ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DOTA 2 GAME-TEAM. Skripsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DOTA 2 GAME-TEAM. Skripsi"

Transkripsi

1 ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DOTA 2 GAME-TEAM Skripsi Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Oleh : Stephanus Niko Thomas PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

2 ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DOTA 2 GAME-TEAM Skripsi Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Oleh : Stephanus Niko Thomas PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i

3 ii

4 iii

5 PERSEMBAHAN Jika ragu dalam melakukan sesuatu, sebaiknya tanya kepada diri sendiri, apa yang kita inginkan esok hari dari apa yang telah kita lakukan sebelumnya (John Lubbock) Setiap orang punya jatah gagal,habiskan jatah gagalmu di masa sekarang (Dahlan Islan) Kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil usaha mu (Kang Gary) Melakukan pekerjaan sesuai kehendak hati dan pikiran akan berbuah hasil yang maksimal (Penulis) Kupersembahan karya ini untuk : Tuhan Yesus Kristus yang memberikan kekuatan dalam setiap langkahku Bapak, Ibu dan kakakku yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doa untukku Sahabat Fakultas Teknik yang selalu memberikan dukungan dan motivasi iv

6 v

7 vi

8 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga skripsi yang berjudul "Analsis Persepsi Mahasiswa Terhadap Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kinerja DotA 2 Game-team" dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus karena berkat dan rahmat-nya saya menjadi pribadi yang pantang menyerah dan mampu menghadapi segala hal baik dan buruk maupun yang lebih buruk dari rencana saya. 2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. vii

9 5. Bapak Drs. Theodorus Sutadi M.B.A., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini menajadi bermanfaat. 6. Segenap Dosen Program Studi Manajemen yang senantiasa menuntun, memotivasi, dan membimbing penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa dan dorongannya dalam segala hal bagi hidup saya dan selama penulisan skripsi. 8. Kakakku Stephani Septi yang selalu membuat motivasi saya meningkat ketika dia mendapatkan sesuatu yang berharga karena dia telah berhasil menjadi kakak yang baik untuk panutan adiknya seperti saya untuk selalu berusaha memabhagiakan orang tua adalah yang utama. 9. Sahabatku Aloy, Pius, Bondan, Dian dan Dinda yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Ketika berkumpul selalu berusaha menjadikan momen-momen kecil maupun besar menjadi berkesan seperti keluarga kecil di Jogja. 10. Odilia Larasati Hertaswari terima kasih menjadi sahabat sekaligus kesan dan pesan yang baik untuk saya agar menjadi pribadi yang tidak boleh takut salah dan harus berani berkomunikasi terhadap orang lain. viii

10 ix

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS... HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... HALAMAN ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii ix x xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 9 C. Batasan Masalah... 9 D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Organisasi B. Motivasi C. Komunikasi x

12 D. Kinerja E. Pemimpin F. Game G. Kerangka Konseptual Penelitian H. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan waktu Penelitian C.Subjek dan Objek Penelitian D. Variabel Penelitian E. Pengukuran Penelitian F. Populasi dan Sampel G. Teknik Pengambilan Sampel H. Sumber Data I. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Game DotA B. Cara Bermain DotA C.Hero atau Karakter DotA D. Kompetisi DotA E. Tim Profesional DotA xi

13 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden B. Analisis Kuantitatif C.Pembahasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C.Keterbatasan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Tabel 3.1 Skala Likert Tabel 4.1. Karakter atau Hero DotA Tipe Strength Tabel 4.2 Karakter atau Hero DotA Tipe Agility Tabel 4.3 Karakter atau Hero DotA Tipe Intelligence Tabel 4.4 Tim Profesional Wilayah Amerika Utara Tabel 4.5 Tim Profesional Wilayah Amerika Selatan Tabel 4.6 Tim Profesional Wilayah Eropa Barat Tabel 4.7 Tim Profesional Wilayah Eropa Selatan Tabel 4.8 Tim Profesional Wilayah China Tabel 4.9 Tim Profesional Wilayah Asia Tenggara Tabel 4.10 Tim Profesional Wilayah Korea Selatan Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan mengenal DotA Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan aktif bermain DotA Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan aliran game Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan mengenal dan bermain 58 xiii

15 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Perguruan tinggi Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Kinerja Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas pada Variabel Kinerja Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Motivasi Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas pada Variabel Motivasi Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas pada Variabel Komunikasi Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas pada Variabel Komunikasi Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas Tabel 5.13 Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 5.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 5.15 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 5.16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda xiv

16 ABSTRAK ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DOTA 2 GAME-TEAM Stephanus Niko Thomas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami persepsi mahasiswa terhadap faktor yang memengaruhi kinerja DotA 2 game-team di kota Yogyakarta. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa di kota Yogyakarta yang tergabung dalam satu tim tertentu. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan ialah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh secara simultan dan signifikan dari faktor motivasi dan komunikasi terhadap kinerja tim. Faktor motivasi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja tim sedangkan faktor komunikasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja tim. Kata kunci : Faktor motivasi, komunikasi, Kinerja tim, DotA 2 Game-Team xv

17 ABSTRACT ANALYSIS ON THE PERCEPTION TOWARDS FACTORS AFFECTING THE PERFORMANCE OF DOTA 2 GAME-TEAM Stephanus Niko Thomas Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 This study purpose to identify and figure out the students' perceptions of the factors affecting the performance of a DotA 2 game-team in the city of Yogyakarta. The data were obtained by distributing questionnaires to students in the city of Yogyakarta belonging to one particular team. Sampling technique in this study used purposive sampling method. The data was analyzed using multiple linear regression. Results from this study showed that there was a simultaneous and significant influence of motivation and communication towards team performance. Motivational factors partially had a significant negative influence on team performance, while only communication factors had positive and significant influence towards team performance. Keywords: motivation, communication, team performance, DotA 2 Game-Team xvi

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Organisasi merupakan sekumpulan orang yang berada dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah orang orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terpimpin dan terencana, terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (seperti uang, mesin, material, metode dan lingkungan), sarana dan prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasinya. Didalam suatu organisasi seperti perusahaan besar,sedang maupun kecil pasti memiliki satu seorang pemimpin sebagai arahan atau panutan sehingga dalam tahap perencanaan hingga sampai tahap pengawasan organisasi dapat mengevaluasi hasil yang mereka dapatkan sudah sesuai dengan tujuan organisasi atau belum. Pemimpin memiliki cara tersendiri dalam menerapkan metode atau cara terhadap masing-masing organisasi, akan tetapi peran pemimpin memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja suatu organisasi. Organisasi memiliki konsep manajemen puncak, manajemen lini tengah serta manajemen lini bawah. Manajemen puncak yakni struktur organisasi yang dimulai dari pimpinan perusahaan yakni CEO. CEO memiliki keputusan yang kuat di organisasi perusahaan.sedangkan untuk manajemen lini tengah sendiri seperti manajer-manajer yang memiliki struktur di bawah seorang 1

19 CEO. Para manajer memiliki andil dalam pengambilan keputusan dalam organisasi tetapi hanya sebagai acuan dan arahan bagi seorang pimpinan perusahaan. Akan tetapi, manajemen lini bawah juga terdapat struktur organisasi yang tak kalah penting dengan wewenang maupun tanggung jawabnya yakni seperti seorang mandor yang membawahi beberapa bawahannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara kerja dan juga sifat dari seorang pemimpin manajemen bawah. Pada organisasi ini seorang mandor akan bersifat fleksibel pada bawahannya,apabila bawahannya berada pada kondisi yang tidak baik maka mandor akan memberikan keleluasaan pada bawahannya, akan tetapi jika bawahannya dalam keadaan baik tetapi masih bekerja tidak efisien dan efektif maka mandor akan melakukan tindakan preventif kepada bawahannya. Didalam suatu perusahaan atau organisasi untuk tetap bertahan dan mampu menghadapi segala tantangan ialah dengan menguasai atau menjadi yang utama dalam segala hal yang berkaitan dengan kompetitornya. Kompetitor merupakan faktor eksternal yang menjadikan perusahaan atau organisasi memiliki banyak kendala dalam memelihara kinerja karyawan karena tidak semua sistem dan aturan yang diberlakukan oleh masing-masing organisasi atau perusahaan sama. Perusahaan atau organisasi memiliki banyak karyawan yang mana diantara mereka memiliki banyak latar belakang yang berbeda pula sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengendalikan ataupun mengontrol motivasi karyawan dan menjalin komunikasi yang baik. Dengan adanya motivasi dan komunikasi yang terjalin baik antara pemimpin dan bawahan maka akan 2

20 tercipta suasana nyaman dalam lingkungan kerja dan bawahan akan bekerja secara efektif dan efisien pula. Efek dari faktor motivasi dan komunikasi pemimpin akan terlihat pada hasil kinerja bawahan apakah organisasi berhasil atau tidak dalam menguasasi pangsanya sesuai dengan tujuan organisasi atau perusahaannya. Begitu pula pada organisasi team DotA 2, seorang pemimpin akan melakukan motivasi kepada setiap pemain secara intensif. Motivasi sangat terikat dengan faktor pendorong maka dari itu dibutuhkannya faktor pendorong ini agar manusia tersebut mau berperilaku, berbuat, dan bertindak. Faktor pendorong ini sering dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan atau keinginan yang dirasakan oleh setiap bawahan atau anggota pada dasarnya berbeda-beda. Selain itu,kebutuhan dan keinginan yang dirasakan anggota sangat kompleks sifatnya. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan anggotanya maka seorang pemimpin perlu melakukan survey terhadap setiap anggotanya. Dalam istilah motivasi tercakup berbagai tingkah laku yang mendorongnya untuk berbuat atau tidak berbuat. Menurut Clelland (dalam Thoha,1996), jika motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin terhadap bawahannya dapat membuatnya bekerja secara efisien dan efektif maka motivasi memberikan dampak positif karena pada dasarnya manusia atau karyawan memiliki kemampuan berprestasi diatas kemampuan orang lain. Dalam kehidupan organisasional juga diperlukan adanya komunikasi, pencapaian tujuan dengan segala proses dan pencapaiannya membutuhkan 3

21 komunikasi yang efektif. Ditinjau dari segi pembentukan perilaku karyawan yang diinginkan pun komunikasi memainkan peranan yang penting dan juga turut menentukan atau dominan. Komunikasi dari pemimpin kepada bawahannya dapat mengukur kebutuhan dan keinginan bawahannya secara umum komunikasi adalah salah satu media dalam berinteraksi sehingga hal ini dapat membuat pemimpin melakukan tahap pengenalan, pendalaman dan pencapaian secara baik apabila pemimpin mampu mengkoordinasikan ke dalam petunjuk atau pesan kepada bawahannya. Komunikasi yang intensif kepada bawahannya akan memberikan dampak positif kepada bawahannya karena semakin sering seorang pemimpin berinteraksi dengan bawahannya maka akan banyak informasi yang ia dapatkan mengenai keadaan bawahannya. Selain itu,di dalam tujuan organisasi DotA 2 juga memiliki hal serupa dengan perusahaan yakni tetap menjadi yang terbaik dari yang terbaik dengan cara menjadi yang utama dan pertama dalam setiap kompetisi dari setiap kompetitornya. Kompetitor di dalam organisasi DotA 2 memiliki kekuatan dari segi pembagian tugas anggota maupun pemimpinnya karena setiap pembagian peran atau role sangatlah penting demi keberlangsungan ketika berhadapan di kompetisi. Meskipun berbeda dalam konteks jumlah anggota atau bawahan tidak menutupi bahwa anggota organisasi DotA 2 lebih statis melainkan anggota DotA 2 ini cenderung dinamis karena setiap kekalahan dalam kompetisi organisasi DotA 2 akan melihat respon dan hasil yang kurang 4

22 baik sehingga pergantian anggota akan sering dilakukan sesuai penilaian dari hasil kinerja tim itu sendiri. Organisasi dapat ditemukan diberbagai macam kegiatan yang berkenaan dengan kehidupan setiap orang. Terdapat suatu persamaan yang dapat dikaitkan dengan organisasi didalam perusahaan dengan organisasi diluar perusahaan yakni berupa organisasi DotA 2 game-team. Organisasi DotA 2 game-team merupakan organisasi diluar perusahaan yang memiliki kesamaan dengan organisasi didalam suatu perusahaan. Hal tersebut terwujud dalam tujuan dan kesepakatan dari masing-masing anggota yang saling terkait dalam menentukan masa depan organisasi sehingga membuat anggota fokus terhadap suatu akhir tujuan bersama. DotA 2 merupakan sebuah permainan yang menuntut masing-masing anggota maupun pemimpin saling bekerja sama dalam mencapai kesuksesan atau tujuan akhir bersama. Kerja sama merupakan kunci dari permainan ini, sebab DotA 2 bukanlah permainan yang diciptakan dengan konsep pemain tunggal melainkan dengan pemain yang bekerja bersama team. DotA ialah Defense Of The Ancients, permainan ini berkembang pada tahun 2013 hingga saat ini yang mana dari permainan ini setiap pemain di berikan tantangan yang lebih menarik dalam mencapai tujuan akhir permainan ini. Persamaan lain yang dapat digambarkan berkaitan dengan organisasi didalam perusahaan saat ini yakni kinerja DotA 2 game-team. DotA 2 merupakan permainan strategi yang memerlukan seorang pemimpin yang juga dituntut memiliki kriteria seperti seorang pemimpin dalam organisasi didalam 5

23 perusahaan sehingga game ini dapat berjalan sesuai yang diinginkan organisasi. Permainan ini merupakan permainan yang menuntut kerjasama dan juga memiliki tujuan yang sama, permainan ini beranggotakan 5 orang. Game ini dituntut memiliki seorang pemimpin sehingga anggota lainnya dapat mengikuti arahan sesuai rencana yang diharapkan oleh seorang pemimpin, selain itu dari 5 orang tersebut termasuk pemimpin harus melawan tim lain. Permainan ini berkembang dengan perkembangan teknologi dunia yang semakin canggih dan menjadi trending topik di setiap negara khususnya Indonesia. DotA 2 game merupakan permainan yang saat ini berkembang dan dapat disejajarkan dengan seorang atlet bahkan dalam suatu negara. Pemain DotA 2 sudah ditetapkan sebagai pekerjaan contoh negara yang telah menetapkan hal seperti ini ialah Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea Selatan dan yang terakhir ialah Malaysia. Dalam permainan ini terbagi menjadi 2 kelompok yang saling bertempur, yaitu Radiant team dan Dire team. Pemain radiant team memiliki markas yang terletak di pojok kiri bawah, sementara pemain dire team berbasis di pojok kanan atas map. Masing-masing markas dilindungi oleh tower (menara) dan gelombang unit-unit yang menjaga jalur menuju markas mereka. Di pusat markas kedua tim, terdapat Ancient, yaitu sebuah bangunan yang harus dipertahankan oleh masing-masing tim. Bila Ancient salah satu tim dihancurkan, maka tim itu dinyatakan kalah dan permainan berakhir. Setiap pemain mengontrol unit yang disebut Hero, sebuah unit kuat dengan berbagai kemampuan yang unik. Total hero dalam game ini ialah 111 hero. Hero 6

24 tersebut terbagi ke dalam 3 kategori seperti kategori Strength terdapat 37 hero, kemudian kategori Agility terdapat 34 hero dan yang terkahir ialah kategori Intellegence terdapat 40 hero. Dari semua total hero tersebut masing-masing hero memiliki kemampuan, taktik, kelebihan dan kekurangan yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Kerjasama team adalah prioritas utama untuk membawa kemenangan, satu pemain yang sendirian sulit untuk membawa team menang. Meskipun demikian, ada beberapa hero yang dimainkan dengan baik dan diberikan cukup banyak waktu untuk meningkatkan level dapat mengubah jalannya permainan secara signifikan sendirian. Defense Of The Ancients dapat dimainkan oleh sepuluh pemain dalam bentuk lima lawan lima dan tambahan dua tempat untuk juri dan pengamat. Karena permainan ini bergantung pada memperkuat hero individual dan hero team maka permainan ini memerlukan adanya manajemen sumber daya dan juga kemampuan membuat keputusan dalam menerapkan strategi dalam menghancurkan menara lawan. Gaya memimpin dari suatu pemimpin team dapat menentukan proses atau kinerja team dalam membunuh hero lawan dan juga menghancurkan menara lawan. Pemimpin team yang mampu berkomunikasi secara baik dapat mengarahkan teamnya dalam keadaan terdesak maupun menerapkan strategi pull-up jika dalam unggul. Akan tetapi, selain 2 faktor tersebut ada faktor yang terpenting dalam permainan ini yakni motivasi. Motivasi ini merupakan faktor utama dalam bermain DotA 2 karena setiap pemain memiliki pemikiran yang selalu ingin memenangkan setiap game. Maka dari itu, pemimpin yang 7

25 mampu mengontrol dan menjaga emosi pemain akan memiliki kemampuan dan gaya bermain yang amat disenangi oleh teamnya seperti Secret team yang memiliki pemimpin bernama Puppey. Fokus terhadap menara (Ancient) lawan merupakan gaya pemimpin yang partisipatif yang mana dari gaya ini pemimpin ingin segera ingin menghancurkan lawan dan ingin segera memenangi permainan tersebut sehingga team tidak perlu melakukan kesalahan dalam antisipasi akan serangan balik lawan. Selain itu, fokus terhadap pengembangan karakter disetiap masing-masing karakater yang dijalankan merupakan gaya pemimpin lain yang memberikan asumsi bahwa ketika setiap karakter yang dijalankan akan mampu menghancurkan lawan dari setiap sisi manapun. Gaya kepemimpinan tersebut merupakan analogi yang dapat dilihat pada organisasi perusahaan,setiap perusahaan terkadang menerapkan berbagai macam gaya kepemimpinan sehingga mampu membentuk suatu suasana organisasi menjadi kompak dan nyaman bagi karyawannya. Permainan ini memberikan tantangan tersendiri dalam setiap para pemainnya sehingga memberikan motivasi seorang untuk menyelesaikannya secara bersama didalam team. Permainan yang memberikan tantangan berbeda pada setiap pertandingannya ini memberikan nilai positif pada para pemain, sehingga pemain yang mengalami kekalahan bukan berarti berakhir dalam permainannya melainkan menjadikan pembelajaran untuk berikutnya. Terdapat beberapa hal lain yang membuat seorang pemain menjadikan permainan ini sebagai motivasi ialah kebebasan dalam memilih karakter, 8

26 mengembangkan karakter dalam permainan serta hasrat pemain ingin lebih kuat dibandingkan dengan pemain lainnya. Komunikasi merupakan hal penting dalam permainan ini, seorang pemain tidak akan mampu bermain sendiri tanpa adanya komunikasi antar sesama anggota tim. Menjadi bagian dari tim bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi para pemain, hal ini juga nampak pada setiap karyawan baru perusahaan yang tidak akan merasa dekat dengan atasan apabila tidak ada komunikasi antar keduanya. Komunikasi yang dilakukan secara intens didalam permainan dapat memberikan kepercayaan diri pada masing-masing pemain lain sehingga mereka mampu mengembangkan potensi karakter sesuai yang diajalankan. B. Perumusan masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah faktor motivasi berpengaruh terhadap kinerja team DotA 2 game-team? 2. Apakah faktor komunikasi berpengaruh terhadap kinerja team DotA 2 game-team? C. Pembatasan Masalah 1. Subjek penelitian ialah Mahasiswa yang tergabung dalam DotA 2 game-team, baik yang profesional maupun amatir. 9

27 D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan diantaranya ialah : 1. Menganalisis faktor motivasi yang menyebabkan para pemain lebih memilih game DotA 2 serta hal-hal apa yang ingin mereka dapatkan dari bermain game ini. 2. Menganalisis faktor komunikasi yang baik dalam tim baik dari anggota ke pemimpin maupun pemimpin ke anggota. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah bagi para pemain DotA 2 baik dalam tim maupun pemain pemula. b. Memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia game khususnya pada game DotA 2 yakni kinerja suatu tim erat kaitannya dengan setiap pelaku atau pemain dalam tim tersebut. 2. Manfaat praktis a. Bagi penikmat game Memberikan gambaran dan gagasan tentang pentingya suatu komunikasi serta motivasi di dalam DotA 2 game-team agar tujuan yang dicapai dapat terwujud. 10

28 b. Bagi penulis Sebagai referensi dan sumber informasi serta evaluasi dalam usaha menjadikan bahan penelitian lebih menunjukkan sisi keefektifan dan keefisienan agar dapat dipahami oleh pembaca serta mengetahui pentingnya faktor yang memengaruhi kinerja dalam DotA 2 game-team. c. Bagi lembaga atau Universitas Sebagai pertimbangan pada lembaga bahwa para pemain atau penikmat game seharusnya memiliki wadah yang cukup dalam realita di Kampus bukan hanya dengan memperhatikan fasilitasfaslitas seperti UKM ataupun komunitas yang diberdayakan oleh Universitas. 11

29 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Organisasi 1. Pengertian Organisasi Organisasi merupakan suatu kelompok dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama Organisasi merupakan sekumpulan orang yang berada dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah orang orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terpimpin dan terencana, terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (seperti uang, mesin, material, metode dan lingkungan), sarana dan prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasinya. Didalam organisasi sendiri dapat dilihat ciri-ciri dan struktur organisasi yang membedakan organisasi satu dengan lainnya (Chester L Bernard, 1938). Ciri-ciri organisasi antara lain (Chester L Bernard, 1938) : a. Kumpulan manusia Manusia merupakan pokok utama dari dibentuknya organisasi maka dari itu manusia yang terdiri dari beberapa orang akan 12

30 membentuk suatu organiasasi yang mana manusia tersebut saling terkait satu sama lainnya. b. Tujuan bersama Tujuan bersama merupakan ciri utama organisasi yang membedakan dengan kelompok. Bahkan salah satu pengertian organisasi diatas menjelaskan bahwa tujuan organisasi harusnya diumumkan dan disuarakan oleh pemimpin atau yang diakui sebagai orang yang pantas didengar. Akan tetapi tidak bisa disangkal bahwa tiap anggota pasti memiliki tujuan tujuan pribadi yang tidak persis sama dengan anggota lainnya, akan tetapi mereka berkumpul dikarenakan tujuan organisasi tersebut merupakan bagian dari tujuan tujuan mereka dala hidup dan bahkan saat tujuan organisasi belum tercapai, pencapaian mereka terhadap tujuan pribadi sudah hampir terpenuhi. Organisasi yang sangat kompak dan erat adalah yang memiliki tujuan yang sama dengan tiap anggotanya apalagi anggota mereka yang berada di tataran bawah. Contohnya organisasi seperti perusahaan bisnis yang menghasilkan keuntungan untuk memperkaya diri mereka dan memberi makan dan hidup kepada para anggota. Semua anggota jelas memiliki tujuan yang sama sehingga akan terus mendorong mereka untuk bekerja sama dengan keras dan kokoh. Contoh yang lain adalah organisasi minat dan bakat seperti Klub Catur atau Pers Mahasiswa. 13

31 c. Kerja sama Organisasi jelas memerlukan kerja sama karena didalamnya juga terdapat anggota yang berisikan beberapa orang yang mana dalam mencapai tujuan organisasi anggota harus saling bekerja sama agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. d. Aturan-aturan Aturan-aturan biasanya dibuat setelah organisasi terbentuk. Aturan aturan ini merupakan ciri organisasi formal yang bertujuan mengatur setiap anggota agar tujuan dan kerja sama terjalin dengan kapasitas yang efisien, efektif dan bertanggung jawab. Dengan adanya aturan-aturan, tidak akan anggota yang merasa tercederai karena aturan-aturan tersebut dibahas bersama. e. Pembagian tugas Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas sesuai kapasitas dan kemampuan anggota sangatlah penting untuk mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pencapaian tujuan para anggota organisasi secara pribadi. Dengan adanya pembagian tugas yang diatur oleh aturan-aturan akan tercipta kerja sama yang epik dan solid dalam nuansa profesionalisme demi mencapai tujuan bersama dan tujuan pribadi demi keberlangsungan dan kejayaan organisasi. 14

32 2. Struktur Organisasi Struktur organiasi merupakan tahapan yang penting pula dalam organisasi, struktur organisasi ini dapat terbentuk sesuai tingkat manajemen disuatu organisasi seperti contoh manajemen puncak, manajemen lini tengah dan manajemen lini bawah. Didalam menetukan struktur organisasi maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti berikut : a. Spesialisasi pekerjaan Setiap orang akan ditugaskan sesuai dengan keterampilan pada bidangnya atau kemampuan yang dikuasasi. b. Departementalisasi Pengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. c. Rantai komando Garis wewenang baik dari atasan ke bawahan tanpa putus. d. Rentang kendali Jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh pemimpin dengan efektif dan efisien. e. Sentralisasi dan desentralisasi Dari segi pengambilan keputusan didalam organisasi. 15

33 f. Formalisasi Pekerjaan didalam organisasi dapat dibakukan sesuai kebutuhan dan keinginan organisasi. B. Motivasi 1. Pengertian motivasi Robbins (1996) menyatakan bahwa motivation is the willingness to do something and is conditioned by this action ability to satisfy some needs for the individual. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa yang perlu dilakukan oleh pimpinan agar semangat kerja tetap terpelihara, sehingga pemimpin selalu memberikan motivasi yang tepat kepada para sumber daya manusia,sehingga pada mereka timbul keinginan untuk berbuat dan bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan dan keinginan organisasi. Dengan pemberian motivasi yang tepat ini diharapkan mampu mendorong mereka untuk bekerja lebih baik. Beberapa ahli telah mengungkapkan berbagai macam motivasi, teori yang mendekati dengan hal ini ialah mengenai teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Clelland. Teori motivasi prestasi dalam teorinya yang berjudul Achievement Motivation. Mengatakan : Bahwa seorang pekerja memiliki energi potensial yang dapat memanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat memotivasi gairah 16

34 kerja adalah kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afilisiasi, dan kebutuhan akan kekuasaan. Menurut Clelland (dalam Thoha, 1996) Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain, Asumsi ini telah diuji secara empirik oleh Clelland bersama asosiasinya di Universitas Harvard,Amerika Serikat. Motivasi berprestasi pegawai akan terlihat dari usaha-usahanya dalam mengemban tugas dan berupaya memberikan yang terbaik, serta berusaha secara maksimal, seperti tiga ciri umum yang memiliki motivasi prestasi yang diuraikan oleh Murray dan Winnardi (2001). Kebutuhan prestasi dari Clelland menunjukkan bahwa individuindividu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi sangat termotivasi dengan bersaing dan menantang pekerjaan. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk umpan balik pada prestasi mereka. Orang-orang seperti mencoba untuk mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal yang lebih baik. Prestasi yang tinggi secara langsung berkaitan dengan kinerja tinggi. Kebutuhan afilisiasi atau hubungan menunjukkan bahwa individu-individu yang termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan untuk lingkungan yang ramah dan mendukung. Individu tersebut yang berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang ingin disukai oleh orang lain. 17

35 Kemampuan manajer untuk membuat keputusan terhambat jika mereka memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih memilih untuk diterima dan disukai oleh orang lain, dan hal ini melemahkan objektivitas mereka. Individu yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih bekerja di lingkungan yang menyediakan interaksi pribadi yang lebih besar. Orang-orang semacam ini memiliki kebutuhan untuk berada di tengah-tengah yang baik dari semua. Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. Kebutuhan kekuasaan menunjukkan bahwa individu-individu yang termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan kuat untuk menjadi berpengaruh dan mengendalikan. Mereka ingin pandangan dan ide-ide mereka harus mendominasi, dengan demikian mereka ingin memimpin. Individu tersebut termotivasi oleh kebutuhan untuk reputasi dan harga diri. Individu dengan kekuasaan dan kewenangan yang lebih besar akan lebih baik dibanding mereka yang memiliki daya yang lebih kecil. Umumnya, manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya berubah menjadi manajer yang lebih efisien dan sukses. Mereka lebih tekun dan setia kepada organisasi tempat mereka bekerja. Perlu untuk kekuasaan tidak harus selalu diambil negatif. Hal ini dapat dipandang sebagai kebutuhan untuk memiliki efek positif pada organisasi dan untuk mendukung organisasi dalam mencapai tujuan itu. 18

36 Motivasi dari seorang atasan atau pemimpin akan membuat suatu tim atau organisasi menjadi lebih bermakna. Akan tetapi, seorang pemimpin juga harus memperhatikan beberapa sisi negatif dari sikap memotivasi bawahannya. Hal-hal yang biasa membuat bawahan kehilangan akan motivasi ialah sikap atasan yang cenderung tidak menghargai hal kecil yang dilakukan oleh bawahannya. Adapun diantaranya sikap pemimpin yang mampu menghancurkan motivasi bawahan seperti pemimpin suka mencela hasil, memberikan perintah secara kasar, perintahnya sering berubah-ubah, sukar menerima masukan dari bawahan dan sebagainya (Irmim, 2004). C. Komunikasi 1. Pengertian komunikasi Komunikasi ialah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengna lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara verbal atau lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak terdapat bahasa verbal yang tidak dimengerti maka komunikasi masih bisa digunakan oleh masing-masing kedua belah pihak dengan cara gerakgerik badan, menunjukkan sikap tertentu misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan sebagainya. Cara seperti berikut merupakan cara yang dinamakan bahasa nonverbal. 19

37 2. Komponen dalam berkomunikasi Komponen-komponen dalam berkomunikasi antara lain (Muhammad, 2005) : Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. Penerima (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") 3. Pengertian Komunikasi Internal Pengertian komunikasi internal menurut Nomran (1999) merupakan komunikasi yang terjadi antara pihak-pihak internal. Hal ini berkaitan dengan aspek lingkungan organisasi. Untuk lebih menajamkan penelitian ini maka yang akan diteliti dalam komunikasi 20

38 internal ini ditekankan pada komunikasi vertikal yang berlangsung antara bawahan atau anggota terhadap atasan atau pemimpin dalam hirarki organisasi. Beberapa bentuk komunikasi (Suwarta, 1999) menurut arah komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut : a. Komunikasi ke bawah merupakan komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo resmi. b. Komunikasi ke atas merupakan komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah menuju tingkat atas sebuah organisasi. Bentuk ini mencakup kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan. c. Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan melintasi berbagai fungsi dalam organisasi yang bertujuan untuk kordinasi dan integrasi kerja. d. Komunikasi diagonal merupakan komunikasi silang yang melintasi berbagai fungsi dan tingkat dalam organisasi. D. Kinerja 1. Pengertian kinerja Setiap perusahaan ataupun organisasi memiliki tujuan dan hal ini diharapkan dapat dicapai oleh kesatuan gerak seluruh sumber daya didalam perusahaan atau organisasi. Hal ini terlebih juga berkaitan dengan optimalisasi kinerja organisasi dalam mengupayakan 21

39 pencapaian yang diharapkan. Oleh sebab itu kinerja karyawan atau anggota sebagai salah satu kunci upaya pencapaian tujuan ini harus mendapatkan perhatian secara leboh optimal juga. Secara umum, kinerja dipahami sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Secara lebih dalam Lawler dan Porter (1967) (dikutip dalam James J. Cribbin, 1990) mengungkapkan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas. Irianto (2000) mengungkapkan pula bahwa kinerja anggota atau bawahan adalah prestasi yang diperoleh seorang dalam melakukan tugas. Miner (1990) mengemukakan setidaknya ada empat aspek kinerja yakni : a. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu dan ketepatan dalam melakukan tugas. b. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan beberapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan. c. Waktu kerja, menerangkan akan berapa alokasi jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani anggota atau karyawan. d. Kerja sama, berkaitan dengan bagaimana individu anggota membantu atau menghambat rekan sekerjanya. 22

40 Sementara itu Prawirosentono (1999) menyampaikan ada beberapa faktor yang memengaruhi kinerja diantaranya : 1) Efektivitas dan efisiensi 2) Otoritas dan tanggung jawab 3) Disiplin 4) Inisiatif Menurut Mitchell (dikutip dalam Timpe, 1999), kinerja di pengaruhi oleh motivasi yang didalamnya terdapat berbagai macam pengelolaan. Motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat. Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih produktif. Suasana ini tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam bentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang mendorong rasa saling percaya. 2. Penilaian kinerja Perusahaan maupun organisasi mempunyai tujuan dalam keberlangsungannya sebagai aktor mengupayakan keuntungan. Keuntungan ini tentunya diraih melalui kerja yang ditentukan juga oleh para anggotanya. Kinerja anggota adalah salah satu hal yang mendorong 23

41 pencapaian ini dan oleh karenanya dibutuhkan sebuah penilaian kinerja untuk dapat mengukur prestasi kerja serta kontribusi yang disumbangkan oleh tiap karyawan serta kompensasi yang patut diterima dari organisasi. Melakukan penilaian kinerja ini tentunya bukan sebuah perkara yang mudah namun juga bukan perkara sulit. Hal ini bergantung pada aspek pengukuran kinerja yang ditetapkan oleh organisasi. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja organisasi diperlukan kegiatan khusus untuk mengukurnya. Bernardin dan Rusel (1995) menyampaikan enam kinerja primer yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja. Hal ini diantaranya adalah: a. Quality, merupakan pelaksanaan kerja mencapai atau mendekati standar tujuan yang hendak dicapai. b. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan dalam tiap pekerjaan anggota. c. Timeliness, merupakan ukuran waktu pelaksanaan kerja. d. Cost of Effectiveness, merupakan optimalisasi sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. e. Need for supervision, merupakan ukuran pengawasan yang dibutuhkan anggota dalam menyelsaikan pekerjaannya. f. Interpersonal impact, merupakan ukuran dalam menjaga harga diri, nama baik dan kerja sama sesama anggota. 24

42 Sementara Dessler (1997) menyatakan beberapa faktor yang digunakan untuk menilai kinerja diantaranya adalah : 1) Keteranpilan merencanakan 2) Keterampilan mengorganisasi 3) Keterampilan mengarahkan 4) Keterampilan mengendalikan 5) Keterampilan menganalisa masalah 3. Tolok Ukur Kinerja Kualitas kerja setiap anggota pada akhirnya akan memngaruhi pula kinerja yang bersangkutan. Untuk dapat memacu kinerja tim, organisasi perlu melakukan pengelolaan, pengukuran dan upaya-upaya peningkatan kinerja. Semua ini akan selalu diawalai dengan penetapan tolok ukur kinerja. Beberapa syarat yang baik untuk melakukan pengukuran kinerja diantaranya sebagai berikut : a. Tolok ukur yang baik dapat diukur dengan cara yang dapat dipercaya. b. Tolok ukur yang baik mampu membedakan setiap anggota sesuai kinerja. c. Tolok ukur yang baik harus responsif terhadap masukan dan tindakan dari para atasan. d. Tolok ukur yang baik dapat diterima oleh anggota yang mengetahui kinerjanya sedang dinilai. 25

43 Berdasarkan itu Bernandin dan Rusell dalam Gomes (2001) mengungkapkan ukuran kinerja karyawan sebagai berikut : 1) Quantity of work yang berkaitan dengan jumlah kerja dalam suatu periode. 2) Quality of work berkaitan dengan kualitas kerja berdasar syarat dan kesiapan. 3) Job Knowledge berkaitan dengan luasnya pengetahuan tentang pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan. 4) Creativeness berkaitan dengan gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan yang dialihkan untuk menyelsaikan kendala pekerjaan atau keterampilan. 5) Cooperation merupakan kesediaan untuk dapat dipercaya dalam pekerjaan. 6) Dependability merupakan kesadaran untuk dapat dipercaya dalam pekerjaan. 7) Initiative berkaitan dengan semangat untuk melaksanakan pekerjaan baru dan memperbesar tanggung jawab. 8) Personal Qualities menyangkut sikap dari anggota, kepribadian dan integritas. E. Pemimpin 1. Pengertian pemimpin Pemimpin ialah seorang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi. 26

44 Pemimpin memiliki peran penting terkait dengan proses pencapaian organisasi, organisasi yang mampu mencapai tujuan dengan baik akan memberikan nilai kredit sendiri bagi pemimpinya. Berikut beberapa pengertian mengenai pemimpin, menurut para ahli : a. Tanembaum (1961) Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. b. Fairchild (1994) Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti: Pemimpin arti luas, seorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan. Pemimpin arti sempit, seseorang yang memimpin dengan alatalat yang menyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela. Ciri-ciri seorang pemimpin antara lain ialah (Fairchlid, 1994): 1) Disiplin 2) Pengetahuan umum yang luas. 3) Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. 27

45 4) Kemampuan analitik. 5) Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu. 6) Keterampilan berkomunikasi secara efektif. 7) Kemampuan menentukan skala prioritas. 8) Rasionalitas. 9) Keteladanan. 10) Ketegasan. 11) Orientasi masa depan. 2. Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan ialah kemampuan memperoleh consensus dan keikatan pada sasaran bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di pihak kelompok kerja. Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan penjelasan pengertian kepemimpinan yang perlu diterangkan : a. Kemampuan memperoleh Kepemimpinan merupakan proses pengaruh dari seorang pemimpin yang memungkinkan bawahannya bersedia melakukan apa yang harus dikerjakan, mengerjakan dengan baik apa yang seharusnya dikerjakan. b. Konsensus dan keikatan Apabila terjadi kesenjangan antara atasan dan bawahan maka sikap yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin ialah melakukan konsensus terkait dengan hal yang terjadi agar tercipta 28

46 suasana kerja yang tidak membuat organisasi menjadi terganggu akibat adanya kesenjangan. c. Pada sasaran bersama Organisasi memiliki tujuan yang diciptakan dan diarahkan pada hal yang sama, maka dari itu akan lebih baik seorang atasan dan bawahan saling bekerja sama agar tujuan ataupun sasaran bersama tersebut dapat tercapai sehingga tidak ada yang perlu dikorbankan sebagai akibat tidak sesuainya lini atas dan lini bawah. d. Yang dicapai Organisasi pada umumnya ingin mencapai suatu tujuan, tujuan sendiri ialah memberikan hasil terbaik secara efektif dan efisien melebihi harapan mereka. Maka dari itu, apa yang perlu di capai ialah harapan yang sebenarnya ingin dituju oleh masing-masing organisasi. F. Game 1. Game Game didesain sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu luang yang dibuat secara universal. Pengembangan game berfokus untuk menciptakan sebuah hiburan untuk pemain dengan menyenangkan pikiran mereka. Apapun yang dikembangkan dalam produksi game haruslah mengarah pada tujuan itu. (Shelley, 2001). Game didesain universal ditujukan agar setiap orang dapat 29

47 memainkan sesuai keadaan mereka dalam memainkannya. Game sendiri terkadang dibuat berdasarkan realita yang kemudian dinarasikan atau dideskripsikan ke dalam suatu game contoh game seperti The Sims, Get rich, Counter Strike, DotA dan sebagainya. Namun, game juga dapat dibuat sepenuhnya bersifat fantasi atau dunia khayalan. Contoh game yang memiliki cerita fantasi seperti Ragnarok, Final Fantasi, dan Devil May Cry. Oleh karena itu, tak jarang dengan semakin berkembangnya teknologi didunia juga membawa dampak berupa perkembangan pada dunia game yang semakin melekat dengan kehidupan. Motivasi seseorang dalam bermain game juga dapat diterangkan melalui (Yee,2006) sebagai berikut : a. Advancement Advancement adalah keinginan untuk memperoleh kekuatan, progress yang cepat dan mengumpulkan sesuatu yang berharga dalam game, dapat berupa poin maupun item. b. Mechanic Mechanic adalah hasrat pemain dalam menganalisis dan menaati aturan dalam rangka mengoptimalkan performa karakter dalam game. c. Competition Competition adalah keinginan untuk mendominasi, berkompetisi dan mengalahkan pencapaian pemain lain dalam game seperti level/skor. 30

48 d. Discovery Discovery merupakan hasrat untuk menemukan atau mengetahui sesuatu dalam game yang pemain lain belum mengetahui dan menemukannya. e. Role-play Role-play atau memainkan peran adalah keinginan untuk menciptakan sebuah persona dengan latar cerita dan berinteraksi dengan pemain lain untuk menciptakan improvisasi cerita dalam game. f. Customization Customization adalah keinginan untuk memodifikasi karakter mereka dalam game sesuai dengan keinginan. Customization mirip dengan mechanic, tetapi customization berfokus pada modifikasi avatar tidak bertujuan untuk menambah performa melainkan lebih kepada menciptakan avatar yang mirip atau sesuai dengan kenginan dan pribadi si pemain. g. Escapism Escapism adalah keinginan memanfaatkan game sebagai sarana pelampiasan dengan menjadi orang lain di dunia yang berbeda dengan kehidupan nyatanya. 31

49 Pada ranah yang sama, Sherry, dkk. (2006) menambahkan beberapa aspek motivasi sebagai berikut : a. Arousal Arousal merupakan motivasi yang membuat pemain game merasa terstimulus aspek emosionalnya secara instan saat itu juga. b. Challenge Challenge (tantangan) mengacu pada adanya tantangan yang harus diselesaikan oleh pemain dalam game. c. Diversion Diversion adalah motivasi yang mendasari penggunaan game sebagai sarana menghindari stress dan tanggung jawab. d. Fantasy Fantasy adalah motivasi untuk memainkan game dimana pemainnya bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan dalam dunia nyata. 2. Pengertian DotA 2 DotA adalah sebuah permainan multiplayer online battle arena, merupakan sekuel dari Defense of the Ancients mod pada Warcraft 3 : Reign of Chaos dan Warcraft 3 : The Frozen Throne. DotA dikembangkan oleh Valve Corporation, terbit juli 2013 DotA dapat dimainkan secara gratis pada operation system Microsoft Windows, OS X and Linux. DotA dapat dimainkan secara eksklusif melalui distributor resmi valve, Steam. 32

50 DotA dimainkan oleh 2 tim yang beranggota 5 orang pemain, setiap tim memiliki markas yang berada dipojok peta, setiap markas memiliki satu bangunan bernama "Ancient", Di mana tim harus berusaha menghancurkan "Ancient" tim lainnya agar dapat memenangkan pertandingan. Setiap pemain mengontrol satu karakter "Hero" yang berfokus pada menaikan level, mengumpulkan gold, membeli item dan melawan tim lawan untuk menang. Pengembangan DotA 2 dimulai sejak tahun Ketika pengembang mod DotA 2, Icefrog, dipekerjakan oleh Valve sebagai lead designer. DotA 2 dipuji oleh kritikus karena gameplay-nya, kualitas pembuatan dan kesetiaan pada gameplay pendahulu (DotA 2 mod Warcraft 3). DotA 2 juga menuai kritik sebagai game yang susah dipelajari dan para pemain yang tidak ramah. DotA 2 menjadi game yang memiliki aktivitas pemain paling banyak di Steam, dengan pucak 800,000 pemain online bersamaan setiap hari. Karena permainan ini bergantung pada memperkuat hero individual,diperlukan manajemen sumber daya dan bangunan seperti dalam permainan bergenre real-time strategy. 33

51 G. Kerangka Konseptual Penelitian Berdasar pada kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan dalam melihat relasi teori dengan berbagai faktor yang diduga sebagai persoalan mendasar maka perlu dibangun suatu model konseptual. Model ini didasari pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya yang terkait. Kerangka konseptual yang coba dibangun adalah sebagai berikut (Sunindhia dan Widiyanti,1988) : 1. Variabel adalah faktor motivasi. Faktor motivasi dalam hal ini didasarkan pada sikap seseorang dalam bermain seperti challenge, diversion, competition, advancement, discovery, dan customization. 2. Variabel adalah faktor komunikasi. Faktor komunikasi dalam hal ini merupakan faktor komunikasi diagonal. Komunikasi diagonal adalah komunikasi silang yang melintasi berbagai tingkat fungsi dan tingkat dalam organisasi. Komunikasi diagonal pada tingkat Fungsi dapat disempitkan menjadi suatu tujuan bersama. Komunikasi diagonal pada tingkat organisasi ialah feedback (umpan balik). 3. Variabel Y adalah kinerja tim,kinerja dalam penelitian ini merupakan hasil kinerja anggota tim yang meliputi Initiative, Dependability, Job Knowledge, Creativeness dan Cooperation. 34

52 Tabel 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Motivasi a) Challenge b) Diversion c) Competition d) Advancement e) Discovery f) Customization Komunikasi a) Tujuan bersama b) Feedback (Timbal balik) Kinerja Tim 1) Initiative 2) Dependability 3) Job Knowlegde 4) Creativeness 5) Cooperation H. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian, dimana jawaban sementara akan disaji lagi kebenarannya. Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya 35

53 masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan (Sugiyono, 2008) Berdasarkan rumusan masalah Analisis persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor yang memengaruhi dalam kinerja DotA 2 gameteam, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Motivasi H 0 : Tidak ada pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja DotA 2 game-team. H a : Ada pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja DotA 2 gameteam. 2. Komunikasi H 0 : Tidak ada pengaruh faktor komunikasi terhadap kinerja DotA 2 game-team. H a : Ada pengaruh faktor komunikasi terhadap kinerja DotA 2 gameteam. 36

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai wadah atau tepat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk ativitas. Brahmasari (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil

Lebih terperinci

Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2

Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2 Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2 Girvandi Ilyas / 13515051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI i PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Defenisi Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KONTRAK HOME INDUTRI KNALPOT MMS DAN DRC DI PURBALINGGA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KONTRAK HOME INDUTRI KNALPOT MMS DAN DRC DI PURBALINGGA PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KONTRAK HOME INDUTRI KNALPOT MMS DAN DRC DI PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK Abstraksi Suhendi Email: Zhouhendi@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Penulis membatasi masalah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions

ABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions ABSTRACT Unemployment in Indonesia is being increased, this was due to lack of employment and lack of one s intentions for entrepreneurship. This study aims to examine and analyze the sociodemographic

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANYUASIN II KABUPATEN BANYU ASIN TESIS Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pada Program

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

Konsentrasi/Bidang Minat: MSDM

Konsentrasi/Bidang Minat: MSDM Konsentrasi/Bidang Minat: MSDM PENGARUH DUKUNGAN PEMIMPIN TERHADAP DUKUNGAN ORGANISASIONAL DENGAN JOB FIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASINYA (STUDI PADA KARYAWAN PT ATLAS SPORTS CLUB SURABAYA) Skripsi S-1 OLEH:

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI Diajukan Oleh : SITI LUTFIYAH NIM. 2011-12-103 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan Helmreich yang terdiri dari mastery of needs, work orientation dan competition akan

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

OLEH: SUSAN

OLEH: SUSAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (STUDI KASUS PADA PASAR ATOM) OLEH: SUSAN 3203009062 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

OLEH: EVELIN WATUMLAWAR

OLEH: EVELIN WATUMLAWAR PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KEANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Kabupaten Maluku Tenggara Barat) OLEH:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

PENGARUH FITUR PRODUK, NAMA MEREK, PERSEPSI HARGA, DAN PENGARUH SOSIAL PADA PERMINTAAN SMARTPHONE DI KALANGAN KONSUMEN MUDA.

PENGARUH FITUR PRODUK, NAMA MEREK, PERSEPSI HARGA, DAN PENGARUH SOSIAL PADA PERMINTAAN SMARTPHONE DI KALANGAN KONSUMEN MUDA. PENGARUH FITUR PRODUK, NAMA MEREK, PERSEPSI HARGA, DAN PENGARUH SOSIAL PADA PERMINTAAN SMARTPHONE DI KALANGAN KONSUMEN MUDA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS.

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS. PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu tempat dimana terdapat kerjasama dua orang atau lebih yang mempunyai fungsi dan wewenang untuk mengerjakan suatu usaha mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV BINTANG PUTRA DJOKDJA. Aris Hadi Setiawan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV BINTANG PUTRA DJOKDJA. Aris Hadi Setiawan PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV BINTANG PUTRA DJOKDJA Aris Hadi Setiawan Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menguji apakah kecerdasan emosional dan kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT Bank OCBC NISP Tbk divisi Secured Loan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIFITAS KERJA PADABALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIFITAS KERJA PADABALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIFITAS KERJA PADABALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA Oleh: ENNY CHRISTINE MANURUNG 080521060 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

EFEK PEMASARAN DAN PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN EKUITAS MEREK

EFEK PEMASARAN DAN PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN EKUITAS MEREK TESIS EFEK PEMASARAN DAN PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN EKUITAS MEREK SIANE IVANA HARTANTO No. Mhs.: 135001947 / PS/ MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA, UPAH, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TUMBAKMAS NIAGA SAKTI KUDUS

PENGARUH SEMANGAT KERJA, UPAH, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TUMBAKMAS NIAGA SAKTI KUDUS PENGARUH SEMANGAT KERJA, UPAH, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TUMBAKMAS NIAGA SAKTI KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

REFORMASI SISTEM PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI OLEH: FLORENCIA IRENA

REFORMASI SISTEM PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI OLEH: FLORENCIA IRENA REFORMASI SISTEM PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI OLEH: FLORENCIA IRENA 3203010032 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2014 REFORMASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x

Lebih terperinci

TESIS. LYDIA LUMBAN TOBING No. Mhs:

TESIS. LYDIA LUMBAN TOBING No. Mhs: TESIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA LYDIA LUMBAN TOBING No. Mhs: 145002220 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor keberhasilan sebuah perusahaan itu ditentukan oleh keberadaan karyawan yang berdedikasi tinggi untuk kemajuan dan prestasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, KEPUASAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, KEPUASAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, KEPUASAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada SWALAYAN BANDUNG FASHION di KABUPATEN PATI ) Diajukan Oleh : Muhammad Ridho Nim: 2012-11-135

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis, melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan jika dengan melaksanakan pekerjaan tersebut karyawan dapat memenuhi kebutuhannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kompetensi a. Pengertian Kompetensi Menurut Wibowo (2011:95) kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan. Data diperolah dengan menyebarkan kuesioner pada 207 karyawan PT. Pos Indonesia (PERSERO)

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS MAHASISWA (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS)

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS MAHASISWA (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS) PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS MAHASISWA (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Diajukan Oleh : KHUSNA FIKRIATI NIM. 2008-12-092 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik 2.1.1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan, semangat, dan mencurahkan segenap kemampuannya. bertujuan. untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan, semangat, dan mencurahkan segenap kemampuannya. bertujuan. untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin kerasnya kompetisi bisnis dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan untuk memperdayakan dan mengoptimalkan segenap sumber daya yang mereka miliki guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BINTANG IKLAN DAN JINGLE

ANALISIS PENGARUH BINTANG IKLAN DAN JINGLE ANALISIS PENGARUH BINTANG IKLAN DAN JINGLE IKLAN TERHADAP DAYA INGAT KONSUMEN PRODUK OREO (Survai pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PENGAWASAN MELEKAT DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DENGAN LOCUS OF CONTROL

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PENGAWASAN MELEKAT DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DENGAN LOCUS OF CONTROL PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PENGAWASAN MELEKAT DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang)

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas & Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan. 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dan Masalah Sumber daya manusia harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Peningkatan sumber daya manusia dalam setiap

Lebih terperinci

TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA

TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA USULAN PENELITIAN Diajukan Kepada Falkutas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer

Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Dharma Palembang) Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip, definisi dan teori-teorinya diharapkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Perception Influences of Managers Regarding Internal Audit on Performance of the Internal Auditor (Case Studies on PT. X in Bandung City )

ABSTRACT. Perception Influences of Managers Regarding Internal Audit on Performance of the Internal Auditor (Case Studies on PT. X in Bandung City ) ABSTRACT Perception Influences of Managers Regarding Internal Audit on Performance of the Internal Auditor (Case Studies on PT. X in Bandung City ) This study aims to determine how perceptions of managers

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi sebagian syarat mencapai Derajat Sajana S-1. Oleh : Rizky Fawzi Dwi Aryanto 1 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA MANDOR KEAMANAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BALAPULANG KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PP. Argoboyo Papua Cab. Bantul) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya

KATA PENGANTAR. Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas karunia-nya sehingga tesis ini dapat tersusun sebagai syarat melengkapi tugas akhir untuk menyelesaikan tesis pada Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA (STUDI PADA KARYAWAN PT. ANTAREJA PRIMA ANTARAN YOGYAKARTA)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA (STUDI PADA KARYAWAN PT. ANTAREJA PRIMA ANTARAN YOGYAKARTA) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA (STUDI PADA KARYAWAN PT. ANTAREJA PRIMA ANTARAN YOGYAKARTA) EFFECT OF DIRECTIVE LEADERSHIP AND MOTIVATION ON PERFORMANCE (STUDY ON EMPLOYEE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan motor penggerak utama yang baik dalam organisasi, maka jika sebuah organisasi mempunyai prosedur kerja yang baik, memiliki struktur organisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan Helmreich yang terdiri dari mastery of needs, work orientation dan competition akan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENGHARGAAN DAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.REYCOM DOCUMENT SOLUSI MEDAN OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENGHARGAAN DAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.REYCOM DOCUMENT SOLUSI MEDAN OLEH SKRIPSI PENGARUH PENGHARGAAN DAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.REYCOM DOCUMENT SOLUSI MEDAN OLEH ESTI SRI JULIANA SINAGA 110502084 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI PADA EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Survei Pada Hotel Berbintang 3 dan 4 di Yogyakarta) THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas yang menjadi tanggung jawab guru tersebut secara tepat waktu, disamping

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Loyalitas, Disiplin, Kepuasan, Prestasi Kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Loyalitas, Disiplin, Kepuasan, Prestasi Kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Loyalitas, Disiplin dan Kepuasan terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran dan pengaruh secara parsial maupun simultan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Manajer pada PT Pos Indonesia Surabaya Selatan Lely Kurniawati / 0613010052/FE/EA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER PANCUR BATU OLEH

SKRIPSI PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER PANCUR BATU OLEH SKRIPSI PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER PANCUR BATU OLEH HENDRO NATANAEL MANURUNG 090521147 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Oleh : FERDINAND WENDYANTO

Oleh : FERDINAND WENDYANTO PENGARUH PERCEIVED PRICE, PERCEIVED QUALITY, PERCEIVED VALUE, BRAND AWARENESS, PERCEIVED RISK TERHADAP PURCHASE INTENTION PRIVATE LABEL BRANDS PADA CARREFOUR DI SURABAYA Oleh : FERDINAND WENDYANTO 3103009258

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

Isroi Pratama Putra

Isroi Pratama Putra PENGARUH KEPUASAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ROYAL KORINDAH DI PURBALINGGA (Studi Pada karyawan Bagian Produksi PT. Royal Korindah) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci