Operasional Stasiun Penyiaran

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK10230 ANDI FACHRUDIN, MSI. penerbit Modul Studi 12 Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Mercu Buana Kompetensi Penyusun dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya

2 Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Seksi Barter dan Pemberian Hadiah Industri televisi yang semakin ketat kompetisinya memerlukan berbagai strategi sales dan marketing untuk mendapatkan solusi permasalahan seperti; ketersediaan program berkualitas, keterbatasan modal, efisien biaya, menekan biaya promosi, meningkatkan loyalitas klien, memenuhi kepentingan divisi lain untuk operasional penyiaran dan lain-lain, maka kerjasama barter merupakan salah satu strategi sales marketing yang dilakukan oleh industri televisi. Beberapa stasiun televisi besar pun melakukan kerjasama barter sebagai konsekuensi kekuatan brand serta menghadapi besarnya demand untuk kepentingan brand admire kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Mencermati kebutuhan operasional penyiaran yang tinggi dalam iklim kompetisi yang kompleks serta memancing investasi datang maka industri televisi memfasilitasi kerjasama barter untuk meningkatkan daya saing mereka. Seksi barter dan pemberian hadiah pada industri televisi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Meningkatkan kinerja kerjasama/transaksi barter dan pencapaian pendapatan jasa siaran sebagai sasaran dalam mendukung penyelenggaraan penyiaran televisi. 2. Mempersiapkan dan membuat peraturan atau ketentuan kerjasama/transaksi barter sesuai dengan kepentingan manajemen serta stakeholder. Kerjasama atau transaksi barter antara perusahaan dan pihak klien/pelanggan (mitra kerja) harus mengacu pada standar harga jasa siaran sesuai rate card resmi perusahaan. 3. Mendesain penawaran kerjasama barter kepada klien/pelanggan terhadap suatu project atau special event yang telah dirancang marketing, divisi programming dan produksi. 4. Mengecek perhitungan kerjasama/transaksi barter yang harus value to value, sehingga nilai barang/jasa yang diterima perusahaan dan nilai jasa siaran yang diberikan kepada pihak klien/pelanggan (mitra kerja) setara atau seimbang. Termasuk juga dengan transaksi barter dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar operasional prosedur masing-masing stasiun televisi dalam menerapkan kerjasama barter tentu berbeda sesuai dengan landasan hukum dan historis dari perusahaan. Bagi lembaga swasta akan terkait dengan kepentingan konglomerasi sebagai owner perusahaan seperti; transaksi barter dimonopoli oleh perusahaan dalam satu grup korporasi. Sedangkan bagi lembaga publik maka kepentingan negara menjadi prioritas yang harus mengacu pada peraturan kelembagaan negara yang tidak boleh ditaksir sebagai 2

3 kerugian negara. Atau transaksi yang dianggap berpotensi untuk diselewengkan serta sulit penerapan pengawasannya. Pertukaran dalam praktiknya akan benar-benar terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyepakati syarat-syarat pertukaran yang memberikan kebaikan pada kedua belah pihak. Pertukaran merupakan inti proses penciptaan nilai, sebab pertukaran seharusnya dapat membuat kedua belah pihak lebih baik dari pada sebelumnya. Berdasarkan aplikasi pelaksanaannya di industri televisi terdapat beberapa bentuk transaksi barter seperti : 1. Barter-plus-cash-programming adalah sebuah stasiun televisi menerima program kerjasama dengan gratis dan juga menyerahkan sebagai inventaris iklan kepada pihak yang bekerjasama. Stasiun televisi melakukan pertukaran jam tayang dengan program televisi, pihak klien yang memberikan program bisa menjual slot waktu untuk iklan. 2. Barter programming dan produksi program. 3. Barter promo. 3

4 4

5 Sales Departement Departemen sales merupakan harapan utama sebagai ujung tombak dari perusahaan yang memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan untuk meningkatkan pemasukan finansial, sponsorship, penjualan produk, jumlah pelanggan dan pelayanan pelanggan. Program aktivitas departemen sales dan marketing selaras serasi, dimana marketing menciptakan permintaan (creating demand) sedangkan sales berperan untuk memenuhi permintaan (providing supply). Pada industri televisi, departemen sales menjadi pusat perhatian dari stakeholder karena pemasukan dan pendapatan perusahaan sangat bergantung dari kinerja penjualan dalam mengoptimalkan pencapaian target omset dan market share. Dalam operasional kegiatannya departemen sales akan dilengkapi kebutuhan dan tools-nya sebagai upaya meningkatkan motivasi untuk bargaining. Departemen sales (penjualan) pada industri televisi adalah sekelompok aktivitas profesi yang menjalankan efek langsung dari pekerjaan marketer. Ketika proses menumbuh kembangkan brand perusahaan hidup, benefitnya akan mudah dipertukarkan dengan brand pelanggan sehingga transaksi terwujud. Transaksi itu telah menjadi transaksi yang berkelanjutan dan menghasilkan permintaan yang terus menerus, maka pekerjaan prospecting, negosiasi, dan lain sebagainya akan didelegasikan pada sekelompok tenaga penjualan (salesperson). Sedangkan bagian penjadwalan dan pendokumentasian iklan menjadi tanggung jawab operasional traffic. Account Executive Section Pada industri televisi fokus utama layanannya adalah jasa siaran program televisi dan iklan. Adapun penerapan strategi penjualan yang tepat adalah transaksi brand to brand, sehingga dibutuhkan profesi salesperson yang menguasai brand perusahaan hingga pengelolaan pelanggan yang sistematis. Profesi penjualan di industri televisi biasa dikenal sebagai account executive (AE), merekalah yang menangani pengelolaan penjualan blocking program, spot iklan dan sponsorship kepada advertiser atau agency serta kelembagaan. Mekanisme transaksi penjualan pada industri televisi sangat bervariasi dengan beraneka ragam bentuk proses permintaan dan penawaran dari pelanggan. Bagi account executive yang terpenting adalah setiap keinginan dan kebutuhan klien/pelanggan dapat direalisasikan untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Tugas pokok seksi account executive secara lebih detail sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan pencapaian target penjualan dengan pengelolaan pelanggan yang terbaik. Melalui penjualan spot iklan kepada advertiser, agency dan kelembagaan. 5

6 2. Mengintensifkan personal selling untuk mendapatkan keuntungan finansial yang semaksimal mungkin. 3. Mempersiapkan account executive yang memiliki penguasaan product knowledge, price policy, selling skills/human relation, dan performance salesperson. 6

7 Mencermati peran penting dari para account executive yang bertugas mempersiapkan strategi penjualan dengan seringkali situasinya cenderung tidak terduga. Maka tim account executive harus memiliki kemampuan intuisi yang peka selain kelengkapan tools yang telah dirancang marketing. Beberapa hal yang harus dikuasai oleh tenaga penjual/sales person adalah sebagai berikut : 1. Product knowledge, 2. Price policy, 3. Selling skills/human relation, dan 4. Performance salesperson. Setelah menguasai hal-hal penting diatas maka sebaiknya seorang account executive melakukan tahapan demi tahapan dalam proses penjualan. Tahapan-tahapan tersebut adalah langkah-langkah yang perlu di perhatikan oleh seorang account executive dalam melakukan proses penjualan yang diharapkan berujung pada keberhasilan. Langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Prospekting. 2. Presentasi. 3. Menjual. 4. Closing. 7

8 Sales Service Section Operasional transaksi brand to brand memiliki tahapan yang kompleks, sehingga dibutuhkan administrasi dan supporting yang kuat agar komitmen terhadap pelanggan terpenuhi. Seksi pelayanan penjualan bertugas mensupport account executive untuk menjaring pelanggan potensial semaksimal mungkin, sehingga layak melampaui target penjualan. Tugas pokok seksi pelayanan penjualan secara lebih detail sebagai berikut : 1. Membantu mempersiapkan media order pelanggan serta purchase order yang menjadi tanggung jawab account executive. 2. Mengecek legalisir STLS dari Lembaga Sensor Film (LSF), memperhatikan kode etik penyiaran iklan, dan tidak melanggar P3 SPS. 3. Mengurus materi iklan untuk pengecekan di quality control untuk selanjutnya diserahkan ke traffic. Apabila ada revisi materi iklan diserahkan kepada klien/ pelanggan untuk diperbaiki berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4. Menginformasikan penempatan materi iklan kepada programming dan traffic agar tidak head to head dengan iklan kompetitor pada program sponsorship. 5. Menangani pengelolaan administrasi semua transaksi penjualan kedalam sistem pencatatan yang sistematis. 8

9 Daftar Pustaka Fachruddin, Andi Dasar-dasar Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media. Fachruddin, Andi.. Dasar-dasar Produksi, Jakarta: Kencana Prenada Media. Fachruddin, Andi Manajemen Pertelevisian Modern, Yogyakarta: Andi Offset. 9