BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 3 Bantul beralamat di Gaten, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul (55763), Yogyakarta. Lokasi menunjukan pada pengertian tempat situasi sosial yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu; a) tempat, b) pelaku, c) kegiatan. Dengan demikian lokasi penelitian yang dimaksud meliputi unsur; a) tempat yaitu SMA Negeri 3 Bantul beralamat di Gaten, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, b) pelaku yaitu guru dan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bantul,yang terlibat dalam tindakan pembelajaran sejarah dengan menggunakan teka-teki silang dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan c) kegiatan yaitu proses pembelajaran sejarah dengan menggunakan teka-teki silang yang dilakukan oleh guru dan siswa. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena berdasarkan pengamatan peneliti, di sekolah tersebut masih ada kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran sejarah, dari hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran sejarah kelas XI SMA Negeri 3 Bantul, masih banyak siswa yang tidak antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sejarah di kelas.

2 42 2. Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1, jumlah siswa adalah 28 orang yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dengan guru mata pelajaran sejarah bernama Joko Wiyono S.Pd. Alasan penulis memilih kelas ini sebagai subjek penelitian karena siswa-siswi dikelas ini tergolong aktif dan mempunyai kemauan yang tinggi dalam belajar, akan tetapi masih terdapat siswa yang kesulitan mencerna mata pelajaran sejarah. Sebagian besar siswa merasa jenuh ketika sedang belajar sejarah sehingga hasil belajar yang rendah. Di samping itu guru mata pelajaran sejarah yang bersangkutan pun merasa ada kesulitan ketika sedang mengajar, terutama dalam hal menarik minat belajar siswa dan menggunakan media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran sejarah, di kelas XI IPS 1 SMA N 3 Bantul. B. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mengamati dan memahami respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dan perubahan yang terjadi setelah proses belajar mengajar tersebut berlangsung, Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu

3 43 tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2006: 11). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang menghendaki adanya suatu perubahan terhadap subjek yang diteliti. Perubahan ini menghendaki adanya suatu perbaikan dari sistem sebelumnya. Perbaikan dilakukan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan, penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi (Kemmis dalam Yatim Rianto, 1996:40). Selanjutnya Kemmis dan Taggart mengartikan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif-diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi soaial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini. Penelitian tindakan kelas ini digunakan dalam penelitian ini, sebab melalui metode ini guru lebih mengenal keadaan kelasnya dan dapat melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif kolaboratif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, agar

4 44 dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas secara professional (Hopkins, 1993:44). Hal senada diungkapkan oleh Wiriaatmadja (2005:13) yang mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. penelitian tindakan kelas merupakan salah satu proses strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami kejadian-kejadian yang terjadi di kelas, dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kinerjanya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara profesional. 1. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Menurut Sukardi (2004: 211) karakteristik penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan prkatis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari. b. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subyek yang diteliti.

5 45 c. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif. d. Adanya langkah berpikir reflektif atau reflektif thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan. 2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kasbullah (1993:38) manfaat praktis dari pelaksanan penelitian tindakan kelas terkait dengan komponen pembelajaran mencakup beberapa aspek diantaranya: a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas atas. c. Pengembangan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan. Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Model ini terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Siklus ini berlangsung beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Desain penelitian tindakan kelas pada penelitian ini dirancang untuk dapat menyelesaikan suatu pokok bahasan yang akan dilaksanakan tindakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Desain pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang

6 46 dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Gambar desainnya adalah sebagai berikut: Keterangan: 0. Refleksi Awal 1. Rencana Siklus I 2. Pelaksanaan Tindakan Silkus I 3. Observasi I 4. Refleksi I 5. Rencana Revisi Pada Siklus II 6. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 7. Observasi II 8. Refleksi II Gambar 2. Proses Penelitian Tindakan Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggart (Hopkins 1993: 46). Dari gambar tersebut terdapat empat langkah penting dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sukardi (2004:213) menjelaskan langkahlangkah tersebut sebagai berikut:

7 47 1. Rencana (Planning) Dalam tahap ini peneliti akan menyusun serangkaian rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisa masalah yang didapatkan. Pada penelitian ini langkah-langkah rencana yang disusun adalah sebagai berikut: a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian b. Melakukan observasi pra-penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk penelitian c. Menentukan siapa yang akan menjadi kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan. d. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian e. Mendiskusikan dan menentukan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. f. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan saat pembelajaran dalam penelitian. g. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mengukur proses dan hasil belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar. h. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa.

8 48 i. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan kolaborator peneliti j. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan kolaborator k. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian. 2. Tindakan (Acting) Dalam tahap ini peneliti akan menyusun serangkaian pelaksanaan kegiatan. Pada penelitian ini langkah-langkah kegiatan yang disusun adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. b. Mengoptimalkan penggunaan media teka-teki silang dalam kegiatan belajar mengajar c. Mengadakan evaluasi hasil belajar terhadap siswa berupa tes d. Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun e. Melakukan diskusi balikan dengan kolaborator f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan g. Melaksanakan pengolahan data

9 49 Pada penelitian ini proses pelaksanaan tindakan dilaklukan melalui tiga langkah pokok sebagai berikut: 1) Perencanaan yang dilakukan antara guru sebagai pelaksana tindakan dan kolaborator peneliti mengenai topik kajian dan fokus yang akan diobservasi berdasarkan kesepakatan bersama. Fokus observasi itu terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Perencanaan penggunaan teka-teki silang dikelas XI IPS 1 SMAN 3 Bantul. b) Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan teka-teki silang dikelas XI IPS 1 SMAN 3 Bantul. c) Pokok bahasan pelajaran sejarah yang sesuai dengan teka-teki silang dikelas XI IPS 1 SMAN 3 Bantul. d) Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan teka-teki silang dikelas XI IPS 1 SMAN 3 Bantul. e) Efektifitas penggunaan teka-teki silang dikelas XI IPS 1 SMAN 3 Bantul terhadap mata pelajaran sejarah dalam aktifitas pembelajaran dikelas. 2) Praktek observasi, yaitu guru dan kolaborator mengamati proses pelaksanaan tindakan, kendala-kendala atau masalah-masalah yang timbul selama tindakan.

10 50 3) Diskusi balikan dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer dan kolaborator terhadap hasil observasi. Hasilnya kemudian direfleksikan dan dijadikan rencana tindakan selanjutnya. 3. Pengamatan (observing) Pengamatan dilakukan agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya. Dalam tahap ini langkah-langkah pengamatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pengamatan terhadap kelas yang diteliti b. Pengamatan mengenai kesesuaian penggunaan teka-teki silang dengan pokok bahasan yang berlangsung. c. Pengamatan kesesuaian penggunaan teka-teki silang dengan kaidah-kaidah teoritis yang digunakan d. Mengamati kemampuan guru dalam menggunakan teka-teki silang e. Pengamatan terhadap keterhubungan antara penggunaan tekateki silang dengan hasil belajar siswa. 4. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan evaluasi terhadap penelitian yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini langkah-langkah refleksi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator dan siswa setelah tindakan dilakukan

11 51 b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya. C. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja (2006: 66), dengan empat langkah yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Siklus I Pelaksanaan siklus I ini dilakukan dengan menggunakan tekateki silang tahap pertama. Adapun tahapan pada siklus pertama ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yakni menyusun lembar instrument wawancara, membuat urutan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa, serta menyiapkan media yang berupa teka-teki silang dan membuat lembar evaluasi untuk memberikan tes kepada siswa yaitu dengan soal uraian. b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat sebelumnya. Dalam pelaksanaan dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.

12 52 Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan Siklus I No Kegiatan Waktu 1. Kegiatan Awal Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan. a. Guru mengucapkan salam b. Guru mempimpin doa bersama c. Guru mempresensi siswa d. Guru menyampaikan standar kompetensi yaitu sesuai dengan materi 2. Kegiatan Inti. a. Guru memberikan materi tentang pelajaran sejarah. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menjawab, menyanggah atau mengeluarkan pendapat mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas. c. Guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tanpa menggunakan TTS. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi teka-teki silang sejarah dan dikumpulkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pada saat mengerjakan teka-teki silang, siswa bebas mencari sendiri jawaban teka-teki silang baik dari sumber belajar yang dimiliki siswa maupun sumber belajar yang tersedia didalam kelas. e. Guru memberikan tes kepada siswa mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dibahas melalui pembelajaran sejarah dengan menggunakan tekateki silang. 5 menit 30 menit 5 menit 10 menit 15 menit 10 menit

13 53 3. Kegiatan Akhir Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan kegiatan. a. Guru bersama dengan siswa melakukan koreksi bersama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban-jawaban yang benar dari pertanyaan pertanyaan teka-teki silang tersebut dan menyimpulkan pelajaran b. Guru memberitahukan materi yang harus dipelajari untuk didiskusikan pada pertemuan yang akan datang c. Guru mengucapkan salam 15 menit c. Observasi Observasi dilakukan selama proses tindakan berlangsung. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengamati kemajuan prestasi siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan teka-teki silang. Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan tes. d. Refleksi Seluruh data yang telah diperoleh kemudian dianalisis kemudian di refleksikan sehingga diketahui tindakan, masalah serta hasil yang terjadi selama penelitian. Selanjutnya hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya.

14 54 2. Siklus II Implementasi tindakan yang dilakukan dalam siklus kedua direncanakan berdasarkan refleksi pada siklus sebelumnya. Tujuannya untuk memperbaiki aspek-aspek yang dirasa masih menyulitkan siswa dalam pemahaman pembelajaran sejarah. Pelaksanaan tindakan pada selanjutnya mengikuti langkah-langkah yang sama seperti siklus I, yaitu implementasi tindakan dengan menggunakan teka-teki silang (TTS) yang disempurnakan. Perbedaan tiap siklus terletak pada topik yang dibicarakan. a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yakni menyusun lembar instrument wawancara, membuat urutan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa, serta menyiapkan media yang berupa teka-teki silang dan membuat lembar evaluasi untuk memberikan tes kepada siswa yaitu dengan soal uraian. b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat sebelumnya. Dalam pelaksanaan dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.

15 55 Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan Siklus II No Kegiatan Waktu 1. Kegiatan Awal Proses kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan. a. Guru mengucapkan salam b. Guru mempimpin doa bersama c. Guru mempresensi siswa d. Guru menyampaikan standar kompetensi yaitu sesuai dengan materi 2. Kegiatan Inti. a. Guru memberikan materi tentang pelajaran sejarah. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menjawab, menyanggah atau mengeluarkan pendapat mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas. c. Guru memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tanpa menggunakan TTS. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi teka-teki silang sejarah dan dikumpulkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pada saat mengerjakan teka-teki silang, siswa bebas mencari sendiri jawaban teka-teki silang baik dari sumber belajar yang dimiliki siswa maupun sumber belajar yang tersedia didalam kelas. e. Guru memberikan tes kepada siswa mengenai materi pembelajaran yang telah dibahas untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dibahas melalui pembelajaran sejarah dengan menggunakan tekateki silang. 5 menit 30 menit 5 menit 10 menit 15 menit 10 menit

16 56 3. Kegiatan Akhir Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan kegiatan. a. Guru bersama dengan siswa melakukan koreksi bersama dengan siswa agar siswa mengetahui jawaban-jawaban yang benar dari pertanyaan pertanyaan teka-teki silang tersebut dan menyimpulkan pelajaran b. Guru memberitahukan materi yang harus dipelajari untuk didiskusikan pada pertemuan yang akan datang c. Guru mengucapkan salam c. Observasi 15 menit Observasi dilakukan selama proses tindakan berlangsung. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengamati kemajuan prestasi siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan teka-teki silang. Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan tes. d. Refleksi Seluruh data yang telah diperoleh kemudian dianalisis kemudian di refleksikan sehingga diketahui tindakan, masalah serta hasil yang terjadi selama penelitian. Selanjutnya hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya.

17 57 D. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Beberapa media pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1996: 234). Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 3 Bantul. 2. Metode Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan TTS untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, dengan observasi ini akan diketahui kelebihan dan hambatan yang dialami peneliti dalam pembelajaran sejarah menggunakan media teka-teki silang. 3. Metode Wawancara Denzim (Goetz dan LeCompte, 1984) dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005: 117) menjelaskan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau

18 58 penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan siswa. Wawancara untuk mengungkap data yang sulit dicari / ditemukan pada saat observasi serta untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan TTS. 4. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto Suharsimi, 2006: 150). Tes dilakukan pada setiap akhir materi untuk mengetahui efektifitas pembelajaran. a. Tes Awal (Pre test) Tes pada siswa sebelum pembelajaran dimulai atau sebelum proses pengajaran dilaksanakan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan sebagai dasar dalam pembentukan kelompok belajar pada pembelajaran sejarah dengan menggunakan media pembelajaran teka-teki silang. b. Tes Akhir (Post test) Tes yang diberikan setelah proses pengajaran berakhir. Tes ini diberikan pada saat akhir tindakan untuk mengukur prestasi belajar sejarah sejarah dan tingkat keberhasilan tindakan pembelajaran pada setiap tindakan (Nana Sudjana, 2005: 117).

19 59 E. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi (1997: 151), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa, lembar pengamatan (observasi), pedoman wawancara, dan tes. 1. Observasi Observasi adalah metode penelitian guna mengamati dan mencatat keadaan fisik sekolah, proses pembelajaran di kelas yang meliputi guru sejarah, metode, strategi yang digunakan dan sarana. Metode ini menggunakan lembar observasi yang berisi catatan gambaran kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Observasi Teka-teki silang a. Observasi pembelajaran sejarah menggunakan TTS Sumber Data Guru Indikator 1. Pengetahuan guru tentang TTS 2. Menjelaskan pelaksanaan TTS 3. Langkah-langkah TTS : a. Guru menentukan topik bahasan. b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3-4 orang. c. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas mencari jawaban berdasarkan pembagian tugas dari guru. d. Setiap kelompok belajar mandiri, mencari informasi berdasarkan tugas Butir 1 2 3

20 60 Siswa yang diberikan. e. Setelah selesai, maka seluruh siswa membacakan jawaban dari tugas yang guru berikan. 4. Keunggulan TTS pada pelajaran sejarah: a. menciptakan suasana belajar interaktif. b. siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya tanpa diliputi rasa takut salah pada saat mengungkapkan pendapatnya. c. siswa dapat belajar untuk dapat mengemukakan jawaban di dalam kelompok. d. dapat mempengaruhi motivasi setiap individu dan mereka mempunyai rasa percaya diri dan dapat menilai kemampuan diri mereka sendiri. 5. Kendala tentang TTS pada mata pelajaran sejarah: a. Jika jumlah siswa dalam kelas terlalu besar akan terjadi kegaduhan dan tidak terkendali. b. Siswa cenderung tidak mau belajar kelompok. c. Jam pelajaran yang kurang d. Jika diterapkan di jam pelajaran terakhir siswa sudah mengantuk dan malas mengikuti pelajaran. 1. Pengetahuan siswa tentang TTS 2. Keunggulan TTS pada pelajaran sejarah: a. Membuat pembelajaran sejarah lebih bermakna dan menarik. b. Tidak membosankan atau monoton. c. Bisa belajar sambil bermain. d. Berani mengemukakan pendapat dalam diskusi 3. Kendala tentang TTS pada pelajaran sejarah: a. Kurangnya pemahaman mengenai TTS b. Siswa masih ragu-ragu untuk menyapaikan jawabannya c. Membutuhkan waktu yang lama d. Banyak siswa yang berbuat gaduh dan ramai sendiri

21 61 e. siswa ingin memilih kelompok sendiri dengan teman dekatnya dan berpindah-pindah kelompok. 2. Wawancara Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah guru sejarah, dan siswa guna menanyakan mengenai proses belajar setelah menggunakan media pembelajaran TTS. Adapun kisi-kisi wawancara penerapan media pembelajaran sejarah adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Untuk Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Teka-Teki Silang Aspek Deskripsi Wawancara Indikator Butir Wawancara Jumlah Pembelajaran Faktor yang Sejarah mempengaruhi dalam pembelajaran sejarah 1. Lingkungan Sarana dan prasarana 1 1 yang menunjang proses KBM di SMA N 3 Bantul Pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul 2 1 Hubungan guru 3 1 sejarah dengan siswa 2. Siswa Minat siswa pada 4 1 pelajaran sejarah Situasi siswa dalam 5 1 Media pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dengan tekateki silang Media pembelajaran yang digunakan Siswa pembelajaran sejarah Media pembelajaran 6 1 yang pernah digunakan dalam KBM pelajaran sejarah Manfaat media 7 1 pembelajaran Ketertarikan terhadap 8 1 media pembelajaran teka-teki silang Penjelasan secara 9 1

22 62 verbal maupun tertulis Manfaat yang 10 1 diperoleh setelah menggunakan tekateki silang Guru/peneliti Cara mengajar guru 11 1 Kelebihan Kelebihan dari 12 1 pembelajaran menggunakan tekateki silang Hambatan Hambatan-hambatan 13 1 yang dihadapi dari pembelajaran menggunakan tekateki silang Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Untuk Guru Sejarah Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Teka-Teki Silang Aspek Deskripsi Wawancara Indikator Butir Wawancara Jumlah Pembelajaran Faktor yang Sejarah mempengaruhi dalam pembelajaran sejarah 1. Lingkungan Sarana dan prasarana 1 1 yang menunjang proses KBM di SMA N 3 Bantul Pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul 2 1 Hubungan guru 3 1 sejarah dengan siswa 2. Siswa Minat siswa pada 4 1 pelajaran sejarah Situasi siswa dalam 5 1 Media pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dengan teka- Media pembelajaran yang digunakan Siswa pembelajaran sejarah Media pembelajaran 6 1 yang pernah digunakan dalam KBM pelajaran sejarah Manfaat media 7 1 pembelajaran Ketertarikan terhadap 8 1 teka-teki silang Penjelasan secara 9 1

23 63 teki silang verbal maupun tertulis Manfaat yang 10 1 diperoleh setelah menggunakan tekateki silang Guru/peneliti Cara mengajar guru 11 1 Kelebihan Kelebihan dari 12 1 pembelajaran menggunakan tekateki silang Hambatan Hambatan-hambatan 13 1 yang dihadapi dari pembelajaran menggunakan tekateki silang 3. Tes Tes hasil belajar dibuat oleh peneliti dengan konsultasikan terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran. Tabel 6. Kisi-Kisi Soal Prestasi Mata Pelajaran Sejarah a. Materi pembelajaran sejarah menggunakan media TTS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Jumlah Soal Menganalisis perjalanan Indonesia pada masa negara-negara tradisional 1. Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara-negara Kerajaan Islam di Indonesia Siklus I : 1. Mendiskripsikan Kerajaan Demak a. Letak kerajaan b. Kehidupan politik c. Kehidupan Ekonomi d. Kehidupan sosial dan budaya 2. Mendiskripsikan Kerajaan Pajang a. Letak kerajaan b. Kehidupan politik c. Kehidupan

24 64 Ekonomi d. Kehidupan sosial dan budaya Siklus II : 3. Mendiskripsikan Kerajaan Mataram a. Letak kerajaan b. Kehidupan politik c. Kehidupan Ekonomi d. Kehidupan sosial dan budaya 4. Mendiskripsikan Kerajaan Pajang a. Letak kerajaan b. Kehidupan politik c. Kehidupan Ekonomi d. Kehidupan sosial dan budaya F. Validasi Data Dalam proses pengolahan data agar data yang diperoleh akurasi dan obyektif maka dilakukan validasi data. Penelitian ini menggunakan validasi data berupa triangulasi. Triangulasi yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data tentang pelaksanaan tindakan dengan mengkonfirmasikan data yang diperoleh kolaborator dengan guru dan siswa. Informasi yang didapatkan dari guru melalui wawancara dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari data yang bersumber dari siswa berupa jurnal kesan serta angket.

25 65 Elliot (Wiriaatmadja, 2005:169) berpendapat bahwa triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru, siswa dan peneliti/observer. Proses triangulasi dilakukan untuk memeriksa kebenaran data dengan menggunakan sumber lain, misalnya membandingkan kebenaran data dengan data yang diperoleh dari sumber lain (dapat berupa pengajar, mitra maupun siswa) atau membandingkan data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan data yang diperoleh melalui observasi sehingga didapatkan derajat kepercayaan maksimal. Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi sumber data dari motode. Triangulasi sumber data dilakukan melalui observasi, wawancara dan test. Selanjutnya data tersebut dibandingkan dengan data yang terkumpul dari hasil observasi awal dan observasi di dalam kelas, serta kegiatan dokumentasi selama penerapan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media teka-teki silang berlangsung. Setelah melakukan kegiatan validasi, tahap berikutnya adalah proses interpretasi temuan-temuan yang didapatkan oleh peneliti dilapangan. Hasil interpretasi ini akan sangat berguna dalam menyusun rencana tindakan selanjutnya dalam menerapkan media teka-teki silang dikelas. Interpretasi dilakukan dengan cara membandingkan kondisikondisi riil yang berada di lapangan dengan ukuran dari suatu pembelajaran selanjutnya, diakhir penelitian interpretasi dilakukan

26 66 kembali secara menyeluruh sehingga diperoleh sebuah kesimpulan hasil penelitian G. Tehnik Analisis Data Media analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah untuk memberikan interpretasi dan arti data yang telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menyajikannya dengan mengguankan metode analisis data yang bersifat diskriptifkualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah datanya terkumpul, lalu diklarifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol (Miles dan Huberman, 1992: 17). 1. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif yang digunakan peneliti adalah model analisis interaktif yang terdapat tiga komponen analisis yaitu, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasinya, dalam aktifitasnya nanti dilakukan dalam interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Analisis data dilakukan secara serentak/bersamaan dengan proses pengumpulan data, yang berarti bahwa analisis tidak dilakukan setelah data yang diperlukan secara keseluruhan telah terkumpul (Sutopo, 2006: 103). Analisis data

27 67 kualitatif digunakan untuk mengolah dan menganalisis data-data penelitian yang telah terkumpul. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Muhammad Idrus, 2007: ). a. Pengumpulan Data Kegiatan pertama dalam analisis data adalah proses pengumpulan data, perlu di ingat bahwa data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata, fenomena, foto, sikap dan perilaku keseharian yang diperoleh peneliti dari kegiatan pengumpulan data dengan berbagai alat bantu (Muhammad Idrus, 2007: 181). b. Reduksi Data Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan tranformasi ddata kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Muhammad Idrus, 2007: 181). Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. c. Penyaji Data Penyaji data yaitu proses dimana data yang telah diperoleh, diidentifiksikan dan dikategorisasikan kemudian disajikan dengan cara mencari kaitan antara suatu kategori dengan kategori lain. Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyaji data ini peneliti

28 68 akan lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan (Muhammad Idrus, 2007: 182). Sajian data berupa rangkaian kalimat yang disusun dengan secara logis dan sistematis sehingga mudah dipahami saat dibaca. d. Penarikan kesimpulan dan Verivikasi Penarikan kesimupalan merupakan tahapan mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mengukir alur sebab akibat dan proposisi (Muhammad Idrus, 2007: 183). Setelah data semua terkumpul dan ditampilakn dalam sajian data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan simpulan. Sedangkan verivikasi merupakan tahap untuk menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya. Jika ditemukan simpulan yang meragukan, maka dilakukan verivikasi. Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Kesimpulankesimpulan: Penarikan/Verifikasi Gambar 3. Media Analisi Data (Sumber: Miles dan Huberman, 2009: 20).

29 69 2. Analisis Data Kuantitatif Data hasil prestasi siswa dapat diketahui dengan menghitung mean (rata-rata) dari daftar nilai siswa dan menghitung daya serap yang diperoleh tersebut dengan mengacu pada tabel kategori pencapaian hasil prestasi belajar. a. Menghitung rata-rata nilai siswa (mean) Keterangan: : Rata-rata (mean) Ʃxi : Jumlah nilai semua siswa N : Jumlah siswa (Sutrisno Hadi, 1997: 151). b. Menghitung daya serap Keterangan: DS NE = daya serap = nilai tujuan keatas S = jumlah siswa (Bob Hasan, 2002, 142).

30 70 c. Kategori Pencapaian Tabel 7. Kriteria Pencapaian Hasil Belajar Kategori Nilai Baik Sekali Jika mencapai % Baik Jika mencapai 61 80% Kurang Jika mencapai 41 60% Kurang Sekali Jika mencapai 21 40% (Suharsimi Arikunto, 2004: 18) H. Indikator Keberhasilan Penelitian berhasil apabila nilai rata-rata sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal pada pembelajaran sejarah yakni 70. Hal ini berdasarkan KKM mata pelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Falaah Lekisrejo yang berlokasi di Batumarta III, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (32152).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota Cilegon. Peneliti memilih tempat tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 : BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. (Arikunto, 2006 : 158) adapun penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo.

BAB III METODE PENELITIAN. 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sentolo, pada ruang kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Sentolo terletak di desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK yang Dikembangkan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Aqib (2007, hlm. 27) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas ( Classroom action research ). Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu bisa dimaknai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Rongga Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. SD ini memiliki kondisi kelas cukup baik dengan lingkungan sekolah berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Yang Digunakan Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini adalah metode yang menggambarkan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana mengimplementasikan quantum teaching untuk meningkatkan efektivitas proses belajar IPS di kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaru yang beralamat di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang berlokasi di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta telp (0274)376067 Email: sman1kasihan@yahoo.com..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu terletak di jalan patrol cimanggu Kelurahan Cimanggu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- Musyawarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian R 4 R 9 R 8 R7 Toilet R 5 Ruang UKS Ruang piket Mesjid Parkiran Mobil Ruang TU Gerbang Ruang Guru R3 R2 R1 Lapangan Upacara R10 R15 R14 R 13 R12

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis eksperimental. Penelitian jenis ini dilakukan sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Gardujati No. 20 Bandung Telp. (022) 4203861. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kemmis, sebagaimana dikutip oleh Wina Sanjaya menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ilmiah diartikan sebagai cara-cara atau langkah langkah dengan tata urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris, PTK disebut Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini memaparkan mengenai Metodologi Penelitian. Dalam kajian ini meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN 2 MENDAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian tentang tindakan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi strategi pembelajaran langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci