BAB 25 DIURETIC. TABLE CLASSIFICATION OF DIURETICS Clinical Uses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 25 DIURETIC. TABLE CLASSIFICATION OF DIURETICS Clinical Uses"

Transkripsi

1 BAB 25 DIURETIC Diuretic termasuk obat yang sering diresepkan dengan respon farmakologi berupa diuresis Stoelting RK, Hillier SC.. In: Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice, 4th ed. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins, 2006: ). Obat ini dibedakan berdasarkan pada tempat kerja di renal tubulus dan mekanisme kerja dalam mengeluarkan cairan. Semua obat diuretik menyebabkan hipovolemia dan azotemia tetapi komplikasi ini terjadi di diuretic loop. Thiazide. Diuretic thiazide sering diberikan untuk mempertahankan pengobatan pada hipertensi esensial yang digabungkan antara dieresis, natriuresis,dan vasodilatasi menjadi sinergis. Mekanisme aksi Diuretic thiazide menghasilkan uresis dengan cara menghambat reabsorbsi ion natrium dan klorida, terutama pada ansa henle askenden bagian kortek dan tubulus renalis bagian proksimal dan distal. Diuretic thiazide dengan menghambat reabsorbsi natrium, berperan terhadap meningkatkan kadar natrium di bagian tubulus distal dan sebagai konsekuensinya meningkatkan sekresi kalium di tubulus renalis. Thiazide Chlorothiazide Hydrochlorothiazide Bendroflumethiazide Hydroflumethiazide Methyclothiazide Polythiazide Trichlormethiazide Indapamide Loop Furosemide Ethacrynic acid Bumetanide Torsemide Osmotic Mannitol TABLE CLASSIFICATION OF DIURETICS Clinical Uses Hipertensi esensial, edema disebabkan oleh gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gagal hati Hipertensi esensial berat, edema gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gagal hati Sama dengan furosemide Sama dengan furosemide Hipertensi intra cranial,profilaksis untuk mencegah atau mengobati gagal ginjal akut fase oligouria 1

2 Urea Potassium-Sparing Triamterene Amiloride Aldosterone Antagonists (Potassium-Sparing) Spironolactone Carbonic Anhydrase Inhibitors Acetazolamide Dopamine Receptor Agonists Dopamine Fenoldopam Edema dihubungkan dengan gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan gagal hati Edema bungkan dengan gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan gagal hati, sering digabungkan dengan thiazide atau diuretic loop Hipertensi esensiall berat, edema gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gagal hati Glaucoma, tampak kelemahan, asidosis metabolic yang persisten Tidak diijinkan untuk pencegahan terhadap gagal ginjal akut pada fase oliguria Efek antihipertensi Efek antihipertensi diuretic thiazide adalah dengan diawali dengan menurunkan volume cairan ekstaseluler.efek antihipertensi lebih lanjut dari thiazide adalah vasodilatasi perifer yang memerlukan waktu beberapa minggu. Efek samping Thiazide menginduksi hipokalemia, hipocloremia, asidoses metabolic merupakan hal yang biasa pada penggunaan thiazide jangka panjang untuk mengobati hipertensi jangka panjang. Volume cairan intravaskuler harus diperhitungkan pada semua pasien yang mendapat pengobatan diuretic thiazide dan jadwal operasi. Adanya hipotensi ortostatik meningkatan kecurigaan terhadap peningkatan hematokrit dan peningkatan kadar ureum dan nitrogen dalam darah. Diuretika loop Diuretika loop (ethacrynic acid, bumetanide, furosemide) menghambat reabsorpsi natrium dan klorida terutama di bagian ansa henle askenden bagian medular. terdapat beberapa obat yang ampuh yang tersedia. Furosemid menginduksi peningkatan aliran darah dan dihambat oleh obat obat NSAID. bermanifestasi sebagai diuretika lemah. 2

3 Early proximal convoluted Proximal convoluted Medullary portion of ascending loop of Henle Cortical portion of ascending loop of Henle TABLE SITES OF ACTION OF DIURETICS Thiazide Loop Osmotic Potassium Sparing Aldosterone Antagonists + + Carbonic Anhydrase Distal convoluted Collecting duct +++ +, minor site of action; +++, major site of action Early proximal convoluted Proximal convoluted Medullary portion of ascending loop of Henle Cortical portion of ascending loop of Henle TABLE SITES OF ACTION OF DIURETICS Thiazide Loop Osmotic Potassium Sparing Aldosterone Antagonists + + Carbonic Anhydrase Distal convoluted Collecting duct +++ +, minor site of action; +++, major site of action

4 Lihat gambar aksi diuretic. (gambar tidak bisa dikopi) Asam ethakrinik Asam ethakrinik diekskresikan oleh ginjal sebagai obaat yang tidak diubah dan hasil metabolic tidak setabil. TABLE SIDE EFFECTS OF DIURETICS Hypokalemic, Hyperchloremic, Metabolic Alkalosis HyperkalemiaHyperglycemiaHyperuricemiaHyponatremia Thiazide Yes No Yes Yes Yes diuretics Loop Yes No Minimal Minimal Yes diuretics Potassiumsparing No Yes Minimal Minimal Aldosterone No Yes No No Yes TABLE PENGGUNAAN SECARA KLINIK OBAT DIURETIK YANG BEKERJA DI LOOP(FUROSEMIDE) Memindahkan cairan udem dikarenakan gangguan fungsi ginjal, hati atau jantung. (furosemide 0.1 to 1 mg/kg IV) Pengobatan peningkatan tekanan intrakranial (furosemide 0.5 to 1.0 mg/kg IV) Differential diagnosis terhadap acute oliguria (furosemide 0.1 mg/kg IVakan menstimulasi diuresis pada pemberian arginin vasopresin; jntuk mengobati oligouria akut dikarenakan penurunan volume cairan intravaskuler, penggunakan untuk pengobatan gagal ginjal masih kontroversial) Furosemid Furosemid disekresikan ditubulus renalis, sama baiknya metabolisme dan ekskresi di empedu. Eliminasi t1/2 furosemid <1 jam sehingga perhitungan durasinya pendek. Clinical Uses (Table 25-4) 4

5 Side Effects (See Table 25-3 and 25-5) TABLE EFEK SAMPING DIURETIK LOOP (FUROSEMIDE) Hypokalemia (meningkatkan toksisits terhadap digitalis) Acute tolerance (pengobatan untuk mengurangi volume ekstrasel) Hyperuricemia Hyperglycemia (tidak seperti diuretic thiazide) Enhances nephrotoxic effects of aminoglycosides Allergic interstitial nephritis (sama yang dihasilkan oleh penisilin) Cross-sensitivity with sulfonamides Deafness (dose-dependent) Diuretika osmotik Diuretika (manitol, urea)bebas difiltasi oleh glomerulus, menjalani reabsorbsi terbatas di tubulus renalis, tahan terhadap metabolism, secara farmakologi inert. manitol manitol merupakan gula dengan 6 karbon yang tidak mengalami metabolism. Manitol harus dimasukkan lewat vena sebab tidak diserap oleh system pencernaan. Aksi mekanisme Manitol secara lengkap difiltrasi oleh glomerulus, tidak obat yang terfiltrasi direabsorbsi oleh tubulus renalis. Oleh karena itu manitol meningkatkan cairan ditubulus renalis dan mencegah reabsorbsi air. Sebagai hasil dari osmotic ini berefek di dalam tubulus renalis, efek diuretika osmotic terjadi dengan menekskresikan air, natrium klorida, dan ion bikarbonat. Sebagai tambahan berefek pada tubulus renalis. Pemberian manitol secara intravena meningkatan osmolaritas plasma. Sehinga menarik cairan intrasel ke cairan ekstrasel. Peningkatan osmolaritas plasma meningkatan volume cairan di intravaskuler secara mendadak. Penyebaran cairan di intrasel menurunkan masa otak dan berpotensial meningkatan tekanan aliran darah renalis ke medulla. Penggunaan secara klinik Efek samping Pasien-pasien dengan oligouria sekunder pada gagal jantung, induksi manitol secara mendadak meningkatan cairan intravaskuler yang mencetuskan udema paru (furosemide merupakan obat yang dianjurkan untuk mengobati peningkatan tekanan intracranial pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri. Penggunaan manitol jangka panjang bisa 5

6 meyebabkan hipovolume dan gangguan elektrolit. Diuresis skunder pada manitol tidak mengubah nilai eliminasi obat-obat blok neuromuscular jangka panjang (diperkirakan manitol tidak mengubah GFR) Table penggunaan secara klinis manitol Pencegahan melawan gagal ginjal akut ( dieresis dapat diperkirakan tetapi bukti efek perlindungan terhadap ginjal masih lemah). Different diagnosis dari oligouria (peningkatan output urin jika menyebabkan menurunan volume intravascular tetapi bukan karena glomerulus dan fungsi tubulus renalis di compromised. Pengobatan pada tekanan intracranial yang meningkat (0,25 1 mg/kg iv diinfus lebih dari 10 menit menurunkan air dari jaringan termasuk diotak, sepanjang perbedaan osmotic, bekerja sepanjang menit diberikan dalam gabungan dengan kortikosteroid dan hiperventilasi pada paru. Menurunkan tekanan pada intraokuler. Urea Urea merupakan diuretika osmotic yang efektif. Tetapi tidak seperti manitol, ia mengalami reabsorbsi di tubulus renalis dan kadang-kada ng masuk kedalam sel dan menyebrang ke barier darah otak (menyebabkan peningkatan intracranial kembali). Kerugian yang lain adalah meningkatkan kejadian thrombosis pada vena. Diuretika hemat kalium Diuretika hemat kalium (triamterene, amiloride) beraksi secara langsung pada mekanisme transportasi di tubulus renalis di tubulus kontortikus, aldosteron bebas menghasilkan diuresis. Diuresis di sertai dengan tidak ada peningkatan atau penurunan ekskresi kalium didalam urin ( menunjukkan hambatan ekskresi kalium ditubulus renalis ginjal ) Farmakokinetik Metabolisme triamterene adalah luas, beberap metabolism mepunyai aktifitas diuresis. T1/2 dari triamterene 3-5 jam dan amiloride sekitar 18 jam. Penggunaan secara klinis Diuretika hemat kalium secara klinis sering digunakan secara kombinasi dengan diuretika loop atau diuretika thiazide pada diuretika ugment dan membatasi hilangnya kalium. 6

7 Efek samping Hiperkalemi merupakan efek samping utama pada terapi penggunaan diuretika hemat kalium. Antagonisme aldosteron Mekanisme aksi Spironolakton mengikat pada reseptor meneralokortikoid cytoplasmik (menghambat ekspresi gen) pada duktus kolektikus dan beraksi sebagai antagonisme kompetitif pada aldosteron. Aldosteron di tubulus renalis mengabsorbsi kembali ion natrium dan klorida dan meningkatkan ekskresi ion kalium. Efek spironolakton pada transportasi aldosteron terakhir jam setelah spironolakton tidak dilanjutkan, sehingga menekan resiko hiperkalemia, asidosis hiperkloremik pada pasien yang mendapat obat ini dan berkembang menjadi gagal ginjal akut Farmakokinetik Spironolakton secara luas mengalami metabolism pertama di hati, diikat oleh protein plasma yang luas, hampir tidak ada perubahan obat di urin. Pengunaan obat secara klinis Spironolakton sering diresepkan untuk udema yang membandel yang disebabkan oleh gagal jantung dan sirosis hati. Pada perkiraan menurunkan fungsi hepar dan metabolism meningkatkan konsentrasi plasma aldosteron. Efek samping Hiperkalemia, kususnya pada gagal ginjal, mempunyai efek samping yang serius pada pengobatan dengan spironolakton. Inhibitor karbonik anhidrase Azetazolamid merupakan prototif dari kelas sulfonamide yang mengikat enzim karbonik anhidrase, menghasilkan inhibitor nonkompetitif enzim secara aktif terutama ditubulus renalis proksimal. Sebagai hasil inhibitor enzim ini, mengekskresikan ion hydrogen diperkecil dan hilangnya ion bikarbonat meningkat. Penurunan kertersedian ion hydrogen ditubulus renalis distal menghasilkan ekskresi kalium ditukar dengan natrium. Efek jaringan dari perubahan ini adalah ekskresi urin alkali pada asidosis metabolic hiperkloremik. Penggunaan secara klinik (tabel 25-7) 7

8 Agonis reseptor dopamine (lihat tabel 25-1) Didalam vaskuler renal, reseptor dopamine-1 memediasi vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke renal dan GFR (glomerular filtration rate). Didalam tubulus renalis, stimulasi terhada reseptor dopamine 1 menghambat reabsorpsi natrium dan mempromosikan natriuresis. TABLE PENGGUNAAN SECARA KLINIK ACETAZOLAMIDE Treat altitude sickness Menurunkan tekanan intraokuler (menghambat pembentukan humor aqueous) Menghambat aktifitas serangan (perkiraan oleh produksi asidosis metabolk) Mengobati paralysis periodic familiar (asidosis metabolic meningkatkan konsentrasi local dadar kalium di otot skelet) Menstimulasi ventilasi pada pasien yang hipoventilasi sebagai kompensasi dari alkalosis metabolik Dopamine Dopamoin mempunyai efek renoprotektif dengan menghambat pompa natrium dan menurunkan komsumsi oksigen ditubulus renalis. Namun data dikonfirmasikan sebagai efek profilaksis pencegahan pada dosis dopamine rendah adalah kurang. Dan penggunaan secara rutin dopamine dengan tujuan ini tidak dianjurkan. Fenoldopam Fenoldopam merupaka selektif agonis reseptor dopamine 1 dan kurang terhadap efek agonis dopamine 2, alfa dan beta. Penggunaan utama dari fenoldopam adalah obat anti hipertensi intravena (tidak seperti natrium nitropruside, ia tidak menurunkan aliran darah ke renal). Efek renoproteksif dari fenoldopam tidak dapat diperkirakan. 8

FARMAKOLOGI SISTEM VASKULER-RENAL (ANTIHYPERTENSION & DIURETICS AGENT)

FARMAKOLOGI SISTEM VASKULER-RENAL (ANTIHYPERTENSION & DIURETICS AGENT) FARMAKOLOGI SISTEM VASKULER-RENAL (ANTIHYPERTENSION & DIURETICS AGENT) Rina Wijayanti, M. Sc., Apt Disampaikan dalam Kuliah Modul Farmakologi Prodi Farmasi FK UNISSULA Mampu menjelaskan Farmakologi sistem

Lebih terperinci

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja FARMAKOLOGI Pengertian Diuretik Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja langsung terhadap ginjal.

Lebih terperinci

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara DIURETIK & ANTI DIURETIK Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara DIURETIK VOLUME URINE ANTI DIURETIK DIURETIK OSMOTIK PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE DIURETIK DIURETIK

Lebih terperinci

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA Oleh : MARIANNE DEFINISI Senyawa yang dapat menyebabkan ekskresi urine yang lebih banyak. Senyawa yang dapat meningkatkan ekskresi urine dan garam-garam Indikasi:

Lebih terperinci

BAHAN AJAR BAB III. OBAT YANG BEKERJA PADA GINJAL A. PENDAHULUAN

BAHAN AJAR BAB III. OBAT YANG BEKERJA PADA GINJAL A. PENDAHULUAN BAHAN AJAR BAB III. OBAT YANG BEKERJA PADA GINJAL A. PENDAHULUAN Topik kuliah ini membahas mengenai obat-obat yang bekerja pada ginjal, terutama obat-obat yang dapat meningkatkan volume urine (diuretika).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung

Lebih terperinci

Hormon antidiuretik (ADH) dan hipofise bekerja di sini dengan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini (Sunardi, 2009).

Hormon antidiuretik (ADH) dan hipofise bekerja di sini dengan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini (Sunardi, 2009). MEKANISME KERJA DIURETIK Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretikini. Pertama, tempat kerja diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium sedikit, akan memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Tanaman Kentang 1. Kandungan Kimia Kandungan kimia pada satu buah kentang mentah termasuk kulitnya dengan berat 213 gram mengandung kalium 897 mg, fosfor 121 mg,

Lebih terperinci

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg dr. Annisa Fitria Hipertensi 140 mmhg / 90 mmhg 1 Hipertensi Primer sekunder Faktor risiko : genetik obesitas merokok alkoholisme aktivitas

Lebih terperinci

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi natrium

Lebih terperinci

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns Pendahuluan Ginjal mempertahankan komposisi dan volume cairan supaya tetap konstan Ginjal terletak retroperitoneal Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin 3 TINJAUAN PUSTAKA Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin Ginjal merupakan salah satu organ yang penting bagi makhluk hidup. Ginjal memiliki berbagai fungsi seperti pengaturan keseimbangan air dan

Lebih terperinci

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D HIPOKALEMIA GRACIA CINTIA MASSIE PEMBIMBING : DR. AGUS KOOSHARTORO, SP.PD DEFINISI Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah dibawah 3.5 meq/l yang disebabkan oleh berkurangnya

Lebih terperinci

DIURETIK 1. Inhibitor karbonik anhidrase Asetazolamid Farmakodinamika Farmakokinetik

DIURETIK 1. Inhibitor karbonik anhidrase Asetazolamid Farmakodinamika Farmakokinetik DIURETIK Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada makhluk hidup multiseluler. Zatzat yang tidak digunakan oleh tubuh akan dikeluarkan dalam bentuk urin oleh ginjal. Pada seorang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini terdiri atas volume urin, persentase ekskresi urin, kerja diuretik, aktivitas diuretik, ph, kadar natrium, dan kalium urin. Selanjutnya, hasil penelitian disajikan

Lebih terperinci

Kesetimbangan asam basa tubuh

Kesetimbangan asam basa tubuh Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan

Lebih terperinci

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversibel yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diuretik didefinisikan sebagai obat yang dapat meningkatkan jumlah ekskresi urin oleh ginjal. Diuretik juga meningkatkan ekskresi Na + dan beberapa kation lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sirosis hati merupakan suatu kondisi dimana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) 1. Kandungan kimia kacang panjang (Vigna sinensis L.) Kacang panjang (Vigna sinensis L.) mengandung flavonol, glikosida flavonol, dan antosianidin

Lebih terperinci

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Fungsi homeostatik ginjal Proses penyaringan (filtrasi)

Lebih terperinci

Efek Diuretik Ekstrak..., Asih Arum Sari, Fakultas Farmasi UMP, 2014

Efek Diuretik Ekstrak..., Asih Arum Sari, Fakultas Farmasi UMP, 2014 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sukun 1. Tinjauan Tanaman Sukun Sukun termasuk dalam genus Artocarpus famili (moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di daerah panas

Lebih terperinci

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Haryson Tondy Winoto, dr,msi.med. Sp.A Bag. IKA UWK ANATOMI & FISIOLOGI GINJAL pada bayi dan anak Nefrogenesis : s/d 35 mg fetal stop Nefron : unit fungsional terkecil

Lebih terperinci

OBAT ANTI HIPERTENSI

OBAT ANTI HIPERTENSI OBAT ANTI HIPERTENSI Obat antihipertensi Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler yang terbanyak 24% penduduk AS memiliki hipertensi Hipertensi yang berlanjut akan merusak pembuluh darah di ginjal, jantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elektrolit Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang di sebut kation bermuatan positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk asalnya atau dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi. Ekskresi di sini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi saat ini telah menjadi masalah kesehatan yang serius di dunia. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Farmakologi. Diuretik. Instruktur : dr. Izzidin Fadil dr. Desi Vera Buana. Disusun Oleh : Kelompok 5

Laporan Praktikum Farmakologi. Diuretik. Instruktur : dr. Izzidin Fadil dr. Desi Vera Buana. Disusun Oleh : Kelompok 5 Laporan Praktikum Farmakologi Diuretik Instruktur : dr. Izzidin Fadil dr. Desi Vera Buana Disusun Oleh : Kelompok 5 1. Sulistiani 2. T. Fadhil Al Furqan 3. Intan Rahmayani 4. Yuliana Syarmila 5. Qashdina

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Oleh : FITRI YULIANI K 100040229 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hipertensi 2.1.1 Definisi hipertensi Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam. Kebanyakan pasien hipertensi etiologi patofisiologinya tidak diketahui

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno KESEIMBANGAN ASAM- BASA dr.sudarno KESEIMBANGAN ASAM BASA Afinitas Hb terhadap O 2 terutama dikendalikan oleh ph darah ph darah (arterial) : 7,4 (7,35-7,45) Sistem yang berperan mempertahankan ph darah:

Lebih terperinci

1.1 Pendahuluan 1.2 Farmakokinetik

1.1 Pendahuluan 1.2 Farmakokinetik 1.1 Pendahuluan ACE inhibitor atau Angiotensin Converting Enzym Inhibitor adalah obat yang menghambat enzim yang mengubah angiotensin, yang nantinya akan menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri, mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah

Lebih terperinci

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya MAPPING CONCEPT PENGATURAN SIRKULASI Salah satu prinsip paling mendasar dari sirkulasi adalah kemampuan setiap jaringan untuk mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan metaboliknya. Terbagi ke dalam pengaturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pemeriksaan berulang (PERKI, 2015). Hipertensi. menjadi berkurang (Karyadi, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pemeriksaan berulang (PERKI, 2015). Hipertensi. menjadi berkurang (Karyadi, 2002). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Hipertensi 1. Definisi Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi 140/90 mmhg pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi dr H M Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4 KESEIMBANGAN ASAM BASA Ion hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen. Molekul yang mengandung atom-atom hidrogen yang dapat melepaskan ion ion hidrogen dalam larutan dikenal

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi Keperawatan

Pengantar Farmakologi Keperawatan Pengantar Farmakologi Keperawatan dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat. 3 TINJAUAN PUSTAKA Alpukat Tanaman alpukat berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, namun secara resmi antara tahun 1920-1930 (Anonim 2009). Kata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit ginjal adalah salah satu penyebab paling penting dari kematian dan cacat tubuh di banyak negara di seluruh dunia (Guyton & Hall, 1997). Sedangkan menurut

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN ASIDOSIS METABOLIK Disusun oleh: Desi (A101.19.006) Dewi Sekar (A101.19.007) Dina Fitri Astuti (A101.19.008) Ela Kusumawati (A101.19.009) Fatoni Aditya O (A101.19.010) Febriana Ramadhani (A101.19.011)

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK Reaksi antara antigen-antibodi menyebabkan permeabilitas membran basalis glomerulus meningkat dan diiukti kebocoran protein, khususnya akbumin. Akibatnya tubuh kehilangan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Penapisan Fitokimia Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang ada dalam fraksi heksan dan etil asetat ekstrak etanol daun alpukat. Fraksinasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diuretik merupakan zat yang dapat meningkatkan pengeluaran urin. Mekanisme kerja diuretik dengan meningkatkan laju ekskresi urin dan laju ekskresi Na + yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Gangguan Ginjal Kronik 2.1.1 Definisi Penyakit ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari sama dengan tiga bulan, berdasarkan kelainan

Lebih terperinci

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI 15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan untuk berbagai macam indikasi, diantaranya: antihipertensi, asites, sindrom kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang memompa darah ke seluruh organ tubuh. Jantung secara normal menerima darah dengan tekanan pengisian yang rendah selama diastol dan

Lebih terperinci

2. Idiopathic hyperaldosteronism (IHA) Disebabkan oleh hiperplasia adrenal bilateral, terdapat pada 50-60% kasus. Secara umum, lebih ringan.

2. Idiopathic hyperaldosteronism (IHA) Disebabkan oleh hiperplasia adrenal bilateral, terdapat pada 50-60% kasus. Secara umum, lebih ringan. HIPERALDOSTERONISM Hiperaldosteronisme primer adalah salah satu hipertensi sekunder, merupakan sindrom yang disebabkan oleh hipersekresi aldosteron yang tidak terkendali, umumnya berasal dari kelenjar

Lebih terperinci

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI) Pembicara/ Fasilitator: DR. Dr. Dedi Rachmadi, SpA(K), M.Kes Tanggal 15-16 JUNI 2013 Continuing Professional

Lebih terperinci

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L Prof. Dr. Burhanuddin Nst, SpPK-KN,FISHKN,FISH Distribusi air dalam Badan Air dalam badan didistribusikan diantara 3 kompartemen utama yaitu : Intraselluler Interstitium Pembuluh Darah Lebih dari setengah

Lebih terperinci

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta Beberapa keadaan klinis: 1. Hiperkalemi 2. Hiponatremi 3. Asidosis metabolik 4.

Lebih terperinci

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum: Syifa Ramadhani (2013730182) 4. Jelaskan mekanisme dan etiologi terjadinya bengkak? Mekanisme terjadinya bengkak Secara umum, efek berlawanan antara tekanan hidrostatik (gaya yg mendorong cairan keluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh survei ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia, pada penderita

Lebih terperinci

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya.

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya. BAB I PENDAHULUAN Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hydrogen ([H + ]). Pada cairan tubuh asam terus menerus diproduksi dalam metabolisme yang normal. Meskipun terbentuk banyak asam

Lebih terperinci

Jumlah nefron yang terbentuk setelah lahir tidak dapat dibentuk lagi sehingga bila ada yang rusak jumlahnya akan menurun. Setelah usia 40 tahun,

Jumlah nefron yang terbentuk setelah lahir tidak dapat dibentuk lagi sehingga bila ada yang rusak jumlahnya akan menurun. Setelah usia 40 tahun, BAB XII FAAL GINJAL Ginjal melakukan banyak fungsi, antara lain faal ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing yang bersifat toksis, regulasi keseimbangan air dan elektrolit, regulasi osmolalitas

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan. Physiological Balance of Fluid and Hormones

Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan. Physiological Balance of Fluid and Hormones Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan William Staf Pengajar Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna No 6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh manusia terutama dalam sistem urinaria. Pada manusia, ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum L.) tumbuh liar pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum L.) tumbuh liar pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum L.) tumbuh liar pada tempat-tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar,

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp Pendahuluan Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu

Lebih terperinci

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Farmakokinetik - 2 Mempelajari cara tubuh menangani obat Mempelajari perjalanan

Lebih terperinci

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol OBAT KARDIOVASKULER Kardio Jantung Vaskuler Pembuluh darah Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung Jenis Obat 1. Obat gagal jantung 2. Obat anti aritmia 3. Obat anti hipertensi 4. Obat anti angina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah di atas normal ( 7,0 mg/dl) (Hidayat 2009). Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan

Lebih terperinci

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi BAB V PEMBAHASAN A. Uji Tekanan Darah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi larutan NaCl 8%, didapatkan hasil berupa penurunan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Farida Rahmawati, Anita Agustina INTISARI Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume

Lebih terperinci

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010 GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010 Yetti O. K, Sri Handayani INTISARI Hipertensi merupakan masalah utama dalam kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Darah Darah adalah adalalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3 1. Zat yang tidak boleh terkandung dalam urine primer adalah... Air Asam amino Urea Protein Kunci Jawaban : D Menghasilkan urine primer

Lebih terperinci

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. 1 Terdapat

Lebih terperinci

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dr. Suparyanto, M.Kes GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT CAIRAN TUBUH Cairan tubuh adalah larutan isotonik yang tersusun atas air dan zat terlarut (mineral)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas)

Lebih terperinci

2

2 Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.Kes Dr. Almaycano Ginting, M.Kes Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Defanisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung

Lebih terperinci

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk: HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA (Citrulli Fructus) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL

ABSTRAK. PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA (Citrulli Fructus) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA (Citrulli Fructus) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL Okky Sugiarto, 2006. Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II : July Ivone, dr., MS.

Lebih terperinci

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope TERAPI CAIRAN MAINTENANCE RSUD ABDUL AZIS 21 April 2015 TERAPI CAIRAN TERAPI CAIRAN RESUSITASI RUMATAN Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi Mengganti Kehilangan Akut Koreksi 1. Kebutuhan normal 2. Dukungan

Lebih terperinci

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi Syok Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terapi cairan Pemberian cairan bertujuan untuk memulihkan volume sirkulasi darah. 6,13 Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan

Lebih terperinci

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit: Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.kes Dr. Almaycano Ginting Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi

Lebih terperinci

PENGANTAR FARMAKOLOGI

PENGANTAR FARMAKOLOGI PENGANTAR FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI : PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - DIAGNOSIS - PENGOBATAN GEJALA PENYAKIT FARMAKOTERAPI : CABANG ILMU PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - PENGOBATAN FARMAKOLOGI KLINIK : CABANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI Uji Diuretik Mengetahui Efek Furosemid dalam Uji Diuretik pada Hewan Coba Mencit

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI Uji Diuretik Mengetahui Efek Furosemid dalam Uji Diuretik pada Hewan Coba Mencit LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI Uji Diuretik Mengetahui Efek Furosemid dalam Uji Diuretik pada Hewan Coba Mencit Nama Kelompok : Desy Sri Lestari Dimas Hermawan Disty pristiana Ferzio danoza Hafizhoh nur

Lebih terperinci

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Oleh : ANGGA PERMANA K 100040249 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Legundi tumbuh pada tempat - tempat yang tandus, panas dan berpasir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Legundi tumbuh pada tempat - tempat yang tandus, panas dan berpasir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan Legundi tumbuh pada tempat - tempat yang tandus, panas dan berpasir. Ditemukan tumbuh liar di hutan jati, hutan sekunder, semak belukar atau dipelihara sebagai

Lebih terperinci

PHARMACODYNAMIC AND PHARMACOKINETIC IN URINARY SYSTEM. Mae Sri Hartati Wahyuningsih Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UGM

PHARMACODYNAMIC AND PHARMACOKINETIC IN URINARY SYSTEM. Mae Sri Hartati Wahyuningsih Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UGM PHARMACODYNAMIC AND PHARMACOKINETIC IN URINARY SYSTEM Mae Sri Hartati Wahyuningsih Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UGM BAHASAN 1. Antiseptik saluran kemih. 2. Antispasmodik saluran

Lebih terperinci

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME

Lebih terperinci

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Ekskresi Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Pengertian & Fungsi Proses Ekskresi Penegrtian : Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil

Lebih terperinci

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM BAB 1 PENDAHULUAN Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan suatu masalah kesehatan yang serius di dunia. Hal ini dikarena penyakit ginjal dapat menyebabkan kematian, kecacatan serta penurunan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan tubuh manusia tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut aktivitas

Lebih terperinci