BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Lanny Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Pizza Hut Pizza Hut Indonesia merupakan restoran waralaba (franchise) yang didirikan oleh Yum! Restaurants International, perusahaan besar yang berasal dari Dallas, Amerika Serikat. Selain Pizza Hut, Yum Restaurants International juga memegang beberapa restoran terkenal di dunia antara lain Kentucky Fried Chicken (KFC), Taco Bell, dan Long John Silver. Di Indonesia, franchise Pizza Hut Indonesia dipegang oleh Yum! Restaurants Asia yang bertempat di Singapura. Pihak Yum! Restaurants Asia Singapura ini disebut pula sebagai franchisor (pemilik franchise). Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza yang terbesar di dunia, dengan hampir cabang restoran yang tersebar di lebih dari 84 negara. Pizza Hut melayani lebih dari 1,7 juta pizza setiap harinya, untuk sekitar 4 juta pelanggannya di seluruh dunia. Pizza Hut menyediakan bermacam pizza dengan toppings yang berbeda-beda seperti juga pasta, salad dan berbagai macam makanan lain dan minuman. Dekor/hiasan yang sangat membedakannya dari yang lain adalah gambar atap merah-nya. 44
2 45 Pizza Hut yang terkenal dengan dengan sebutan Si Atap Merah ini juga menjadi symbol pelayanan jasa restoran yang terbaik dari Maine sampai Hawaii, dari Australia sampai kepulauan Virginia, dari Taiwan sampai ke Indonesia. Legenda Pizza Hut dimulai tahun 1958, ketika 2 (dua) bersaudara Dan & Frank Carney dari Wichita, Kansas, Amerika Serikat, diberi ide oleh saudara teman mereka untuk membuka restoran pizza. Walupun konsep tersebut relatif baru untuk kebanyakan orang Amerika pada saat itu, kedua bersaudara itu melihat adanya peluang dari konsep tersebut. Setelah berhasil meminjam uang sebesar US$600 dari ibu mereka, mereka langsung membeli beberapa peralatan bekas dan menyewa sebuah bangunan kecil dan sederhana di persimpangan yang ramai di kota kelahiran mereka. Hasil dari usaha mereka adalah restoran Pizza Hut pertama dan juga merupakan dasar terciptanya restoran pizza terbesar dan terpopuler di dunia. Pada saat berdiri, produk awal yang dihasilkan Pizza Hut adalah original Thin n Crispy pizza yang dibuat oleh Carney bersaudara. Menu dasar Pizza Hut pizza (Original Basic Menu of Pizza Hut) terdiri dari: Thin n Crispy pizza, salad dan soft drink. Pizza Hut yang mula-mula hanya merupakan usaha restoran pizza perorangan biasa telah berkembang dan berubah menjadi restoran terdaftar dan bermarkas di Kansas. Hal ini ditandai dengan dibukanya cabang franchise restoran Pizza pertama di Topeka-Kansas tahun Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi restoran Pizza yang terdaftar (Franchise) yang bersifat internasional dengan membuka cabang
3 46 restoran Pizza Internasional pertama di Canada. Setelah itu pada tahun 1969, lambang Si Atap Merah (Red Roof) resmi diakui penggunaanya untuk restoran Pizza Hut. Kemudian tahun 1970, sandwich masuk sebagai menu tambahan bagi menu dasar Pizza Hut. Pizza Hut berusaha memberikan Pizza Terbaiknya langsung kepada pelanggan dengan motto: Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion (Pizza Hut adalah pilihan terbaik untuk setiap acara pizza). Sehingga pada tahun 1971, diakui sebagai jaringan restoran pizza No.1 yang terbesar di dunia dari segi penjualan maupun dari segi jumlah cabangnya. Dan tahun 1972 Pizza Hut masuk dalam daftar Bursa Saham di New York. Tahun 1973, Pizza Hut membuka cabang di Jepang dan Inggris. Pada tahun 1980, Pizza Hut memperkenalkan Pizza Hut Pan Pizza kepada seluruh Pizza Hut system. Personal Pan Pizza diperkenalkan pada tahun 1983, dengan garansi penyajian dalam waktu 5 (lima) menit pada saat makan siang dan menjadi pilihan yang tepat pada saat Anda terburu-buru tapi menginginkan pizza terbaik. Delivery Service adalah suatu inisiatif system baru yang dipergunakan pada tahun 1986, dengan tujuan memberikan/ mengantarkan pilihan pizza terbaik langsung ke tujuan, dimanapun pelanggan berada. Pemesanan dilakukan melalui telepon. Tahun 1988, Hand Tossed Traditional Pizza diperkenalkan, yang mana pembuatan pizza tersebut dilakukan dengan cara tradisional. Oktober 1997, Pepsi Company meraih keuntungan kembali dengan membuka bisnis restoran (Pizza Hut, KFC dan Taco Bell) dan disitulah Tricon
4 47 lahir. 16 Mei 2002, Tricon berubah menjadi YUM! Brands dengan tambahan dua merk baru, Long John Silver s dan A&W. YUM! Brands menjadi pusat perusahaan Pizza Hut, Taco Bell, KFC, A&W dan Long John Silver s. Untuk Asia kantor pusat YUM! (franchisor) adalah di Singapura. Master brand icon dari Pizza Hut adalah logo Pizza Hut, yang menggambarkan atap berwarna merah, tulisan Pizza Hut yang aenggak kontemporer, dengan animasi tulisan hitam, daun hijau (sebagai titik) diatas huruf I dan garis kuning tebal menggaris bawahi trade mark Pizza Hut. Master logo Pizza Hut selalu berlatar belakang warna putih. Latar belakang hitam hanya dipakai untuk menarik perhatian dengan kehadiran berbagai jenis restoran dan lingkungan yang kompetitif. Standar brand image ini penting bagi suatu perusahaan untuk menjaga dan melindungi trade mark perusahaan. Target pelanggan untuk keluarga dibagi 2 kelompok, yaitu: Primary Service Target dan Primary House Target. Primary Service Target diutamakan untuk keluarga dengan anak-anak mereka yang berusia 5-12 tahun, yang mana mencari tempat makan yang nyaman dan terjangkau tetapi bisa membedakan antara restoran cepat saji dan makan santai. Primary House Target mengutamakan keluarga dengan anak-anak mereka yang berusia tahun, yang mencari tempat makan yang strategis, terjangkau dan praktis untuk kehidupan mereka yang sangat sibuk diluar. Target untuk para kerabat/teman mungkin lebih sulit dari yang pertama, tapi bisa diklasifikasikan sebagai anak-anak muda berusia antara tahun yang mencari tempat untuk bersosialisasi, baik di restoran maupun di rumah.
5 48 Service atau pelayanan adalah kata yang selalu didengung-dengungkan oleh Pizza Hut. Pelayanan di tempat atau di rumah, dapat menjelaskan bagaimana cara berlaku lebih baik dalam pelayanan supaya bisa kompetitif. Pizza Hut memakai Table service dan Home Service untuk menjelaskan standar kata yang biasa dipakai seperti : Casual dining atau Delivery atau Take Away. Table service memiliki hal yang menarik khususnya di bidang dekor dan service, yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Spesifikasinya table Service termasuk: 1. penuh senyum, keramah-tamahan dan kehangatan dari crew yang membuat Anda merasa nyaman 2. Anda merasakan kegembiraan para crew yang membawakan pizza yang luar biasa untuk Anda dan pengetahuannya tentang product 3. Seragam dan dekat restoran yang memancarkan hasrat dan kegembiraan yang dimiliki Home Service merupakan segmen yang penting dan sedang berkembang, dimana DELIVERY dan TAKE AWAY merupakan kesempatan Pizza Hut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pelanggan, dalam pelayanan maupun kualitas. Kunci utamanya adalah memberikan kepraktisan bagi pelanggan. Essensi dari merk Pizza Hut adalah : Pizza Hut. Pizza terbaik yang berkualitas dalam satu atap ( Pizza Hut. The best Pizzas under one roof ).
6 49 Dengan ciri khas merknya: menyenangkan, terkenal, ramah, dikenal (Fun, Famous, Friendly, Familiar). Dan jingle iklan Pizza Hut adalah Good Friend Great Pizza. Strategi pengembangan Pizza Hut di Indonesia tidaklah semata-mata didasarkan pada peningkatan jumlah cabang/outlet ataupun penjualan, namun lebih diutamakan pada peningkatan mutu, pelayanan dan kebersihan (QSC = Quality, Service, Cleanliness). Pizza Hut Indonesia pernah mendapatkan QSC Award dari Pizza Hut International pada tahun 1989 sebagai salah satu dari 10 restoran terbaik di dunia. Pizza Hut hadir di Indonesia sejak tahun 1984, dengan mendirikan restoran pertama yang berlokasi di Gedung Djakarta Theatre, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Restoran-restoran Pizza Hut Indonesia saat ini berada dalam pengelolaan PT. Sarimelati Kencana (SMK). Pada tahun 2000, restoran pertama Pizza Hut yang berada di Gedung Djakarta Theatre kemudian dipindahkan ke Menara Cakrawala, masih di area yang sama, yakni di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Saat ini kantor pusat Pizza Hut Indonesia atau disebut juga dengan Restaurant Support Center (RSC) berada di Graha Mustika Ratu lantai 8, Jalan Gatot Subroto, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.60 Selama kurang lebih 27 tahun keberadaan Pizza Hut di Indonesia, kini perkembangannya mencapai 200 cabang restoran yang tersebar di 39 kota di seluruh Indonesia. Pizza Hut Indonesia melayani konsumen baik dengan menyediakan fasilitas makan di tempat (dine in), pesan ambil (take away) maupun pemesanan antar (delivery).
7 50 Sejak bulan Oktober tahun 2007 Pizza Hut Indonesia meluncurkan cabang atau gerai Pizza Hut Delivery atau yang lebih dikenal dengan nama PHD. Gerai (Outlet) Pizza Hut Delivery ini secara khusus fokus dalam melayani jasa pesan antar (delivery) dan pesan ambil (take away). Gerai Pizza Hut Delivery pertama ini hadir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara Visi & Misi Visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut: To Be Indonesia s Leading Mid-Casual Dining Restaurant Offering Great Experience And The Best Pizza Meals At Affordable Value. (Menjadi restoran Mid-Casual Dining di Indonesia dengan menawarkan pengalaman hebat serta menyajikan hidangan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau) Nilai-Nilai Organisasi Perusahaan Perusahaan memiliki nilai organisasi atau core values dalam menjalankan organisasi, juga dalam membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha dan pemegang saham. Keempat nilai organisasi tersebut terdiri dari: 1. Integrity (Integritas) We are truthful in our thoughts and work efforts; honest, sincere and professional in our work dealing with colleagues, customers and suppliers. (Kita jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan dan para supplier).
8 51 2. Excellent (Keunggulan) We go beyond the call of duty, doing more than others expect. We strive for continuous improvement, looking after the smallest detail. We go the extra mile and always challenging obstacles to meet the highest standards. (Kita melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas, melakukan lebih dari apa yang diharapkan orang lain. Kita terus berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal. Jalankan tugas dengan rela dan hadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai standar yang tertinggi). 3. Organizational Growth (Pertumbuhan Usaha) We will expand and be profitable by being the best casual dining restaurant. We will strive to improve ourselves capabilities and knowledge, share our skills and learning with our fellow colleagues so as to grow individually and as an organization. (Kita akan mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi Casual Dining Restaurant yang terbaik. Kita berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagi ketrampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja kita, sehingga kita berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi). 4. Profitability (Keuntungan) We strive to provide our shareholders with the highest return possible by controlling cost and growing sales.
9 52 (Kita selalu berusaha sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan). Keempat Core Value perusahaan tersebut menjadi acuan dan pedoman bagi manajemen perusahaan dalam menerapkan budaya kerja dan harus diorientasikan kepada seluruh karyawan, terutama pada saat penerimaan karyawan baru yang selanjutnya diharapkan dapat diaplikasikan dengan penuh rasa tanggung jawab, tulus dan kesadaran penuh oleh karyawan dan karyawati saat mereka menjalankan tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan kepada mereka. Saat pemberian disiplin atau sanksi terhadap pelanggaran yang terkadang dilakukan oleh karyawan, manajemen perusahaan selalu mengacu kepada core value perusahaan tersebut Produk Produk yang menjadi unggulan di Pizza Hut Indonesia adalah pizza dan pasta yang merupakan produk utama (core product). Produk lainnya yang juga menjadi andalan Pizza Hut Indonesia (signature product) adalah sayap ayam (chicken wings), Garlic Bread, Salad, nasi dengan beragam pilihan topping (taburan) dan lain-lain. Disamping produk makanan, Pizza Hut Indonesia juga menyediakan beraneka ragam produk minuman baik minuman panas berupa kopi, teh, cafe latte, capuccino dan lain-lain. Sedangkan untuk produk minuman dingin yang disediakan oleh Pizza Hut Indonesia antara lain beraneka ragam jus, soda, frapuccino dan lain-lain.
10 Prestasi Perusahaan Keberadaan Pizza Hut Indonesia cukup diakui dengan dibuktikan melalui beragam prestasi dan penganugerahan yang berhasil diraih perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Pizza Hut Indonesia cukup sering mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh franchisor (Yum! Restaurants Asia) sebagai restoran pizza terbaik di Asia. Selain penghargaan yang diterima secara internal, Pizza Hut Indonesia pun pernah meraih kategori sebagai restoran pizza terbaik versi Majalah Marketing Indonesia antara lain sebagai The Best Social Marketing oleh Marketing Award 2009 serta restoran pizza terbaik oleh Top Brand Karyawan Sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia, Pizza Hut Indonesia hingga saat ini telah mengelola karyawan sebanyak orang yang tersebar di 39 kota di Indonesia. Adapun struktur organisasi restoran Pizza Hut Indonesia dijabarkan sebagai berikut: 1. District Manager (DM) Merupakan jabatan yang membawahi serta bertanggung jawab terhadap beberapa area restoran Pizza Hut Indonesia. Tugas dan tanggung jawab seorang District Manager adalah memastikan serta memonitor seluruh kegiatan operasional di areanya berjalan dengan baik, sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku
11 54 di Pizza Hut Indonesia. Seorang DM membawahi sedikitnya lima hingga enam orang Area Manager. 2. Area Manager (AM) Merupakan jabatan yang membawahi serta bertanggung jawab terhadap beberapa restoran di Pizza Hut Indonesia. Tugas dan tanggung jawab seorang Area Manager kurang lebih sama dengan District Manager, hanya saja ruang lingkup AM lebih kecil dibandingkan dengan seorang DM, karena membawahi sedikitnya lima hingga enam Restaurant Manager. Area Manager melapor kepada District Manager. 3. Restaurant Manager (RM) Tugas dan tanggung jawab seorang Restaurant Manager pun kurang lebih sama dengan DM dan AM, namun RM hanya bertanggung jawab terhadap satu restoran saja. 4. Assistant Restaurant Manager (ARM) Jabatan tertinggi kedua setelah Restaurant Manager, ARM bertindak selaku wakil RM dimana tugas dan tanggung jawab secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan RM, hanya beliau harus melapor kepada RM sebagai atasan. 5. Shift Leader (SL) Shift Leader adalah jabatan ketiga setelah ARM di manajemen restoran, dimana tugas tanggung jawabnya adalah membantu RM 69
12 55 dan ARM dalam mensupervisi seluruh kegiatan operasional restoran. 6. Crew Yaitu seluruh karyawan yang bertugas di restoran baik yang bertugas di area dapur (back of house atau BOH), area dining (front of house atau FOH), maupun karyawan yang bertugas mengantarkan pizza dan seluruh pesanan restoran kepada pelanggan (deliveryman). Adapun seluruh crew atau karyawan restoran berada dalam tanggung jawab RM, ARM maupun SL. Manajemen perusahaan terus berupaya memberikan training (pelatihan) serta pengembangan diri kepada seluruh karyawan agar mereka dapat meningkatkan kemampuan diri mereka melalui pengetahuan, keahlian serta kinerja mereka dalam hal pelayanan (service) terhadap pelanggan serta penyajian produk yang berkualitas, sehingga karyawan dapat meningkatkan jenjang karir di Pizza Hut Indonesia. 4.2 Hasil Penelitian Di bagian ini, peneliti akan memaparkan dan membahas mengenai hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara serta pengumpulan data dari berbagai macam informasi yang membantu dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa nara sumber untuk mencocokkan data dan informasi yang didapat dari narasumber utama yaitu Bapak Budhi Dharmawan sebagai Manager, serta Tiara, Hesty dan Carolina Susanti sebagai staff di Departemen Development. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan untuk menganalisis pola komunikai vertikal yang terjadi di Departemen Development. Mengenai
13 56 komunikasi dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan, selain itu peneliti juga melihat jenis komunikasi yang dilakukan apakah secara lisan atau tulisan atau mungkin keduanya, peneliti juga melihat isi pesan yang biasanya disampaikan dari atasan kepada bawahan dan sebaliknya serta media dan hambatan yang dialami dalam berkomunikasi. Berikut ini hasil in-dept Interview dari beberapa responden mengenai proses berlangsungnya pola kounikasi vertikal di Departemen Development PT. Sarimelati Kencana Pizza Hut Indonesia. Dari hasil wawancara tersebut diketahui Downward Communication Komunikasi organisasi di setiap perusahaan sangat penting. Komunikasi dalam sebuah organisasi terbagi dua yaitu secara internal dan eksternal. Didalam komunikai internal salah satu pola komunikasinya kita kenal dengan istilah komunikasi vertikal yang merupakan komunikasi yang terjalin dari atasan kepada bawahan dan bawahan kepada atasan. PT. Sarimelati kencana Pizza Hut Indonesia memiliki pola komunikasi vertikal yang berlangsung di tiap-tiap bagian internal. Adanya pola komunikasi vertikal ini terlihat dengan pemberian tugas atau informasi, suatu pengarahan yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan sub bagian untuk sebuah kegiatan. Begitu pula yang terjadi di Departemen Development. Departemen Development ini merupakan salah satu departemen di PT. Sarimelati Kencana yang bertugas dalam pengembangan outlet. Pimpinan akan
14 57 memberikan arahan ataupun tugas kepada masing-masing karyawan disesuaikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di bagian tersebut. Namun secara keseluruhan sub bagian memiliki tugas yang sama dari pimpinan yaitu menangani masalah pengembangan outlet Pizza Hut dan PHD. Di Departemen Development komunikasi dari Manager biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas. Dalam hal ini tentunya melibatkan penyampaian pesan dari atasan ke bawahan dalam hal ini Bapak Budhi dharmawan selaku atasan memberikan instruksi kerja dalam bentuk lisan / face to face dengan menyampaikan langsung kepada bawahan apa tugas yang harus dikerjakan serta diikuti dengan pengiriman sebagai bentuk penegasan secara dokumen yang harus bawahan pelajari. Dalam memberikan instruksi kerja, Pak Budhi selaku atasan memberikan arahan kepada bawahan baik secara lisan maupun tulisan. Secara lisan dilakukan dengan face to face, diskusi atau briefing, jika melalui tulisan diberikan lewat berkas-berkass secara tertulis. Selain komunikasi secara lisan dan tulisan, komunikasi juga dilakukan lewat media internet seperti atau bisa juga dengan menggunakan telpon dan SMS. Komunikasi lisan yang diikuti oleh tulisan ini dianggap komunikasi yang sangat efektif dalam memberikan informasi serta instruksi kerja kepada bawahannya. Dari berbagai cara penyampaian pesan tersebut ada yang paling sering diterapkan atasan kepada staff yaitu berupa pengiriman kepada karyawan lalu membahas pekerjaan ini secara face to face bisa melalui briefing atau meeting sehingga didalam forum ini staffnya dapat bertanya secara langsung bila ada hal-
15 58 hal mengenai pekerjaan tersebut yang belum mereka pahami atau jika tasan tidak ada ditempat maka komunikasi bisa juga melalui telpon dan sms. Berikut penuturan Bapak Budhi Dharmawan selaku Manager pada saat diwawancarai tanggal 7 Januari 2013 di ruang kerjanya. Beliau mengatakan bahwa : Yang jelas kalau untuk tahap awal itu harus lakuan secara face to face. Artinya kita ngumpul bareng dan bicarakan apa yang akan kita lakukan di tahun depan, berapa banyak target kita, strateginya bagaimana, kemudian skaligus juga kita sampaikan kira-kira berdasarkan masukan dari market planner itu daerah-daerah mana saja yang masih memungkinkan untuk pembukaan PHD dan PH nahh jadi dari situ kita lebih mendetailkan artinya dari masing-masil real estate tersebut mereka akan survey ke lapanngan sejauh mana potensial dari masing-masing daerah yang ditentukan oleh market planner. Apabila daerah tersebut cukup berpotensi maka masing-masing real estate akan menentukan titik-titik mana yang terbaik disesuaikan dengan rencana awal. Apakah kita akan masuk mall atau ruko. Dari hasil wawancara dengan bawahannya yaitu Ibu Hesti didapat hal senada dengan yang disampaikan Pak Budhi Dharmawan selaku manager. Pada saat diwawancarai Ibu Hesti mengatakan bahwa:
16 59 Yang paling sering sich lisan dan by . Sampai saat ini sichh saling mendukung karena data mau enggak mau memang harus disampaikan by namun untuk pembahasannya biasanya dengan meeting atau secara lisan. Hal ini diungkapkan juga oleh Ibu Carolina. Beliau mengatakan bahwa : Lebih sering diskusi / face to face. Kalau sifatnya hanya informasi selebihnya kita diskusikan bersama Ibu Tiara juga mengungkapkan sebagai berikut: Biasanya by atau mungin bisa lewat telpon atau sms Dari penjelasan Pak Budi beserta staffnya dapat dilihat bahwa Pemimpin memberikan istruksi kerja kepada bawahannya dan memberikan informasiinformasi mengenai pekerjaan yang bawahan butuhkan. Instruksi kerja ini tentunya diberikan sesuai dengan bagian dan kemampuan staffnya. Dalam hal ini Bapak Budhi Dharmawan memberikan tugas mengenai perpanjangan sewa outlet, pemberhentian sewa outlet, perizinan outlet, dan juga instruksi pencarian lokasi untuk outlet baru. Semua disampaikan kepada bawahannya agar bawahan bisa langsung mengerjakan pekerjaannya dengan cepat. Berbagai informasi, arahan
17 60 ataupun tugas yang diberikan pimpinan kepada karyawan merupakan suatu bentuk pola komunikasi dari atasan kepada bawahan. Dalam berkomunikasi ada banyak informasi yang atasan sampaikan kepada staffnya yaitu mengenai waktu kerja, waktu istirahat, prosedur kesehatan, informasi tentang peraturan organisasi, sejarah organisasi dan berbagai kebijakan perusahaan yang perlu diketahui staffnya. Misalnya jika ada rencana pembangunan outlet baru makan informasi ini harus segera disampaikan kepada bawahan agar bawahan segera mempersiapkan surat izin untuk sewa tempat dan surat izin mengenai pembangunan outlet. Hal ini disampaikan oleh Ibu Hesti selaku staff di Development pada saat diwawancarai dimeja kerjanya tanggal 11 januari 2013 yang lalu beliau mengatakan bahwa: kebetulan atasan saya sangat informatif jadi apa yang menjadi tugas saya beliau mau mengajarkan sampai kita benar-benar mengerti apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah itu misalnya masalah itu awalnya seperti apa sampai saya misalnya benar-benar bingung bagaimana solusinya, namun beliau bisa mengarahkan. Disamping itu Ibu Carolina juga berpendapat seperti berikut : Kalau informasi yang disampaikan atasan itu sehubungan dengan pekerjaan. yaa berhubungan pekerjaan saya mengenai perjanjian
18 61 perpanjangan sewa dan lain-lain. Nahh itu yang disampaikan jadi dimana-mana saja outlet yang harus diperpanjang sewa, relokasi atau outlet yang tutup. Dalam hal ini Pak Budhi selaku Manager juga menegaskan bahwa : Ada beberapa hal. yaa yang jelas adalah target yang harus dicapai oleh departemen real estate khususnya. bagaimana penerapanya, bagaimana strateginya dan juga kapan hal itu harus diselesaikan. Setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada para karyawan baik mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan maupun yang sudah diselesaikan, atasan selalu memberikan kesempatan yang luas kepada bawahan untuk berkomunikasi langsung dengan atasan untuk menanyakan kembali tentang instruksi kerja tersebut apabila ada yang belum di pahami. Pimpinan selalu menyampaikan informasi kepada bawahan, misalnya informasi mengenai program-program kerja yang akan dilaksanakan selama satu tahun, memberikan arahan menyangkut kebijakan-kebijakan organisasi, dan memberikan informasiinformasi terbaru mengenai organisasi. Selain instruksi kerja dan informasi, biasanya isi pesan yang disampaikan atasan ke bawahan juga berupa motivasi agar karyawan dapat lebih termotivasi dalam bekerja. Pak Budhi biasanya memberikan penghargaan kepada karyawan berupa ucapan selamat, seperti Good Job, well done, atau terkadang mengajak
19 62 staffnya untuk makan siang bersama disebuah restaurant agar suasana kekeluargaan tetap terjalin. Dengan melakukan hal-hal ini staff merasa bahwa apa yang diharapkan itu sudah sesuatu yang baik dan dihargai oleh atasannya dan pada akhirnya pada waktu appraisal itu wujud dari apresiasi murni yang bisa didapatkan masing-masing staff atas dedikasi atau kerja keras mereka dalam mensukseskan setiap program kerja yang diberikan oleh atasan. Pemimpin selalu berupaya untuk memotivasi karyawan agar karyawan kembali bergairah atau semangat dalam bekerja. Bentuk penghargaan ini tidak harus dengan sebuah hadiah namun bisa juga dengan ucapan selamat atau ucapan lainnya seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hesti yang merupakan salah satu karyawan Pak Budhi. Beliau mengatakan bahwa : Kalau kita selesai mengerjakan sesuatu dibilang bagus. Itu sudah cukup bagi saya. Hal ini disampaikan juga oleh ibu Carolina sebagai salah satu staff Development. Beliau mengatakan bahwa : Atasan biasanya kasih kita penghargaan berupa say good job!! atau misalnya yang paling sering dari Pak Budi ajak kita makanmakan.
20 63 Tidak semua atasan menyadari bahwa hanya dengan ucapan Bagus, well done, Good Job, dan lain sebagainya bisa membuat bawahannya dapat termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik. Hal ini lah yang membut Departemen ini selalu terlihat semangat, kompak, dapat melakukan pekerjan dengan baik sehingga banyak penghargaan yang Departemen ini dapatkan dari hasil kerja keras mereka. Kenyataan menunjukkan, dengan bentuk pola komunikasi vertikal yang efektif baik antara atasan kepada bawahan maupun antara bawahan kepada atasan dengan memperhatikan kebutuhan yang karyawan inginkan, akan memotivasi kerja mereka. Baik buruknya hasil kerja mereka tergantung kepada kerja sama antara atasan dan bawahan karena disini adalah kerja team. Jadi bila ada kesalahan dari satu karyawan maka akan berdampak bagi pekerjaan karyawan yang lain. dengan begitu pola komunikasi vertikal yang efektif dapat membuat Departemen ini selalu kompak dan menghasilkan hasil dari kinerja yang sangat baik. Atas keberhasilan mereka dan kekompakkan Departemen ini maka wajar kalau Departemen ini mendapatan penghargaan yang cukup banyak dari principle. Seperti yang mereka dapatkan baru-baru ini yaitu penghargaan dari Hongkong sebagai Development exelent. Mereka bisa mengalahkan, Malaysia, Singapore, Jepang, Brunay Darusalam, dan lain-lain. Karena dapat mencapai target dari yang ditargetkan principle. Informasi ini saya dapatkan dari Bapak Budhi Dharmawan saat diwawancarai. Seperti yang diungkapkan Arni Muhammad yang mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi komunikasi kebawah adalah keterbukaan. Pada saat peneliti melakukan penelitian hal ini juga dilakukan Pak Budhi selaku
21 64 atasan. Beliau cukup terbuka dengan bawahannya. Jadi dengan adanya sifat terbuka yang dimiliki atasan dapat menjadikan bawahan memiliki kesempatan untuk menyampaikan segala aspirasi serta saran mengenai rencana kerja atau mengenai pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukan. Pimpinan sangat memperhatikan faktor keterbukaan ini untuk menunjang kelancaran dalam berkomunikasi. Dengan demikian pola komunikasi vertikal di Departemen Development sudah terjalin dengan baik. Hal ini dinyatakan oleh Pak Budhi pada saat diwawancarai beliau mengatakan bahwa : Mungkin keterbukaan ya..artinya saya tidak selalu memposisikan diri saya sebagai atasan dan mereka sebagai bawahan. yaa dengan begitu pada saat mereka mendapatkan kesulitan ya mereka bisa dengan terbuka mengungkapkannya sehingga tidak ada suatu hal yang mereka sembunyikan. Demikian keuntungan dari hal tersebut adalah kita bisa tahu bahwa kalau ada suatu hambatan secepatnya kita tahu dan secepatya kita bisa berikan solusi. Pendapat Pak Budhi tersebut sesuai dengan yang diungkapkan staffnya. Dalam hal ini Ibu Carolina sebagai staffnya mengungkapkan bahwa Pak Budhi sangat terbuka seperti kutipan wawancara berikut ini:
22 65 Sangat terbuka sekali sichh karena ini kan untuk kepentingan perusahaan jadi hal-hal detail pun kita diskusikan bersama. Hal ini juga diungkapkan oleh Hesti selaku staffnya: Cukup terbuka sich menurut saya. Semua informasi yang saya butuhkan bisa saya dapatkan walaupun kadang informasi itu sifatnya confidential tapi hanya kita saja yang tahu. Dan Tiara juga mengungkapkan hal yang sama seperti berikut ini: Sangat terbuka sichh..kalau enggak terbuka nanti proyeknya tidak berhasil. Dari hasil wawancara peneliti diatas dapat dilihat bahwa pola komunikasi dari atas ke bawah yang bisa dilihat dari informasi yang disampaikan, instruksi kerja serta motivasi atau dukungan dari pimpinan kepada karyawannya sudah baik karena pimpinan sangat mendukung sekali karyawannya terutama dalam masalah pekerjaan. Pimpinan menyampaikan informasi serta memberikan masukkan tentang strategi apa yang harus digunakan agar pekerjaan bisa terlaksana dengan baik. Selain itu pimpinan juga memberikan motivasi baik berupa ucapan atau acara gathering yang membuat suasana keakraban kian terjalin dengan baik serta
23 66 karyawan merasa dihargai keberadaannya bagi perusahaan. Suatu dukungan merupakan suatu hal yang penting dan kekuatan menunjang keberhasilan organisasi tersebut. Tanpa adanya penyampaian informai dengan baik serta motivasi maka mustahil dapat tercipta suasana kerja yang harmonis Upward Communication Dalam berkomunikasi dengan atasan biasanya yang disampaikan adalah mengenai hasil pekerjaan, menyampaikan masalah atau persoalan yang dihadapi dalam melakukan suatu pekerjaan yang atasan berikan, serta memberikan saran kepada atasan. Adanya tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan, menuntut karyawan untuk memberikan laporan hasil kerja yang telah mereka jalankan. Dalam hal ini Tiara mengungkapkan bahwa yang biasanya disampaikan kepada atasan yaitu mengenai: Mengenai pekerjaan, jadwal, dengan siapa kita berhubungan dengan pekerjaan itu serta tatacara melakukan pekerjaan itu. Menurut Ibu Carolina Susanti yang disampaikan kepada atasan mengenai : Kalau informasi yang disampaikan ke atasan itu sehubungan dengan pekerjaan. Yaa berhubung pekerjaan saya mengenai perjanjian perpanjangan sewa dan lain-lain. Nahh itu yang disampaikan jadi
24 67 dimana saja outlet yang harus diperpanjang sewa, relokasi atau outlet yang tutup. Berbagai jenis informasi ini bawahan sampaikan kepada atasan sebagai wujud laporan mengenai pekerjaan yang saat ini sedang mereka tangani. Tidak hanya itu, dengan eratnya hubungan kekeluargaan yang terjadi antara atasan dan karyawan, menjadikan karyawannya berani untuk melaporkan informasi yang negatif serta saran yang membangun kepada atasan. Hal ini karena atasan selalu melakukan pendekatan mitra kepada karyawan sehingga antara atasan dan karyawannya memiliki hubungan yang sangat erat. Kebanyakan saran yang bawahan berikan adalah mengenai pekerjaan yang mereka kerjakan, mereka berani menyampaikan saran tersebut untuk kebaikan bersama. Atasan selalu terbuka dalam menerima saran dari bawahan. Bila sarannya bagus maka atasan gunakan, namun jika menurut atasan saran itu kurang bagus maka atasan memberikan arahan atau pengertian kepada bawahan mengapa saran tersebut tidak dilakukan tidak dipakai. Dengan adanya pola komunikasi yang terjalin dengan baik dari bawahan keatasan dapat menunjang keberhasilan suatu Departemen. Seperti banyak penghargaan yang didapatkan oleh Divisi Development. Salah satunya adalah mendapatkan penghargaan Development Exelent Seperti yang diungkapkan oleh Pak Budhi sewaktu diwawancarai beliau mengatakan:
25 68 Kalau penghargaan banyak banget dari principle. Baru-baru ini kita dapat penghargaan dari Hongkong sebagai Development Exelent. kita bisa mengalahkan, Malaysia, Singapore, jepang, brunai, dan lain-lain. Kita bisa mencapai target dari yang ditargetkan principle. Dengan banyaknya penghargaan yang mereka raih, tidak membuat mereka cepat puas namun terus berupaya seoptimal mungkin agar prestai yang selama ini didapatkan bisa terus dikembangkan. Selain memberitahukan apa yang dilakukan bawahan kepada atasnnya, mengenai prestasi kerja, mengenai masalah yang mereka hadapi, bawahan juga sebaiknya memberikan saran mengenai suatu pekerjaan demi mendapatkan hasil atau cara pandang yang berbeda agar pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik dan selaku atasan hendaknya dapat menerima saran tersebut jika dianggap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Seperti hasil wawancara peneliti dengan staff dan manager di Development. Dalam menanggapi hal ini Ibu Hesti memberikan komentarnya sebagai berikut : Kalau saya berani menyampaikan saran kepada atasan. Dan Pak Budhi selaku atasan juga sangat terbuka dalam menerima saran tersebut. Seperti kutipan wawancara berikut ini. Mungkin dari suatu pekerjaan, staff saya memberikan masukan dalam menghadapi suatu persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan, dia memberikan masukan bahwa langkahnya seperti ini agar kita
26 69 dapat melakukan lebih baik. Saya juga terbuka kalau mereka benar, kenapa tidak. Pola seperti inilah yang terjadi di Departemen ini sehingga komunikasi dari bawahan ke atasan bisa berlangsung dengan baik. Semua yang terjadi sesuai dengan yang diharapkan. 4.3 Pembahasan Seperti yang diungkapkan oleh Onong Uchjana Effendi menjelaskan bahwa karyawan satu dengan lainnya terdapat kesamaan untuk memiliki perlakuan yang adil, ketenangan dalam bekerja serta penghargaan atas hasil kerja. Dan hal-hal tersebut sudah terpola dengan baik di Departemen ini. Tidak hanya kesempatan untuk berkomunikasi yang diberikan atasan tetapi juga perlakuan yang adil. Hal ini sangat dirasakan oleh para karyawannya. Seperti yang kita ketahui, tidak mudah untuk berlaku adil karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda. Ini merupakan tugas berat seorang pimpinan. Seperti yang kita ketahui adil adalah keseimbangan terhadap kewajiban. Sebuah kata yang singkat tetapi terkandung sebuah amanah yang cukup besar untuk para pimpinan. Di Departemen Development, pimpinan sudah berusaha untuk selalu bersikap adil terhadap bawahannya walaupun untuk mencapai sebuah keadilan itu sangat sulit karena setiap orang memiliki definisi adil yang berbeda-beda.
27 70 Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hesti pada saat diwawancarai, beliau mengatakan bahwa: Saya sich merasa tidak ada masalah sampai saat ini jadi sudah cukup adil. Pernyatan ini juga ditegaskan oleh staff nya yaitu Ibu Carolina pada saat diwawacarai beliau mengatakan bahwa: Sejauh ini adil-adil saja. Dalam hal ini Pak Budhi selaku atasan juga memberikan komentar : Itu sifatnya individu tergantung dari subyektif masing-masing. Mungkin dari suatu pekerjaan staff saya memberikan masukan dalam menghadapi suatu persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan, dia memberikan masukan bahwa langkah nya seperti ini agar kita dapat melakukan lebih baik. Saya juga terbuka kalau mereka benar, kenapa tidak. Kalau sifatnya secara subyektivitas atau memperlakukan salah satu diistimewakan sepertinya tidak karena ini kerja team bukan kerja satu orang. Satu orang tidak bisa melakukan pekerjaan sendiri tanpa bantuan dari temannya.
28 71 Selain berusaha untuk bersikap adil, atasan juga selalu mengontrol, membina, memotivasi dan menjadi teladan bagi bawahannya. Atasan selalu berusaha untuk memberikan contoh yang baik kepada bawahannya seperti bersikap dengan sopan, bekerja dengan baik, serta memberikan arahan kepada bawahan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan baik. Keseluruhan ini tidak dapat berjalan dengan lancar apabila bawahannya tidak kooperatif dalam melaksanakan segala kebijakan dan bimbingan dari atasan. Pipinan di Development menilai karyawan mempunyai kinerja tinggi adalah dengan pemberian tugas atau pekerjaan yang lebih berat. Jika karyawan tersebut dapat menyelesaikan dengan baik maka pimpinan akan memberikan apresiasi atau pujian kepada karyawan serta tidak hanya itu sebagai wujud apresiasi dari atasan atas hasil kerja yang baik juga ditunjukkan melalui appraisal tahunan sehingga karyawan yang sudah berhasil meyelesaikan pekerjaan dengan baik akan diberikan nilai yang bagus atau diberikan kenaikan group tentunya hal itu diiringi dengan kenaikkan gaji yang cukup tinggii dibandingkan karyawan lain yang kurang bisa bekerja dengan baik. Karyawan yang berkinerja tinggi memang sangat diharapkan oleh perusahaan namun hal itu juga perlu diperhatikan, semua yang teah dilakukan oleh karyawan terhadap perusahaan membutuhkan perhatian lebih dari pimpinan itu sendiri terhadap hasil kerjanya. Sehingga seringkali dilakukan pimpinan di Development, di sela kesibukannya atasan selalu menyempatkan diri untuk makan siang bersama
29 72 dengan bawahan untuk membangun keakraban. Hal ini untuk menciptakan hubungan kekeluargaan yang semakin harmonis antara atasan dan bawahannya. Sehingga terlihatlah sebuah keakraban antara atasan dan bawahannya. Walaupun beliau memiliki jabatan yang lebih tinggi, namun beliau tidak pernah merasa tinggi dengan menganggap kecil para karyawannya. Namun demikian, bawahan tetap memiliki rasa segan terhadap atasan, bukan karena takut akan ancaman atau hal yg bersifat senioritas dan jabatan, tetapi lebih kepada rasa memiliki antara atasan dan bawahan. Hal ini secara tidak langsung menjadikan atasan itu sebagai trendsetter dalam hal sikap dan tanggung jawab kerja. Selain diperlakukan secara adil tentunya semua staff menginginkan perasaan yang nyaman dalam bekerja. Hal ini penting karena tanpa adanya perasaan nyaman makan mustahil karyawan bisa bekerja dengan baik. Pada saat peneliti melakukan penelitian Di Departemen Depelopmen maka Ibu Carolina susanty memberikan komentarnya mengenai hal ini. Beliau mengatakan bahwa : Sangat nyaman...saya disini sangat nyaman. Dengan lantangnya ibu carolina mengatakan bahwa beliau sudah sangat nyaman bekerja di Departemen ini sehingga kata nyaman beliau sebutkan secara berulang sebagai bentuk penegasan. Dan bukan hanya ibu carolina namun
30 73 Ibu Tiara juga memberikan pernyataa bahwa : Sejauh ini nyaman-nyaman saja Dan Ibu Hesti juga memberikan pendapat yang sama Sampai saat ini merasa nyaman Ketiga komentar ini menegaskan bahawa karyawan udah mendapatkan perasaan nyaman seperti yang mereka inginkan. Menurut Lewis, komunikasi kebawah adalah untuk menyiapkan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketautan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. 47 Dengan demikian, tentunya dalam sebuah komunikasi internal terkadang terjadi permasalahan. Masalah yang terjadi itu bisa berasal dari karyawan, atau atasan. Begitu juga di Departemen Development, untuk itu atasan selalu memberikan waktu serta kesempatan kepada bawahannya untuk mengkomunikasikan masalah tersebut kepada atasan baik melalui , telepon, maupun bertemu langsung dengan atasan. Bahkan tidak jarang atasan selalu mengajak karyawannya untuk berdiskusi membahas tentang masalah tersebut atau 47 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta Hal. 108
31 74 membahas tentang rencana-rencana kerja. Sehingga setiap masalah bisa diselesaikan dengan cepat dan pekerjaan berjalan dengan lancar. Mengenai hambatan secara eksternal pasti ada karena untuk menyeesaikan setiap project pastinya ada tantangan atau rintangan kecil sehingga menjadikan suatu pembelajaran. Namun secara internal Pak Budhi mengatakan hampir tidak ada. Kendala yang dihadapi mereka hanya bersifat eksternal misalnya wilayah yang sudah dipilih untuk pembangunan outlet baru yang dianggap sudah memenuhi kriteria namun tidak bisa dibangun restaurant karena wilayah tersebut khusus untuk perumahan saja atau terkadang kendala mengenai sewa tempat. Seperti sang pemilik tanah tidak mau menyewakan tempatnya dalam waktu yang lama sedangkan Pizza Hut biasanya menginginkan untuk menyewa tempat tersebut selama 20 tahun. Inilah kenadala-kendala yang mereka hadapi di lingkungan eksternal sehingga menuntut departemen ini harus berfikir keras untuk menentukan strategi apa yang harus mereka pakai sehingga semua bisa berjalan seperti yang mereka harapkan. Dalam hal ini Bapak Budhi Dharmawan mengatakan untuk hambatan yang terjadi secara eksternal beliau mengatakan: Ohh jelas karena kita tidak selalu mudah untuk mendapatkan lokasi. Hambatannya adalah kalau secara eksternal adalah pemilik ingin mendapatkan harga sewa yang cukup tinggi juga dia tidak mau disewa dalam jangka panjang karena kita biasanya jangka panjang sewanya 20 tahun. Untuk free standingnya rata-rata 20 tahun kemudian hambatan lainnya masalah perizinan. Perizinan
32 75 kadang bermasalah karena kita buka disuatu tempat dilokasi ramai, biasanya izin dari Dinas Perhubungan yang sesuai dengan akses masuknya biasanya mereka akan mempertimbangkan. Kemudian juga kalau lokasi tersebut bukan dikhususnya untuk restaurant atau untuk perumahan biasanya kita tidak bisa buka dan masih ada hambatan lainnya. Untuk hambatan secara internal Pak Budhi memberikan komentar sebagai berikut: Kalau internal terus terang bukan hambatan yaa mungkin lebih kepada kita diminta kalau buka disuatu lokasi harus bisa sesuai dengan proyeksi yang kita harapkan. Artinya bahwa kita dituntut untuk mencari suatu lokasi atau daerah yang memang akan bisa memberikan return kepada company sesuai dengan hitungan yang sudah dibuat artinya bahwa company tidak mau rugi dia invest sekian milyar diharapkan bahwa uang itu bisa secepatnya kembali kepada mereka. Serta untuk hambatan yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam berkomunikasi Pak Budhi mengatakan sebagai berikut : Karena kita di real estate ini tidak terlalu birokratis artinya antara saya dengan staff saya setiap waktu kita selalu ketemu,
33 76 selalu ngobrol biasanya tidak menjadi suatu hambatan mereka untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang mereka temui pada saat mereka survey atau negosiasi kepada pihak pemilik. Jadi saat ini hambatannya birokrasi tidak ada karena mereka selalu terbuka kepada saya apa yang dia lakukan dan kadang-kadang langsung kasih pengarahan kepada mereka supaya mereka melakukan strategi atau pendekatan lain supaya mereka bisa mendapatkan lokasi tersebut. Dan pada saat ditanyakan kepada bawahannya mengenai hambatan yang dihadapi saat berkomunikasi dengan atasan, Ibu Hesty sebagai salah satu staffnya dengan lantang memberikan jawaban sebagai berikut : Sejauh ini tidak ada. Dengan demikian maka terlihat jelas bahwa pola komunikasi vertikal yang terjadi di Departemen Ini sudah berjalan sesuai dengan semestinya berdasarkan pencocokkan hasil penelitian dengan teori-teori mengenai pola komunikasi vertikal di bab 2 yang peneliti paparkan secara luas dan lengkap.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza hut terbesar didunia, dengan
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Pizza Hut Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza hut terbesar didunia, dengan hampir 12.000 cabang restoran yang terbesar dilebih dari 84 negara.
Lebih terperinci1.1 Sejarah Perusahaan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan Pizza Hut adalah sebuah restoran berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi membuat para pesaing bisnis baru muncul dan membuat inovasi baru di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang XYZ Indonesia adalah merupakan pemimpin pasar (brand leader) untuk restoran yang menyediakan produk makanan jadi sebagai produk utamanya. Di bawah naungan PT. SK yang
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PELANGGAN PIZZA HUT DI SOLO NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PELANGGAN PIZZA HUT DI SOLO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DEVITA WIDYA ARIYANTI B100100011 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciII. PROFIL PERUSAHAAN
II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN 2.1.1. Sejarah Umum Pizza Hut Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 cabang restoran yang tersebar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan restoran Kentucky Fried Chicken ( KFC ) pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Profil PT Fastfood Indonesia Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk. didirikan oleh kelompok usaha Galael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan
Lebih terperinciGambar 1.1 Struktur Orgasnisasi Store KFC
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini didirikan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)
L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG ATAU OBYEK KKP Semakin banyaknya restoran cepat saji di Indonesia menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk. PT Fastfood Indonesia Tbk adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang
Lebih terperincibirokrasi. dalam organisasi itu. merupakan salah satu faktor terbentuknya instansi tersebut tidak akan
1. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi Kentucky Fried Chicken (KFC) adalah perusahaan waralaba yang berpusat di Kentucky, Amerika Serikat, didirikan
Lebih terperinciTranskrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet
L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006:13). Berbagai outlet yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis kuliner saat ini bisa dibilang sangatlah pesat. Banyak restoran cepat saji yang menawarkan aneka makanan dengan ciri khas tersendiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konsep pemasaran modern, banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut dijadikan acuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya dengan cara memperbaiki kualitas dan meningkatkan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah restoran siap saji yang semakin banyak menyebabkan persaingan semakin ketat. Setiap perusahaan sangat memperhatikan kepuasan pelanggannya dengan
Lebih terperinci: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?
esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan yang semakin tinggi akan memaksa perusahaan untuk berupaya mempertahakan, bahkan meningkatkan usaha pelayanan. Proses pelayanan yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Fastfood Indonesia, Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan semakin ketat sehingga para pengusaha harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi mendorong persaingan dalam dunia bisnis. Pebisnis pun dituntut untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala sesuatu
Lebih terperinciWAWANCARA. Marheni Eka Saputri
WAWANCARA Marheni Eka Saputri Purpose and Objectives Arti pentingnya wawancara bagi pekerjaan dan perusahaan Mempelajari Jenis Wawancara dan Jenis- Jenis Pertanyaan dalam Wawancara Memahami struktur wawancara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis Cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan (www.tribunnews.com, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan (www.tribunnews.com, yang diakses pada tanggal 01 Desember 2015). Bukan hanya sekedar sebagai area makan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri adalah organisasi yang menghasilkan barang atau memberikan pelayanan jasa. Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian makanan. Pada sebagian
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM RESTORAN
V GAMBARAN UMUM RESTORAN 5.1 Sejarah Pendirian Perusahaan Pecel Lele Lela didirikan pertama kali oleh Bapak Rangga Umara pada tahun 2006 di Kalimalang Jakarta. Merek Pecel Lele Lela merupakan singkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi
Lebih terperinci(Diferentiated Marketing)
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin padatnya jadwal kegiatan masyarakat di Kota Medan membuat masyarakat membutuhkan tempat makan yang memiliki akses yang mudah untuk dikunjungi serta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker (www.thebanker.com), The
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Top 500 Banking Brands 2014 oleh Brand Finance yang dipublikasikan melalui majalah The Banker (www.thebanker.com), The Banker melakukan pemeringkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 PROFIL PT FASTFOOD INDONESIA TBK PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, didirikan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak manusia mengenal peradaban ribuan tahun yang lalu, manusia selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas hidup tidak
Lebih terperinciLAMPIRAN Pertanyaan mengenai Soto Sedeep di Semarang Responden : Habib Ibnu Alwan No.
LAMPIRAN Pertanyaan mengenai Soto Sedeep di Semarang Responden : Habib Ibnu Alwan No. Dimensi Orientasi Kewirausahaan Pertanyaan 1 Inovasi 1. Perubahan berupa produk dan jasa apa yang sudah anda lakukan?
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Bisnis Retoran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan pesat dunia industri termasuk industri makanan di Indonesia, produk dan jasa yang ditawarkan di pasar pun menjadi semakin banyak dan beragam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,
Lebih terperinciLampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang
L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian makanan. Pada sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana usaha. Hal ini dapat dijumpai pada kegiatan usaha franchise yang sekarang ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat dalam mendapatkan penghasilan. Selain menjadi pegawai atau karyawan di suatu institusi, masyarakat
Lebih terperinciCOMPANY PROFILE. PT D adalah perusahaan yang bergerak di bidang produsen, distribusi
Lampiran 1 COMPANY PROFILE SEJARAH PERUSAHAAN PT D adalah perusahaan yang bergerak di bidang produsen, distribusi dan penjualan peralatan rumah tangga. PT X didirikan oleh Tn Daniel D. Dan Ny. Julia D.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan dalam usahanya agar dapat bertahan dalam ruang lingkup usaha yang dirintisnya dalam kurun waktu yang lama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini yang semakin berkembang membuat peluang yang semakin bertumbuh dan memberi tantangan dalam dunia bisnis di Dunia. Dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang menawarkan produk
Lebih terperinciLampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat
Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara Manager Team Manager PT. Elite manager Inul No. Pertanyaan Advertising PT. Elite Vizta Indonesia Advertising Sarinah Indonesia 1. Bagaimana cara PT. Elite Advertising
Lebih terperinciE : Bagaimana menurut anda atas hasil yang dicapai para karyawan di. P : kami tidak hanya mengukur keberhasilan berdasarkan hasil yang dicapai,
KEY INFORMAN Nama Jabatan : Peryh : Pimpinan Waktu : Rabu, 13 Juli 2016 Lama Bekerja Usia : 21 Tahun : 42 Tahun Pendidikan Terakhir : S1 Agama : Kristen E : Bagaimana menurut anda atas hasil yang dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai suatu sarana informasi dan komunikasi dapat digunakan sebagai salah satu media bisnis untuk saat ini. Mulai dari pengusaha
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Divisi Mikro Bank Bukopin, maka dapat diambil
Lebih terperinciCUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi
MODUL 4 CUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi PELANGGAN INTERNAL DAN MENDENGARKAN PELANGGAN Tujuan instruksional: Setelah selesai pembahasan materi ini, diharapkan mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha modern terutama bidang usaha rumah makan dan restoran. Hal tersebut ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun
Lebih terperinciKOLONEL HARLAND SANDERS
KOLONEL HARLAND SANDERS Kolonel Harland Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890. Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era globalisasi ini, persaingan antar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang lebih memilih menikmati kopi di kedai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak aspek yang perlu menjadi pusat perhatian setiap perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba serta mampu bertahan dalam dunia bisnis. Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan memiliki strategi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN I. Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Singkat Berdirinya Uncle s Kitchen Uncle s Kitchen adalah salah satu restoran yang terletak di Jl. Lempongsari No. 7B Ngaglik,
Lebih terperinci1.1.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Profil Perusahaan Starbucks Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Waralaba adalah pengaturan bisnis dengan sistem pemberian hak pemakaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waralaba adalah pengaturan bisnis dengan sistem pemberian hak pemakaian nama dagang oleh franchisor kepada pihak independen atau franchisee untuk menjual produk atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok
Lebih terperinciStrategi dan Cara Pengembangan Usaha
Modul ke: 09 Widi Strategi dan Cara Pengembangan Usaha Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id 1. Strategi dan Cara Mengembangkan usaha Kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan diera globalisasi perusahaan saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan diera globalisasi perusahaan saat ini banyak mengalami pasang surut. Masing-masing perusahaan berusaha membenahi SDM dari segala aspek. Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciWawancara dengan Informan 2. Staff PR PT. United Supplies Agency. menjalin hubungan dengan customer.
Wawancara dengan Informan 2 Staff PR PT. United Supplies Agency 1. Siapa yang terlibat dalam proses komunikasi antar pribadi? Mengapa mereka yag dilibatkan? Jawab: Staff PR dan juga customer. Karena mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perusahaan potensi Sumber Daya Manusia pada dasarnya merupakan salah satu modal dan memegang peran yang paling penting dalam mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting sebagai sarana perhubungan yang dapat menunjang dan memperlancar kegiatan seluruh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Penelitian tentang penerapan Value Stream Maping ini dilakukan di PT. XYZ, Plant Daan Mogot. Untuk itu penulis akan membahas sekilas
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta
Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Krakatoa Coffee and Gemstone merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri kuliner dengan konsep cafe/coffeeshop di Kota Medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Restoran-restoran cepat saji yang membuka cabangnya di negara lain selain negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah
Lebih terperinciBAB IV REGENERASI KEPEMIMPINAN
BAB IV REGENERASI KEPEMIMPINAN Pada saat ini, Bersih Sehat sudah sampai pada titik di mana pihak lain mengajak kerjasama. Baik kerjasama dalam bentuk franchise atau pun dalam bentuk kerja sama profit sharing.
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. Wawancara dengan Manager PR PT. Marquee
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara Transkrip Wawancara Nama Informan Jabatan : Engelina Halim : Manager Divisi Public Relation Waktu Wawancara : 16 April 2012 Lokasi Suasana : Ruang Kerja Informan : Santai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya, yaitu: proses bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang berorientasi pada laba/profit (profit oriented) dengan menjual barang dan/atau jasa kepada masyarakat. Banyak hal yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah suatu wadah untuk orang-orang dalam mencapai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah suatu wadah untuk orang-orang dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dalam organisasi orang-orang menggabungkan pengetahuan, nilai, visi, dan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Setelah semua data yang dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan sudah terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah
Lebih terperinciPENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT CAREER DAY (Azhar El Hami, S.Psi, Psi & Dr. Diana Harding, S.Psi, M.Si) 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi dan juga persaingan bebas yang terjadi saat ini, mengharuskan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA
BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA Pada bab ini akan dipaparkan dan dijelaskan hasil analisis data penelitian
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan
BAB II HASIL SURVEY. Gambaran Umum PT Sinar Mas Teladan Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir 980-an dengan lonjakan proyek dan pelanggan antri untuk memiliki rumah yang terjangkau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak manusia dilahirkan ke dunia ini, mereka telah bersosialisasi dan berinteraksi dengan keluarga
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda
Lebih terperinciPROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis
PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis makanan sunda dengan Investasi Rendah ANDA, bisa langsung mulai menjalankan Bisnis dan menjadi PENGUSAHA Info kedai sunda: Refi Eko Priyanto Jl. Cilendek
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.
Lebih terperinci