(Studi Kasus PT. GMF Aero Asia, Unit Engine Maintenance)
|
|
- Yenny Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW (R,s,S) SYSTEM (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia, Unit Engine Maintenance) Presentasi Tugas Akhir 26 Januari 2010 Wirawan Aditya Seta P Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2 PENDAHULUAN PT. GMF Aero Asia adalah perusaha yang begerak di bidang MRO yakni Maintenance, Repair, and Overhaul. Salah satu unit yang mendukung dalam proses bisnis MRO ini adalah ENGINE SHOP. Bertanggung jawab atas perbaikan mesin pesawat. (tipe CFM56-3 ; Boeing 737 classic dan tipe Spey) Engine Shop memiliki parameter yang menjadi tolak ukur adalah: Ke-Konsisten-an TAT (Turn Around Time) Kualitas Pengerjaan perbaikan - Reliability Ketersediaan Engine Floating Spare
3 ENGINE SHOP (TR)
4 Latar Belakang Ke-Konsistensi-an TAT (Turn Around Time) Januari Oktober Perbandingan TAT Target dan Aktual A ctual TAT Ta rget TAT rata - rata gap senilai 38%.
5 Ke-Konsistensi-an TAT (Turn Around Time) September November Perbandingan T AT T arget dan Aktual rata - rata gap senilai 27% Actual TAT Target TAT
6 Gating Procedure, by MTU
7 Gating Procedure, by MTU Gate Gate 0 Gate 1 Gate 2 Gate 3 Gate 4 Gate 5 Gate 6 Gate 7 Gate 8 Gate 9 Gate 10 Description Engine is inducted and the TAT Clock Starts Complete disassembly completed and off-logged down to piece part All Fast Track Parts have been shipped to Vendor for Repair All Inspections have been completed All parts in the Repair and Vendor Processes have return dates All parts on late return form Repair and Vendor Processes have been swapped, exchanged, loaned or purchased Sub Assembly is initiated with Critical Path Parts Final Assembly is initiated Test Cell Process is initiated Serviceable Engine is shipped Engine Exit meeting is completed and invoicing is initiated
8 Kontribusi Gate dalam keterlambatan
9 % Delay Department per Gate
10 Kondisi Aktual
11 Perumusan Masalah Bahwa masalah dari shortage disebabkan oleh logistik spare part, dikarenakan hal tersebut perencanaan inventory spare part perlu dianalisa. Menentukan strategi persediaan spare part dengan mempertimbangkan service level yang tinggi tetapi dengan biaya yang rendah pula. Dan juga strategi akan klasifikasi dari spare part yang ada.
12 Perumusan Masalah Masalah shortage Sebab: logistik spare part terhambat Sehingga: perlu analisa perencanaan inventory Bagaimana strategi penyediaan spare part? Biay a rendah Harga Jumlah penggun aan Service Lev el tinggi Klasifikasi
13 Tujuan Penelitian Menentukan klasifikasi spare part di Unit Engine Maintenance berdasarkan harga dan penggunaan. Menentukan pengelolaan persediaan spare part dengan mempertimbangkan klasifikasi spare part. Mendapatkan kombinasi parameter pengelolaan persediaan spare part dengan total biaya minimum dan service level yang tinggi. Manfaat Penelitian Memberi masukan pada perusahaan untuk menentukan strategi pengelolaan spare part. Sehingga kegiatan pemenuhan spare part dapat dilakukan secara optimal.
14 Ruang Lingkup Penelitian Batasan : Material yang diamati adalah material untuk Engine tipe CFM56-3. Data yang digunakan adalah data penggunaan spare part dalam kurun waktu 2 tahun ( ) Klasifikasi part yang dijadikan bahan pengolahan adalah consumable, expandable, repairable. Dalam pengolahan data, periode review inventory tiap 1 bulan. Asumsi: Untuk faktor pendanaan atau payment tidak mengalami masalah dengan kata lain cash flow lancar
15 Metodologi Penelitian Harga Dan Jum lah Penggunaan Sim ulasi Monte Carlo Total Biay a Rendah Service level tinggi Klasifikasi Spare Part Simulasi Pengelolaan Persediaan Memilih Kombinasi (s,s) Silv er (1998): inventory dengan perm intaan probabilistic dapat dikelola dengan metode Continuous Review /Periodic review. Kondisi di perusahaan: perm intaan tidak stabil dan data y ang digunakan adalah data review per bulan. Periodic Review (R,s,S) system
16 IV. PENGOLAHAN DATA - Klasifikasi Scatterplot of Harga vs sum usage Scatterplot of Hargavs sum usage Harga Harga sumusage sumusage kelompok yakni (1) harga rendah-penggunaan tinggi, (2) harga rendah-penggunaan rendah, dan (3) harga tinggi-penggunaan rendah Spare part yang diamati berjumlah 518
17 Spare part sebagai contoh perhitungan N o. Pa rt Ha rga Jumlah Pen ggunaan (2 Tahun) Pem eta-an* Kelas M21P (1 ) A 2 P1 08P (1 ) A (1 ) B P142P (2 ) A (2 ) B P1 91P (2 ) A (3 ) B (3 ) B (3 ) B
18 EOQ kah?? Data Demand spare part (TR) Pendekatan EQO Silver (1998): VC = Variance of demand per period Square of average demand per period Terdapat ketentuan bahwa: Jika VC < 0.2 use a simple EOQ involving Jika VC >= 0.2 use a heuristic No. Part Variance Usage Square Of Average Usage VC Metode M21P Heuristic 2 P108P Heuristic Heuristic 4 P142P Heuristic Heuristic 6 P191P Heuristic Heuristic Heuristic Heuristic
19 PENGOLAHAN DATA - Simulasi Simulasi mampu menjawab WHAT IF Simulasi Monte Carlo sendiri merupakan simulasi probabilistik, dimana datanya di-generate dari bilangan random, yang kemudian disusun suatu distribusi probabilitas. HarusKah dengan Simulasi?? - Rumus Perhitungan Teori Persediaan pendekatan dengan distribusi Normal. - Kenyataan Data tidak berdistribusi normal. - Pendekatan EOQ bukanlah yang terbaik.
20 Alur Simulasi RANDOM DATA 1 RANDOM DATA 2 GENERATE DA TA RANDOM Mem buat distribusi kem ungkinan untuk v ariabel penting. Mem bangun distribusi kem ungkinan kumulatif untuk tiap tiap v ariabel di tahap pertama. Menentukan interval angka radom untuk tiap v ariabel. Mem buat angka random. Mem buat simulasi dari angka random.
21 Contoh Simulasi Part 9523M21P01 S = 1 26 Serv ice Level = 95% S= 99 Periode Inventory Demand Order Receipt On Order LT Hold. Cost Order Cost 2008 Jan ,20 38,04 Feb ,76 0,00 M ar ,76 38,04 Apr ,78 0,00 M ay ,99 38,04 Jun ,03 0,00 Jul ,28 38,04 Aug ,06 38,04 Sep ,82 0,00 Oct ,82 0,00 Nov ,13 0,00 Dec ,00 38,04
22 Contoh Simulasi Part 9523M21P01 S = 1 26 Serv ice Level = 95% S= 99 Periode Inventory Demand Order Receipt On Order LT Hold. Cost Order Cost Jan ,20 38,04 i t = ifeb t ,76 0,00 Order M ar Jika i t-1 0+ on order 49 t ,76 38,04 receipt Apr d t < ROP, ,78 0,00 M ay order t = 0Max. stock ,99 38,04 (i Jun t-1 + on order 56 0 t-1 ) 1 354,03 0,00 Jul ,28 38,04 Aug S = s +Q 115,06 38,04 Sep s = LT 455,82 * D * SS 0,00 SS = Oct Z*stdev 455,82 *(LT^0.5) 0,00 Nov ,13 0,00 Dec ,00 38,
23 Keputusan melakukan order t = periode i t = i nventory periode ke-t i t = i nventory on order periode ke-t S = stok maksimum s = r eorder point MOQ = minimum order quantity Qt roundup S i( t 1) i' ( t 1) MOQ MOQ
24 Contoh hasil simulasi 9523M21P01 Eksp. S S. Lvl Input s S.L. Aktual Hold. Cost Order Cost Total Cost Fill Rate ,00% 87 72% 24733, , ,22 77% ,00% 87 69% 23565, , ,08 74% ,00% 87 66% 21764, , ,16 72% ,00% 87 64% 20317, , ,22 68% ,00% 87 63% 18639, , ,38 66% ,00% 87 61% 16984, , ,53 62% ,00% 87 56% 15019, , ,99 58% ,50% 92 74% 26990, , ,18 80% ,50% 92 73% 26092, , ,00 79% ,50% 92 69% 23844, , ,10 76% ,50% 92 66% 22326, , ,36 72% Simulasi mempunyai 35 skenario dari berbagai kombinasi S (maks stok) dan s (reorder point)
25 Hasil Grafik Simulasi 9523M21P M21P Total Cost % 55% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual
26 9523M21P01 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 99 71% % Base line: SL = 95 %, S = ROP + Q % % % % % % % % % Alter natif pilihan % % 18 71% 29, , % 44, % 29, , % 39, % 29, , Kelas % 35,093.53
27 PERHITUNGAN DAN HASIL SIMULASI
28 Total Cost % 90% 92% 94% 96% 98% 100% Service Level Aktual
29 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % % % Base line: SL = 95 %, S = ROP + Q % 93 93% % % % % % 98 94% % % % % Alter natif pilihan 18 93% 6, % 6, % 6, % 6, Kelas 1
30 3) Part P108P38 P108P Total Cost % 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual
31 Part P108P38 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 77 78% % % 66 78% % % 77 80% % % 77 83% % % 86 86% % % 97 89% % 18 78% 33, , % 36, % 33, , % 43, % 33, , % 52, Kelas 1
32 4) Part P142P P142P Total Cost % 75% 80% 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual
33 Part P142P05 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 23 84% , % % 26 86% , % % 30 91% , % % 30 94% , % % 30 98% , % 18 84% 34, , % 41, % 34, , % 44, % 34, , % 47, Kelas 2
34 5) Part P191P P191P Total Cost % 91% 92% 93% 94% 95% 96% 97% 98% 99% 100% Service Level Aktual
35 Part P191P08 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 16 92% , % % 15 93% , % % 19 94% , % 18 92% 53, (2,339.67) 8 93% 51, % 53, , % 59, Kelas 2
36 6) Part Total Cost % 91% 92% 93% 94% 95% 96% 97% 98% 99% 100% Service Level Aktual
37 Part S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % % % % 3 97% % % 3 98% % % 4 99% % % 4 100% % 18 95% 3, % 3, % 3, % 3, % 3, % 3, Kelas 2
38 7) Part Total Cost % 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual Series1 S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 1 99% % % 2 99% % Kelas 3
39 8) Part Total Cost Series % 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 1 99% % Kelas % 2 100% %
40 9) Part Total Cost Series % 85% 90% 95% 100% Service Level Aktual S SL input s SL aktual Holding Cost Order Cost Total Cost Fill Rate % 1 100% % Kelas % 1 100% %
41 Kesimpulan Simulasi Monte Carlo memberi gambaran kondisi persediaan secara lebih nyata : Penentuan parameter S (stok maksimum) dan s (reorder point) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengendalian persediaan. Kombinasi parameter tersebut dapat disimulasikan agar ditemukan kombinasi yang tepat. Adjustment/modifikasi rumus dasar (teoritis) diperlukan untuk mengantisipasi variabilitas yang tinggi pada demand dan lead time ketika rumus EOQ tidak mampu mengakomodasi target service level.
42 Kesimpulan Hubungan antara service level aktual dengan biaya adalah berbanding lurus, hal ini berdasar hasil yang telah didapat dari hasil simulasi dengan kombinasi parameter persediaan. Dengan meningkatnya parameter s (reorder point) maka akan mengakibatkan meningkatnya service level aktual. Untuk perumusan yang menggunakan pendekatan distribusi normal, bukanlah parameter yang terbaik. Hal ini berdasar perhitungan dengan modifikasi parameter. Dengan adanya kenaikan service level, maka peristiwa terjadinya shortage akan berkurang. Untuk tipe data Kelas 1 dan 2 upaya pencapaian SL aktual yang tinggi membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan dengan kelas 3.
43 Saran Dapat dilakukan perbandingan antara periode review persediaan secara kontinyu dan periodik. Pembuatan program model simulasi dengan user interface agar memudahkan perusahaan melakukan adjustment parameter.
44 Daftar Pustaka Chopra, s and Meindl P. (2004). Supply Chain Management Strategy Planning and Operation. Prentice Hall International Edition Law, A M dan Kelton W D. (2005). Simulation Modelling and Analysis. McGraw Hill. Pujawan (2005). Supply Chain Management. Guna Widya Richardus E. Indrajit dan Djokopranoto Richardus. (2005). Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain. Grasindo. Jakarta Silver, E A. et all. (1998) Inventory Management and Production Planning and Scheduling. John Wiley & Sons Smith, S B. (1989) Computer Based Production and Inventory Control. Prentice Hall International Edition Tersine, R J (1994). Principles of Inventory and Material Management. Prentice Hall International Edition Waters, C D J (1992). Inventory Control and Management. John Wiley & Sons
45 TERIMA KASIH
46
47 EOQ Model EOQ klasik didasarkan pada asumsi: Rata-rata permintaan diketahui, konstan, dan kontinu Lead tim e diketahui dan konstan Seluruh lot size pem esanan dim asukkan ke persediaan pada saat bersamaan Q 2C D / * 0 h Tidak ada stock out y ang terjadi karena demand dan lead time diketahui sehingga stock out dapat dihindari Struktur biaya tetap: biaya order/setup sam a tanpa m elihat ukuran pesanan, holding cost sebanding
48 Sistem Persediaan Probalistik Model persediaan probabilistik adalah model yang menganggap bahwasanya parameter-parameter yang dimiliki menunjukkan adanya ketidakpastian dan merupakan variable random. Dalam sistem persediaan, ketidakpastian ini terutama yang berhubungan dengan jumlah permintaan (demand quantity) dan waktu penerimaan (lead time). Sistem Persediaan Periodic Review Kebijakan periodik review (T-Sistem) memonitor dan memantau tingkat inventori pada interval waktu (T) yang sama.
49 Reorder Point Reorder Point (ROP) adalah titik dimana dilakukan suatu pemesanan material kembali
50 safety stock adalah persedian pengaman yang berfungsi untuk melindungi kesalahan dalam memprediksi permintaan selama lead time SS = Z x s dl Keterangan: SS = safety stock. Z = nilai dari service level s dl = standard deviasi permintaan selama lead time.
51 Adapun langkah langkah untuk membuat model simulasi Monte Carlo sebagai berikut: Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap tiap variabel di tahap pertama. Menentukan interval angka radom untuk tiap variabel. Membuat angka random. Membuat simulasi dari angka random.
52 Sistem Persediaan Probalistik Mekanisme Pengendalian Persediaan Sistem Persediaan Continous Review memonitor dan memantau tingkat inventori secara continous. Order akan dilakukan pada saat level inventori mencapai titik re-order level atau dibawahnya. Order Point, Order Quantity (s, Q) system Order Point, Order Up to Level (s,s) system Sistem Persediaan Periodic Review Kebijakan periodik review (T-Sistem) memonitor dan memantau tingkat inventori pada interval waktu (T) yang sama. Periodic Review, Order Up to Level (R,S) system R,s,S) system ; Combination (s,s) dan (R,S)]
53 R,s,S) system ; Combination (s,s) dan (R,S) Pada system persediaan ini, ketika tingkat persediaan sampai pada tingkat s atau lebih rendah, maka akan dilakukan pemesanan sampai pada tingkat persediaan S, dan apabila diatasnya atau belum mencapai s, maka tidak dilakukan apapun sampai pada periode peninjauan R berikutnya. Sistem ini merupakan kombinasi antara system (s,s) dan (R,S). Setiap unit waktu posisi inventori diperiksa, jika posisi tersebut tepat atau dibawah reorder point s, maka pemesanan yang dilakukan cukup untuk mencapai posisi S. bila posisi diatas s, maka tidak ada yang dilakukan sampai review selanjutnya.
54
55
56 No Part Number Parameter Distribution M21P01 Triangular (-1,129,-1) 2 P108P38 Exponential (28.4) Lognormal (0; 3.91; 0.491) 4 P142P05 Pendekatan Probabilitas Triangular (-1;3,64;,1,02) 6 P191P08 Pendekatan Probabilitas Exponential (0; 0,261) Pendekatan Probabilitas Triangular (-1; 2,31, -0,137)
57
58 Biaya pembelian (purchasing cost) Biaya pembelian suatu item adalah harga pembelian per unit item bila item tersebut diperoleh dari sumber eksternal atau biaya produksi per unit bila item tersebut diproduksi secara internal. Biaya pengadaan Biaya pengadaan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni: Biaya pemesanan (ordering cost) yaitu semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya pembuatan (setup cost), yaitu semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya penyimpanan (holding cost) Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, yang meliputi biaya memiliki persediaan, biaya usang, biaya kerusakan dan penyusutan barang, biaya kadaluarsa, biaya asuransi dan biaya administrasi dan pemindahan.
59 HOLDING COST Capital cost 18.0% Tax 1.0% Insurance 1.5% obsolescene 1.0% storage 2.5% handling 2.0% 26% Order Cost Internet Telepon Pembuatan PO Tinta - Kertas -Printer USD ,000
JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA
JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI 2509100112 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA Gambaran PT. X 5% bentuk pakan 30% tepung/kon sentrat
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciPERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company)
Program tudi MMT-IT, urabaya 0 Juli 06 PERBAIKAN ETTING PARAMETER PEREDIAAN UKU CADANG DENGAN PENDEKATAN IMULAI MONTE CARLO (tudi kasus di Chevron Indonesia Company) Edi Triono ) dan I Nyoman Pujawan )
Lebih terperinciHasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II
Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II a. Alternatif 1 : Dengan nilai s = 92, S= 154 dan Total cost = Rp 145.641.597 b. Alternatif 2 : Dengan nilai s = 99 dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer) Diana Safitri Yulianti, I Nyoman Pudjawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciTyas Dessandie, Sutanto, dan Pangadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT TERBANG DI PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA (PT. GMF AA) DENGAN METODE ABC-FUZZY CLASSIFICATION DAN CONTINUOUS REVIEW MODEL Tyas Dessandie, Sutanto,
Lebih terperinciPenelitian TUGAS AKHIR
LOGO Penelitian TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN MENGGUNAKAN CAN-ORDERING POLICY STUDI KASUS : PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Irfan Ardiana Putra 2506100055 Dosen Pembimbing : Prof.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri manufaktur, persediaan tidak dapat dihindari. Tanpa adanya persediaan, perusahaan manufaktur harus siap menghadapi
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI
SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI 1209100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product
Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA) Linda Fransiska 2507.100.022 Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Latar Belakang (1)
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT.
ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia) Wilda Kurniyah Rahmawati 2506 100 047 Alur Pengadaan
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo
Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo Sayyidan Fatchur Rochman, Yadrifil Teknik Industri Fakultas Teknik Abstrak Material MRO merupakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciUpaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat
Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan
Lebih terperinciInventory Management : MODEL PERSEDIAAN. TUJUAN Mengetahui model-model pengelolaan persediaan
Inventory Management : MODE PERSEDIAAN TUJUAN Mengetahui model-model pengelolaan persediaan MODE PERSEDIAAN Tujuan menentukan ukuran persediaan Ukuran persediaan berhubungan dengan ukuran pesanan, frekuensi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model
Lebih terperinciManajemen Operasi Aulia Ishak, ST, MT
PENGENDALIAN PERSEDIAAN Oleh : 1 Introduction Definisi Persediaan Aliran dan Stock dari Persediaan 2 Proses Aliran Material Proses Produksi Work in process Work in process Work in process Work in process
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.
47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B737-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B77-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X Harwan Ahyadi, Siti Khodijah Program Studi Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional,
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK)
Full Paper PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK) MATERIAL INVENTORY CONTROL APPROACH TO CONTINUOUS REVIEW (s,s) (CASE STUDY:
Lebih terperinciPENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)
PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) DETERMINATION ORDER POLICY SKINCARE AND PLASTER PRODUCT VENDOR MANAGED
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (STUDI KASUS DI PT.
ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (STUDI KASUS DI PT. GMF AERO ASIA) Wilda Kurniyah R., Ahmad Rusdiansyah, Niniet Indah
Lebih terperinciKebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review
Kebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Azizah Aisyati Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ
USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ 1 Dwiska Aini Nurrahma, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa
Lebih terperinciPenjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia
Penjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia DISUSUN OLEH: NISMAH MAULIDA2506100178 PEMBIMBING: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar
Lebih terperinciContoh MRP jenis kemasan:
Langkah 17 : Shortage pembulatan untuk level n+1 dihitung. Diperoleh melalui pembulatan shortage produk (level 0) periode t dikalikan dengan quantity item level n. Langkah 18 : Diperiksa apakah shortage
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penentuan Jumlah Persediaan: - Pengenalan Model Deterministik - Aplikasi Model Deterministik dalam Pemesanan Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program
Lebih terperinciPEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL BERDASARKAN KARAKTERISTIK POLA PEMAKAIAN DAN LEAD TIME PEMESANAN MATERIAL (STUDI KASUS : PT
PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL BERDASARKAN KARAKTERISTIK POLA PEMAKAIAN DAN LEAD TIME PEMESANAN MATERIAL (STUDI KASUS : PT. INKA-MADIUN) Dian Kurniawati, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan
Lebih terperinciKebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review
Kebijakan Persediaan Suku Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Azizah Aisyati Lab. Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun pabrik selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciSriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
B-13-1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMESANAN DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL PEMESANAN SUKU CADANG BERDASARKAN KRITERIA BIAYA (Studi Kasus di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Sidoarjo) Sriyanto, Heru Prastawa
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciSistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) Ayu Tri Septadianti, Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha,
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciBAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan
Lebih terperinciTabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA
USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA Farah Azaria Kirana *), Muhammad Mujiya Ulkhaq Jurusan
Lebih terperinciInventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017
Inventory Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017 Apa yang dimaksud inventory? Inventory adalah bahan baku. Suku cadang, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia semakin bertambah. Pada tahun 2013 tercatat ada 349 perusahaan industri manufaktur baru yang terdaftar, sehingga totalnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis
5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis dan bahan baku kain memiliki permintaan yang berfluktuatif baik dari PE Setting 1, PE Setting 21, PE Setting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Ada dua jenis tipe persediaan atau inventory, yang pertama adalah manufacturing inventory, yaitu penyediaan dari bahan baku atau komponen yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material
Perjanjian No. III/LPPM/2015-02/1-P Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Disusun Oleh: Y M Kinley Aritonang, Ph.D Alfian, ST., MT Dr.
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ
Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Maulida Nurfajrianti 1, Yusuf Widharto 2 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 1 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 2 yudidito@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan
Lebih terperinciTOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET
TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA
APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA Seno Hananto, Nyoman Pudjawan Magister Manajemen Teknologi (MMT)
Lebih terperinciPENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciDENIA FADILA RUSMAN
Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciManajemen Persediaan FEB. Modul ke: Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik. Fakultas Manajemen. Program Studi.
Modul ke: FEB Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan dengan Metode Deterministik Fakultas Manajemen 04 Program Studi www.mercubuana.ac.id Persediaan dengan Metode Deterministik Pemanfaatan model
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) TUGAS AKHIR RI 1592
TUGAS AKHIR RI 1592 EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) ELAN TANGGUH MANDIRI NRP 2502 100 084 Dosen Pembimbing Dr.
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN MRO DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA KONTRAKTOR MIGAS
PENGENDALIAN PERSEDIAAN MRO DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA KONTRAKTOR MIGAS Yadrifil, Wijana Nugraha Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA
KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir
Lebih terperinciStudi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari
Lebih terperinciRatna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
PERENCANAAN PERSEDIAAN SELURUH PRODUK KATEGORI DRY FOOD DENGAN PENDEKATAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM DI GUDANG RETAIL PT XYZ BANDUNG 1 Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KLASIFIKASI PRODUK PADA PT. X
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KLASIFIKASI PRODUK PADA PT. X Jazilatur Rizqiyah Deviabahari, Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN TINGKAT PERSEDIAAN OBAT DENGAN CONTINOUS REVIEW SYSTEM SIDANG TUGAS AKHIR 17 JANUARI Penyusun Tugas Akhir:
PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN TINGKAT Penyusun Tugas Akhir: Abi Arga Hadityarista 5207100046 PERSEDIAAN OBAT DENGAN CONTINOUS REVIEW SYSTEM Pembimbing : Mahendrawathi E.R., S.T., M.Sc, Ph.D SIDANG
Lebih terperinciManajemen Operasi. Manajemen Persediaan.
Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss)
Rancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss) Vincent Hogiono Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 vhogiono@student.ciputra.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Tanpa tersedianya persediaan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN Nisa Masruroh Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Persediaan
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implementasi Agar model linear programming yang telah dibuat dapat digunakan dengan baik oleh YMMI, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Persediaan Persediaan atau inventory merupakan material dan supply yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual ataupun digunakan untuk kepentingan proses produksi.
Lebih terperinci