B A B II D A S A R T E O R I
|
|
- Hendri Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 B A B II D A S A R T E O R I 2.1. BEBAN PADA STRUKTUR PELABUHAN Beban pada struktur bangunan di pelabuhan sangat berhubungan erat dengan tingkat keamanan yang diinginkan. Faktor keamanan harus diperhitungkan dalam semua segi pekerjaan dimulai dari penyusunan desain, spesifikasi bahan, pelaksanaan keamanan operasional dan keamanan pekerja. Pada penentuan beban yang bekerja pada struktur harus mengacu pada aspek keamanan yang tergolong dalam keamanan desain. Beban yang bekerja pada struktur bangunan di pelabuhan dikelompokkan menjadi beban vertikal dan horisontal. Bedasarkan lokasi struktur beban dibagi dalam 2 kelompok yaitu beban di darat dan beban dari arah laut Beban di darat Merupakan pembebanan di sekitar lapangan penumpukan ataupun gudang dan daerah di wilayah apron dermaga, terdiri dari (Gambar 2.1) : 1. Beban vertikal Beban mati roda kendaraan di atasnya misalnya crane (P-P ), forklift (F-F ). Beban merata (qo), ditentukan bedasarkan beban muatan yang akan ditimbun per unit luasan atau per m 2, secara normal ditentukan sebesar 1 sampai 5 ton/m 2. Beban sendiri struktur (W) misal berat paving blok atau berat pondasinya, berat bangunan di atasnya, dll. 2. Beban horisontal Tekanan tanah aktif (E1-E2) di samping pondasi. Tekanan air (E3-E4), khususnya pengaruh dari pasang surut.
2 Beban dari arah laut Merupakan akibat dari kapal yang bekerja pada struktur. Komponen horisontal dari boulder (H) untuk pengikat kapal yang sedang merapat. Beban tumbukan kapal dengan fender (H ). Besarnya gaya tarik boulder sesuai dengan berat kapal (GRT), sesuai dengan Tabel 2.1. Tabel 2.1. Gaya tarik pada boulder Gross Tonnage Gaya Tarik pada Boulder (ton) Sumber : Diktat Bahan Kuliah Pelabuhan S1
3 8 H' LWS Seabed h1 P 16 m P' H h2 qo (t/m²) h3 W E1 h4 E2 h5 O B Gambar 2.1. Tipe-tipe beban yang bekerja pada pondasi Caisson F F' E3 E4 Muka Tanah h6 h7
4 PENENTUAN TITIK PUTAR MOMEN DI DASAR PONDASI Sebelum melakukan perhitungan momen yang terjadi di dasar pondasi Caisson baik momen penahan atau momen guling maka terlebih dahulu harus menentukan titik putarnya. Penentuan titik putar ini dipengaruhi oleh nilai SPT tanah yang berada di bawah pondasi. Apabila nilai SPT 50 maka titik putar berada di ujung dasar pondasi (Gambar 2.2), apabila nilai SPT = 0 maka titik putar berada di tengah2 dasar pondasi (Gambar 2.3) dan apabila nilai SPT berada diantara 0 dan 50 atau 0 < x < 50 maka digunakan perbandingan. NILAI SPT = 0 ( tengah2 pondasi ) Ganbar 2.2. Letak titik putar momen di tengah-tengah pondasi NILAI SPT > 50 ( ujung pondasi ) Ganbar 2.3. Letak titik putar momen di ujung pondasi
5 ANALISA DATA TANAH Parameter yang akan dilakukan analisa dari hasil tes penyelidikan tanah adalah N (jumlah pukulan), φ dan γ`sat. Sebagai langkah pertama menganalisa data tanah adalah melakukan pembagian layer tanah bedasarkan jenis tanahnya dan besarnya harga N setelah itu pada setiap layer tersebut dilakukan perhitungan untuk merata-rata harga N. Setelah didapat harga N, dilakukan perhitungan φ dengan menggunakan rumus OSAKI yaitu : φ = (20.N) digunakan rumus ini karena menghasilkan nilai paling kecil sehingga didapatkan nilai terkritis bila dibandingkan dengan rumus DUNHAMM : ( 12N) Setelah itu dilakukan perhitungan untuk merata-rata harga γd yang didapat dari hasil tes penyelidikan tanah untuk mendapatkan harga γsat. Harga γsat tersebut didapatkan dengan melihat Tabel 2.2. Tabel 2.2. Korelasi parameter-parameter tanah (Biarez-Favre-Simon) Argiles Nature des sols sables,graviers, a granulo molles moyennes etroite etendue γ d e * n w sat γ sat * g/cm 3 lb.cb.ft % g/cm 3 0,5 31,25 4,4 0, ,31 0,6 37,50 3,5 0,78 129,6 1,38 0,7 43,75 2,86 0,74 105,8 1,44 0,8 50,00 2,38 0,7 88,0 1,5 0,9 56,25 2 0,67 74,1 1,57 1,0 62,50 1,7 0, ,63 1,1 68,75 1,45 0,59 53,9 1,69 1,2 75,00 1,25 0,56 46,3 1,76 1,3 81,25 1,08 0,52 39,9 1,82 1,4 87,50 0,93 0,48 34,4 1,88 1,5 93,75 0,8 0,44 29,6 1,94 1, ,69 0,41 25,5 2,01 1,7 106,25 0,59 0,37 21,8 2,07 1,8 112,50 0,5 0,33 18,5 2,13
6 11 1,9 118,75 0,42 0,3 15,6 2,2 2, ,35 0,26 13,0 2,26 2,1 131,25 0,29 0,22 10,6 2,32 2,2 137,50 0,23 0,19 8,4 2,39 2,3 143,75 0,17 0,15 6,4 2,45 2, ,13 0,11 4,63 2,51 2,5 156,25 0,08 0,074 2,96 2,57 2,6 162,50 0,038 0,037 1,42 2,64 2,7 168, , PERHITUNGAN TEKANAN TANAH AKTIF Prinsip dasar Pada perhitungan kestabilan suatu struktur pondasi ataupun dinding penahan tanah (retaining wall) faktor tekanan tanah aktif maupun pasif sangat mutlak diperhatikan karena tekanan yang diakibatkan oleh tanah serta beban yang bekerja di atasnya (beban surcharge) memiliki nilai yang cukup besar. Secara prinsip besarnya tekanan tanah menurut catatan diktat kuliah teknik pondasi lanjut adalah (Gambar 2.4) : σ H = Ko. σ V dimana : σ H = tegangan tanah efektif horisontal σ V = tegangan tanah efektif vertikal ( dalam hal ini σ V = { γ.( H H' )} + { '.H'} γ ) Ko = Koefisien tekanan tanah netral atau dalam kondisi istirahat, Ko max = 1 γ = γ sat - γ w
7 12 MUKA TANAH M A T γ' σ' V γ H' H σ' H Ganbar 2.4. Prinsip dasar perhitungan tekanan tanah Perhitungan koefisien tekanan tanah Koefisien tanah aktif : Ka γ = tg 2 φ 4 2 Koefisien tanah pasif : Kp γ = tg 2 φ π π = π π = Berlaku untuk : λ = 0 β = 0 δ = 0 Koefisien transmisi akibat surcharge vertikal : 1. Ka q = 2. Ka q = Kaγ cos cos ( β λ) ( sinφ.cosωδ ) δ 1+ sinφ dimana : ε dalam radians 1 2 ε = ( ωδ δ ) λ ωδ 2. tgφ. ε.( e ) sinδ π sin ωδ =, 0 < ωδ < sinφ 2
8 13 2 δ = + φ, untuk tanah aktif 3 2 δ = φ, untuk tanah pasif 3 Koefisien tekanan tanah akibat kohesi : 1 Ka c = cot gφ Kaq cos δ penjelasan mengenai notasi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.5. q β λ P1 δ Pasif Ganbar 2.5. Penjelasan notasi Aktif Bedasarkan dari teori Boussinesq, untuk mencari harga Ka γ dan Kp γ dapat menggunakan tabel koefisien tekanan tanah aktif dan pasif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Koefisien tekanan tanah aktif dan pasif untuk β = γ = 0 (Caquot & Kerisel, 1966) Nilai φ δ = 1 φ 0,81 0,65 0,53 0,44 0,37 0,31 0,26 0,22 0,185 0,155 0,99 0,98 0,97 0,95 0,93 0,90 0,86 0,80 0,73 0,64
9 14 Nilai φ δ = φ δ = φ δ = φ δ = φ δ = φ δ = φ ,81 0,66 0,54 0,44 0,36 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13 1,08 1,16 1,24 1,33 1,44 1,56 1,68 1,8 1,7 1,6 0,82 0,67 0,56 0,45 0,37 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13 1,15 1,3 1,49 1,7 1,93 2,20 2,5 2,8 3,2 3,6 0,84 0,7 0,59 0,49 0,41 0,33 0,27 0,22 0,17 0,13 1,19 1,42 1,70 2,04 2,46 3,0 3,7 4,6 5,8 7,5 0,88 0,75 0,64 0,52 0,46 0,39 0,32 0,26 0,2 0,16 1,22 1,52 1,89 2,38 3,03 4,02 5,55 8, ,94 0,81 0,72 0,64 0,56 0,48 0,4 0,34 0,27 0,22 1,24 1,59 2,06 2,72 3,61 5,25 8,0 12, ,04 1,06 1,05 1,04 1,02 0,98 0,94 0,88 0,82 0,72 1,26 1,66 2,2 3,04 4,26 6,56 10,7 18, Keterangan : Harga Ka γ pada baris pertama Harga Kp γ pada baris kedua Harga β dan γ adalah PERHITUNGAN STABILITAS EKSTERNAL Perhitungan stabilitas eksternal pondasi Caisson meliputi kontrol terhadap guling (Overturning), geser (Horizontal Displacement), kelongsoran (Sliding), penurunan (Settlement) dan daya dukung (Bearing Capacity). Output dari perhitungan stabilitas eksternal tersebut berupa Safety Factor (SF). Safety factor (SF) adalah angka keamanan terhadap suatu kontrol stabilitas, dalam hal ini adalah kontrol stabilitas pondasi Caisson terhadap guling, geser, kelongsoran, penurunan dan daya dukung. Pada umunya besarnya angka keamanan adalah > 1,5.
10 15 Apabila hasil perhitungan didapat SF < 1,5 maka struktur tersebut dapat dikatakan tidak aman, sehingga harus dilakukan suatu perencanaan ulang. Secara prinsip perhitungan stabilitas eksternal adalah sebagai berikut : P (ton) 16 m P' (ton) H (ton) K h2 L q0 (t/m2) Muka Tanah LWS h1 h3 W E1 E3 h4 E2 E4 h6 Seabed N O B G M h5 h7 ql Ganbar 2.6. Gaya-gaya yang bekerja pada pondasi caisson Perhitungan guling Secara prinsip perhitungan terhadap guling adalah sebagai berikut (Gambar 2.6): SF = ΣMomenPenahan ΣMomenGuling 1,5 SF = H h1 + E 1 W. h3 + P. h2 h4 + E h5 + E h6 + E h7 1,5 dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton) H = beban akibat boulder (ton) P = beban akibat kaki crane (ton) qo = beban surcharge (t/m 2 ) O = titik putar momen E = gaya akibat tekanan tanah aktif (ton)
11 16 Untuk perhitungan terkritis, beban-beban yang justru memperbesar momen penahan tidak diperhitungkan karena apabila momen penahan semakin besar maka harga safety factor akan semakin besar pula dan struktur akan relatif lebih aman Perhitungan geser Seacara prinsip perhitungan terhadap geser adalah sebagai berikut (Gambar 2.6): SF = E + E 1 SF = E 1 2 G + E 3 + E 4 1,5 + H a. B + W tanψ 1,5 + E + E + E + H dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton) a = karakteristik adhesi antara tanah dengan abutmen nilai a dianggap = 0 (Terzaghi & Peck) B = lebar pondasi (m) ψ = faktor lekatan/hambatan antara tanah dengan pondasi (... o ) H = beban akibat boulder (ton) E = gaya akibat tekanan tanah aktif (ton) Beberapa peneliti (Terzhagi & Peck) mengabaikan unsur adhesi (a=0), tetapi tetap menggunakan unsur ψ sebagai berikut : Tanah pondasi dengan butiran besar, tanpa lempung, tanpa lanau... ψ = 30 0 Tanah pondasi berbutir kasar, dengan lanau atau lempung... ψ = 25 0 Kasus yang lain... ψ = Perhitungan daya dukung Secara prinsip perhitungan daya dukung adalah sebagai berikut (Gambar 2.6): ql SF = 3 Σ σ
12 17 SF = B B B 1 0,2 γ '.. Nγ ,2 C'. N L 2 L / A ( P + W + qo) c + γ '. D. N q 3 dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton) P = beban akibat kaki crane (ton) qo = beban surcharge (t/m 2 ) B = lebar dasar pondasi (m) L = panjang pondasi (m) Nγ, Nc dan Nq = koefisien daya dukung, besarnya tergantung dari besarnya harga φ tanah yang berada di dasar pondasi A = luas pondasi (m 2 ) γ = γ sat - γ water (t/m 3 ) D = kedalaman pondasi (m) Tabel 2.4. Harga-harga Nc, Nγ, Nq (Caquot & Kerisel) φ Nc Nγ Nq 0 5,14 0 1,00 5 6,5 0,10 1, ,4 0,50 2, ,00 1,40 4, ,80 3,50 6, ,70 8,10 10, ,00 18,10 18, ,00 41,10 33, ,30 100,00 64, ,00 254,00 135,00
13 Perhitungan kelongsoran Metode bishop Metode irisan yang disederhanakan diberikan oleh BISHOP (1955).Metode ini menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi-sisi irisan mempunyai resultan nol pada arah vertikal. Secara prinsip metode BISHOP adalah sebagai berikut : F = dimana : i= m Σ i= 1 [ c'. bi + ( wi ui. bi) tgφ' ] i Σ = m i= 1 cosαi wi.sinαi 1 ( 1+ tgαi. tgφ' / F ) 2 F = faktor aman c = kohesi tanah efektif φ = sudut geser dalam tanah bi = lebar irisan ke-i Wi = berat tanah irisan ke-i αi = sudut yang didefinisikan pada Gambar 2.7 ui = tekanan air pori pada irisan ke-i O x R α i R bi i i+1 h Wi Gambar 2.7. Metode BISHOP
14 19 O R αi i i + 1 i - 1 bi Ti Wi ai Ni Gambar 2.8. Gaya-gaya yang bekerja pada pias-i Metode Bishop lebih disukai karena lintasan longsor kritis yang dihasilkan dari hasil perhitungan mendekati dengan hasil pengamatan di lapangan selain itu metode ini lebih detail dan lebih teliti Perhitungan program STABLE Pada tugas akhir ini digunakan program STABLE untuk perhitungan stabilitas kelongsoran (sliding) pondasi Caisson. Pada prinsipnya software ini menggunakan metode BISHOP sebagai dasar perhitunganya. Adapun output dari software STABLE ini adalah berupa safety factor dengan 10 lintasan terkritis (the ten most
15 20 critical surfaces). Software ini termasuk software under dos yaitu software yang penggunaannya dibawah operasi program dos. Untuk menjalankan software ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Memasukkan input data tanah dengan memilih prepare slope data pada main menu. Di dalam main menu ini terdapat beberapa menu di antaranya adalah prepare slope data, load data from disk, clear existing data, dos file operations dan stability analysis. Gambar Memasukkan koordinat surface (x,y) dan sub surface (x,y) dengan memilih menu profile. Gambar Memasukkan data tanah berupa γ, c, dan φ pada menu soil. Gambar Memasukkan koordinat muka air tanah pada menu water. Di dalam menu ini juga dibutuhkan parameter γ water. Gambar Selanjutnya memasukkan besarnya beban-beban yang bekerja diantaranya beban akibat gempa (earthquake load) dan beban surcharge. Gambar Langkah selanjutnya adalah kembali ke main menu dengan menekan tombol escape (esc), lalu masuk pada menu stabiltiy analysis. Gambar Ketik nama input dan output file yang dikehendaki (Gambar 2.15.), setelah itu akan muncul gambar sketsa hasil analisa, input data, output data keseluruhan dan output data untuk 10 lintasan terkritis saja. Gambar hasil sketsa ini nantinya akan tersimpan berupa file yang berextension gp1 (*.gp1), gp2 (*.gp2) dan gp3 (*.gp3). Untuk input data dan output data masing-masing akan tersimpan berupa file yang berextension ipt (*.ipt) dan opt (*.opt).
16 21 Gambar 2.9. Langkah 1 Gambar Langkah 2
17 22 Gambar Langkah 3 Gambar Langkah 4
18 23 Gambar Langkah 5 Gambar Langkah 6
19 24 Gambar Langkah Perhitungan penurunan Pada prinsipnya penurunan (settlement) terbagi atas 2 macam jenis yaitu : 1. Penurunnan Segera (Si), yaitu penurunan yang terjadi dalam waktu segera setelah adanya beban yang bekerja di atas suatu lapisan tanah. 2. Konsolidasi (Sc), yaitu penurunan suatu lapisan tanah akibat adanya beban yang bekerja di atasnya dan proses penurunannya terjadi dalam kurun waktu yang lama misalnya beberapa bulan atau tahun. Besarnya penurunan total (St) adalah : St = Si + Sc St = 2. a. q. o PH Cc * H σ + log 1 + E 1+ e o σ o' dimana : a = ½ x lebar dasar Caisson q o = Stress atau surcharge (t/m 2 ) yang bekerja dipermukaan tanah dibawah dasar Caisson.
20 25 P H = Koefisien karakteristik tanah, tergantung dari β = H/a dan µ (koefisien Poisson), yang diperoleh dengan cara grafis. H = Ketebalan lapisan pasir rata-rata dibawah Caisson (N-SPT < 30) E = Elastic modulus (Braja M Das. 1985) Cc = Compresion index e o σ σ o = Angka pori awal = Tegangan yang bekerja di atas permukaan tanah = Tegangan efektif overbourden qo = t / m2 a H B 2a = b substratum Gambar Teori dasar immediate settlement (Biarez dan Giroud) Tabel 2.5. Harga E dan υ (DAS B.M) Jenis Tanah Young Modulus (E) Koef POISSON (υ) Pasir Lepas 0,2-0, KN /m 2 Pasir agak padat 0,25-0,4 Pasir padat 0,3-0, KN /m 2 Pasir berlanau 0,2-0,4 Lempung lembek 0,15-0, KN /m 2 Lempung agak kaku 0,2-0,5 Lempung keras KN /m 2 -
21 Gambar Metode perhitungan immediate settlement cara grafis dari Giroud 26
BAB IV KRITERIA DESAIN
BAB IV KRITERIA DESAIN 4.1 PARAMETER DESAIN Merupakan langkah yang harus dikerjakan setelah penentuan type penanggulangan adalah pembuatan desain. Desain penanggulangan mencangkup perencanaan, analisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Umum Abutmen merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai penahan tanah. Adapun fungsi abutmen ini antara lain : Sebagai perletakan
Lebih terperinciBAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN
BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN 8.1 IDENTIFIKASI PROGRAM Program/software ini menggunakan satuan kn-meter dalam melakukan perencanaan pondasi sumuran. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung daya
Lebih terperinciANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK
VOLUME 6 NO., OKTOBER 010 ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK Oscar Fithrah Nur 1, Abdul Hakam ABSTRAK Penggunaan simulasi numerik dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR NOTASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii v ix xii xiv xvii xviii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciGambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan
BAB VI ANALISIS STABILITAS BENDUNG 6.1 Uraian Umum Perhitungan Stabilitas pada Perencanaan Modifikasi Bendung Kaligending ini hanya pada bangunan yang mengalami modifikasi atau perbaikan saja, yaitu pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebutuhan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sarana dan
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisa Permasalahan Sejak awal, perhitungan tingkat stabilitas retaining wall menunjukkan kebutuhan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sarana dan prasarana
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Distribusi Tegangan Dalam Tanah Berbagai cara telah digunakan untuk menghitung tambahan tegangan akibat beban pondasi. Semuanya menghasilkan kesalahan bila nilai banding z/b
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN CHECK DAM
VI- BAB VI PERENCANAAN CHECK DAM 6.. Latar Belakang Perencanaan pembangunan check dam dimulai dari STA. yang terletak di Desa Wonorejo, dan dilanjutkan dengan STA berikutnya. Dalam perencanaan ini, penulis
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL Niken Silmi Surjandari 1), Bambang Setiawan 2), Ernha Nindyantika 3) 1,2 Staf Pengajar dan Anggota Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap
5 BAB II ANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap tahapan yang dilakukan dalam sistem, termasuk didalamnya teori yang mendukung setiap analisis yang dilakukan terhadap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI
TUGAS AKHIR DESAIN TURAP PENAHAN TANAH DENGAN OPTIMASI LETAK DAN DIMENSI PROFIL PADA LOKASI SUNGAI MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS V.8.2 Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR NOTASI
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Sekayan Kalimantan Timur bagian utara merupakan daerah yang memiliki tanah dasar lunak lempung kelanauan. Ketebalan tanah lunaknya dapat mencapai 15
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan, pada penelitian ini parameter tanah dasar, tanah timbunan, dan geotekstil yang digunakan adalah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB II TI JAUA PUSTAKA
BAB II TI JAUA PUSTAKA 2.1 Sifat Alamiah Tanah Tanah adalah akumulasi partikel mineral yang mempunyai ikatan antar partikel yang lemah atau sama sekali tidak mempunyai ikatan antar partikel tanahnya, dimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis data tanah Data tanah yang digunakan peneliti dalam peneltian ini adalah menggunakan data sekunder yang didapat dari hasil penelitian sebelumnya. Data properties
Lebih terperinciDESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.
DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R. 3108100065 LATAR BELAKANG Pembangunan Tower Apartemen membutuhkan lahan parkir,
Lebih terperinciUntuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :
TEKANAN TANAH LATERAL Tekanan tanah lateral ada 3 (tiga) macam, yaitu : 1. Tekanan tanah dalam keadaan diam atau keadaan statis ( at-rest earth pressure). Tekanan tanah yang terjadi akibat massa tanah
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
vii DAFTAR ISI vi Halaman Judul i Pengesahan ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii DEDIKASI iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)
PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM) Ronald P Panggabean NRP : 0221079 Pembimbing : Ir. Herianto
Lebih terperinciTEKANAN TANAH LATERAL
TEKANAN TANAH LATERAL Tekanan lateral tanah adalah tekanan oleh tanah pada bidang horizontal. Contoh aplikasi teori tekanan lateral adalah untuk desain-desain seperti dinding penahan tanah, dinding basement,
Lebih terperinciBAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN
BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN Bangunan pelengkap jalan raya bukan hanya sekedar pelengkap akan tetapi merupakan bagian penting yang harus diadakan untuk pengaman konstruksi jalan itu sendiri dan petunjuk
Lebih terperinciBAB VI REVISI BAB VI
BAB VI REVISI BAB VI 6. DATA-DATA PERENCANAAN Bentang Total : 60 meter Lebar Jembatan : 0,5 meter Lebar Lantai Kendaraan : 7 meter Lebar Trotoar : x mter Kelas Jembatan : Kelas I (BM 00) Mutu Beton : fc
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dinding Penahan Tanah Bangunan dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong dan menahan tekanan tanah. Baik akibat beban hujan,berat tanah itu sendiri maupun akibat beban
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii KATA PENGANTAR iv ABSTRAK vi ABSTRACT vii DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xiii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xiv BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENDAHULUAN 4.1.1 Asumsi dan Batasan Seperti yang telah disebutkan pada bab awal tentang tujuan penelitian ini, maka terdapat beberapa asumsi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciSTUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA
STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL OLEH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Dasar-Dasar Teori II. 1.1. Retaining Wall Retaining Wall merupakan istilah di bidang teknik sipil yang artinya dinding penahan. Dinding penahan merupakan struktur bangunan
Lebih terperinciALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI
ALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI A J I A D I L P R A N O T O 3 1 0 6 1 0 0 0 3 6 PENDAHULUAN Latar belakang Bukit Stangi merupakan bukit alam yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI
145 BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI 6.1. Perhitungan Struktur Revetment dengan Tumpukan Batu Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan
Lebih terperinci= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan
DAFTAR NOTASI Sci = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah ke-i yang ditinjau Hi = tebal lapisan tanah ke-i e 0 = angka pori awal dari lapisan tanah ke-i Cc = indeks kompresi dari lapisan ke-i Cs =
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK
ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Christy Yanwar Yosapat NRP : 1121037 Pembimbing : Hanny Juliany Dani, S.T., M.T. ABSTRAK Pada akhir tahun 2012,
Lebih terperinci6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO
6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO 6.1 EVALUASI BENDUNG JUWERO Badan Bendung Juwero kondisinya masih baik. Pada bagian hilir bendung terjadi scouring. Pada umumnya bendung masih dapat difungsikan secara
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PERENCANAAN DINDING PENAHAN TIPE GRAVITASI PADA LOKASI BUKIT BTN TELUK PALU PERMAI Sriyati Ramadhani * Abstract Soil as a construction material as well as the soil foundation
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Program Dalam membantu perhitungan maka akan dibuat suatu program bantu dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Adapun program tersebut memiliki tampilan input
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Setiap kasus tanah yang tidak rata, terdapat dua permukaan
Lebih terperinciJUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. batu yang berfungsi untuk tanggul penahan longsor. Langkah perencanaan yang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Talud Bronjong Perencanaan talud pada embung memanjang menggunakan bronjong. Bronjong adalah kawat yang dianyam dengan lubang segi enam, sebagai wadah batu yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Tujuan Kajian Sistematika Penyusunan Laporan...3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN......ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR / SKRIPSI...iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv KATA PENGANTAR...vii ABSTRAK...ix DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL...xiii
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )
TUGAS AKHIR PERENCANAAN SECANT PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH BASEMENT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS v8.2 (Proyek Apartemen, Jl. Intan Ujung - Jakarta Selatan) Diajukan sebagai syarat untuk meraih
Lebih terperinciKAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES
KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES Riza Aulia1, Supardin2, Gusrizal3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik
Lebih terperinciJawaban UAS Teknik Pondasi (Waktu 120 menit) Tanggal : 18 Juni 2012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIKK Jawaban UAS Teknik Pondasi (Waktu 10 menit) Tanggal : 18 Juni 01 Soal no 1. P1050kN m γ 19,8 kn / m Pasir 1,5 m B m φ 6 o γ sat 0,8kN / m a. Kontrol daya dukung.
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi
Lebih terperinciKORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.
KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza. H NRP : 0221105 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir, M.sc FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH (CIV -205)
MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE : Tipe lereng, yaitu alami, buatan Dasar teori stabilitas lereng Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng Profil tanah bawah permukaan Gaya gaya yang menahan keruntuhan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id 41 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Parameter Masukan Tabel 4.1. Data parameter tanah yang digunakan pada analisis ini adalah γ b, γ saturated, φ,dan c. Tabel 4.1 Hasil Tanah.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Stabilitas Lereng Pada permukaan tanah yang miring, komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil Semester genap tahun 2007/2008 ANALISA PENGARUH GEMPA TERHADAP KONSTRUKSI LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL WOVEN. Dita Pravitra A. Kasthalisti (0700733841)
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISTILAH... xii DAFTAR NOTASI... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.
Lebih terperinciPENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL ABSTRAK
PENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL Nur Azizah Wahyuningsih NRP: 1321010 Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T. ABSTRAK Penggunaan dinding penahan tanah
Lebih terperinciKAPASITAS DUKUNG TIANG
PONDASI TIANG - Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, dan bangunan dermaga. - Pondasi tiang
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print D-44
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print D-44 Perbaikan Tanah Dasar Menggunakan Pre-Fabricated Vertical Drain Dengan Variasi Dan Perkuatan Lereng Dengan Turap Studi Kasus
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS LERENG PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN DAN PENANGGULANGANNYA
KAJIAN STABILITAS LERENG PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN DAN PENANGGULANGANNYA Robie Asta Ahmad Faisal 2, Eka Priadi 2, ABSTRAK Pembangunan jalan akses Jembatan Tayan memiliki kendala karena akan dibangun
Lebih terperinciSTABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY)
STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY) Lereng : tanah dengan permukaan miring, berupa lereng alam atau lereng buatan berupa hasil galian atau timbunan, seperti pada tebing sungai, tebing jalan, tanggul atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN 4.1 Pemilihan Tipe Dinding Penahan Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menganalisis dinding penahan tipe gravitasi yang terbuat dari beton yang
Lebih terperinciIr. Endang Kasiati, DEA
JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA Oleh : M. ZAINUL
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. disampaikan dalam sub bab ini. Perhitungan dan analisa Retaining Wall adalah
36 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi dan Analisa Sistem Hasil implementasi dan analisa dari perhitungan Retaining Wall akan disampaikan dalam sub bab ini. Perhitungan dan analisa Retaining
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR NOTASI xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Tinjauan dan Manfaat I-3 1.3. Batasan
Lebih terperinciVI. TEKANAN TANAH. Contoh. Dalam keadaan dinding penahan tanah menerima tekanan berupa tekanan Hidrostatis, misal air pada kolam
VI. TEKANAN TANAH TEKANAN TANAH AKTIF DAN TEKANAN TANAH PASIF Ada 3 macam tekanan tanah : Eo : tekanan diam, terjadi pada dinding yang tidak dapat bergerak Ea : tekanan aktif, bekerja pada dinding yang
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)
ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA) Melania Kalalo Jack H. Ticoh, Agnes T. Mandagi Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1
STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1 Nama : Riwan Bicler Sinaga NRP : 0121018 Pembimbing : Ibrahim Surya, Ir., M.Eng FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 7.. Perhitungan Struktur Seawall Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan adalah sebagai
Lebih terperinciMekanika Tanah 2 Konsep Tegangan Efektif
Mekanika Tanah 2 Konsep Tegangan Efektif Anggota kelompok : Rico Sihotang [10308078] Risty Mavonda P [10308079] Susanti [10308080] Company LOGO KONSEP TEGANGAN EFEKTIF Tegangan pada Tanah Jenuh Air tanpa
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 5 No. 2, Desember 2004 ( ) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan
INFO TEKNIK Volume 5 No., Desember 004 (103-109) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan Syafruddin 1 Abstrak Genangan Dinding penahan tanah dibuat untuk dapat menahan
Lebih terperinciAlternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 + 511 Jody Setiawan, Prof. Ir. Noor Endah Mochtar,
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengujian Sampel Tanah Berdasarkan pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar yang tertera pada subbab 3.2, diperoleh hasil yang diuraikan pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH
PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH Yeremias Oktavianus Ramandey NRP : 0021136 Pembimbing : Ibrahim Surya, Ir., M.Eng FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Perhitungan Gaya-Gaya yang Bekerja Perhitungan stabilitas bendung harus ditinjau pada saat kondisi normal dan kondisi ekstrim seperti kondisi saat banjir. Ada beberapa gaya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN
BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN 3.1 PERHITUNGAN RESERVOIR (ALT.I) Reservoir alternatif ke-i adalah reservoir yang terbuat dari struktur beton bertulang. Pada program SAP2000 reservoir yang dimodelkan sebagai
Lebih terperinciNila Sutra ( )
PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DAN ANALISA STABILITAS TANGGUL PADA AREA REKLAMASI PROYEK PENGEMBANGAN PELABUHAN PETI KEMAS BELAWAN, MEDAN (TAHAP II) Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Noor Endah, M.Sc., Ph.D Putu
Lebih terperinciBAB IV PONDASI TELAPAK GABUNGAN
6 BAB IV PONDASI TEAPAK GABUNGAN Pondasi telapak gabungan digunakan dengan alasan-alasan sebagai berikut: a) Jarak antara dua kolom atau lebih terlalu dekat, sehingga bila dipakai pondasi terpisah akan
Lebih terperinciPENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 213 (593-62) ISSN: 2337-6732 PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT Almey Lolo
Lebih terperinciLANGKAH KERJA PERHITUNGAN PONDASI DANGKAL. Tanah dianggap homogen dengan mengambil karakteristik tanah pada lapisan γb N γ. =c ' N c.
LANGKAH KERJA PERHITUNGAN PONDASI DANGKAL TANAH HOMOGEN Tanah dianggap homogen dengan mengambil karakteristik tanah pada lapisan 1. 1. BEBAN TERPUSAT a. Terzaghi Untuk Pondasi Lajur : =c ' N c +q N q +
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka
BAB IV PERENCANAAN PONDASI Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka perencanaan pondasi untuk gedung 16 lantai menggunakan pondasi dalam, yaitu pondasi tiang karena tanah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I. Bajayu Kabupaten Serdang Bedagai yang berada di Kabupaten Serdang
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS TALUD BRONJONG UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
ANALISIS STABILITAS TALUD BRONJONG UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Oleh: Muhammad Rosihun 1), Endaryanta 2) 1) Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta 2) Alumni Jurusan Pendidikan Teknik
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR ANALISIS
BAB III PROSEDUR ANALISIS Dalam melakukan perencanaan desain, secara umum perhitungan dapat dibagi menjadi 2 yaitu: perencanaan secara manual dan perencanaan dengan bantuan program. Dalam perhitungan secara
Lebih terperinciANALISA GRAVITY WALL DAN CANTILIVER WALL DITINJAU DARI SEGI EKONOMIS TERHADAP TINGGI YANG VARIATIF
ANALISA GRAVITY WALL DAN CANTILIVER WALL DITINJAU DARI SEGI EKONOMIS TERHADAP TINGGI YANG VARIATIF Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik
Lebih terperinciANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK
ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA Adriani 1), Lely Herliyana 2) ABSTRAK Jalan lingkar utara adalah daerah yang berjenis tanah rawa atau tanah lunak maka untuk melakukan
Lebih terperinciII. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :
1 PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DASAR DAN ANALISA STABILITAS TANGGUL PADA AREA REKLAMASI PROYEK PENGEMBANGAN PELABUHAN PETI KEMAS BELAWAN, MEDAN (TAHAP II) Nila Sutra, Noor Endah, Putu Tantri Kumalasari
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN LERENG GALIAN
BAB IV PERENCANAAN LERENG GALIAN 4.1 Pendahuluan Pada perencanaan lereng galian (cut slope) ini akan membahas perhitungan stabilitas lereng yang meliputi perhitungan manual di antaranya perhitungan struktur
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Umum Dalam mendesain suatu pondasi bored pile, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Langkah pertama adalah menentukan jenis pondasi yang akan digunakan. Dalam mengambil
Lebih terperinciMekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT.
TEGANGAN EFEKTIF (Effective Stress) Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT. Pengertian Bila tanah mengalami tekanan akibat pembebanan seperti beban pondasi, maka angka pori tanah akan berkurang. Tekanan
Lebih terperinciDESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 ABSTRAK
DESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 Messamina Sofyan 0821026 Pembimbing: Ibrahim Surya, Ir., M. Eng. ABSTRAK Eurocode 7 dalam desain geoteknik telah secara aktif digunakan di negara-negara
Lebih terperinciMENGHITUNG DINDING PENAHAN TANAH PASANGAN BATU KALI
MENGHITUNG DINDING PENAHAN TANAH PASANGAN BATU KALI Tulisan ini diangkat kembali dengan peragaan software untuk membantu praktisi dalam memahami aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mendesain. www.arnidaambar.com
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Tanah Lempung Tanah Lempung merupakan jenis tanah berbutir halus. Menurut Terzaghi (1987) tanah lempung merupakan tanah dengan ukuran mikrokopis sampai dengan sub mikrokopis
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP:
ANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP: 0821058 Pembimbing: Ibrahim Surya Ir.,M.Eng. ABSTRAK Sulawesi salah satu pulau penghasil
Lebih terperinciTugas Rekayasa Pondasi Jurusan Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret Surakarta PONDASI DANGKAL
PONDASI DANGKAL A. Umum Pondasi merupakan konstruksi yang berfungsi meneruskan beban struktur atas ke tanah dengan daya dukung dan penurunan yang memadai. Suatu bangunan dikatakan stabil / aman bila tanah
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI
a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan
Lebih terperinciPerencanaan Perbaikan Lereng Longsor Pada Jalan Lintas Gunung Gumitir Ruas Jalan Banyuwangi - Jember
1 Perencanaan Perbaikan Lereng Longsor Pada Jalan Lintas Gunung Gumitir Ruas Jalan Banyuwangi - Jember Aries Suyandra Eko Cahyono, Indrasurya B.Mochtar, Musta in Arif Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS DINDING PENAHAN TANAH TIPE GRAVITASI PADA LERENG DI DESA SUMBERSARI, TIRTOMOYO, WONOGIRI
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH TIPE GRAVITASI PADA LERENG DI DESA SUMBERSARI, TIRTOMOYO, WONOGIRI Analysis of Gravity Type Retaining Wall on Slope in Sumbersari Village, Tirtomoyo, Wonogiri SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN STONE COLUMN UNTUK MENGURANGI BESAR PEMAMPATAN PADA TANAH DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN STONE COLUMN UNTUK MENGURANGI BESAR PEMAMPATAN PADA TANAH DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH Indra Nurtjahjaningtyas, Akh. Maliki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember E-mail
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Fondasi Plat / Fondasi Dangkal Fondasi adalah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang fondasi dan beratnya sendiri kepada dan kedalam tanah dan
Lebih terperinciKata kunci: stabilitas lereng, angka keamanan, dinding penahan tanah, longsor
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4, No., Januari 200 ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BADAN JALAN DAN PERENCANAAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH (Studi Kasus Jalan Raya Selemadeg, Desa Bantas, Kecamatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id 4 2.1. Tinjauan Pustaka BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Penelitian yang dilakukan di Desa Sendangmulyo, Tirtomoyo, Wonogiri ini menggunakan data curah hujan dari tahun 2007-2011
Lebih terperinci