Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP dan Kementerian PPN/BAPPENAS
|
|
- Suhendra Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP dan Kementerian PPN/BAPPENAS Rapat Penyusunaan Program Kerja Tahun 2018 dan Penajaman Program Tahun 2017 Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Jakarta, 14 Juni 2017
2 Kerangka Penjelasan 1. Priotitas Nasional dan Program Prioritas dalam RKP Prioritas Nasional 2018 terkait dengan Tupoksi Ditjen PDTu Kemendesa: PN 7 Kemiskinan, PN 8 Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman, dan PN 9 Pembangunan Wilayah 3. PP 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional 4. Aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) 5. Sinkronisasi Program Unggulan Kemendesa sesuai PN dan PP RKP Penajaman program unggulan dan kegiatan Ditjen PDTu TA 2018 dan penajaman rencana kerja TA Penutup dan Saran Tindak Lanjut 2
3 10 Prioritas Nasional RKP pendidikan, 2. kesehatan, 3. perumahan dan permukiman, 4. pengembangan dunia usaha dan pariwisata, 5. ketahanan energi, 6. ketahanan pangan, 7. penanggulangan kemiskinan, 8. infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman, 9. pembangunan wilayah, serta 10. politik, hukum, pertahanan, dan keamanan 3
4 30 Program Prioritas RKP Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan Kualitas Guru 3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif (gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 6. Penyediaan Perumahan Layak 7. Air Bersih dan Sanitasi 8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata 9. Pengembangan 3 KI 10. Pengembangan 5 KEK 11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja 12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi 13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi 15. Peningkatan Produksi Pangan 16. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian (termasuk irigasi) 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi 20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi 21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika 22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal 23. Pembangunan Perdesaan 24. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana 25. Reforma Agraria 26. Percepatan Pembangunan Papua 27. Penguatan Pertahanan 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 29. Kepastian Hukum 30. Reformasi Birokrasi 4
5 Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Highlight Kebijakan Prioritas Nasional Tahun 2018: Penanggulangan Kemiskinan PKH bagi 10 juta Keluarga Termiskin Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi UMKM dan Koperasi sebagai penggerak Ekonomi rakyat 5 Bantuan pendidikan bagi 19.7 juta anak usia sekolah bagi keluarga sangat miskin dan miskin Rastra/Bantuan Pangan Non-Tunai bagi keluarga sangat miskin, miskin dan rentan Bantuan iuran kesehatan bagi 96 juta penduduk miskin dan rentan (termasuk bayi baru lahir) Percepatan kepemilikan identitas hukum (akta kelahiran, NIK) Penyediaan infrastruktur dasar: sanitasi, air minum, jalan, jembatan Terfasilitasinya akses terhadap pelayanan kesehatan untuk mengurangi angka stunting Registrasi usaha skala mikro dan kecil Pengembangan sarana dan prasarana usaha bagi UMKM Fasilitasi sertifikasi, standardisasi, merek, dan pengemasan Perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Subsidi energi bagi masyarakat sangat miskin, miskin dan rentan Bantuan pembiayaan KPR swadaya, sejahtera tapak, dan satuan rumah susun Penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah Akses UMKM untuk mendapat kredit Perbaikan tata kelola dan kelembagaan koperasi Penyaluran bantuan sosial kartu kombo untuk mendukung inklusi keuangan Penajaman target wilayah (prioritas kantong-kantong kemiskinan) Mendorong usaha mikro dan kecil naik kelas
6 PN 7 : Penanggulangan Kemiskinan 6 Registrasi usaha skala mikro dan kecil Sarana dan prasarana usaha bagi UMKM Sertifikasi, standarisasi, merek dan pengemasan Akses kredit UMKM PROGRAM PRIORITAS 1 Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Penyaluran Bantuan Pangan Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan Bantuan Pendidikan bagi Anak Usia Sekolah Subsidi Energi Tepat Sasaran Penguatan Bantuan Tunai Bersyarat Perbaikan tata kelola dan kembagaan koperasi KEGIATAN PRIORITAS 3 Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2 Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kepemilikan Dokumen Kependudukan Penyediaan Layanan Dasar (rumah, sanitasi, air minum, jalan/jembatan) Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Dasar PRIORITAS NASIONAL
7 Highlight Prioritas Nasional Terkait Kerangka Pembangunan Infrastruktur 7 Peningkatan KualitasMoney Follows Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial Revolusi Mental Kesetaraan Gender =Pengarusutamaan/ Mainstreaming I. PENDIDIKAN 1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas guru II. III. KESEHATAN 3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 6. Penyediaan Perumahan Layak 7. Air Bersih dan Sanitasi IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA 8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) 9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10) 10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14) 11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja 12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi V. KETAHANAN ENERGI 13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi VI. KETAHANAN PANGAN 15. Peningkatan Produksi pangan 16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi) X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN 20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) 21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika IX. PEMBANGUNAN WILAYAH 22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal 23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria 25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 26. Percepatan Pembangunan Papua 27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi PRIORITAS KHUSUS Asian Games dan Asian Para Games Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Pemerataan Tata kelola Pemerintahan yang Baik
8 PN 8: Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman 1 PROGRAM PRIORITAS Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, inter-moda) KEGIATAN PRIORITAS Konektivitas Aksesibilitas Transportasi Perkotaan Prioritas kegiatan transportasi untuk mendukung kawasan perbatasan dan daerah tertinggal; mendukung kawasan pusat pusat pertumbuhan, jalur utama logistik dan integrasi antarmoda; serta mendukung transportasi berkelanjutan melalui pengembangan angkutan masal perkotaan 8 PRIORITAS NASIONAL Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman 2 PROGRAM PRIORITAS Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika KEGIATAN PRIORITAS Akses Internet dan Telekomunikasi untuk Daerah Non Komersil Penguatan Penyiaran di Daerah Perbatasan Optimalisasi Penggunaan TIK pada Instansi Pemerintah Dukungan TIK pada Sektor Prioritas (e-commerce, e-health, dll) Pembangunan Jaringan Pita Lebar Prioritas pemerataan pembangunan infrastruktur TIK khususnya di daerah perbatasan dan tertinggal, serta memastikan utilisasi TIK di sektor e-government, e-kesehatan, e-pendidikan, e-logistik dan e-commerce.
9 Tranformasi Desa, Kawasan dan Daerah 9 1. Akumulasi modal Sosial-Budaya 2. Akumulasi modal ekonomi 3. Akumulasi modal fisik 4. Akumulasi pengetahuan Desa, Kawasan dan Daerah Tertinggal 1. Regulasi 2. Data dan Sistem Informasi 3. Pengetahuan 4. Organisasi 5. Masyarakat 6. Pemdesa 7. Prasarana 8. Pendampingan Desa, Kawasan dan Daerah Berkembang 1. Regulasi 2. Data dan Sistem Informasi 3. Pengetahuan 4. Organisasi 5. Masyarakat 6. Pemdesa 7. Prasarana 8. Pendampingan Desa, Kawasan dan Daerah Mandiri 1. Regulasi 2. Data dan Sistem Informasi 3. Pengetahuan 4. Organisasi 5. Masyarakat 6. Pemdesa 7. Prasarana 8. Pendampingan Proses Partisipasi Transparansi Akuntabilitas Fairness Responsibilitas Tahapan Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Pemantauan, pengendalian dan evaluasi Pelaporan Kota (Urban-Village) Desa dan Kawasan Berkelanjutan (Village-Urban)
10 1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan 2. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 3. Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis Wilayah Adat 4. Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 5. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar 6. Pengembangan Konektivitas Wilayah 7. Penataan Kelembagaan dan Tata Kelola PRIORITAS NASIONAL KEGIATAN PRIORITAS 1. Pemulihan Daerah Pascabencana 2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kebencanaan 3. Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana 4. Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan 5. Penguatan Kelembagaan dan Regulasi PN 9: Pembangunan Wilayah (2/2) 10 5 PROGRAM PRIORITAS Percepatan Pembangunan Papua 4 Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a.l Kebakaran Hutan 1 Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal PEMBANGUNAN WILAYAH 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana 2. Pemenuhan Pelayanan Dasar 3. Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 4. Pengembangan Ekonomi di Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan Negara 5. Pengelolaan PLBN, Kedaulatan dan Lintas Batas 6. Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Kawasan Perbatasan 3 Reforma Agraria 2 Pembangunan Perdesaan 1. Pemenuhan SPM di Desa termasuk di kawasan transmigrasi 2. Pembangunan SDM, pemberdayaan, dan modal sosbud masyarakat termasuk di kawasan transmigrasi 3. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan UEM masyarakat desa termasuk di kawasan transmigrasi 4. Penguatan pemerintahan desa 5. Pengawalan inplementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan 6. Pengembangan ekonomi kawasan termasuk di kawasan transmigrasi 7. Pengelolaan SDA desa dan kawasan termasuk di kawasan transmigrasi dan SD hutan 1. Penguatan Kerangka Regulasi dan Penyelesaian Konflik Agraria 2. Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria 3. Kepastian Hukum dan Legalisasi atas Tanah Obyek Reformas Agraria 4. Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Pemanfaatan, dan Produksi atas TORA 5. Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria Pusat dan Daerah
11 Kontribusi Pembangunan Wilayah Per Pulau Tahun 2018 Untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Nasional 11 Wilayah Sumatera Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 5% Tingkat Kemiskinan Max 10% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 5% Wilayah Kalimantan Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 3% Tingkat Kemiskinan Max 6% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 6% Wilayah Sulawesi Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 7% Tingkat Kemiskinan Max 10% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 4% Wilayah Papua Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 6% Tingkat Kemiskinan Max 26% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 4% Wilayah Jawa Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 5% Tingkat Kemiskinan Max 10% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 6% Sumber: Hasil Simulasi Bappenas Wilayah Bali Nusa Tenggara Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 6% Tingkat Kemiskinan Max 14% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 3% Wilayah Maluku Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 6% Tingkat Kemiskinan Max 13% Tingkat Pengangguran Terbuka Max 5%
12 Sasaran Umum PN 9: Pembangunan Wilayah 12 INDIKATOR 2014 (Baseline) SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL & KAWASAN PERBATASAN Persentase pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal (%) 6,89 6,96 7,02 7,08 7,15 7,24 Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal (%) 16,42 16,00 15,42 14,9 14,43 14,00 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal ,13 68,49 68,84 69,18 69,59 Pengembangan Pusat Ekonomi Kawasan Perbatasan 3 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN Pembangunan Kecamatan lokpri kawasan perbatasan 111 lokpri 50 lokpri 100 lokpri 150 lokpri 187 lokpri 187 lokpri Pembangunan infrastruktur pendukung PLBN (Gedung Inti PLBN) -- 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN Pengurangan desa tertinggal menjadi desa berkembang desa desa desa desa desa Peningkatan desa berkembang menjadi desa mandiri desa 600 desa desa desa desa Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota dan ekonomi kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi untuk percepatan desa berkembang Kaw/ 7 SP 14 Kaw 28 Kaw 39 Kaw 39 Kaw 43 Kaw/ 22 SP 86 Kaw/ 43 SP 130 Kaw/ 65 SP 144 Kaw/ 72 SP SASARAN PENURUNAN IRBI Rata-rata Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Nasional 156,3 151,6 146,9 142,2 137,5 132,8 Rata-rata IRBI 136 Kabupaten/Kota sasaran prioritas nasional 169,4 164,3 159,2 154,1 149,0 144,0
13 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional 13
14 KRISNA: Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran amanat PP 17 Tahun 2017 PP 17/2017 Pasal 34 Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: a. berbagi pakai data (data sharing) perencanaan dan penganggaran serta realisasi belanja; b. menyelenggarakan Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran yang terintegrasi; dan c. menyusun format, klasifikasi, dan sistem database Renja-K/L dan RKA-K/L. Renja K/L 2018 disusun melalui aplikasi KRISNA yang sudah terintegrasi dengan ADIK dan RKA K/L, serta Laporan Kinerja sehingga K/L tidak perlu melakukan input data berulang pada beberapa aplikasi Fitur aplikasi KRISNA: User Friendly, berbasis web dan terpusat, sehingga Pengguna tidak perlu melakukan instalasi Dilengkapi otorisasi dan otentikasi Dilengkapi data history serta log 14
15 15 Setelah adanya KRISNA Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran Data KRISNA digunakan untuk penilaian kinerja (KemPANRB)
16 Substansi dan Koridor Renja K/L 2018 Renja K/L memuat Kebijakan, Program, Kegiatan dan detail Kegiatan K/L sampai dengan level komponen baik prioritas maupun reguler (non-prioritas) sesuai dengan kewenangan K/L Terdapat informasi detail kegiatan yang mencakup: Program, Kegiatan, Keluaran (Output), dan Komponen yang mendukung pencapaian RPJMN tahun , Renstra K/L tahun , dan RKP 2018; Keterkaitan dengan Nawacita, Prioritas Nasional, Dukungan (Tematik), 100 Janji Presiden; Blueprint Kementerian/Lembaga pada tingkat Program Kegiatan Output Komponen sebagai acuan dalam penentuan kebutuhan anggaran. Indikator dan target, klasifikasi kegiatan (prioritas atau reguler), cara pelaksanaan (kontraktual atau swakelola), kewenangan, dan informasi detail pendanaan; Memuat informasi lokasi kegiatan sampai dengan kabupaten/kota. Identifikasi Kerangka Regulasi Dibawah Koordinasi Biro Hukum Renja K/L 2018 digunakan sebagai alat pengendali pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai dengan monev. 16
17 17 KRITERIA PROYEK PRIORITAS 2018 Kelengkapan Informasi - Ruang Lingkup (Fokus) - Jangka Waktu dengan tahapan yang terukur - Lokasi - Kebutuhan Anggaran Proyek Prioritas Nasional 2018 Dilaksanakan oleh 1 K/L Dilaksanakan oleh beberapa Instansi (K/L, Pemda, BUMN) Kelayakan Kesiapan (implementasi di 2018) - Merupakan kegiatan yang signifikan untuk mencapai sasaran RKP/RPJMN - Bukan kegiatan rutin/berulang-ulang atau kegiatan yang bersifat administrative/operasional - Sesuai dengan Tusi & Kewenangan - Memiliki muatan proyek yang memiliki tahapan (siklus) perencanaan pelaksanaan monev - Bukan kegiatan yang selesai dilakukan dalam jangka sangat pendek (satu titik waktu) Fisik/Konstruksi: - Terdapat kesiapan sesuai siklus proyek (FS/DED) - Kesiapan lahan untuk tahun Terdapat Indikator pemantauan dan evaluasi - Organisasi pelaksana kegiatan (manajemen proyek) dan identifikasi stakeholder yang terkait (Pusat, Daerah, Swasta/BUMN/Masyarakat) - Terdapat Rencana umum pengadaan barang/jasa Non-Fisik: - Terdapat desain program dan kegiatan/proyek (didukung dengan background study) - Terdapat Indikator pemantauan dan evaluasi - Organisasi pelaksana kegiatan (manajemen proyek) dan identifikasi stakeholder yang terkait (Pusat, Daerah, Swasta/BUMN/Masyarakat) - Terdapat Rencana umum pengadaan barang/jasa
18 STRUKTUR RENJA K/L (KRISNA) YANG TELAH DISELARASKAN DENGAN RKA K/L 18 Kementerian/Lembaga Visi Misi Sasaran Strategis Program > Sasaran > Indikator Kinerja Output Program > Indikator Output Program Kegiatan > Sasaran > Indikator Kinerja Output Kegiatan > Indikator Output Kegiatan Sub Output Komponen Lokasi
19 Peran dan Tanggungjawab Pihak dalam Penyusunan Renja K/L melalui aplikasi KRISNA Pihak Kepala Biro Perencanaan K/L. Admin Biro Perencanaan K/L Tugas dan Tanggung Jawab Memastikan Renja K/L yang dikirimkan (submit) adalah benar (valid); Menugaskan 1 (satu) orang staf Biro Perencanaan K/L sebagai admin; Bertanggungjawab penuh terhadap dokumen Renja K/L yang dikirimkan. Membuat user tambahan bagi unit-unit kerja terkait dan menjamin keamanan penggunaannya; Mengoordinasikan pengumpulan data dan informasi bagi penyusunan Renja K/L. Staf Biro Perencanaan User K/L (Unit Kerja Es I) Mitra Kerja K/L di Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan Melakukan input dan edit data Renja Kementerian/Lembaga Melakukan input, dan edit data Renja K/L sesuai kewenangan unit kerja. Melakukan validasi dan approval Renja K/L yang dikirimkan (submit) mitra kerjanya melalui KRISNA sesuai dengan hasil koordinasi (TM) ; Melakukan usulan (request) untuk membuka KRISNA. 19
20 Penuangan Proyek Prioritas Nasional dalam KRISNA RKP 2018 Renja KL & ADIK (KRISNA) RKA-KL DIPA RKP Renja KL & ADIK (KRISNA) RKA KL DIPA PN K/L KL KL PP Program KL Program Program KP Sasaran Kegiatan KL Kegiatan Kegiatan Proyek Prioritas Nas Indikator Output Output Output Prioritas Reguler* Output* Output* Proyek Prioritas KL Sub-Output Sub-Output Jenis Belanja Komponen Komponen *) Output reguler menjabarkan output untuk mencapai sasaran RKP Non-PN (Prioritas Bidang) dan output kegiatan Tusi K/L (rutin) 20
21 Contoh 1: Satu Proyek K/L menjadi 1 Output (Prioritas) K/L: PUPR RKP 2018 Prioritas Nasional: Perumahan Dan Permukiman Program Prioritas: Penyediaan Perumahan Layak RENJA K/L 2018 K/L: Kementerian PUPR Program K/L: Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kegiatan Prioritas: Pengentasan Permukiman Kumuh Proyek Prioritas Nas: Penyediaan Infrastruktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kegiatan K/L: Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Output Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Sub-Output (tanpa sub-output) Output merupakan barang/jasa yang dihasilkan dari kegiatan/proyek KL Proyek KL: Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Komponen Perencanaan dan Desain Konstruksi Supervisi dan Monev 21
22 Contoh 2: Beberapa Proyek K/L sebagai Komponen di bawah Output Baru (Repacking) K/L: PUPR RKP 2018 RENJA K/L 2018 Prioritas Nasional: Perumahan Dan Permukiman K/L: PUPR Program Prioritas: Air Bersih dan Sanitasi Program K/L: Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kegiatan Prioritas: Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Kegiatan K/L: Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Proyek Prioritas Nas: Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Terutama di Daerah dengan Akses Rendah Proyek KL: 1. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala kota (Kota Surakarta) 2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala kota (Kota Banda Aceh) 2 proyek KL dibungkus dalam 1 proyek baru (repacking) setara dengan output (tidak boleh bercampur dengan output/komponen reguler) Proyek (Repacking) Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala kota Output Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala kota Komponen Perencanaan dan Desain Konstruksi Supervisi dan Monev Lokasi Surakarta Banda Aceh 22
23 Langkah membuka aplikasi KRISNA(KOLABORASI PERENCANAAN DAN INFORMASI KINERJA ANGGARAN) Melalui domain Bappenas dan Kemenkeu Buka alamat atau Pilih nama Kementerian/lembaga Login pada aplikasi 23 Input dan update data
24 Arah Kebijakan dan Sasaran Ditjen PDTu Kemendesa 2018 Arah kebijakan ARAH KEBIJAKAN Peningkatan Aksesibilitas dan prasarana dasar di wilayah perbatasan dan pulau kecil dan terluar Penanganan terhadap daerah rawan pangan melalui peningkatan produksi, distribusi dan diversifikasi komoditas oangan pokok yang dibutuhkan masyarakat Penanganan terhadap daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi serta penanganan daerah pasca konflik melalui rehabilitasi sosial dan ekonomi. Sasaran Meningkatnya ketahanan masyarakat dan pemerintah daerah didaerah rawan pangan, rawan bencana dan daerah pasca konflik Tersedianya Sarana Prasana Dan Konektivitas Dalam Mendukung Produk Unggulan Di Daerah Perbatasan Dan Pulau Kecil Dan Terluar 24
25 Overview Program Unggulan Kemendesa PDTT EMBUNG DESA (Bangunan sumber air lainnya) UNTUK KETAHANAN PANGAN BUMDES UNTUK KEMANDIRIAN EKONOMI DESA OVOP (Prukades) UNTUK PRODUKTIVITAS EKONOMI DESA OLAH RAGA DESA UNTUK DAYA SAING DESA PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU AQUACULTURE ESTATE PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI WILAYAH PULAU KECIL DAN TERLUAR INVESTASI PERBATASAN MENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN PENINGKATAN NILAI INVESTASI TANGGUH PANGAN TANGGUH BENCANA TANGGUH KONFLIK 25
26 Perkiraan Capaian Pengentasan Daerah Tertinggal s.d TA 2016 NO KABUPATEN BMIKTT 1 Aceh Singkil Solok Selatan Pasaman Barat Lampung Barat Bondowoso Bangkalan Sambas Bengkayang NO KABUPATEN BMIKTT 9 Landak Mahakam Ulu Konawe Bombana Mamuju Tengah Pulau Morotai Merauke Keerom
27 RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS Ditjen PDTu TA 2018 PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DAN DAERAH TERTINGGAL 1. Peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal dan kawasan perbatasan negara 2.Pelayanan Dasar di Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan Negara 3.Pengembangan Ekonomi di Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan Negara PEMBANGUNAN PERDESAAN 1. Pembangunan SDM, Pemberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa termasuk di Permukiman Transmigrasi PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA 1. Pemberdayaan Masyarakat Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana 2.Sarana dan Prasarana Kebencanaan 3.Penguatan Kelembagaan dan Regulasi 27
28 LOKASI TERINTEGRASI TA 2018 ALASAN PERTIMBANGAN 1. Integrasi Antar Unit Kerja Untuk mewujudkan keterkaitan lintas unit kerja dan agar memberikan dampak pembangunan yang lebih signifikan khususnya dalam mempercepat pencapaian target RPJMN , maka diperlukan kesepakatan LOKASI PRIORITAS yang akan didukung oleh seluruh Unit Kerja Eselon 2 di internal DITJEN PDTu. 2. Lokasi Prioritas Tahun 2018 versi Bappenas dan PDT, agar tidak terjadi keraguan dalam menentukan lokasi dan sesuai dengan target kedua duanya. 3. Merupakan target Kabupataen Entas sesuai dengan RKP dan RPJMN 4. Merupakan Irisan UKE 2 di DITJEN PDTU 28
29 Penutup dan Saran Tindak Lanjut RKP 2018 telah menetapkan 10 Prioritas Nasional (PN) dan dijabarkan ke dalam 30 Program Prioritas (PP) dalam rangka pencapaian sasaran RKP 2018 yang Rancangan RKP 2018 telah ditetapkan melalui Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2017; 2. Terdapat sedikitnya 3 PN yang terkait langsung dengan Tupoksi Ditjen PDTu Kemendesa PDTT, yaitu Prioritas Nasional ke 7 (kemiskinan), ke-8 (infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman), serta ke-9 (pengembangan wilayah); 3. Dalam rangka peningkatan kinerja perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional, telah diterbitkan PP 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, yang salah satu terobosannya adalah melalui diluncurkannya aplikasi KRISNA (Konsolidasi Rencana dan Informasi Anggaran); 4. Dalam kerangka penyusunan dan pelaksanaan RKA pada Kementerian Desa PDTT, untuk tahun 2018 memerlukan sinkronisasi antara Program Unggulan Kemendesa PDTT dengan PN dan PP yang terkait dalam RKP 2018, yang dengan penerapan alikasi KRISNA menjadi semakin sulit untuk dapat dipaksakan apabila tidak sesuai dengan RKP 2018, walaupun masih dimungkinkan mengingat status RKP yang masih diatur sementara melalui Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2017; 5. Sesuai dengan target pengentasan daerah tertinggal sedikitnya 80 kabupaten di TA 2019, diharapkan 50 DT diantaranya berlokasi di DT dengan karakteristik tertentu, dimana pada TA 2016 telah dapat dientaskan 35 DT dengan 16 daerah tertentu diantaranya, dan secara bertahap akan diupayakan meningkat jumlahnya pada tahun secara bertahap; 6. Dalam mengupayakan pengentasan DT diperlukan pendekatan yang integratif dan komprehensif, diantaranya melalui penetapan lokasi prioritas terintegrasi, yang ditangani bersama oleh Ditjen terkait di Kemendesa PDTT, termasuk didukung K/L terkait dalam rangka PPDT; 7. Program unggulan Kemendesa PDTT, melalui Prudes/Prukades, Embung, BUMDesa dan Sarpras Olahraga, dilaksanakan secara simultan dan mendukung pembangunan kemandirian desa dan pengentasan ketertinggalan desa, yang menjadi lokus dalam pengentasan ketertinggalandaerah, yang telah ditargetkan dalam RPJMN dan RKP secara berkelanjutan.
30 Terima Kasih 30
Siaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017
Siaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017 Kementerian PPN/Bappenas menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas)
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik
KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana
Lebih terperinciBAPPEDA Planning for a better Babel
DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA
PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN
Lebih terperinciStrategi UKM Indonesia
Strategi UKM Indonesia I WAYAN DIPTA Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ILO/OECD Workshop for Policy Makers on Productivity and Working Conditions in
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 1. PENDAHULUAN Penyusunan RKT 2019 mengacu kepada Dokumen Renstra Kemenko PMK 2015-2019, 100 Program Prioritas Presiden, serta Isu Strategis Bidang PMK dalam
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH
Lebih terperinciKebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KEMARITIMAN TAHUN 2017 Jakarta, 4 Mei 2017 Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Safri Burhanuddin
Lebih terperinciSOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si
SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si Pengantar 1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan
Lebih terperinciKursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM
Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM 2016-2025 RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM 2016-2025
Lebih terperinciRapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018
REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016
Jakarta, Januari 2017 Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAK TAHUN 2018
KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
Lebih terperinciKasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas
Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas 1 VISI-MISI PEMBANGUNAN 2015-2019 DIJABARKAN MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperincisinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua
sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Ir. R.r. AISYAH GAMAWATI, MSI RAPAT KONSULTASI REGIONAL BIDANG
Lebih terperinciSINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DEPUTI BIDANG
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A
Lebih terperinciRencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa Disampaikan oleh: Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Drs. Eduard Sigalingging, M.Si Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciIndikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa
SASARAN STRATEGIS TAHUN 2019 AGENDA NAWA CITA 3 "PENGENTASAN 5000 DESA TERTINGGAL, MEWUJUDKAN 2000 DESA MANDIR" PermenDesa PDTT No 2 Tahun 2016 INDEKS DESA MEMBANGUN (Sosial, Ekonomi, Ekologi) Indikator
Lebih terperinciSAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PUPR PADA PRA KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2017 WILAYAH SUMATERA
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PUPR PADA PRA KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2017 WILAYAH SUMATERA Palembang, 7 Maret 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Tantangan Pembangunan 2 TANTANGAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas
Lebih terperinciJEPANG INDONESIA
JEPANG INDONESIA JEPANG INDONESIA JEPANG INDONESIA JEPANG INDONESIA JEPANG PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP 2018 ARAH KEBIJAKAN PN PEMBANGUNAN WILAYAH (1) Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah
Lebih terperinciOLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH
Lebih terperinci2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN
Lebih terperinciPendahuluan. Latar Belakang
Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018
ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18
Lebih terperinciKebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo
Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan Lukita Dinarsyah Tuwo Solo, 26 Agustus 2017 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 2. KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI 3. PRIORITAS QUICK WIN Arah Kebijakan
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciI. Permasalahan yang Dihadapi
BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan
Lebih terperinciKeselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE
Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE 2017-2022 OUTLINE 1. Sistem Manajemen Pembangunan Nasional 2. Strategi Pembangunan Nasional Periode
Lebih terperinciArah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan
Arah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Oleh : Drs. JOHOZUA M. YOLTUWU, M.Si Plt. Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MENURUT PP 78 TAHUN 2014 Ir. R.r. AISYAH GAMAWATI, MM SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MERLYN PARK HOTEL 23 Mei 2017 PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciSTRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN
KEMENTERIAN DESA, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN NASIONAL PERCEPATAN TAHUN 2015-2019 ? adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Disampaikan oleh: DIREKTUR JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M Samarinda,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL BAB 1 PENDAHULUAN... 1-1 BAB 2 PRIORITAS NASIONAL DAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA.... 2-1 A. PRIORITAS NASIONAL 2.1 PRIORITAS NASIONAL 1: REFORMASI
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinci- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
- 1- SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
Lebih terperinciPELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE)
PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE) Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Temu Konsultasi
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan
Lebih terperinciKOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN
- 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3896 910/7101 TENTANG : KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah perlu memperhatikan korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, dan regional
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166
Lebih terperinciPemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 Percepatan Penyelenggaraan Informasi Geospasial untuk Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Berkelanjutan Jakarta, 21 Maret
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE, KABUPATEN PIDIE JAYA, DAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013
BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinci2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciOleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2017 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Lebih terperinciRENJA K/L TAHUN 2016
RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN
Lebih terperinciMULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14
Lebih terperinciJakarta, 10 Maret 2011
SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
- 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil
Lebih terperinciTahun terakhir RPJMN
1 2 3 4 2 1 DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Nawacita 5 Revolusi Mental Nawacita 8 & 9 Pendidikan Kesehatan Perumahan (Nawacita 4) Kepastian dan Penegakan Hukum RKP 2015*) Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan
Lebih terperinciPemerintah Kota Tangerang
RINGKASAN RENCANA KERJA TA. 2017 DPAD KOTA TANGERANG TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan perpustakaan
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEMINAR INTERNASIONAL TEMU ILMIAH NASIONAL XV FOSSEI JOGJAKARTA, 4 MARET 2015 DR HANIBAL HAMIDI, M.Kes DIREKTUR PELAYANAN SOSIAL
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779
Lebih terperinciALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2019
ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2019 Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat Jakarta, 18 April 2018 2 REPUBLIK PENGANTAR PP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERKEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2018 Disampaikan oleh: Deputi Bidang Pengembangan Regional
Lebih terperinciPENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan
Lebih terperinciPERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN Oleh: Dr. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah Tertinggal, TRansmigrasi dan Perdesaan
Lebih terperinciKebijakan Perencanaan & Penganggaran Kementerian Sosial TA 2019
KEMENTERIAN SOSIAL Kebijakan Perencanaan & Penganggaran Kementerian Sosial TA 2019 Bandung, 27 Februari 2018 BIRO PERENCANAAN 2018 KEMENTERIAN SOSIAL LATAR BELAKANG 2 Tantangan dan Masalah KEMENTERIAN
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban
Lebih terperinciPEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL
MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL Ir. H.A. Helmy Faishal Zaini (Disampaikan
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal
Lebih terperinciKOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Lebih terperinciTINDAK LANJUT RAKORBANGPUS 2017 : PENYELESAIAN PAGU INDIKATIF K/L 2018
REPUBLIK INDONESIA TINDAK LANJUT RAKORBANGPUS 2017 : PENYELESAIAN PAGU INDIKATIF K/L 2018 Oleh: Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian Perencanaan
Lebih terperinciKOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN
- 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Lebih terperinciIsu Strategis Kota Surakarta
Isu Strategis Kota Surakarta 2015-2019 (Kompilasi Lintas Bidang) Perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Sinkronisasi
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017
11/05/2016 15:46 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017 Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, April 2016 1 ARAHAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN DANA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa upaya memajukan
Lebih terperinci2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciHASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciDirektur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016
Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 DASAR HUKUM PERMENDAGRI NOMOR 18 TAHUN 2016 NO DSR HUKUM
Lebih terperinciDAFTAR ISI PENGANTAR
DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
Lebih terperinciKebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019
Bandung, 27 April 2018 Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019 Oleh : Akhmad Mahmudin Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal
Lebih terperinciMATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinci