BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengetahuan, analisis penyakit dan gejala, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Kurangnya pengetahuan yang cukup dalam penanganan kerusakan mobil secara umum melanda hampir semua pemilik mobil. Hal ini mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak kerusakan yang terjadi pada komponen mobilnya. Sehingga banyak sekali pemilik mobil yang mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada komponen mobilnya tersebut kepada ahli/pakar troubelshooting otomotif. Itu pun belum tentu kerusakan yang terjadi pada koponen yang lebih besar lagi atau yang lebih berat yang tidak dapat diperbaiki sendiri. 48

2 49 Dalam hal komunikasi pun terdapat kesulitan antara masyarakat dengan pakar service komponen mobil secara umum. Kebanyakan disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang cukup tentang dunia otomotif atau komponen mobil itu sendiri, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengutarakan letak permasalahan yang terjadi pada komponen mobilnya. Berdasarkan analisis masalah di atas, maka melalui tugas akhir ini dibuat alternatif penyajian informasi dan konsultasi tentang kerusakan yang terjadi pada komponen mobil beserta solusinya yang berbentuk rujukan langkah troubelshooting terhadap masalah kerusakan komponen, sebagai sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan komponen dan masalah yang dianalisis yaitu tentang berbagai macam kerusakan yang terjadi pada komponen mobil beserta gejala, penyebab dan penyelesaian masalahnya dengan disajikan dalam bentuk aplikasi sistem pakar berbasis web. Dalam sistem diagnosa, sebuah kasus mencoba untuk mengambil kasus masa lalu yang memiliki daftar gejala yang mirip dengan gejala yang ada pada kasus baru dan menyarankan diagnosa berdasarkan kasus terbaik dengan menghitung nilai kemiripan (similarity) antar kasus. Kasus dalam sistem diagnosa harus dapat menggambarkan satu situasi diagnostik tertentu, yang memiliki gejala, kegagalan dan penyebab, fitur nilai/ bobot, perbaikan solusi dan hasil, dan yang terpenting kasus bukanlah sebuah aturan (teori). Adapun penjelasan dari proses-proses sistem diagnosa kerusakan sepeda motor adalah sebagai berikut: 1) Kasus baru merupakan masalah yang harus diselesaikan di dalam sistem, kasus baru yang muncul ini disebut dengan kasus target. Kasus target dalam

3 50 suatu situasi diagnostik memiliki: kategori kerusakan dan gejala-gejala yang akan di cari solusinya untuk di sarankan pada kasus target. 2) Sistem mencari kasus-kasus lama yang berada didalam basis pengetahuan / basis kasus, kemudian menghitung nilai kemiripan (similarity) dari setiap kasus. Jika kemiripan kasus memiliki nilai tinggi maka kasus tersebut akan dibandingkan dengan kasus target. 3) Ketika kasus lama memiliki nilai kemiripan yang tinggi maka solusi dari kasus lama tersebut akan diusulkan sebagai solusi pada kasus target. 4) Setelah kasus target mendapatkan solusinya, kemudian penanganan pun dilakukan terhadap mobil, setelah penaganan kerusakan berhasil dilakukan, maka teknisi diharuskan melakukan proses revisi dan perbaikan pada solusi yang sudah disarankan. Proses ini dilakukan di luar sistem diagnosa, dimana untuk merevisi kasusnya harus berdasarkan pada keberhasilan penanganan masalah yang pernah ditangani. Adapun kriteria dari proses revisi yaitu kebenaran solusi, kualitas solusi dan lain-lain (misal: preferensi pengguna). 5) Proses terakhir adalah ketika kasus sudah direvisi dan menghasilkan solusi yang berkualitas maka kasus target yang sudah direvisi tersebut akan disimpan kedalam basis kasus untuk dijadikan sebagai kasus baru di dalam basis pengetahuan. Proses perancangan aplikasi Sistem Pakar Penentuan Solusi Perbaikan Kerusakan Mobil Toyota Altis meliputi perancangan knowledge base, database, UML (Unified Modeling Language), dan user-interface. a. Perancangan knowledge base dan database

4 51 Knowledge-base (Basis Pengetahuan) yang digunakan dalam aplikasi sistem pakar ini berdasarkan CD buku manual service resmi Toyota Corolla Altis yang diproduksi oleh PT.Toyota Astra Motor (2008). Menjelaskan service atau diagnosis kerusakan semua komponen mobil toyota corolla altis. Secara umum isi dalam CD manual tersebut lebih difokuskan untuk diagnosis mobil produk toyota yaitu corolla altis. Karena pertimbangan keterbatasan waktu, penulis menggunakan 10 jenis kategori kerusakan komponen mobil, tetapi dikemudian hari knowledge-base masih dapat dikembangkan dengan mudah karena struktur knowledge-base terpisah dari source code. 10 jenis kategori kerusakan komponen mobil tersebut adalah : 1) Mesin 2) Transmisi 3) Drive Line 4) Suspensi & Axle 5) Rem 6) Steering 7) Sistem Heater & Air Conditioning 8) Kelistrikan Bodi 9) Bodi 10) Sistem Komunikasi Mekanisme inferensi yang digunakan Aplikasi Sistem Pakar ini untuk menyajikan knowledge-base pada pengguna adalah teknik Case- Based Reasoning (CBR). Proses inferensi dimulai dengan mengumpulkan

5 52 beberapa kasus yang pernah dialami oleh user sebagai teknisi untuk dibandingkan dengan beberapa kasus yang sedang dihadapi, kemudian dengan menampilkan beberapa pertanyaan yang disajikan dengan memilih kategori dan gejala-gejala (fakta-fakta) mulai dari kategori-kategori kerusakan yang bersifat umum kemudian gejala-gejala kerusakannya sehingga ditemukan jawaban atau solusi yang diberikan mesin. Untuk menghubungkan teknik inferensi dengan knowledge base, setiap data pada knowledge-base dikodefikasi untuk memudahkan dalam menampilkannya pada aplikasi. Data pertama pada suatu tabel diagnosis dimulai dengan kode DIG, kemudian kode pada data sesudahnya ditambah karakter angka. Selain itu juga data berupa detail dari pertanyaan atau jawaban yang berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang pertanyaan ataupun jawaban yang ditampilkan oleh aplikasi Sumber Informasi Data mengenai troubelshooting kerusakan komponen mobil, yaitu prinsip troubelshooting, gejala-gejala kerusakan komponen mobil, penyebab kerusakan serta solusi yang diusulkan didapatkan dari buku-buku mengenai solusi perbaikan dan buku panduan service dan langkah-langkah penanganannya. Selain itu, informasi mengenai diagnosis dan menyelesaikan masalah kerusakan komponen mobilnya didapat dari pakar dan manual service toyota altis itu sendiri Identifikasi Masalah Langkah pertama dalam pembangunan sistem pakar ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini dengan mengidentifikasi permasalahan kerusakan komponen sparepart, adapun masalah-

6 53 masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem pakar penentuan solusi kerusakan mobil toyota corolla altis Konseptualisasi Identifikasi kerusakan sparepart mobil toyota altis memang sangat membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang cermat untuk dapat mengenal ciri-ciri kerusakan beserta gejala-gejala kerusakan dan sebabsebab utama kerusakan yang terjadi. Karena banyak sekali gejala-gejala kerusakan yang hampir sama apabila tidak memiliki kejelian dan ketelitian untuk menelusurinya. Oleh karena itu diperoleh suatu konsep untuk mengembangkan sistem pakar ini, yaitu proses identifikasi jenis kerusakan pada sparepart mobil corolla altis dan bagaimana caranya untuk menanggulangi dan menentukan solusi dari kerusakan tersebut. Dimana dapat dilakukan dengan memperhatikan bagian-bagian pada sparepart mobil atau bagian-bagian mobil yang tampak jelas yang membedakan antara ciri-ciri gejala yang timbul pada bagian kerusakan tersebut. Dalam tahapan konseptualisasi merupakan tahap dimana knowledge engineer dan pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar yang dapat memberikan kemudahan untuk dipergunakan dan memiliki kemampuan diagnosis yang baik nantinya. Dari seluruh konsep yang dikaji dan dirinci unsur-unsur yang terlibat serta menentukan hubungan dan mekanisme pengendalian yang diperlukan unutk mencapai solusi.

7 Representasi Pengetahuan Sistem diagnosis yang akan dibuat adalah sistem diagnosis aturan. Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan bentuk IF-THEN. Sistem diagnosis bekerja untuk mendapatkan solusi berdasarkan gejala-gejala awal yang diamati. Representasi pengetahuan yang digunakan yaitu tabel gejala, tabel diagnosa, kaidah kerusakan yang dialami dan solusi yang dihasilkan Tabel Gejala Cara representasi pengetahuan yang tepat diperlukan untuk membuat suatu sistem pakar agar dapat melakukan penalaran yang baik. Perancangan basis pengetahuan (knowledge base) ini dimulai dengan membuat tabel gejala. Tabel 3.1 merupakan tabel kategori kerusakan dari sistem pakar yang akan dibangun. Tabel 3.1 Tabel Kategori Kerusakan Kode KK01 KK02 KK03 KK04 KK05 KK06 KK07 KK08 KK09 KK10 KK11 Nama Kategori Mesin Transmisi Drive Line Suspensi & Axle Rem Steering Sistem Heater & Air Conditioning Kelistrikan Bodi Bodi Sistem Komunikasi Keamanan

8 Tabel Kerusakan Kemudian cara representasi pengetahuan yang tepat diperlukan untuk membuat suatu sistem pakar agar dapat melakukan penalaran yang baik. Tabel 3.2 merupakan tabel gejala dari sistem pakar yang akan dibangun. Tabel 3.2 Tabel Gejala Kerusakan Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 C1 C2 D1 D2 E1 E2 F1 Nama Gejala Mesin tidak dapat berputar (Tidak hidup) Tidak terdapat pembakaran awal (Tidak hidup) Mesin berputar normal tetapi sulit dihidupkan Terjadi pembakaran intermittent yang tidak sempurna (Tidak hidup) Putaran mesin tinggi (Idle buruk) Mesin mati saat deselerasi Mesin mati saat pengoperasian air conditioning Akselerasi tersendat-sendat/buruk (Pengendaraan buruk) Putaran mesin rendah (Idle buruk) Mesin mati setelah hidup Tidak ada up-shift (Terutama gear, dari gear ke-1 ke ke-4 Tidak dapat up-shift (dari 3st ke 4th ) Kendaraan tak mau bergerak dalam posisi maju maupun mundur Kendaraan tak mau bergerak dalam posisi R Roda depan semi Roda belakang semi Kendaraan menarik ke satu sisi selama pengendaraan Sempoyongan atau menarik Anti-Lock Brake System (Sistem Rem Anti Slip) atau EBD tidak bekerja Lampu peringatan BRAKE abnormal (Tidak hidup) Steering berat

9 56 F2 G1 G2 H1 H2 H3 I1 I2 I3 Tenaga balik lemah Seluruh fungsi sistem A/C sistem tidak bekerja Kontrol Temperatur: Tidak ada kontrol temperatur Satu sisi LO-beam headlight tidak menyala Lampu kabut belakang tidak menyala Satu sisi lampu rem tidak menyala Power window tidak bekerja dengan switch master regulator power window Fungsi AUTO UP/DOWN tidak bekerja pada sisi pengemudi AUTO beroperasi tidak sepenuhnya menutup power window pada sisi pengembangan Aturan Kaidah Produksi Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk IF-THEN, kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka), apabila bagian premis dipenuhi, maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Untuk masingmasing area gejala, terdapat juga aturan kaidah produksi gejala penyakit dalam bentuk IF-THEN rules. Sebagai contoh, dapat dilihat IF-THEN rules gejala penyakit dari area kerusakan komponen mesin : Rule 1 : IF Mesin tidak berputar (tidak hidup) AND Tidak terdapat pembakaran awal (tidak hidup) AND Mesin berputar normal tetapi sulit dihidupkan AND Terjadi pembakaran intermittent yang tidak sempurna THEN Periksa voltase baterai dan crank (putar) mesin lebih dari 10 detik

10 57 Rule 2 : IF Mesin mati saat pengoperasian air conditioning AND akselesari tersendat-sendat/buruk AND Mesin mati setelah dihidupkan THEN Lepas hubungan kabel dari terminal negatif baterai dan cek sistem bahan bakar penempatan spare part Gejala-Gejala Kerusakan Mobil Gejala kerusakan mobil adalah sinyal-sinyal kerusakan yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam mobil. Setiap kategori kerusakan memiliki satu atau banyak gejala yang merepresentasikan sesuatu yang tidak beres pada satu kategori tertentu. Penentuan bobot pada setiap gejala sangatlah penting, karena bobot yang diberikan sangat mempengaruhi ketepatan diagnosa dan solusinya. Bobot dari gejala kerusakan berkisar antara 0,1-1. Bobot tersebut bersumber dari bengkel yang didasarkan pada tingkat besar kecilnya kerusakan yang dapat diakibatkan oleh gejala tersebut, dengan asumsi semakin besar bobot yang diberikan maka tingkat kerusakannya semakin besar. Bobot yang diberikan kepada setiap gejala adalah berbeda-beda. Diagnosa kerusakan mobil adalah upaya identifikasi untuk mengetahui jenis kerusakan yang dialami oleh mobil. Gejala-gejala yang terjadi pada mobil hanya akan ditangani jika mengarah pada satu kasus sehingga akan menghasilkan satu diagnosa dan satu solusi untuk kerusakan komponen mobil.

11 58 1) Contoh Kasus Penerapan Metode Case Based Reasoning Langkah 1 : Input kategori kerusakan dan gejala kerusakan merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh teknisi, seperti contoh kasus target di bawah ini : Tabel 3.3. Contoh Input Kasus Target Kategori kerusakan Mesin Mesin Mesin Transmisi Transmisi Gejala Kerusakan A1 A5 A7 B3 B4 Langkah 2 : Cari kasus pada database, hasil pencarian kasus lama pada basis kasus adalah sebagai berikut : Kode Kasus Tabel 3.4. Contoh Hasil Pencarian Kasus Lama di Basis Kasus Kasus Solusi Diagnosa Solusi Gejala KS0001 A1, Tidak ada bensin KS0002 KS0003 KS0004 A1, A10, A2, A3, B1, Tidak ada pengapian/ pengapian tidak normal A1, A6, E2, Kompresi bocor A1, A2, A4, D2, T1, T2, Busi kotor/ aus/rusak Periksa tangki bensin, isi bensin jika kosong. Cek arus listrik yang ke coil, jika rusak, ganti spark plug dan coil. Dan lakukan pengecekan accu. Gunakan alat ukur compression tester, tancapkan pada ulir lubang busi, kemudian mesin diengkol untuk mengetahui besarnya tekanan psi standar pada masing-masing tipe motor. Bersihkan busi dengan ampelas atau ganti busi jika hasil pengapian kurang sempurna atau mati. KS0013 A5, CDI rusak Ganti CDI KS0016 A7, Seal valve aus Ganti SEAL VALVE. KS0017 A7, D2, Kopling otomatis Ganti CLUTCH.

12 59 KS0019 A1, A9, Langkah 3 : aus Rumah kopling baru, plat kopling bekas/ baru tetapi tidak di setel Lakukan penyetelan pada kopling, ganti CLUTCH HOUSING COMP. kasus. Gunakan pembobotan untuk menentukan prioritas masing-masing atribut Langkah 4 : Tabel 3.5. Contoh Pembobotan Kasus Target Kateori kerusakan Bobot Gejala Kerusakan Bobot Mesin 4 A1 9 Mesin 4 A5 7 Mesin 4 A7 4 Transmisi 2 B1 10 Transmisi 2 B sebagai berikut : Memasuki proses similarity kasus dengan menggunakan rumus Sim (S,T) =... (1) Kode Kasus Tabel 3.6. Tabel Perhitungan Similarity A1 A5 A7 B1 B4 Similarity KS KS KS KS KS KS KS KS

13 60 Langkah 5 : Hasil dari perhitungan nilai similarity yang memiliki nilai tertinggi adalah KS0002, maka diagnosa dan solusi yang digunakan untuk kasus target adalah diagnosa dan solusi dari KS0002. Tabel 3.7. Tabel Hasil / Solusi Kode Kasus Diagnosa Solusi KS0002 Tidak ada pengapian/ pengapian tidak normal Cek arus listrik yang ke coil, jika rusak, ganti spark plug dan coil. Dan lakukan pengecekan accu. Langkah 6 : Untuk mengetahui kriteria kemiripan diagnosa dan solusi yang dimiliki oleh kasus target, yaitu dengan menggunakan rumus dari perhitungan fungsi keanggotaan logika fuzzy. Nilai hasil perhitungan similariy (Sim) = 0,86 Tabel 3.8. Tabel Hasil Akhir Perhitungan Rendah Sedang Tinggi 0 x 0,5 0,45 x 0,75 0,7-1 adalah : Sim masuk kedalam kriteria tinggi, sehingga rumus yang digunakan µ(tinggi) = x - 0,7 0,15

14 61 0,86-0,7 = = 1 0,15 Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiripan kasus lama dengan nilai similarity 0,86 memiliki kriteria kemiripan tinggi dengan kasus target Identifikasi Input Pada proses identifikasi input, yang diperlukan adalah melakukan pengumpulan data atau informasi yang mendukung dalam pembangunan aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi dan memecahkan masalah komponen mobil. Sistem akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengguna, dimana pertanyaan ini adalah salah satu cara sistem dalam mengumpulkan informasi tentang suatu masalah yang hendak dipecahkan. Untuk menjawab pertanyaan yang ditampilkan pada layar monitor, pengguna cukup memilih jawaban ya atau tidak Identifikasi Output Setelah sistem pakar menerima masukan dari pengguna melalui berbagai pertanyaan yang diajukan oleh sistem, maka sistem akan memberikan kesimpulan dari jawaban pertanyaan tersebut dan sistem akan mengakumulasi berbagai jawaban dari pengguna, dimana masing-masing jawaban itu akan sangat mempengaruhi kesimpulan yang didapat. Dimana sistem akan memberikan informasi tentang letak kerusakan yang terjadi beserta penjelasan solusi penanganan kerusakannya.

15 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional adalah usulan yang direkomendasikan kepada pengguna agar komponen yang akan dibangun adalah komponen yang mudah dan cepat untuk diatasi, dan perangkat kerasnya dapat mendukung secara maksimal terhadap kinerja komponen mobilnya. a) Analisis User Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat penglaman dan pemahaman user terhadap komponen mobil. Adapun user yang dapat menggunakan sistem adalah sebagai berikut : 1) Masyarakat umum yang ingin mengetahui letak permasalahan dan memecahkan permasalahan yang terjadi pada komponen mobilnya. 2) Teknisi komponen mobil yang menjadi Pakar. 3) Mahasiswa teknik komputer atau informatika yang dapat menjadikan aplikasi sistem pakar ini sebagai media pembelajaran terhadap suatu kerusakan komponen mobilnya. 4) Suatu instansi dalam membantu penanganan kerusakan komponen mobil, menekan biaya service oleh tenaga ahli. User yang dapat menggunakan sistem umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer dan mengakses internet, dari data keseluruhan dapat disimpulkan bahwa setiap user minimal dapat mengetahui sedikitnya tentang nama-nama komponen mobil beserta bentuk fisiknya.

16 63 Terdapat pokok-pokok yang menjadi evaluasi dari analisis terhadap user, diantaranya adalah dalam menentukan target pengguna dari sistem yang akan dibangun. b) Analisis Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) minimum yang direkomendasikan untuk menjalankan aplikasi sistem pakar ini adalah sebagai berikut : 1) Processor Intel Pentium III 2) Memory (RAM) minimal 512 Mb 3) VGA Card minimal 512 Mb 4) Monitor, mouse dan keyboard c) Analisis Perangkat Lunak Pemodelan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah sistem operasi Microsoft Windows 7 Profesional, bahasa pemrogramannya menggunakan PHP dengan toolnya Notepad++, menggunakan databasenya yaitu MySQL serta software compilernya yaitu XAMPP Requirement Model Model representasi aliran proses yang akan dirancang dan disajikan yaitu dalam bentuk UML (Unified Model Language). UML digunakan untuk menggambarkan aliran inforasi dan proses data yang bergerak dari input data hingga output. UML memudahkan user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

17 Identifikasi Aktor Pada aplikasi sistem pakar ini didentifikasikan beberapa aktor yaitu user/ teknisi dan admin. Tabel 3.9 Identifikasi Aktor No Nama Aktor Deskripsi 1 User Aktor yang berinteraksi langsung dengan sistem, aktor user merupakan orang yang berhubungan langsung dengan mobilnya seperti orang teknisi dan pengguna mobilnya. 2 Admin Aktor yang memegang semua akses dalam pengaturan aplikasi Use Case Diagram Sistem Pakar Penentuan Solusi Perbaikan Kerusakan Mobil Toyota Corolla Altis Use Case Diagram berfungsi untuk melihat proses apa saja yang dilakukan aktor terhadap sistem dalam bentuk use case adapun use case diagram dari sistem pakar ini terlihat dalam gambar berikut ini : Gambar 3.1. Use Case Diagram Admin Sistem Pakar

18 65 Berikut ini adalah gambar use case diagram admin pada halaman kategori kerusakan komponen kendaraannya, setelah membuat use case gambar diatas secara umum. Maka gambar berikut ini akan dibahas gambar use case secara khusus. Gambar 3.2. Use Case Diagram Admin halaman Kategori Kerusakan Berikut ini adalah gambar use case diagram admin pada halaman gejala kerusakan komponen kendaraannya, setelah membuat use case gambar secara umum. Maka gambar berikut ini akan dibahas gambar use case secara khusus.

19 66 Gambar 3.3. Use Case Diagram Admin halaman Gejala Kerusakan Berikut ini adalah gambar use case diagram admin pada halaman basis kasus komponen kendaraannya, setelah membuat use case gambar secara umum. Maka gambar berikut ini akan dibahas gambar use case secara khusus. Gambar 3.4. Use Case Diagram Admin halaman Basis Kasus

20 67 Gambar 3.5. Use Case Diagram User Sistem Pakar Dari gambaran use case pada gambar diatas dapat didefinisikan terdapat dua aktor yang terkait dengan sistem pakar ini yaitu Admin dan User. Berikut merupakan penjelasan use case diagram diatas : Tabel Penjelasan Use Case Diagram Aktor Input Nama Use Case Deskripsi Use Case Admin User name, Password Kategori Kerusakan Gejala Kerusakan Fungsi dari use case ini adalah untuk mengelola data kategori kerusakan, mulai dari tambah,edit dan hapus. Fungsi dari use case ini adalah untuk mengelola data gejala kerusakan komponen mobil.

21 68 Basis Kasus Manage User Fungsi dari use case ini adalah untuk mengelola data beberapa kasus yang dialami dengan kerusakan komponen mobil. Fungsi dari use case ini adalah untuk mengelola data user sebagai pengguna sistem pakar ini User User name, Password Kategori Kerusakan Fungsi dari use case ini adalah melihat dan memilih kategori kerusakan komponen Gejala Kerusakan Diagnosa Kerusakan Hasil Perhitungan Similarity mobil Fungsi dari use case ini adalah melihat dan memilih gejala kerusakan komponen mobil setelah memilih kategori kerusakannya Fungsi dari use case ini adalah melihat hasil diagnosa yang dilakukan oleh sistem Fungsi dari use case ini adalah melihat hasil perhitungan atau persentase kedekatan kasus dan hasil diagnosanya

22 69 Product Contact Admin Fungsi dari use case ini adalah melihat product terbaru dari toyota Fungsi dari use case ini adalah melihat contact admin dan peta lokasinya Class Diagram untuk Sistem Pakar Penentuan Solusi Perbaikan Kerusakan Mobil Toyota Altis Berikut ini adalah gambar untuk class diagram pembuatan sistem pakar yang akan dibuat, class diagram ini merupakan penterjemahan dari basis data yang telah dibuat sebelumnya. kategori +kodekategori +namakategori +bobotkategori gejala +kodegejala +namagejala +bobotgejala history +kodehistori +tanggaldiagnosa +kodeuser +kodediagnosa +kodegejala basiskasus +kodekasus +kodekategori +kodegejala +kodediagnosa +status diagnosa +kodediagnosa +namadiagnosa +solusi user +kodeuser +namateknisi +namauser +kodeakses gambar +kodegambar +alamatgambar +kodediagnosa Gambar 3.6. Class Diagram Sistem Pakar

23 70 Penjelasan class diagram dari gambar 3.7: a) Class kategori untuk menampilkan data kategori kerusakan yang dialami oleh mobil sebelum ke menu gejala. b) Class gejala untuk menampilkan data gejala kerusakan yang dialami oleh mobil setelah memilih beberapa kategori kerusakan, maka akan tampil halaman gejala yang sesuai dengan kategori yang dipilih. c) Class diagnosa dan class basis kasus, yaitu untuk menampilkan diagnosa penyelesaian masalah kerusakan sesuai dengan basis kasus yang terdapat didalam database. d) Class user untuk menampilkan pengguna sistem pakar ini, yang kebetulan disini terdapat dua pengguna yaitu admin dan user. e) Class history untuk menyimpan data-data riwayat pengguna sistem baik itu sebagai admin maupun user, semuanya akan tersimpan di class tersebut f) Class gambar yaitu untuk menampilkan gambar-gambar yang tersedia didalam sistem sebagai penunjang penggunaan sistemnya Activity Diagram untuk Sistem Pakar Penentuan Solusi Perbaikan Kerusakan Mobil Toyota Altis Diagram aktivitas (Activity Diagram) digunakan untuk menggambarkan urutan aktivitas yang dilakukan dalam sistem, mulai dari awal terjadinya aliran aktivitas, percabangan akibat pengambilan keputusan, pengulangan, serta keberadaan aksi paralel. Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga

24 71 digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. Berikut ini activity diagram Sistem Pakar Penentuan Solusi Perbaikan Kerusakan Mobil Toyota Altis : a Activity Diagram untuk user sistem pakar 1) User memasuki halaman utama sistem pakar 2) User memilih form login untuk masuk kedalam sistem 3) Setelah user login, maka akan masuk ke halaman pertama sistem yaitu halaman kategori kerusakan. User memilih kategori kerusakannya kemudian pilih tombol submit untuk ke halaman berikutnya 4) Pada halaman selanjutnya yaitu halaman gejala kerusakan, user memilih gejala kerusakan yang dialami setelah memilih kategori kerusakannya 5) Setelah memilih gejalanya user kemudian akan melihat hasil diagnosa yang dilakukan sistem dan perhitungan similarity kerusakan yang dialami user. Gambar 3.7. Activity Diagram Halaman User (teknisi) Sistem Pakar

25 b Activity Diagram untuk admin sistem pakar 1) Admin memasuki halaman utama admin sistem pakar 2) Admin memilih form login untuk masuk kedalam sistem 3) Setelah admin login, maka akan masuk ke halaman pertama sistem yaitu halaman beranda sistem pakar halaman admin. Admin dapat memilih beberapa menu untuk dikelola datanya yaitu menu kategori, menu gejala, menu kasus, menu user. 4) Pada halaman selanjutnya yaitu halaman pengolahan data. Dibagian ini admin dapat mengelola semua data dimulai dari tambah, edit dan hapus serta menentukan bobot nilai untuk setiap gejala kerusakannya. Gambar 3.8. Activity Diagram Halaman Admin Sistem Pakar menu Kategori kerusakan

26 73 Pada gambar berikut ini merupakan activity diagram untuk halaman admin sistem untuk menu gejala kerusakan. Gambar 3.9 merupakan pembuatan alur diagram aktivitasnya. Gambar 3.9. Activity Diagram Halaman User Sistem Pakar menu Gejala Pada gambar berikut ini merupakan activity diagram untuk halaman admin sistem untuk menu basis kasus. Gambar 3.10 merupakan pembuatan alur diagram aktivitasnya.

27 74 Gambar Activity Diagram Halaman User Sistem Pakar menu Basis Kasus dan Manage User Sequence diagram Sequence diagram dipergunakan dalam menggambarkan interaksi antar objek pada sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). 1. Admin atau pakar melakukan proses login sebelum masuk ke menu utama pakar/ administrator yang berfungsi sebagai pakar dari aplikasi ini. Langkah awal admin menginputkan username dan password, kemudian system akan melakukan validasi apakah username dan password terdaftar sebagai pakar/admin di sistem ini, apabila benar maka akan tampil menu utama pakar kalau tidak maka akan kembali ke menu login di awal. Dapat dilihat pada gambar 3.11:

28 75 Admin System Database Tampil Halaman Login Masukan Username & Password Cek Username & Password Valid Tampil Menu Sistem Pakar Masukan Username & Password Invalid Gambar Sequence Diagram Admin proses Login 2. Pengguna atau user ingin melakukan proses konsultasi untuk mengetahui kerusakan maka tahap awal yang akan dikerjakan ialah masuk ke dalam menu utama, kemudian memilih menu konsultasi pada menu tersebut, setelah itu akan muncul data kerusakan dan kemudian user/pengguna memilih kerusakan. Lalu sistem akan mengolah dan menampilkan kategori kerusakan yang akan dipilih oleh user/pengguna dan user harus memilih untuk mengatahui bagian kerusakan. Dapat dilihat pada gambar 3.12:

29 76 User Sistem Database Tampil Menu Utama Pilih Kategori Kerusakan Tampil Kategori Kerusakan Pilih Gejala Kerusakan Cek Gejala dan Kasus Tampil Gejala Kerusakan Pertanyaan Jawab Pertanyaan Diagnosa Kerusakan Solusi Ditampilkan Tampil Hasil Diagnosis Gambar 3.12 Sequence diagram proses diagnosis 3.3 Perancangan Basis data Basis data digunakan untuk menyimpan data-data penunjang kedalam sistem, basis data yang dibangun yaitu menggunakan MySQL.Dalam aplikasi sistem pakar ini, terdapat lebih dari satu macam jenis diagnosis. Tiap diagnosis dan data-datanya akan disimpan dalam tabel. Untuk itu dalam desain database yang akan digunakan terdapat dalam tabel berikut ini : 1). Tabel Diagnosa Dalam tabel ini disimpan data tentang jenis diagnosis yang terdapat pada sistem pakar termasuk pertanyaan dan solusi atau jawaban. Field kodediagnosa

30 77 menunjukan nama tabel dari suatu diagnosa. Sedangkan namadiagnosa dan solusi menunjukan nama diagnosa beserta solusi yang dihasilkannya. Satu diagnosa menggunakan satu buah tabel, jadi jumlah tabel jenis ini adalah sama dengan jumlah diagnosa yang tersedia dalam sistem. Nama Tabel : Tabel Diagnosa Kunci Utama : Kodediagnosa Jenis Fungsi : Master : Tabel diagnosa digunakan digunakan untuk menyimpan daftar diagnosa kerusakan yang pernah dialami Tabel Struktur Tabel Diagnosa No Nama Field Tipe Panjang Keterangan 1 Kodediagnosa Char No Unique 2 Namadiagnosa Varchar No - 3 Solusi Varchar No - 2). Tabel Basis Kasus Dalam tabel ini disimpan tentang beberapa kasus yang terjadi sebelumnya sebagai bahan referensi kasus yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Didalamnya terdapat 5 field, yaitu kodekasus, kodekategori, kodegejala, kodediagnosa dan status. Seperti pada tabel berikut ini : Nama Tabel : Tabel basis kasus Kunci Utama : Kodekasus Jenis Fungsi : Master : Tabel basis kasus digunakan digunakan untuk menyimpan daftar beberapa kasus kerusakan yang pernah dialami.

31 78 Tabel Struktur Tabel Basis Kasus No Nama Field Tipe Panjang Keterangan 1 Kodekasus Char No Unique 2 Kodekategori Varchar No Unique 3 Kodegejala Varchar No Unique 4 kodediagnosa Varchar No 5 status Int No 3). Tabel Gejala Tabel ini disimpan beberapa jenis gejala yang dialami atau jenis gejala kerusakan komponen mobil yang disertai dengan bobot penilaian setiap gejala untuk mencari solusi yang diinginkan berdasarkan kasus-kasus yang ada. Adapun perancangan tabel databasenya adalah sebagai berikut : Nama Tabel : Tabel Gejala Kunci Utama : Kodegejala Jenis Fungsi : Master : Tabel gejala digunakan digunakan untuk menyimpan daftar gejala kerusakan Tabel Struktur Tabel Gejala No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 Kodegejala varchar 3 2 Namagejala Varchar 70 3 Bobotgejala Int 2 4). Tabel Kategori Tabel kategori ini menyimpan data kategori kerusakan secara umum sebelum masuk kepada gejala yang dialami atau secara khusus. Ketika kategori

32 79 kerusakan dipilih maka yang akan keluar yaitu kategori kerusakan komponen secara umum yang akan memberikan pilihan untuk ke tahap berikutnya. Adapun perancangan tabel databasenya adalah sebagai berikut : Nama Tabel : Tabel kategori Kunci Utama : Kodekategori Jenis Fungsi : Master : Tabel kategori digunakan digunakan untuk menyimpan daftar kategori kerusakan yang ada di sistem Tabel Tabel Kategori No Nama Field Tipe Panjang 1 Kodekategori varchar 4 2 Namakategori Varchar 15 3 Bobotkategori Int 2 5). Tabel User Pada tabel ini disimpan data user aplikasi, siapa saja yang menggunakan sistem pakar ini. Yang didalamnya terdapat 5 field, yaitu kodeuser, namateknisi, namauser, kodeakses dan level. Berikut ini perancangan databasenya : Nama Tabel : Tabel user Kunci Utama : Kodeuser Jenis Fungsi : Master : Tabel user digunakan digunakan untuk menyimpan daftar user Pengguna sistem pakar

33 80 Tabel Tabel User No Nama Field Tipe Ukuran 1 Kodeuser Int 2 2 Namateknisi Text - 3 Namauser Text - 4 Kodeakses Varchar 50 5 Level Varchar 1 6). Tabel History Pada tabel ini disimpan data-data semua aktivitas yang dilakukan user terhadap sistem, maka akan direkam disini. Dimulai dari kapan melakukan diagnosa kerusakan hingga sampai terakhir mengunakan sistem. Adapun perancangan databasenya adalah sebagai berikut : Nama Tabel : Tabel History Kunci Utama : Kodehistory Jenis Fungsi : Master : Tabel diagnosa digunakan digunakan untuk menyimpan daftar history Penggunaan sistem pakar Tabel Tabel History No Nama Field Tipe Ukuran 1 Kodehistory Int 7 2 tanggaldiagnosa datetime - 3 kodeuser Text - 4 Kodediagnosa Varchar 7 5 kodegejala Varchar 10

34 81 7). Tabel Gambar Tabel ini berisi beberapa gambar pendukung sistem, baik itu gambar product maupun tata cara penyelesaian kerusakan komponen. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan user lebih mudah menggunakan sistem dan memahami gejala yang dialami atau kasus yang ada sebagai diagnosa dan memunculkan solusi yang dihasilkan sistem yang tentunya sesuai dengan yang diharapkan. Adapun perancangan tabelnya adalah sebagai berikut : Nama Tabel : Tabel gambar Kunci Utama : Kodegambar Jenis Fungsi : Master : Tabel gambar digunakan digunakan untuk menyimpan daftar gambar Solusi penyelesaian kerusakan Tabel Tabel Gambar No Nama Field Tipe Ukuran 1 Kodegambar Int 2 2 Alamatgambar Text - 3 Kodediagnosa Text Perancangan Antarmuka (Interface ) Menu Untuk User Menu user adalah menu yang dapat dipilih oleh user. Menu user dalam program sistem pakar ini terdiri dari Home, Login, about, Product, Contact, Diagnosa, Revisi dan Logout. a) Home Halaman ini merupakan halaman utama aplikasi ketika user membuka aplikasi pertama kali. Dihalaman ini juga terdapat tiga menu utama yaitu

35 82 About, Contact dan Product. dihalaman ini juga terdapat form Login untuk user atau teknisi. User harus Login terlebih dahulu sebelum masuk kedalam menu-menu selanjutnya. User cukup memasukan username dan password yang telah tersimpan di dalam database. Setelah login akan muncul halaman utama aplikasi. Gambar dibawah ini merupakan rancangan untuk menu user, halaman home beserta form loginnya. Gambar 3.13 Rancangan Halaman Login User b) About Pada menu ini menampilkan keterangan tentang Case-Based Reasoning (CBR) secara umum. Serta pembahasan aplikasi sebagai bagian dari implementasi metode yang digunakan. Gambar dibawah ini merupakan rancangan untuk menu About :

36 83 Gambar 3.14 Rancangan Halaman Home User c) Product Pada halaman ini disediakan bermacam-macam mobil corolla altis dari berbagai seri dan spesifikasi. Tujuannya adalah untuk memudahkan user melihat mobil keluaran terbaru. Gambar dibawah ini merupakan rancangan untuk menu Product : Gambar 3.15 Rancangan Halaman Home Product

37 84 d) Contact Pada halaman ini ditampilkan nomor contact beserta yang digunakan pembuat aplikasi, sebagai identitas diri dan jika user mengalami kesulitan ketika menggunakan aplikasi ini. Gambar dibawah ini merupakan rancangan untuk menu Contact : Gambar 3.16 Rancangan Halaman Home Contact e) Diagnosa Halaman ini tampil ketika user telah melakukan login terlebih dahulu kedalam sistem. Setelah user melakukan login maka tampilan pertama yang akan tampil adalah halaman diagnosa. Pada halaman ini user akan ditampilkan beberapa kategori kerusakan komponen mobil yang akan didiagnosa, user diharuskan memilih beberapa kategori kerusakan sesuai dengan kerusakan yang dialami oleh mobil client. Kemudian dilanjutkan ke halaman diagnosa berikutnya untuk memilih gejala yang dialami oleh komponen mobil tersebut, setelah melakukan pemilihan kategori kerusakan dan gejala yang dialami oleh komponen mobil maka halaman

38 85 setelah ini akan ditampilkan solusi yang dihasilkan beserta perhitungan similarity solusinya. Gambar dibawah ini merupakan rancangan untuk menu Diagnosa : Gambar 3.17 Rancangan Halaman Kategori Pada halaman berikutnya setelah memilih kategori kerusakan, teknisi atau user ditampilkan beberapa gejala kerusakan yang sesuai dengan kategori kerusakan yang dipilih. Berikut ini merupakan gambar perancangan pembuatan halaman gejala kerusakannya. Gambar 3.18 Rancangan Halaman Gejala

39 86 Pada halaman berikutnya setelah memilih gejala kerusakan, teknisi atau user ditampilkan solusi kerusakan yang sesuai dengan gejala dan kategori kerusakan yang dipilih. Berikut ini merupakan gambar perancangan pembuatan halaman solusi diagnosa kerusakannya. Gambar 3.19 Rancangan Halaman Hasil Diagnosa f) Logout Halaman ini merupakan halaman terakhir untuk setiap aplikasi. Fungsinya untuk keluar dari aplikasi sistem pakar Menu untuk Admin Menu admin akan ditampilkan ketika admin harus login terlebih dahulu kedalam sistem dengan mengisi username dan password telah telah tersimpan di dalam database. Gambar 3.20 Rancangan Halaman Form Login Admin

40 87 Pada gambar berikut ini ditampilkan gambar perancangan halaman menu kategori untuk admin memanipulasi data kategori kerusakan. Berikut ini merupakan gambar perancangannya. Gambar 3.21 Rancangan Halaman Menu Kategori Pada gambar berikut ini ditampilkan gambar perancangan halaman menu gejala kerusakan untuk admin memanipulasi data gejala kerusakan. Berikut ini merupakan gambar perancangannya. Gambar 3.22 Rancangan Halaman Menu Gejala

41 88 Pada gambar berikut ini ditampilkan gambar perancangan halaman menu untuk basis kasus kerusakan untuk admin memanipulasi data beberapa kasus yang pernah dialami. Berikut ini merupakan gambar perancangannya. Gambar 3.23 Rancangan Halaman Menu Kasus

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mobil vios melalui gejala-gejala yang diinputkan para

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna tersebut, bahkan hampir setiap rumah tangga di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengguna tersebut, bahkan hampir setiap rumah tangga di Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sepeda motor merupakan sarana transportasi yang paling banyak digunakan terutama oleh kalangan menengah ke bawah. Penggunaannya pun setiap tahun mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Dari hasil survey dan observasi, maka dapat diketahui sistem apa yang akan dibutuhkan oleh UD. Panca Usaha untuk mengatasi permasalahan yang ada. Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Penyakit

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman)

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman) 37 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi desktop berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman visual studio C# 2008 yang diberi nama Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Sistem Pakar Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Halaman Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini adalah model prototype. Tahapan yang terjadi dalam model prototype

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada analisis dan perancangan sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta 1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS Oleh Agus Dwiyatno Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta Abstrak Perkembangan dunia otomotif terkini banyak menggunakan komputer

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM 3.1. ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Penjelasan mengenai analisa sistem kali ini akan dilengkapi dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kamera merupakan salah satu perangkat Digital yang sangat digemari saat ini. Banyak dari pengguna kamera yang menggunakan kamera tersebut secara

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba BAB IV HASIL DAN Uji Coba IV..1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem pakar diagnosa penyakit yang menyerang telapak kaki dengan menggunakan metode Delta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` 3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem yang berjalan pada perusahaan PT. Perintis Perkasa dikelola dengan menggunakan software TDMS (Toyota Dealer Management System). TDMS

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Daftar Account Customer. Pesan LOGIN GAGAL! Ulangi Lagi. Input Booking Service. Simpan Data ke Database. Cetak Nota Boking Service

BAB IV PERANCANGAN. Daftar Account Customer. Pesan LOGIN GAGAL! Ulangi Lagi. Input Booking Service. Simpan Data ke Database. Cetak Nota Boking Service BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Algoritma 4.1.1 Algoritma Pemesanan Servis Start Login Punya Account User? Daftar Account Y Input Login T Pesan LOGIN GAGAL! Ulangi Lagi Tampil Halaman Utama Input Data

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Pada saat ini belum ada aplikasi berbasis mobile yang menyampaikan informasi mengenai kebudayaan di Indonesia. Sehingga untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Analisa Kebutuhan Pada penelitian tugas akhir ini diperlukan komponen-komponen pendukung dalam membangun program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR 4.1 Implementasi Implementasi merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan sistem. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, PHP dan aplikasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Penyakit Perut Menggunakan Metode Forward

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada sepeda motor dan cara penanganannya dilakukan beberapa tahap analisis yaitu : 1. Menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Home Tampilan menu home sistem informasi geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 38 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. EVRBRIGHT ditemukan bahwa sistem yang ditemukan untuk menetukan kadar obat hitam baterai belum

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi saat ini, masyarakat umum tidak bisa lepas dari penggunaan alat transportasi pribadi guna membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yakni proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada analisa sistem yang berjalan akan melihat mekanisme input, proses, dan output yang berkaitan dengan perancangan sistem pakar mendiagnosa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada hasil analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis masalah Analisis masalah merupakan masalah ng terjadi dalam sistem ng lama baik dalam melakukan pengolahan data dan penmpaian informasi ng ada. Adapun

Lebih terperinci