BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 2 Sragen, yang beralamat di Jl. Raya Timur Km.3 Nglorog Sragen, kecamatan Mojosongo, kabupaten Sragen. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada bulan Januari Agustus Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Penjelasan mengenai alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Bulan Penelitian Des Apr 14 Mei 15 Des 15 Jan- Maret Jun- Jan- Juni 16 Juli Persiapan Penelitian a. Observasi awal b. Penyusunan proposal c. Pembuatan Instrumen d. Analisis Instrumen 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus 1 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 34

2 35 Kegiatan Bulan Penelitian Des Maret Apr 14 Mei 15 Des 15 Jan- Jun- Jan- Juni 16 Juli 16 tindakan 3. Observasi 4. Refleksi b. Siklus II 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data b. Penyusunan laporan skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan laporan B. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKR 2 semester ganjil SMK Muhammadiyah 2 Sragen tahun pelajaran 2013 / Pemilihan subjek tersebut mempunyai permasalahan permasalahan yang telah teridentifikasi pada saat observasi awal. Penerapan model pembelajaran dan penggunaan multimedia yang telah dirancang diharapkan tepat diterapkan pada siswa kelas TKR 2 semester ganjil SMK Muhammadiyah 2 Sragen. Objek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang dimaksud adalah ketuntasan belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan. Minat belajar siswa yang diteliti

3 36 meliputi visual activities, oral activities,emotional activities dan writing activites. VCD dan TTS yang digunakan dibatasi pada materi konsep materi dan perubahannya. C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa data hasil observasi, wawancara, kajian dokumen atau arsip dengan berpedoman pada lembar observasi dan pemberian angket kepada siswa terkait pembelajaran konsep materi dan perubahannya di kelas. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah penilaian prestasi belajar siswa pada tes kognitif, angket afektif dan angket minat siswa pada konsep materi dan perubahannya. D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: observasi, wawancara, tes, angket, dan kajian dokumen. 1. Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya pada saat guru melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas dengan menerakan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament. Pengamat atau observer melakukan observasi dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mengamati kondisi kelas dari belakang. Selain itu, pengamatan dilakukan terhadap siswa selama proses pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pendukung hasil perhitungan angket afektif siswa dan minat siswa. 2. Wawancara atau diskusi Wawancara atau diskusi dilakukan terhadap guru saat observasi awal dan tiap akhir siklus pada kegiatan refleksi. Wawancara juga dilakukan untuk memperoleh informasi tentang persepsi dari siswa tentang pembelajaran Teams Games Tournament dengan VCD dan TTS yang telah berlangsung pada materi konsep materi dan perubahannya. Wawancara dilakukan untuk memperjelas

4 37 evaluasi tindakan yang telah terlaksana. Dari hasil wawancara dan observasi dapat diidentifikasi permasalahan pada pembelajaran konsep materi dan perubahannya. 3. Kajian Dokumen Kajian dokumen juga dilakukan oleh peneliti guna mengetahui kelengkapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Kajian dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti arsip nilai siswa dari tes sebelumnya. 4. Tes Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa sesuai dengan siklus yang ada. Tes dilaksanakan di akhir siklus I dan siklus II yang untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah diberikan dalam proses pembelajaran terhadap penguasaan materi dan hasil belajar siswa pada materi pokok konsep materi dan perubahannya. 5. Angket Angket diberikan kepada siswa di akhir penelitian tindakan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar pada materi pokok konsep materi dan perubahannya. Angket digunakan untuk mengukur afektif, minat siswa, serta respon siswa selama proses pembelajaran konsep materi dan perubahannya. E. Uji Validitas Data Teknik yang diperlukan untuk memeriksa validitas data dalam penelitian ini adalah tes kognitif siklus I dan siklus II serta teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2000: 178). Triangulasi yang dilakukan dalam pennelitian ini adalah triangulasi sumber data. Jenis triangulasi sumber data dilakukan dengan mengumpulkan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya. Dalam penelitian ini, untuk aktivitas siswa dan penilaian afektif digunakan metode pengumpulan data melalui angket, observasi, dan wawancara,

5 38 sedangkan untuk penilaian kognitif digunakan metode pengumpulan data melalui tes kognitif. Skema pemeriksaan validitas data yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Skema Pemeriksaan Validitas Data (Moleong, 2000: 179) Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penilaian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan ada tiga, yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media pembelajaran. a. Silabus Silabus yang digunakan dalam penelitian adalah silabus dari sekolah yang dikembangkan dan sesuaikan dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penelitian. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh peneliti dengan tujuan supaya pelaksanaan proses belajar mengajar dapat terstruktur dengan baik. c. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan peneliti adalah VCD dan TTS yang telah dirancang oleh peneliti.

6 39 2. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian meliputi : a. Intrumen Penilaian Kognitif Tes kognitif berupa tes objektif terdiri dari 20 butir soal. Penyusunan instrumen penilaian kognitif dimulai dengan pembuatan kisi kisi soal tes, menyusun soal tes, menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, serta mengadakan uji coba tes. Analisis kualitatif dimaksud untuk mengetahui apakah setiap soal telah sesuai dari segi materi, konstruksi, bahasa dan pedoman penskorannya. Sebelum tes digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut telah memenuhi persyaratan tes yang baik yaitu dalam hal validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. 1) Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut isinya sesuai untuk mengukur objek yang seharusnya diukur (Sudjana N, 2009:12).Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah content valalidity(validitas isi). Untuk dapat mengetahui apakah secara isi validitas instrument memenuhi syarat atau tidak, menggunakan formula Gregory. Formula ini digunakan untuk mengetahui validitas isi secara keseluruhan. Pada formula ini diperlukan dua orang panelis untuk memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir butir instrumen, dalam bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing masing indikator butir bila dicocokan dengan butir butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut: Content Validity (CV) = Keterangan : A : jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis

7 40 B : jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan menurut panelis II C : jumlah item yang relevan menurut panelis I dan kurang relevan menurut panelis II D : jumlah item yang relevan menurut kedua panelis Kriteria yang digunakan jika CV >0,700 maka analisis dapat dilanjutkan. (Gregory, Robert J; 2007 : 123). 2) Uji Reliabilitas Relibilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak sama pada waktu yang sama. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian realibilitas, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil ukur. Reliabilitas dapat dicari dengan menggunakan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson. Menurut Kuder dan Richardson, cara menentukan reliabilitas tes itu adalah lebih tepat apabila dilakukan secara langsung terhadap butir-butir item tes yang bersangkutan (Sudijono Anas, 2008: 252). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR.20) sebagai berikut: r 11 = ( )( ) Keterangan : r 11 n 2 S t p i : koefisien reliabilitas : jumlah item : varian total : proporsi siswa yang menjawab dengan benar butir item yang bersangkutan q i : proporsi siswa yang jawabannya salah, atau: q i = 1-p

8 41 p i q i : jumlah dari hasil perkalian antara p i dan q i (Sudijono Anas, 2008: ) Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r 11 ) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a) Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 (r 11 0,70) berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (= reliabel). b) Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 (r 11 < 0,70) berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (= unreliabel). (Sudijono Anas, 2008: 209) 3) Derajat Kesukaran Item Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan pada dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK = 0,00 artinya bahwa siswa menjawab benar dan apabila memiliki TK = 1,00 artinya bahwa siswa menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor soal.pada prinsipnya, skor rata rata yang diperoleh siswapada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal.rumus ini dipergunakan untuk soal objektif. Rumusnya adalah seperti berikut ini : Tingkat Kesukaran (TK) = Klasifikasi tingkat kesukaran soal : 0,00 0,30 : soal tergolong sukar 0,31 0,70 : soal tergolong sedang 0,71 1,00 : soal tergolong mudah (Depdiknas, 2009 : 9)

9 42 4) Daya Pembeda Soal Menurut Depdiknas (2009:11), dayapembeda suatu soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dengan siswa yang belum/tidak/kurang menguasai materi tersebut. Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan dalam bentuk proporsi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin kuat/baik soal itu.untuk menentukan daya pembeda soal dapat dipergunakan rumus korelasi point biserial (r pbis) dan korelasi biserial (r bis) (Miliman and ireene, 1993: ).Dalam penelitian ini dipergunakan rumus korelasi point biserial (r pbis). r pbis = Keterangan: r pbis SD p q : koefisien korelasi point biseral : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya : rerata skor total : standar deviasi dari skor total : proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya ( p = ) : proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p) Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : 0,00 0,20 : jelek (J) 0,21 0,40 : cukup (C) 0,41 0,70 : baik (B) 0,71 1,00 : baik sekali (BS) Bertanda negatif : jelek sekali (JS) (Depdiknas, 2009: 12)

10 43 b. Instrumen Penilaian Afektif Penilaian afektif pada materi konsep materi dan perubahannya diperoleh dengan menggunakan angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Penyusunan item item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Skor yang diberikan dalam angket digunakan skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 4 untuk item yang mengarah pada jawaban positif. Skor penilaian afektif disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Skor Penilaian Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Skor + SS (Sangat Setuju) 4 1 S (Setuju) 3 2 TS (Tidak Setuju) 2 3 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4 (Depdiknas, 2008: 15-16) Sebelum instrumen penilaian afektif digunakan untuk mengambil data penelitian, terlebih dulu duijicobakan dan dilakukan validitas isi maupun validitas butir soal angket untuk mengetahui kualitas item angket. Uji yang digunakan untuk uji kualitas ada dua macam yaitu uji validitas dan uji relibilitas. 1) Uji Validitas Uji validitas yang digunakan adalah validitas isi. Rumus yang dipakai untuk mengetahui validitas isi secara keseluruhan sama dengan instrument penilaian kognitif yaitu formula Gregory. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relative sama apabila

11 44 dilakukan kembali kepada subyek pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penelian digunakan penelian rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0) yaitu sebagai berikut : r 11 == ( ) (1- ) Keterangan: r 11 n : koefisien reliabilitas : jumlah item : jumlah varian skor dari masing-masing item : varian total. Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r 11 ) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a) Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 (r 11 0,70) berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (= reliabel). b) Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 (r 11 < 0,70) berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (= unreliabel). (Sudijono Anas, 2008: ) c. Angket Minat Peserta Didik Untuk mengetahui sejauh mana minat siswa pada kegiatan proses belajar mengajar ini maka digunakan angket minat. Angket keaktifan peseta didik diisi secara langsung oleh siswa setelah seluruh proses belajar mengajar selesai dilakukan. Siswa hanya dibenarkan memilih salah satu alternative jawaban yang telah disediakan. Skor yang diberikan dalam angket minat ini digunakan skala 1 sampai 4. Sebelum digunakan untuk mengambil data, angket tersebut diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui item angket. Perhitungan uji validitas dan reliabilitas sama dengan angket efektif.

12 45 d. Lembar Observasi Siswa dalam PBM Lembar observasi ini diisi secara objektif pada saat proses belajar mengajar berlangsung berdasarkan pengamatan peneliti. Lembar observasi ini disusun berdasarkan indikator yang telah dibuat oleh peneliti. F. Analisis Data Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Analisis data seperti ini akan membantu peneliti dalam menjelaskan kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang dihadapi oleh peneliti ketika melakukan penelitian. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif yang dimaksud yaitu analisis deskriptif dengan persentase, setiap indikator dalam soal dihitung presentasenya seberapa banyak siswa menjawab benar kemudian dideskripsikan. Analisis deskriptif kualitatif memberikan gambaran sejelasjelasnya tentang proses dan pelaksanaan pembelajaran, serta berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Teknik analisis data secara kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992:16-19), yakni analisis yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlanjut terus sesudah penelitian sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data dilakukan pada hasil data wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa tetapi dalam penelitian ini yang digunakan hanya data wawancara yang didapat dari guru, data wawancara dari siswa tidak digunakan.

13 46 Penyajian data atau display data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara statistik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penyajian data ini dilakukan hampir dari semua data yang diperoleh saat penelitian berlangsung. Data tersebut meliputi, data wawancara dari guru, data observasi dari observer, data tes kognitif, angket aspek afektif, dan angket aspek aktivitas siswa. Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Penarikan simpulan dilakukan secara bertahap yaitu penarikan kesimpulan sementara yang masih berpeluang untuk menerima masukan dan dapat diuji kembali oleh data di lapangan kemudian dilakukan verifikasi untuk memperoleh kesimpulan yang tepat. Setelah data penelitian dapat diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian. Model analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang disajikan dalam Gambar 3.2. Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Simpulan dan Verifikasi Gambar 3.2. Skema Analisis Data (Miles dan Huberman, 1992: 20)

14 47 G. Indikator Capaian Penelitian Dalam penelitian ini indikator keberhasilannya meliputi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa. Adapun indikator kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Indikator Keberhasilan Aspek Kognitif Adapun indikator keberhasilan prestasi belajar siswa seperti yang terdapat dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar Aspek Kognitif Aspek Kognitif Indikator Tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) Target Siklus I (%) Target siklus II (%) 60,00 75,00 siswa mencapaikkm seluruh siswa x100% 2. Indikator Keberhasilan Aspek Minat Belajar Adapun indikator keberhasilan minat belajar siswa seperti yang terdapat dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. Indikator Keberhasilan Minat Belajar Aspek Indikator Siklus I Siklus II (%) (%) Kesukaan Kehadiran dalam pelajaran kimia (gairah) 70,00 80,00 Kesenangan dalam belajar kimia (gairah) 65,00 75,00 Bertanya tentang materi kimia (inisiatif) 50,00 60,00 Ketertarikan Mempersiapkan pertanyaan untuk guru 45,00 55,00

15 48 Aspek Indikator Siklus I Siklus II (%) (%) kimia (responsif) Pekerjaan rumah kimia 55,00 (kesegeraan) 65,00 Perhatian Kegiatan belajar mengajar kimia di kelas 70,00 80,00 (konsentrasi) Mengumpulkan pekerjaan kimia 60,00 70,00 (ketelitian) Keterlibatan Tugas kimia (keuletan) 50,00 60,00 Buku dan bahan pelajaran kimia (kerja 65,00 75,00 keras) Catatan kimia (kemauan) 70,00 80,00 3. Indikator Keberhasilan Aspek Afektif Adapun indikator keberhasilan prestasi belajar afektif seperti yang terdapat dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5. Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar Aspek Afektif Aspek Indikator Siklus I Siklus II (%) (%) Sikap Melakukan interaksi dengan guru kimia 55,00 65,00 Mengerjakan tugas materi minyak bumi 60,00 70,00 Cara belajar materi minyak bumi 60,00 70,00 Diskusi materi minyak bumi 55,00 65,00 Nilai Keyakinan atas kemampuan guru 70,00 80,00

16 49 Aspek Konsep diri Indikator Keyakinan atas keberhasilan peserta didik. Kemampuan dalam mempelajari materi minyak bumi Kemandirian dalam mengerjakan tugas minyak bumi Siklus I Siklus II (%) (%) 55,00 65,00 55,00 65,00 60,00 70,00 Moral Memiliki kepedulian terhadap teman 70,00 80,00 Memiliki kejujuran 60,00 70,00 H. Prosedur Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dimulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut akan coba diuraikan satu persatu. Kemmis dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya (Suhadi, 2009: 1). Berikut pemaparan tentang hal-hal yang dilakukan dalam tiap-tiap langkah tersebut : 1. Tahapan Persiapan Kegiatan yang dilakukan adalah : a. Observasi di SMK Muhammadiyah 2 Sragen untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan belajar mengajar pada mata pelajaran kimia. b. Mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran. 2. Tahap perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Menyusun serangkaian kegiatan pelaksanaan tindakan berupa pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) pada materi konsep materi dan perubahannya

17 50 b. Menyusun instrumen penelitian meliputi lembar observasi aktivitas siswa, soal tes kognitif, angket untuk aspek afektif dan respon siswa terhadap pembelajaran. 3. Tahap pelaksanaan atau tindakan (Acting) Tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara kolaboratif dengan guru pengampu mata pelajaran kimia b. Melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi langsung dan angket siswa c. Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa d. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan tindakan apabila proses dan prestasi belajar masih kurang memuaskan. 4. Tahap Observasi dan Evaluasi Kegiatan pada tahap observasi yang dilakukan meliputi : a. Pelaksanaan pengamatan oleh guru dan peneliti. b. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi. c. Mendiskusikan dengan guru maupun dosen (sebagai critical friend) terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai. d. Membuat kesimpulan hasil pengamatan. Langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan alat-alat evaluasi. b. Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai. c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi. d. Kriteria keberhasilan tindakan. 5. Tahap Refleksi (Reflecting) Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari

18 51 kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Langkah-langkah dalam kegiatan dapat dilakukan sebagai berikut : a. Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket. b. Mencocokkan pengamatan oleh pengamat/guru pada lembar mentoring. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi multi arah maka model kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi.keberhasilan maupun kegagalan dari hasil refleksi tersebut, peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya (siklus II) dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Disajikan tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada Gambar 3.3.

19 52 Perencanaan I (Planning) - Menyusun kegiatan pembelajaran model TGT disertai VCD dantts - Menyusun instrument penelitian Refleksi I (Reflecting) - Menganalisis pencapaian siklus I, jika target belum tercapai berlanjut ke siklus II Siklus I Tindakan I (Acting) - Pelaksanaan pembelajaran dan observasi - Pengumpulan data melalui observasi, angket, wawancara, dan tes. Sudah terselesaikan Belum terselesaikan Observasi I (Observing) - Pengamatan oleh guru dan peneliti terhadap data yang diperoleh - Mendiskusikan dengan guru maupun dosen terhadap hasil pengamatan - Evaluasi pembelajaran Perencanaan II (Planning) - Perencanaan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. Sudah terselesai -kan Refleksi II (Reflecting) - Menganalisis pencapaian target pada siklus II Siklus II Tindakan II (Acting) - Pelaksanaan pembelajaran dengan TGT dilengkapi VCD dan TTS. - Pengumpulan data melalui angket, observasi, wawancara dan tes. Belum terselesaikan Siklus III dilanjutkan oleh guru Observasi II (Observing) - Pengamatan oleh guru dan peneliti terhadap data yang diperoleh - Mendiskusikan dengan guru maupun dosen terhadap hasil pengamatan - Evaluasi pembelajaran Gambar 3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X2 Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri semester gasal tahun pelajaran 2012/2013, yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Al Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Karanganyar, yang beralamat di jalan Ronggowarsito Bejen, Karanganyar, Jawa Tengah..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Karanganyar yang beralamat di Jalan Ronggowarsito Bejen, Karanganyar. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. Sekolah terletak di jalan Tentara Pelajar Boyolali.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi, nomor 445 Surakarta. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Okt Sep Agu Jul Jun Mei Apr Mar Feb BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sambungmacan kelas XI IPA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas telah di SMK Ganesha Tama Boyolali. Lokasi penelitian tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pluisen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIA 6 (Imersi) SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. SMA Negeri 1 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 27-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. Mr.Sartono No.30 Surakarta. Alasan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Tindakan Kelas 3.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas dengan jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian PTK ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif disini adalah penelitian yang hasil datanya lebih berkenaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD Nur Laili Lutfianah 158620600153/VI/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Laili.novandana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan obyek untuk mendapatkan sumber data yang dapat mendukung tercapainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan tahun ajaran 2012/2013 di kelas VIII C semester I tentang pokok bahasan Gerak Pada Tumbuhan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Juli 15 Maret 16 Juni 15 Mei 15 April 15 Maret 15 Pebruari 15 Januari 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 2013. Penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya: 1. Penguasaan konsep merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 23Maret sampai dengan tanggal 10 Mei 2011. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi Kelas X semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana III. METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana tindakan, data penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian tidakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melaksanakannya di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N Sukarame yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jadwal kegiatan penelitian tercantum pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Karanganyar. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 2 Cilaku Cianjur Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 2 Cilaku Cianjur Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Jl. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Pelaksanaan Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Cilaku Cianjur Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGGUNAAN PENDEKATAN SETS (Science, Environment Technology

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING

Lebih terperinci

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang setting waktu penelitian setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci