PEMBELAJARAN DENGAN MODEL OSBORN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
|
|
- Surya Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PEMBELAJARAN DENGAN MODEL OSBORN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Ridla Rahmi Aulia, Nenden Ineu Herawati 1, Tita Mulyati 1 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru ridlarahmiaulia@rocketmail.com ABSTRAK Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus dimilliki setiap siswa agar siap menghadapi tantangan di abad ke-21 yang sangat kompetitif. Kemampuan tersebut diharapkan dapat dibentuk dan ditingkatkan melalui pembelajaran matematika. Namun demikian, pada kenyataannya dalam pembelajaran matematika di sekolah selama ini belum banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa adalah dengan menerapkan model Osborn. Proses kegiatan pembelajaran pada model Osborn akan memfasilitasi siswa untuk aktif mengemukakan pendapat dan berdiskusi sehingga dapat menanamkan kemampuan berpikir kritis sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Osborn. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SDN Sirnagalih tahun ajaran 2014/2015 dengan sampel penelitian yaitu kelas V-A sebagai kelompok eksperimen dan V-B sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes berpikir kritis matematis (pretest-posttest). Hasil analisis data kuantitatif terhadap uji gain ternormalisasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mampu menunjukkan peningkatan siswa sebesar 0,41 dan 0,21 dengan interpretasi sedang dan rendah. Hal tersebut diperkuat dengan perolehan kesimpulan berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu: 1) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Osborn; 2) Terdapat peningkatan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional; 3) Peningkatan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Osborn lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dengan demikian model Osborn merupakan model yang dapat meningkatkan siswa. Kata kunci: Berpikir Kritis Matematis, Osborn 1 Penulis Penanggung Jawab
2 Aulia, Herawati, Mulyati Pembelajaran dengan Model Osborn terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis THE LEARNING WITH OSBORN MODEL TO INCREASE STUDENT S MATHEMATIC CRITICAL THINKING SKILLS Ridla Rahmi Aulia, Nenden Ineu Herawati 1, Tita Mulyati 1 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru ridlarahmiaulia@rocketmail.com ABSTRACT The critical thinking skills are the ability to thinks mathematically high level that should be owned by every student in order to be ready to face the challenges of the highly competitive in the 21 st century. The capability is expected to be established and improved through learning mathematics. However, in reality in mathematics at school has not been widely provides the opportunity for students to improve their abilities. One of alternative learning that can be applied to teachers to improve students' critical thinking skills are by applying mathematical models of Osborn. The method used is quasi-experimental nonequivalent control group design. In this study, the population is all students SDN Sirnagalih academic year 2014/2015 with a sample of this research is class VA and VB as an experimental group as a control group. Instrument used in this study include mathematic critical thinking test (pretest - posttest). The quantentative data analysis to test the normalized gain of the experimental group and the control group were able to show the students' ability to think critically mathematical interpretations of 0.41 and 0.21 with medium and low. It is strengthened by the acquisition of a conclusion based on the results of hypothesis testing are: 1). There is an increase in mathematic critical thinking skills of students by using a Osborn model; 2). There is an increase in mathematic critical thinking skills of students by using conventional learning; 3). Increase mathematic critical thinking skills of students by using Osborn model better than students who received conventional learning. Those the Osborn model is a model that can enhance students' mathematical critical thinking skills. Keywords : Mathematic Critical Thinking, Osborn 2 Pada abad ke-21 ini, anak-anak harus menguasai keterampilan berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi selain berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan, tak terkecuali pada proses pembelajaran matematika yang merujuk pada kegiatan pemecahan masalah sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam konteks relevan pada kehidupan sehari-hari. Johnson (2010, hlm. 188) mengungkapkan bahwa Pemikiran kritis bukanlah sesuatu yang sulit dan esetoris yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki IQ berkategori genius. Sebaliknya berpikir kritis merupakan sesuatu yang dapat dilakukan semua orang. Berdasarkan pendapat Johnson tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis bukan hanya suatu kemampuan yang dibawa sejak lahir melainkan suatu kemampuan yang bisa dikembangkan. Ennis (dalam Kowiyah, 2012, hlm. 177) menyatakan bahwa Critical thinking is reasonable, reflective thinking that is focused on deciding what to believe or do. Lebih lanjut Abidin (2014, hlm. 182) menyatakan bahwa,
3 3 kompetensi berpikir kritis merupakan kemampuan mendayagunakan daya pikir dan daya nalar seseorang sehingga mampu mengkritisi berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya. Eggen dan Kauchak (2012, hlm. 119) mendefinisikan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan dan kecenderungan untuk membuat dan melakukan asesmen terhadap kesimpulan yang didasarkan pada bukti. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis pada prinsipnya tidak akan begitu saja menerima atau menolak sesuatu. Mereka akan mencermati dan mengevaluasi sebelum menentukan apakah mereka akan menerima atau menolak informasi tersebut. Adapun pengertian berpikir kritis matematis adalah berpikir kritis pada bidang ilmu matematis. Dengan demikian berpikir kritis matematis adalah proses berpikir kritis yang melibatkan pengetahuan matematika, penalaran matematika, dan pembuktian matematika. Kemampuan berpikir kritis memiliki beberapa indikator yang tediri dari lima kelompok besar sebagai titik tolak dalam pengambilan keputusan. Ennis (Yuniar dalam Mustofa, 2011, hlm.15) mengemukakan indikatorindikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut, dan mengatur strategi dan taktik. Melihat kondisi pembelajaran matematika saat ini, khususnya di tingkat sekolah dasar (SD) menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika di kelas masih kurang dalam mengembangkan aktivitas berpikir siswa. Pembelajaran yang terjadi selama ini masih bersifat konvensional. Dalam kegiatan pembelajaran konvensional guru menggunakan metode ekspositori dimana guru menjelaskan konsep dengan metode ceramah sedangkan siswa mendengarkan, mencatat, dan sedikit bertanya. Setelah dianggap mengerti dengan konsepnya, siswa diberikan contoh-contoh soal latihan berikut cara penyelesaiannya dan terakhir siswa diberikan evaluasi berdasarkan apa yang telah mereka peroleh dari contoh guru dan bersesuaian dengan contoh guru tersebut. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan, maka diperlukan model pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat menstimulus siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa adalah model Osborn. Model Osborn adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan teknik brainstorming atau curah pendapat. Teknik brainstorming merupakan perpaduan dari metode tanya jawab dan diskusi yang dipopulerkan oleh Alex F. Osborn dalam bukunya Applied imagination. Menurut Osborn (Hyde dalam Sugandi, 2013, hlm.30) mengartikan bahwa Brainstorming adalah suatu teknik yang dilakukan tiap kelompok untuk mencoba menemukan solusi dari suatu masalah dengan mengumpulkan ide-ide yang mucul secara spontan dari suatu masalah dari setiap anggota kelompok. Model Osborn memiliki enam tahapan dalam pembelajarannya yaitu tahap orientasi, analisis, hipotesis, pengeraman, sintesis, dan verifikasi (Susilawati, 2012, hlm.147). Berikut ini penjelasan keenam tahapan model Osborn. Tahap pertama dalam model Osborn adalah tahap orientasi (pemberian informasi dan motivasi). Pada tahap ini, guru menyajikan suatu permasalahan, beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik untuk menyumbangkan pemikirannya.
4 Aulia, Herawati, Mulyati Pembelajaran dengan Model Osborn terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Tahap kedua yaitu tahap analisis. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan. Peserta didik diundang untuk memberikan ide penyelesaian masalah sebanyak-banyaknya dan berdiskusi dengan kelompoknya. Tahap ketiga yaitu tahap hipotesis. Pada tahap ini semua ide penyelesaian masalah yang masuk ditampung dan diusahakan untuk tidak dikritik. Gagasan siswa dituliskan dalam kolom pendapat. Tahap keempat yaitu tahap pengeraman. Pada tahap ini siswa secara individual mencoba merumuskan pemecahan masalah. Semua rumusan pemecahan masalah dituliskan dan didiskusikan dengan anggota lainnya untuk menemukan solusi yang dianggap paling tepat. Tahap kelima yaitu tahap sintesis. Pada tahap ini guru membuat diskusi kelas. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Semua saran dan masukan peserta ditulis. Tahap keenam yaitu tahap verifikasi (penyepakatan). Pada tahap ini guru bersama-sama dengan siswa mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah puas maka diambil pemecahan masalah beserta argumennya yang dianggap paling tepat. METODE Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Namun sebelum mengunakan desain kuasi eksperimen, peneliti terlebih dahulu menggunakan pre experimental design pada desain pretest dan posttest sebuah kelompok (the one group pretest posttest design) untuk menjawab hipotesis kesatu dan kedua mengenai peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis di salah satu kelompok. Pada desain ini tidak ada kelompok pembanding, peneliti hanya membandingkan skor posttest dan skor pretest pada masing-masing kelompok. Desain selanjutnya yang digunakan setelah desain pre-eksperimen the one group pretest posttest design adalah menggunakan nonequivalent control group design. Nonequivalent control group design merupakan desain penelitian yang digunakan untuk menjawab hipotesis ketiga dalam penelitian ini. Desain ini digunakan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Osborn lebih baik jika dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Ruseffendi (2010, hlm. 52) mengemukakan bahwa Desain kelompok kontrol non-ekivalen tidak berbeda dengan desain kelompok pretespostes, kecuali mengenai pengelompokan subjek. Maksud dari pernyataan tersebut adalah pengelompokan subjek pada desain kelompok kontrol non-ekivalen tidak dikelompokan secara acak. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Gugus Enam, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Sampel dalam penelitian dipilih dua kelas dari kelas V. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dengan diberikan perlakuan menggunakan model Osborn dan kelas lainnya sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal tes yang mengukur kemampuan berpikir kritis matematis dalam bentuk uraian bebas yang menuntut siswa dapat menguraikan pemahamannya secara terbuka yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya dan lembar observasi yang berfungsi untuk menjaga konsistensi peneliti dalam menggunakan model Osborn dalam proses pembelajaran 4
5 5 Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistika parametrik dan non parametrik. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Tahap awal yang dilakukan terhadap kedua kelompok sampel adalah memberikan pretest dengan tujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebelum mendapatkan pembelajaran yang berbeda berdasarkan kelompoknya. Tahap selanjutnya yaitu masingmasing kelompok mendapatkan sembilan kali pembelajaran. Pada kelompok eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model Osborn, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Kegiatan selanjutnya yaitu masingmasing kelompok diberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui siswa setelah mendapatkan pembelajaran yang berbeda. Hasil analisis data pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Statistik Berpikir Kritis Matematis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pretest Eksperimen Pretest Kontrol Posttest Eksperimen Posttest Kontrol Descriptive Statistics N Min Max Mean Std. Dev 30 25,00 67,90 47,38 10, ,60 63,40 45,84 9, ,40 96,40 68,21 12, ,30 82,10 56,90 10,72 Selain melakukan analisis data pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka langkah selanjutnya yaitu menghitung gain ternormalisasi pada kedua kelompok. Hasil gain ternormalisasi didapatkan melalui pembagian antara selisish nilai posttest dan nilai pretest dengan selisih nilai maksimal dan nilai pretest. Hasil gain ternormalisasi ditujukan untuk mengetahui peningkatan siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis indeks gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Statistik Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Gain Ternormalisasi Eksperimen Gain Ternormalisasi Kontrol Descriptive Statistics N Min Max Mean Std. Dev 30 0,20 0,91 0,41 0, ,00 0,50 0,21 0,10 2. Analisis Data Penelitian a. Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum data pretest, data posttest dan gain ternormalisasi diuji hipotesis melalui uji perbedaan rerata. Data yang terkumpul terlebih dahulu harus diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji normalitas dimaksudkan dengan tujuan untuk mengetahui data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang variansya sama atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov karena data. Berdasarkan data hasil uji normalitas pretest kelompok eksperimen dengan signifikansi = 0,05, didapatkan hasil pretest Kolmogorov- Smirnov statistik 0,130, dengan df=30 dan signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,200. Uji Kolmogorov-Smirnov statistik 0,120 pada kelompok kontrol dengan df = 30 dan signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,200. Nilai signifiknasi pretest kelompok
6 Aulia, Herawati, Mulyati Pembelajaran dengan Model Osborn terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena nilai signifikansi kedua kelompok lebih besar dari 0,05 ( 0,05). Hasil uji normalitas posttest kelompok eksperimen dengan signifikansi = 0,05, didapatkan hasil posttest Kolmogorov-Smirnov statistik 0,110, dengan df=30 dan signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,200. Uji Kolmogorov- Smirnov statistik 0,095 pada kelompok kontrol dengan df = 30 dan signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,200. Nilai signifikasi posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal tersebut karena nilai signifikasni kedua kelompok lebih besar dari 0,05 ( 0,05). Hasil uji normalitas gain ternormalisasi kelompok eksperimen didapatkan hasil gain ternormalisasi Kolmogorov-Smirnov statistik 0,182, dengan df=30 dan signifikansi 0,05, yaitu 0,012. Kolmogorov-Smirnov statistik gain ternormalisasi kelompok kontrol 0,085, dengan df=30 dan signifikansi 0,05, yaitu 0,200. Nilai signifikasi gain ternormalisasi kelompok eksperimen menunjukkan data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan data berasal dari populasi yang bersidtribusi normal. Uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variance sama. Digunakan taraf signifikansi 0,05. Uji homogenitas pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji-f (Levene s test) diperoleh hasil signifikansi kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebesar 0,605 (homogen). uji homogenitas postest kelompok eksperimen dan kontrol berpikir kritis matematis siswa sebesar 0,535. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua data baik pretest maupun posttest berasal dari populasi yang memiliki variance yang sama (homogen) karena nilai signifikansi lebih dari 0,05. b. Pengujian Hipotesis Uji perbedaan rerata bertujuan untuk menguji hipotesis dalam membuktikan bahwa kemampuan awal siswa mengenai kemampuan berpikir kritis matematis itu sama, maka dilakukan uji rerata dalam bentuk two tailed. Pengujian yang digunakan adalah uji t (t-test Sample Independent) dengan asumsi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Hasil tersebut menunjukan bahwa 0,556 0,05 sehingga H o diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diberikan peelakuan megalami perbedaan, maka dillakukan uji rerata dalam bentuk two tailed. Pengujian yang digunakan adalah uji t (t-test Sample Independent) dengan asumsi data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,00 0,05 sehingga H o ditolak, yaitu terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Uji hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada kelompok eksperimen. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan data gain ternormalisasi kelompok eksperimen pada uji-t satu sampel (one sample t-test). Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rerata dengan uji-t satu sampel (one sample t-test) diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Artinya terdapat peningkatan kemampuan 6
7 7 berpikir kritis matematis siswa menggunakan model Osborn. Uji hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada kelompok kontrol. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan data gain ternormalisasi kelompok kontrol pada uji-t satu sampel (one sample t-test). Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rerata dengan uji-t satu sampel (one sample t-test) diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional. Uji hipotesis untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga dilakukan untuk membuktikan bahwa peningkatan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Osborn lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan data gain ternormalisasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan rerata uji Mann-Whitney karena data gain berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal dengan nilai signifikansi satu pihak (I-tailed). Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rerata gain ternormalisasi menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi dua pihak (2- tailed) perbedaan rerata gain ternormalisasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,000. Untuk pengujian menggunakan uji hipotesis one tailed, maka nilai p-value (sig.2-tailed) harus dibagi dua menjadi Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,000 < 0,05 sehingga H a diterima, yaitu peningkatan siswa yang pembelajarannya menggunakan model Osborn lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. 3. Pembahasan Terdapat beberapa kelemahan penggunaan model Osborn terhadap pembelajaran di kelompok eksperimen berdasarkan analisis lembar observasi, yaitu: a. Dalam menerapkan keenam tahapan dalam model Osborn memerlukan persiapan yang cukup matang terutama dalam hal pengaturan waktu. Terkadang pada setiap tahapan pembelajaran tidak terlaksana dengan maksimal karena siswa menghabiskan waktu terlalu lama pada tahapan sebelumnya. b. Kelemahan lainnya yang terjadi adalah penerapan model Osborn menuntut setiap siswa memberikan pendapatnya pada setiap permasalahan yang diberikan. Terkadang ada siswa yang memberikan pendapat yang sama dan tidak mau memikirkan pendapatnya sendiri. Beberapa siswa terlihat berdiam diri ketika guru mengarahkan siswa untuk menuliskan pendapatnya Penggunaan model Osborn dalam pengaplikasiannya juga memiliki beberapa kelebihan, yaitu diantaranya: a. Dalam pembelajaran dengan model Osborn, siswa belajar menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan media pembelajaran berupa gambargambar bangun datar. Sehingga siswa tidak terpaku pada penjelasan guru dan hanya mengerjakan soal latihan saja, melainkan mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka. Penggunaan media pembelajaran membantu siswa memahami materi sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun datar.
8 Aulia, Herawati, Mulyati Pembelajaran dengan Model Osborn terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis b. Dalam pembelajaran dengan model Osborn, siswa menemukan konsep sendiri serta menjalin hubungan antara sesama siswa dan guru sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Dengan kata lain, interaksi sosial yang terjalin di dalam kelas dapat membuat para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa interaksi sosial yang di-setting dalam pembelajaran kelompok di kelas memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan meningkatkan konsep, penalaran logis dan berpikir kritis serta pengambilan keputusan. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Vygotsky (dalam Trianto, 2009, hlm. 38) fungsi sosial sangat penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk pengembangan konsep, penalaran logis, dan pengambilan keputusan. Dimana, fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya akan muncul dalam percakapan dan kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu. c. Dalam model Osborn ini, siswa akan lebih banyak berdiskusi, baik saat melakukan diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas, sehingga akan lebih banyak ide yang dikeluarkan siswa. Proses pembelajaran seperti ini akan memudahkan siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya yang pada akhirnya mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya karena siswa tidak diarahkan untuk menerima atau menolak suatu pendapat atau pernyataan begitu saja melainkan mengaktifkan daya pikir dan daya nalarnya. Hal ini sejalan dengan seseorang yang sudah memiliki kemampuan berpikir kritis yang pada dasarnya adalah orang yang tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Abidin (2014, hlm. 182) yang menyatakan bahwa, kompetensi berpikir kritis merupakan kemampuan mendayagunakan daya pikir dan daya nalar seseorang sehingga mampu mengkritisi berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya. d. Dalam pembelajaran dengan model Osborn, suasana demokrasi dan disiplin bisa dikembangkan. Hal tersebut karena pada saat menentukan kesimpulan akhir dilakukan dengan pemungutan suara dari para anggota kelompok Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Matematis 0 Eksperimen Kontrol Pretest Posttest Berdasarkan diagram batang di atas, dapat dilihat kenaikan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 20,83 sedangkan kenaikan kemampuan berpikir kritis matematis pada kelompok kontrol yaitu 11,06. Lebih lanjut, peningkatan siswa secara signifikan dilihat berdasarkan uji gain ternormalisasi, didapatkan hasil perhitungan pada kelompok eksperimen sebesar 0,41 yaitu berada pada taraf interpretasi peningkatan sedang, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan kemampuan beprikir matematis siswa yaitu sebesar 0,21 yaitu berada pada taraf interpretasi peningkatan sedang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut: 8
9 9 1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model Osborn. 2. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional 3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pembelajaran matematika menggunakan model Osborn lebih baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum Bandung: Refika Aditama. Eggen, P. & Kauchak, D. (2012). Strategi dan model pembelajaran. Jakarta: Indeks. Johnson, E. (2010). Contextual teaching learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikan dan bermakna. Penerjemah: Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa. kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Ruseffendi, E. T. (2010) Dasar-dasar penelitian dan bidang non-eksakta lainnya. Bandung: Tarsito. Sugandi, M. (2013). Penerapan model pembelajaran Osborn untuk meningkatkan literasi dan disposisi matematis siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Susilawati, W. (2012). Belajar dan pembelajaran matematika. Bandung: Insan Mandiri. Trianto (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Kowiyah (2012). Kemampuan berpikir kritis. Jurnal Pendidikan Dasar; 3 (5), hlm Mustofa, I. (2011). Penerapan model Osborn untuk meningkatkan
MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 1 MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Ramdiarti Zulaika, Dudung Priatna 1, Titing Rohayati 1 Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Srinani, Rd. Deti Rostika 2, Didin Syahruddin 3 Program S- Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA
PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA Siti Nurjanah, Entang Kartika 1, Tita Mulyati 2 PROGRAM STUDI PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBeny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung
PENGGUNAAN STRATEGI ACTIVE LEARNING MELALUI TEKNIK GROUP-TO-GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING
Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm. 58-64 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Eka Senjayawati
Lebih terperinciMODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
MODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Fitri Nurhidayanti, Yeni Yuniarti 1 Program Studi PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia. Email:
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Nurul Aeni 1, Deti Rostika 2, Nenden
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Usep Suwanjal SMK Negeri 1 Menggala Tulang Bawang Email : usep.suwanjal@gmail.com Abstract Critical thinking
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
ISSN 2502-5872 M A T H L I N E MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Luthfiyati Nurafifah [1], Elah Nurlaelah [2], Dian Usdiyana [3] 1 Universitas Wiralodra,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF
Nahor Murani Hutapea Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, e-mail: nahor_hutapea@yahoo.com Abstrak. Kemampuan komunikasi matematis (KKM) belum berkembang secara baik, diperkirakan dapat
Lebih terperinciDidaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Hani Handayani, M.Pd STKIP Subang Han.handayani1989@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA
ISSN 2502-5872 M A T H L I N E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, d_novietasari@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Halimatus Sa diyah 1, Sofia Edriati 2, Lita
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Tajudin Akbar 1), Komariah 2), Ardiyanto
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING
Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 604-610 IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
Lebih terperinciDarussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.
Jurnal 8 Biotik, Rahmatan ISSN: 2337-9812, Vol. 4, No. 1, Ed. April 2016, Hal. 8-14 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP PENCEMARAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI
PENERAPAN MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Cicabe Kecamatan Mandalajati Kota Bandung) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA
PENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG Dini Yulian 1, Niniwati 1, Edrizon 1 1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS LEARNING WITH CONTEXTUAL APPROACH USING FOCUSKY SOFTWARE TO INCREASE
Lebih terperinciP2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING Wahyu Setiawan kakwahyu3@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi ABSTRAK Kemampuan
Lebih terperinciJurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016
PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 5 KUNINGAN Santi Sridamayanti, M. Irfan Habibi, Zuli Nureni. STKIP Muhammadiyah Kuningan Santi0109yanti@gmail.com
Lebih terperinciGambar 3.1. Nonequivalent Groups Pretest-Posttets
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen kuasi, karena penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Anita Susanti Lubis*, Melisa**,
Lebih terperinciMETODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Fitri Rosyanti¹, Komariah², Entang Kartika³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS
PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS Yuniawatika Ni Luh Sakinah Nuraeni Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5 Malang Email: yuniawatika.fip@um.ac.id
Lebih terperinci1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015
1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015 PENINGKATAN KEMEMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER Rangga Febrian 1, Komariah 2, Susilowati 3.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Tutit Sarimanah SMP Negeri 1 Cianjur tutitsarimanah@yahoo.com ABSTRAK Kemampuan berpikir kritis matematik penting
Lebih terperinciGERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X
PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT
Lebih terperinciPENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR
Journal of EST, Volume 2 Nomor 2 Agustus 2016 hal. 91-97 91 p-issn: 2460-1497 e-issn: 2477-3840 PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Orien Ratna Wuri, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK Ayu Sekar Rini 1, Haninda Bharata 2, Sri Hastuti Noer 2 ayusekarrini49@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPenggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS The Use Of Cooperative Learning Model Think Pair Share
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP Yumi Sarassanti 1, Sufyani Prabawanto 2, Endang Cahya MA 3 1 Pendidikan Matematika, STKIP Melawi 2,3
Lebih terperinciReskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR EFFECTIVENESS THE USE OF COOPERATIVE
Lebih terperinciNego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract
PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT- OREOVOCZ DALAM PENINGKATAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL MATEMATIS (PAM) SISWA Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciAsmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015 Penerapan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Program Microsoft Excel dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Noviana Laksmi 1, Nurhanurawati 2, Rini Asnawati 2 novianalaksmi@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN JURNAL
Lebih terperinciABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 30 SIJUNJUNG Juli Nasrianti 1, Sofia Edriati 2, Ainil
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciAnggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMPN
Lebih terperinciPembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 2 No. 1, hal. 35-40, Maret 2016 Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
PYTHAGORAS, 6(2): 94-99 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Andy Sapta Dosen Matematika, STMIK Royal, Kisaran, Sumatera
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam
18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
Lebih terperinciABSTRACT. Key word : comprehension of mathematic concept, actively better knowledge
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN Yolian Widya Ningsih *), Atus Amadi Putra
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP Oleh: Rizki (1) Darhim (2) ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan
Lebih terperinci84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017
84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017 Abstrak KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Arini Alhaq 1, Rini Asnawati 2, Sugeng Sutiarso 2 arini.alhaq@rocketmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Ratih Purnama Ningsih 1, Rahmi
Lebih terperinciABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MNEMONIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN SUKAMANAH SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015 (The Influence
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI Eki Melia Fitri 1, Anny Sovia 2, Hamdunah 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON ASEP GUNAWAN Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hani Ervina Pansa 1, Haninda Bharata 2, M.Coesamin 2 hani.pansa@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciHemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 5 PEKANBARU Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Yeni Setiawan 1, Zulfitri
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Erlis Wijayanti 1, Sri Hastuti Noer 2, Rini Asnawati 2 Erlis_wijayanti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA Universitas Muhammadiyah Makassar rizal.usman@unismuh.ac.id Abstract This research is motivated by the results
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG Oleh: Roji Sandra*, Sefna Rismen**, Lita Lovia** *)Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
Lebih terperinciSiska Ryane Muslim Program Pascasarjana Universitas Terbuka Graduate Studies Program Indonesia Open University ABSTRAK
Pengaruh Penggunaan Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMK Di Kota Tasikmalaya
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT Laili Fauziah Sufi 1, Haninda Bharata 2, Rini Asnawati 2 Laili_zia@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciModel Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray Efektivitasnya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Fitria Ulva Syafrida 1), Sofia Edriati 2), Ainil Mardiyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung yang berada di kelas reguler yaitu yang bukan merupakan kelas unggulan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Wahyu Sukesi 1, Arnelis Djalil, Nurhanurawati Suche_9@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo
20 Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Palopo Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa The Influence of Instructional Model
Lebih terperinciPENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP
1 E-Journal Pendidikan IPA Edisi... PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL BAMBOO DANCING TYPE ON
Lebih terperinciTabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Nike Yulia Permatasari, Khairudin, Eril Syahmaidi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 Vivi Yuliandari 1, Anny Sovia 2, Rina Febriana 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Aan Pirta Wijaya 1, Arnelis Djalil 2, M. Coesamin 2 aan_pirtawijaya@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pendekatan pembelajaran MEAs terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Berdasarkan pertimbangan bahwa kelas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 13 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Cici Edrawati *),
Lebih terperinci