BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang kemudian dipersempit menjadi sebuah bank umum syariah terpilih yang menjadi objek dalam penelitian ini. Objek penelitian terpilih tersebut adalah Bank Syariah Mandiri (BSM). Objek ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan. III.1.1 Sejarah Singkat Pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun , industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa yang menyebabkan pemerintah mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan penggabungan (merger) dengan beberapa bank lain. Disaat yang bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank, yaitu: Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo, yang kemudian menjadi bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli Kebijakan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru PT Bank Susila Bakti (BSB). 39

2 Sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut, Bank Mandiri ingin mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Dengan adanya pemberlakukan undang-undang tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Setelah melalui proses, perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999 pada 25 Oktober Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, Bank Indonesia menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Setelah itu pada hari senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai salah satu Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia. III.1.2 Profil Perusahaan Gambar 3.1 Logo Bank Syariah Mandiri 40

3 Nama: PT Bank Syariah Mandiri Alamat: Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta Indonesia Telepon: (62-21) , (Hunting) Faksimili: (62-21) Situs Web: Tanggal Berdiri: 25 Oktober 1999 Tanggal Beroperasi: 1 November 1999 Modal Dasar: Modal Disetor: Kantor Layanan: Rp ,- Rp ,- 630 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia Jumlah jaringan ATM BSM: 598 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 8,993, ATM Bersama 33,558 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 23,477 unit, EDC BCA 121,743 unit, ATM BCA 8,350 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7,435 unit. Jumlah Karyawan: orang (Per November 2011) B. Kepemilikan Saham 1. PT Bank Mandiri lembar saham (99,999999%) (Persero)Tbk.: 41

4 2. PT Mandiri Sekuritas: 1 lembar saham (0,000001%). III.1.3 Produk-produk 1. Pembiayaan Consumer A. BSM Implan BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok). B. Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan kedokteran. C. Pembiayaan Edukasi BSM Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah. D. Pembiayaan Dana Berputar Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. 42

5 E. Pembiayaan Kepada Pensiunan Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensuinan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang digunakan adalah akad murabahah atau ijarah. F. Pembiayaan Umrah Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya dengan akad ijarah. G. Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya Penyaluran pembiayaan kepada/melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan. H. Pembiayaan Griya BSM Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah. 43

6 I. Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH. J. BSM Customer Network Financing BSM Customer Network Financing selanjutnya disebut BSM- CNF adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan bank. K. Pembiayaan Griya BSM Optima Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal (konsumer) yang telah bersertifikat, baik baru maupun bekas di lingkungan developer maupun non developer, dan memungkinkan bagi Nasabah untuk menambah fasilitas pembiayaannya guna pemenuhan kebutuhan konsumer lainnya sepanjang DSR dan coverage atas agunannya masih meng-cover total pembiayaannya. L. Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah. 44

7 Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. M. Pembiayaan Griya BSM DP 0% Pembiayaan Griya BSM DP 0% adalah pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas di lingkungan developer maupun non developer tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah (nilai pembiayaan 100% dari nilai taksasi). Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. N. Pembiayaan Kendaraan Bermotor BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem murabahah. 2. Produk Dana A. BSM Tabungan a.tabungan BSM 45

8 Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. b. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. c. BSM Tabungan Simpatik Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. d. BSM Tabungan Investa Cendekia Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. e. BSM Tabungan Mabrur Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah. f. BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM. g.bsm Tabungan Kurban Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban. 46

9 h. BSM Tabungan Pensiun Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati. Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia. B. BSM Giro a. BSM Giro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. b. BSM Giro Valas Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. c. BSM Giro Singapore Dollar Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. d. BSM Giro Euro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. 47

10 C. BSM Deposito a. BSM Deposito Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. b. BSM Deposito Valas Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. 3. Produk Jasa A. Jasa Produk a. BSM Card BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada mesinatm. BSM Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di seluruh merchant yang menggunakan EDC Prima-BCA. b. BSM Sentra Bayar BSM Sentra Bayar merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan c. BSM SMS Banking BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai transaksi perbankan. 48

11 d. BSM Mobile Banking BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di ponsel nasabah. e. BSM Net Banking BSM Net Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis teknologi internet yang memberikan kemudahan melakukan berbagai transaksi perbankan. f. Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA) Layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM. Akad yang digunakan adalah wakalah wal ujrah. Akad wakalah wal ujrah adalah akad yang memberikan kewenangan bagi bank untuk mewakili nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan-tagihannya. Atas jasanya, bank diberikan upah (yang disebut Ujrah). g. BSM Jual Beli Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan nasabah. h. BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini Bank Syariah Mandiri secara mudah, aman dan fleksibel. 49

12 i. Transfer Uang Tunai Layanan BSM Transfer Uang Tunai untuk mengirim uang tunai di seluruh pelosok negeri dengan mudah dan aman. Uang tetap dapat dikirim meskipun di lokasi tersebut belum tersedia layanan perbankan. B. Jasa Operasional a. BSM Transfer Lintas Negara Western Union Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik). b. BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring. c. BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah. d. BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima danan hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya. 50

13 e. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer ekfektif dalam hitungan menit. f. Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal. g. BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari: Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah baik lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM. h. BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai. i. BSM Pajak Import Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka import secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai. j. BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu. 51

14 k. BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan Bank Syariah Mandiri kepada nasabah yang dalam transaksi financialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja. C. Jasa Investasi a. Reksadana i. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April ii. Produk Reksa Dana yang Dipasarkan Melalui Bank Syariah Mandiri Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal unutk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa Dana yang dipasarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah 52

15 Kontrak Investasi Kolektif. Adapun produk Reksa Dana yang ditawarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB) Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Campuran (balanced fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar Uang Syariah dan Obligasi Syariah. Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah) Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah. b. Sukuk Ritel Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana, menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang bersifat ritel atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia 53

16 melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam negeri. Pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel hanya dapat dilakukan oleh perseorangan Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku, dengan jumlah minimum pembelian ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan Memorandum Informasi yang diterbitkan setiap Penerbitan Sukuk Negara Ritel. Penunjukan Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual Sukuk Negara Ritel ditetapkan oleh Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Sukuk Negara Ritel Seri SR Sukuk Negara Ritel Seri SR Layanan A. Syariah Mandiri Prioritas Layanan personal dengan fasilitas yang mengutamakan kenyamanan dalam keseimbangan baik dalam layanan finansial maupun layanan non finansial. Dengan menempatkann dana minimal Rp 250juta Personal Relationship Officer perusahaa akan membantu nasabah menentukan pilihan perencanaan keuangan, termasuk konsultasi zakat, waqaf hingga pembagian harta waris. 54

17 III.1.4 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri 55

18 III.2 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat hypothesis testing yakni bertujuan untuk menguji adanya pengaruh tingkat pembiayaan bagi hasil, permodalan, efisiensi operasi, dan likuiditas terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah. Dalam penelitian ini akan diuji hubungan variabel independen dan variabel dependen. Dalam mengkaji pengaruh tingkat pembiayaan bagi hasil, permodalan, efisiensi operasi,dan likuiditas terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah, penelitian ini berfokus pada suatu bank umum syariah yang dalam hal ini adalah PT Bank Syariah Mandiri sebagai unit analisis. Data diambil dalam beberapa urutan waktu (time series), yakni laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri pada tahun III.2.1 Jenis dan sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumbernya berasal dari laporan keuangan bulanan yang telah dipublikasikan oleh Bank Syariah Mandiri, dari website Bank Syariah Mandiri dan website Bank Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diamati sebanyak 48 (empat puluh delapan) periode laporan keuangan bulanan mulai dari tahun 2008 hingga tahun

19 III.2.2 Penentuan Sampel Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang terdaftar di Indonesia. Sampel merupakan bank umum syariah resmi yang beroperasi di Indonesia karena terdaftar pada Bank Indonesia. Adapun penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai objek penelitian. Kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Bank umum syariah di Indonesia yang telah beroperasi minimal 5 tahun. b. Bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. c. Bank umum syariah yang mempublikasikan laporan keuangan bulanannya untuk periode 2008, 2009, 2010,2011. d. Bank umum syariah yang sedang berkembang dengan cukup pesat. e. Bank umum syariah yang merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. f. Bank umum syariah yang cukup banyak mendapat sorotan di mata masyarakat. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat diambil 1 (satu) sampel yaitu Bank Syariah Mandiri. Hal ini karena Bank Syariah mandiri merupakan bank umum syariah yang pertumbuhannya sedang melaju pesat dan cukup banyak mendapat sorotan di mata masyarakat serta telah memenuhi kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini. 57

20 III.2.3 Metode Pengumpulan Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan data-data laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri dari tahun 2008 hingga tahun 2011 yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan secara online melalui website Bank Syariah Mandiri dan website Bank Indonesia. III.2.4 Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan data penelitian yang diukur dengan menggunakan skala rasio. Untuk melakukan analisis teradap variabel independen yaitu Pembiayaan Bagi Hasil, Permodalan, Efisiensi Operasi, Likuiditas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 serta variabel dependen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Gross Profit Margin (GPM) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, digunakan model regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Dalam penelitian ini pengujian yang dilakukan yaitu: 1. Statistika Deskriptif Statistika deskriptif merupakan metode yang bekaitan dengan pengumpulan data dan penyajian data sehingga memberikan informasi yang 58

21 berguna. Statisika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang akan digunakan dan bukan untuk mengambil kesimpulan hasil uji. Statistika deskriptif memperlhatkan jumlah data yang diuji, nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata data yang diolah serta memberikan nilai standar deviasi dari data yang akan diolah. 2. Uji Regresi Linear Ganda Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Permodalan, Efisiensi Operasi, Likuiditas terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Adapun persamaan model regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = b 0 + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + e..(3.1) Dimana: Y = Variable dependen, yaitu variable yang nilainya akan dihitung b o = Titik potong garis regresi pada sumbu vertikal (Y) atau konstanta, yaitu nilai Y yang diprediksi bila x 1, x 2, x 3, dan x 4 sama dengan 0 (nol). b 1 = Tingkat kemiringan garis regresi atau koefisien regresi atau tangen, yaitu besarnya perubahan nilai Y bila nilai x 1 berubah sebesar satu satuan. 59

22 b 2 = Tingkat kemiringan garis regresi atau koefisien regresi atau tangen, yaitu besarnya perubahan nilai Y bila nilai x 2 berubah sebesar satu satuan. b 3 = Tingkat kemiringan garis regresi atau koefisien regresi atau tangen, yaitu besarnya perubahan nilai Y bila nilai x 3 berubah sebesar satu satuan. b 4 = Tingkat kemiringan garis regresi atau koefisien regresi atau tangen, yaitu besarnya perubahan nilai Y bila nilai x 4 berubah sebesar satu satuan. x 1 = Pembiayaan bagi hasil yang merupakan variabel independen, yaitu varibel yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. x 2 = Permodalan yang merupakan variabel independen, yaitu variabel yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. x 3 = Efisiensi Operasi yang merupakan variabel independen, yaitu variabel yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. x 4 = Likuiditas yang merupakan variabel independen, yaitu variabel yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. 60

23 e = Error pada garis regresi, merupakan selisih nilai Y yang diprediksi dengan nilai Y yang diprediksi dengan nilai Y yang diperoleh atau disebut residu (Y Y 0 ). 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum pengujian hipotesis, karena secara teoritis penelitian akan menghasilkan niai parameter yang lebih sah bila terpenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai adanya hubungan antara satu residual pengamatan dan residual pengamatan lainnya. Autokorelasi sering terjadi didalam data deret waktu (time series) karena suatu pengamatan dalam jenis ini biasanya dipengaruhi oleh data sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan : 1. Melihat nilai Durbin-Watson stat (DW) untuk mendeteksi adanya gangguan autokorelasi pada model regresi. 2. Melihat nilai du dan dl pada tabel statistik Durbin-Watson untuk taraf kepercayaan 95% dan jumlah samlple (n) = 48 dan jumlah variabel dependen (k ) = Jika nilai DW > batas atas (du) maka tidak ada korelasi namun jika nilai (dl) maka terjadi autokorelasi. 61

24 Jika terjadi autokorelitas namun berdasarkan hasil uji normalitas data tersebut masih normal maka data dapat dipakai, terutama jika data yang digunakan merupakan data rentet waktu (time series). Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik pengujian normalitas. Dasar pengambilan keputusan adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi berganda memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengukuti arah garis diagonal, maka regresi beranda tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Di dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi berganda ditemukan adanya hubungan atau korelasi antara pembiayaan bagi hasil, permodalan, efisiensi operasi, dan likuiditas. Jika terjadi kolerasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi berganda yang baik dan layak dipakai seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (pembiayaan bagi hasil, permodalan, efisiensi 62

25 operasi, dan likuiditas). Jika terjadi multikolinearitas, maka salah satu variabel bebas harus dikeluarkan dari model regresi berganda. Dasar pengambilan keputusan : 1. Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk mendeteksi adanya gangguan multikolinearitas pada model regresi. 2. Membandingkan nilai VIF yang didapat dengan batas nilai. Apabila nilai VIF > 10 maka telah terjadi gangguan multikolinearitas. c. Uji Heterokreditas Uji heterokedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual atau sama dalam suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedasitas. Model regresi berganda yang baik dan layak dipakai adalah yang tidak terjadi heterokedasitas. Mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas pada suatu model regresi bergada dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual (Yprediksi Ysesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 63

26 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. III.2.5 Metode Penyajian Data 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari penjelasan di perpustakaan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan topik skripsi ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan teori dan dasar analisis dalam skripsi ini. 2. Observasi Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan Bank Syariah Mandiri yang diperoleh dari website resmi Bank Syariah mandiri dan Bank Indonesia untuk periode empat tahun sejak tahun 2008 sampai dengan tahun

27 III.2.6 Uji Statistik Untuk menguji pengaruh secara simultan atau parsial variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan uji F dengan melihat F hitung dan probability value-nya. Untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan uji t dengan melihat t hitung dan probability value-nya. A. Uji Simultan atau Uji F Uji secara simultan dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F statistik dalam regresi berganda dapat digunakan untuk menguji signifikansi koefisien determinasi R 2. nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan untuk mengevalusai hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai rataratanya dengan derajat kepercayaan (degree of freedom) k-1 dan n-k tertentu. Nilai F kemudian diperbandingkan dengan F table atau F yang diperoleh dengan menggunakan tingkat signifikasi 5% dan degree of freedom pembilang dan penyebut, yaitu V1 = k dan V2 = n-k-1 dimana kemudian kriteria yang digunakan adalah : Bila F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak. Bila F hitung F tabel maka H o diterima. Bila terjadi H 0 diterima, maka dapat diartikan sebagai tidak signifikannya model regresi yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari 65

28 variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. B. Uji Parsial atau Uji t Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel independen. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t tabel dengan t hitung menggunakan uji dua sisi, hal ini dikarenakan kedua variabel saling mempengaruhi. Uji dua sisi dilakukan baik dari sisi kanan maupun kiri. Uji t dilakukan dengan melalui prosedur berikut : 1. Membuat hipotesis melalui uji dua sisi Ho : Tidak terdapat pengaruh variabel independen dan signifikan terhadap variabel dependen Ha : Terdapat pengaruh variabel independen dan signifikan terhadap variabel dependen 2. Menghitung nilai t hitung dan mencari nilai t tabel dari tabel distribusi 3. Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing estimator dengan nilai t tabel dari table. Keputusan menolak atau menerima H 0 sebagai berikut : a. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H 0 ditlak atau menerima H 1 b. Jika nilai t hitung < nilai t tabel maka H 0 diterima atau menolak H 1 66

29 4. Pada uji dua sisi terdapat 2 daerah penolakan, yaitu penolakan sisi kiri jika t hitung <- t tabel dan penolakan sisi kanan jika t hitung> t tabel Grafik 3.1 Grafik Keputusan Uji t Dua Sisi Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima - t tabel ½α 0 t tabel ½α C. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam persamaan atau model yang akan diteliti. Semakin besar nilai koefisien determinasinya maka semakin besar pula pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. III.2.7 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 7 (tujuh) variabel rasio berbeda, yaitu : 1. Return on Assets (ROA) 2. Return on Equity (ROE) 3. Gross Profit Margin (GPM) 67

30 4. Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR) 5. Capital Adequeacy Ratio (CAR) 6. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 7. Loan to Deposit Ratio (LDR) Semua variabel ini dipilih berdasarkan keputusan penulis yang berlandaskan Pudjo (1996) dalam Rahmawati (2008) yang mengatakan bahwa rasio umum yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan perbankan adalah ROA, ROE, dan GPM. Dan berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP lampiran 14 tentang pedoman perhitungan rasio keuangan dalam menghitung permodalan, rentabilitas, dan likuiditas. Sedangkan rasio pembiayaan bagi hasil berdasarkan Samad dan Hasan (1999). III Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabelvariabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat profitabilitas Bank Syariah Mandiri yang di perhitungkan dengan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Gross Profit Margin (GPM). Ketiga rasio tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Return on Assets (ROA) Return on Asset merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba atas pemanfaatan asset yang dimiliki. Rasio ini 68

31 diperoleh dengan cara membagi laba sebelum pajak pada tahun berjalan dengan rata-rata total asset yang dimiliki. Semakin besar nilai ROA maka semakin baik karena menunjukan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif karena tingkat pengembaliannya semakin besar. Sesuai dengan surat ketetapan Bank Indonesia no 23/67/KEP/DIR, nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada di bawah 1 % maka perusahaan tersebut berada pada zona tidak aman. Rasio ini diformulasikan sebagai berikut : b. Return on Equity (ROE) Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan operasional melalui penggunaan modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi laba setelah pajak pada tahun berjalan dengan rata-rata modal disetor (equity). Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula laba yang diperoleh perusahaan sehingga rentabilitas bank semakin baik. Sesuai dengan surat ketetapan Bank Indonesia no 23/67/KEP/DIR, nilai batas minimal ROE yang baik adalah 10%. Rasio ini diformulasikan sebagai berikut : 69

32 c. Gross Profit Margin (GPM) Gross Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank menghasilkan laba dari operasional. Rasio ini diperoleh dengan cara membandingkan hasil pengurangan pendapatan operasi dan biaya operasi dengan pendapatan operasi. Semakin basar nilai GPM maka akan semakin besar pula efisiensi perusahaan menjalankan operasionalnya berdasarkan pendapatan operasional. Formulasi dari rasio ini adalah : III Variabel Independen Variabel independen adalah variabel bebas. Variabel independen berkedudukan sebagai variabel penjelas, variabel yang mempengaruhi atau variabel prediksi bagi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Rasio Pembiayaan Bagi Hasil (Revenue Sharing) Menurut Samad dan Hasan (1999), tingkat revenue sharing dapat diperoleh dengan membandingkan pembiayaan berdasarkan mudharabah dan musyarakah dengan jumlah total semua pembiayaan. Rasio ini tidak mempunyai batasan minimum ataupun batasan maksimum karena rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar 70

33 tingkat pembiayaan bagi hasil terhadap seluruh pembiayaan yang diberikan oleh bank. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut: b. Rasio Solvabilitas (Permodalan) Rasio solvabilitas dapat diukur dengan menggunakan suatu indikator yaitu Capital Adequeacy Ratio (CAR). Rasio ini diperoleh dengan membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang dihitung dari bank yang bersangkutan. Semakin besar nilai CAR maka semakin sehat bank tersebut karena akan semakin besar daya tahan bank yang bersangkutan dalam menghadapi penyusutan nilai harta bank yang timbul karena adanya harta bermasalah. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 9/13/PBI/2007, nilai batas minimum CAR yang baik adalah 8%. Jika nilai CAR suatu perusahaan berada dibawah 8% maka perusahaan tersebut tidaklah sehat. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut : 71

34 c. Rasio Rentabilitas (Efisiensi Operasi) Indikator yang digunakan untuk rasio rentabilitas adalah BOPO (Beban operasional terhadap pendapatan operasional). Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh oleh bank. Semakin kecil nilai BOPO maka akan semakin baik karena menunjukan tingkat efisiensi kegiatan operasional bank yang baik. Nilai BOPO yang baik berkisar antara 75% hingga 90%. Jika suatu perusahaan mempunyai nilai BOPO diatas 90% maka perusahaan tersebut tidak sehat karena beban operasional perusahaan yang tidak diimbangi dengan baik oleh pendapatan operasionalnya. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut : d. Rasio Likuiditas Indikator yang digunakan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR diperoleh dengan membandingkan antara seluruh penempatan dan seluruh dana yang berhasil dihimpun. Istilah rasio LDR berubah menjadi FDR (Financing to Deposit Ratio) dalam dunia perbankan syariah. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP, batas minimal nilai FDR yang baik adalah 80%. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut: 72

35 Berdasarkan penjelasan diatas, maka operasional variabel dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Dependen variabel yang Return on 1. Laba sebelum pajak dipengaruhi oleh Assets (ROA) 2. Rata-rata total aset variabel-variabel independen Return on Equity (ROE) 1. Laba setelah pajak 2. Rata-rata modal disetor Gross Profit 1. Pendapatan operasi Margin (GPM) 2. Biaya operasi Independen Variabel Rasio 1. Pembiayaan independen Pembiayaan mudharabah berkedudukan Bagi Hasil 2. Pembiayaan sebagai variabel (Revenue musyarakah penjelas, Sharing) 3. Total pembiayaan variabel yang (MMR) mempengaruhi Rasio 1. Jumlah modal 73

36 variabel dependen Solvabilitas (Permodalan) (CAR) Rasio Rentabilitas (Efisiensi Operasi) (BOPO) Rasio Likuiditas (FDR) sendiri 2. Jumlah akiva tertimbang menurut resiko 1. Total beban operasional 2. Total pendapatan operasional 1. Total kredit pembiayaan 2. Total dana pihak ketiga 74

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI DALAM PERSPEKTIF RASIO CAMELS

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI DALAM PERSPEKTIF RASIO CAMELS BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI DALAM PERSPEKTIF RASIO CAMELS A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri 1 Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1 Sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1 Sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian 1 Sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri hadir sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri. disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri. disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi lokasi penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri ialah salah satu lembaga perbankan besar di Indonesia. Krisis moneter dan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS 43 BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri Pada tanggal 25 Oktober 1999 melalui Surat Keputussan Gubenur Bank Indonesia mengukuhkan perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. 2. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. 2. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk 1. Lokasi Penelitian PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Penulis menjadikan PT. Bank Syariah Mandiri tepatnya di Gedung Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kalimalang Commercial Centre B1 A-5/6-7

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri PT Bank Syari'ah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri National disingkat PT BINA atau disebut juga PT

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 7 BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri, Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter Sebagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter Sebagaimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bank Syariah 1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan Krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARI AH MANDIRI SEMARANG. krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARI AH MANDIRI SEMARANG. krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARI AH MANDIRI SEMARANG A. Profil Bank Syariah Mandiri Semarang Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Sejarah Bank Syariah Mandiri

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Sejarah Bank Syariah Mandiri 53 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri 4.1.1.1 Sejarah Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Bank Syariah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan dengan metode Time Sharies, data sekunder yaitu data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri dipengaruhi adanya tuntutan dari sebagian masyarakat muslim Indonesia yang menganggap bahwa bunga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARI AH MANDIRI yang disusul dengan krisis politik nasional, telah membawa dampak

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARI AH MANDIRI yang disusul dengan krisis politik nasional, telah membawa dampak BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARI AH MANDIRI A. Sejarah Ringkas Bank Syari ah Mandiri Sebagaimana diketahui, krisis moneter dan ekonomi pada bulan Juli 1997 yang disusul dengan krisis politik nasional, telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada empat perbankan syariah, yaitu Bank Muamalat Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI A. SEJARAH BERDIRI PT. BANK SYARIAH MANDIRI

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI A. SEJARAH BERDIRI PT. BANK SYARIAH MANDIRI BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI A. SEJARAH BERDIRI PT. BANK SYARIAH MANDIRI Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia, peningkatan pertumbuhan pada sektor ekonomi perbankan juga terjadi. Saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun 2011-2015. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai 15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya undang-undang Nomor 10 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian beruntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Lembaga keuangan bank di Indonesia ada dua macam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu penelitian dilakukan saat waktu senggang dimana data-data yang diambil berasal dari laporan keuangan triwulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2015. Data laporan keuangan diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi bahan penelitian, operasional variabel penelitian dan, metode analisis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU SUKAJADI DUMAI. A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri KCP Sukajadi Dumai

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU SUKAJADI DUMAI. A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri KCP Sukajadi Dumai 1 BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU SUKAJADI DUMAI A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri KCP Sukajadi Dumai Sebagai lembaga keuangan syariah, Bank Syariah adalah badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri. zaman penjajahan. Padahal jika bercermin pada Negara-negara lain,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri. zaman penjajahan. Padahal jika bercermin pada Negara-negara lain, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Merujuk pada latar belakang historisnya, ide untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia sudah diperjuangkan oleh umat Islam sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif merupakan metode yang mempelajari hubungan sebab akibat antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode 2010-2013. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan pada tahun Sesungguhnya ini merupakan hikmah sekaligus berkah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan pada tahun Sesungguhnya ini merupakan hikmah sekaligus berkah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Syariah Mandiri atau yang sering dikenal dengan BSM telah didirikan pada tahun 1999. Sesungguhnya ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN 3.1.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan mapun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian perusahaan perbankan di Bursa

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah singkat PT. Bank Syariah Mandiri. integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)

BAB 3 OBJEK PENELITIAN Sejarah singkat PT. Bank Syariah Mandiri. integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat PT. Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM 53 BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan Perkembangan Bank Syari ah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Atmaja (2009 ) Populasi berarti kumpulan objek yang akan diteliti sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Ukuran pada populasi disebut

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek Indonesia) dan diperoleh dari Pusat Riset

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Sejarah Umum Bank Syari ah Mandiri

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Sejarah Umum Bank Syari ah Mandiri 51 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Bank Syari ah Mandiri 4.1.1 Sejarah Umum Bank Syari ah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI VARIABEL 1. Variabel dependen (Y) Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang dijelaskan/dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian 57 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian berbentuk hubungan sebab akibat (kausal) dengan pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) 39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2013. Subyek dalam penelitian ini yaitu laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan dalam penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

organisasi, job deskripsi, visi dan misi, serta produk dan jasa yang ada pada Bank

organisasi, job deskripsi, visi dan misi, serta produk dan jasa yang ada pada Bank 63 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum mengenai objek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, job deskripsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dan web resmi yang dimiliki oleh perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Sanusi, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umun Syariah Milik Negara di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yag dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah 1.1.1 Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri merupakan lembaga keuangan syariah, bank syariah adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010) objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian. Objek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PULAU PUNJUNG. sekaligus berkah pasca krisis moneter tahun Sebagaimana diketahui,

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PULAU PUNJUNG. sekaligus berkah pasca krisis moneter tahun Sebagaimana diketahui, BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PULAU PUNJUNG A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis moneter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian ini ditujukan kepada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BANK SYARIAH MANDIRI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BANK SYARIAH MANDIRI BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BANK SYARIAH MANDIRI A. Profil Bank Syariah Mandiri 1. Profil Perusahaan Nama : PT Bank Syariah Mandiri (Perseroan Terbatas) Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perbankan Nasional Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelambagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada penguji teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci