BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, banyak orang yang sering menderita penyakit alergi pada kulit seperti gatal-gatal, timbul bintik-bintik merah, atau timbul benjolan pada kulit. Banyak orang yang tidak menjaga kebersihan kulit serta masih bersifat pasif dalam menangani masalah penyakit alergi pada kulit yang diderita. Selain itu, sulitnya mendeteksi jenis penyakit alergi pada kulit membuat orang sering kali salah dalam memberikan obat pada alergi tersebut, sehingga mengakibatkan penyakit alergi pada kulit semakin parah atau bahkan kulit tidak dapat merasakan apapun. Dengan menggunakan sistem pakar dapat membantu mendiagnosa penyakit alergi pada kulit. Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem pakar, salah satunya adalah metode teorema bayes. Teori Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Dengan menggunakan metode teorema bayes diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendiagnosa penyakit alergi pada kulit berdasarkan gejala yang dirasakan dan sistem akan memberikan cara penanganan penyakit alergi pada kulit tersebut. 35

2 36 III.2. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan merupakan inti dari sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang tersusun atas dua (2) elemen dasar yaitu, fakta dan aturan, dan mesin inferensi untuk mendiagnosa penyakit alergi pada kulit. Basis pengetahuan di dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar. Basis pengetahuan yang di gunakan didalam sistem pakar ini terdiri dari : gejalagejala penyakit alergi pada kulit / probabilitas yang diberikan oleh pakar. Adapun tabel nilai kepastian gejala-gejala alergi pada kulit seperti ditunjukkan pada Tabel III.1. Tabel III.1. Tabel Nilai Kepastian Gejala Alergi Pada Kulit ID Gejala Gejala Probabilitas GJ-0001 Warna kulit merah pucat 0.8 GJ-0002 Timbul benjolan pada kulit 0.8 GJ-0003 Kulit terasa gatal 0.6 GJ-0004 Rasa panas pada kulit 0.6 GJ-0005 Pelebaran benjolan jika digaruk 0.7 GJ-0006 Muncul lepuhan yang menimbulkan kerak dan 0.8 terbakar GJ-0007 Kulit terasa nyeri lalu membengkak 0.7 GJ-0008 Kulit tampak tebal, kering, dan bersisik 0.8 GJ-0009 Lepuhan kecil yang muncul secara bertahap pada 0.8 tubuh di daerah sikut, lutut, leher, punggung, dan kepala bagian belakang GJ-0010 Kulit kemerahan, bersisik, serta pecah-pecah 0.8

3 37 GJ-0011 Timbul bintik kecil yang mengandung cairan seperti air atau nanah 0.8 berikut. Tabel penyakit alergi pada kulit ditunjukkan pada Tabel III.2. sebagai Tabel III.2. Tabel Penyakit Alergi Pada Kulit ID Penyakit PT-0001 PT-0002 PT-0003 PT-0004 Nama Penyakit Urtikaria (Hives) Dermatitis Kontak Dermatitis Herpetiformis Eksim Tabel keputusan untuk gejala-gejala penyakit alergi pada kulit yang ada ditunjukkan pada Tabel III.3. Tabel III.3. Tabel Kepastian Gejala Penyakit Alergi Pada Kulit ID Gejala Gejala Penyakit GJ-0001 Warna kulit merah pucat GJ-0002 Timbul benjolan pada kulit Urtikaria GJ-0003 Kulit terasa gatal (Hives) GJ-0004 Rasa panas pada kulit GJ-0005 Pelebaran benjolan jika digaruk GJ-0006 Muncul lepuhan yang menimbulkan kerak dan terasa panas seperti terbakar Dermatitis GJ-0003 Kulit terasa gatal Kontak GJ-0007 Kulit terasa nyeri lalu membengkak GJ-0008 Kulit tampak tebal, kering, dan bersisik GJ-0009 Lepuhan kecil yang muncul secara bertahap pada tubuh di daerah sikut, lutut, leher, punggung, dan kepala bagian belakang Dermatitis Herpetiformis GJ-0003 Kulit terasa gatal GJ-0004 Rasa panas pada kulit GJ-0010 Kulit kemerahan, bersisik, serta pecahpecah GJ-0003 GJ-0011 Kulit terasa gatal Timbul bintik kecil yang mengandung nanah Eksim

4 38 Pohon keputusan digunakan sebagai alat pendukung keputusan untuk mengklasifikasikan penyakit berdasarkan serangkaian pertanyaan mengenai gejala penyakit. Adapun pohon keputusan penyakit alergi pada kulit berdasarkan gejalagejala yang ada disimpan dalam bentuk aturan ditunjukkan pada Gambar III.1. GJ-0001 GJ-0002 GJ-0003 GJ-0006 GJ-0006 GJ-0004 GJ-0003 GJ-0003 PT-0001 GJ-0005 GJ-0004 G032 GJ-0004 GJ-0005 GJ-0007 GJ-0003 GJ-0009 GJ-0008 GJ-0007 GJ-0007 GJ-0009 GJ-0003 GJ-0004 GJ-0003 GJ-0004 GJ-0010 GJ-0003 GJ-0005 Default GJ-0008 G032 GJ-0008 GJ-0008 GJ-0011 GJ-0011 PT-0002 PT-0003 PT-0004 Gambar III.1. Pohon Keputusan III.3. Penerapan Metode Teorema Bayes Metode Teorema Bayes merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Teorema Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan metode Teorema Bayes dalam perancangan aplikasi mendiagnosa alergi pada kulit dapat dilihat pada gambar III.2.

5 39 Start Pilih nilai keyakinan untuk masing-masing gejala Mencari nilai semesta dengan menjumlahkan seluruh hipotesa...(1) Hitung nilai semesta...(2) Mencari hipotesis H tanpa memandang evidence apapun...(3) Mencari nilai P(Hi E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence E...(4) Jumlahkan seluruh nilai bayes...(5) Hasil diagnosa alergi pada kulit metode Teorema Bayes End Gambar III.2. Flowchart Metode Teorema Bayes Probabilitas bayes merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes yang dinyatakan dengan rumus (Sri Rahayu, 2013) : P H E = P E H.P(H) P(E)...(1)

6 40 Keterangan : P(H E) : Probabilitas hipotesis H jika diberikan evidence E P(E H) : Probabilitas munculnya evidence E P(E) : Probabilitas evidence E Teorema bayes dapat dikembangkan jika setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis kemudian muncul lebih dari satu evidence. Dalam hal ini maka persamaannya akan menjadi : P H E,e = P H E P(e E,H) P(e, E)...(2) Keterangan : e E P(H E,e) : evidence lama : evidence baru : probabilitas hipotesis H benar jika muncul evidence baru E dari evidence lama E P(H E) P(e E,H) P(e E) : probabilitas hipotesis H benar jika diberikan evidence E : kaitan antar e dan E jika hipotesis H benar : kaitan antara e dan E tanpa memandang hipotesis apapun Studi Kasus: Berikut ini contoh kasus penerapan metode Teorema Bayes dalam mendiagnosa alergi pada kulit. Adapun logika metode Teorema Bayes pada sesi diagnosa sistem, pengguna diagnosa diberi pilihan nilai keyakinan yang masingmasing memiliki bobot sebagai berikut :

7 41 Tabel III.4. Tabel Nilai Keyakinan User No. Keterangan Nilai User 1 Kurang kin Cukup kin kin Sangat kin 1 Adapun contoh kasus Aulia melakukan diagnosa dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan nilai keyakinan user berdasarkan dengan gejala-gejala yang di alami seperti berikut: G1= 0.8 =P(E H1) (kin) G2= 0.8 =P(E H2) (kin) G3= 0.6 =P(E H3) (Cukup kin) G4= 0.8 =P(E H4) (kin) G5= 0.8 =P(E H5) (kin) Kemudian mencari nilai semesta dengan menjumlahkan dari hipotesa diatas: 5 G5 k=1 =G1+G2+G3+G4+G5 = = 3.5 Setelah hasil penjumlahan di atas diketahui, maka didapatkan rumus untuk menghitung nilai semesta adalah sebagai berikut: P Hi = Hi n k=1

8 42 P H1 = P H2 = P H3 = P H4 = P H5 = H1 5 k=1 H2 5 k=2 H3 5 k=3 H4 5 k=4 H5 5 k=5 = = 0.23 = = 0.23 = = 0.17 = = 0.17 = = 0.2 Setelah nilai P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H tanpa mmemandang evidence apapun, maka langkah selanjutnya adalah: 5 k=1 =P Hi *P(E Hi-n) =P H1 * P E H1 + P H2 * P E H2 + P H3 * P E H3 + P H4 * P E H4 + P H5 * P E H5 = (0.23 * 0.8) + (0.23 * 0.8) + (0.17 * 0.6) + (0.17 * 0.8) + (0.2 * 0.8) = = 0.76 P H1 E = P H2 E = P H3 E = 0.8 * * * = 0.24 = 0.24 = 0.13 P H4 E = 0.8 * = 0.18

9 43 P H5 E = 0.8 * = 0.21 Setelah seluruh nilai P(Hi E) diketahui, maka jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus sebagai berikut: n k=1 Bayes=Bayes1+Bayes2+Bayes 3+Bayes4+Bayes5 = 0.8* * * *18 + (0.7*0.21) = = 0.72 * 100 % = 72 % Dari kesimpulan perhitungan di atas, maka dapat dipastikan Aulia menderita Alergi pada kulit URTIKARIA (Hives) dengan nilai 72 %. III.4. Desain Sistem Pada tahap ini akan dilakukan perancangan terhadap sistem yang diusulkan. Adapun perancangan dari sistem ini dapat digambarkan dengan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi use case diagram, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram. III.4.1. Use Case Diagram Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda dalam sebuah model. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid,

10 44 biasanya mengandung nama.use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.3. SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA ALERGI PADA KULIT MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES BERBASIS WEB Login <<include>> Melakukan Konsultasi <<extend>> Mengelola Data Pasien <<include>> Admin Pengguna Hasil Konsultasi <<include>> Cetak Laporan Hasil Konsultasi <<extend>> Mengelola Data Penyakit <<include>> Melihat Informasi Penyakit Melakukan Setting Rule <<include>> Mengelola Data Gejala Gambar III.3. Use Case Diagram Sistem Pakar Mendiagnosa Alergi Pada Kulit Menggunakan Metode Teorema Bayes Berbasis Web III.4.2. Class Diagram Diagram ini digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association

11 45 (hubungan antar-class). Adapun bentuk class diagram yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.4. tbl_admin -username : varchar : [35] -password : varchar : [35] -level : varchar : [15] +login +clear tbl_penyakit -id_penyakit : varchar : [7] -nama_penyakit : varchar : [35] -keterangan : text -pengobatan : text +simpan +edit +hapus +batal +cari 1 * tbl_pasien -id_pasien : varchar : [7] -nama_pasien : varchar : [35] -jenis_kelamin : varchar : [10] -id_penyakit : varchar : [7] +simpan +hapus +batal * tbl_rule -id_rule : varchar : [7] -id_penyakit : varchar : [7] -id_gejala : varchar : [7] -ya : varchar : [7] -tidak : varchar : [7] +simpan +edit +hapus +batal * * 1 tbl_gejala -id_gejala : varchar : [7] -nama_gejala : text -pertanyaan : text -probabilitas : float +simpan +edit +hapus +batal +cari * 1 tbl_semesta -id_gejala : varchar : [7] -hipotesa : float -evidence : float +cetak tbl_kategori -kode : int -icon : varchar : [100] -nama_sub : varchar : [50] -link_sub : varchar : [100] +simpan +edit +hapus Gambar III.4. Class Diagram Sistem Pakar Mendiagnosa Alergi Pada Kulit Menggunakan Metode Teorema Bayes III.4.3. Activity Diagram Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas, berikut beberapa gambar activity diagram : 1. Activity Diagram Konsultasi Activity diagram konsultasi menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh pengguna untuk melakukan konsultasi mengenai penyakit alergi pada kulit.

12 46 Bentuk activity diagram konsultasi yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.5. Konsultasi Pengguna Sistem Buka Aplikasi Tampil Form Utama Pilih Menu Konsultasi Tampil Form Konsultasi Input Data Pasien Konsultasi Klik Button Simpan Tampil Pertanyaan Pilih Jawaban untuk Pertanyaan yang Muncul Klik Button Lanjut Tampil Hasil Diagnosa Klik Button Cetak Laporan Cetak Laporan Tampil Laporan Hasil Diagnosa Gambar III.5. Activity Diagram Konsultasi 2. Activity Diagram Informasi Penyakit Activity diagram informasi penyakit menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat jenis gejala dari penyakit alergi pada kulit. Bentuk activity diagram informasi penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.6.

13 47 Informasi Penyakit Pengguna Sistem Pilih Menu Penyakit Tampil Form Data Penyakit Pilih Nama Penyakit Klik Button Cari Tampil Jenis Gejala dan Probabilitas Penyakit Gambar III.6. Activity Diagram Informasi Penyakit 3. Activity Diagram Login Activity diagram login menggambarkan aktivitas untuk masuk kedalam form admin. Pada form login, admin memasukkan username, dan password. Apabila username dan password salah maka sistem kembali lagi ke form login, tapi jika benar form menu utama admin akan tampil. Bentuk activity diagram login yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.7.

14 48 Login Admin Admin Sistem Pilih Menu Masuk Admin Tampil Form Login Admin Input Username dan Password Cek Validasi Klik Button Login Valid Form Utama Admin Gambar III.7. Activity Diagram Login 4. Activity Diagram Data Pasien Activity diagram data pasien menggambarkan aktivitas untuk melakukan pengolahan data pasien yang dilakukan oleh admin. Bentuk activity diagram data pasien yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.8.

15 49 Data Pasien Admin Sistem Pilih Menu Pasien Tampil Form Data Pasien Pilih Aksi Hapus Data Pasien Hapus Hapus Data Pasien Tampil Data Pasien Gambar III.8. Activity Diagram Data Pasien 5. Activity Diagram Data Penyakit Activity diagram data penyakit menggambarkan aktivitas untuk melakukan pengolahan data penyakit alergi pada kulit yang dilakukan oleh admin. Admin melakukan input data penyakit dan data dapat di simpan, edit atau di hapus. Bentuk activity diagram data penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.9.

16 50 Data Penyakit Admin Sistem Pilih Menu Penyakit Tampil Form Data Penyakit Input Data Penyakit Simpan Klik Button Simpan Simpan Data Penyakit Ubah Data Penyakit Edit Klik Button Update Simpan Perubahan Data Penyakit Pilih Aksi Hapus Data Penyakit Hapus Hapus Data Penyakit Tampil Data Penyakit Gambar III.9. Activity Diagram Data Penyakit 6. Activity Diagram Data Gejala Activity diagram data gejala menggambarkan aktivitas untuk melakukan pengolahan data gejala penyakit alergi pada kulit yang dilakukan oleh admin. Admin melakukan input data gejela dan data dapat di simpan, edit atau di

17 51 hapus. Bentuk activity diagram data gejala yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.10. Data Gejala Admin Sistem Pilih Menu Gejala Tampil Form Data Gejala Input Data Gejala Simpan Klik Button Simpan Simpan Data Gejala Ubah Data Gejala Edit Klik Button Update Simpan Perubahan Data Gejala Pilih Aksi Hapus Data Gejala Hapus Hapus Data Gejala Tampil Data Gejala Gambar III.10. Activity Diagram Data Gejala 7. Activity Diagram Setting Rule Activity diagram setting rule menggambarkan aktivitas untuk melakukan pengolahan data rule pengetahuan penyakit alergi pada kulit yang dilakukan

18 52 oleh admin. Admin melakukan input data rule pengetahuan penyakit alergi pada kulit dan data dapat di simpan, edit atau di hapus. Bentuk activity diagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.11. Setting Rule Admin Sistem Pilih Menu Setting Rule Tampil Form Setting Rule Pilih Nama Penyakit, Gejala, Jawaban dan Simpan Klik Button Simpan Simpan Data Gejala Ubah Data Rule Edit Klik Button Update Simpan Perubahan Data Rule Pilih Aksi Hapus Data Rule Hapus Hapus Data Rule Tampil Data Rule Gambar III.11. Activity Diagram Setting Rule

19 53 8. Activity Diagram Log Out Activity diagram log out menggambarkan aktivitas untuk keluar dari form admin. Bentuk activity diagram log out yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.12. Log Out Admin Sistem Pilih Menu Log Out Disable Form Admin Tampil Form Utama Gambar III.12. Activity Diagram Log Out III.4.4. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Bentuk sequence diagram yang penulis rancang sebagai berikut : 1. Sequence Diagram Konsultasi Sequence diagram konsultasi menggambarkan interaksi pengguna dengan aplikasi dan database dalam melakukan konsultasi untuk mendiagnosa penyakit alergi pada kulit. Bentuk sequence diagram konsultasi yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.13.

20 54 Pengguna Form Konsultasi Proses tbl_pasien tbl_rule tbl_semesta Input Data Pasien Simpan Data Pasien Tampil Pertanyaan Pilih Jawaban Lanjut Pertanyaan Hasil Diagnosa Klik Button Cetak Cetak Laporan Laporan Hasil Diagnosa Gambar III.13. Sequence Diagram Konsultasi 2. Sequence Diagram Informasi Penyakit Sequence diagram informasi penyakit menggambarkan interaksi pengguna dengan aplikasi dan database untuk mengetahui jenis gejala penyakit alergi pada kulit. Bentuk sequence diagram informasi penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.14.

21 55 Pengguna Form Data Penyakit Proses tbl_penyakit Pilih Nama Penyakit Cari Data Penyakit Menampilkan Jenis Gejala dan Probabilitas Penyakit Gambar III.14. Sequence Diagram Informasi Penyakit 3. Sequence Diagram Login Sequence diagram login menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam melakukan login. Bentuk sequence diagram login yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.15.

22 56 Admin Form Login Form Menu Utama Admin Proses tbl_admin Input Username dan Password Validasi Login Username dan Password Salah Username dan Password Valid Gambar III.15. Sequence Diagram Login 4. Sequence Diagram Data Pasien Sequence diagram data pasien menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam melakukan pengolahan data pasien. Bentuk sequence diagram data pasien yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.16.

23 57 Admin Form Data Pasien Proses tbl_pasien Pilih Aksi Hapus Hapus Data Pasien Menampilkan Data Pasien Gambar III.16. Sequence Diagram Data Pasien 5. Sequence Diagram Data Penyakit Sequence diagram data penyakit menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam melakukan pengolahan data penyakit alergi pada kulit. Bentuk sequence diagram data penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.17.

24 58 Admin Form Penyakit Proses tbl_penyakit Input Data Penyakit Simpan Data Penyakit Menampilkan Data Penyakit Ubah Data Penyakit Edit Data Penyakit Menampilkan Data Penyakit Pilih Aksi Hapus Hapus Data Penyakit Menampilkan Data Penyakit Gambar III.17. Sequence Diagram Data Penyakit 6. Sequence Diagram Data Gejala Sequence diagram data gejala menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam melakukan pengolahan data gejala penyakit alergi pada kulit. Bentuk sequence diagram data gejala yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.18.

25 59 Admin Form Gejala Proses tbl_gejala Input Data Gejala Simpan Data Gejala Menampilkan Data Gejala Ubah Data Gejala Edit Data Gejala Menampilkan Data Gejala Pilih Aksi Hapus Hapus Data Gejala Menampilkan Data Gejala Gambar III.18. Sequence Diagram Data Gejala 7. Sequence Diagram Setting Rule Sequence diagram setting rule menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam melakukan pengolahan rule pengetahuan penyakit alergi pada kulit. Bentuk sequence diagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.19.

26 60 Admin Pilih Data untuk Rule Penyakit Form Setting Rule Proses tbl_penyakit Simpan Data Rule tbl_gejala tbl_rule Menampilkan Data Rule Ubah Data Rule Edit Data Rule Menampilkan Data Rule Pilih Aksi Hapus Hapus Data Rule Menampilkan Data Rule Gambar III.19. Sequence Diagram Setting Rule III.5. Desain Database Database adalah sekumpulan data operasional yang saling berhubungan dengan redudansi minimal, yang digunakan secara bersama oleh beberapa aplikasi. Database diterapkan untuk mengatasi masalah pengolahan data dengan cara konvensional, yaitu jika struktur data diubah maka program harus disesuaikan. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan database adalah redudansi dan inkonsistensi data dapat diminimalkan. III.5.1. Kamus Data Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian data dictionary dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui

27 61 adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem. Adapun kamus data pada desain database untuk perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Kamus Data Tabel Admin tbl_admin + password + level] 2. Kamus Data Tabel Gejala tbl_gejala :[@id_gejala + nama_gejala + pertanyaan + probabilitas] 3. Kamus Data Tabel Pasien tbl_gejala :[@id_pasien + nama_pasien + jenis_kelamin + id_penyakit] 4. Kamus Data Tabel Penyakit tbl_penyakit :[@id_penyakit + nama_penyakit + keterangan + pengobatan] 5. Kamus Data Tabel Rule tbl_rule :[@id_rule + ya + tidak] 6. Kamus Data Tabel Semesta tbl_semesta :[@id_semesta + hipotesa + evidence] 7. Kamus Data Tabel Kategori tbl_kategori :[@kode + icon + nama_sub + link_sub]

28 =Primary Key =Foreign Key III.5.2. Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Bentuk normalisasi yang dilakukan pada rancangan database adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Normal (Unnormalized) id_ penyakit PT-001 PT-002 nama_ penyakit Urtikaria (Hives) Dermatitis Kontak keterangan pengobatan id_ gejala - - GJ GJ-006 nama_ gejala Warna kulit merah pucat Kulit terasa nyeri lalu bengkak pertanyaan probabilitas id_rule ya tidak Apakah warna kulit merah pucat? Apakah kulit terasa nyeri lalu bengkak? 0.8 RL RL-006 GJ- 002 GJ- 007 GJ- 006 GJ Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form) id_penyakit nama_penyakit keterangan pengobatan PT-001 Urtikaria (Hives) - - PT-002 Dermatitis Kontak - - id_gejala nama_gejala pertanyaan probabilitas id_rule ya tidak GJ-001 Warna kulit merah Apakah warna kulit merah pucat pucat? 0.8 RL-001 GJ-002 GJ-006 GJ-006 Kulit terasa nyeri Apakah kulit terasa nyeri lalu bengkak lalu bengkak? 0.8 RL-006 GJ-007 GJ Bentuk Normal Kedua (2NF) id_penyakit nama_penyakit keterangan pengobatan PT-001 Urtikaria (Hives) - - PT-002 Dermatitis Kontak - -

29 63 Id_gejala nama_gejala pertanyaan probabilitas GJ-001 Warna kulit merah pucat Apakah warna kulit merah pucat? 0.8 GJ-006 Kulit terasa nyeri lalu Apakah kulit terasa nyeri lalu bengkak bengkak? 0.8 id_rule id_penyakit id_gejala ya tidak RL-001 PT-001 GJ-001 GJ-002 GJ-006 RL-006 PT-002 GJ-006 GJ-007 GJ Bentuk Normal Ketiga (3NF) id_penyakit* nama_penyakit keterangan pengobatan PT-001 Urtikaria (Hives) - - PT-002 Dermatitis Kontak - - id_gejala* nama_gejala pertanyaan probabilitas GJ-001 Warna kulit merah pucat Apakah warna kulit merah pucat? 0.8 GJ-006 Kulit terasa nyeri lalu Apakah kulit terasa nyeri lalu bengkak bengkak? 0.8 id_rule* id_penyakit** id_gejala** ya tidak RL-001 PT-001 GJ-001 GJ-002 GJ-006 RL-006 PT-002 GJ-006 GJ-007 GJ-009 III.5.3. Desain Tabel Tabel adalah salah satu unsur yang paling penting dalam pembuatan database, karena sebuah database dapat terbentuk dari beberapa tabel yang saling berelasi satu sama lain. Dalam perancangan database sistem pakar mendiagnosa penyakit alergi pada kulit, data record tersimpan dalam 6 buah tabel dengan arsitektur data sebagai berikut : 1. Tabel Admin Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Primary Key : tbl_admin : username

30 64 Tabel III.5. Tabel Admin Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan username(*) varchar 35 username password varchar 35 password level varchar 15 level login 2. Tabel Gejala Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Primary Key : tbl_gejala : id_gelaja Tabel III.6. Tabel Gejala Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan id_gejala(*) varchar 7 id gejala penyakit kulit nama_gejala text - gejala penyakit kulit pertanyaan text - pertanyaan probabilitas float - nilai probabilitas penyakit 3. Tabel Penyakit Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Primary Key : tbl_penyakit : id_penyakit Tabel III.7. Tabel Penyakit Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan id_penyakit(*) varchar 7 id penyakit kulit nama_penyakit varchar 35 nama penyakit kulit keterangan text - keterangan penyakit pengobatan text - pengobatan penyakit

31 65 4. Tabel Pasien Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Primary Key Foreign Key : tbl_pasien : id_pasien : id_penyakit Tabel III.8. Tabel Pasien Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan id_pasien(*) varchar 7 id pasien nama_pasien varchar 35 nama pasien jenis_kelamin varchar 10 jenis kelamin id_penyakit varchar 7 id penyakit 5. Tabel Rule Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Primary Key Foreign Key : tbl_ruleh : id_rule : id_penyakit, id_gejala Tabel III.9. Tabel Rule Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan id_rule(*) varchar 7 id rule id_penyakit varchar 7 id penyakit id_gejala varchar 7 id gejala ya varchar 7 jawaban ya tidak varchar 7 jawaban tidak 6. Tabel Semesta Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Foreign Key : tbl_semesta : id_gejala

32 66 Tabel III.10. Tabel Semesta Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan id_gejala varchar 7 id gejala penyakit hipotesa float - hipotesa penyakit evidence float - evidence 7. Tabel Kategori Nama Database : dbpakarkulit Nama Tabel Foreign Key : tbl_kategori : kode Tabel III.11. Tabel Kategori Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan kode int - kode kategori icon varchar 100 icon kategori nama_sub varchar 50 nama sub kategori link_sub varchar 100 link sub kategori III.6. Desain User Interface Pada tahap ini adalah tahap perancangan tampilan sistem yang akan dibangun, yaitu tahap rancangan tampilan secara keseluruhan mulai dari form input sampai laporan. Adapun desain user interface dari sistem pakar mendiagnosa penyakit alergi pada kulit, adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Form Home User Rancangan tampilan form home user merupakan tampilan awal dari user ketika membuka aplikasi penyakit alergi pada kulit. Rancangan form home user ditunjukkan pada Gambar III.20.

33 67 Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Categories Blogger Facebook Gmail Twitter hoo Image Develoved Photo SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA ALERGI PADA KULIT MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.20. Rancangan Form Home User 2. Rancangan Form Konsultasi Rancangan tampilan form konsultasi merupakan tampilan user untuk menginputkan data user. Rancangan form konsultasi ditunjukkan pada Gambar III.21. Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Categories Blogger Facebook Gmail Twitter hoo Image Develoved Photo Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact ID Pasien Nama Pasien Jenis Kelamin X Simpan Batal 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.21. Rancangan Form Konsultasi

34 68 3. Rancangan Form Proses Konsultasi Rancangan tampilan form proses konsultasi merupakan tampilan user untuk melakukan proses konsultasi dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala yang di alami user. Rancangan form proses konsultasi ditunjukkan pada Gambar III.22. Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Categories Blogger Facebook Gmail Twitter hoo Image Develoved Photo Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact ID Pasien Nama Pasien Jenis Kelamin Pertanyaan => Jawaban => Jenis Kelamin => X X Apakah anda mengalami gejala? YA TIDAK Lanjut 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.22. Rancangan Form Proses Konsultasi 4. Rancangan Form Hasil Konsultasi Rancangan tampilan form hasil diagnosa merupakan tampilan user setelah melakukan diagnosa maka di dapatkan hasil diagnosa dari penyakit alergi pada kulit. Rancangan form hasil diagnosa ditunjukkan pada Gambar III.23.

35 69 Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Categories Blogger Facebook Gmail Twitter hoo Image Develoved Photo Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact ID Pasien Nama Pasien Jenis Kelamin Nama Penyakit Keterangan Pengobatan Nilai Kepastian X X X X X X Cetak Laporan 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.23. Rancangan Form Hasil Konsultasi 5. Rancangan Laporan Hasil Diagnosa Rancangan tampilan laporan hasil diagnosa merupakan tampilan user untuk melihat laporan hasil diagnosa alergi pada kulit. Rancangan form laporan hasil diagnosa ditunjukkan pada Gambar III.24.

36 70 Hasil Diagnosa Alergi Pada Kulit dengan Teorema Bayes ID Pasien Nama Pasien Jenis Kelamin Nama Penyakit Keterangan Pengobatan Nilai Kepastian : : : : : : : Gambar III.24. Rancangan Laporan Hasil Diagnosa 6. Rancangan Form Jenis Penyakit Rancangan tampilan form jenis penyakit merupakan tampilan dari user untuk melihat data penyakit, gejala dan nilai probabilitas yang telah ditentukan pakar. Rancangan form jenis penyakit ditunjukkan pada Gambar III.25. Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Categories Blogger Facebook Gmail Twitter hoo Image Develoved Photo Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact Pilih Nama Penyakit Cari No. Jenis Gejala Probabilitas 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.25. Rancangan Form Jenis Penyakit

37 71 7. Rancangan Form Login Rancangan tampilan login merupakan tampilan admin dalam melakukan login untuk masuk ke form admin. Rancangan form login ditunjukkan pada Gambar III.26. Expert System Home Konsultasi Jenis Penyakit Informasi Login Develoved Photo Username : Password : Name : Nim : Address : Phone : WULAN RAMADANI MUNTE Contact LOGIN 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE CLEAR Gambar III.26. Rancangan Form Login 8. Rancangan Form Home Admin Rancangan tampilan home admin merupakan tampilan setelah admin melakukan login dan admin juga dapat menghapus data pasien yang melakukan konsultasi. Rancangan form home admin ditunjukkan pada Gambar III.27.

38 72 Expert System Home Data Penyakit Data Gejala Basis Rule Logout Develoved Selamat Datang Admin Photo IMAGE Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact No. ID Pasien Nama Pasien Jenis Penyakit Nama Penyakit Proses X X X X X Total Record = 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.27. Rancangan Form Home Admin 9. Rancangan Form Data Penyakit Rancangan tampilan form data penyakit merupakan tampilan form admin dalam mengelola data penyakit seperti simpan, edit dan hapus. Rancangan form data penyakit ditunjukkan pada Gambar III.28.

39 73 Expert System Home Data Penyakit Data Gejala Basis Rule Logout Develoved Photo ID Penyakit Nama Penyakit Keterangan Name : Nim : Address : Phone : WULAN RAMADANI MUNTE Contact Pengobatan Cari Berdasarkan No. ID Penyakit Nama Penyakit Keterangan Pengobatan Proses Total Record = SIMPAN BATAL CARI 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.28. Rancangan Form Data Penyakit 10. Rancangan Form Data Gejala Rancangan tampilan form data gejala merupakan tampilan form admin dalam mengelola data gejala seperti simpan, edit dan hapus. Rancangan form data gejala ditunjukkan pada Gambar III.29.

40 74 Expert System Home Data Penyakit Data Gejala Basis Rule Logout Develoved Photo ID Gejala Nama Gejala Pertanyaan Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact Probabilitas Cari Berdasarkan No. ID Gejala Nama Gejala Pertanyaan Probabilitas Proses Total Record = SIMPAN BATAL CARI 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.29. Rancangan Form Data Gejala 11. Rancangan Form Basis Rule Rancangan tampilan form basis rule merupakan tampilan form admin dalam mengelola basis rule seperti simpan, edit dan hapus. Rancangan form basis rule ditunjukkan pada Gambar III.30. Expert System Home Data Penyakit Data Gejala Basis Rule Logout Develoved Photo Name : WULAN RAMADANI MUNTE Nim : Address : Phone : Contact ID Rule Nama Penyakit Nama Gejala Jawaban Jawaban No. ID Rule Nama Penyakit Nama Gejala Jawaban Proses Total Record = SIMPAN BATAL 2016 By : WULAN RAMADANI MUNTE Gambar III.30. Rancangan Form Basis Rule

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Ovis aries (kambing biri-biri) merupakan herbivora yang merumput. Ovis aries (kambing biri-biri) dipelihara terutama untuk keperluan produksi daging,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Penyakit sifilis atau biasa dikenal dengan penyakit Raja Singa pada priabiasanya banyak diderita oleh kaum pria, akan tetapi saat ini wanita pun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Intraco Agro Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak. Masalah yang dihadapi PT. Intraco Agro Industry pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini pengolahan dana kas kecil pada Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Medan tidak dilakukan dengan baik, sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam membudidayakan ikan lele belum dilakukan secara baik dan benar. Karena para peternak lele sering menebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 33 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, proses pengendalian biaya persediaan pada PT. Indojaya Agri Nusa masih kurang efektif karena belum dapat mencapai tujuan yang telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam mencari kepastian terjangkitnya sebuah penyakit, masyarakat harus pergi berkonsultasi ke dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan dari gejala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 39 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Balai Pengobatan masih menggunakan Microsoft Word dan juga menggunakan buku besar dalam proses pencatatan dan mendiagnosa penyakit dan masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Alzheimer Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis masalah Analisis masalah merupakan masalah ng terjadi dalam sistem ng lama baik dalam melakukan pengolahan data dan penmpaian informasi ng ada. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang berjalan saat ini dalam proses penentuan kelayakan penerima kredit usaha rakyat (KUR) pada PT. Mandiri Aek Kanopan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Saat ini proses sertifikasi guru SD Negeri wilayah 5 kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa sistem yang sedang berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulangi penyakit seperti gejala-gejala, nilai akurasi di data, namun tanpa peran serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, dalam melakukan seleksi penerimaan petugas Sensus Ekonomi pada kantor Badan Statistik Aceh Tamiang masih dilakukan dengan tidak terbuka.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati merupakan suatu organisasi bisnis yang berkembang di Indonesia. Apotek Rumah Sakit Islam Malahayati bergerak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Jamur dapat tumbuh dengan mudah sehingga banyak dijumpai di alam bebas. Namun tidak semua jenis jamur yang dapat dikonsumsi masyarakat, masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dinas Kesejahteraan Dan Sosial masih menggunakan Microsoft Word dan juga menggunakan buku besar dalam proses pencatatan dan diagnosa penyakit dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Menganalisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang di jelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit amblyopia pada anak dengan menggunakan metode dempster-shafer yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Bab ini di jelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang di usulkan dari sistem yang ada pada Apotek Kimia Farma. Analisis yang penulis lakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem pakar tempat konsultasi yang berbasis komputer yang menjelaskan tentang penyakit dan jamur penyebab

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada analisa sistem yang berjalan akan melihat mekanisme input, proses, dan output yang berkaitan dengan perancangan sistem pakar mendiagnosa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung adalah sebagai berikut : III.1.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi bengkel resmi sepeda motor yamaha di kota medan masih bersifat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan tahapan pengidentifikasian masalah yang terjadi pada sistem yang lama sehingga dapat menjadi perbandingan untuk membangun

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit saraf tulang belakang pada manusia adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Penanggulangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Dengan adanya program perancangan perangkat lunak sistem pakar mendeteksi penyakit pada buah jeruk ini, diharapkan dapat membantu para petani jeruk

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sebuah perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya apabila dikelola secara baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Srikandi Inti Lestari adalah sebuah perusahaan penyedia layanan jasa tenaga kerja siap pakai (outsourcing), yang menyediakan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada pada Victory Education Center adalah sistem pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisis Masalah Adapun analisis masalah system yang ada adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Dalam analisa input yang akan penulis bahas yaitu terdari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem ng Berjalan Analisa sistem yang berjalan dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis tempat penjualan oleh-oleh khas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kamera merupakan salah satu perangkat Digital yang sangat digemari saat ini. Banyak dari pengguna kamera yang menggunakan kamera tersebut secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. web yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. web yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengembangan web yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem informasi pengolahan petty cash yang berjalan saat ini di PT. Langkat Nusantara Kepong dapat memberikan hasil yang cukup akurat, namun dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Progeria Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 47 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 8 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit usus merupakan penyakit yang tidak asing lagi dalam kehidupan, penyakit ini muncul dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci