PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA"

Transkripsi

1 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Aeninurul778@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kritis siswa yang masih harus dikembangkan, terutama dalam bidang matematika. Hal tersebut disebabkan oleh pembelajaran matematika yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang aktif dalam membangun pengetahuan dan kemampuan berpikir kritisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan konvensional. Model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan secara kreatif dengan bimbingan yang diberikan guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian yaitu 35 siswa kelas V-A SDN Panyileukan 1 sebagai kelas eksperimen dan 31 siswa kelas V-C SDN Panyileukan 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis (pretest-posttest). Hasil analisis data kuantitatif terhadap gain ternormalisasi dari kelas eksperimen menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis sebesar 0,50 dengan interpretasi sedang, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,30 dengan interpretasi rendah. Hal tersebut diperkuat dengan perolehan kesimpulan berdasarkan uji hipotesis yaitu: 1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Scaffolding; 2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan pemaparan tersebut maka model pembelajaran Creative Scaffolding dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa secara signifikan. Oleh karena itu model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kata kunci : Creative Problem Solving, Scaffolding, Berpikir Kritis 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

2 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa EFFECT OF CREATIVE PROBLEM SOLVING LEARNING MODEL (CPS) WITH SCAFFOLDING TECHNIQUE FOR STUDENT S CRITICAL THINKING SKILLS 2 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Aeninurul778@yahoo.com ABSTRACT This research is motivated by the critical thinking skills of students who are still to be developed, especially in the subject of mathematics. This was caused by the learning of mathematics is still centered on the teacher, so that students are less active in building knowledge and critical thinking skills. The purpose of this study was to determine the increase in critical thinking skills and critical thinking abilities difference of students who received the Creative Problem Solving models with Scaffolding and conventional learning. Creative Problem Solving model with technique Scaffolding is a learning model that requires students to be actively involved in solving problems creatively with the guidance provided by the teacher. The method used in this study is a quasiexperimental nonequivalent control group design. The samples are 35 students of class V-A SDN Panyileukan 1 as an experimental class and 31 students of class V-C SDN Panyileukan 3 as the control class. Instruments in this research is to test the ability of critical thinking (pretest-posttest). Results of the analysis of quantitative data to gain normalized from the experimental class showed an increase of 0.50 critical thinking skills with medium interpretation, while the control class of 0.30 to a low of interpretation. It is strengthened by the acquisition of conclusions based on test the hypothesis that: 1) there is an increased critical thinking skills students acquire learning model Creative Problem Solving with Scaffolding techniques; 2) there is a difference between the critical thinking skills students acquire learning model Creative Problem Solving techniques Scaffolding and students who received conventional learning. Based on the exposure of the Creative Problem Solving learning model with Scaffolding techniques can enhance students' critical thinking skills significantly. Therefore the model of Creative Problem Solving with Scaffolding techniques, can be used as an alternative to improve students' critical thinking skills. Keywords: Creative Problem Solving, Scaffolding, Critical Thinking Dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang yang semakin kompleks, maka sejak usia sekolah dasar (SD) siswa harus dibekali berbagai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dibutuhkan dalam kehidupan siswa, tak terkecuali dalam proses pembelajaran matematika siswa yang didalamnya terdapat kegiatan memecahkan masalah. Ennis (1993, hlm. 180) menyatakan bahwa Critical thinking is reasonable, reflective thinking that is focused on deciding what to believe or do. Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang harus diyakini dan

3 3 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 dilakukan. Lebih lanjut Edward (dalam Kowiyah, 2012, hlm. 176) menyatakan bahwa the ability to think critically involves three things : (1) an attitude of being disposed to consider in a thoughtful way the problems and subject that come within he range of one s experiences, (2) knowledge of the methods of logical inquiry and reasoning, and (3) some skill in applying those methods. Critical thinking calls for a presistent effort to examine any belief or supposed form of knowledge in the light of the edvice that supports it and the further conclusion to which it tends. Definisi tersebut menjelaskan bahwa berpikir kritis itu melibatkan tiga hal diantaranya, (1) sikap mau untuk berpikir secara lebih mendalam mengenai masalah-masalah dan hal-hal yang masih berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, (2) pengetahuan mengenai metode-metode pemeriksaan dan penalaran logis, dan (3) semacam keterampilan yang digunakan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis ini mengharuskan upaya yang gigih untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan yang seharusnya berdasarkan bukti-bukti yang mendukung dan kesimpulan lebih lanjut yang diakibatkannya. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas mengenai berpikir kritis maka dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan suatu keadaan atau proses dimana seseorang mau berpikir secara lebih mendalam untuk menyelesaikan suatu permasalahan, serta berusaha mencari berbagai informasi yang relevan atau dapat membantu dirinya dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan yang apa yang diyakini. Kemampuan berpikir kritis memiliki beberapa indikator yang terdiri dari lima kelompok besar indiktor. Ennis (dalam Novitasari, 2014, hlm. 22) mengungkapkan indikator-indikator kemampuan berpikir kritis tersebut diantaranya memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut, dan strategi dan taktik. Kegiatan pembelajaran matematika saat ini khusunya di sekolah dasar (SD) masih kurang mengembangkan kemampuan berpikir dan keterlibatan siswa. Pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran konvensional guru yang mendominasi proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi lebih banyak dengan metode ceramah dan siswa bertugas untuk mendengar dan mencatat apa yang guru sampaikan. Dalam pembelajaran konvensional pun siswa akan mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh guru sama persis, hal ini yang menyebabkan kemampuan berpikir siswa sulit untuk berkembang. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang masih sering terjadi seperti ini, maka diperlukan model pembelajaran dapat memfasilitasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah model Creative Problem Solving (CPS) dengan teknik Scaffolding. Pepkin (2004, hlm. 1) mengemukakan bahwa pembelajaran creative problem solving merupakan pembelajaran yang berpusat pada pengajaran dan keterampilan kreatif pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Penerapan pembelajaran ini diharapkan dapat menimbulkan minat siswa dalam proses pembelajaran dan memotivasi siswa untuk dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan berbagai ide yang dimiliki. Sedangkan menurut Lawson (2002, hlm. 2) Scaffolding in an educational context is a process by which a teacher provides students with a temporary framework for learning yang berarti bahwa scaffolding ini merupakan 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

4 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa pemberian kerangka belajar atau bantuan dari guru kepada siswa pada saat proses pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan model creative problem solving membiasakan siswa untuk memecahkan suatu permasalahan dengan kreatif dan dengan teknik scaffolding ini guru memberikan bantuan belajar kepada siswa untuk menyelesaikan tugas yang dirasa sulit apabila diselesaikan sendiri, namun setelah siswa memperoleh pemahaman yang cukup terhadap permasalahan yang harus diselesaikan maka semakin lama scaffolding ini dikurangi. Model Creative Problem Solving ini memiliki 6 tahapan dalam proses pembelajarannya yaitu objective finding, fact finding, problem finding, idea finding, solution finding dan acceptance finding (Huda, 2013, hlm. 298). Berikut ini penjelasan keenam tahapan model cretaive problem solving: a. Objective-finding, tahap mengidentifikasi suatu situasi yang dihadapi; dalam tahapan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian siswa mendiskusikan situasi pemasalahan yang diajukan guru dan siswa melakukan brainstroming sejumlah tujuan atau sasaran yang bisa digunakan dalam kerja kreatif mereka. Pada tahapan ini, diharapkan siswa membuat suatu tujuan mengenai sasaran yang hendak dicapai oleh kelompok. b. Fact-finding, tahap mendata semua fakta yang diketahui dan berhubungan dengan situasi tersebut dengan tujuan untuk menemukan informasi yang tidak diketahui namun sangat esensial pada situasi yang sedang dihadapi. c. Problem-finding, tahap dimana siswa diharapkan mampu menemukan berbagai kemungkinan masalah dan menentukkan apa yang dianggap paling penting, dalam tahap ini siswa diharapkan dapat memperjelas masalah apa yang sebenarnya sedang mereka hadapi. d. Idea-finding, upaya yang dilakukan siswa untuk menemukan beberapa ide yang memungkinkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi, semua ide atau gagasan-gagasan siswa pada tahap ini didaftar sehingga bisa terlihat kemungkinan gagasan yang dapat digunakan sebagai solusi dari permasalahan. e. Solution-finding, ide yang telah ditemukan sebelumnya diseleksi kembali untuk menemukan ide yang paling tepat digunakan untuk memecahkan masalah. f. Acceptance-finding, tahap dimana siswa menerapkan solusi yang telah ditentukkan untuk memecahkan masalah, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Scaffolding? dan Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol? Berdasarkan rumusan masalah yang diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Scaffolding dan perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan konvensional. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi 4

5 5 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 eksperimen nonequivalent control group design. Metode ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Scaffolding. Sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 116) menyatakan bahwa kuasi eksperimen nonequivalent control group design ini dalam menentukkan kelompok eksperimen dan kontrolnya tidak dipilih secara acak. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V sekolah dasar (SD) di Gugus 40 Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Sampel dalam penelitian dipilih dua kelas V dari Gugus 40 Kecamatan Panyileukan yaitu kelas V-A SDN Panyileukan 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas V-C SDN Panyileukan 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi. Hasil tes kemampuan berpikir kritis yaitu berupa nilai pretest dan posttest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Pretest diberikan sebelum kedua kelompok mendapatkan perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal berpikir kritis siswa. Sedangkan posttest diberikan setelah kedua kelompok mendapatkan perlakuan baik itu siswa yang mendapatkan model pembelajaran Scaffolding maupun siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Pemberian posttest pada kedua kelas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Soal yang digunakan dalam pretest dan posttest meupakan soal bentuk uraian sebanyak 10 butir soal. Sebelum soal kemampuan berpikir kritis tersebut digunakan dalam penelitian sebagai soal pretest dan posttest, soal tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu pada siswa kelas VI SDN Mekarsari sebanyak 30 siswa. Soal yang diujicobakan sebanyak 20 soal yang dilakukan dalam dua kali tahapan, dengan waktu pengerjaan 60 menit. Hasil ujicoba soal tersebut kemudin di uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya, dengan tujuan agar peneliti mengetahui bahwa soal yang digunakan merupakan soal yang layak dan baik digunakan dalam penelitian. Setelah dilakukan semua pengujian tersebut, maka dipilih 10 soal yang akan digunakan dalam penelitian dengan pertimbangan dari hasil pengujian dan keterwakilan setiap indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian. Selain tes kemampuan berpikir kritis, intrumen lain yang digunakan yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana yang dibuat oleh peneliti. Analisis data dilakukan terhadap hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa. Data tersebut dianalisis menggunaan uji statistik parametrik dan non paramtetrik. Uji statistik parametrik digunakan ketika sampel yang akan dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, sedangkan uji statistik non parametrik digunakan ketika sampel yang akan dianalisis tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan Penelitian Tahap awal penelitian yang dilakukan pada kedua kelompok sampel adalah dengan memberikan soal pretest. Pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal berpikir kritis siswa kedua kelompok sampel sebelum diberikan perlakuan yang berbeda. Tahapan selanjutnya yaitu kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelompok eksperimen 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

6 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa mendapatkan pembelajaran menggunakan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Setelah dilakukan pembelajaran sebanyak sembilan kali, selanjutnya kedua kelompok melakukan posttest kemampuan berpikir kritis yang merupakan soal yang sama dengan yang diberikan pada saat pretest. Tujuan diberikannya posttest ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah memperoleh perlakuan sesuai dengan kelompoknya masingmasing yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil analisis data pretest dan posttest kedua kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Statistik Kemampuan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pretest Eksperimen Pretest Kontrol Posttest Eksperimen Posttest Kontrol Descriptive Statistics N Min Max Mean St. dev 35 25,00 57,50 39,86 9, ,00 65,00 38,15 7, ,50 92,50 69,43 11, ,50 75,00 56,77 10,65 Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat terlihat bahwa rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 39,86, sedangkan kelompok kontrol 38,15. Selisih rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 1,71. Selisih kedua kelompok tersebut tidak jauh berbeda, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal berpikir kritis siswa kedua kelompok adalah setara atau sama. Kemudian berdasarkan Tabel 1 di atas juga dapat terlihat bahwa nilai ratarata posttest kelompok eksperimen adalah 69,43, sedangkan kelompok kontrol 56,77. Selisih rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen dan kontrol tersebut sebesar 12,65. Selisih nilai posttest kedua kelompok tersebut jauh berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis kedua kelompok setelah mendapatkan perlakuan adalah berbeda dengan keterangan bahwa kelompok eksperimen lebih tinggi. Setelah melakukan analisis terhadap data pretest dan posttest kedua kelompok. Selanjutnya peneliti mnghiung gain ternormalisasi pada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). Hasil gain ternormalisasi diperoleh dari pembagian antara selisih nilai posttest dan pretest dengan selisih nilai maksimal dan nilai pretest. Hasil gain ternormalisasi ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis data gain ternormalisasi kelompok eksperimen dan kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Statistik Gain Ternormalisasi Kemampuan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Gain Ternormalisasi Eksperimen Gain Ternormalisasi Kontrol Descriptive Statistics N Min Max Mean St. dev 35 0,32 0,84 0,50 0, ,04 0,58 0,30 0,15 Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat terlihat bahwa rata-rata gain ternormalisasi kelompok eksperimen adalah sebesar 0,50 yang termasuk dalam interpretasi sedang, kemudian rata-rata gain ternormalisasi kelompok kontrol sebesar 0,30 yang termasuk dalam interpretasi rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen adalah sedang, sedangkan kelompok kontrol peningkatan kemampuan berpikir kritisnya rendah. Data pretest, posttest dan gain ternormalisasi yang telah diperoleh, selanjutnya diuji normalitas dan homogenitasnya terlebih dahulu, sebagai 6

7 7 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 prasyarat dalam melakukan uji perbedaan rerata untuk menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji statistik Saphiro-Wilk dikarenakan data yang digunakan <50. Berdasarkan data hasil uji normalitas pretest kelompok eksperimen dengan signifikansi 0,05 didapatkan hasil pretest Saphiro-Wilk statistik 0,946, dengan df=35 dan signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,085. Uji Saphiro-Wilk statistik 0,921 pada kelompok konrol dengan df=31 dan signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,025. Nilai signifikansi pretest kelompok kontrol menunjukkan data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan kelompok eksperimen menunjukkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas posttest kelompok eksperimen dengan signifikansi 0,05, didapatkan hasil posttest Saphiro- Wilk statistik 0,923 dengan df=35 dan signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,017. Uji Saphiro-Wilk statistik 0,959 pada kelompok kontrol dengan df=31 dan signifikansi diatas 0,05 yaitu 0,278. Nilai signifikansi posttest kelompok eksperimen menunjukkan data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas gain ternormalisasi kelompok eksperimen dengan signifikansi 0,05, didapatkan hasil gain ternormalisasi Saphiro-Wilk statistik 0,890 dengan df=35 dan signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,002. Uji Saphiro-Wilk statistik 0,961 pada kelompok kontrol dengan df=31 dan signifikansi diatas 0,05 yaitu 0,303 Nilai signifikansi gain ternormalisasi kelompok eksperimen menunjukkan data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji perbedaan rerata bertujuan untuk menguji hipotesis. Dalam menbuktikan bahwa kemampuan awal berpikir kritis matematis siswa kedua kelompok itu sama, maka dilakukan uji rerata terhadap data pretest menggunakan Uji Mann Whitney, dikarenakan data pretest tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil tersebut meunjukkan bahwa 0,525>0,05 sehingga H 0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan keamampuan awal berpikir kritis antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok eksperimen. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan data gain ternormalisai kelompok eksperimen menggunakan Uji Binomial. Penggunaan uji Binomial ini dikarenakan data gain ternormalisasi kelompok eksperimen tidak berasal dari populasi yang bersistribusi normal. Berdasarkan perhitungan Uji Binomial diperoleh nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,000<0,05 sehinggan H 0 ditolak, artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran creative problem solving dengan teknik scaffolding. Uji hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa anatar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah menerima perlakuan. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan data posttest kedua 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

8 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa kelompok.uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Mann Whitney dikarenakan data posttest tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan uji Mann Whitney diperoleh nilai signfikansi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,000<0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran creative problem solving dengan teknik scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Pembahasan Penerapan model pembelajaran Scaffolding dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 39,86. Kemudian setelah siswa mendapatkan pembelajaran sembilan kali menggunakan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding diperoleh nilai rata-rata posttest siswa sebesar 69,43. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah mendapatkan perlakuan sebesar 29,57. Selain itu hasil analisis uji gain ternormalisasi pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata indeks gain sebesar 0,50 yang termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen telah diuji dengan melakukan uji hipotesis menggunakan Uji Binomial pada gain ternormalisasi. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Binomial pada gain ternormalisasi kelas eksperimen diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (0,000<0,05) maka H 0 ditolak. Artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis yang kedua yaitu terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dilihat dari hasil posttest kedua kelas. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh nilai ratarata posttest kelas eksperimen sebesar 69,43 sedangkan kelas kontrol 56,77. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelompok eksperimen dengan kontrol sebesar 12,65. Namun untuk menguji hipotesis kedua ini perlu dilakukan uji perbedaan rerata menggunakan Uji Mann-Whitney dikarenakan data posttest tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Mann- Whitney pada data posttest kedua kelompok, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (0,000<0,05) maka H 0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Scaffolding, dan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dengan penjelasan bahwa kemampuan berpikir 8

9 9 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 kritis siswa yang menggunakan model Creative Problem Solving lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa kemungkinan yang terjadi pada saat pembelajaran model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding. Melalui langkah pembelajaran yang terdapat pada model Creative Scaffolding, siswa diajak untuk mengeluarkan pendapat yang mereka miliki berdasarkan apa yang mereka pahami. Namun bukan hanya dibiasakan untuk mengeluarkan pendapat, tapi siswa pun diajak untuk lebih menganalisis, memilih dan menentukkan cara mana yang paling tepat yang akan mereka gunakan dalam memecahkan permasalahan. Penerapan model Creative Scaffolding pada proses pembelajaran, dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Hal ini ditandai dengan penyajian masalah yang terdapat dalam LKS yang merupakan masalah kontekstual yang dekat dengan siswa. Kemudian pada langkah pembelajaran model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, siswa dituntut untuk mengidentifikasi permasalahan, mengungkapkan ide dan mencari ide erbaik yang akan diterapkan untuk memcahkan masalah. Hal ini sejalan dengan teori Ausubel (dalam Rusman, 2012) yang menyatakan bahwa belajar bermakna berarti proses dimana siswa menghubungkan informasi yang telah mereka miliki dengan informasi atau pengetahuan yang baru mereka dapat, dalam hal ini pengetahuan awal dari permasalahan kontekstual yang berperan penting menjadikan pembelajaran bermakna. Pada pembelajaran model Creative Scaffolding, siswa di setting untuk belajar dalam bentuk berkelompok dan juga klasikal. Dalam keadaan berkelompok siswa berbagi informasi, ide dan gagasan yang mereka miliki dengan teman kelompoknya. Kemudian pada saat klasikal mereka menanggapi atau melengkapi gagasan yang dikemukakan oleh kelompok lain. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran bukan hanya antar siswa dengan siswa tapi antar siswa dengan guru dan siswa dengan sumber belajar. Interaksi yang terjadi antar siswa dengan guru yaitu ketika guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tuntunan yang mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah ketika mengalami kesulitan (scaffolding) dan juga selam proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan teori Vigotsky (dalam Rusman, 2012) yang menyatakan bahwa ketika terjadi interaksi sosial dengan teman dan orang yang lebih dewasa (guru), maka akan terbentuk suatu ide baru yang memperkaya perkembangan intelektual siswa. Proses pembelajaran yang menggunakan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, memfasilitasi siswa untuk berusaha menemukan pengetahuannya sendiri yaitu melalui diskusi yang terdapat dalam langakah pembelajaran. Dengan langkah pembelajaran yang dimulai dari objective finding sampai dengan acceptance finding, siswa bersama dengan teman dalam kelompoknya aktif menganalisis, mengidentifikasi berbagai fakta dan kemungkinan cara untuk meyelesaikan masalah. Dengan adanya langkah kegiatan tersebut maka akan lebih mudah untuk siswa menguasai pengetahuan tersebut. Hal ini sejalan dengan teori Bruner (dalam Pujiadi, 2008) yang menyatakan bahwa ketika siswa aktif untuk menemukan suatu pengetahuan maka siswa akan lebih mudah untuk menguasai bahasan tersebut. Pada penerapan model Creative Scaffolding, guru tidak lupa memperhatikan tahap perkembangan siswanya. Hal ini sejalan dengan teori 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

10 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa Piaget (dalam Wardoyo, 2011) yang menyatakan bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, sehingga untuk memahami suatu konsep mereka membutuhkan benda-benda konktret yang dapat membantu mereka memahami konsep tersebut. Dalam penerapan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, guru selalu memberikan media berupa gambar, kertas lipat dan benda-benda lainnya yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Diberikannya teknik scaffolding yang diberikan guru di awal kegiatan pembelajaran, memberikan dorongan lebih bagi siswa untuk berusaha menemukan situasi yang mereka sedang hadapi dan menemukan berbagai ide yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan. Dengan usaha siswa untuk menemukan berbagai ide yang memungkinkan dapat memecahkan masalah, pada saat itulah siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya yang secara tidak langsung telah mengaktifkan daya pikir dan nalar siswa. KESIMPULAN Berdsarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding. Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata pretest dan posttest. Nilai pretest adalah 39,85, sedangkan setelah diberi pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 69,43. Maka selisih nilai pretest dan posttest adalah 29,57. Hasil rata-rata gain ternormalisasi menunjukkan terdapat peningkatan sebesar 0,50 yang termasuk kategori sedang. Hal ini diperkuat dengan hasil 10 Uji Binomial pada data gain ternormalisasi sebesar 0,000, dengan kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05. Karena 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding. 2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 69,43 dan kelas kontrol sebesar 56,77. Selisih posttest kedua kelas sebesar 12,65 dengan keterangan kelas eksperimen lebih tinggi. Indeks gain kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen termasuk dalam kategori sedang, sedangkan indeks gain kemampuan berpikir kritis kelas kontrol termasuk kategori rendah. Hal ini diperkuat dengan hasil Uji Mann-Whitney pada data posttest sebesar 0,000, dengan kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05. Karena 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran Scaffolding dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, terutama bagi siswa kelas V sekolah dasar dengan bahan ajar geometri. Berdasarkan penelitian dan hasil pengolahan data penelitian, maka peneliti mengajukan

11 11 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 beberapa implikasi dan rekomendasi terkait dengan penelitian sebagai berikut: 1. Dalam menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, diperlukan persiapan yang cukup matang terutama dalam hal waktu, media, LKS dan juga perangkat soal pada setiap pembelajarannya. Hal tersebut berimplikasi pada kesiapan dan peran guru dalam mengatur waktu untuk setiap langkah pembelajaran yang terdapat pada model ini. Terutama pada saat siswa berada dalam keadaan berkelompok, scaffolding yang diberikan guru dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah. Scaffolding ini merupakan petunjuk-petunjuk yang mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan masalah yang dihadapi, sehingga didapatkan penyelesaiannya. 2. Penerapan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, menuntut siswa untuk berusaha lebih dalam menemukan berbagai gagasan. Sehingga terkadang dalam kegiatan berkelompok terdapat siswa yang tidak mau ikut serta memecahkan masalah. Hal tersebut berimplikasi pada peran guru dalam memberikan motivasi pada siswa, agar siswa tetap dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3. Melalui model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka peneliti merekomendasikan kepada guru untuk menggunakan model Creative Scaffolding dalam pembelajaran. Kemudian penggunaan model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding, seyogyanya memperhatikan materi dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai sehingga dapat tercapai dengan optimal. 4. Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat merancang pembelajaran model Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding lebih baik lagi dan direkomendasikan untuk melakukan penelitian terhadap kemampuan matematika lainnya. Kemudian bagi peneliti yang bermaksud meningkatkan kemampuan berpikir kritis, seyogyanya dapat memilih model yang sesuai dengan indikator yang dicapai. Sehingga data yang dihasilkan dapat lebih akurat dan menghasilkan peningkatan berpikir kritis yang optimal. REFERENSI Ennis, R.H. (1993). Critical Thinking Assesment. Theory into practice, 32 (3), hlm Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kowiyah. (2012). Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar, 3 (5), hlm Lawson, L. (2002). Scaffolding as a teaching strategy. [Online]. Diakses dari roup4/lawson/lawson%20paper.do c Novitasari, D. (2014). Penerapan pendekatan creative problem solving (cps) sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis siswa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Pepkin, K.L. (2004). Creative problem solving in math. [Online]. Diakses darihttp:// 02/4.htm Pujiadi (2008). Pengaruh model pembelajaran matematika creative problem solving (cps) berbantuan cd interaktif terhadap kemampuan 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2 Penulis Penanggung Jawab 3 Penulis Penanggung Jawab

12 Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden Ineu Herawati 3 Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Bepikir Kritis Siswa pemecahan masalah pada siswa sma kelas x. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Rusman (2012). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta : Rajawali Pers. Sugiyono (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wardoyo, S. M. (2013). Pembelajaran konstruktivisme teori dan aplikasi pembelajaran dalam pembentukan karakter. Bandung : Alfabeta. 12

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015 1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015 PENINGKATAN KEMEMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER Rangga Febrian 1, Komariah 2, Susilowati 3.

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Srinani, Rd. Deti Rostika 2, Didin Syahruddin 3 Program S- Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA Siti Nurjanah, Entang Kartika 1, Tita Mulyati 2 PROGRAM STUDI PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI PENERAPAN MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Cicabe Kecamatan Mandalajati Kota Bandung) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL OSBORN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL OSBORN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA 1 PEMBELAJARAN DENGAN MODEL OSBORN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Ridla Rahmi Aulia, Nenden Ineu Herawati 1, Tita Mulyati 1 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 1 MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Ramdiarti Zulaika, Dudung Priatna 1, Titing Rohayati 1 Program Studi

Lebih terperinci

METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Fitri Rosyanti¹, Komariah², Entang Kartika³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Fitri Nurhidayanti, Yeni Yuniarti 1 Program Studi PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia. Email:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm. 58-64 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Eka Senjayawati

Lebih terperinci

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung PENGGUNAAN STRATEGI ACTIVE LEARNING MELALUI TEKNIK GROUP-TO-GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan

Lebih terperinci

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 2 No. 1, hal. 35-40, Maret 2016 Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Usep Suwanjal SMK Negeri 1 Menggala Tulang Bawang Email : usep.suwanjal@gmail.com Abstract Critical thinking

Lebih terperinci

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3)

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3) Pengaruh Model Pembelajaran Investigasi Kelompok berbantuan Perangkat Lunak Maple terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Putri Wulandari 1, Mujib 2, Fredi Ganda Putra 3, (1) MahasiswaPendidikan

Lebih terperinci

Randika Gustina, Gustimal Witri, Eddy Noviana

Randika Gustina, Gustimal Witri, Eddy Noviana 1 COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE PAIR CHECK TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS (Quasi Experimental Study Fifth Grade Students SDN 164 Pekanbaru) Randika Gustina, Gustimal Witri,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Yesi Gusmania 1, Marlita 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA Universitas Muhammadiyah Makassar rizal.usman@unismuh.ac.id Abstract This research is motivated by the results

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hani Ervina Pansa 1, Haninda Bharata 2, M.Coesamin 2 hani.pansa@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Noviana Laksmi 1, Nurhanurawati 2, Rini Asnawati 2 novianalaksmi@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Cita Bhekti Laksana Ria (1), Rini Asnawati (2), M.Coesamin (2) Citabhekti24@gmail.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh : Ryky Mandar Sary, Djariyo, Ihtiya Kusuma Dewi UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstract The purpose of this

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS)

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) (Penelitian

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI Nofila Yossy Viantri, Bambang Hudiono, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah penelitian kuasi eksperimen, karena subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) Supraini Rezkita Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 425 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR. Vol. 4 No.1 Desember 2011 (33-39) http://dx.doi.org/10.22202/jp.2011.v4i1.35 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Christina Khaidir1, Rahmi1

Christina Khaidir1, Rahmi1 PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 PARIANGAN Christina Khaidir1, Rahmi1 1 Jurusan Tadris

Lebih terperinci

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR EFFECTIVENESS THE USE OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA ISSN 2502-5872 M A T H L I N E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, d_novietasari@yahoo.com

Lebih terperinci

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode ABSTRAK Skripsi dengan judul Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Antara Menggunakan Model Discovery Learning dan Model Problem Based Learning Materi Perbandingan pada Siswa SMPN 1 Karangrejo

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA (SMA Negeri 2 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015) Benediktus Ege & Riana Vintin STKIP Persada

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG Dini Yulian 1, Niniwati 1, Edrizon 1 1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Hani Handayani, M.Pd STKIP Subang Han.handayani1989@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: TAUFIK WIDHIYANTORO DWI SAPUTRO

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PYTHAGORAS, 6(2): 167-174 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS Taufik Rahman *1, Nis Maya 2 Jalan Tamansari

Lebih terperinci

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 PARIAMAN Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Penerapan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Program Microsoft Excel dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG. Oleh:

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG. Oleh: PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG Oleh: Fatma Laswita *, Zulfaneti **, Rina Febriana ** *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 179-185 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 634-639 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG

PENGARUH PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG PENGARUH PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG (Penelitian Eksperimen di Kelas V SD Negeri Sukadame 1 Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang) Devi

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kreano 7 (2) (2016): 131-135 Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Woro Ningtyas 1, Sugeng Sutiarso 2, Pentatito Gunowibowo 2 yhazz_12@yahoo.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Defi Marleni 1, Fazri Zuzano 1, Edrizon 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA Jurnal EduBio Tropika, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 51-97 Ida Safitri Prodi Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Muhibbuddin Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS The Use Of Cooperative Learning Model Think Pair Share

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TURNAMEN MEMBACA DAN METODE SHARED READING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN FIKSI ANAK

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TURNAMEN MEMBACA DAN METODE SHARED READING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN FIKSI ANAK Antologi UPI, Volume... Nomor Edisi... Juni 2015 1 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TURNAMEN MEMBACA DAN METODE SHARED READING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN FIKSI ANAK Dewi Purnama Sari,

Lebih terperinci

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016 PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA Restu Banu Aji, Uba Umbara, Ricky Yuliardi. STKIP Muhammadiyah Kuningan restu.banu.aji@gmail.com ABSTRACT Restu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR Journal of EST, Volume 2 Nomor 2 Agustus 2016 hal. 91-97 91 p-issn: 2460-1497 e-issn: 2477-3840 PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI TESIS PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI ( Kajian Eksperimen Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Kranji Kecamatan Purwokerto

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE DAN TEAM QUIZ

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE DAN TEAM QUIZ KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE DAN TEAM QUIZ Imas Layung Purnama dan Ekasatya Aldila Afriansyah STKIP Garut E-mail: imaslayung@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana

Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana 1 IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING INCREASING STUDENT CIVILIZED STUDIES ABILITY (Experimental Research on Science Learning Class III SDN 188 Pekanbaru) Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH MAIMUNAH queenahakim@gmail. com Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X IPA SMAK KESUMA MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta, PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN THE EFFECT OF ARIAS (ASSURANCE,

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA UNION:Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 447-451 IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Materi Geometri Kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi) ARTIKEL Diajukan untuk

Lebih terperinci

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192 PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMKN 1 Maja Majalengka Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 49-54, September 2015 Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Erlis Wijayanti 1, Sri Hastuti Noer 2, Rini Asnawati 2 Erlis_wijayanti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN READING GUIDE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMPN 30 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2014/2015 Raudhah

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW Gesca Sonarita (1), Haninda Bharata 2), Rini Asnawati 2) Ges_cha@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Anatologi, Volume..., Nomor..., Juni 2015 PENGARUH MODEL TIME TOKEN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Erni Nuraeni 1, Husen Windayana 2, Jenuri 3 Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL Disusun Oleh SIDROTUL KHASANAH 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

PENGARUH PBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS 01 KRETEK

PENGARUH PBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS 01 KRETEK PENGARUH PBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS 01 KRETEK THE EFFECT OF PBL TOWARD HIGHER ORDER THINKING SKILLS Oleh: Fatchiyah, PGSD/PSD, dfatchiyah@gmail.commailto:tattiex@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE DI SMA Nurul Huda Arianti, Syubhan An nur, Mastuang FKIP Unlam Banjarmasin, nurulhudaarianti95@gmail.com

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 2, hal. 149-156, Maret 2016 KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

Siska Ryane Muslim Program Pascasarjana Universitas Terbuka Graduate Studies Program Indonesia Open University ABSTRAK

Siska Ryane Muslim Program Pascasarjana Universitas Terbuka Graduate Studies Program Indonesia Open University ABSTRAK Pengaruh Penggunaan Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMK Di Kota Tasikmalaya

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP Oleh: Rizki (1) Darhim (2) ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro   Abstract PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT- OREOVOCZ DALAM PENINGKATAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL MATEMATIS (PAM) SISWA Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Tutit Sarimanah SMP Negeri 1 Cianjur tutitsarimanah@yahoo.com ABSTRAK Kemampuan berpikir kritis matematik penting

Lebih terperinci