HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI KERJA DI PT SYNCRUM LOGISTICS NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
|
|
- Sonny Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI KERJA DI PT SYNCRUM LOGISTICS NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : GUGUS ADAB F FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
2 HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI KERJA DI PT SYNCRUM LOGISTICS NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: GUGUS ADAB F FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ii
3 i i i
4 i v
5 HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN MOTIVASI KERJA DI PT. SYNCRUM LOGISTICS ABSTRAKSI Gugus Adab Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiah Surakarta Tolak ukur karyawan yang produktif adalah tumbuhnya motivasi kerja yang baik dari dalam diri karyawan. Sistem kompensasi yang dibuat diharapkan dapat dipersepsi baik oleh karyawan sehingga karyawan memiliki motivasi kerja yang baik. PT. Syncrum Logistics sebagai tempat penelitian merupakan perusahaan yang menuju kepada pengelolaan kerja yang terstandar. Tujuan utama pada penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja di PT Syncrum Logistics dengan hipotesis ada hubungan positif antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja di PT Syncrum Logistics. Subjek penelitian ini adalah supir yang bekerja di PT Syncrum Logistics sebanyak 76 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Penelitian menggunakan skala persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja dan hasil penelitian di uji korelasi dengan teknik product moment. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukan adanya hubungan persepsi terhadap kompensasi yang siginifikan dengan motivasi kerja, dengan hasil analisis koefisien korelasi (r) sebesar 0,264 dengan signifikansi p= 0,021. Hal ini berarti persepsi supir di perusahaan mengenai kebijakan kompensasi yang telah dibuat dapat mempengaruhi motivasi kerja mereka. Kategorisasi supir mengenai persepsi terhadap kompensasi tergolong sedang RE = 50,68 (77,63%) sedangkan motivasi kerja supir tergolong tinggi RE= 33,2 (50%) dan sedang 42,11%. Persepsi terhadap kompensasi mempengaruhi motivasi kerja sebesar 7%. Kata kunci: Persepsi terhadap Kompensasi, Motivasi Kerja v
6 PENDAHULUAN Meningkatnya pertumbuhan perindustrian hingga ranah produksi internasional di Indonesia berarti berbicara mengenai pentingnya perhatian kesejahteraan karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Hal ini seperti yang diungkapkan Ibrahim (2006) yaitu tata kelola perusahaan atau Good Corporate Goverenance (GCG) menetapkan dalam menuju keberhasilan visi, misi, dan tujuan perusahaan perlu menjalin hubungan yang baik pada karyawan. Munculnya motivasi kerja pada karyawan dapat diartikan baiknya suatu perusahaan mengaplikasikan sistem GCG. Motivasi kerja sendiri diartikan oleh Widiyanti dan Anorogo (1993) sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan kerja. Esensi dari pentingnya peran motivasi kerja yang pertama sebagai cara dalam pencapaian tujuan perindustrian. Seperti yang diungkapkan oleh Diyah Dumasari Siregar ST, MM dalam Cokroaminoto (2009) yaitu apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Kedua motivasi kerja yang baik juga dapat memenuhi kebutuhan diri karyawan. Hal ini diungkapkan Maslow dalam Hersey, Blanchard (1995) yaitu kemunculan motivasi merupakan kebutuhan beraktualisasi pada diri seseorang sehingga seseorang menjadi tambah profesional dalam bekerja. Fakta yang terjadi ialah masih rendahnya motivasi kerja dalam perusahaan di Indonesia. Hal ini dapat terungkap pada fenomena PNS yang absen setelah lebaran. Seperti Kalimantan Tengah hanya pegawai yang masuk di hari pertama setelah cuti lebaran (RI/B-4, 2011). Manokwari lebih pegawai nya bolos kerja (Chia, 2011). DKI Jakarta terdapat 565 pegawainya yang tidak masuk kerja paska lebaran (Harahap, 2011). Permasalahan motivasi kerja ini tentu dapat mengganggu jalannya pelayanan masyarakat. 1
7 Permasalahan motivasi kerja juga dapat terlihat pada supir di PT Syncrum Logistics sebagai tempat penelitian. Data yang diberikan pada 13 Mei 2012 selama Februari 13 Mei yaitu terdapat 9 supir yang absen lebih dari 4 hari bahkan ada yang sampai 11 hari. Sedangkan yang resign mencapai 27 supir. Data tersebut dapat diartikan bahwa perusahaan ini belum dianggap sebagai tujuan supir. Data lain didapatkan permasalahan motivasi kerja yang lain seperti kelalaian kerja dan komunikasi supir antara satu dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan maka perlu adanya inovasi yang dilakukan. Salah satunya adalah kompensasi. Igales dan Roussel (1999) misalnya, dalam penelitiannya mengenai salah satu inovasi motivasi kerja pada perusahaan Perancis, mengungkapkan bahwa kompensasi dalam perusahaan misal pemberian gaji yang fleksibel, keuntungan tambahan, dapat meningkatkan motivasi kerja. Sistem kompensasi yang diberikan kepada karyawan dapat dipersepsi beragam pada setiap karyawan. Baik dan buruknya persepsi karyawan tentu dapat mempengaruhi motivasi kerja. Inovasi kompensasi pada supir yang telah dilakukan HRD pada perusahaan P.T Syncrum Logistics sesungguhnya sudah dilakukan mulai dari gaji pokok sampai tunjangan. Namun masih adanya permasalahan- permasalahan motivasi kerja yang dialami supir di perusahaan ini dapat menimbulkan pertanyaan, apakah ada hubungan persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja di PT Syncrum Logistics? Penelitian ini akan mengetahui hubungan persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja, termasuk tingkatan pada masing- masing variabel maupun mengetahui seberapa besar persentase pengaruh persepsi terhadap kompensasi mempengaruhi motivasi kerja. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan HRD di PT Syncrum Logistics sebagai pembuat kebijakan kompensasi, supir, maupun dapat sebagai 2
8 referensi pada ilmuwan psikologi untuk melakukan penelitian selanjutnya. TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Kerja Pada ranah pekerjaan motivasi kerja sebagai tolak ukur karyawan yang mendorong untuk melakukan kewajiban kerjanya. Sehingga esensi dari motivasi sendiri begitu penting pada diri karyawan. Istilah motivasi diungkapkan Winardi (2001) berasal dari bahasa latin yaitu movere dalam bahasa Inggrisnya diartikan to move merupakan bergerak. Pengertian harfiah didapatkan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Pentingnya motivasi dalam suatu pekerjaan karena motivasi sebagai dorongan internal seseorang untuk melakukan sesuatu yang menuju tujuan yang diinginkan. Munandar (2001) mengungkapkan motivasi merupakan suatu proses kebutuhan- kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Beberapa teori motivasi mengungkapkan tidak lepasnya motivasi dari esensi motif sebagai motor seseorang berperilaku tertentu. Sobur (2009) mengungkapkan motivasi sebagai motif yang merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motivasinya sendiri diartikan sebagai pembangkit motif. Sedangkan motivasi kerja didefinisikan dari Anoraga (2009) sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi kerja dapat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar karyawan. Maslow dalam Siagian (2004) yang mengemukakan karyawan membutuhkan motivasi kerja sebagai pemenuhan kebutuhan seperti fisiologis, rasa aman, bersosial, harga diri maupun aktualisasi diri. Hal ini menunjukan seorang pembuat kebijakan harus membuat inovasi peningkatan motivasi kerja supaya terpenuhinya kebutuhan karyawan 3
9 karena karyawan juga memiliki keinginan bermotivasi dalam prestasi kerja seperti yang diungkapkan McClelland (1987). Salah satu inovasi meningkatnya motivasi kerja ialah kompensasi sebagaimana Spector (2008) menyebutkan pendapat Thorndike bahwa peningkatan perilaku dikarenakan adanya reward maupun penguatan dan terjadi penurunan perilaku apabila ada punishment. Reward sendiri dalam dunia industri sebagai kompensasi. Berdasarkan teori- teori yang telah diungkapkan dapat diambil kesimpulan motivasi ialah penimbul motif sebagai pendorong atau penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan perilaku tertentu agar tercapainya tujuan tertentu. Esensinya hadirnya motivasi kerja karena karyawan ingin kebutuhan hidupnya terpenuhi seperti fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri dan aktualisasi maupun kebutuhan berprestasi. Persepsi terhadap Kompensasi Sebagaimana yang diungkapkan Siagian (2004) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah persepsi karyawan. Maka persepsi dapat menjadi variabel yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Persepsi sendiri didefinisikan Sobur (2009) berasal dari bahasa latin perceptio dari percipere yang berarti menerima atau mengambil. Secara definisi diartikan persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada panca indera. Pada prosesnya persepsi diungkapkan Walgito (2010) mulai dari masuknya stimulus oleh alat indera, stimulus yang ditangkap panca indera diteruskan ke otak hingga akhirnya proses masuknya ke otak menjadikan individu sadar sehingga terjadi persepsi dan individu bereaksi mengubah perilakunya. Tentu terjadinya persepsi dilandasi adanya stimulus yang masuk. Maka seperti fokus pada penelitian ini menjadikan kebijakan kompensasi perusahaan sebagai stimulus yang dipersepsi karyawan. Kompensasi sendiri didefinisikan 4
10 Sirait (2006) sebagai hal yang diterima karyawan, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya karyawan yang diberikannya untuk organisasi. Hal ini perlu diberikan karyawan agar tujuan organisasi maupun tujuan diri karyawan sendiri tercapai. Maka persepsi terhadap kompensasi dapat disimpulkan sebagai cara seseorang memandang dan mengartikan sesuatu melalui panca inderanya mengenai imbalan tempat karyawan bekerja. Kompensasi yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan memberikan cara pandang tertentu mengenai ketertarikan mereka dalam memberikan kontribusi di perusahaan. Hubungan Persepsi terhadap Kompensasi dengan Motivasi Kerja Tata aturan industrial yang baik adalah terciptanya aturan yang dapat mensejahterakan seluruh jajaran karyawan agar tercapainya tujuan industrial. Setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tentu memiliki harapan akan kesejahteraan hidupnya dari tempat ia bekerja. Maka persepsi karyawan atas kompensasi yang didapatkannya dapat mempengaruhi motivasi kerja mereka sebagaimana motivasi kerja merupakan komponen penting dalam membentuk etos kerja yang menguntungkan perusahaan. McClelland (1987) menyebutkan munculnya kebutuhan motivasi berprestasi dalam dunia industri berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan ini dapat diartikan bahwa munculnya motivasi kerja karena kebutuhan akan kompensasi yang ingin dicapai. Faizal dan Fauzi (2005) juga menyebutkan pengaruhnya seseorang berpersepsi bedampak pada penilaian terhadap kebijakan dan aturan perusahaan. Kompensasi sebagai salah satu kebijakan kerja yang langsung bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi akan langsung dipersepsikan karyawan. Seorang manajer yang mampu memberikan kebijakan kompensasi dengan tepat dapat dipersepsikan positif sehingga muncul motivasi kerja yang baik dari karyawan. Diperkuat juga oleh Sobur (2009) bahwa motivasi dapat muncul 5
11 tergantung kebutuhan seseorang. Semakin besar kebutuhan seseorang semakin besar pula motivasinya. Maka, dapat diartikan bahwa seseorang bekerja karena butuh imbalan yang diberikan dari perusahaan tempat ia bekerja. Berdasarkan teori yang disebutkan dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan terhadap kompensasi dengan motivasi kerja merupakan cara seseorang dalam memandang dan mengartikan sesuatu mengenai kompensasi yang di dapatkannya sehingga mempengaruhi motivasi kerja karyawan dalam memenuhi tugas kerjanya di perusahaan. Kompensasi merupakan suatu stimulus yang dipersepsikan karyawan sehingga mereka termotivasi untuk bekerja di perusahaan. Hipotesis Berdasarkan teori yang ada maka dapat disimpulkan hipotesis pada penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Variabel bebas pada penelitian ini adalah persepsi terhadap kompensasi dan variabel tergantungnya motivasi kerja. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Persepsi terhadap kompensasi berkaitan dengan cara karyawan menerima, memandang, dan mengartikan stimulus berupa kompensasi yang diberikan dari perusahaan. b. Motivasi kerja merupakan penimbul motif sebagai pendorong atau penggerak dari dalam diri karyawan untuk melakukan tugas kerjanya agar tercapainya tujuan. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah karyawan yang berperan sebagai supir di PT Syncrum Logistics. Teknik sampling untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan bercirikan Supir yang masuk kerja 6
12 pada tahun dan supir berusia rentang antara tahun. antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah dengan metode angket menggunakan skala likert. Terdapat 2 angket untuk pengumpulan data yaitu skala persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja. Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis product moment dari Pearson. Perhitungannya menggunakan program komputer SPSS yang dihitung di Olah Data Fakultas Psikologi Univeritas Muhammadiyah Surakarta. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Hipotesis Perhitungan uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment. Didapatkan p = 0,021 dengan r = 0,264. Hal ini berarti signifikan karena p 0,05 sehingga adanya hubungan positif yang signifikan Pembahasan Hasil analisis adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja menunjukan bila semakin baik persepsi supir terhadap kompensasi di perusahaan maka semakin tinggi motivasi kerja mereka, hal ini pun berlaku sebaliknya bila semakin buruk persepsi terhadap kompensasi maka semakin rendah motivasi kerja mereka. Rivai dan Mulyadi (2010) berpendapat bila karyawan memiliki persepsi yang baik pada kebijakan kerjanya termasuk kebijakan kompensasi, maka karyawan akan berperilaku baik pada pemberi kebijakan. Persepsi yang diteruskan pada perilaku yang baik ini membuat motivasi kerja meningkat. Pada penelitian Pedalino dan Gamboa dalam Spector (2008) membuktikan adanya peningkatan motivasi kerja karena baiknya kompensasi yang diterima. Kompensasi tersebut menggunakan kartu pada kehadiran karyawan. 7
13 Setiap karyawan yang masuk kerja mengambil kartu yang ada pada salah satu meja. Setiap minggu bila karyawan selalu masuk kerja maka dia memegang paling banyak lima kartu di tangannya. Karyawan yang mendapatkan kartu poker terbaik mendapat 20$. Alhasil penelitian ini dapat menekan tingkat absensi karyawan hingga 18%. Selanjutnya penelitian Stajkovic dan Luthans dalam Spector (2008) juga memberikan hasil pada peningkatan performance kerja siswa karena baiknya kompensasi. Penelitian itu dilakukan pada 72 siswa yang dieksperimen dalam dua kelas. Didapatkan kedua kelas eksperimen mendapatkan hasil yang sama- sama positif dari kedua perlakuan kompensasi yang berbeda. Keduanya mendapatkan peningkatan performance kerja sebesar (17%) pada kompensasi non materil dan (23%) pada kompensasi materil. Sumbangan efektif (SE) yang menghasilkan persentasi 7% menunjukan masih banyak faktorfaktor lain sebesar 93% yang mempengaruhi motivasi kerja. Faktor- faktor lain dapat diungkapkan oleh Siagian (2004) bahwa selain persepsi masih banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu kharakter biografi meliputi umur, jenis kelamin, jumlah tanggungan, dan masa kerja, kepribadian, kemampuan belajar, sistem nilai yang dianut, pemahaman sikap bawahan, kepuasan kerja dan kemampuan. Herzberg dalam Hersey- Blancard (1995) juga mengungkapkan bahwa tidak hanya persepsi terhadap kompensasi saja faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja. Faktor lain tersebut terbagi menjadi 2 yaitu Hygiene Factors, meliputi status, hubungan antar manusia, supervisi, peraturanperaturan perusahaan dan administrasi, jaminan dalam pekerjaan, kondisi kerja, gaji, dan kehidupan pribadi. Motivational Factors, meliputi pekerjaannya sendiri, achievement, kemungkinan untuk berkembang, tanggung jawab, kemajuan dalam jabatan, dan pengakuan. Persepsi terhadap kompensasi tergolong sedang, sedangkan walau motivasi kerja tergolong tinggi 8
14 namun masih dominan persentase yang menunjukan motivasi kerja yang tergolong sedang. Hal ini menunjukan perlu adanya peningkatan pada motivasi kerja supir. Pentingnya peningkatan motivasi kerja dijelaskan Munandar (2001) bahwa motivasi merupakan suatu proses kebutuhan- kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Maka apabila tujuan kerja tercapai membuat perusahaan puas. Faizal dan Fauzi (2005) menyatakan bahwa penghargaan berguna untuk memberi motivasi pada karyawan supaya berpartisipasi dalam kegiatan pertumbuhan dan perkembangan yang dirancang untuk meningkatkan keseluruhan kinerja. Sirait (2006) juga menguatkan bahwa eksistensi kompensasi karyawan sebagai hal yang diterima pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai yang diberikannya untuk organisasi. Pegawai harus diberi imbalan agar tercapai tujuan organisasi dan tujuan mereka sendiri. Agar terciptanya tata kelola perusahaan yang baik maka penting untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Meningkatnya motivasi kerja karyawan membuat terdorongnya karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan sehingga semakin baiknya sistem kompensasi yang dibuat, membuat karyawan semakin berpersepsi positif terhadap kompensasi tersebut yang berdampak pada meningkatnya motivasi kerja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. 2. Persepsi terhadap kompensasi supir rata- rata termasuk dikategori sedang. 3. Motivasi kerja supir menunjukan rata- rata pada kategori yang tinggi. Walaupun rerata tinggi namun banyak motivasi kerja supir yang tergolong sedang. 4. Sumbangan efektif persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja didapatkan 7% 9
15 yang berarti masih ada 93% yang mempengaruhi motivasi kerja. Saran Bagi pimpinan HRD sebagai pemberi kebijakan kompensasi agar hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan inovasi kompensasi baik secara isi dari kebijakan tersebut termasuk cara mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada karyawan agar semakin baik persepsi supir terhadap kebijakan kompensasi yang telah diberikan. Bagi pimpinan operasional sebagai pengawas dan penyalur informasi kepada supir, diharapkan supir semakin paham dan sadar bahwa dibutuhkannya motivasi kerja dalam diri supir agar mereka dapat melakukan pekerjaannya secara optimal Bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian yang telah dilakukan pada supir di PT Syncrum Logistics, Cibitung ini sebagai dasar referensi dalam melakukan penelitianpenelitian yang lain mengenai motivasi kerja bahwa masih banyak faktor motivasi kerja yang dapat digali selain persepsi terhadap kompensasi seperti kharakter biografi meliputi umur, jenis kelamin, jumlah tanggungan, dan masa kerja, kepribadian, kemampuan belajar, sistem nilai yang dianut, pemahaman sikap bawahan, kepuasan kerja, kemampuan, status, hubungan antar manusia, supervisi, peraturan- peraturan perusahaan dan administrasi, kehidupan pribadi, achievement, kemungkinan untuk berkembang, tanggung jawab, kemajuan dalam jabatan, pengakuan dan komunikasi antara atasan dan bawahan. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Anorogo, P. Widiyanti,N Psikologi dalam Perusahaan. Jakarta: Rineka Cipta Chia Hari Pertama Kerja 1000 lebih PNS Bolos. Diakses dari /09/05/340/498697/haripertama-kerja lebih-pnsbolos (diakses 24 April 2012) Cokroaminoto Membangun Kinerja Melalui Motivasi Kerja Karyawan. Diakses dari 10
16 com/2007/05/23/meningkatkan -kinerja-karyawan-1/ (diakses 13 April 2012) Faizal, R dan Fauzi, A Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo. Harahap Hari Pertama Usai Lebaran 565 PNS DKI Jakarta tak Masuk Kerja. Diakses dari 1/09/05/113738/ /10/ha ri-pertama usai-lebaran-565- pns-dki-jakarta-tak-masukkerja (diakses 23 April 2012). Hersey, P. Blanchard, K Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (terjemahan Agus Dharma, Ph. D). Jakarta : Erlangga Ibrahim, Johannes Hukum organisasi perusahaan Pola Kemitraan dan Badan Hukum. Bandung: PT Refika Aditama Igales, J. dan Roussel, P A Study of the relationships between compensation package, work motivation and job satisfaction. Perancis: Journal of Organizational Behavior. McClelland, D.C Memacu Masyarakat Berprestasi : Mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Motif Berprestasi. Jakarta: Intermedia Munandar, Ashar S Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia RI/B Ribuan PNS Bolos Kerja di Hari Pertama. Diakses dari omponent/content/article/9- frontpage/14053-ribuan-pnsbolos-kerja-di-haripertama.html (diakses 24 April 2012) Rivai dan Mulyadi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers Siagian, S.P Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Asdi Mahasatya Sirait, J.T Memahami Aspek Aspek Pengolahan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Spector P.E Industrial and organizational behavior. America Winardi, J Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 11
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seperti halnya perusahaan besar yang melakukan peran industri tentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roda perekonomian dalam suatu bangsa tentu tak lepas dari peran industri. Seperti halnya perusahaan besar yang melakukan peran industri tentu menginginkan proses perindustrian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI Naskah Publikasi Oleh : ANISA DEWI AMBARSARI F 100 090 033 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ZULFIKA DWI UTAMI F 100 070 048 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA
Lebih terperinciHubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X Arlinda Ashar 11511192 3PA09 Pembimbing : Marchantia Andranita, Mpsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA.1
16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO
HUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO ARTIKEL OLEH PRADNYA DAHNIAR ARDINI NIM 409112420738 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
Lebih terperinciPerbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M.
Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru Ade Prastya Nugraha Prof. Dr. A.M. Heru Basuki, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG) Alfarez Fajar Sandhria Kusdi Rahardjo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Lebih terperinciBAB XIII TEKNIK MOTIVASI
BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi atau perusahaan, kepuasan kerja adalah faktor penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan berdampak pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Wijaya Mukti Sri Untari F 100 080
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWANDI PT. SRI REJEKI ISMAN (SRITEX) UNIT SPINNING III SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWANDI PT. SRI REJEKI ISMAN (SRITEX) UNIT SPINNING III SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut: 1. Tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai persyaratan
Lebih terperinciLaila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri
Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Laila Itsnaini Agus Timan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Dalam menghadapi kehidupan serba modern dengan teknologi yang canggih, peranan karyawan sebagai sumber tenaga kerja dalam suatu unit organisasi sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Grand Theory 2.1.1. Teori Motivasi Secara psikologi, aspek penting dalam kepemimpinan kerja adalah sejauh mana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJAR BHASKARA B 100 060 122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi
PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan peningkatan kemampuan di bidang perencanaan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian PT. Advantage SCM. Yang beralamat di Jl. Cideng Barat No. 48-49 Jakarta Pusat 10150. 3.2 Desain Penelitian Penelitian McClelland terhadap para
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA
0 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan karyawan, dengan demikian faktor sumber daya manusia yang ada harus dikelola dan dipelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem pemerintahan. Seperti yang dikemukakan oleh Musanef (1996) bahwa keberadaan Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA T E S I S OLEH : SRI RAHARDJO NIM : P 100030100 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANPLY KABUPATEN LUWU
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANPLY KABUPATEN LUWU Suhardi M. Anwar 1, Ahmad Suardi H 2, Ecce 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Dosen
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai persyaratan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL Anik Dwi Astuti e-mail: anikina88@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: the
Lebih terperinciHasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan dan pembahasan yang dikemukakan dalam Bab IV, maka dari studi hubungan antara Motif Berprestasi dan Kreativitas dengan Hasil
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto. SH,
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh :
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN SIKAP KERJA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN SIKAP KERJA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: DWI ASTUTI F100100141 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa dalam peranannya faktor manusia tidak kalah penting bila dibandingkan dengan mesin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang
Lebih terperinciBAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut
Lebih terperinciFAJAR WIJAYA B
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MUAMALAT KOTA SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah cara mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan Hartatik
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur)
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur) Disusun oleh : Desrizal Widyaisawara Muda Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto, 2015 I. PENDAHULUAN Salah satu aset
Lebih terperinciJournal of Economy, Business and Accounting (COSTING) Volume 1 No 1, Desember 2017 e-issn :
Journal of Economy, Business and Accounting (COSTING) Volume 1 No 1, Desember 2017 e-issn : 2597-5234 PENGARUH MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT CAHAYA BERLIAN THE
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : IRFA NURFAIZAH F 100 080
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK
9 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK PT. Bentoel Prima adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi
Lebih terperinciPRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA
PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA Suhendro Hadi Saputro 1 Flora Grace Putrianti 2 Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Abstract
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : Linda Pratiwi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.
35 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG Oleh Rina Milyati Yuniastuti. ABSTRAK CV. Organik Agro System (OASIS) adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas organisasi. Mengingat peran yang cukup dominan
Lebih terperinciVOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman
Community Health VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman 162-172 Artikel Penelitian Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Dengan Motivasi Kerja Karyawan Di Rumah Sakit Umum Puri Kota Denpasar Tahun 2013 Noviyanti Pratama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
Lebih terperinciAli Mustofa Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 KOTA BLITAR Penelitian ini didasarkan pada masalah guru dalam menjalankan tugas sehari-hari, seringkali guru harus berhadapan dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH
HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti yang di kemukakan oleh Martoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Tri Puspita Ratih A. F 100 020 125 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciPERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER
PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER Christella Mustiningsih Sunarni E-mail: ellachris38@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi
Lebih terperinciPSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.
PSIKOLOGI SDM Modul ke: MOTIVASI INDIVIDU www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumber daya yang paling penting untuk mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, betapapun sempurnanya aspek teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Guru 2.1.1. Tugas Guru Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciDETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan
DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi Kerja 1.1 Definisi Motivasi Kerja Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers & Porter, 1975 dalam Wijono, 2010). Motivasi juga sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang (UU) tentang keuangan negara, yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di UIN Maliki Malang yang terletak di Jalan Gajayana No. 50, Dinoyo Malang.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2012 sampai 22 Desember 2012 di UIN Maliki Malang yang terletak di
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai
1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja pegawai merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya:
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak
12 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan sumber daya yang menggerakan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id
Lebih terperinci