BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR Bab ini akan memaparkan karakteristik empat periode musik, yaitu Barok, Klasik, Romantik, dan Abad ke-20. Masing-masing periode, akan dipaparkan pula analisis stuktur dan teknik dari komposisi yang disajikan dalam resital gitar penulis. A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Barok merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah periode atau gaya musik khususnya di Eropa dalam kurun waktu tertentu, yaitu mulai pada Barok berasal dari bahasa Portugis yaitu barroco, yang berarti sebuah mutiara tak beraturan yang bulat. 1 Gaya musik Barok merupakan perkembangan dari periode sebelumnya yakni Renaisans. Pada gaya musik Barok mulai bermunculan pergerakan harmoni yang disonan, perubahan tanda kunci dan tempo, terdapat banyak ornamentasi, serta musik bergerak secara dinamis. Tujuan perkembangan gaya musik pada periode ini adalah untuk menunjukkan ekspresi yang lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya, sehingga musik tersebut bisa berdampak dan lebih dapat dinikmati. Beberapa komponis yang hidup pada periode ini, antara lain: Johann Sebastian Bach, Giacomo Carissimi, Henry Purcell, Antonio Caldara, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, dan sebagainya. Pada resital ini, penulis membawakan satu buah karya periode Barok, yaitu: Prelude, Fugue and Allegro BWV 998 karya dari Johann Sebastian Bach. 1 Randel. Don Michael. Baroque The Harvard Concise Dictionary of Music and Musicians, ed. Don Michael Randel, 53. Edisi ke-2. London: Macmillan Publishers Limited 5

2 2. Biografi Johann Sebastian Bach Johann Sebastian Bach dilahirkan di kota Eisenach, Jerman, pada tanggal 21 Maret Dia memperoleh pendidikan musik dari ayahnya, Johann Ambrosius, dan kakaknya, Johann Christoph 2. Kariernya dimulai sebagai organis muda pada usia sembilan tahun di Wiemar. Sama sekali belum dikenal orang, Bach mengalami masa yang sulit ketika ibu kandungnya meninggal dan selang setahun, di usianya yang kesepuluh, ayahnya juga meninggal dunia. Sebagai anak yatim-piatu, Bach diberi beasiswa oleh jemaat katolik untuk belajar di Luneburg. Bach mulai dikenal bukan karena permainan musiknya tapi karena suaranya bagus. Dari sekolah itu ia kemudian memperoleh kesempatan untuk belajar dan memainkan biola dalam sebuah kuartet. Kemampuanya memainkan alat musik orgel saat itu juga sudah luar biasa. Bach diangkat menjadi seorang kapellmeister 3 pada 1717 oleh pangeran Leopold. Di masa itu ia mulai tekun mencipta karya-karya instrumental, termasuk menampilkannya dikonser akbar Brandenburg yang terkenal. Pada 1723 ia diangkat sebagai direktur musik gereja St.Thomas di Liepzig. Dalam sejarah hidupnya, Bach tidak dengan mudah melaluinya, walau ia tidak memiliki peristiwa hidup yang keras seperti Beethoven. Dalam banyak karyanya ia menunjukan kelembutan yang mendamaikan hati, gambaran yang menunjukan sifat-sifat kristiani yang murni dan terbuka. Namun, dalam hidupnya, ia tidak sekedar menerima dan berdiam saja, tapi ternyata batinnya memberontak. Seharusnya Bach merasa senang ketika ia telah mendapat pekerjaan sebagai kapellmeister di istana Wiemar. Bach ingin keluar dari istana, dan menyatakannya kepada pangeran dengan jujur. Begitu keinginannya disampaikan, khawatirlah sang pangeran. Ia ditangkap dan dimasukan kedalam penjara. Untung saja sang pangeran iba dan meloloskannya. Hal yang membuat ia ingin keluar dari istana adalah 2 Lin Jui Hwa. Seri Tokoh Dunia : Johann Sebastian Bach. (Jakarta: Rajawali Press, 2001), 4. 3 Oscar Thompson. (Ireland: Wise Owl Music, 1985), 920. Kapellmeister adalah seorang konduktor paduan suara atau konduktor orkestra. 6

3 kerinduannya untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan melalui karyakarya gerejawi ciptaannya. Karya Johann Sebastian Bach yang dipilih sebagai salah satu repertoar resital ini adalah Prelude, Fugue and Allegro BWV 998. Karya ini terdapat dalam kumpulan manuskrip milik Bach dalam Bach Gesellschaft Historis dan Analisis Struktural Prelude, Fugue and Allegro BWV 998 Prelude merupakan sebuah repertoar pembuka yang menghantarkan ke karya selanjutnya, dalam hal ini, adalah Fugue dan ditutup oleh Allegro. Karya ini berstruktur polifoni tiga suara. Prelude ini diawali oleh tanda sukat 12/8 yang dimainkan dalam tangga nada D. Birama 1-5 terdapat tema dalam tonalitas D lalu pengulangan pada dominannya di A pada birama 6 dan pengulangan lagi pada birama 14 tetapi kali ini di relatif minornya di tonalitas B minor. Adanya perpindahan frase dalam F# minor pada birama 17-19, E minor pada birama 21 ke A pada birama 22 dan kembali ke D pada birama 23. Pada ketukan ke 7 di birama 23 tonalitas modulasi ke C dan ke dominannya G pada birama 25. Pada birama 30 kembali ke tonalitas awal yaitu D dengan pola ritmik yang sama dengan birama dan masuk ke pedal bas pada birama Pada birama 36 dalam D terdapat introduksi bentuk akor hingga birama 37 dan fermata pada birama 40. Tema melodi dimainkan kembali pada birama dari titik ini melodi mengalir hingga suspensi akor di D pada birama Graham Wade, 10, The Guitarist s Guide to Bach, (Ireland: Wise Owl Music, 1985). 7

4 Gambar 2. 1 Birama 1-3 Tema Prelude Tabel 2. 1 Analisis struktural Prelude Birama/ ketukan Keterangan A Eksposisi Prelude B Pengembangan Tema A Rekapitulasi mulai dalam D mulai dalam dominannya di A kembali ke D ditutup oleh suspensi akor Fugue ini berstrukstur polifoni tiga suara, bersukat 4/4, subjek utamanya pada tonalitas D pada birama 1 hingga birama 3 ketukan pertama dan dijawab pada suara kedua di dominannya di tonalitas A pada suara tengah di birama ke 3 ketukan kedua sampai birama 5 ketukan pertama. Suara ketiga muncul pada suara bas di birama 7 ketukan kedua hingga birama 9 ketukan pertama. Gambar 2. 2 Birama 1-3 Subjek di suara atas (suara 1) 8

5 Gambar 2. 3 Birama 3-5 Subjek di suara tengah (suara 2) Gambar 2. 4 Birama 7-9 Subjek di suara bawah (suara 3) Tabel 2. 2 Analisis struktural Fugue Fugue Birama / ketukan A Eksposisi B Pengembangan A Pengulangan 1-17/1 17/2-29/1 29/2-77/2 77/3-103 Keterangan Pada birama 1-9 terdapat polifoni tema tiga suara mulai dalam D Muncul motif ritme baru. Interaksi tiap suara menjadi semakin intens dalam tonalitas D Bagian tanpa permunculan tema. Menggunakan kontrapung not seperenambelas. mulai dalam D Tema utama muncul kembali Allegro menggunakan sukat 3/8, tonalitas mulai dalam D dan dimainkan arpeggio dalam not seperenambelasan dengan tempo allegro. Dalam Allegro ini terdapat dua bagian dan tiap bagiannya diulang dua kali. Bagian pertama dari birama 1-32, pada birama 1-18 dimulai dari suara atas dalam tonalitas D dan modulasi ke A pada birama 19-9

6 23. Pada birama kembali ke D, ke A lagi di birama 27, dan sampai pada kadens sempurna di birama dalam tonalitas A. Bagian kedua dari birama di mulai di dominannya yaitu A dan kembali ke tonika D pada birama 36, pada ketukan ketiga di birama 37 di modulasi ke subdominant nya di G. Terjadi modulasi ke relatif minornya ke E minor di birama dan E minor ini di modulasi ke paralel nya di E di birama 57 dan kembali ke dominan dari D yaitu A di birama 60 agar dapat kembali ke tonika D pada birama 64 ditutup oleh kadens sempurna dari akor V- I pada birama Gambar 2. 5 Bentuk arpeggio seperenambelasan Tabel 2. 3 Analisis struktural Allegro Allegro Birama / ketukan Keterangan Dimulai dari tonalitas D dan modulasi dan ditutup kadens di A Dimulai dari dominan A dan ditutup kadens sempurna di D 4. Analisis Teknik Prelude, Fugue and Allegro BWV 998 Komposisi ini memiliki gaya barok yang berati dimainkan ringan, dengan ornamentasi khas tanpa rubato dan vibrato yang berlebihan. Pada bagian Fugue memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dibandingkan dengan 10

7 Prelude dan Allegro. Kesulitannya ialah memilah melodi utama yaitu subjek yang harus terdengar kontras dibandingkan kounter-subjeknya, dengan begitu kerja jari-jari tangan kanan perlu kerja ekstra untuk memilahnya. Sementara pada Allegro selain tempo yang cepat yang menjadi perhatian ialah posisi jari tangan kiri yang membutuhkan perenggangan ekstra untuk mencapai nada-nada dengan posisi yang susah. Penalaan senar keenam untuk karya ini, dari E diturunkan ke D. B. Periode Klasik 1. Sekilas mengenai Periode Klasik Periode Klasik berlangsung antara , dalam jeda waktu 70 tahun dalam periode ini membuat banyak perubahan besar dalam musik, seperti ekspresi melodi dan warna instrumental. 5 Karakter utama yang menjadi ciri khas periode klasik adalah: kesederhanaan, bentuk yang simetris, musik yang anggun, ornamentasi teratur, dan kejernihan suara yang tinggi. Musik pada periode ini lebih bersifat universal. Pada periode Klasik ini praktik moral dianggap lebih penting dibandingkan dengan halhal yang bersifat ketuhannan, sikap natural dalam perilaku sosial lebih dihargai daripada kemewahan atau perilaku formal yang megah. Musik pada periode klasik tidak dibatasi oleh ras atau kenegaraan. Pada periode ini orang-orang lebih menyukai musik alamiah, ekspresif dan sifatnya menghibur. 2. Biografi Mauro Giuliani Mauro Giuliani merupakan seorang komposer dan gitaris berkebangsaan Italia yang lahir pada Mauro Giuliani merupakan salah seorang tokoh legendaris yang memiliki kontribusi penting bagi perkembangan gitar klasik. Pada 1806, Giuliani beserta keluarganya pindah ke Wienna, disana ia bertemu dengan komponis-komponis besar dunia. 5 Joseph Kerman, Gary Tomlison, dan Vivian Kerman, Listen: Brief Fourth Edition (Boston: Bedford/St.Martins 2000), hlm

8 Karya-karya Mauro Giuliani sangat dipengaruhi oleh para seniman besar pada saat itu, seperti Ludwig Van Beethoven dan Gioachino Rossini. Hal inilah yang membuat karyanya memiliki karakter melodi yang sangat ekspresif dan kreatif, namun tetap mempertahankan karakter instrumen gitar yang kuat. 3. Historis dan analisis Struktural Grande Ouverture Op.61 Di Italia, bentuk struktur seperti ini disebut "Ouverture" muncul pada 1680-an, dan menjadi pembuka utama untuk opera dari Alessandro Scarlatti, hingga menyebar ke seluruh Eropa dan pada pertengahan abad ke-18 Ouverture ini menjadi standar untuk pembukaan sebuah opera. Komposisi ini mengunakan sukat 4/4 diawali introduksi. Birama / ketukan Keterangan Introduksi dimulai dalam tonalitas A minor. Dengan tempo Andante sostenuto Tabel 2. 4 Analisis struktural Grande Ouverture Op.61 Grande Ouverture Op.61 Introduksi Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian mulai dalam A Dengan tempo Allegro maestoso mulai dalam C Adanya ritme baru dalam triul not seperenambelasan mulai dalam E mulai dalam C Tabel 2. 5 Analisis struktural Grande Ouverture Op.61 Birama / ketukan Keterangan Grande Ouverture Op.61 Pengulangan Bagian 5 Bagian 1 123/ mulai dalam A mulai dalam F 12

9 4. Analisis Teknik Grande Ouverture Op.61 Komposisi ini merupakan komposisi gitar yang cukup panjang dan menguras tenaga. Diluar karya yang panjang, kesulitan dalam memainkan karya ini adalah menghafalkan pola-pola dan dinamika yang berbeda dari setiap bagiannya. Pada komposisi ini introduksinya dimainkan dalam tempo yang sedang dan sustenuto, masuk ke bagian ouverturenya tempo menjadi cepat dan megah diikuti dengan perubahan dinamika yang cukup kompleks seperti sforzando ke piano. Gambar 2. 6 Dinamika dari sforzando ke piano. 5. Historis dan analisis Variations on a Theme by Handel Op.107 Tema utama komposisi ini dibuat oleh seorang komposer ternama periode Barok bernama George Frederic Handel. Karya ini merupakan Suite in E major yang diberi judul The Harmonious Blacksmith, berawal dari kisah dimana Handel mengunjungi kota benama Cannons, dimana saat itu hujan deras dan ia berteduh di tempat penempaan besi bernama The Jovial blacksmith and churchwarden Powell, dimana seseorang menggumamkan sebuah melodi sembari bekerja dan menempa palu diatas tempat besi penempa. Suara tempaan palu tersebut memberikan ide untuk membuat komposisi ini. 6 Handel membuat karya ini dalam bentuk suite aria 7 dan Giuliani mengkomposisi sebuah karya tema dan variasi dari tema karya tersebut. Karya tema dan variasi ini menggunakan tanda sukat 2/4. 6 Karl Scheit, Musik Fur Gitarre (Wien: Universal Edition, 1985). 7 Don Michael Randel. (The Harvard Concise Dictionary of Music and Musicians, ed. Don Michael Randel, Edisi ke-2. London: Macmillan Publishers Limited), 258. Suite adalah sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang berbeda-beda. 13

10 Gambar 2. 7 Tema utama dari Variations on a Theme by Handel Op.107 Tabel 2. 6 Variations on a Theme by Handel Op.107 Variations on a Theme by Handel Op.107 Tema Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Birama/ ketukan Keterangan mulai dalam A Dengan tempo Andantino mulai dalam A Allegretto Ritme baru dalam triul not seperedelapanan mulai dalam A Moderato mulai dalam A Dengan tempo Allegretto cantabile Tabel 2. 7 Variations on a Theme by Handel Op.107 Birama/ ketukan Keterangan Variations on a Theme by Handel Op.107 Variasi 4 Variasi 5 Variasi 6 Finale mulai dalam A Presto mulai dalam A minor Minore sustenuto mulai dalam A Allegro mulai dalam A Allegro 14

11 6. Analisis Teknik Variations on a Theme by Handel Op.107 Karya ini memiliki enam buah variasi. Tiap variasi memiliki karakter yang berbeda seperti suasana dan tempo yang mengharuskan penyaji memberi interpretasi yang kuat. Perubahan suasana, pengulangan, tempo yang berbeda, dan perubahan dinamika yang cukup sering membuat karya ini membutuhkan keterampilan dan teknik bermain yang cukup. C. Periode Romantik 1. Sekilas mengenai Periode Romantik Awal mula munculnya periode Romantik berkisar Prinsip utama musik instrumental pada jaman romantik adalah: musik dapat menyampaikan emosi yang jelas tanpa menggunakan kata-kata. Musik pada periode romantik, lebih berkesan ekspresif dan personal. Struktural, bentuk dan tonalitas yang dulunya dianggap masuk akal dan baku, di periode ini batasan-batasannya menjadi tidak jelas dan meluas. Contoh nyata perkembangan musik pada periode Romantik ini adalah harmoni yang semakin kaya, perkembangan alat musik yang semakin beragam, banyaknya karya-karya solo untuk instrumen, dan banyaknya karya orkestra dengan komposisi instrumen yang lebih luas dan variatif dibandingkan dengan periode sebelumnya. Komponis periode Romantik yang karyanya dipilih penulis untuk dibawakan dalam resital ini, yaitu: Enrique Granados dengan karyanya Spanish Dance no.5 dan Isaac Albeniz dengan karyanya Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola. 2. Biografi Enrique Granados Enrique Granados adalah seorang komposer, pianis dan guru besar kelahiran Spanyol. Enrique Granados lahir pada 27 Juli 1867 dan wafat pada 24 Maret Dalam perjalanan hidupnya Granados sering berpindah-pindah tempat untuk berbagai alasan dari tugas wajib militer pada masa itu, belajar musik di Barcelona dengan Joan Baptista Pujol hingga ke 15

12 Paris karena beasiswa belajar menjadi komposer di Paris Conservatory. Dia membuat banyak karya-karya untuk piano dengan gaya musik Spanyol yang menuntut kepiawaian bermain yang tinggi, seperti Escenas romanticas, Allegro de concierto, Maria del Carmen,dan 12 danzas espanolas. Komposisi pianonya banyak ditranskrip orang untuk instrumen gitar dan yang terkenal adalah 12 danzas espanolas miliknya Historis dan analisis Struktural Spanish Dance no.5 Karya ini merupakan kumpulan dari 12 danzas espanolas yang berisikan: Galante, Oriental, Fandango, Villanesca, Andaluza, Rondalla Aragonesa, Valenciana, Asturiana, Romantica, Melancolica, Arabesca, dan Bolero. 12 karya tersebut, penulis akan membawakan karya nomor lima, Andaluza. Andaluza adalah karya yang menjadi favorit di kalangan pianis dan gitaris klasik. Sebuah daerah yang terkenal di selatan Spanyol dikenal sebagai Andalucia yang menghabitasi dua kultur yang berwarna yaitu, The Moors 9 dan The Gypsies. 10 Karya Granados ini memberikan kesan dalam tiap improvisasinya. Birama 1-3 dan 5-6 terdapat gaya bermain Gypsy cante flamenco Olga Llano, 3, Granados 12 Spanish Dance for solo piano, (England: Alfred Masterwork, 2009). 9 Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 851. Moors adalah sebutan untuk penduduk muslim abad pertengahan. 10 Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 626. Gypsies adalah sebutan untuk orang komunal yang tersebar di seluruh dunia. 11 Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 424. Cante flamenco merupakan gaya lagu dikembangkan dari awal abad ke-19 dengan pengaruh Timur Tengah. 16

13 Gambar 2. 8 Birama 1-3 gaya Gypsy cante flamenco Gambar 2. 9 Birama 5-6 gaya Gypsy cante flamenco Karya ini bersukat 6/8, pada birama 14 menjadi 3/8 pada birama 15 kembali ke 6/8 hingga ke birama 26 menjadi 3/8 dan kembali menjadi 6/8 pada birama Pada bagian B sukatnya berubah ke 3/4 pada birama

14 Tabel 2. 8 Spanish Dance no.5 Birama/ ketukan Keterangan Spanish Dance no.5 A B C Coda mulai dalam E minor Andante quasi Allegretto mulai dalam E Andante Coda mulai dalam E 4. Analisis Teknik Spanish Dance no.5 Komposisi ini memiliki gaya musik Spanyol seperti melodinya yang bernyanyi (legato) dan sedikit di rubato. Bagian A tempo dan dinamikanya bergerak dari dimainkan dalam tempo sedang, dinamika mezzo-forte hingga tempo cepat dengan dinamika forte. Bagian B dimainkan agak sedikit lambat, dinamika piano dan legato. Dalam bagian B ada penggunaan teknik harmonic yaitu setengah menekan senar pada fret 5, 7 dan 12 yang berfungsi untuk mendapatkan suara melodi oktafnya. Gambar teknik harmonic 18

15 5. Biografi Isaac Albeniz Isaac Albeniz lahir di Barcelona pada 1860 dan wafat Albeniz adalah anak yang jenius dimana saat usianya yang keempat, ia sudah bermain dalam konser piano pertamanya yang membuat para penontonnya takjub. Talenta berharga Albeniz ini membawa perjalanan hidupnya untuk belajar di Madrid Conservatory. 12 Keinginannya yang mendalam untuk bermain dalam konser musik membuatnya meninggalkan rumah dan melakukan perjalanan konser ke Argentina, Uruguay, Brasil, Kuba, Puerto Rico, Amerika Serikat, Inggris, Wiemar, Paraguay, Vienna, Budapest dan Brussels. Sekitar 1890 Albeniz mundur dari konser dan fokus dalam mengkomposisi karya. Ia belajar di Paris dan bertemu teman-temannya Dukas d indy, Faure dan Debussy. Ketika kematian ibu kandungnya pada 1900, Albeniz kembali ke Barcelona dan membuat opera Merlin disana. Pada akhir masa hidupnya, ia mengerjakan karya pianonya seperti Suite Iberia, Zarzuelas dan karya lainya. Sungguh ironis bahwa pada masa itu transkripsi karya gitarnya kurang terkenal dibandingkan dengan karya pianonya, dimungkinkan karena karya gitarnya tidak dimainkan didepan umum pada semasa hidupnya Historis dan analisis Struktural Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola Disepanjang masa hidupnya sebagai komponis, Albeniz memulai komposisinya dengan ide-ide musik Spanyol yang luas, memiliki budaya dan musik yang kuat. Teknik bermain pianonnya yang luar biasa memungkinkan dia untuk menciptakan efek-efek suara yang meniru permainan gitar atau kastanyet. 12 Elias Barreiro, Sevilla arranged for four guitars (United States of America: Mel Bay Publications, 1999), Claude v. Palisca.1995.The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited),

16 Di Sevilla ini dapat terdengar ritmik dansa asal kota Andalucia, sebuah provinsi yang dikenal dari agrikulturnya, pertarungan banteng, iklim yang hangat dan kultural yang beragam. Karya ini memiliki gambaran suasana kota Seville, Ibu kota Andalucia yang kontras, tertulis dalam bentuk ABA yang merupakan tipikal dari gaya nasionalistik Spanyol milik Albeniz. Perlu digaris bawahi yaitu ritme pada bagian A yang riang dan pada bagian B yang melankolis, karya ini bersukat 3/4. Gambar Tema bagian A Tabel 2. 9 Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola Birama/ ketukan Keterangan Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola A B A , mulai dalam G Vivo Energico mulai dalam C minor Pengulangan bagian A hingga coda 7. Analisis Teknik Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola Komposisi ini memiliki gaya bermain Flamenco dengan teknik tangan kanan bermain rasguado, menghindari penggunaan rubato yang berlebihan (khususnya pada bagian A). Bagian A dimainkan dalam tempo cepat dan 20

17 dinamikanya forte. Bagian B dimainkan agak sedikit lambat, dinamika piano dan legato. Penalaan senar kelima dari A diturunkan ke G dan senar keenam dari E diturunkan ke D. D. Periode Abad XX 1. Sekilas mengenai Periode Abad XX Pada periode musik abad XX para seniman atau komponis-komponis mengembangkan dan menerapkan berbagai macam idiomatika baru dalam karya-karya mereka. Karya komponis di periode ini sudah tidak terikat lagi dengan pemahaman dan struktur bentuk seni yang baku. Dalam bidang musik para komponis abad XX awal mengembangkan pemahaman yang berbeda-beda tentang hubungan antara nada ke nada satunya yang pada periode-periode sebelumnya komponis dituntut untuk memenuhi apa yang ingin didengar para pendengarnya, maka pada abad XX awal justru sebaliknya Biografi Heitor Villa-Lobos Heitor Villa-Lobos lahir pada 5 Maret 1887 dan wafat pada 17 November 1959 di Rio de Janeiro, Brasil. Villa-Lobos ialah seorang komponis asal Brasil yang digambarkan sebagai sosok yang kreatif dan paling menonjol pada Abad ke-20 dalam perkembangan musik Brasil. Ia juga seorang komponis yang sangat produktif, banyak karyanya untuk orkestra, musik kamar, instrumental dan vokal, hingga lebih dari 2000 karya sebelum tutup usia. Musiknya dipengaruhi oleh musik rakyat Brasil dan gaya musik Eropa lama. Seperti Bachianas Brasileiras dan Preludepreludenya untuk perbendaharaan karya untuk instrumen gitar. Pada masa tumbuh kembang Villa-Lobos, Brasil sedang menjalani masa revolusi sosial dan moderenisasi, penghapusan perbudakan, dan turunnya kekaisaran pada tahun Masa perkembangan Brasil terlihat 14 Andik Sutanto. Musik Abad Modern dalam Majalah Praise, 12 Desember

18 jelas dalam kehidupan musik dan karya-karyanya. Ia sempat mengikuti kursus pelajaran musik tradisional dan harmoni di Conservatorio de Musica. Villa-lobos menguasai instrumen cello, gitar dan klarinet. Masa mudanya berubah ketika ayah kandungnya meninggal dunia pada 1899 dan ia menjadi tulang punggung keluarganya dengan menjadi pemain musik di teater orkestra di Rio, selain itu ia juga bergabung dengan musik jalanan lokal di Brasil. Tanpa disadari dari sanalah ia mulai memutuskan untuk serius mengkomposisi karya-karyanya. 3. Historis dan analisis Struktural Prelude no.1 The Cinq Preludes merupakan nama kumpulan dari lima buah Prelude karya Heitor Villa-Lobos. Karya ini dibuat selama musim panas tahun 1940 yang merupakan akhir dari karya musiknya untuk solo gitar. Awal mula karya ini dibuat karena adanya pertemuan dirinya dengan seorang gitaris ternama Andres Segovia pada akhir tahun 1930an di Montevideo. Andres Segovia tertarik pada karya-karya gitar milik Villa- Lobos yang sebelumnya sehingga pertemuan ini membuahkan hasil yaitu lima buah Prelude ini yang akan dimainkan oleh Andres Segovia di Montevideo. Karya ini bersukat 3/4 berubah menjadi 2/4 pada birama 52 dan kembali ke 3/4 pada birama 57. Sukatnya berubah menjadi 3/8 pada birama dan kembali ke 3/4. Karya ini berbentuk ABA. Tabel Prelude no.1 Prelude no.1 A B A Birama/ ketukan Keterangan mulai dalam E minor Andantino expresivo pada E Coda; Pengulangan bagian A dan di tutup pada birama 130 di E 22

19 4. Analisis Teknik Prelude no.1 Komposisi ini memiliki gaya musik Spanyol, penggunaan akor yang tegas dengan dimainkan secara staccato terlihat jelas pada bagian A. Kesulitan dari karya ini adalah bentuk akor yang terus bergerak dengan melodi yang banyak menggunakan glissando juga perubahan tempo yang kontras. Perubahan tempo seperti allargo dan ritardando membutuhkan interpretasi penyaji yang baik. Gambar Contoh akor yang tegas Gambar Melodi yang di glissando 23

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah). BAB I PENDAHULUAN Laporan Resital ini merupakan deskripsi hasil pelaksanaan Resital tugas akhir yang bertajuk The Splash of Arpeggio and Tremolo at Night yang diselenggarakan di Recital Hall Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Inspirator berasal dari kata bahasa Inggris inspiration (inspirasi, kata benda) yang artinya ilham --mendapatkan akhiran or untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Tema dan Variasi berdasarkan lagu Mansibin Siraben untuk solo gitar ini memiliki struktur yang terdiri dari sebuah tema utama dan lima macam variasi dengan coda sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA. Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto.

TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA. Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto. TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto.3 1 Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta Staf Pengajar Jurusan Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Penulis memilih judul Petualanganku, yang artinya petualangan sang penulis dalam belajar musik klasik di FSP UKSW Salatiga. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis struktural komposisi Nocturne yang telah disusun sebelumnya. Hasil analisis struktural akan dipaparkan mengenai bagaimana mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

Bab IV PENUTUP. Mauro Giuliani adalah salah satu gitaris dan juga seorang komposer pada

Bab IV PENUTUP. Mauro Giuliani adalah salah satu gitaris dan juga seorang komposer pada 78 Bab IV PENUTUP A. Kesimpulan Mauro Giuliani adalah salah satu gitaris dan juga seorang komposer pada zaman Klasik hingga Romantik, instrumen musik yang pertama kali Giuliani pelajari adalah Cello akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis yang telah menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal banyak orang bukan hanya di dunia bagian

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia SEJARAH MUSIK DUNIA Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

Lebih terperinci

STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH. Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn.

STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH. Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn. STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn. 2 Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni

Lebih terperinci

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA KONTRIBUSI KOMPOSISI VARIATION ON A THEME OF G. F. HANDEL, OPUS 107 KARYA M. GIULIANI (1781-1892) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS STUDI GITAR KLASIK TINGKAT LANJUT Tugas Akhir Oleh ACHMAD TRI JUNIARTO NOTOARDJO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1520. 1 Masa awal Renaisans sering disebut masa aliran Netherland, oleh BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Vokal Akapela Tahun 1450-1600, dalam sejarah musik sering disebut era Renaisans, suatu istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Komposisi diartikan sebagai sebuah karya musik, suara atau melodi utama akan diikuti oleh suara-suara atau melodi lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena kalimat jawab pada bagian B selalu memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN SKRIPSI PERTUNJUKANN MUSIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Terdapat banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan berlangsungnya sebuah resital. Beberapa diantaranya adalah: kematangan persiapan, faktor kesehatan, ketenangan di atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 396.

BAB I PENDAHULUAN 396. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, dengan unsur dasar berupa melodi, irama, dan harmoni, serta unsur pendukung berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital merupakan ujian akhir yang wajib dilakukan bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi penyajian musik. Beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik program Tabuhan Telu Kagitaan terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing bagiannya menceritakan tentang suasana yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini BAB II LANDASAN TEORI A. Medini Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini Medini adalah nama sebuah perkebunan teh di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Berada di sisi utara Gunung Ungaran, pada ketinggian 2050 meter

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat menciptakan alat penghasil bunyi tersebut hingga tercipta berbagai macam bentuk serta memainkannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Oleh: Inggit Erlianto/092134250 Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono S.Sn, M.Pd. Abstrak Karya musik Hompimpah merupakan karya musik yang diciptakan untuk

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh: Bobby Gunarso (092134246) Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep penyusunan komposisi Senangnya Masa Kecilku komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik program Ester merupakan representasi kisah yang diangkat berdasarkan Kitab Ester. Pergerakan alur komposisi disesuaikan dengan tiap bagian kisah tersebut dengan

Lebih terperinci

KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK. Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd.

KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK. Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd. KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd. ABSTRAK Seiring perkembangan zaman gitar berperan sebagai

Lebih terperinci

Jurnal Puitika Volume 12 No. 2, September 2016

Jurnal Puitika Volume 12 No. 2, September 2016 PERTUNJUKAN MUSIK GRANDE OUVERTURE, ASTURIAS, DAN KARAK LILISAN DALAM SOLO GITAR Supriando Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang Email: andhosauza@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO LAPORAN RESITAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Anastasia Joan Thiores NIM : 852012004 PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seni musik merupakan bidang seni yang banyak diminati dikalangan apapun, sebab musik merupakan media yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian musik. Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah menciptakan karya komposisi-komposisi musik yang sampai sekarang karyakaryanya masih terdengar

Lebih terperinci

DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT. Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia

DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT. Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia Diktat ini dibiayai oleh dana DIPA UNY Tahun 2010 Nomor: 21/Kontrak-Diktat/H.34.12/PP/V/2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia, baik harapan kepada Tuhan maupun kepada manusia. Kepercayaan religius dan spiritual

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Drum Set

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Drum Set BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital yang berjudul Theater of Dream terinspirasi dari band yang berasal dari Boston yaitu Dream Theater, penulis sangat mengagumi

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR A. Periode Barok 1. Pengantar Beberapa karakteristik music flute pada periode ini yaitu : a. Pola ritmik Pada masa ini pola ritmik lebih pasti, teratur, dan berulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikē, 'seni Muses' yang berarti seni suara yang dapat menghasilkan komposisi yang seimbang melalui unsur-unsur yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari suatu notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR A. Periode Barok (1600-1750) 1. Pengantar Pada periode barok abad ke-16, tanda- tanda perubahan gaya musik menjadi terlihat jika dibandingkan dengan periode renaisans.

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN REPERTOAR

BAB II KAJIAN REPERTOAR BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada di antara 1600 sampai 1750. 7 Istilah barok berasal dari kata

Lebih terperinci

INTERPRETASI KARYA-KARYA MODEREN UNTUK SOLO GITAR KLASIK DARI KOMPONIS AMERIKA

INTERPRETASI KARYA-KARYA MODEREN UNTUK SOLO GITAR KLASIK DARI KOMPONIS AMERIKA INTERPRETASI KARYA-KARYA MODEREN UNTUK SOLO GITAR KLASIK DARI KOMPONIS AMERIKA TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Jehuda Imanuel Matrutty NIM. 0711137013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang tema dan pemilihan repertoar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang tema dan pemilihan repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang tema dan pemilihan repertoar Resital adalah sebuah pertunjukan musik baik vokal maupun instrumen yang biasanya dibawakan oleh seorang penyaji. Resital dalam lingkup

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik.

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh: Themy Maleakhi Abrahams NIM. 1211792013 Semester Genap

Lebih terperinci

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M. STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC Oleh Nur Irfan Ismail 10020134051 Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.pd Abstrak Sing Isn t Lipsync adalah karya musik yang menceritakan ketidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat menyimpulkan bahwa dalam proses penciptaan, tidak hanya sekedar ide lalu dituangkan kedalam bentuk karya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik a cappella Bermazmur Bagi-Mu merupakan representasi dari kitab Mazmur, komposisi musik ini dibuat dalam format paduan suara. Komposisi musik ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci