BAB III METODE PENELITIAN. 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo."

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sentolo, pada ruang kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo. Lokasi menunjukkan pada pengertian tempat situasi sosial yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu a) tempat, b) pelaku, c) kegiatan. Dengan demikian lokasi yang dimaksud meliputi unsur a) tempat, yaitu SMA Negeri 1 Sentolo beralamat di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo, b) pelaku, yaitu guru dan siswa kelas XII IPS 1 yang terlibat dalam tindakan pembelajaran sejarah melalui penerapan permainan sepak bola verbal dalam meningkatkan hasil belajar siswa, c) kegiatan, yaitu proses pembelajaran sejarah melalui penerapan permainan sepak bola verbal yang dilakukan guru dan siswa. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena berdasarkan pengamatan peneliti di sekolah tersebut masih ada kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran sejarah, dari hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran sejarah kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Sentolo metode ceramah yang selama ini digunakan dirasa sangat membosankan sehingga kegiatan belajar menjadi pasif dan siswa kurang antusias untuk mengikuti kegiatan belajar sejarah di kelas. 39

2 40 2. Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPS 1, jumlah siswa adalah 32 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 19 orang perempuan dengan guru pata pelajaran sejarah bernama Drs. Widodo. Alasan kelas ini dijadikan sebagai subjek penelitian karena dari hasil tes sebelum dilakukan penelitian hasil belajar kelas XII IPS 1 adalah yang paling rendah dari pada kelas IPS yang lain dan masih banyak yang belum mencapai KKM. Dari hasil diskusi dengan siswa kelas XII IPS 1 sebagian besar siswa jenuh ketika sedang belajar sejarah sehingga mempengaruhi hasil belajar mereka. Di samping itu guru mata pelajaran sejarah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar kurang menerapkan model yang menarik bagi siswa. B. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September tahun Sasaran atau subjek penelitian ini ialah kelas XII IPS 1 yang berjumlah 32 siswa. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut: Proposal : Agustus 2012 Perijinan : September 2012 Pengumpulan Data : November 2012 Analisis Data : November-Desember 2012 Penulisan Laporan : Mei 2013 Ujian dan Revisi : September 2013 Hasil Ujian : Oktober 2013

3 41 C. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang mengombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtansif, tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins dalam Sutama, 2010: 5). Kemis dan Mc Tanggart (dalam Sutama, 2010: 5), menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri. Mulyasa menjelaskan bahwa PTK adalah suatu upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran (Mulyasa, 2009: 34). Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan praktisi pendidikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam tugas pokok dan fungsinya. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut (Sutama, 2010: 6). Tujuan umum PTK adalah untuk mengadakan perbaikan atau peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas. Melalui PTK guru senantiasa mempelajari praktik pembelajaran di kelas berdasarkan pengalamanpengalaman langsung yang nyata dipandu dengan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan penguasaan teoritik praktis pembelajaran. Apabila tujuan PTK dapat terlaksana, maka guru sekurang-kurangnya memperoleh empat keuntungan, yaitu dapat melakukan inovasi pembelajaran,

4 42 dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang dihadapi, terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum sekolah, dan peningkatan kemampuan profesional guru (Sutama, 2010: 7). D. Desain Penelitian Penelitian ini dibuat untuk meningkatkan prestasi mata pelajaran sejarah dengan menerapkan pendekatan cooperative learning permainan Sepak Bola. Dalam penelitian ini menggunakan desain PTK model spiral dengan empat langkah yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk menjalankan siklus-siklus tersebut terdapat dua tahapan, yaitu tahap pendahuluan dan tahap pelaksanaan tindakan (Rochiati Wiriaatmadja, 2006: 66). 1. Tahap Pendahuluan Dalam tahapan ini peneliti mulai melakukan penelitian yaitu dengan melakukan observasi lapangan dan memberikan test awal. Test awal (pretest) dilakukan saat akan memulai penyajian materi baru, hal ini sangat berguna bagi peniliti untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan dalam hal ini penerapan permanian Sepak Bola karena dapat digunakan sebagai bahan pembanding. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Penelitian tindakan kelas terdapat empat rangkaian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi yang dilakukan tiap siklus.

5 43 Penelitian tindakan kelas minimal dilakukan tiga siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi. a. Siklus I 1) Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menyiapkan lembar observasi, menyusun skenario pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, menyusun pedoman wawancara, menyiapkan media pembelajaran yang berkaitan dengan permainan Sepak Bola, membuat soal evaluasi, membagi kelas menjadi 2 tim dan membuat soal uraian atas pertimbangan guru yang bersangkutan. 2) Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan berdasarkan pada rencana pembelajaran pada saat proses pembelajaran yaitu mengacu kepada RPP yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti dimana disini menjadi seorang guru ikut melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan permanian Sepak Bola. 3) Observasi Selama proses pembelajaran peneliti dapat melakukan pengamatan atau kegiatan observasi. Pengamatan mencakup aktivitas siswa yang dilakukan dengan lembar observasi yang telah dibuat. Tujuan observasi ini dilakukan untuk mengamati sejauh mana aktivitas

6 44 siswa dalam proses belajar dengan menggunakan permainan Sepak Bola. 4) Refleksi Setelah dilakukan observasi dan diperoleh data dilakukan refleksi, untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil refleksi digunakan sebagi acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih baik pada siklus selanjutnya. b. Siklus II 1) Perencanaan Refleksi dalam siklus I sangat berguna sebagai acuan pembuatan perencanaan dalam siklus ini (siklus II). Perencanan dalam siklus II yaitu : menyusun skenario pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, membuat RPP yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menyusun pedoman wawancara, menyiapkan media pembelajaran yang berkaitan dengan permainan Sepak Bola dan membuat alat evaluasi, membagi kelas menjadi 2 tim, membuat soal evaluasi, dan membuat soal uraian atas pertimbangan guru yang bersangkutan. 2) Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan pada siklus ini intinya sama seperti siklus I dengan subyek penelitian yang sama seperti pada siklus I tetapi ada sedikit perbedaan yaitu peneliti tetap membuat media pembelajaran untuk

7 45 permanian Sepak Bola dan juga soal uraian dipadukan dengan pembuatan soal oleh siswa. 3) Observasi Kegiatan observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus I yang dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan permainan Sepak Bola. Selanjutnya melakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa serta melakukan wawancara terhadap para siswa didik (subyek penelitian). 4) Refleksi Dengan refleksi pada siklus II kita dapat mengingat dan merenungkan kembalidari hasil yang telah berlangsung, apakah ada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa atau tidak. Jika sudah mencapai target maka tidak perlu diadakan siklus III, akan tetapi jika belum maka perlu dilakukan siklus berikutnya. Siklus selanjutnya mengikuti dari hasil siklus sebelumnya sebagai acuan lanjutan siklus selanjutnya, penelitian dianggap selesai jika sudah memenuhi target pencapaian keberhasilan.

8 46 Keterangan: 1. Refleksi Awal 8. Observasi II 2. Rencana Siklus I 9. Refleksi II 3. Pelaksanaan Tindakan Silkus I 10. Pencana revisi pada Siklus III 4. Observasi I 11. Pelaksaan Tindakan Siklus III 5. Refleksi I 12. Observasi III 6. Rencana Revisi Pada Siklus II 13. Refleksi III 7. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Gambar 2. Proses PTK Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggart (Rochiati Wiriaatmadja 2006: 66) E. Sumber Data Adapun jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Narasumber yang terdiri dari pihak-pihak baik perorangan, perwakilan maupun instansi yang terkait dalam penelitian, terdiri dari: a. Guru mata pelajaran sejarah SMA N 1 Sentolo. b. Siswa kelas XII IPS 1 SMA N 1 Sentolo. 2. Lembar observasi selama penelitian di SMA N 1 Sentolo. 3. Data yang diperoleh dari siswa tentang hasil belajar sejarah siswa kelas XII IPS 1 SMA N 1 Sentolo.

9 47 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara (interview) Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang ditentukan (Anas Sudijono, 2005:82). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumplan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. (Sugiyono, 2006:194) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut: 1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. 2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. 2. Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Anas Sudijono, 2005:76)

10 48 Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, makaobservasi tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Menurut Nana Sudjana (1992:84) megemukakan bahwa observasi atau pengamatan sebagai alat penilai banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dalam penelitian ini observasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan dalam proses pembelajaran siswa. Peneliti melakukan observasi didalam kelas guna mengatahui dan mengamati siswa pada saat proses pembelajaran sebagai pedoman untuk nantinya pada waktu peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas. Selain itu juga peneliti melakukan observasi fisik sekolah. Hasil observasi tersebut akan dituliskan pada sebuah lembaran kertas yang sudah dipersiapkan. 3. Tes Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Perlakuan atau tindakan dalam hal ini yaitu penerapan permainan Sepak Bola dalam

11 49 proses pembelajaran sejarah. Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, bakat, sikap, minat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Ratna Sajekti Rusli (1988: 1) tes adalah alat pengukur (measurement) yang memberi informasi tentang siswa, mungkin juga orang lain, akan tetapi dalam dunia pendidikan yang menjadi pokok perhatian adalah siswa. Terdapat beberapa macam tes dan berdasarkan tes ini para pendidik memperoleh informasi tentang siswanya yang kemudian menjadi landasan untuk mengambil keputusan, keputusan yang dapat menentukan nasib siswa. Tes dilakukan pada setiap akhir materi untuk mengetahui efektifitas pembelajaran. a. Tes Awal (Pre test) Tes pada siswa sebelum pembelajaran dimulai atau sebelum proses pengajaran dilaksanakan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan sebagai dasar dalam pembentukan kelompok belajar pada pembelajaran dengan menggunakan penerapan permainan Sepak Bola. b. Tes Akhir (Post test) Tes yang diberikan setelah proses pengajaran berakhir. Tes ini diberikan pada saat akhir tindakan untuk mengukur hasil belajar sejarah dan tingkat keberhasilan tindakan pembelajaran pada setiap tindakan (Nana Sudjana, 2005: 117).

12 50 G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 2002:151). Sedangkan Sugiyono (2006:307) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi, wawancara dan tes. 1. Wawancara Dalam wawancara ini yang menjadi obyek penelitian adalah guru sejarah dan siswa untuk menanyakan bagaimana proses pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran dengan permainan Sepak Bola. Pertanyaan-pertanyaan itu berpedoman pada pelaksanaan model pembelajaran dengan permainan Sepak Bola. Adapun kisi-kisi nya sebagai berikut: Tabel 2 : kisi-kisi wawancara penerapan permainan Sepak Bola untuk siswa. Aspek Pembelajaran sejarah Indikator Butir Wawancara Jumlah Sarana dan prasarana Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sentolo 3,4 2

13 51 Strategi pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Langkahlangkah pembelajaran dengan permainan Sepak Bola - Pengetahuan tentang pembelajaran sejarah Strategi pembelajaran sejarah dengan permanian Sepak Bola Manfaat menggunakan permainan Sepak Bola Pengetahuan tentang strategi pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Pelaksanaan strategi pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Hasil pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Hambatan-hambatan dalam pembelajaran dengan dengan permainan Sepak Bola a. Guru menentukan pokok bahasan yang akan dijelaskan. b. Guru menyiapkan media pembelajaran. c. Guru memberikan materi pelajaran baru secara singkat. d. Guru membagi kelompok menjadi 2 tim dan menentukan kapten tim. e. Guru menjelaskan aturan-aturan permainannya kemudian memanggil kapten tim dan melempar koin untuk menentukan tim mana yang akan melakukan kick-off. 1,2,8 3 5,6 2 7,20 2 9, ,13,

14 52 f. Tim dengan kick off menerima pertanyaan dari guru. Siapapun dapat menjawab dalam lima detik dan menjawab dengan benar, mereka mempertahankan kepemilikan bola. Gabungkan tiga pertanyaan benar (tiga kali memegang bola), adalah gol! g. Jika tidak seseorang pun menjawab dalam lima detik, bola lepas. Jika lawan dapat menjawab dalam lima detik berikutnya, mereka memegang bola dan mulai menerima pertanyaan berikutnya. h. Pelanggaran terjadi bila siswa meneriakkan jawaban saat bukan gilirannya, menjawab ketika tidak berhak, dan terutama berdebat dengan wasit! Wasit diminta untuk menggunakan kartu kuning atau merah. Pemenangnya adalah tim dengan gol lebih banyak di akhir pelajaran. i. Guru mengevaluasi materi pelajaran yang dimainkan dengan permainan Sepak Bola. j. Guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi yang tadi dipelajari

15 53 Hasil siswa dalam belajar siswa Diskusi siswa Peningkatan hasil belajar siswa, kelebihan dan kendala Diskusi siswa saat menggunakan permainan Sepak Bola 16, Tabel 3. Kisi-kisi wawancara penerapan permainan Sepak Bola untuk guru sejarah Aspek Pembelajaran sejarah Model pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Langkahlangkah pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Indikator Butir Wawancara Jumlah Pembelajaran sejarah di 1,3 2 SMA Negeri 1 Sentolo Situasi belajar siswa 2 1 Model pembelajaran sejarah 4,5,6,7 4 dengan permainan Sepak Bola Manfaat model 12 1 pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Kelebihan dan kelemahan 13,17 2 model pembelajaran dengan permainan Sepak Bola Kendala dalam 14,15 2 menggunakan model pembelajaran dengan permainan Sepak Bola a. Guru menentukan pokok 18 1 bahasan yang akan dijelaskan. b. Guru menyiapkan media 19 1 pembelajaran. c. Guru memberikan 20 1 materi pelajaran baru secara singkat. d. Guru membagi 22 1 kelompok menjadi 2 tim dan menentukan kapten tim.

16 54 e. Guru menjelaskan aturan-aturan permainannya kemudian memanggil kapten tim dan melempar koin untuk menentukan tim mana yang akan melakukan kick-off. f. Tim dengan kick off menerima pertanyaan dari guru. Siapapun dapat menjawab dalam lima detik dan menjawab dengan benar, mereka mempertahankan kepemilikan bola. Gabungkan tiga pertanyaan benar (tiga kali memegang bola), adalah gol! g. Jika tidak seseorang pun menjawab dalam lima detik, bola lepas. Jika lawan dapat menjawab dalam lima detik berikutnya, mereka memegang bola dan mulai menerima pertanyaan berikutnya. h. Pelanggaran terjadi bila siswa meneriakkan jawaban saat bukan gilirannya, menjawab ketika tidak berhak, dan terutama berdebat dengan wasit! Wasit diminta untuk menggunakan kartu kuning atau merah. Pemenangnya adalah tim dengan gol lebih banyak di akhir pelajaran. 21,

17 55 Hasil siswa Diskusi siswa i. Guru mengevaluasi materi pelajaran yang dimainkan dengan permainan Sepak Bola. j. Guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi yang tadi dipelajari. Peningkatan hasil belajar siswa, kelebihan dan kendala Diskusi siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan permainan Sepak Bola ,11,16 3 9, Observasi Dalam observasi ini peneliti mengamati dan mencatat keadaan fisik sekolah, proses pembelajarn dikelas yang meliputi guru sejarah, siswa, model pembelajaran yang digunakan dan sarana yang ada. Adapun kisi-kisi observasi sebagai berikut : Tabel 4: kisi-kisi observasi kondisi sekolah dan kelas Komponen A. Kondisi Fisik Sekolah Indikator 1. Ruang Kelas 2. Ruang Lab. Kimia/Biologi 3. Ruang Lab, Fisika 4. Ruang Multimedia 5. Ruang Lab. Komputer 6. Ruang Perpustakaan 7. Ruang Serba Guna 8. Ruang Kepala Sekolah 9. Ruang Bimbingan Konseling 10. Ruang UKS 11. Ruang Guru 12. Ruang Tata Usaha Butir Kendali Observasi

18 56 B. Perangkat Pembelajaran dengan permainan Sepak Bola C. Kondisi Siswa Di Kelas D. Kondisi Guru Di Kelas E. Langkah- Langkah pembelajaran dengan permainan Sepak Bola 13. Ruang Kamar Mandi/WC 14. Ruang Gudang 15. Rumah Penjaga Sekolah 16. Mushola 17. Ruang OSIS 18. Ruang Parkir 19. Ruang Agama 20. Ruang Pramuka 21. Ruang Tamu 22. Ruang Piket 23. Ruang Satpam 24. Koperasi Sekolah 25. Tempat berolahraga 1. KTSP 2. Silabus 3. RPP 1. Suasana di kelas 2. Keaktifan siswa dalam belajar 3. Minat siswa 4. Kerjasama siswa dalam belajar 5. Perilaku siswa di dalam kelas. 6. Perilaku siswa di luar kelas 1. Suasana kelas 2. Penyajian materi 3. Strategi pembelajaran 4. Metode pembelajaran 5. Penggunaan bahasa 6. Penggunaan waktu 7. Teknik bertanya 8. Penggunaan media 1. Guru membagi siswa menjadi 2 tim 2. Guru menentukan salah satu anggota di setiap tim untuk menjadi kapten. 3. Guru menjelaskan aturan-aturan permainannya kemudian memanggil kapten tim dan melempar koin untuk menentukan tim mana yang akan melakukan kick-off. 4. Tim dengan kick off menerima pertanyaan dari guru. Siapapun

19 57 F. Kelebihan permainan Sepak Bola G. Kelemahan permainan Sepak Bola dapat menjawab dalam lima detik dan menjawab dengan benar, mereka mempertahankan kepemilikan bola. Gabungkan tiga pertanyaan benar (tiga kali memegang bola), adalah gol! 5. Jika tidak seseorang pun menjawab dalam lima detik, bola lepas. Jika lawan dapat menjawab dalam lima detik berikutnya, mereka memegang bola dan mulai menerima pertanyaan berikutnya. 6. Pelanggaran terjadi bila siswa meneriakkan jawaban saat bukan gilirannya, menjawab ketika tidak berhak, dan terutama berdebat dengan wasit! Wasit diminta untuk menggunakan kartu kuning atau merah. Pemenangnya adalah tim dengan gol lebih banyak di akhir pelajaran. 7. Penilaian. 8. Kesimpulan. 1. Siswa lebih aktif 2. Peningkatan hasil belajar 3. Pembelajaran lebih menarik 1. Kondisi kelas ramai 2. Waktu model pembelajaran lama Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar ini dibuat oleh peneliti dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran sejarah, hal ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesukaran soal yang akan diberikan kepada siswa. Adapun kisi-kisi untuk tes hasil belajar (pre-test dan post-test) penerapan

20 58 permainan sepak bola verbal untuk meningkatkan hasil belajar sejarah adalah sebagai berikut: Tabel 5: Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Sejarah Standar Kompetensi 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan Masa Reformasi Kompetensi Dasar 2.1. Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde Baru Indikator Siklus I Indonesia Pada Masa Orde Baru: Latar belakang kronologis lahirnya pemerintahan Orde Baru Siklus II Berdirinya Pemerintah Orde Baru dan ciri-ciri pokok kebijakan yang dihasilkan Siklus III Menguatnya peran negara pada masa Orde Baru dan dampaknya terhadap kehidupan sosial politik masyarakat No. Soal 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5 Jml Soal Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran atau mengukur sesuatu sesuai dengan definisi yang digunakan. Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari

21 59 teori yang digunakan. Oleh karena itu, harus ada pembahasan mengenai teori yang menjadi dasar penentuan konstruk suatu instrumen. Untuk menguji validitas konstruk; dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspekaspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang (Widoyoko, 2009: 131). H. Validitas Data Keabsahan data dapat diketahui dengan triangulasi. Triangulasi data dilakukan dengan cara memadukan data yang diperoleh dari lembar dalam proses pembelajaran, hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa dan guru pada akhir tindakan, dokumentasi, tes hasil belajar. untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Moleong, 2002: 178): 1. Menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang berbeda dalam metode kualitatif. 2. Triangulasi metode yaitu peneliti mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan sumber data yang berbeda untuk

22 60 memperoleh data tentang partisipasi dan kompetensi profesional guru. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan, wawancara, observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. I. Teknik Analisis Data 1. Teknik analisis data kualitatif Menurut Miles and Huberman dalam bukunya Sugiyono (2007 : 337) dikemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data tersebut yaitu Data Reduction, Data Display, dan Conclusion Drawing/Verification. Langkahlangkah tersebut sebagai berikut : a. Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data itu berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan begitu data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. b. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah data display atau penyajian data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif sehingga penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

23 61 c. Conclusion Drawing / Verification Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, tahap penarikan kesimpulan ini merupakan tahap terakhir dalam analisis data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung. Pengumpulan Penyajian Data Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3. Komponen dalam analisis data Menurut Miles dan Hubberman dalam Sugiyono (2007 : 247). 2. Teknik analisis Kuantitatif Data hasil belajar siswa dapat diketahui dengan menghitung mean (rata-rata) dari daftar nilai siswa dan menghitung daya serap siswa

24 62 terhadap materi. Data perhitungan mean dan daya serap yang diperoleh dengan mengacu pada pencapaian hasil belajar. a. Mean (rata-rata nilai siswa) Keterangan : X : rata-rata / mean ΣXi : Jumlah nilai semua siswa N : Jumlah siswa (Sutrisno Hadi, 1997 : 151) b. Menghitung daya serap Keterangan : DS NE S : Daya Serap : Nilai Tujuan Keatas : Jumlah Siswa (BOB Hasan, 2002 : 1P42) c. Kriteria Pencapaian Hasil Belajar Tabel 6. Kriteria Pencapaian Hasil Belajar Kategori Nilai Baik sekali Jika mencapai % Baik Jika mencapai % Kurang Jika mencapai % Kurang sekali Jika mencapai %

25 63 J. Indikator keberhasilan Penelitian dapat dikatakan berhasil jika sudah mencapai target kriteria yang telah ditentukan. Target kriteria ketuntasan minimal dalam penelitian di SMA Negeri 1 Sentolo ini adalah nilai tes hasil belajar mencapai minimal 70. Hal ini berdasarkan KKM mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sentolo Kulon Progo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA PGRI TEMANGGUNG yang berada di jln. Kartini 34C, kecamatan Temanggung, kabupaten Temanggung (5625). B. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di Batumarta III, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (32152).

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalasan, Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar lebih memudahkan peneliti dalam mengetahui penerapan Sepak Bola Vebral dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 3 Bantul beralamat di Gaten, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul (55763), Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang berlokasi di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta telp (0274)376067 Email: sman1kasihan@yahoo.com..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Al-Islam 1 Surakarta semester genap Tahun Ajaran 2015/ 2016. SMA Al-Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo, Karanganyar. Penelitian dilaksanakan di kelas X-5. Alamat sekolah berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Kutosari dahulu berdiri pada tahun 1951 dengan nama PR Kebumen 1 atau Sekolah Perempuan Kebumen 1. Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Sumantri No. 57

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 0188/O/1979 tentang pembukaan 149 sekolah baru di seluruh Indonesia. SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 0188/O/1979 tentang pembukaan 149 sekolah baru di seluruh Indonesia. SMA BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Sentolo SMA N 1 Sentolo resmi berdiri pada tanggal 3 September 1979 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Mentri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Lokasi sekolah berada di Kecamatan Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris, PTK disebut Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan sebagai tempat penelitian, sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan penelitian merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan CAR (Class Room Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Karanganyar. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK yang Dikembangkan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Aqib (2007, hlm. 27) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta dengan pertimbangan mudahnya akses untuk mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kususnya penelitian tindakan kelas, jika dikaji arti penelitian tindakan kelas menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Baginda II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan SDN Baginda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu peneliti ingin melihat gambaran apa adanya tentang suasana proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitian diadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut ini. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Veteran 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian tindakan kelas. Secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODELOGI PENELITAN BAB III METODELOGI PENELITAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Elliot (1991) (dalam Kunandar, 2009:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaru yang beralamat di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan seorang pendidik untuk memahami apa yang terjadi di kelas untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap Penelitian. ini, karena penelitian diadakan dalam kelas dan lebih difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap Penelitian. ini, karena penelitian diadakan dalam kelas dan lebih difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas: a) Jenis Penelitian, b) Lokasi dan Subyek Penelitian, c) Teknik Pengumpulan Data, d) Teknik Analisis Data, e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ilmiah diartikan sebagai cara-cara atau langkah langkah dengan tata urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat di mana seorang peneliti melakukan penelitian atau tempat di mana penelitian dilakukan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN 9

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena jenis penelitian tersebut sesuai dengan tema yang peneliti buat. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri Ketib yang berada di Jalan Drs Supian Iskandar Desa Ketib Kecamatan Sumedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memaparkan tentang penyelenggaraan program Pengembangan Diri siswa sekolah dasar di

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti penelitian yang

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076 MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT BAGI SISWA KELAS IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti akan membuat sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Rongga Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. SD ini memiliki kondisi kelas cukup baik dengan lingkungan sekolah berada

Lebih terperinci