Pengembangan Computer-Assisted Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada Universitas Terbuka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Computer-Assisted Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada Universitas Terbuka"

Transkripsi

1 Pengembangan Computer-Assisted Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada Universitas Terbuka Meirani Harsasi Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka Abstrak Universitas Terbuka (UT) merupakan institusi pendidikan tinggi yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan semacam ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan berbagai bahan ajar yang terdiri atas bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Komputer merupakan salah satu bentuk sistem pendukung yang berbasis teknologi yang digunakan untuk melengkapi bahan ajar cetak. Oleh karena itu, UT menyediakan berbagai macam bahan ajar berbasis komputer, seperti computerassisted instruction (CAI) dan video interaktif. Materi yang disajikan tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga meliputi tujuan pembelajaran, contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, umpan balik, dan petunjuk pembelajaran. CAI merupakan salah satu bentuk bahan ajar non cetak yang dikembangkan untuk melengkapi bahan ajar cetak. Salah satu CAI yang sudah dikembangkan di UT adalah CAI untuk mata kuliah Riset Operasi. Artikel ini menjelaskan pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi dan hasil program yang telah dikembangkan. Kata kunci: pendidikan jarak jauh, bahan ajar cetak, bahan ajar non cetak, komputer, CAI (computerassisted instruction), riset operasi. Abstract Universitas Terbuka (UT) is an institution of higher education that implements distance education system. This kind of education system exploits technology and many kinds of learning materials, either printed or non printed materials. Computer is one kind of support system that is based on technology that can be used to complete the printed material. Thus, UT provides many kinds of learning materials based on computer, such as computer-assisted instruction (CAI) and interactive video. All of the materials are not only contain explanation, but also instructional learning purpose, examples, practices, summaries, formative tests, feedback, and learning instructions. CAI is a kind of non-printed material that is developed to support the printed material of a subject. A CAI program that has developed in UT was CAI of Operations Research. This article explores the development of CAI program of Operations Research course and the result of the program. Keywords: distance education, printed materials, non-printed learning material, computer, CAI (computer-assisted instruction), operations research. 1. Pendahuluan Universitas Terbuka (UT) merupakan Pendidikan Tinggi Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Terbuka mempunyai arti tidak ada pembatasan bagi calon mahasiswa dalam hal umur, jenis kelamin, tahun kelulusan SMU, asal sekolah, serta tanpa batasan lama studi. Jarak jauh memiliki arti bahwa proses belajar tidak dilakukan dalam suatu ruangan kelas, dan tidak terbatas waktu dan tempat, artinya setiap murid atau mahasiswa dapat belajar dimana saja, kapan saja, melalui berbagai media belajar yang disediakan. Proses belajar mahasiswa pada prinsipnya terdiri atas kegiatan belajar mandiri dan belajar terbimbing dengan memanfaatkan beragam media belajar dan layanan bantuan belajar yang disediakan oleh UT, serta sumber belajar lainnya. Belajar mandiri merupakan faktor utama dalam sistem belajar di UT. Oleh karena itu, UT menyediakan bahan ajar yang didesain khusus untuk dipelajari secara mandiri. Bahan ajar tersebut tidak hanya berisi uraian, tetapi juga menyebutkan secara jelas tujuan instruksional, contoh-contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, umpan balik dan petunjuk mempelajarinya. Bahan ajar yang dikembangkan UT diupayakan agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Oleh karena itu, bahan ajar yang dikembangkan harus disusun secara terstruktur bagian per bagian. Manfaatnya agar mahasiswa dapat mengulang materi yang belum dikuasainya sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Media utama pembelajaran di UT adalah bahan ajar cetak atau yang biasa disebut dengan Buku Materi Pokok (BMP), lebih dikenal pula dengan sebutan modul. Untuk mendampingi bahan ajar 92 ISSN:

2 cetak tersebut, beberapa mata kuliah dilengkapi dengan Bahan Ajar Non Cetak (BANC). BANC dapat berupa video buku materi pokok (video BMP), video interaktif, audio buku materi pokok (audio BMP), dan Computer Assisted Instruction (CAI). Bahan ajar noncetak ini berfungsi untuk memperjelas bagian bahan ajar cetak yang membutuhkan ilustrasi, sehingga diharapkan mahasiswa lebih mudah dalam mempelajari materi dalam bahan ajar cetak. Bahan ajar berbantuan komputer dalam bentuk video interaktif dan CAI merupakan bahan ajar pendukung yang banyak dikembangkan UT saat ini. Salah satu alasannya adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat yang menyebabkan komputer semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk BANC berbantuan komputer yang telah dikembangkan di Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka adalah berupa CAI untuk mata kuliah Riset Operasi. CAI memiliki keunggulan antara lain dikemas dalam bentuk CD sehingga mudah untuk dibawa dan dapat dipelajari kapan saja. Selain itu, dalam program CAI memungkinkan mahasiswa untuk mengulang satu materi sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Pemilihan CAI sebagai bahan ajar pendukung untuk mata kuliah Riset Operasi adalah bahwa mata kuliah Riset Operasi merupakan mata kuliah hitungan (berbasis matematika) yang tergolong mata kuliah yang sulit. Berdasarkan sifat mata kuliah tersebut, maka dikembangkan satu bahan ajar pendukung yang sesuai agar mahasiswa dapat lebih mudah mempelajari materi dalam modul yaitu dalam bentuk CAI. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah bagaimana pengembangan CAI di Universitas Terbuka, dengan batasan masalahnya adalah pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi. Tujuan penulisan artikel ini adalah eksplorasi praktik baik yang dilakukan Universitas Terbuka dalam hal pengembangan program CAI. 2. Bahan Ajar Pendidikan Jarak Jauh Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mengharuskan peserta didik untuk mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai bahan ajar dan layanan bantuan belajar. Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ berdampak pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, artinya berbagai media dapat digunakan sebagai bahan ajar. Media tersebut dapat berupa media cetak, radio, televisi, komputer ataupun media lain yang dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran. Selain itu, karakteristik PJJ yang lain adalah tidak bertemunya peserta didik dengan pengajar. Hal ini menyebabkan perlu adanya pengganti kehadiran pengajar dalam bentuk bahan ajar yang dirancang khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri, didiskusikan dengan teman kelompok belajar, dan mungkin dibahas dengan tutor. PJJ menggunakan bahan ajar yang lebih bervariasi jika dibandingkan dengan pendidikan tatap muka. Tantangan utama dalam PJJ adalah apakah pelajar mempunyai motivasi yang cukup untuk belajar, dan apakah pengetahuan tersebut menarik atau relevan. Penyampaian pengetahuan sebaiknya ditunjang oleh uraian, baik tertulis maupun lisan yang dilengkapi dengan gambar-gambar dan suara. Sebagai contoh, Ilmu dan teknologi memerlukan media seperti gambar bersuara dengan slide berwarna atau terminal komputer. Musik dan bahasa memerlukan pita audio. Sedangkan seni, dan sejarah tentang terjadinya alam semesta, memerlukan televisi atau film yang juga berperan sebagai perangsang minat. Bentuk bahan ajar dalam PJJ dapat berupa berbagai kombinasi dari media cetak (modul), program audio, program video, radio, televisi, komputer, alat-alat praktik dan praktikum, dan media-media lain yang dapat digunakan [16]. Sistem PJJ tersebut juga semakin membuka peluang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk komputer. Kehadiran media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem belajar jarak jauh berfungsi sebagai sumber belajar utama seperti halnya guru dalam pembelajaran konvensional [14]. Pemanfaatan sarana media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara peserta didik dengan tenaga pengajar atau dengan bahan belajar, bahkan dengan penyelenggara PJJ. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan peserta didik dan tenaga pengajarnya dapat berinteraksi untuk membahas materi pembelajaran. Wedemeyer [16] mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam PJJ bertujuan untuk: (a) memebaskan peserta didik dari pola pembelajaran reguler, (b) membuka kesempatan belajar sesuai kemampuan, dan (c) membangun suatu pola pembelajaran yang membimbing peserta didik melaksanakan self directed learning. 3. Media Pembelajaran di UT Sistem PJJ yang digunakan UT menyebabkan media pembelajaran di UT sedikit berbeda dengan pembelajaran tatap muka. UT harus menyediakan layanan bantuan belajar dalam berbagai bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Bantuan belajar yang dapat digunakan dalam sistem PJJ antara lain [2]: a. Bantuan belajar jarak jauh yang meliputi: (1) bantuan belajar secara tertulis, disampaikan melalui korespondensi, (2) bantuan belajar melalui multimedia, (3) bantuan belajar tersiar melalui radio maupun televisi, (4) bantuan ISSN:

3 belajar melalui telepon, dan (5) bantuan belajar online. b. Bantuan belajar tatap muka dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu: (1) tutorial yang bersifat pengkajian substansi dan (2) tutorial yang bersifat latihan dan penghayatan. Media utama pembelajaran di UT adalah bahan ajar cetak yang berupa Buku Materi Pokok (BMP). Untuk lebih memperjelas materi bahan ajar cetak, beberapa BMP dilengkapi dengan bahan ajar noncetak yang memanfaatkan berbagai media, antara lain audio, video, video interaktif, dan CAI. Pada tahap perencanaan, pengembangan program multi media yang efektif selalu diawali dengan pengidentifikasian tujuan atau kemampuan yang akan dikuasai pengguna setelah mempelajari suatu materi, serta mengidentifikasi pula kemampuan awal pengguna, kebutuhan belajar, atau dalam beberapa hal perlu pula disinggung masalah yang muncul dalam pembelajaran di kelas. Jika sudah dilakukan kajian ini, maka langkah selanjutnya adalah analisis terhadap karakteristik dari pengguna, misalnya tingkat kemampuan pengguna atau program akan digunakan di kelas secara berkelompok atau secara individual [12]. Selanjutnya, perlu juga diperhatikan ramburambu bagi seorang pengajar ketika akan mengembangkan program multimedia sebagai bahan ajar. Topik yang dipilih dalam pengembangan bahan ajar multimedia harus memenuhi rambu-rambu berikut ini [12]. 1. Esensial dan relevan dengan tujuan 2. Sesuai dengan media pembelajaran multimedia yang dipilih 3. Hendaknya dibutuhkan oleh banyak orang 4. Hendaknya tidak sering berubah (relatif tetap) dan dapat berguna untuk selamanya. 4. Computer-Assisted Instruction (CAI) Secara umum, pembelajaran berbasis komputer dapat dimasukkan dalam dua kategori yaitu komputer mandiri (standalone) dan komputer dalam jaringan [10]. Perbedaan yang utama antara keduanya terletak pada aspek interaktivitas. Dalam pembelajaran melalui komputer mandiri, interaktivitas peserta ajar terbatas pada interaksi dengan materi ajar yang ada dalam program pembelajaran. Pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan, interaktivitas peserta ajar menjadi lebih banyak alternatifnya. Bahan ajar berbantuan komputer merupakan salah satu bahan ajar yang banyak digunakan dalam PJJ. Komputer dapat membantu mahasiswa untuk beralih tahapan belajar dari hanya mengingat suatu konsep yang dikemukakan pengajar ke tahapan belajar mandiri (Hale, 1985). Penggunaan komputer juga menghasilkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Komputer juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong mahasiswa agar berpikir lebih jauh mengenai sebuah konsep [8]. Oleh karenanya, penggunaan komputer dapat mengubah sikap siswa menjadi lebih positif dan proses belajar menjadi lebih efektif [4]. Salah satu bentuk bahan ajar berbantuan komputer yang dapat digunakan adalah CAI (computer-assisted instruction). The Association for Education Communications and Technology (1977) mendefinisikan CAI sebagai suatu metode instruksi yang menggunakan komputer untuk menginstruksikan kepada siswa dan meliputi instruksi-instruksi yang didesain untuk mengajari, mengarahkan, dan menguji siswa sampai pada tingkat kecakapan tertentu yang dapat dicapai [11]. Dengan menggunakan CAI, pembelajaran tidak hanya terbatas pada satu waktu tertentu saja, seorang siswa dapat menggunakan perangkat lunak tersebut selama dia membutuhkan [6]. Pemanfaatan CAI juga dapat memperbaiki tingkat belajar siswa karena meliputi unsur-unsur (1) aktivitas latihan,(2) penggunaan teks, (3) pembelajaran secara bertahap yang dikendalikan oleh siswa, (4) informasi personal, dan (5) animasi [15]. Dalam hal pembelajaran matematika, Davis dan Hersch [5] menyatakan bahwa komputer dapat mengubah beberapa sifat dasar berbagai permasalahan penting dalam matematika dan cara siswa mempelajari matematika. Teknologi komputer tidak hanya mampu menjadikan operasional aritmatika menjadi lebih mudah, tetapi juga mempengaruhi pengajaran konsep matematika itu sendiri [1]. Garnett [7] merekomendasikan adanya beberapa hal dalam pembelajaran matematika yang perlu diperhatikan yang meliputi ketidakmampuan/kesulitan siswa mempelajari matematika, peningkatan kemampuan secara berkelanjutan dalam mempelajari matematika, dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari konsep matematika. Hal ini menyebabkan komputer merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Siswa dapat menggunakan media dan teknologi sebagai alat untuk menganalisis, memperoleh dan mengintepretasikan informasi, mengelola pengetahuan individual, dan menyampaikannya kepada orang lain. Beberapa penelitian mengenai CAI menunjukkan bahwa CAI merupakan suatu sistem instruksional yang efektif. Dalton & Hannafin [3] melakukan penelitian yang melibatkan siswa SMU dan hasil penelitian menunjukkan bahwa CAI merupakan sistem penyampaian instruksional yang paling efektif dibandingkan dengan video maupun video interaktif. Penelitian Damoense [4] mengenai penggunaan CAI dalam pembelajaran matematika menunjukkan hasil bahwa siswa yang belajar matematika dengan menggunakan CAI terbukti memiliki peningkatan rata-rata nilai antara sebelum 94 ISSN:

4 dan sesudah belajar dengan CAI. Lebih lanjut, penelitian Aliasgari et al. [1] juga menunjukkan hasil yang serupa bahwa penggunaan CAI memberikan dampak positif bagi siswa dan dapat membantu siswa mempelajari matematika. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian Seo dan Bryant [13] yang melakukan eksperimen kepada siswa yang mengalami kesulitan mempelajari matematika untuk belajar dengan menggunakan CAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai siswa setelah mereka mempelajari matematika melalui CAI. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa CAI merupakan media yang terbukti sesuai untuk mata pelajaran matematika dan terbukti penggunaan CAI mampu meningkatkan nilai siswa. 5. Pengembangan CAI Bahan ajar non cetak (BANC) yang dikembangkan UT selalu didesain agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Demikian pula dalam pengembangan program CAI harus melewati beberapa proses serta memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Secara garis besar, pengembangan CAI memerlukan kerja sama antara Fakultas sebagai pengembang materi dan Unit Pusat Produksi Multi Media UT sebagai pengembang tampilan. Proses pengembangan BANC di UT adalah seperti pada Gambar 1. Penjelasan Proses Pengembangan BANC Langkah 1 : Program Studi mengidentifikasi mata kuliah noncetak yang akan dikembangkan. Penentuan ini disesuaikan dengan kebutuhan materi kurikulum dan bahan ajar cetak (modul) yang sedang dikembangkan. Langkah 2 : Program studi melakukan analisis media yang disesuaikan dengan sifat mata kuliah. Misalnya untuk mata kuliah yang banyak memerlukan penjelasan secara visual dapat menggunakan video atau mata kuliah yang bersifat hitungan dapat menggunakan CAI. Pada tahap ini juga ditentukan penulis naskah, ahli materi, dan ahli media. Langkah 3 : Penulis naskah menulis Garis Besar Program Media (GBPM) dan penulisan naskah Langkah 4 : Penelaah materi menelaah GBPM dan naskah yang telah ditulis penulis naskah. Apabila ada revisi, maka naskah akan dikembalikan ke penulis naskah untuk diperbaiki. Langkah 5 : Setelah penelaah materi menyetujui naskah dan GBPM, selanjutnya naskah tersebut ditelaah oleh penelaah media untuk menyesuaikan isi materi dengan media yang akan dikembangkan. Apabila ada revisi dari penelaah media, maka naskah akan dikembalikan ke penulis naskah untuk diperbaiki. Langkah 6 : Setelah penelaah media menyetujui naskah dan GBPM, maka selanjutnya naskah akan dikirim ke sutradara dan programmer untuk dikembangkan. Langkah 7 : Penulis naskah melakukan evaluasi terhadap program yang telah dikembangkan. Langkah 8 : Setelah melalui tahapan evaluasi, program yang telah mendapat persetujuan penulis akan diproduksi dan digandakan. Mengidentifikasi mata kuliah non cetak yg akan dikembangkan Menganalisis media: video, video interaktif, CAI, audio - Menulis GBPM - Menulis naskah Tidak Tidak - Menelaah GBPM - Menelaah naskah OK PROSES PENGEMBANGAN BAHAN AJAR NON CETAK - Menelaah media GBPM - Menelaah media naskah Gambar 1. Proses Pengembangan BANC 6. Pengembangan CAI Mata Kuliah Riset Operasi Ya OK - Membuat program BANC Riset Operasi merupakan salah satu mata kuliah utama yang wajib ditempuh mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata kuliah ini tergolong mata kuliah sulit yang ditunjukkan dengan diperolehnya nilai D bagi sebagian besar peserta ujian. Sebaran nilai ujian mata kuliah Riset Operasi selama lima semester terakhir seperti pada Gambar 2. Pada Gambar 2, dapat kita lihat bahwa sebagian besar mahasiswa mendapat nilai D selama lima semester terakhir. Data ini menunjukkan bahwa mata kuliah Riset Operasi tergolong mata kuliah yang sulit. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar pendukung bagi mahasiswa. Program Studi menetapkan bahwa CAI merupakan BANC yang paling sesuai mengingat mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah hitungan. Proses pengembangan program CAI mata kuliah Riset Operasi mengikuti prosedur baku yang berlaku di UT. Topik yang dipilih untuk mata kuliah tersebut adalah mengenai Linear Programming dengan Metode Grafik. Penentuan topik tersebut merupakan pertimbangan dari pengampu dan penulis materi mengingat tidak semua topik dalam modul dapat dikembangkan menjadi BANC. Ya Tidak - Evaluasi Program OK Ya - Produksi Program ISSN:

5 Gambar 2. Sebaran Nilai Mata Kuliah Riset Operasi Sumber: Pusat Pengujian UT Pengembangan CAI Riset Operasi dilakukan pertama kali pada tahun 2005 karena pada tahun 2004 dikembangkan BMP Riset Operasi. Dalam hal pengembangan bahan ajar, UT menerapkan kebijakan untuk mengembangkan BANC pendukung BMP pada tahun berikutnya setelah BMP selesai ditulis. Pengembangan CAI Riset Operasi, seperti halnya pengembangan BANC yang lain, mengikuti prosedur baku yang berlaku di UT dan melibatkan pihak fakultas sebagai penulis dan penelaah materi dan pihak Pusat Produksi Multi Media sebagai penelaah media, programmer, dan sutradara. Pada awal pengembangan, program studi menentukan jenis BANC Riset Operasi yang akan dikembangkan. CAI menjadi pilihan utama karena sifat mata kuliah tersebut yang bersifat hitungan matematis karena Riset Operasi merupakan ilmu yang mengupas teknik-teknik pemecahan masalah melalui analisis kuantitatif. Langkah selanjutnya adalah diskusi antara pengampu dan penulis materi mengenai topik apa yang akan disampaikan dalam CAI yang akan dikembangkan. Pemilihan topik ini harus ditentukan bersama antara pengampu dan penulis materi mengingat tidak semua materi dalam BMP dapat dituangkan ke dalam bentuk CAI, sehingga hanya dipilih satu materi yang dirasa penting bagi mahasiswa yaitu linear programming: metode grafik. Proses selanjutnya adalah penulisan GBPM dan naskah oleh penulis naskah yang kemudian ditelaah oleh penelaah materi. Pada langkah ini, penelaah member beberapa masukan kepada penulis naskah dan penulis naskah memperbaiki naskah sesuai masukan dari penelaah materi. Setelah penelaah materi menyetujui perbaikan naskah, langkah selanjutnya adalah mengirimkan naskah ke Pusat Produksi Multimedia untuk ditelaah secara media. Penelaahan media ini diperlukan untuk menyesuaikan naskah yang telah ditulis dengan media yang dipilih. Misalnya, pada program CAI, akan lebih menarik apabila diberikan lebih banyak gambar-gambar animasi grafis yang lebih menarik dan lebih hidup yang tidak dapat diperoleh mahasiswa dari BMP. Pada langkah ini, penelaah media mengkaji kesesuaian naskah CAI Riset Operasi dengan karakteristik suatu program CAI. Setelah penelaah media menyetujui naskah CAI, selanjutnya naskah tersebut diserahkan kepada sutradara dan programmer untuk mengembangkan naskah tersebut ke dalam bentuk CAI. Pada langkah ini, terjadi komunikasi antara sutradara, programmer, dan penulis naskah, untuk memastikan program yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis naskah. Pada langkah ini, terdapat beberapa masukan dari penulis naskah yang menginginkan agar grafik dibuat lebih hidup dengan menambahkan animasi pada grafik yang berfungsi menjelaskan gambar suatu persamaan matematika ke dalam grafik. Sesuai dengan sifat BANC agar dapat dipelajari secara mandiri, maka materi CAI Riset Operasi dikembangkan secara terstruktur yang terdiri atas (1) Petunjuk, berisi petunjuk penggunaan program CAI; (2) Tujuan, berisi tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa setelah mempelajari materi; (3) Materi, terdiri atas Pengertian Linear Programming, Linear Programming dengan Metode Grafik, dan Kasus khusus pada Metode Grafik; (4) Latihan; dan (5) test dan umpan balik bagi mahasiswa. Setelah program selesai dikembangkan, penulis naskah diminta untuk melakukan reviu dan evaluasi program. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memproduksi program CAI Riset Operasi dan menggandakannya untuk disampaikan kepada mahasiswa sebagai materi pendukung BMP. Tampilan awal program CAI Riset Operasi seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Tampilan Awal CAI Riset Operasi Pada saat mempelajari CAI ini, mahasiswa dapat memilih menu yang diinginkan, misalnya langsung mempelajari materi, langsung mengerjakan latihan atau bahkan langsung mengerjakan test. Program CAI ini didesain agar dapat dipelajari secara mandiri sehingga tidak ada pembatasan waktu ataupun urutan materi yang harus dipelajari 96 ISSN:

6 mahasiswa. Demikian pula mahasiswa dapat mengulang materi yang telah dipelajari sebelum lanjut ke materi berikutnya. Beberapa tampilan CAI Riset Operasi tampak pada Gambar 4, 5, dan 6. Bagaimanapun juga, pengembangan program ini masih perlu perbaikan di berbagai hal, termasuk dari sisi konten dan dari sisi tampilan. Tampilan menjadi hal penting dalam suatu program BANC mengingat tujuan dikembangkan program tersebut adalah membantu mahasiswa mempelajari modul dengan menambah fasilitas yang tidak didapat mahasiswa dari modul seperti audio dan video. 7. Kesimpulan Gambar 6. Tampilan Menu Tes Formatif Gambar 4. Menu Tujuan Instruksional Gambar 5. Salah Satu Tampilan Materi UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh selalu mengutamakan pengembangan bahan ajar baik cetak maupun non cetak yang berkualitas. BANC merupakan bahan ajar pendukung bagi mahasiswa yang berisi penjelasan materi modul yang sulit dipahami. Salah satu sifat BANC yang dikembangkan adalah dapat dipelajari secara mandiri. Terlebih lagi, bahan ajar tersebut dapat dipelajari kapan saja dan dapat disesuaikan dengan kemampuan berpikir mahasiswa. Pengembangan CAI Riset Operasi telah sesuai dengan prosedur baku yang berlaku di UT dan mengikuti kaidah-kaidah minimal materi yang harus terdapat dalam suatu program CAI. Pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi disesuaikan dengan sifat mata kuliah tersebut yang berbasiskan hitungan. Isi program CAI mata kuliah Riset Operasi dikembangkan agar dapat dipelajari secara mandiri. Oleh karena itu, isi CAI Riset Operasi meliputi (1) Petunjuk, (2) Tujuan, (3) Materi, (4) Latihan; dan (5) Tes Formatif. Pengembangan CAI tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa mempelajari salah satu materi yang dibahas dalam Riset Operasi yaitu Linear Programming Metode Grafik. Namun demikian, tentunya masih banyak perbaikanperbaikan yang perlu dilakukan untuk program CAI Riset Operasi baik dalam hal konten materi maupun tampilan. Daftar Pustaka [1] Aliasgari, Majid; Riahinia, Nosrat. & Mojdeavar, Fariba, Computer-Assisted Instruction And Student Attitudes Towards Learning Mathematics, Education, business and Society: Contemporary Middle Eastern, Vol. 3, No. 1, pp [2] Assandhimitra, dkk. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka, [3] Dalton, David, W., & Hannafin, Michael. J., (1986), The Effects Of Video-Only, CAI Only, And Interactive Video Instructional Systems On Learner Performance And Attitude: An Exploratory Study. Paper presented at the Annual Convention of the Association for Educational Communications and Technology, Las Vegas, NV. ISSN:

7 Diunduh tanggal 1 November [4] Damoense, Maylene, Y. (2003), Online learning effective learning for higher education in South Africa. Australian Journal of Educational Technology, Vol. 19 No. 1, pp Diunduh tanggal 1 November 2011 [5] Davis, P. and Hirsch, R. (1981). Computer-Based Technology And Learning Mathematics. North Central Regional Educational Laboratory. Phase III: Data Driver. Diunduh tanggal 1 November 2011 [6] Florence, R. (2003). Math learning enters the computer age. Research Magazine. Diunduh tanggal 1 November 2011 [7] Garnett, K. (1998), Math learning disabilities. Diunduh tanggal 1 November 2011 [8] Gunn, A. and Pitt, S.J. (2003). The Effectiveness Of Computer-Based Teaching Packages. Supporting Student Learning of Parasitology, Vol. 1 No. 1, Diunduh tanggal 1 November 2011 [9] Hale, Michael E. Use Of Multimedia In Mathematics Education. Editorial, The Mathematics Educator, Vol. 4 No. 1, pp [10] Hardhono, A.P., Potensi Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 3 No. 1, 2005 [11] Jenks, M.S., & Springer, J.M. A View Of The Research On The Efficacy Of CAI. Electronic Journal for The Integration of Technology in Education, Vol. 1, No.2, [12] Krisnadi, Elang. Pelatihan Penulisan Naskah Program Multi Media. Makalah Pelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka, [13] Seo, You-Jin & Bryant, Diane, Multimedia CAI Program for Students with Mathematics Difficulties. Remedial and Special Education, October 7, [14] Suparman Muhammad A., & Zuhairi, Amin, Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, [15] Traynor, P.L. (2003). Effects Of Computer Assisted Instruction On Different Learners. Journal of Instructional Psychology /?tag=content;col1 Diunduh tanggal 1 November [16] Warsita, B. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Teknodik, No. 20 / XI, ISSN:

Pengembangan Dry Lab Sebagai Solusi Praktikum Pada Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ)

Pengembangan Dry Lab Sebagai Solusi Praktikum Pada Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) Pengembangan Dry Lab Sebagai Solusi Praktikum Pada Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) Rini Dwiyani Hadiwidjaja 1, Hendrian 2, Ali Muktiyanto 3 Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka 1 rini@ut.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *) Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet Oleh: Ali Muhtadi *) Abstrak Kegiatan pembelajaran yang selalu dilaksanakan di dalam ruangan kelas secara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT 686 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT Swaditya Rizki Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: swaditya.rizki@gmail.com ABSTRACT The objective of

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam topik ini akan diuraikan evaluasi hasil belajar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LAYANAN ONLINE DI INSTITUSI PENDIDIKAN JARAK JAUH MAKING USE OF ONLINE SERVICES WITHIN DISTANCE EDUCATION INSTITUTIONS

PEMANFAATAN LAYANAN ONLINE DI INSTITUSI PENDIDIKAN JARAK JAUH MAKING USE OF ONLINE SERVICES WITHIN DISTANCE EDUCATION INSTITUTIONS PEMANFAATAN LAYANAN ONLINE DI INSTITUSI PENDIDIKAN JARAK JAUH MAKING USE OF ONLINE SERVICES WITHIN DISTANCE EDUCATION INSTITUTIONS Yeti Sukarsih The fast development of information and communication technology

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Umum Perusahaan

BAB II. Tinjauan Umum Perusahaan BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia yang menerapkan Sistem Pendidikan Terbuka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA Tri Kukuh Prasetiyo Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SELOKA 3 (2) (2014) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL BELAJAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

JAUH PA D A P E R G U R UAN

JAUH PA D A P E R G U R UAN 133 B A B I X P E N D I D I K A N JARAK JAUH PA D A P E R G U R UAN T I N G G I A. P R O G R A M P E N D I D I K A N T I N G G I J A R A K J A U H Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 107/U/2001

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 8 No. 2 (November) 2015, Hal. 153-162 βeta 2015 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, sebagian besar sekolah-sekolah yang ada di Indonesia khususnya di daerah perkotaan telah banyak yang memanfaatkan

Lebih terperinci

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Sugiyono Arjaka Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: Artikel ini menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA Achmad Buchori 1, Sudargo 2, Noviana Dini Rahmawati 3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN Jurnal Pendidikan Matematika βeta Vol. 8 No.2 (Nov) 2015; Hal. 165-174; ISSN 2085-5893; Beta 2015 Beta tersedia online pada: http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/beta PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

LANGKAH PRAKTIS MERANCANG STORYBOARD BAHAN AJAR BERBASIS ICT

LANGKAH PRAKTIS MERANCANG STORYBOARD BAHAN AJAR BERBASIS ICT LANGKAH PRAKTIS MERANCANG STORYBOARD BAHAN AJAR BERBASIS ICT Memiliki bahan ajar sesuai tingkat kebutuhan dan kompetensi yang diharapkan. Komponen bahan ajar perlu disusun secara sistematis, dirancang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) PADA STMIK WIDYA DHARMA PONTIANAK

PENGEMBANGAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) PADA STMIK WIDYA DHARMA PONTIANAK PENGEMBANGAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) PADA STMIK WIDYA DHARMA PONTIANAK Mei 2015 Hal 19 Thommy Willay Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak e-mail: twillay@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY Pemanfaatan Komputer Jenjang pendidikan 1982 1983 SLTP 40% 81% SLTA 58% 86% Pendidikan Berbantuan Komputer Computer Assisted Instruction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia perlu mendapatkan perhatian karena penyediaan bahan ajar yang berkualitas baik sesuai kurikulum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Depdiknas, 2008: 6).

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Multimedia Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Lingkup Tugas Akhir, Tujuan Tugas Akhir, Metodologi Tugas Akhir, dan Sistematika Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Computer

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1 1 IDENTIFIKASI SNP Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Penilaian ANALISIS KONTEKS ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN Kekuatan dan Kelemahan : Peserta Didik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography. Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo STUDI KELAYAKAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KONDISI FISIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam hal multimedia berkembang dengan pesat seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia banyak digunakan sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA TINGKAT SD BERBASIS FLASH DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION Mardi Iwan Gunawan Saragih (0911363) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 JENIS BAHAN AJAR 4 CETAK 4 NON - CETAK CETAK Buku Teks Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ Panduan = Petunjuk = Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENGOPRASIKAN JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMKN 1 JAKARTA

PEMBELAJARAN MENGOPRASIKAN JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMKN 1 JAKARTA Nama : Dayu Indah Setiyani Prodi : PTIK Reguler 2012 NIM : 5235122721 e-mail : dayu05setiyani@gmail.com waktu kuliah : Kamis jam ke 4 PEMBELAJARAN MENGOPRASIKAN JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2016 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Tujuan Menjelaskan pengertian,

Lebih terperinci

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. Hal ini

Lebih terperinci

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum. Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum. Paradigma pembelajaran student center Guru bukan satu-satunya sumber belajar Peran guru: fasilitator, motivator, organisator,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu pendidikan formal yang boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih tinggi. Di sekolah dasar inilah

Lebih terperinci

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT Oleh REFNITA 14175056 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Festiyed, MS Dr. Usmeldi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA THE DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY ON CHEMICAL BONDING FOR GRADE X SMA/MA Sri Sunarmiati, Regina Tutik Padmaningrum

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A12 APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA Iwan Rijayana Program Studi Sistem Informasi, Universitas Widyatama

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN Yulis Purwanto 1, Swaditya Rizki 2 1,2 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: yulis_purwanto@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, tercapainya suatu tujuan dari pendidikan kepada siswa sangat ditentukan oleh seorang guru sebagai pusat pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-2: Proses Pembelajaran dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-2: Proses Pembelajaran dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-2: Proses Pembelajaran dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam kegiatan beajar ini akan diuraikan proses pembelajaran

Lebih terperinci

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MATA KULIAH PROGRAM KOMPUTER

PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MATA KULIAH PROGRAM KOMPUTER PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MATA KULIAH PROGRAM KOMPUTER Meryansumayeka, Budi Mulyono FKIP Universitas Sriwijaya Email: meryansumayeka@yahoo.com Abstract: The objective of this research

Lebih terperinci

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN Hanny Haryanto 1), Sugiyanto 2),

Lebih terperinci

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning 1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MATA KULIAH MODUL BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN CALON PENDIDIK DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMPUTER UNTUK MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KEMAMPUAN CALON PENDIDIK DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMPUTER UNTUK MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN CALON PENDIDIK DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMPUTER UNTUK MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Email: niluh@usd.ac.id

Lebih terperinci

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia terus mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL MATA KULIAH STATISTIK EKONOMI II

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL MATA KULIAH STATISTIK EKONOMI II ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL MATA KULIAH STATISTIK EKONOMI II Zainur Hidayah (zainur@mail.ut.ac.id) Lely Fera Triani (leli@mail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT Long-distance learning system

Lebih terperinci

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNES Journal of Education Scienties Volume 1, Issue 1, November 2017 P-ISSN 2598-4985 E-ISSN 2598-4993 Open Access at: http://journal.univ-ekasakti-pdg.ac.id FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis Kebutuhan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Edutainment Materi Program Linier Di SMK-PP N Kupang Bayu Ariawan 1, Gatot

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM 1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM Rizky Silvia * ), Rahmi ** ), Yulia Haryono** ) * )

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan) Anisatul Farida STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengembangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Basyit Mubarroq Rambe (0911233) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan modul pembelajaran fisika

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING Handy Darmawan Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA dan Teknologi, IKIP-PGRI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318)

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318) PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318) Siti Aisyah (aisyah@ut.ac.id) Mani Festati Broto Anto Hidayat FISIP-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

Drs Doddy Rusmono, MLIS

Drs Doddy Rusmono, MLIS Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR DAN MEDIA BERBASIS ICT PADA MATERI PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR DAN MEDIA BERBASIS ICT PADA MATERI PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT EFEKTIFITAS BAHAN AJAR DAN MEDIA BERBASIS ICT PADA MATERI PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT Swaditya Rizki 1), Yunita Wildaniati 2) 1) 2) FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: swaditya.rizki@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 DOI: doi.org/10.21009/jpd.091.09 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK Pengembangan Media Pembelajaran... (Iis Ernawati) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK The DEVELOPMENT of INTERACTIVE LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Peneliti : Maman Somantri, S.Pd., MT. Hasbullah, S.Pd.,MT FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Purwono Hendradi 1, Kanthi Pamungkas Sari 2, Sutejo 3 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik 2 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MODULES BASED MULTIMEDIA IN SUBJECT OF 2D ANIMATION

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional, pendidikan memegang peranan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DISERTAI ASSESSMENT FOR LEARNING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UM METRO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DISERTAI ASSESSMENT FOR LEARNING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UM METRO 435 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DISERTAI ASSESSMENT FOR LEARNING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UM METRO Nurul Farida FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Nurulfarida.maniz@yahoo.com

Lebih terperinci

untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan

untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan PJJ& TIK untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, KEMENRISTEKDIKTI, 2017 Uwes A. Chaeruman Pendidikan Jarak Jauh proses

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru Materi Pembelajaran Bina Nusantara Induksi Dosen Baru Andreas Soegandi (soegandi@binus.edu) Instructional Development Center () 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, i peserta diharapkan mampu: Menjelaskan

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara

Materi Pembelajaran Bina Nusantara Materi Pembelajaran Bina Nusantara Yanti, S.Kom., MM Instructional Development Center () yanti@binus.edu 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu: Menjelaskan Konsep Multi Channel

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DIGITAL BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DIGITAL BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR DIGITAL BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Ary Purmadi, Diah Lukitasari Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram arypurmadi@ikipmataram.ac.id, diahlukitasari2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan sangat berkaitan dengan era globalisasi. Di Indonesia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan sangat berkaitan dengan era globalisasi. Di Indonesia saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangat berkaitan dengan era globalisasi. Di Indonesia saat ini pun, era pendidikan maju makin terasa dampaknya, terutama di kota-kota besar yang mengalami

Lebih terperinci

No Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI

No Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI No Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI Hana Alfiyanthi 1, Laily Azharul Jannah 2, Nuke 3, Kemal Ade Sekarwati

Lebih terperinci

UJME 6 (3) (2017)

UJME 6 (3) (2017) UJME 6 (3) (2017) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme Design of Animated Subject Materials in Integral Calculus Course Rancang Bangun Bahan Ajar Animasi Kalkulus Integral A. Shodikin, A. Novianti

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Suyitno Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Email: yitnoback@yahoo.com ABSTRACT 101 The objectives of this

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Ayu Tamyah 1, Rini Asnawati 2, Arnelis Djalil 2 ayutamtam@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB Oleh Eka Fitrajaya R. 1, Heri Sutarno 2 & Enjang A. Nurdin 3 Abstrak Penelitian ini akan mengembangkan tentang penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial guna menjamin perkembangan dan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Fungsi dan tujuan penddikan

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci