BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, penyakit jantung, kecemasan, depresi, gangguan kognitif dan sindrom
|
|
- Hendra Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres merupakan suatu respon yang timbul akibat ketidakmampuan individu untuk menerima beban fisik dan psikologik yang melebihi batas kemampuannya (Riley, 1981). Stres dapat dialami setiap individu yang apabila tidak ditangani dalam jangka panjang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, kecemasan, depresi, gangguan kognitif dan sindrom kelelahan kronis (Vinod and Shivakumar, 2012). Selama kondisi stres, terjadi peningkatan kebutuhan energi di dalam tubuh organisme yang menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas (Kenjale et al., 2007). Radikal bebas berlebih dapat memicu ketidakseimbangan dengan antioksidan di dalam tubuh yang mana kondisi ini disebut dengan stres oksidatif (Birben et al., 2012). Stres oksidatif dapat menggangu keseimbangan homeostasis dan allostasis yang berdampak pada terganggunya seluruh sistem di dalam tubuh, termasuk sistem pertahanan tubuh untuk melawan stres itu sendiri. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan fisik berlebih yang berakibat pada terjadinya penurunan kinerja fisik dan mental individu yang mengalami stres. Individu yang mengalami stres dapat mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini salah satunya dengan penambahan asupan mikronutrien berupa adaptogen (Vinod and Shivakumar, 2012). 1
2 2 Adaptogen merupakan istilah untuk suatu bahan yang dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stres. Secara empiris adaptogen banyak digunakan dalam bentuk tonik yang diberikan untuk meningkatkan vitalitas tubuh selama atau setelah masa pemulihan penyakit dan ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan hidup. Terdapat satu teori dari Dardymov dan Kirkorian yang menyatakan bahwa aktivitas adaptogenik dari suatu senyawa berkaitan erat dengan adanya aktivitas antioksidan dari senyawa tersebut (Vinod and Shivakumar, 2012). Hal ini dikarenakan aktivitas antioksidan dapat menangkal radikal bebas seperti radikal anion superoksida, radikal hidroksil dan hidrogen peroksida yang dihasilkan selama stres terjadi (Mehta et al., 2012). Beberapa tumbuhan yang telah diketahui memiliki aktivitas adaptogenik antara lain Gingseng (Panax gingseng) dan Schisandra (Schizandra chinensis) (Deepak et al., 2003; Alexander et al., 2007). Kedua tumbuhan ini diketahui pula memiliki aktivitas antioksidan (Ji Bak et al., 2012; Di Hu et al., 2012). Berdasarkan hal ini maka terdapat kemungkinan adanya keterkaitan antara aktivitas antioksidan yang dimiliki suatu tumbuhan dengan potensi adaptogeniknya. Berdasarkan penelitan yang dilakukan Habbu et al. (2010) membuktikan bahwa pada pengujian aktivitas adaptogenik ekstrak etanol akar tumbuhan elephant creeper (Argyreia speciosa) diketahui memiliki aktivitas adaptogenik dan memiliki kemampuan penangkapan radikal bebas DPPH dengan nilai IC 50 sebesar 36,54 µg/ml. Hasil ini dapat dijadikan acuan bahwa terdapat hubungan
3 3 antara aktivitas adaptogenik dengan aktivitas antioksidan sehingga penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan keduanya sangat diperlukan. Ziziphus mauritiana atau di Indonesia umumnya dikenal dengan bidara, merupakan tumbuhan yang memiliki khasiat pengobatan. Tumbuhan ini telah dilaporkan memiliki beberapa aktivitas diantaranya sebagai antikanker, antiobesitas, dan antioksidan (Mishra et al., 2011; Bhatia et al., 2010; Perumal et al., 2012). Aktivitas antioksidan dari Z. mauritiana telah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Abalaka et al. (2011), melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Z. mauritiana memiliki aktivitas penangkapan radikal DPPH dengan nilai IC 50 masing-masing sebesar 101,02 µg/ml yang dibandingkan dengan standar asam askorbat dengan nilai IC 50 sebesar 78,12 µg/ml. Perumal et al. (2012), melaporkan bahwa ekstrak metanol daun dan kulit batang Z. mauritiana memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH dengan nilai IC 50 masing-masing sebesar 21,40± 0,15 μg/ml dan 20,09 ± 0,19 μg/ml serta dibandingkan dengan standar BHT yang memiliki nilai IC 50 sebesar 18,50 ± 0,19 μg/ml. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2012), ekstrak etanol kulit batang Z. mauritiana memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH dengan nilai IC 50 sebesar 27,47 μg/ml dibandingkan dengan standar asam askorbat yang memiliki nilai IC 50 sebesar 18,63 ± 0,19 μg/ml. Aktivitas antioksidan yang dimiliki Z. mauritiana membuat tumbuhan ini diduga memiliki potensi sebagai adaptogenik. Selain itu, secara empiris tumbuhan Z. mauritiana diketahui dapat digunakan sebagai tonik (Gaur and Sharma, 2013). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa ekstrak kulit batang
4 4 Z.mauritiana memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dibandingkan dengan ekstrak daun dilihat dari indikator nilai IC 50. Hal ini kemungkinan membuat ekstrak kulit batang dari Z. mauritiana lebih berpotensi memiliki aktivitas adaptogenik dibandingkan dengan ekstrak daun. Selain itu, ekstrak metanol kulit batang Z. mauritiana diketahui lebih berpotensi memiliki aktivitas antioksidan dibandingkan dengan ekstrak etanol. Sehingga ekstrak metanol kemungkinan lebih berpotensi memiliki aktivitas adaptogenik dibandingkan dengan ekstrak etanol. Akan tetapi, penggunaan metanol kurang aman digunakan untuk pengujian aktivitas secara in vivo, karena metanol dapat meninggalkan residu yang dapat dimetabolisme dalam tubuh menjadi asam format yang sifatnya sangat toksik (Liesivuori and Sovalainen, 1991). Sehingga penggunaan pelarut yang lebih aman dalam proses ekstraksi dijadikan pertimbangan untuk pengujian aktivitas adaptogenik yang akan dilakukan secara in vivo dan salah satu pelarut yang dapat digunakan adalah etanol. Z. mauritiana telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan (Perumal et al., 2012; Rahman, 2012). Akan tetapi, hasil penelitan tersebut belum cukup dijadikan data pendukung mengenai aktivitas antioksidan dari Z. mauritiana karena terdapat anggapan bahwa perbedaan kondisi lingkungan tempat tumbuh dapat menyebabkan perbedaan jenis dan jumlah metabolit sekunder yang terkandung dalam suatu tanaman (Kardono, 2003). Sehingga pada penelitian ini dilakukan uji konfirmasi mengenai aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang Z. mauritiana dengan metode yang dapat diadaptasi dari penelitan-penelitian sebelumnya.
5 5 Pengujian aktivitas adaptogenik dapat dilakukan salah satunya dengan metode swimming endurance test. Pengamatan terhadap aktivitas renang umumnya lebih banyak digunakan dibandingkan dengan pengamatan aktivitas lain, misalnya aktivitas treadmill. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan selama berenang jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan treadmill sehingga dapat mempelajari perubahan fisiologis dan kapasitas organisme dalam merespon stres lebih baik (Kothiyal and Ratan, 2011). Selain itu, aktivitas renang diketahui dapat menimbulkan stres oksidatif pada hewan uji (Habbu et al., 2010; Vinod and Shivakumar, 2012). Oleh karena itu, pengujian dengan aktivitas renang dapat digunakan sebagai permodelan untuk pengujian adaptogenik yang melibatkan stres oksidatif di dalamnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas adaptogenik dari ekstrak etanol kulit batang Ziziphus mauritiana dengan metode swimming endurance test secara in vivo pada mencit galur Balb/C. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana aktivitas adaptogenik ekstrak etanol kulit batang bidara (Z. mauritiana)? Bagaimana hubungan aktivitas adaptogenik dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang bidara (Z. mauritiana)?
6 6 1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui aktivitas adaptogenik dari ekstrak etanol kulit batang bidara (Z. mauritiana) Mengetahui hubungan aktivitas adaptogenik dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang bidara (Z. mauritiana) 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah membuktikan aktivitas adaptogenik dari tumbuhan Z. mauritiana yang secara empiris sudah dimanfaatkan sebagai tonik sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menghubungkan keterkaitan antara hubungan aktivitas adaptogen dan aktivitas antioksidan yang dimiliki tumbuhan Z. mauritiana sehingga dapat dimanfaatkan sebagai landasan atau referensi untuk pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam tubuh yang disebut dengan stressor (Chrousos, 2009). Selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres merupakan suatu respon yang timbul ketika keadaan homeostasis individu terganggu akibat terpapar oleh suatu beban yang berasal dari luar maupun dalam tubuh yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk atau Ziziphus rotundifolia Lamk. Atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ziziphus mauritiana Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk atau Ziziphus rotundifolia Lamk. Atau Ziziphus jujuba Auct. non Lamk. dikenal dengan berbagai nama di beberapa daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik normal dalam tubuh yang secara potensial dapat menyebabkan kerusakan (Benzei and Strain,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bidara yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana Lam. dikenal dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) Bidara yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana Lam. dikenal dengan beberapa nama daerah yaitu Widara (Jawa, Sunda), Rangga (Bima), Kalangga
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ADAPTOGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA
UJI AKTIVITAS ADAPTOGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) DENGAN METODE SWIMMING ENDURANCE TEST PADA MENCIT GALUR BALB/C Samirana, P. O. 1, Putra, P. A. S. 1, Leliqia,
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ADAPTOGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA
UJI AKTIVITAS ADAPTOGENIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) DENGAN METODE SWIMMING ENDURANCE TEST PADA MENCIT GALUR BALB/C Skripsi PUTU ARI SETYADI PUTRA 1108505025
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan pola hidup serta terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan pada persoalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi ini memicu terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini rimpang jahe merah dan buah mengkudu yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol menghasilkan rendemen ekstrak masing-masing 9,44 % dan 17,02 %.
Lebih terperinciUJI PENANGKAPAN RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRIHIDRAZIL DAN PROFIL BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.
UJI PENANGKAPAN RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRIHIDRAZIL DAN PROFIL BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) Samirana, P. O. 1, Putra, P. A. S. 1, Leliqia, N. P.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sejak peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri keberadaannya. Dewasa ini, banyak penyebab penyebab yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses penuaan adalah tahapan alamiah seluruh mahluk hidup atau organisme. Proses ini sebenarnya merupakan hal normal yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron tidak berpasangan. Radikal bebas memiliki sifat yang reaktif sehingga cenderung bereaksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit yang sering dialami adalah diare. Penyakit diare merupakan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan fisik yang dilakukan dengan teratur dapat mencegah penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, obesitas, depresi, diabetes dan osteoporosis (Daniel et al, 2010).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan hal yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan menurut data WHO tahun 2011, jumlah perokok Indonesia mencapai 33% dari total jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya dan merupakan suatu kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat kematian akibat berbagai macam penyakit seperti serangan jantung, angina, gagal jantung, stroke, penuaan, kerusakan otak, penyakit ginjal, katarak,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu alternatif pengobatan, baik untuk pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring bertambahnya usia, daya fungsi makhluk hidup akan menurun secara progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada beberapa faktor yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang radikal bebas dan antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diawali oleh adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan, manusia menghabiskan sebagian besar waktu sadar mereka (kurang lebih 85-90%) untuk beraktivitas (Gibney et al., 2009). Menurut World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan flora yang sangat beragam, salah satunya kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat menggunakan tanaman obat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan lainnya. Penyakit ini telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lipida merupakan salah satu unsur utama dalam makanan yang berkontribusi terhadap rasa lezat dan aroma sedap pada makanan. Lipida pada makanan digolongkan atas lipida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikal bebas adalah suatu molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada kulit orbital terluarnya. Radikal bebas dibentuk lewat reaksi
Lebih terperinciJURNAL FARMASI UDAYANA
JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1-100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI JURNAL FARMASI UDAYANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kanker merupakan suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan sel yang tidak terkendali secara normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh dan dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan molekul yang dibutuhkan oleh organisme aerob karena memberikan energi pada proses metabolisme dan respirasi, namun pada kondisi tertentu keberadaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini di jaman yang sudah modern terdapat berbagai macam jenis makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Rasa manis tentunya menjadi faktor utama yang disukai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena dapat mempengaruhi seluruh aktivitas tubuh. Berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, jantung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak berpasangan menyebabkan spesies tersebut sangat reaktif (Fessenden dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan radikal bebas dalam jumlah yang banyak merupakan permasalahan bagi kesehatan tubuh manusia karena atom atau gugus atomnya memiliki satu atau lebih elektron
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makhluk hidup atau organisme akan sampai pada proses menjadi tua secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila datangnya tepat waktu. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian dari tanaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ivo Hofia Nasren, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, penyebab kematian di Indonesia telah mengalami suatu pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, misalnya saja penyakit degeneratif. Penyakit
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Berbagai
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari sinar matahari. Salah satunya adalah untuk meningkatkan suplai vitamin D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman memiliki dua jenis senyawa metabolit, yaitu metabolit primer dan sekunder. Jenis jenis metabolit sekunder yang dihasilkan seperti alkaloid, flavonoid, steroid,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi diperkirakan telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global. Prevalensi penyakit
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, tingkat kematian akibat penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis dan lain-lain mengalami peningkatan cukup signifikan di dunia.
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAI\I. (1) senyawa-senyawa yang bersifat lafuogogue (dapat menstimulir produksi
BAB I PENDAHULUAI\I 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan kekayaan hayati terbesar kedua setelah Brazil. Diperkirakan sekitar 30.000 jenis tumbuhan ditemukan di dalam hutan Indonesia dan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas
Lebih terperincihepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol
BAB 1 PENDAHULUAN Demam merupakan suatu gejala adanya gangguan kesehatan, terjadi kelainan pada sistem pengaturan suhu tubuh, sehingga suhu tubuh meningkat melebihi batas normal. Peningkatan suhu tubuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan antara kandungan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia. Secara alami tubuh menghasilkan
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia terletak di daerah tropis dan sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Zat Ekstraktif Mindi Kadar ekstrak pohon mindi beragam berdasarkan bagian pohon dan jenis pelarut. Berdasarkan bagian, daun menghasilkan kadar ekstrak tertinggi yaitu
Lebih terperinciAktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN
Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M.0304067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antioksidan memiliki arti penting bagi tubuh manusia,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)
IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Kulit buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran atau polusi merupakan perubahan yang tidak dikehendaki yang meliputi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Pencemaran banyak mengarah kepada pembuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi prima adalah modal yang penting dalam menjalani
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan atau kondisi prima adalah modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi sebagai penyebab kematian di dunia, khususnya di negara-negara berkembang (Anderson et al., 2001;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latihan fisik secara teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan termasuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, osteoporosis, dan penyakit diabetes (Senturk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Abad 20 merupakan era dimana teknologi berkembang sangat pesat yang disebut pula sebagai era digital. Kemajuan teknologi membuat perubahan besar bagi peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan Indonesia sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dalam banyak hal, di antaranya adalah sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, tuntutan terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang banyak diminati konsumen
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antioksidan dan antibakteri alami yang bersumber dari tanaman (Andlauer dan Frust,1998),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di dalam tubuh dan terlibat hampir pada semua proses biologis mahluk hidup. Senyawa radikal bebas mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, tuntutan terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang banyak diminati konsumen
Lebih terperinciABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya abnormalitas kadar lipid yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau kombinasi dari kadar kolesterol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat dihambat (Suhartono,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaginella merupakan salah satu tumbuhan paku yang dapat digunakan sebagai tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung flavonoid yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bahan alam berkhasiat obat yang banyak diteliti manfaatnya adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray]. Tanaman kembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka tingkat pemahaman individu terhadap persoalan dirinya juga semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi maka tingkat pemahaman individu terhadap persoalan dirinya juga semakin meningkat. Khusus pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) sampai saat ini masih menjadi suatu masalah, baik di negara maju maupun negara berkembang dan merupakan penyebab kematian nomor satu
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. xvii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Ubi jalar ungu... 4 Gambar 2. Struktur DPPH... 8 Gambar 3. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan... 10 Gambar 4. Formulasi lipstik ubi jalar ungu... 21 Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan, ketahanan dan koordinasi (de
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai penyakit dalam tubuh disebabkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul berbasis oksigen atau nitrogen dengan elektron tidak berpasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Meningkatnya kesejahteraan dan perubahan gaya hidup masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada kesehatan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan mengalami proses penuaan. Proses penuaan merupakan bagian dari siklus hidup yang normal bila datangnya tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini angka kejadian penyakit kanker dan penyakit degeneratif semakin meningkat. Salah satu penyebab terjadinya kanker adalah karena kerusakan DNA akibat adanya
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Api-api (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) Pohon api-api (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) merupakan tumbuhan sejati yang hidup di kawasan mangrove. Morfologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak digunakan di dunia. Glifosat (N-phosphonomethyl-glycine) digunakan untuk mengontrol gulma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang dikaruniai keindahan alam dan keanekaragaman hayati.berbagai jenis tanaman hidup di tanah Indonesia dengan keelokkan dan ciri masing-masing.dari
Lebih terperinciHASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati
6 konsentrasi yang digunakan. Nilai x yang diperoleh merupakan konsentrasi larutan yang menyebabkan kematian terhadap 50% larva udang. Ekstrak dinyatakan aktif apabila nilai LC50 lebih kecil dai 1000 μg/ml.
Lebih terperinciAktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)
Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) OLEH : S. A n d h i J u s u p, d r, M. K e s S e t y o S r i R a h a r j o, d r. M K e s F A K U L T A S K E D O K T E R A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia dibandingkan dengan jabatan, kekuasaan ataupun kekayaan. Tanpa kesehatan yang optimal, semuanya akan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh akan menyebabkan reaksi berantai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati. Letak Indonesia yang dilewati oleh garis katulistiwa berpengaruh langsung terhadap kekayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup suatu organisme. Setiap obat pada dasarnya merupakan racun, tergantung dosis dan cara pemberian, karena dosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan fisik secara teratur mempunyai efek yang baik terutama mencegah obesitas, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, dan osteoporosis (Thirumalai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di Indonesia. Jumlah perokok di seluruh dunia saat ini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi. 1 Penyakit ini banyak ditemukan di negara berkembang dan menular melalui makanan atau
Lebih terperincistatistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart
BAB 1 PENDAHULUAN Obesitas berasal dari bahasa Latin yaitu obesus yang berarti gemuk. Obesitas atau yang lebih dikenal dengan kegemukan adalah kondisi dimana terjadi peningkatan berat badan melebihi batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker penyebab kematian di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara di Amerika pada tahun
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kapasitas antioksidan, Total fenol, Buah mengkudu, Fermentasi
ABSTRAK Penelitian tentang pengujian kapasitas antioksidan dan kadar fenolik total buah mengkudu terfermentasi telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan kapasitas antioksidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual di pasaran. Menurut Badan Standar Nasional (1998), minuman isotonik merupakan salah satu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. Penyakit tersebut terkadang sulit disembuhkan dan mempunyai angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol karena adanya perubahan abnormal dari gen yang berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasarngan pada orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat meningkat di Indonesia, bahkan beberapa bahan alam telah diproduksi dalam skala besar. Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup remaja yang telah digemari oleh masyarakat yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada organ hati
Lebih terperinci