PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI PULAU MAGINTI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI PULAU MAGINTI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER"

Transkripsi

1 PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI PULAU MAGINTI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER PLANING OF HYBRID POWER PLANT IN MAGINTI ISLAND USING HOMER SOFTWARE Usman, Ansar Suyuti, Ardiaty Arief Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, 90245, Tamalanrea- Makassar, Indonesia Alamat korespondensi Usman Program Studi Teknik Elektro Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar HP : st.usman.05@gmail.com

2 Abstrak Pulau Maginti mempunyai jumlah penduduk 2483 jiwa, dimana sistem kelistrikannya disuplai oleh genset dengan kapasitas 40 KVA yang beroperasi selama12 jam setiap hari, dengan sumber daya Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat dikembangkan yaitu energi surya dengan potensi rata-rata sebesar KWh/m 2 /hari dan potensi energi angin rata-rata sebesar 4.49 m/s. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kapasitas pembangkit hibrid dari PLTD, PLTS dan PLTB yang optimal berdasarkan Net Present Cost (NPC) dan menghitung hasil analisis kelayakan investasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan simulasi dengan menggunakan software HOMER. Berdasarkan hasil simulasi tersebut kemudian akan dilakukan analisis kelayakan investasi untuk mengukur seberapa layak sistem pembangkit hibrid ini apabila diterapkan. Hasil simulasi dari sistem yang direncanakan terdiri dari 4 sistem pembangkit, yaitu 1) PLTD 256 KW dan 32 KW, dengan NPC sebesar $ ) PLTD 256 KW dan 32 KW dan PLTS 300 KW, inverter 200 KW dan baterai 184 buah, dimana NPC sebesar $ ) PLTD 256 KW dan 32 KW dan PLTB 390 KW, inverter 200 KW dan baterai 190 buah, dimana NPC sebesar $ ) PLTD 256 KW dan 32 KW, PLTS 230 KW dan PLTB 260 KW, inverter 200 KW dan baterai 188 buah, dimana NPC sebesar $ Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem pembangkit yang optimal adalah sistem pembangkit hibrid PLTD, PLTS dan PLTB, karena mempunyai NPC yang lebih rendah dan hasil analisis dari semua parameter kelayakan investasi menunjukan bahwa sistem ini layak untuk di kembangkan. Kata kunci : pembangkit hibrid, HOMER, NPC, kelayakan investasi Abstract Maginti island has a population of 2483, the electrical system in there is supplied by a generator with a capacity of 40 KVA which operated for 12 hours every day, with the resources of Renewable Energy (RE) which can be developed with the potential of solar energy is an average of 5,099 kwh/m 2 /day and wind energy potential average of 4:49 m/s. The study aims to obtain a generating capacity of the hybrid Diesel Power Plant (DPP), Solar Power Plant (SPP) and Wind Power Plant (WPP) based on the optimum Net Present Cost (NPC) and calculate the results of the feasibility analysis of investment. The method used in this research is to do a simulation using HOMER software. Based on the simulation results will then be analyzed to assess the feasibility of investment viable of this hybrid power system when applied. Simulation results of the planned system consists of a 4 generation systems, ie 1) DPP 256 KW and 32 KW, with NPC is $ ) DPP 256 KW and 32 KW, SPP 300 KW, inverter 200 KW and battery 184 pieces, with NPC is $ ) DPP 256 KW and 32 KW, WPP 39 x 10 KW, inverter 200 KW and battery 190 pieces, with NPC is $ ) DPP 256 KW and 32 KW, SPP 230 KW, WPP 26 x 10 KW, inverter 200 KW and battery 188 pieces, with dimana NPC is $ The conclusion from this study is that the optimal generation system is the diesel hybrid DPP, SPP and WPP, because it has a lower NPC and the results of all parameter analysis shows that the investment feasibility of this system is viable to be developed. Key word : hibrud power plant, HOMER, NPC, investment feasibility

3 PENDAHULUAN Indonesia saat ini masih menghadapi persoalan disparitas antara daerah maju dan daerah tertinggal. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan 199 kabupaten yang dikatagorikan sebagai daerah tertinggal. Daerah tertinggal umumnya tidak mendapatkan akses tenaga listrik dari PT. PLN dan salah kendala belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya energi baru dan terbarukan (Rosyid, 2011). Sampai tahun 2012 rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai % (ESDM, 2012a). Sumber energi listrik yang umum digunakan di Indonesia selama ini adalah hasil konversi dari energi fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas yang sifatnya terbatas dan tidak ramah lingkungan (chem-isry.org, 2013). Indonesia memiliki potensi MW dengan kapasitas terpasang 8 MW berupa Solar Home System (SHS) (ESDM, 2012b). Sedangkan untuk tenaga angin indonesia mempunyai potensi 75 GW, kapasitas terpasang sampai saat ini adalah 0.6 MW (Susandi, 2012). Pemanfaatan energi ini sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Pepres RI) No. 5 tahun 2006 kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Perpres RI tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) (ESDM, 2013). Pulau Maginti merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kecamatan Maginti Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk 2483 jiwa dengan luas wilayah 0.73 Km 2 dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1.03% (BPS Kab Muna, 2012). Saat ini sistem kelistrikan Pulau Maginti dipasok oleh genset yang dikelola oleh pihak swasta dengan kapasitas sebesar 40 KVA yang beroperasi selama12 jam setiap hari yaitu dari pukul sampai pukul Sumber daya EBT yang ada di Pulau Maginti energi surya dengan potensi rata-rata insolasi harian matahari sebesar KWh/m 2 /hari (NASA, 2013) dan potensi energi angin mempunyai rata-rata 4.49 m/s (Openei.org, 2013) yang ditunjukan pada Tabel 1. Pemodelan sistem pembangkit hibrid dapat menggunakan software HOMER. Software ini paling banyak digunakan dalam menganalilis sistem pembangkit hibrid dalam skala kecil. Software ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan software lain misalnya dapat mengetahui hasil yang optimal dari konfigurasi sistem berdasarkan NPC, dapat melakukan analisis sensifitas dari sumber energi primer pembangkit, komponen pembangkit lebih terperinci, dapat melakukan simulasi yang terhubung dengan jaringan listrik, parameter masukan lebih terperinci dan lain-lain (Prityatomo, 2009). Penelitianpenelitian terdahulu yang relevan dengan topik ini adalah Program Homer untuk Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Hibrid di Propinsi Riau oleh Kunafi pada tahun 2010, Optimisasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Dan Diesel Generator Menggunakan Software

4 Homer oleh Nugroho pada tahun 2011 dan Economic Study of Hibrid Power System in Selayar Island, South Sulawesi, Indonesia dan A. M. Shiddiq Yunus, dkk pada tahun Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan kapasitas pembangkit hibrid dari PLTD, PLTS dan PLTB yang optimal berdasarkan Net Present Cost (NPC). BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini ada di Pulau Maginti terletak Barat Laut Pulau Muna, dibatasi oleh Selat Tiworo tepatnya pada posisi 4 50'8.46" '6.73" LS dan '34.09" '46.00" BT. Secara administrasi masuk dalam wilayah di Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau ini terdiri dari 2 (dua) desa yaitu Desa Maginti dan Desa Kangkunawe, dan mempunyai luas wilayah 0.73 km 2 dengan jumlah penduduk 2483 jiwa dan 568 rumah tangga (BPS-Kab-Muna, 2012). Pengumpulan Data Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh cara wawancara dan studi literatur berupa buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis dan website yang berkaitan dengan penggunaan software HOMER dalam melakukan analisis pembangkit hibrid. Informasi tersebut berupa data kebutuhan energi listrik setiap jiwa, potensi energi matahari dan energi angin, harga bahan bakar dan komponen pembangkit hibrid, profil beban Pulau Muna, suku bunga pinjaman dan pertumbuhan penduduk Pulau Maginti. Rancangan Penelitian Perencanaan beban yang akan disimulasikan adalah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sampai 20 tahun yang akan datang berdasarkan komsumsi energi listrik perkapita yaitu sebesar 680 KWh (worldbank.org, 2013). Untuk melakukan simulasi pada penelitian ini akan dilakukan 4 jenis simulasi yang berbeda berdasarkan jenis pembangkitnya yaitu PLTD, hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB dan hibrid PLTD, PLTS dan PLTB. Data yang dibutuhkan dalam simulasi ini ditunjukan oleh Tabel 2. Analsis Data Data yang didapatkan berupa kebutuhan energi listrik pada saat ini diproyesikan sampai 20 tahun kedepan berdasarkan pertumbuhan penduduk. Profil beban yang didasarkan pada profil beban di Pulau Muna yang disajikan pada Gambar 1. Hasil simulasi yang akan dianalis adalah biaya sistem, kelistrikan, komsumsi bahan bakar dan emisi, dengan membandingkan semua hasil simulasi sistem yang dianggap optimal terhadap sistem lainnya.

5 HASIL PENELITIAN Hasil simulasi penelitian ini sesuai dengan rancangan penelitian dibagi dalam 4 simulasi yang terdiri dari PLTD, hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB dan hibrid PLTD, PLTS dan PLTB. Hasil simulasi tersebut meliputi kapasitas masing-masing jenis pembangkit, capital cost, NPC, operating cost, Cost of Energi (COE), produksi energi listrik, komsumsi bahan bakar, faktor kapasitas, kontribusi EBT, kelebihan energi listrik dan emisi PLTD. Hasil simulasi ini disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan tersebut, sistem pembangkit yang optimal adalah pembangkit hibrid yang terdiri dari PLTD 256 KW dan 32 KW, PLTS 230 KW dan PLTB 26 x 10 KW, inverter 200 KW dan baterai 188 buah. Sistem pembangkit hibrid PLTD, PLTS dan PLTB ini mempunyai NPC yang terndah dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya yaitu sebesar $ seperti yang ditunjukan pada Gambar 2. Hasil analisis parameter kelayakan investasi didapatkan NPV sebesar $ 451,686, PI sebesar %, DPP sebesar 5 tahun dan 7 bulan serta IRR 11.63%. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukan bahwa sistem yang optimal berdasarkan NPC adalah sistem pembangkit hibbrid PLTD, PLTS dan PLTB. Sistem ini mempunyai NPC sebesar $ , dengan COE sebesar $ dan biaya operasi sebesar $ 278,795/thn. Komponen penyusun NPC ini, bahan bakar merupakan biaya terbesar dalam total NPC sebesar $ 1,647,706, kemudian biaya investasi sebesar $ 1,285,610, biaya operasi dan pemeliharaan sebesar $ 546,343, biaya penggantian sebesar $ 161,962 dan nilai sisa proyek sebesar $ 9,248. Apabila dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya misalnya PLTD biaya bahan bakar pada sistem ini dapat mencapai 61% dari NPC sistem, yaitu sebesar $ 3,135,317. Sama halnya dengan sistem hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB biaya bahan bakar dalam sistem NPC masih mendominasi yaitu sebesar $ 2,127,063 dan $ 2,024,445 berturutturut, sedangkan sistem pembangkit hibrid PLTD, PLTS dan PLTB biaya bahan bakar ini sebesar $ 1,647,706. Penurunan biaya bahan bakar dalam NPC ini disebabkan oleh berkurangnya jam operasi dari pembangkit yang menggunakan bahan bakar disel, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar. Total energi yang dihasilkan oleh sistem ini adalah sebesar 1,385,187 KWh/tahun. Energi listrik yang dihasilkan setiap bulannya dalam setahun PLTS menghasilkan energi listrik sebesar 363,843 KWh (26%) dan faktor kapasitasnya adalah 18.1%. PLTB sebesar 394,832 KWh (29%) dan faktor kapasitasnya adalah 17.3%. PLTD sebesar 626,513 KWh (45%) dan faktor kapasitasnya adalah 41.4%.

6 Sistem pembangkit hibrid PLTD, PLTS dan PLTD menghasilkan energi listrik yang lebih besar yaitu sebesar 1,385,187 KWh/tahun. Dibandingkan dengan sisetem PLTD, hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB masing-masing sebesar 1,189,211 KWh/tahun, 1,292,100 KWh/tahun, 1,353,205 KWh/tahun. Hal ini terjadi karena besarnya jumlah total kapasitas pembangkit dari sistem ini, akan tetapi akan menghasilkan kelebihan energi listrik setiap tahunnya besar pula. Sistem pembangkit ini menghasilkan kelebihan energi sebesar 168,052 KWh/tahun. Kelebihan energi listrik ini terjadi karena produksi energi listrik melebihi permintaan energi listrik yang dibutuhkan beban dan melebihi kemampuan baterai dalam menyimpan energi tersebut. Untuk mengurangi kelebihan energi ini bisa diatasi dengan pengaturan beban atau menambahkan penyimpanan energi (baterai) akan tetapi dapat mempengaruhi biaya sistem yang akan menaikan NPC sistem sehingga tidak optimal lagi. Pada sistem pembangkit hibrid ini, menghasilkan kontribusi energi terbarukan sebesar 45%. Dibandingkan dengan sistem pembangkit hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB masing-masing sebesar 37% dan 44%. Sistem pembangkit hibrid ini mempunyai kontribusi energi terbarukan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh besarnya kapasitas pembangkit yang menggunkanan EBT. Presentasi energi terbarukan ini akan mengurangi penggunaan bahan bakar disel serta biaya sistem seperti biaya operasi, NPC, dan COE, akan tetapi akan menambah biaya investasi. Sistem pembangkit hibrid ini, membutuhkan bahan bakar sebesar 198,381 liter/tahun dan menghasilkan gas buang CO 2 sebesar 522,403 kg/tahun. Sistem pembangkit hibrid ini mempunyai pemakain bahan bakar dan menghasilkan emisi CO 2 yang terendah dari semua sisitem yang disimulasikan. Seperti PLTD membutuhkan bahan bakar sebesar 377,488 liter/tahun, hibrid PLTD dan PLTS, hibrid PLTD dan PLTB masing-masing sebesar 256,095 liter/tahun dan 256,095 liter/tahun. Untuk emisi CO 2 mengalami penurunan sebesar 47.45% apabila dibandingkan dengan sistem PLTD, 35.43% terhadap hibrid PLTD dan PLTS dan 32.16% terhdap hibrid PLTD dan PLTB. Penurunan penggunaan bahan bakar dan emisi ini sebagai akibat berkurangnya operasi dari unit PLTD dari sistem hibrid. Hasil simulasi ini menunjukan bahwa biaya investasi dari sistem hibrid yang menggunakan energi terbarukan masih tinggi yang diakibatkan oleh mahalnya komponenkomponen, bila dibandingkan dengan pembangkit yang berbasiskan energi fosil atau PLTD. Akan tetapi harga energinya yang rendah yaitu sebesar $ 0.386, bila dibandingkan dengan sistem PLTD yaitu sebesar Hal ini akibat dari penurunan penggunaan bahan bakar, karena dalam sistem pembangkit berbasiskan energi fosil biaya bahan bakar bisa mencapai 60 % dari total biaya operasi (Marsudi, 2011).

7 Kelayakan investasi suatu sistem diukur dengan beberapa parameter misalnya NPV, PI, DPP dan IRR. Suatu investasi akan layak apabila NPV lebih besar 0, PI lebih besar 0 dan DPP lebih besar umur investasi dan IRR lebih besar suku bunga acuan (Halim, 2009). Hasil analisis didapatkan NPV sebesar $ 451,686, nilai ini lebih dari 0. PI sebesar %, juga lebih besar 0, DPP sebesar 5 tahun dan 7 bulan lebih kecil dari umur proyek yaitu 20 tahun serta IRR 11.63% lebih besar dari suku bunga acuan sebesar 10%, dengan demikian semua parameter ini terpenuhi dimana umur KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil simulasi, pembangkit hibrid yang optimal adalah terdiri dari PLTD 256 KW dan 32 KW, PLTS 230 KW dan PLTB 26 x 10 KW, inverter 200 KW dan baterai 188 buah dengan NPC sebesar $ Sistem ini memilki COE sebesar $ 0.386/KWh. Energi yang dihasilkan adalah 1,385,187 KWh/tahun, dengan pemakaian bahan bakar sebesar 198,381 liter/tahun. Untuk mendapatkan hasil simulasi yang paling mendekati kondisi riil, maka sebaiknya melakukan pengukuran radiasi matahari dan kecepatan angin langsung di lapangan. Karena HOMER mengoptimalkan suatu sistem pembangkit berdasarkan parameter ekonominya, maka nilai tukar Rupiah terhadap dolar akan mempengaruhi hasil simulasi, sehingga hal ini harus menjadi perhatian dalam penelitian-penelitian kedepannya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyadari bahwa penyusunan penelitian ini banyak mengalami hambatan, rintangan dan halangan, namun dengan bantuan dari berbagai pihak semua ini dapat terselesaikan dengan baik, Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Ansar Suyuti, MT dan Ibu Ardiaty Arief. ST. MTM. Ph.D. selaku pembimbing yang banyak meluangkan waktunya memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga kesulitan penulis dalam membuat tesis ini dapat terselesaikan. Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingannya selama penulis menempuh perkuliahaan.

8 DAFTAR PUSTAKA BPS Kab Muna. ( 2012). Kecamatan Maginti Dalam Angka. Raha Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna. chem-is-ry.org. (2013). pembangkit listrik tenagan surya memecah kebuntuan energi nasional dan dampak pencemaran lingkungan. Retrieved 23 Mei 2013, from ESDM. (2012a). Handbook of Energy & economic Statistics Of indonesia. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. ESDM. (2012b). Indonesia Energy Outlook Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. ESDM. (2013). Rancangan Umum Pokok-pokok Kebijakan Energi Nasional. Retrieved 6. Juni, 2013, from Halim, Akhmad. (2009). Analisis Kelayakan Investasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Marsudi, Djiteng. (2011). Pembangkitan Energi Listrik (S. Lameda Simarmata & S. Ade M. Drajat Eds.). Jakarta: Erlangga. NASA. (2013). Dayli Radiation. Retrieved 24 Mei, 2013, from Openei.org. (2013). Wind Sped. Retrieved 10 September, 2013, from Prityatomo, Angga Rizki. (2009). Analysis Homer Simulation for BTS (Base Transceiver Station) di Pecatu Bali. (Under Gruduate), Universitas Indonesia., Depok. Rosyid, Akhmad. (2011). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hibrida untuk Listrik Pedesaan di Indonesia. Jurnal Material dan Energi Indonesia, 01(01), Susandi, Army. (2012). Potensi Energi Angin Dan Surya di Indonesia. Bandung: Institut Teknlogi Bandung. worldbank.org. (2013). Electric power consumption (kwh per capita). Retrieved oktober, 2013,from wbapi_data_value+wbapi_data_value-last&sort=asc

9 Tabel 1. Potensi energi matahari dan angin Pulau Maginti (NASA, 2013; Openei.org, 2013) Bulan Intensitas Matahari (kwh/m 2 /d) Kecepatan Angin (m/det) Januari Februari Maret April Mai Juni Juli Augustus September Oktober November Desember Rata-rata

10 Tabel 2. Parameter masukan komponen dalam HOMER PV (Black&Vact, 2012; LG, 2012; Solarpower, 2014) Size (KW) 1 Daerating (%) 85 Capitasl ($) 2306 Tracking system No tracking Life time (year) 25(LG, 2012) Eficiency (%) 15 Turbin angin (Black&Vact, 2012; Evoco-Energi, 2011) Technologi Evoco Energy Life time (year) 20 Power (KW) 10 Hub. Height (m) 15 Capitasl ($) Replacement ($) 0 Baterai (Islam & Islam, 2010; Trojan, 2014) Technologi Torajan L16P Capasity (Ah) 360 Voltage (V ) 6 Life time (kwh) 1,075 Capitasl ($) 335 Replacement ($) 288 Inverter (Islam & Islam, 2010) Capacity (kw) 1 Capitasl ($) 214 Eficiency (%) 95 Replacement ($) 168 Life time (year) 15 O & M ($) 0 Generator terpasang (Mitshubitsi; Omar, 2007) Capacity (kw) 32 Capitasl ($) 0 Lifetime (hour) Replacement ($) 9880 Min. load ratio (%) 30 O & M ($) 0.6 Intercept coef (L/hr/Kw Slop L/hr/Kw rated) output) Generator tambahan (Olympian-Power, 2013; Omar, 2007; Trakindo, 2014) Capacity (kw) 256 Capitasl ($) Lifetime (hour) Replacement ($) Min. load ratio (%) 30 O & M ($) Intercept coef (L/hr/Kw Slop L/hr/Kw rated) output) Disel $/L Ekonomi Interest rate (%) 11 Fixed capital ($) Project lifetime (yr) 20 Fixed O&M ($) 7305 Kontrol sistem Dispatch strategy Load following Batasan sistem Max. annual capacity sortage (%) 0 Min. renewable fraction (%) 0

11 Jenis Pembangkit PLTD 256 KW PLTD 32 KW PLTD 256 KW PLTD 32 KW PLTS 249 KW Baterai 184 buah Inverter 200 KW PLTD 256 KW PLTD 32 KW PLTB 39 x 10 KW Baterai 190 buah Inverter 200 KW PLTD 256 KW PLTD 32 KW PLTS 230 KW PLTB 26 x 10 KW Baterai 188 buah Inverter 200 KW Capital Cost ($) NPC ($) Operating Cost ($) Tabel 3. Hasil simulasi sistem COE ($/kwh) Produksi listrik (kwh/tahun) Komsumsi BBM (liter/tahun) 134,650 4,428, , ,189, , ,890 3,883, , ,292, ,095 1,013,300 3,860, , ,353, ,740 1,285,610 3,432, , ,385, ,381 Faktro kapasitas (%) Kontribusi EBT (%) Kelebihan listrik (KWh/ tahun) Emisi CO 2 (kg/tahun) 0 8, , , , , , , ,403

12 (a) (b) Gambar 1. Profil beban Pulau Maginti a) harian dan b) bulanan Gambar 2. Total NPC sistem

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN TESIS HERLINA 0706305305 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Mukhamad Khumaidi Usman 1, Agus Suprihadi 2, 12 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT

BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT 36 BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT 4.1 Analisis Pembangkitan Energi PLTH Konfigurasi PLTH paling optimal dari hasil simulasi dan optimasi dengan HOMER adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Alat Penelitian Untuk menganalisis data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan software HOMER. 1.2 Bahan Penelitian Bahan yang menjadi objek penelitian antara lain:

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG Andri Suherman 1*, Widia Tri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (DIESEL- SURYA-ANGIN) DI DESA SI ONOM HUDON 7 KECAMATAN PARLILITAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal

Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal Wayan G. Santika 1, a * dan Putu Wijaya Sunu 1,b 1 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID (DIESEL- ANGIN) DI PULAU KARIMUN JAWA

STUDI ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID (DIESEL- ANGIN) DI PULAU KARIMUN JAWA STUDI ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID (DIESEL- ANGIN) DI PULAU KARIMUN JAWA Ditto Adi Permana 1, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 2, Teguh Utomo, Ir., MT. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA

MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA Gunawan1,Suryani Alifah2,Moh. Arif Raziqy3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel

Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel 1 Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel Kho Hie Khwee Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail: khohiekhwee@yahoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG Wahri Sunanda 1, Rika Favoria Gusa 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 1,2 wahrisunanda@gmail.com

Lebih terperinci

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Bayu Baru Pandansimo PLTH Bayu Baru merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang diprakarsai oleh Kementrian Riset

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Simulasi dan optimasi dengan menggunakan HOMER menghasilkan beberapa konfigurasi yang berbeda sesuai dengan batasan sensitifitas yang diterapkan. Beban puncak

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di

Lebih terperinci

MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA

MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA Gunawan 1,Suryani Alifah 2,Moh. Arif Raziqy 3 1,2,3 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam

Lebih terperinci

Pemodelan Pembangkit Listrik Hybrid Berbasis Energi Terbarukan Menuju Desa Mandiri Energi Di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Pemodelan Pembangkit Listrik Hybrid Berbasis Energi Terbarukan Menuju Desa Mandiri Energi Di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Pemodelan Pembangkit Listrik Hybrid Berbasis Energi Terbarukan Menuju Desa Mandiri Energi Di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 1) Sabhan Kanata * 2) Rifriyanto Buhohang Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) Machmud Effendy *) Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH) DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH) Rizki Malindo@Akie Iskandar akieiskandar93@gmail.com Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung,

Lebih terperinci

ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU

ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU Salman Alfarisi *, Indra Yasri ** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberlanjutan suplai energi di suatu daerah sangat tergantung pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberlanjutan suplai energi di suatu daerah sangat tergantung pada tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberlanjutan suplai energi di suatu daerah sangat tergantung pada tingkat efisiensi sistem suplai yang diterapkan di daerah tersebut, untuk memenuhi kebutuhan energi

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 01, No. 01 (2011) 3138 Jurusan Fisika FMIPA UNPAD PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA O.A. ROSYID 1 Balai Besar Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Mulai Perumusan Masalah Studi Pustaka Validasi Pengumpulan data Pemodelan & Simulasi PLTH secara Off-Grid Pemodelan & Simulasi PLTH secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan sangat penting dalam mendukung keberlanjutan kegiatan pembangunan daerah khususnya sektor ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi listrik mengalami peningkatan inovasi di setiap tahunnya khususnya di bidang sumber energi terbarukan, hal ini dikarenakan jumlah penelitian, dan permintaan

Lebih terperinci

Potensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International

Potensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International Potensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International Ir. Ansar Suyuti, M.T, M.M dan Dr. Eng-. Syafaruddin, S.T, M.Eng Staf Pengajar Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

TESIS FIRMAN YUDIANTO S2 TEKNIK ELEKTRO

TESIS FIRMAN YUDIANTO S2 TEKNIK ELEKTRO TESIS Pulau Rote Merupakan daerah terpencil dan belum dialiri listrik oleh PLN serta apabila dialiri listrik oleh PLN maka akan sering terjadi pemadaman, sehingga energi terbarukan merupakan solusi untuk

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric Renewables (HOMER)

Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric Renewables (HOMER) JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASA SAWIT DAN DIESEL GENERATOR di PT. ASTRA AGRO LESTARI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASA SAWIT DAN DIESEL GENERATOR di PT. ASTRA AGRO LESTARI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASA SAWIT DAN DIESEL GENERATOR di PT. ASTRA AGRO LESTARI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Slamet Baktiman, Heri Suryoatmojo,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi masyarakat. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai lini kehidupan, baik

Lebih terperinci

ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA

ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81-92 ISSN 1978-2365 ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA HYBRID POWER

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari

Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No. 2, 167-175, November 2009 167 Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari (Modeling of Hybrid Electricity Generator System

Lebih terperinci

Tenaga Hibrid (Angin dan Surya) di Pantai Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta

Tenaga Hibrid (Angin dan Surya) di Pantai Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta 76 JNTETI, Vol. 3, No. 1, Februari 2014 Tenaga Hibrid (Angin dan Surya) di Pantai Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta Tri Suhartanto 1 Abstract Renewable energy sources is a solution of alternative energy

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan 66 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Pada penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk pengambilan data primer selama waktu yang ditentukan. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan

Lebih terperinci

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Beban Pada umumnya, beban yang ada di setiap ruangan di GKN Yogyakarta pada blok A, B, dan C berupa lampu penerangan yang terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini akan dijelaskan secara rinci hasil optimalisasi untuk system pembangkit listrik tenaga hybrid dan dapat melayani beban sesuai variable profil beban yang dimasukkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI REGULASI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI ANGIN Disampaikan oleh Abdi Dharma Saragih Kasubdit

Lebih terperinci

Studi Elektrifikasi Daerah Terluar Khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud

Studi Elektrifikasi Daerah Terluar Khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 6 No. 2, 2017, ISSN: 2301-8402 87 Studi Elektrifikasi Daerah Terluar Khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud Yulianus Salasa, Meita Rumbayan, Sartje Silimang.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : / e-issn : X

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : / e-issn : X Jurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : 2301-4652 / e-issn : 2503-068X Optimasi Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Menggunakan Homer Di Pulau Tunda Muhamad Otong 1, Alimuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai catu daya tambahan dilaksanakan pada industri perhotelan di kawasan

Lebih terperinci

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80%

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80% Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80% Jika dilihat kembali proyeksi konsumsi energi pelanggan rumah tangga, pada tahun 2014 dengan : Jumlah pelanggan = 255.552 pelanggan Konsumsi energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari BPPT (2013) dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA

SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA La Ode Muhammad Abdul Wahid ABSTRACT Electricity demand has been estimated to grow in the growth rate

Lebih terperinci

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sumber daya energi terbaharukan yang bila dimaksimalkan mampu menjawab kebutuhan energi listrik terutama di daerah pelosok yang jauh dari

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen

Lebih terperinci

SIMULASI SKENARIO IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

SIMULASI SKENARIO IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SIMULASI SKENARIO IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) 30 kwp ON-GRID, 10 kwp OFF-GRID, DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) 10 kw DI KAMPUS UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum 4.1.1 Profil Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak antara 07

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS TEKNO-EKONOMI PEMANFAATAN GAS ALAM MENGGUNAKAN SISTEM KOGENERASI DI RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS) TESIS ROBI H.SEMBIRING 07 06 17 33 45 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid

Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid T E S L A VOL. 18 NO. 1 MARET 2016 Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid Triyanto Pangaribowo 1 ABSTRACT: In this study designed

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG Liky Saputra Mulia¹, Ir. Mahfud Shidiq, MT.², Ir. Soeprapto, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI INDONESIA

ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI INDONESIA ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI INDONESIA Irawan Rahardjo dan Ira Fitriana ABSTRACT The high generating cost of PV power generation makes this technology unattractive compared with

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang

Lebih terperinci

Latar Belakang dan Permasalahan!

Latar Belakang dan Permasalahan! Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda

Lebih terperinci

DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY

DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION DIRECTORAT OF VARIOUS NEW ENERGY AND RENEWABLE ENERGY Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND

Lebih terperinci

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR

STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR Cherian Adi Purnanta 2205 100 147 Dosen pembimbing : Ir. Syariffuddin M, M.Eng Ir. Teguh Yuwono PENDAHULUAN Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan masih sangat bergantung pada iklim kebijakan yang kuat. Di tahun 2013 terdapat sejumlah peningkatan kebijakan dan target

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Penelitian ini dilakukan di Pantai Setro jenar, Kec.Bulus Pesantren, Kebumen,

BAB IV ANALISIS DATA. Penelitian ini dilakukan di Pantai Setro jenar, Kec.Bulus Pesantren, Kebumen, BAB IV ANALISIS DATA A. Data Wilayah Penelitian ini dilakukan di Pantai Setro jenar, Kec.Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui potensi dari kecepatan angin. Letak

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) Herki Desrizal [1], Iswadi Hasyim Rosma [2] [1] Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini sangat dibutuhkan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang menggunakan

Lebih terperinci

SIMULASI OPTIMASI SISTEM PLTH MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER UNTUK MENGHEMAT PEMAKAIAN BBM DI PULAU PENYENGAT TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU

SIMULASI OPTIMASI SISTEM PLTH MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER UNTUK MENGHEMAT PEMAKAIAN BBM DI PULAU PENYENGAT TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU SIMULASI OPTIMASI SISTEM PLTH MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER UNTUK MENGHEMAT PEMAKAIAN BBM DI PULAU PENYENGAT TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU Maula Sukmawidjaja * & IlhamAkbar ** * Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber Energi atau power saat ini menjadi suatu topik menarik sebagai kajian fokus utama dibahas peneliti-peneliti setiap negara. Kebutuhan energi pasti mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar 4.1.1 Demografi Provinsi Banten Provinsi Banten secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 200 meter di atas permukaan laut, serta

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN 26 BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN 3.1 Kondisi Geografi dan administrasi Pulau Sebesi terletak di Teluk Lampung dan dekat Gunung Krakatau (Pulau Rakata) tepatnya pada posisi

Lebih terperinci

MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D

MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER Disusun oleh: Muhibbur Rohman D 400 080 044 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 OPTIMALISASI

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG Wahri Sunanda, Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

renewable energy and technology solutions

renewable energy and technology solutions renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar harian Analisa 4 Januari 2016 menyatakan bahwa sampai akhir 2015 sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut undang-undang ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan tahap awal dalam metodelogi penulisan ini. Pada tahap ini dilakukan studi lapangan dengan mengamati langsung keadaan gedung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui

Lebih terperinci

Analisa Optimasi Modular Distributed Generation Untuk Beban Listrik Terisolasi. Yusak Tanoto

Analisa Optimasi Modular Distributed Generation Untuk Beban Listrik Terisolasi. Yusak Tanoto Analisa Optimasi Modular Distributed Generation Untuk Beban Listrik Terisolasi Yusak Tanoto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil pengamatan dan pencatatan dari kwh meter pada PLTS bisa dilakukan perhitungan biaya efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan PLTS dari jumlah kwh penggunaan

Lebih terperinci

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah Tedy Rikusnandar NRP 2208 100 643 Dosen Pembimbing Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng Ir.

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS M. Husni Tambrin D0110702 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

oleh Igib Prasetyaningsari, S.T.

oleh Igib Prasetyaningsari, S.T. Renewable Energy an Introducing oleh Igib Prasetyaningsari, S.T. Metro, 29 Agustus 2013 Apa itu Energi Terbarukan??? Batubara Angin Biofuel Matahari Sumber Energi Sumber Energi Minyak Bumi Konvensional

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia berada di ambang krisis energi. Lebih dari 37 juta penduduk Indonesia, atau setara sekitar 15% dari total jumlah penduduk, saat ini tidak memiliki

Lebih terperinci

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

V. NERACA ENERGI LISTRIK DI NUSA PENIDA

V. NERACA ENERGI LISTRIK DI NUSA PENIDA V. NERACA ENERGI LISTRIK DI NUSA PENIDA Neraca energi listrik menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan listrik yang dicerminkan oleh keseimbangan antara permintaan dan penyediaan daya listrik di wilayah

Lebih terperinci

STRUKTUR HARGA PLTMH. Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno

STRUKTUR HARGA PLTMH. Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno STRUKTUR HARGA PLTMH Topik Utama Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi h_maksum@yahoo.com

Lebih terperinci

Rhama Nurhian Syah, Studi Kelayakan Penggunaan Atap Sel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Di Stasiun Kereta Api Jember

Rhama Nurhian Syah, Studi Kelayakan Penggunaan Atap Sel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Di Stasiun Kereta Api Jember STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN ATAP SEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DI STASIUN KERETA API JEMBER (STUDY OF FEASIBILITY THE USE OF SOLAR CELLS ROOF AS A ELECTRICAL ENERGY SOURCE IN JEMBER RAILWAY STATION

Lebih terperinci

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN PENJADWALAN OPTIMAL OPERASI UNIT UNIT PEMBANGKIT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BEBAN DITINJAU DARI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR (Studi Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kefamenanu, Timor Tengah Utara ) Agusthinus

Lebih terperinci