KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) RENCANA INDUK PENGENDALIAN PENDUDUK DI PROVINSI (3331

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) RENCANA INDUK PENGENDALIAN PENDUDUK DI PROVINSI (3331"

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) RENCANA INDUK PENGENDALIAN PENDUDUK DI PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM HASIL KEGIATAN SUB-Output Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Tercapainya Penduduk Tumbuh Seimbang : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi : Rencangan Induk Pengendalian Penduduk di Provinsi. : Jumlah Rancangan Induk Pengendalian Penduduk Di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen dan dokumen : 8 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Kedudukan Kelembagaan BKKBN;

2 b. Gambaran Umum Singkat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup pembangunan manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human resources) secara garis besar meliputi 5 (lima) aspek penting, yaitu : 1) Berkaitan dengan kuantitas penduduk, antar lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta persebaaran penduduk; 2) Berkaitan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kemiskinan: 3) Berkaitan dengan mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran pendduduk antar wilayah, baik antar pulau maupun antar perkotaan dan pedesaan: 4) Berkaitan dengan data dan informasi penduduk; 5) Berkaitan penyerasian kebijakan kependudukaan; Permasalahan kependudukan di Provinsi Maluku Utara dari tahun ke tahun semakin kompleks. Dengan demikian Pembangunan Kependudukan memerlukan penyerasian kebijakan antar lintas sektor, sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menghindari ketidakselarasan kebijakan pembangunan seperti peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan serta pengarahan mobilitas penduduk. Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangka menurunkan angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah menghasilkan Transisi Demografi. Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB) telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara signifikan. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Saat ini masalah kependudukan di Provinsi Maluku Utara memerlukan perhatian lebih. Dengan semakin banyaknya kegiatan sosialisasi, deseminasi, workshop, advokasi, bimbingan, Fasilitasi, rapat koordinasi, seminar, pertemuan/konsultasi, dan Pembinaan yang berkaitan dengan aspek-aspek kependudukan, maka diharapkan semakin meningkat pula pengetahuan, sikap dan perilaku para stakeholder, Toma, Toga, LSM/LSOM dan seluruh masyarakat dalam mendukung upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk.

3 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1. Inventarisasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tk. Kab/Kota 2. Penyusunan Profil Kependudukan 3. Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penduduk Tk. Kab/Kota 4. Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penduduk Tk. Kecamatan 5. Fasilitasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Tk. Kab/Kota 6. Inventarisasi Parameter Kependudukan Tk. Provinsi dan Kabupaten/Kota 7. Penyusunan Proyeksi Penduduk dan Parameter Kependudukan 8. Capacity Building Parameter Kependudukan & Proyeksi Kependudukan bagi Tenaga Pengelola Tk. Nasional 9. Pemantapan Program Perencanaan Pengendalian Penduduk di Kab/Kota 10. Analisis Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tk. Kab/Kota 11. Advokasi & Sosialisasi Hsl. Penyerahan Kebijakan Pembangunan Sektor dengan Pembangunan KKB 12. Fasilitas Penyerasian Kebijakan Kependudukan Ke Kab/Kota 13. Pertemuan Pengurus Koalisi Tingkat Propinsi 14. Koordinasi Dengan Stakeholder Dan Mitra Kerja Dalam Penyelerasian Kebijakan Kependudukan 15. Inventarisasi Data Analisis Dampak Kependudukan (Kuantitas, Kualitas dan Mobilitas) Tk. Provinsi 16. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Materi Analisis Dampak Kependudukan (Kuantitas, Kualitas dan Mobilitas) Tk. Kab/Kota dan Provinsi 17. Fasilitasi Analisis Dampak Kependudukan di Kab/Kota 18. Publikasi Hasil Indikator Kependudukan dlm bentuk Policy Brief di Kab/Kota 19. Koordinasi Dengan Mitra Kerja Dalam Pengintegrasian Pendidikan Kependudukan ke Dalam Kurikulum 20. Lomba Kreatifitas Penulisan Materi, Penulisan Ilmiah Materi dan Penulisan Artikel Pendidikan Kependudukan 21. Lomba Pidato Kependudukan

4 22. Batasan Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menggali, mengkaji, mengevaluasi dan mensosialiasikan kebijakan pengendalian penduduk di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop sehingga stakeholder memiliki kepedulian dan kepekaan untuk menserasikan kebijakan pengendalian penduduk dalam upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kebijakan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Maluku utara. (b) Meningkatnya pengetahuan tentang parameter kependudukan di kalangan pemangku kebijakan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan daerah. (c) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, serta komitmen lintas sektor tentang pembangunan berwawasan kependudukan. (d) Meningkatnya kepekaan stakeholder, toma, toga, LSM/LSOM dan seluruh masyarakat tentang dampak perkembangan penduduk yang tidak terkendali terhadap berbagai sektor kehidupan dan pembangunan di daerah, sehingga mendukung upaya-upaya pengendalian penduduk secara holistik. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Terlaksananya penyusunan Parameter Kependudukan di tingkat provinsi. b. Terlaksananya Parameter Kependudukan di tingkat kabupaten/kota. c. Tersedianya dokumen Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Maluku Utara.

5 d. Meningkatnya kerjasama pendidikan kependudukan. e. Tersedianya dokumen Analisis Dampak Pertumbuhan Penduduk terhadap Sektor Sosial Ekonomi di Prov. Maluku Utara. 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Fasilitasi 2) Sosialisasi 3) Deseminasi 4) Workshop 5) Advokasi 6) Bimbingan 7) Rapat Koordinasi. 8) Seminar 9) Pemantapan Teknis/Konsultasi. 10) Penyediaan Materi b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait. 2) Pelaksanaan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk. 3) Monitoring dan evaluasi melalui kegiatan radalgram, rapim, dan evaluasi Program Kependudukan dan KB 6. TEMPAT KEGIATAN a. Kegiatan penyusunan, Workshop, Rapat Koordinasi, Seminar, Analisis, dan Penyediaan Materi dilaksanakan di tingkat provinsi. b. Kegiatan Sosialisasi dan Deseminasi, Advokasi, Bimbingan dilaksanakan di 9 kabupaten/kota seluruh Propinsi Maluku Utara. c. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Kependudukan.

6 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Inventarisasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tk. Kab/Kota 2 Penyusunan Profil Kependudukan 3 Sosialisasi dan Desiminasi Tk. Kab/Kota 4 Sosialisasi dan Desiminasi Tk. Kecamatan 5 Fasilitasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Tk. Kabupaten/Kota 6 Penyusunan Parameter Kependudukan Tk. Provinsi dan Kabupaten/Kota x 7 Capacity Building Parameter Kependudukan dan Proyeksi Penduduk bagi tenaga Pengelola Tk. Nasional 8 Pemantapan Program Perencanaan Pengendalian Penduduk di Kab/Kota 9 Analisis Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tk. Kab/Kota 10 Advokasi & Sosialisasi Hsl. Penyerahan Kebijakan Pembangunan Sektor dengan Pembangunan KKB 11 Fasilitasi Penyerasian Kebijakan Kependudukan ke Kab/Kota 12 Pertemuan Pengurus Koalisi Tk. Provinsi x 13 Koordinasi Dengan Stakeholder Dan Mitra Kerja Dalam Penyelerasian Kebijakan Kependudukan 14 Inventarisasi Data Analisis Dampak Kependudukan (Kuantitas, Kualitas dan Mobilitas) Tk. Provinsi 15 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Materi Analisis Dampak Kependudukan (Kuantitas, Kualitas dan Mobilitas) Tk. Kab/Kota dan Provinsi x 16 Fasilitasi Analisis Dampak Kependudukan di Kab/Kota 17 Publikasi hasil indikator Kependudukan dalam Bentuk Policy Brief 18 Koordinasi Dengan Mitra Kerja Dalam Pengintegrasian Pendidikan Kependudukan ke Dalam Kurikulum 19 Lomba Kreatifitas Penulisan Materi, Penulisan Ilmiah Materi dan Penulisan Artikel Pendidikan Kependudukan 20 Lomba Pidato Kependudukan

7 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-kegiatan Penyerasian Pengendalian Penduduk sebesar Rp ,-, Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

8 1KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PEMBINAAN KESERTAAN BER-KB PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi : Kesertaan ber-kb. : Jumlah Pembinaan Kesertaan ber KB di Provinsi : Orang dan Peserta KB Volume : LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Strategis BKKBN tahun telah disusun dengan mengacu pada perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan anggaran terpadu (Unified Budgeting).

9 Disamping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran BKKBN telah menggunakan suatu instrumen yaitu Balanced Score Card (BSC) dan hasil restrukturisasi. Berdasarkan pedoman penyusunan restrukturisasi program dan kegiatan dari Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Departemen Keuangan tahun 2009, BKKBN yang termasuk kategori Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) hanya diperbolehkan mempunyai 1 (satu) program teknis. Sedangkan program generik berlaku sama dengan Kementrian/Lembaga lainnya. Berdasarkan ketentuan tersebut BKKBN memmpunyai 1 program teknis yaitu Program Kependududukan dan KB; dan 4 (empat) program generik yaitu: 1). Program pelatihan dan pengembangan BKKBN, 2). Program dukungan manjemen dan tugas teknis lainnya BKKBN, 3). Program sarana prasarana aparatur BKKBN, dan 4).Program Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BKKBN Masih belum sinerginya antara kebijakan kuantitas, kualitas, dan mobilitas, baik secara vertikal maupun horizontal, serta masih terdapatnya kebijakan pembangunan lainnya yang kurang mendukung kebijakan kuantitas penduduk. Hal ini berdampak pada melambatnya pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan pembangunan nasional pada beberapa tahun terakhir karena terjadi in-efisiensi dalam pembangunan. Oleh karena penanganan masalah kependudukan melibatkan banyak sektor dan pemangku kepentingan, maka para pemangku kepentingan tersebut harus dapat berbagi visi, satu tujuan, dan satu tekad, menuju pembentukan SDM berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, harus ada upaya bersama yang saling bersinergi (concerted efforts) antara semua pemangku kepentingan. Upaya tersebut seharusnya dikoordinasikan oleh sebuah lembaga yang mempunyai tugas antara lain menyerasikan kebijakan kependudukan secara konsisten dan berkesinambungan, mengingat keberhasilan kebijakan kependudukan baru terlihat hasilnya beberapa dekade mendatang, yakni adanya peningkatan kualitas SDM.

10 c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Dengan semakin banyaknya kegiatan sosialisasi, diseminasi, workshop, advokasi, bimbingan, dialog interaktif, rapat koordinasi, seminar, pertemuan/konsultasi, analisis dan pengadaan sarana KIE yang berkaitan dengan aspek-aspek kependudukan, maka semakin meningkat pula pengetahuan, sikap dan perilaku para stakeholder, Toma, Toga, LSM/LSOM dan seluruh masyarakat yang mendukung upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Sosialisasi Kebijakan, Strategi Operasional dan Materi tentang Akses & Kualitas Pembinaan Kesertaan KB Jalur Pemerintah, Galciltas, Wilayah Khusus 2) Pertemuan Pembina Tim Jaga Mutu 3) Bhaksos Tim Gerak PKK 4) Bhaksos Tim TNI Manunggal KB-Kes 5) Pelayanan TKBK tingkat Kab/Kota 6) Penggerakan dan Pelayanan MKJP 7) Pelayanan Komplikasi Berat 8) Pelayanan Ayoman Kegagalan 9) Pencabutan Implant 10) Penyediaan Side Effect 11) Penyediaan Kelengkapan Klinik 12) Penyediaan Kelengkapan Kel. KB Pria 13) Koordinasi Teknis dengan Mitra Kerja 14) Pelayanan KB Mobile di Wilayah Khusus 15) Penyusunan Peta Kerja Pelayanan KB Mobile di Wilayah Khusus 16) Peningkatan KB Perusahaan 17) Penggerakan Kesertaan ber KB Pria 18) Pembentukan Kelompok KB Pria 19) Pelayanan TKBK Tingkat Propinsi 20) Koordinasi Program KB/KR tingkat Nasional 21) Rapat Persiapan dan Evaluasi Bhaksos dengan Mitra Kerja 22) Penggerakan Mobil Unit Pelayanan (MUYAN) KB 23) Peningkatan Kompetensi Operator MUPEL 24) Pelayanan KB Mobile di Wilayah Galciltas

11 25) Dukungan Kendaraan Fungsional Pelayanan KB 26) Koordinasi Pelayanan KB Mobile di Wilayah Galciltas 27) Penyusunan Grand Design KB Galcitas Prop. Malut 28) Capacity Building Pelayanan KB Wilayah Galcitas Tk. Nasional 29) Sosialisasi KB Pria/ Vaseltomi bg Tokoh Agama & Mitra Kerja 30) Pelayanan KB Mobile di Wilayah Kepulauan 31) Pemantapan dan Pengembangan Tim JKK Tk. Kab/Kota 32) Bhaksos KB-KES Muslimat NU 33) Tim Kesatuan Gerak KB-KES IBI 34) Pencanangan Bhaksos TNI-KES TK. NASIONAL di Morotai 35) Pennyediaan Lembar Informed Concet 36) Penggerak Klinik KB Melalui Petugas Lapangan 37) Promosi Program Khiba & PMKR di Klinik Pelayanan 38) Pelayanan Pemeriksaan Pasmer di Rumah Sakit 39) Lomba Bidan Praktek Swasta, dan Klinik KB Pemerintah/Puskesmas 40) Pertemuan Teknis Medis 41) Lomba RAP 42) Workshop KKB bagi Bidan Praktek Swasta 43) Workshop KKB bagi Pengelola Klinik PKBRS 44) Lomba Kelompok KB Pria 45) Pembinaan Pasca Pelayanan KB di Kab/Kota 46) Pembinaan Petugas Klinik KB 47) Operasional & Evaluasi Pelayanan KB di Kab/Kota 48) Sosialisasi Kebijakan/Pedoman/Juklak/Kegiatan Khiba dan PMKR (Pelayanan KB Pasca Kehamilan & Keguguran Melalui Jampersal 49) Sosialisasi Pencegahan Kanker Alat Reproduksi dan Penanggulangan Invertilitas 50) Rapat Koordinasi Lintas Sektor Tentang Kesehatan Reproduksi 51) Penggandaan Formulir Laporan Jampersal b. Batasan Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menggali, mengkaji, mengevaluasi dan mensosialiasikan kebijakan pengendalian penduduk di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop

12 sehingga stakeholder memiliki kepedulian dan kepekaan untuk menserasikan kebijakan pengendalian penduduk dalam upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kebijakan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Maluku utara. (b) Meningkatnya pengetahuan parameter kependudukan di kalangan pemangku kebijakan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan sektor. (c) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, serta komitmen lintas sektor tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Pembinaan Kesertaan ber-kb di Klinik KB Pemerintah dan Swasta b. Meningkatnya operasional penggerakan kesertaan ber KB Pria c. Meningkatnya Pelayanan KB di wilayah khsusus d. Meningkatnya Pelayanan KB Mobile di wilayah Galcitas 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Sosialisasi 3) Operasional

13 4) Pelayanan 5) Pertemuan/konsultasi 6) Pengadaan barang/jasa b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait 2) Pelaksanaan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk 3) Pelayanan 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Provinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang KB 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Sosialisasi Kebijakan, Strategi Operasional x dan Materi tentang Akses & Kualitas Pembinaan Kesertaan Kb Jalur Pemerintah, Galciltas, Wilayah Khusus 2 Pertemuan Tim Jaga Mutu 3 Bhaksos Tim Kesatuan Gerak PKK x 4 Bhaksos Tim TNI Manunggal KB Kes x 5 Pelayanan TKBK Tk Kabupaten/Kota x 6 Penggerkan dan Pelayanan MKJP x 7 Pelayanan Komplikasi Berat 8 Pelayanan Ayoman Kegagalan x 9 Pencabutan Implant x x x x x 10 Penyediaan Side Effect 11 Penyediaan Kelengkapan Klinik x 12 Penyediaan Kelengkapan Kel. KB Pria 13 Koordinasi Teknis dgn Mitra Kerja x x x x 14 Pelayanan KB Mobile di Wilayah Khusus 15 Penyusunan Peta Kerja Pelayanan KB Mobile Wilayah Khusus x 16 Peningkatan KB Perusahaan 17 Pennggerakan Kesertaan Ber- KB Pria 18 Pembentukan Kelompok KB Pria 19 Pelayanan TKBK Tingkat Provinsi x x x 20 Koordinasi Program KB Tk. Nasional x

14 21 Rapat Persiapan Evaluasi Bhaksos dgn Mitra Kerja x x x 22 Penggerakan Mobile Unit Pelayanan Muyan KB 23 Peningkatan Kompetensi Operator Mupel 24 Pelayanan KB Mobile di wilayah Galcitas x 25 Dukungan Kendaraan Fungsional Pelayanan x x x x KB 26 Koordinasi Pelayanan KB di Wilayah Galcitas 27 Penyusunan Grand Design KB wilayah Galcitas Prop. Malut 28 Capacity Building Pelayanan KB Wilayah x Galcitas Tk. Nasional 29 Sosialisasi KB Pria Vasektomi bg Tokoh x x x x Agama & Mitra Kerja 30 Pelayanan KB Mobile di Wilayah Kepulauan 31 Pemantapan dan Pengembangan Tim JKK Tk. x x x x x x x x Kabupaten/Kota 32 Bhaksos KB-KES Muslimat NU x x x x x x x x x 33 Tim Kesatuan Gerak KB-KES IBI 34 Pencanangan Bhaksos TNI-KES Tk. Nasional x di Morotai 35 Penyediaan Lembar Informed Concet 36 Penngerakan Klinik KB Melalui Petugas Lapangan 37 Promosi Program Khibah & PMKR di Klinik pelayanan 38 Pelayanan Pemeriksaan Pasmer di Rumah sakit 39 Lomba Bidan Praktek Swasta & Klinik KB Pemerintah/Puskesmas 40 Pertemuan Teknis Medis x 41 Lomba RAP 42 WorkShop KKB Bagi Pengelola Klinik PKBKS 43 Workshop KKB Bidan Praktek Swasta 44 Lomba Kelompok KB Pria 45 Pembinaan Pasca Pelayanan KB di Kab/Kota 46 Pembinaan Petugas klinik KB 47 Operasional & Evaluasi Pelayanan KB di Kab/Kota 48 Sosialisasi Kebijakan/Pedoman/Juklak/Kegiatan Khibah dan PMKR (Pelayanan KB Pasca Kehamilan & Keguguran Melalui Jampersal 49 Sosialisasi Pencegahan Kanker Alat reproduksi dan Penanggulangan Invertilitas

15 50 Rapat Koordinasi Lintas Sektor Tentang Kesehatan Reproduksi 51 Penggandaan Formulir Laporan Jampersal x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan Sub Output Pembinaan Kesertaan ber KB di Provinsi sebesar Rp ,-, Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 01 November 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

16 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PEMBINAAN KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi : Pembinaan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga : Jumlah Pembinaan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Kelompok : 4 Kelompok 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/ MPN/ 06/ 2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN;

17 b. Gambaran Umum Singkat Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Strategis BKKBN tahun telah disusun dengan mengacu pada perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan anggaran terpadu (Unified Budgeting). Disamping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran BKKBN telah menggunakan suatu instrumen yaitu Balanced Score Card (BSC) dan hasil restrukturisasi. Masih belum sinerginya antara kebijakan kuantitas, kualitas, dan mobilitas, baik secara vertikal maupun horizontal, serta masih terdapatnya kebijakan pembangunan lainnya yang kurang mendukung kebijakan kuantitas penduduk. Hal ini berdampak pada melambatnya pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan pembangunan nasional pada beberapa tahun terakhir karena terjadi in-efisiensi dalam pembangunan. Oleh karena penanganan masalah kependudukan melibatkan banyak sektor dan pemangku kepentingan, maka para pemangku kepentingan tersebut harus dapat berbagi visi, satu tujuan, dan satu tekad, menuju pembentukan SDM berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, harus ada upaya bersama yang saling bersinergi (concerted efforts) antara semua pemangku kepentingan. Upaya tersebut seharusnya dikoordinasikan oleh sebuah lembaga yang mempunyai tugas antara lain menyerasikan kebijakan kependudukan secara konsisten dan berkesinambungan, mengingat keberhasilan kebijakan kependudukan baru terlihat hasilnya beberapa dekade mendatang, yakni adanya peningkatan kualitas SDM. Pentingnya pemberdayaan dalam keluarga dalam rangka menuju masyarakat yang sejahtera tidak terlepas dari penanganan masalah kependudukan itu sendiri. Bagaimana pola asuh dalam keluarga akan mempengaruhi perilaku dalam mencapai keluarga yang sejahtera.

18 c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman sikap dan perilaku keluarga tentang pentingnya pola asuh dalam keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga, dalam rangka kelestarian dan kelangsungan ber KB bagi PUS dan Peserta KB. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1. Sosialisasi Program Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tk. Provinsi 2. Rapat Koordinasi Pengembangan Kelompok Tribina dengan mitra kerja 3. Jambore PIK Mahasiswa Tk. Nasional 4. Workshop Prog. PKBR Lingkungan Pramuka 5. Sosialisasi Prog Ketahanan Keluarga & Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tk. Kab/Kota 6. Lokakarya Pusat Layanan Keluarga Sejahtera Terpadu Tk. Nasional 7. Sosialisasi Panduan Pembentukan BKB Percontohan Tk. Kab/Kota 8. Pembinaan Kelompok BKB 9. Pendampingan Kelompok BKB 10. Sosialisasi BKB Holistik Integratif 11. Pemilihan Kader BKB Tk.Propinsi dan Tk. Nasional 12. Penyediaan Materi dan Media Bagi Kelompok BKB 13. Konsultasi Pengembangan Kelompok BKB Terpadu Tk. Nasional 14. Pembentukan Kelompok BKB Paripurna 15. Hari Keluarga Tk. Kab/Kota Propinsi dan Nasional 16. Peningkatan Kompetensi Pengelola Aplikasi Data Basis Tribina Online Tk. Nasional 17. Peningkatan Kapasitas Manajemen dan Teknis Ketahanan Keluarga Tk. Nasional 18. Pelaksanaan TOT Bg Tenaga Pengelola Prog Pembinaan Ketahanan Keluarga Kab/Kota Tk. Nasional 19. Evaluasi Data Basis Bina Keluarga Balita dan Anak Tk. Nasional 20. Pengembangan Kemitraan Ketahanan Keluarga Bg Kepala UPTD Di Sulawesi Selatan 21. Pemantapan Teknis KSPK Di Kab/Kota 22. Tukar Pengalaman PIK Remaja Tk. Nasional 23. Lomba Keluarga Harmonis & Sejahtera Tk. Kab/Kota Tk. Prov dab Tk. Nasional 24. Ajang Ngumpul Kreatif Remaja Tahap Tumbuh, Tegak & Tegar Tk. Provinsi 25. Pengembangan Pelayanan Terpadu (BKB, PAUD, POSYANDU) 26. Evaluasi Pelaksanaan Program KSPK

19 27. Pengembangan Kelompok BKB Terpadu 28. TOT Bagi Pelatih dan Pengelola Prog. Ketahanan Bina Keluarga Balita dan Anak Tk. Kab/Kota 29. Pengembangan Kompetensi Program PKBR Bg Mitra Kerja Tk. Provinsi 30. Orientasi Pengembangan Kelompok BKB, BKR, BKL Tk. Kab/Kota 31. Sosialisasi Program Kesehatan Reproduksi Bagi PIK Remaja Tk. Kab/Kota 32. Inventarisasi Sasaran Tenaga Pengelola 33. TOT Bagi Tenaga Pelatih Ketahanan Keluarga Tk. Nasional 34. TOT Bagi Mitra Kerja PIK Remaja/Mahasiswa 35. Evaluasi Pelaksanaan TOT 36. Sosialisasi Panduan Pembentukan BKR Percontohan Tk. Kab/Kota 37. Pendampingan Kelompok BKR 38. Pembinaan Kelompok BKR 39. Pengembangan Kemitraan PIK bg Remaja/Mahasiswa Tk. Provinsi 40. Penyediaan Materi dan Media Bg Kelompok BKR 41. Lomba Pidato KKB Bg Remaja Genre 42. Pembentukan Kelompok BKR Paripurna 43. Wokshoop Center of Excelent (COE) Tk. Nasional 44. Pemilihan Pengelola BKR Paripurna Terbaik 45. Rakor Pengembangan PIK Remaja 46. Pembentukan dan Pengembangan PIK Remaja Mahasiswa 47. Orientasi Pendidik Sebaya 48. Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa di Kab/Kota 49. Pembinaan PIK Remaja di Kab/Kota 50. Perkemahan Bhakti Saka Kencana Tk. Propinsi & Tk. Nasional 51. Ajang Kumpul PIK Remaja/Mahasiswa 52. Ajang Kreasi Remaja (Ngerap) Tk. Provinsi dan Tk. Nasional 53. Pemilihan Duta Mahasiswa Tk. Provinsi dan Tk. Nasional 54. Pemilihan PIK Remaja Tk. Provinsi dan Tk. Nasional 55. Jambore BKR Paripurna Tk. Nasional 56. Sosialisasi Panduan Pembentukan BKL Paripurna Di Kab/ Kota 57. Pembinaan Kelompok BKL 58. Pendampingan Kelompok BKL 59. Pengembangan Materi dan Media Bg Kelompok BKL 60. Pembentukan Kelompok BKL Paripurna

20 61. Pengembangan Kelompok BKL di Kab/Kota 62. Temu Kader BKL Tk. Nasional 63. Pengembangan Model Pelayanan Terpadu 64. Gebyar Kelompok UPPKS Unggulan Tk. Nasional 65. Gelanggang Dagang & Pasar Murah 66. Pembinaan dan Pengembangan Kelompok UPPKS 67. Temu Kader UPPKS Tk. Nasional 68. Penyusunan/Updating Profil Tk. Nasional 69. Penilaian Kelompok UPPKS Tk. Propinsi 70. Pendampingan Kelompok UPPKS 71. Pengembangan Kelompok UPPKS 72. Pembinaan Kelompok UPPKS 73. Orientasi Kelompok UPPKS dgn Mitra Kerja Tk. Propinsi di Kab/Kota 74. Pembentukan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di Kab/Kota 75. Pembinaan Pelayanan Pusat Keluarga Sejahtera 76. Pengembangan P2KS Yk. Provinsi Batasan Kegiatan Kegiatan Pembinaan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membina dan memberdayakan keluarga dalam pembinaan kesertaan dan kelangsungan ber KB. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus

21 (a) Meningkatnya kualitas SDM pengelola program KS dan PK (b) Meningkatnya Perilaku sikap dan pengetahuan masyarakat umumnya dan Peserta KB khususnya tentang pentingnya KB dalam mencapai keluarga sejahtera. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga b. Meningkatnya pembentukan dan pembinaan kelompok BKR percontohan c. Meningkatnya pembentukan dan pembinaan kelompok BKL percontohan d. Meningkatnya PUS anggota kelompok UPPKS yang ber KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Sosialisasi 3) Operasional 4) Pertemuan/Konsultasi 5) Pendampingan b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan 2) Pelaksanaan Kegiatan 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Provinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang KSPK

22 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Sosialisasi Program Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tk. Provinsi 2 Sosialisasi Prog Ketahanan Keluarga & Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tk. Kab/Kota 3 Sosialisasi Panduan Pembentukan BKB Percontohan Tk. Kab/Kota 4 Pembinaan Kelompok BKB x 5 Pendampingan Kelompok BKB x 6 Sosialisasi BKB Holistik Integratif 7 Pemilihan Kader BKB Tk.Propinsi dan Tk. Nasional 8 Penyediaan Materi dan Media Bagi Kelompok BKB x 9 Pengembangan Kelompok BKB Terpadu Tk. Nasional 10 Pembentukan Kelompok BKB Paripurna 11 Hari Keluarga Tk. Kab/Kota Propinsi dan Nasional 12 Peningkatan Kompetensi Pengelola Aplikasi Data Basis Tribina Online Tk. Nasional 13 Peningkatan Kapasitas Manajemen dan Teknis Ketahanan Keluarga Tk. Nasional 14 Pelaksanaan TOT Bg Tenaga Pengelola Prog Pembinaan Ketahanan Keluarga Kab/Kota Tk. Nasional 15 Evaluasi Data Basis Bina Keluarga Balita dan Anak Tk. Nasional x 16 Peningkatan SDM bagi Pengelola PPKS x 17 Pemantapan Teknis KSPK Di Kab/Kota x 18 Tukar Pengalaman PIK Remaja Tk. Nasional 19 Lomba Keluarga Harmonis & Sejahtera Tk. Kab/Kota Tk. Prov dab Tk. Nasional 20 Ajang Ngumpul Kreatif Remaja Tahap Tumbuh, Tegak & Tegar Tk. Provinsi x 21 Pengembangan Pelayanan Terpadu (BKB, PAUD, POSYANDU) 22 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program KSPK 23 Rapat Koordinasi Pengembangan Kelompok Tribina dengan Mitra Kerja 24 TOT Bagi Pelatih dan Pengelola Prog. Ketahanan Bina Keluarga Balita dan Anak Tk. Kab/Kota x 25 Pengembangan Kompetensi Program PKBR Bg Mitra Kerja Tk. Provinsi x 26 Orientasi Pengembangan Kelompok BKB, BKR, BKL Tk. Kab/Kota x 27 Orientasi Konselor Sabaya Tk. Kab/Kota 28 Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi 29 Jambore PIK Mahasiswa Tk. Nasional 30 Lokakarya Pusat Layanan Keluarga Sejahtera

23 Terpadu Tk. Nasional 31 Workshop Prog. PKBR bagi Pramuka 32 Inventarisasi Sasaran Tenaga Pengelola 33 TOT Bagi Tenaga Pelatih Ketahanan Keluarga Tk. Nasional 34 TOT Bagi Mitra Kerja PIK Remaja/Mahasiswa 35 Evaluasi Pelaksanaan TOT 36 Sosialisasi Panduan Pembentukan BKR Percontohan Tk. Kab/Kota 37 Pendampingan Kelompok BKR 38 Pembentukan Kelompok Percontohan BKR 39 Pembinaan Kelompok BKR 40 Pengembangan Kemitraan PIK bg Remaja/Mahasiswa Tk. Provinsi 41 Penyediaan Materi dan Media Bg Kelompok BKR 42 Lomba Pidato KKB Bg Remaja Genre x 43 Pembentukan Kelompok BKR Paripurna 44 Wokshoop Center of Excelent (COE) Tk. Nasional x 45 Pemilihan Pengelola BKR Paripurna Terbaik 46 Rakor Pengembangan PIK Remaja 47 Pembentukan dan Pengembangan PIK Remaja Mahasiswa 48 Orientasi Pendidik Sebaya 49 Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa 50 Pembinaan PIK Remaja di Kab/Kota 51 Perkemahan Bhakti Saka Kencana Tk. Propinsi & Tk. Nasional 52 Ajang Kumpul PIK Remaja/Mahasiswa 53 Ajang Kreasi Remaja (Ngerap) Tk. Provinsi x dan Tk. Nasional 54 Pemilihan Duta Mahasiswa Tk. Provinsi dan Tk. Nasional x 55 Pemilihan PIK Remaja Tk. Provinsi dan Tk. Nasional 56 Jambore BKR Paripurna Tk. Nasional 57 Sosialisasi Panduan Pembentukan BKL Paripurna di Kab/Kota 57 Pembinaan Kelompok BKL 58 Pendampingan Kelompok BKL 59 Pengembangan Materi dan Media Bg Kelompok BKL 60 Pembentukan Kelompok BKL Paripurna 61 Pengembangan Kelompok BKL di Kab/Kota 62 Temu Kader BKL Tk. Nasional 63 Pengembangan Model Pelayanan Terpadu 64 Gebyar Kelompok UPPKS Unggulan Tk. x Nasional 65 Gelanggang Dagang & Pasar Murah x 66 Pembinaan dan Pengembangan Kelompok UPPKS 67 Temu Kader UPPKS Tk. Nasional

24 68 Penyusunan/Updating Profil Tk. Nasional x 69 Penilaian Kelompok UPPKS Tk. Propinsi 70 Pendampingan Kelompok UPPKS 71 Pengembangan Kelompok UPPKS di Kab/ Kota 72 Pembinaan Kelompok UPPKS 73 Orientasi Kelompok UPPKS dgn Mitra Kerja Tk. Propinsi dan Kab/Kota x 74 Pembentukan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di Kab/Kota 75 Pembinaan Pelayanan Pusat Keluarga Sejahtera x 76 Pengembangan PPKS Tk. Propinsi 9.BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,-, Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

25 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENINGKATAN PEMBINAAN ADVOKASI DAN KIE PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peningkatan Pembinaan Advokasi dan KIE Program Kependudukan dan KB Di Provinsi : Jumlah Pembinaan Advokasi dan KIE Program Kependudukan dan KB di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Media dan Media : 3 Media 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Kedudukan Kelembagaan BKKBN;

26 b. Gambaran Umum Singkat Komitmen pemerintah terhadap Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional sangat tinggi, hal ini tercermin dengan dikeluarkannnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai pengganti Undang-Undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga sejahtera. Dengan adanya UU tersebut, diharapkan persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat teratasi dan dikelola dengan lebih baik yang akan dapat membawa perubahan mendasar bagi penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan program KB nasional. Terbitnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga, yang menetapkan BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Berdasarkan Undang undang yang dikuatkan dengan Perpres tersebut diatas, sesungguhnya pembangunan di bidang kependudukan dan keluarga diarahkan untuk menjadikan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas melalui upaya pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, pengerahan mobilitas penduduk, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan perkawinan, serta kehamilan sehingga penduduk menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional. Pembangunan kependudukan dan program keluarga berencana bersifat multisektor yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, diperlukan komitmen dan sinergitas dalam pengelolaannya baik di pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota agar seluruh potensi yang ada di wilayah masing-masing dapat dioptimalkan dalam mewujudkan amanat Undangundang no.52 tahun Agar hal tersebut dapat terwujud, diperlukan dukungan penyelenggaraan advokasi dan KIE, penggerakan masyarakat, serta penyediaan data dan informasi kependudukan dan keluarga berencana yang dalam pelaksanaannya sehari-hari di bawah kendali Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin). c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

27 Untuk meningkatkan gaung KKB sehingga menggema ke seluruh pelosok nusantara, menguatnya komitmen politis dan operasional dalam pengelolaan dan pelaksanaan program KKB di lapangan, serta terlaksananya pengelolaan kinerja program KKB berbasis data dan informasi dengan pemanfaatan sistem teknologi, informasi, komunikasi yang mutakhir, maka diperlukan dukungan manajemen dalam bentuk penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten/Kota serta Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) pelaksanaan SPM. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKB Melalui Pencanangan Bhaksos KB Tk. Provinsi 2) Media Elektronik 3) Media Masa Cetak 4) Penayangan KKB Melalui Media Luar Ruang 5) Promosi Program KKB Melalui Pameran Tk. Nasional 6) Pemantapan Advokasi Kelembagaan Tk. Nasional 7) KIE KKB Melalui Seni Budaya GENRE 8) Konferensi Pers Program KKB 9) Grebek KIE KKB Pasar Tradisional (penggerakan Tk. Propinsi) 10) Sosialisasi Kebijakan & Stategi Program KKB bagi PLKB/PKB Kota Melalui Vicom LIP4 11) Penyediaan Materi KIE Program KKB 12) Sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKB Melalui Penutupan Bhaksos KB Tk. Nasional 13) Penyusunan Bahan Publikasi Lainnya 14) Capacity Building Advokasi KIE 15) KIE melalui MUPEN 16) Sosialisasi Program KKB bagi Wartawan Tk. Provinsi 17) Pemantauan Advokasi & KIE Program KKB di Kab/Kota 18) Penyediaan/Penggandaan Materi KIE Program KKB Nasional 19) Langganan Koran 20) Pencanangan Bhaksos TNI Tingkat Nasional di Morotai b. Batasan Kegiatan Kegiatan Pembinaan Advokasi dan KIE program Kependudukan dan KB adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mensosialiasikan mempromosikan serta

28 mempublikasikan program KKB di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Menghidupkan kembali gaung program KKB di lapangan. (b) Meningkatnya Advokasi kepada stakeholder tentang pentingnya revitalisasi program KKB. (c) Meningkatnya KIE Program KKB kepada masyarakat terutama PUS dan peserta KB. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Pembinaan Advokasi dan KIE b. Meningkatnya Jumlah jenis media yang melaksanakan advokasi dan KIE KKB c. Meningkatnya klinik KB yang mendapatkan materi KIE pembangunan KKB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan materi 2) Sosialisasi 3) Operasional 4) Pelayanan 5) Pertemuan/Konsultasi. 6) Advokasi 7) Penyediaan Materi

29 b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait. 2) Pelaksanaan Advokasi dan KIE. 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Adpin. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Advokasi dan KIE Pembangunan KKB Kepada SKPD Tk. Kab/Kota 2 Media Elektronik x x x x 3 Media Masa Cetak x x x 4 Penayangan KKB Melalui Media Luar Ruang x x x x x x 5 Promosi Program KKB Melalui Pameran Tk. x Nasional 6 Pemantapan Advokasi Kelembagaan Tk. Nasional 7 KIE KKB Melalui Seni Budaya GENRE Tk. Provinsi 8 Konferensi Pers Program KKB x 9 Grebek KIE KKB Pasar Tradisional (penggerakan Tk. Propinsi) 10 Sosialisasi Kebijakan & Stategi Program KKB bagi PLKB/PKB Kota Melalui Vicom LIP4 11 Penyediaan Materi KIE Program KKB 12 Penyusunan Bahan Publikasi Lainnya 13 Sosialisasi Advokasi & Program KKB Melalui Penutupan Bhaksos KB Ting. Nasional 14 Capacity Building Advokasi KIE 15 KIE melalui MUPEN x 16 Sosialisasi Program KKB bagi Wartawan Media Cetak Tk. Propinsi 17 Pemantapan Advokasi & KIE Prog. KKB di Kab/Kota 18 Penyediaan/Penggandaan materi KIE x x x x

30 Program KKB Nasional 19 Langganan Koran x x x x x x x x x x x 20 Pencanangan Bhaksoss TNI Tingkat Nasional di Morotai x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar ,-, Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

31 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENINGKATAN KERJASAMA DENGAN MITRA KERJA PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peningkatan Kerjasama Dengan Mitra Kerja Program Kependudukan dan KB Provinsi : Jumlah Mitra kerja yang aktif melakukan pendampingan Dalam Pembangunan KKB Di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Mitra Kerja Dan Mitra Kerja : 5 Mitra Kerja 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dari sisi penggerakan program terdapat dua hal yang menjadi isu sentral dalam meningkatkan pencapaian program KKB, yaitu belum menguatnya komitmen kemitraan

32 dengan stakeholder dan mitra kerja di tingkat Kabupaten/Kota dan menurunnya jumlah dan kapasitas infrastruktur petugas dan kader lini lapangan. Keberhasilan program KB selama kurun waktu lebih dari 30 tahun yang berhasil mencegah kelahiran sekitar 80 juta bayi, disebabkan oleh tingginya dukungan berbagai komponen bangsa mulai dari para politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, LSOM, TNI, Polri, Departemen/Kementerian, serta Lembaga/Badan dan swasta. Hampir tidak ada satupun komponen bangsa yang tertinggal untuk mengambil peran dalam mensukseskan Program Nasional tersebut. Program KB sebagai Program Nasional diintegrasikan dengan berbagai program di semua sektor, sehingga wajar adanya bila korelasinya cukup signifikan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. Kuatnya jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, membuahkan hasil melembaganya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera dengan slogan Cukup Dua Anak, Laki-laki dan perempuan sama saja. Dalam kurun waktu sepuluh tahun belakangan ini, norma tersebut sudah mulai pudar, jaringan kemitraan dengan berbagai pihak melemah, bahkan ada slogan baru masih adakah program KB, Program KB nyaris tak terdengar dan slogan-slogan lain yang mempertanyakan keberadaan program KB. Kondisi ini dirasakan sebagai fakta betapa menurunnya komitmen politis dan operasional sebagai akibat dari semakin melemahnya jejaring kemitraaan dengan berbagai pihak komponen bangsa termasuk swasta. Kondisi lain yang ikut memberikan andil adalah adanya perubahan lingkungan strategis yang belum dapat diatasi secara optimal dalam kurun waktu pasca otonomi daerah, dimana rentang jaringan yang semakin jauh dan panjang. Dampak dari era desentralisasi KB Nasional yang ditandai dengan bervariasinya komitmen para penentu kebijakan utamanya di tingkat kabupaten/kota menyebabkan upaya program KB Nasional yang diharapkan menjadi basis upaya berbagai bidang pembangunan nampaknya belum menjadi prioritas utama di Pemerintahan kab/kota dan lintas sector. Dan hasilnya jumlah penduduk hasil Sensus tahun 2010 melebihi jumlah proyeksi. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Keberhasilan program KKB selama ini tidak lepas dari peran serta mitra kerja BKKBN. Untuk itu perlunya strategi program untuk menghidupkan kembali komitmen politis dan jejaring dengan mitra kerja terkait.

33 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Sosialisasi Kebijakan & Strategi Program KKB bagi PLKB/PKB KAB. Melalui Vicom LIP4 2) Lomba Poster Genre Tk. Provinsi 3) Pemantapan Kelembagaan & Lini Lapangan Tk. Nasional 4) Pertemuan IpeKB & IPKB Tk.Nasional 5) Pembutan Profil Penghargaan PLKB & KB Lestari 6) Rakornis Program KKB TK. Provinsi 7) Jambore PLKB/PKB dan IMP Tk. Nasional 8) Promosi Program KKB Bhaksos Hari Keluarga TK. Provinsi 9) Pendampingan Promosi Program KKB Melalui Pameran TK. Nasional 10) Penilaian KB Lestrari TK. Nasional 11) Penilaian IMP & PLKB/PKB TK. Nasional b. Batasan Kegiatan Kegiatan Peningkatan kerjasama dengan mitra kerja KKB adalah kegiatan memperkuat jejaring dengan mitra kerja terkait melalui rapat koordinasi dan sosialisasi. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatkan komitmen politis dengan stakeholder (b) Menghidupkan kembali peran mitra kerja lintas sektor terkait dalam program KKB (c) Menghidupkan kembali peran mitra kerja di lini lapangan

34 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya jejaring kemitraan dalam pembangunan KKB di Provinsi b. Meningkatnya kualitas mekanisme operasional di lini lapangan 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Sosialisasi 3) Operasional 4) Pelayanan 5) Pertemuan/Konsultasi. 6) Pembuatan Profil b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait. 2) Pelaksanaan Kegiatan. 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Advokasi. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Sosialisasi kebijakan & strategi program KKB bagi PLKB/PKB kab. Melalui Vicom LIP4 x 2 Lomba Poster Genre Tk. Provinsi 3 Pemantapan Kelembagaan & Lini Lapangan x Tk. Nasional 4 Pertemuan IPeKB & IPKB Tk.Nasional x 5 Pembutan Profil Penghargaan PLKB & KB

35 Lestari 6 Rakornis Program KKB TK. Provinsi 7 Jambore PLKB/PKB dan IMP Tk. Nasional x 8 Promosi Program KKB Bhaksos Hari Keluarga TK. Provinsi 9 Pendampingan Promosi program KKB Melalui x Pameran Tingk. Nasional 10 Penilaian KB Lestrari TK. Nasional x 11 Penilaian IMP & PLKB/PKB TK. Nasional x 9. BIAYA Perkiraan Total Beaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

36 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB DI PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Data dan Informasi Program Kependudukan Dan KB di Provinsi : Jumlah data dan Informasi Pembangunan KKB Yang Terkini dan terpercaya berbasis IT Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 3 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN;

37 b. Gambaran Umum Singkat Keberadaan suatu sistem yang dikembangkan dalam suatu organisasi sangat terkait dengan sistem (sub sistem) lainnya. Demikian jugan halnya Sistem Informasi yang dalam Program Kependudukan dan KB disebut Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga (SIDUGA). SIDUGA akan dapat terlaksana dengan baik apabila sistem atau sub sistem yang mendukungnya berjalan secara sinergi sesuai dengan kondisi yang diharapkan dalam memberikan kontribusi pada sistem secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas ada beberapa kendala yang ditemui dalam mendukung sistem tersebut. Kendala dan hambatan yang dialami dalam pelayanan, penyajian dan dokumentasi data dan informasi antara lain kesulitan memperoleh bahan untuk penerbitan dan layanan publikasi, sosialisasi dan diseminasi sarana Website yang belum optimal, serta kemampuan dan kompetensi tenaga pengelola dan pengguna untuk secara terampil memanfaatkan layanan Website. Dalam mengatasi hal tersebut diupayakan untuk menjaring para pakar dalam memberikan bahan publikasi, mengajak daerah untuk mengembangkan standarisasi website BKKBN Provinsi, melakukan sosialisasi dan pemanfaatan Website serta melakukan pelatihan dan orientasi teknis bagi petugas pelayanan dan dokumentasi data dan informasi di tingkat Provinsi dan Kab/Kota. Kendala dan hambatan yang dialami dalam analisis dan evaluasi program antara lain masalah indikator kinerja yang bervariasi (data input, proses dan output/outcome) sehingga kurang setara untuk penilaian kinerja secara tepat; kualitas data dan informasi yang kurang lengkap dan masih dijumpai inkonsistensi data; pemanfaatan instrument sistem penilaian yang kurang optimal, serta dirasakan kurangnya kemampuan dan pengetahuan secara komprehensif para petugas analisis dan penilaian di daerah dalam melaksanakan tugasnya. Dalam mengatasi masalah tersebut mulai dikembangkan pula penggunaan program aplikasi pemantauan kinerja, pemanfaatan hasil analisis melalui pemetaan, serta sosialisasi dan diseminasi sistem penilaian kinerja ke daerah melalui orientasi para petugas pengelola analisis dan evaluasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kendala dan hambatan yang dialami dalam penyediaan infrastruktur jaringan TIK dan program aplikasi ini antara lain keterbatasan penyediaan anggaran untuk melengkapi sarana dari seluruh daerah agar mampu dan mudah mengakses teknologi informasi; keterbatasan kemampuan pengembangan aplikasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan mudah dimanfaatkan (user friendly); sosialisasi dan diseminasi sarana teknologi informasi yang

38 belum optimal; serta kemampuan dan kompetensi tenaga pengelola dan petugas teknis untuk secara terampil memanfaatkan teknologi informasi. Dalam mengatasi masalah tersebut diupayakan untuk terus memperluas penyediaan sarana jaringan teknologi informasi ke daerah; melakukan bantuan masalah teknis bagi pemanfaatan sarana (helpdesk); mengembangkan program-program aplikasi yang memudahkan pengguna; serta melakukan pelatihan dan orientasi teknis bagi petugas pengguna teknologi informasi di tingkat Provinsi dan Kab/Kota. Selain kendala tersebut diatas, hambatan yang juga ditemui dalam pengolahan data adalah belum optimalnya sosialisasi pengolahan data statistik rutin (R/R) berbasis TI, hal ini ditandai dengan masih rendahnya cakupan data yang menggunakan online sistem. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Belum optimalnya pelayanan, penyajian dan dokumentasi data informasi, belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana serta terbatasnya kemampuan tenaga pengelola, sehingga perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung peningkatan hal-hal tersebut. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Sosialisasi Kebijakan Sistem Informasi Kependudukan & Keluarga (SIDUGA) berbasis TIK 2) Pendataan Keluarga 3) Percetakan Formulir Pendataan Keluarga/Mutasi Data Keluarga 4) Percetakan Formulir Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi 5) Percetakan Formulir Laporan Gudang 6) Pengepakan/Pengiriman Formulir 7) Sarasehan Pendataan Keluarga 8) Peningkatan SDM Dalam Pemanfaatan SIDUGA Berbasis TIK 9) Pemantapan Teknis SIDUGA Berbasis TIK Di Kab/Kota 10) Penggandaan Buku Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga/MDK 11) Analisis dan evaluasi hasil pelayanan kontrasepsi (Bulanan) 12) Analisis dan evaluasi data hasil pengendalian lapangan (Bulanan) 13) Analisis dan evaluasi hasil pendataan keluarga (Tahunan) 14) Analisis dan evaluasi data sekunder (Tahunan)

39 15) Pembuatan Buku Profil KKB 16) Penyajian Data Hasil Pendataan Keluarga 17) Penyajian dan Pemutakhiran Data dan Informasi Pelkon & Dallap 18) Penyajian dan Pemutakhiran Data dan Informasi Hasil PK 19) Pengelolaan Data dan Informasi Data PKKBN 20) Updating Lay Out & Profil Website 21) Peningkatan Sarana Pengelolaan Website 22) Pengembangan Jejaring STIK 23) Updating Data Bases Klinik KB secara Online 24) Pendayagunaan STIK KB 25) Penggandaan Buku Petunjuk Teknis Pelkon dan Dallap 26) Pendataan dan Pendaftaran Klinik KB 27) Updating Data Keluarga Berbasis TIK 28) Penguatan IT Provinsi b. Batasan Kegiatan Kegiatan pengelolaan data dan informasi program kependudukan dan KB adalah rangkaian kegiatan yang mendukung meningkatnya kualitas data dan informasi yaitu berupa updating data. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kualitas ketersediaan kualitas data dan informasi (b) Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang (c) Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi pengelola data

40 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Data dan Informasi Program Kependudukan dan KB di Provinsi b. Meningkatnya Cakupan Jejaring sistem teknologi Informasi dan Komunikasi STIK di kab/kota 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Sosialisasi 3) Operasional 4) Pertemuan/Konsultasi 5) Pelatihan dan pengembangan b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait 2) Pelaksanaan kegiatan 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Adpin. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Sosialisasi Kebijakan Sistem Informasi Kependudukan & Keluarga (SIDUGA) berbasis TIK 2 Pendataan Keluarga 3 Percetakan Formulir Pendataan Keluarga/Mutasi Data Keluarga 4 Percetakan Formulir Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi 5 Percetakan Formulir Laporan Gudang 6 Pengepakan/Pengiriman Formulir 7 Sarasehan Pendataan Keluarga 8 Peningkatan SDM Dalam Pemanfaatan

41 SIDUGA Berbasis TIK 9 Pemantapan Teknis SIDUGA Berbasis TIK Di Kab/Kota 10 Penggandaan Buku Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga/MDK 11 Analisis dan evaluasi hasil pelayanan kontrasepsi (Bulanan) 12 Analisis dan evaluasi data hasil pengendalian lapangan (Bulanan) 13 Analisis dan evaluasi hasil pendataan keluarga (Tahunan) 14 Analisis dan evaluasi data sekunder (Tahunan) 15 Pembuatan Buku Profil KKB 16 Penyajian Data Hasil Pendataan Keluarga 17 Penyajian dan Pemutakhiran Data dan Informasi Pelkon 18 Penyajian dan Pemutakhiran Data dan Informasi Hasil DALAP 19 Penyajian dan Pemutakhiran Data dan Informasi Hasil PK 20 Pengelolaan Data & Informasi Data PKKBN 21 Updating Lay Out & Profil Website 22 Peningkatan Sarana Pengelolaan Website 23 Pengembangan Jejaring STIK 24 Penggandaan buku petunjuk Teknis Pelkon dan dallap 25 Pendayagunaan STIK KKB 26 Pendataan dan Pendaftaran Klinik KB 27 Updating Data Bases Klinik KB Secara Online 28 Penguatan IT Provinsi 9. BIAYA Perkiraan Total Beaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-kegiatan tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 November 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

42

43 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SDM PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-Output Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan SDM Provinsi : Jumlah SDM yang terdidik dan terlatih di Propinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Orang : 254 Orang 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Strategis BKKBN tahun telah disusun dengan

44 mengacu pada perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan anggaran terpadu (Unified Budgeting). Disamping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran BKKBN telah menggunakan suatu instrumen yaitu Balanced Scorecard (BSC) dan hasil restrukturisasi. Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan adalah salah satu program generik dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini merupakan program yang menjadi tanggung jawab dari Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN. Sesuai dengan Perpres No. 62 tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluaga Berencana Nasional (BKKBN), pada pasal 28 ayat 1 : Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BKKBN di bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BKKBN. Dengan memperhatikan lingkungan strategis saat ini, bahwa untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi dibutuhkan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi tinggi, kebutuhan tenaga program khususnya dokter dan bidan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang belum terpenuhi, serta adanya tuntutan penyediaan data dan informasi yang berkualitas, cepat dan akurat untuk masukan dalam pengambilan kebijakan. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi maka dibutuhkan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi yang tinggi, kebutuhan tenaga program yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan

45 1. Dukungan Kediklatan 2. Pelatihan Program KKN Bagi Kades, Lurah dan Camat 3. Pelatihan Monivator Swasta dan LSM 4. Pelatihan LDU PKB/PLKB 5. Pelatihan refresing PKB/PLKB 6. Pelatihan R/R berbasis IT Bagi Pengolah Data & Informasi di Kab/Kota 7. Praktek Lapangan Pasca Pelatihan LDU Bagi PLKB 8. Diklat Pim IV 9. Pelatihan KIP/K bagi PKB/PLKB 10. Praktek Lapangan Pasca Pelatihan KIP/K dengan APBK 11. Praktek Lapangan Pasca Pelatihan IUD dan Implant 12. Pelatihan IUD dan Implant di Kab/Kota 13. Pelatihan KIP/K dengan ABPK bagi Bidan 14. Pelatihan IUD dan Implant bagi Dokter 15. Pelatihan MOP bagi Dokter 16. Pelatihan MOW bagi Dokter b. Batasan Kegiatan Kegiatan Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan SDM Provinsi adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan tenaga pengelola program dalam bentuk pelatihan dan pengembangan. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola program Provinsi

46 (b) Meningkatnya kompetensi tenaga program bidan dan dokter dalam melakukan pelayanan KB yang berkualitas. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Kompetensi dan Kapasitas SDM Pengelola Program KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Pertemuan/Konsultasi 3) Pelatihan. 4) Monitoring dan Evaluasi b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan. 2) Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan. 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Latbang. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Dukungan Kediklatan x 2 Pelatihan Program KKN Bagi Kades, Lurah dan Camat 3 Pelatihan motivator swasta, adat dan LSM tentang Program KB 4 Pelatihan LDU PKB/PLKB 5 Pelatihan refresing PKB/PLKB 6 Pelatihan R/R berbasis IT Bagi Pengolah Data & Informasi di Kab/Kota

47 7 Praktek Lapangan Pasca Pelatihan LDU Bagi PLKB 8 Diklat Pim IV 9 Pelatihan KIP/K Bagi PLKB/PKB 10 Praktek Lapangan Pasca Pelatihan KIP/K dengan APBK 11 Praktek Lapangan Pasca Pelatihan IUD dan Implant 12 Pelatihan IUD dan Implant bagi Bidan 13 Pelatihan KIP/K dengan ABPK bagi Bidan 14 Pelatihan IUD dan Implant bagi Dokter 15 Pelatihan MOP bagi Dokter 16 Pelatihan MOW bagi Dokter x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-kegiatan tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

48 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENELITIAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Penelitian Kependudukan dan KB Provinsi : Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan Program Kependudukan dan KB di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 4 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN;

49 b. Gambaran Umum Singkat Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Strategis BKKBN tahun telah disusun dengan mengacu pada perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan anggaran terpadu (Unified Budgeting). Disamping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran BKKBN telah menggunakan suatu instrumen yaitu Balanced Scorecard (BSC) dan hasil restrukturisasi. Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan adalah salah satu program generik dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini merupakan program yang menjadi tanggung jawab dari Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN. Sesuai dengan Perpres No. 62 tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluaga Berencana Nasional (BKKBN), pada pasal 28 ayat 1 : Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BKKBN di bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BKKBN. Dengan memperhatikan lingkungan strategis saat ini, bahwa untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi dibutuhkan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi tinggi, kebutuhan tenaga program khususnya dokter dan bidan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang belum terpenuhi, serta adanya tuntutan penyediaan data dan informasi yang berkualitas, cepat dan akurat untuk masukan dalam pengambilan kebijakan. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Dengan semakin berkualitasnya penelitian dan pengembangan program kependudukan dan KB, maka akan semakin meningkat pula kualitas data dan informasi dalam rangka mengembangkan program KKB ke depan.

50 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Pelatihan Mini Survey dan Survey RPJMN 2) Mini Survey dan Survey RPJMN 3) Analisis Lanjut SDKI ) Pengukuran Indikator Pembangunan Berwawasan Kependudukan ( Pengumpulan Data Dari seluruh Kab/Kota) 5) Capacity Building bidang pelatihan & Pengembangan Tk. Nasional 6) Pelatihan Konselor Sebaya Tk Provinsi 7) Pelatihan Pendidik Sebaya Tk. Provinsi 8) Pelatihan Bagi Kader/IMP 9) Pelatihan PIK Remaja/Mahasiswa 10) Pelatihan Dasar- Dasar Demografi 11) Pelatihan Spektrum bagi Tenaga Struktural Tk. Provinsi 12) Evaluasi Bidang Latbang Bagi Seksi Tk. Nasional 13) Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah di LIPI 14) Konsultasi analisis kebutuhan Diklat b. Batasan Kegiatan Kegiatan Penelitian Kependudukan dan KB Provinsi adalah kegiatan meningkatkan kualitas penelitian sehingga menghasilkan data berkualitas sebagai acuan pelaksanaan program KKB. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan

51 pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya Kualitas penelitian dan pengembangan program KKB (b) Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian dalam bidang KKB (c) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan SDM Peneliti 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Pemanfaatan hasil-hasil penelitian b. Meningkatnya Pengembangan Program Kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Pertemuan/Konsultasi. 3) Pelaksanaan Penelitian b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan. 2) Pelaksanaan. 3) Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Balai Pelatihan dan Penelitian. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Pelatihan Mini Survey dan Survey RPJMN 2 Mini Survey dan Survey RPJMN 3 Analisis Lanjut SDKI 2012 x 4 Pengukuran Indikator Pembangunan Berwawasan Kependudukan (Pengumpulan Data Dari Seluruh Kab/Kota) x

52 5 Capacity Building bidang pelatihan & x Pengembangan Tk. Nasional 6 Pelatihan Konselor Sebaya Tk Provinsi x 7 Pelatihan Pendidik Sebaya Tk. Provinsi x 8 Pelatihan Bagi Kader/IMP x 9 Pelatihan PIK Remaja/Mahasiswa 10 Pelatihan Dasar- Dasar Demografi 11 Pelatihan Spektrum bagi Tenaga Struktural Tk. Provinsi 12 Evaluasi Bidang Latbang bagi seksi Tk.Nasional 13 Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah di LIPI x 14 Konsultasi analisis kebutuhan Diklat 9. BIAYA Perkiraan Total Beaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-kegiatan tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopermber 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

53 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) BIDANG DUKUNGAN MANAJEMEN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Bidang Dukungan Manajemen : Jumlah Dukungan Manajemen Program Kependudukan Dan KB di Provinsi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 5 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur

54 organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

55 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk meningkatkan dukungan manajemen perencanaan program anggaran serta tercapainya reformasi birokrasi. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Penggandaan cukilan dipa,juknis,ajk RKAKL, TOR DAN RAB 2) Penyusunan Data Basis Perencanaan Program 3) Sosialisasi Kebijakan & Strategi Sistem Perencanaan Prog & Anggaran TK. Provinsi 4) Rapat Pengendalian Program dan anggaran 5) Penelahaan dan pengesahan DIPA 6) Pemantapan teknis perencanaan program dan anggaran 7) Sosialisasi Perencanaan program dan anggaran di Kab/Kota 8) Orientasi Perencanaan Program dan Anggaran

56 9) Fasilitasi Pelaksanaan Penyusunan Rencana Program dan Anggaran 10) Penyusunan Program dan Anggaran 11) Perencanaan kebutuhan kepegawaian 12) Pengelolaan ketatalaksanaan kepegawaian 13) Assesment pegawai 14) Sosialisasi Sistem Manajemen Kinerja 15) Penyusunan KPI individu 16) Pelantikan dan Sumpah Jabatan 17) Penyusunan laporan keuangan 18) Rekonsiliasi Data BMN dan SAK 19) Rekonsiliasi Data BMN dan SAK Tk Nasional 20) Koordinasi dengan Mitra kerja pengelolaan keuangan TK Nasional 21) Orientasi keuangan dan Pengelola Alokon 22) Pemantapan JKK 23) Pendistribusian Alat/Obat Kontrasepsi 24) Stock Opname 25) Pemeliharaan Alokon 26) Operasional Penggandaan Barang dan Jasa 27) Fasilitasi Pelaksanaan NSPK di Kab/Kota 28) Pemantauan dan Evaluasi NSPK 29) Pelaksanaan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur 30) Fasilitasi Pemeriksaan Khusus/Uji Petik 31) Post Audit 32) Evaluasi Hasil Pengawasan Intern 33) Koordinasi dgn Mitra Kerja Pengawasan 34) Workshop Auditor 35) Evaluasi Pengawasan Tk. Nasional b. Batasan Kegiatan Kegiatan Dukungan Manajemen adalah kegiatan yang menunjang berjalannya roda organisasi serta mendukung pelaksanaan operasional program di lapangan.

57 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya Service Level Agreement. (b) Meningkatnya pelayanan publik. (c) Meningkatnya dukungan bagi bidang mission center 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas dukungan manajemen program kependudukan dan KB Provinsi 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Penyusunan 2) Sosialisasi 3) Operasional 4) Pertemuan/Konsultasi b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan. 2) Pelaksanaan. 3) Monitoring dan evaluasi. 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara.

58 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Sekretaris. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Penggandaan cukilan dipa,juknis,ajk RKAKL, TOR DAN RAB x 2 Penyusunan Data Basis Perencanaan Program 3 Sosialisasi Kebijakan & Strategi Sistem x Perencanaan Prog & Anggaran TK. Provinsi 4 Rapat Pengendalian Program dan anggaran x x x x x x x x x x 5 Penelahaan dan pengesahan DIPA 6 Pemantapan teknis perencanaan program x dan anggaran 7 Sosialisasi Perencanaan program dan x x anggaran di Kab/Kota 8 Orientasi Perencanaan Program dan x Anggaran 9 Fasilitasi Pelaksanaan Penyusunan Rencana x Program dan Anggaran 10 Penyusunan Program dan Anggaran x 11 Perencanaan kebutuhan kepegawaian 12 Pengelolaan ketatalaksanaan kepegawaian 13 Assesment pegawai 14 Sosialisasi Sistem Manajemen Kinerja 15 Penyusunan KPI individu x 16 Penyusunan laporan keuangan x x x x x x x x x x 17 Pelantikan dan Sumpah Jabatan x x x x x x x x x x 18 Rekonsiliasi Data BMN dan SAK 19 Rekonsiliasi Data BMN dan SAK Tk Nasional x 20 Koordinasi dengan Mitra kerja pengelolaan x keuangan TK Nasional 21 Orientasi keuangan dan Pengelola Alokon 22 Pemantapan JKK x x x 23 Pendistribusian Alat/Obat Kontrasepsi 24 Stock Opname x x x x x x x x x x 25 Pemeliharaan Alokon x x 26 Operasional Pengadaan Barang dan Jasa x 27 Fasilitasi Pelaksanaan NSPK di Kab/Kota x 28 Pemantauan dan Evaluasi NSPK x 29 Pelaksanaan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur 30 Fasilitasi Pemeriksaan Khusus/Uji Petik 31 Post Audit x x x x 32 Evaluasi Hasil Pengawasan Intern 33 Koordinasi dgn Mitra Kerja Pengawasan 34 Workshop Auditor 35 Evaluasi Pengawasan Tk. Nasional x

59 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

60 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) MONITORING EVALUASI DAN PEMBINAAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN KB DI PROVINSI ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Monitoring Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB di Provinsi : Jumlah Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 7 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN;

61 b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB.

62 Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk meningkatkan dukungan manajemen perencanaan program anggaran serta tercapainya reformasi birokrasi. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Bimbingan Teknis KKB di Kab/kota 2) Temu Kerja Petugas Pengolah Data Pegawai 3) Kobid di Sumatera Barat

63 4) Monitoring Pelaksanaan Program DAK 5) Monitoring Alokong Di Kab/Kota 6) Rakernas dan Reviewnas Tk. Nasional 7) Konsultasi Es II Tk. Nasional 8) Konsolidasi Perencanaan Prog & Anggaran Tk. Nasional 9) Monitoring Pendataan Keluarga 10) Pembinaan Monitoring & Pemantauan di Wilayah Binaan 11) Monitoring Kehumasan di Kab/Kota 12) Sosialisasi DAK Tk. Regional 13) Konsultasi kepegawian Tk Nasional 14) Konsultasi kepegawaian di Sulut 15) Capacity Building Bagi Pengelola Alokon Tk. Nasional 16) Konsultasi Widyaiswara 17) KonsultasiPerencanaan Program dan Anggaran Tk. Nasional 18) Konsultasi Sekretaris TK. Nasional 19) Peningkatan Kompetensi Bagi Pranata Humas dan Arsiparis Tk. Nasional 20) Rakerda Tk. Provinsi 21) Review Tk. Provinsi 22) Penyusunan Evaluasi Lakip 23) Monitoring dan Pembinaan Keuangan di Kab/Kota 24) Konsultasi Bidang Sekretariatan Tk. Nasional 25) Monitoring & Pembinaan PPKS di Kab/Kota 26) Monitoring & Evaluasi Pasca Pelayanan KB di Klinik KB 27) Monitoring & Evaluasi Peran IMP 28) Pemutakhiran Pasca Pelaksanaan Pelatihan dan Penelitian 29) Monitoring Peran Pemerintah Daerah dalam Program Kepengendalian Penduduk 30) Workshop standar Operasional Pelayanan (SOP) Tk. Nasional 31) Sail Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) b. Batasan Kegiatan Kegiatan Pembinaan Monitoring dan Evaluasi Program adalah kegiatan yang dilakukan untuk membina dan mengevaluasi sejauh mana program di lapangan. 3. MAKSUD DAN TUJUAN

64 a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya Pembinaan dan monitoring terhadap program KKB di lapangan. (b) Meningkatnya Koordinasi dalam pelaksanaan program KB. (c) Meningkatnya evaluasi dalam rangka perbaikan program ke depan. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya Monitoring Evaluasi dan Pembinaan pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Monitoring 2) pembinaan 3) Evaluasi 4) Pertemuan/Konsultasi. b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan. 2) Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara.

65 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Sekretaris. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Bimbingan Teknis KKB di Kab/kota x 2 Temu Kerja Petugas Pengolah Data Pegawai x x 3 Kobid di Sumatera Barat x 4 Monitoring Pelaksanaan Program DAK x x x x 5 Monitoring Alokong Di Kab/Kota x x x x 6 Rakernas dan Reviewnas Tk. Nasional x 7 Konsultasi Es II Tk. Nasional x x x 8 Konsolidasi Perencanaan Prog & Anggaran Tk. Nasional x 9 Monitoring Pendataan Keluarga 10 Pembinaan Monitoring & Pemantauan di Lini Lapangan x x x 11 Monitoring Kehumasan di Kab/Kota x 12 Sosialisasi DAK Tk. Regional 13 Konsultasi kepegawian Tk Nasional x 14 Konsultasi kepegawaian di Sulut x 15 Capacity Building Bagi Pengelola x 16 Konsultasi Widyaiswara 17 KonsultasiPerencanaan Program dan x Anggaran Tk. Nasional 18 Konsultasi Sekretaris TK. Nasional x x x x 19 Peningkatan Kompetensi Protokoler Tk. Nasional 20 Rakerda Tk. Provinsi 21 Review Tk. Provinsi 22 Penyusunan Evaluasi Lakip 23 Monitoring dan Pembinaan Keuangan di Kab/Kota x 24 Konsultasi Bidang Sekretariatan Tk. Nasional x x x x x 25 Monitoring & Pembinaan PPKS Kabupaten/Kota 26 Monitoring & Evaluasi Pasca Pelayanan KB diklinik KB 27 Monitoring Evaluasi Pasca Pelayanan KB di Klinik KB

66 28 Pemutakhiran Pasca Pelaksanaan Pelatihan dan Penelitian 29 Monitoring Peran Pemerintah daerah dalam program Kependudukan Penduduk 30 Workshop standar operasional pelayanan (SOP) Tk. Nasional 31 Sail komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

67 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) DUKUNGAN OPERASIONAL PPLKB,PLKB/PKB DAN IMP ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Dukungan Operasional PPLKB/PLKB/PKB dan IMP Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah PPLKB,PLKB/PKB dan IMP yang Mendapatkan Dukungan Operasional Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 87 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Komitmen pemerintah terhadap Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional sangat tinggi, hal ini tercermin dengan dikeluarkannnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai pengganti

68 Undang-Undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga sejahtera. Dengan adanya UU tersebut, diharapkan persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat teratasi dan dikelola dengan lebih baik yang akan dapat membawa perubahan mendasar bagi penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan program KB nasional. Terbitnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga, yang menetapkan BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Dampak dari desentralisasi KB Nasional adalah semakin berkurangnya jumlah PLKB. Selain juga karena masa kerja yang telah usai maka banyak PLKB yang alih peran dalam jabatan struktural karena adanya pengembangan daerah yang memerlukan pejabat yang berkualitas dan PLKB/PKB dipandang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan alih peran dan berakhirnya masa kerja, maka jumlah petugas lapangan menjadi berkurang. Apabila semula pada tahun 2009 ada sekitar dan saat ini terdapat sekitar petugas lapangan sementara jumlah desa/kelurahan sudah mencapai hampir Hal ini berarti bahwa setiap PLKB akan membina 3-4 desa/kelurahan, bahkan terdapat kabupaten/kota yang tidak mempunyai PLKB/PKB sama sekali. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi operasional KB di lini lapangan apalagi apabila petugas lapangan tersebut akan membawakan program pembangunan lain di desa maka beban kerja para petugas lapangan tersebut akan semakin berat. Selain itu pembekalan terhadap petugas lini lapangan dan kader semakin berkurang. Dalam melaksanakan perannya di lini lapangan, para petugas dan kader membutuhkan sarana lunak khususnya yang menyangkut substansi program sebagai bahan mereka dalam melakukan pembinaan terhadap keluarga. Beberapa tahun yang lalu minimal setiap desa dilengkapi dengan bahan penyuluhan yang lengkap namun pada akhir-akhir ini bahan tersebut tidak sampai pada petugas yang ada di desa sementara program berkembang dengan cepat. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Semakin berkurangnya PLKB sangat jelas mempengaruhi operasional program KB di lini lapangan. Selain itu juga pembekalan pengetahuan bagi PLKB dan kader semakin berkurang.

69 Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghidupkan kembali semangat kerja PLKB, untuk kemajuan program di lapangan. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Peningkatan Operasional Lapangan Kabupaten ke Kecamatan 2) Peningkatan Operasional Lapangan Kecamatan ke Desa b. Batasan Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menggali, mengkaji, mengevaluasi dan mensosialiasikan kebijakan pengendalian penduduk di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop sehingga stakeholder memiliki kepedulian dan kepekaan untuk menserasikan kebijakan pengendalian penduduk dalam upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Menghidupkan kembali operasional PLKB sebagai petugas di lini lapangan (b) Meningkatkan pengetahuan PLKB tentang perubahan paradigma program KB. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya jejaring kemitraan dalam pembangunan KKB di Provinsi b. Meningkatnya kualitas mekanisme operasional di lini lapangan

70 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Dukungan Operasional 2) Orientasi 3) Sosialisasi 4) Pertemuan/Konsultasi. b. Tahapan Kegiatan 1) Rapat persiapan dengan pihak-pihak terkait. 2) Pelaksanaan Kegiatan. 3) Monitoring dan Evaluasi. 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Advokasi. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Peningkatan Operasional Lapangan Kabupaten ke Kecamatan x x x x x 2 Peningkatan Operasional Lapangan Kecamatan ke Desa x x x x x

71 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

72 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENINGKATAN JEJARING MEKANISME OPERASIONAL PROGRAM KKB DILINI LAPANGAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Penguatan Jejaring Mekanisme Operasional Program KKB Di LINI Lapangan : Jumlah Mitra kerja yang berperan serta dalam Pemberdayaan Lini Lapangan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 9 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Komitmen pemerintah terhadap Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional sangat tinggi, hal ini tercermin dengan dikeluarkannnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009

73 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai pengganti Undang-Undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga sejahtera. Dengan adanya UU tersebut, diharapkan persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat teratasi dan dikelola dengan lebih baik yang akan dapat membawa perubahan mendasar bagi penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan program KB nasional. Terbitnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga, yang menetapkan BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Dampak dari desentralisasi KB Nasional adalah semakin berkurangnya jumlah PLKB. Selain juga karena masa kerja yang telah usai maka banyak PLKB yang alih peran dalam jabatan struktural karena adanya pengembangan daerah yang memerlukan pejabat yang berkualitas dan PLKB/PKB dipandang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan alih peran dan berakhirnya masa kerja, maka jumlah petugas lapangan menjadi berkurang. Apabila semula pada tahun 2009 ada sekitar dan saat ini terdapat sekitar petugas lapangan sementara jumlah desa/kelurahan sudah mencapai hampir Hal ini berarti bahwa setiap PLKB akan membina 3-4 desa/kelurahan, bahkan terdapat kabupaten/kota yang tidak mempunyai PLKB/PKB sama sekali. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi operasional KB di lini lapangan apalagi apabila petugas lapangan tersebut akan membawakan program pembangunan lain di desa maka beban kerja para petugas lapangan tersebut akan semakin berat. Selain itu pembekalan terhadap petugas lini lapangan dan kader semakin berkurang. Dalam melaksanakan perannya di lini lapangan, para petugas dan kader membutuhkan sarana lunak khususnya yang menyangkut substansi program sebagai bahan mereka dalam melakukan pembinaan terhadap keluarga. Beberapa tahun yang lalu minimal setiap desa dilengkapi dengan bahan penyuluhan yang lengkap namun pada akhir-akhir ini bahan tersebut tidak sampai pada petugas yang ada di desa sementara program berkembang dengan cepat. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Semakin berkurangnya PLKB sangat jelas mempengaruhi operasional program KB di lini lapangan. Selain itu juga pembekalan pengetahuan bagi PLKB dan kader semakin berkurang.

74 Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghidupkan kembali semangat kerja PLKB, untuk kemajuan program di lapangan. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Rakor KB tingkat Desa 2) Rakor KB tk. Kecamatan 3) Pergerakan Tk. Desa 4) Pergerakan Tk. RW/Dusun 5) Pembinaan PLKB Ke Kader b. Batasan Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menggali, mengkaji, mengevaluasi dan mensosialiasikan kebijakan pengendalian penduduk di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop sehingga stakeholder memiliki kepedulian dan kepekaan untuk menserasikan kebijakan pengendalian penduduk dalam upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kebijakan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Maluku utara. (b) Meningkatnya pengetahuan parameter kependudukan di kalangan pemangku kebijakan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan sektor.

75 (c) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, serta komitmen lintas sektor tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya jejaring kemitraan dalam pembangunan KKB di Provinsi b. Meningkatnya kualitas mekanisme operasional di lini lapangan 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Sosialisasi 2) Pertemuan/Konsultasi. b. Tahapan Kegiatan 1) Rakor KB Tk. Desa 2) Rakor KB Tk. Kecamatan 3) Penggerakan Tk. Desa 4) Penggerakan Tk. RW/Dusun 5) Pembinaan PLKB Ke Kader 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Advokasi. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Rakor KB Tk. Desa 2 Rakor KB Tk. Kecamatan 3 Penggerakan Tk. Desa 4 Penggerakan Tk. RW/Dusun 5 Pembinaan PLKB Ke Kader

76 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 01 November 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

77 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENINGKATAN JEJARING MEKANISME OPERASIONAL PROGRAM KKB DILINI LAPANGAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-OUTPUT Indikator Kinerja Kegiatan : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Penguatan Jejaring Mekanisme Operasional Program KKB Di LINI Lapangan : Jumlah Mitra kerja yang berperan serta dalam Pemberdayaan Lini Lapangan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Dokumen : 9 Dokumen 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Komitmen pemerintah terhadap Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional sangat tinggi, hal ini tercermin dengan dikeluarkannnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009

78 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai pengganti Undang-Undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga sejahtera. Dengan adanya UU tersebut, diharapkan persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat teratasi dan dikelola dengan lebih baik yang akan dapat membawa perubahan mendasar bagi penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan program KB nasional. Terbitnya Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga, yang menetapkan BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Dampak dari desentralisasi KB Nasional adalah semakin berkurangnya jumlah PLKB. Selain juga karena masa kerja yang telah usai maka banyak PLKB yang alih peran dalam jabatan struktural karena adanya pengembangan daerah yang memerlukan pejabat yang berkualitas dan PLKB/PKB dipandang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan alih peran dan berakhirnya masa kerja, maka jumlah petugas lapangan menjadi berkurang. Apabila semula pada tahun 2009 ada sekitar dan saat ini terdapat sekitar petugas lapangan sementara jumlah desa/kelurahan sudah mencapai hampir Hal ini berarti bahwa setiap PLKB akan membina 3-4 desa/kelurahan, bahkan terdapat kabupaten/kota yang tidak mempunyai PLKB/PKB sama sekali. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi operasional KB di lini lapangan apalagi apabila petugas lapangan tersebut akan membawakan program pembangunan lain di desa maka beban kerja para petugas lapangan tersebut akan semakin berat. Selain itu pembekalan terhadap petugas lini lapangan dan kader semakin berkurang. Dalam melaksanakan perannya di lini lapangan, para petugas dan kader membutuhkan sarana lunak khususnya yang menyangkut substansi program sebagai bahan mereka dalam melakukan pembinaan terhadap keluarga. Beberapa tahun yang lalu minimal setiap desa dilengkapi dengan bahan penyuluhan yang lengkap namun pada akhir-akhir ini bahan tersebut tidak sampai pada petugas yang ada di desa sementara program berkembang dengan cepat. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Semakin berkurangnya PLKB sangat jelas mempengaruhi operasional program KB di lini lapangan. Selain itu juga pembekalan pengetahuan bagi PLKB dan kader semakin berkurang.

79 Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghidupkan kembali semangat kerja PLKB, untuk kemajuan program di lapangan. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Rakor KB tingkat Desa 2) Rakor KB tk. Kecamatan 3) Pergerakan Tk. Desa 4) Pergerakan Tk. RW/Dusun 5) Pembinaan PLKB Ke Kader b. Batasan Kegiatan Penyerasian Kebijakan Pengendalian Penduduk adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menggali, mengkaji, mengevaluasi dan mensosialiasikan kebijakan pengendalian penduduk di daerah melalui kegiatan advokasi/kie, seminar dan workshop sehingga stakeholder memiliki kepedulian dan kepekaan untuk menserasikan kebijakan pengendalian penduduk dalam upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kebijakan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Maluku utara. (b) Meningkatnya pengetahuan parameter kependudukan di kalangan pemangku kebijakan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan sektor.

80 (c) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, serta komitmen lintas sektor tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya jejaring kemitraan dalam pembangunan KKB di Provinsi b. Meningkatnya kualitas mekanisme operasional di lini lapangan 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Sosialisasi 2) Pertemuan/Konsultasi. b. Tahapan Kegiatan 1) Rakor KB Tk. Desa 2) Rakor KB Tk. Kecamatan 3) Penggerakan Tk. Desa 4) Penggerakan Tk. RW/Dusun 5) Pembinaan PLKB Ke Kader 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara b. Kegiatan Pertemuan/Konsultasi di laksanakan di luar Provinsi Maluku Utara. 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Kepala Bidang Advokasi. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Rakor KB Tk. Desa 2 Rakor KB Tk. Kecamatan 3 Penggerakan Tk. Desa 4 Penggerakan Tk. RW/Dusun 5 Pembinaan PLKB Ke Kader

81 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp , Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 01 November 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

82 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN PERKANTORAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Layanan Perkantoran : Jumlah Layanan Perkantoran : 12 Bulan : 12 Bulan 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/ MPN/ 06/ 2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

83 Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

84 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk meningkatkan pelayanan prima bagi konsumen, baik internal maupun eksternal yaitu pelaksana dan pengelola program KB di lapangan. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2. Pengelolaan Kerumahtanggaan dan Protokoler Perkantoran 3. Langanan Daya dan Jasa 4. Perawatan dan Pemeliharaan Gedung, Bangunan, dan Gudang 5. Pemeliharaan Peralatan Kantor Lainnya 6. Perawatan dan penyimpanan Alkon 7. Pemeliharaan Komputer & Notebook

85 8. Pemeliharaan kendaraan bermotor 9. Pelayanan Administrasi kerumahtanggan dan Prasarana Perkantoran 10. Sewa Rumah kepala 11. Operasional Perkantoran 12. Batasan Kegiatan Kegiatan layanan perkantoran adalah kegiatan meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam organisasi sehingga dapat mendukung terlaksananya operasional mission center. 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya pelayanan operasional perkantoran. (b) Meningkatnya dukungan bagi mission center. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas layanan perkantoran dalam mendukung program kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran b. Tahapan Kegiatan

86 1) Pembayaran Gaji 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Pembayaran Gaji dan Tunjangan x x x x x x x x x 2 Pengelolaan Kerumahtanggaan dan x x x x x x x x x Protokoler Perkantoran 3 Langanan Daya dan Jasa x x x x x x x x x 4 Perawatan dan Pemeliharaan Gedung, x x x x x x x x x x Bangunan, dan Gudang 5 Pemeliharaan Peralatan Kantor Lainnya x x x x x x x x x x 6 Pemeliharaan Komputer & Notebook x x x x x x x x x x 7 Pemeliharaan kendaraan bermotor x x x x x x x x x x x 8 Pelayanan Administrasi kerumahtanggan dan x x x x x x x x x x Prasarana Perkantoran 9 Sewa Rumah Kepala 10 Penambah Stamina Tubuh Pegawai x x x x x x x x x x x 11 Operasional Perkantoran x x x x x x x x x x x x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

87 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) GEDUNG DAN BANGUNAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Kendaraan Bermotor : Jumlah Kendaraan Berrmotor : unit : 2 Unit 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

88 Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

89 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk mendukung terlaksananya operasional program di lapangan 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Pengadaan Mobil Dinas dan Mobil Operasional b. Batasan Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan pengadaan mobil untuk operasional dan mobil operasional gudang 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam

90 penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya sarana dan prasarana dalam mendukung terlaksananya operasional kegiatan di lapangan. (b) Meningkatnya pelayanan di bidang perkantoran. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualita ketersediaan kendaraan bermotor 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pengadaan Mobil Dinas dan Mobil Fungsional b. Tahapan Kegiatan 1) Persiapan Pengadaan 2) Pelaksanaan 3) Evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris. 8. JADWAL KEGIATAN

91 No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Penngadaan Mobil Dinas dan Mobil Fungsional 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

92 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : UNIT : 6 Unit 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

93 Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

94 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk mendukung terlaksananya pelayanan yang berkualitas, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran b. Batasan Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional program.

95 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya program. (b) Meningkatnya kualitas program baik program penunjang maupun operasional. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana program kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Latbang b. Tahapan Kegiatan 1) Persiapan pengadaan 2) Pelaksanaan pengadaan 3) Monitoring dan Evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris.

96 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Latbang x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

97 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : UNIT : 6 Unit 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

98 Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

99 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk mendukung terlaksananya pelayanan yang berkualitas, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran b. Batasan Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional program.

100 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya program. (b) Meningkatnya kualitas program baik program penunjang maupun operasional. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana program kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Latbang b. Tahapan Kegiatan 1) Persiapan pengadaan 2) Pelaksanaan pengadaan 3) Monitoring dan Evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris.

101 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Latbang x 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

102 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN ( ) SATKER PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2013 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : UNIT : 5 Unit 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang KedudukanKelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 yang diikuti dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72 tahun 2011 maka tugas dan fungsi BKKBN ke depan akan semakin berat. Perubahan struktur organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

103 Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai konsekuensi pada tanggung jawab yang lebih besar dalam mewujudkan keserasian pembangunan yang berorientasi pada kependudukan baik menyangkut kuantitas penduduk, kualitas penduduk maupun mobilitas penduduk sebagai matra kependudukan. Penataan organisasi dan tata laksana harus segera dilaksanakan baik pada tingkat pusat maupun provinsi yang pada gilirannya sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 organisasi yang menangani Kependudukan dan KB pada tingkat Kabupaten dan Kota harus pula dilakukan perubahan. Untuk mengubah Organisasi pada tingkat Kabupaten dan Kota menjadi Badan Kependudukan dan KB Daerah Kabupaten dan Kota terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian Peraturan Pemerintah nomor 38 dan 41 tahun 2007 yang tentu akan memakan waktu cukup lama, sementara pelaksanaan program KB harus lebih digalakkan lagi mengingat hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yang tidak cukup menggembirakan. Di samping itu perubahan nomenklatur akan menuntut pula perubahan-perubahan dalam pengelolaan pegawai dan pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi aset BKKBN termasuk perubahan dokumen anggaran. Di pihak lain reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah harus segera pula dilaksanakan di lingkungan BKKBN untuk mendukung percepatan revitalisasi program KB. Sesuai dengan petunjuk teknis reformasi birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara maka Reformasi yang akan dilaksanakan menyangkut berbagai aspek manajerial dan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat akan KB. Untuk menjamin terwujudnya good governance dan clean govermence maka pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern harus pula mulai dilaksanakan diseluruh jajaran BKKBN baik pusat maupun provinsi, yang dimulai dengan disiplin waktu disiplin perencanaan dan disiplin pelaksanaan anggaran dan program sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

104 agar pelaksanaan program KKB dapat efektif dan efisien serta akuntabilitasnya dapat terjaga dengan baik. Pembiayaan program KB secara bertahap telah mengalami peningkatan, pada tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk BKKBN telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2010 dukungan anggaran BKKBN hanya sekitar 1,2 milyar telah meningkat menjadi 2,4 milyar rupiah pada tahun Untuk itu dalam pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan harus pula mendukung tercapainya out put dan indikator yang telah ditetapkan pada saat perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa Penganggaran berbasis kinerja yang lebih berorientasi pada hasil daripada proses sehingga pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan Administrasi Perkantoran, sehubungan dengan reformasi birokrasi maka salah satu yang akan menjadi bagian dari reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang handal dalam bidang pelayanan administrasi perkantoran, baik dalam bidang persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan serta keprotokolan. Hal tersebut menuntut adanya SDM yang handal dan profesional. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Untuk mendukung terlaksananya pelayanan yang berkualitas, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran b. Batasan Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional program.

105 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya program. (b) Meningkatnya kualitas program baik program penunjang maupun operasional. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana program kependudukan dan KB 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Sekertariat b. Tahapan Kegiatan 1) Persiapan pengadaan 2) Pelaksanaan pengadaan 3) Monitoring dan Evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris.

106 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran bidang Sekertariat 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Beaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

107 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) GEDUNG DAN BANGUNAN ( ) SATKER BKKBN PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI SATKER PROGRAM KEGIATAN SUB-KEGIATAN Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Ukur dan Jenis Keluaran Volume : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Perwakilan BKKBN Provinsi MALUKU UTARA : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana : Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana : Gedung dan Bangunan : Jumlah Gedung Dan Bangunan yang direhab : M2 : 1,000 M2 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Penetapan Dokumen RPJMN ) Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 4) SEB antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dengan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE- 1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. 5) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Kedudukan Kelembagaan BKKBN; b. Gambaran Umum Singkat Dalam rangka mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Strategis BKKBN tahun telah disusun dengan mengacu pada perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan anggaran terpadu (Unified Budgeting).

108 Disamping itu penyusunan perencanaan program dan anggaran BKKBN telah menggunakan suatu instrumen yaitu Balanced Scorecard (BSC) dan hasil restrukturisasi. Berdasarkan pedoman penyusunan restrukturisasi program dan kegiatan dari Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Departemen Keuangan tahun 2009, BKKBN yang termasuk kategori Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) hanya diperbolehkan mempunyai 1 (satu) program teknis. Sedangkan program generik berlaku sama dengan Kementrian/Lembaga lainnya. Berdasarkan ketentuan tersebut BKKBN memmpunyai 1 program teknis yaitu Program Kependududukan dan KB; dan 4 (empat) program generik yaitu: 1). Program pelatihan dan pengembangan BKKBN,2). Program dukungan manjemen dan tugas teknis lainnya BKKBN, 3).Program sarana prasarana aparatur BKKBN, dan 4).Program Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BKKBN Masih belum sinerginya antara kebijakan kuantitas, kualitas, dan mobilitas, baik secara vertikal maupun horizontal, serta masih terdapatnya kebijakan pembangunan lainnya yang kurang mendukung kebijakan kuantitas penduduk. Hal ini berdampak pada melambatnya pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan pembangunan nasional pada beberapa tahun terakhir karena terjadi in-efisiensi dalam pembangunan. Oleh karena penanganan masalah kependudukan melibatkan banyak sektor dan pemangku kepentingan, maka para pemangku kepentingan tersebut harus dapat berbagi visi, satu tujuan, dan satu tekad, menuju pembentukan SDM berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, harus ada upaya bersama yang saling bersinergi (concerted efforts) antara semua pemangku kepentingan. Upaya tersebut seharusnya dikoordinasikan oleh sebuah lembaga yang mempunyai tugas antara lain menyerasikan kebijakan kependudukan secara konsisten dan berkesinambungan, mengingat keberhasilan kebijakan kependudukan baru terlihat hasilnya beberapa dekade mendatang, yakni adanya peningkatan kualitas SDM.

109 c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam mendukung terlaksananya program kependudukan dan KB. Salah satu di antaranya Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi. Kelayakan gudang dapat mempengaruhi kualitas alat dan obat kontrasepsi yang disimpan di dalamnya. Karena Gudang Alokon pada Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara dianggap belum memenuhi SOP maka diperlukan perbaikan atau rehabilitasi gedung bangunan, sehingga dapat memenuhi standar prosedur yang berlaku. 2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan 1) Rehabilitasi Gudang 2) Rehabilitasi pagar Lanjutan b. Batasan Kegiatan Pemenuhan standart gudang sesuai dengan SOP 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Mewujudkan komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk untuk tercapainya penduduk tumbuh seimbang (PTS) di Provinsi Maluku Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. b. Tujuan Kegiatan 1) Tujuan Umum Meningkatnya komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan upaya-upaya penyerasian pengendalian penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. 2) Tujuan Khusus (a) Meningkatnya kebijakan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Maluku utara. (b) Meningkatnya pengetahuan parameter kependudukan di kalangan pemangku kebijakan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan sektor. (c) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, serta komitmen lintas

110 sektor tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN a. Meningkatnya kualitas Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi 5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan: 1) Pembangunan rehab gedung kantor b. Tahapan Kegiatan 1) Persiapan Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Pengawasan 4) Evaluasi 6. TEMPAT KEGIATAN a. Di wilayah Propinsi Maluku Utara 7. PENANGGUNGJAWAB DA NPELAKSANA KEGIATAN a. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara b. Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris. 8. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun Rehabilitasi gudang x 2 Rehabilitasi Pagar Lanjutan

111 9. BIAYA Perkiraan Total Biaya untuk melaksanakan kegiatan/sub-output tersebut sebesar Rp ,- Rincian lebih lanjut atas beaya tersebut seperti terlampir pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batam, 1 Nopember 2012 Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara Drs. TAMRIN M. NUR NIP

RENCANA PENGADAAN KONSUMSI TAHUN 2012 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI D. I. YOGYAKARTA

RENCANA PENGADAAN KONSUMSI TAHUN 2012 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI D. I. YOGYAKARTA 1 BIDANG PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN 3331.001 RANCANGAN INDUK PENGENDALIAN PENDUDUK PROVINSI 111 Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan F Rapat Koordinasi Koalisi Kependudukan Konsumsi ( 1 Prov X 50 org X

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Kasih dan Penyertaannya, sehingga Rencana Kerja ( RENJA ) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

MATRIK RENSTRA

MATRIK RENSTRA MATRIK RENSTRA 2015-2019 : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan VISI : Terwujudnya Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan / Anak dan Keluarga Berencana, Penguatan Lembaga Kemasyarakatan

Lebih terperinci

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016 MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA A. LATAR BELAKANG Jakarta, 5 September 2016 Penduduk merupakan asset terpenting suatu bangsa, pentingnya penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2011. Sekretaris Utama, DR. Sudibyo Alimoeso, MA i

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2011. Sekretaris Utama, DR. Sudibyo Alimoeso, MA i KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana tahun 2010-2014 perubahan telah selesai disusun tepat waktu. Perubahan Rencana

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun Target Capaian Kinerja Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama SKPD : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013 KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN 2013 NOMOR PROGRAM / KEGIATAN VOLUME 1.12.01 Penerapan prinsip kaidah good governance dalam penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Yang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu,

Yang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu, SAMBUTAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013. Yang kami hormati:

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan an :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Organisasi

Lebih terperinci

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi

Lebih terperinci

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor,44,,000.00 79,58,000.00 Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 44,650,000.00 Program pemeliharaan

Lebih terperinci

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nama SKPD : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan No Program

Lebih terperinci

dalam Pulap:

dalam Pulap: dalam PERAN LATBANG DALAM MENCAPAI SASARAN GRAND STRATEGI PERUBAHAN LINGSTRA MISI VISI GRAND STRATEGI MISSION CENTER INISIATIF STRATEGI BIDANG KB/KR DAN KS/PK PROGRAM DAN KEGIATAN PENCAPAIAN SASARAN SERVICE

Lebih terperinci

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Fasilitasi Integrasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. 2. Pengembangan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi - 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) 2. Nama Unit Organisasi : Badan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA

Lebih terperinci

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :..0. -BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 1

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2012

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) 2. Nama Unit Organisasi : Badan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari

Lebih terperinci

KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang

KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL 2009 Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan

Lebih terperinci

NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT

NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT No Kategori Sifat Kategori Bidang 1 Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan 2 Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan 3 Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA - 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK & KELUARGA BE PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Oleh: Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN Kunjungan Kerja Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGERAKAN LINII LAPANGAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELURAGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2014 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA i NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA LAKIP 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

29,0 (SUSENAS 2012)

29,0 (SUSENAS 2012) NO. TUJUAN BKKBN INDIKATOR TUJUAN 1 Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) TFR 2,1 - NRR=1 2 Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,49 (2000-2010) 1,38 (2010-2015) 1,27 1,25

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER 1 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA BIDANG KS-PK, ADVOKASI DAN PENGGERAKAN PROV.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA BIDANG KS-PK, ADVOKASI DAN PENGGERAKAN PROV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA BIDANG KS-PK, ADVOKASI DAN PENGGERAKAN PROV. SULTRA TAHUN 2011 LANDSAN YURIDIS UU. No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.12 - KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Lebih terperinci

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA - 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan

Lebih terperinci

NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT

NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT NAMA KEGIATAN PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN ORIENTASI BERDASARKAN KATEGORI SIFAT No 1 2 3 4 Kategori Sifat Pendidikan dan Pelatihan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. Tugas Pembantuan Yang Diterima 1. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) a. Dasar Hukum : Alokasi Kegiatan dan Anggaran Kabupaten Purbalingga, Program Kependudukan

Lebih terperinci

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN IV.1. Tujuan 1. Menguatkan akses pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang merata dan berkualitas 2. Peningkatan pembinaan peserta KB

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.02.2.02.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan dan Pelindungan Anak 1.02.02.2.02.1.01 Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PENYULUH KKBPK TAHUN D r s. S u k a r y o Te g u h S a n t o s o, M. P d

SERTIFIKASI PENYULUH KKBPK TAHUN D r s. S u k a r y o Te g u h S a n t o s o, M. P d SERTIFIKASI PENYULUH KKBPK TAHUN 2017 D r s. S u k a r y o Te g u h S a n t o s o, M. P d Sosialisasi Penyelenggaraan Sertifikasi Penyuluh KKBPK Melalui VICON, 29 Mei 2017 UU No. 23 tahun 2014 Tentang

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia. BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA

Lebih terperinci

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB?

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Artikel Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB? Mardiya Ada hal penting yang disampaikan Kepala BKKBN Pusat Dr. Sugiri Syarief, MPA pada saat memberi sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BADAN KELUARGA BERENCANA, KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN. Halaman 73

BADAN KELUARGA BERENCANA, KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN. Halaman 73 BADAN KELUARGA BERENCANA, KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Kode 00 NON URUSAN 3.45.98.000 8.909.773.700 00 00 00 00 0 PROGRAM SETIAP SKPD PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 3.45.98.000.369.789.000

Lebih terperinci

9. SKPD : BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

9. SKPD : BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 9. SKPD : BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN No A 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG a Bantuan Stimulan KUBE Perempuan Meningkatnya pendapatan ekonomi Perempuan Kab. Meningkatnya pendapatan ekonomi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-68.1-/217 DS94-862-99-2864 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013 Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh Selamat Pagi salam sejahtera

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Badan Keluarga Daerah NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR TARGET CAPAIAN KINERJA 1 2

Lebih terperinci

Oleh: (Tentativ) BKKBN. Disampaikan pada Kegiatan Review/ Telaah Program KKBPK Tahun 2016

Oleh: (Tentativ) BKKBN. Disampaikan pada Kegiatan Review/ Telaah Program KKBPK Tahun 2016 Oleh: (Tentativ) BKKBN Disampaikan pada Kegiatan Review/ Telaah Program KKBPK Tahun 2016 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jakarta, 5-6 September 2016 BKKBN MENDUKUNG AGENDA PRIORITAS

Lebih terperinci

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN SISTEMATIKA 1 2 PREVIEW KKP SD. DES 2015 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK CAKUPAN LAPORAN 3 4 REALISASI ANGGARAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK SEMESTER II TAHUN 2016

AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK SEMESTER II TAHUN 2016 AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK SEMESTER II TAHUN 2016 oleh: DR. Wendy Hartanto, MA (Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN) Disampaikan pada Kegiatan Review/Telaah

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013

PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013 PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013 URUSAN PEMERINTAHAN (PP 38/2007) URUSAN BPPM BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS DASAR HUKUM DASAR HUKUM 1. UU R.I. No. 10 tahun 1992 ttg. Perkembangan Kependudukan dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM

Lebih terperinci

Rencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN

Rencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN Rencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JUNI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Plt Kepala, Dr. Sudibyo Alimoeso, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Plt Kepala, Dr. Sudibyo Alimoeso, MA KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 BKKBN dapat diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PROVINSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : WAHYU

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua. SAMBUTAN ASISTEN BIDANG KESRA SETDA PROVINSI JAWA TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN RAPAT KERJA DAERAH PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 5 MEI 2015 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421. PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk

Lebih terperinci