Leonardus Gunendra, Albertus Galih Prawata, ST., M.Arch Yanita Mila Ardiani, ST., MT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Leonardus Gunendra, Albertus Galih Prawata, ST., M.Arch Yanita Mila Ardiani, ST., MT"

Transkripsi

1 HOTEL KAPSUL DI TANAH ABANG DENGAN PENGOLAHAN SUMBER AIR Leonardus Gunendra, Albertus Galih Prawata, ST., M.Arch Yanita Mila Ardiani, ST., MT Jurusan Arsitektur Binus University, Jl. K.H. Syahdan no.9 Palmerah, Jakarta Barat, ABSTRAK Hotel kapsul merupakan jenis hotel yang difungsikan untuk tempat menginap sementara bahkan dalam hitungan waktu perjam. Berbeda dengan hotel yang pada umumnya dengan fungsi tempat menginap dalam jangka waktu harian bahkan bulanan. Pengolahan air hujan, air limbah cair maupun padat merupakan penyelesaian masalah yang terjadi di dalam tapak. Air hujan dan air limbah cair yang ditampung berfungsi sebagai air mandi dan air untuk mencuci. Pengolahan air ini diproses dengan proses alami dan dengan alat penyaring air kotor menjadi air bersih. Pengumpulan data yang digunakan dalam menunjang penulisan ini dilakukan dengan survey ke data BMKG setempat dan dengan melakukan kuisioner kepada wisatawan backpacker dan pekerja untuk mencari kebutuhan pengguna hotel kapsul di Tanah Abang Kata Kunci: hotel kapsul, Tanah Abang, wisatawan backpacker dan pekerja, pengolahan air hujan dan air limbah. ABSTRACT Capsule hotel is a kind of hotel that is used as a place to stay mostly hourly, it is different than the other hotel that used in some days or monthly. Rainwater treatment, wastewater liquidor solidare settlement that occurs at the site. Rainwater and wastewater that collected are serves as bath water and for washing. Wastewater is processed with natural processes and with filter to clean the dirty water. The collection of data used to support the writing is done by local BMKG survey and by conducting questionnaires to back packer travelers and workers will need to find user needs at capsule hotel in Tanah Abang. Keywords: capsule hotel, Tanah Abang, backpacker travelers and workers, rainwater and wastewater treatment

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Sudah lama orang melupakan pentingnya bangunan yang ramah lingkungan untuk ditempati. Kehidupan untuk generasi selanjutnya semakin hari terlihat semakin tidak dipedulikan lagi di ibu kota Jakarta. Seringnya banjir adalah bentuk kurangnya kepedulian masyarakat dan pemerintah untuk memanfaatkan salah satu sumber air paling penting di dunia. Betapa banyak orang yang sangat membutuhkan air bersih di luar negri, sedangkan di Jakarta khususnya malah membuang sumber air utama begitu saja tanpa memikirkan dampak yang lebih untuk kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadi pusat pekerjaan dan perbelanjaan sehingga sebagian besar kegiatan kerja, perdagangan maupun perekonomian berlangsung di Jakarta. Masyarakat dari berbagai daerah banyak berkumpul di Jakarta dengan berbagai kepentingan masingmasing dan salah satunya karena kepentingan bisnis. Jakarta tidak hanya menarik minat masyasrakat domestik akan tetapi juga menarik minat masyarakat luar sehingga mereka tertarik untuk berkunjung sehingga tidak menutup kemungkinan untuk membuat hotel kapsul di kota Jakarta. Gambar 1 Lokasi Tapak (Sumber: google earth) Alamat lokasi yaitu di jalan Jati Baru I, Tanah Abang. Terletak di depan stasiun Kereta Api Tanah Abang. Menurut Kompas (2011), setiap hari Blok A dan Blok B di Pasar Tanah Abang rata-rata dikunjungi 70 ribu pebelanja dari dalam negeri dan mancanegara. Pada hari raya, jumlah kunjungan ini bisa meningkat hingga 150 ribu orang. Selain Pasar Tanah Abang, kawasan Tanah Abang juga memiliki daerah yang selalu ramai, yaitu Stasiun Tanah Abang. TINJAUAN PUSTAKA Hotel Kapsul Hotel kapsul merupakan sebuah jenis hotel yang dibuat untuk ditempati hanya dalam waktu beberapa jam saja. Luasan dan kelengakapannya disesuaikan sesuai dengan pengguna hotel yang cenderung dari kelas menengah kebawah. Hal ini membuat luasan hotel kapsul yang cenderung lebih kecil dari pada hotel pada umumnya. Unsur kapsul digunakan dalam penamaan hotel ini lebih untuk menunjukkan bentuk unit hunian yang kecil. Untuk peletakan ruang-ruang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti adanya ruang duduk ataupun restoran.

3 Perbedaan yang paling terlihat dari hotel kapsul ini adalah dari segi check-in yang dimulai sekitar pukul dan waktu check-out sekitar pukul sehingga hotel kapsul banyak digunakan oleh kalangan pebisnis yang memiliki waktu terbatas ataupun hanya memiliki waktu yang sedikit untuk beristirahat pada malam hari dan harus berangkat pada pagi harinya. Perbedaan lain yang membedakan hotel kapsul dengan hotel lainnya adalah bentuknya yang kecil karena disesuaikan dengan fungsinya. Hotel kapsul yang telah ada di Jepang berupa unit-unit kecil yang hanya memuat 1 orang untuk tempat tidur. Setiap unit tersebut dilengkapi berbagai fasilitas tambahan seperti televisi, koneksi internet, jam alarm maupun lampu tidur. Perbedaan lain yang ada berupa letak kamar mandi ataupun tempat penyimpan barang yang terpisah dengan unit tempat tidur sehingga hotel kapsul tertata lebih rapi dan bersih. Hotel kapsul terdiri dari kamar hotel yang biasanya hanya berukuran 2(p) x 1(l) x 1.25(t) m. Kamar ini hanya cukup untuk tidur satu orang karena tingginya hanya 1.25 meter. Ukurannya yang kecil tersebut memungkinkan pihak hotel untuk mempunyai banyak kamar dengan menyusunnya secara bertingkat yaitu atas dan bawah. Hotel kapsul banyak digunakan oleh orang yang pulang larut dan tidak ada lagi kereta yang beroperasi pada jam tersebut. Hotel kapsul sendiri mempunyai rate harga yang cukup murah dibandingkan dengan hotel lain untuk satu malamnya. Luasan Ruang Unit Kamar Gambar 2 Capsule-9H (Sumber : Kamar tipe kapsul diperuntukkan bagi satu pengunjung saja. Pengunjung menganggap unit kapsul sebagai ruang privat dimana ruang tersebut hanya diperuntukkan dan digunakan bagi dirinya sendiri. Tiap unit kapsul dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan seperti lampu, alarm, pengatur suhu, dan loker penyimpanan barang. Loker ini berbentuk lemari yang dapat di akses dari dalam unit kapsul. Untuk menyimpan barang bawaan terdapat loker untuk barang bawaan yang tidak terlalu berat, seperti buku, celana, baju, dan tempat makan. Dari kebutuhan tersebut terdapat dibuat besaran ruang untuk tipe kapsul berupa : Pengertian Air Tabel 1 Ukuran kapsul Ruang Standar (m 2 ) Tidur 2 m 2 /orang Menyimpan barang bawaan 0,6 m 2 /tempat Luas total 2,6 m 2 /kapsul Ketinggian unit kapsul 1,2 m Berdasarkan buku dari Paola Sassi tentang strategy for sustainable architecture, air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu

4 sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Ketersediaan Air Berdasarkan buku dari Paola Sassi dengan judul Strategi for Sustainable Architecture, dari kubik kilometer air hujan, kubik kilometer jatuh ke daerah yang tercemar dijarak interval yang sama (kecuali banjir) dan dapat di ekstraksi lalu digunakan. Hal ini adalah pembaharuan sumber air utama yang tersedia dan dapat digunakan. Dalam suatu kondisi, air tanah dapat diekstrak dari akuifer.sisa dari air yang jatuh sebanyak kubik kolometer digunakan untuk agrikultur. Kebutuhan Air bersih Kebutuhan air dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, pengelolaan kota dan lain-lain. Untuk memproyeksi jumlah kebutuhan air bersih dapat dilakukan berdasarkan perkiraan kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan ditambah perkiraan kehilangan air. Adapun kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dapat dibagi dalam : Kebutuhan domestik sambungan rumah sambungan kran umum Lingkup Pembahasan Tabel 2 : Standar Kebutuhan Air Bersih di Daerah Kategori Kota Kebutuhan Air Bersih (liter/orang/hari) Kota Metropolitan 190 Kota Besar 170 Kota Sedang 150 Kota Kecil 130 Desa 60 Sumber : DPU Cipta Karya 2011 Lingkup pembahasan berdasarkan judul adalah hotel kapsul di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lingkup pembahasan ditekankan pada permasalahan : Sistem pengolahan Rainwater, Grey Water, dan Black Water yang diterapkan di bangunan. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Metedologi Penelitian Data kuantitatif pada penelitian ini adalah dengan mencari angka besaran luas penampang air hujan dan air limbah yang didapat dari hasil perhitungan kebutuhan air rumah tangga. Data kualitatif diperoleh dari wawancara atas pengguna disekitar tapak akan pentingnya hotel kapsul untuk daerah tersebut. Data primer yang didapat pada penelitian ini yaitu berasal dari Jurnal, Data BMKG dan buku untuk memberikan data data sebagai berikut: Kebutuhan air yang diperlukan orang di setiap rumah pada umumnya: Data Data Arsitektur Ekologis, Heins Frick Curah hujan di Tanah Abang untuk mencari rata-rata curah hujan: Data BMKG Jakarta Data hotel dan kebutuhan ruang pada hotel transit dan hotel kapsul: Buku Agustinus. (1999). Tata Graha Hotel.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Ismayanti, (2011), Pengantar Pariwisata.Jakarta :

5 Grasindo, dan buku Darsono, Agustinus. (2001). Kantor Depan Hotel (Hotel Front Office) Edisi Revisi. Jakarta : Grasindo. Perhitungan kebutuhan air pada bangunan dan pengolahan air berdasarkan dari jenis bangunan dan kebutuhan pengguna: Jurnal dari ITS-Undergraduate Presentation , data dari DPU Cipta Karya, Buku Paola Sassi: Strategy for Sustainable Architecture,July 24, Setelah mendapatkan data primer, selanjutnya mencari data sekunder untuk mendukung data primer diatas. Data sekunder yang dilakukan pada metodologi penelitian kali ini yaitu dengan cara survey. HASIL DAN BAHASAN Analisa Kebutuhan Air Dalam menganalisis kebutuhan air, diperlukan banyaknya pengguna air pengguna yaitu 150 pengguna yang didapat berdasarkan ketentuan soal + karyawan kisaran 20 orang. Penggunaan air Tabel 2 Kebutuhan Air Rumah Tangga Perorang Galon Luas (m2) Persentase Kehilangan (Leak) % WC dan Mandi % Cuci Pakaian % Cuci piring % Kebersihan Rumah Tangga % Siram Taman, cuci mobil (per meter persegi) % Minum dan Masak % Sumber: Data-data Arsitektur Ekologis, Heins Frick Untuk mencari kebutuhan air perhitungannya : Perkiraan pemakai x Penggunaan air dalam Gallon. Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170 orang = 170 x = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = x 2 = Gallon. Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) = 845 Gallon Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = Gallon Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon Total air yang dibutuhkan = Gallon / hari Perhitungan luas penampang memiliki rumus : Supply (Gallon) = Rainfall x x Luas penampang x Run off Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan. Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = = 3.74 x x L x 0.9 L = / 2.1 L = ft2 = m 2. (L= Luas penampang) (1 ft2 = m2) Dalam kasus ini produksi air hujan dapat membantu penghematan air yang akan didistribusikan ke dalam bangunan. Kemampuan air hujan yang masuk diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan

6 yang dibutuhkan. Perhiungannya : Jumlah dalam liter = Luas penampang (gallon) x jumlah hari. Untuk Jumlah dalam gallonnya = Luas penampang (ft2) x jumlah hari. Tabel 3 Total Kebutuhan Air yang akan ditangkap air hujan pertahun Bulan Jumlah Hari Jumlah Dalam Liter Jumlah Dalam Galon Januari , ,5 Februari Maret , ,5 April Mei , ,5 Juni Juli , ,5 Agustus , ,5 September Oktober , ,5 November Desember , ,5 Rata rata Selain itu, data yang harus diperlukan adalah air hujan yang dapat ditampung dalam gallon bervolume ft2/ m2. Data ini harus ada dalam jangka waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang. Perhitungannya: Curah hujan x x Luas penangkap x Run off = Total supply dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air = liter. BULAN Table 4 Air hujan yang dapat ditampung dengan gallon berkapasitas ft2/ m2 CURAH CURAH LUAS RUN OFF TOTAL SUPPLY HUJAN HUJAN PENANGKAP COEFICIENT (GALLON) (INCHES) X0.623 HUJAN (FT2) TOTAL SUPPLY (LITER) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Selanjutnya yaitu menentukan air yang dapat ditampung selama 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga. Perhitungannya: Kebutuhan air supply air (liter). Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam gallon kebutuhan air yang harus disupply.

7 Tabel 5 Penyimpanan Air Dalam 1 Tahun 1 Tahun Penyimpanan Air Supply Kebutuhan Air Kebutuhan Air yang Penyimpanan Dalam Bulan (liter) Total (liter) Harus Disupply (liter) Toren Air (liter) Januari , Februari Maret , April Mei , Juni Juli , Agustus , September Oktober , November Desember , Tabel diatas menunjukan besaran air yang dapat ditampung tidak mencukupi untuk kebutuhan air yang harusnya disebarkan, maka dari itu, untuk mencukupinya, pengolahan Greywater diolah kembali. Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah (Dalam rumus di jurnal Tuhu Agung, R) : 80% x kebutuhan air pemakai perhari = 80% x ( ) 80% x ( ) = 5020,848 liter / hari Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan : Untuk 31 hari = liter Untuk 30 hari = ,5 liter Untuk 28 hari = liter Untuk mengetahui air yang dapat disupply dari greywater dan rainwater, maka perhitungannya adalah Total yang ditampung = ,5 + Supply air, sedangkan sisa air yang dapat dipakai = Total air yang ditampung - Penyimpanan dalam toren air. Bulan Table 6. Sisa air yang dapat dipakai setelah proses filtrasi air kotor 1 Tahun Penyimpanan Air Supply Rainwater (liter) Supply Greywater (liter) Total Air yang ditampung (liter) Sisa air yang dapat Dipakai (liter) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

8 Tabel diatas menunjukkan sisa air yang dapat digunakan oleh pengguna yang akan menginap dengan asumsi = mandi 2 kali, makan dan minum sebanyak 170 orang, mencuci baju, dan untuk kebutuhan dapur. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada pengolahan air bangunan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Greywater, Blackwater, dan rainwater. Semua proses terjadi di water treatment yang letaknya di basement. Greywater memiliki tahap dengan penyaringan alami, yaitu dengan ijuk, pasir halus, arang tempurung kelapa, dan batu kerikil. Untuk blackwater terjadi pada proses STP, yaitu dengan sistem septic tank. Rainwater terjadi pada bangunan yaitu melewati sisi bangunan dengan talang, dan diatap bangunan lewat corong atau catchment area. Dari atap, air diserap dengan green roof, kemudian diteruskan melalui talang pada sisi bangunan. Perhitungannya didapat untuk menentukan jumlah kebutuhan air per hari= Perkiraan pemakai x Penggunaan air dalam Gallon. Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170 orang = 170 x = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = x 2 = Gallon. Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) = 845 Gallon Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = Gallon Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon Total air yang dibutuhkan = Gallon / hari Kemudian dicari besaran luas penampangnya. Perhitungan luas penampang memiliki rumus : Supply (Gallon) = Rainfall x x Luas penampang x Run off Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan. Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = = 3.74 x x L x 0.9 L = / 2.1 L = ft2 = m 2. (L= Luas penampang) (1 ft2 = m2) Didapat luas penampangnya m 2 dan setelah itu dicari hitungan pertahunnya. Dalam kasus ini produksi air hujan dapat membantu penghematan air yang akan didistribusikan ke dalam bangunan. Kemampuan air hujan yang masuk diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Perhiungannya : Jumlah dalam liter = Total kebutuhan air pertahun x jumlah hari. Untuk Jumlah dalam gallonnya = Luas penampang (ft2) x jumlah hari. Setelah dihitung didapat rata-rata kebutuhan air dalam liter liter / tahun dan dalam gallon sebanyak gallon. Air hujan yang dapat ditampung dalam gallon bervolume ft2/ m2.Data ini harus ada dalam jangka waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang. Perhitungannya: Curah hujan x x Luas penangkap x Run off = Total supply dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air = liter. Setelah mendapatkan liter air yang yang dapat disupply dari gallon yang berkapasitas ft2/ m2 ini, maka selanjutnya menentukan air yang dapat digunakan untuk 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga. Perhitungan mencari sisa air: Kebutuhan air yang diperlukan = Kebutuhan air Supply air (liter). Untuk mencari Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam gallon Kebutuhan air yang harus disupply. Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah : 80% x kebutuhan air (cuci pakaian, cuci piring, dan mandi) = 80% x ( ) 80% x ( ) = 5020,848 liter / hari Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan :

9 Untuk 31 hari = liter, untuk 30 hari = ,5 liter, untuk 28 hari = liter REFERENSI Nugroho Rahardjo, P. (2000). Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Kepulauan Seribu Melalui Optimasi Pemanfaatan Penampung Air Hujan. Jurnal Teknologi Lingkungan. 1 (3): Tuhu Agung, R. (2010). Pengolahan Air Limbah Industri Tahu Dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Ilmu Teknik Lingkungan. 2 (2): Tuhu Agung, R. (2010). Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Menggunakan Rotary Biological Contactor. Jurnal Kimia dan Teknologi. ISSN X: Paola Sassi. (2006). Strategy For Sustainable Architecture. USA and Canada: Taylor & Francis. Sue Roaf, Manuel Fuentes, Stephanie Thomas. (2001). Eco House: A Design Guide. London: A Division of Reed Educational and Professional Publishing Ltd. AG. Darsono, (1994). Tata Graha Hotel Jakarta, Penerbit Grasindo, Jakarta. RIWAYAT PENULIS Leonardus Gunendra Nurbuana lahir di kota Bandar Lampung pada 16 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1di Binus University dalam bidang arsitektur pada tahun 2013.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Sistem Pengolahan Rain Water Pada Sistem pengolahan yang terjadi di hotel kapsul ini, air hujan ditangkap terlebih dahulu. Seperti yang sudah dijabarkan, volume air yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Analisis Aspek Manusia Aspek manusia menjelaskan analisis tentang kegiatan dan system ruang yang ada di hotel kapsul sesuai dengan pengguna hotel. IV.1.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM DESAIN PEMANFAATAN AIR HUJAN PADA RUMAH TINGGAL DI BINTARO, JAKARTA

TINJAUAN SISTEM DESAIN PEMANFAATAN AIR HUJAN PADA RUMAH TINGGAL DI BINTARO, JAKARTA TINJAUAN SISTEM DESAIN PEMANFAATAN AIR HUJAN PADA RUMAH TINGGAL DI BINTARO, JAKARTA Renhata Katili Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah Abang adalah salah satu wilayah di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang cukup terkenal dengan pusat perbelanjaan tekstil dan fashion. Tidak dipungkiri, pusat grosir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di kota Jakarta mendorong perkembangan dari berbagai sektor, yaitu: hunian, perkantoran dan pusat perbelanjaan/ bisnis. Tanah Abang terletak di

Lebih terperinci

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sampingan akibat proses produksi/ kegiatan manusia yang berbentuk cair, gas dan padat. Limbah domestik/ rumah tangga adalah air yang telah dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sektor air bersih semakin mendapatkan perhatian yang signifikan. Dalam World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Johanesburg, 2 hingga 4 September

Lebih terperinci

Hotel Kapsul Menggunakan Sistem Rainwater Harvesting Di Tanah Abang Jakarta

Hotel Kapsul Menggunakan Sistem Rainwater Harvesting Di Tanah Abang Jakarta Hotel Kapsul Menggunakan Sistem Rainwater Harvesting Di Tanah Abang Jakarta Gilang Raspati Marta Adi Subrata Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak Kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat merupakan kawasan

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Student Housing Student housing atau asrama mahasiswa didefinisikan sebagai suatu fasilitas tempat penginapan yang ditunjukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kawasan Tanah Abang, merupakan wilayah yang padat di Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Di samping padat akan pemukiman penduduknya, Tanah Abang adalah kawasan bisnis

Lebih terperinci

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA Oleh : A.A.M Fungsi Pintu dan Jendela: - Akses keluar/masuk ruangan - Penerangan (Lighting) - Penghawaan (Ventilation) Syarat: - Stabil, kuat dan aman Rangka pintu & jendela

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Menurut dokter dan ahli kesehatan manusia wajib minum air putih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gedung atau bangunan mempunyai pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan manusia di dunia. Bangunan tersebut dapat memfasilitasi suatu komunitas, kesehatan, mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

Potensi Air Bekas Wudhu Dari Masjid Istiqlal Dalam Upaya Mengurangi Konsumsi Air Bersih

Potensi Air Bekas Wudhu Dari Masjid Istiqlal Dalam Upaya Mengurangi Konsumsi Air Bersih Potensi Air Bekas Wudhu Dari Masjid Istiqlal Dalam Upaya Mengurangi Konsumsi Air Bersih Potential of used ablution water from Istiqlal Mosque in Effort Reduce Clean Water Consumtion Disusun Oleh: Arief

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan pada Perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan penurunan

Lebih terperinci

AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG

AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG Titiek Susianah 1 dan Ali Masduqi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

pemakaian air bersih untuk menghitung persentase pemenuhannya.

pemakaian air bersih untuk menghitung persentase pemenuhannya. 5 3.2.1.3 Metode Pengumpulan Data Luas Atap Bangunan Kampus IPB Data luas atap bangunan yang dikeluarkan oleh Direktorat Fasilitas dan Properti IPB digunakan untuk perhitungan. Sebagian lagi, data luas

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan hotel kapsul ini adalah menciptakan suatu bangunan yang dapat mewadahi hunian sementara/transit dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan dari penghuni dan masyarakat sekitar bangunan khususnya bangunan rumah tinggal, mengenai

Lebih terperinci

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Latar Belakang Masalah DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2005,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA

EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur, BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil

Lebih terperinci

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS UMY Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS www.umy.ac.id PENDAHULUAN Pada perencanaan sistem sanitasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Carolina 1301028500 08 PAR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Apartemen Mahasiswa dalam Efisiensi Energi Orientasi bangunan ke arah Utara Selatan, sehingga memperkecil panas yang diserap bangunan. Gambar 78. Arah Gerak Matahari

Lebih terperinci

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia PENYEDIAAN AIR BERSIH 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit

Lebih terperinci

SEKOLAH SEPAK BOLA ARSENAL DI SENTUL BOGOR DENGAN TEMA PENGENDALIAN AIR

SEKOLAH SEPAK BOLA ARSENAL DI SENTUL BOGOR DENGAN TEMA PENGENDALIAN AIR SEKOLAH SEPAK BOLA ARSENAL DI SENTUL BOGOR DENGAN TEMA PENGENDALIAN AIR Fitriyah Binus University, Jln K.H Syahdan 9, Kemanggisan, Palmerah, 021-5345830, onenkfitriyah@ymail.com (Pembimbing : D2282 - Riyadi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture yang kaitannya sangat erat dengan objek perancangan hotel resort wisata organik dimana konsep

Lebih terperinci

HOTEL KAPSUL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA DI TANAH ABANG JAKARTA

HOTEL KAPSUL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA DI TANAH ABANG JAKARTA HOTEL KAPSUL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA DI TANAH ABANG JAKARTA Jessica Soegiyanto, Nina Nurdiani, Yanita Mila Ardiani Jurusan Arsitektur Binus University, Jalan KH Syahdan no 9 Palmerah - Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan air sangat komplek, antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut WHO di negaranegara maju setiap orang memerlukan air

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Tahapan Perancangan Sistem Air Bersih 3.1.1. Menentukan Fungsi Bangunan Sebelum memulai Perancangan sistem Plambing. Penulis sebagai perancang harus mengetahui di fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya

Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya D241 Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya Fairuz Nadia dan Mas Agus Mardyanto Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas

Lebih terperinci

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT DIFINISI AIR BERSIH Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013) BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar Perancangan Pusat Komunitas Baca adalah kesimpulan dari bab sebelumnya yang disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian dengan tema perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK

BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL 4. 2 KONSEP TAPAK BAB IV KONSEP 4. 1 IDE AWAL Kampung kota merupakan sebuah fenomena yang cukup unik, di samping memiliki karakteristik kampung, namun memiliki karakteristik perkotaan. Kampung memiliki sifat rasa kekeluargaan

Lebih terperinci

HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN PENGOPTIMALISASIAN RANCANGAN PASIF

HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN PENGOPTIMALISASIAN RANCANGAN PASIF HOTEL KAPSUL DI GAJAH MADA JAKARTA BARAT DENGAN PENGOPTIMALISASIAN RANCANGAN PASIF Viki Pramitasari, Noegroho, ST., MLP., Riva Tomasowa, ST., M.Arch Jurusan Arsitektur Binus University, Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

APARTEMEN SEWA DENGAN PEMANFAATAN AIR HUJAN DI KAWASAN GROGOL JAKARTA BARAT

APARTEMEN SEWA DENGAN PEMANFAATAN AIR HUJAN DI KAWASAN GROGOL JAKARTA BARAT APARTEMEN SEWA DENGAN PEMANFAATAN AIR HUJAN DI KAWASAN GROGOL JAKARTA BARAT Lisa Chandra, Sigit Wijaksono, Susilo Kusdiwanggo Universitas Bina Nusantara, Jakarta, lischan_jujin@yahoo.co.id ABSTRAK Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hotel Kapsul adalah salah satu tempat penginapan yang berkembang di kota-kota besar untuk beberapa tahun belakang ini. Menurut Kamus Merriam- Webster, kata kapsul memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik untuk menunjang proses metabolisme

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program

Lebih terperinci

HOTEL KAPSUL DI TANAH ABANG JAKARTA DENGAN PEMANFAATAN CAHAYA ALAMI

HOTEL KAPSUL DI TANAH ABANG JAKARTA DENGAN PEMANFAATAN CAHAYA ALAMI HOTEL KAPSUL DI TANAH ABANG JAKARTA DENGAN PEMANFAATAN CAHAYA ALAMI Harris Christanto, Albertus Galih Prawata, ST., M.Arch, Yanita Mila Ardiani, ST., MT Jurusan Arsitektur Binus University, Jalan KH Syahdan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup

Lebih terperinci

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang

Lebih terperinci

BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI

BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK 4.1.1 ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI Gambar 4.1 sirkulasi arah matahari Sirkulasi Matahari pagi akan masuk pada bagian timur dari tapak, untuk itu pada

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ground Tank Ground tank atau dalam bahasa Indonesia lebih sering disebut Tangki bawah tanah, merupakan salah satu bentuk bak penampungan air yang dibangun atau diletakkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat-sifatnya dan hubungan dengan lingkungannya terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di mata Dunia Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam budaya serta keindahan panorama alam yang menakjubkan. Objekobjek pariwisata

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO Jurnal Reka Lingkungan [Teknik Lingkungan] Itenas No.2 Vol.3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA

Lebih terperinci

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN dr. Tutiek Rahayu,M.Kes tutik_rahayu@uny.ac.id TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 1 syarat LOKASI KONSTRUKSI Terhindar dari Bahan Pencemar (Banjir, Udara) Bahan

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

RANCANGAN BERKELANJUTAN RUMAH KARGO KONTAINER DENGAN SISTEM MODULAR DI JAKARTA UTARA

RANCANGAN BERKELANJUTAN RUMAH KARGO KONTAINER DENGAN SISTEM MODULAR DI JAKARTA UTARA RANCANGAN BERKELANJUTAN RUMAH KARGO KONTAINER DENGAN SISTEM MODULAR DI JAKARTA UTARA Albertus Prawata Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Pengendalian Air Hujan di bangunan

Pengendalian Air Hujan di bangunan Air Hujan Hujan turun ke lingkungan binaan manusia yang di penuhi oleh gedung, jalan, tempat parkir, taman dan mencari jalan ketujuannya secara alami, sebagian lagi mengalir di permukaan mencari daerah

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Hotel Resort Di Gunungkidul

Hotel Resort Di Gunungkidul BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Tapak Privat Semi Privat Publik Semi Publik Privat Semi Privat Privat Gambar 6.1. Konsep Tapak Pembagian tapak terbagi atas kebutuhan privasi tiap ruang berdasar kebutuhan

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur penting bagi kebutuhan semua makhluk yang ada di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup juga

Lebih terperinci

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo JURNAL edimensi ARISTEKTUR Vol. 1, No. 1 (2012) 1-6 1 Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo Penulis: Yusak Budianto, dan Dosen Pembimbing: Ir. Irwan Santoso, M.T.

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Titik Poerwati Leonardus F. Dhari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 101 BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Jumlah Unit Hunian Unit hunian dalam kampung nelayan vertikal tambak lorok ini akan dihuni oleh warga

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERENCANAAN PAH SEBAGAI SUMBER AIR BAKU ALTERNATIF (Studi Kasus: Perumahan Nilagraha Pabelan Surakarta)

ANALISIS DAN PERENCANAAN PAH SEBAGAI SUMBER AIR BAKU ALTERNATIF (Studi Kasus: Perumahan Nilagraha Pabelan Surakarta) ANALISIS DAN PERENCANAAN PAH SEBAGAI SUMBER AIR BAKU ALTERNATIF (Studi Kasus: Perumahan Nilagraha Pabelan Surakarta) Rendra Elgara 1), Siti Qomariah 2), Adi Yusuf Muttaqien 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan pada laporan ini merupakan hasil keseluruhan terhadap tahap perencanaan dan perancangan, dari hasil analisa pada bab 4 bahwa daerah Tanjung Sanyang ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan wisata terus berlanjut di masa yang akan datang. Hal inilah yang mendorong pariwisata dapat menjadi komoditi andalan suatu negara. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Air merupakan kebutuan yang sangat vital bagi manusia. Air yang layak diminum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupkan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa air. Di daerah perkotaan seiring pesatnya pembangunan gedung

Lebih terperinci

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

ANALISIS KAJIAN METEOROLOGIS KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KEKRITISAN AIR DOMESTIK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

ANALISIS KAJIAN METEOROLOGIS KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KEKRITISAN AIR DOMESTIK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG ANALISIS KAJIAN METEOROLOGIS KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KEKRITISAN AIR DOMESTIK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Akhmad Faruq Hamdani, Nelya Eka Susanti Geografi Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek, baik itu dari aspek sosial, budaya, ekonomi maupun teknologi. Banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009

INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009 INSTALASI PLUMBING (AIR BERSIH DAN AIR KOTOR) Kuliah 7, 26 Oktober 2009 PENDAHULUAN Instalasi plumbing (pemipaan) sangat penting untuk menunjang operasional bangunan. Sebagai sarana penyaluran air, gas,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci