BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi dan evaluasi dari program kompresi video yang telah dibuat. Implememtasi dan evaluasi menggunakan file video yang dibuat sendiri dengan memakai software Macromedia Flash MX dengan ukuran width dan height sebesar 50 x 50 dan berformat avi (*.avi) yang belum dikompres dengan jumlah frame sebanyak dua frame. Maksud dari implementasi dan evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah metode yang telah dirancang dapat digunakan untuk mengkompresi file video secara optimal dari segi rasio kompresi, kualitas video dari hasil dekompresi dan waktu yang diperlukan untuk mengkompresi dan mendekompresi. 4.1 Implementasi Berikut ini adalah implementasi yang digunakan untuk pembuatan, pengujian prototipe secara perangkat keras dan cara pemakaian prototipenya Spesifikasi yang dibutuhkan Program yang dibuat pastinya perlu didukung oleh piranti lunak dan piranti keras sebagai sarana pendukung agar implementasi dapat berjalan dengan baik dan sarana pendukung ini juga akan mempengaruhi hasil evaluasi yang akan dilakukan dari implementasi. Konfigurasi komputer yang berbeda-beda menghasilkan hasil evaluasi yang berbeda pula. Semakin baik konfigurasi komputer yang digunakan, akan

2 41 meningkatkan performance program yang di uji, khususnya dari segi waktu kecepatan pemrosesan. Komponen-komponen perangkat keras yang sangat berpengaruh dalam proses implementasi program yang dibuat adalah prosesor, motherboard, memori, dan VGA. Standard untuk perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan program yang dibuat adalah satu unit Personal Computer (PC) dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium 2.4 GHZ, motherboard yang dipakai MSI 856 PE Neo 2, memori dengan kapasitas 512 MB, dan VGA Geforce2 MX MB. Komponen perangkat keras lainnya sebagai komponen pendukung yang diperlukan dalam proses implementasi tetapi kurang mempengaruhi hasil evaluasinya adalah monitor sebagai layar sebagai tampilan dan harddisk sebagai media penyimpanan. Spesifikasi standard yang digunakan untuk perangkat ini adalah monitor Philips CRT 14 dengan HDD 40 Gb Maxtor. Komponen ini bisa menggunakan spesifikasi yang lain karena tidak mempengaruhi hasil pengujian atau evaluasi. Suatu unit PC yang telah disebutkan diatas tentunya tidak bisa dijalankan tanpa adanya dukungan perangkat lunak. Piranti lunak yang dibutuhkan dalam pengujian ini adalah sistem operasi Microsoft Windows XP dan Borland C 3.1. Program yang dibuat hanya dapat dijalankan di DOS Shell dari Borland C 3.1, tidak dapat dijalankan di MS-DOS. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman C dan dicompile dengan menggunakan compiler Borland C 3.1 maka diperlukan piranti lunak yang mendukung pemograman dan yang digunakan untuk penelitian ini adalah Borland C 3.1.

3 Cara pemakaian program Terdapat dua jenis program yang terpisah yakni Program Encoding (co.exe) dan Program Decoding (deco.exe). Kedua program tersebut hanya dapat dijalankan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland C 3.1 dan dijalankan di DOS Shell. Pada subbab subbab berikut akan dibahas mengenai proses dan penggunaan encoding dan decoding Encoding Pada subbab ini akan dibahas mengenai cara penggunaan Program Encoding. Berikut format penulisan yang diperlukan untuk menjalankan Program Encoding: co [nama_file_video] [nama_file_kompresi] co : Adalah sintak yang akan menjalankan Program Encoding. [nama_file_video] : Nama file video yang akan dikompresi, harus berformat *.avi. [nama_file_kompresi] : Nama file yang akan diberikan setelah kompresi, dengan format *.cv (compressed video). Contoh : data.cv atau data. File ini selanjutnya dibutuhkan untuk proses decoding.

4 43 Contoh penggunaan sintak diatas: Gambar 4.11 Contoh penggunaan perintah encoding Dalam hal ini g.avi adalah nama file video yang akan dikompresi. Sedangkan data.cv adalah file yang akan dibuat sebagai hasil kompresi dan selanjutnya berguna sebagai input dalam menjalankan proses decoding. Namun bila user menginput nama file video yang tidak ada pada folder yang sama, akan ditampilkan pesan kesalahan. Berikut contoh tampilan bila terjadi kesalahan input pada proses encoding, dalam hal ini yang paling penting diperhatikan adalah nama file videonya serta format yang digunakan yakni *.avi. Gambar 4.12 Tampilan kesalahan inputan encoding Setelah tampilan diatas, program akan keluar dan kembali ke DOS prompt. Jika ingin menjalankan Program Encoding kembali, cukup memasukkan inputan seperti pada Gambar Setelah inputan diterima maka program akan menjalankan proses kompresi yang mana tampilannya sebagai berikut.

5 44 Gambar 4.13 Tampilan kompresi video Setelah input diterima akan ditampilkan informasi informasi penting video yang akan dikompresi, kemudian menjalankan proses kompresi. Berikut penjelasan mengenai tampilan kompresi video pada Gambar 4.13: Nama File : Nama file video yang dikompresi. Frame size : Ukuran width x height video yang dikompresi. Jumlah frame : Banyaknya jumlah frame video yang dikompresi. Avi size : Avi size digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai akhir pixel frame pertama. Hasil ini diperoleh dari: jumlah_frame * (8 + frame_size) Hasil kompresi dari program ini berformat data, yang hanya menyimpan informasi penting video dan beberapa codeword yang merupakan informasi pewakil dari urutan warna warna yang sama dari setiap pixel-nya.

6 Decoding Pada subbab ini akan dibahas mengenai cara penggunaan Program Decoding. Berikut format penulisan yang diperlukan untuk menjalankan Program Decoding: deco [nama_file_kompresi] [nama_file_video] deco : Adalah sintak yang akan menjalankan Program Decoding. [nama_file_kompresi] : Nama file hasil kompresi, dengan format *.cv. Contoh : data.cv atau data. File ini merupakan output dari proses encoding. [nama_file_video] : Nama video yang akan dibentuk atau didekompresi, harus berformat *.avi. Contoh penggunaan sintak diatas: Gambar 4.14 Tampilan perintah decoding Dalam hal ini data.cv adalah nama file hasil kompresi yang menyimpan informasi penting pada proses encoding. Sedangkan video.avi adalah nama file video yang akan dibentuk menjadi video yang dapat dijalankan dengan menggunakan berbagai media pemutar video.

7 46 Namun bila user menginput nama file hasil encoding (dalam contoh di sini adalah data.cv) yang tidak ada pada folder yang sama, akan ditampilkan pesan kesalahan. Berikut contoh tampilan bila terjadi kesalahan input pada proses decoding. Gambar 4.15 Tampilan kesalahan inputan decoding Setelah tampilan diatas, program akan keluar dan kembali ke DOS prompt. Jika ingin menjalankan Program Decoding kembali, cukup memasukkan inputan seperti pada Gambar Setelah inputan diterima maka program akan menjalankan proses dekompresi yang mana tampilannya seperti dibawah ini. Gambar 4.16 Tampilan dekompresi video

8 47 Informasi informasi yang ditampilkan merupakan informasi yang diperlukan untuk proses decoding. Berikut penjelasan mengenai tampilan dekompresi video pada Gambar 4.16: File kompresi : Nama file data yang didekompresi. File output : Nama file video yang dibentuk setelah didekompresi. Frame size : Ukuran width x height video yang didekompresi. Jumlah frame : Banyaknya jumlah frame video yang didekompresi. Hasil dekompresi dari program ini berformat *.avi, yang memiliki frame size, kualitas, format warna, jumlah frame, dan ukuran yang sama dengan video sebelum dikompresi karena Program Encoding dan Decoding menggunakan Algoritma Run Length Encoding yang merupakan lossless compression algorithm, dimana tidak ada satupun informasi video yang diabaikan atau dihilangkan melainkan semua informasi yang ada disimpan walaupun hanya dalam bentuk codeword codeword sederhana yang mewakilkan setiap urutan warna warna yang sama di tiap pixel-nya. 4.2 Evaluasi Pada subbab ini akan membahas tentang pengujian program terhadap beberapa video untuk mengetahui perbedaan hasil kompresi dengan video sebelum dikompresi maupun dengan video setelah dekompresi baik dari segi kualitas, ukuran, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses kompresi maupun dekompresi untuk masing masing video yang berbeda tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui apakah video yang dibentuk dari hasil

9 48 dekompresi dapat dijalankan pada media pemutar video dan apakah berbeda bila dibandingkan dengan video asli sebelum dikompresi untuk setiap pixelnya. Dan juga untuk mengetahui apakah Algoritma Run Length Encoding benar benar lossless compression algorithm. Pengujian untuk kompresi dan dekompresi dilakukan terhadap 4 video berbeda tapi memiliki karakteristik yang sama yaitu berdimensi 50 pixel untuk width dan 50 pixel untuk height, berwarna, jumlah frame sebanyak dua frame, berukuran byte, berformat *.avi dan belum pernah dikompresi sebelumnya. Berikut empat video yang digunakan untuk kompresi dan dekompresi: Tabel 4.1 Empat video yang diuji

10 49 Untuk mendapatkan satu data, pengujian dilakukan secara berulang ulang dan terus menerus hingga mendapatkan beberapa kali nilai yang sama. Hal ini sangat diperlukan demi mendapatkan data yang sangat akurat karena system komputer terkadang mengalami hang atau freeze sehingga proses pengambilan data terutama data tentang waktu yang dibutuhkan untuk kompresi dan dekompresi video menjadi tidak akurat walaupun hanya beberapa milidetik saja Kompresi video Dalam pengujian kompresi video, format yang digunakan adalah cv (*.cv) untuk file hasil kompresi dan akan dibentuk pada folder yang sama dengan file asli. Sebagai contoh hasil kompresi g.avi dikompresi menjadi g.cv. Hal ini diterapkan terhadap semua video yang diuji. Pengujian pertama dilakukan terhadap video g.avi. Hasil kompresi mampu mengurangi size video asli yang memiliki ukuran sebesar byte hingga mencapai byte saja atau hanya 47,24% dari file video asli. Namun pada pengujian terhadap video y.avi yang sedikit lebih kompleks jumlah warnanya, hasil kompresi y.avi berselisih sekitar 11,78% dibandingkan hasil kompresi pada g.avi yaitu sebesar 59,02% dari video asli atau byte. Gambar 4.17 Codeword yang disimpan dalam file f.cv

11 50 Sedangkan pada pengujian terhadap f.avi yang merupakan video yang paling rendah tingkat kompleksitas warnanya diantara semua video lain yang diuji, hasil kompresi sangat terasa penyusutannya dari byte hingga menjadi byte saja atau 36,75% dari ukuran video asli. Pada Gambar 4.27 dapat dilihat codeword codeword yang disimpan dalam file f.cv yang merupakan hasil kompresi file f.avi bila dibaca dengan format karakter DOS. Semakin kompleks warna pada video, semakin banyak pula codeword yang disimpan dalam file *.cv untuk setiap hasil kompresi. File g.cv dan y.cv menyimpan lebih banyak codeword dibandingkan file f.cv. Sebagai perbandingan pengujian, perhatikan Gambar 4.18 berikut: Gambar 4.18 Codeword yang disimpan dalam file g.cv Terlihat jelas bahwa codeword yang disimpan pada g.cv lebih banyak dibandingkan f.cv. Di sini dapat dibuktikan bahwa hasil kompresi untuk video

12 51 yang memiliki kompleksitas warna yang rendah memiliki hasil kompresi yang tinggi dibandingkan video yang memiliki komposisi warna yang kompleks. File g.cv dan y.cv tentunya menyimpan lebih banyak codeword dibandingkan pada file f.cv. Pengujian kompresi terakhir dilakukan terhadap video yang paling tinggi tingkat kompleksitas warnanya karena banyak komposisi warna di tiap pixelnya dan urutan warna warna yang sama sangat sulit ditemukan. Hasil kompresi yang dihasilkan berbeda sangat jauh dengan pengujian terhadap video lainnya. Ukuran file hasil kompresi ternyata lebih besar dibandingkan ukuran file video asli yaitu 28,997 byte atau sebesar 202,27% dari ukuran file video asli. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin kompleks komposisi warna yang terdapat pada video, maka semakin besar ukuran file hasil kompresi. Dari semua pengujian kompresi video terhadap 4 video berbeda, secara sederhana data yang didapatkan dapat dituliskan pada tabel seperti gambar di bawah ini: File Video Ukuran asli (byte) Ukuran hasil kompresi (byte) Persentase hasil kompresi dengan file asli (%) waktu yang dibuthkan untuk kompresi (detik) g.avi 14,336 6, y.avi 14,336 8, f.avi 14,336 5, bub.avi 14,336 28, Tabel 4.2 Data hasil pengujian kompresi video

13 52 Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi adalah selama 6,14 detik untuk semua video yang diuji. Tingkat kompleksitas warna tidak mempengaruhi waktu pengkompresian video Dekompresi video Dalam pengujian dekompresi, file hasil kompresi (*.cv) berada pada folder yang sama dengan file asli. Proses dekompresi menghasilkan file video yang akan berada pada folder yang sama. Untuk menghindari overwrite atau penulisan kembali karena nama file yang sama, dalam pengujian dekompresi ditambahkan angka 2 untuk setiap file hasil kompresi yang didekompresi. Sebagai contoh hasil kompresi g.avi yang dikompresi menjadi g.cv pada saat didekompresi nama filenya adalah g2.avi. Hal ini diterapkan terhadap semua data yang diuji. Pengujian dekompresi terhadap file hasil kompresi (*.cv) yang diuji berhasil membentuk file video (*2.avi) yang memiliki kualitas, ukuran, jumlah frame yang sama persis dengan video aslinya sebelum dikompresi (*.avi). Setiap hasil kompresi (*.cv) yang diuji dalam pengujian proses dekompresi juga mampu menghasilkan file video yang dapat dijalankan di berbagai media pemutar video. Dalam pengujian pemutaran file hasil dekompresi, beberapa media pemutar video yang digunakan adalah Windows Media Player 8, Winamp 5.01 dan PowerDVD 6. Namun masing masing hasil kompresi (*.cv) membutuhkan waktu yang bervariasi. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kembali file video tergantung dari kompleksitas warna yang dimiliki oleh video tersebut. Untuk

14 53 lebih jelas perhatikan data hasil pengujian dekompresi terhadap empat video yang diuji berikut ini: File Video Ukuran asli (byte) Ukuran hasil kompresi (byte) Ukuran setelah dekompresi (byte) Kualitas asli dan dekompresi Waktu yang dibutuhkan untuk dekompresi (detik) Bisa diputar di media pemutar video? (Y/T) g.avi 14,336 6,773 14,336 sama 4.04 Y y.avi 14,336 8,461 14,336 sama 4.42 Y f.avi 14,336 5,269 14,336 sama 3.62 Y bub.avi 14,336 28,997 14,336 sama 9.65 Y Tabel 4.3 Data hasil pengujian dekompresi video Semakin kompleks video tersebut, semakin banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses dekompresi. Kompleksitas yang dimaksud di sini adalah variasi warna. Sebagai perbandingan, video bub.avi yang merupakan video yang memiliki kompleksitas warna yang paling tinggi diantara seluruh video lain yang diuji membutuhkan waktu selama 9,65 detik untuk membentuk kembali file video. Sedangkan untuk membentuk kembali file video f.avi hanya membutuhkan waktu 3,62 detik saja. Dari data yang didapatkan selama pengujian dekompresi video seperti pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa y.avi dan g.avi hanya memiliki selisih waktu yang kecil. Hal ini dikarenakan kompleksitas warna yang dimiliki g.avi lebih sederhana dibandingkan video y.avi.

15 54 Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil evaluasi yang ada membuktikan bahwa hasil kompresi video dengan menggunakan Algoritma Run Lenght Encoding dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas video yang berhubungan dengan banyaknya komposisi warna yang ada sehingga semakin kompleks video yang dikompresi semakin besar pula hasil kompresi yang dihasilkan. Untuk menghasilkan tingkat kompresi yang sangat tinggi sebaiknya Algoritma Run Lenght Encoding digunakan untuk citra sederhana yang memiliki tingkat kompleksitas warna yang rendah. Algoritma Run Length Encoding memiliki kelemahan terhadap citra beresolusi tinggi atau citra natural yang memiliki komposisi warna yang banyak karena hasil kompresi dapat menjadi lebih besar dibandingkan video asli. Untuk video sederhana yang memiliki kompleksitas warna yang rendah, waktu yang diperlukan untuk mengkompresi video lebih banyak dibandingkan waktu yang diperlukan untuk proses dekompresi video. Namun untuk video yang sangat kompleks, waktu yang dibutuhkan untuk kompresi lebih sedikit dibandingkan dekompresi. Besar hasil kompresi diantara 20% sampai 50% dari ukuran video yang sebenarnya. Untuk kualitas hasil dekompresi baik untuk video sederhana yang memiliki banyak urutan warna yang sama maupun video yang memiliki kompleksitas warna yang tinggi adalah sama setiap pixel-nya bila dibandingkan dengan video asli sebelum dikompresi, hal ini dapat membuktikan bahwa Algoritma Run Length Encoding merupakan lossless compression algorithm yang mana tidak ada informasi yang hilang selama kompresi dan dekompresi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi pun ikut berkembang. Mulai dari surat menyurat sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi pun ikut berkembang. Mulai dari surat menyurat sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu ingin berkomunikasi dengan sesamanya. Seiring dengan hasrat tersebut maka perkembangan teknologi berkomunikasi pun ikut berkembang.

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN KOMPRESI VIDEO DENGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING Dwi Megasari 0600639173

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian ini, diberikan gambaran implementasi dan pengujian perangkat lunak AVISteg berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak pada Bab III. 4.1 Implementasi Penjelasan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut: Prosesor Intel Atom 1,6

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem dari perangkat lunak ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era komputerisasi ini sudah banyak dikembangkan aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras untuk menghasilkan citra dalam bentuk data. Sebut saja kamera digital,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan menu utama, tampilan input folder,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI Spesifikasi Perangkat Keras yang Dibutuhkan. Unit sistem Personal Computer (PC) dengan rincian spesifikasi:

BAB IV IMPLEMENTASI Spesifikasi Perangkat Keras yang Dibutuhkan. Unit sistem Personal Computer (PC) dengan rincian spesifikasi: 74 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras yang Dibutuhkan Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan program aplikasi ini ialah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi dan 1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Program Program kompresi data ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian kompresi, bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program Aplikasi Pencarian Rute Terpendek dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 29 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk dapat menjalankan program aplikasi ini, dibutuhkan perangkat keras dan lunak yang memiliki spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem Analisa perancangan kompresi file yang akan dibangun mengimplementasikan algoritma Deflate Zip, algoritma pengkompresian file yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

BAB 1 Persyaratan Produk

BAB 1 Persyaratan Produk BAB 1 Persyaratan Produk Teknologi pengolahan citra digital sudah berkembang sangat pesat pada saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk pengolahan citra digital yang ditawarkan di pasaran.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer 77 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Piranti Lunak Perangkat ajar membangun jaringan komputer merupakan piranti lunak multimedia yang dibuat dalam bentuk CD dan terdapat perpaduan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahapan penelitian yang diterapkan pada proses penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3. 1 Diagram Desain Penelitian 25 Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

BAB III PEMBAHASAN MASALAH BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3. 1 Analisa Aplikasi Perkembangan dunia pendidikan semakin meningkat dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang mempunyai manfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Implementasi Program Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah penjelasa tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi message hiding pada citra terkompresi JPEG menggunakan metode spread spectrum.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral Volterra

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer yang Digunakan Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Hasil perancangan program aplikasi ini dilakukan pada konfigurasi Hardware sebagai berikut : Processor : AMD Athlon64 3000+

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Hardware dan Software Perancangan dan pengetesan program aplikasi ini dilaksanakan pada konfigurasi hardware sebagai berikut : Processor : Intel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan dalam mengambil keputusan untuk memilih merek-merek suatu barang yang akan ditambahkan tidaklah dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem-sistem pendukung yang digunakan oleh penulis dalam menjalankan aplikasi yang telah dirancang ini dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok hardware

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan itu pula, permainan permainan yang menggunakan karakter

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pencurian dan penyalah gunaan data di era globalisasi seperti saat ini semakin sering dilakukan. Baik melalui media internet atau langsung melalui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan 31 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi dan pengujian data adalah sebagai berikut : 4.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI Berikut ini merupakan spesifikasi minimal pada perangkat keras dan lunak dalam menggunakan aplikasi perangkat ajar yang telah dibuat : Spesifikasi perangkat keras yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Perangkat Keras Implementasi perancangan program aplikasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut. Processor Memori : Intel Pentium

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Lingkungan Implementasi Kegiatan implementasi system ini meliputi kebutuhan perangkat lunak (implementasi ERD dan implementasi procedural / algoritma), perangkat keras, pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang BAB V IMPLEMENTASI A. Lingkungan Implementasi Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang meliputi kebutuhan didalamnya adalah perangkat lunak, perangkat keras, listing program yang sesuai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, salah satunya adalah proses komputerisasi berbagai hal yang tadinya dilakukan secara manual seperti,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI. Fraktal cukup rendah. Proses pembuatan di jalankan pada Komputer 1 dan diuji-cobakan pada. Monitor: VGA 15 resolusi 1024 x 768

BAB 4 EVALUASI. Fraktal cukup rendah. Proses pembuatan di jalankan pada Komputer 1 dan diuji-cobakan pada. Monitor: VGA 15 resolusi 1024 x 768 BAB 4 EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras untuk Perangkat lunak Generator Gambar dan Musik Fraktal cukup rendah. Proses pembuatan di jalankan pada Komputer 1 dan diuji-cobakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan multimedia dalam era sekarang ini meningkat dengan pesatnya, beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan pengolahan citra digital berkembang pesat sejalan dengan berkembang dan memasyarakatnya teknologi komputer di berbagai bidang. Diantaranya di bidang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat ajar tentang Sistem Organ Tubuh Manusia ini dirancang untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat ajar tentang Sistem Organ Tubuh Manusia ini dirancang untuk BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Perangkat ajar tentang Sistem Organ Tubuh Manusia ini dirancang untuk para siswa SMU kelas 2 Jurusan IPA dalam membantu pengajaran pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan di bahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Setelah melalui proses perancangan sistem, kini saatnya mengimplementasikan apa yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Implementasi sistem Video

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan aplikasi, pengguna harus memenuhi beberapa persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak. Persyaratan tersebut akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari analisa dan perancangan sistem informasi laporan keuangan yang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat ke dalam sebuah aplikasi pemrograman sesuai dengan tujuan yang di dari program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi website pada Mal Puri Indah membutuhkan beberapa sarana yang untuk mendukung pembangunan dan implementasi sistem. 4.1.1 Sarana yang Dibutuhkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SIRANJAJA Perancangan Modul Pembangunan Content Streaming

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SIRANJAJA Perancangan Modul Pembangunan Content Streaming 5 variasi parameter percobaan dilakukan sebanyak sepuluh kali perulangan. Hasil dari percobaan ini digunakan sebagai bahan analisis untuk encoding citra digital pada percobaan pengiriman data. b Percobaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menjelaskan mengenai proses implementasi dan pengujian. Bagian implementasi meliputi lingkungan implementasi, spesifikasi dan batasan implementasi. Bagian pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adobe Photoshop Corel Draw 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adobe Photoshop Corel Draw 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia grafika, terdapat suatu jenis gambar yaitu gambar stereogram. Sebagian besar orang menyebut gambar ini sebagai gambar 3 dimensi. Penyebutan ini tidaklah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN. Untuk menjalankan program aplikasi ini dibutuhkan perangkat keras dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN. Untuk menjalankan program aplikasi ini dibutuhkan perangkat keras dan 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi kebutuhan sarana Untuk menjalankan program aplikasi ini dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut: 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi Penyusutan Aset Tetap Dan Bergerak Dengan Metode Garis Lurus Pada Otoritas Pelabuhan Utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba 1. Halaman Utama Halaman utama dalah halaman validasi user sebelum user tertentu dapat melakukan enkripsi dan dekripsi file bahan ajar. Halaman ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Simulasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti special efek dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal yang namanya tempat penyimpanan data atau yang sering disebut memori. Di mana kita dapat menyimpan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Sampai saat ini perangkat elektronik yang sering disebut sebagai komputer, laptop, maupun notebook merupakan alat yang paling banyak digunakan dalam berbagai bidang usaha.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi penentuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE

BAB 4 IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 212 BAB 4 IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 4.1. Tampilan Layar Window Login Gambar 4. 1 Window Login Pada window ini, user dapat masuk (login) ke dalam aplikasi data warehouse dengan mengisi user id dan password

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dokumentasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan manusia pada era globalisasi pada saat ini. Karena pentingnya suatu nilai dokumentasi membuat pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan login, tampilan menu utama, tampilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma yang telah dirancang, akan diimplementasikan dalam program simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB IV HASIL & UJI COBA BAB IV HASIL & UJI COBA Aplikasi edge detection yang penulis rancang dengan menerapkan algoritma canny dapat dibuat dengan baik dan pengujian yang akan ditampilkan diharapkan bisa menampilkan cara kerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar aplikasi pemesanan tiket pesawat terbang dengan menggunakan teknologi mobile BlackBerry ini dapat diimplementasikan oleh pengguna, maka harus disediakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Mesin hitung yang lazim disebut komputer dalam masa satu dekade terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Boleh dikatakan masa sekarang ini adalah masa keemasan bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maranatha Information and Customer Service (MICS) adalah biro di Universitas Kristen Maranatha yang khusus melayani customer customer. MICS memiliki beberapa tugas

Lebih terperinci