BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Teguh Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan Tabel 4.1 Identitas perusahaan Nama Perusahaan PT Propan Raya Industrial Coating and Chemical Nama Pemilik Perusahaan Bentuk Badan Hukum dan Akta Pendirian Alamat Perusahaan Dr. Hendra Adidharma, Dipl. Chem. Perseroan Terbatas (PT) dengan akta pendirian No. 84 tanggal 9 Maret 1983 Jl. Gatot Subroto km 6,5 Jatake, Jatiuwung, Tangerang, Banten dan berkantor pusat di Jl. Gatot Subroto km. 8 Kadujaya, Curug, Tangerang, Banten 4.2 Sejarah Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1978 didirikan perusahaan yang bernama Transchemie yang dipimpin oleh Bapak Hendra Adidarma sebagai direktur dan berkantor pusat di Jl. Kyai Tapa no.216 Grogol, Jakarta. Pada waktu itu, jumlah karyawannya masih tiga orang dan kapasitas produksinya berupa dempul mobil, glasscote clear, 27
2 28 meubel lack (NC 141), Melamine lack (ML 131) dan juga beberapa jenis thinner yang jumlahnya masih sedikit. Pada tahun 1979, karyawan Transchemie bertambah dan dapat memproduksi cat untuk industri, pelapisan meubel, kayu, dan rotan. Pada tahun itu pula nama Transchemie berubah menjadi PD. Propan. Pada tahun 1981, PD. Propan berubah nama lagi menjadi PT. Propan Raya Industrial Coating and Chemical, seiring dengan perkembangan perusahaan dengan produk utama wood finishing. PT. Propan Raya I.C.C. berhasil membangun pabrik di Tangerang pada tanggal 12 Januari Sejak saat itu perkembangan perusahaan ini di kota Tangerang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan didirikannya kantor cabang dan Propan Service Center (PSC) di berbagai kota besar di Indonesia. Tahun PT. Propan Raya I.C.C berhasil membuka cabang di Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, Palembang, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, dan Tanjung Pinang. Saat ini, PT. Propan Raya I.C.C mampu memproduksi bahan bahan finishing bermutu tinggi, diantaranya Produk Coating Powder yang mendapat lisensi dari NV Teodor Holland pada tahun 1985, cat anti korosi mendapat lisensi dari Ernst Platt Bochum German pada tahun 1988, cat kayu pada tahun 1989 mendapat lisensi dari Union Paint Jepang, Epoxy Floor dan Heavy Duty Coating yang mendapat lisensi dari Ciba Singapura pada tahun 1991, dan pada tahun 2011 PT. Propan Raya berhasil memproduksi produk cat jenis aerosol yang diberi nama Zebra Pro.
3 29 PT. Propan Raya I.C.C memiliki visi yaitu To be the most innovative world class surface coating company. Untuk mencapai visi tersebut PT. Propan Raya memiliki misi, yaitu : 1. Memberikan komitmen untuk menjaga mutu dan kualitas produk agar para pelanggannya selalu mendapatkan yang terbaik dengan tetap memperhatikan kualitas dari kesesuaian produk/warna, tahan uji, konsisten, serta kualitas pelayanan dan fungsi dari produk tsb. 2. Mengembangkan seluruh karyawannya menjadi orang-orang yang berpengetahuan, kreatif dan inovatif. 3. Menjadi pemain terdepan dalam bidang wood coatings di seluruh Asia Timur. 4. Mengembangkan cat yang ramah lingkungan sesuai dengan standart Internasional. Berkat kerja keras dan usaha yang dijalankannya, PT. Propan Raya ICC pada tanggal 3 April 2000 memperoleh sertifikat ISO Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja Departemen Quality Control (QC) adalah salah satu departemen yang mempunyai tugas pokok melakukan pengontrolan kualitas bahan baku, produk hasil produksi, dan hasil kemas apakah sesuai dengan mutu, standar yang telah ditentukan, atau sesuai kesepakatan dengan pembeli. Adapun beberapa unit kerja departemen QC beserta tugas pokok dan fungsinya antara lain:
4 30 1. Quality Control In Proses a. Menguji kualitas bahan baku cat dan bahan kemas meliputi stiker, kaleng, jirigen, drum, galon, resin, pigmen, solven, dan sebagainya. b. Finish good, yaitu menguji produk hasil produksi. c. Hasil kemas, yaitu menguji produk yang telah dikemas dan akan dipasarkan. 2. Quality Control Laboratorium Color Management a. Pengujian bahan baku pigmen. b. Pengujian produk assesment pasta atau barang jadi color. c. Pengelolaan standar produk color. d. Pengoperasian komputer color untuk uji warna. 3. Laboratorium Management dan Equipment a. Laboratorium Management 1) Melakukan training (pelatihan) terhadap laboran baru, laboran cabang, serta siswa PKL. 2) Menentukan dan melakukan pengontrolan terhadap standar metode operasi laboratorium (Work Instruction). 3) Mengontrol matriks cabang (kebutuhan laboratorium masingmasing cabang). b. Laboratorium Equipment 1) Melakukan pengontrolan semua alat di laboratorium, baik jumlah, fungsi, spesifikasi, dan kelengkapannya. 2) Bertanggung jawab atas semua alat laboratorium.
5 Pengertian Cat Cat adalah suatu campuran bahan - bahan kimia yang digunakan untuk melapisi substrat dan berfungsi memberikan proteksi (bahan pelindung) dan dekorasi. Secara garis besar, bahan dasar pembuatan cat terdiri dari : 1. Resin Resin adalah bahan utama cat yang mempunyai kadar % dalam cat. Resin berupa polimer yang terdiri atas dua jenis, yaitu resin alami dan resin sintetik (buatan). Resin alami biasanya berasal dari alam dan sifatnya lebih kuat daripada resin sintetik. Contoh resin alami antara lain, getah pohon karet, Alkyd, Acrylic, Nitrocellulose, Melamine, dan Oil. Adapun contoh resin sintetik antara lain, polypropilene, polyvinilchlorida (PVC), polyurethane, polyisosianat, dan lain-lain. Berdasarkan kandungan ikatan hidrokarbonnya resin polyalkyd dibedakan menjadi: a. Short oil, kandungan minyaknya kurang dari 45% b. Medium oil, kandungan minyaknya antara 45% - 65% c. Long oil, kandungan minyaknya lebih dari 65% 2. Pelarut (solvent) Pelarut yang biasa digunakan dalam cat ada dua jenis, yaitu solven (solventbased) dan air (waterbased). Jenis cat solventbased perlu diperhatikan penggunaannya karena bila menguap akan memberikan efek negatif pada kesehatan terutama bila terhirup sampai paru-paru manusia.
6 32 Berdasarkan fungsinya solven dibagi menjadi tiga, yaitu: a. True solvent, berfungsi sebagai pelarut b. Diluen solvent, berfungsi sebatas mengencerkan c. Latent solvent, berfungsi sebagai pelarut dan pengencer 3. Aditif Aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan dalam jumlah kecil atau sedikit tetapi dapat memberikan nilai tambah terhadap cat. Jenis aditif berdasarkan fungsinya antara lain : a. Anti Skinning Agent (ASA), untuk mencegah permukaan atas cat kontak dengan udara, sehingga tidak terbentuk lapisan permukaan tipis pada cat (skinning). b. Settling agent, berfungsi untuk mencegah cat mengendap. c. Matting agent, berfungsi agar cat tidak mengkilap d. Flow agent, berfungsi untuk memudahkan saat cat diaplikasikan 4. Pigmen dan filler Pigmen (zat warna) digunakan untuk memberi warna pada cat. Pigmen terdiri atas dua macam yaitu pigmen organik dan pigmen anorganik. Unsur unsur utama penyusun pigmen organik yaitu atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Pigmen anorganik mengandung atom logam dan umumnya terbentuk di alam. Pigmen yang terbentuk di alam warnanya cenderung pucat tetapi lebih tahan atau kuat (chemical resistance biges). Sedangkan, pigmen organik dibagi menjadi dua, yaitu: a. Dye stuff umumnya berwarna cerah dan transparant, namun mudah rusak bila terkena sinar matahari.
7 33 b. True pigment kurang cerah tetapi bersifat menutup lapisan substrat. 4.5 Jenis Cat Kayu Produk utama PT Propan Raya ICC adalah cat kayu. Berikut adalah beberapa contoh produk cat kayu yang diproduksi oleh PT Propan Raya ICC diantaranya: 1. Cat Nitrocellulose (NC) Cat ini dibuat berdasarkan reaksi : Resin alkyd + NC cat NC (1K) 1K berarti 1 komponen yang artinya adalah cat ini tidak membutuhkan bahan tambahan untuk proses pengeringan. Cat NC akan kering apabila dibiarkan di udara terbuka. 2. Cat Melamine (ML) Cat ini dibuat berdasarkan reaksi antara Resin Alkyd ditambah dengan Amino, kemudian ditambahkan dengan asam atau dipanaskan (stoving) akan menghasilkan cat melamine (2K). Pada pembuatannya cat ini memerlukan asam sebagai bahan tambahan agar reaksi dapat berjalan. Cat 2K berarti 2 komponen yang maksudnya memerlukan bahan atau proses tambahan untuk pengeringan. Cat melamine dapat kering bila ditambahkan asam (hardener) atau dengan proses pemanasan (stoving) pada suhu lebih dari 120 C. contoh asam yang dapat digunakan adalah asam klorida (HCl). 3. Cat Polyurethane (PU) Cat ini dibuat dengan reaksi : Resin polyalkohol + Polyisosionat - H2 Cat PU (2k)
8 34 Cat PU juga termasuk golongan cat 2 komponen. Cat ini juga memerlukan asam (hardener) untuk proses pengeringannya. Pada saat pembuatan cat ini, tidak boleh mengandung uap air. Oleh karena itu, pada saat pembuatan dialirkan gas N 2 di atas tangki. Gas N 2 dipilih karena gas ini bersifat inert (sulit bereaksi). Cat polyurethane merupakan cat yang paling tahan terhadap sifat kimia lingkungan sekitar. 4.6 Pengujian Kualitas Produk Produk cat yang telah jadi tentunya mempunyai standar kualitas produk yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dilakukan pengujian kualitas produk. Adapun item pengujian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Viscositas (kekentalan) Viscositas adalah tingkat kekentalan suatu cairan. Jenis sampel Newtonian dapat diukur menggunakan alat din cup atau zhan cup. Sedangkan jenis sampel atau cairan non-newtonian dapat diukur menggunakan alat Brookfield, stromer krebs dan ICI viscometer. Gambar 4.1 DIN Vicosity Cup
9 35 Gambar 4.2 Brookfield Viscometer 2. Specific gravity (berat jenis) Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (specific gravity) adalah piknometer atau density cup. Piknometer digunakan untuk mengukur berat jenis thinner dan solvent, sedangkan density cup digunakan untuk mengukur larutan yang lebih kental seperti cat. Gambar 4.3 Density cup
10 36 3. Fineness (kehalusan) Pengujian tingkat kehalusan partikel suatu cat biasanya menggunakan alat grindometer. Skala pembacaan alat ini bermacammacam, mulai dari 0-50 µm, µm, dan 0-25 µm. Gambar 4.4 Grindometer 4. Gloss (Tingkat kilap) Alat yang digunakan untuk menentukan tingkat kilap (gloss) suatu produk cat yaitu glossmeter. Glossmeter mempunyai 3 sudut pembacaan yaitu 20 0, 60 0, dan Untuk mengetahui sudut mana yang akan kita gunakan sebagai acuan adalah dengan melihat skala yang terbaca pada Jika skala yang ditunjukkan di bawah 10 GU, mengunakan Namun jika skala terbaca di atas 70 GU yang digunakan adalah 20 0.
11 37 Gambar 4.5 Glossmeter 5. Blocking test Blocking test dilakukan untuk menguji ketahanan cat terhadap suhu ekstrim dan daya tekan dengan beban tertentu. Pengujian dilakukan dengan cara mengaplikasikan cat pada sebuah substrat menggunakan aplikator frame dengan ketebalan 200 µm, kemudian diflash off 5-10 menit. Setelah itu, dimasukkan ke dalam oven pada suhu 60 C selama 90 menit. Panel kemudian langsung dimasukkan ke dalam freezer pada suhu - 20 C selama 3-5 menit. Panel lalu dibiarkan di udara terbuka selama 5-10 menit, embun yang keluar dilap menggunakan kain lap bersih. Bagian tengah panel diberi polyform dan ditumpuk antara film dengan film, kemudian ditindih dengan daya tekan 2 psi, yaitu menggunakan beban 3,5 kg selama 6 jam atau beban 5 kg selama 4 jam.
12 38 6. Hardness (kekerasan) Alat yang digunakan untuk menguji tingkat kekerasan produk cat adalah pensil hardness dan pendulum hardness. Pendulum hardness mempunyai dua jenis pendulum yaitu konig (osc) dan persoz (second). Gambar 4.6 Pendulum Hardness 7. Non Volatile (susut berat) Pengujian susut berat dilakukan untuk mengetahui kadar padatan yang terkandung dalam suatu campuran. Pengujian dilakukan dengan menuangkan cat dalam suatu wadah, kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu dan waktu tertentu. Sebelumnya cat beserta wadahnya ditimbang terlebih dahulu. Setelah itu, cat beserta wadahnya diambil dari oven kemudian ditimbang lagi untuk menentukan susut beratnya.
13 39 8. Weathering test Pengujian dilakukan untuk mensimulasikan ketahanan cat terhadap perubahan cuaca, kelembaban, sinar ultraviolet dan hujan. Yang akan memberikan gambaran ketahanan dari suatu cat sehingga dapat dilakukan perubahan pada formula sesuai dengan yang diinginkan. Alat yang digunakan Xenon test, dan UV test : a. Xenon Test Xenon test digunakan untuk simulasi ketahanan cat terhadap cuaca, dimana untuk mensimulasikan sinar matahari menggunakan lampu Xenon dan di-setting pada semua panjang gelombang matahari dari 280 Nm hingga 800 Nm. Untuk Glass filter yang digunakan menggunakan Day Light filter yaitu berfungsi untuk mensimulasikan sinar matahari pada saat siang hari. Kerusakan film cat yang terjadi biasanya pada visual degradation misalnya yellowing, tingkat gloss yang berkurang dan lain-lain.
14 40 Gambar 4.7 Q-SUN Grafik 4.1 Perbandingan panjang gelombang dan irradiance Q-SUN dengan sinar matahari
15 41 b. UV Test Sinar matahari yang paling merusak film cat adalah UV, Uv test digunakan untuk mensimulasikan ketahan cat terhadap sinar UV dari matahari. Lampu yang digunakan adalah lampu UVA 340 dimana panjang gelombang maksimal pada 340 Nm. Kerusakan film yang terjadi biasanya pada physical degradation misalkan cracking, chalking dan lain-lain. Gambar 4.8 Q-UV
16 42 Grafik 4.2 Perbandingan panjang gelombang dan irradiance sinar uv 340 dengan sinar smtahari 9. Gas Chromatography Adalah alat yang digunakan untuk megetahui kemurnian solvent atau untuk mengetahui komposisi dan konsentrasi dari sebuah thinner. Prinsip dasar pengujian alat tersebut dengan cara memasukkan sampel kedalam detector menggunakan syringe, kemudian sampel akan didorong dengan menggunakan gas pembawa masuk kedalam column. Di dalam pipa kapiler sampel akan mulai dipisahkan dibantu dengan oven yang suhunya telah diatur. Sampel yang sudah terpisah dibaca oleh detector yang akan merubahnya menjadi signal electric dan ditangkap oleh software yang
17 43 selanjutnya akan diproses menjadi data data peak yang dapat diproses perhitungan. Gambar 4.9 GC HP Agilent 6890 Gambar 4.10 Prinsip dasar alat Gas Chromatography
18 Peta Lokasi Perusahaan Gambar 4.11 Peta lokasi PT. Propan raya
19 Struktur organisasi Gambar 4.12 Struktur organisasi perusahaan 4.9 Jumlah karyawan Tabel 4.2 Jumlah karyawan No Bagian Jumlah Karyawan (Orang) Jatake Cikupa 1 Maintenance Produksi Gudang QC Utility Lab Management Color Mananagement HRD PPIC 11 15
20 Metodologi pengumpulan data Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Secara umum pengumpulan data, baik primer maupun sekunder dapat dibagi atas beberapa cara, yaitu : Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini adalah: 1. Data Primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses operasi mesin GC dan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam operasional mesin GC seperti operator GC dan maintenance. Data yang diperoleh antara lain data mengenai uraian proses produksi dan cara kerja mesin. 2. Data Sekunder merupakan data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data ini merupakan dokumentasi perusahaan, hasil penelitian yang sudah lalu dan data lainnya. 3. Data yang dikumpulkan nantinya digunakan dalam pengolahan data, data yang dikumpulkan antara lain: a. Data delay alat GC HP Agilent 6890 tahun 2014 b. Data jumlah sampel dan total cycle time tahun 2014 c. Data jumlah sampel yang reject tahun 2014
21 Pengumpulan Data Mesin GC HP Agilent 6890 PT Propan Raya ICC merupakan perusahaan yang memproduksi cat sebagai produk utama. Selain cat, PT Propan Raya ICC juga memproduksi thinner. Thinner merupakan suatu zat yang digunakan untuk melakukan pengenceran terhadap cat solvent base. Thinner terbuat dari campuran beberapa solvent. Dalam proses quality control, thinner harus diuji komposisinya apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Untuk menguji komposisi solvent yang terdapat dalam thinner maka digunakan mesin gas chromatography. Model gas chromatography yang digunakan adalah Gas Chromatography HP Agilent Model Gas Chromatography ini dikombinasikan dengan Auto injector sehingga pengujian sampel bisa disetting otomatis dengan program dan tidak perlu memasukkan sampel satu per satu. Auto injector ini mampu di-setting hingga 6 sampel secara berurutan. Pengujian GC dilakukan di Department Quality Control Bahan Baku Plant Cikupa dimana jam kerja dimulai dari 06:30 sampai 18:00 yang terdiri dari 2 shift. Data yang dikumpulkan selama Januari-Desember 2014 adalah sebagai berikut :
22 48 1. Data delay alat. Dari hasil pengamatan dan dari data monitoring alat GC HP Agilent 6890, faktor-faktor yang mempengaruhi delay pada alat tersebut adalah : a. Ganti Septum, yaitu proses penggantian sparepart pada injector yang berfungi untuk menahan tetesan sampel jika terjadi kebocoran sampel setelah diinjeksikan. Penggantian ini dilakukan secara rutin setelah 150 kali injeksi. b. Ganti Gas, yaitu proses penggantian gas baik itu gas H 2 UHP ataupun N 2 UHP pada saat habis. Penggantian dilakukan oleh maintenance. c. Gas Kosong, yaitu proses menunggu pengantian gas dimana stock gas tidak tersedia (dalam proses pembelian). d. Start up dan warming up, yaitu proses menunggu suhu mesin tercapai setelah menyalakan mesin GC dan proses pengujian standar sampel untuk mengetahui perubahan nilai retention time. Start up dan warming up dilakukan selama 60 menit per hari. e. Shutdown, yaitu proses menunggu penurunan suhu alat sehingga GC aman untuk dimatikan. Shutdown dilakukan selama 30 menit per hari.
23 49 f. Cooling down oven, yaitu proses penurunan suhu oven setelah pengujian selesai kemudian suhu akan di-setting ulang sesuai dengan program suhu untuk pengujian sampel berikutnya. Cooling down oven dilakukan selama 5 menit per sampel. g. Kerusakan mesin, merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan pada mesin GC maupun komputer yang digunakan untuk mengoperasikan mesin GC.
24 50 Tabel 4.3 Data delay GC HP Agilent 6890 Januari Desember 2014 Data delay alat (Menit) No Bulan Loading Time Ganti septum Ganti gas Gas kosong Start Up& warming UP Shutdown Cooling down Pemasangan Pipa Kerusakan Mesin 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
25 51 2. Data sampel dan total cycle time a. Jumlah sampel, adalah total sampel yang diuji menggunakan alat GC selama 1 bulan. b. Total Cycle Time, merupakan total waktu yang dibutuhkan oleh mesin GC untuk melakukan pengujian terhadap seluruh sampel uji. c. Total Cycle Time teoritis, merupakan total waktu standar yang dibutuhkan oleh mesin GC untuk melakukan pengujian terhadap seluruh sampel uji. Tabel 4.4 Data jumlah sampel, total Cycle Time dan total Cycle Time teoritis GC HP Agilent 6890 Januari Desember 2014 NO Bulan Jumlah Total Cycle time Total Cycle time Sampel (Menit) teoritis (menit) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
26 52 3. Data jumlah sampel reject a. Jumlah sampel reject, yaitu jumlah sampel yang hasil pengujiannya tidak sesuai spesifikasi dikarenakan alat GC memberikan hasil error. Table 4.5 Data Jumlah sampel uji yang reject GC HP Agilent 6890 Januari - Desember 2014 No Bulan Jumlah Sampel uji Reject 1 Januari 10 2 Februari 7 3 Maret 11 4 April 7 5 Mei 16 6 Juni 5 7 Juli 9 8 Agustus 8 9 September 9 10 Oktober November Desember Perhitungan OEE Dari data yang telah dikumpulkan tersebut maka selanjutnya akan diolah untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjaadi. Adapun tahaptahap pengolahan data dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
27 53 1. Availability Ratio Availability ratio merupakan perbandingan antara waktu operasi mesin dengan waktu yang tersedia (jam kerja). Dengan demikian formula yang digunakan untuk mengukur availability ratio adalah: Availability = Operation Time Loading Time x 100% = Loading Time Down Time Loading Time x 100% Perhitungan availability ratio bulan Januari 2014 adalah sebagai berikut : Availability = Loading Time Down Time Loading Time x 100% = x 100% = x 100% = 79,83% Setelah dilakukan perhitungan dengan cara yang sama maka nilai availability ratio bulan Januari 2014-Desember 2014 disajikan dalam tabel 4.6.
28 54 Tabel 4.6 Nilai Availability Ratio GC HP Agilent 6890 Januari Desember 2014 No Bulan Loading Time (Menit) Total Down Time (Menit) Availability ratio (%) 1 Januari ,83% 2 Februari ,78% 3 Maret ,55% 4 April ,20% 5 Mei ,76% 6 Juni ,49% 7 Juli ,75% 8 Agustus ,39% 9 September ,86% 10 Oktober ,85% 11 November ,50% 12 Desember ,78% 2. Performance efficiency Performance ratio merupakan suatu ratio yang menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam melakukan pengujian sampel. Dengan demikian formula perhitungan performance efficiency adalah: Performance Efficiency = Total Cycle Time Teoritis Total Cycle Time x 100% Perhitungan performance efficiency untuk bulan Januari 2014 adalah: Performance Efficiency = x 100% = 100,00%
29 55 Setelah dilakukan perhitungan dengan cara yang sama maka nilai performance efficiency bulan Januari Desember 2014 disajikan dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Nilai Performance Efficiency Ratio GC HP Agilent 6890 Januari- Desember 2014 No Bulan Total Cycle time (Menit) Total Cycle time teoritis (Menit) Performance Efficiency Ratio (%) 1 Januari ,00% 2 Februari ,00% 3 Maret ,00% 4 April ,00% 5 Mei ,00% 6 Juni ,00% 7 Juli ,00% 8 Agustus ,00% 9 September ,00% 10 Oktober ,00% 11 November ,00% 12 Desember ,00%
30 56 3. Rate Of Quality Product Rate of quality product merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan peralatan dalam menghasilkan pengujian produk yang sesuai dengan standar. Formula yang digunakan untuk pengukuran rasio ini adalah: Rate of Quality = Sampel Amount Reject Amount x100% Sampel Amount Perhitungan Rate of Quality Product untuk bulan Januari 2014 adalah: Rate of Quality = x100% 152 = 93,42% Setelah dilakukan perhitungan dengan cara yang sama maka nilai rate of quality bulan Januari Desember 2014 disajikan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Nilai Perhitungan Rate of Quality GC HP Agilent 6890 Januari Desember 2014 NO Bulan Jumlah Jumlah Rate of Sampel Defect Quality (%) 1 Januari ,42% 2 Februari ,07% 3 Maret ,86% 4 April ,81% 5 Mei ,61% 6 Juni ,95% 7 Juli ,56% 8 Agustus ,40% 9 September ,58% 10 Oktober ,12% 11 November ,73% 12 Desember ,26%
31 57 4. Overall Equipment Effectiveness Untuk mengetahui besarnya efektivitas mesin GC HP Agilent 6890 secara keseluruhan di PT. Propan Raya, maka terlebih dahulu harus diperoleh nilai-nilai availability ratio, performance efficience dan rate of quality product. Nilai OEE dihitung dengan rumus: OEE = Availability(%)xPerformance Efficiency(%)xRate of Quality(%) Perhitungan OEE untuk bulan Januari 2014 adalah: OEE = 79,83% x 100,00% x 93,42% = 74,58% Setelah dilakukan perhitungan dengan cara yang sama, maka perhitungan overall equipment effectiveness untuk bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 disajikan dalam Tabel 4.9.
32 58 Tabel 4.9 Nilai Perhitungan OEE GC HP Agilent 6890 Januari Desember 2014 NO Bulan Availability ratio (%) Performance Efficiency Ratio (%) Rate of Quality (%) OEE 1 Januari 79,83% 100,00% 93,42% 74,58% 2 Februari 81,78% 100,00% 94,07% 76,93% 3 Maret 69,55% 100,00% 94,86% 65,98% 4 April 79,20% 100,00% 93,81% 74,29% 5 Mei 79,76% 100,00% 89,61% 71,47% 6 Juni 80,49% 100,00% 96,95% 78,04% 7 Juli 52,75% 100,00% 92,56% 48,83% 8 Agustus 81,39% 100,00% 91,40% 74,39% 9 September 47,86% 100,00% 94,58% 45,26% 10 Oktober 66,85% 100,00% 92,12% 61,59% 11 November 80,50% 100,00% 88,73% 71,43% 12 Desember 80,78% 100,00% 99,26% 80,18%
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAR MERCU BUANA JAKARTA 2015
TUGAS AKHIR ANALISA OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS) PADA MESIN GAS CHROMATOGRAPHY HP AGILENT 6890 DI PT PROPAN RAYA ICC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciCat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikanwarna pada suatu objek atau permukaan
PAINT / CAT Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah
Lebih terperinci3 SKS (2 P, 1 T) Dosen Pengampu : Tim
3 SKS (2 P, 1 T) Dosen Pengampu : Tim Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan bahan dengan tujuan untuk memperindah (decoratif), memperkuat (reinforcing), dan melindungi (protective)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya perusahaan. Semakin berkembangnya industri semakin banyak pula teknologi yang dikembangkan. Salah satu
Lebih terperinciLignalac - Polyurethane
PT PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL Lignalac - Polyurethane Daftar Isi : Oktober 2011 Volume 10 Pendahuluan 1 Cat PU (Polyurethane) 1 Pendahuluan Produk PU PT Putramataram CI 2 Kayu masih merupakan bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
5 BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Propan Raya I.C.C. adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak khusus di bidang chemical coating. Didirikan
Lebih terperinciKayu jati (JA1) dan Mahoni (MaA1) yang difinishing dengan penambahan air 10% untuk sealer dan 30% air untuk top coat.
18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kayu Jati dan Mahoni difinishing menggunakan bahan finishing pelarut air (water based lacquer) dan pelarut minyak (polyurethane). Kayu yang difinishing menggunakan bahan pelarut
Lebih terperinciPENELITIAN EFEKTIFITAS PENAMBAHAN KATALIS DIBUTYLTIN DILAURATE (DBTDL) PADA APLIKASI CAT ACRYLIC BERBASIS SOLVENT
PENELITIAN EFEKTIFITAS PENAMBAHAN KATALIS DIBUTYLTIN DILAURATE (DBTDL) PADA APLIKASI CAT ACRYLIC BERBASIS SOLVENT Oleh: Ir. Parulian Leonard Marpaung, MM Deni Martinus Abstrak Cat adalah sesuatu yang sering
Lebih terperinciTEKNIK FINISHING PERABOT DENGAN BAHAN MELAMINE
TEKNIK FINISHING PERABOT DENGAN BAHAN MELAMINE Oleh: Darmono Dosen JPTSP FT UNY Disampaikan dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Jurusan Bangunan Rayon 11 Angkatan XIV DIY dan Jawa Tengah Pada Tanggal
Lebih terperinciOXYFLOOR Epoxy Floor Coating
PT. PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL OXYFLOOR Epoxy Floor Coating AGUSTUS 2011 VOLUME 8 Pendahuluan Epoxy merupakan cat dua komponen yang terbuat dari kombinasi epoxy dan amine. Epoxy mempunyai keunggulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way
15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Pesawaran jenis Karet Remah (Crumb Rubber) dari bulan Desember
Lebih terperinciPerlindungan kayu. perabotan. Produk Wood Care Putramataram
Volume 4 April 2011 Putramataram Coating International Wood Care Perlindungan kayu Seperti telah dibahas pada buletin Volume 2 3 dimana selain berfungsi untuk keindahan, fungsi lain proses finishing kayu
Lebih terperinciMACAM MACAM EPOXY DAN POLYURETHANE BASED FLOORING SYSTEM BESERTA KINERJANYA
MACAM MACAM EPOXY DAN POLYURETHANE BASED FLOORING SYSTEM BESERTA KINERJANYA Brian Christopher Sutandyo 1, Evan Sutantu Putra 2, Sudjarwo 3, Januar 4 ABSTRAK : Cat lantai Epoxy dan Polyurethane merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 PENGUJIAN KOMPOSISI Dari pengujian dengan alat spectrometer yang telah dilakukan pada sampel uji, komposisi yang terdapat di dalam sampel uji dapat dilihat pada Lampiran 1,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. PROPAN RAYA ICC merupakan sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri
Lebih terperinciPUMA. Buletin SISTEM FINISHING TAHAPAN APLIKASI WOOD FINISHES I PRODUK. PERSIAPAN PERMUKAAN dan PEWARNAAN WOOD FINISHES PUTRAMATARAM *022011*
PUMA Buletin WOOD FINISHES I TAHAPAN APLIKASI WOOD FINISHES SISTEM FINISHING PERSIAPAN PERMUKAAN PEWARNAAN PRODUK WOOD FINISHES PUTRAMATARAM Edisi II Februari 2011 *022011* design by IT Volume 2 Page 1
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Finishing Kayu
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Finishing Kayu Kayu merupakan bahan baku yang sering digunakan dalam industri furniture dan memerlukan proses finishing dalam rangka peningkatan nilai jualnya. Setiap jenis kayu
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciWood Finishes 2. Sistem Wood Finishes. Jenis Wood Finishes
Volume 3 Mare 2011 Page 1 Wood Finishes 2 Sistem Wood Finishes Topik : Sistem Wood Finishes Jenis Wood Finishes Karakter Cat Wood Finishes Kualitas Wood Finishes Produk wood finishes Putramataram Forum
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair
III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data Manfaat Data Kesiapan Data Rincian Data Dalam Perancangan Sudah Belum Utama Penunjang Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi Pedoman Membuat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pada penelitian tugas akhir ini penulis tidak mencantumkan nama perusahaan tempat dilakukannya penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat
Lebih terperinciEpoxy Floor Coating :
PT PUTRA MATARAM COATING INTERNATONAL Epoxy Floor Coating : Aplikasi dan masalahnya Volume 2 Desember 2015 Pendahuluan Epoxy merupakan cat dua komponen yang terbuat dari kombinasi polimer epoksi sebagai
Lebih terperinciPerbandingan Stabilitas Lapisan Hidrofobik Pada Substrat Kaca Dengan Metode Sol-Gel Berbasis Water-glass dan Senyawa Alkoksida
Perbandingan Stabilitas Lapisan Hidrofobik Pada Substrat Kaca Dengan Metode Sol-Gel Berbasis Water-glass dan Senyawa Alkoksida Laboratorium Elektrokimia dan Korosi Teknik Kimia FTI-ITS 2011 Mahardika Fahrudin
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Berikut ini merupakan flowchart kerangka keseluruhan untuk melakukan penelitian. Menentukan Tema Identifikasi Masalah Menentukan latar belakang masalah
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG
BAB II LATAR BELAKANG 2.1 Industri cat di Jakarta Perkembangan industri cat di Indonesia pada umumnya dan di Jakarta pada khususnya mengalami perubahan yang cukup dinamis. Permintaan untuk produk cat dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisa Data 1. Proses Produksi Anti Nyamuk Bakar Dalam memproses anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari produk jadi yang dihasilkan,
Lebih terperinciPresentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381
TUGAS AKHIR MM091381 PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER Oleh : Diego Pramanta Harvianto 2708100020 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)
BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Availability Rate Availability Rate mencerminkan seberapa besar waktu loading time yang tersedia yang digunakan disamping yang terserap oleh down time losses. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Didirikan pada tahun 1979 dengan konsentrasi pasar di bidang finishing kayu
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Propan Raya adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak khusus di bidang chemical coating atau lebih dikenal dengan istilah CAT. Didirikan pada
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah singkat perusahaan Didirikan pada tahun 1951 yang terletak di Tanggerang, Banten. PT Gajah Tunggal Tbk. memulai usaha produksinya dengan ban sepeda. Sejak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak. operasi yang semakin produktif dan cost effective.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan dan persaingan dalam bidang teknologi informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak menutup kemungkinan jika saat ini
Lebih terperinciTINTA. 8 Mei2013 Linda Windia Sundarti
TINTA 8 Mei2013 Secara umum tinta dibagi menjadi dua macam: 1. tinta yang berbasis pelarut 2. tinta yang berbasis air Keunggulan dan Kelemahan : tinta yang berbasis air lebih tidak berbau dan tidak beracun
Lebih terperinciAnalisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia
Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia Heru Winarno 1) dan Setiyawan 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya Banten
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pembentukan Lapisan Film dengan Teknik Batik
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pembentukan Lapisan Film dengan Teknik Batik Penelitian mengenai finishing dengan menggunakan teknik batik ini menerapkan kombinasi beberapa urutan proses pengerjaan. Pada kombinasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)
Lebih terperinciTata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya sumberdaya manusia unggul yang dapat membantu terwujudnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan faktor strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional Indonesia. Peran negara dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.
Lebih terperinciMSDS (SAVETY DATA SHEET)
MSDS (SAVETY DATA SHEET) ARCA SOLVENT BASE 1. Produk dan nama perusahaan Arca Solvent Base Series Nama perusahaan: PT. RAJAWALI HIYOTO Jl. Industri II / 8 Lewigajah-Cimahi Bandung Tel : 62-22-6032344,
Lebih terperinciMinyak daun cengkih SNI
SNI 06-2387-2006 Standar Nasional Indonesia Minyak daun cengkih ICS 71.100.60 Badan Standardisasi Nasional i Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia juga telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yang digambarkan dalam diagram alir
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit Dolok Ilir PT.Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2009. Penelitian bertempat di Pusat Batik Desa Jarum Kecamatan Bayat
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar pelaksanaan penelitian lebih mudah dan sistematis, maka dibuat diagram alir penelitian serta prosedur penelitian. Dengan begitu, percobaan akan lebih terarah. 3.1. DIAGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciBayangkan kemungkinan Perlindungan Permanen dan Tanpa Erosi
Bayangkan kemungkinan Perlindungan Permanen dan Tanpa Erosi Pertama PLASTIK di dunia Lapisan Selalu Bersih Transparan 2-komponen yang cocok untuk melindungi semua permukaan umum seperti cat, beton, baja,
Lebih terperincidalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah adalah tahap dimana peneliti ingin menemukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Tahap ini merupakan penggabungan dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap
Lebih terperinciREFRIGERAN & PELUMAS. Catatan Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan
REFRIGERAN & PELUMAS Persyaratan Refrigeran Persyaratan refrigeran (zat pendingin) untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut : 1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 Tabel 3 Klasifikasi kondisi cacat permukaan berdasarkan ASTM D 1654-92 (2000) Presentase Permukaan Bercacat (%) Kelas Tidak bercacat 10 0-1 9 2-3 8 4-7 7 7-10 6 11-20 5 21-30 4 31-40 3 41-55 2 56-57
Lebih terperinciZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO
SKRIPSI TK091383 PEMBUATAN HIDROGEN DARI GLISEROL DENGAN KATALIS KARBON AKTIF DAN Ni/HZSM-5 DENGAN METODE PEMANASAN KONVENSIONAL ZAHRA NURI NADA 2310100031 YUDHO JATI PRASETYO 2310100070 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciTUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN
PERSIAPAN PERMUKAAN TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN Tujuan persiapan permukaan adalah persyaratan umum yang digunakan untuk menjelaskan semua pekerjaan yang meliputi pemulihan suatu kerusakan atau
Lebih terperinciDECORATIVE PAINT PT. MEKAR PERDANA
Technical Data Sheet DECORATIVE PAINT SKEMA FUNGSI CAT DECORATIVE NO ELBRUSPAINTS BRANDS STANDAR PENERAPAN BAHAN RESIN APLIKASI STANDARD FINISHING JENIS ROLL FUNGSI 1 Dantech Interior Vinyl Acrylic ElbrusAlkali
Lebih terperinciFAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):
FAQ Pengisi Nat (Tile Grout): Q: Apa kelebihan pengisi nat AM dengan pengisi nat semen konvensional? A: Kelebihan pengisi nat AM dibandingkan dengan pengisi nat semen konvensional adalah mengandung bahan
Lebih terperinciPELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN
PELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Oleh: Darmono, Martono, dan Sutiman Analisis Situasi Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, reka oles atau finishing
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : 33412072 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prinsip Dasar Percobaan Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan sukses, berproduksi dengan ekonomis, berproduksi dengan dapat. pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu berproduksi dengan sukses, berproduksi dengan ekonomis, berproduksi dengan dapat menyelesaikan proses produksi tepat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Prosedur Penelitian 1. Epoksidasi Minyak Jarak Pagar
METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : minyak jarak pagar, asam Akrilat (Sigma), natrium hidrogen karbonat (E.Merck), natrium sulfat anhydrous (E.Merck),
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia FMIPA ITB sejak September 2007 sampai Juni 2008. III.1 Alat dan Bahan Peralatan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan
Lebih terperinciUji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya
Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia mineral / laboratorium geoteknologi, analisis proksimat dilakukan di laboratorium instrumen Pusat Penelitian
Lebih terperinciPra Perancangan Pabrik Kimia Propylene Glycol Kapasitas ton/tahun
BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memperoleh kualitas produk yang bagus dan sesuai dengan target yang didinginkan dengan kadar kemurnian 97 % maka perancangan produk dirancang berdasarkan variabel utama
Lebih terperinciProfile PT. Bina Adidaya
Profile PT. Bina Adidaya PT. Bina Adidaya didirikan sejak Januari 1990 dan mendapat dukungan tehnik dari beberapa perusahaan besar internasional yang sudah sangat ahli dibidangnya masing-masing. Namun
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETIDAK SESUAIAN PRODUK PADA SAMPLE PRODUK CAT TEMBOK DI PT. PROPAN RAYA I.C.C. SURABAYA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETIDAK SESUAIAN PRODUK PADA SAMPLE PRODUK CAT TEMBOK DI PT. PROPAN RAYA I.C.C. SURABAYA Suhartini Teknik Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ttitin63@yahoo.com
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA
PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA 39410112 LATAR BELAKANG Peningkatan Produktivitas Overall Equipment Effectiveness
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. NON VOLATIL CONTENT Untuk analisa Non Volatil Content pada Peta Control tampak tidak stabil dan ada beberapa data pengukuran yang berada diluar batas kendali. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. thinner. Lokasi pabrik terletak di Jalan Raya Surabaya Sidoarjo KM 19, Desa Wadungasih,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Sejarah Avia Avian PT Avia Avian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan cat dan thinner. Lokasi pabrik terletak di Jalan Raya Surabaya Sidoarjo
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di
41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciPertama di Dunia!!! Perlindungan Permanen
Perlindungan Permanen Anti Korosi - Erosi Super Hidrofobik Anti Polusi Anti Rayap Perlindungan UV Anti Alga Selalu bersih Pertama di Dunia!!! Perlindungan Permanen Laporan uji tersedia Industrial brochure
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II
MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PENGERINGAN A. PENDAHULUAN Pengeringan adalah proses pengeluaran
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinci4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat
NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. Tabel 4. 1 Rata-rata cuaca bulanan Stasiun PUSLITBANG FP UNS. Suhu Udara
BAB IV HASIL DAN ANALISA Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pengujian untuk mengetahui pengaruh variasi jenis pelindung terhadap waktu cuaca pada plastik PP-karet. Pengujian yang dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Hasil yang
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN
PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi
Lebih terperinci