BAB I. Latar Belakang. menjadi sarana dan media baru (new media) bagi masyarakat untuk saling berkomunikasi antara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I. Latar Belakang. menjadi sarana dan media baru (new media) bagi masyarakat untuk saling berkomunikasi antara"

Transkripsi

1 BAB I Latar Belakang 1.1 Peran New Media dalam Perubahan Sosial Masyarakat Pesatnya perkembangan zaman mampu secara pesat mendorong perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Beragam bentuk teknologi komunikasi baru ini menjadi sarana dan media baru (new media) bagi masyarakat untuk saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Kehadiran new media membawa dampak yang sangat signifikan di dalam kehidupan manusia, terutama pada aspek kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan new media berupa internet di akhir abad ke-20 menjadi katalisator yang secara signifikan memicu proses perubahan sosial masyarakat. Dengan internet, dunia seolah dipersempit, karena proses komunikasi dapat dilakukan dengan mudah, instan, masif serta tidak mengenal batasan jarak, ruang, dan waktu. Berbagai istilah baru seperti netizen, e-life, global village dan lain sebagainya muncul dan menjadi indikator proses sosialisasi di dalam masyarakat yang ada saat ini memiliki ketergantungan signifikan kepada berbagai bentuk new media yang belakangan ini muncul. Perkembangan teknologi dan new media sangat identik dengan modernisasi. Berbagai nilai dan norma baru muncul dan menggeser nilai dan norma Tradisional. Resistensi sering terjadi, terutama dari masyarakat yang konservatif dan fundamentalis. Masyarakat yang terbawa arus perkembangan teknologi seringkali memiliki berbagai karakteristik khusus, seperti rendahnya sikap kolektif, tingginya sikap individualistis di setiap anggotanya, kurangnya rasa memiliki

2 terhadap budaya lokal, dan berbagai karakteristik lain yang cenderung meningkatkan nilai-nilai individualistis di dalam masyarakat dan mengurangi nilai-nilai kebersamaan yang ada. Peningkatan nilai-nilai individualistis ini yang ditakutkan oleh Robert D. Putnam. Menurut Putnam, sebuah komunitas masyarakat mampu sukses dan berhasil apabila memiliki modal sosial atau social capital yang kuat. Modal sosial mampu dihasilkan ketika masyarakat memiliki nilai dan norma kebersamaan yang kuat pula. Ketika teori modal sosial milik Putnam dicetuskan, televisi menjadi momok besar bagi Putnam, karena di era tersebut televisi dan televisi kabel merupakan sebuah bentuk media baru yang mampu menyita perhatian masyarakat sehingga oleh Putnam hal tersebut dianggap mengurangi waktu mereka untuk bersosialisasi dengan individu lain. Menurut Putnam, semakin tingginya sikap individualistis masyarakat dan semakin rendahnya sifat kebersamaan di dalam masyarakat tersebut mampu menutup kemungkinan bagi mereka untuk bekerja sama dan mencapai sebuah tujuan bersama, sehingga modal sosial yang dimiliki terus menurun dan berakibat pada kejatuhan masyarakat tersebut. Bentuk new media atau media baru yang ada saat ini adalah berupa teknologi digital, terutama internet. Internet mampu secara cepat menggantikan peran televisi yang merupakan bentuk new media yang sangat populer di zamannya. Melalui internet masyarakat tidak perlu lagi bersosialisasi di dunia nyata, karena di dunia virtual mereka mampu mendapatkan teman dan individu lain yang juga berkomunikasi dan bersosialisasi secara virtual. Menurut Putnam hal ini akan berakibat pada peningkatan berbagai nilai individualistis, yang tentunya akan berimbas buruk pada aspek modal sosial di dalam sebuah komunitas masyarakat. Dengan adanya new media maka Putnam menganggap berbagai organisasi kemasyarakatan akan berkurang jumlahnya, sehingga jumlah modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat ikut berkurang.

3 1.2 New Media dan Teori Modal Sosial Robert D. Putnam Dalam bukunya, Bowling Alone: The Collapse and Revival of the American Society (2000), Robert D. Putnam membahas mengenai bagaimana pada zaman modern ini modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya masyarakat Amerika semakin lemah. Banyak organisasi dan komunitas kemasyarakatan yang ditutup karena kurangnya partisipasi masyarakat, semakin rendahnya jumlah aktivitas kemasyarakatan, dan hal tersebut makin diperburuk dengan kurangnya rasa percaya di antara anggota masyarakat. Berbagai permasalahan ini menjadi pertanda melemahnya modal sosial di dalam masyarakat. Agar sebuah komunitas masyarakat bisa sustainable dan stabil maka diperlukan sebuah jaringan dan koneksi sosial yang kuat, dengan demikian apabila masyarakat cenderung individualis maka jaringan sosial yang menjadi fondasi bagi modal sosial akan ikut melemah, dan berdampak pada berkurangnya kualitas hidup masyarakat. Ada empat faktor yang dinilai Putnam sebagai penyebab dari melemahnya modal sosial, empat faktor tersebut adalah: 1) Pressures of time and money. Tekanan akan kebutuhan berimbas pada semakin berkurangnya waktu bagi masyarakat untuk menjalin hubungan antara satu sama yang lain. Keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan komunitas semakin menurun karena waktunya dihabiskan untuk bekerja, hal ini berdampak pada masyarakat yang selalu menginginkan sesuatu yang bersifat instan. Teknologi new media dianggap sebagai salah satu alat pemenuhan kebutuhan akan hal yang instan tersebut. Dengan demikian, menurut Putnam masyarakat akan menghabiskan waktunya menggunakan media tersebut dan tidak tertarik untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain.

4 Implikasinya adalah semakin berkurangnya komunikasi antar individu, dan melemahnya koneksi sosial yang dimiliki oleh komunitas tersebut. 2) Suburbanization, commuting, and sprawl. Faktor ini berkaitan erat dengan faktor sebelumnya. Di zaman modern ini dengan metode transportasi yang semakin mudah dan terjangkau mengakibatkan banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan yang berlokasi jauh dari rumahnya, dan jauh dari komunitas tempat dia tinggal. Hal ini akan menyita waktunya, sehingga waktu yang bisa digunakan oleh masyarakat tersebut untuk berkontribusi dan memberikan sumbangsih di dalam komunitasnya ikut tersita. Dengan demikian apabila di dalam masyarakat banyak yang bekerja jauh dari komunitasnya, maka modal sosial komunitas tersebut akan melemah. Oleh Putnam faktor ini juga dinilai berkontribusi sebesar 10 persen di dalam melemahkan modal sosial. 3) The effects of electronic media. Dalam faktor ini new media juga muncul dan oleh Putnam dianggap sebagai faktor yang memperlemah modal sosial. Media elektronik dianggap mampu meningkatkan sikap individualistis di kalangan masyarakat, dan menyita waktu mereka sehingga waktu yang bisa dipergunakan untuk membangun komunitas justru habis digunakan untuk menikmati media elektronik. Oleh Putnam faktor media elektronik dinilai berkontribusi sebesar 25 persen di dalam melemahkan modal sosial di sebuah komunitas masyarakat. Faktor ini merupakan faktor kedua paling kuat di dalam melemahkan modal sosial di dalam sebuah komunitas masyarakat. Lebih lanjut mengenai faktor ini akan peneliti jabarkan di bawah. 4) Generational change. Pergantian generasi berkaitan erat dengan faktor ketiga. Ketika di sebuah komunitas masyarakat yang tua digantikan oleh masyarakat yang lebih

5 muda dan lebih terbuka di dalam menerima berbagai teknologi dan trend yang baru, maka modal sosial yang ada di dalam komunitas tersebut akan sangat dipengaruhi oleh trend yang dianut oleh masyarakat generasi yang baru tersebut. Dengan demikian apabila generasi tua yang membawa trend yang dapat memperkuat modal sosial digantikan oleh generasi masyarakat yang menganut trend baru yang justru memperlemah modal sosial, maka otomatis modal sosial di dalam komunitas masyarakat tersebut akan menjadi lemah. Dalam bukunya, oleh Putnam generasi ini dinamakan sebagai The TV Generation, karena generasi ini sangat bergantung pada new media yang saat itu berbentuk televisi dan televisi kabel. Seiring berjalannya waktu, new media turut berevolusi, dan kini The TV Generation secara perlahan digantikan oleh The Internet Generation. Faktor ini merupakan faktor yang paling kuat yang oleh Putnam dianggap mampu memperlemah modal sosial masyarakat. Faktor pertama, ketiga dan keempat, sangat dipengaruhi oleh kemunculan new media di dalam sebuah komunitas masyarakat. Ada dua bentuk new media yang disoroti oleh Putnam, yaitu new media yang berbentuk televisi dan new media yang berbentuk internet. Oleh Putnam new media dianggap mampu menyita perhatian masyarakat, sehingga waktu mereka habis digunakan untuk menggunakan media tersebut. Saat ini new media memiliki wujud sebagai media yang berbasis internet. Bentuk new media yang berupa internet ini juga oleh Putnam dianggap mampu memperlemah modal sosial di sebuah komunitas masyarakat. Bentuk komunikasi yang berbasis online dianggap tidak sesuai untuk membentuk modal sosial di sebuah komunitas masyarakat. Putnam memberikan empat alasan yang mendasari hal ini. Empat alasan itu adalah:

6 1) Face-to-face communications carry more contextual information. Komunikasi secara langsung atau secara tatap muka mampu lebih banyak membawa informasi kontekstual dibandingkan interaksi online. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat komunikasi nonverbal yang menyertai komunikasi tatap muka. Komunikasi online seringkali susah dikontrol, dan sebaliknya komunikasi tatap muka lebih mudah untuk dikontrol, dengan demikian bentuk komunikasi langsung atau tatap muka akan lebih mudah digunakan oleh masyarakat, dan lebih mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan sebuah informasi. 2) Face-to-face interactions can bring diverse people together. Interaksi tatap muka dapat mengumpulkan orang-orang yang berbeda, dan sebaliknya komunikasi online hanya bisa terjadi di kalangan orang yang memiliki jalan pikiran yang sama. Hal ini oleh Putnam disebut sebagai cyberbalkanization, di mana aktivitas sosial terpecah ke dalam kubu-kubu yang memiliki jalan pikiran yang senada, sehingga jaringan sosial yang kuat tidak akan bisa terjalin. 3) Online interactions do not foster social capital because of a digital divide in access to the internet. Interaksi online tidak bisa digunakan untuk memperkuat modal sosial dikarenakan tidak semua orang bisa menggunakan internet, dengan demikian hanya kalangan elit saja yang bisa menikmati hal ini, dan bukan masyarakat publik secara keseluruhan. 4) The Internet has more potential to become a form of entertainment rather than communication. Internet memiliki potensial yang besar untuk menjadi sebuah bentuk hiburan belaka, dan tidak mampu menjadi media komunikasi yang kuat. Internet pada akhirnya hanya akan menjadi televisi baru, di mana masyarakat hanya akan

7 menggunakannya sebagai media hiburan, dan pada akhirnya akan menyita waktu mereka, dan tidak memberikan kontribusi pada komunitasnya. Keempat alasan yang dicetuskan oleh Robert D. Putnam tersebut merupakan alasan utama di mana internet, sebagai sebuah bentuk new media dianggap tidak mampu memberikan dampak yang konstruktif bagi modal sosial, dan justru menjadi penghambat penguatan modal sosial di berbagai komunitas masyarakat. Namun demikian di Kota Yogyakarta, ada sebuah kampung yang berhasil memanfaatkan new media sebagai instrumen penguatan modal sosial di dalam komunitasnya, khususnya new media yang berbasis internet atau web-based. Kampung tersebut bernama Kampoeng Cyber yang berlokasi di RT 36, Kelurahan Patehan, Kompleks Keraton Yogyakarta. kampung ini merupakan sebuah kampung yang mampu muncul dan memperkuat modal sosial di dalam masyarakatnya, melalui pemanfaatan teknologi new media. New Media mampu memperkuat modal sosial di Kampoeng Cyber sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya. Pada awalnya RT 36 bisa dikatakan cukup tertinggal dalam bidang teknologi. Pada tahun 2008, muncul seorang pelopor yang memperkenalkan dan menguatkan peran teknologi internet di RT 36. Awalnya teknologi new media, dalam hal ini berupa blog hanya digunakan untuk media publikasi berbagai kegiatan RT. Seiring berjalannya waktu, fungsi blog tersebut semakin kuat, berbagai bentuk new media lain diperkenalkan kepada warga dan pada akhirnya melalui new media, ikatan antar warga dapat diperkuat. Kampoeng Cyber merupakan indikator yang menujukkan bahwa teori Putnam mengenai social capital atau modal sosial tidak bisa digeneralisasikan ke dalam seluruh bentuk komunitas masyarakat. Kampung tersebut merupakan contoh nyata dimana new media mampu meningkatkan modal sosial sebuah komunitas masyarakat, sehingga kualitas dan taraf hidup masyarakat di

8 kampung tersebut mampu ditingkatkan. Kampoeng Cyber mampu mematahkan stereotype ataupun stigma yang menganggap bahwa new media selalu berdampak buruk pada kehidupan sosial masyarakat, yang akhirnya berimbas pada modal sosial dalam masyarakat. Sebaliknya, Komuntas Kampoeng Cyber mampu meningkatkan modal sosial dan kualitas hidup masyarakat yang ada melalui pemanfaatan teknologi new media. 1.3 Kampoeng Cyber Sebagai Kampung Internet Awal mula pendirian Kampoeng Cyber muncul dari pemikiran salah satu warga kampung tersebut, yang bernama Antonius Sasongko, atau Koko. Pada mulanya, kampung yang terletak di RT 36 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton ini cukup terbelakang, terutama dari segi penggunaan teknologi. Banyak warga kampung ini yang bekerja sebagai perajin seni, seperti pelukis, musisi, maupun produsen batik yang kurang produktif den seringkali berganti-ganti pekerjaan. Pada pertengahan tahun 2008, Koko mencoba menggunakan blog sebagai media yang mampu menjembatani hubungan antar warga sekaligus mempromosikan berbagai produk yang ada di kampung tersebut. Seiring berjalannya waktu, peran blog tersebut makin kuat, dan mampu menunjukkan eksistensi warga RT 36, baik di kancah nasional dan bahkan hingga kancah internasional. Berbagai program dan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan angka melek teknologi digalakkan oleh Koko dan warga Kampoeng Cyber. Sebagai contoh, berbagai pelatihan dan pengenalan teknologi internet kepada warga, pendampingan dan pendidikan internet, penggunaan media sosial sebagai media komunikasi internal warga, dan berbagai aktivitas lain yang memanfaatkan new media. Warga juga saling bergotong royong dan berkerja sama untuk

9 mewujudkan internet gratis di Kampung mereka. Hal tersebut dapat terwujud dengan hadirnya internet gratis di Gardu Ronda. Pada tahun 2013 internet gratis dikembangkan melalui kerja sama dengan perusahaan swasta, melalui pemasangan Wi-Fi kampung. Dengan demikian warga mampu secara cuma-cuma menikmati koneksi internet. Melalui aktivitas komunitas Kampoeng Cyber, saat ini lebih dari 90% warga Kampoeng Cyber mampu terkoneksi dengan internet. Komunitas Kampoeng Cyber menjadi bukti nyata di mana berbagai bentuk teknologi new media mampu meningkatkan modal sosial, dan kemudian mampu meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat dan anggota komunitas tersebut. Kini Kampoeng Cyber telah maju dan meraih berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan pada tahun 2014 kemarin Mark Zuckerberg, pendiri Facebook datang dan berkunjung ke Kampoeng Cyber. Komunitas kampung tersebut, yaitu Kampoeng Cyber merupakan sebuah contoh komunitas yang unik, dimana modal sosial mampu ditumbuhkan dari salah satu faktor yang dinilai oleh banyak ahli justru mematikan modal sosial atau social capital sebuah komunitas masyarakat. Oleh Robert D. Putnam dan banyak ahli, berbagai bentuk media baru dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan sifat individualisme di kalangan masyarakat, sehingga berbagai aktivitas masyarakat yang muncul dari budaya tradisional mereka menjadi semakin berkurang intensitasnya. Namun di Kampoeng Cyber, masyarakat justru mampu merangkul new media, mengakulturasikan new media ke dalam budaya komunitas mereka, dan hasil akhirnya adalah modal sosial yang semakin meningkat, dan kesejahteraan masyarakatnya juga turut meningkat.

10 1.4 New Media dan Modal Sosial di Kampoeng Cyber Kampoeng Cyber merupakan sebuah kelompok masyarakat yang unik. Masyarakat Kampoeng Cyber mampu mengintegrasikan berbagai wujud teknologi new media ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Teknologi new media mampu terintegrasi ke dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di dalam kehidupan warga Kampoeng Cyber. Oleh warga kampung tersebut, new media mampu digunakan dalam proses interaksi, pengambilan keputusan, beraspirasi, bisnis, dan berbagai aktivitas lain yang mereka lakukan. Berbagai penerapan teknologi new media ini difasilitasi oleh Kampoeng Cyber, baik melalui sarana fisik, ataupun non fisik. Peran teknologi new media yang dominan di Kampoeng Cyber mampu membentuk sikap masyarakat yang hidup di dalamnya. Berbagai elemen modal sosial yang ada di kampung tersebut juga mampu dibentuk oleh pengintegrasian berbagai teknologi new media ke dalam kehidupan masyarakat Kampoeng Cyber. Kemudahan komunikasi yang dihadirkan oleh teknologi new media merupakan faktor terpenting yang berperan dalam penguatan modal sosial di Kampoeng Cyber. Dengan mudahnya komunikasi maka seluruh elemen masyarakat yang hidup di dalam komunitas kampung tersebut dapat membaur tanpa memperdulikan berbagai sekat sosial dan batasan yang menonjol ketika teknologi new media belum dimanfaatkan secara luas. Kemudahan komunikasi mampu mendorong berbagai elemen masyarakat yang tadinya pasif, segan, pèkewuh untuk ikut andil dalam berbagai proses penyelesaian masalah di Kampoeng Cyber serta turut berpartisipasi dalam menyuarakan saran dan kritiknya. Dengan demikian pada akhirnya rasa kepemilikan terhadap komunitas kampung mereka dapat tumbuh dan dibangun dengan semakin kuat. Rasa kepemilikan atau sense of belonging ini mampu merekatkan hubungan antar warga, hasil akhirnya adalah sebuah komunitas masyarakat yang cerdas, guyub, rukun, dan memiliki modal sosial yang kuat.

11 Manfaat new media lain seperti fungsinya sebagai media bisnis, selain mampu memeperkuat modal sosial, juga mampu memperbaiki kualitas hidup banyak warga Kampoeng Cyber. Sebagian besar warga Kampoeng Cyber berprofesi sebagai pengusaha dan seniman, sebelum teknologi new media dimanfaatkan secara luas di kampung itu, proses bisnis yang dilakukan oleh warga cenderung stagnan dan konvensional. Namun setelah warga difasilitasi kegiatan bisnisnya melalui pelatihan dan prasarana kampung, banyak bisnis yang ditekuni oleh warga Kampoeng Cyber yang berkembang pesat. Fakta tersebut menunjukkan bahwa teknologi new media selain mampu menjadi media komunikasi interpersonal bagi warganya, juga mampu menjadi sarana yang mampu meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat Kampoeng Cyber. Paparan di atas menujukkan bagaimana teknologi new media membawa pengaruh konstruktif di dalam komunitas Kampoeng Cyber. Paparan lebih mendetail mengenai berbagai pengaruh pemanfaatan teknologi new media di Kampoeng Cyber akan penulis jelaskan di beberapa bab selanjutnya. 1.5 Rumusan Masalah

12 Bagaimana Kampoeng Cyber mampu menumbuhkan dan memperkuat modal sosial di dalam komunitasnya melalui penggunaan new media, yang selama ini dianggap sebagai salah satu faktor yang dinilai dapat mengurangi modal sosial di sebuah komunitas masyarakat? 1.6 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan bagaimana new media mampu digunakan dalam rangka penguatan modal sosial di suatu komunitas masyarakat, khususnya komunitas Kampoeng Cyber 2. Mencoba membuktikan bahwa penggunaan teknologi new media di sebuah komunitas masyarakat tidak selamanya berdampak negatif pada modal sosial, dan mampu memberi dampak yang konstruktif kepada komunitas masyarakat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. justru menciptakan efek-efek yang tidak diharapkan. Sifat ambigu dan kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. justru menciptakan efek-efek yang tidak diharapkan. Sifat ambigu dan kompleks yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi merupakan elemen yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan masyarakat. Dia berperan sebagai alat yang diniatkan sebagai perangkat untuk membantu

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi dewasa ini telah membawa pengaruh besar terhadap negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat hubungannya dengan sebuah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Agar eksistensinya dapat terjaga, organisasi harus mendapat dukungan dari publiknya, dimana dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada

Lebih terperinci

Transformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara

Transformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara Transformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Masyarakat informasi ditandai

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah menjadi elemen penting dalam arus globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah menjadi elemen penting dalam arus globalisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi elemen penting dalam arus globalisasi yang masif dalam perubahan sosial, bahkan menjadi sebuah tuntutan bagi masyarakat untuk dapat

Lebih terperinci

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA Pengajar : Nuria Astagini SEJARAH KOMUNIKASI MASSA SESI-3 KOMUNIKASI MASSA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2014 Era Komunikasi Lisan Informasi dan Ilmu pengetahuan disebar luaskan melalui ucapan lisan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikucilkan sama sekali jika ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan dunia. berkomunikasi karena ada maksud atau tujuan tertentu.

I. PENDAHULUAN. dikucilkan sama sekali jika ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan dunia. berkomunikasi karena ada maksud atau tujuan tertentu. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya hidupnya akan sengsara apabila dikucilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kesenian tradisional adalah kesenian rakyat yang merupakan refleksi dari cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada mitos, sejarah

Lebih terperinci

BAB V. Modal Sosial di dalam Kampoeng Cyber. new media yang intens di kampung tersebut mampu memberikan identitas khusus bagi komunitas

BAB V. Modal Sosial di dalam Kampoeng Cyber. new media yang intens di kampung tersebut mampu memberikan identitas khusus bagi komunitas BAB V Modal Sosial di dalam Kampoeng Cyber Kampoeng Cyber merupakan sebuah komunitas yang unik, penggunaan berbagai teknologi new media yang intens di kampung tersebut mampu memberikan identitas khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial yang dijalani. Komunikasi merupakan mesin pendorong proses sosial yang memungkinkan terjadinya

Lebih terperinci

NEW MEDIA & SOCIETY. Perkembangan Media. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

NEW MEDIA & SOCIETY. Perkembangan Media. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting Modul ke: NEW MEDIA & SOCIETY Perkembangan Media Fakultas FIKOM Rahmadya Putra Nugraha, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Media dalam Kehidupan Manusia Dewasa ini, media telah

Lebih terperinci

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Dari hasil analisis terhadap keberlanjutan komunitas Kampung Adat Cireundeu dapat disimpulkan beberapa hal sebagai akhir kajian : Kelembagaan adat sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak terjadinya Revolusi Industri di Eropa khususnya di Inggris, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin pesat. Teknologi yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. handphone dianggap sebagai benda mewah atau tersier. Terlebih lagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. handphone dianggap sebagai benda mewah atau tersier. Terlebih lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum memasuki era perkembangan teknologi komunikasi, handphone dianggap sebagai benda mewah atau tersier. Terlebih lagi dengan komputer dan internet yang

Lebih terperinci

oleh masyarakat urban karena bersifat adiktif dan sangat menghibur. Begitu juga dengan adanya internet, dimana video Game diangkat menjadi Game online

oleh masyarakat urban karena bersifat adiktif dan sangat menghibur. Begitu juga dengan adanya internet, dimana video Game diangkat menjadi Game online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat urban memiliki kebutuhan yang berbeda dari mereka yang hidup di daerah yang bukan di kota metropolitan. Era digitalisasi pertama kali dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang ditandai dengan munculnya kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. Salah satunya

Lebih terperinci

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan sesuatu bersifat abstrak yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dengan gagasan atau sistem ide yang di dalamnya terdapat sebuah pikiran manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berbagai macam karakter masyarakat di Yogyakarta mampu memecah jaringan sosial yang dimiliki oleh kelompok masyarakat termasuk kelompok pengusaha asal Kuningan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

Kurikulum Berbasis TIK

Kurikulum Berbasis TIK PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan terus berkembang, begitupun dengan keterampilan mengajar. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat sudah seharusnya dipersiapkan oleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi telah memasuki babak baru seiring dengan perkembangan sarana telekomunikasi yang pesat.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada Proses peralihan kepemilikan lahan kosong terjadi sejak akhir 2004 dan selesai pada tahun 2005, dan sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Masyarakat dituntut untuk lebih mampu memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan semakin sulit karena jumlah perusahaan dapat dikatakan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Hal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, produsen suatu produk barang atau jasa (organisasi/perusahaan) harus benar-benar memperhatikan konsumen yang ingin dituju. Hal ini dikarenakan saat ini pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet berupa hotspot yang terpasang di pos kamling. yang mencanangkan program Yogyakarta Cyber Province di tingkat provinsi

BAB I PENDAHULUAN. internet berupa hotspot yang terpasang di pos kamling. yang mencanangkan program Yogyakarta Cyber Province di tingkat provinsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampoeng Cyber adalah sebuah istilah atau sebutan bagi lingkup wilayah, yakni di RT 36/RW 09 Taman - Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogakarta. Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang terjadi sekarang

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan, karena dengan adanya pemasaran perusahaan dapat memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di era modern sekarang ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, tingginya mobilitas manusia modern serta

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia memiliki manfaat atau fungsi bagi kehidupannya. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berbudaya, terdiri dari 33 propinsi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan Indonesia ini merupakan aset penting bagi negara.

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi digital ini banyak pihak yang berlomba-lomba dalam penerapan teknologi, baik berdasarkan kebutuhan individual atau organisasi. Apa alasannya? Tentu

Lebih terperinci

Pengantar. Hoax. Waspada Posting

Pengantar. Hoax. Waspada Posting Pengantar Statistik Internet Indonesia Dua Sisi Internet & Medsos Hoax Waspada Posting Do s & Dont s Medsos #NETIZEN2020 adalah suatu gerakan sosial yang dibangun untuk menjadikan kembali akun social media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi dalam wujud ponsel merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya, karena termasuk benda elektronik yang mudah digunakan

Lebih terperinci

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya telah memberikan manfaat bagi aktivitas manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang pesat. Manusia mendapatkan kemudahan dengan munculnya berbagai fasilitas teknologi canggih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, semua hal telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and Communication Technologies)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang lahir dari produk - produk seperti media cetak dan media elektronik. Produkproduk ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam segala hal. Perkembangan dunia yang terus maju dan terus meningkat, membuat perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan jenis-jenis promosi yang ada di negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telepon gengam (ponsel/telepon seluler) telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Bagi sebagian orang, kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi internet saat ini cukup berkembang pesat didukung pula dengan meningkatnya pengguna internet. Teknologi internet ini digunakan untuk mencari informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran (marketing) adalah aktivitas, dan proses untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran (marketing) adalah aktivitas, dan proses untuk menciptakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Marketing Association makna dasar dari pemasaran (marketing) adalah aktivitas, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, serta menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai berkembang dan banyak dipergunakan oleh berbagai kalangan. Hal ini disebabkan antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak kalangan, mulai dan pengusaha, akademisi, pemasaran, praktisi media massa, perusahaan, hingga instansi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu Dalam Milyar BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu jasa iklan di televisi mulai dijual dalam hitungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas

I. PENDAHULUAN. Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas dan logik oleh Al Gore, seorang peneliti lingkungan dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gotong royong merupakan salah satu budaya yang mencerminkan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang keberadaannya meluas di seluruh wilayah Indonesia, meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini. Istilah internet sudah bukan sesuatu yang asing di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan elemen terpenting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri melainkan mereka harus bisa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong sebuah trend baru dimasyarakat. Berbagai informasi semakin mudahnya didapatkan dan dibagikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia teknologi semakin berkembang dan jauh lebih canggih dibanding dengan beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan teknologi ini, dapat dirasakan mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Babak baru teknologi informasi dan komunikasi modern diawali

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR

EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR EVALUASI STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN MELALUI PENDEKATAN URBAN REDEVELOPMENT DI KAWASAN KEMAYORAN DKI JAKARTA TUGAS AKHIR Oleh : MANDA MACHYUS L2D 002 419 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

BAB III Tahapan Pendampingan KTH

BAB III Tahapan Pendampingan KTH BAB III Tahapan Pendampingan KTH Teknik Pendampingan KTH 15 Pelaksanaan kegiatan pendampingan KTH sangat tergantung pada kondisi KTH, kebutuhan dan permasalahan riil yang dihadapi oleh KTH dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, pertumbuhan perekonomian bertumbuh sangat pesat khususnya di Negara Indonesia, seiring dengan berkembangnya industri makro maupun mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Memasuki era globalisasi yang identik dengan istilah modernisasi, hampir semua aspek kehidupan manusia pada masa kini mengalami berbagai perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations adalah manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik mempengaruhi kesuksesan atau

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama pada mahasiswa, semakin berkembangnya social media maka banyak yang membuka usaha di social media contohnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang begitu pesat ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan antarnegara

Lebih terperinci