Variabel dan definisi operasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Variabel dan definisi operasional"

Transkripsi

1 Variabel dan definisi operasional A. Variabel Penelitian 1. Pengertian Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. Mengidentifikasi suatu variabel untuk diteliti dalam suatu proyek riset mencakup penangkapan hanya sebagaian tentang yang dapat ditunjukkan oleh konsep. Peneliti harus memutuskan bagaimana menentukan variabel yang akan diukur. Identifikasi variabel yang jelas akan memberikan petunjuk bagi suatu proyek riset. Jadi segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya maka bias disebut sebagai suatu variabel. Kegunaan dari variabel antara lain adalah untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data untuk pengujian hipotesis. 2. Macam-Macam Variabel Dalam terminologi metodologik, dikenal beberapa macam variabel penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan antara lain variabel bebas, variabel tergantung, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel perancu. a. Variabel bebas (variabel Independent) Variabel independent yaitu variabel yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variable terikat (dependent variabel). Variable ini sering disebut sebagai variabel Stimulus, predictor, antecedent, variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment, risiko, atau variable bebas. Dalam structural equation modeling atau pemodelan persamaan struktural, variabel independen disebut juga sebagai variabel eksogen. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh :

2 1) Pengaruh terapi musik terhadap penurunan tekaknan darah pada pasien lansia Kata terapi musik merupakan variabel independen. 2) Hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar mahasiswa Keperawatan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi mahasiswa untuk menjadi perawat. b. Variabel tergantung (variable dependent) Variable tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel tergantung sering disebut sebagai variabel akibat, variabel output, variabel efek, variabel terpengaruh, variabel terikat atau variabel tergantung. Dalam structural equation modeling atau pemodelan persamaan struktural, variabel Independen disebut juga sebagai variabel indogen. Contoh : 1) Pengaruh terapi musik terhadap penurunan tekaknan darah pada pasien lansia Kata penurunan tekanan darah merupakan variabel dependen. 2) Hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar mahasiswa Keperawatan Variabel dpendent dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa untuk menjadi perawat. c. Variabel Moderator Variabel moderator adalah variable yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Variabel moderator ini mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua. Contoh: hubungan variabel independen - moderator - dependen : 1) Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

3 2) Jika peneliti ingin meneliti efektifitas penyuluhan kesehatan dengan metode visual dan audia kepada klien terhadap pengobatan yang diberikan. Jika klien yang cocok dengan metode visual dan audio dipisahkan, kemudian dianalisa sendiri-sendiri maka perbedaan pengetahuan pengobatan kelompok metode visual dan kelompok audio akan terlihat nyata. Dalam hal ini karakteristik klien (kecocokan metode) merupakan variable moderator terhadap hubungan antara variable bebas metode visual dan audio dan variable terikat (pengetahuan pengobatan). 3) jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakah hubungan X dan Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator. d. Variabel kontrol Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Variabel control perlu di kalau tidak disingkirkan akan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dengan variable terikat. Contoh: Pada penelitian tentang pengaruh senam nifas ibu pasca salin terhadap involusi uteri, maka factor usia, dan paritas bisa dianggap sebagai variable kontrol. Pengontrolan dapat dilakukan dengan membatasi sample pada ibu-ibu pasca salin dengan paritas 1 dan usia antara tahun. e. Variabel Perancu Yaitu jenis variable yang berhubungan dengan variable bebas dan variable terikat, tetapi bukan merupakan variable antara. Contoh : Peneliti ingin mencari hubungan antara kebiasaan minum kopi dan insiden PJK. Kebiasaan merokok merupakan variable perancu., oleh karena ia berhubungan dengan kebiasaan minum kopi dan berhubungan pula dengan kejadian insiden penyakit jantung koroner.

4 Cara menyingkirkan perancu - Retriksi yaitu Menyikirkan variabel perancu dari setiap subyek penelitian. - Matching yaitu proses menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok. - Randomisasi yaitu merupakan cara efektif untuk menyingkirkan pengaruh variabel perancu. f. Variabel Intervening Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. Contoh: Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu budaya lingkungan tempat tinggal. 3. Penentuan variable penelitian Penentuan variabel penelitian yang dapat diukur dan perumusan hubungan antara variabel adalah dua langkah yang sangat penting dalam penelitian. Namun demikian, dua langkah ini sering kurang diperhatikan sehingga akibatnya peneliti tidak dapat menguji hipotesa-hipotesa dengan cermat. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel yaitu variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terpengaruh (dependent variable). 4. Jenis/Tipe hubungan antara variabel Dikenal ada 3 (tiga) macam hubungan variabel yaitu : a. Hubungan Simetris Hubungan simetris adalah hubungan di mana variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel yang lainnya. Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi ; masing masing bersifat mandiri. Ada empat kelompok hubungan simetris, yaitu :

5 - Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama. - Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama. - Kedua variabel berkaitan secara fungsional. - Hubungan yang kebetulan semata-mata. Korelasi Simetris terjadi karena : - Kebetulan, misalnya kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras. - Sama-sama merupakan akibat dari factor yang sama (sebagai akibat dari variabel bebas). Contoh adalah hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu Pertumbuhan. - Sama sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama. Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan kontraksi otot ; Keduanya merupakan indicator Kemampuan Kontraksi Otot. b. Hubungan Asimetris Hubungan asimetris adalah hubungan di mana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Contoh tingginya kadar lipoprotein dalam darah akan mengakibatkan arterosklerosis. Ada enam tipe hubungan asimetris, yaitu : - Hubungan antara stimulus dan respons. - Hubungan antara disposisi dan respons. - Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku. - Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu. - Hubungan yang imanen. - Hubungan antara tujuan dan cara. Berbagai Hubungan Asimetris antara lain : 1) Hubungan Asimetris Dua Variabel Penelitian survai dan penelitian sosial umumnya lebih banyak diarahkan kepada hubungan asimetris yaitu hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Kedua variabel ini dalam uraian selanjutnya akan disebut variabel pokok. Hubungan antara dua jenis variabel itu merupakan titik pangkal analisa dalam ilmu sosial. Hubungan itu dapat berupa hubungan antara dua variabel saja (hubungan bivariat) atau antara lebih dari dua variabel, biasanya antara satu variabel terpengaruh dan beberapa variabel pengaruh (hubungan multivariat).

6 2) Hubungan Asimetris Tiga Variabel Dalam realita suatu hubungan sebab akibat yang terbatas pada dua variabel jarang terjadi. Kecuali analisa multivariat antara beberapa variabel pengaruh dan variabel terpengaruh, ada cara lain untuk memasukkan kedalam analisa variabel tambahan yang mempengaruhi variabel terpengaruh dan variabel pengaruh. Pengaruh variabel ketiga atau keempat tersebut dapat dikontrol baik melalui sistem analisa maupun cara penentuan sampel. Dengan demikian penelitian dapat mengamati hubungan antara dua variabel yang diteliti tanpa gangguan dari variabel-variabel tersebut. c. Hubungan Timbal Balik Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya atau antar dua variable yang antar keduanya saling pengaruh -mempengaruhi. Contoh : Korelasi antara Malnutrisi dan Malabsorbsi. Malabsorbsi akan mengakibatkan malnutrisi, sedangkan malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi B. Definisi Operasional 1. Pengertian Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitihan. Pada definisi operasional akan dijelaskan secara padat mengenai unsur penelitian yang meliputi bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel. 2. Bagian Definisi Operasional Didalam definisi operasional terdapat beberapa point penting yang perlu dicantumkan untuk memudahkan pembaca dalam mencerna penelitian yang akan dilakukan, point penting antara lain nama variable, definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian, hasil ukur / kategori dan skala pengukuran. Tabel 7.1 Definsi operasional

7 No Variabel Definsi Indikator Alat Ukur Skala Skor a. Definisi variabel Sebelum suatu variabel dapat diukur, perlu untuk pertama kali dibuat prosedur atau definisi operasional yang menguraikan bagaimana pengukuran akan dibuat dan penjelasan mengenai variabel tersebut menurut peneliti. Contoh definisi operasional : - Fertilitas seorang wanita, adalah jumlah kelahiran hidup selama masa reproduksinya. - Pengetahuan Tentang HIV-Aids, adalah jumlah jawaban responden yang benar terhadap 20 pertanyaan mengenai imunisasi. b. Indikator / pengukuran Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap obyek atau fenomena menurut aturan tertentu. Ada tiga kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap pengukuran, yaitu angka, penetapan dan aturan. - Angka, adalah sebuah simbol dalam bentuk 1, 2, 3, dan seterusnya, yang tidak mempunyai arti, kecuali diberikan arti kepadanya. Jika pada angka telah dikaitkan dengan arti kuantitatif, maka angka tersebut berubah menjadi bilangan (number). - Penetapan, adalah memetakan (Mapping). - Aturan, adalah panduan atau perintah untuk melaksanakan sesuatu. Dalam mengukur, aturan yang diberikan bisa saja seperti ini bila mampu menjawab tujuh sampai dengan sepuluh pertanyaan dengan jumlah pertanyaan sepuluh maka diberi kode 1 katagori baik, bila mampu menjawab pertanyaan lima sampai tujuh diberi angka dua dengan kataori cukup dan bila mampu menjawab kurang dari lima diberi kode 3 dengan katagori jelek. Yang diukur dari suatu obyek sebenarnya bukanlah obyek tersebut, juga bukan sifatnya, tetapi indikator dari sifat tersebut. Misalnya Indikator dari pencemaran air buangan adalah BOD (biochemical Oxigen Demand) dari air bunagan terebut. Kriteria indikator yang baik sensitif, stabil, dapat diukur. - Sensitif, artinya indikator tersebut harus sensitif terhadap perubahan situasi dan kondisi.

8 - Stabil, artinya status pengukuran dan perubahan yang terjadi harus stabil dan kontinnyu. - Dapat diukur (measurability of event), artinya perubahan kondisi harus dapat diobservasi dan diukur dengan tepat, dan prosedur pengukurannya sederhana. c. Alat Ukur Alat ukur ini maksudnya adalah cara pengumpulan data. Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu kuesioner (daftar pertanyaan), pengamatan (observasi) / angket dan wawancara. 1) Kuesioner (daftar pertanyaan) Adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir. Menurut jenis penyusunanya dapat dibagi dalam dua golongan besar yaitu : a) Kuesioner tipe isian Pengajuan pertanyaan dalam bentuk pertanyaan atau permintaan komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan. Ada dua bentuk, yaitu : - Kuesioner open end item, responden diberi kebebasan seluasluasnya untuk memjawab pertanyaan. Misalnya, Bagaimana pendapat saudara jika : Semua orang yang ketahuan melakukan pelacuran dikebiri Orang-orang yang korupsi ditembak saja Kuesioner supply type item, responden hanya memberikan kebebasan menjawab yang terbatas. Misalnya : Hobby saudara apa : Penyakit apa yang paling saudara takuti: : b) Kuesioner tipe pilihan. Yaitu Cuma meminta responden untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban yang sudah disediakan. Misalnya :

9 Apakah anda mempunyai keinginan untuk mengabdi dan menolong orang lain yang menderita sakit? Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Apakah anda mempunyai keinginan menjadi ministering angel bagi orang yang membutuhkan anda? Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Apakah anda interes pada ilmu keperawatan? Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan adalah sebagai berikut : Pertanyaan harus ditulis dengan kalimat yang sederhana, singkat dan jelas, sehingga mudah dimengerti, baik oleh responden maupun pelaksana. Pertanyaan jangan mempunyai arti ganda, sedapat mungkin pertanyaan jangan sampai menyinggung perasaan. Usahakan agar tidak ada pertanyaan yang mengharuskan responden mengingat kembali masa lampau, misalnya pada umur berapa ibu mendapat haid pertama? Usahakan agar pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk menghitung, misalnya berapa selisih umur ibu dengan putra ibu yang kedua? 2) Pengamatan (observasi) / angket. Ada beberapa jenis pengamatan, yaitu :

10 a) Pengamatan terlibat (observasi partisipasif). Pengamat benar-benar mengambil bagian dalam kegiatankegiatan yang dilakukan dengan kata lain pengamat ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang telah diselidiki. b) Pengamatan sistematis Pengamatan yang mempunyai kerangka atau struktur yang jelas. Dan pada umumnya observasi sistematis ini didahului suatu observasi pendahuluan, yakni dengan observasi partisipasif. c) Obsevasi eksperimental Dalam observasi ini pengamat dimasukan dalam kondisi dan situasi tertentu. maka observasi ini sering disebut pengamatan terkendali. Beberapa alat Observasi, antara lain adalah : a) Check List Adalah daftar pengecek, berisi nama subyek dan beberapa gejala / identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check (x) pada daftar yang telah disediakan. b) Skala Penilaian (rating scale) Adalah daftar yang berisikan ciri-ciri tingkah laku, yang dicatat secara bertingkat. c) Daftar riwayat kelakuan (anecdotal record) Adalah catatan catatan mengenai tingkah laku seseorang yang luar biasa sifatnya atau yang khas. d) Alat-alat mekanik (elektronik) Alat ini antara lain adalah : alat perekam, alat fotografis, film, tape recorder dan lain-lain. 3) Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data secara lisan dari responden atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden. Pengumpulan data dengan teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh data yang bersifat fakta, misalnya umur, pekerjaan, jumlah anak dan lainya. Wawancara dapat pula digunakan untuk mengetahui sikap, pendapat, pengalaman, dan lain-

11 lain. Misalnya, sikap terhadap program imunisasi pada ibu hamil, pendapat tentang prosedur pelayanan pengobatan dan lain-lain. Keuntungan pengumpulan data dengan teknik wawancara adalah : Flesibel karena urutan masalah tidak harus sesuai dengan dfatar pertanyaan. Jawaban dapat diperoleh dengan segera. Dapat menilai sikap dan kebenaran jawaban yang diberikan oleh responden. Dapat membantu responden dalam mengingat hal-hal yang lupa. Kerugian pengumpulan data dengan teknik wawancara adalah : Relatif membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang besar. Dapat menimbulkan kesalahan atau bias yang berasal dari pewancara maupun dari responden. Bila pertanyaan yang diajukan terlalu banyak maka akan melelahkan hingga kualitas data akan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut wawancara dapat dilakukan 2 kali. d. Skala ukuran Berkaitan dengan proses kuantifikasi, data dan variabel biasanya diklasifikasikan dalam empat jenis skala pengukuran. Klasifikasi ini selain untuk keperluan penentuan alat pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode analisis mana yang sesuai diterapkan. Tingkat pengukuran yang luas digunkakan dibagi dalam empat katagori yaitu ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio. 1) Ukuran Nominal Ukuran nominal adalah ukuran yang hanya diperoleh atau yang ditetapkan atas dasar proses penggolongan Diperoleh dari hasil menghitung dan membilang (bukan mengukur), jadi yang kita lakukan hanyalah menghitung semata-mata banyaknya subyek misalnya wanita sekian orang, pegawai sekian orang yang sifatnya hanya membedakan. Ukuran nominal ini adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek hanya mempunyai arti sebagai objek saja, dan tidak menunjukkan jarak maupun ukuran antara katagori dalam ukuran itu. Objek dikelompokkan kedalam himpunanhimpunan yang tidak boleh tumpang tindih dan bersisa.

12 Beberapa data nominal antara lain : jenis kelamin, kehadiran (hadir dan tak hadir, tempat kelahiran (disurabaya), kebangsaan 115 (Indonesia), bahasa (Inggris), Jabatan (ketua, bendahara, sekretaris), pekerjaan (pegawai, pedagang, petani, dsb). 2) Ukuran Ordinal Data berjenjang atau berbentuk peringkat, artinya jarak satu data dengan yang lain mungkin tidak sama. Juara I, II, III ; golongan I, II, III; tingkat pendidikan; derajad keasaman dan sebagainya yang menunjukkan peringkat antara data satu dengan lainnya. 3) Ukuran Interval Pengukuran bersifat kontinyu, yang didalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama, selain mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut juga memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya. Ciri khas data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai nol absolut. Pada data ini, walaupun datanya nol, tetapi masih memiliki nilai. Misalnya nol derajad celcius, ternyata masih ada nilainya. 4) Ukuran Rasio Data yang jaraknya sama tetapi memiliki nilai nol absolut, artinya kalau data nol berarti tidak ada apa-apanya. Misalnya : Hasil pengukuran panjang (M), berat (kg). Bila nol meter maka tidak ada panjangnya. Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar responden juga bila dipunya informasi tambahan tentang jumlah absolut antribut yang dimiliki oleh salah satu obyek. Jadi ukuran rasio adalah suatu bentuk interval jaraknya tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar obyek tetapi antara obyek dengan nilai nol absolut. Karena terdapat titik nol maka perbandingan rasio dapat ditentukan. Tabel 7.2: Sifat setiap skla pengukuran Skala Pengukuran Sifat Membedakan Jenjang Selisih Kelipatan Nominal Ordinal Interval Rasio

13 e. Skor Adalah nilai dari hasil penelitian yang kita buat sesuai dengan kriteria penelitian kita. Misalnya : Pengetahuan tentang penularan TB Paru, ada soal sejumah 20 buah sibuat skor sebagai berikut : - Kurang : 0-7 jawaban benar - Cukup : 8-14 jawaban yang benar - Baik :15-20 jawaban benar Skor juga bias diperoleh dengan bantuan alat statistik, misalnya memakai nilai rata-rata (mean), nilai diatas rata-rata dinyatakan baik dan nilai rata-rata kebawah dinyatakan kurang baik. Contoh : variabel Variabel dependen Produktifitas kerja perawat Definisi Operasional Persepsi perawat pelaksana mengenai pekerjaanya yang mencerminkan kemampuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang bermutu dengan indikator efficacy, efektifitas, efisiensi. Cara Ukur Menggunakan kuesioner sebanyak 26 item pertanyaan. komponen item. Setiap item bernilai : 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Setuju 4. Sangat setuju Hasil ukur Nilai terendah 26 dan tertinggi 104 dikelompokan: baik dan kurang baik dengan analisa menggunakan nilai tengah rentang skor kumulatif Skala ukur ordinal

MACAM-MACAM DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Agus Tri Basuki Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

MACAM-MACAM DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Agus Tri Basuki Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta MACAM-MACAM DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Agus Tri Basuki Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta A. Macam-macam Data Penelitian Bagi peneliti yang menginginkan mengolah data

Lebih terperinci

Based Learning dan Guided Discovery Setting STAD pada Materi Lingkaran Ditinjau dari Prestasi, Kemampuan Representasi, dan Motivasi Belajar Matematika

Based Learning dan Guided Discovery Setting STAD pada Materi Lingkaran Ditinjau dari Prestasi, Kemampuan Representasi, dan Motivasi Belajar Matematika VARIABEL PENELITIAN DEFINISI VARIABEL Suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai. Simbol/lambang yang padanya kita lekatkan bilangan/nilai. Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN A. Definisi Variabel B. Jenis-Jenis Variabel 1. Jenis-jenis Variabel Berdasarkan Fungsinya Variabel Independen (Variabel bebas)

VARIABEL PENELITIAN A. Definisi Variabel B. Jenis-Jenis Variabel 1. Jenis-jenis Variabel Berdasarkan Fungsinya Variabel Independen (Variabel bebas) VARIABEL PENELITIAN Pada perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan dengan dosen pengampu Dr. Heri Retnowati, pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 pukull 13.40 15.20 WIB di ruang 210B gedung lama. Pada perkuliahan

Lebih terperinci

VARIABEL PADA PENELITIAN

VARIABEL PADA PENELITIAN VARIABEL PADA PENELITIAN Definisi Variabel Suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai. Simbol/lambang yang padanya kita lekatkan bilangan/nilai. Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

Lebih terperinci

Diminta : Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved.

Diminta :  Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved. 1. Teori Planned Behavior (Ajzen, 1991) untuk menjelaskan tentang prilaku kepatuhan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif dan control perilaku yang dirasakan

Lebih terperinci

Resuman Variabel Penelitian

Resuman Variabel Penelitian Nama : Rospala Hanisah Yukti Sari NIM : 1692051016 Materi : Variabel Penelitian Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan Matematika Resuman Variabel Penelitian Pengertian variabel adalah: (1) Suatu sifat

Lebih terperinci

Pengertian variabel penelitian Jenis-jenis variabel Hubungan variabel Definisi operasional. Variabel Penelitian - 2

Pengertian variabel penelitian Jenis-jenis variabel Hubungan variabel Definisi operasional. Variabel Penelitian - 2 Pengertian variabel penelitian Jenis-jenis variabel Hubungan variabel Definisi operasional Variabel Penelitian - 2 Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

Oleh: Nur Azizah (NIM )

Oleh: Nur Azizah (NIM ) RESUME MATERI VARIABEL PENELITIAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh: Nur Azizah (NIM. 16709251017)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metode Penelitian Kuantitatif Hubungan Antar Variabel Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Saefudin, M.Si Program Studi Periklanan Pengantar Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah

Lebih terperinci

RESUME PERKULIAHAN MATERI VARIABEL PENELITIAN

RESUME PERKULIAHAN MATERI VARIABEL PENELITIAN RESUME PERKULIAHAN MATERI VARIABEL PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh : Aprisal (16709251019)

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Modul ke: 06 Mira Fakultas Ilmu Komunikasi Metode Penelitian Kuantitatif Jenis-jenis Variabel Menurut Fungsinya dan cara Penerapan Variabel serta Operasionalisasi Konsep Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si

Lebih terperinci

VARIABLE PENELITIAN. Juni Sumarmono, PhD Telp APA YANG DIMAKSUD DENGAN VARIABEL PENELITIAN?

VARIABLE PENELITIAN. Juni Sumarmono, PhD   Telp APA YANG DIMAKSUD DENGAN VARIABEL PENELITIAN? VARIABLE PENELITIAN Juni Sumarmono, PhD Email: juni.sumarmono@unsoed.ac.id Telp. 08384432882 APA YANG DIMAKSUD DENGAN VARIABEL PENELITIAN? Variable (EN), Peubah (IND) PENGERTIAN: atribut/sifat/nilai dari

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA DOSEN : DIANA MA RIFAH

VARIABEL PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA DOSEN : DIANA MA RIFAH VARIABEL PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA DOSEN : DIANA MA RIFAH PENGERTIAN Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

Dewi Gayatri, M.Kes.

Dewi Gayatri, M.Kes. Dewi Gayatri, M.Kes. Observasi Wawancara Angket Test Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara Bentuk Observasi non sistematis (tanpa instrumen) Observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL A. Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui

Lebih terperinci

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi asumsi-asumsi hingga metode-metode

Lebih terperinci

Variabel Penelitian. Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika. Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd.

Variabel Penelitian. Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika. Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Variabel Penelitian Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh : Moh. Bayu Susilo 16709251012 S2/Pend. Matematika/A/2016 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN. Sangkot Nasution

VARIABEL PENELITIAN. Sangkot Nasution VARIABEL PENELITIAN Sangkot Nasution Abstrak : Dalam suatu penelitian perumusan variabel merupakan salah satu unsur yang penting karena suatu proses pengumpulan fakta atau pengukuran dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI

VARIABEL PENELITIAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI VARIABEL PENELITIAN PENGANTAR Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasikan dan diklarifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung dari luas serta sempitnya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan

Lebih terperinci

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla STATISTIKA EKONOMI Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta Nisrina Anzilla 8335128433 Skala Pengukuran Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala yang bervariasi.

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu :

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu : Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan Pengertian Variabel 2. Menjelaskan Jenis jenis Variabel Penelitian 3. Mengidentifikasi Variabel variable Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperiment dengan rancangan pre dan post test one group design yaitu responden dilakukan pengukuran tingkat nyeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Desain Riset dan Skala pengukuran data Desain Riset Desain riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian ( misalnya : marketing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan quasi eksperiment. Quasi eksperiment adalah penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi 59 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Kerangka konsep merupakan justifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap penyakit memiliki pengaruh terhadap individu dan lingkungan. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh penyakit pada sistem otot

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

DATA DAN VARIABEL PENELITIAN

DATA DAN VARIABEL PENELITIAN DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Dahulu, orang menganggap bahwa penelitian berhubungan dengan tabung reaksi, dan berbagai percobaan (eksperimen). Setidaknya suatu penelitian dianggap menghasilkan sesuatu yang

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN. Makalah Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Disusun oleh :

VARIABEL PENELITIAN. Makalah Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Disusun oleh : VARIABEL PENELITIAN Variabel Penelitian Makalah Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Disusun oleh : Ika Dewi Fitria Maharani 16709251027 Kartika Nur Oktaviani 16709251032 Azwar Anwar 16709251038

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari

Lebih terperinci

BAB V DESAIN PENELITIAN

BAB V DESAIN PENELITIAN BAB V DESAIN PENELITIAN ANDRI HELMI M, SE., MM (Metode Penelitian) Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses

Lebih terperinci

Ida Yustina, Prof. Dr.

Ida Yustina, Prof. Dr. Ida Yustina, Prof. Dr. Aspek teoritis yang mendasari penelitian Lebih dari 50% kegiatan dalam proses penelitian adalah membaca, oleh karenanya sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang sangat

Lebih terperinci

METODE PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA METODE PENGUMPULAN DATA OUTLINE 1 2 3 4 JENIS DATA: SUMBER JENIS DATA : SIFAT PROSES PENGAMBILAN DATA TEKNIK PENGAMBILAN DATA JENIS DATA: SUMBERNYA Langsung dr sumber Cara: observasi, wawancar a, kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap (G2) Bedah RSUD Prof. DR. Aloei Saboe kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penilitan tugas akhir ini, penulis menggunakan desain penilitian deskriptif dan asosiatif kausal. Menurut Siregar (2013:7) Penilitian adalah terjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif korelasi, merupakan suatu penelitian yang menguji hubungan dua variabel kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan quasi eksperimental design, yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan quasi eksperimental design, yaitu suatu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian eksperimen ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimental design, yaitu suatu penelitian eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika Pabundu ( 1999;91) survey adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan dodol nenas yang ada di Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Menurut data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran vareabel independen (bebas)

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field Research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research) karena hubungan dan pengaruh antara variabel-variabelnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto

Lebih terperinci

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 8.1. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview),

Lebih terperinci

STATISTIKA. Pendahuluan 3 SKS. Hugo Aprilianto, M.Kom. - Pengertian Statistik - Jenis - Karakteristik - Kegunaan - Skala Pengukuran - Sumber Data

STATISTIKA. Pendahuluan 3 SKS. Hugo Aprilianto, M.Kom. - Pengertian Statistik - Jenis - Karakteristik - Kegunaan - Skala Pengukuran - Sumber Data STATISTIKA 3 SKS Pendahuluan - Pengertian Statistik - Jenis - Karakteristik - Kegunaan - Skala Pengukuran - Sumber Data Hugo Aprilianto, M.Kom STATISTIK ilmu untuk mengumpulkan data, mengolah, menyajikan,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA STATISTIK

ANALISIS DATA STATISTIK ANALISIS DATA STATISTIK POKOK BAHASAN 1. pengukuran 2. skala pengukuran 3. analisis univariat 4. analisis bivariat 5. analisis multivariat 6. tabel analisis data statistik PENGUKURAN Syarat pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Studi Kasus Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data. Rancangan penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penulisan skripsi ini menerapkan pendekatan kuantitatif. Pengertian penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, objek adalah hal, perkara, atau orang menjadi pokok pembicaraan; dijadikan sasaran diteliti, diperhatikan. Objek dalam

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur 9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian dan metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi. Peneliti melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

Variabel Penelitian. Oleh: Dudun Ubaedullah, M.Ag.

Variabel Penelitian. Oleh: Dudun Ubaedullah, M.Ag. Variabel Penelitian Oleh: Dudun Ubaedullah, M.Ag. Definisi Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Motivasi : 1. Tinggi 2. Menengah 3. Rendah Jenis kelamin: 1. Laki-laki 2. Perempuan Usia :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan 70 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian studi survei analitik yaitu meneliti hal yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 59 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kuliner jenis minuman di kota

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Selamat membaca, mempelajari dan memahami Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi Kuliah E-Learning mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif VARIABEL PENELITIAN Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S., M.Si VARIABEL PENELITIAN Variabel konstruk

Lebih terperinci

PENELITIAN KUANTITATIF

PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUANTITATIF Acuan: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Ishafit, Prodi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Proses Penelitian Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Gorontalo dan waktu penilitian yaitu pada tanggal 14 Mei s/d 14 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. kota Gorontalo dan waktu penilitian yaitu pada tanggal 14 Mei s/d 14 Juni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelurahan Limba B kota Selatan kota Gorontalo dan waktu penilitian yaitu pada tanggal 14 Mei s/d 14 Juni 2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian penelitian (PPS 2008: 20). Obyek penelitian ini tergolong pada dua variabel yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis, Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu :

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Pengampu : Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan Pengertian Variabel 2. Menjelaskan Jenis jenis Variabel Penelitian 3. Mengidentifikasi Variabel variable Penelitian

Lebih terperinci

VARIABEL PENELITIAN (Metode Penelitian Kuantitatif) Andri Helmi M, SE., MM

VARIABEL PENELITIAN (Metode Penelitian Kuantitatif) Andri Helmi M, SE., MM VARIABEL PENELITIAN (Metode Penelitian Kuantitatif) Andri Helmi M, SE., MM Variabel dan Construct Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai Variabel merupakan penghubung

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menulis jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan (Point 40%).

I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menulis jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan (Point 40%). MP pagi I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menulis jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan (Point 40%). 1. Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini mengggunakan deskriptif korelasi dimana akan menggali fenomena hubungan antara Sikap dan Praktek Pengendalian kadar gula darah dengan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Desain

BAB 4 METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Desain BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci