SURVEI SEKTOR INFORMAL TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI SEKTOR INFORMAL TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PEDOMAN SURVEI SEKTOR INFORMAL TAHUN 04 PEDOMAN PENCACAH SSI- DAN SSI- Badan Pusat Statistik

2

3

4

5 KATA PENGANTAR Buku pedoman ini ditujukan bagi petugas pencacah yang akan melaksanakan Survei Sektor Informal. Survei ini akan dilaksanakan oleh yang melibatkan tiga direktorat di BPS yaitu Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Direktorat Neraca Produksi, dan Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei. Survei akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan statistik tentang sektor informal dan pekerja informal. Hasil survei juga diharapkan dapat mengukur kontribusi sektor informal terhadap produk domestik bruto (PDB) secara nasional. Selain itu, hasil survei juga diharapkan dapat mendukung keperluan analisis kebijakan. Buku Pedoman ini menyajikan konsep-konsep dan petunjuk rinci untuk mengisi kuesioner Survei Sektor Informal. Pemahaman buku pedoman yang baik merupakan faktor utama dalam menghasilkan data yang berkualitas tinggi. Kami berharap bahwa petugas pencacah dapat menggunakan buku pedoman ini untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Oleh karena itu, para pencacah diharapkan mempelajari buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya. Jakarta, Mei 04 Tim Penyusun Survei Sektor Informal04 i

6

7

8

9 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I. PENDAHULUAN.... Umum.... Konsep/definisi Sektor Informal, Usaha Informal, dan Pekerja Informal Sektor Informal Usaha Informal Pekerja Informal Tujuan Ruang Lingkup dan Cakupan Data yang Dikumpulkan Jadwal Kegiatan Jenis Instrumen yang Digunakan... 7 BAB II. METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Rancangan Sampel Rancangan SSI- (Pendekatan Rumah Tangga/Individu) Rancangan SSI- (Pendekatan Usaha Rumah Tangga) Kerangka Sampel Stratifikasi Blok Sensus Survei Usaha Sektor Informal Desain Sampel Waktu Referensi Survei... BAB III. ORGANISASI LAPANGAN Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan Daerah Petugas Lapangan Prosedur Pencacahan Tahapan Kegiatan Survei Sektor Informal Arus Dokumen... 7 BAB IV. KUESIONER SSI- DAN SSI Daftar SSI-.RKP Cara Pengisian Daftar SSI-. RKP Daftar SSI Petunjuk Umum... Survei Sektor Informal 04 iii

10 4.. Tata Cara Pengisian Daftar SSI Blok I. Pengenalan Tempat Blok II. Keterangan Petugas Blok III. Keterangan ART Berumur 0 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Blok IV. Pengeluaran Rumah Tangga Blok V. Keterangan Bangunan dan Rumah Tangga Daftar SSI Petunjuk Umum Blok I. Pengenalan Tempat dan Informasi Lain Blok II. Keterangan Petugas Blok III. Keterangan Usaha Blok IV. Profil Pekerja Seminggu Yang Lalu Blok V. Produksi dan Pendapatan Blok VI. Pengeluaran Blok VII. Permodalan Blok VIII. Permasalahan dan Prospek Blok IX. Catatan LAMPIRAN Lampiran Lampiran...0 Lampiran Lampiran 4... Lampiran iv Survei Sektor Informal 04

11 BAB I. PENDAHULUAN. Umum Kegiatan pengumpulan data khusus statistik sektor informal pertama kali diujicobakan oleh Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan ADB (Asean Development Bank) pada tahun 009. Pada pilot Survei Sektor Informal (SSI) 009 tersebut cakupan wilayahnya hanya dua provinsi yaitu Banten dan DI Yogyakarta. Mulai tahun 04 pengumpulan data SSI dilakukan di seluruh wilayah Republik Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan statistik sektor informal secara nasional. Survei Sektor Informal (SSI) 04 ini merupakan kelanjutan dari Pilot SSI tahun 009. SSI adalah mixed survei yaitu survei yang menggabungkan pendekatan rumahtangga dan pendekatan usaha. Biasanya survei dengan pendekatan rumahtangga ditujukan untuk menggali informasi sosial kependudukan, sedangkan survei dengan pendekatan usaha (establishment) digunakan untuk mencari informasi perilaku ekonomi suatu usaha/perusahaan. Unit statistik pada SSI tahap adalah rumahtangga dan unit statistik SSI tahap adalah usaha sektor informal. Pencacahan SSI tahap dilakukan berbarengan/setelah pencacahan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Modul yang digunakan adalah kuesioner SSI- yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk menjaring informasi masing-masing anggota rumah tangga (ART) berumur 0 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu tentang status pekerjaannya, indikator pekerja layak (decent work), dan identifikasi usaha sektor informal. Dari kuesioner SSI- dapat diturunkan statistik tentang pekerjaan informal, pekerja di sektor informal, dan indikator lainnya terkait kebijakan di bidang ketenagakerjaan. Disamping itu, pada kuesioner SSI- juga terdapat pertanyaan untuk menyaring (identifikasi) usaha sektor informal yang nantinya akan menjadi responden SSI tahap. Pencacahan SSI tahap dilakukan setelah SSI tahap selesai dicacah untuk satu rumah tangga. Seperti dijelaskan diatas, unit statistik SSI tahap adalah usaha sektor informal. SSI tahap dilakukan dengan kuesioner SSI- dan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang usaha sektor informal, data nilai produksi atau pendapatan usaha, struktur pengeluaran usaha, dan indikator terkait kebijakan terkait sektor informal. Dari informasi yang digali melalui kuesioner SSI- ini dapat diturunkan indikator makroekonomi berupa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor informal menurut lapangan usaha dan kontribusi sektor informal dalam perekonomian Indonesia. Konsep informal yang digunakan dalam SSI ini mengacu pada kesepakatan dalam ICLS ke-7 (7 th International Conference on Labor Statisticians) tahun 003. Sektor informal adalah sekelompok unit produksi yang merupakan bagian dari sektor rumah tangga, atau Survei Sektor Informal 04

12 apa yang disebut sebagai usaha rumah tangga tidak berbadan hukum (Household Unincorporated Enterprise). Usaha rumah tangga dibedakan dari korporasi dan kuasi korporasi. Ciri korporasi adalah organisasi legal dan memiliki set catatan keuangan/pembukuan, sedangkan usaha rumah tangga bukan merupakan entitas legal yang terpisah dari rumah tangga atau anggota rumah tangga yang memiliki usaha tersebut. Usaha rumah tangga tidak memiliki pembukuan yang terpisah dari rumah tangga. Usaha kemitraan tidak berbadan hukum yang dibentuk oleh beberapa rumah tangga juga termasuk dalam klasifikasi sektor informal. Istilah sektor dalam kata Sektor Informal tidak sama dengan penggunaan kata sektor dalam arti lapangan usaha. Dalam konteks sektor informal, hanya memperhatikan rumah tangga yang melakukan aktivitas produksi. Anggota rumah tangga yang tidak memiliki aktivitas produksi tidak termasuk ke dalam cakupan sektor informal. Dari sudut pandang System of National Account (SNA) 008 paragraf 5.45, yang mengacu dari konsep sektor informal ILO, unit produksi sektor informal didefinisikan sebagai enterprise rumah tangga dengan setidaknya sebagian dari hasil produksi untuk dijual atau dibarter dengan batasan usahanya tidak teregistrasi atau terdaftar di instansi/lembaga manapun. Identifikasi sektor informal dari institusi yang lain dapat dilihat dari Tabel. Tabel. Mengidentifikasi Unit di Dalam Sektor Informal ILO Pemerintah umum Korporasi finansial dan nonfinansial Rumah tangga berisi usaha tidak berbadan hukum yang terdaftar dan mempekerja kan sejumlah pekerja Sektor institusi Rumahtangga Usaha sektor informal (a) usaha informal berdiri sendiri tanpa tenaga kerja tetap (b) usaha informal dengan tenaga kerja tetap Institusi rumah tangga bukan usaha, rumahtangga produksi untuk konsumsi akhir sendiri (termasuk jasa sewa rumah milik sendiri dan PRT) Lembaga Non Profit yg melayani Rumah Tangga (LNPRT) Survei Sektor Informal 04

13 . Konsep/definisi Sektor Informal, Usaha Informal, dan Pekerja Informal.. Sektor Informal Resolusi ICLS ke-7 menjelaskan bahwa sektor informal adalah:. Unit-unit yang terlibat dalam produksi barang atau jasa dengan tujuan utama menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Unit ini biasanya beroperasi dengan organisasi tingkat rendah atau dalam skala kecil, dengan sedikit atau tanpa pembedaan yang jelas antara tenaga kerja dan modal usaha sebagai faktor produksi. Status tenaga kerja sebagian besar berupa pekerja tidak tetap atau pekerja keluarga dan hubungan majikan-pekerja lebih kepada hubungan pribadi dan hubungan sosial daripada hubungan ketenagakerjaan dengan perjanjian dan/atau jaminan resmi.. Unit produksi sektor informal memiliki karakteristik sebagai usaha rumah tangga tidak berbadan hukum (household unincorporated enterprise). Aset tetap dan aset lainnya yang digunakan untuk usaha bukan milik unit produksi tetapi kepunyaan pemiliknya. Unit seperti ini tidak dapat melakukan transaksi atau terlibat kontrak dengan unit lain, atau mendapatkan pinjaman atas nama mereka sendiri. Pemilik harus mencari sumber dana dengan risikonya sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi, tanpa batas, untuk hutang atau kewajiban yang timbul dalam proses produksi. Pengeluaran produksi sering kali tidak dapat dibedakan dari pengeluaran rumah tangga. Begitu pula dengan barang-barang modal seperti bangunan atau kendaraan tidak dapat dibedakan antara kepemilikan rumah tangga dan kepemilikan usaha. 3. Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit produksi sektor informal tersebut tidak bermaksudsecara sengaja menghindar dari kewajiban pajak atau pembayaran jaminan sosial tenaga kerja, atau tidak secara sengaja melanggar peraturan atau ketentuan administratif ketenagakerjaan lainnya. Dengan demikian, konsep kegiatan sektor informal harus dibedakan dari konsep kegiatan ekonomi yang tersembunyi atau ilegal (hidden/underground economy). Sektor informal dapat berupa aktivitas ekonomi yang teramati dan yang tidak teramati, berbeda dari aktivitas ilegal dan/atau tersembunyi/dirahasiakan. Sektor informal juga bukan bagian dari produksi rumah tangga untuk konsumsi akhir (contohnya petani subsisten, imputasi jasa sewa rumah milik sendiri, atau rumahtangga yang mempekerjakan pekerja domestik rumah tangga seperti pembantu rumahtangga, tukang kebun, sopir, baby sitter, dll).. Usaha Informal Usaha informal dapat dibedakan menjadi dua yaitu () usaha informal yang berusaha sendiri (informal own-account enterprises) dan () usaha informal yang mempekerjakan Survei Sektor Informal 04 3

14 pekerja tetap. Jenis pertama usaha informal tersebut kemungkinan mempekerjakan pekerja keluarga dan pekerja tidak tetap tetapi tidak mempekerjakan pekerja tetap dan memiliki karakteristik yang dijelaskan pada dua butir pertama dari definisi sektor informal. Bergantung norma yang berlaku di setiap negara, usaha informal yang berusaha sendiri dapat berupa usaha yang tidak terdaftar seperti disyaratkan oleh aturan atau undangundang tertentu atau berupa usaha yang dilakukan sendiri. Semua atau setidaknya sebagian dari barang atau jasa yang dihasilkan usaha informal dimaksudkan untuk dijual atau ditukar. Berdasarkan definisi di atas, pekerjaan di sektor informal mencakup semua pekerjaan atau semua orang yang bekerja pada usaha sektor informal, yang selama periode referensi tertentu bekerja setidaknya pada satu usaha sektor informal tanpa memperhatikan status pekerjaan mereka dan tanpa memperhatikan juga apakah itu merupakan pekerjaan utama mereka (Hussmanns, 004 seperti dikutip dalam Maligalig, 008). Selain itu, pekerjaan informal dicirikan oleh ketiadaan kontrak, perlindungan sosial, hak untuk berbagai jaminan dan tidak tunduk pada undang-undang tenaga kerja dan pendapatan pajak, yang mungkin tidak sepenuhnya tertangkap pada pekerjaan di sektor informal. Oleh karena itu, Kelompok Ahli Statistik Sektor Informal PBB (Kelompok Delhi), yang dibentuk pada tahun 997 untuk menyelaraskan definisi nasional tentang sektor informal untuk meningkatkan keterbandingan internasional, merekomendasikan agar definisi pekerjaan di sektor informal ditambahkan pula dengan definisi pekerjaan informal...3 Pekerja Informal ICLS ke-7 mendefinisikan pekerja informal sebagai "karyawan dianggap memiliki pekerjaan informal jika hubungan kerja mereka tidak tunduk pada undang-undang tenaga kerja, tidak dikenakan pajak pendapatan, minimnya perlindungan sosial atau hak tertentu untuk jaminan kerja (seperti pemberitahuan pemecatan sebelumnya, sistem pembayaran gaji tanpa rincian/nota, atau tiadanya hak cuti, ijin sakit, dll)". Perlu diketahui bahwa definisi ini dibuat untuk konsep pekerjaan dan bukan untuk tenaga kerja karena setiap orang dapat secara bersamaan memiliki dua pekerjaan atau lebih. Pekerjaan informal dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua: () usaha sendiri informal dan () pekerjaan upahan informal yang dipekerjakan di usaha formal atau informal yang mencakup karyawan tanpa kontrak resmi, tanpa jaminan ketenagakerjaan atau perlindungan sosial. Adapun yang termasuk usaha sendiri informal adalah pengusaha pada sektor informal, berusaha sendiri pada usaha informal, pekerja keluarga tidak dibayar dan anggota koperasi/kemitraan produksi informal (Chen, 006 seperti dikutip dalam Maligalig, dkk, 008). Pembedaan ini menyarankan agar pekerja informal dibagi dalam 4 Survei Sektor Informal 04

15 seluruh kategori status pekerja: pengusaha, buruh, berusaha sendiri, pekerja keluarga tidak dibayar dan anggota koperasi/kemitraan produksi informal..3 Tujuan Secara umum tujuan dari SSI 04 adalah untuk menyediakan data pokok ketenagakerjaan di sektor informal. Secara khusus, SSI bertujuan menyediakan data jumlah pekerja di usaha sektor informal, menyediakan data jumlah pekerja informal, menyediakan data pekerja informal menurut lapangan usaha, menyediakan data pekerja informal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha. Selain itu menyediakan data pekerjaan layak (decent work) untuk sektor informal..4 Ruang Lingkup dan Cakupan SSI 04 dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pelaksanaan lapangan diintegrasikan dengan pendataan Sakernas dan dilaksanakan dengan mengambil sampel di blok sampel (BS) terpilih Sakernas. Jumlah sampel SSI 04 sebanyak.500 BS yang terdiri dari rumah tangga (RT) di seluruh provinsi baik di perkotaan maupun perdesaan. Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal baik blok sensus khusus dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel. Cakupan sektor informal dalam kegiatan ini yaitu: usaha rumah tangga yang hasil produksinya semua atau sebagian dijual atau dibarter (tidak termasuk jasa sewa rumah yang dihuni sendiri dan jasa domestik staf serta produksi barang seluruhnya untuk konsumsi sendiri), status usahanya tidak berbadan hukum, tidak mempunyai catatan pembukuan yang lengkap..5 Data yang Dikumpulkan Data yang dikumpulkan pada SSI 04 mencakup: a. Dalam pendataan SSI- yaitu keterangan mengenai sektor dan pekerjaan informal, registrasi dan kriteria jumlah pekerja, identifikasi sektor informal, indikator pekerjaan layak, pengeluaran rumah tangga, dan keterangan bangunan dan rumah tangga, b. Dalam pendataan SSI tahap (SSI-) berupa data kualitatif dan kuantitatif sektor informal, antara lain : keterangan usaha, profil pekerja seminggu yang lalu, produksi dan pendapatan, pengeluaran, serta permasalahan dan prospek usaha. Survei Sektor Informal 04 5

16 .6 Jadwal Kegiatan Berikut ini adalah jadwal kegiatan Survei Sektor Informal yang akan dilaksanakan pada tahun 04: NO. KEGIATAN JADWAL () () (3). Pembahasan kuesioner dan buku pedoman Maret April 04. Workshop instruktur utama (Intama) 8 30 Mei Pencetakan dokumen di BPS Daerah Juni Pelatihan a. Instruktur Nasional (Innas) 7 Juni 04 b. Petugas Daerah 6 7 Juni Pelaksanaan Lapangan a. Pencacahan Rumah Tangga SSI 8 3 Agustus 04 b. Pengawasan/Pemeriksaan Rumah Tangga SSI 8 Agust Sept Pengiriman dokumen dari BPS Provinsi ke BPS RI 6 Agust 7 Sept Pengolahan di BPS RI Sept 3 Okt Kompilasi Data dan Tabulasi di BPS RI November Evaluasi dan Pembahasan Hasil di BPS RI 3 Nov 4 Des Laporan hasil SSI 04 5 Desember 04 6 Survei Sektor Informal 04

17 .7 Jenis Instrumen yang Digunakan Berikut ini adalah jenis instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan Survei Sektor Informal yang akan dilaksanakan pada tahun 04: No Jenis Instrumen Kegunaan Petugas Rangkap. Sketsa Peta Blok Sensus. Daftar SAK4.DSRT Sketsa wilayah tugas Pencacah Pencatatan rumah tangga terpilih sampel Pencacah Disimpan di BPS kab/kota BPS kab/kota 3. Daftar SAK4.SAK Pencacahan rumah tangga terpilih (penduduk 0 tahun ke atas) Pencacah BPS kab/kota 4. Daftar SSI-.RKP 5. Daftar SSI- 6. Daftar SSI- Untuk rekapitulasi anggota rumah tangga Sakernas Agustus 04 Untuk menjaring seluruh pekerjaan anggota rumah tangga berumur 0 tahun keatas Untuk identifikasi sektor informal Untuk mencatat kegiatan produksi sektor informal Pencacah BPS RI Pencacah BPS RI Pencacah BPS RI 7. Pedoman Kepala BPS Kab/ Kota Pedoman kerja Kepala BPS Kab/Kota - BPS kab/kota 8. Pedoman pencacah SSI- dan SSI- Pedoman pencacah Pencacah Pencacah dan Pengawas 9. Pedoman pengawas/ pemeriksa SSI- Pedoman pengawas Pengawas Pengawas 0. Pedoman pengawas/ pemeriksa SSI- Pedoman pengawas Pengawas Pengawas Survei Sektor Informal 04 7

18

19

20

21 BAB II. METODOLOGI. Metode Pengumpulan Data Untuk menghasilkan metode yang paling efektif maka Survei Sektor Informal terintegrasi Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dengan memasukkan pertanyaan tentang pekerjaan informal dan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menyeleksi atau mengidentifikasi Sektor Informal. Pada fase ini diharapkan akan terbentuk kerangka sampel untuk Survei Sektor Informal itu sendiri, dan pada fase kedua seluruh sektor informal yang teridentifikasi pada fase pertama selanjutnya akan menjadi eligible respondent (responden yang layak dicacah). Dengan demikian, metode ini dianggap paling efektif dari segi biaya karena tidak diperlukan listing lagi dalam membentuk kerangka sampel untuk Survei Sektor Informal.. Rancangan Sampel.. Rancangan SSI- (Pendekatan Rumah Tangga/Individu) Jumlah sampel minimum dihitung dengan memanfaatkan data hasil Sakernas triwulan III 03 dengan harapan memberikan gambaran yang lebih akurat pada level nasional. Jumlah sampel adalah 5000 rumah tangga dengan tingkat presisi relatif terhadap total karakteristik sektor informal - persen. Rancangan sampel tetap mengikuti rancangan pengambilan sampel Sakernas, yaitu memilih blok sensus, dan setiap blok sensus 0 rumah tangga. Dengan jumlah rumah tangga SSI- adalah 5000, maka jumlah blok sensus SSI Blok sensus SSI adalah sub sampel blok sensus Sakernas komplemen. Untuk seluruh blok sensus terpilih Survei Sektor Informal, seluruh Usaha Sektor Informal yang teridentifikasi dalam daftar SSI- akan langsung ditentukan sebagai responden Survei Usaha Sektor Informal. Dengan demikian Sakernas dan SSI dilaksanakan sekaligus dengan pelaksanaan Sakernas Agustus Rancangan SSI- (Pendekatan Usaha Rumah Tangga) SSI- dirancang untuk suvei pendekatan usaha rumah tangga. Sampel SSI- dijadikan sampel pada fase pertama yang identik dengan sampel Sakernas Komplemen. Usaha rumah tangga yang berorientasi produksi pasar yang teridentifikasi dalam fase pertama tersebut akan dicacah dan sekaligus merupakan responden SSI-. Sehingga sampel SSI- Survei Sektor Informal 04 9

22 akan menjadi kerangka sampel usaha sektor informal untuk SSI-, melalui identifikasi sektor informal di setiap pekerjaan SSI-...3 Kerangka Sampel Kerangka sampel SSI- dan SSI- terdiri dari jenis:. Kerangka Sampel SSI- (rumah tangga) a. Kerangka sampel tahap I: daftar sampel blok sensus Sakernas komplemen (Agustus 03) yang berjumlah sekitar 5000 blok sensus b. Kerangka sampel tahap II: daftar rumah tangga Sakernas pada blok sensus terpilih SSI-. Kerangka Sampel SSI- (usaha) Daftar usaha berorientasi pasar yang ada di setiap rumah tangga Sakernas pada setiap blok sensus SSI-. Kerangka sampel ini disebut sebagai kerangka sampel SSI-, dimana seluruh usaha sektor informal didata..3 Stratifikasi Blok Sensus Survei Usaha Sektor Informal Untuk memastikan seluruh sektor dalam neraca nasional dapat terwakili dalam Survei Sektor Informal, maka sebelum sampel blok sensus SSI- dipilih dari blok Sakernas komplemen, maka blok sensus terpilih Sakernas Agustus 03 Paket 5, 6, 7 distratifikasi terlebih dahulu berdasarkan jumlah pekerja dengan status berusaha sendiri dan berusaha dibantu dengan pekerja tidak tetap/tidak dibayar karena dua status pekerja ini dianggap berpotensi di Sektor Informal..4 Desain Sampel. Desain sampel SSI- dan SSI- terdiri dari dua jenis yaitu : a. Desain Sampel SSI- (rumah tangga): memilih 500 blok sensus dari blok sensus Sakernas komplemen (Agustus 03) secara sistematik sampling. Seluruh rumah tangga Sakernas pada blok terpilih SSI didata. b. Desain Sampel SSI- (usaha) : seluruh usaha berorientasi pasar sektor informal yang teridentifikasi di setiap rumah tangga Sakernas pada blok sensus SSI- didata.. Distribusi/alokasi sampel blok sensus per strata dilakukan untuk setiap Kab/Kota, dan secara lengkap terlampir. Strata sebagai berikut : () Pertanian () Pertambangan (3) Industri (4) Listrik (5) Konstruksi (6) Perdagangan (7) Transportasi (8) Lembaga Keuangan (9) Jasa swasta. Alokasi untuk setiap provinsi dapat dilihat di Tabel 3. 0 Survei Sektor Informal 04

23 .5 Waktu Referensi Survei Waktu referensi yang digunakan pada survei ini adalah seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, 6 bulan yang lalu, dan bulan yang lalu dari tanggal pencacahan. Tabel.Alokasi Blok Sensus Sampel SSI- 04 Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha Provinsi Lapangan Usaha Total () () (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (0) () Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta JawaTimur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Jumlah Survei Sektor Informal 04

24

25

26

27 BAB III. ORGANISASI LAPANGAN 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan Daerah Penanggung jawab pelaksanaan Survei Sektor Informal 04 di BPS RI adalah Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan dan Direktur Statistik Neraca Produksi. Penanggung jawab pelaksanaan di daerah, baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi yang dibantu oleh Kepala Bidang Statistik Sosial dan Kepala Bidang Neraca serta Kepala BPS Kabupaten/Kota yang dibantu oleh Kepala Seksi Statistik Sosial dan Kepala Seksi Nerwilis. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab mulai dari penentuan petugas, termasuk aspek-aspek pelaksanaan lapangan lainnya yang berhubungan dengan survei ini. 3. Petugas Lapangan Petugas lapangan SSI terdiri dari: a) Pengawas (PMS), dan b) Pencacah (PCS). Pengawas diutamakan Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial atau Kasi Nerwilis atau staf senior di BPS Kabupaten/Kota yang telah berpengalaman dalam Sakernas. Atas pertimbangan tertentu, pengawas dapat berasal dari Staf BPS Provinsi atau Kasi selain Kasi Statistik Sosial/Neraca di BPS Kabupaten/Kota yang berpengalaman dalam Sakernas.. Tugas Pengawas (PMS) a. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Sektor Informal 04; b. Merencanakan pembagian tugas masing-masing pencacah dari masing-masing blok sensus terpilih yang menjadi tanggung jawabnya; c. Memeriksa kelengkapan dokumen untuk pelaksanaan lapangan, seperti surat tugas; d. Mendistribusikan dokumen yang akan digunakan di lapangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pencacah serta mengatur alur dokumen; e. Mengatur kegiatan perjalanan ke lokasi, penggunaan dana, dan bahan-bahan yang dibutuhkan sebelum kegiatan lapangan dimulai; f. Bersama pencacah mengenali lokasi yang menjadi beban tugasnya; g. Mengevaluasi kinerja pencacah sejak awal pencacahan dengan cara pengawas bersama-sama pencacah mendatangi rumah tangga terpilih pertama, sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi bisa dihindari sedini mungkin; Survei Sektor Informal 04 3

28 h. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah. Jika menemukan masalah yang meragukan tentang konsep dan definisi, pengawas harus mengacu pada buku pedoman pencacahan atau pencatatan yang diberikan selama pelatihan; i. Memantau kualitas data dengan melakukan pengecekan langsung dengan cara mengkonfirmasi kuesioner yang diisi pencacah bila isian dalam kuesioner meragukan; j. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa isiannya seperti akurasi, konsistensi, kewajaran serta melakukan koreksi dan memberitahukan kesalahan yang dilakukan pencacah agar clean sebelum ke blok sensus berikutnya; k. Memberitahukan lokasi petugas dari waktu ke waktu agar mudah dipantau; l. Menjaga tergalangnya semangat dan kerja sama yang tinggi antara PCS dan PMS; m. Menepati jadwal yang telah ditetapkan.. Tugas Pencacah (PCS) a. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Sektor Informal 04; b. Bersama pengawas mengidentifikasi alamat rumah tangga terpilih berdasarkan SAK4.DSRT; c. Melakukan rekapitulasi dengan menyalin informasi nomor urut dan nama angggota rumahtangga, lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan utama, status pekerjaan utama, jam kerja serta lapangan pekerjaan tambahan pada SAK4. AK kedalam daftar SSI-.RKP; d. Menyalin keterangan yang terkait untuk ART berumur 0 tahun keatas yang bekerja dari daftar SSI-.RKP kedalam daftar SSI-; e. Menjalin kerjasama yang baik dengan semua responden; f. Memeriksa kembali kebenaran isian daftar SSI- dan SSI- (konsistensi kedua daftar) dari hasil pencacahan, bila ternyata masih ada kesalahan atau keraguan harus ditanyakan kembali pada responden; g. Bersama pengawas mendiskusikan kesulitan yang ditemui di lapangan; h. Merahasiakan semua keterangan yang diperoleh dari responden; i. Menepati jadwal yang telah ditetapkan. 4 Survei Sektor Informal 04

29 3.3 Prosedur Pencacahan. Membuat perencanaan dan jadwal pelaksanaan pencacahan untuk setiap blok sensus. Lakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen yang diperlukan dan lainnya.. Sebelum melakukan wawancara sebaiknya PCS melakukan penyalinan Identitas Pengenalan Tempat (Blok I) dari daftar SAK4.AK serta ART 0 tahun ke atas yang bekerja sesuai daftar SSI-.RKP. 3. Pada hari pertama pencacahan, PMS mendampingi para pencacah dalam melakukan wawancara, pada responden pertama yang menjadi beban tugas setiap PCS. 4. PCS dalam melakukan wawancara dengan ART yang memenuhi syarat menggunakan daftar SSI- terlebih dahulu. Setelah selesai dan diketahui ada ART yang melakukan usaha informal, baru wawancara dilanjutkan dengan daftar SSI-. 5. PMS memeriksa hasil pencacahan rumah tangga di hari pertama pencacahan, serta mendiskusikan permasalahan yang ditemui, memberi petunjuk bagaimana cara menyelesaikannya. 6. PMS memeriksa hasil pencacahan serta konsistensi antara kuesioner pada satu blok sensus di lapangan dan harus clean (isian sudah tepat dan konsisten meliputi proses editing dan coding). 7. Menepati jadwal yang telah ditetapkan. 8. Menjaga tergalangnya semangat dan kerja sama yang tinggi dengan pencacah. 9. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan instrumen, seperti akurasi, konsistensi kewajaran dan kualitas data hasil pengolahan sebelum ke blok sensus lain. 0. Menyerahkan semua dokumen hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota.. Menepati jadwal yang telah ditetapkan. Survei Sektor Informal 04 5

30 3.4 Tahapan Kegiatan Survei Sektor Informal TAHAPAN KEGIATAN SSI AGUSTUS 04 Siapkan Sketsa Peta BS Hasil Listing Sakernas 04 Melakukan Identifikasi Blok Sensus Terpilih SSI- Rekapitulasi pada Daftar SSI-.RKP Identifikasi ART bekerja pada SAK4.AK Bekerja? Tidak Tidak disalin dalam Daftar SSI- Penyalinan dan Pencacahan Daftar SSI- Ya Kolom (44) bertanda checklist Pencacahan Daftar SSI- Pemeriksaan isian dan konsistensi Daftar SSI- dan Daftar SSI- Penyerahan Kuesioner ke BPS RI dari BPS Kab/Kota melalui BPS Provinsi:. Daftar SSI-.RKP. Daftar SSI- 3. Daftar SSI- Pengolahan di BPS RI:. Editing Coding dan entri Daftar SSI-. Editing Coding dan entri Daftar SSI- Kompilasi Data dan Tabulasi SSI di BPS RI Laporan Hasil SSI 04 di BPS RI 6 Survei Sektor Informal 04

31 3.5 Arus Dokumen BPS RI SAK4.AK SSI-.RKP SSI- SSI- Softcopy SSI-.RKP SSI- SSI- BPS PROVINSI SAK4.AK SSI-.RKP SSI- SSI- Softcopy SSI-.RKP SSI- SSI- BPS KABUPATEN/KOTA Sketsa Peta BS SAK+SSI SAK4.P SAK4.DSRT SAK4.AK SSI-.RKP SSI- SSI- Sketsa Peta BS SAK+SSI SAK4.P SAK4.DSRT SAK4.AK SSI-.RKP SSI- SSI- PENGAWAS PENCACAH Survei Sektor Informal 04 7

32 8 Survei Sektor Informal 04

33 BAB IV. KUESIONER SSI- DAN SSI- Bab ini membahas petunjuk rinci tentang cara mengisi Daftar SSI- dan Daftar SSI-. Daftar SSI- bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik populasi yang dituju sedangkan Daftar SSI- ditujukan untuk mencacah usaha rumah tangga tidak berbadan hukum yang melakukan proses produksi dengan sebagian atau seluruh outputnya dipasarkan. 4. Daftar SSI-.RKP Daftar SSI-.RKP digunakan untuk merekap seluruh anggota rumah tangga yang disalin dari Blok IV dan Blok V.C daftar SAK4.AK. Tujuan Daftar SSI-.RKP adalah untuk kontrol konsistensi lapangan usaha, jenis pekerjaan dan status pekerjaan untuk setiap anggota rumah tangga yang bekerja yang teridentifikasi dari daftar SAK4.AK. 4.. Cara Pengisian Daftar SSI-. RKP Keterangan yang dicatat adalah nama ART, hubungan dengan KRT, Jenis dan Lapangan Pekerjaan Utama, Pekerjaan Tambahan, Status Pekerjaan dan Jumlah Jam Kerja yang disalin dari Daftar SAK4.AK. Provinsi, Kabupaten/Kota, Nomor Kode Sampel (NKS) Sakernas Agustus dan Nomor Urut Rumah Tangga Sampel. Tuliskan identitas Provinsi, Kabupaten/Kota, NKS Sakernas dan nomor urut rumah tangga sampel, dengan menyalin isian Rincian, Rincian, Rincian 7 dan 8 dari Blok I Daftar SAK4.AK. Keterangan Anggota Rumah Tangga Tujuan dari blok ini untuk menyalin semua anggota rumah tangga pada rumah tangga terpilih agar tidak ada yang terlewat cacah atau tercatat ganda, serta mencatat Jenis, Lapangan, Status dan Jam Kerja Utama serta Lapangan Pekerjaan Tambahan untuk seluruh anggota RT yang bekerja sesuai dengan Daftar SAK4.AK. Selain itu untuk mengetahui banyaknya anggota rumah tangga yang akan diwawancarai dengan daftar SSI. Kolom (). Nomor urut Nomor urut anggota rumah tangga telah disediakan dari nomor 0 s.d 5. Jika banyaknya anggota rumah tangga lebih dari 5 orang, maka tambahkan daftar baru. Tuliskan kata Survei Sektor Informal 04 9

34 "Bersambung" pada sudut kanan atas halaman depan daftar yang pertama dan kata "Sambungan" pada sudut kanan atas halaman depan dari daftar yang berikutnya. Ganti nomor urut anggota rumah tangga 0 menjadi 6, 0 menjadi 7 dan seterusnya sampai semua anggota rumah tangga. Kolom (). Nama anggota rumah tangga Salin sesuai Daftar SAK4.AK Blok IV Kolom (). Kolom (3). Hubungan dengan kepala rumah tangga Salin sesuai Daftar SAK4.AK Blok IV Kolom (3). Kolom (4). Apakah ART bekerja? Tuliskan Kode ( Ya ) apabila Daftar SAK4.AK Blok V.B Rincian.a.= atau Rincian 3=. Selain itu tuliskan Kode ( Tidak ) pada Daftar SSI-.RKP. Kolom (5). Jenis pekerjaan utama Salin uraian Jenis Pekerjaan Utama sesuai dengan isian Daftar SAK 4.AK Blok V.C Rincian 0. Kolom (6). Lapangan pekerjaan utama Salin uraian Lapangan Pekerjaan Utama sesuai dengan isian Daftar SAK 4.AK Blok V.C Rincian 9. Kolom (7). Status pekerjaan utama Salin kode status pekerjaan utama yang dilingkari pada Daftar SAK 4.AK Blok V.C Rincian. Apabila Kolom (4) = Kode ( Ya ) maka Kolom (5) s.d Kolom (9) harus ada isian, tetapi jika Kolom (4) = Kode ( Tidak) maka Kolom (5) s.d Kolom (9) harus diisi strip (-). Kolom (8). Jumlah jam kerja utama seminggu yang lalu? Tuliskan jumlah jam kerja utama dalam (dua angka) yang disalin dari Daftar SAK 4.AK Blok V.B Rincian. Kolom (9). Lapangan Pekerjaan Tambahan Salin uraian lapangan pekerjaan tambahan sesuai dengan isian Daftar SAK 4.AK Blok V.D Rincian 8. 0 Survei Sektor Informal 04

35 4. Daftar SSI- Bagian ini membahas petunjuk mengenai cara pengisian Daftar SSI- yang terdiri dari 5 (lima) blok, yaitu: Blok I : Pengenalan Tempat Blok II : Keterangan Petugas Blok III : Keterangan ART Berumur 0 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Blok IV : Pengeluaran Rumah Tangga Blok V : Keterangan Bangunan dan Rumah Tangga Tujuannya untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik populasi yang dituju, serta penjelasan dari usaha tempat mereka bekerja. Blok IV bertujuan untuk mengumpulkan data pengeluaran rumah tangga, yang akan digunakan untuk analisis tingkat kemiskinan pekerja. Sementara Blok V dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga (Wealth Index) ditinjau dari kualitas dan fasilitas rumah tempat tinggal. Daftar SSI- adalah daftar yang digunakan untuk tahap Survei Sektor Informal. Tujuan utama dari kuesioner ini adalah untuk menentukan pekerjaan informal, serta mengidentifikasi responden yang mungkin melakukan usaha rumah tangga yang tidak berbadan hukum dengan setidaknya beberapa produksi pasar (usaha sektor informal). Daftar SSI- terdiri dari bagian utama, yaitu:. Halaman Depan a. Pengenalan Tempat pada Blok I. Halaman ini berisi tentang fakta-fakta geografis lokasi rumah tangga yang sedang diwawancarai. b. Keterangan Petugas pada Blok II. Keterangan pencacah dan pemeriksa untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab melakukan pencacahan dan pemeriksaan hasil wawancara (kuesioner), serta keterangan waktu pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan kuesioner.. Bagian Pertanyaan Kuesioner a. Blok III. Keterangan ART Berumur 0 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu i. Pertanyaan pekerjaan informal [Kolom (8)-() dan kolom (3)] mengumpulkan data tentang karakteristik dari populasi yang dituju. ii. Pertanyaan usaha informal [Kolom (8)-(9); (3); (30)] mengumpulkan data karakteristik usaha dan sektor tempat populasi bekerja. Pertanyaan ini akan membantu mengidentifikasi usaha informal. Survei Sektor Informal 04

36 iii. Pertanyaan pekerjaan layak [Kolom (4)-(8) dan Kolom (38)] mengumpulkan data mengenai penerimaan jaminan sosial, kecelakaan kerja, dan rata-rata pendapatan bersih sebulan. b. Blok IV. Pengeluaran rumah tangga mengumpulkan data pengeluaran rumah tangga yang akan digunakan untuk analisis tingkat kemiskinan pekerja. c. Blok V. Keterangan Bangunan dan Rumah Tangga dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga (Wealth Index) ditinjau dari kualitas dan fasilitas rumah tempat tinggal. CATATAN: Perlu diperhatikan bahwa bagian ini untuk seluruh ART berumur 0 tahun keatas yang bekerja PENTING! Identifikasi Responden Daftar SSI- Ikuti instruksi berikut dalam mengisi Daftar SSI-: Petugas harus mengidentifikasi anggota rumah tangga yang bekerja terlebih dahulu, dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari daftar SSI-.RKP kolom (4) yang berkode. Untuk memastikan, mereka harus merupakan responden untuk pertanyaan R.8 sampai R.8 dari daftar SAK4.AK. Salin nomor urut dan nama anggota rumah tangga yang bekerja dari daftar SSI-.RKP ke Kolom () dan Kolom () pada Daftar SSI Petunjuk Umum Petugas harus membawa Daftar SSI- dalam jumlah yang cukup untuk pencacahan harian. Pastikan semua halaman (-6) kuesioner sudah lengkap. Sebelum memulai, petugas harus sudah mengisi Blok I. Pengenalan Tempat. Salin informasi ini dari Blok I. Pengenalan Tempat pada Daftar SAK4.AK. Petugas baik pencacah maupun pengawas harus mengisi keterangan pada Blok II, setelah setiap kunjungan ke rumah tangga. Blok ini harus diselesaikan setelah kunjungan ke rumah tangga berakhir. Blok III dari Daftar SSI- hanya dapat menampung maksimal 6 (enam) anggota rumah tangga/ responden yang bekerja dengan masing-masing ART hanya memiliki (satu) pekerjaan utama. Oleh karena itu, jika suatu rumah tangga memiliki lebih dari 6 (enam) anggota yang bekerja, atau suatu rumah tangga dengan jumlah pekerjaan utama dan pekerjaan tambahan yang dimiliki ART melebihi jumlah baris yang disediakan, maka Survei Sektor Informal 04

37 akan ada kuesioner tambahan yang akan diisi untuk rumah tangga ini. Namun, hanya satu lembar kerja Blok IV dan Blok V yang harus diisi oleh satu rumah tangga, tanpa memperhitungkan jumlah anggota rumah tangganya. Jika menggunakan kuesioner tambahan tuliskan kata Bersambung pada sudut kanan atas halaman depan daftar yang pertama, dan kata Sambungan di sudut kanan atas halaman depan dari daftar yang berikutnya. 4.. Tata Cara Pengisian Daftar SSI- Responden SSI tidaklah mengenal/ terbiasa dengan survei ini. Oleh karena itu Anda sebagai pencacah harus mengenalkan SSI kepada responden terlebih dahulu. Seberapa baik petugas dapat menjelaskan tujuan dari survei ini akan menentukan kemudahan dan keterbukaan responden dalam menjawab pertanyaan. Berikut adalah contoh pengenalan yang dapat digunakan atau dapat dimodifikasi oleh petugas sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Tahun ini, bersamaan dengan Sakernas, BPS mengadakan survei baru yang penting bagi Indonesia, yaitu Survei Sektor Informal. Survei ini dilaksanakan dengan tujuan utama mengumpulkan data tentang pekerjaan informal dan usaha di sektor informal untuk membantu dalam memperkirakan jumlah dan persentase pekerjaan dan usaha sektor informal diantara penduduk yang bekerja, dan kontribusinya tehadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kuesioner ini akan kami gunakan untuk menggali karakteristik pekerjaan Anda dan usaha tempat Anda bekerja. Akan ada pertanyaan tentang pajak dan pendaftaran usaha/perusahaan, selain itu seluruh informasi yang Anda sampaikan kepada kami adalah rahasia dan tidak akan digunakan untuk mendakwa Anda bila muncul masalah di kemudian hari. Seluruh data yang dikumpulkan hanya untuk keperluan analisis Blok I. Pengenalan Tempat Blok I. Pengenalan Tempat terdiri dari sembilan (9) rincian, yaitu:. Provinsi. Kabupaten/Kota 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan 5. Klasifikasi Desa/Kelurahan (Perkotaan/Perdesaan) 6. Nomor Blok Sensus 7. Nomor Kode Sampel 8. Nomor Urut Rumah Tangga Sampel Survei Sektor Informal 04 3

38 9. Nama Kepala Rumah Tangga Cara pengisian: salin semua informasi Blok I. Pengenalan Tempat Daftar SSI- Rincian sampai dengan 9 dari Daftar SAK4.AK Blok I. Rincian sampai dengan Rincian Blok II. Keterangan Petugas Blok II. Keterangan Petugas terdiri dari tiga (3) rincian, yaitu:. Kode dan No HP Pencacah. Kode pencacah berisi 4 kotak, dengan cara pengisian sebagai berikut: Kotak mengenai kode pengawas (nomor urut pengawas dalam kabupaten/kota) Kotak mengenai kode pencacah (pencacah =; pencacah =; pencacah 3=3; dan seterusnya) Kotak 3 mengenai status pencacah Kotak 4 mengenai keterangan pencacah yang sama sebagai petugas Sakernas atau berbeda dengan petugas Sakernas. Isikan kode 0 apabila petugas pencacah Sakernas sama dengan petugas pencacah SSI. Isikan kode apabila petugas pencacah Sakernas tidak sama/berbeda dengan petugas pencacah SSI 0=Pencacah Sakernas dan SSI sama = Pencacah Sakernas dan SSI berbeda Kode pengawas Kode pencacah Pencacah = Pencacah = Pencacah 3=3 Status pencacah = Staf BPS Provinsi = Staf BPS Kab/Kota 3 = KSK 4 = Mitra Kemudian isikan No HP petugas yang masih aktif digunakan untuk memudahkan komunikasi.. Nama Pencacah, Tanggal Pencacahan dan Tanda Tangan. Isikan nama pencacah yang ditunjuk untuk melakukan pencacahan pada rumah tangga terpilih, tanggal pada saat pencacahan dan setelah selesai bubuhkan tanda tangan. 4 Survei Sektor Informal 04

39 3. Nama dan No HP Pengawas, Tanggal Pemeriksaan dan Tanda Tangan. Isikan nama pengawas, No HP pengawas yang masih aktif, dan tanggal pada saat melakukan pemeriksaan. Sebelum membubuhkan tanda tangan, periksa terlebih dahulu kebenaran dan kelengkapan isian Daftar SSI Blok III. Keterangan ART Berumur 0 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Kolom (): Nomor Urut ART Petugas harus mengisi kolom ini setelah petugas mengidentifikasi jumlah anggota rumah tangga yang bekerja yang sudah direkapitulasi pada daftar SSI-.RKP. Untuk memastikan, mereka juga harus merupakan responden yang sama untuk R.8 sampai R.8 dari daftar SAK4.AK. Salin nomor urut anggota rumah tangga yang bekerja dari Daftar SSI-.RKP, dan tulis di Blok III Kolom () Daftar SSI-. Kolom (): Nama Seperti pada Daftar SSI- Blok III Kolom (), salin nama anggota rumah tangga yang bekerja dari daftar SSI-.RKP kolom () dan tulis di Blok III Kolom () Daftar SSI-. Kolom (3): Nomor urut pekerjaan Nomor urut pekerjaan sesuai dengan nomor jenis pekerjaan/ jabatan dan lapangan pekerjaan dan yang dilakukan oleh responden. Perlu diketahui bahwa pertanyaan ini terkait dengan Kolom (39) dari kuesioner; untuk lebih jelasnya akan dibahas lebih lanjut di pembahasan Kolom (39). Beberapa pengertian yang perlu diketahui untuk mengisi rincian ini adalah: Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan Sakernas Triwulan III dilakukan tanggal 5 Agustus 04, maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah dari tanggal 8 Agustus sampai dengan 4 Agustus 04. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/ pendapatan termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa, bunga atau keuntungan, baik berupa uang atau barang bagi pengusaha. Survei Sektor Informal 04 5

40 Penjelasan: a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa. Contoh: Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya. b. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri dianggap bekerja. Contoh: Dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri. c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang, warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima upah/gaji/pendapatan (pekerja tak dibayar). d. Orang yang melakukan kegiatan budi daya tanaman yang hasilnya hanya untuk dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budi daya tanaman bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, dan atau palawija (ubi kayu, ubi jalar, kentang). e. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non pertanian yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja. Pekerjaan utama harus selalu diklasifikasikan sebagai pekerjaan nomor dan isian untuk Kolom (4) dan kolom (5) harus sama dengan jenis pekerjaan utama pada daftar SSI-.RKP kolom (5) dan daftar SAK4.AK R.0. Sedangkan isian Kolom (6) dan Kolom (7) harus sama dengan lapangan pekerjaan pada daftar SSI-.RKP kolom (6) dan daftar SAK4.AK R.9. Pekerjaan utama merupakan pekerjaan yang jumlah jam kerjanya paling banyak. Pekerjaan ini juga merujuk pada aktivitas/kegiatan yang memberikan sumber pendapatan utama bagi orang tersebut. Pekerjaan lain setelah pekerjaan utama dianggap sebagai pekerjaan tambahan. Jika responden memiliki dua pekerjaan tambahan, maka pekerjaan tambahan pertama akan diberi nomor (isian untuk Kolom (6) dan (7) pada nomor urut pekerjaan harus sama dengan isian pada daftar SSI-.RKP kolom (9) dan daftar SAK4.AK Blok V.D. R.8), dan pekerjaan tambahan yang kedua sebagai pekerjaan nomor 3. Nomor urut akan berakhir dengan pekerjaan tambahan terakhir dari responden tersebut. Perlu diketahui bahwa orang dapat saja bekerja secara formal di pekerjaan utama, tetapi mungkin juga bekerja secara informal di pekerjaan lain. Terlibat dalam pekerjaan yang 6 Survei Sektor Informal 04

41 kedua merupakan hal yang tidak aneh di Indonesia, karena kebanyakan orang bekerja di lebih dari satu jenis pekerjaan untuk menambah penghasilan keuangan keluarga mereka. Dengan demikian, untuk mengukur secara efektif pekerjaan informal, pekerjaan lain dari responden harus dicatat dengan benar. Dalam mewawancarai responden, selesaikan pertanyaan Kolom (3) sampai dengan (39) untuk satu pekerjaan pada satu responden. Apabila responden memiliki pekerjaan lainnya lanjutkan ke Kolom (3) baris ke halaman dan seterusnya untuk pekerjaan selanjutnya. Apabila tidak pekerjaan lain maka lanjutkan ke responden berikutnya Pekerjaan didefinisikan sebagai jenis kegiatan ekonomi yang biasanya orang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang tunai atau sejenisnya. Tuliskan jawaban responden pada baris yang bersesuaian. Selalu dimulai dengan uraian pekerjaan utama, diikuti dengan pekerjaan lainnya. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai pekerjaan utama responden selama seminggu yang lalu. Cara penentuan suatu kegiatan merupakan pekerjaan utama atau bukan adalah sebagai berikut: Jika responden pada seminggu yang lalu hanya mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dicatat sebagai pekerjaan utama. Jika responden pada seminggu yang lalu mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar dianggap sebagai pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama dan penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden, pekerjaan mana yang dianggap merupakan pekerjaan utama. Penjelasan:. Seseorang yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain, maka pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang dia cutikan.. Seseorang yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut melakukan pekerjaan lain, maka pekerjaan lain tersebut akan pekerjaan utamanya, sementara pekerjaan yang biasanya dilakukan dan sedang dalam status cuti akan menjadi pekerjaan tambahannya. Survei Sektor Informal 04 7

42 Contoh dari pekerjaan utama: a. Seorang manajer pemasaran di perusahaan real estate yang sedang cuti selama seminggu yang lalu dan selama cuti tidak melakukan pekerjaan apapun, maka pekerjaan utama orang tersebut selama seminggu yang lalu adalah sebagai manajer pemasaran di perusahaan real estate. b. Selama seminggu yang lalu, seorang dokter di Rumah Sakit Budi Asih sedang cuti, dan selama cuti membantu istrinya berdagang alat-alat olah raga, maka pekerjaan utama dokter tersebut selama seminggu yang lalu adalah berdagang alat-alat olah raga. c. Selama seminggu yang lalu seorang petani yang selain menanam padi di lahan sendiri, juga menanam padi di lahan orang lain dengan menerima upah. Petani tersebut digolongkan mempunyai dua pekerjaan yaitu bertanam padi di lahan milik sendiri dan buruh tanaman pangan walaupun lapangan usahanya sama yaitu pertanian. Salah satu dari pekerjaan tersebut yang menggunakan waktu terbanyak dianggap sebagai pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar yang dianggap sebagai pekerjaan utama. d. Bila seseorang mempunyai pekerjaan menanam padi dan juga menanam jagung, jika pengelolaannya tidak dapat dipisahkan maka dianggap hanya mempunyai satu pekerjaan yang paling dominan. Penjelasan :. Lapangan usaha/ bidang pekerjaan adalah kegiatan dari instansi/ perusahaan di mana dia bekerja.. Jenis pekerjaan/ jabatan adalah pekerjaan apa yang dilakukan responden atau sebagai apa di tempat bekerja. 3. Status pekerjaan adalah untuk siapa dia bekerja. Kolom (4) (7) tentang jenis pekerjaan/ jabatan dan lapangan usaha/ bidang pekerjaan responden selama seminggu yang lalu. Kolom (4): Apakah jenis pekerjaan/ jabatan selama seminggu yang lalu? Isian Kolom (4) pada pekerjaan nomor urut disalin dari Daftar SSI-.RKP kolom (5). Untuk pekerjaan nomor dan selanjutnya (apabila responden memiliki pekerjaan tambahan), maka tuliskan jenis pekerjaan dari pekerjaan tambahan selengkap mungkin agar memudahkan dalam pengolahan, khususnya pada waktu pemberian kode (empat angka/digit) oleh pengawas. 8 Survei Sektor Informal 04

43 Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang. Dengan menanyakan apa yang dilakukan oleh responden di tempat bekerjanya. Klasifikasi jenis pekerjaan menggunakan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 00. Dalam KBJI 00 dasar pengklasifikasian jenis pekerjaan ada dua dimensi/ kriteria dari konsep keahlian, yaitu Tingkat Keahlian dan Spesialisasi Keahlian. Kriteria Tingkat Keahlian ditentukan berdasarkan luas dan kompleksitas dari rangkaian tugas dan jenis pekerjaan. Hal ini diukur dengan jumlah tahun pendidikan formal, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang relevan. Kriteria Spesialisasi Keahlian berhubungan dengan pengetahuan yang diperlukan, peralatan, perlengkapan yang dipakai, bahan mentah, serta barang dan jasa yang diproduksi sehubungan dengan tugas-tugas jenis pekerjaan. Struktur KBJI 00 memiliki 4 (empat) tingkat; tingkat pertama disebut golongan pokok yang terdiri satu digit, tingkat kedua disebut golongan yang terdiri dari dua digit, tingkat ketiga disebut sub golongan yang terdiri dari tiga digit dan tingkat ke empat disebut kelompok yang terdiri dari empat digit. Tingkat pertama didasarkan pada Tingkat Keahlian, sedangkan untuk tingkat ke dua sampai dengan ke empat didasarkan pada Spesialisasi Keahlian. Cara pengisian: Tuliskan jenis pekerjaan dari pekerjaan utama selengkap mungkin agar memudahkan dalam pengolahan, khususnya pada waktu pemberian kode (empat angka/digit). Pengisian kotak dilakukan oleh pengawas. Survei Sektor Informal 04 9

44 Berikut ini diberikan contoh-contoh penulisan jenis pekerjaan. Operator mesin Tukang pembuat tekstil Manajer bagian produksi Manajer umum Teknisi teknik Juru tata usaha Penulisan yang benar Operator mesin pengolah kayu Operator mesin produk barang dari karet Tukang tenun, rajut Tukang jahit, pembuat pakaian Pembuat pakaian dari bulu Manajer bagian pertanian Manajer bagian hotel Manajer bagian jasa perusahaan Manajer umum usaha industri pengolahan Manajer umum usaha angkutan Teknisi teknik sipil Teknisi teknik kimia Juru tata usaha akuntansi Juru tata usaha pergudangan Juru tata usaha perpustakaan Kode Tulis selengkap-lengkapnya jenis pekerjaan utama responden, dengan pendekatan pertanyaan: Apa yang dikerjakan oleh responden di perusahaan/ kantor/ tempat kerja. Gunakanlah istilah dalam Bahasa Indonesia, jangan menggunakan istilah daerah seperti bawon, matun dan sebagainya. Kolom (5): Kode Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) dari jenis pekerjaan/ jabatan selama seminggu yang lalu? Kolom ini harus diisi oleh pengawas, untuk pekerjaan nomor, salin dari Daftar SAK4.AK Blok V.C.R0. Apabila responden memiliki pekerjaan tambahan, dengan menggunakan kode KBJI, cari kode yang cocok dengan jawaban responden pada Kolom (4) dan tuliskan kode tersebut pada Kolom (5). Kolom (6): Apakah lapangan usaha/ bidang pekerjaan selama seminggu yang lalu? Lapangan usaha/ bidang pekerjaan ialah bidang kegiatan dari pekerjaan/ usaha/ perusahaan/ kantor tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh perusahaan/ kantor tempat responden bekerja. 30 Survei Sektor Informal 04

45 Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 009 yang menggolongkan kegiatan ekonomi di Indonesia berdasarkan golongan pokok yang terdiri dari dua digit, golongan yang terdiri dari tiga digit, sub golongan yang teridiri dari empat digit dan kelompok yang terdiri dari lima digit. Selain penamaan kode KBLI 009 tersebut, struktur KBLI 009 mempunyai satu huruf alfabet yang disebut kategori. Kategori tersebut bukan merupakan bagian dari kode KBLI 009, tetapi kode alfabet ini dicantumkan hanya untuk memudahkan konversi ke klasifikasi lapangan usaha sebelumnya (KBLI 005). Cara pengisian Kolom (6): Jika Kolom (3) =, maka Kolom (6) disalin dari Daftar SSI-.RKP kolom (6); untuk responden yang sama, jika Kolom (3) =, maka Kolom (6) salin dari Daftar SSI-.RKP kolom (9). Apabila responden memiliki pekerjaan tambahan pada pekerjaan nomor 3 dan seterusnya, tuliskan lapangan usaha dari pekerjaan tambahan selama seminggu yang lalu selengkap mungkin agar memudahkan dalam pengolahan, khususnya pada waktu pemberian kode (lima angka/digit) pada kotak oleh pengawas. Contoh penulisan lapangan pekerjaan/usaha: Penulisan yang salah Perdagangan Pertanian Penulisan yang benar Kode Agen/distibutor komputer di Mangga Dua 465 Menjual komputer dan perlengkapannya di Mangga Dua secara eceran 474 Pertanian tanaman padi 00 Penyemprotan hama tanaman padi 06 Kolom (7): Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dari lapangan usaha selama seminggu yang lalu? Kolom ini diisi oleh pengawas dengan menyalin dari Daftar SAK4.AK Blok V.C.R9 untuk pekerjaan nomor, dan salin dari Daftar SAK4.AK Blok V.D.R8 pada pekerjaan nomor, untuk pekerjaan nomor 3 dan seterusnya, isikan Kolom (7) dengan menggunakan kode KBLI. Cari kode yang cocok dengan jawaban responden di Kolom (6) pada nomor urut pekerjaan 3 dan seterusnya. Contoh kasus: Ubay adalah seorang karyawan tetap di industri batu bata dengan jam kerja dari pukul sampai 6.30, dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Ubay bekerja disana sebagai sopir truk pengangkut batu bata. Selama seminggu yang lalu, selain bekerja Survei Sektor Informal 04 3

46 di industri batu bata, dia juga bercocok tanam jagung dibantu anaknya untuk menambah penghasilan rumah tangga. Dalam seminggu terakhir dia bekerja di kebun selama 4 hari berturut-turut masing-masing selama jam per hari sepulang dari kantornya. Sehari sebelum wawancara Sakernas, Ubay menjaga warung sembako miliknya yang bertempat di rumahnya sendiri dari jam 0 pagi sampai jam 6 sore dibantu oleh anak sulungnya untuk menggantikan istrinya yang sedang pergi keluar kota. Delon, adik Ubay juga tinggal bersama keluarga tersebut, ia memiliki usaha bengkel sepeda motor yang bertempat di sebuah kios yang dia kontrak tahunan. Dalam seminggu terakhir, dia dibantu oleh seorang karyawan tetap dan seorang karyawan magang yang merupakan siswa SMK yang sedang menjalani praktek kerja di bengkelnya. Karyawan magang tersebut tidak diberi upah atau gaji. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Ubay memiliki 3 pekerjaan, sementara Delon memiliki satu pekerjaan yaitu: Nama No. Urut Pekerjaan Jenis pekerjaan/ jabatan KBJI Lapangan Usaha KBLI () () (3) (4) (5) (6) Ubay Sopir truk pengangkut batu bata 834 Karyawan industri batu bata 3 Survei Sektor Informal Petani tanaman jagung 60 Berkebun jagung 0 3 Tenaga penjualan sembako di warung 530 Delon Pemilik bengkel motor 36 Usaha warung sembako Bengkel sepeda motor Selebihnya, contoh pengisian kasus di atas pada Daftar Sak4.AK dan Daftar SSI- dapat dilihat pada Lampiran dan 4. Kolom (8): Apakah status pekerjaan selama seminggu lalu? Pertanyaan ini merupakan satu dari empat pertanyaan kunci untuk menentukan sebuah usaha sektor informal. Pertanyaan ini sama seperti Blok V.C.R di Daftar SAK4.AK. Salin jawaban responden dari Daftar SSI-.RKP kolom (7) untuk pekerjaan utama (Kolom 3 = ). Apabila responden memiliki pekerjaan tambahan (Kolom 3 = dan seterusnya), maka isikan salah satu kode yang sesuai, dari sampai 7. Keterangan kode ini dapat dilihat di bagian bawah pertanyaan. Catatan: Seseorang yang menyediakan jasa penyewaan, seperti menyewakan ruang/ tempat di rumahnya kepada orang lain dan menerima pembayaran sewa dari jasa tersebut, dianggap sebagai berusaha sendiri. Jika ditemui responden seperti ini, maka dia harus diperiksa dengan hati-hati jika saja dia layak untuk diwawancarai dengan Daftar SSI

47 Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan, terdiri dari: a. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, diantaranya dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang sifatnya memerlukan teknologi atau keahlian khusus. Penjelasan: Perusahaan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dan tidak memiliki buruh/pegawai maka masing-masing orang berstatus sebagai berusaha sendiri. Contoh: Sopir lepas (tidak mendapat gaji) dengan sistem setoran, tukang becak, tukang kayu, tukang batu, tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen koran, tukang ojek, pedagang yang berusaha sendiri, dokter/bidan/dukun yang buka praktek sendiri, calo tiket, calo tanah/rumah dan lain sebagainya. b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/karyawan/pegawai tak dibayar dan atau buruh/karyawan/pegawai tidak tetap. Buruh/karyawan/pegawai tidak tetap adalah buruh/karyawan/pegawai yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dan hanya menerima upah berdasarkan pada banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang dikerjakan. Contoh:. Pengusaha warung/toko yang dibantu oleh anggota rumah tangga/pekerja tak dibayar dan atau dibantu orang lain yang diberi upah berdasarkan hari masuk kerja.. Pedagang keliling yang dibantu pekerja tak dibayar atau orang lain yang diberi upah pada saat membantu saja. 3. Petani yang mengusahakan lahan pertaniannya dengan dibantu pekerja tak dibayar. Walaupun pada waktu panen petani tersebut memberikan hasil bagi panen (bawon), pemanen tidak dianggap sebagai buruh tetap. c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas resiko sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap yang dibayar. Buruh/karyawan/pegawai tetap dibayar adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah/gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan. Survei Sektor Informal 04 33

48 Contoh:. Pemilik toko yang mempekerjakan satu atau lebih buruh tetap.. Pengusaha pabrik rokok yang memakai buruh tetap. d. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki satu majikan yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pekerja pada sektor bangunan dianggap buruh jika bekerja minimal tiga bulan pada satu majikan. Contoh: Rico adalah seorang tukang bangunan, sudah 4 bulan ia memperbaiki rumah pak Bedu. Rico dikategorikan sebagai buruh/karyawan/pegawai. e. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/ institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan perburuan, termasuk jasa pertanian. Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati. Contoh: seseorang yang berstatus sebagai majikan:. Seorang petani padi yang mempekerjakan buruh tani untuk mengolah sawah dengan upah harian.. Seorang pengusaha perkebunan yang mempekerjakan beberapa orang untuk memetik buah kelapa dengan memberikan upah. Contoh pekerja bebas di pertanian: buruh panen padi, buruh cangkul sawah/ ladang, buruh penyadap karet, buruh panen udang dari tambak, buruh pemetik kopi, kelapa, cengkeh, dan sebagainya. f. Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/ majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. 34 Survei Sektor Informal 04

49 Penjelasan: Usaha non pertanian adalah usaha diseluruh sektor selain sektor pertanian. Contoh pekerja bebas di nonpertanian: Kuli-kuli di pasar, stasiun atau tempat-tempat lainnya yang tidak mempunyai majikan tetap, calo penumpang angkutan umum, tukang cuci keliling, pemulung, kuli bangunan, tukang parkir bebas, dan sebagainya. g. Pekerja keluarga/ tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/ gaji, baik berupa uang maupun barang. Pekerja keluarga/tak dibayar tersebut dapat terdiri dari:. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu suaminya bekerja di sawah.. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti saudara/famili yang membantu melayani penjualan di warung. 3. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangga tetangganya. Seseorang yang berusaha, baik berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, atau berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar memiliki beberapa usaha dengan jenis (produk) yang sama, namun pengelolaan/manajemennya dilakukan oleh dia sendiri (orang yang sama), maka dikatakan orang tersebut hanya memiliki jenis usaha. Jadi, konsep usaha menganut prinsip pengelolaan/produk yang sama. Contoh: Usaha Pak Yadi adalah berjualan rokok, permen, tisu di depan rumahnya. Selain itu, barang dagangannya juga diasongkan di lampu merah By Pass Jakarta Timur oleh Putranya. Karena usaha ini dikelola oleh Pak Yadi dan sebenarnya produk yang dijual adalah sama, maka dikatakan bahwa Pak Yadi hanya memiliki satu () usaha. Bapak Ghofur memiliki usaha toko klontong di rumah yang sehari-hari dijaga oleh istrinya. Selain itu, ia juga memiliki usaha fotokopi di dekat kampus Universitas Indonesia Depok. Pengelolaan kedua usaha ini dilakukan oleh Pak Ghofur, namun produk yang dijual berbeda maka dikatakan Pak Ghofur memiliki dua () jenis usaha. Survei Sektor Informal 04 35

50 Kolom (9): Bagaimana perusahaan/ usaha/ instansi melakukan pembukuan barang maupun keuangan? Pertanyaan ini merupakan satu dari empat pertanyaan kunci untuk menentukan sebuah usaha sektor informal. Kolom (9) ditujukan kepada responden yang menjawab Kode - berusaha sendiri, - berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, 3 - berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar atau Kode 7 pekerja keluarga pada Kolom (8). Isikan tanda strip (-) pada Kolom (9) untuk selain kode tersebut pada Kolom (8). Kolom (9) berhubungan dengan pembukuan perusahaan. Pertanyaan ini ditujukan untuk membedakan perusahaan rumah tangga tidak berbadan hukum dari perusahaan tidak berbadan hukum lainnya. Usaha informal biasanya tidak memiliki entitas hukum yang terpisah dari rumah tangga yang memilikinya. Pengeluaran untuk produksi tidak dibedakan dari pengeluaran rumah tangga dan peralatan modal seperti bangunan atau kendaraan dapat digunakan untuk keperluan bisnis dan keperluan rumah tangga. Perusahaan ini biasanya tidak membuat pembukuan lengkap. Untuk memperoleh informasi ini, berbagai pertanyaan ditanyakan kepada pekerja yang juga pemilik (berusaha sendiri), berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tak dibayar, pengusaha, dan pekerja keluarga yang berkontribusi. Pilihan jawaban untuk pertanyaan ini adalah seperti berikut: Kode Keterangan Status Tidak ada pembukuan tertulis Mungkin usaha informal Ada catatan tetapi untuk keperluan sendiri Mungkin usaha informal 3 Ada pembukuan untuk keperluan pembayaran iuran/ retribusi Mungkin usaha informal 4 Pembukuan lengkap (laba/ rugi dan neraca) BUKAN usaha informal 5 Tidak tahu Mungkin usaha informal Kode 3 atau pembukuan untuk keperluan pembayaran iuran/ retribusi. Iuran adalah sumbangan yang bersifat tidak mengikat di luar pajak dan retribusi, misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya. 36 Survei Sektor Informal 04

51 Retribusi adalah pembayaran pajak harian oleh pemilik usaha kepada pemerintah lokal, selama periode usaha tersebut buka untuk usaha. Di hari-hari saat usaha tutup, tidak ada retribusi yang dibayarkan. Kode 4 atau pembukuan lengkap berkaitan dengan keharusan hukum bagi perusahaan, sebagaimana ditentukan dalam undang-undang perusahaan yang relevan, yang memuat laba/ rugi, dan neraca perusahaan. Semua usaha yang membuat pembukuan seperti ini jelas bukan usaha tidak berbadan hukum. Pembukuan lengkap adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir (pasal angka 6 UU KUP). Kolom (0) () ditujukan kepada responden yang menjawab Kode 4 buruh/karyawan/pegawai, 5 pekerja bebas di pertanian, atau 6 pekerja bebas di nonpertanian pada Kolom (8). Isikan tanda strip (-) pada Kolom (0) () untuk selain kode tersebut pada Kolom (8). Kolom (0): Apakah mempunyai kontrak kerja/ surat keputusan? Isikan kode yang sesuai, salah satu dari kode 3. Kode jawaban Kolom (0): Ya, kontrak kerja tertulis/sk Ya, perjanjian secara lisan Tidak ada kontrak kerja 3 Kontrak Kerja/Perjanjian Kerja adalah Suatu perjanjian yang dibuat antara pekerja secara perorangan dengan pengusaha yang pada intinya memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Esensi Perjanjian Kerja: Disepakati oleh karyawan dan perusahaan Untuk waktu tertentu dan tidak tertentu Dapat tertulis atau lisan Yang tertulis harus berbahasa Indonesia Isi Perjanjian Kerja: Nama dan alamat masing-masing pihak Survei Sektor Informal 04 37

52 Jabatan atau jenis pekerjaan Hak dan kewajiban masing-masing, antara lain besar upah, tunjangan dan cara pembayaran, fasilitas kerja, fasilitas kesejahteraan, hari kerja dan jam kerja, tempat kerja, jangka waktu, dan lain-lain. Seorang pekerja dengan kontrak tertulis dalam sebuah surat perjanjian dengan unit, orang atau institusi, kemungkinan besar terlibat dalam pekerjaan formal. Sementara itu, pekerjaan informal atas dasar pekerja bebas, hubungan pribadi dan kekeluargaan atau hubungan sosial daripada perjanjian kontrak formal. Selain itu, pekerjaan informal juga dicirikan oleh tidak adanya kontrak kerja. Pertanyaan pada Kolom (0) akan membantu menyaring pekerja informal dari pekerja formal. Responden berpotensi sebagai pekerja informal jika menjawab "" (Ya, perjanjian secara lisan) atau "3" (Tidak ada kontrak kerja). Sebaliknya, jika menjawab "" (Ya, kontrak kerja tertulis/surat Keputusan (SK)) kemungkinan besar ia terlibat dalam pekerjaan formal. Untuk PNS otomatis akan berkode, karena SK merupakan bentuk perjanjian kerja/kontrak kerja. Kolom (): Apakah memperoleh slip gaji? Slip gaji adalah suatu catatan yang menunjukkan upah atau gaji yang dibayarkan untuk jasa-jasa karyawan pada suatu periode tertentu, bersamaan dengan rincian hak-hak atas jumlah tersebut dan pengurangan-pengurangan terkait terhadap pembayaran kepada karyawannya. Bentuk atau format slip gaji berbeda-beda di setiap perusahaan tergantung kebutuhan. Kategori jawaban di Kolom () mencerminkan sifat pembukuan dan praktik akuntansi dari usaha. Isikan kode yang sesuai, salah satu dari sampai 3. Kode jawaban Kolom (): Ya, dengan informasi yang lengkap Ya, dengan nota pembayaran sederhana Tidak 3 Kode, Ya dengan informasi lengkap, merujuk ke informasi seperti pembayaran pajak, dan pembayaran upah lembur, potongan dana untuk jaminan sosial, kontribusi perusahaan untuk jaminan sosial, asuransi, dll. Jika seorang pekerja memperoleh informasi lengkap tentang slip gaji, ini menunjukkan bahwa usaha tempat dia bekerja membuat (menyimpan) serangkaian pembukuan. 38 Survei Sektor Informal 04

53 Kolom (): Apakah menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh selama seminggu yang lalu? Menurut UU Republik Indonesia no. tahun 000 serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. Serikat pekerja/serikat buruh di perusahaan adalah serikat pekerja/serikat buruh yang didirikan oleh para pekerja/buruh yang didirikan oleh para pekerja/buruh di satu perusahaan atau di beberapa perusahaan. Serikat pekerja/serikat buruh diluar perusahaan adalah serikat pekerja/serikat buruh yang didirikan oleh pekerja/buruh yang bekerja diluar perusahaan. Federasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan serikat pekerja/serikat buruh. Sedangkan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan federasi serikat pekerja/serikat buruh. Jika buruh/karyawan/pegawai menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh maka isikan Kode pada Kolom (). Contoh serikat pekerja/buruh: Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Nasional Indonesia (SPNI), dan lain-lain. Kolom (3) ditujukan kepada semua responden yang bekerja selama seminggu yang lalu. Kolom (3): Apakah perusahaan/usaha/instansi tempat bekerja, menjual atau barter sebagian barang atau jasa? Ini merupakan satu dari empat pertanyaan kunci untuk menentukan sebuah usaha sektor informal. Pertanyaan ini dianggap sebagai permintaan tujuan produk dari usaha rumah tangga. Hal ini sebenarnya merupakan syarat perlu bagi sebuah usaha informal: setidaknya sebagian produknya yang dipasarkan. Jika jawaban Ya, berkode, dan rumah tangga ini mungkin usaha informal. Jika jawabannya Tidak, berkode. Survei Sektor Informal 04 39

54 Kolom (4) - (0) ditujukan kepada responden yang menjawab Kode 4 buruh/karyawan/pegawai, 5 pekerja bebas di pertanian, atau 6 pekerja bebas di nonpertanian pada Kolom (8). Isikan tanda strip (-) pada Kolom (4) (0) untuk selain kode tersebut pada Kolom (8). Kolom (4) sampai Kolom (0) berhubungan langsung dengan berbagai manfaat yang diterima oleh pekerja, sedangkan Kolom (0) berhubungan dengan perlindungan pekerja di bawah undang-undang ketenagakerjaan. Pekerjaan informal juga dicirikan oleh kurangnya ) perlindungan sosial seperti pemberitahuan tentang pemberhentian dan pemutusan pembayaran, atau ) untuk hak tertentu (atau kadang-kadang semua) atas manfaat/jaminan pekerjaan seperti pembayaran cuti tahunan, cuti sakit, dll. Informasi yang dikumpulkan dalam pertanyaan berikut akan membantu mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan informal. Pertanyaan pada Kolom (4) sampai (0) berikut dapat dijawab dengan Kode = Ya ; Kode = Tidak, atau Kode 3 = Tidak Tahu. Kolom (4): Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan dana pensiun? Dana pensiun adalah hak pekerja berupa penghasilan yang diperoleh setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun. Dana pensiun yang dimaksud merupakan dana pensiun yang diberikan oleh perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja, bukan jaminan pensiun yang diterima oleh Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara (karena jaminan pensiun yang diterima berasal dari iuran PNS, TNI/Polri, maupun pejabat Negara setiap bulannya). Dana pensiun yang diterima oleh mantan anggota DPR RI termasuk dalam kategori ini. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat pada masing-masing perusahaan atau instansi. Dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan, dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. Berikut ini adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan/instansi: Pensiun Normal Adalah pensiun yang diberikan kepada karyawan yang usianya telah mencapai masa usia pensiun yang telah ditetapkan oleh perusahaan/instansi. Di Indonesia masa pensiun biasanya pada usia 56 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu. 40 Survei Sektor Informal 04

55 Pensiun Dipercepat/Pensiun Dini Adalah pensiun yang dilakukan atas permintaan sendiri oleh karyawan yang bersangkutan meskipun belum mencapai usia pensiun yang ditetapkan. Pensiun Ditunda Adalah pensiun yang diminta sendiri oleh karyawan meskipun usianya belum memasuki usia pensiun. Karyawan tersebut berhenti bekerja tetapi dana pensiun miliknya di perusahaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah memasuki usia pensiun. Pensiun Cacat Adalah pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu bekerja seperti semula, sedangkan umurnya belum memenuhi usia pensiun. Pertanyaan pada kolom ini lebih ditujukan untuk status buruh/karyawan/pegawai, sehingga harus diperhatikan jika responden adalah pekerja bebas, akan tidak wajar jika responden dengan status pekerja bebas mendapatkan dana pensiun. Kolom (5): Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan uang pesangon? Uang Pesangon adalah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja kepada pegawai, dengan nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, termasuk uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Kolom (6): Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan kompensasi dikarenakan cuti sakit? Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan diorganisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yaitu dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari kerja, uang makan, uang cuti dan lain-lain. Kompensasi Sakit adalah kompensasi yang diterima pekerja/karyawan karena sakit baik rawat jalan maupun rawat inap, antara lain gaji tidak dipotong, pesangon tidak dikurangi, dan lain-lain. Survei Sektor Informal 04 4

56 Kolom (7): Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan kompensasi dikarenakan cuti melahirkan? Kompensasi melahirkan adalah kompensasi yang diterima pekerja/karyawan atau istrinya karena melahirkan atau keguguran atau yang berkaitan dengan itu. Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 3 tahun 003 pasal 93, pekerja (termasuk pekerja bebas) yang istrinya melahirkan maka mendapatkan hak untuk cuti/tidak masuk kerja dan kompensasinya upah tetap dibayarkan selama dua hari kerja. Sedangkan bagi karyawan perempuan yang mengambil cuti melahirkan selama tiga bulan maka gajinya tetap wajib dibayarkan oleh perusahaan secara penuh. UU Ketenagakerjaan No. 3 Tahun 003 Pasal 8 Ayat, pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama,5 (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan,5 (satu setengah) bulan setelah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Pasal 84, setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam pasal 79 ayat huruf b, c, dan d; pasal 80 dan 8 berhak mendapat upah penuh. Seperti pada Kolom (6), kompensasi yang dimaksud dalam pertanyaan di Kolom (7) ini dapat mencakup : gaji yang tidak dipotong bagi karyawati yang sedang cuti melahirkan atau upah yang tetap dibayarkan selama hari kerja bagi karyawan yang sedang cuti karena istrinya melahirkan dan atau, biaya melahirkan dan obatnya ataupun fasilitas kesehatan lainnya yang disediakan perusahaan/majikan/institusi, bagi PNS fasilitas ini dapat berupa Askes dan untuk karyawan swasta dapat berupa pertanggungan asuransi perusahaan ataupun reimbursement. Kolom (8): Apakah Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan kompensasi dikarenakan cuti tahunan? Cuti tahunan menurut UU Ketenagakerjaan No.3 Tahun 003 Pasal 79 Ayat adalah sekurang-kurangnya (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama (dua belas) bulan secara terus-menerus dan berdasarkan pasal 84 berhak mendapatkan upah penuh. Kompensasi cuti tahunan adalah kompensasi yang diterima pekerja/karyawan karena cuti tahunan. Kolom (9): Apakah Apakah perusahaan/instansi/usaha/tempat kerja menyediakan/ memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dalam setahun terakhir? 4 Survei Sektor Informal 04

57 Tunjangan Hari Raya keagamaan yang selanjutnya disebut THR, adalah pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain seperti yang tertuang pada Permenaker 4/994. Hari raya keagamaan adalah Hari Raya Idul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam, Hari Raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen Katholik dan Protestan, Hari Raya Nyepi bagi pekerja bergama Hindu dan Hari Raya Waisak bagi pekerja yang beragama Budha. Kolom (0): Jika ada permasalahan, apakah bisa diberhentikan tanpa pemberitahuan sebelumnya? Permasalahan dalam hubungan pekerjaan yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Definisi PHK: Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi PHK tidak dapat dihindari, maka maksud PHK wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja atau dengan pekerja apabila pekerja yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja. Macam-macam PHK. PHK dalam masa percobaan. kontrak selesai 3. mengundurkan diri 4. mangkir dan telah dipanggil kali 5. ditahan pihak berwajib & dinyatakan bersalah 6. pelanggaran disiplin (SP, SP, SP3 atau Berat) 7. kondisi perusahaan (tutup/pailit) 8. perubahan status perusahaan/ merger 9. atas permintaan sendiri 0. pensiun (ada atau tidak ada program pensiun). kematian. sakit berkepanjangan 3. tidak mampu bekerja akibat kecelakaan kerja Pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial, kecuali: a. Pekerja masih dalam masa percobaan kerja, bilamana telah dipersyaratkan secara tertulis sebelumnya; b. Pekerja mengajukan pengunduran diri secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasi adanya tekanan/intimidasi dari pengusaha; c. Berakhirnya hubungan kerja sesuai dengan perjajian kerja waktu tertentu; Survei Sektor Informal 04 43

58 d. Pekerja mencapai usia pensiun sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundangundangan; e. Pekerja meninggal dunia. Dari penjelasan di atas jelas jika terjadi permasalahan dan pemberhentian seorang karyawan seharusnya ada pemberitahuan ataupun penjelasan sebelumnya dari pihak perusahaan/instansi/majikan. Kolom () ditujukan kepada semua responden yang bekerja selama seminggu yang lalu. Rincian ini berhubungan langsung dengan berbagai jaminan sosial yang diterima oleh pekerja. Berdasarkan UU RI N0o.40 Tahun 004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yang dimaksud dengan jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. Dalam hal ini, jaminan sosial yang didapat berasal dari iuran/sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau Pemerintah. Kolom (): Apakah menerima/memiliki jaminan sosial? Isikan sesuai jawaban responden dengan Kode bila Ya, atau Kode bila Tidak. Apabila responden menjawab Tidak, maka lanjutkan ke pertanyaan di Kolom (7). Kolom () - (6) ditanyakan apabila Kolom () = Kolom () - (6): Jaminan sosial yang diterima/ dimiliki: Kolom (): Jaminan kesehatan Jaminan kesehatan yang dimaksud dapat berupa: a. Askes atau Asuransi Kesehatan adalah program kesehatan penugasan Pemerintah kepada PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 99. Yang menjadi anggota Askes adalah: Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian 44 Survei Sektor Informal 04

59 Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran (Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung. Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor 540/MENKES/SK/XII/00, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti dan Cara Lain. Termasuk dalam poin ini yaitu Askes inhealth, asuransi ini merupakan produk unggulan asuransi kesehatan yang memberikan nilai manfaat tertinggi bagi perusahaan dalam menyediakan fasilitas layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan maupun individu. Askes inhealth memberikan proteksi dan layanan yang cepat, fleksible dan terpercaya, InHealth telah menjalin kerjasama dengan provider (Dokter, berbagai Rumah Sakit di dalam maupun luar negeri, Klinik, Laboraturium dan Apotek). InHealth memberikan solusi jaminan pelayanan kesehatan dengan mutu yang tinggi dan biaya terkendali. b. BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 4 Tahun 0 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal Januari 04. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. c. Penggantian biaya pengobatan/kesehatan adalah penggantian sejumlah biaya yang telah dikeluarkan pekerja maupun anggota keluarganya yang ditanggung oleh perusahaan atau tempat kerja untuk berobat (reimbursement). d. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang diberikan secara langsung atau tak langsung untuk kesehatan para karyawan maupun keluarganya. Misal tersedianya poliklinik, dokter perusahaan/kantor, dll. Kolom (3): Jaminan kecelakaan kerja Jaminan kecelakaan kerja yang dimaksud dapat berupa: Peserta Astek/Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 0 (sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp ,- (satu juta rupiah) sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya pada program Jamsostek (PP No. 4/993) Survei Sektor Informal 04 45

60 Iuran Premi Jamsostek: Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan pemeliharaan kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha. Iuran jaminan hari tua sebesar 3.70% ditanggung oleh pengusaha dan sebesar % ditanggung oleh tenaga kerja. Dasar perhitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan dari upah sebulan setinggitingginya Rp ,- (satu juta rupiah). Astek atau Asuransi Sosial Tenaga Kerja merupakan bagian dari program Jamsostek, adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan, sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan dahulu bernama Jamsostek merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 3 Desember 03. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal Januari 04, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak Juli 05. Kolom (4): Jaminan hari tua Jaminan hari tua diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Perusahaan swasta, BUMN/ BUMD biasanya menerapkan sistem ini. Misalnya Program Jaminan Hari Tua yang diselenggarakan oleh BPJS ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Kolom (5): Jaminan pensiun Jaminan pensiun diselenggarakan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap. Dalam hal ini, jaminan sosial yang didapat berasal dari iuran/sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau Pemerintah. Yang termasuk memiliki/menerima jaminan pensiun misalnya: 46 Survei Sektor Informal 04

61 Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara. (Khusus untuk pegawai negeri dana pensiun dikelola oleh PT. Taspen sementara untuk TNI/Polri dikelola oleh PT. Asabri), atau peserta jaminan pensiun di luar PT. Taspen dan Asabri). Kolom (6): Jaminan kematian Jaminan kematian diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia. Dapat pula berupa program perlindungan jiwa yang dikelola oleh perusahaan asuransi selain Askes dan Jamsostek dan bekerjasama dengan perusahaan atau tempat kerja responden. Kolom (7) sampai Kolom (34) ditanyakan kepada seluruh ART berumur 0 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu. Kolom (7): Apakah pernah mengalami kecelakaan dalam pekerjaan selama bulan yang lalu? Pertanyaan pada Kolom (7) ini adalah pertanyaan tentang kecelakaan kerja yang dialami selama bulan yang lalu. Isikan Kode pada Kolom (7) jika responden pernah mengalami kecelakaan kerja atau Kode jika responden tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Referensi waktu selama bulan yang lalu hanya mengacu pada pekerjaan sekarang (sesuai pekerjaan di Kolom (4) pada baris yang bersangkutan). Kolom (8) ditujukan kepada responden yang menjawab Kode Ya pada Kolom (7). Isikan tanda strip (-) pada Kolom (8) untuk selain kode tersebut pada Kolom (7). Kolom (8): Bagaimana hal tersebut mempengaruhi pekerjaan? Kode jawaban untuk pengaruh terhadap pekerjaan:. Tidak serius tidak mempengaruhi waktu kerja. Menyebabkan pekerjaan terhenti untuk beberapa saat/sementara 3. Menyebabkan pekerjaan benar-benar terhenti/kelumpuhan permanen Survei Sektor Informal 04 47

62 Pengaruh akibat kecelakaan dalam pekerjaan yang dimaksud hanya menyangkut pekerjaan orang yang bersangkutan, bukan mencakup seluruh unit pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan/instansi tempat responden bekerja. Kolom (9): Apakah sifat pekerjaan? Konsep pertanyaan di Kolom (9) ini adalah suatu kombinasi antara waktu, sifat dan stabilitas kerja. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk dapat menganalisis sifat pekerjaan, formal atau informal. Isian untuk Kolom (9) ini adalah: Pekerjaan tetap Pekerjaan jangka pendek/musiman Bekerja untuk majikan yang berbeda-beda dari hari ke 3 hari dari minggu ke minggu Tulis salah satu satu kode yang sesuai. Responden berpotensi terlibat dalam pekerjaan informal jika jawabannya adalah (pekerjaan jangka pendek/musiman) atau 3 (bekerja untuk orang yang berbeda-beda dari hari ke hari atau dari minggu ke minggu). Sebaliknya, jika responden menjawab (pekerjaan tetap), responden biasanya bekerja secara formal. a. Pekerjaan tetap adalah pekerjaan yang tidak memiliki batas akhir tertentu/ berlangsung secara terus menerus selama jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Dibandingkan dengan pekerjaan temporer yang hanya akan berlangsung selama jangka waktu tertentu. Pekerjaan dengan kontrak kerja yang berlangsung diatas tahun dianggap pekerjaan tetap. b. Pekerjaan jangka pendek adalah pekerja yang memegang kontrak eksplisit atau implisit kerja yang diharapkan dapat berlangsung lebih lama dari periode yang digunakan untuk mendefinisikan pekerja bebas, tapi lebih pendek daripada yang digunakan untuk mendefinisikan buruh/karyawan tetap. Para pekerja ini dapat diklasifikasikan sebagai karyawan atau berusaha sendiri sesuai dengan karakteristik spesifik dari kontrak kerja. Selain itu, pekerjaan jangka pendek adalah pekerjaan yang memiliki tanggal akhir yang pasti. Panjang kontrak ditentukan dalam kontrak itu sendiri. Pekerjaan jangka pendek atau kontrak bisa bertahan selama satu bulan, tiga bulan atau bahkan dua belas bulan. Jam kerja yang sebagai bagian dari kontrak jangka pendek bisa menjadi full-time, paruh waktu, tetapi setelah kontrak berakhir, maka selesailah pekerjaan tersebut. Contoh: seorang mitra BPS yang menjadi petugas pencacah Sensus Penduduk 00 berdasarkan surat tugas selama sebulan. 48 Survei Sektor Informal 04

63 c. Pekerjaan musiman adalah pekerjaan yang dilakukan pada musim/event/cuaca tertentu atau jenis pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi pesanan atau target tertentu. Contohnya seseorang yang hanya berjualan makanan di bulan puasa saja, bekerja sebagai buruh sortir tembakau saat musim panen tembakau dan sebagainya. d. Bekerja untuk majikan yang berbeda-beda dari hari ke hari atau dari minggu ke minggu. Poin ini untuk pekerja bebas baik di pertanian maupun nonpertanian dimana mereka biasanya berpindah-pindah majikan selama kurun waktu kurang dari satu bulan. Untuk pekerja keluarga bisa tergolong Kode,, atau 3. Kolom (30): Apakah status perusahaan/usaha/instansi tempat kerja? Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus, yang didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan/laba. Status perusahaan/usaha/institusi terdiri dari: a. Pemerintah/negeri adalah bentuk institusi/lembaga pemerintah. Bentuk pemerintah/negeri meliputi dua hal yaitu pemerintah pusat dan daerah. Instansi/lembaga pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan suatu kebutuhan yang karena tugasnya berdasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan melakukan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan kebahagiaan kesejahteraan masyarakat. Instansi/lembaga pemerintah bisa berupa Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda), ataupun Lembaga Negara Yudikatif (Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, KeJaksaan Negeri) dan Lembaga Legislatif (DPD, DPR, dan DPRD). b. Lembaga internasional adalah Organisasi bukan negara yang berkedudukan sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian Internasional. Contoh dari Lembaga Internasional adalah PBB (beserta badan khususnya seperti: ILO, WHO, UNESCO, dan lain-lain), ASEAN, ADB, OKI, OPEC, Kedutaan Besar Negara dan sebagainya. c. Lembaga nonprofit/nirlaba adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya adalah mendukung atau terlibat aktif dalam berbagai aktifitas publik tanpa berorientasi mencari keuntungan moneter atau komersil. Organisasi nirlaba mencakup berbagai bidang, antara lain lingkungan, bantuan kemanusiaan, konservasi, pendidikan, kesenian, isu-isu sosial, derma-derma, pendidikan, pelayanan kesehatan, politik, agama, riset, olahraga, dan lain-lain. Survei Sektor Informal 04 49

64 Lembaga nonprofit dapat dibentuk oleh swasta karena adanya motivasi atau dorongan tertentu yang didasarkan atas suatu peraturan perundang-undangan tertentu tanpa paksaan dari pihak mananpun. Institusi atau lembaga ini secara sadar dan ikhlas ikut serta melakukan kegiatan untuk ikut serta memberikan pelayanan masyarakat dalam bidang tertentu sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Contoh : Yayasan Penderita Anak Cacat, Lembaga Konsumen, Lembaga Bantuan Hukum, Partai Politik, outsourcing, dan lain-lain. d. Perusahaan/usaha/swasta adalah perusahaan/usaha/instansi yang beroperasi untuk mencari untung/profit baik dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Perusahaan Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan yang seluruh modalnya milik negara. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 003 yang dianggap sebagai BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara. BUMN di Indonesian berbentuk Perusahaan Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan (Perjan). Bentuk swasta di sini meliputi dua hal yaitu perusahaan/usaha swasta dan Instansi/lembaga Swasta. Perusahaan/usaha swasta adalah perusahaan/usaha yang modalnya dimiliki sepenuhnya oleh swasta. Perusahaan swasta terdiri dari 3 jenis yaitu: a) Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga negara Indonesia b) Perusahaan swasta asing, yaitu perusahaan swasta milik warga negara asing c) Perusahaan swasta campuran (Joint Venture), yaitu perusahaan milik warga negara Indonesia dan warga negara asing. e. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya (UU No. 7 Tahun 0). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya. a) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman b) Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi c) Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya d) Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya 50 Survei Sektor Informal 04

65 e) Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. f. Usaha perorangan merupakan suatu bentuk badan usaha pribadi yang memikul risiko secara pribadi pula atau perorangan. Termasuk dalam usaha perorangan adalah usaha dagang. Status hukum usaha perorangan adalah bukan badan hukum. Pada usaha perorangan tidak terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan perusahaan sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya. g. Lainnya, (sebutkan) Apabila status perusahaan tempat bekerja tidak bisa digolongkan ke dalam 6 Kode pilihan di atas, maka isikan Kode 7 pada Kolom (9) ini serta tuliskan status perusahaan pada sel yang sama di kolom ini. h. Tidak tahu Apabila responden betul-betul tidak tahu status perusahaan maka isikan kode ini. Isikan kode yang sesuai, salah satu dari sampai 8. Berikut adalah interpretasi untuk jawaban Kolom (30). Kode Keterangan Status Pemerintah/negeri bukan usaha informal Lembaga internasional bukan usaha informal 3 Lembaga nonprofit/nirlaba bukan usaha informal 4 Perusahaan/usaha/swasta bukan usaha informal 5 Koperasi bukan usaha informal 6 Usaha Perorangan mungkin usaha informal 7 Lainnya (sebutkan)... mungkin usaha informal 8 Tidak tahu mungkin usaha informal Kolom (3): Di mana lokasi utama tempat kerja? Secara umum, usaha sektor informal biasanya tidak memiliki tempat usaha. Dalam kebanyakan kasus, usaha ini biasanya dilakukan di lokasi rumah tangga. Namun, ada juga usaha informal yang berpindah-pindah. Pertanyaan ini akan membantu mengidentifikasi usaha informal. Selain itu, juga berguna untuk mengidentifikasi secara spesifik jenis pekerja di sektor informal seperti pekerja rumah tangga, kaki lima, dan lain-lain. Masukkan kode yang sesuai, yaitu salah satu kode dari sampai sebagai berikut:. Di rumah sendiri yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di rumah responden. Survei Sektor Informal 04 5

66 Yang dimaksud rumah mencakup halaman rumah/pekarangan yang ditempati responden. Contoh: berjualan gado-gado di teras rumah, menjahit di dalam rumah/toko/warung, rumah toko (ruko) yaitu biasanya di lantai dasar ruangannya berguna untuk berusaha/bekerja sementara di lantai atas untuk tempat tinggal.. Tempat bekerja di dalam gedung terpisah dari rumah (pabrik, kantor, toko, dan lain-lain) yaitu apabila tempat bekerja/berusaha bukan di rumah tempat tinggal tetapi ada gedung tersendiri seperti pabrik, kantor, toko, dan lain-lain. Contoh: Pabrik Susu Bendera, Pabrik Rokok Djarum, Kantor Pos, Kantor BPS, Kantor Pemda, dan lain-lain. 3. Rumah atau tempat kerja dari pelanggan yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha adalah rumah konsumen. Misalnya: Guru les privat yang mengajar di rumah anak muridnya, tukang kebun panggilan, tukang service AC, dan lain-lain. 4. Rumah majikan yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha adalah di rumah majikannya, sebagai contoh: pembantu rumah tangga, supir, baby sitter, dan lain-lain. 5. Lokasi konstruksi (bangunan, jalan, jembatan, dan lain-lain) yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha adalah lokasi pengerjaan kontruksi seperti di bangunan yang sedang direnovasi/dibangun, di jalan raya yang sedang dibangun, di jembatan, dan lain-lain. 6. Pasar, bazar, pekan raya yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di suatu pasar, di tempat bazar dan di suatu pekan raya. Perbedaan konsep pasar, bazar dan pekan raya sebagai berikut: Pasar adalah proses terjadinya pembeli dan penjual melakukan transaksi untuk menentukan dan menetapkan harga jual yang disepakati bersama. Pasar juga diartikan kekuatan penawaran dan permintaan dimana ada penjual yang ingin menukar barang dan jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa, misalnya: Pasar Senen, Pasar Tanah Abang. Bazar adalah pasar untuk pameran dan penjualan barang-barang kerajinan, makanan, dan sebagainya yang hasilnya untuk amal-pasar amal, misalnya: bazar Ramadhan. Pekan raya adalah pasar malam besar dengan bermacam-macam pameran baik produk dari dalam negeri maupun dari luar negeri dan pertunjukan, misalnya: Pekan Raya Jakarta. 7. Ladang atau lahan pertanian yaitu jika tempat bekerja/berusaha adalah di ladang, di sawah, di kebun, dan lain-lain. Biasanya adalah mereka yang berprofesi sebagai petani, peternak. 5 Survei Sektor Informal 04

67 8. Perairan/lautan (kolam, tambak, sungai, dan lain-lain) yaitu jika tempat bekerja/berusaha adalah di kolam, tambak, sungai, dan lain-lain. Biasanya adalah mereka yang berprofesi sebagai peternak ikan, penambak, nelayan, dan lain-lain. Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 99), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Tambak merupakan lahan basah buatan berbentuk kolam berisi air payau atau air laut di daerah pesisir yang digunakan untuk membudidayakan hewan-hewan air payau (terutama ikan dan udang). Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. 9. Jalan/trotoar dengan tempat tetap yaitu jika lokasi tempat bekerja/berusaha berada di pinggir jalan atau trotoar, misalnya: pedagang kaki lima yang tempat mangkalnya di jalan, warung pecel lele di pinggir jalan, dan lain-lain. 0. Jalan/trotoar dengan tempat tidak tetap/berpindah-pindah dari pintu ke pintu yaitu jika lokasi tempat bekerja/berusaha berada di jalan tetapi tidak tetap/ berpindah/pindah atau dari pintu ke pintu, misalnya pedagang bakso keliling, tukang odong-odong, SPG kosmetik dari rumah ke rumah.. Kendaraan transportasi yaitu jika lokasi tempat bekerja/berusaha yaitu di kendaraan transportasi, sebagai contoh yaitu: supir angkutan (angkot), supir bus umum, supir kopaja, dan lain-lain.. Lainnya, sebutkan..., yaitu apabila lokasi tempat bekerja/berusaha tidak dapat dikategorikan ke dalam pilihan kode jawaban di atas. Tuliskan jawaban di samping kode jawaban di kolom ini. Kolom (3) dan Kolom (33) adalah pertanyaan tentang jumlah pekerja di perusahaan/usaha/instansi, sedangkan Kolom (34) sampai dengan Kolom (36) adalah mengenai pendaftaran perusahaan. Selain usaha informal, definisi ICLS tentang sektor informal berisi kriteria tambahan berbasis perusahaan tentang jumlah pekerja, dan pendaftaran perusahaan dan/atau pekerja. Kriteria tambahan ini diterapkan terbatas untuk lingkup perusahaan sektor informal diantara usaha informal pada subset perusahaan berikut: Survei Sektor Informal 04 53

68 a. Perusahaan pengusaha: perusahaan dapat dianggap informal jika memenuhi satu atau lebih syarat berikut: () Perusahaan dengan jumlah pekerja yang sedikit, () perusahaan tidak terdaftar, dan (3) pekerja tidak terdaftar, dan b. Perusahaan dari orang yang berusaha sendiri: perusahaan dari orang yang berusaha sendiri dapat dianggap informal, atau hanya perusahaan yang tidak terdaftar dalam bentuk tertentu sesuai perundang-undangan nasional (seperti UU Perdagangan, UU Perpajakan dan jaminan sosial, dan peraturan perundang-undangan). Pertanyaan ini ditanyakan ke semua pekerja tanpa memandang status dalam pekerjaan. Isian Kolom (3) dan (33) adalah kode range jumlah pekerja yaitu Kode 0 Apabila tidak punya pekerja tetap/pekerja dibayar Kode Apabila berjumlah -4 orang Kode Apabila berjumlah 5-9 orang Kode 3 Apabila berjumlah 0-49 orang Kode 4 Apabila berjumlah orang Kode 5 Apabila berjumlah 00 orang keatas Kolom (3): Jumlah pekerja di tempat kerja/usaha/perusahaan (termasuk pemilik usaha) Kolom (3) menyediakan informasi tentang rentang (range) jumlah pekerja yang biasanya bekerja dalam suatu perusahaan/usaha (termasuk pemilik usaha). Isikan kode range jumlah pekerja pada Kolom (3). Kolom (3) tidak boleh terisi kode 0. Kolom (33): Jumlah pekerja tetap/ pekerja dibayar di tempat kerja/ usaha/ perusahaan Kolom (33) menyediakan informasi tentang rentang (range) jumlah pekerja tetap/pekerja dibayar di tempat kerja/usaha/perusahaan. Isikan kode range jumlah pekerja pada Kolom (33). Isikan salah satu kode 0 sampai dengan 6 merujuk ke jumlah total buruh/karyawan/pegawai yang dibayar, tidak termasuk pemilik dan pekerja tak dibayar. 54 Survei Sektor Informal 04

69 Dalam menjawab pertanyaan Kolom (3) dan Kolom (33) ini, responden mungkin mengalami kesulitan. Berikut adalah tips dan petunjuk bagi petugas dalam menghadapi kondisi tersebut: i) Jika responden tidak mengetahui jumlah karyawan di perusahaan/ organisasi, bantu ia dengan membuat perkiraan. Tanyakan apakah karyawannya sekitar 0 orang? 00 orang?.000 orang? Atau sebutkan selang jawaban seperti pada kode yaitu apakah 0-49 orang? orang? ii) Jika mungkin, tanyakan ada berapa bagian/ divisi di perusahaan tersebut; kemudian, tanyakan rata-rata jumlah karyawan di setiap bagian. Kalikan jumlah bagian dengan rata-rata jumlah karyawan di setiap bagian. Hasil penghitungan ini adalah estimasi jumlah karyawan di perusahaan tersebut. Kolom (34) (36), tentang keterangan pendaftaran/pencatatan usaha dengan pendekatan pembayaran pajak. Responden umumnya merasa sungkan untuk menjawab pertanyaan terkait dengan pendaftaran usaha dan pembayaran pajak. Responden merasa bersalah mengakui usaha mereka tidak terdaftar atau tidak membayar pajak. Sampaikan kepada responden bahwa seluruh isian dalam kuesioner ini adalah rahasia dan tidak akan disampaikan ke pihak manapun termasuk kantor pajak karena tidak ada sangkut pautnya dengan masalah perpajakan. Lagi, ingatkan responden bahwa pertanyaan ini hanya untuk keperluan analisis dan informasi yang mereka berikan adalah rahasia. Kolom (34): Apakah perusahaan/usaha/instansi terdaftar? Menurut Permen Perdagangan No. 37 Tahun 007 Bab II Pasal mengenai kewajiban, waktu, dan tempat pendaftaran, - Ayat () Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan, - Ayat () Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat () wajib melakukan pendaftaran dalam Daftar perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak perusahaan mulai menjalankan kegiatan usahanya. Survei Sektor Informal 04 55

70 Sedangkan menurut Pasal 4 Ayat () Perusahaan atau kegiatan usaha yang dikecualikan dari kewajiban pendaftaran perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal Ayat () terdiri dari: a. perusahaan negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) b. perusahaan kecil perorangan; atau c. usaha atau kegiatan yang bergerak di luar bidang perekonomian yang sifat dan tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan dan/atau laba sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini. Kantor Pendaftaran Perusahaan yang selanjutnya disebut KPP adalah unit organisasi yang bertugas dan bertanggungjawab sebagai penyelenggara wajib daftar perusahaan yang ditetapkan Menteri [Bab I Pasal Ayat ()]. Isikan kode sesuai jawaban responden. Kode jawaban Kolom (34): Ya Dalam proses Tidak 3 Tidak tahu 4 Jika jawaban responden berkode 3 = Tidak, lanjutkan pertanyaan di Kolom (37) Kolom (35) ditanyakan apabila Kolom (34) = atau Kolom (35): Dimanakah perusahaan/ usaha/ instansi terdaftar? Kode jawaban Kolom (35): Kantor Pemerintah Pusat Kantor Pemerintah Daerah Lainnya 3 Kolom (36) ditanyakan apabila Kolom (34) = 4 Kolom (36): Apakah membayar pajak terkait usaha/perorangan? Untuk Kolom (36) jika jawabannya adalah Ya, isikan kode ; jika Tidak, isikan kode. 56 Survei Sektor Informal 04

71 Pajak adalah iuran kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan balas jasa secara langsung. Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum yang digunakan untuk menutupi pengeluaran rutin Negara dan biaya pembangunan serta untuk menyelenggarakan pemerintahan. Beberapa ciri atau karakteristik dari pajak, sebagai berikut: a. Pajak dipungut berdasar undang-undang atau peraturan pelaksanaannya. b. Terhadap pembayaran pajak, tidak ada kontraprestasi langsung. c. Pemungutannya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah, oleh karena itu ada istilah pajak pusat dan pajak daerah. d. Hasil dari uang pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan, dan apabila terdapat kelebihan maka sisanya digunakan untuk public investment. Pajak terkait usaha/ perorangan yang dimaksud adalah: a. Pajak Penghasilan (PPh) PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya. b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif PPN adalah tunggal yaitu sebesar 0%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%. Yang dimaksud dengan pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, peraian, dan ruang udara diatasnya. Kolom (37) Berapa jumlah jam kerja selama seminggu yang lalu? Tuliskan jumlah jam kerja untuk setiap pekerjaan selama seminggu yang lalu. Cara penghitungan jam kerja selama seminggu yang lalu, sama dengan cara penghitungan jam kerja pada Sakernas. Jumlah jam kerja untuk pekerjaan nomor urut pertama sama dengan jam kerja utama pada daftar SSI-.RKP kolom (8). Survei Sektor Informal 04 57

72 Kolom (38) Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan? (rupiah) Rata-rata pendapatan bersih per bulan adalah. Total imbalan yang diterima selama sebulan yang lalu oleh buruh/ karyawan/ pegawai, baik berupa uang ataupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/ kantor/ majikan setelah dikurangi dengan iuran wajib (Askes, Taspen, Taperum, Astek, pajak penghasilan dan lain sebagainya). Total imbalan atau penghasilan selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang diterima oleh seseorang yang bekerja berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar, berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian. Tuliskan rata-rata pendapatan bersih per bulan (rupiah) untuk masing-masing pekerjaan yang dimiliki oleh responden. Jika responden memiliki lebih dari satu pekerjaan maka ratarata pendapatan bersih yang diisikan pada Kolom (38) juga akan lebih dari satu baris. Kolom (39) Apakah (NAMA) memiliki pekerjaan lain? Pertanyaan pada Kolom (39) digunakan untuk menyaring atau mengetahui apakah responden memiliki pekerjaan lain selain pekerjaan yang tertulis dibaris ini. Pekerjaan lain berarti pekerjaan tambahan dari responden selain pekerjaan utama. Cara pengisiannya: Apabila selama seminggu yang lalu responden memiliki lebih dari satu pekerjaan selain pekerjaan utama yang telah dituliskan pada baris ini, maka isikan Kode ( Ya ) pada kolom (39). Lalu lanjutkan ke Halaman Kolom 3 dan isikan nomor urut pekerjaan. Lanjutkan wawancara, kepada responden yang sama, dengan menanyakan Kolom (4) sampai dengan Kolom (39). Ulangi proses ini sampai pekerjaan terakhir responden. Apabila selama seminggu yang lalu responden hanya memiliki satu pekerjan maka isikan ( Tidak ) pada kolom (39), kemudian lanjutkan ke anggota rumah tangga yang bekerja lainnya. Jika petugas sampai pada pekerjaan terakhir responden, tuliskan Kode di Kolom (39), dan melanjutkan wawancara kepada anggota rumah tangga yang bekerja berikutnya. 58 Survei Sektor Informal 04

73 BAGIAN BERIKUTNYA HANYA UNTUK PENCACAH, DAN TIDAK AKAN MELIBATKAN RESPONDEN. Setelah menyelesaikan Kolom () sampai dengan (39) pada Daftar SSI-, petugas pencacah harus mengisi Kolom (40) sampai dengan Kolom (45), bagian ini akan menentukan apakah responden akan diwawancarai dengan Daftar SSI- atau tidak. Kolom (40) sampai dengan kolom (45) diisi dengan meninjau kembali beberapa jawaban pada empat (4) pertanyaan, yaitu: Kolom (8): Status Pekerjaan Kolom (9): Pembukuan Barang/keuangan Kolom (3): Penjualan Produk Kolom (30): Status Perusahaan/Usaha/Instansi Kolom (40): Periksa jawaban responden di Kolom (8), Status Pekerjaan. Apabila responden menjawab Kode (Berusaha sendiri), atau (Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar), atau 3 (Berusaha dibantu buruh tetap/pekerja dibayar), maka tuliskan Kode 0. Tetapi jika selain kode tersebut, maka tuliskan Kode X. Kolom (4): Periksa jawaban responden di Kolom (9), mengenai pembukuan barang/keuangan. Jika responden menjawab Kode (Tidak ada pembukuan tertulis), (Ada catatan tetapi untuk keperluan pribadi), 3 (Ada pembukuan untuk keperluan pembayaran pajak), maka tuliskan Kode 0, jika lainnya maka tuliskan Kode X. Kolom (4): Periksa jawaban responden di Kolom (3), yaitu menjual/barter sebagian barang dan jasa yang berkode atau. Apabila responden menjawab Kode (Ya) atau (Tidak), maka tuliskan Kode 0. Kolom (43): Periksa jawaban responden di Kolom (30), Status perusahaan/usaha/instansi. Apabila responden menjawab Kode 6 (Perusahaan perorangan), 7 (Lainnya), atau 8 (Tidak tahu), maka tuliskan Kode 0. Tetapi jika selain kode tersebut, maka tuliskan Kode X. Kolom (44): Periksa kembali isian petugas di Kolom (40) sampai dengan (43). Apabila semua isian Kolom (40) sampai dengan Kolom (43) semuanya berkode 0, maka berilah tanda centang Survei Sektor Informal 04 59

74 ( ) dan nomor urut di Kolom (44). Nomor urut tersebut akan mempermudah petugas untuk menghitung dan menyediakan Daftar SSI-. Ini berarti responden tersebut memiliki usaha sektor informal, oleh karena itu akan diwawancarai lebih lanjut dengan Daftar SSI-, dan lanjutkan ke Kolom (45). Kolom (45): Tuliskan nama dan provinsi tempat usaha. Jika responden merupakan orang terakhir atau jenis pekerjaan yang terakhir, lanjutkan ke Blok IV. Setelah selesai dengan Daftar SSI-, lanjutkan wawancara dengan Daftar SSI- untuk setiap sektor informal yang teridentifikasi dan ditandai ( ) pada Kolom (44). Lakukan proses ini untuk seluruh responden dan nomor pekerjaan. PENTING! Butir-butir berikut penting untuk diperhatikan sebelum melaksanakan wawancara Survei Sektor Informal: Mengevaluasi semua nomor pekerjaan, tanpa memandang apakah itu responden yang sama atau tidak. Orang yang bekerja bisa jadi pekerja formal, misalnya bekerja sebagai sopir bus di sebuah perusahaan di pekerjaan utamanya. Tetapi ia juga dapat bekerja sebagai supir roda tiga di pekerjaan kedua, maka ia dapat dianggap sebagai berusaha sendiri. Jika dia menerima pembayaran untuk jasa transportasinya, dan status hukum usahanya adalah usaha perorangan tanpa catatan atau pembukuan, maka usahanya berpotensi sebagai usaha informal. Dia harus diwawancarai dengan Daftar SSI-. Survei usaha informal hanya boleh dilakukan setelah semua responden dievaluasi. Mengapa ini penting? Dengan mengevaluasi seluruh responden terlebih dahulu maka akan memberitahukan petugas berapa banyak usaha sektor informal potensial yang ada dalam rumah tangga, juga membantu dalam menyiapkan jumlah Daftar SSI- yang diperlukan. Selain itu, hal ini memberikan petugas waktu yang cukup untuk mengatur wawancara dengan pemilik, jika dia tidak ada saat kunjungan pertama. Proses ini membantu dalam mengefektifkan waktu Anda, juga waktu reponden, karena petugas tidak harus bolak-balik antara Daftar SSI- dan SSI-. Namun demikian, petunjuk ini dapat pula disesuaikan dengan kondisi lapangan. 60 Survei Sektor Informal 04

75 Misalnya selama wawancara, petugas dapat mengevaluasi responden untuk Daftar SSI- adalah pemilik potensial usaha sektor informal, namun petugas belum selesai mendata seluruh anggota rumah tangga yang bekerja karena responden tidak familiar dengan pekerjaan anggota rumah tangga lainnya. Dalam kasus seperti ini, petugas dapat memanfaatkan peluang keberadaan pemilik usaha dan melanjutkan dengan wawancara Daftar SSI-. Petugas hanya perlu membuat janji dengan anggota rumah tangga yang pekerjaanya belum dapat dievaluasi dan melanjutkan wawancara dengan orang yang bersangkutan. Ini berarti proses penyesuaian harus dilakukan untuk mengakomodir keberadaan responden saat wawawancara. Dalam situasi seperti ini, pertimbangan akan kondisi lapangan dari petugas sangatlah penting. Jika perusahaan atau usaha dari responden-reponden usaha sektor informal yang teridentifikasi merupakan satu entitas, maka hanya satu Daftar SSI- yang dialokasikan ke salah satu reponden. Yakni, nama dan provinsi tempat usaha yang ditulis pada Kolom (45) adalah sama untuk responden yang berbeda. Sebagai contoh kasus, apabila sepasang suami istri adalah tim kerja di sebuah toko kecil yang terletak di depan rumah mereka, dan mempekerjakan anak-anak mereka sebagai pekerja keluarga tidak dibayar, maka penilaian yang mungkin untuk suami adalah: pengusaha yang bisnisnya menghasilkan produk yang dipasarkan dan membuat catatan/pembukuan untuk keperluan pribadi. Namun, dia tidak tahu status hukum usahanya, sehingga menjawab Kode 8 (Tidak tahu) di Kolom (30). Menurut proses ini, ia harus menjadi responden SSI-. Namun, setelah mengevaluasi jawaban dari istri, ia ternyata juga menjadi pengusaha yang usahanya menghasilkan produk yang dipasarkan dan membuat catatan informal usahanya. Dia, juga, dinilai sebagai responden SSI-. Tetapi, baik suami dan istri bekerja di perusahaan yang sama atau berpotensi sebagai usaha sektor informal. Oleh karena itu, hanya satu Daftar SSI- yang harus digunakan dalam wawancara, dan salah satu suami atau isteri atau keduanya dapat menjadi responden. Di sisi lain, misalkan suami bekerja dan memiliki sebuah toko perbaikan sepatu, sedangkan istri memiliki toko kecil, bahkan jika kedua usaha mereka terletak di depan rumah mereka, maka dianggap sebagai dua perusahaan yang berbeda. Oleh karena itu, jika keduanya memenuhi kondisi di Kolom (40) sampai dengan Kolom (43), dan dinilai sebagai responden SSI-, dua () Daftar SSI- yang terpisah harus dialokasikan ke masing-masing usaha mereka. Dalam hal ini, isian di Kolom (45) akan mencatat alamat bisnis yang sama tapi berbeda nama. Oleh karena itu, mereka berpotensi sebagai usaha sektor informal yang berbeda. Survei Sektor Informal 04 6

76 Aturan dalam mengalokasikan satu Daftar SSI- untuk responden yang berbeda, karena itu, hanya boleh dilakukan JIKA dan HANYA JIKA nama dan alamat bisnis ditulis pada Kolom (45) adalah sama atau berhubungan ke satu perusahaan. Responden untuk SSI- haruslah pemilik perusahaan/ usaha. Ini adalah syarat mutlak karena responden harus memiliki pengetahuan tentang pendapatan dan pengeluaran, serta proses produksi, dari perusahaan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada Daftar SSI-. Jika pemilik tidak ada pada waktu wawancara Daftar SSI-, buatlah janji untuk mengisi Daftar SSI-. Setelah mengidentifikasi responden mana yang cocok untuk SSI-, beritahu dia tentang wawancara dengan Daftar SSI-. Jika responden tidak sama dengan orang yang akan diwawancara untuk Blok IV, tanyakan pada orang tersebut jika dia bersedia untuk berbicara lebih lanjut setelah Daftar SSI- Blok IV telah selesai. Jika responden tidak bersedia untuk menunggu, buat janji untuk mengisi Daftar SSI-. INGAT: Daftar SSI- hanya boleh diisi setelah Blok IV lembar kerja pengeluaran rumah tangga dan Blok V lembar kerja keterangan bangunan dan rumah tangga selesai terisi. 6 Survei Sektor Informal 04

77 4..6 Blok IV. Pengeluaran Rumah Tangga Rincian. Berapakah pengeluaran makanan seminggu yang lalu? (rupiah) Konsumsi/ pengeluaran untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu baik berasal dari pembelian, produksi sendiri atau pemberian. Untuk makanan yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian, nilainya harus diperhitungkan sesuai dengan harga pasar setempat. Perlu diperhatikan bahwa ada kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia beli padahal mungkin tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh anggota rumah tangga selama sebulan terakhir. Rincian. Berapakah rata-rata pengeluaran bukan makanan sebulan? (rupiah) Bagian ini bertujuan untuk mencatat rata-rata pengeluaran untuk konsumsi barang bukan makanan dalam sebulan, baik berasal dari pembelian, produksi sendiri maupun dari pemberian/ pembagian. Rincian 3. Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan {(Rx30/7) + R} (rupiah) Isiannya merupakan penjumlahan Rincian yang telah dikonversi menjadi pengeluaran sebulan (Rx30/7) dan Rincian, yaitu merupakan pengeluaran rata-rata rumah tangga dalam sebulan. RIncian 4. Sumber penghasilan terbesar rumah tangga? (pilih dari ART dengan penghasilan terbesar) Rincian 4.a: tuliskan lapangan usaha dari sumber penghasilan terbesar rumah tangga selengkap-lengkapnya pada tempat yang disediakan. Kriteria terbesar pada sumber penghasilan adalah mengacu pada ART yang mempunyai penghasilan terbesar dibanding ART lainnya. Rincian 4.b: lingkari status pekerjaan dari sumber penghasilan terbesar rumah tangga dan isikan ke dalam kotak. Pekerja bebas pertanian maupun non pertanian dikategorikan lainnya. Kode lapangan usaha diisi oleh pengawas berdasarkan KBLI 009, sama seperti isian Kolom (4) Blok III. Untuk penerima pendapatan, isikan Kode 00 pada kotak di Rincian 4.a dan Kode 0 di Rincian 4.b. Survei Sektor Informal 04 63

78 4..7 Blok V. Keterangan Bangunan dan Rumah Tangga Blok ini terdiri dari 8 rincian, dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga (Wealth Index) ditinjau dari kualitas dan fasilitas rumah tempat tinggal. Rincian. Jenis lantai terluas Lakukan pengamatan langsung. Bila petugas tidak dapat melihat/mengamati langsung, maka petugas dapat bertanya kepada responden. Kemudian lingkari salah satu kode yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Lantai adalah bagian bawah/ dasar/ alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer/ keramik/ granit, tegel/ traso, semen, kayu, tanah, dan lainnya. Marmer adalah batu gamping yg telah mengalami metamorfosis, dan dapat dipakai untuk lantai, dinding, dan sebagainya; marmer biasa juga disebut batu pualam Keramik adalah tanah liat yg dibakar, dicampur dengan mineral lain; Granit adalah batuan keras yg keputih-putihan, bila digunakan sebagai bahan lantai dapat bertahan lebih lama dari marmer/keramik. Tegel adalah batu ubin. Teraso adalah jenis lantai yg dibuat dr batu alam kecil-kecil, diaduk dl adukan kapur pasir, dituang di atas dasar batu, lalu digiling. Semen adalah lantai yang terbuat dari adukan semen tambah pasir atau semen saja. Kayu adalah lantai yang terbuat dari kayu. Tanah yaitu lantai langsung ke permukaan bumi tanpa ada alas lain diatasnya seperti pasir, atau batu. Lainnya, isikan kode ini bila jenis lantai selain yang disebutkan di atas. Rincian. Sumber penerangan utama Lingkari salah satu kode yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia kode sumber penerangan yang digunakan oleh rumah tangga responden, lalu tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Apabila responden menggunakan lebih dari satu sumber penerangan, maka pilih sumber penerangan yang mempunyai nilai lebih tinggi (kode terkecil). Pertanyaan mengenai listrik ditujukan untuk mendapatkan data animo masyarakat dalam penggunaan listrik. Listrik PLN adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh PLN. Listrik non-pln adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi/pihak lain selain PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki), generator, dan pembangkit listrik tenaga surya (yang tidak dikelola oleh PLN). 64 Survei Sektor Informal 04

79 Sumber penerangan dari minyak tanah seperti petromak/ lampu tekan, dan aladin (termasuk lampu gas) masuk kode 3, sedangkan lampu minyak tanah lainnya (lampu teplok, sentir, pelita, dan sejenisnya) masuk kode 4. Lampu karbit, lilin, biji jarak, dan kemiri masuk kode 5. Rumah tangga responden tetap dianggap menggunakan listrik PLN meskipun tidak menggunakan meteran (volumetrik). Rincian 3. Bahan bakar/ energi utama untuk memasak Rincian ini dimaksudkan untuk identifikasi dini mengenai adanya peralihan bahan bakar untuk memasak di rumah tangga. Lingkari salah satu kode yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia kode jenis bahan bakar utama yang digunakan untuk memasak sesuai jawaban responden. Penjelasan: Serbuk gergaji yang dipadatkan dan digunakan sebagai bahan bakar/ energi untuk memasak dan penerangan rumah tangga tidak dikategorikan sebagai kayu bakar. Rincian 4. Sumber air minum utama Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga responden. Lingkari salah satu kode yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia sesuai dengan jawaban responden. Perlu diingat bahwa yang ditanyakan di sini adalah sumbernya. Jadi kalau rumah tangga responden mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke rumah, maka sumber airnya adalah mata air. Bila responden menggunakan air yang berasal dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume airnya paling banyak digunakan oleh rumah tangga tersebut. Air kemasan bermerek adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol (600 ml,,5 liter, 0 liter, atau 9 liter) dan kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, Tang, dan VIT. Air isi ulang adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan tidak memiliki merk. Leding meteran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Survei Sektor Informal 04 65

80 Penjelasan:. Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa paralon/pipa leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan.. Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu. 3. Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap menggunakan sumber air minum leding. Leding eceran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan (air PAM) namun disalurkan ke konsumen melalui pedagang air keliling/pikulan. Sumur bor/pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur pantek). Sumur terlindung adalah sumur galian bila lingkar sumur/perigi tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada lantai semen sejauh meter dari lingkar sumur atau perigi. Sumur tak terlindung adalah sumur yang tidak memenuhi syarat sebagai sumur terlindung. Mata air terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai terlindung bila mata air tersebut terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya. Mata air tak terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai tidak terlindung bila mata air tersebut tidak terlindung atau tercemar dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya. Air sungai adalah apabila rumah tangga menggunakan air dari sungai sebagai sumber utama air minum. Air hujan adalah apabila rumah tangga menggunakan air hujan sebagai sumber utama air minum. Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut di atas, seperti air laut yang disuling. Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga, karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding. 66 Survei Sektor Informal 04

81 Rincian 5. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar Lingkari salah satu kode yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Fasilitas tempat buang air besar adalah ketersediaan WC/ jamban/ kakus yang dapat digunakan oleh rumah tangga responden. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar: Sendiri, bila fasilitas tempat buang air besar hanya digunakan oleh rumah tangga responden saja. Bersama, bila fasilitas tempat buang air besar digunakan oleh rumah tangga responden bersama dengan beberapa rumah tangga tertentu. Umum, bila fasilitas tempat buang air besar dapat digunakan oleh setiap rumah tangga, termasuk rumah tangga responden. Tidak ada, bila rumah tangga responden tidak mempunyai fasilitas tempat buang air besar. Rincian 6. Tempat pembuangan tinja akhir Lingkari salah satu kode yang sesuai, lalu pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tangki adalah tempat pembuangan akhir yang berupa bak penampungan, biasanya terbuat dari pasangan bata/batu atau beton baik mempunyai bak resapan maupun tidak, termasuk disini daerah permukiman yang mempunyai Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu yang dikelola oleh pemerintah kota. Dalam sistem pembuangan limbah cair seperti ini, air limbah rumah tangga tidak ditampung di dalam tangki atau wadah semacamnya, tetapi langsung dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah cair. Di tempat pengolahan tersebut, limbah cair diolah sedemikian rupa (dengan teknologi tertentu) sehingga terpilah menjadi bagian yaitu lumpur dan air. Air hasil pengolahan ini dianggap aman untuk dibuang ke tanah atau badan air (sungai, danau, laut). Pada beberapa jenis jamban/kakus yang disediakan di tempat umum/keramaian, seperti di taman kota, tempat penampungannya dapat berupa tong yang terbuat dari logam atau kayu. Tempat penampungan ini bisa dilepas untuk diangkut ke tempat pembuangan. Dalam hal demikian tempat pembuangan akhir dari jamban/kakus ini dianggap sebagai tangki; Kolam/ sawah, bila limbahnya dibuang ke kolam/sawah; Sungai/ danau/ laut, bila limbahnya dibuang ke sungai/danau/laut; Lubang tanah, bila limbahnya dibuang ke dalam lubang tanah yang tidak diberi pembatas/ tembok (tidak kedap air); Pantai/ tanah lapang/ kebun, bila limbahnya dibuang ke daerah pantai atau tanah lapang, termasuk dibuang ke kebun; Survei Sektor Informal 04 67

82 Lainnya, bila limbahnya dibuang ke tempat selain yang telah disebutkan di atas. Rincian 7.a. Apakah di rumah ini ada/ menguasai telepon rumah? Lingkari kode bila Ya dan kode bila Tidak sesuai jawaban responden lalu pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Konsep yang digunakan adalah konsep penguasaan, artinya di suatu rumah tangga dikatakan ada telepon bila rumah tangga tersebut menguasai telepon (flexi home, ratelindo, telkom, tidak termasuk telepon seluler) walaupun bukan miliknya. Menguasai artinya adalah relatif dapat menggunakan secara penuh dan terus menerus. Penjelasan:. Bila pada saat pencacahan telepon dalam keadaan rusak dan akan segera diperbaiki atau diganti dalam jangka waktu satu bulan ke depan, maka di rumah tangga tersebut ada telepon.. Bila pada saat pencacahan telepon dalam keadaan mati karena belum membayar rekening telepon, tetapi akan segera dibayar dalam jangka waktu satu bulan ke depan, maka di rumah tangga tersebut dianggap ada telepon. Rincian 7.b. Apakah ada anggota rumah tangga yang menguasai telepon selular/ HP? Lingkari kode bila Ya dan kode bila Tidak sesuai jawaban responden lalu pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Konsep yang digunakan sama dengan konsep telepon di atas. Apabila anggota rumah tangga berlangganan dengan produk Esia dan Flexi yang bisa berfungsi sebagai HP dan bisa juga sebagai telepon rumah, maka dikategorikan sebagai HP. Apabila di sekitar tempat tinggal tidak ada sinyal, namun HP bisa diaktifkan apabila keluar rumah (ke kota) sejauh kurang dari 5 km, tetap dianggap punya HP. Rincian 8. Apakah ada anggota rumah tangga yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir? Lingkari salah satu kode yang sesuai, lalu pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer publik di seluruh dunia, menyediakan akses ke sejumlah komunikasi termasuk World Wide Web, , berita, hiburan dan file data, terlepas dari perangkat yang digunakan (tidak diasumsikan hanya melalui komputer-mungkin juga melalui telepon seluler, tablet, PDA, mesin game, digital TV, dan lain-lain). Akses bisa melalui jaringan fixed maupun mobile. 68 Survei Sektor Informal 04

83 Mengakses internet adalah apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses internet, sehingga ia dapat memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet, seperti mencari literatur/ referensi, mencari/ mengirim informasi/ berita, komunikasi, / chatting, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan mengakses internet tidak harus mempunyai kemampuan untuk membuka dan menutup (log in dan log out). Siapa saja dimasukkan mengakses meskipun hanya tinggal melanjutkan. Contoh: seorang anak yang mengakses internet tetapi log in (membuka internet) dibukakan oleh orang tuanya/ orang lain, tetap dianggap dapat mengakses internet. 4.3 Daftar SSI- Kuesioner ini terdiri atas sembilan blok, yaitu: a) Blok I. Pengenalan tempat dan informasi lain. Blok ini untuk mencatat keterangan rumah tangga yang sedang diwawancarai. b) Blok II. Keterangan petugas. Blok ini berisi pertanyaan tentang identitas petugas, yaitu pencacah dan pengawas/pemeriksa dan tanggal dilakukanya pencacahan dan pengawasan/pemeriksaan. c) Blok III. Keterangan usaha. Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai usaha sektor informal, antara lain tentang alasan utama memilih kegiatan, tahun mulai beroperasi, dan tentang kepemilikan cabang. d) Blok IV. Profil pekerja seminggu yang lalu. Blok ini mencatat informasi mengenai karakteristik pekerja berumur 0 tahun keatas, tidak termasuk pemilik. Adapun keterangan yang ingin dikumpulkan adalah tentang nama pekerja, jenis kelamin pekerja, umur pekerja, status pekerjaan, juga keterangan pembayaran (upah/gaji) yang diberikan. e) Blok V. Produksi dan pendapatan. Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan produksi dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha, baik di lapangan usaha pertanian atau non pertanian. Untuk lapangan usaha pertanian ditanyakan kondisi 6 bulan yang lalu, sedang lapangan usaha lainnya ditanyakan kondisi satu bulan yang lalu. Disamping itu dicatat juga informasi pendukung mengenai fluktuasi nilai produksi/pendapatan. f) Blok VI. Pengeluaran. Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha. Untuk lapangan usaha pertanian ditanyakan kondisi 6 bulan yang lalu, sedang lapangan usaha lainnya ditanyakan kondisi satu bulan yang lalu Survei Sektor Informal 04 69

84 g) Blok VII. Permodalan. Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai dukungan permodalan dari suatu lembaga keuangan. h) Blok VIII. Permasalahan dan prospek. Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan yang dihadapi dan prospek yang diharapkan oleh pemilik dan pengusaha dalam menjalankan usaha. i) Blok IX. Catatan. Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan di lapangan, seperti adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya. PENTING! Identifikasi responden yang harus mengisi Daftar SSI-. Pencacah diharuskan menjelaskan terlebih dahulu kepada responden secara singkat tentang manfaat, tujuan dari Daftar SSI-/Survei Usaha Sektor Informal dan bagaimana data yang dikumpulkan akan digunakan, sehingga responden memiliki informasi latar belakang kuesioner, sehingga akan lebih kooperatif dalam menjawab pertanyaan. Ketika pencacah mulai mengisi kuesioner ini, ikuti langkah-langkah berikut: Periksa usaha yang teridentifikasi di Blok III Kolom (44) pada Daftar SSI-. Usaha harus merupakan isian yang unik. Jika kombinasi nama dan provinsi usaha yang sama muncul lebih dari satu kali di Blok III Kolom (45), digunakan beberapa Daftar SSI- pada rumah tangga tersebut untuk usaha yang bersesuaian. Pastikan bahwa usaha yang akan dicacah adalah dimiliki atau dikelola oleh salah satu ART yang berstatus ) berusaha sendiri; ) berusaha dibantu oleh buruh tidak tetap / buruh tidak dibayar, dan 3) berusaha dibantu oleh pekerja tetap/pekerja dibayar. Konfirmasikan bahwa usaha dimiliki oleh pemilik perorangan, seorang wirausaha, atau orang yang mengusahakan ladang/peternakan. Pada kasus lain, pastikan bahwa pemilik tidak mengetahui status hukum usahanya atau lainnya. Pastikan bahwa setidaknya sebagian barang atau jasa yang diproduksi oleh usaha dijual atau dibarter/ditukar. Pastikan bahwa usaha tidak memiliki catatan pembukuan atau neraca lengkap. Responden Daftar SSI- haruslah pemilik usaha yang telah diidentifikasi di Blok III Kolom (44) Daftar SSI-. Hal ini adalah syarat mutlak karena responden harus memiliki pengetahuan yang luas tentang pendapatan dan pengeluaran, serta proses produksi usaha. Jika responden pada Daftar SSI- merupakan ART yang hanya bertanggung 70 Survei Sektor Informal 04

85 jawab pada rumah tangga dan jika pemilik dari Usaha Sektor Informal tidak ada pada saat wawancara, maka buat janji untuk wawancara dengan pemilik usaha. Jika pemilik usaha tidak ada juga pada saat pertemuan kedua, maka wawancara dapat dilakukan pada orang lain yang mengetahui kegiatan operasi usaha Petunjuk Umum Petugas harus membawa Daftar SSI- dalam jumlah yang cukup untuk wawancara per harinya. Pastikan bahwa semua halaman Daftar SSI- sudah lengkap. Sebelum memulai, pencacah sudah harus mengisi Blok I Pengenalan Tempat dan Informasi Lain di Daftar SSI-. Salin isian blok ini dari Blok I dan Blok III Daftar SSI-. Pencacah harus mengisi item yang relevan pada Blok II, yaitu identitas pencacah dan pengawas pada Daftar SSI-, setelah mengunjungi setiap rumah tangga. Blok ini harus diisi setelah wawancara selesai dilakukan untuk setiap rumah tangga. Hanya satu Usaha Sektor Informal yang dapat diwawancarai dengan satu Daftar SSI-. Jika ada lebih dari satu Usaha Sektor Informal pada satu rumah tangga sampel, maka jumlah Daftar SSI- yang harus digunakan adalah sejumlah usaha pada rumah tangga sampel tersebut Blok I. Pengenalan Tempat dan Informasi Lain Blok ini terdiri dari sebelas () rincian, yaitu:. Provinsi. Kabupaten/Kota 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan 5. Klasifikasi Desa/Kelurahan (Perkotaan/Perdesaan) 6. Nomor Blok Sensus 7. Nomor Kode Sampel 8. Nomor Urut Rumah Tangga Sampel 9. Nama dan Nomor Urut ART yang memiliki usaha 0. Nomor Urut Pekerjaan. Lapangan Usaha Survei Sektor Informal 04 7

86 4.3.3 Blok II. Keterangan Petugas Blok Keterangan Petugas terdiri dari tiga (3) rincian, yaitu:. Nomor ID Pencacah dan nomor HP Pencacah. Nama Pencacah, Tanggal Pencacahan dan Tanda Tangan Pencacah 3. Nama Pengawas/Pemeriksa, Tanggal Pengawasan/Pemeriksaan, Tanda Tangan dan nomor HP Pengawas/Pemeriksa Blok III. Keterangan Usaha Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai usaha rumah tangga, antara lain tentang alasan utama memilih kegiatan, tahun mulai beroperasi, dan tentang kepemilikan cabang. Blok Keterangan Usaha terdiri atas empat (4) rincian pertanyaan, yaitu : Rincian. Apa alasan utama Anda memilih kegiatan usaha ini? Lingkari salah satu kode,, 3, 4, atau 5, yang merupakan alasan utama responden memilih kegiatan usaha ini. Kemudian, isikan kode yang telah dilingkari ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawabannya adalah Kode 5, Lainnya, lingkari kode 5, dan sebutkan alasan di tempat yang telah disediakan. Berikut ini penjelasan mengenai kode yang dimaksud : a. Tradisi keluarga adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama/ kebiasaan turuntemurun dari nenek moyang yang masih dijalani sampai saat ini dan menjadi bagian dari kehidupan suatu keluarga. Suatu usaha dikatakan tradisi jika masih dalam KBLI yang sama dengan usaha keluarga responden. b. Hanya profesi ini yang saya ketahui, artinya jika responden hanya mengetahui pekerjaan tersebut. Termasuk juga jika responden dengan terpaksa melakukan usaha tersebut. c. Pendapatatannya lebih besar dibandingkan dengan usaha lainnya. Cukup jelas. d. Keuntungan lebih stabil. Cukup jelas. e. Lainnya, misalnya ingin mendapatkan pengalaman sehingga bisa melakukan usaha sendiri pada waktu yang akan datang, dan lain-lain. Rincian. Tahun berapa usaha ini mulai beroperasi? Isikan tahun pada empat kotak yang tersedia sesuai jawaban responden. Tahun mulai beroperasi mungkin berbeda dengan tahun usaha didirikan. Tahun mulai beroperasi adalah tahun ketika pertama kali usaha yang dimaksud mulai memproduksi barang/jasa yang 7 Survei Sektor Informal 04

87 bernilai ekonomis. Jika usaha adalah usaha musiman, maka tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali memulai usaha musiman tersebut. Contoh tahun mulai beroperasi adalah sebagai berikut : Pak Budi mulai menjadi buruh di proyek konstruksi pada tahun 00. Pada tahun 0, dengan modal yang ada dan beberapa relasi yang sudah didapat ketika menjadi buruh, Pak Budi memutuskan memulai usaha sendiri sebagai tukang bangunan lepas yang tidak lagi terdaftar menjadi buruh di proyek-proyek. Pada tahun 0, Pak Budi mulai memiliki beberapa anak buah yang berstatus buruh ditiap proyek konstruksi yang dikerjakannya. Proses perkembangan usaha Pak Budi menunjukkan bahwa tahun mulai beroperasi adalah ketika pertama kali menjadi tukang bangunan yaitu tahun 0. Rincian 3.a. Apakah Anda menjalankan usaha yang sama di tempat lain? Pertanyaan ini akan memeriksa karakteristik usaha yang dianggap Usaha Sektor Informal. Jawaban pertanyaan ini merupakan indikator yang baik tentang mobilitas Usaha Sektor Informal. Lingkari kode jika Ya dan lingkari kode jika Tidak. Kemudian, isikan kode yang telah dilingkari ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawabannya adalah kode, Ya, maka lanjutkan ke rincian 3.b. Jika jawabannya adalah kode, Tidak, maka lanjutkan ke rincian 4. Penting untuk diingat bahwa usaha yang sama adalah usaha dalam KBLI yang sama dan status usaha ditempat lain tersebut adalah sama yaitu status usaha informal. Rincian 3.b. Jika Ya, ada berapa tempat? Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan 3.a, yang dapat digunakan untuk memverifikasi jika ada lebih dari satu tempat usaha Usaha Sektor Informal. Isikan jumlah tempat menjalankan usaha selain di tempat ini. Rincian 4.a. Apakah Anda mengelola usaha lain dengan jenis usaha yang berbeda dengan lapangan usaha utama? Lingkari kode jika Ya dan lingkari kode jika Tidak. Kemudian, isikan kode yang telah dilingkari ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawabannya adalah kode, Ya, maka lanjutkan ke rincian 4.b. Jika jawabannya adalah kode, Tidak, maka lanjutkan ke Blok IV rincian. Survei Sektor Informal 04 73

88 Penting untuk diingat jika usaha yang dimiliki lebih dari dan KBLI usaha-usaha tersebut berbeda dan berada di lokasi berbeda, maka statusnya boleh tidak sama yaitu informal dan/atau formal. Rincian 4.b. Jika Ya, ada berapa jenis usaha? Isikan jumlah jenis usaha selain lapangan usaha utama Blok IV. Profil Pekerja Seminggu Yang Lalu Karakteristik pekerja berumur 0 tahun keatas; tidak termasuk pemilik usaha. Blok ini digunakan untuk mengetahui profil pekerja yang bekerja seminggu yang lalu. Pertanyaan ditujukan pada responden untuk mendapatkan informasi tentang pekerja berumur 0 tahun keatas, tidak termasuk pemilik usaha. Pertanyaan ini membutuhkan jawaban rinci dari responden dan disajikan dalam format lembar kerja. Lembar kerja dalam daftar ini dapat menampung informasi 0 pekerja. Berikut petunjuk pengisian lembar kerja: Pada Kolom (): nomor urut pekerja. Pada Kolom (): tulis nama-nama pekerja. Pada Kolom (3): tulis salah satu kode yang sesuai dengan jenis kelamin pekerja. Masukkan Kode jika pekerja adalah Laki-laki dan Kode jika pekerja adalah Perempuan. Pada Kolom (4): tulis umur ulang tahun terakhir pekerja dalam tahun. Pada Kolom (5): tulis salah satu kode yang sesuai dengan status pekerjaan (NAMA) pekerja. Masukkan Kode 4, jika pekerja adalah Buruh//karyawan/pegawai ; Kode 5, jika pekerja adalah Pekerja bebas di pertanian ; Kode 6, jika pekerja adalah Pekerja bebas di non-pertanian ; Kode 7, jika pekerja adalah Pekerja keluarga. Pada Kolom (6): tulis salah satu kode yang sesuai dengan ada tidaknya perjanjian kerja/ surat keputusan bagi pekerja. Kode, jika jawabannya adalah Ya, perjanjian kerja tertulis/surat Keputusan (SK) ; Kode, jika jawabannya Ya, perjanjian kerja secara lisan ; dan Kode 3, jika jawabannya Tidak ada perjanjian kerja. Pada Kolom (7): tulis upah/gaji dan pendapatan sebulan terakhir yang diterima oleh masing-masing pekerja dalam satuan rupiah. Upah/gaji dan pendapatan pada rincian ini tidak termasuk bonus dan tunjangan, serta kompensasi tenaga kerja lainnya. Pada Kolom (8): tulis salah satu kode yang sesuai dengan dasar pembayaran upah/gaji dan pendapatan untuk pekerja. Kode jawabannya adalah Per minggu ; 74 Survei Sektor Informal 04

89 Kode jika Per bulan ; Kode 3, Setiap hari per jam ; Kode 4, Per pekerjaan ; Kode 5 jika Berupa barang ; Kode 6 jika Tidak dibayar Blok V. Produksi dan Pendapatan Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan produksi dan pendapatan utama yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha baik di lapangan usaha pertanian atau non pertanian. Untuk lapangan usaha pertanian ditanyakan kondisi 6 bulan yang lalu, sedang lapangan usaha lainnya ditanyakan kondisi satu bulan yang lalu. Disamping itu dicatat juga informasi pendukung mengenai fluktuasi nilai produksi/pendapatan. PENTING! Isian di Blok V ini adalah salah satu bagian yang penting dalam menyediakan data sebagai dasar untuk menyusun nilai tambah bruto (NTB) usaha sektor informal, dan mengukur kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diperhatikan agar semua rincian dalam bagian ini dapat diisi dengan lengkap dan cermat. Perlu diketahui, bahwa periode referensi untuk pertanian adalah selama 6 bulan yang lalu, sedangkan untuk non-pertanian/lainnya referensinya adalah selama sebulan yang lalu. Perbedaan dalam periode referensi ini diperlukan karena satu siklus produksi tanaman (KBLI pertanian) biasanya mencakup lebih dari satu bulan, dan karena itu, data produksi, dan pendapatan mungkin tidak sepenuhnya tertangkap dalam waktu satu bulan. Jika ada dua lapangan usaha, maka harus ada kuesioner Survei Usaha Sektor Informal (Daftar SSI-). Bagian A. Produksi/pendapatan Utama. Rincian sampai dengan 0. Tuliskan rincian produk utama barang/jasa yang dihasilkan pada kolom (). Jika produk utama adalah produk pertanian, pertambangan, industri pengolahan, LGA atau konstruksi maka tuliskan satuan dan volume barang yang dihasilkan pada kolom (3) dan kolom (4), dan isikan nilai dari barang yang dihasilkan dalam Rupiah pada kolom (5). Jika produk utama adalah produk jasa perdagangan, jasa transportasi, jasa telekomunikasi dan jasa lainnya maka isikan nilai pendapatan utama yang dihasilkan dalam Rupiah pada kolom (5). Survei Sektor Informal 04 75

90 Rincian. Isikan jumlah nilai produksi/pendapatan utama barang/jasa yang dihasilkan dalam Rupiah pada kolom (5). Jika jumlah produk lebih dari 0 jenis maka yang disalin pada blok V hanya 9 jenis produk terbesar dan jenis ke-0 disalin pada kolom () sebagai lain-lain Contoh lain-lain : aneka minuman, aneka snack, dan sebagainya. Bagian B. Pendapatan Sekunder (Masih berhubungan dengan produksi/pendapatan utama). Rincian sampai dengan 5. Tuliskan rincian pendapatan sekunder (produk barang/jasa) lainnya yang masih berhubungan dengan kegiatan utama, pada kolom (), tuliskan satuan barang tersebut pada kolom (3), isikan volume barang tersebut pada kolom (4), dan isikan nilai barang/jasa tersebut dalam Rupiah pada kolom (5). Contoh pendapatan lainnya adalah: pendapatan penjualan listrik, pendapatan sewa (ruangan, gedung, kendaraan, mesin dan peralatan tanpa operator), pendapatan dari keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama pada waktu dibeli, dan pendapatan jasa lainnya, TIDAK TERMASUK pendapatan bunga dan dividen. Rincian 6. Isikan total nilai pendapatan (produk barang/jasa) sekunder dalam Rupiah pada kolom (5). Bagian C. Total Pendapatan Isikan total pendapatan yang merupakan penjumlahan rincian A.. dan B.6. dalam Rupiah pada kolom (5). Berikut contoh pengisian produksi/pendapatan di beberapa lapangan usaha utama : a. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Nilai produksi Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan merupakan total produksi selama 6 bulan yang lalu, baik yang dijual, disimpan sebagai stok, maupun yang sebagian digunakan sendiri. Termasuk pula output berupa sumber daya biologis yang dibudidayakan (sapi perah, pohon sawit, dan lain-lain). Output CBR merupakan total biaya yang dikeluarkan terkait penanaman atau pengembangbiakan, sampai tanaman/ternak/hasil perikanan menghasilkan untuk pertama kalinya. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya benih/penyisipan, pupuk, zat pengatur tumbuh, pemberantasan hama, pakan ternak, vaksin, obat-obatan, 76 Survei Sektor Informal 04 disinfektan, dll. Termasuk juga upah/gaji yang dibayarkan untuk tenaga kerja.

91 Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha pertanian padi. Usaha tersebut memiliki masa panen 4 bulan sekali. Pada saat bulan pencacahan (Juli) padi belum panen dan masih berumur bulan. Tetapi, petani tersebut sudah mengeluarkan biaya berupa benih, pupuk, pemberantasan hama, biaya tenaga kerja, dan lain-lain sebesar Rp Tiga bulan yang lalu (April) petani panen sebanyak 5 ton. Harga padi per ton adalah sebesar Rp Dengan demikian, nilai produksi padi selama 6 bulan yang lalu dicatat sebagai berikut: Nilai Produksi (Januari s/d April) = Nilai produksi padi yang dipanen = Nilai Produksi (Mei s/d Juni) = Jumlah biaya yang dikeluarkan = Nilai Produksi Total = Nilai Produksi + Nilai Produksi = A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Padi (panen) Ton Padi (belum panen) A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN Survei Sektor Informal 04 77

92 Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha perkebunan kelapa. Usaha tersebut menghasilkan kelapa pada bulan pencacahan (Juli) sebanyak 3 ton. Harga kelapa per ton adalah sebesar Rp Dengan demikian, pencatatannya adalah sebagai berikut: A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Kelapa Ton A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN b. Sektor Pertambangan Dan Penggalian Nilai produksi Sektor Pertambangan dan Penggalian adalah total produksi selama sebulan yang lalu, baik yang dijual, disimpan sebagai stok, maupun yang sebagian digunakan sendiri. Contoh: Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha penggalian batu kapur dan kerikil. Sebulan yang lalu menghasilkan batu kapur sebanyak 00 m 3 dan kerikil sebanyak 50 m 3. Harga per meter kubik batu kapur adalah Rp , sedangkan harga per meter kubik kerikil adalah Rp Disamping itu, usaha ini juga melakukan usaha perdagangan pasir. Marjin yang diperoleh adalah sebesar Rp Dengan demikian, pencatatannya sebagai berikut: 78 Survei Sektor Informal 04

93 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Batu kapur m Kerikil m A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER Perdagangan pasir B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN c. Sektor Industri Pengolahan Nilai produksi Sektor Industri Pengolahan adalah total produksi selama sebulan yang lalu, baik yang dijual, disimpan sebagai stok, maupun yang sebagian digunakan sendiri. Termasuk pula barang yang masih dalam proses pengerjaan (barang setengah jadi). Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha industri kue. Sebulan yang lalu memproduksi kue sebanyak 500 potong. Sebanyak 400 potong kue laku terjual, 60 kue dimakan sendiri, dan 40 kue belum laku terjual. Harga per potong kue adalah Rp..500, maka pencatatannya adalah sebagai berikut: Survei Sektor Informal 04 79

94 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Kue kering potong A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha pembuatan kursi dan meja kayu. Selama sebulan lalu, usaha tersebut mampu memproduksi sebanyak 0 kursi kayu yang semuanya sudah laku terjual. Namun, meja kayu masih dalam proses pengerjaan. Ada 5 meja kayu yang sedang dikerjakan, dengan tahap pengerjaan masih mencapai 75%. Harga setiap kursi kayu adalah Rp , sedangkan harga setiap meja kayu adalah Rp Disamping itu, usaha tersebut juga menyediakan jasa perbaikan perabot rumahtangga. Sebulan yang lalu, pendapatan yang diterima dari jasa reparasi tersebut adalah sebanyak Rp Dengan demikian, pencatatannya adalah sebagai berikut: Nilai Produksi Kursi Kayu = 0 x = Nilai Produksi Meja Kayu = 75% x 5 x = Pendapatan Jasa Reparasi = Rp Survei Sektor Informal 04

95 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Kursi kayu Buah Meja kayu Buah A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) B. PENDAPATAN SEKUNDER Satuan Volume Nilai (Rupiah) Jasa reparasi perabotan B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN d. Sektor Konstruksi Pendapatan Sektor Konstruksi adalah nilai pekerjaan dari proyek konstruksi selama sebulan yang lalu. Contoh: Usaha Sektor Informal A melakukan pembangunan gedung pertokoan dengan nilai kontrak 00 juta rupiah dengan sistem borongan (biaya bahan baku dari usaha Usaha Sektor Informal). Pembangunan dimulai pada bulan April 04 namun hingga akhir Agustus tahun 04. Pada saat pencacahan pembangunan baru mencapai 80% dari keseluruhan pembangunan atau senilai Rp , sehingga nilai pekerjaan sebulan yang lalu adalah Rp Sehingga, pengisian diblok produksi/pendapatan adalah sebagai berikut : Survei Sektor Informal 04 8

96 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Bangunan Pertokoan Unit 0, A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN Catatan : Ouput = pekerjaan yang sudah diselesaikan (80% x 00 juta) e. Sektor Perdagangan Pendapatan Sektor Perdagangan adalah pendapatan usaha perdagangan (output/margin) yaitu selisih dari nilai penjualan barang dengan nilai pembelian barang yang terjual, termasuk barang titipan/konsinyasi Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha warung kelontong yang menjual aneka minuman, mie, deterjen, permen, dan rokok. Selama sebulan yang lalu menjual masingmasing 0 krat minuman dengan pendapatan margin Rp /krat, aneka mie sebanyak 0 pak dengan sebesar Rp 5.000/pak, deterjen 50 pak dengan Rp 4.000/ pak, permen 50 pak dengan Rp 4.000/pak dan aneka rokok 0 pak dengan Rp 5.000/ pak. Pencatatan outputnya adalah sebagai berikut : A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Aneka minuman Krat Aneka mie Pak Deterjen Pak Permen Pak Rokok Pak Survei Sektor Informal 04

97 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 C. TOTAL PENDAPATAN Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha warung kelontong yang menjual aneka minuman sebanyak 0 krat dengan pendapatan penjualan sebesar Rp /krat dan aneka makanan ringan 0 kotak sebesar Rp /kotak. Selain itu usaha tersebut menerima barang titipan aneka kue basah dari pihak luar sebanyak 30 buah/hari sebesar Rp 3.000/buah dan dalam sehari tersebut barang titipan itu habis. Maka untuk pencatatan output adalah sebagai berikut : A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Aneka minuman Krat Aneka makanan ringan Kotak Aneka kue basah Buah A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 C. TOTAL PENDAPATAN f. Sektor Transportasi dan Komunikasi Pendapatan Sektor Transportasi dan Komunikasi adalah pendapatan dari penyediaan jasa transportasi dan komunikasi. Survei Sektor Informal 04 83

98 Contoh: Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha ojek. Pada bulan yang lalu memperoleh pendapatan sebesar Rp Dengan demikian, pencatatannya adalah sebagai berikut: A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Jasa ojek A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya Satuan Volume Nilai (Rupiah) C. TOTAL PENDAPATAN g. Sektor Jasa-Jasa Pendapatan Sektor Jasa-jasa adalah pendapatan dari penyediaan jasa yang diberikan. Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha binatu (laundry). Pada bulan yang lalu memperoleh pendapatan sebesar Rp Dengan demikian, pencatatannya adalah sebagai berikut: A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Jasa Binatu Survei Sektor Informal 04

99 A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN Contoh : Suatu Usaha Sektor Informal adalah usaha jasa penjahitan. Pada bulan yang lalu memperoleh pendapatan sebesar Rp Selain itu usaha tersebut juga menjual kain perca. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kain perca adalah sebesar Rp Dengan demikian, pencatatannya adalah sebagai berikut: A. PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA No. Rincian Produk Yang Dihasilkan (Barang/Jasa) Satuan Volume Nilai (Rupiah) Jasa menjahit Stel A. Jumlah Nilai Produksi/Pendapatan Utama B. PENDAPATAN SEKUNDER Penjualan kain perca B.6 Jumlah Pendapatan Lainnya C. TOTAL PENDAPATAN Bagian D. Bagaimanakah fluktuasi nilai produksi/pendapatan usaha Anda selama bulan yang lalu? Tujuan utama dari item ini adalah untuk mencatat tren nilai produksi/pendapatan dari usaha yang dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat atau bahkan memverifikasi Survei Sektor Informal 04 85

100 perkiraan level kegiatan usaha selama bulan produksi. Masukkan salah satu kode nilai produksi/pendapatan yang sesuai. Masukkan Kode 0 jika Tidak ada nilai produksi/pendapatan ; Kode jika Minimum ; Kode, Rata-rata, dan Kode 3 jika jawabannya adalah Maksimum. Rincian ini mencari tren output bulanan dari Usaha Sektor Informal dalam satu tahun. Selain itu, rincian ini juga akan membantu memperkirakan kinerja pendapatan tahunan dari suatu usaha. Untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang cara mencatat informasi ini lihat contoh berikut. Contoh : Suatu usaha Sektor Informal melakukan aktivitas jasa menjahit. Bahan untuk dijahit disediakan oleh pelanggan dan penjahit mendapatkan bayaran dari jasanya. Pada periode November sampai Januari adalah periode dimana penjahit tersebut menerima paling banyak pesanan, sedangkan bulan Agustus, September, dan Mei, tidak banyak menerima permintaan menjahit. Di bulan Oktober dan April, penjahit tersebut sama sekali tidak menerima order untuk menjahit. Isian untuk Bagian D. Berdasarkan informasi tersebut adalah: Bulan Kode Pendapatan Agt 3 Sep 3 Okt 3 Nov 3 Des 3 Jan 4 Feb 4 Mar 4 Apr 4 Mei 4 Jun Jul 4 Masukkan dalam kotak jawaban yang disediakan; satu angka numerik per kotak. Jawaban harus dalam rupiah. Bagian E. Nilai Produksi/pendapatan per bulan dari usaha tersebut selama bulan yang lalu (Rupiah) : Isikan berapa nilai produksi/pendapatan per bulan dari usaha tersebut selama bulan yang lalu dalam Rupiah.. Nilai Produksi/pendapatan minimum. Nilai Produksi/pendapatan rata-rata 3. Nilai Produksi/pendapatan maksimum 86 Survei Sektor Informal 04

101 Produksi/pendapatan minimum merupakan produksi/pendapatan paling kecil selama periode bulan yang lalu. Produksi/pendapatan rata-rata merupakan produksi/pendapatan yang biasanya diperoleh responden selama periode bulan yang lalu. Produksi/pendapatan maksimum merupakan produksi/pendapatan paling besar selama periode bulan yang lalu. Keterangan: Untuk usaha perdagangan eceran (produk kecil dalam jumlah banyak) seperti toko kelontong, mungkin akan timbul sedikit kesulitan dalam mencatat isian di Blok V. Produksi/Pendapatan; dan Blok VI. Pengeluaran Untuk usaha seperti ini, disarankan agar produk-produk digabungkan menurut pengelompokan yang sistematis, seperti: Berbagai jenis dan merek minuman dalam kemasan, jus, softdrink, dan lain-lain, dapat digabungkan menjadi aneka minuman. Berbagai jenis dan merk kue kering, biskuit, dapat diklasifikasikan sebagai aneka makanan ringan/snacks Blok VI. Pengeluaran Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha. Untuk lapangan usaha pertanian ditanyakan kondisi 6 bulan yang lalu, sedang lapangan usaha lainnya ditanyakan kondisi satu bulan yang lalu. Pencacah sebaiknya mengingatkan responden tentang perbedaan periode referensi ini di bagian awal. Pada blok ini pengeluaran dibedakan menjadi pengeluaran khusus dan pengeluaran umum, dan dinyatakan dalam satuan rupiah. Pengeluaran khusus adalah: Pengeluaran utama yang spesifik dan berkaitan langsung dengan jenis kegiatan yang dilakukan usaha. Biasanya biaya khusus ini mempunyai peran/kontribusi nilai yang besar dibandingkan dengan biaya lainnya. Pengeluaran umum adalah: pengeluaran bersifat umum yang selalu ada di setiap kegiatan usaha. Pengeluaran ini terdiri dari: kompensasi tenaga kerja, biaya bahan bakar minyak (BBM), biaya air, listrik, sewa, jasa angkutan, telekomunikasi (telepon, faksimili, internet, pulsa, kurir, dan lain-lain), alat tulis kantor, pemeliharaan dan perbaikan, dan lainnya. Survei Sektor Informal 04 87

102 Bagian A. Pengeluaran Khusus. Tuliskan rincian pengeluaran khusus/spesifik berkaitan langsung dengan kegiatan usaha. Berikut contoh pengeluaran khusus : Pengeluaran khusus pertanian terdiri dari biaya pembelian bibit, biaya pupuk, pestisida, sewa bajak, biaya pakan ternak, pakan ikan, dan lain-lain. Pengeluaran khusus pertambangan seperti biaya bahan peledak, dan lain-lain. Pengeluaran khusus industri pengolahan terdiri dari biaya bahan baku dan penolong, dan lain-lain. Pengeluaran khusus perdagangan terdiri dari bahan pembungkus (kantong plastik/kresek dan lain-lain). Pengeluaran khusus restoran terdiri dari pembelian bahan makanan dan minuman, biaya pembungkus dan lain-lain. Pengeluaran khusus pengangkutan terdiri dari biaya bahan bakar minyak dan pelumas, biaya reparasi kendaraan dan lain-lain. Bagian B. Pengeluaran Umum.. Kompensasi tenaga kerja, isikan nilai pengeluaran untuk upah dan gaji (termasuk upah lembur), bonus dan tunjangan, dan kontribusi sosial dari majikan (asuransi, dana pensiun, dan lain-lain).. Bahan bakar minyak (BBM), LPG, pelumas dan bahan bakar lainnya, isikan nilai pengeluaran bahan bakar minyak, LPG, pelumas dan bahan bakar lainnya (kayu bakar, arang dan lain-lain). 3. Air, isikan nilai pengeluaran untuk air bersih, seperti air PAM/PDAM, atau rekening air selain PDAM. 4. Listrik, isikan nilai pengeluaran untuk listrik. 5. Alat tulis kantor, isikan nilai pengeluaran untuk pembelian alat-alat tulis (pensil,pulpen dan lain-lain), kertas tulis, penjepit kertas, streples, computer supplies dan barangbarang kantor lainnya. 6. Jasa angkutan, isikan nilai pengeluaran untuk jasa angkutan baik angkutan rel (kereta api), angkutan jalan raya (angkot, taksi, bus, truk, pickup), angkutan udara (pesawat). angkutan laut (kapal laut), dan angkutan penyeberangan/asdp (kapal ferry, penyeberangan ke pulau). 7. Pos dan telekomunikasi, isikan nilai pengeluaran untuk telepon, pembelian pulsa, jasa internet, pembelian perangko, pengiriman barang melalui pos, jasa kurir (TIKI, JNE dan lain-lain) dan lain-lain. 88 Survei Sektor Informal 04

103 8. Pajak yang berkaitan dengan usaha, isikan nilai pengeluaran untuk pajak yang berkaitan dengan usaha seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor, bea balik nama, bea materai dan lain-lain. 9. Biaya pemasaran, pengepakan dan pembungkus, isikan nilai pengeluaran untuk pemasaran, pengepakan dan pembungkus. 0. Jasa lainnya, isikan nilai pengeluaran untuk jasa lainnya seperti, biaya administrasi bank, kuli angkut, biaya konsultan, biaya bisnis, biaya hiburan, biaya gudang, biaya kuli angkut, pengurusan surat-surat dan lain-lain.. Biaya perbaikan dan pemeliharaan barang modal, isikan nilai pengeluaran untuk biaya perbaikan dan pemeliharaan barang modal.. Sewa, isikan nilai pengeluaran untuk sewa bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan. Penting! Perhatikan periode referensi. Biaasanya biaya sewa dibayarkan untuk periode satu tahun atau lebih. Untuk itu pencacah harus memastikan yang diisi disini adalah biaya sewa untuk periode: enam bulan untuk sektor pertanian dan satu bulan untuk sektor selain 3. Biaya lainnya, isikan dan tuliskan rincian biaya selain di atas, seperti biaya retribusi dan keamanan dan lain-lain. 4. Total pengeluaran umum, isikan total nilai pengeluaran umum yang merupakan penjumlahan dari rincian B..a sampai dengan B.3.e. Bagian C. Total pengeluaran, isikan total nilai pengeluaran yang merupakan penjumlahan dari rincian A. ditambah rincian B.4. Bagian D. Laba/Rugi, isikan nilai laba/rugi yang didapat dari selisih nilai dari Blok V.C dan Blok VI.C Blok VII. Permodalan Bagian ini bertujuan untuk mencari tahu informasi tentang sumber kredit Usaha Sektor Informal dan akses ke mekanisme pendukung lainnya. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini akan menanyakan apakah Usaha Sektor Informal mempunyai akses yang sama ke kredit seperti halnya usaha formal, atau apakah Usaha Sektor Informal mencari sumber kredit lainnya. Survei Sektor Informal 04 89

104 Rincian.a. Apakah Anda pernah mengajukan permohonan pinjaman di bank untuk usaha Anda? Lingkari Kode jika jawaban Ya, dan berhasil mendapatkan pinjaman, dan lanjutkan ke rincian. Lingkari Kode jika lanjutkan ke rincian. jawaban Ya, tetapi tidak berhasil mendapatkan pinjaman, dan Lingkari Kode 3 jika jawaban adalah Tidak, dan lanjutkan ke rincian.b. Rincian.b. Jika Tidak, apa alasan utamanya? Lingkari salah satu kode yang paling dapat menjelaskan jawaban responden, yaitu Kode jika alasan utamanya adalah Prosedurnya rumit, Kode jika Bunga terlalu tinggi, Kode 3 jika Jaminan yang diisyaratkan terlalu besar nilainya, Kode 4 jika Tidak ada jenis pinjaman yang sesuai dengan yang diperlukan, Kode 5 jika Tidak tertarik untuk meminjam, Kode 6 jika Tidak memerlukan pinjaman dan Kode 7 untuk Lainnya. Kodekode ini ditempatkan di sisi kanan pilihan jawaban.. Jika jawaban adalah Lainnya, maka lingkari Kode 7, dan tuliskan alasan di tempat yang telah disediakan. Rincian.a Selain lembaga perbankan, apakah Anda mengetahui adanya lembaga keuangan mikro (Perum Pegadaian, koperasi simpan pinjam, dan lain-lain; kecuali rentenir)? Lingkari Kode jika jawaban Ya. Lingkari Kode jika jawabannya adalah Tidak, dan lanjutkan ke rincian.3. Contoh lembaga keuangan mikro adalah: koperasi simpan pinjam, Perum Pegadaian, dan unit usaha pembiayaan berskala kecil lainnya. Rincian.b. Jika Ya, bagaimana Anda mengetahuinya (pilih yang utama)? Lingkari salah satu kode yang paling dapat menjelaskan jawaban responden, yaitu Kode jika informasi diperoleh dari Keluarga, teman, tetangga dan lain-lain, Kode jika berasal dari Rekan usaha, Kode 3 jika Asosiasi/Organisasi Usaha, Kode 4 jika Lembaga (kementerian, dinas, instansi), Kode 5 jika melalui Iklan dan Kode 6 Lainnya. Kodekode ini ditempatkan di sisi kanan pilihan jawaban. Jika jawaban adalah Lainnya, maka lingkari Kode 6, dan tuliskan alasan di tempat yang telah disediakan. Rincian 3.a Apakah Anda pernah mengajukan permohonan pinjaman kepada lembaga keuangan mikro? 90 Survei Sektor Informal 04

105 Lingkari Kode jika jawaban Ya, dan berhasil mendapatkan pinjaman, dan lanjutkan ke Rincian 4 Lingkari Kode jika jawaban Ya, tetapi tidak berhasil mendapatkan pinjaman, dan lanjut ke rincian 5. Lingkari Kode 3 jika jawaban Tidak. Rincian 3.b. Jika Tidak, apa alasan utamanya? Lingkari salah satu kode yang paling dapat menjelaskan jawaban responden, yaitu Kode jika alasan utamnya adalah Jumlah yang ditawarkan tidak mencukupi, Kode jika Prosedurnya rumit, Kode 3 jika Bunga terlalu tinggi, Kode 4 jika Jatuh tempo terlalu pendek, Kode 5 jika Jaminan yang disyaratkan terlalu besar nilainya, Kode 6 jika Tidak memerlukan pinjaman, Kode 7 jika Tidak yakin sanggup membayar bunga dan Kode 8 Lainnya. Kode-kode ini ditempatkan di sisi kanan pilihan jawaban. Jika jawaban adalah Lainnya, lingkari Kode 8, dan tuliskan alasan di tempat yang telah disediakan. Rincian 4. Jika berhasil memperoleh pinjaman (R. kode dan/atau R.3 kode ), bagaimana pengaruh pinjaman tersebut terhadap kegiatan usaha Anda? Pertanyaan ini mendata 9 kemungkinan dampak pinjaman terhadap usaha, yaitu: meningkatkan volume produksi, menambah keragaman jenis produksi, meningkatkan volume penjualan, meningkatkan daya saing produk, menambah pekerja, mempercepat waktu kerja, memanfaatkan lebih sedikit tenaga kerja, mengatasi kesulitan keuangan dan lainnya. Lingkari Kode atau 3 jika jawaban untuk kemungkinan dampak terhadap bisnis adalah Ya, dan lingkari Kode atau 4 jika Tidak. Kemudian lanjutkan ke pertanyaan rincian 5. Jika menjawab pilihan Lainnya, selain melingkari kode atau untuk jawabannya, tuliskan pula pengaruh terhadap bisnis pada tempat yang telah disediakan. Rincian 5. Jika Tidak berhasil memperoleh pinjaman (R kode dan/atau R.3 kode), alasan utama permohonan pinjaman ditolak? Lingkari salah satu kode yang paling dapat menjelaskan jawaban responden, yaitu Kode jika alasan utama permohonan ditolak adalah Dokumen tidak lengkap, Kode jika Dokumen lengkap tetapi tidak meyakinkan, Kode 3 jika Jaminan tidak mencukupi, Kode 4 jika Modal awal tidak mencukupi, Kode 5 jika Aktivitas usaha dianggap tidak layak dan Kode 6 Lainnya. Kode-kode ini ditempatkan di sisi kanan pilihan jawaban. Jika jawaban adalah Lainnya, lingkari Kode 6, dan tuliskan alasan di tempat yang telah disediakan. Survei Sektor Informal 04 9

106 Rincian 6. Apakah sumber-sumber pembiayaan berikut digunakan untuk kegiatan usaha Anda selain bank dan lembaga keuangan mikro? Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui informasi apakah usaha yang dilakukan menggunakan sumber pembiayaan selain bank dan lembaga keuangan mikro. Yang dimaksud adalah apakah berasal dari keluarga/saudara, tetangga/teman, majikan, rentenir/ pegadaian swasta atau lainnya. Lingkari Kode atau 3 jika jawaban Ya. Lingkari Kode atau 4 jika jawaban adalah Tidak. Jika menjawab pilihan Lainnya, selain melingkari kode atau untuk jawabannya, tuliskan pula sumber pembiayaan yang dimaksud pada tempat yang telah disediakan. Rincian 7. Apakah anda pernah dihubungi lembaga berikut dalam hal mengembangkan usaha? Format untuk mencatat jawaban pertanyaan ini adalah lembar kerja, yang berisi informasi berikut: ) jenis lembaga/institusi atau organisasi yang telah menghubungi pemilik; ) tipe bantuan yang paling banyak ditawarkan kepada pemilik usaha oleh lembaga/institusi yang dihubungi; dan 3) hasil dari penawaran. Perhatikan hal-hal berikut dalam mengisi lembar kerja ini: Lembar kerja mendaftar 4 macam lembaga/institusi, yaitu: ) lembaga internasional; ) lembaga pemerintah pusat; 3) lembaga pemerintah daerah; 4) asosiasi profesional/lsm. Tipe bantuan yang paling banyak ditawarkan yaitu: Kode. Pelatihan tehnis, Kode. Pelatihan dalam manajemen organisasi, Kode 3. Bantuan dalam memperoleh pasokan bahan baku, Kode 4. Akses untuk menggunakan mesin modern, Kode 5. Akses untuk informasi pasar, Kode 6. Akses terhadap pesanan dari perusahaan besar, Kode 7. Pendaftaran usaha, Kode 8. Iklan untuk produk atau layanan baru atau Kode 9. Lainnya Hasil penawaran dari berbagai tipe bantuan yang ditawarkan adalah Kode. Diterima atau Kode. Tidak diterima. Lingkari Kode, Ya jika pemilik dihubungi oleh salah satu lembaga/institusi yang tertera, dan lingkari Kode; jika jawaban adalah Tidak Lingkari Kode. Ya jika lembaga/institusi menghubungi pemilik atau lingkari Kode. Tidak jika lembaga/institusi tidak menghubungi pemilik. 9 Survei Sektor Informal 04

107 Jika lembaga/institusi menghubungi (melingkari Kode. Ya ), isikan salah satu kode sampai 9 dari tipe bantuan yang paling banyak ditawarkan kepada pemilik usaha pada kotak yang telah disediakan. Uraian kode-kode ini tertulis pada bagian bawah lembar kerja. Jika lembaga/institusi menghubungi dan pemilik menerima suatu bantuan, maka lingkari Kode. jika hasil dari pernawaran yang dimaksud diterima atau lingkari Kode. jika hasil dari penawaran yang dimaksud tidak diterima. 8. Apakah Anda pernah menghubungi lembaga berikut dalam hal mengembangkan usaha? Format untuk mencatat jawaban pertanyaan ini adalah lembar kerja, yang berisi informasi berikut: ) jenis lembaga/institusi atau organisasi yang telah dihubungi pemilik usaha; ) tipe bantuan yang diinginkan oleh pemilik usaha dari lembaga/institusi yang telah dihubungi; dan 3) hasil dari permintaan. Perhatikan hal-hal berikut dalam mengisi lembar kerja ini: Lembar kerja mendaftar 4 macam lembaga/institusi, yaitu: ) lembaga internasional; ) lembaga pemerintah pusat; 3) lembaga pemerintah daerah; 4) asosiasi profesional/lsm. Tipe bantuan yang paling diinginkan yaitu: Kode. Pelatihan tehnis, Kode. Pelatihan dalam manajemen organisasi, Kode 3. Bantuan dalam memperoleh pasokan bahan baku, Kode 4. Akses untuk menggunakan mesin modern, Kode 5. Akses untuk informasi pasar, Kode 6. Akses terhadap pesanan dari perusahaan besar, Kode 7. Pendaftaran usaha, Kode 8. Iklan untuk produk atau layanan baru atau Kode 9. Lainnya Hasil dari permintaan dari berbagai tipe bantuan yang diinginkan adalah Kode. Diterima atau Kode. Tidak diterima. Lingkari Kode. Ya jika pemilik usaha menghubungi lembaga/institusi atau lingkari Kode. Tidak jika pemilik usaha tidak menghubungi lembaga/institusi. Jika pemilik usaha menghubungi lembaga/institusi (melingkari Kode. Ya ), isikan salah satu kode sampai 9 dari tipe bantuan yang paling diinginkan oleh pemilik usaha pada kotak yang telah disediakan. Uraian kode-kode ini tertulis pada bagian bawah lembar kerja. Jika pemilik usaha menghubungi lembaga/institusi dan lembaga/institusi memberikan suatu bantuan, maka lingkari Kode. jika hasil dari permintaan yang dimaksud Survei Sektor Informal 04 93

108 dikabulkan atau lingkari Kode. jika hasil dari permintaan yang dimaksud tidak dikabulkan Blok VIII. Permasalahan dan Prospek Bagian ini akan membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan Usaha Sektor Informal dan faktor-faktor yang dapat menggerakkan pertumbuhan. Jawaban bagian ini penting untuk analisa dan perumusan kebijakan. Rincian. Apakah Anda mempunyai masalah, kesulitan atau rencana pengembangan usaha terkait dengan aspek-aspek di bawah ini? Pertanyaan ini mendaftar 0 permasalahan atau kesulitan yang mungkin yaitu: pasokan bahan baku, penjualan produk kekurangan pelanggan, penjualan produk terlalu banyak pesaing, kesulitan keuangan, keterampilan tenaga kerja rendah, kekurangan mesin/perlengkapan, kesulitan organisasi dan manajemen, terlalu banyak aturan/birokrasi, pendapatan terlalu sedikit dan lainnya. Lingkari Kode atau 3 Ya jika pemilik usaha mempunyai permasalahan atau kesulitan dimaksud, dan lingkari Kode atau 4 Tidak jika pemilik usaha tidak memiliki permasalahan atau kesulitan dimaksud. Jika menjawab pilihan Lainnya, maka selain melingkari kode 3 atau 4 untuk jawabannya, tuliskan pula masalahnya pada tempat yang telah disediakan. Rincian. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, bantuan apa yang diinginkan: Pertanyaan ini mendaftar 0 kemungkinan bantuan yang diinginkan oleh pemilik usaha, yaitu: bantuan untuk mendapatkan bahan baku, akses terhadap pesanan dari perusahaan besar, akses memperoleh informasi pasar akses untuk mendapatkan pinjaman, pelatihan tehnis, akses terhadap penggunaan peralatan modern, pelatihan dalam manajemen organisasi dan keuangan, pendaftaran bisnis, iklan untuk produk/layanan baru dan lainnya. Lingkari Kode atau 3 Ya jika pemilik usaha mengharapkan bantuan yang dimaksud, dan lingkari Kode atau 4 Tidak jika pemilik usaha tidak mengharapkan batuan yang dimaksud. Jika menjawab pilihan Lainnya, maka selain melingkari kode 3 atau 4 untuk jawabannya, tuliskan pula jenis bantuan yang diinginkan pada tempat yang telah disediakan. 94 Survei Sektor Informal 04

109 Rincian 3.a. Apakah Anda menjadi anggota organisasi profesi dalam lingkup kegiatan usaha Anda? Organisasi profesi tidak harus organisasi formal/resmi, mencakup juga paguyuban, atau perkumpulan orang-orang dengan profesi yang sama. Lingkari Kode. jika jawabannya Ya. Lingkari Kode. jika jawabannya Tidak, dan lanjutkan ke rincian 4. Rincian 3.b. Jika Ya, bantuan apa yang diberikan oleh organisasi tersebut? Pertanyaan ini mendaftar jenis kemungkinan jenis bantuan yang diberikan oleh organisasi yaitu: pelatihan tehnis, pelatihan manajemen organisasi dan keuangan, bantuan untuk mendapatkan bahan baku, akses terhadap penggunaan peralatan modern, akses untuk mendapatkan pinjaman, akses memperoleh informasi pasar akses terhadap pesanan dari perusahaan besar, masalah/hubungan dengan pemerintah, proses pengadilan jalannya perkara dengan pesaing, masalah keamanan, berinteraksi dengan para karyawannya dan lainnya. Lingkari Kode atau 3 jika Ya jika pemilik usaha menerima bantuan yang dimaksud, dan lingkari Kode atau 4 jika Tidak jika pemilik usaha tidak menerima bantuan yang dimaksud. Jika menjawab pilihan Lainnya, maka selain melingkari kode 3 atau 4 untuk jawabannya, tuliskan pula jenis bantuan yang diberikan oleh organisasi pada tempat yang telah disediakan Rincian 4. Apakah ada rencana untuk mengembangkan/memperluas usaha ini dimasa mendatang? Pertanyaan ini mendaftar 4 rencana pengembangan/perluasan usaha yang mungkin yaitu: meningkatkan volume produksi, menambah keragaman jenis produksi, meningkatkan volumen penjualan dan meningkatkan daya saing produk. Lingkari Kode atau 3 Ya jika pemilik usaha memiliki rencana untuk mengembangkan usaha dimaksud, dan lingkari Kode atau 4 Tidak jika pemilik usaha tidak memiliki rencana untuk mengembangkan usaha dimaksud Blok IX. Catatan Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan di lapangan, seperti adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya. Survei Sektor Informal 04 95

110

111

112 LAMPIRAN

113 Lampiran SAK4.DSRT Dibuat (dua) rangkap untuk BPS Kab/Kota dan Pengawas SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 04 KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH RAHASIA I. PENGENALAN TEMPAT. PROVINSI DKI JAKARTA. KABUPATEN/KOTA *) JAKARTA TIMUR KECAMATAN CAKUNG 4. DESA/KELURAHAN *) CAKUNG BARAT 5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN PERKOTAAN - PERDESAAN NOMOR BLOK SENSUS 00B 7. NOMOR KODE SAMPEL SAKERNAS AGUSTUS II. KETERANGAN PEMILIHAN SAMPEL. NAMA DAN KODE PENGAWAS BEBI ROMEO. TANGGAL PENYALINAN SAMPEL TANGGAL: 0 4 BULAN : TANDA TANGAN PENYALIN SAMPEL TTD *) Coret yang tidak perlu Survei Sektor Informal 04 99

114 III. RUMAH TANGGA TERPILIH (Disalin dari Blok IV Daftar SAK4.P) Nomor Urut Rumah Tangga Sampel Nomor Bangunan Fisik Nomor Bangunan Sensus Nomor Rumah Tangga Terpilih Nama Kepala Rumah Tangga Alamat dan Satuan Lingkungan Setempat (Nama Jalan/Gang, RT, RW, Dusun) () () (3) (4) (5) (6) UBAY JL. GARUDA NO. C YANTO JL. GARUDA NO. C SUCIPTO GOZALI JL. GARUDA NO BURHANUDDIN JL. GARUDA NO YUSUF IBRAHIM JL. GARUDA NO MUH FURKAM JL. GARUDA NO.7 G MUSLIMIN JL. GARUDA NO SAMIUN JL. GARUDA NO HJ. RUDIAH JL. GARUDA NO NURMAIMANAH JL. GARUDA NO. 35 IV. CATATAN 00 Survei Sektor Informal 04

115 Survei Sektor Informal 04 0 RAHASIA SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 04 KETERANGAN RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT Lampiran SAK4.AK Dibuat (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota. PROVINSI DKI JAKARTA 3. KABUPATEN/KOTA *) JAKARTA TIMUR 7 3. KECAMATAN CAKUNG DESA/KELURAHAN *) CAKUNG BARAT 5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN PERKOTAAN - PERDESAAN NOMOR BLOK SENSUS 00 B 00 B 7. NOMOR KODE SAMPEL SAKERNAS AGUSTUS NOMOR URUT RUMAH TANGGA SAMPEL {SAKT4-DSRT BLOK III KOLOM ()} NAMA KEPALA RUMAH TANGGA UBAY. BERHASIL 0. HASIL KUNJUNGAN. MENOLAK BLOK III, STOP 3. TIDAK DAPAT DITEMUI II. RINGKASAN. JUMLAH ANGGOTA RUMAH TANGGA 04. JUMLAH ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG BERUMUR 0 TAHUN KE ATAS III. KETERANGAN PETUGAS. A. KODE PENCACAH:. B. NO. HP PENCACAH: NAMA PENCACAH: LUNA MAYA TANGGAL PENCACAHAN: 4 AGUSTUS 04 TANDA TANGAN: TTD 3. A. NAMA PENGAWAS: BEBI ROMEO TANGGAL PEMERIKSAAN: 4 AGUSTUS 04 TANDA TANGAN: TTD B. NO HP PENGAWAS: *) Coret yang tidak perlu

116 IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA HANYA UNTUK ART UMUR 0 TAHUN KE ATAS No. urut Nama anggota rumah tangga Hubungan dengan kepala rumah tangga (kode) Jenis kelamin Lk - Pr - Umur (tahun) Status perkawinan (kode) Partisipasi sekolah (kode) () () (3) (4) (5) (6) (7) UBAY TAMARA 3 ADRIAN 4 DELON Kode Kolom (3): Kode Kolom (6): Kode Kolom (7): Hubungan dengan kepala rumah tangga Status perkawinan Partisipasi sekolah. Kepala rumah tangga 6. Orang Tua/Mertua. Belum kawin. Tidak/belum pernah bersekolah. Istri/suami 7. Famili Lain. Kawin. Masih bersekolah di jenjang 3. Anak 8. Pembantu Rumah Tangga 3. Cerai hidup pendidikan formal 4. Menantu 9. Lainnya 4. Cerai mati 3. Masih bersekolah di jenjang 5. Cucu pendidikan non formal Tidak bersekolah lagi. SETIAP SELESAI MENCATAT SEMUA ART DI KOLOM () DAN KOLOM (3) TANYAKAN SEKALI LAGI APAKAH ADA ART LAIN SEPERTI PEMBANTU RUMAH TANGGA, SOPIR, TUKANG KEBUN, PENGASUH ANAK/ORANG TUA DAN YANG SEJENISNYA YANG TINGGAL BERSAMA DALAM RUMAH TERSEBUT. JIKA ADA, MASUKKAN DALAM DAFTAR.. TANYAKAN PULA APAKAH ADA NAMA-NAMA YANG TERLEWAT SEPERTI BAYI YANG BARU LAHIR DAN ART YANG SEMENTARA BEPERGIAN. JIKA ADA, MASUKKAN KE DALAM DAFTAR. 3. SEMENTARA ITU, UNTUK ART YANG BEPERGIAN KURANG DARI 6 BULAN TETAPI DENGAN TUJUAN PINDAH ATAU AKAN MENINGGALKAN RUMAH SELAMA 6 BULAN ATAU LEBIH TIDAK DIANGGAP SEBAGAI ART, KELUARKAN DARI DALAM DAFTAR. 4. URUTKAN KEMBALI KE NOMOR URUT YANG ADA DI KOLOM (). 0 Survei Sektor Informal 04

117 V. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG BERUMUR 0 TAHUN KE ATAS UBAY 0 NAMA:... NO. URUT ART:... 0 UBAY PEMBERI INFORMASI :... 0 V.A. PENDIDIKAN.a. Apakah ijazah/sttb tertinggi yang dimiliki (NAMA)? Tdk/blm pernah sekolah SMA/Aliyah 8 Tdk/blm tamat SD SMK 9 SD/Ibtidaiyah 3 Paket C 0 Paket A 4 R.c Diploma I/II SMP/Tsanawiyah 5 Diploma III SMP Kejuruan 6 Diploma IV/Universitas 3 Paket B 7 S/S3 4 b. Jurusan pendidikan/bidang studi: ELEKTRO OTOMOTIF DIISI PENGAWAS c. Apakah (NAMA) pernah mendapatkan pelatihan kerja dan memperoleh sertifikat? YA TIDAK d. Sebutkan dua jenis pelatihan kerja yang utama?.... V.B. KEGIATAN SEMINGGU YANG LALU SUB BOK V.B.a. Selama seminggu yang lalu: YA TIDAK. Apakah (NAMA) bekerja?. Apakah (NAMA) sekolah? 3. Apakah (NAMA) mengurus rumah tangga? 4. Apakah (NAMA) melakukan kegiatan lainnya, selain kegiatan pribadi? JIKA KEGIATAN s.d 4 BERKODE LANJUTKAN ke R3 b. Dari kegiatan s.d 4 yang menyatakan Ya di atas, kegiatan apakah yang menggunakan waktu terbanyak selama seminggu yang lalu? R4 3 4 (JIKA R.a.=, LANJUTKAN KE R4) 3. Apakah (NAMA) mempunyai pekerjaan/usaha, tetapi sementara tidak bekerja ) selama seminggu yang lalu? YA TIDAK 4. Apakah (NAMA) sedang mencari pekerjaan? YA TIDAK 5. Apakah (NAMA) sedang mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK DITANYAKAN JIKA R4 = DAN R5 = 4 6. Apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Putus asa: Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan ) Sudah diterima bekerja, tapi belum mulai bekerja Sedang bersekolah 3 Mengurus rumah tangga 4 Sudah mempunyai pekerjaan/usaha 5 Merasa sudah cukup 6 Tidak mampu melakukan pekerjaan 7 Lainnya (... ) 8 TULISKAN DIISI PENGAWAS 6 R.3 7. Jika ada penawaran pekerjaan, apakah (NAMA) masih mau menerima? YA TIDAK (JIKA R.a. = dan R3 =, LANJUTKAN KE SUB BLOK V.E) R8 s.d R8 HANYA UNTUK ART YANG BEKERJA (R.a.= ATAU R3=) 8.a. Berapa jumlah hari kerja seluruh pekerjaan selama seminggu yang lalu?... hari b. Berapa jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan setiap hari selama seminggu yang lalu? Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Jmlh 7,5 7,5 9,5 9,5 9,5 9,5 7,0 60,0 V.C. PEKERJAAN UTAMA 9. Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? KARYAWAN INDUSTRI... BATU BATA... (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 0. Apakah jenis pekerjaan/jabatan dari pekerjaan utama (NAMA) selama seminggu yang lalu? SOPIR TRUK PENGANGKUT... BATU BATA... (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) 3. Berapakah jumlah jam kerja (NAMA) pada pekerjaan utama selama seminggu yang lalu? jam DIISI PENGAWAS. Apakah status/kedudukan (NAMA) dalam pekerjaan utama selama seminggu yang lalu? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/ R4 buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 R5 3. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama baik berupa uang maupun barang? Uang: ,- Rp Barang: ,- Rp ) Sementara tidak bekerja: Jika R3 = maka R tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7. ) Rincian 6 kode : Alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi 03 tidak berhasil mendapatkan pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang merasa karena situasi/kondisi/iklim/musim, tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Survei Sektor Informal 04 03

118 03 03 DITANYAKAN JIKA R =,,3 ATAU 4 4. Sudah berapa lama (NAMA) bekerja di pekerjaan utama sekarang? TAHUN... BULAN 5. a. Dimanakah lokasi tempat kerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? Provinsi Kabupaten/Kota* JAWA BARAT : : BEKASI (JIKA PROP & KAB/KOTA = R & R BLOK I, LANJUTKAN KE R6.a) b. Apabila di luar kabupaten/kota tempat tinggal, apakah (NAMA) pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan? Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan 3 (JIKA R5.b = ATAU 3, LANJUTKAN KE R6.a) c. Berapa jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja? < 0 Km 30 Km Km TT 4 d. Berapa lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja? 30 Menit 6-0 Menit Menit > 0 Menit 4 e. Apakah jenis transportasi yang biasanya digunakan (NAMA) untuk pergi dan pulang ke/dari tempat kerja? Transportasi umum Transportasi pribadi 3 Transportasi bersama Jalan kaki 4 6. a. Kapankah (NAMA) pertama kali mulai bekerja/berusaha? lebih dari setahun yang lalu R7 setahun terakhir b. Berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha? LAMANYA:... BULAN V.D. PEKERJAAN TAMBAHAN 7. Apakah (NAMA) selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan tambahan? YA TIDAK SUB BLOK V.E 8. Apakah lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (NAMA)? BERKEBUN JAGUNG... DIISI PENGAWAS... (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) 0 V. E. KEGIATAN MENCARI PEKERJAAN/ MEMPERSIAPKAN USAHA R9 s.d R DITANYAKAN JIKA R4 = ATAU R5 = 9. Apakah alasan utama (NAMA) mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Tamat sekolah/tidak bersekolah lagi Tanggung jawab mencari nafkah/membantu ekonomi rumah tangga atau keluarga Menambah penghasilan 3 Pekerjaan yang ada kurang sesuai 4 PHK 5 Usaha terhenti 6 Lainnya (. ) 7 TULISKAN DIISI PENGAWAS 0. Upaya apa sajakah yang pernah dilakukan (NAMA) ketika mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK. Mendaftar pada bursa kesempatan kerja. Menghubungi perusahaan/kantor Melamar dengan memanfaatkan iklan 4. Menghubungi keluarga/kenalan Mengumpulkan modal/perlengkapan 6. Mencari lokasi/tempat usaha Mengurus surat perizinan usaha 8. Lainnya (... ) 3 4 TULISKAN. Sudah berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru?... TAHUN... BULAN. Pekerjaan yang dicari/usaha yang sedang dipersiapkan: Pekerjaan purna waktu (Full time) Pekerjaan paruh waktu (Part time) V.F. PENGALAMAN KERJA 3. Apakah (NAMA) pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya? YA TIDAK STOP 4. Apakah (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir? YA TIDAK STOP 5. Alasan utama (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir: PHK Usaha terhenti (bangkrut) Pendapatan kurang memuaskan 3 Tidak cocok dengan lingkungan kerja 4 Habis masa kerja/kontrak 5 Lainnya (... ) 6 TULISKAN 6. Apakah lapangan usaha/pekerjaan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 7. Apakah status/kedudukan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 *). Coret yang tidak perlu 04 Survei Sektor Informal 04

119 V. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG BERUMUR 0 TAHUN KE ATAS TAMARA 0 NAMA:... NO. URUT ART:... 0 UBAY PEMBERI INFORMASI :... 0 V.A. PENDIDIKAN.a. Apakah ijazah/sttb tertinggi yang dimiliki (NAMA)? Tdk/blm pernah sekolah SMA/Aliyah 8 Tdk/blm tamat SD SMK 9 SD/Ibtidaiyah 3 Paket C 0 Paket A 4 R.c Diploma I/II SMP/Tsanawiyah 5 Diploma III SMP Kejuruan 6 Diploma IV/Universitas 3 Paket B 7 S/S3 4 b. Jurusan pendidikan/bidang studi: TATA BOGA... DIISI PENGAWAS c. Apakah (NAMA) pernah mendapatkan pelatihan kerja dan memperoleh sertifikat? YA TIDAK d. Sebutkan dua jenis pelatihan kerja yang utama? V.B. KEGIATAN SEMINGGU YANG LALU SUB BOK V.B.a. Selama seminggu yang lalu: YA TIDAK. Apakah (NAMA) bekerja?. Apakah (NAMA) sekolah? 3. Apakah (NAMA) mengurus rumah tangga? 4. Apakah (NAMA) melakukan kegiatan lainnya, selain kegiatan pribadi? JIKA KEGIATAN s.d 4 BERKODE LANJUTKAN ke R3 b. Dari kegiatan s.d 4 yang menyatakan Ya di atas, kegiatan apakah yang menggunakan waktu terbanyak selama seminggu yang lalu? R4 3 4 (JIKA R.a.=, LANJUTKAN KE R4) 3. Apakah (NAMA) mempunyai pekerjaan/usaha, tetapi sementara tidak bekerja ) selama seminggu yang lalu? YA TIDAK 4. Apakah (NAMA) sedang mencari pekerjaan? YA TIDAK 5. Apakah (NAMA) sedang mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK DITANYAKAN JIKA R4 = DAN R5 = Apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Putus asa: Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan ) Sudah diterima bekerja, tapi belum mulai bekerja Sedang bersekolah 3 Mengurus rumah tangga 4 Sudah mempunyai pekerjaan/usaha 5 Merasa sudah cukup 6 Tidak mampu melakukan pekerjaan 7 Lainnya (... ) 8 TULISKAN DIISI PENGAWAS R.3 7. Jika ada penawaran pekerjaan, apakah (NAMA) masih mau menerima? YA TIDAK (JIKA R.a. = dan R3 =, LANJUTKAN KE SUB BLOK V.E) R8 s.d R8 HANYA UNTUK ART YANG BEKERJA (R.a.= ATAU R3=) 8.a. Berapa jumlah hari kerja seluruh pekerjaan selama seminggu yang lalu?... hari b. Berapa jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan setiap hari selama seminggu yang lalu? Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Jmlh 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 0 4,0 V.C. PEKERJAAN UTAMA 9. Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? USAHA WARUNG SEMBAKO (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 0. Apakah jenis pekerjaan/jabatan dari pekerjaan utama (NAMA) selama seminggu yang lalu? PEMILIK WARUNG SEMBAKO (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA). Berapakah jumlah jam kerja (NAMA) pada pekerjaan utama selama seminggu yang lalu?... jam DIISI PENGAWAS. Apakah status/kedudukan (NAMA) dalam pekerjaan utama selama seminggu yang lalu? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/ R4 buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 R5 3. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama baik berupa uang maupun barang? Uang: Rp... Barang: Rp ) Sementara tidak bekerja: Jika R3 = maka R tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7. ) Rincian 6 kode : Alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang merasa karena situasi/kondisi/iklim/musim, tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Survei Sektor Informal 04 05

120 DITANYAKAN JIKA R =,,3 ATAU 4 4. Sudah berapa lama (NAMA) bekerja di pekerjaan utama sekarang? TAHUN... BULAN 5. a. Dimanakah lokasi tempat kerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? Provinsi Kabupaten/Kota* DKI JAKARTA : : JAK-TIM (JIKA PROP & KAB/KOTA = R & R BLOK I, LANJUTKAN KE R6.a) b. Apabila di luar kabupaten/kota tempat tinggal, apakah (NAMA) pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan? Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan 3 (JIKA R5.b = ATAU 3, LANJUTKAN KE R6.a) c. Berapa jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja? < 0 Km 30 Km Km TT 4 d. Berapa lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja? 30 Menit 6-0 Menit Menit > 0 Menit 4 e. Apakah jenis transportasi yang biasanya digunakan (NAMA) untuk pergi dan pulang ke/dari tempat kerja? Transportasi umum Transportasi pribadi 3 Transportasi bersama Jalan kaki 4 6. a. Kapankah (NAMA) pertama kali mulai bekerja/berusaha? lebih dari setahun yang lalu R7 setahun terakhir b. Berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha? LAMANYA:... BULAN V.D. PEKERJAAN TAMBAHAN 7. Apakah (NAMA) selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan tambahan? YA TIDAK SUB BLOK V.E 8. Apakah lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (NAMA)? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) V. E. KEGIATAN MENCARI PEKERJAAN/ MEMPERSIAPKAN USAHA R9 s.d R DITANYAKAN JIKA R4 = ATAU R5 = 9. Apakah alasan utama (NAMA) mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Tamat sekolah/tidak bersekolah lagi Tanggung jawab mencari nafkah/membantu ekonomi rumah tangga atau keluarga Menambah penghasilan 3 Pekerjaan yang ada kurang sesuai 4 PHK 5 Usaha terhenti 6 Lainnya (. ) 7 TULISKAN *). Coret yang tidak perlu DIISI PENGAWAS DIISI PENGAWAS 0. Upaya apa sajakah yang pernah dilakukan (NAMA) ketika mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK. Mendaftar pada bursa kesempatan kerja. Menghubungi perusahaan/kantor Melamar dengan memanfaatkan iklan 4. Menghubungi keluarga/kenalan Mengumpulkan modal/perlengkapan 6. Mencari lokasi/tempat usaha Mengurus surat perizinan usaha 8. Lainnya (... ) 3 4 TULISKAN. Sudah berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru?... TAHUN... BULAN. Pekerjaan yang dicari/usaha yang sedang dipersiapkan: Pekerjaan purna waktu (Full time) Pekerjaan paruh waktu (Part time) V.F. PENGALAMAN KERJA 3. Apakah (NAMA) pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya? YA TIDAK STOP 4. Apakah (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir? YA TIDAK STOP 5. Alasan utama (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir: PHK Usaha terhenti (bangkrut) Pendapatan kurang memuaskan 3 Tidak cocok dengan lingkungan kerja 4 Habis masa kerja/kontrak 5 Lainnya (... ) 6 TULISKAN 6. Apakah lapangan usaha/pekerjaan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 7. Apakah status/kedudukan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 06 Survei Sektor Informal 04

121 V. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG BERUMUR 0 TAHUN KE ATAS DELON 04 NAMA:... NO. URUT ART: UBAY PEMBERI INFORMASI :... 0 V.A. PENDIDIKAN.a. Apakah ijazah/sttb tertinggi yang dimiliki (NAMA)? Tdk/blm pernah sekolah SMA/Aliyah 8 Tdk/blm tamat SD SMK 9 SD/Ibtidaiyah 3 Paket C 0 Paket A 4 R.c Diploma I/II SMP/Tsanawiyah 5 Diploma III SMP Kejuruan 6 Diploma IV/Universitas 3 Paket B 7 S/S3 4 b. Jurusan pendidikan/bidang studi: STM... DIISI PENGAWAS c. Apakah (NAMA) pernah mendapatkan pelatihan kerja dan memperoleh sertifikat? YA TIDAK d. Sebutkan dua jenis pelatihan kerja yang utama? V.B. KEGIATAN SEMINGGU YANG LALU SUB BOK V.B.a. Selama seminggu yang lalu: YA TIDAK. Apakah (NAMA) bekerja?. Apakah (NAMA) sekolah? 3. Apakah (NAMA) mengurus rumah tangga? 4. Apakah (NAMA) melakukan kegiatan lainnya, selain kegiatan pribadi? JIKA KEGIATAN s.d 4 BERKODE LANJUTKAN ke R3 b. Dari kegiatan s.d 4 yang menyatakan Ya di atas, kegiatan apakah yang menggunakan waktu terbanyak selama seminggu yang lalu? R4 3 4 (JIKA R.a.=, LANJUTKAN KE R4) 3. Apakah (NAMA) mempunyai pekerjaan/usaha, tetapi sementara tidak bekerja ) selama seminggu yang lalu? YA TIDAK 4. Apakah (NAMA) sedang mencari pekerjaan? YA TIDAK 5. Apakah (NAMA) sedang mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK DITANYAKAN JIKA R4 = DAN R5 = 4 6. Apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Putus asa: Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan ) Sudah diterima bekerja, tapi belum mulai bekerja Sedang bersekolah 3 Mengurus rumah tangga 4 Sudah mempunyai pekerjaan/usaha 5 Merasa sudah cukup 6 Tidak mampu melakukan pekerjaan 7 Lainnya (... ) 8 TULISKAN DIISI PENGAWAS R.3 7. Jika ada penawaran pekerjaan, apakah (NAMA) masih mau menerima? YA TIDAK (JIKA R.a. = dan R3 =, LANJUTKAN KE SUB BLOK V.E) R8 s.d R8 HANYA UNTUK ART YANG BEKERJA (R.a.= ATAU R3=) 8.a. Berapa jumlah hari kerja seluruh pekerjaan selama seminggu yang lalu?... hari b. Berapa jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan setiap hari selama seminggu yang lalu? Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Jmlh 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 0 48,0 V.C. PEKERJAAN UTAMA 9. Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? BENGKEL MOTOR (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 0. Apakah jenis pekerjaan/jabatan dari pekerjaan utama (NAMA) selama seminggu yang lalu? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA). Berapakah jumlah jam kerja (NAMA) pada pekerjaan utama selama seminggu yang lalu?... jam DIISI PENGAWAS. Apakah status/kedudukan (NAMA) dalam pekerjaan utama selama seminggu yang lalu? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/ R4 buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 R5 3. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama baik berupa uang maupun barang? Uang: Rp... Barang: PEMILIK BENGKEL MOTOR 4 5 Rp... ) Sementara tidak bekerja: Jika R3 = maka R tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7. ) Rincian 6 kode : Alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang merasa karena situasi/kondisi/iklim/musim, tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan Survei Sektor Informal 04 07

122 DITANYAKAN JIKA R =,,3 ATAU 4 4. Sudah berapa lama (NAMA) bekerja di pekerjaan utama sekarang? TAHUN... BULAN 5. a. Dimanakah lokasi tempat kerja (NAMA) selama seminggu yang lalu? Provinsi Kabupaten/Kota* DKI JAKARTA : : JAK-TIM (JIKA PROP & KAB/KOTA = R & R BLOK I, LANJUTKAN KE R6.a) b. Apabila di luar kabupaten/kota tempat tinggal, apakah (NAMA) pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan? Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan 3 (JIKA R5.b = ATAU 3, LANJUTKAN KE R6.a) c. Berapa jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja? < 0 Km 30 Km Km TT 4 d. Berapa lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja? 30 Menit 6-0 Menit Menit > 0 Menit 4 e. Apakah jenis transportasi yang biasanya digunakan (NAMA) untuk pergi dan pulang ke/dari tempat kerja? Transportasi umum Transportasi pribadi 3 Transportasi bersama Jalan kaki 4 6. a. Kapankah (NAMA) pertama kali mulai bekerja/berusaha? lebih dari setahun yang lalu R7 setahun terakhir b. Berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha? LAMANYA:... BULAN V.D. PEKERJAAN TAMBAHAN 7. Apakah (NAMA) selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan tambahan? YA TIDAK SUB BLOK V.E 8. Apakah lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (NAMA)? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) V. E. KEGIATAN MENCARI PEKERJAAN/ MEMPERSIAPKAN USAHA R9 s.d R DITANYAKAN JIKA R4 = ATAU R5 = 9. Apakah alasan utama (NAMA) mencari pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru? Tamat sekolah/tidak bersekolah lagi Tanggung jawab mencari nafkah/membantu ekonomi rumah tangga atau keluarga Menambah penghasilan 3 Pekerjaan yang ada kurang sesuai 4 PHK 5 Usaha terhenti 6 Lainnya (. ) 7 TULISKAN *). Coret yang tidak perlu DIISI PENGAWAS DIISI PENGAWAS 0. Upaya apa sajakah yang pernah dilakukan (NAMA) ketika mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru? YA TIDAK. Mendaftar pada bursa kesempatan kerja. Menghubungi perusahaan/kantor Melamar dengan memanfaatkan iklan 4. Menghubungi keluarga/kenalan Mengumpulkan modal/perlengkapan 6. Mencari lokasi/tempat usaha Mengurus surat perizinan usaha 8. Lainnya (... ) 3 4 TULISKAN. Sudah berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru?... TAHUN... BULAN. Pekerjaan yang dicari/usaha yang sedang dipersiapkan: Pekerjaan purna waktu (Full time) Pekerjaan paruh waktu (Part time) V.F. PENGALAMAN KERJA 3. Apakah (NAMA) pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya? YA TIDAK STOP 4. Apakah (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir? YA TIDAK STOP 5. Alasan utama (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir: PHK Usaha terhenti (bangkrut) Pendapatan kurang memuaskan 3 Tidak cocok dengan lingkungan kerja 4 Habis masa kerja/kontrak 5 Lainnya (... ) 6 TULISKAN 6. Apakah lapangan usaha/pekerjaan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? (TULIS SELENGKAP-LENGKAPNYA) DIISI PENGAWAS 7. Apakah status/kedudukan (NAMA) sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 3 Buruh/karyawan/pegawai 4 Pekerja bebas di pertanian 5 Pekerja bebas di non pertanian 6 Pekerja keluarga/tak dibayar 7 08 Survei Sektor Informal 04

123 Survei Sektor Informal LAMPIRAN 3 SSI-.RKP REKAPITULASI ANGGOTA RUMAH TANGGA SAKERNAS AGUSTUS 04 Provinsi (kode) : DKI JAKARTA (3) NKS Sakernas Agustus : Kabupaten/Kota (kode) : JAKARTA TIMUR (7) Nomor Urut Rumah Tangga Sampel : 0 No. Urut {Salin dari SAK4.AK blok IV kolom ()} Nama anggota rumah tangga {Salin dari SAK4.AK blok IV kolom ()} Hub. dengan KRT {Salin dari SAK4.A K blok IV kolom (3)} Apakah ART bekerja? Ya (Jika SAK 4.AK blok V R.a.= atau R3=) Tidak KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Jenis pekerjaan utama (Salin dari SAK4.AK blok V R0) ISI JIKA KOLOM (4) = YA Lapangan pekerjaan utama (Salin dari SAK4.AK blok V R9) Status pekerjaan utama (kode) (Salin dari SAK4.AK blok V R) Jumlah jam kerja utama seminggu yang lalu (Salin dari SAK4.AK blok V R) Lapangan pekerjaan tambahan (Salin dari SAK4.AK blok V R8) () () (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) UBAY supir truk pengangkut batu bata industri batu bata 4 45 berkebun jagung TAMARA usaha warung sembako pemilik warung sembako 4-3 ADRIAN DELON 7 bengkel motor pemilik bengkel motor

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 58/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Papua Barat Triwulan III 2017 ITK Papua Barat Triwulan III 2017

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2017 B A D A N P U S AT S T AT I S T I K Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan DATA MENCERDASKAN BANGSA KATA PENGANTAR Survei Angkatan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016 TRIWULAN II-2016 ITK SEBESAR 104,65 No. 06/08/Th. VI, 5 Agustus 2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/08/Th.XVII, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015 Perekonomian

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain:

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017 SEBESAR 98.57 No. 29/05/Th. VI, 5 Mei 2017 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 NTP Oktober 2017 sebesar 96,75 atau naik 0,61 persen dibanding

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 34/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 75/09/64/Th.XX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2017 NTP Provinsi Kalimantan Timur Agustus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2016 SEBESAR 98,54

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2016 SEBESAR 98,54 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2016 SEBESAR 98,54 No. 12/02/Th. VI, 6 Februari 2017 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 13/02/64/Th.XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR *) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2017 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017 NTP September 2017 sebesar 96,17 atau turun 0,46 persen dibanding

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 44/08/94/Th. VI, 5 Agustus 2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 102/12/64/Th.XIX, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN NOVEMBER 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 55/07/64/Th.XX, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JUNI 2017 NTP Provinsi Kalimantan Timur Juni 2017 sebesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015 No. 10/02/14/Th. XVII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN EKONOMI RIAU TAHUN TUMBUH 0,22 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Riau tahun yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 No.02/01/36/ Th.X, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2015 SEBESAR 107,45 ATAU

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 ABSTRAKSI Sakernas dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan. Sakernas Tahunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 17 /04/63/Th.XV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN SELATAN *) Pada Maret 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 107,64 atau

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2012 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2012 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2012 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/11/53/Th. XX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Secara umum kondisi ekonomi dan tingkat optimisme

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 Pada Februari, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,36 turun sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan Januari. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI LAMPUNG No. 04/10/18/Th. X, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Provinsi Lampung September 2016 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09/18/Th. XI, 4 September 2017 NTP Provinsi Lampung Agustus 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 002/02/63/Th.XIV, 1 Pebruari 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN SELATAN *) Pada Desember 2009, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 104,76

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI LAMPUNG No. 04/04/18/Th. XI, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Provinsi Lampung Maret 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2011 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu, dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 TUMBUH 5,07 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 TUMBUH 5,07 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2014 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 05/08/Th.XVI, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 TUMBUH 5,07 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2014 Perekonomian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 74/11/64/Th.XVIII, 2 November 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN OKTOBER 2015 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 37/05/64/Th.XX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2017 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur

Lebih terperinci

Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015

Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan, 2015 ABSTRAKSI Akurasi data luas panen padi, jagung, kedelai yang selama ini dipublikasikan BPS yang dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 TUMBUH MENINGKAT 5,7 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013 Pada Januari 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,44 turun sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan Desember 2012. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 47/08/34/Th.XVII, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2015 MENGALAMI KONTRAKSI 0,09 PERSEN,

Lebih terperinci

SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014

SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014 SSI-1 RAHASIA SURVEI SEKTOR INFORMAL 2014 I. PENGENALAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN 5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN PERKOTAAN -1 PERDESAAN -2 6. NOMOR BLOK SENSUS

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 2 BPS PROVINSI DI YOGYAKARTA No 46/08/34/ThXIX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2017 TUMBUH 5,17 PERSEN LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015 TRIWULAN II-2015 ITK SEBESAR 102,70 No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini

Lebih terperinci

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGANN HIDUP 2013 Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepalaa BPS Kabup paten/kota BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL BUKU III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS JULI 2009 ] PEDOMAN PENCACAHAN KOR (Untuk Pencacah dan Kortim) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 4,68 PERSEN, LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

PEDOMAN 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan...

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 12/02/52/Th.X, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT PADA TRIWULAN IV 2015 TUMBUH 11,98 PERSEN Sampai dengan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 63/09/64/Th.XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2015 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 49/06/64/Th.XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN MEI 2017 NTP Provinsi Kalimantan Timur Mei 2017 sebesar

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 No. 41/07/36/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 GINI RATIO PROVINSI BANTEN MARET 2017 MENURUN Pada 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,05 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN I-2015 Perekonomian Lampung triwulan I-2016

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV 2013 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV 2013 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I 2014 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18.Th.IV, 5 Februari 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV 2013 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2013 SEBESAR

Lebih terperinci

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 12/02/64/Th.XIX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS: 7102019 BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010 Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046 Homepage : http//www.bps.go.id

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.46/07/52/Th.I, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,371 Pada

Lebih terperinci

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2010 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk itu Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 SKSIP 2015 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 5,26 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 5,26 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN III-2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/11/Th.XVII, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 5,26 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN III-2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 65/11/34/Th.XVII, 5 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 5,57 PERSEN, LEBIH TINGGI

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 No.07/02/36/ Th.X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2016 SEBESAR 106,61 ATAU

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan Merupakan NTP tertinggi, dengan Angka 116,18 NTP Provinsi Lampung Oktober

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017 No.02/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2016 SEBESAR 100,49 ATAU

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/02/18 Tahun XVIII, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016 TUMBUH 5,15 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA Perekonomian Lampung

Lebih terperinci

Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik

Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik NILAI TUKAR PETANI (NTP) SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik Disajikan Pada: Pertemuan Dan Diskusi Terbatas Mengenai

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2014 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2014 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2014 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18.Th.IV, 5 Mei 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2014 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2014 SEBESAR 108,16

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014 ABSTRAKSI Peranan nilai tambah industri manufaktur dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) masih cukup dominan baik sebelum, pada

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2010 MENCAPAI 31,02 JUTA Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran

Lebih terperinci