa saja yang paling sering pasien keluhkan, kemudian Anda dapat simpulkan bahwa pasien Jawab 1. Saya berprofesi sebagai dokter selama 24 tahun. 2. Banyak. Diantaranya: ISPA, Diare, Darah Tinggi, Maag, Infeksi Saluran kemih, Exim/penyakit kulit, Asma 3. Untuk ISPA gejala yang utama adalah Panas, Batuk, Pilek, Tenggorokan sakit, Dahak, Mual,

10 53 menderita suatu penyakit? 4. Apakah Anda dapat mendiagnosa awal penyakit hanya dengan melihat gejala-gejala yang ada? 5. Bisakah dokter memberikan nilai berdasarkan pengalaman dan pengamatan, jika diberikan range angka dari 0 sampai 1 sebagai nilai probabilitas gejala yang paling sering muncul terhadap suatu penyakit? Lemas. Kemudian untuk Darah tinggi gejala yang paling utama adalah Sakit kepala berat, Mual, dan Lemas. 4. Ya. Menurut pengalaman dan pengamatan saya, saya dapat mendiagnosa awal penyakit yang diderita oleh pasien dengan mengetahui 3 gejala utama yang paling dirasakan oleh pasien. 5. Untuk penyakit Darah Tinggi, gejala yang hampir pasti dirasakan adalah Sakit Kepala. Jadi saya memberikan nilai probabilitas 0,9. Kemudian diikuti Mual dengan probabilitas 0,8 dan lemas dengan probabilitas 0,7. Berikut adalah hasil wawancara kami dengan Bapak Iswanto pakar obat obatan tradisional yang disajikan dalam bentuk matriks. Tabel 3.11 Wawancara dengan pakar obat tradisional dalam bentuk matriks. Tanya Jawab Sudah berapa lama anda menjadi Shinse di bidang pengobatan tradisional? Saya menjadi shinse sudah 15 tahun. Dari bulan juli tahun Menurut Anda, apa saja kelebihan obat tradisional? Harganya yang relatif murah, efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk

11 54 penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif. Adakah efek samping penggunaan obat tradisional? Efek samping penggunaan obat tradisional relative kecil dan bahkan tidak ada jika digunakan secara tepat, baik takaran, waktu, dan pemilihan bahan. Apabila obat tradisional dikonsumsi terus menerus dan tidak ada perubahan berarti, adakah efek sampingnya? Seperti yang telah saya katakan tadi, penggunaan obat tradisional memiliki efek samping yang kecil atau bahkan tidak ada jika digunakan secara tepat. Apabila dalam penggunaan obat tradisional tidak mengalami perubahan, sebaiknya melakukan konsultasi ulang kepada dokter atau shinse yang ada. Dari hasil wawancara dengan bapak Iswanto, berikut adalah table perbandingan antara obat tradisional dengan obat kimia. Tabel 3.12 Tabel perbandingan antara obat tradisional dengan obat kimia. No. Obat Tradisional Obat Kimia 1. Harganya terjangkau Harga relatif mahal karena faktor

12 55 impor. Efek samping relatif kecil bahkan ada 2. yang sama sekali tidak menimbulkan Efek samping pengobatan lebih efek samping jika digunakan secara sering terjadi. tepat. 3. Reaksinya lambat. Reaksinya cepat. 4. Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hanya memperbaiki beberapa sistem tubuh. 5. Efektif untuk penyakit kronis yang sulit Relatif kurang efektif untuk diatasi dengan obat kimia. penyakit kronis 6. Terapi sampingan: Diet terhadap makanan tertentu. Terapi sampingan: diet terhadap makanan tertentu dan perlakuan tertentu pada tubuh seperti bedah atau operasi dan manajemen stres Solusi yang Diusulkan Dari analisis pemasalahan yang telah dilakukan, maka diusulkan untuk membangun sistem yang dapat melakukan diagnosa awal penyakit dengan cara memindahkan pengetahuan yang dimiliki pakar ke dalam sistem komputer. Sistem yang akan dibangun adalah sebuah aplikasi berbasis sistem pakar untuk diagnosa awal penyakit umum menggunakan metoda probabilitas bayesian. Aplikasi ini bertujuan membantu masyarakat umum untuk dapat

13 melakukan diagnosa awal penyakit, rekomendasi obat tradisional dan cara meraciknya sendiri Analisa Sistem Pakar Sistem pakar merupakan sistem yang dirancang untuk dapat memecahkan suatu masalah dengan meniru kerja dari para ahli. Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari buku-buku materi pendukung dan seorang pakar. Pakar adalah seorang yang ahli dan menguasai dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan orang sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih efisien. Dalam menentukan suatu penyakit, seorang dokter memerlukan gejala gejala awal yang dirasakan oleh pasien untuk kemudian disimpulkan dan menemukan penyakit yang diderita secara akurat. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan secara akurat dan tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini digunakan untuk membantu user dalam menentukan penyakit yang diderita dengan memasukkan gejala gejala awal yang dirasakan ke dalam aplikasi Analisa Sistem Pakar Aplikasi Sejenis. Sistem pakar untuk melakukan diagnosa kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970 yang pertama kali dibuat oleh

14 57 Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Standford University diberi nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosa penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, program ini mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lain (Kusrini,2006,p13) Akuisisi Pengetahuan Sumber Pengetahuan Dalam merancang aplikasi sistem pakar ini, diperlukan proses akuisisi pengetahuan terhadap seorang pakar dalam bidang penyakit umum. Dalam proses ini, akuisisi pengetahuan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada dokter Moh. Abduh M.Sc yaitu seorang dokter dalam bidang penyakit umum di Klinik Dokter 24 jam dan Rumah Bersalin YAMC Representasi Pengetahuan Dalam representasi pengetahuan, dilakukan pengumpulan dari informasi yang diperoleh dari pakar dan literatur.

15 Tabel Gejala Penyakit dan Probabilitasnya Untuk membantu pengembangan aplikasi sistem pakar ini, maka pengetahuan yang diperoleh akan diubah ke dalam tabel. Dari tabel ini, ditampilkan data-data hubungan antara gejala dan penyakit. Seorang pakar memberikan data penyakit dan kemungkinan gejala yang terjadi pada pasien. Serta memberikan nilai probabilitas yang berdasarkan dari pengalaman seorang pakar yang telah menangani beberapa pasien terhadap gejala suatu penyakit. Dengan adanya nilai probabilitas maka data akan dapat diaplikasikan ke dalam sistem yang sedang dibuat. Tabel 3.13 Tabel Gejala Penyakit Penyakit Nama Gejala Probabilitas ISPA 1) Panas 0.9 2) Batuk Pilek 0.9 3) Tenggorokan Sakit 0.9 4) Dahak 0.8 5) Mual 0.8 6) Lemas 0.7 Diare 1) BAB Encer 0.9 2) Panas 0.9 3) Sakit Perut (Mules) 0.8

16 59 4) Muntah 0.8 5) Lemas 0.7 Maag 1) Sakit Ulu Hati 0.9 2) Mual 0.8 3) Muntah 0.8 4) Kembung 0.8 5) Sesak Ulu Hati 0.7 Eksim / Penyakit Kulit 1) Ruam Kulit 0.9 2) Gatal 0.9 3) Merah ada Nanah 0.7 Darah Tinggi 1) Sakit Kepala 0.9 2) Mual 0.8 3) Lemas 0.7 Asma 1) Sesak Nafas (Bunyi) 0.9 2) Batuk Pilek 0.9 3) Dahak 0.8 Infeksi Kemih Saluran 1) Panas 0.9 2) Sakit Pinggang 0.9 3) BAK Sakit 0.9

17 60 4) BAK Sering 0.8 5) BAK Merah 0.7 6) Sakit Perut Depan Perancangan Sistem Metode perancangan yang digunakan untuk mengembangkan sistem pakar untuk diagnosis ini berupa Use Case Diagram,Sequence Diagram dan Activity Diagram Hasil Perancangan Berdasarkan analisis dan pengembangan yang telah dilakukan maka dapat diketahui apa saja yang menjadi input sistem, output sistem, metode yang digunakan sistem, serta antar muka sistem yang dibuat, sehingga sistem dan aplikasi yang dibuat akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Perancangan sistem pakar ini akan dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Sequence Diagram 3. Perancangan Class Diagram 4. Perancangan Activity Diagram 5. Perancangan Antarmuka

18 Perancangan Use case diagram Diagram Use Case yang digunakan dalam sistem pakar diagnosa penyakit umum hanya memiliki satu aktor yaitu, user. Dalam sistem ini user melakukan pemilihan gejala penyakit yang diderita. Gambar 3.10 Use Case Diagram Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Umum Definisi Actor Berikut adalah tabel Definisi Actor yang menjelaskan siapa saja yang terlibat di dalamnya serta penjelasannya secara rinci. Tabel 3.14 Definisi Actor NO Aktor Deskripsi 1 User User dapat melakukan diagnosa awal

19 62 dengan memilih gejala penyakit yang dirasakan Definisi Use Case Berikut adalah tabel Definisi Use Case yang menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan di dalam sistem dan penjelasannya. Tabel 3.15 Definisi Use Case No Use Case Deskripsi 1 Memilih Gejala Use Case memilih gejala adalah Use Case yang dilakukan oleh user untuk memilih gejala yang dirasakan. 2 Diagnosa Awal Use Case Diagnosa Awal adalah Use Case yang dilakukan user untuk mendiagnosa awal penyakit yang dirasakan oleh user. 3 Rekomendasi Obat Tradisional Use Case Rekomendasi Obat Tradisional dilakukan oleh user untuk mendapatkan obat tradisional.

20 63 4. Peracikan Obat Tradisional Use Case ini dilakukan user untuk meracik obat tradisional yang diperoleh Sequence Diagram Memilih Gejala Gambar 3.11 Sequence Diagram Memilih Gejala Dari Gambar 3.11 dapat dijelaskan prosesnya sebagai berikut : User akan memilih 3 gejala yang paling dirasakan dan main system akan mendapatkan gejala gejala yang dipilih dari database.

21 Sequence Diagram Diagnosa Awal Gambar 3.12 Sequance Diagram Diagnosa Awal Dari Gambar 3.12 dapat dijelaskan prosesnya sebagai berikut : Setelah User memilih 3 gejala, User akan mendapatkan hasil dari diagnosa awal berupa penyakit dan nilai probabilitas dari database.

22 Sequence Diagram Rekomendasi Obat Tradisional Gambar 3.13 Sequance Diagram Rekomendasi Obat Tradisional Dari Gambar 3.13 dapat dijelaskan prosesnya sebagai berikut : Setelah user memilih 3 gejala dan hasil diagnosa awal, user akan mendapatkan bahan bahan untuk membuat obat tradisional.

23 Sequence Diagram Pembuatan Obat Tradisional Gambar 3.14 Sequance Diagram Pembuatan Obat Tradisional Dari Gambar 3.14 dapat dijelaskan prosesnya sebagai berikut : Setelah user memilih 3 gejala, hasil diagnosa awal, dan bahan. User akan mendapatkan cara untuk membuat obat tradisional.

24 Activity Diagram Model Pengguna Sistem Membuka Aplikasi Menampilkan List Gejala Memilih 3 gejala Kurang dari 3 gejala Ya Tidak Masuk tampilan diagnosa awal Gambar 3.15 Activity Diagram Memilih Gejala.

25 68 Pengguna Sistem Pilih Proses Menampilkan Hasil Diagnosa Awal Masuk Tampilan Bahan Obat Tradisional Gambar 3.16 Activity Diagram Diagnosa Awal.

26 69 Pengguna Sistem Pilih Menu Bahan Menampilkan Bahan Obat Tradisional Masuk Tampilan Cara Pembuatan Obat Tradisional Gambar 3.17 Activity Diagram Rekomendasi Obat Tradisional.

27 70 Pengguna Sistem Pilih Menu Cara Menampilkan Cara Pembuatan Obat Tradisional Gambar 3.18 Activity Diagram Cara Pembuatan Obat. Gambar diatas merupakan aliran aktivitas yang dilakukan pada saat sitem aplikasi berjalan. Di awal user memilih gejala penyakit mulai dari gejala yang paling sakit dirasakan hingga gejala yang baru dirasakan. Kemudian, sistem akan mengkalkulasi nilai yang sebelumnya dimasukkan oleh user. Setelah selesai melakukan kalkulasi, sistem akan menampilkan informasi penyakit dan probabilitasnya. Kemudian, sistem akan menampilkan informasi tentang obat tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit yang diderita user. Setelah itu, sistem akan menampilkan bahan dan cara meracik obat tradisional.

28 Class Diagram Model Gambar 3.19 Class Diagram Model Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Perancangan Bayes Untuk membantu menyelesaikan masalah ketidakpastian terhadap hipotesis diagnosa, maka digunakan metode statistik perhitungan probabilitas bayesian Perhitungan dengan Teorema Bayes Saat diagnosa dimulai, sistem akan melakukan kalkulasi bayes sekaligus dimana satu sisi perhitungan dilakukan terhadap bobot prior yang sudah direkam dari Pakar dan disimpan di basis pengetahuan. Sedangkan sisi lainnya, bobot prior ditentukan oleh user

29 72 yang melakukan proses diagnosa. Hal ini dilakukan karena masalah ketidakpastian melibatkan hipotesis yang berbeda-beda dari pengambil keputusan. Oleh karena itu bobot prior sangat bergantung dari kepakaran dan pengalaman si pengambil keputusan itu sendiri. Selanjutnya yang akan dilakukan oleh sistem adalah mengirimkan output ke user berupa hasil perhitungan probabilitas dari prior yang di masukan oleh user dan probabilitas dari prior yang direkam oleh sistem dari pakar. Dengan : p(h i E) = n Σ K=1 p(e H i )*p(h i ) p(e H k )*p(h k ) p(hi E ) = probabilitas hipotesis benar jika diberikan evidence (fakta) E p(e Hi) = probabilitas munculnya evidence(fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar p(hi) = probabilitas hipotesis Hi (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence(fakta) apapun n = jumlah hipotesis yang mungkin

30 73 Sebagai contoh jika pada saat diagnosa user memilih gejala dan bobot prior seperti berikut : Sakit kepala : 0.6 Mual : 0.8 Lemes : 0.7 Maka sistem akan memecah data yang dimasukkan oleh user menjadi Gejala Nilai Prior Sakit Kepala 0.6 Mual 0.8 Lemas 0.7 Setelah itu sistem akan mengunakan gejala yang sudah diproses untuk mendapatkan gejala dari tabel gejala, yang berguna untuk memasukan nilai dari gejala ke kasus-kasus dimana gejala tersebut berada. Setelah itu kedua sisi proses perhitungan dilakukan dan melakukan cek apakah ada evidence baru terhadap suatu hipotesis atau tidak, dari contoh diatas terdapat evidence lain yaitu mual dan lemas. Maka rumus yg digunakan adalah :

31 74 p( H E, e ) = p( H E)*p( e E, H ) p( e E ) Dengan : e E = evidence lama = evidence observasi baru p(h E,e) = probabilitas hipotesis H benar jika muncul evidence baru dari evidence lama e p(h E) = probabilitas hipotesis H benar jika diberikan evidence E p(e E,H) = kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar p(e H) = kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar Observasi baru menunjukkan bahwa orang terkena darah tinggi pasti mengalami sakit kepala, jika diketahui probabilitas terkena darah tinggi bila sakit kepala p(darah tinggi sakit kepala) = 0,9. Setelah itu sistem akan mencocokkan keterkaitan antara mual, lemas dan sakit kepala bila seseorang terkena darah tinggi dengan nilai yang diambil/direkam dari pakar p(mual lemas sakit kepala, darah tinggi) = 0,8 dan keterkaitan antara mual, lemas dan batuk berdahak p(mual lemas sakit kepala) = 0,9 Maka : P(darah tinggi sakit kepala, mual, lemas) = P(darah tinggi sakit kepala) * P(mual lemas sakit kepala, darah tinggi p(mual lemas sakit kepala)

32 75 p(darah tinggi sakit kepala, mual, lemes) = (0,9) * (0,8) / (0,9) = 0,80 dari hasil di atas menunjukan bahwa probabilitas terkena darah tinggi lebih besar jika seseorang mengalami mual, lemas dan sakit kepala dibandingkan seseorang yang hanya mengalami sakit kepala Perancangan Antar Muka Dalam pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit umum, terdapat beberapa rancangan antar muka yang terdiri dari, halaman utama, halaman tutorial, halaman pemilihan gejala penyakit, diagnosa, bahan obat tradisional dan cara pembuatan obat tradisional Rancangan Antar Muka Halaman Utama Rancangan antar muka halaman utama dapat dilihat pada awal program. Tersedia 2 tombol yaitu Tutorial dan Select Symptom yang dapat user pilih untuk tindakan selanjutnya. Traditional Medic Keterangan Penggunaan. Tutorial Pilih Gejala Gambar 3.20 Tampilan Antar Muka Halaman Utama.

33 Rancangan Antar Muka Tutorial Rancangan antar muka tutorial dapat dilihat ketika user memilih Tutorial pada halaman utama. Dalam halaman ini user dapat melihat dan mengetahui tentang cara menggunakan aplikasi ini. Traditional Medic Penjelasan tutorial aplikasi Kembali Gambar 3.21 Tampilan Antar Muka Tutorial Rancangan Antar Muka Pilih Gejala Dalam halaman ini user dapat memilih 3 gejala penyakit yang dialami. Apabila user memilih gejala penyakit kurang dari 3, maka aplikasi akan memberikan warning kepada user.

34 77 Traditional Medic Pilih gejala 1 Pilih gejala 2 Pilih gejala 3 Proses Gambar 3.22 Tampilan Antar Muka Pilih Gejala Rancangan Antar Muka Diagnosa Awal Dalam halaman ini user dapat mengetahui diagnosa awal dari penyakit yang diderita dan besarnya probabilitas penyakit. Traditional Medic Diagnosa awal Bahan Cara Penjelasan penyakit Nilai probabilitas Gambar 3.23 Tampilan Antar Muka Diagnosa Awal.

35 Rancangan Antar Muka Bahan Obat Tradisional Dalam halaman ini user dapat mengetahui bahan bahan obat tradisional yang akan diracik dari penyakit yang diderita. Traditional Medic Diagnosa awal Bahan Cara Informasi bahan bahan obat tradisional Gambar 3.24 Tampilan Antar Muka Bahan Obat Tradisional Rancangan Antar Muka Cara Pembuatan dan Cara Pemakaian Obat Tradisional Dalam Halaman ini user dapat mengetahui informasi bagaimana cara pembuatan dan cara pemakaian obat tradisonal yang akan diracik dari penyakit yang diderita.

36 79 Tradisional Medic Diagnosa awal Bahan Cara Informasi Cara Pembuatan dan Cara Pemakaian Obat Tradisional Gambar 3.25 Tampilan Antar Muka Cara Pembuatan dan Pemakaian Obat Tradisional. 3.4 Pendekatan Yang Digunakan Perhitungan Dengan Teorema Bayes Jika seseorang mengalami gejala Sakit kepala, Mual dan Lemas. Kemudian dokter menduga bahwa ia terkena penyakit darah tinggi dengan probabilitas : P(sakit kepala darah tinggi) = P(SK DT) = 0.9 (pilihan gejala pertama) P(Mual darah tinggi) = P(M DT) = 0.8 P(Lemas darah tinggi) = P(L DT) = 0.7

37 80 Maka : p( H E, e ) = p( H E)*p( e E, H ) p( e E ) Dengan : e = evidence lama E = evidence observasi baru p(h E,e) = probabilitas hipotesis H benar jika muncul evidence baru dari evidence lama e p(h E) = probabilitas hipotesis H benar jika diberikan evidence E p(e E,H) = kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar p(e H) = kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar maka: P(darah tinggi sakit kepala, mual, lemas) = P(darah tinggi sakit kepala) * P(mual lemas sakit kepala, darah tinggi p(mual lemas sakit kepala) p(darah tinggi sakit kepala, mual, lemes) = (0,9) * (0,8) / (0,9) = 0,80 Kesimpulan : Dari hasil diatas menunjukkan bahwa probabilitas penderita terkena darah tinggi sebesar 80 %, apabila gejala utama yang dirasakan adalah sakit kepala. contoh 2: P(lemas darah tinggi) = P(SK DT) = 0.7 (pilihan gejala pertama) P(Mual darah tinggi) = P(M DT) = 0.8 P(Sakit kepala darah tinggi) = P(L DT) = 0.9

38 81 P(darah tinggi lemas, mual, sakit kepala) = P(darah tinggi lemas) * P(mual lemas sakit kepala, darah tinggi ) p(mual lemas sakit kepala) p(darah tinggi lemas, mual, sakit kepala) = (0,7) * (0,8) / (0,9) = 0,62 Kesimpulan : Dari hasil diatas menunjukkan bahwa probabilitas penderita terkena darah tinggi sebesar 62 %, apabila gejala utama yang dirasakan adalah lemas. contoh 3: P(BABencer diare) = P(BE DI) = 0.9 (pilihan gejala pertama) P(Muntah diare) = P(MU DI) = 0.8 P(Lemas diare) = P(L DI) = 0.7 P(diare BAB encer, muntah, lemas) = P(diare BABencer) * P(muntah lemas BABencer, diare ) p(muntah lemas BABencer) p(diare BAB encer, muntahl, lemas) = (0,9) * (0,6) / (0,8) = 0,67 Kesimpulan : Dari hasil diatas menunjukkan bahwa probabilitas penderita terkena diare sebesar 67 %, apabila gejala utama yang dirasakan adalah BAB Encer.

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS ANDROID UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT DAN RACIKAN OBAT TRADISIONAL

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS ANDROID UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT DAN RACIKAN OBAT TRADISIONAL APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS ANDROID UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT DAN RACIKAN OBAT TRADISIONAL Ivan Eroka Yuliadji Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Ricky Khoenata Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Agar aplikasi dapat dijalankan dengan baik dan lancar, diperlukan spesifikasi standar dari suatu perangkat keras. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia menuju kehidupan yang

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID [1] Dini Anggraini, [2] Beni Irawan, dan [3] Tedy Rismawan [1] [2] [3] JurusanSistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam mencari kepastian terjangkitnya sebuah penyakit, masyarakat harus pergi berkonsultasi ke dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan dari gejala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pemasalahan Tingkat kecelakaan mobil yang semakin banyak terjadi di Indonesia sudah pasti memberikan kerugian secara materi maupun non-materi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini ada beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, banyak orang yang sering menderita penyakit alergi pada kulit seperti gatal-gatal, timbul bintik-bintik merah, atau timbul benjolan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari penerapan metode Teorema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alergi adalah penyakit atau kelainan yang tidak menular tetapi kecenderungan seseorang mengalami alergi akan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu genetik (keturunan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Alergi Pada Anak Menggunakan Metode Met Teo T rem a Bay Ba es

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Alergi Pada Anak Menggunakan Metode Met Teo T rem a Bay Ba es Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Alergi Pada Anak Menggunakan Metode Teorema Bayes Dengan Client Server Berbasis Android Nama : Rizky Maula NPM : 16112614 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr. Novrina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mata adalah salah satu karunia yang diberikan Tuhan pada umat manusia. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi hal yang mustahil.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB 1 Irman Hariman, M.T. 2 Andri Noviar 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang teknologi informasi, hampir semua dalam sisi kehidupan tak terlepas dari komputerisasi termasuk dunia kesehatan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis masalah Analisis masalah merupakan masalah ng terjadi dalam sistem ng lama baik dalam melakukan pengolahan data dan penmpaian informasi ng ada. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa sistem yang sedang berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi individu, suatu organisasi/perusahaan, maupun instansi pemerintahan. Dalam skala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit crohn adalah salah satu penyakit radang usus dan merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk siswa SMA Negeri 1 Parongpong, maka terlebih dahulu perlu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Penyakit sifilis atau biasa dikenal dengan penyakit Raja Singa pada priabiasanya banyak diderita oleh kaum pria, akan tetapi saat ini wanita pun

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang rentan akan penyakit. Pada bidang teknologi kesehatan semua

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang rentan akan penyakit. Pada bidang teknologi kesehatan semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal penting bagi manusia karena manusia memiliki tubuh yang rentan akan penyakit. Pada bidang teknologi kesehatan semua kebutuhan yang dipakai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN

Abstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN Abstrak Sistem pakar dalam bidang diagnosis kesehatan telah dikembangkan pada pertengahan tahun 1970 di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN tersebut Sistem pakar medical yang bisa mendiagnosa

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Sistem Pakar Diagnosa Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdam Damiyana 2, Miftach Hidayatullah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan (hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan dan interaksi obat yang benar yaitu meliputi cara pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada Bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung, serta tampilan-tampilan yang ada pada program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai bagi manusia, sehingga manusia rela melakukan segala cara agar dapat menjaga kesehatan secara jasmani. Siapa saja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Analisa masalah merupakan suatu proses awal pembuatan aplikasi Pembelajaran Pertolongan Pertama saat Kecelakaan Berbasis Mobile ini. analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, tanpa kesehatan manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat pada bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 DIAGNOSA JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN GIGITAN NYAMUK MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE WEB

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom*) Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan berbagai macam penyakit mulut, jaringan keras gigi dan jaringan lunak mulut. Kelainan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir Pneumonia merupakan penyakit mematikan yang kurang ditanggapi serius oleh masyarakat, padahal penyakit ini selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Komputer merupakan salah satu teknologi yang berkembang cepat seiring dengan kemajuan informasi sekarang ini. Hal inilah yang mendorong manusia untuk mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Meningitis Menggunakan Metode Naïve Bayes Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Meningitis Menggunakan Metode Naïve Bayes Berbasis Web Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Meningitis Menggunakan Metode Naïve Bayes Berbasis Web Ni Luh Ratniasih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 8 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit usus merupakan penyakit yang tidak asing lagi dalam kehidupan, penyakit ini muncul dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA ISSN : 232-385 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 26 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 26 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA MANUSIA BERBASIS ANDROID MENGGUANAKAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa sekarang ini informasi merupakan suatu hal yang mendasar yang sangat diperlukan dalam berjalannya suatu kegiatan badan usaha. Informasi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian Edi Iskandar STMIK EL RAHMA Yogyakarta beeyku@yahoo.com Abstrak : Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta aplikasinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar mendiagnosa penyakit pada yang dibangun yaitu : IV.1. 1. Tampilan Form login Tampilan Form

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) Armadyah Amborowati1), Nurul Hidayah2) 1,2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya di puskesmas sangat sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan dokter spesialis

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM

BAB IV RANCANGAN SISTEM BAB IV RANCANGAN SISTEM 4.1 Struktur Menu Diagnosa Demam Berdarah 4.1.1 Struktur Menu Utama DB Struktur menu utama pada aplikasi demam berdarah, yang meliputi dari menu utama mencangkup, menu konsultasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit pada kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 85 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autis merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial, komunikasi verbal (bahasa) dan non-verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup minat, kognisi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahapan paling awal dalam proses pembuatan sebuah aplikasi. Pada tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulangi penyakit seperti gejala-gejala, nilai akurasi di data, namun tanpa peran serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan baik dan sistem yang dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyakit demam dengue atau demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Pakar yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit dibuat pertama kali pada tahun 1975. Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan petama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelinci merupakan hewan pengerat yang berbulu lembut yang dapat dijadikan hewan peliharaan karena keindahannya, sebagai bahan konsumsi, dan sebagai percobaan. pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berjalan begitu cepat menuntut kemajuan di segala bidang. Masyarakat harus bisa mengikuti segala bentuk kemajuan tersebut. Berbagai bidang tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Alzheimer Dengan Metode

Lebih terperinci

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

Artificial Intelegence EKA YUNIAR Artificial Intelegence EKA YUNIAR Pokok Bahasan Ketidak Pastian Teorema Bayes Faktor Kepastian Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh.

Lebih terperinci