Absorpsi Gas CO 2 Melalui Kontaktor Membran Berpori Nano Menggunakan Pelarut Diethanol Amine

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Absorpsi Gas CO 2 Melalui Kontaktor Membran Berpori Nano Menggunakan Pelarut Diethanol Amine"

Transkripsi

1 Absorpsi Gas CO 2 Melalui Kontaktor Membran Berpori Nano Menggunakan Pelarut Diethanol Amine Fahima, Sutrasno Kartohardjono Departemen Teknik Kimia-Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru Universitas Indonesia-Pondok Cina, Depok fahima@ui.ac.id; sutrasno@che.ui.ac.id Abstrak Dalam penelitian ini dilakukan absorpsi gas CO 2 dari campuran gas CO 2 /CH 4 melalui kontaktor membran Spiral Wound Berpori Nano dengan menggunakan pelarut Dietanol Amine. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh dari variasi laju alir pelarut DEA serta pengaruh dari laju alir gas terhadap efektivitas absorpsi gas CO 2 melalui kontaktor membran berpori nano. Pengaruh dari variasi laju alir pelarut DEA dilakukan dengan memvariasikan laju alir DEA dari ml/menit sementara pengaruh dari variasi laju alir gas dilakukan dengan memvariasikan laju alir gas dari 0,3-0,8 L/menit. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa variasi laju alir gas memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan variasi laju alir pelarut DEA terhadap efektivitas absorpsi gas CO 2 melalui kontaktor membran berpori nano. Jumlah mol CO 2 terserap optimum didapat sebesar 0,014 mol pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir gas sebesar 0,8 L/menit. Persentase penyerapan CO 2 optimum didapat sebesar 81,51% pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir gas sebesar 0,8 L/menit. Kata Kunci: CO 2 ; Dietanol Amine; Kontaktor Membran Spiral Wound Berpori Nano Absorption of CO 2 Gas Through Nano Porous Membrane Contactor Using Diethanol Amine as Solvent Abstract This research is focused on effects of DEA flow rate and gas flow rate variations towards effectivity of absorption of CO 2 gas through nano porous membrane contactor. Effects of DEA flow rate variation is done by varying DEA flow rate from ml/minute while effects of gas flow rate variation is done by varying gas flow rate from 0,3-0,8 L/minute. This research shows that gas flow rate variation gives more significant result than DEA flow rate variation towards effectivity of absorption of CO 2 gas through nano porous membrane contactor. The optimum amount of absorbed CO 2 is 0,014 mol at DEA flow rate of 400 ml/minute and gas flow rate of 0,8 L/minute. The optimum CO 2 absorbed percentage is 81,51% at DEA flow rate of 400 ml/minute and gas flow rate of 0,8 L/minute. Keywords: CO 2 ; Diethanol Amine; Nano Porous Spiral Wound Membrane Contactor 1. Pendahuluan Gas alam mengambil bagian dalam porsi yang besar dan tidak terpisahkan sebagai pasokan energi dunia. Setiap tahunnya, konsumsi gas alam di dunia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 1,6 persen tiap tahunnya. Berdasarkan data dan proyeksi dari Energy Information Administration (US) dalam International Energy Outlook tahun 2009, proyeksi konsumsi gas alam dunia pada tahun 2030 akan mencapai 153 trilliun standard cubic feet (TSCF). Sementara itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan

2 cadangan gas alam terbesar di dunia. Menurut Indonesian Petroleum Association (IPA), cadangan gas alam Indonesia per 1 Januari 2012 adalah sebesar 150,7 trilliun standard cubic feet (TSCF). Gas alam memiliki kandungan utama komponen hidrokarbon, seperti metana (CH 4 ), etana (C 2 H 6 ), propana (C 3 H 8 ), dan butana (C 4 H 10 ). Selain komponen hidrokarbon, di dalam gas alam juga tergandung beberapa kontaminan seperti uap air, N 2, CO 2, dan H 2 S. Gas CO 2 dan H 2 S disebut juga sebagai gas asam disebabkan oleh sifatnya yang asam. Karena sifat asam tersebut, CO 2 dan H 2 S tergolong gas pengotor yang sangat merugikan. Gas CO 2 dapat bersifat korosif apabila di dalam gas alam terkandung uap air yang dapat mengasamkan CO 2 menjadi H 2 CO 3. Selain itu, dalam pembuatan LNG (Liquified Natural Gas) gas alam yang digunakan juga harus dibersihkan dulu dari kandungan CO 2. Hal ini bertujuan agar CO 2 yang terdapat dalam gas alam tidak mengalami pembekuan pada proses pencairan gas alam yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pipa. Karena sifat-sifat CO 2 yang merugikan tersebut, maka perlu dilakukan proses penghilangan kandungan CO 2 dari gas alam. Beberapa teknologi penangkapan CO 2 yang sudah diterapkan adalah dengan cara absorpsi kimia, absorpsi fisika, dan separasi membran. Kelebihan dari proses absorpsi gas CO 2 menggunakan membran dibandingkan dengan proses separasi konvensional seperi menggunakan kolom isian, kolom semprot, dan kolom gelembung yaitu: luas permukaan yang besar per unit kontak volume, kontrol laju alir gas dan cairan yang dapat diatur, kemudahan dalam scale-up, dan sebagainya (Young-Seok, et al, 2000). Pada penelitian ini digunakan kontaktor membran berpori nano dimana membran ini akan mengendalikan transfer komponen dari suatu fasa ke fasa lainnya melalui membran tersebut. Prinsip dari proses absorpsi gas CO 2 menggunakan membran berpori nano ini cukup sederhana, dimana aliran gas CO 2 /CH 4 dilewatkan melalui membran kemudian CO 2 akan berdifusi melalui dinding luar membran, melewati pori-pori membran, dan keluar ke dinding dalam membran kemudian diabsorpsi oleh pelarut DEA. Gas CH 4 tidak dapat melewati membran karena ukuran pori-pori membran didesain agar hanya bisa dilewati oleh molekul CO 2. Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah seberapa besar kandungan gas CO 2 dari campurannya dengan CH 4 dapat diabsorpsi menggunakan membran berpori nano dengan pelarut DEA. Selain itu, akan dibahas pula mengenai perbandingan apakah membran berpori nano yang digunakan lebih baik daripada membran lain serta pelarut DEA yang digunakan lebih baik daripada pelarut lainnya seperti TEA.

3 Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari membran berpori nano pada proses pemisahan gas CO 2 dari campuran gas CO 2 /CH 4 menggunakan pelarut DEA, mengetahui pengaruh laju alir DEA dan pengaruh laju alir campuran gas CO 2 /CH 4 terhadap efektivitas absorpsi gas CO 2 menggunakan membran berpori nano. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Proses Absorpsi Gas CO 2 Proses pemurnian gas dapat diartikan sebagai suatu proses penghilangan atau pengurangan pengotor dari suatu aliran gas. Beberapa proses pemurnian gas yang biasa diaplikasikan diantaranya yaitu absorpsi gas menggunakan cairan, adsorpsi pada padatan, proses separasi/pemisahan menggunakan membran, dan kondensasi. Absorpsi gas merupakan suatu operasi dimana campuran gas dikontakkan dengan cairan untuk melarutkan salah satu atau lebih komponen dari campuran gas di dalam cairan. Operasi absorpsi gas telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti proses refinery dalam industri petroleum. Proses-proses tersebut menggunakan peralatan absorpsi yang bervariasi salah satunya adalah packed column. Meskipun telah banyak diaplikasikan dalam banyak industri, packed column memiliki beberapa kekurangan seperti terjadinya flooding pada laju alir yang besar, distribusi cairan yang tidak merata pada laju alir yang rendah, dan foaming. Kekurangan-kekurangan pada proses absorpi menggunakan packed column dapat diatasi dengan menggunakan proses absorpsi menggunakan membran. Pada proses absorpsi gas CO 2 menggunakan membran, membran digunakan untuk memisahkan gas CO 2 dari suatu campuran gas. Pada proses ini, gas CO 2 berdifusi melalui pori-pori membran, kemudian gas CO 2 akan diabsorpsi menggunakan suatu pelarut. Skematisasi dari proses absorpsi gas CO 2 menggunakan membran ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut: Gambar 1. Skematisasi Proses Absorpsi Gas CO 2 Menggunakan Membran Sumber: Anonim. (Diakses pada 06/05/2013)

4 Pada proses absorpsi menggunakan membran, membran bekerja sebagai penghalang semi-permeabel. Gas CO 2 dapat melewati membran dengan lebih mudah dibandingkan gas lainnya. Secara umum, kemampuan suatu gas untuk melewati membran bergantung pada ukuran molekul gas, konsentrasi dari alian gas, perbedaan tekanan diantara membran serta afinitas gas terhadap material membran. Kelebihan dari proses absorpsi gas CO 2 menggunakan membran dibandingkan dengan proses separasi konvensional seperi menggunakan kolom isian, kolom semprot, dan kolom gelembung yaitu: luas permukaan yang besar per unit kontak volume, kontrol laju alir gas dan cairan yang dapat diatur, kemudahan dalam scale-up, dan sebagainya (Kim, et al, 2000). Proses absorpsi menggunakan membran yang telah diuji adalah penggunaan garam asam amino sebagai pelarut (Dindore, et al, 2003). Pada proses ini membran yang digunakan adalah poli propilen (PP). Yeong-Seok, et al (2000) juga melakukan percobaan absorpsi gas CO 2 melalui membran hollow fiber dengan berbagai jenis larutan absorben. Pada percobaannya, membran yang digunakan merupakan membran politetrafluoroetilen (PTFE) dan absorben yang digunakan merupakan berbagai jenis larutan amina. Metode absorpsi CO 2 lainnya adalah proses absorpsi menggunakan kontaktor membran berpori nano. Ghadiri, et al (2012) memodelkan stripping CO 2 dari larutan mono etanol amine (MEA) menggunakan membran hollow-fiber politetrafluoroetilen (PTFE). 2.2 Modul Membran Spiral Wound Modul spiral-wound merupakan sistem membran pelat dan bingkai yang terdiri dari 2 lembaran membran dan 2 pembatas (untuk saluran umpan dan saluran permeat) dan digulung pada sebuah pipa (Gambar 2.2.). Umpan mengalir secara paralel pada sumbu silinder, sedangkan permeat mengalir mengelilingi spiral menuju ke pipa keluaran permeat. Untuk skala industri modul ini memiliki ukuran standar panjang inci dan diameter 8 inci (Baker, 2004). Gambar 2 Modul membran spiral-wound Sumber: Mulder, M., 1991

5 Modul ini umumnya merupakan material polimer komposit dan banyak digunakan untuk pemisahan cairan seperti pada proses RO dan UF. Kelebihan dari tipe membran datar adalah ketahanannya terhadap fouling dan mudah dibersihkan. Kelemahannya adalah pada kerapatan kemasannya yang kecil yaitu berkisar m 2 /m Studi Perpindahan Massa Dalam penelitian ini, gas CO 2 akan diabsorpsi menggunakan pelarut amina, yakni Ditanol Amine (DEA). Proses absorpsi CO 2 dengan pelarut amina (dalam hal ini DEA) berlangsung secara kimiawi dengan persamaan reaksi sebagai berikut :!"! + 2(!!!!!")!!" (!!!!!")!!!"!!! + (!!!!!")!!!! (2.1) Reaksi antara amina yang berfasa cair dengan CO 2 yang berfasa gas menyebabkan reaksi ini termasuk reaksi heterogenous. Akibat perbedaan fasa ini, kedua senyawa akan sulit untuk berkontak sehingga reaksi yang terjadi tidak sebanyak yang diharapkan. Untuk itulah diperlukan suatu kontaktor yang akan meningkatkan kontak antara pelarut dan gas. Namun konsekuensinya adalah timbulnya penghalang yang menimbulkan tahanan yang cukup signifikan. Tahanan ini diakibatkan adanya lapisan film fasa cair, lapisan film fasa gas, serta membran itu sendiri. Adanya penghalang ini, menyebabkan CO 2 harus berdifusi terlebih dahulu ke dalam ketiga lapisan tersebut sebelum akhirnya dapat bereaksi dengan pelarut. Dengan kata lain, terjadi dua peritiwa penting dalam sistem absorpsi CO 2 melalui membran, yaitu peristiwa fisik yang merupakan perpindahan massa CO 2 dengan difusi dan peristiwa kimia yaitu reaksi antara pelarut dan CO 2. Reaksi antara pelarut dan CO 2 terjadi dalam waktu yang sangat cepat terutama untuk amina primer dan sekunder. Sebaliknya tahanan yang sangat besar membuat peristiwa fisik terjadi cenderung lebih lambat. Hal ini menyebabkan proses difusi CO 2 mengontrol banyaknya CO 2 yang dapat berkontak dengan pelarut (diffision-controlled chemical reaction). Oleh karena itu, pembahasan mengenai proses absorpsi CO 2 ini lebih diutamakan pada peristiwa fisik. Absorpsi CO 2 dengan menggunakan membran didasarkan atas terjadinya kontak gascair melalui membran mikroporous yang hidrofobik. Membran ini membentuk penghalang yang permeable antara fasa gas dan fasa cair sehingga perpindahan massa tidak disertai dengan dispersi antara satu fasa dengan fasa yang lainnya. Dinding dari membran hidrofobik berfungsi untuk memisahkan fasa gas dan fasa cair namun komponen gas akan berdifusi melalui pori membran dan terabsorpsi ke dalam fasa cair. Perpindahan masa pada proses absorpsi CO 2 ini dipengaruhi oleh :

6 1. Difusi CO 2 dari fasa gas ke permukaan membran 2. Difusi CO 2 melewati pori membran ke permukaan cairan. 3. Pelarutan CO 2 ke dalam absorben diikuti difusi ataupun reaksi kimia. Hal ini dapat diilustrasikan oleh Gambar 2.10 berikut : Gambar 3. Studi Perpindahan Massa Kontaktor Membran Sumber: Rongwong et al., 2009 Dari Gambar 2.10 di atas dapat diamati bahwa terdapat 3 tahanan dari perpindahan masa CO 2 melalui membran, Jumlah ketiga tahanan ini merupakan tahanan keseluruhan untuk perpindahan gas di dalam sistem kontaktor membran yang berhubungan dengan koefisien perpindahan masa seperti yang tertulis di bawah ini :!! =!!! +!!! +!!! (2.2) Dimana: K H K G K m K L : koefisien perpindahan masa total : bilangan Henry : koefisien perpindahan massa fasa gas : koefisien perpindahan masa melewati membran : koefisien perpindahan massa fasa cair

7 3. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Intensifikasi Proses Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. Diagram alir penelitian secara umum dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Digram Alir Penelitian 1) Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi, baik dari buku, jurnal, maupun artikel terutama mengenai teori-teori mengenai sifat dan pengaruh CO 2 dalam gas alam, teknologi pemisahan CO 2, pelarut DEA, serta prinsip kerja absorpsi CO 2 2) Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

8 Alat: Kontaktor membran spiral wound berpori nano Tangki reservoir air Pompa sentrifugal Rotameter Needle valve Manometer ph meter Mass flow meter Mass flow controller Liquid flow meter Kromatografi gas Bahan: 1. Campuran gas CO 2 /CH 4 2. Larutan DEA 3. Air dengan ph netral 3) Penyusunan Alat Penyusunan alat dilakukan seperti pada Gambar 5 di bawah ini. Gambar 5. Skema Rangkaian Alat Penelitian 4) Variabel Penelitian Variabel proses yang divariasikan adalah laju alir pelarut DEA. Sementara variabel tetap dalam penelitian ini adalah temperatur pelarut DEA dan laju alir campuran gas CO 2 /CH 4.

9 4. Hasil Penelitian 4.1 Uji Perpindahan Massa Gambar 6. Pengaruh Laju Alir DEA Terhadap Jumlah CO 2 Terserap Gambar 7. Pengaruh Laju Alir DEA Terhadap Persentase Penyerapan Gambar 8. Pengaruh Laju Alir DEA Terhadap Acid Loading

10 Gambar 9. Pengaruh Laju Alir Gas Terhadap Jumlah CO 2 Terserap Gambar 10. Pengaruh Laju Alir Gas Terhadap Persentase Penyerapan Gambar 11. Pengaruh Laju Alir Gas Terhadap Acid Loading

11 4.2 Uji Hidrodinamika Gambar 12. Pengaruh Laju Alir Aquades Terhadap Penurunan Tekanan Sepanjang Membran 4.3 Evaluasi Penggunaan Campuran Gas CO 2 /CH 4 Pada Kontaktor Membran Berpori Nano Gambar 13. Perbandingan Hasil Pengaruh Laju Alir Pelarut Terhadap Jumlah CO 2 Terserap 5. Pembahasan 5.1 Uji Perpindahan Massa Pada penelitian ini, ingin diketahui pengaruh dari laju alir DEA serta laju alir gas terhadap efektivitas absorpsi gas CO 2 menggunakan membran berpori nano. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa pada variasi laju alir DEA, banyaknya mol CO 2 yang terserap maupun persentase penyerapan cenderung konstan apabila dibandingkan dengan yang terjadi pada variasi laju alir gas. Hal ini tergambar pada Gambar 6 dan Gambar 7 dimana grafik yang terbentuk tidak memiliki kemiringan/gradien yang curam. Sebaliknya, pada variasi laju alir gas, perubahan laju alir gas sangat berpengaruh terhadap banyaknya mol CO 2 yang terserap maupun persentase penyerapan. Hal ini tergambar pada Gambar 9 dan Gambar 10 dimana

12 grafik yang terbentuk memiliki kemiringan/gradien yang curam. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variasi laju alir gas memberikan hasil yang lebih signifikan terhadap peningkatan jumlah mol CO 2 terserap serta persentase penyerapan. Hasil ini berkaitan dengan tahanan total yang terjadi selama proses perpindahan massa. Tahanan perpindahan massa total yang berpengaruh terhadap proses perpindahan massa gas melalui membran berpori nano dipengaruhi oleh tahanan perpindahan massa fasa gas serta tahanan membran. Artinya, tahanan perpindahan massa fasa gas serta tahanan membran mengontrol sistem perpindahan massa pada penelitian ini. Oleh sebab itu, pada Gambar 9 dan Gambar 10 variasi laju alir gas sangat berpengaruh terhadap jumlah mol CO 2 terserap serta persentase penyerapan. Sebaliknya, tahanan perpindahan massa fasa cair relatif jauh lebih kecil dibandingkan tahanan perpindahan massa fasa gas serta tahanan membran sehingga tahanan fasa cair tidak terlalu berpengaruh terhadap tahanan total. Akibatnya, variasi laju alir DEA tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah mol CO 2 terserap serta persentase penyerapan. Karena tahanan perpindahan massa yang berpengaruh besar terhadap tahanan perpindahan massa total adalah tahanan perpindahan massa fasa gas serta tahanan membran, maka Persamaan 2.2 dapat diserderhanakan menjadi:!! =!!! +!!! (2.3) Selain itu pada laju alir gas yang besar, jumlah gas yang terdistribusi pada permukaan kontaktor membran juga akan semakin banyak. Hal ini menyebabkan jumlah gas CO 2 yang berdifusi melalui membran juga akan semakin banyak dan semakin banyak pula gas CO 2 yang dapat diabsorpsi oleh pelarut DEA. Analisa lain yang juga dapat mendukung hasil penelitian ini adalah berkurangnya waktu kontak antara gas CO 2 dengan pelarut DEA pada laju alir DEA yang tinggi. Dengan berkurangnya waktu kontak, maka jumlah CO 2 yang dapat diabsorpsi oleh pelarut DEA juga akan berkurang. 5.2 Uji Hidrodinamika Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa semakin besar laju alir pelarut maka penurunan tekanan yang terjadi sepanajang kontaktor membran juga semakin besar. Adanya penurunan tekanan dari masukan pelarut sebelum dan sesudah memasuki kontaktor membran menunjukkan adanya tahanan dalam membran dimana tahanan ini dapat disebabkan oleh adanya friksi atau adanya fouling.

13 5.3 Evaluasi Penggunaan Campuran Gas CO 2 /CH 4 Pada Kontaktor Membran Berpori Nano Evaluasi terhadap penggunaan campuran gas CO 2 /CH 4 dilakukan dengan melakukan perbandingan antara hasil dari penelitian ini dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rasyid, 2013). Variabel yang dibandingkan dari kedua penelitian ini adalah jumlah mol CO 2 yang terserap. Penelitian (Rasyid, 2013) dilakukan dengan menggunakan absorben serta kontaktor membran yang sama, namun jenis gas yang berbeda dimana penelitian ini menggunakan campuran gas CO 2 /CH 4 sementara penelitian (Rasyid, 2013) dilakukan dengan menggunakan gas CO 2 murni. Pada Gambar 13 diketahui bahwa jumlah mol CO 2 terserap pada penelitian yang dilakukan oleh (Rasyid, 2013) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mol CO 2 terserap pada penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh jenis gas berbeda yang digunakan oleh kedua penelitian, dimana pada penelitian ini selain terdapat gas CO 2 juga terdapat gas CH 4 dengan komposisi yang lebih banyak (31% CO 2 dan 79% CH 4 ). Sehingga, jumlah mol CO 2 terserap yang dihasilkan pada penelitian ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan yang dihasilkan pada penelitian (Rasyid, 2013). Selain itu, penelitian yang dilakukan (Rasyid, 2013) menggunakan gas CO 2 murni, sehingga tahanan perpindahan massa fasa gas cenderung jauh lebih kecil dibandingkan tahanan perpindahan massa fasa cair. Dengan kata lain, tahanan perpindahan massa fasa cair dan tahanan membran mengontrol sistem secara keseluruhan. Akibatnya, variasi laju alir DEA berpengaruh signifikan terhadap jumlah mol CO 2 terserap. Sementara itu pada penelitian ini digunakan gas campuran CO 2 /CH 4, sehingga tahanan perpindahan massa fasa gas cenderung lebih besar dibandingkan tahanan perpindahan massa fasa cair. Dengan kata lain, tahanan perpindahan massa fasa gas mengontrol sistem secara keseluruhan. Akibatnya, pada variasi laju alir DEA jumlah mol CO 2 terserap cenderung konstan. 6. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai absorpsi gas CO 2 melalui kontaktor membran berpori nano dengan pelarut DEA, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Performa dari membran berpori nano pada proses pemisahan gas CO 2 dari campuran gas CO 2 /CH 4 menggunakan pelarut DEA belum cukup efektif dilihat dari penurunan

14 konsentrasi gas CO 2 yang cukup kecil dan belum mampu memenuhi standar kandungan CO 2 dalam gas alam yakni sebesar 4%. 2. Variasi laju alir campuran gas CO 2 /CH 4 memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan variasi laju alir DEA terhadap efektivitas absorpsi gas CO 2 melalui kontaktor membran berpori nano dengan pelarut DEA. 3. Semakin besar laju alir campuran gas CO 2 /CH 4 maka akan semakin meningkatkan jumlah CO 2 terabsorpsi, persentase penyerapan serta acid loading. 4. Jumlah mol CO 2 terserap optimum didapat sebesar 0,014 mol pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir campuran gas CO 2 /CH 4 sebesar 0,8 L/menit. 5. Persentase penyerapan CO 2 optimum didapat sebesar 81,51% pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir campuran gas CO 2 /CH 4 sebesar 0,8 L/menit. 7. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah penggunaan alat pengukur konsentrasi CO 2 dalam pelarut yang lebih baik agar didapatkan hasil yang lebih akurat. Penggunaan membran jenis lain maupun pelarut lain seperti AMP (2- Amino-2-Metil-1-Propanol) atau SG (Sodium Glycinate) baik sebagai pelarut tunggal maupun campuran juga dapat diteliti untuk mendapatkan hasil pemisahan serta absorpsi CO 2 yang lebih baik. 8. Daftar Referensi Anonim Post-Combustion Capture of Carbon Dioxide. [www]co2crc. Diperoleh dari: [Diakses 06/05/13] Anonim Separation Process. [www]separationprocess. Diperoleh dari [Diakses 06/05/13] Atchariyawut, S., Feng, C., Wang, R., Jiraratananon, R., & Liang, D. T Effect of membrane structure on mass-transfer in the membrane gas liquid contacting process using microporous PVDF hollow fibers. Journal of Membrane Science, 285(1 2), doi: Baker, R. W Membrane Technology and Applications. California: John Wiley & Sons Ltd.

15 Bao, L., Trachtenberg, M. C Modeling CO2-facilitated transport across a diethanolamine liquid membrane. Chemical Engineering Science, 60(24), doi: DeMontigny, David; Tontiwachwuthikul, Paitoon; Chakma, Amit Using Polypropylene and Polytetrafluoroethylene Membranes in a Membrane Contactor for CO 2 Absorption. Journal of Membrane Science. Dindore, Vishwas Yashwant Gas Purification Using Membrane Gas Absorption Process. Thesis. Netherlands: University of Twente EIA-Natural Gas Issues and Trends Perbandingan Emisi Polutan Bahan Bakar Fosil (Pounds per Billion BTU per Energy Input) Eriek, Antonius Absorpsi CO 2 Melalui Kontaktor Membran Serat Berongga Menggunakan Larutan Penyerap Campuran Senyawa Amina (MEA/DEA): Variasi Komposisi Amina. Skripsi. Depok: Departemen Teknik Kimia FTUI. Ghadiri, Mehdi., Marjani, Azam., Shirazian, Saeed Mathematical Modeling And Simulation Of CO 2 Stripping From Monoethanolamine Solution Using Nano Porous Membrane Contactors. International Journal Of Greenhouse Gas Control. pp.1-8 Golkhar, A; Keshavarz, P; Mowla, D Investigation of CO 2 Removal by Silica and CNT Nanofluids in Microporous Hollow Fiber Membrane Contactors. Journal of Membrane Science. [Diakses 24/06/2014] Jacobus, Frederik A Novel Approach To Solvent Screening For Post-Combustion Carbon Dioxide Capture With Chemical Absorption. Stellenbosch University. Kartohardjono, Sutrasno., Subihi, Anggara., Yuliusman Absorbsi CO 2 Dari Campurannya Dengan CH 4 Atau N 2 Melalui Kontaktor Membran Serat Berongga Menggunakan Pelarut Air. Jurnal Makara, pp. 1-6 Kim, Y.-S., & Yang, S.-M. (2000). Absorption of carbon dioxide through hollow fiber membranes using various aqueous absorbents. Separation and Purification Technology, 21(1 2), doi: Keong, Lau Kok Feed Spacer of Spiral Wound Membrane Module for Nanofiltration and Reverse Osmosis: Modeling Simulation and Design. Kohl., A.L. & Nielsen, R.B., Gas purification. 5th ed. Houston, Texas: Gulf Publisher.

16 Kothandaraman, Anusha Carbon Dioxide Capture by Chemical Absorption: A Solvent Comparison Study. Thesis. US: Chemical Engineering Departement Massachusetts Institute of Technology Mulder, M Basic Principles of Membrane Technology. Netherland: Kluwer Academic Publishers. Ozturk, Bahtiyar and Hughes, Ronald Evaluation of Mass Transfer Characteristics of Non-Porous and Microporous Membrane Contactors for the Removal of CO 2. Chemical Engineering Journal. Rajabzadeh, Saeid; Yoshimoto, Shinya; Teramoto, Masaaki, et al CO 2 Absorption by Using PVDF Hollow Fiber Membrane Contactors with Various Membrane Structure. Separation and Purification Technology. Rasyid Sastradipradja, Maulana Absorpsi CO 2 Melalui Kontaktor Membran Berpori Nano. Depok: Departemen Teknik Kimia FTUI. Rongwong, W., Jiraratananon, R., & Atchariyawut, S. (2009). Experimental study on membrane wetting in gas liquid membrane contacting process for CO2 absorption by single and mixed absorbents. Separation and Purification Technology, 69(1), doi: Schock, G., Miquel, A., Mass transfer and pressure loss in spiral wound modules. Desalination 64, 339e352. Shimekit, Biruh and Mukhtar, Hilmi Natural Gas Purification Technologies-Major Advances for CO 2 Separation and Future Directions Stanojevic,et al Review of Membrane Contactors Designs and Applications of Different Modules in Industry. University of Belgrade Wang, M., Lawal, A., et al Post Combustion CO 2 Capture with Chemical Absorpstion: A State-of-the-art Review Wickramasinghe, S. R., Semmens, M. J. & Cussler, E. L Better Hollow Fibre Contactors. Journal Of Membrane Science, 62, pp Wickramasinghe, S. R., Semmens, M. J. & Cussler, E. L Hollow Fibre Modules Made With Hollow Fibre Fabric. Journal Of Membrane Science, 84, pp Yeong-Seok, Kim., Seung-Man, Yang Absorption Of Carbon Dioxide Through Hollow Fiber Membranes Using Various Aqueous Absorbents. Separation and Purification Technology. pp.1-9

17 Young-Eun, Kim et al Comparison of Carbon Dioxide Absorption in Aqueous MEA, DEA, TEA, and AMP Solutions. South Korea: Greenhouse Gas Departement, Korea Institute of Energy Research.

ABSORPSI GAS CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN BERBAHAN POLIVINIL KLORIDA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP DIETHANOLAMINE

ABSORPSI GAS CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN BERBAHAN POLIVINIL KLORIDA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP DIETHANOLAMINE ABSORPSI GAS CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN BERBAHAN POLIVINIL KLORIDA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP DIETHANOLAMINE Putri Karbelani A. 1, Sutrasno Kartohardjono 2 1. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Absorpsi Gas CO 2 Dari Gas Campuran CO2-CH4 Melalui Kontaktor Membran Berbahan Polivinil Klorida Menggunakan Pelarut Campuran TEA-DEA

Absorpsi Gas CO 2 Dari Gas Campuran CO2-CH4 Melalui Kontaktor Membran Berbahan Polivinil Klorida Menggunakan Pelarut Campuran TEA-DEA Absorpsi Gas CO 2 Dari Gas Campuran CO2-CH4 Melalui Kontaktor Membran Berbahan Polivinil Klorida Menggunakan Pelarut Campuran TEA-DEA Fariz Danupraja 1, Sutrasno Kartohardjono 2 1. Departemen Teknik Kimia,

Lebih terperinci

ABSORPSI CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP CAMPURAN SENYAWA AMINA (MEA/DEA) : VARIASI KOMPOSISI AMINA SKRIPSI

ABSORPSI CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP CAMPURAN SENYAWA AMINA (MEA/DEA) : VARIASI KOMPOSISI AMINA SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA ABSORPSI CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP CAMPURAN SENYAWA AMINA (MEA/DEA) : VARIASI KOMPOSISI AMINA SKRIPSI ANTONIUS ERIEK AFINDO NAIBAHO

Lebih terperinci

PROSES ABSORPSI GAS H 2 S MENGGUNAKAN METILDIETANOLAMIN

PROSES ABSORPSI GAS H 2 S MENGGUNAKAN METILDIETANOLAMIN PROSES ABSORPSI GAS H 2 S MENGGUNAKAN METILDIETANOLAMIN Ririen,W.*, Bahruddin**; Zultiniar** *Alumni Teknik Kimia Universitas Riau ** Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau KampusBinawidyaKm12,5SimpangBaruPanam,

Lebih terperinci

ABSORPSI GAS CO2 BERPROMOTOR MSG DALAM LARUTAN

ABSORPSI GAS CO2 BERPROMOTOR MSG DALAM LARUTAN ABSORPSI GAS CO2 BERPROMOTOR MSG DALAM LARUTAN K2CO3 Erlinda Ningsih 1), Abas Sato 2), Mochammad Alfan Nafiuddin 3), Wisnu Setyo Putranto 4) 1),2),3 )4) Teknik Kimia, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

ABSORPSI GAS CO 2 PADA MEMBRAN BERPORI NANO SPIRAL WOUND BERBAHAN POLYAMIDA DENGAN PELARUT CAMPURAN AMINA (DIETHANOLAMINE DAN TRIETHANOLAMINE)

ABSORPSI GAS CO 2 PADA MEMBRAN BERPORI NANO SPIRAL WOUND BERBAHAN POLYAMIDA DENGAN PELARUT CAMPURAN AMINA (DIETHANOLAMINE DAN TRIETHANOLAMINE) ABSORPSI GAS CO 2 PADA MEMBRAN BERPORI NANO SPIRAL WOUND BERBAHAN POLYAMIDA DENGAN PELARUT CAMPURAN AMINA (DIETHANOLAMINE DAN TRIETHANOLAMINE) Ariz Kiansyahnur H. *, Sutrasno Kartohardjono Teknik Kimia,

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA Disusun oleh : 1. Fatma Yunita Hasyim (2308 100 044)

Lebih terperinci

ABSORBSI CO 2 DARI CAMPURANNYA DENGAN CH 4 ATAU N 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN PELARUT AIR

ABSORBSI CO 2 DARI CAMPURANNYA DENGAN CH 4 ATAU N 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN PELARUT AIR MAKARA, TEKNOOGI, VO. 11, NO. 2, NOVEMBER 2007: 97-102 ABSORBSI CO 2 DARI CAMPURANNYA DENGAN CH 4 ATAU N 2 MEAUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN PEARUT AIR Sutrasno Kartohardjono, Anggara,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Metodologi Hasil yang diharapkan dari sistem yang dibentuk adalah kondisi optimal untuk dapat menghasilkan fluks air yang tinggi, kualitas garam super-saturated sebagai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA ABSORPSI GAS CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP TUNGGAL DAN CAMPURAN SENYAWA AMINA: PENGARUH LAJU ALIR CO 2 SKRIPSI SERVATIUS B. A. 0806456833

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen

Lebih terperinci

Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd

Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd Tugas Akhir Teknik Fisika ITS Optimasi Penyerapan H 2 S Terhadap Perubahan Suhu Ambient dalam Amine Contactor dengan Metode Non-Linier Programming di HESS Indonesia Pangkah Ltd Muhammad Faisol Haq (2408100010)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses pemurnian gas, sumber: Metso Automation. Inc

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses pemurnian gas, sumber: Metso Automation. Inc BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan gas alam merupakan proses terpenting pada industri minyak dan gas alam yaitu mengurangi kadar komponen gas asam yang terdiri dari Karbon Dioksida (CO 2 )

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah jus jeruk siam Pontianak hasil mikrofiltrasi ukuran pori 0.1 µm dengan konsentrasi jus sebesar 6.5

Lebih terperinci

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.

Lebih terperinci

SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:

SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh: SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I Kelas : 4 KB Kelompok Disusun Oleh: : II Ari Revitasari (0609 3040 0337) Eka Nurfitriani (0609 3040 0341) Kartika Meilinda Krisna (0609 3040 0346) M. Agus Budi Kusuma (0609

Lebih terperinci

Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Latar Belakang CO 2 mengurangi nilai kalor menimbulkan pembekuan pada

Lebih terperinci

Samantha Juliana, Sutrasno Kartohardjono. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok, 16424

Samantha Juliana, Sutrasno Kartohardjono. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok, 16424 PENGGUNAAN KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA POLIVINIL KLORIDA DENGAN ALIRAN UMPAN PADA SELONGSONG UNTUK DESORPSI OKSIGEN DALAM RANGKA MENGHASILKAN AIR ULTRAMURNI Samantha Juliana, Sutrasno Kartohardjono

Lebih terperinci

(Ahmadi, 2008) Pada larutan K2CO 3 ditambahkan promotor asam borat, mekanisme yang terjadi sebagai berikut:

(Ahmadi, 2008) Pada larutan K2CO 3 ditambahkan promotor asam borat, mekanisme yang terjadi sebagai berikut: MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR ASAM BORAT PADA PACKED COLUMN Fanny Anastasia (2308.100.607) Eka Yeni Rahayu (2308.100.609) Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Ali Altway,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN PELARUT ALAM DARI BUAH MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) UNTUK ABSORPSI GAS CO 2 MENGGUNAKAN KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA SKRIPSI ANDRI KRESTIANTO 0405060113 FAKULTAS

Lebih terperinci

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN NURUL ANGGRAHENY D NRP 2308100505, DESSY WULANSARI NRP 2308100541, Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Ali

Lebih terperinci

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Misri Gozan 1, Said Zul Amraini 2 Alief Nasrullah Pramana 1 1 Departemen

Lebih terperinci

ANALISA PROSES ABSORBSI LARUTAN COSORB SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMURNIAN GAS CO. Fahriya P.S, Shofi M.S, Hadiyanto

ANALISA PROSES ABSORBSI LARUTAN COSORB SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMURNIAN GAS CO. Fahriya P.S, Shofi M.S, Hadiyanto ANALISA PROSES ABSORBSI LARUTAN COSORB SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMURNIAN GAS CO Fahriya P.S, Shofi M.S, Hadiyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,

Lebih terperinci

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM)

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM) Disusun oleh: Felix Christopher Dr. I Gede Wenten Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi tiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan ketersediaan akan sumber

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia? BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia? Aplikasi dasar-dasar ilmu pengetahuan alam yang dirangkai dengan dasar ekonomi dan hubungan masyarakat pada bidang yang berkaitan Iangsung dengan proses dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih Oleh : Maeka Dita Puspa S. 2306 100 030 Pritta Aprilia M. 2306

Lebih terperinci

PEMISAHAN AMMONIA TERLARUT DALAM AIR MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP ASAM SULFAT SKRIPSI

PEMISAHAN AMMONIA TERLARUT DALAM AIR MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP ASAM SULFAT SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA PEMISAHAN AMMONIA TERLARUT DALAM AIR MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA MENGGUNAKAN LARUTAN PENYERAP ASAM SULFAT SKRIPSI DODI ANDRA 07060064 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

ABSORPSI CO2 PADA BIOGAS DENGAN LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) MENGGUNAKAN KOLOM BAHAN ISIAN

ABSORPSI CO2 PADA BIOGAS DENGAN LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) MENGGUNAKAN KOLOM BAHAN ISIAN ABSORPSI CO2 PADA BIOGAS DENGAN LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) MENGGUNAKAN KOLOM BAHAN ISIAN Sari Sekar Ningrum 1), Aswati Mindaryani 2), Muslikhin Hidayat 3) 1),2),3 ) Departemen Teknik Kimia, Universitas

Lebih terperinci

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus PENGARUH LARUTAN BENFIELD, LAJU ALIR GAS PROSES, DAN BEBAN REBOILER TERHADAP ANALISA KINERJA KOLOM CO 2 ABSORBER DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR ASPEN PLUS V. 8.6 Bagus Kurniadi 1)*, Dexa Rahmadan 1), Gusti

Lebih terperinci

Judul MEMBRAN KRISTALISATOR UNTUK PENGOLAHAN AIR LAUT. Kelompok B Pembimbing

Judul MEMBRAN KRISTALISATOR UNTUK PENGOLAHAN AIR LAUT. Kelompok B Pembimbing TK-40Z2 PENELITIAN Semester II 2007/2008 Judul MEMBRAN KRISTALISATOR UNTUK PENGOLAHAN AIR LAUT Kelompok Arief Plantalukmana (13003082) M. Akhsanur Rofi (13003099) Pembimbing Ir. I G. Wenten, MSc., PhD

Lebih terperinci

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI Disusun Oleh : Kelompok II Salam Ali 09220140004 Sri Dewi Anggrayani 09220140010 Andi Nabilla Musriah 09220140014 Syahrizal Sukara 09220140015 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN DAN PENGUJIAN MEMBRAN UNTUK SISTEM VAPOR RECOVERY

BAB III PEMILIHAN DAN PENGUJIAN MEMBRAN UNTUK SISTEM VAPOR RECOVERY BAB III PEMILIHAN DAN PENGUJIAN MEMBRAN UNTUK SISTEM VAPOR RECOVERY Seperti yang telah disebutkan pada subbab 1., tujuan dari tugas akhir ini adalah pengembangan sistem vapor recovery dengan teknologi

Lebih terperinci

PENYISIHAN AMONIA TERLARUT DARI AIR LIMBAH MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SUPER HIDROFOBIK PADA VARIASI TINGKAT KEASAMAN UMPAN

PENYISIHAN AMONIA TERLARUT DARI AIR LIMBAH MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SUPER HIDROFOBIK PADA VARIASI TINGKAT KEASAMAN UMPAN PENYISIHAN AMONIA TERLARUT DARI AIR LIMBAH MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SUPER HIDROFOBIK PADA VARIASI TINGKAT KEASAMAN UMPAN Kezia Elkardiana (1106070861) Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian

Lebih terperinci

UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK

UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK Draf Jurnal Ilmiah : ADIWIDIA UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK Benyamin Tangaran 1, Rosalia Sira Sarungallo 2,

Lebih terperinci

PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT

PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT T 546.411 6 BAS (20041845) Metode yang dikembangkan untuk pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini energi sangat diperlukan dalam menjalankan berbagai aktivitas khususnya di Indonesia, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk aktivitas produksi berbagai

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP Reza Fauzan *Email: reza.fauzan@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang peningkatan jumlah produksi minyak yang diperoleh dari sumur produksi

Lebih terperinci

PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED

PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED INFO TEKNIK Volume 6 No.2, Desember 2005 (79-83) PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED Isna Syauqiah 1 Abstract - Chlorine elimination from aqueous

Lebih terperinci

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.

Lebih terperinci

19. Wenten, I Gede, Recent Development in Membrane Science and Its Industrial Application, Departement of Chemical Engineering, Institut Teknologi

19. Wenten, I Gede, Recent Development in Membrane Science and Its Industrial Application, Departement of Chemical Engineering, Institut Teknologi DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.trotoar.org/forum 2. http://www.republika.co.id/suplemen 3. Hutahean, Anton Yunius. Studi Kajian dan Pemanfaatan Teknologi Membran untuk Perancangan Sistem Vent pada Tangki

Lebih terperinci

Efek Konsentrasi Promotor Glisin pada Penangkapan Gas CO 2 dengan Larutan Methyldietanolamin (MDEA) Menggunakan Kolom Berpacking

Efek Konsentrasi Promotor Glisin pada Penangkapan Gas CO 2 dengan Larutan Methyldietanolamin (MDEA) Menggunakan Kolom Berpacking Prosiding Seminar Nasional Efek Konsentrasi Promotor Glisin pada Penangkapan Gas CO 2 dengan Larutan Methyldietanolamin (MDEA) Menggunakan Kolom Berpacking Ariani 1,*), Abdul Chalim 1, Rima Marini 1, Oktaviana

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Maeka Dita Puspa S. 2306 100 030, Pritta Aprilia M. 2306 100 043 Dr.Ir.Kuswandi,DEA, Ir.Winarsih LaboratoriumThermodinamika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri kimia melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT PENGARUH KONSENTRASI K2CO3 DAN KATALIS H3BO3 DALAM PROSES ABSORPSI GAS CO2 PADA BIOGAS DENGAN MENGGUNAKAN KOLOM GELEMBUNG Sri Ismiyati Damayanti 1), Novianti Diah Anggraeni 1) dan Rangga Aris Munandar

Lebih terperinci

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

Before UTS. Kode Mata Kuliah : Before UTS Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS Pertemuan Materi Submateri 1 2 3 4 Konsep dasar perpindahan massa difusional Difusi molekuler dalam keadaan tetap Difusi melalui non stagnan film 1.

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan Skripsi

Halaman Pengesahan Skripsi Halaman Pengesahan Skripsi Nama / NIM : Triyo Hadi Wibowo (L2C 308 037) Nama / NIM : Yanuar Puspo Wijayanto (L2C 308 039) Program Studi : Program Studi Strata 1 (S1) Teknik Kimia Fakultas : Teknik Universitas

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) BERPROMOTOR PIPERAZINE (PZ) DALAM PACKED COLUMN

MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA) BERPROMOTOR PIPERAZINE (PZ) DALAM PACKED COLUMN Laboratorium Perpindahan Massa dan Panas Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1 MODEL SIMULASI ABSORBSI GAS CO 2 DALAM LARUTAN METHYLDIETHANOLAMINE (MDEA)

Lebih terperinci

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198

Lebih terperinci

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

PERFORMANSI PURIFIKASI BIOGAS DENGAN KOH BASED ABSORBENT

PERFORMANSI PURIFIKASI BIOGAS DENGAN KOH BASED ABSORBENT PERFORMANSI PURIFIKASI BIOGAS DENGAN KOH BASED ABSORBENT Dadang Hermawan, Nurkholis Hamidi, Mega Nur Sasongko Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, MT Haryono 17, Malang 5145, Indonesia Phone : +2-341-587710,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA SERAT BERONGGA BERPORI NANO SEMINAR. Maulana Abdul Rasyid S. FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DEPOK DESEMBER 2012

UNIVERSITAS INDONESIA SERAT BERONGGA BERPORI NANO SEMINAR. Maulana Abdul Rasyid S. FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DEPOK DESEMBER 2012 UNIVERSITAS INDONESIA ABSORPSI CO 2 MELALUI KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA BERPORI NANO SEMINAR Maulana Abdul Rasyid S. 1006808613 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DEPOK DESEMBER 2012 KATA

Lebih terperinci

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER C.3 ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER Tommy Hendarto *, Syaiful, MSK. Tony Suryo Utomo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan berupa penyiapan umpan, karakterisasi umpan,

Lebih terperinci

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1 efisiensi sistem menurun seiring dengan kenaikan debit penguapan. Maka, dari grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik pada debit operasi yang rendah. Gambar 4.20 Grafik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi akan semakin meningkat bersamaan dengan. perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Saat ini sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi akan semakin meningkat bersamaan dengan. perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Saat ini sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi akan semakin meningkat bersamaan dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Saat ini sebagian besar energi dihasilkan dari bahan bakar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan bakar utama berbasis energi fosil menjadi semakin mahal dan langka. Mengacu pada kebijaksanaan

Lebih terperinci

Proses Pengolahan Gas Alam Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan uap air yang bervariasi.

Proses Pengolahan Gas Alam Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan uap air yang bervariasi. Proses Pengolahan Gas Alam Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan uap air yang bervariasi. Adanya hidrogen sulfida dalam gas alam untuk konsumsi rumah tangga tidak bisa

Lebih terperinci

Kelompok B Pembimbing

Kelompok B Pembimbing TK-40Z2 PENELITIAN Semester II 2007/2008 APLIKASI MEMBRAN CA/ZEOLIT UNTUK PEMISAHAN CAMPURAN ALKOHOL-AIR Kelompok B.67.3.13 Indria Gusmelli (13004106) Aziza Addina Permata (13004107) Pembimbing Dr. Irwan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 RANCANGAN OBSTACLE Pola kecepatan dan jenis aliran di dalam reaktor kolom gelembung sangat berpengaruh terhadap laju reaksi pembentukan biodiesel. Kecepatan aliran yang tinggi

Lebih terperinci

Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan

Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan Jhon Armedi Pinem, Marina Hayati Adha Laboratorium Pemisahan dan Pemurnian Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSTANTA DISOSIASI ASAM MONOETHANOLAMINE PADA SUHU C

PENGUKURAN KONSTANTA DISOSIASI ASAM MONOETHANOLAMINE PADA SUHU C Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam Monoethanolamine pada Suhu 30-60 o C (Eleonora Amelia dkk) PENGUKURAN KONSTANTA DISOSIASI ASAM MONOETHANOLAMINE PADA SUHU 30-60 C Eleonora Amelia 1, Deasy R. Alwani

Lebih terperinci

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN Disusun Oleh : Evi Fitriyah Khanifah Ayu Savitri Wulansari 2311 106 009 2311 106 020 Prof.Dr.Ir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan gas bumi di Indonesia adalah sangat penting mengingat hasil pengolahan gas bumi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri maupun transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya pembangunan dan aktifitas produksi pada berbagai sektor industri di Indonesia, menyebabkan semakin besarnya kebutuhan energi yang harus dipenuhi.

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY

BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY 4.1 Sistem Peralatan SPBU Konvensional Berikut merupakan skema peralatan peralatan yang terdapat di SPBU pada umumnya: Gambar 4.1 Skema

Lebih terperinci

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO)

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO) PERTANYAAN 1. Suatu industri bermaksud memanfaatkan efluen pengolahan air limbah yang telah memenuhi baku mutu sebagai air baku untuk kebutuhan domestik (karyawan), proses produksi dan boiler. Industri

Lebih terperinci

Pengolahan Minyak Bumi

Pengolahan Minyak Bumi Primary Process Oleh: Syaiful R. K.(2011430080) Achmad Affandi (2011430096) Allief Damar GE (2011430100) Ari Fitriyadi (2011430101) Arthur Setiawan F Pengolahan Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak bumi adalah

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada Minggu 8 6. Filtrasi Filtrasi dapat dibedakan berdasar ukuran dari partikel yang dipisahkan ataupun tekanan yang digunakan. Gambar 6. 1 adalah pembagian jenis filtrasi berdasarkan tekanan yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Fabrikasi Membran PES Fabrikasi membran menggunakan bahan baku polimer PES dengan berat molekul 5200. Membran PES dibuat dengan metode inversi fasa basah yaitu

Lebih terperinci

PEMISAHAN OKSIGEN TERLARUT DARI DALAM AIR MENGGUNAKAN KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA DENGAN METODE GAS PENYAPU SKRIPSI

PEMISAHAN OKSIGEN TERLARUT DARI DALAM AIR MENGGUNAKAN KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA DENGAN METODE GAS PENYAPU SKRIPSI PEMISAHAN OKSIGEN TERLARUT DARI DALAM AIR MENGGUNAKAN KONTAKTOR MEMBRAN SERAT BERONGGA DENGAN METODE GAS PENYAPU SKRIPSI Oleh IMMANUEL KHARISMA 04 04 06 09 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK

STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PEMISAHAN JUS JERUK DENGAN REVERSE OSMOSIS 4.1.1. Karakteristik Fisik-kimia Umpan Larutan umpan yang digunakan untuk penelitian pemekatan jus dari hasil pemisahan mikrofiltrasi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL

PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL 1 PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL Mona Silvia (L2C004248) dan Ragil Darmawan SAC (L2C004264) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Polimer Polimer (poly = banyak, meros = bagian) merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Motor Bakar. Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida

Lebih terperinci

ABSORPSI GAS CO 2 MENGGUNAKAN MONOETANOLAMINE ABSORPTION CO 2 GAS USING MONOETHANOLAMINE

ABSORPSI GAS CO 2 MENGGUNAKAN MONOETANOLAMINE ABSORPTION CO 2 GAS USING MONOETHANOLAMINE ABSORPSI GAS CO MENGGUNAKAN MONOETANOLAMINE ABSORPTION CO GAS USING MONOETHANOLAMINE Endang Srihari 1*, Ricky Priambodo, Sylvia Purnomo 3, Hermawan Sutanto 4, Wentalia Widjajanti 5 Jurusan Teknik Kimia,

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1. Hasil Konstruksi Kolom Adsorpsi Berdasarkan rancangan dari kolom adsorpsi pada gambar III.1., maka berikut ini adalah gambar hasil konstruksi kolom adsorpsi : Tinggi =1,5

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( ) LAPORAN PENELITIAN Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI (0731010045) BAGUS ARIE NUGROHO (0731010054) JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

B T A CH C H R EAC EA T C OR

B T A CH C H R EAC EA T C OR BATCH REACTOR PENDAHULUAN Dalam teknik kimia, Reaktor adalah suatu jantung dari suatu proses kimia. Reaktor kimia merupakan suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung

Lebih terperinci

PEMURNIAN ETANOL SECARA MIKROFILTRASI MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ESTER

PEMURNIAN ETANOL SECARA MIKROFILTRASI MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ESTER KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 441-447, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 3 October 2014, Accepted 3 October 2014, Published online 10 October 2014 PEMURNIAN ETANOL SECARA MIKROFILTRASI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL. No. Urut : 108 / S2-TL / RPL / 1998 STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL Testis Magister Okb: ANTUN HIDAYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi dewasa ini semakin meningkat. Segala aspek kehidupan dengan berkembangnya teknologi membutuhkan energi yang terus-menerus. Energi yang saat ini sering

Lebih terperinci

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier Ir Bambang Soeswanto MT Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax : (022) 2016 403 Email

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL FALLING FILM EVAPORATOR PADA EVAPORASI NIRA KENTAL

STUDI EKSPERIMENTAL FALLING FILM EVAPORATOR PADA EVAPORASI NIRA KENTAL STUDI EKSPERIMENTAL FALLING FILM EVAPORATOR PADA EVAPORASI NIRA KENTAL Medya Ayunda Fitri 1 *, Suhadi2, Ali Altway 3, dan Susianto 4 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas NU Sidoarjo

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN KAJIAN KINERJA MEDIA KONDENSASI UNTUK PEMURNIAN ETHANOL Oleh : 1. Suharto Wibowo ( NPM. 0631010047 ) 2. Mochamad Yanuar Nadzif ( NPM. 0731210070 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab III Rancangan Penelitian

Bab III Rancangan Penelitian Bab III Rancangan Penelitian III.1 Metodologi Secara Umum Dehidrasi iso propil alkohol dengan metode adsorpsi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh senyawa IPA dengan kadar minimal 99,8%-vol, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Performansi Kerja Membran Distilasi Vakum (VMD) Beberapa parameter yang mempengaruhi kinerja MD adalah sifat properti membran yakni porositas, tortositas, dan lainnya beserta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR 2.1. Pendahuluan Sel Bahan Bakar adalah alat konversi elektrokimia yang secara kontinyu mengubah energi kimia dari bahan bakar dan oksidan menjadi energi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik SKRIPSI PENGARUH PEMANASAN MEMBRAN, PERBEDAAN TEKANAN DAN WAKTU PERMEASI PADA PEMISAHAN CO 2 /CH 4 UNTUK PEMURNIAN BIOGAS MENGGUNAKAN MEMBRAN POLYIMIDE DAN MEMBRAN CAMPURAN POLYIMIDE-ZEOLIT Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Unjuk Kerja Pervaporasi Unjuk kerja pemisahan dengan pervaporasi dapat dilihat dari nilai fluks dan selektivitas pemisahan. Membran yang digunakan adalah membran selulosa

Lebih terperinci

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE *Eflita

Lebih terperinci

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi

Lebih terperinci

Pengolahan Air Produk Reverse Osmosis Sebagai Umpan Boiler Dengan Menggunakan Ion exchange. Abdul Malik Maulana, Ariyanto S.

Pengolahan Air Produk Reverse Osmosis Sebagai Umpan Boiler Dengan Menggunakan Ion exchange. Abdul Malik Maulana, Ariyanto S. Pengolahan Air Produk Reverse Osmosis Sebagai Umpan Boiler Dengan Menggunakan Ion exchange Abdul Malik Maulana, Ariyanto S. Widodo Pembimbing : Ir. Kristinah Haryani, MT Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Kandungan CO 2 Sebelum dan Sesudah Pemurnian Perbedaan Kandungan CO 2 melalui Indikator Warna Pengambilan contoh biogas yang dianalisis secara kuantitatif sehingga didapatkan

Lebih terperinci

KONTAKTOR MEMBRAN CAIR-GAS UNTUK PEMISAHAN GAS CO2

KONTAKTOR MEMBRAN CAIR-GAS UNTUK PEMISAHAN GAS CO2 KONTAKTOR MEMBRAN CAIR-GAS UNTUK PEMISAHAN GAS CO2 Ilham Ardiyanto Putra Teknik Kimia, ITB, Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia ilham.ardiyanto.putra@students.itb.ac.id Abstrak Membran kontaktor cair-gas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA I. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB II. KESEIMBANGAN

BAB II. KESEIMBANGAN BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis

Lebih terperinci