STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MRH JAKARTA 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MRH JAKARTA 2012"

Transkripsi

1 STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MRH JAKARTA 2012

2 Tujuan Pembelajaran Tampa melihat hand out mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan keterampilan dasar mengajar dengan benar 2. Menerapkan keterampilan dasara mengajar dalam penampilan mengajar dengan benar.

3 REFERENSI 1. Sutisna, M, 2009, Metodik Khusus Pembelajaran Kebidanan, FK Unpad, Hal : Pusdiknakes Pedoman pengembangan metodologi pembelajaran pendidikan tenaga kesehatan. Depertemen Kesehatan: Jakarta, hal Sutisna, M, 2009, Proses Pembelajaran Kebidanan, FK Unpad, Hal : Sanjaya Wina. 2008, Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, hal Yamin, Martini. 2010, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat : Gaung Persada Press Jakarta, hal N.K, Roestiyah. 2008, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Jakarta hal 76-80

4 KETERAMPILAN DASAR PEMBELAJARAN PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMBELAJARAN MENYIAPKAN LESSON PLAN TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA TEKNIK MEMBUKA&MENUTUP PEMBELAJARAN TEKNIK CERAMAH ILUSTRATIF TEKNIK BERTANYA & REINFORCEMENT TEKNIK PENGELOLAAN KELAS

5 PRINSIP-PRINSIP UMUM BELAJAR 1. Belajar aktif 2. Pengulangan 3. Bahan yang bermakna 4. Belajar melalui banyak indera 5. Penguatan 6. Umpan balik 7. Kesan pertama dan terakhir

6 TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

7 Tujuan Umum membuka pelajaran 1. Mengorientasikan siswa terhadap objektif pelajaran 2. Mendapatkan dan mempertahankan perhatian dan minat siswa terhadap pelajaran

8 Teknik membuka pelajaran Analogi Kerangka referensi Latar belakang/sejarah Ilustrasi

9 Komponen membuka pelajaran 1. Pernyataan khusus mengenai objektif 2. Penjelasan tentang pentingnya objektif 3. Penjelasan tentang bagaimana siswa dapat mencapai objektif 4. Penjelasan tentang hubungan pelajaran sekarang dengan sebelumnya 5. Rencana tentang alat bantu pelajaran

10 Komponen Pendahuluan Materi Teori Get attention Link of previous lesson Objective Structure Stimulate

11 Komponen Pendahuluan Materi Praktik Get attention Link of previous lesson Objective Reference Structure Stimulate Basic Theory

12 Menutup pelajaran Memotivasi siswa untuk menggunakan pengetahuan yang baru didapat Menyampaikan garis besar materi Meyakinkan siswa bahwa poin-poin materi telah disampaikan Menghubungkan topik sekarang dengan topik berikutnya

13 Komponen Menutup Pelajaran (SAD SEC) Summarise a Lesson Assesment Declare the objective were achieved Sugest to enrichment a lesson Explan the next topic session Close the session with Assalamualaikum Wr.wb.

14 Komponen Menutup Pelajaran (CA-OSeNG)) Conclusion Assesment Objective achiement report Sugest to enrichment a lesson Next topic session Greating

15 Teknik menutup pelajaran Menuliskan poin-poin penting dan meminta siswa untuk membandingkan catatannya Membuat tranparansi dari poin-poin tersebut Mempersiapkan handout Meminta siswa untuk menyimpulkan Mengajukan summerizing question

16 CERAMAH ILUSTRATIF

17 STRUKUR PEMBELAJARAN SECARA UMUM PENDAHULUAN BAHASAN ISI PENUTUP BAHASAN ISI EXPLANATION ACTIVITIES SUMMARY TOPIK E A S E A S E A S E A S E A S C

18 CERAMAH ILUSTRATIF Hal-hal yang perlu diperhatikan Menguasai bahan ceramah Peka terhadap isyarat-isyarat halus Audience Berbicara cukup keras dan jelas Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat audience

19 Hal-hal yang perlu diperhatikan Posisi berdiri berganti-ganti Distribusikan pandangan secara merata Tampak bergairah, jangan monoton Gunakan gerakan-gerakan tubuh untuk menekankan arti, hindari kebiasaan kurang baik Bersikap wajar dan rileks

20 HAL-HAL YANG MENGGANGGU

21 Which one is you?

22 PERENCANAAN CERAMAH OBJEKTIF POIN-POIN KUNCI PENDAHULUAN KESIMPULAN EVALUASI

23 CERAMAH YANG MENGGUNAKAN ILUSTRASI ANALOGI suatu perbandingan antara suatu dengan hal lain yang menitik beratkan pada persamaannya KERANGKA ACUAN suatu perbandingan antara suatu pengalaman dengan pengalaman atau referensi lain yang menitikberatkan pada persamaannya ANEKDOT Suatu cerita lucu/menarik untuk mengilustrasikan sesuatu yang sedang dijelaskan

24 TEKNIK BERTANYA LISAN DAN REINFORCEMENT

25 Objektif: Dalam penampilan simulasi peserta dapat mendemonstrasikan teknik bertanya lisan dan reinforcment sesuai dengan handout

26 KARAKTERISTIK PERTANYAAN YANG BAIK Singkat, memuat satu ide Pendek, mudah untuk diingat Menarik, sesuai dengan materi pelajaran Dinyatakan dalam bahasa yang dikenal Digunakan untuk menekankan poin pokok Tidak mengandung jawaban ya dan tidak saja Tidak mengandung terkaan Tidak mengandung unsur jawaban di dalamnya

27 CARA MENGAJUKAN PERTANYAAN Ajukan pertanyaan ke seluruh kelas Beri waktu berfikir untuk merumuskan jawaban Tunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya Beri waktu untuk menjawab dan beri perhatian serta pertimbangan pada jawabannya

28 CARA PENANGANAN JAWABAN SISWA 1. jawaban-jawaban yang benar 2. Jawaban yang benar sebagian 3. Jawaban-jawaban yang tidak benar 4. Tidak ada jawaban sama sekali

29 CARA PENANGANAN PERTANYAAN SISWA 1. Tahu dan Bisa menjawab 100 % 2. Tahu dan Bisa menjawab sebagian 3. Ragu-ragu tidak yakin tahu dan bisa bisa jawab 4. Tidak tahu sama sekali jawaban atas pertanyaan siswa

30 TEKNIK REINFORCEMENT Positif reinforcement Negatif reinforcement Extinguishing

31 POSITIF REINFORCEMENT Tindakan yang dilakukan guru setelah siswa berperilaku sesuai dengan yang telah diharapkan Tujuan untuk memberi penghargaan pada perilaku siswa yang diharapkan Efek yang diharapkan agar perilaku yang diharapkan terulang kembali

32 JENIS REINFORCEMENT POSITIF Ekspresi lisan Ekspresi non verbal aktivitas

33 NEGATIF REINFORCEMENT tindakan yang dilakukan guru setelah siswa berperilaku yang tidak diharapkan Tujuan untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan Efeknya agar perilaku tersebut tidak terulang kembali

34 JENIS REINFORCEMENT NEGATIF Ekspresi lisan Ekspresi non verbal Aktivitas

35 EXTINGUISHING Guru membiarkan perilaku yang tidak diharapkan dilakukan oleh siswa Tujuan untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan agar perilaku tersebut tidak diulang kembali

36 PENGELOLAAN KELAS OPS: Dalam situasi kelas simulasi, sudara dapat melakukan pengelolaan kelas, sehingga tercipta & terpelihara lingkungan belajar yang kondusif dan proses pepbelajaran optimal

37 KEGIATAN PENGAJARAN kegiatan yang berkaitan dan ditujukan secara langsung untuk mencapai tujuan pengajaran : 1. menyusun rencana pengajaran, 2. menyajikan materi, 3. menggunakan media, 4. mengajukan pertanyaan, 5. menilai hasil belajar.

38 KEGIATAN PENGELOLAAN KELAS Kegiatan yang berkaian dan ditujukan untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien 1. Memberikan pujian 2. Memberikan hukuman, 3. membina hubungan yang positif 4. mengembangkan auran main

39 MASALAH PENGELOLAAN KELAS 1. MASALAH PERORANGAN 2. MASALAH KELOMPOK

40 MASALAH PERORANGAN 1. Mencari perhatian 2. Mencari kekuasaan 3. Menuntut balas 4. Memperlihatkan ketidakmampuan

41 TINGKAH LAKU MENARIK PERHATIAN ORANG LAIN 1. Aktif: suka pamer, melawak, memperlihatkan kenakalan, terus menerus bertanya (yang sebenarnya bukan karena tidak mengerti), 2. Pasif :malas atau siswa yang sering terus menerus minta bantuan orang lain. 3. Teknik mengenali tingkah laku ini jika guru merasa bosan atau terganggu dengan tingkah laku yang dimunculkan

42 TINGKAH LAKU MENCARI KEKUASAAN 1. Bersifat aktif : memperlihatkan perbedaan pendapat, pedebatan bukan mencari kebenaran. Untuk mencapai keinginannya apabila perlu berbohong. biasanya memperlihatkan ketidak patuhan secara terbuka, 2. Bersifat pasif: memperlihatkan kemalasannya dan tidak mau memperlihatkan kegiatan apa apa. 3. Teknik untuk mengenali tingkah laku tsb apabila guru merasa dikalahkan atau terancam dengan tingkah laku yang ditampilkan siswa.

43 TINGKAH LAKU MENUNTUT BALAS 1. sering menyakiti orang lain dan kadang kadang secara fisik. 2. Ia akan merasa puas apabila menyakiti orang lain. 3. siswa tersebut merasa sakit kalau merasa dikalahkan orang lain. 4. Teknik sederhana untuk mengenalinya apabila guru merasa disakiti oleh tingkah laku siswa yang bersangkutan

44 MEMPERLIHATKAN KETIDAK MAMPUAN 1. Bersifat pasif, bersikap apatis, siswa merasa tidak mampu menemukan apa yang dicarinya. 2. Menyerah terhadap tantangan, apa yang dihadapinya selalu dianggap hambatan dan kegagalan. 3. Untuk mengenali tingkah laku ini apabila guru merasa tidak mampu untuk menolongnya.

45 MASALAH KELOMPOK 1. Kekurangkompakan 2. Kurang Mampu Mengikuti Peraturan Kelompok 3. Reaksi Negatif Terhadap Anggota Kelompok 4. Penerimaan Kelas Terhadap Prilaku Menyimpang 5. Mengganggu Kelancaran Kegiatan Kelompok 6. Penyesuaian Diri

46 KEKURANGAN KEKOMPAKAN KELOMPOK 1. Diwarnai dengan adanya konflik diantara kelompok. 2. Berdasarkan jenis kelamin, perbedaan suku diantara kelompok. 3. Ciri kelas yang tidak kompak beriklim tidak sehat dan selalu timbul konflik ketegangan sampai pada tingkat kekerasan. 4. Kelompok dari kelas itu akan merasa tidak senang dengan kelompok dari kelasnya dan akhirnya diantara mereka tidak saling bantu membantu.

47 KURANG MAMPUAN MENGIKUTI PERATURAN KELOMPOK 1. Tingkah laku siswa berisik, 2. Berbicara di kelas, 3. Mengganggu temannya, 4. Menimbulkan kericuhan waktu pelajaran berlangsung.

48 REAKSI NEGATIF TERHADAP ANGGOTA KELOMPOK 1. Ekspresi yang bersifat kasar dilontarkan terhadap anggota kelompok yang tidak diterima oleh anggota kelompok itu. 2. Seorang siswa yang pandai dikucilkan oleh teman temannya karena kalau ulangan siswa tersebut suka duduk di depan dan tidak suka memberi contekan kepada teman teman lainnya. 3. Anggota kelompok menyimpang dipaksa oleh kelompok mengikuti kemauan kelompok.

49 PENERIMAAN KELOMPOK (KELAS) TINGKAH LAKU MENYIMPANG 1. Apabila ada anggota kelas yang menyimpang dari aturan /norma kemudian kelas mengikutinya. 2. Tindakan seorang siswa yang membuat gambar lucu tentang guru, gambar tersebut diedarkan dalam kelas

50 ANGGOTA ATAU KELOMPOK YANG MENGGANGGU KELANCARAN KEGIATAN KELAS 1. Kelompok mereaksi secara berlebihan terhadap hal hal yang tidak berarti, 2. Kadang-kadang memanfaatkan hal hal kecil untuk mengganggu kelancaran kegiatan kelas. 3. misalnya menolak melakukan kegiatan, atau berhenti dari kegiatan kelas karena gurunya dianggap tidak adil.

51 KETIDAKMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN 1. Ketakutan yang dirasakan anggota kelompok terhadap keutuhan kelompoknya karena adanya perubahan suasana baru. 2. Perubahan tsb bagi dirasakan sebagai ancaman sehingga mereka menjadi tegang dan bersifat apriori yang mengakibatkan bertingkah laku (penurunan tingkah laku).

52 PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS 1. PENGUBAHAN PRILAKU 2. IKLIM SOSIO EMOSIONAL 3. PROSES KELOMPOK

53 PENDEKATAN SOSIO EMOSIONAL 1. MENGENALI DIRI SENDIRI DAN MENAMPILKAN APA ADANYA 2. PENERIMAAN DAN KEPERCAYAAN PADA MHS. 3. PENGERTIAN DAN EMPATI TERHADAP MHS.

54 PENDEKATAN PENGUBAHAN PRILAKU 1. PENGUATAN POSITIF 2. PENGHUKUMAN 3. PENGHILANGAN 4. PENGUATAN NEGATIF

55 PENDEKATAN PROSES KELOMPOK UNSUR PENGELOLAAN KELAS 1. HARAPAN 2. KEPEMIMPINAN 3. KEMENARIKAN 4. NORMA 5. KOMUNIKASI 6. KEERATAN HUBUNGAN

56 PENDEKATAN PROSES KELOMPOK 1. KEERATAN HUBUNGAN ANTAR MHS 2. SEMANGAT PRODUKTIVITAS 3. ORIENTASI PADA TUJUAN KELAS

57 KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PENCEGAHAN PENYEMBUHAN

58 KETERAMPILAN PENCEGAHAN 1. Sikap tanggap 2. Memberi perhatian 3. Memusatkan perhatian kelompok 4. Memberi petunjuk yang jelas 5. Menegur 6. Memberi penguatan

59 KETERAMPILAN PENYEMBUHAN Memodifikasi prilaku siswa Pengelolaan kelompok kelas Menemukan dan pemecahan prilaku yang bermasalah

60 LATIHAN 1. Guru menyusun dan mengembamgkan satuan acara perkuliahan (PENGAJARAN- PENGELOLAAN KELAS) 2. Guru merumuskan tujuan pengajaran (PENGAJARAN- PENGELOLAAN KELAS) 3. Guru memberikan perhatian kepada siswa yang sedang mengajukan pertanyaan (PENGAJARAN PENGELOLAAN KELAS) 4. Guru menegur siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru (PENGAJARAN-PENGELOLAAN KELAS) 5. Guru menyusun soal untuk latihan siswa (PENGAJARAN PENGELOLAAN KELAS). 6. Guru memberikan senyuman dan anggukan terhadap jawaban siswa (PENGAJARAN PENGELOLAANKELAS) 7. Guru menjawab dan mejelaskan kembali materi pelajaran karena ada siswa yang bertanya (PENGAJARAN PENGELOLAAN KELAS). 8. Guru memberikan komentar dan pujian terhadap pendapat siswa (PENGAJARAN PENGLOLAAN KELAS )

61 LATIHAN Setiap pelajaran X AMELIA dan DONSU selalu mengobrol berdua karena guru mengajarnya hanya duduk di kursi depan didalam kelasnya, sehingga siswa tidak memperhatikanya (MASALAH PENGAJARAN MASALAH PENGELOLAAN KELAS) Karena sudah selesai mengerjakan soal matematika sebelum waktunya habis sementara siswa lain masih berkerja, Memod sering mengajak ngobrol dan mengganggu mahmud. (MASALAH PENGAJARAN MASALAH PENGELOLAAN KELAS) Sebagai siswa cantik dan pitar, Cucun selalu menjadi pusat perhatian dan rebutan siswa laki-laki untuk duduk dekat dengannya akibatnya kelas sering ribut dan jalanya pelajaran terhambat karena jadi cemoohan siswa perempuan lainya. (MASALAH PENGAJARAN-MASALAH PENGELOLAAN KELAS) Setiap pergantian pelajaran Johan selalu bertanya dan berkomentar pada gurunya, pertanyaan dan komentarnya tersebut tidak bermutu dan selalu jadi bahan tertawaan siswa lainya. Anehnya johan merasa senang dengan tertawaan temanya itu. (MASALAH PENGAJARAN-MASALAH PENGELOLAAN KELAS). Metta dikenal anak rajin dan pintar setaip mata pelajaran nilainya selalu tinggi, kecuali pelajaran kimia nilainya kurang. Siswa lain pun ternyata nilainya kurang (MASALAH PENGAJARAN-MASALAH PENGELOLAAN KELAS).

62

KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SD NEGERI GAROT ACEH BESAR. Zulfanidar, Alfiati Syafrina, M. Yamin,

KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SD NEGERI GAROT ACEH BESAR. Zulfanidar, Alfiati Syafrina, M. Yamin, KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DI SD NEGERI GAROT ACEH BESAR Zulfanidar, Alfiati Syafrina, M. Yamin, Zulfa_@yahoo.com ABSTRAK Penelitian Ini Berjudul Keterampilan guru membimbing diskusi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah. Perkembangan teknologi dapat

Lebih terperinci

Cara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Cara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana siap mental bagi siswa serta menarik perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com Komunikasi EFEKTIF KETERAMPILAN DASAR h t t: p ws w w. /d a r e m a n t e p. S u d a r m a n t e p. 0 h t t: p ws w w. /u s /d e ra r e m a n t e p Capaian Pembelajaran Menerapkan keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar Kompetensi Dasar Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran 2 Indikator Keberhasilan menjelaskan karakteristik 8 kemampuan dasar mengajar dengan lengkap melaksanakan praktek salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang kesan. 1 Bermain peran (role play) adalah metode pembelajaran A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bermain peran (role play) adalah cara penguasaan bahanbahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah dengan menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode simulasi adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ). Sumber daya manusia

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER Mohon Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut : Identitas Responden : Nama :. Usia : tahun Jenis Kelamin : ( ) Pria (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi ini dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1.Belajar dan Pembelajaran Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan oleh penulis di kelas XII-A SMK 45 Lembang, baik wawancara dengan guru maupun siswa, diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen. Empat komponen tersebut yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Cek Kosong a. Pengertian Teknik Pembelajaran Hamdani menjelaskan bahwa teknik pembelajaran diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia dibagi dalam empat kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk menginplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki peranan stategis dalam menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia secara sadar. Bahasa harus mampu menampung perasaan dan pikiran pemakainya, serta dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Beragam progam inovatif dirancang guna meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd. 1 Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair and Share) terhadap Kemampuan Menanggapi Pembacaan Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah teknik atau pendekatan yang digunakan oleh pengajar agar peserta didik dapat memahami isi materi yang akan dipelajari. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran agar menjadi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KELAS 1. Oleh: Delipiter Lase

PENGELOLAAN KELAS 1. Oleh: Delipiter Lase PENGELOLAAN KELAS 1 Oleh: Delipiter Lase Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengemalikannya bila terjadi gangguan dalam proses

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 0 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR Guru TK 0 Permataku Merangin Kabuapten Kampar email: gustimarni@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses pembelajaran, karena tanpa adanya minat, siswa biasanya akan susah untuk diajak belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN 1. Kondisi dan kesan umum (ciri fisik). 2. Kondisi lingkungan rumah tempat tinggal dan lingkungan tetangga serta lingkungan

Lebih terperinci

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah investasi masa depan bagi keluarga dan bangsa yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat untuk menjalani kehidupan selanjutnya.

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 79

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 79 LAMPIRAN 79 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal A-2 Komitmen pada Organisasi 80 LAMPIRAN A-1 Skala Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal 81 Nama Bagian Masa Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin belajar sangat penting, karena sikap disiplin bertujuan agar dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat menganggu dalam proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang selalu ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang selalu ada di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang selalu ada di setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS Kegiatan PPL merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional

LAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional LAMPIRAN Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional Landasan Teori : Ketahanan Emosi adalah ketika seseorang mampu menahan dirinya untuk tidak marah, merasa sedih dan cemas ketika menghadapi situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang

BAB V PEMBAHASAN. Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang 75 BAB V PEMBAHASAN 1. Hasil belajar siswa Hasil pembelajaran dengan strategi pembelajaran Team Quiz yang diterapkan di kelas eksperimen tidak menunjukkan hasil belajar fisika siswa yang lebih baik dibandingkan

Lebih terperinci

Oleh: Guru Besar Universita Riau

Oleh: Guru Besar Universita Riau Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Tugas Guru Merencanakan Melaksanakan Keterampilan Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran guru sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Minat. 1. Pengertian Minat Belajar. Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Minat. 1. Pengertian Minat Belajar. Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Minat 1. Pengertian Minat Belajar Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi setiap kreatifitas manusia. Dalam hal belajar minat sangat besar pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas daya manusia di masa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia ini. Terlebih dalam era industrialisasi sekarang ini. Tak terkecuali

Lebih terperinci

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb STUDENT CENTER LEARNING OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb CERAMAH ILLUSTRATIF DISKUSI STUDI KASUS PENUGASAN PRESENTASI ELEARNING (INTERNET LIBRARY) CERAMAH ILUSTRATIF Metode ceramah yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.1.1. Pengertian IPA Dalam Puskur, Balitbang Depdiknas (2009 : 4) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak didukung dengan aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memberikan peranan penting dalam membentuk manusia yang berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri, sehingga di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan paham kontruktivisme pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembelajaran merupakan penguasaan konsep keterampilan dan pengetahuan. Pembelajaran merupakan proses peralihan yang teratur dan sistematis dari pengetahuan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL TUJUAN Peserta mampu: 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Belajar Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing

Lebih terperinci

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD Keterampilan Yang harus dukuasai 1. Bertanya 2. Memberi penguatan 3. Mengadakan variasi 4. Menjelaskan 5. Membuka dan menutup pelajaran 6.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semesta, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. semesta, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa dengan jalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang mempelajari alam semesta, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV 67 Lampiran 1. Panduan Observasi LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV Jumlah siswa : No Aspek yang di amati 1 Kegiatan belajar mengajar 2 Ketepatan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberanian diartikan sebagai sifat yang berani menanggung resiko dalam pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011). Sifat keberanian seseorang

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH LAMPIRAN VI ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH A. Pengantar Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, Pertama-tama saya mendoakan semoga Ananda

Lebih terperinci