SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013

Transkripsi

1 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013 Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh Selamat Pagi salam sejahtera bagi kita sekalian Yang kami hormati : KETUA PW MUSLIMAT NU ( Dr. Hj. Siti Maryam Machasin, Mag) BESERTA JAJARANNYA KETUA CABANG MUSLIMAT NU KAB/KOTA KETUA ANAK CABANG DAN ANAK CABANG MUSLIMAT NU KECAMATAN PENANGGUNGJAWAB KLINIK KB DILINGKUNGAN MUSLIMAT NU Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Tuhan Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayahnya sehingga pada pagi hari ini kita dapat mengikuti pertemuan Rakor Teknis Kemitraan Pembangunan KKB bagi Muslimat NU DIY, Kab/Kota, Cabang dan Anaka Cabang Muslimat NU dalam keadaan sehat walafiat Kami sangat berterima kasih atas kehadirannya pada kesempatan ini dan menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mendukung keberhasilan pembangunan kependudukan dan KB yang menjadi salah satu urusan wajib pemerintah daerah yang harus kita sukseskan bersama BKKBN dan Muslimat NU mempunyai misi yang sama yaitu mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera yang mampu melaksanakan 8 fungsi keluarga yaitu Agama, Pendidikan dan sosialisasi, Ekonomi, Reproduksi, Sosbud, Cinta Kasih, perlindungan dan Pelestarian Lingkungan. Sehingga sangatlah tepat kalau BKKBN melaksanakan kemitraan dengan Muslimat NU

2 dalam mewujudkan Pembangunan Kependudukan dan KB dalam mempercepat tercapainya MDGs pada th 2015 hadirin yang berbahagia Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat strategis dilaksanakan dalam rangka memantapkan, dan mensinergykan pengelolaan operasional pembangunan K-KB dengan program2 yang ada dilingkungan Muslimat NU, karena di era otonomi daerah ini keberhasilan pelaksanaan pembangunan Kependudukan-KB sangat tergantung pada perhatian dan peran aktif stakeholder dan mitrakerja serta LSM/LSOM baik di tingkat Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan Desa. Permasalahan dan tantangan yang berkaitan dengan kependudukan dan KB saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dari data yang ada menunjukkan bahwa : - Kondisi LPP selama 3 dasawarsa mengalami stagnan - Meningkatnya TFR selama 3 periode SDKI - Meningkatnya CPR yang belum signifikan - Meningkatnya Unmet Need Sehingga Goals Pembangunan KKB yang tertuang dalam RPJMN th yaitu tercapainya PTS (Penduduk Tumbuh Seimbang) yang ditandai dengan TFR 2,1 dan NRR = 1, kemungkinan tidak akan tercapai, untuk itu diperlukan beberapa kegiatan percepatan untuk mengejar ketertinggalan dengan melakukan berbagai kegiatan al : 2

3 - Penguatan Kemitraan, untuk mendekatkan pesan langsung kepada sasaran keluarga (Pusmupar, Pustuparti, Pusgakin) dengan promosi dan sosialisasi 2 anak cukup dan 4 Terlalu - Pendekatan kepada Generasi Muda agar melaksanakan Penundaan Usia Perkawinan dengan merencanakan masa depan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi Generasi berencana (GENRE), generasi muda yang dapat - menunda usia pernikahan, berperilaku sehat terhindar dari risiko seksualitas, HIV/ADIS dan Napza dengan sasaran SLTP, SLTA, PT dan PONPES - Pembinaan kepada Akseptor aktif agar tidak mudah drop out, sehingga perlu diarahkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang mempunyai waktu yang panjang (MKJP), serta pelayanan KB pasca salin - Pendekatan sasaran wilayah khusus ( misalnya DAS)/daerah Aliran Sungai, Perbatasan Wilayah, daerah Miskin) - Merubah strategi advokasi dan KIE dari above the line menjadi below the line ( media tradisional, mupen KB, poster di klinik KB, radio komunitas) Tantangan lainnya akibat era desentralisasi yaitu menurunnya pola hubungan pusat dan daerah, menurunnya jumlah tenaga lapangan, pola kelembagaan KB di Kab/Kota, pola ini menyebabkan akses pelayanan KB menjadi rendah terutama bagi masyarakat miskin (ada kecenderungan masyarakat miskin mempunyai banyak anak) 3

4 Berdasarkan informasi data pengkajian Dampak Kependudukan bahwa tingkat Perceraian, dan perkawinan dini di DIY cukup tinggi, untuk itu pendidikan kependudukan harus sudah ditanamkan sejak dibangku sekolah, dan KIE KB digalakkan lagi sampai menyentuh masyarakat, Pembangunan Kependudukan dan KB sangat diperlukan untuk menekan angka kematian ibu yang masih tinggi (poin 5 b MDGs) yang disebabkan oleh 4 T (Terlalu Muda melahirkan, Terlalu Tua Melahirkan, Terlalu banyak melahirkan dan Terlau dekat jarak anak yang dilahirkan) dengan memberikan akses dan kualitas pelayanan KB, dan mengurangi tingkat kemiskinan keluarga (poin 1 MDGs) melalui pemberdayaan ekonomi keluarga Pra S dan KS I untuk menjadi anggota kelompok UPPKS(Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Serta meningkatkan ketahanan keluarga dengan memberikan akses pelayanan informasi bagi keluarga yang mempunyai Balita dengan BKB, Remaja dengan BKR dan Lansia dengan BKL agar menjadi SDM yang berkualitas dan bermanfaat. Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Revitalisasi Pembangunan KKB mutlak dilakukan dengan melibatkan para stakeholder dan mitra kerja. Muslimat NU sebagai organisasi keagamaan yang memiliki usaha/kegiatan diantaranya pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat dan memiliki basis yang kuat dimasyarakat merupakan salah satu pilar mitra BKKBN yang sangat diperhitungkan kontribusinya dalam pencapaian keberhasilan pembangunan kependudukan dan KB. Jaringan Muslimat NU yang tersebar hingga ke pelosok sangat potensial untuk menjadi agen dalam mensosialisasikan pembangunan kependudukan dan KB tidak hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan, sehingga komitmen ini harus diperkuat agar program KB terutama di akar rumput dapat berkembang dengan baik. 4

5 Besar harapan kami dengan pertemuan ini dapat membangkitkan kembali semangat didalam meningkatkan operasional pembangunan Kependudukan dan KB di wilayah, sehingga Target kinerja KB-KS pada tahun 2013 dapat sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 1 tahun 2013 dapat tercapai 100 % bahkan lebih. Demikian Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan selamat mengikuti pertemuan ini, marilah kita buka dengan membaca Basmallah pertemuan ini secara resmi. Maturnuwun, Wabilallahitaufiqwalhidayah wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh 5