Epidemiologi Penyakit Menular. Bank Soal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Epidemiologi Penyakit Menular. Bank Soal"

Transkripsi

1 Epidemiologi Penyakit Menular Bank Soal 100 pertanyaan seputar pengantar epidemiologi, penyakit menular, riwayat alamiah penyakit, konsep penyebab penyakit, dalam bentuk Pilihan Ganda dan Isian Ade Heryana 11/4/2015

2 2 Petunjuk pengisian: A. Pada soal Pilihan Ganda, pilih jawaban A,B,C,D yang sesuai B. Pada soal Isian, isilah titik-titik dengan jawaban sesuai 1. Menurut UU No.82 tahun 2014, penyakit menular dapat dibedakan menurut cara penularannya. Mana yang bukan termasuk klasifikasi penyakit menurut undang-undang tersebut: A. Penyakit menular oportunis B. Penyakit menular langsung C. Penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit D. Penyakit menular yang sedang berkembang 2. Penyakit Bowel s biasanya terikat pada area kecil, sehingga penyakit menular ini tergolong dalam: A. Infeksi sistemik B. Infeksi fokal C. Infeksi sempit D. Infeksi lokal 3. Manakah yang TIDAK termasuk penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit menurut UU No.82 tahun 2014: A. Tetanus B. Chikungunya C. Toxoplasma D. West nile 4. Penyakit herpes type 1 menular secara langsung melalui : A. Mukosa ke mukosa B. Plasenta C. Kulit ke kulit D. Air Susu Ibu 5. John Snow merupakan tokoh epidemiologi yang pada tahun 1848 di London yang melakukan pencatatan terhadap epidemi penyakit: A. Demam puerpural B. Campak C. Tifus D. Kolera 6. Level epidemiologi penyakit yang menunjukkan kondisi dimana penyakit mulai menjadi irreversible: A. Awal proses etiologi B. Awal penyakit klinis C. Awal proses patologis D. Awal akibat penyakit 7. Sebutkan 3 jenis portal of exit pada rantai infeksi penyakit:

3 3 8. Manakah yang BUKAN merupakan tantangan Riwayat Alamiah Penyakit bagi Kesmas dan klinisi: A. Lemahnya teknologi instrumen medis B. Pendanaan upaya pengobatan penyakit C. Masyarakat tidak menyadari dirinya sakit D. Kemungkinan daya infectious yang cepat 9. Tindakan health promotion dan specific protection merupakan upaya kesehatan pada: A. Pencegahan primordial B. Pencegahan sekunder C. Pencegahan primer D. Pencegahan tersier 10. Berikut adalah kelemahan postulat Koch, KECUALI: A. Tidak dapat diterapkan pada penyakit disebabkan virus B. Tidak dapat diterapkan pada penyakit canine distemper C. Tidak dapat diterapkan pada penyakit campak D. Tidak dapat diterapkan pada penyakit TBC 11. Dari daftar variabel epidemiologi berikut, manakah yang merupakan variabel PERSON: A. Penyakit konkuren, status kesehatan, alamat rumah B. Indeks massa tubuh, lokasi penularan, tahun penularan C. Agama, adat, tanggal imunisasi D. Usia, gender, etnis 12. Dalam konsep pie, yang dikembangkan oleh Kenneth J Rothman, terdapat tiga tipe penyebab penyakit (causes) antara lain 13. Penyakit menular berikut ini meluas pada sistem tubuh, biasanya melalui pembuluh darah dan limfa atau disebut penyakit infeksi sistemik. Mana yang BUKAN termasuk kelompok penyakit infeksi sistemik: A. Aids B. Chickenpox C. Bowel s D. Measles 14. Penyakit mana yang ditularkan secara langsung dari mukosa ke mukosa: A. Herpes tupe 1 B. Infeksi menular seks C. Toxoplasma D. Influenza 15. Dari daftar penyakit berikut, mana yang BUKAN jenis Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi: A. Influenza B. Polio C. Meningitis

4 4 D. Kusta 16. Jalan agent meninggalkan reservoir/host sumber disebut A. Portal of entry B. Mode transmisi C. Portal of infection D. Portal of exit 17. Dari pernyataan di bawah, mana yang merupakan tujuan pencegahan tersier: A. Deteksi dini penyakit dengan skrinig dan pengobatan segera B. Mencegah semakin buruknya kondisi penyakit atau menetapnya disabilitas C. Memutus mata rantai interaksi Agent-Host-Environment D. Mencegah dan menunda kejadian baru penyakit 18. Salah satu upaya pencegahan penyakit Difteria adalah memberikan imunisasi secara aktif dan massal dengan vaksin DT. Hal ini termasuk: A. Pencegahan primordial B. Pencegahan primer C. Pencegahan tersier D. Pencegahan sekunder 19. Menurut UU No. 82 tahun 2014, penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh... antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. A. Agen fisika B. Agen biologi C. Agen fisiologi D. Agen kimia 20. Pada tahun 1976 pertama kali ditemukan kasus penyakit yang saat ini menjadi endemi di beberapa negara benua Afrika: A. Ebola virus B. West nile C. Anthrax D. SARS 21. Dalam teori penyebab penyakit Hipokratik, dikatakan bahwa penyakit timbul karena ketidakseimbangan cairan dalam tubuh (phlegm) yang terdiri dari : Dari pernyataan di bawah ini, mana yang merupakan manfaat dari epidemiologi penyakit menular: A. Mengidentifikasi penyebab penyakit infeksi baru dan yang sedang berkembang B. Identifikasi sumber wabah C. Surveillans penyakit menular

5 5 D. Ketiga jawaban di atas benar 23. Pernyataan yang TIDAK BENAR tentang masa prepatogenesis adalah A. Terjadi perubahan patologis B. Interaksi awal antara Agent-Host-Environment C. Penyakit belum berkembang D. Daya tahan tubuh host masih kuat 24. Toxoplasma termasuk penyakit menular langsung yang ditularkan melalui: A. Plasenta B. Batuk C. Air Susu Ibu D. Mukosa ke mukosa 25. Tuberculosis termasuk dalam penyakit infeksi fokal, karena: A. Infeksi terikat pada area kecil B. Infeksi meluas pada sistem tubuh C. Sebagai sumber infeksi pada bagian tubuh lain D. Infeksi ditularkan melalui pembuluh darah dan limfa 26. Susceptibilitas/kerentanan Host tergantung pada: A. Asiditas gastrik B. Faktor genetik C. Alkoholisme D. Ketiga jawaban di atas benar 27. Sebutkan lima jenis Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi: Penemuan mikroskop oleh Leewenhook, mendorong dikembangkannya teori penyebab penyakit: A. Miasma B. Supernatural C. Web causation D. Teori Germ 29. Penyakit tidak tergantung pada satu penyebab yang berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab-akibat, adalah pandangan teori penyebab penyakit: A. Triad epidemiology B. Teori Germ C. Web Causation D. Miasma 30. Pendekatan konsep penyebab penyakit yang memadukan aspek-aspek molekular, sosial dan populasi disebut pendekatan ecoepidemiology atau chinese box. Pendekatan ini dipelopori oleh: A. Mervyn Susser

6 6 B. Kenneth J Rothman C. Jon Snow D. Leewenhook 31. Tipe reservoir yang menyebabkan timbulnya Zoonosis adalah A. Animal and insect reservoir B. Cases reservoir C. Carrier reservoir D. Inanimate reservoir 32. Pencegahan primer dilakukan pada periode penyakit: A. Masa patogenesis B. Fase klinis C. Masa pre-patogenesis D. Fase penyembuhan 33. Sebutkan 3 perbedaan antara penyakit menular dan penyakit tidak menular 34. Human immuodeficiency virus (HIV) merupakan pencetus penyakit AIDS yang ditularkan secara langsung melalui: A. Mukosa ke mukosa B. Kulit ke kulit C. Plasenta D. Air Susu Ibu 35. Target program penanggulangan penyakit menular menurut UU No.82 tahun 2014 adalah reduksi, eliminasi, dan eradikasi. Yang dimaksud dengan eradikasi adalah A. Upaya pengurangan angka kesakitan dan/atau kematian agar secara bertahap menurun B. upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan melalui pemberantasan dan eliminasi untuk menghilangkan penyakit secara permanen C. upaya pengurangan penyakit secara berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga angka kesakitan dapat ditekan serendah mungkin D. Tidak ada jawaban yang benar 36. Sebutkan komponen-komponen Triad Epidemiology 37. Pada ODHA (Orang dengan HIV Aids), penularan TBC dan Hepatitis-B merupakan A. Infeksi primer B. Infeksi sekunder C. Infeksi oportunis D. Jawaban B dan C benar

7 7 38. Sebutkan lima jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa menurut UU No.82 tahun 2014: Manakah yang merupakan perbedaan antara epidemiologi penyakit menular dengan epidemiologi pada umumnya: A. Variabel Person, Place, Time B. Populasi yang dipelajari C. Penyebab penyakit D. Hubungan case dan risk 40. Mana yang menggambarkan kerentanan penjamu bertambah berat karena perubahan lingkungan A. B. C. D. 41. Penyakit menular berikut ditularkan secara tidak langsung melalui makanan (food-borne): A. Salmonella B. Hepatitis-A C. Malaria D. Chickenpox

8 8 42. Kasus pertama penyakit menular ini ditemukan pada komunitas gay tahun Penyakit tersebut adalah A. Ebola B. Anthrax C. SARS D. AIDS 43. Mana yang menggambarkan kerentanan penjamu bertambah berat karena daya tahan host berkurang dan/atau tibulnya penyakit A. B. C. D. 44. Kelelahan dan kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko terjadinya penyakit Hepatitis-B yang sudah ada/tampak pada periode A. Patogenesis B. Prepatogenenis C. Susceptible D. Jawaban B dan C benar 45. Manakah yang BUKAN merupakan ciri-ciri fase klinis: A. Perubahan-perubahan pada jaringan tubuh telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit (onset) B. Penyakit belum bermanifestasi secara nyata C. Host sudah merasa sakit ringan, dan masih dapat melakukan aktifitas ringan

9 9 D. Mulai ditegakkan diagnosis penyakit 46. Waktu yang dibutuhkan oleh suatu pemaparan untuk mencapai dosis yang cukup dalam menimbulkan reaksi disebut: A. Masa durasi B. Masa ekspresi C. Jawaban A dan B benar D. Jawaban A dan B salah 47. Daftar penyakit menular berikut memiliki masa durasi dan masa latensi (inkubasi) yang akut, KECUALI: A. Kolera B. Filariasis C. Influenza D. Botulism 48. Berdasarkan kegananasannya, penyakit menular terbagi menjadi 5, sebutkan: Proses ekspresi (masa durasi) memiliki ciri-ciri sebagai berikut, KECUALI: A. Host belum mengalami manifestasi klinis B. Terjadi inisasi penyakit klinis C. Host mengalami manifestasi klinis D. Mulai timbul tanda dan gejala penyakit 50. Manakah yang BUKAN merupakan ciri-ciri dari level Awal proses Etiologis dari Riwayat Alamiah Penyakit: A. Paparan dengan agent kausal B. Agent belum memasuki host C. Ada interaksi antara Agen-Host-Environment D. Penyakit menjadi irreversible 51. Agent Rubella, Sifilis, dan Toksoplasma meninggalkan host sumber melalui portal of exit: A. Darah lewat plasenta B. Sekresi konjungtiva C. Kulit/per kutaneous D. Lesi kuli 52. Hepatitis-A merupakan penyakit menular tidak langsung yang ditransmisikan melalui: A. Makanan (food-borne) B. Air (water-borne) C. Vektor (vector-borne) D. Udara (air-borne)

10 Epidemiologi adalah studi untuk mengetahui... dan... dari status atau kejadian yang berhubungan dengan... pada populasi tertentu, dan mengaplikasikannya untuk... masalah kesehatan. Bertutur-turut isian dari titik-titik tersebut adalah: Riwayat Alamiah Penyakit adalah proses perjalanan penyakit mulai dari terpapar sampai penyakit selesai (sembuh, subklinis, cacat, atau mati) tanpa melalui proses... A. Pencegahan B. Rehabilitasi C. Pengobatan D. Peningkatan kesehatan 55. Fase klinis atau tahap penyakit dini, bisa berlanjut menjadi tahap penyakit lanjut yang akut maupun kronis, dengan ciri-ciri berikut ini, KECUALI: A. Penyakti bertambah berat B. Host tidak dapat melakukan aktifitas C. Jika berobat umumnya butuh perawatan D. Host merasa sakit ringan 56. Definisi penyebab menurut Mervyn Susser, adalah setiap faktor yang menyebabkan perubahan kondisi kesehatan menjadi lebih baik atau lebih buruk, yang disebut juga dengan: A. Efek B. Pajanan C. Determinan D. Akibat 57. Daftar penyakit menular berikut memiliki masa durasi kronis dan masa latensi a A. Sifilis B. Malaria C. HIV/Aids D. Tuberculosis 58. Dari teori penyebab penyakit di bawah ini, manakah yang BUKAN timbul sebelum mikroskop ditemukan: A. Supernatural B. Hipokratik C. Konsep roda D. Miasma 59. Infeksi streptococchus brochopneumonie terjadi setelah infeksi primer, atau penyakit infeksi ini digolongkan ke dalam: A. Penyakit infeksi sekunder B. Penyakit infeksi oportunis C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dab B benar

11 Common cold memiliki gejala dan epidode yang cepat, sehingga menurut keganasannya penyakit ini masuk dalam kelompok penyakit menular: A. Kronik B. Sub Akut C. Akut D. Asimtom 61. Agent hepatitis-b masuk ke host yang rentan melalui portal of entry: A. Darah B. Kulit C. Sistem respirasi D. Membran mukosa 62. Penyakit berikut secara tidak langsung ditularkan melalui vektor (vectorborne) yaitu: A. Salmonella B. Malaria C. Chickenpox D. Hepatitis-A 63. Tujuan studi kesmas (termasuk epidemiolgi di dalamnya) dibanding studi klinis dan studi dasar adalah A. Meningkatkan diagnosa B. Mengobati penyakit C. Mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan D. Memahami mekanisme penyakit 64. Masa patogenesis terdiri 3 fase penyakit yaitu: 65. Fase dimana penyakit dapat sembuh, cacat, atau mati disebut dengan: A. Fase akut B. Fase kronis C. Fase laten D. Fase konvalesens 66. Manakah yang BUKAN merupakan teori penyebab penyakit Multi Kausal: A. Teori Germ B. Triad epidemiologi C. Wec Causation D. Konsep Pie 67. Kronisitas penyakit HIV/Aids ditunjukkan dengan ciri-ciri berikut: A. Masa durasi akut dan masa latensi akut B. Masa durasi kronis dan masa latensi akut C. Masa durasi akut dan masa latensi kronis D. Masa durasi kronis dan masa latensi kronis

12 Manakah yang bukan termasuk pengelompokkan penyakit menular berdasarkan jalur penularannya: A. Communicable disease B. Chronic disease C. Contagious disease D. Non-communicable disease 69. Menurut keganasannya, Hepatitis-B dan TBC termasuk dalam penyakit kronik. Hal ini disebabkan: A. Gejala dan episodenya cepat B. Timbul jangka waktu lama setelah infeksi C. Memiliki fenomena Gunung Es D. Gejala dan episode lambat/lama 70. Dalam teori rantai infeksi penyakit, terdapat 5 komponen penularan yang harus dipahami oleh epidemiologist, antara lain: Chickenpox termasuk dalam penyakit menular yang secara tidak langsung ditularkan melalui: A. Makanan (food-borne) B. Udara (Air-borne) C. Air (water-borne) D. Vektor (vector-borne) E. Vektor (vector-borne) 72. Populasi manakah yang TIDAK dipelajari dan dianalisis dalam epidemiologi penyakit menular: A. Manusia dan hewan B. Agen infeksi C. Vektor D. Tumbuhan 73. Pada periode ini penyakit belum bermanifestasi dengan nyata, sign & symptom masih negatif, dan telah terjadi perubahan-perubahan dalam jaringan tubuh. Periode tersebut adalah: A. Fase subklinis B. Fase asimtom C. Fase presimtomatik D. Jawaban di atas benar semua 74. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyakit setelah melaui tahap Konvalesens, KECUALI: A. Sembuh total B. Sembuh dengan cacat C. Menjadi carrier D. Penyakit jadi akut

13 Teori penyebab penyakit yang menyatakan bahwa terjadinya penyakit disebabkan oleh kekuatan supranatural yaitu gangguan makhluk halus, atau adanya kemurkaan dari yang maha kuasa adalah: A. Miasma B. Kontagion C. Hipokratik D. Supernatural 76. Terjadinya penyakit disebabkan oleh kontak antara satu orang dengan yang orang lain yang berpenyakit, merupakan pandangan teori: A. Kontagion B. Miasma C. Germ D. Web Causation 77. Manakah yang BENAR tentang Temporal relationship yang merupakan bagi dari Postulal Hill: A. Penyakit harus disebabkan oleh suatu exposure/pajanan pada satu waktu tertentu B. Merupakan kriteria esensial timbulnya peyakit, namun paling sulit dibutuhkan C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 78. Penyakit yang mudah ditularkan dari datu host ke host lain disebut: A. Contagious disease B. Communicable disease C. Non-communicable disease D. Accute disease 79. Infeksi polio memiliki ciri khas tidak memiliki gejala sehingga dikelompokkan penyakit menular asimtom yang memiliki ciri khas: A. Gejala dan episode cepat B. Gejala dan episode lambat/lama C. Memiliki fenomena Gunug Es D. Timbul dalam jangka waktu lama setelah infeksi 80. Habitat tempat agent hidup, tumbuh dan memperbanyak diri disebut: A. Resrvoir B. Portal of exit C. Portal of entry D. Host yang rentan 81. West nile virus merupakan penyakit tular vektor yang pertama kali ditemukan kasusnya di USA pada tahun: A B C D Mana yang menggambarkan jumlah agent bertambah berat karena perubahan lingkungan

14 14 A. B. C. D. 83. Pada periode ini penyakit mampu menularkan penyakit, dimulai sejak infeksi hingga infeksi tersebut terdeteksi melalui diagnosa laboratorium. Periode tersebut adalah: A. Incubation period B. Induction period C. Duration period D. Windows period 84. Bila setelah sembuh namun diikuti dengan penurunan fungsi sebagian atau seluruh atruktur/organ tubuh tertentu sehingga menurunkan aktivitas keseleruhan, maka dapat dikatakan orang tersebut mengalami A. Disabilitas B. Sekuele C. Cacat D. Jawaban di atas benar semua 85. Teori penyebab penyakit yang berpendapat bahwa penyakit timbul karena terjadi ketidakseimbangan carian dalam tubuh (phlegm) adalah: A. Hipokratik B. Miasma C. Kontagion D. Supernatural

15 Manakah yang SALAH tentang Postulat-Koch: A. Agent harus dapat diisolir dari binatang percobaan B. Jika dikenakan pada subyek yang sehat (host), agent akan menyebabkan penyakit C. Agent tidak harus ada pada setiap penyakit D. Agent harus ada pada setiap penyakit 87. Proses pemaparan agen/pajanan hingga timbulnya penyakit disebut proses.. A. Promosi B. Ekspresi C. Durasi D. Induksi 88. Salah satu postulah Hill yang menyatakan bahwa penyebab penyakit harus konsisten dengan ilmu biologi dan medis, adalah A. Temporal relationship B. Strenght of association C. Biologic plausability D. Dose-respone relationship 89. Manakah pengertian dari Contagious disease A. Penyakit yang ditularkan dari satu host ke host lain B. Penyakit yang ditularkan dari luar host C. Penyakit yang mudah/gampang menular D. Penyakit yang ditularkan dari patogen antagonis 90. Penyakit Herpes timbul dalam jangka waktu lama setelah infeksi, sehingga Herpes termasuk dalam kelompok penyakit menular: A. Akut B. Laten C. Kronis D. Sub Akut 91. Teori ini dipelopori oleh Gallen yang menyatakan bahwa terjadinya satu penyakit disebabkan oleh pembusukan sisa makhluk hidup dan sebagainya adalah: A. Kontagion B. Hipokratik C. Miasma D. Germ 92. Penyakit menular ini pertama kali kasusnya ditemukan pada tahun 2000 ke atas, yakni: A. Anthrax B. SARS C. Ebola D. Jawaban A dan B benar 93. Periode waktu dimana penderita penyakit dapat menularkan penyakitnya disebut: A. Masa menular

16 16 B. Masa klinik C. Masa subklnis D. Masa asimtom 94. Mana yang termasuk contoh masa inkubasi cepat A. Reaksi hipersensitivitas B. Reaksi toksik C. Jawaban A dan B benar D. Jawaban A dan B salah 95. Postulat-Koch melahirkan pemikiran-pemikiran baru tentang penyebab penyakit seperti berikut di bawah, KECUALI: A. Selalu ada kausa-kausa lain selain kausa primer B. Kausa lain ikut berkontribusi menyebabkan penyakit C. Penyakit ditimbulkan oleh beberapa sebab (bukan hanya satu) D. Penyakit disebabkan satu penyebab 96. Sebutkan 5 dari 9 postulat Hill tentang penyebab penyakit yang Anda ketahui: Manakah yang BUKAN merupakan ciri-ciri proses promosi pada Riwayat Alamiah Penyakit: A. Penyakti belum menunjukkan manifestasi klinis B. Agent akan meningkatkan aktivitasnya dan masuk ke dalam tubuh C. Terjadi trasformasi/disfungsi sel D. Penyakit menunjukkan gejala klinis 98. Rute penularan pada Communicable disease ada dua macam: 99. Berdasarkan luasan infeksinya, penyakit menular terbagi menjadi: 100. Manakah penyataan yang TIDAK BENAR tentang masa inkubasi A. Periode waktu dari pemaparan hingga timbulnya penyakit B. Pada penyakit kronis, disebut juga masa latensi C. Waktu yang dibutuhkan oleh suatu pemaparan untuk mencapai dosis yang cukup dalam menimbulkan reaksi D. Kemungkinan dapat terdeteksi perubahan patologis

17 17

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa dapat menguraikan riwayat alamiah dari beberapa penyakit Defenisi riwayat alamiah Tujuan mengetahui

Lebih terperinci

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO) 1 Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO) Sakit : pola respon yang diberikan oleh organisme hidup thd

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI PM (EMERGING INFECTIOUS DISEASE, PENCEGAHAN DAN JUNE 18, 2016 PENANGGULANGAN PM, HERD IMMUNITY)

LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI PM (EMERGING INFECTIOUS DISEASE, PENCEGAHAN DAN JUNE 18, 2016 PENANGGULANGAN PM, HERD IMMUNITY) JUNE 18, 2016 LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI PM (EMERGING INFECTIOUS DISEASE, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PM, HERD IMMUNITY) ADE HERYANA UNIVERSITAS ESA UNGGUL jakarta EMERGING INFECTIOUS DISEASE & WABAH

Lebih terperinci

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Epidemiologi Dasar RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ANDREAS W. SUKUR PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Website: https://andreaswoitilasukur.wordpress.com/ Email : andreaswoitila@gmail.com Riwayat

Lebih terperinci

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel Epidemiologi = ilmu tentang populasi (harfiah) Epi = upon (tentang) Demos = peoples (populasi)

Lebih terperinci

KONSEP PENYAKIT MENURUT EPIDEMIOLOGI. Desy Indra Yani

KONSEP PENYAKIT MENURUT EPIDEMIOLOGI. Desy Indra Yani KONSEP PENYAKIT MENURUT EPIDEMIOLOGI Desy Indra Yani OUTLINE Konsep sehat sakit Penyebab penyakit: agent, host, environment Perjalanan penyakit secara ilmiah Tahapan pencegahan penyakit PENYAKIT Penyakit

Lebih terperinci

Pengantar Epidemiologi. Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar

Pengantar Epidemiologi. Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar Pengantar Epidemiologi Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar What is Epidemiology? EPI = tentang DEMOS = masyarakat/rakyat LOGOS = ilmu pengetahuan Epidemiologi adalah studi yang mempelajari

Lebih terperinci

(Natural History of Disease)

(Natural History of Disease) Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) Putri Handayani, SKM., M.KKK Riwayat Alamiah Penyakit 1 Definisi Riwayat alamiah penyakit Berarti perkembangan proses penyakit pada individu sepanjang

Lebih terperinci

Upaya Pencegahan Penyakit Menular

Upaya Pencegahan Penyakit Menular Upaya Pencegahan Penyakit Menular ade.heryana24@gmail.com ade.heryana@alumni.ui.ac.id Kelas Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul - Jakarta Diagram Riwayat Alamiah Penyakit Pencegahan Tingkat

Lebih terperinci

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT Biologis laws ( John Gardon ) Penyakit Timbul Karena Ketidak Seimbangan Antara Agent & Host ( manusia ) Keadaan Keseimbangan Tsb Tergantung Dari Sifat Alami & Karakteristik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit

Lebih terperinci

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Ade Heryana

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Ade Heryana RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Ade Heryana ade.heryana24@gmail.com Penyakit Menular Banyak ditemukan di negara berkembang; Rantai penularannya jelas; Berlangsung Akut Etiologi mikroorganisme jelas; Single Cause;

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR A. Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah

Lebih terperinci

KONSEP TERJADINYA PENYAKIT

KONSEP TERJADINYA PENYAKIT KONSEP TERJADINYA PENYAKIT Mata Kuliah Program studi Tim Pengajar : Dasar Pemberantasan Penyakit : Kesehatan Masyarakat : Darmadi SKM, M.Kes Agus Samsudrajat, SKM STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang 27-02-2011

Lebih terperinci

Pencegahan dan penanggulangan PTM PERTEMUAN 6 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

Pencegahan dan penanggulangan PTM PERTEMUAN 6 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes Pencegahan dan penanggulangan PTM PERTEMUAN 6 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menguraikan dan menjelaskan Pencegahan dan penanggulangan Learning Objective Pencegahan VS

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Hafni Bachtiar FK UNAND 1 EPIDEMIOLOGI Epi = Di antara / di atas / tentang Demos = Masyarakat Logos = Ilmu / Doktrin Kegunaannya : Dulu hanya untuk penyakit menular Gizi Kekurangan

Lebih terperinci

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS :

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS : Riwayat Alamiah Penyakit (Natural Course of the Diseases) Agus Samsudrajat S, SKM Mata Kuliah Dasar Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kapuas Raya Sintang, 2010/2011 Riwayat Alamiah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns. KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI Putri Ayu Utami S. Kep, Ns. Pengertian Epidemiologi berasal dari kata Yunani yaitu: Epi : Di antara / di atas / tentang Demos : Masyarakat Logos : Ilmu / Doktrin Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari tiga penyebab

Lebih terperinci

Konsep Penyebab Penyakit (Causal Concept)

Konsep Penyebab Penyakit (Causal Concept) Konsep Penyebab Penyakit (Causal Concept) ade.heryana24@gmail.com Definisi Penyebab Sesuatu yang menimbulkan akibat/efek (Websters s New Collegiate) Yang menghasilkan suatu efek (the Oxford English Dictionary

Lebih terperinci

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT KONSEP PENYEBAB PENYAKIT TEORI PENYEBAB PENYAKIT 1. Teori Contagion 2. Teori Hippocrates 3. Teori Humoral 4. Teori Miasma 5. Teori Jasad Renik 6. Teori Ekologi Lingkungan Teori Contagion Penyakit terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, (2013: 64) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

HERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul

HERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul HERD IMMUNITY Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul ade.heryana24@gmail.com 3 Sifat Utama Penyakit Menular dari Orang ke Orang Generation time Jarak antara kasus yang satu ke kasus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi (infectious disease), yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang nyata secara klinik (yaitu, tanda-tanda

Lebih terperinci

Konsep Penyebab Penyakit-2.

Konsep Penyebab Penyakit-2. Konsep Penyebab Penyakit-2 ade.heryana24@gmail.com KLASIFIKASI PERIODE INFEKSI PENYAKIT MENULAR Periode Infeksi Penyakit 1. Prodromal = periode dimana tanda2 & gejala penyakit muncul 2. Fastigium = Periode

Lebih terperinci

POLA PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M.KKK

POLA PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M.KKK POLA PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI Putri Handayani, M.KKK Gue sakit or sehat nih? PENYAKIT dan KESEHATAN Variabel hasil yang menjadi perhatian utama epidemiologi. Multidimensi: biologis/fisik, perseptual/psikologis,

Lebih terperinci

SEJARAH DAN KONSEP PENYEBAB

SEJARAH DAN KONSEP PENYEBAB Definisi epidemiologi SEJARAH DAN KONSEP PENYEBAB Fitra Yelda Asal kata dari bahasa Yunani Epi = pada Demos = penduduk/rakyat Logos = ilmu Jadi, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal hal yang terjadi

Lebih terperinci

Konsep Sakit dan Penyakit

Konsep Sakit dan Penyakit Konsep Sakit dan Penyakit Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Sejarah tentang Konsep Penyakit Awal peradapan

Lebih terperinci

Proses Penyakit Menular

Proses Penyakit Menular Proses Penyakit Menular Bagaimana penyakit berkembang? Spektrum penyakit Penyakit Subklinis (secara klinis tidak tampak) Terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit; biasanya terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan terhadap beberapa penyakit yang terjadi di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan terhadap beberapa penyakit yang terjadi di Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Kondisi tersebut menjadikan Kota Yogyakarta semakin padat penduduknya, sehingga

Lebih terperinci

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masysarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas EPIDEMIOLOGI : Ilmu yang mempelajari frekuensi

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

Lebih terperinci

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Handout Epidemiologi Penyakit Menular

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Handout Epidemiologi Penyakit Menular RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Handout Epidemiologi Penyakit Menular Abstract Paper ini adalah materi kuliah online class Epidemiologi Penyakit Menular, Kelas 11 Paralel Ade Heryana, S.SiT, M.KM ade.heryana24@gmail.com

Lebih terperinci

Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009

Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009 Konsep Penyebab Penyakit FKM UI, 2009 Definisi penyebab.. David Hume: "Dalam satu kejadian kita tidak pernah mampu menemukan kekuatan atau hubungan pasti, suatu kualitas yang mengikat efek terhadap penyebabnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi 2.1.1 Pengertian Infeksi Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara bertahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori Masalah kesehatan merupakan masalah yang multikausal, sehingga penanganan dan solusi pemecahan masalah kesehatan juga harus dilakukan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI Pendahuluan Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh negara-negara berkembang dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif. Contoh dampak negatif dari era globalisasi

Lebih terperinci

BATASAN EPIDEMIOLOGI

BATASAN EPIDEMIOLOGI BATASAN EPIDEMIOLOGI 1. EPIDEMIOLOGI IS THE SCIENCE CONCERNED WITH FACTORS AND CONDITIONS WHICH DETERMINE THE OCCURANCE AND DISTRIBUTION OF HEALTH, DESEASE, DEFECT, DISABILITY AND DEATH IN POPULATION (

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori dan Konsep Penelitian 1. Kerangka Teori HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara vertical, horizontal dan transeksual.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Infeksi Nosokomial Rumah sakit adalah tempat berkumpulnya orang sakit dan orang sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut menyebabkan rumah sakit berpeluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan

Lebih terperinci

TERJADINYA WABAH PENYAKIT

TERJADINYA WABAH PENYAKIT TERJADINYA WABAH PENYAKIT Definisi Sakit : Keadaan sakit : dinyatakan sebagai i. persimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya, atau ii. keadaan dimana tubuh/organisme atau bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmited Infections (STIs) adalah penyakit yang didapatkan seseorang karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang

Lebih terperinci

Penyakit Endemis di Kalbar

Penyakit Endemis di Kalbar Penyakit Endemis di Kalbar 1. Malaria Penyakit Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 (tabel 11) terdapat

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru merupakan satu penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi

Lebih terperinci

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes KONSEP EPIDEMIOLOGI Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Sejarah Perkembangan Epidemiologi Catatan kematian

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2018 KEMHAN. Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA

PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA Katalog Buku Pedoman pada Seksi P2P PENGENDALIAN PENYAKIT, SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, IMUNISASI & KESEHATAN MATRA Seksi P2P DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibentuk model matematika dari penyebaran penyakit virus Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada parameter laju transmisi. A.

Lebih terperinci

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT Oleh : dr. Euis Heryati, M.Kes Makalah Disampaikan pada Kegiatan Gebyar Healthy Life, Happy Life 2009 BUMI SILIWANGI HEALTH CARE CENTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4 PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4 Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan

Lebih terperinci

KEJADIAN LUAR BIASA. Sri Handayani

KEJADIAN LUAR BIASA. Sri Handayani KEJADIAN LUAR BIASA Sri Handayani Timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2 No.1866, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Hewan. Penyakit. Pemberantasan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

AGENT AGENT. Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Jenis. Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak

AGENT AGENT. Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Jenis. Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak AGENT AGENT Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi Jenis Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak Dalam jumlah yang berlebih atau kurang merupakan penyebab utama/ esensial

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Balita 2.1.1 Definisi Balita Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian anak usia di bawah lima tahun (Muaris

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Armaidi Darmawan 1 1 Bagian Ilmu Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Email: armaididarmawan@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS CIANJUR KOTA LAMPIRAN NOMOR : TENTANG KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAMPANYE VAKSIN MEALSES- RUBELLA (MR)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS CIANJUR KOTA LAMPIRAN NOMOR : TENTANG KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAMPANYE VAKSIN MEALSES- RUBELLA (MR) LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIANJUR KOTA NOMOR : TENTANG KEBIJAKAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPANYE VAKSIN MEASLES-RUBELLA (MR) KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAMPANYE VAKSIN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI

Lebih terperinci

Bab 4 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Masa inkubasi (laten) Proses promosi. Awal proses patologis (penyakit menjadi ireversibel)

Bab 4 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT. Masa inkubasi (laten) Proses promosi. Awal proses patologis (penyakit menjadi ireversibel) Bab 4 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DEFINISI Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya

Lebih terperinci

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7 Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7 PEKERJA KELUARGA KOMUNITAS/ WILAYAH Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999) Kanker 34% 5% 15% Kecelakaan 25% 34% Peny. Sal. Pernafasan Khronis 21%

Lebih terperinci

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). 10,11 Virus ini akan

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda. ' e. Gigitan

Soal Pilihan Ganda. ' e. Gigitan -t Petuniuk Umum! 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum anda mengeriakan! 2. Bacalah seluruh soal untuk memahami maksud soal, sebelum dijawab! 3. Jangan lupa tuliskan nim, nama, dan tanda tangan anda, sebelum

Lebih terperinci

Penanggulangan Penyakit Menular

Penanggulangan Penyakit Menular Penanggulangan Penyakit Menular Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan. Upaya pencegahan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan, perlindungan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454)

MODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454) MODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454) Materi 1 SURVEILANS PENYAKIT MENULAR POTENSI KLB Disusun Oleh Deasy Rosmala Dewi, SKM.,M.Kes UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018 Materi 1 PRAKTIKUM MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI. By : Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

EPIDEMIOLOGI. By : Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES EPIDEMIOLOGI By : Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES DEFINISI Ilmu yang mempelajari distribusi & diterminan yg mempengaruhi frekwensi penyakit pada manusia (Mac Mahon, B & Pugh, T.F, 1970). Studi tentang faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur 12-59 bulan (Kemenkes RI, 2015: 121). Pada usia ini, balita masih sangat rentan terhadap berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komplikasi infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) terhadap perubahan status nutrisi telah diketahui sejak tahap awal epidemi. Penyebaran HIV di seluruh

Lebih terperinci

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu analisis yang dapat diterima secara ilmiah terhadap setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

Lebih terperinci

Konsep Sakit dan Penyakit. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

Konsep Sakit dan Penyakit. Contact:   Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: / Konsep Sakit dan Penyakit Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Sejarah tentang Konsep Penyakit Awal peradapan

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si PATOGENESIS INFEKSI VIRUS Port d entree Siklus replikasi virus Penyebaran virus didalam tubuh Respon sel terhadap infeksi Virus

Lebih terperinci

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono Food-borne Outbreak Saptawati Bardosono Pendahuluan Terjadinya outbreak dari suatu penyakit yang disebabkan oleh makanan merupakan contoh yang baik untuk aplikasi epidemiologi dalam mengatasi masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab tuberkulosis. Tuberkulosis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. No.503, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, No.595, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Dampak Bahaya. Agensia Biologi. Aspek Kesehatan. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS). iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017 Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017 Oleh : Dr. MOHAMAD SUBUH, MPPM Direktur Jenderal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). HBV ditemukan pada tahun 1966 oleh Dr. Baruch Blumberg berdasarkan identifikasi Australia antigen yang sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Afrika, India, Ganna, Nigeria dan Indonesia (WHO, 2013; Chedi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat menyebabkan penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Data World Health Organization (2012) menunjukkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal

Lebih terperinci

AplikasiPraktis Epidemiologi

AplikasiPraktis Epidemiologi AplikasiPraktis Epidemiologi Public Health Approach Surveillance: What is the problem? Problem Risk Factor Identification: What is the cause? Intervention Evaluation: What works? Implementation: How do

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang secara klinik terjadi akibat dari keberadaan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

tingkat Pencegahan Penyakit

tingkat Pencegahan Penyakit Tingkat-tingkat tingkat Pencegahan Penyakit Oleh : Suyatno,, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Riwayat Alamiah

Lebih terperinci

Etiology dan Faktor Resiko

Etiology dan Faktor Resiko Etiology dan Faktor Resiko Fakta Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit menular yang belum dapat diselesaikan dan termasuk iceberg phenomenon atau fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi hepatitis B merupakan masalah global, diperkirakan 6% atau 387 juta dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et al., 2008).

Lebih terperinci