BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil P.T Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan 2 perusahaan besar yaitu : Bimantara Citra Tbk. Dan Rajawali Coorporations. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan perusahaan penyiaran televisi swasta yang pada awalnya didirikan oleh PT. Bimantara Citra, Tbk. dengan kepemilikan saham % dan Rajawali Corporation dengan saham 30,18 % sampai dengan tahun Pada tahun 2004, RCTI diambil alih oleh PT. Media Nusantara Citra (MNC) dengan kepemilikan saham 99,99 % dan P.T Infokom Elektrindo dengan saham 0,01 %. RCTI memulai penyiaran pada bulan Augustus 1989 di Jakarta. Pada saat itu ijin penyiaran RCTI masih terbatas di Jakarta dan sekitarnya. Sejak berdiri tahun 1989, RCTI identilk dengan beragam program yang populer dan merupakan trend setter. Pada tahun 1990 RCTI mendapat ijin untuk memperluas jangkauan penyiaran ke luar willayah Jakarta. Kemudian pada tahun 1991 RCTI mendapat ijin untuk me-relay program melalui satelit domestic palapa B2P. Diantara stasiun televisi swasta yang lain, RCTI memiliki cakupan siaran nasional yang terluas karena telah didukung 47 stasiun relay. Dan mampu menjangkau sekitar 160 juta pemirsa di Indonesia. Oleh karena itu RCTI selalu menjadi pilihan para pemasang iklan, karena merupakan media untuk beriklan yang efektif dengan cakupan terluas. Dalam kegiatan produksi, RCTI menempuh 2 cara yaitu program yang diproduksi sendiri dan program yang co production yaitu produksi dengan melalui kerjasama antara RCTI dengan perorangan, production house atau lembaga / institusi/ perusahaan. 54

2 55 Didukung oleh SDM yang berkualitas, RCTI selalu berupaya untuk meningkatkan citra dengan cara memberikan Service Excellent, program program bermutu, serta berbagai kontribusi sosial kepada masyarakat. Komitmen tersebut yang menjadi acuan RCTI untuk siap menghadapi persaingan di tahun tahun mendatang. RCTI adalah yang pertama dan terbaik, RCTI merupakan Kebanggaan Bersama Milik Bangsa, RCTI Oke VISI DAN MISI VISI Media Utama Hiburan dan Informasi Perkataan utama mengandung makna lebih dari yang pertama. Karena kata pertama hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata utama mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas, dan dedikasi. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna : 1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi. 2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program programnya. 3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para stakeholder ( karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara negara ). MISI Bersama Menyediakan Layanan Prima Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat.

3 56 Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistematisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada stakeholder 3 Pilar Utama 1. Keutamaan dalam Kebersamaan 2. Bersatu padu 3. Oke Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para stake holder atas kualitas, integritas, dan dedikasi yang ditampilkan Kebijakan dan Prosedur Perusahaan Menyadari bahwa tayangan program RCTI adalah suatu hasil bersama dalam kerjasama tim, antar tim, antar tim maupun antar bagian, dengan semakin berkembangnya organisasi dan program maka masalah koordinasi merupakan kunci yang penting. Oleh karena itu disusun kebijakan atau policy yang mengatur prosedur dan otoritas setiap fungsi pada bagian bagian. Khusus kebijkan mengenai kepegawaian selain dirumuskan dalam policy juga didalam peraturan perusahaan. Kebijakan seluruh bagian tersebut didistribusikan kepada setiap bagian untuk dapat dipelajari dan menjadi pedoman bertindak. Sebagai pedoman kebijakan atau policy, maka hal ini harus dipahami oleh setiap karyawan, oleh karena itu keikutsertaan karyawan dalam program pemahaman kebijakan perusahaan menjadi kewajiban.

4 57 Disamping itu menjadi kewajiban para kepala bagian untuk selalu mengupdate pemahaman karyawan dibawah supervisinya mengenai perkembangan kebijkan baik berupa penambahan atau penggantian isi kebijakan. Dalam tahun 2002 telah diselesaikan penyusunan Dokumen Panduan Kerja dan Pedoman Perilaku RCTI, dengan proses penyusunan sebagai berikut : 1. Pembuatan Dokumen Panduan Kerja (DPK) a. Mapping proses b. Pembagian tingkat DPK Perusahaan c. Reformulasi DPK Perusahaan d. Proses pembuatan, peningkatan kualitas isi dan peningkatan pemanfaatan DPK e. Sosialisasi dan penanganan kepatuhan DPK 2. Pedoman Perilaku RCTI a. Prinsip Dasar Etika b. Pedoman Perilaku Bisnis c. Pedoman Perilaku Kerja Daya Saing dan Profesionalisme RCTI Sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia, dibandingkan dengan stasiun televisi swasta yang lain di Indonesia, perjalanan RCTI penuh dengan keunikan yang berbeda, tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan menantang yang harus dihadapi dengan sikap terus menerus bersemangat maju, belajar dan berkembang, serta kreatif dan tim yang solid. Dalam menghadapi maraknya persaingan televisi swasta nasional di Indonesia yaitu dengan berdirinya TPI, SCTV, Anteve, Indosiar, Trans, Lativi, Global, TV7, Metro TV dan juga televisi swasta lokal di Jakarta seperti Jak TV, O channel, dan Spacetoon, RCTI menerapkan falasafah Bimantara : Persaingan dalam kebersamaan

5 58 Persaingan selalu diartikan sebagai usaha untuk selalu maju, sedangkan keharmonisan didudukan dalam peran dari misi yang seharusnya diemban oleh setiap stasiun televisi swasta yaitu sebagai media informasi, hiburan dan media untuk mendukung program pendidikan dan mencerdaskan bangsa. Secara internal, kepada karyawan ditumbuhkan sikap sebagai tim kerja yang profesional dan dihidupkan suasana berkompetisi dalam harmonis dalam kebersamaan, keterbukaan, kepercayaan. Secara keseluruhan, untuk selalu tampil ke depan sebagai televisi terbaik yang mampu mengatasi gejolak pasar, perhatian RCTI sangat dicurahkan kepada : - Peningkatan dan pendayagunaan sarana operasi dan teknologi sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemilik pesawat televisi - Penyajian program yang menarik dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi aktual dan akurat - Pengembangan kreativitas untuk melahirkan program program acara baru yang menarik, memuaskan pemirsa, dan dapat dipertanggung jawabkan - Pemasaran iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat luas - Peningkatan peran, kompetensi, dan profesionalisme sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan - Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan masyarakat baik berupa penyajian program hiburan, informasi, dan pengetahuan serta program program sosial Berbagai kemajuan dan perkembangan program RCTI serta dedikasi RCTI kepada masyarakat telah terlihat dan dirasakan oleh masyarakat baik dalam wujud program tayangan seperti reality show sosial maupun program program pengabdian masyarakat

6 59 yang antara lain dikemas dalam program RCTI Peduli. RCTI telah menaruh komitmen sebagai stasiun televisi swasta yang pertama dan selalu berusaha terdepan serta menjadi kebanggaan bersama milik bangsa. Dalam kompetisi kerja RCTI selalu berpandangan bahwa kompetisi adalah berlomba dalam peningkatan profesionalisme secara professional dan dilakukan secara harmonis sebagai hakekat bahwa semua yang ada di tanah air ini adalah milik dan untuk bangsa Citra RCTI Nama RCTI telah menjadi icon bagi pertelevisian swasta di Indonesia. Hal ini lebih dari sekedar karena RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang sampai saat ini selalu menjadi pelopor teknologi terdepan dan RCTI telah merebut simpati masyarakat dengan berbagai programnya baik yang bersifat on air maupun off air, baik yang mempunyai kaitan langsung dengan program tayang RCTI maupun program pengabdian masyarakat yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Slogan RCTI Oke telah tertanam begitu dalam di dalam benak masyarakat, hal ini menunjukkan bukti bahwa RCTI secara objektif telah mendapat pengakuan dari masyarakat sebagai televisi kebanggaan bersama milik bangsa. Menyadari sebagai milik bangsa dan untuk bangsa, RCTI tidak menutup dari segala tanggapan dan saran dari masyarakat. RCTI juga selalu menyediakan diri untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat langsung selaras dengan fungsinya sebagai saluran / media informasi. Tanggapan dan saran saran dari masyarakat melalui telepon maupun surat diterima oleh bagian Public Relations. Dalam fungsinya sebagai speaker bagian ini akan memberikan jawaban langsung kepada masyarakat bila mereka menyampaikan melalui telepon dan bila melalui surat.

7 60 Kesadaran masyarakat bahwa RCTI sebagai milik bangsa, menjadikan banyak pihak maupun perorangan dari kalangan masyarakat datang ke RCTI dengan berbagai kepentingan. Untuk itu menjadi tugas dan tanggung jawab bagian Public Relations sebagai bumper atau filter. Selalu berusaha menjadi terdepan dan terbaik, inilah motto kerja RCTI. Oleh karena itu pembinaan dan pemeliharaan citra baik RCTI selalu dilakakukan, baik menyangkut tentang korporasi maupun program. Press Conference sering dilakukan untuk berbagai kepentingan dalam hal tersebut, namun yang juga seringkali dilakukan berkaitan dengan Program Launching sebagai salah satu strategi penjualan program program baru, Special Event, dan Social Event. Tanggung Jawab Sosial RCTI RCTI Peduli Bagaikan dua sisi mata uang, orientasi bisnis dan orientasi tanggung jawab sosial merupakan acuan gerak langkah RCTI. Untuk mendukung operasional maka aspek komersial menjadi perhatian RCTI, namun sebagai stasiun televisi kebanggaan bersama milik bangsa maka RCTI menaruh perhatian tinggi pada aspek tanggung jawab sosial. Dalam hal bisnis RCTI memperhatikan kepentingan masyarakat, dan dari perolehan bisnis RCTI menaruh perhatian yang sangat kepada masyarakat baik internal yaitu karyawan RCTI maupun masyarakat umum. Program program kemasyarakatan antara lain : Penyediaan Masjid untuk umum, partisipasi dan bantuan secara langsung kepada lingkungan sekitar dan masyarakat umum dalam berbagai bentuk bantuan, dukungan terhadap penggalakan pemakaian bahasa Indonesia melalui penyelenggaraan forum Diskusi Bahasa Indonesia, pemberian kesempatan program penelitian mahasiswa dan bimbingan kerja praktek siswa dan mahasisiwa, bantuan pengajaran dan konsultasi pengajaran kre ISI dan IKI.

8 61 Program RCTI peduli antara lain : Bea siswa, dukungan dan partisipasi aktif pada program Gerakan Nasional Orangtua Asuh, bantuan guru pedalaman, penghargaan guru teladan, donor darah, himpunan dana sosial haji, bantuan bencana alam, lomba pemahaman Al-quran 3 bahasa dengan pengiriman santri untuk belajar ke luar negeri, lomba adzan dan lain lain. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, RCTI juga memberikan kesempatan untuk magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada instansi pendidikan sehingga mempersiapkan lulusan perguruan tinggi untuk siap pakai atau memahami aspek bidang kerja dan memberikan kesempatan untuk mempraktekan hasil hasil pendidikannya. Pesertanya dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri. Selain itu semua pemancar RCTI di seluruh Indonesia juga terbuka untuk PKL, penelitian atau magang Napak Tilas Perjalanan RCTI 23 Juni 1988 : Peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Bp. Wiyogo Atmodarminto. 14 November 1988 : RCTI mulai melakukan siaran percobaan untuk wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan decoder. Jumlah pelanggan Agustus 1989 : Stasiun RCTI diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bp. Soeharto, dan ditetapkan menjadi hari jadi RCTI. Jumlah pelanggan menanjak menjadi Agustus 1990 : RCTI melakukan pelepasan penggunaan decoder. Sebagai konsekuensinya, maka pendapatan RCTI hanya bersumber dari iklan. Pelepasan dekoder juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran RCTI.

9 62 Agustus : SCTV bersama sama RCTI melakukan beberapa program kerjasama : pemberitaan, sales & marketing, produksi dan teknik. 01 Mei 1991 : RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan stasiun RCTI Bandung. 24 Agustus 1993 : RCTI mulai bersiaran secara nasional, hingga awal tahun 2001 RCTI memilki 47 buah stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Maret 1996 : RCTI memindahkan siaran dari Satelit Palapa B2P menjadi Satelit Palapa C2 guna meningkatkan kualitas penyiaran. 01 Februari 2000 : Sistim siaran RCTI dari diubah dari Analog menjadi Digital. 24 Agustus 2000 : RCTI melakukan penajaman logo yang menggambarkan penampilan dan semangat baru. 10 Februari 2001 : Peresmian stasiun transmisi RCTI yang ke 47 di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

10 Kondisi Bisnis Perusahaan Pada bagian ini kondisi bisnis perusahaan dilihat dari analisis persaingan menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan pada gambar 3.1. Perusahaan dilihat dari 5 Kekuatan Persaingan Porter Potensi pengembangan produk pengganti (tv berlangganan via satelit, koran, majalah, radio) Kekuatan tawar pemasok (production house, pemasok asing) Perseteruan diantara perusahaan yang saling bersaing (stasiun tv swasta nasional) Kekuatan tawar konsumen (pemirsa, advertiser, agensi) Potensi masuknya pesaing baru (stasiun tv swasta lokal) Sumber: Data Diolah Gambar Kekuatan Persaingan Porter Perseteruan di Antara Perusahaan yang Bersaing Persaingan pada industri penyiaran televisi swasta di Indonesia sangat kompetitif. Stasiun televisi swasta berlomba lomba untuk merebut iklan dan penonton dengan selalu

11 64 menyajikan program program yang terbaik agar dapat memperoleh rating tertinggi dan memperoleh keuntungan dari penjualan spot iklan pada program program tersebut. Pesaing bisnis RCTI adalah stasiun stasiun televisi swasta lain seperti SCTV,ANTV,INDOSIAR,METRO TV,TV7,TRANS TV,LATIVI,GLOBAL TV,TPI Potensi Masuknya Pesaing Baru Dalam industri televisi swasta, potensi masuknya pesaing baru mudah. Menurut artikel di majalah Cakram edisi Mei 2005/255, besarnya gairah pemilik modal masuk ke bisnis TV swasta lokal selain karena didorong oleh adanya UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, tentu saja juga didasari oleh pertimbangan bisnis. Salah satu klausul kebijakan UU ini telah memberi ruang bagi lembaga penyiaran swasta untuk menyediakan jasa televise secara komersial. Dengan kata lain, TV swasta lokal berkesempatan luas mencari kue iklan. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya stasiun stasiun televisi swasta lokal seperti JakTV, O channel, dan Spacetoon yang menyajikan program program acara yang tidak kalah menarik dengan televisi swasta lainnya. Sebagai pendatang baru, stasiun stasiun televisi lokal tersebut merupakan ancaman bagi RCTI, dimana RCTI harus membagi audience share dan kue iklannya. Potensi Pengembangan Produk Pengganti Beralihnya konsumen, dalam hal ini viewer (pemirsa) ke produk pengganti akan menjadi ancaman bagi pihak RCTI karena dapat mempengaruhi pangsa pemirsa RCTI yang akan berpengaruh terhadap rating acara dan berdampak pada pendapatan iklan RCTI. Dalam industri penyiaran televise di Indonesia, yang merupakan produk pengganti adalah televisi berlangganan via satelit seperti Indovision, Kabelvision, Astro TV,dll. Kecenderungan konsumen (pemirsa) untuk beralih ke produk ini sangat kuat, dikarenakan produk ini menyajikan banyak pilihan channel dan beragam program dari luar negeri yang inovatif dan menarik untuk ditonton. Hanya saja untuk dapat menikmati televisi berlangganan via satelit ini, pemirsa dikenakan biaya yang relatif mahal.

12 65 Media lainnya seperti koran, majalah maupun radio merupakan produk pengganti dari media televisi, akan tetapi ancaman dari media koran, majalah maupun radio lemah karena tidak mempunyai jangkauan seluas televisi. Televisi mempunyai infrastruktur lengkap untuk menyebarkan informasi ke masyarakat luas secara nasional yang tidak dimiliki koran maupun radio. Kekuatan Tawar Pemasok Berkembangnya industri stasiun televisi berdampak juga terhadap perkembangan bisnis pemasok dan distributor program. Tidak hanya pemasok lokal yang tumbuh, pemasok pemasok program yang sudah sudah cukup terkenal di mancanegara juga ikut ambil bagian pada kesempatan ini. Untuk RCTI, menurut Senior Vice President Programming, Harsiwi Ahmad yang dikutip oleh majalah Cakram edisi Juni 2005/256, Multivision, MD Entertainment, Sinema Art, Rapi Film, dan Dwiwangkara merupakan pemasok program sinetron terbesar di RCTI. Untuk pemasok kuis dan reality show, Triwarsana pimpinan Helmy Yahya tetap menjadi pemasok program terbesar. Untuk infotainment, Bintang Advis, Shandika, dan Indigo termasuk pemasok program terbesar. Untuk program asing terdapat nama seperti Freemantle Media dan Becker Entertainment. Selain dari para pemasok, RCTI juga banyak membuat program program acara sendiri (inhouse production) yang didukung oleh sumberdaya manusia yang ahli dan fasilitas yang menunjang. Kekuatan Tawar Konsumen Yang merupakan konsumen dalam industri televisi adalah pemirsa, advertiser (pengiklan) dan agensi. Kekuatan tawar konsumen relatif tinggi dimana RCTI selalu dituntut untuk menyajikan program program acara yang baik sehingga dapat memilki rating dan share yang baik dan dapat menjadi wadah yang sangat efektif bagi pengiklan untuk mempromosikan produk atau jasanya.

13 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Sumber : Internal Gambar 3.2 Struktur Organisasi RCTI Struktur Organisasi PT. RCTI berbentuk lini dan staff. Dalam bentuk ini, pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi kepada bagian bawahannya, seperti terlihat pada Gambar 3.1 di atas. PT. RCTI di pimpin oleh seorang President Director (Direktur Utama) yang dibantu oleh seorang Managing Director (Direktur Pengelola) yang berperan sebagai Wakil Direktur Utama yang membawahi tiga Direktur pimpinan yaitu Finance and Administration Director

14 67 (Direktur Administrasi dan Keuangan), Sales and Marketing Director (Direktur Pemasaran dan Penjualan), dan Programming Director (Direktur Program), dimana masing masing direktur membawahi bagian bagian sesuai bidangnya. Direktur Utama berwewenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan, dan dalam hal Direktur Utama tidak hadir / berhalangan karena sebab apapun, maka Direktur Pengelola yang berperan sebgai Wakil Direktur Utama yang berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan (perseroan). Dalam hal wakil Direktur Utama tidak hadir/berhalangan karena sebab apapun, maka salah seorang anggota direksi lainnya berhak dan berwewenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan. Direktur keuangan dan administrasi melaksanakan seluruh aktivitas administrasi perusahaan dan melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangan. Direktur Pemasaran dan Penjualan, bertanggung jawab terhadap pemasukan iklan dan usaha pencapaian target penjualan. Dengan melakukan integrated marketing and sales strategy dengan sikap proactive marketing and proactive seliling secara agresif serta service excellence kepada para mitra bisnis. Direktur Program bertanggung jawab memproduksi program yang terdiri dari program sendiri dan program kerja sama produksi (co production). Dengan merekrut dan mendidik tenaga tenaga potensial untuk dikembangkan menjadi tim produksi yang berkualitas dengan tetap melebihi dan mengembangkan terus menerus tenaga yang sudah ada. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian bagian adalah sebagai berikut : CORPORATE SECRETARY Berperan sebagai biro direksi yang membantu direksi dalam berbagai aspek yang diperlukan baik manajerial, administratif maupun advokasi serta mewakili perusahaan dalam urusan yang terkait dengan industri & asosiasi penyiaran

15 68 PUBLIC RELATIONS DEPARTMENT Menangani kegiatan-kegiatan yang terkait dengan community relations dan media relations dalam upaya membangun Corporate Image LEGAL DEPARTMENT Menangani seluruh aspek legal dalam kegiatan-kegiatan perusahaan sehingga hak perusahaan terlindungi secara hukum. INTERNAL AUDIT DEPARTMENT Auditor Menangani kegiatan internal audit dengan melakukan evaluasi terhadap aspek finansial dan operasional perusahaan untuk peningkatan efektifitas risk management, internal control dan governance process. GENERAL AFFAIRS & SAFETY SECURITY DIVISION GENERAL AFFAIRS DEPARTMENT - Menangani perencanaan pembangunan dan perawatan gedung fasilitas kerja, interior maupun eksterior termasuk studio. - Menangani bidang perijinan dan transportasi - Menangani pelayanan umum untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional SAFETY & SECURITY - Menangani hal-hal yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan lingkungan perusahaan - Menangani keamanan dan perlindungan asset serta lingkungan perusahaan HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT DIVISION PERSONNEL DEPARTMENT - Menangani rekrutmen karyawan - Menangani bidang administrasi kepegawaian - Menangani pelayanan kesehatan karyawan

16 69 TRAINING & DEVELOPMENT DEPARTMENT - Menangani bidang pelatihan dan pendidikan karyawan - Menangani sistem sumber daya dan pengembangan karyawan - Menangani kebijakan, prosedur kerja perusahaan, pendokumentasian dan pengendalian datanya FINANCE & ACCOUNTING DIVISION FINANCE DEPARTMENT - Menangani pengelolaan cash flow - Menangani pengaturan dan pelaksanaan pembayaran - Menangani penagihan piutang perusahaan - Menangani masalah pengelolaan petty cash khususnya divisi Produksi, News dan Promo PURCHASING DEPARTMENT - Menangani pembelian barang non teknik (umum) - Menangani pembelian barang/alat-alat teknik ACCOUNTING, TAX & BUDGET DIVISION - Menangani general accounting yaitu menyusun laporan keuangan perusahaan - Menyusun cost perusahaan berupa melakukan posting terhadap post post biaya perusahaan - Menangani pembukuan piutang dan hutang perusahaan - Menangani penerbitan seluruh invoice - Menangani penyusunan dan pengawasan budget - Menangani penganalisaan terhadap biaya-biaya program - Menangani masalah pelaporan dan pembayaran pajak PROGRAMMING DIVISION - Menangani penyusunan strategi program jangka pendek dan jangka panjang

17 70 - Menangani penjadwalan program acara - Menangani bidang sensor dan pengelolaan kepustakaan materi-materi program - Menangani penterjemahan film-film asing dan sulih suaranya ke dalam bahasa indonesia ACQUISITIONS DEPARTMENT - Menangani pembelian program-program lokal dan asing yang akan ditayangkan - Menangani masalah administrasi pendukung pembelian program tayangan PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT - Menangani pengevaluasian seluruh program maupun promo yang telah ditayangkan - Menganalisa dan evaluasi program untuk pengembangan strategi program acara SALES, MARKETING & PROMO DIVISION SALES DEPARTMENT - Menangani pengelolaan penjualan slot iklan - Melakukan penjualan slot iklan kepada advertiser dan agency MARKETING SERVICES DEPARTMENT - Menangani masalah optimalisasi keuntungan diluar slot iklan - Menangani perencanaan strategi pemasaran dan membantu klien dalam perencanaan penempatan iklan pada slot - Menangani pembuatan paket penjualan program reguler, rate card dan sales kit SALES TRAFFIC & PROCESSING DEPARTMENT - Menangani pelayanan terhadap klien (advertiser, agency) dalam pengadministrasian dan pelaporan pelaksanaan termasuk klaim, komplain dari klien. - Menangani pengelolaan administrasi semua transaksi penjualan kedalam sistem pencatatan - Menangani pengaturan penempatan materi iklan dan pendokumentasiannya DEPARTEMEN PROMOTIONS - Menangani bidang komersial dalam lingkup promosi off air

18 71 - Menangani pengelolaan kegiatan off air promo program-program in-house - Menangani perencanaan media promo, menjalin hubungan dengan pihak-pihak media dan fungsi public relations terhadap program - Menangani pembuatan promo program dalam bentuk materi on air - Menangani bidang graphic design promo baik printing maupun 3D - Menangani kegiatan promo melalui web interaktif. TECHNICAL DIVISION TRANSMISSION DEPARTMENT - Menangani bidang perencanaan, pelaksanaan, kontrol kelancaran operasional dan pengembangan stasiun transmisi seluruh Indonesia - Menangani pengelolaan dan operasional stasiun transmisi - Menangani bidang administrasi yang terkait dengan operasional stasiun transmisi seluruh Indonesia MASTER CONTROL DEPARTMENT - Menangani pengoperasian dan pengawasan peralatan master control dan peralatan lain yang terkait dengan operasional master control lainnya serta monitoring/ kontrol terhadap operasional siaran - Menangani masalah pengontrolan kualitas program siaran secara teknis baik program - program in house, production house, film lokal maupun film asing - Menangani Perencanaan Siaran sesuai dengan Log Book dan menjaga kesinambungan dan kualitas tampilan on air sesuai dengan standart yang berlaku STUDIO OUTSIDE BROADCAST DEPARTMENT - Menangani pengelolaan studio secara teknis termasuk instalasi, pengawasan pengoperasian alat-alat studio dan perawatan studio. - Menangani bidang dukungan teknik untuk produksi siaran luar RCTI (kecuali ENG)

19 72 - Menangani masalah pengelolaan dan pengoperasian peralatan RF Link - Menangani masalah penyediaan power bagi operasional produksi siaran baik di studio maupun siaran luar - Menangani masalah kontrol aspek teknis dan administrasi yang terkait dengan masalah teknik dalam produksi siaran luar. TECHNICAL FACILITY DEPARTMENT - Menangani penyimpanan seluruh peralatan broadcast dan pengelolaan keluar-masuk sparepart/ barang/ peralatan tersebut - Menangani masalah pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknik/broadcast - Menangani masalah perbaikan yang bersifat mechanical & electrical pada fasilitas perkantoran NEWS & FEATURES DIVISION News Research & Library - Menangani bidang research pemberitaan dan pengelolaan dokumentasi pemberitaan NEWS GATHERING DEPARTMENT - Menangani pengelolaan peliputan berita oleh kontributor atau koresponden daerah - Menangani pengelolaan peliputan berita nasional oleh reporter - Menangani pengelolaan peliputan gambar visual dengan menggunakan camera NEWS PRODUCTION DEPARTMENT - Menangani perencanaan, pengembangan dan kontrol terhadap program-program news baik dari segi isi, kemasan maupun penayangan/on air look - Menangani perencanaan dan perancangan program berita tertentu serta pengawasan proses produksinya - Menangani masalah pengelolaan news talent dan on air look (video editing & graphic) serta mengorganisir tim untuk program news live

20 73 - Menangani pengelolaan news studio termasuk pengaturan studio crew untuk operasional siaran seluruh program berita. FEATURES & INFOTAINMENT DEPARTMENT - Menangani pengelolaan cameraman, reporter dan fotografi, dalam rangka menyediakan materi liputan untuk program-program features dan infotainment - Menangani aspek kreatif program dan pengembangan program features dan infotainment termasuk pengelolaan pelaksanaan produksinya. PRODUCTION DIVISION PRODUCTION OPERATIONS DEPARTMENT - Menangani pengembangan ide kreatif sampai menjadi suatu konsep program yang siap diproduksi - Menangani perencanaan, pengembangan dan kontrol terhadap program-program in-house baik dari segi isi, kemasan, penayangan/on air look dengan mempertimbangkan aspek bisnis - Menangani perencanaan dan perancangan program in-house tertentu serta pengawasan proses produksinya PRODUCTION SUPPORT DEPARTMENT - Menangani perencanaan dan pengelolaan keuangan dan administratif pada proses produksi program-program in house dengan cara yang efektif dan efisien. - Menangani aspek artistik yang mencakup setting, property & wardrobe untuk seluruh program in-house - Menangani pengelolaan dukungan teknis produksi in house (cameraman, audioman, lightingman, studio operator) sehingga pelaksanaan program in house sesuai dengan konsep produksi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat

Lebih terperinci

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI Analisis ETOP (Environment Threat And Opportunity Profile) dan SAP (Strategic Advantage Profile) Pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT CITRA TELEVISI LAMONGAN sebagai badan hukum Lembaga Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi digital melalui

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dalam deskripsi obyek penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum kuis maupun perusahaan dan partai yang menjadi sponsor

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja antar divisi PT. Cakrawala Andalas Televisi. Manajemen PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), melibatkan tujuh bidang atau

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari Lintas Cakrawala).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Dumai Vision Peta Kota Dumai 29 Dumai Vision yang beralamat di Jalan Jeruk No 47, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai Provinsi Riau, Indonesia

Lebih terperinci

Menurut saya dua perusahaan dibidang pertelevisian ini mendominasi persaingan. Karena lebih dari orang telah melamar ke Trans TV dan Trans-7,

Menurut saya dua perusahaan dibidang pertelevisian ini mendominasi persaingan. Karena lebih dari orang telah melamar ke Trans TV dan Trans-7, Menurut saya dua perusahaan dibidang pertelevisian ini mendominasi persaingan. Karena lebih dari 100.000 orang telah melamar ke Trans TV dan Trans-7, sampai pendaftaran ditutup Desember 2006. Pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri media di Indonesia sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Dengan keberadaan industri media tersebut tentunya akan berdampak pada potensi penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Banyak para pakar yang telah berupaya mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah JTV! Begitu saja disebut. Terserah mau apa diartikan apa. J bisa diartikan dari Jawa Timur. Karena televisi ini didedikasikan dari dan untuk Jawa Timur. Atau J berarti

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial di

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial di BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi dan analisis lingkungan internal inewstv serta analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana sistem kerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang digunakan adalah PT TPHE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi modern, yang dalam perkembanganya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok sebab dalam kenyataanya setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis PT. RCTI Analisis terhadap PT. RCTI dilakukan melalui tiga cara, pertama dengan melakukan analisis Porter dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam. perkembangannya Public Relations memiliki berbagai macam definisi dan

BAB I PENDAHULUAN. promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam. perkembangannya Public Relations memiliki berbagai macam definisi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan masyarakat (Public Relations) merupakan salah satu media promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam perkembangannya Public Relations memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Banyak para pakar yang telah berupaya mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Pendahuluan Sesuai dengan UU No. 32/TH 2002 tentang penyiaran pasal 33 ayat (1) menetapkan bahwa sebelum melaksanakan kegiatan lembaga penyiaran wajib memperoleh Ijin Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Dengan perubahan tersebut, maka televisipun akhirnya tidak dapat ditawar

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Dengan perubahan tersebut, maka televisipun akhirnya tidak dapat ditawar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia semakin cepat berubah dan perkembangan teknologi sudah demikian pesatnya,hal itu semakin langsung berdampak pada segala aspek sendi kehidupan manusia. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktek Pada sub bab ini meliputi penjelasan secara rinci pada lokasi kerja praktek berupa identitas perusahaan, sejarah, visi dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang siarannya ditujukan untuk kepentingan Negara. TVRI berdiri tanggal 24 Agustus 1962

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum TVRI 3.1.1 Sejarah Terbentuknya TVRI Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan dalam bentuk Yayasan berdasarkan Surat Keputusan Presiden

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dari pihak satu kepihak lainya serta memahami makna atau mempunyai makna yang sama saat

Lebih terperinci

Direktorat Sales Marketing (lanjutan)

Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Modul ke: Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Direktorat Sales Marketing Direktorat Pemasaran dan Penjualan didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia

Lebih terperinci

Operasional Stasiun Penyiaran

Operasional Stasiun Penyiaran MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media televisi sudah sedemikian besar daya tariknya bagi masyarakat, baik sebagai pihak penyelenggara siaran maupun sebagai penikmat siaran-siaran yang disajikan. Begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini komunikasi memegang peran penting di segala sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Kesuksesan perusahaan atau organisasi saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November 52 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan TV7 yang berkantor pusat di Wisma Dharmala Sakti, Jalan Jenderal Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1.Industri pertelevisian nasional adalah industri yang semakin dan akan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari dari beberapa data, antara lain a. Belanja

Lebih terperinci

KUESIONER. I. Identitas responden

KUESIONER. I. Identitas responden Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER Yth. Bapak/Ibu Responden, Selamat Anda terpilih sebagai responden pada penelitian ini. Kuesioner ini didistribusikan guna mengukur keefektifan public relation (hubungan masyarakat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia menambah maraknya industri pertelevisian Indonesia dewasa ini. Saat ini tercatat sepuluh stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Direktorat Teknik Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen On Air Penyiaran On Air Broadcast atau Master Control Room stasiun televisi atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TVRI). Menurut website resminya (2009), TVRI merupakan lembaga. penyiaran yang menyandang nama negara, mengandung arti bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. (TVRI). Menurut website resminya (2009), TVRI merupakan lembaga. penyiaran yang menyandang nama negara, mengandung arti bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1962 menjadi tonggak pertelevisian Nasional Indonesia dengan berdiri dan beroperasinya Televisi Republik Indonesia (TVRI). Menurut website resminya (2009),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat terlepas dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi. Hal ini dikarenakan, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar manusia perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu dari sekian banyak sumber hiburan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari kita. Televisi juga merupakan bagian yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : PT INDO PUTRA SELARAS (Water Apple Media) Alamat Perusahaan : Jl. Lingkar Duren Sawit Timur Blok K No.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan).

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan). 4 BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pertani merupakan perusahaan perseroan terbatas (Persero) dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian. Lini

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang di mana persaingan usaha semakin ketat sebagai dampak dari globalisasi, membuat perusahaan harus berupaya lebih kuat lagi untuk dapat bersaing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutarkan 100 % lagu lagu Indonesia, yang memiliki frekuensi gelombang 105,1

BAB I PENDAHULUAN. memutarkan 100 % lagu lagu Indonesia, yang memiliki frekuensi gelombang 105,1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan I-radio adalah sebuah stasiun radio di kota Bandung, Indonesia yang khusus memutarkan 100 % lagu lagu Indonesia, yang memiliki frekuensi gelombang 105,1 FM. Pertama

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci