PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA"

Transkripsi

1 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia tajudin.akbar@student.upi.edu ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan atas dasar salah satu tuntutan perkembangan dalam dunia pendidikan yaitu kemampuan berkomunikasi. Komunikasi matematis merupakan kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Guru harus mampu memilih metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk menciptakan pengalaman belajar yang komunikatif yaitu dengan strategi pembelajaran VAK. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi VAK dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional; apakah terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang menggunakan strategi VAK; apakah terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional; serta apakah terdapat respon positif dari siswa yang menggunakan strategi VAK. Strategi pembelajaran VAK merupakan strategi yang menekankan pembelajaran berdasarkan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi VAK. Penelitian menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Metode kuasi eksperimen menggunakan dua kelas penelitian. Kelas III SDN Babakan Sentral dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN Babakan Sentral 4 dijadikan sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini meliputi soal tes komunikasi matematis dan angket respon siswa. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa serta terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi VAK dengan pembelajaran konvensional, serta terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi VAK dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selain itu, siswa memberikan respon positif terhadap strategi pembelajaran VAK dengan perolehan rata-rata skor angket respon siswa sebesar,57. Dengan begitu, strategi pembelajaran VAK dapat dijadikan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: Strategi Pembelajaran VAK, Komunikasi Matematis. 2

2 Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Penerapan Strategi Pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 2 THE IMPLEMENTATION LEARNING SRATEGY OF VISUAL, AUDITORY, KINAESTHETIC (VAK) IN IMPROVING STUDENTS MATHEMATIC COMUNICATION ABILITY Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia tajudin.akbar@student.upi.edu ABSTRACT This research implemented based on development demand in education world that is communication ability. Mathematics communication is students ability in stating idea in form of oral or written. Teacher should be able to choose the right learning method or strategy to create communicative learning experience that is by VAK learning strategy. The problem formulations in this research are there difference of students mathematic communication ability who use VAK strategy with they who use conventional learning; is there improvement of students mathematics communication ability who use VAK; is there improvement of students mathematics communication ability who use conventional learning; also is there positive respond from students who use VAK Strategy. VAK learning strategy is a strategy that emphasizing learning based on learning style of visual, auditory and kinaesthetic own by elementary students. The research that is to know the improvement students mathematics communication ability who use VAK strategy. This research used research method of quasi experiment with design nonequivalent control group design. The research method of this quasi experiment used two classes research. Class III SDN Babakan Sentral made as an experimental class and class III SDN Babakan Sentral 4 made as a control class. Instruments used in this research covers mathematic communication test and students respond of questionnaire. Based on data processing outcome, there is differences of students mathematics communication ability who use VAK strategy with conventional learning, and there is improvement in students' mathematical communication ability who use VAK strategies and students who use conventional learning Furthermore, students gave positive respond from VAK learning strategy with gain average score of students respond as many as,57. Therefore, VAK learning strategy can be made as one learning strategy use to improve students mathematics communication ability. Keywords: VAK Learning Strategy, Mathematics Communication 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2) )

3 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Pendidikan merupakan sebuah sarana untuk menciptakan manusia yang berkualitas baik secara fisik maupun secara mental. Pendidikan tidak dapat diartikan sebagai pemberian materi pelajaran dari guru kepada siswa saja. Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang harus direncanakan sehingga dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa agar siswa aktif dalam mengembangkan potensinya. Perkembangan dalam dunia pendidikan mengakibatkan berbagai macam tuntutan untuk dunia pendidikan. Hasil pendidikan diharapakan dapat menciptakan siswa yang memiliki kompetensi yang utuh sesuai dengan tuntutan zaman. Sejalan dengan yang dikemukakan Morocco, et al. (dalam Abidin 2014, hlm 8) Pada abad kedua puluh satu minimalnya ada empat kompetensi belajar yang harus dikuasai yakni, kemampuan pemahaman yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan berpikir kreatif. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan atas dasar salah satu kompetensi yang harus dikuasai yaitu kemampuan berkomunikasi. Pendidikan di sekolah dasar (SD) menuntut pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Terdapat berbagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dalam KTSP. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran matematika. Secara garis besar materi ajar dalam matematika terdiri dari bilangan, geometri, dan pengukuran. Materi ajar yang digunakan pada penelitian ini adalah pengukuran keliling, luas persegi dan persegi panjang pada penyelesaian soal cerita. Tujuan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam 2 menyelesaikan soal cerita bukan hanya tuntutan penguasaan konsep dan cara mengerjakan soalnya saja yang harus ditekankan. Siswa diharapkan harus mampu mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari agar dapat menyelesaikan soal cerita tersebut. Untuk menyelesaikan soal cerita, siswa dituntut untuk mengungkapkan hal yang dipahaminya dalam menyelesaikan soal cerita baik secara lisan ataupun tulisan. Siswa yang mampu mengaplikasikan konsep dan mengungkapkan sesuatu yang dipahaminya secara lisan atau tulisan berarti siswa tersebut sedang mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya. Hal terseut sejalan dengan pendapat Susanto (201, hlm 21) bahwa. Komunikasi matematis adalah suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Berdasarkan kondisi pembelajaran di SD khususnya di beberapa sekolah di kecamatan Kiaracondong. Kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita dapat dikategorikan rendah. Berdasarkan hasil tes uji kemampuan komunikasi matematis pada penyelesaian soal cerita yang dilakukan di SD, menunjukan rata-rata hasil tes tersebut sebesar 4,6. Berdasarkan hasil pengamatan, rendahnya kemampuan komunikasi tersebut peneliti asumsikan disebabkan oleh kurang tepatnya strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan hanya sebatas menjelaskan cara penyelesaian dan pemberian contoh cara pengerjaan soal cerita yang dilanjut dengan latihan soal. Sehingga mengakibatkan siswa mengerjakan soal sesuai dengan yang

4 Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Penerapan Strategi Pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 4 dicontohkan guru tanpa adanya pengungkapan pendapat penyelesaian soal dari siswa. Permasalahan tersebut diperkuat dengan anggapan dari salah satu guru kelas, bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini mengakibatkan pembelajaran yang didominasi oleh guru untuk menjelaskan dan memberikan rumus langsung kepada siswa tanpa memperhatikan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Atas dasar permasalahan tersebut, sebenarnya permasalahan utama terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi yang digunakan harus dapat mendukung suasana belajar yang komunikatif serta memperhatikan cara yang bisa mempermudah dan mempercepat pemerolehan informasi oleh siswa. Cara yang dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran dinamakan gaya belajar. Menurut Gardner (dalam Chatib, 2009, hlm. 100) Gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Atas dasar pendapat tersebut, bahwa setiap siswa cenderung memiliki caranya masingmasing untuk menerima informasi pelajaran. Pada dasarnya setiap siswa siswa SD memiliki gaya belajar visual, auditory, kinestetik (VAK). Setiap siswa memiliki gaya belajar yang dominan, akan tetapi tidak berarti kedua gaya belajar lainnya tidak digunakan. Pada kenyataannya setiap pembelajaran akan selalu mencakup ketiga gaya belajar. Oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan harus dapat memfasilitasi setiap gaya belajar yang dimiliki siswa. Semakin banyak gaya belajar yang dilibatkan maka akan semakin efektif pembelajaran yang dilakukan. Strategi pembelajaran VAK adalah strategi yang menekankan pada pembelajaran yang didasari oleh gaya belajar siswa. Pembelajaran VAK ini memanfaatkan ketiga sistem sensor, yaitu 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2) ) penglihatan, pendengaran, dan sistem gerak. Strategi pembelajaran VAK dihaarapkan dapat memfasilitasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa sehingga proses penerimaan informasi menjadi lebih cepat dan tepat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Asmadi (dalam Setiawan, 201, hlm. 14) bahwa Cara terbaik apabila mengatur startegi belajar adalah dengan melibatkan ketiga-tiga gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik. Penggunaan strategi pembelajaran VAK ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. METODE Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 72) metode eksperimen diartikan sebagai Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode ekperimen yang dipilih adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, yaitu melihat peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara dua kelas yang mendapatkan perlakuan yang berbeda. Selain itu, metode kuasi eksperimen ini digunakan atas dasar keterbatasan peneliti terhadap kebijakan sekolah yang melarang untuk mengubah kondisi kelas yang sudah terbentuk. Sehingga dengan metode ini sumber data dipilih tidak secara random tetapi menerima kondisi seadanya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Desain kuasi eksperimen jenis ini menggunakan dua kelompok yang dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda khususnya penggunaan strategi pembelajaran namun terdapat

5 5 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 pemberian soal pretest dan posttest yang sama. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III sekolah dasar semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang ada di kecanatan Kiaracondong. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas II SDN babakan sentral dan 4. Siswa kelas III SDN babakan sentral dijadikan sebagai kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran VAK. sedangkan siswa kelas III SDN babakan sentral 4 dijadikan sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data penelitian menggunakan dua macam instrumen, yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan yaitu lembar soal tes kemampuan komunikasi matematis menggunakan soal cerita dan instrumen non tes yang digunakan adalah angket respon siswa terhadap strategi pembelajaran VAK. Analisis data yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest serta hasil angket respon siswa. Perhitungan analisis data yang dilakukan adalah uji gain ternormalisasi dan uji perbedaan rerata atau uji t. Uji perbedaan rerata pada nilai pretest bertujuan untuk melihat kesetaraan kemampuan awal pada kedua kelas, sedangkan pada nilai posttest adalah untuk melihat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kedua kelas setelah mendapat pembelajaran yang berbeda. Selanjutnya, uji gain ternormalisasi untuk melihat peningkatan kemampuan pada masing-masing kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian dimulai dengan melaksanakan pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan pada 0 April Setelah pelaksanaan pretest, kegiatan selanjutnya yaitu pemberian perlakuan pembelajaran yang berbeda setiap kelasnya. Pemberian perlakuan pembelajaran yang berbeda dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara pembelajaran yang menggunakan strategi VAK dengan pembelajaran konvensional. Setelah masing-masing kelas mendapatkan pembelajaran selanjutnya dilaksanakan posttest. Posttest dilakukan pada 15 Mei Data yang didapat dari pelaksanaan posttest digunakan untuk melihat kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran yang berbeda. Berdasarkan data yang diperoleh dari pretest dan posttest dapat diketahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis penyelesaian soal cerita pada kedua kelas penelitian. Data yang diperoleh dari pelaksanaan pretest pada kedua kelas penelitian baik kelas eksperimen ataupun kontrol diolah mulai dari perhitungan rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis pada saat pretest. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, menunjukan bahwa rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 28,04 sedangkan kelas kontrol sebesar 26,84. Jika dilihat dari perhitungan tersebut kemampuan komunikasi matematis siswa pada kedua kelas tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Berdasarkan dari jawaban siswa dalam menjawab soal-soal komunikasi matematis yang berbentuk soal cerita, siswa-siswa di kedua kelas penelitian menjawab langsung pada cara penyelesaian menggunakan rumus yang mereka ketahui. Sedangkan pada penelitian ini, kemampuan komunikasi matematis dapat terlihat jika siswa menyelesaikan soal-soal tersebut secara bertahap, dimulai dari menuliskan diketahui, ditanyakan, cara penyelesaian dan kesimpulan jawaban. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan nilai kemampuan komunikasi matematis siswa pada 2

6 Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Penerapan Strategi Pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 6 pelaksanaan pretest, rata-ratanya tergolong rendah. Data hasil pelaksanaan posttest pada kedua kelas penelitian diolah hampir sama dengan pengolahan data pretest. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 69,72 sedangkan kelas kontrol 44,92. Selisih rata-rata kedua kelas sebesar 24,8. Rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis pada posttest kedua kelas penelitian memiliki perbedaan. Kemampuan komunikasi matematis pada posttest lebih baik dibandingkan pada saat pretest. Hal tersebut dilihat dari jawaban siswa ketika posttest sudah banyak yang menyelesaikan soal sesuai dengan tahapan penyelesaian soal cerita. Siswa yang menyelesaikan soal tersebut sesuai dengan tahapannya, maka siswa tersebut dapat memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil perolehan data nilai pretest dan posttest maka peneliti menyajikan data rata-rata nilai pada gambar di bawah ini Eksperimen Kontrol Gambar 1 Diagram Nilai Rata-rata Pretest - Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat dilihat secara jelas bahwa rata-rata nilai pretest kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan awal komunikasi matematis pada kedua kelas hampir memiliki persamaan atau setara. Secara eksplisit 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2) ) Pretest Posttest kedua kelas memiliki nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda yakni dengan selisih nilai sebesar 1,2. Melihat kemampuan komunikasi matematis kedua kelas pada saat pretest tidak jauh berbeda, maka hasil yang didapat setelah siswa melaksanakan posttest akan lebih mudah untuk melihat peningkatan pada kedua kelas. Untuk memperkuat perhitungan persamaan kemampuan komunikasi matematis pada saat pretest dilakukan uji perbedaan rerata atau uji t. Pengujian uji perbedaan rerata syaratnya data harus berdistribusi normal dan homogen. Pengujian dilaksanakan menggunakan bantuan SPSS versi 21. for Window, dengan taraf signifikansi 0,05. Tabel 1 Uji Normalitas (Pretest) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol KELAS Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Eksperimen * Kontrol Nilai_P retest Tabel 1 menunjukan hasil dari nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Analisis data dilanjutkan pada uji homogenitas, hasil uji homogenitas nilai pretest dilihat dari tabel berikut. Tabel 2 Uji Homogenitas (Pretest) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene df1 df2 Sig. Statistic Tabel 2 menunjukan hasil uji homogenitas yang dilakukan pada data nilai pretest menunjukan nilai signifikansi lebih dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data memiliki varian yang homogen. Setelah data nilai pretest disimpulkan berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji

7 7 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 perbedaan rerata atau uji t independent sample t-test equal variance assumed. Tabel Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol assum NILAI ed PRET Equal EST Independent Samples Test t-test for Equality of Means T Df Sig. (2- Mean Std. DifferenError taile d) ce Differ ence Equal varia nces varia nces not assum ed Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa nilai signifikansi (2 tailed) pretest dengan equal variance assumed adalah 0,741. Perolehan signifikansi uji dua sisi lebih besar dari 0,05 (0,741 > 0,05), maka H 0 diterima. Hal ini dapat diasumsikan bahwa rata-rata pretest kemampuan komunikasi matematis kedua kelas tidak berbeda secara signifikan, artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan komunikasi yang setara sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan yang berbeda. Perhitungan selanjutnya yaitu rata-rata nilai posttest kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan yang sangat jauh. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 1 yang menunjukan bahwa rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas ekperimen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Secara jelas dapat dilihat bahwa selisih rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol sebesar 24,8. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran VAK di kelas eksperimen dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Untuk memperkuat perhitungan perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada saat posttest dilakukan uji perbedaan rerata atau uji t. Pengujian dilaksanakan menggunakan bantuan SPSS versi 21. for Window, dengan taraf signifikansi 0,05 mulai dari uji normalitas, homogenitas, dan uji t. NILAI _POST TEST Tabel 4 Uji Normalitas (Posttest) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol KELAS Kolmogorov-Smirnov a EKSPERI MEN Statistic Df Sig KONTROL Tabel 4 menunjukan hasil dari nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada kedua kelas memiliki nilai yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Analisis data dilanjutkan pada uji homogenitas, hasil uji homogenitas nilai posttest dilihat dari tabel berikut. Tabel 5 Uji Homogenitas (Posttest) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene df1 df2 Sig. Statistic Tabel 2 menunjukan hasil uji homogenitas yang dilakukan pada data nilai posttest menunjukan nilai signifikansi lebih dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data memiliki varian yang homogen. Setelah data nilai posttest disimpulkan berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji 2

8 Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Penerapan Strategi Pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 8 perbedaan rerata atau uji t independent sample t-test equal variance assumed. NILAI P0ST TEST Tabel 6 Hasil Uji Perbedaan Rerata Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Independent Samples Test t-test for Equality of Means t Df Sig. (2- Mean Std. DifferenError taile d) ce Differ ence Equal varia nces assum ed Equal varia nces not assum ed Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa nilai signifikansi (2 tailed) postest dengan equal variance assumed adalah 0,00. Perolehan signifikansi uji dua sisi lebih kecil dari 0,05 (0,00 0,05), maka H 0 ditolak. Hal ini dapat diasumsikan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis kedua kelas pada posttest berbeda secara signifikan, artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan komunikasi berbeda setelah kedua kelas tersebut mendapat perlakuan yang berbeda. Perhitungan selanjutnya adalah berdasarkan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa di kedua kelas menggunakan uji gain ternormalisasi. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen jauh lebih baik dibandingkan dengan peningkatan pada kelas kontrol. Perbedaan peningkatan secara jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2) ) Rata-rata gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata gain Gambar 2 Diagram Rata-rata Gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan dari gambar 2 di atas, menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pada kedua kelas penelitian. Selain itu peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen jauh lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Gain peningkatan kemampuan komunikasi kelas eksperimen sebesar 0,58 sedangkan kelas kontrol sebesar 0,25. Hal tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajaran VAK dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis yang tergolong sedang sedangkan pembelajaran konvensional tergolong rendah. Selanjutnya, untuk memperkuat penjelasan bahwa pada kedua kelas mengalami peningkatan maka dilakukan uji one sample t test. Uji tersebut menunjukan nilai signifikansi pada kedua kelas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan begitu dapat dimaknai bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran VAK lebih baik dibandingkan dengan peningkatan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional sehingga

9 9 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 mengakibatkan terdapatnya perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada kedua kelas. Pengumpulan data mengenai respon siswa terhadap strategi pembelajaran VAK di kelas eksperimen menggunakan angket. Angket yang termasuk data kualitatif dianalisis dengan menggunakan skala Likert agar dapat dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil perhitungan skor angket respon siswa, rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran VAK sebesar,57. Perolehan skor tersebut menunjukan bahwa siswa memberikan respon yang positif. Hal ini dilihat bahwa skor,57 lebih besar dari skor netral (skor netral=). Perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada kedua kelas disebabkan oleh perbedaan pengalaman belajar yang didapatkan siswa. Pengalaman belajar kelas eksperimen yang menggunakan strategi VAK jauh lebih bermakna dan lebih variatif dibandingkan dengan kelas kontrol. Pengalaman belajar pada kelas eksperimen lebih variatif karena kegiatan pembelajaran berupaya untuk memfasilitasi dan menyesuaikan dengan ketiga gaya belajar VAK. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran VAK memiliki nilai rata-rata posttest lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini peneliti lihat berdasarkan dari banyaknya cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran untuk mempermudah dan mempercepat penerimaan informasi belajar sehingga merangsang penggunaan gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik setiap siswa. Hal tersebut bersesuaian dengan pendapat Ausubel (dalam Windayana, 2005, hlm. 1) bahwa Proses memahami konsep atau materi melalui berbagai cara pengembangan supaya siswa menjadi mengerti. Cara pengembangan yang digunakan harus dapat mempermudah dan mempercepat penerimaan informasi melalui penyesuaian gaya belajar yang dimiliki siswa khususnya gaya belajar VAK. Selain itu, kegiatan pembelajaran VAK merupakan kegiatan belajar secara berkelompok. Pemanfaatan kegiatan belajar secara berkelompok dengan berdiskusi dapat membantu siswa saling berinteraksi bertukar pikiran untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis. Kegiatan berdiskusi sangat membantu bagi setiap siswa yang memiliki gaya belajar auditory untuk mempercepat memahami materi ajar dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi VAK lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional disebakan karena penggunaan LKK yang melatih dan membiasakan siswa menyelesaikan soal cerita secara bertahap. Hal ini sesuai dengan tahapan menyelesaikan masalah Polya (dalam Noorhaeni, 2014, hlm 28) bahwa. Empat langkah fase penyelesaian masalah yaitu memahami masalah; merencanakan penyelesaian; menyelesaikan masalah; dan melakukan pengecakan kembali semua langkah yang dikerjakan. Berdasarkan empat tahapan tersebut, maka dalam menyelesaikan soal cerita dapat memperlihatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam penyelesaian soal cerita. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran VAK dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional berbeda secara signifikan. Dilihat dari uji perbedaan 2

10 Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto ) Penerapan Strategi Pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 10 rerata data nilai posttest yang menunjukan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 2. Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran VAK mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis tersebut dilihat dari uji one sample t test data gain yang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05.. Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis tersebut dilihat dari uji one sample t test data gain yang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0, Siswa menunjukan respon yang positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran VAK. Hal ini terlihat dari perolehan rata-rata skor angket respon siswa sebesar,57 yang berada di atas skor netralnya atau berada di atas. Berdasarkan simpulan tersebut, implikasi dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran VAK dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Adapun rekomendasi dari penelitian ini, bagi yang akan menggunakan strategi pembelajaran VAK ataupun meneliti kembali strategi VAK adalah sebagai berikut. a. Penggunaan media pada strategi pembelajaran VAK tidak hanya sebatas pada penggunaan gambar pada infocus saja. Media pembelajaran akan jauh lebih baik lagi jika menggunakan video atau media yang merangsang gaya belajar secara audio-visual. b. Penggunaan strategi pembelajaran VAK pada penyelesaian soal cerita sebaiknya menggunakan Lembar 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru 2) ) Kerja Kelompok (LKK) yang tidak hanya sebatas pada cara melatih siswa mengerjakan soal cerita secara bertahap, tetapi bisa ditambah dengan aktivitas menyelesaikan masalah yang benar-benar terjadi di lingkungan sekitar sekolah sehingga dapat merangsang gaya belajar kinestetik siswa. c. Untuk memotivasi siswa yang tidak mau dan masih merasa malu mengkomunikasikan ide, bisa menggunakan reward agar siswa lebih terpacu dan bersemangat untuk maju ke depan karena diberikan penghargaan ataupun hadiah. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 201. Bandung: Refika Aditama. Chatib, M. (2009). Sekolahnya manusia: sekolah berbasis multiple intellegences di Indonesia. Bandung: Kaifa. Departemen Pendidikan Nasional (200). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Noorhaeni, V. (2014) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran arias dengan pembelajaran konvensional. (Skripsi). PGSD FIP UPI Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Setiawan, R. (201). Penerapan strategi pembelajaran visual, auditory, kinestetik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya. (Skripsi). PGSD FIP UPI Kampus Cibiru, Universtias Pendidikan Indonesia, Bandung. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

11 11 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Susanto, A. (201) Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Windayana, H. dkk. (2005). Modul pendidikan matematika 1. Bandung: UPI PRESS. 2

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015 1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015 PENINGKATAN KEMEMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER Rangga Febrian 1, Komariah 2, Susilowati 3.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Srinani, Rd. Deti Rostika 2, Didin Syahruddin 3 Program S- Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA Siti Nurjanah, Entang Kartika 1, Tita Mulyati 2 PROGRAM STUDI PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar Dani Wijanarko,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI Nofila Yossy Viantri, Bambang Hudiono, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 585-592 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SD YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL LAPS-H (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Materi Geometri Kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi) ARTIKEL Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR Journal of EST, Volume 2 Nomor 2 Agustus 2016 hal. 91-97 91 p-issn: 2460-1497 e-issn: 2477-3840 PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA Universitas Muhammadiyah Makassar rizal.usman@unismuh.ac.id Abstract This research is motivated by the results

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON ASEP GUNAWAN Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMA Ari Novita Sari, Nuraini Asriati, Warneri Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Eva Nuraisah 1, Riana Irawati 2, Nurdinah Hanifah 3. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No.

Eva Nuraisah 1, Riana Irawati 2, Nurdinah Hanifah 3. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : PENGARUH MODEL ARTIKULASI DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI, DILIHAT, ATAU DIDENGAR PADA SISWA KELAS III SDN KAMPUNGBARU 1 KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN Pengaruh Penggunaan Media (Devi Ratnasari) 2.571 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN THE EFFECT OF USE MEDIA POCKETS NUMBERS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system 97 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 6 PEKANBARU

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL

PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENGARUH MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG Retno Nursanti, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Progam Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK (ANGIN DAN HUJAN) PADA SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN Efektivitas Penggunaan Modul... (Retno Fauziyah)1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1: Retno Fauziyah Penulis 2: Titin Hera Widi H,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Darussalam 23111, Banda Aceh.   ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis. Jurnal 8 Biotik, Rahmatan ISSN: 2337-9812, Vol. 4, No. 1, Ed. April 2016, Hal. 8-14 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP PENCEMARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Fitri Rosyanti¹, Komariah², Entang Kartika³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2

Lebih terperinci

Antologi UPI, Volume, Nomor Edisi, Juni ABSTRAK

Antologi UPI, Volume, Nomor Edisi, Juni ABSTRAK Antologi UPI, Volume, Nomor Edisi, Juni 2015 1-12 1 PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL MULTILITERASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Arini Maharani 1, Tatang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Deskripsi data ini akan membahas gambaran data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika (2017), 1 (1), 66 76 66 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Sunardi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Isola dan SD Laboratorium-Percontohan UPI berlokasi di kelurahan Isola Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP 1 E-Journal Pendidikan IPA Edisi... PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL BAMBOO DANCING TYPE ON

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian Eksperimenal

Lebih terperinci

MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Sumarjo 1), Wahyu Lestari, Samsudi Prodi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD, Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN VAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN VAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN VAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA Cahyani Tri V.S, Husna Amaliya Melati, Rahmat Rasmawan Program studi pendidikan kimia FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri

Lebih terperinci

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR EFFECTIVENESS THE USE OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA ISSN 2502-5872 M A T H L I N E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, d_novietasari@yahoo.com

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NURAISAH NIM F04210024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PMIPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 559-565 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Jambangan 3 dan SDN Jambangan 4. Jumlah subjek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci