BAB I PENDAHULUAN. justru menciptakan efek-efek yang tidak diharapkan. Sifat ambigu dan kompleks yang
|
|
- Shinta Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi merupakan elemen yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan masyarakat. Dia berperan sebagai alat yang diniatkan sebagai perangkat untuk membantu tercapainya tujuan manusia sekaligus memudahkan kerja manusia. Dalam kapasitasnya yang demikian, dapat dikatakan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa teknologi dan tidak ada masyarakat yang mampu mengembangkan peradaban serta kebudayaannya tanpa teknologi. Namun demikian, teknologi seringkali berkembang dengan cara yang tak terduga. Apa yang pada mulanya diikhtiarkan sebagai pemudah kehidupan manusia acapkali justru menciptakan efek-efek yang tidak diharapkan. Sifat ambigu dan kompleks yang melekat pada teknologi tersebut menunjukkan manifestasinya yang tegas lebih-lebih pada era modern, di mana berbagai teknologi yang lebih canggih, kompleks, dan rumit dikembangkan. Meskipun diakui bahwa penciptaan teknologi modern disertai pula dengan penciptaan rasa nyaman dan tawaran kemudahan yang semakin tinggi, namun serentak dengan itu risiko yang ditimbulkan dari teknologi tetaplah melekat jika bukannya bertambah tinggi. Teknologi telah menjadi elemen yang sedemikian vital 1
2 dalam sistem kerja masyarakat modern hingga dalam beberapa hal dapat dikatakan bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang bergantung pada teknologi. Meskipun sifat teknologi yang kompleks tersebut telah disadari, sebagian besar pihak tetap percaya dan bersedia untuk menggunakan teknologi sebagai perangkat untuk membantu kehidupan. Pemerintah misalnya, selalu mencanangkan pembangunan dan modernisasi teknologi di daerah-daerah tertinggal dengan harapan bahwa daerah tersebut mampu untuk maju dan mengejar ketinggalannya. Sementara pada sisi warga, sifat mengandalkan teknologi yang sama juga dapat ditemukan. Dalam kehidupan sehari-harinya, sebagian besar warga hampir tidak dapat lepas dari teknologi, mulai dari teknologi listrik, transportasi, sampai telepon genggam. Adapun pada level komunitas atau masyarakat, dapat ditemui berbagai inisiatif kolektif untuk mengenalkan dan menginstalasi teknologi-teknologi yang dirasa bermanfaat demi memajukan kehidupan bersama. Internet adalah salah satu dari teknologi modern yang banyak dirujuk sebagai akselerator kemajuan tersebut. Fenomena ini cukup jamak ditemui di Kota Yogyakarta. Di kota ini, terdapat beberapa kampung yang secara sadar membangun jaringan internet untuk warganya demi perkembangan dan kemajuan kehidupan warga kampung. Kampung semacam ini biasa disebut dengan kampoeng cyber. Kampoeng cyber pertama yang dirintis di Yogyakarta terletak di RT 36, RW 09, Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Warga setempat menamakan kampung mereka RT 36 Taman kampoeng cyber, sebagaimana yang 2
3 tertulis pada salah satu tembok yang dihiasi mural di kampung tersebut. Meskipun baru dibuka sebagai kampoeng cyber pada Juni 2009, sesungguhnya sudah sejak 2008 pembentukan kampoeng cyber dicanangkan. Rumah-rumah warga di kampung yang terletak persis di belakang obyek wisata Istana Air Tamansari tersebut sebagian besar terhubung dengan jaringan kabel internet yang berpusat di rumah salah satu warga. Pembangunan jaringan internet tersebut dilakukan secara gotong-royong oleh warga dengan bekerjasama dengan sebuah perusahaan telekomunikasi nasional. Pembangunan kampoeng cyber di RT 36 Taman merupakan sebuah fenomena yang menarik. Sebagian besar warga yang tinggal di kampung tersebut adalah masyarakat yang secara status sosial-ekonomi berposisi menengah ke bawah. Rata-rata warga bekerja di sektor informal dan memiliki latar belakang pendidikan dengan tingkat menengah. Rumah-rumah yang ada terkesan padat karena saling berhimpitan. Sebagai sebuah kampung di tengah perkotaan, kehidupan sosial di antara para warga menunjukkan pola yang serupa dengan warga yang tinggal di daerah pedesaan. Keguyuban antarwarga masih terjaga dengan baik yang ditandai dengan rutinnya kegiatan gotong-royong dan kegiatan komunal lain (arisan, siskamling, pengajian, olahraga bersama) yang diselenggarakan secara rutin. Namun ternyata warga yang tinggal di kampung tersebut justru memiliki inisiatif untuk membangun jaringan internet yang terhubung ke sebagian besar rumah warga. Padahal, internet selama ini diasosiasikan sebagai teknologi yang hanya digunakan oleh kelompok menengah ke atas seperti kaum professional, pengusaha, dan mahasiswa. Selain itu, internet juga tergolong sebagai teknologi yang canggih sehingga hanya kalangan tertentu yang 3
4 mampu mengoperasikannya, yakni mereka yang telah melek dengan komputer dan teknologi informasi terbarukan. Pemasangan jaringan internet di rumah warga RT 36 Taman memang tidak berlangsung secara massal dan serentak. Ide dari pembangunan kampoeng cyber dipelopori oleh dua orang, yakni Ketua RT Heri Sutanto dan seorang warga Sasongko Wahyukusumo. Pak Heri adalah pegawai teknologi informasi yang bekerja di salah satu kampus swasta yang ada di Yogyakarta dan Mas Koko, panggilan akrab Sasongko Karena latar belakang pekerjaannya, tidak heran jika mereka mahir menggunakan internet dan pada akhirnya secara bersama-sama bergerak menjadi pelopor pembentukan kampoeng cyber, meskipun bukan berarti bahwa hanya mereka berdualah warga yang saat itu bisa menggunakan internet. Wahyukusumo, adalah desainer grafis lepas yang biasa memanfaatkan internet untuk bekerja. Mereka berdua prihatin menghadapi fakta bahwa sebagian besar warga tidak mempunyai akses internet di rumah dan tidak dapat pula menggunakannya. Padahal seandainya warga dapat memanfaatkan internet, beberapa manfaat positif dapat dipetik. Misalnya adalah manfaat ekonomi berupa semakin majunya usaha warga karena mereka dapat mempromosikan produk yang dijualnya di internet. Sebagian warga RT 36 Taman memang berprofesi sebagai pengusaha kecil atau menengah. Terdapat beberapa rumah tangga yang membuka usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan menjual berbagai macam produk dan jasa seperti batik, peralatan pancing, sablon, jasa pijat, dan lain-lain. Sosialisasi pun dilakukan oleh Pak Heri dan Mas Koko untuk mengajak dan meyakinkan warga agar memasang jaringan internet. Berbagai manfaat internet dan cara 4
5 untuk menggunakan internet diberitahukan secara pelan-pelan dan bertahap pada berbagai pertemuan kewargaan. Mulanya hanya ada ada tujuh rumah yang tersambung. Lambat laun semakin banyak rumah tangga yang memutuskan rumahnya untuk dipasangi internet. Kini sebagian besar rumah telah terhubung dengan jaringan internet. Selain itu, di pos ronda yang terletak di ujung kampung juga disediakan satu buah komputer yang dapat digunakan oleh siapa pun untuk mengakses internet secara gratis. RT 36 pun kemudian menjadi termasyhur dengan julukan kampoeng cyber, yang menarik kedatangan wistawan, media massa, peneliti, dan pihak-pihak dari luar (mahasiswa, pemerintah daerah) yang ingin belajar. Berdasarkan paparan mengenai gambaran umum dari RT 36 Taman kampoeng cyber di atas, dapat dilihat bahwa warga RT 36 Taman mengalami perubahan sosial yang cukup signifikan, yakni perubahan kehidupan sehari-hari dalam komunitas ketetanggaan dari yang sebelumnya tidak mempunyai akses dengan internet menjadi mempunyai akses dengan internet. Bersama dengan perubahan dasar tersebut, muncul pula perubahan lain yang mengiringi berupa peningkatan keterampilan dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet dan komputer. Kemudian, dari peningkatan keterampilan tersebut, warga memperoleh manfaat-manfaat sosial yang sebelumnya tidak pernah mereka bayangkan, seperti semakin dikenalnya kampung dan usaha mereka (bagi yang memiliki tempat usaha), semakin luasnya jaringan mereka, dan semakin mudahnya mereka mengakses informasi terbaru tentang segala macam hal dari seluruh penjuru dunia. 5
6 Penulis ingin mengkaji mengenai proses yang dijalani oleh komunitas ketetanggaan yang ada di RT 36 Taman dalam menggunakan dan memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Bagi penulis, proses ini merupakan hal yang menarik karena di dalamnya dapat dilihat sebuah transformasi radikal yang berlangsung dengan cepat. Sebelum berdirinya kampung internet, sebagian besar warga tidak pernah atau setidaknya tidak mahir menggunakan dan memanfaatkan internet. Namun, dalam waktu yang relatif singkat, mereka dapat diyakinkan mengenai pentingnya akses internet hingga kini akhirnya sebagian besar warga telah tersambung dengan internet. Dalam waktu yang relatif singkat pula, sebagian besar warga dapat mengubah kondisinya dari yang mulanya tidak dapat menggunakan internet menjadi mahir menggunakannya. Untuk mengetahui proses yang dijalani dalam menggunakan dan memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari tersebut, penelitian ini memanfaatkan teori domestikasi teknologi sebagai kerangka teoretis RUMUSAN MASALAH - Bagaimana proses domestikasi teknologi yang dilakukan oleh komunitas ketetanggaan di RT 36 Taman Yogyakarta? 6
7 1.3. TUJUAN PENELITAN - Mengkaji proses domestikasi teknologi yang dilakukan oleh komunitas ketetanggaan di RT 36 Taman Yogyakarta MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoretis 1) Memberikan kontribusi wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu sosiologi. 2) Memberikan kontribusi wawasan dan pengetahuan dalam kajian-kajian dalam berbagai bidang ilmu yang berkait dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam suatu komunitas Manfaat Praktis 1) Dapat menjadi masukan bagi warga RT 36 Taman Yogyakarta untuk mengembangkan kualitas dari kampoeng cyber yang dikelola dan dihidupinya. 2) Bagi warga yang tinggal di tempat lain, dapat menjadi masukan apabila saat ini atau suatu saat memiliki keinginan untuk mengembangkan kampung cyber di wilayahnya 3) Bagi pemerintah, dapat menjadi masukan untuk merumuskan kebijakan, program, dan strategi untuk meningkatkan prasarana teknologi internet di daerah yang menjadi wilayahnya 7
BAB I PENDAHULUAN. internet berupa hotspot yang terpasang di pos kamling. yang mencanangkan program Yogyakarta Cyber Province di tingkat provinsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampoeng Cyber adalah sebuah istilah atau sebutan bagi lingkup wilayah, yakni di RT 36/RW 09 Taman - Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogakarta. Istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi dewasa ini telah membawa pengaruh besar terhadap negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat hubungannya dengan sebuah perkembangan
Lebih terperinciBAB I. Latar Belakang. menjadi sarana dan media baru (new media) bagi masyarakat untuk saling berkomunikasi antara
BAB I Latar Belakang 1.1 Peran New Media dalam Perubahan Sosial Masyarakat Pesatnya perkembangan zaman mampu secara pesat mendorong perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah menjadi elemen penting dalam arus globalisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi elemen penting dalam arus globalisasi yang masif dalam perubahan sosial, bahkan menjadi sebuah tuntutan bagi masyarakat untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan industri terbesar abad ini, hal ini bisa dilihat dari sumbangannya terhadap pendapatan dunia serta penyerapan tenaga kerja yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota sebagai salah satu kenampakan di permukaan bumi, menurut sejarahnya kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga timbullah
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Bertetangga merupakan bagian kehidupan manusia yang hampir tidak
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertetangga merupakan bagian kehidupan manusia yang hampir tidak bisa ditolak. Sebab manusia memang tidak semata-mata makhluk individu, tapi juga merupakan makhluk
Lebih terperinciINTERNET DAN PERUBAHAN SOSIAL
INTERNET DAN PERUBAHAN SOSIAL (Studi Kasus Peran Internet sebagai Alat Perubahan Sosial pada Masyarakat Kampoeng Cyber, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta) Oleh : Kartikasari Yudaninggar D0209047
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang tertarik untuk memiliki sebuah alat yang mampu memenuhi kebutuhannya dalam membantu terjalinnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DA SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DA SARAN 5.1 Kesimpulan Perubahan perilaku yang dialami oleh warga RT 36 Taman, Yogyakarta tidaklah terjadi dengan sendirinya. Perubahan tersebut terjadi seiring dengan aktifnya warga
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... KATA PENGANTAR... 1 PROFIL KELURAHAN... 3 A. ADMINISTRATIF... 3 1. Visi, Misi dan Strategi... 3 a. Visi Kelurahan Rancanumpang... 3 b. Misi...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan diperkotaan merupakan masalah sosial yang masih belum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan diperkotaan merupakan masalah sosial yang masih belum terselesaikan di Indonesia khususnya Provinsi Sumatera Utara. Sebagai masalah bangsa, kemiskinan perkotaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Interaksi Sosial Warga Kompleks Perumahan (Studi Deskriptif di Perumahan Bukit Johor Mas, Kelurahan Pangkalan Masyhur Kecamatan Medan Johor)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Tepus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan dari Ibukota Kabupaten Gunungkidul.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah dilakukan pemaparan hasil analisis pada bab lima, maka ada beberapa hal penting terkait transformasi permukiman kumuh kreatif di Kota Bandung. Pemaparan akan dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia.
1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bidang Perkeretaapian telah menduduki peranan yang semakin penting dalam pembangunan nasional yaitu sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan
Lebih terperinciPOLA INTERAKSI MASYARAKAT DI KAMPUNG CYBER RT.36 RW.09 TAMAN, KELURAHAN PATEHAN, KECAMATAN KRATON, YOGYAKARTA
POLA INTERAKSI MASYARAKAT DI KAMPUNG CYBER RT.36 RW.09 TAMAN, KELURAHAN PATEHAN, KECAMATAN KRATON, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma pembangunan pada masa orde baru, dari sistem sentralistik ke sistem desentralistik bertujuan untuk memberikan pelimpahan wewenang kepada otonomi daerah
Lebih terperinciPembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengidentifikasikan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak positif juga memberi dampak negatif terutama ditunjukkan oleh
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan salah satu cara untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan. Banyak cara untuk mendapatkan informasi, melalui media televisi maupun radio. Majalah dan koran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di Yogyakarta Kampung Ngampilan RW I secara geografis terletak di daerah strategis Kota Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad 18 atau awal abad 19. Batik diakui sebagai warisan budaya asli Indonesia milik dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakat Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk tersebut dapat terlihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu sistem sosial yang ada dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga merupakan miniatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan devisa melalui upaya pengembangan dan pengelolaan dari berbagai
Lebih terperinciBAB V. Modal Sosial di dalam Kampoeng Cyber. new media yang intens di kampung tersebut mampu memberikan identitas khusus bagi komunitas
BAB V Modal Sosial di dalam Kampoeng Cyber Kampoeng Cyber merupakan sebuah komunitas yang unik, penggunaan berbagai teknologi new media yang intens di kampung tersebut mampu memberikan identitas khusus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian
BAB V KESIMPULAN Bagian kesimpulan ini menyampaikan empat hal. Pertama, mekanisme ekstraksi surplus yang terjadi dalam relasi sosial produksi pertanian padi dan posisi perempuan buruh tani di dalamnya.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini sebagian dari kita yang telah melupakan kenyamanan lingkungan sekitar. Padahal makna dari lingkungan yang bersahabat sangat besar manfaatnya untuk manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur juga mempunyai peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat menjadi masalah yang cukup serius bagi kita apabila pemerintah tidak dapat mengatur
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada
BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada Proses peralihan kepemilikan lahan kosong terjadi sejak akhir 2004 dan selesai pada tahun 2005, dan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketertarikan peneliti dalam memilih judul Representasi Kampoeng Cyber
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan konsep penulisan tesis yang mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Representasi Kampoeng Cyber Menuju Masyarakat Informasi (Studi di RT 36 RW 09 Taman,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran dan pemertahanan bahasa merupakan dua sisi mata uang (Sumarsono, 2011). Fenomena tersebut merupakan fenomena yang dapat terjadi secara bersamaan. Pemertahanan
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA PEMERINTAH Kewajiban pemerintah Kebutuhan barang publik Perilaku rumah tangga pemerintah dalam penyediaan barang publik Fungsi pemerintah dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini sangat didukung oleh berbagai kecanggihan jaringan internet dan jaringan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Komunikasi sangat penting bagi kelancaran hidup manusia. Dewasa ini perkembangan alat komunikasi sangat pesat, bahkan dalam hitungan sepersekian detik saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan desa diarahkan untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya dari masyarakat perdesaaan agar mampu lebih berperan secara aktif dalam pembangunan desa.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara
103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Kampung Cyber Taman Patehan Yogyakarta dengan mengambil judul Pola Interaksi Masyarakat di Kampung Cyber maka dapat diambil
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling
BAB V RENCANA AKSI Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling Auto Shine dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan, penanggung jawab kegiatan
Lebih terperinciDISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemuda merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam memajukan suatu bangsa dan juga perubahan bangsa di era globalisasi saat ini. Generasi mudalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk Kota Bandung membawa konsekuensi pada masalah lingkungan binaan yang makin memprihatinkan. Beberapa kawasan terutama kawasan pinggiran
Lebih terperinciBAB I PROFIL WILAYAH
BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Dusun a. Data Geografis 1) Lokasi, Nama dan Luas Padukuhan Padukuhan Pudak terletak di perbukitan yang terletak pada 324 meter di atas permukaan laut. Terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Pintar adalah tempat wisata berbasis pengetahuan dan sains yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional dengan bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada
Lebih terperinciVISI MISI DAN PROGRAM KERJA AZAS (AZAN PIOLA & SYAMSU BOTUTIHE)
VISI MISI DAN AZAS (AZAN PIOLA & SYAMSU BOTUTIHE) VISI MISI Menuju Bone Bolango yang MAJU, SEJAHTERA, dan BERBUDAYA Bone Bolango MAJU Membangun birokrasi yang bersih, profesional, dan responsif melayani
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN KELURAHAN BLIMBING
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN KELURAHAN BLIMBING I. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang strategis dalam keberhasilan pembangunan di Indonesia. Tapi dalam kenyataanya, Pembangunan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... KATA PENGANTAR... 1 PROFIL KELURAHAN... 3 A. ADMINISTRATIF... 3 1. Visi, Misi dan Strategi... 3 a. Visi Kelurahan Cisaranten Kidul... 3 b. Misi...
Lebih terperinciKeluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN
Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat luas. Cutlip dalam Effective Public Relations
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran humas dalam pemerintahan sangatlah penting karena mereka memiliki tugas untuk mengkomunikasikan segala bentuk kebijakan baru pemerintah kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciKELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG
KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG Deskripsi dan Perkembangan Kegiatan KUSP Gotong Royong RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari didirikan pada tahun 1993. Pada awalnya, KUSP (KUSP) Gotong Royong
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
BAB IV PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Potret Pengelolaan Pariwisata di Obyek Wisata Jembatan Akar, Studi Terhadap Pelaku Obyek Wisata Jembatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan gotong royong tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Secara turun temurun gotong royong menjadi warisan budaya leluhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modernisasi seperti ini, wisata budaya kurang diminati oleh masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih memilih tempat wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi disuatu daerah seringkali akan mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan perguruan tinggi disuatu daerah seringkali akan mempengaruhi pola ruang, kebiasaan bahkan aktifitas masyarakat setempat. Pengaruh ini tidak terlepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memiliki peran yang sangat besar bagi pengembangan pembangunan Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang telah menjadi suatu industri dan memiliki peran yang sangat besar bagi pengembangan pembangunan Kota Bandung. Kota Bandung
Lebih terperinciUPAYA OPTIMALISASI PANGAN BERBASIS TEPUNG NONBERAS SEBAGAI PENGEMBANGAN UMKM KABUPATEN CILACAP
UPAYA OPTIMALISASI PANGAN BERBASIS TEPUNG NONBERAS SEBAGAI PENGEMBANGAN UMKM KABUPATEN CILACAP oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Produk UMKM di Kabupaten Cilacap Alangkah menyedihkan, menjadi
Lebih terperinciPLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT
BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS 3.1. ekonominya. RT. 37 ini merupakan salah satu kantong "PAKUMIS" (Padat, Kumuh, Miskin) dari seluruh kawasan Kelurahan Basirih yakni pada RT. 37 ini pula yang
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat memiliki karakter kota yang sangat unik dan jarang sekali dijumpai pada kota-kota lain. Kota yang mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/ /30621/4/chapter%20i.pdf)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan kota yang semakin pesat tidak diikuti dengan pertambahan lapangan kerja yang memadai, menjadikan masyarakat yang tidak mendapatkan tempat pada
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah melakukan pengidentifikasian dan analisis mengenai tingkat resiko bencana kebakaran yang dapat terjadi di Kelurahan Babakan Asih dan Jamika, maka dapat diperoleh
Lebih terperinciLEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BERINGIN GANG HIJAU & POSYANDU RUMAH TOGA
LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BERINGIN GANG HIJAU & POSYANDU RUMAH TOGA 1 Lab Inovasi : 2 Nama Instansi/SKPD : 3 Judul Inovasi : 4 Telp. Instansi : 5 E-mail instansi : 6 Penanggung Jawab Inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id
BAB I PENDAHULUAN Kota menurut Bintarto (1989) dalam Pramono (2006) disebutkan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi diwarnai dengan strata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan dan pemimpin sebagai sumber daya manusia yang sangat. yang diperintahkan atau dikehendaki pemimpin. Gibson dalam Pasolong
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemimpin dan kepemimpinan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap sektor kehidupan dan pemimpin sebagai sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan bagi bangsa ini. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin cepat terutama didorong oleh kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep
Lebih terperinciVIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA
92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciBelakang Latar. yaitu. Kota. yang. dan dekat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakartaa memiliki empat kelompok kawasan permukiman yaitu lingkungan permukiman di kawasan cagar budaya, permukiman di kawasan kolonial, permukiman di kawasan
Lebih terperinciANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA NGLINGGI TAHUN ANGGARAN 2017
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA NGLINGGI TAHUN ANGGARAN 2017 Nomor : 04 Tahun : 2017 KODE REK URAIAN ANGGARAN KETERANGAN ( Rp ) 1 2 3 4 1 PENDAPATAN 11 Pendapatan Asli Desa 31,200,000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya ini pemerintah berupaya mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan di jalur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salatiga adalah salah satukota kecil yang berada di Jawa tengah. Terletak di selatan Kota Semarang atau sering diberi julukan Indonesia Mini, pemberian julukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggihnya teknologi. Era globalisasi merupakan era di mana setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini pertumbuhan dunia bisnis semakin bertambah maju sesuai dengan kemajuan zaman yang modern dan didukung dengan semakin canggihnya teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN
BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 2012 TENTANG PENAMAAN JALAN, TAMAN TERBUKA, TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DAN PENOMORAN BANGUNAN
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. kemarau.kebutuhan ini baik untuk mengairi ladang atau untuk mencukupi
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Analisa Dampak Sosial Pembangunan Embung di Dusun Temuwuh Lor dapat diambil sebuah benang merah, yaitu sebagai berikut : 1.1.1. Aspek Demografi Terbentuknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinciBisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone
Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone Di masa dengan teknologi yang semakin maju ini, telekomunikasi menjadi sangat penting. Salah satunya adalah handphone atau ponsel. Setiap pemilik handphone
Lebih terperinciLAMPIRAN L.3 - B. PROPOSAL KERJASAMA CSR Program Makassar Bebas Sampah
LAMPIRAN L.3 - B PROPOSAL KERJASAMA CSR Program Makassar Bebas Sampah Latar Belakang M asalah persampahan di kota Makassar sudah menjadi masalah yang harus segera mendapatkan perhatian serius baik oleh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Pengaruh modal sosial..., Gigih Guntoro, FISIP UI, Universitas Indonesia
149 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang telah kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa simpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era global dewasa ini terutama dalam bidang teknologi informasi menjadikan internet tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era global dewasa ini terutama dalam bidang teknologi informasi menjadikan internet tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi seperti mengirim
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berbicara mengenai Kampung Kauman, tidak akan lepas dari identitasnya sebagai kampung santri. Dan dalam perkembangan permukimannya, kampung Kauman Surakarta membangkitkan
Lebih terperinci2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Sujarto (dalam Erick Sulestianson, 2014) peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan perpindahan penduduk ke daerah perkotaan, merupakan penyebab utama pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu kehidupan manusia tentunya tidak lepas dari suatu unsur yang disebut dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup diartikan sebagai jumlah semua benda dan kondisi
Lebih terperinciLAMPIRAN C. Sebuah Alternatif dalam Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (termasuk daerah abu-abu )
LAMPIRAN C Sebuah Alternatif dalam Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (termasuk daerah abu-abu ) LAMPIRAN C Sebuah Alternatif dalam Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (termasuk daerah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Namun demikian sebagai mahluk biologis merupakan individu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dari jaman dahulu komunikasi merupakan salah satu aktifitas yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi dapat memberikan suatu informasi
Lebih terperinci