DAMPAK PENERAPAN SISTEM NILAI GWCAT DALAM GRADING KOPI TERHADAP EFlSlENSl TATANIAGA DAN PENDAPATAN PETAIlll MOP!

Transkripsi

1 DAMPAK PENERAPAN SISTEM NILAI GWCAT DALAM GRADING KOPI TERHADAP EFlSlENSl TATANIAGA DAN PENDAPATAN PETAIlll MOP! ( Saudi Kasus di Sumatera SeEatan) oleh : E D l Z A L PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992

2 E D I Z A L. Dampak Penerapan Sistem Nilai Cacat dalam Grading Kopi Terhadap Efisiensi Tataniaga dan Pendapatan Petani Kopi: Studi Kasus di Sumatera Selatan (Dibawah bimbingan Isang Gonarsyah sebagai ketua, A.Y. Rajino dan Tahlim Sudaryanto sebagai anggota). Produksi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan sebagian besar ditujukan untuk ekspor. Akan tetapi mutunya di pasar internasional mempunyai citra mutu rendah, sehingga sulit bersaing dalan harga maupun mutu. Tahun 1983 pemerintah melakukan perubahan didalam penilaian mutu kopi ekspor, yaitu dari sistem nilai kotor ke sistem nilai cacat. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan daya saing kopi dari segi mutu dan harga di pasar internasional, memperbaiki citra mutu kopi dan meningkatkan pendapatan petani kopi. Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan sistem nilai cacat dalam grading kopi terhadap efisiensi tataniaga dan pendapatan petani kopi, secara lebih spesifik tujuan penelitian ini adalah; (i) sejauhmana penerapan sistem nilai cacat yang sudah berjalan tujuh tahun ini telah diterapkan oleh pelaku tataniaga Daerah Sumatera Selatan dan sejauhmana memberikan keuntungan bagi pelaku tataniaga yang menerapkannya; (ii) mempelajari marjin tataniaga kopi rakyat setelah penerapan sistem nilai cacat;

3 (iii) mempelajari keterpaduan pasar dan proses pembentukan harga sebelum dan sesudah penerapan sistem nilai cacat dan (iv) mempelajari pendapatan petani sebelum dan sesudah penerapan sistem nilai cacat. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus terhadap sistem tataniaga kopi Daerah Sumatera Selatan dengan mengambil lokasi di Kabupaten Lahat yaitu di Kecamatan Pulau Pinang dan Pagaralam, dan di Kabupaten Ogan Komering Ulu di Kecamatan Banding Agung, sedangkan untuk eksportir berlokasi di Palembang dan Panjang/Teluk Betung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan adanya penerapan sistem nilai cacat dalam grading kopi telah dapat meningkatkan efisiensi tataniaga dan pendapatan petani. Hal ini seperti diperlihatkan oleh semakin terpadunya pasar antara pasar produsen dengan pasar acuannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dan semakin tingginya bagian harga yang diterima petani dari harga f o b. Namun demikian sesudah tujuh tahun lebih penerapan sistem nilai cacat ini, ternyata belum sepenuhnya diterapkan oleh semua pelaku tataniaga kopi Daerah Sumatera Selatan. Pada tingkat petani dari tiga desa penelitian, ternyata hanya petani Desa Sipatuhu Banding Agung yang sebagian besar mengetahui dan menerapkan sistem nilai cacat, sedangkan untuk petani Desa Karang Agung Pulau Pinang dan Talang Darat Alun Dua Pagaralam sebagian besar belum mengetahui dan menerapkan sistem nilai cacat. Untuk tingkat pedagang perantara baru pedagang besar yang semuanya mengetahui dan menerapkan sistem nilai cacat,

4 sedangkan untuk pedagang desa dan pedagang lokal belum terlihat usaha untuk menerapkan sistem nilai cacat, walaupun sebagian ada yang mengetahui sistem nilai cacat. Pada tingkat eksportir semuanya mengetahui dan menerapkan sistem nilai cacat. Hasil analisis ICBR menunjukkan bahwa semua responden pedagang besar dan eksportir memperoleh keuntungan dengan menerapkan sistem nilai cacat. Untuk tingkat petani hanya petani kopi Desa Sipatuhu Banding Agung yang memperoleh keuntungan, sedangkan untuk petani kopi Desa Karang Agung Pulau Pinang dan Talang Oarat Alun Oua Pagaralam tidak memperoleh keuntungan, bahkan mengalami kerugian. Hasil analisis marjin tataniaga menunjukkan petani responden Desa Karang Agung Pulau Pinang menerima harga penjualan kopi sebesar Rp 1.289,00 per kg atau 67,87 persen dari harga f o b Palembang dan petani responden Desa Talang Darat Alun Dua Pagaralam menerima harga sebesar Rp 1.230,00 per kg atau 64,77 persen dari harga f o b Palembang. Dipihak lain petani responden Desa Sipatuhu Banding Agung menerima harga sebesar Rp 1.343,00 per kg atau 68,39 persen dari harga f o b Panjang untuk kopi musim dan Rp 1.250,OO untuk kopi akhir musim. Pedagang besar dan eksportir mengeluarkan biaya tataniaga lebih banyak dari pedagang lainnya, karena pada kelompok ini melakukan sortasi, pengeringan dan penyimpanan. Hasil pengujian keterpisahan pasar antara pasar acuan dengan pasar produsen, ternyata baik sebelum maupun sesudah penerapan sistem nilai cacat tidak terjadi keterpisahan pasar

5 yang sangat nyata antara pasar acuan dengan pasar produsen. Keterpaduan pasar jangka panjang setelah penerapan sistem nilai cacat untuk ketiga pasar produsen dengan pasar acuannya telah terjadi perbaikan dalam mengkomunikasikan perubahanperubahan harga. Indeks Hubungan Pasar (IHP) secara keseluruhan setelah penerapan standarisasi sistem nilai cacat nilainya lebih kecil dari sebelum penerapan. Ini menunjukkan bahwa setelah penerapan standarisasi sistem nilai cacat ada perbaikan keterpaduan pasar dalam jangka pendek. Bagian harga yang diterima petani dari harga f o b sesudah diterapkannya standarisasi sistem nilai cacat untuk ketiga daerah penelitian menunjukkan adanya peningkatan. Petani kopi Daerah Banding Agung sebelum dan sesudah penerapan standarisasi sistem nilai cacat memperoleh harga yang lebih tinggi dibandingkan dari petani kopi daerah penelitian lainnya.

6 DAMPAK. PENERAPAN SISI'EM hlilai CACAT DALAM GRADING KOPI TERHADAP EFISIENSZ TATANIAGA DAN PENDAPATAN PETANI KOPI (Studi Karuc di Sumatcra Slatan) oleh I EDIZAL PROGRAM SI'UDI EKONOMI PERTANIAIU PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992

7 Judul : DAMPAK PENERAPAN SISTEM NILAI CACAT DALAM GRADING KOPI TERHADAP EFISIENSI TATANIAGA DAN PENDAPATAN PETANI KOPI ( Studi Kasus di Sumatera Selatan) Nomor Pokok : Program Studi : EKONOMI PERTANIAN Menyetujui, Komisi Pembimbing DrlI r. Isans Gonarsvah Ketua 1 A.Y.Rajino.NADE Anggota Anggota Mengetahui,.. Ketua Program Studi Ekonomi P Nengetahui, tur Program Tanggal Lulus : 9 Mei 1992

8 Penulis dilahirkan pada:anggal 3 Agustus 1964 di Pagaralam Lahat, Sumatera Selan, adalah putra kedua dari Ayah Janawi dan Ibu Erma. Lulus Sekolah Dasar tahb 1976, Sekolah Menengah Pertama tahun 1979 dan SekolaMenengah Atas tahun 1983, semuanya di Lubuk Linggau Suma>ra Selatan. Penulis pernah menjadi siswa teladan sewaktlsekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas. Setelah lulus Sekolah Menegah Atas, penulis melanjutkan studi di Fakultas Pertanian Uniersitas Sriwijaya Palembang pada Jurusan Sosial Ekonomi Petanian. Mulai Semester V penulis sebagai asisten mata kulah statistik dan agribisnis. Gelar Sarjana Pertanian diperole tahun Sejak tahun 1988 penulis be.erja sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Univer:itas Tridinanti Palembang. Pada tahun 1989, penulis memperrleh kesempatan melanjutkan studi di Fakultas Pascasarjana I~stitut Pertanian Bogor pads Program Studi Ekonomi Pertanian itas biaya TMPD.

9 KATA PE;ANThR Atas perkenan Allah Subtnahu Wataallah, maka tesis Yang berjudul " Dampak Penersan Sistem Nilai Cacat dalam Grading Kopi Terhadap Efisieni Tataniaga dan Pendapatan Petani Kopi: Studi Kasus di Sustera Selatan" dapat penulis selesaikan. Pada Kesempatan ini penuls ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr.Ir Isang Gonarsyah selaku ketua komisi pembimbing, demikian jga kepada Bapak D r.. A.Y Rajino, MADE dan Bapak Dr.Ir. hhlim Sudaryanto yang telah banyak memberikan saran dan bimbngan mulai dari penyusunan usulan penelitian hingga selesanya penulisan tesis in?. Kepada Direktorat Penddikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yane telah menberikan Bea siswa T M P D diucapkan terima kasit Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Tridinanti Palembang yang telah memberikan kesenpata-j dan dorongan moril maupun materiel kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih ini juga disampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama informasi mengenai data-data yang penulis perlukan. Akhirnya penulis mengharapkan, semoga tesis ini dapat berguna baik bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang berkepentingan. Penulis. iii

10 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR... DAFTAR IS1... DAFTAR TABEL... Halaman DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 iii 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 9 I1. TINJAUAN PUSTAKA Mutu Kopi Indonesia Standarisasi Mutu Kopi Indonesia iv vi ix 111. METODOLOGI PENELITIAN Dasar Pemikiran Kerangka Pemikiran Teoritis Hipotesis Metode dan Lokasi Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Penarikan Contoh dan Waktu Penelitian Metode Analisis... 40