PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA
|
|
- Budi Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 01, No. 01 (2011) 3138 Jurusan Fisika FMIPA UNPAD PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA O.A. ROSYID 1 Balai Besar Teknologi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang diterima 1 Oktober 2010 revisi 1 November 2010 dipublikasikan 1 Desember 2010 Konsep pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTH) yang memadukan beberapa sumber energi baru dan terbarukan, merupakan salah satu solusi alternatif dalam mengatasi krisis bahan bakar minyak dan ketiadaan listrik di pedesaan, daerahdaerah terpencil, dan pulaupulau terluar di Indonesia. Dengan adanya kombinasi dari sumbersumber energi tersebut diharapkan dapat menyediakan catu daya listrik yang kontinyu dengan efisiensi yang optimal. BPPT bekerja sama dengan KNRT, PT.PLN, dan pemerintah daerah telah berhasil mengembangkan beberapa sistem PLTH yang menggabungkan PLTD dengan sistem surya fotovoltaik dan bayu/angin di beberapa daerah terpencil. Salah satunya adalah PLTH SuryaBayuDiesel (PLTH SBD) di wilayah Wini, Nusatenggara Timur yang dibangun dan dioperasikan pada akhir tahun 2008, dengan komposisi: 150 kva (diesel generator), 50 kwp (fotovoltaik), 10 kw (bayu), dan 4000 Ah (baterai). PLTH ini mampu mensuplai beban listrik bagi sekitar 509 KK penduduk ratarata 942 kwh/hari yang beroperasi selama 24 jam. Penghematan energi berupa reduksi pemakaian bahan bakar solar (HSD) yang diperoleh adalah 7200 liter/tahun (Rp. 43,800,000 per tahun) dengan peningkatan jam operasi sistem dari 10 jam menjadi 24 jam. Makalah ini menyajikan kisah sukses dari sistem PLTH SBD di atas yang meliputi kinerja teknis maupun ekonomis, terutama terkait dengan penghematan bahan bakar dibandingkan dengan kondisi sebelumnya (diesel saja). Kata kunci : energi listrik, daerah terpencil, hibrida, surya, bayu, diesel 1. Pendahuluan Indonesia saat ini masih menghadapi persoalan disparitas atau kesenjangan antara daerah maju dan daerah tertinggal. RPJM Nasional telah menetapkan 199 kabupaten yang dikatagorikan sebagai daerah tertinggal, dimana 62% (123 kabupaten) ada di KTI, 29 % (58 kabupaten) di Sumatera, dan 9 % (18 kabupaten) ada di Jawa dan Bali. Daerah tertinggal umumnya tidak mendapatkan akses tenaga listrik dari PLN yang ditandai dengan masih rendahnya rasio elektrifikasi (kurang dari 66%), yang berarti lebih dari 34% penduduk Indonesia belum menikmati listrik. Kendala utama dalam penyediaan listrik di daerah tertinggal disebabkan karena letak geografi dan topografi Indonesia yang tidak memungkinkan perpanjangan jaringan listrik PLN, dan belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya energi setempat (energi baru dan terbarukan). Disisi lain, daerah tertinggal umumnya memiliki potensi sumber energi baru dan terbarukan yang cukup besar dan bervariasi jenisnya, seperti energi surya, angin, air, biomasa, biogas, dan sebagainya. Namun demikian pemanfaatannya masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena tingginya biaya investasi, sumber energi yang berfluktuasi, kurangnya tenaga ahli, dan sebagainya. 1 rosyid_id@yahoo.com 31
2 32 O. A. Rosyid Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah terpencil dan pulaupulau terluar Indonesia PT.PLN telah membangun dan mengoperasikan sekitar 940 unit PLTD (dengan total kapasitas 988 MW) berbahan bakar solar (HSD). Ketergantungan pada BBM itu belakangan memunculkan masalah karena harganya kian mahal, pasokan tersendat, dan emisi karbonnya tinggi. Masalah itu bukan hanya menghambat keberlanjutan pengoperasian PLTD, tetapi juga program nasional elektrifikasi di pulaupulau kecil selanjutnya. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah itu adalah penerapan pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTH), yang menggabungkan sistem PLTD yang ada dengan sistem surya fotovoltaik dan/atau sumber energi terbarukan lainnya (misalnya angin. dll). Dengan sistem ini diharapkan operasi diesel dapat dioptimalkan, sehingga dapat menghemat konsumsi bahan bakar solar (HSD), meningkatkan kehandalan system, dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dalam pengembangannya, PLTH memang mengandalkan potensi energi lokal yang bersifat terbarukan untuk mengurangi penggunaan solar. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN), dan pemerintah daerah telah berhasil mengembangkan beberapa sistem PLTH yang dipasang di beberapa daerah terpencil. Salah satunya adalah sistem PLTH SuryaBayuDiesel (PLTH SBD) di Wini, Nusatenggara Timur Indonesia, yang selesai dibangun dan dioperasikan pada akhir tahun 2008, dengan komposisi 150 kva (diesel), 50 kwp (fotovoltaik), 10 kw (bayu), dan 4000 Ah (baterai). Sebelum diserahterimakan kepada PT.PLN, evaluasi sistem telah dilakukan tahun 2009, hasilnya menunjukkan bahwa sistem PLTH tersebut dapat beroperasi dengan baik. Sistem ini digunakan untuk mensuplai sekitar 509 KK dengan beban 942 kwh/hari dan beroperasi selama 24 jam. Penghematan bahan bakar solar sebanyak 7200 liter/tahun (Rp. 43,800,000 per tahun), dengan peningkatan jam operasi sistem dari 10 jam menjadi 24 jam. Makalah ini menyajikan kisah sukses dari sistem PLTH SBD di atas yang meliputi kinerja teknis maupun ekonomis, terutama terkait dengan penghematan bahan bakar dibandingkan dengan kondisi sebelumnya (diesel saja). 2. Sistem PLTH SBD Wini 2.1. Deskripsi Wilayah Wini merupakan ibu kota kecamatan Insana Utara, Kabupatan Timor Tengah Utara(TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara astronomis, posisi wilayah Wini yang terletak pada LS, BT, dan zona waktu GMT Seperti halnya pada tempat lain di Propinsi Nusa Tenggara Timur, wilayah Wini dikenal sebagai daerah kering, dengan musim hujan yang relatif sangat pendek, yakni pada Bulan DesemberMaret (hanya 4 bulan), sisanya adalah musim kemarau yang panjang, yakni bulan AprilNopember. Berdasarkan data BMG setempat, Wini memiliki sekitar 40% peluang hujan, temperatur antara C, dan kelembaban udara relatif (RH) sekitar 59%. Namun disisi lain, wilayah Wini memiliki sumberdaya energi terbarukan yang cukup potensial, diantaranya adalah energi surya dan angin. Gambar 1 memperlihatkan potensi energi surya di wilayah Wini, dengan ratarata insolasi sekitar 5.5 kwh/m 2 /day. Semantara itu, kecepatan angin antara 3 5 m/s.
3 Gambar 1. Data radiasi matahari di Wini NTT Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hibrida Wilayah Wini dengan jumlah penduduk sekitar 509 KK atau jiwa telah mendapatkan aliran listrik dari PT PLN dengan menggunakan suatu PLTD yang berkapasitas 150 kva, dan beroperasi selama 10 jam per hari dari pk. 18:00 s/d 04:00. Pencabutan subsidi harga BBM, dan rendahnya harga jual listrik PLN mengakibatkan kerugian dalam operasionalisasi PLTD di wilayah tersebut. Disamping itu, Program Pembangunan Kota Wini Sebagai Kota Satelit menuntut pelayanan listrik 24 jam. Berdasarkan data PLN Ranting Wini (2007), produksi listrik dari PLTD tersebut adalah 174,688 kwh/tahun, dengan beban listrik yang terlayani sebesar 169,053 kwh/tahun, dan konsumsi bahan bakar sebanyak 78,708 liter/tahun. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) PLTD tersebut adalah liter/kwh. Bila harga solar Rp. 5000/liter, maka biaya bahan bakar PLTD adalah Rp. 394 Juta/tahun. Sementara pemasukan PLN dari harga jual listrik sekitar Rp. 105 Juta/tahun (harga listrik Rp.600/kWh). Karena itu, penerapan PLTH diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini Konfigurasi Sistem Pembangkit listrik tenaga hibrida (PLTH) atau sistem hibrida (hybrid system) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang memadukan beberapa sumber energi baru dan terbarukan. PLTH merupakan solusi untuk mengatasi krisis BBM dan ketiadaan listrik di daerah terpencil dan yang sukar dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN. PLTH ini memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy) sebagai sumber utama (primer) yang dikombinasikan dengan Diesel Generator sebagai sumber energi cadangan (sekunder). Pada PLTH, energi terbarukan yang dikombinasikan dengan genset membuat suatu pembangkit yang lebih efisien, efektif dan handal untuk dapat mensuplai kebutuhan energi listrik baik sebagai penerangan rumah atau kebutuhan peralatan listrik yang lain seperti TV, pompa air, strika listrik serta kebutuhan industri kecil di daerah tersebut. Dengan adanya kombinasi dari sumbersumber energi tersebut, diharapkan dapat menyediakan catu daya listrik yang kontinyu dengan efisiensi yang paling optimal. Secara garis besar konfigurasinya PLTH SuryaBayu Diesel Wini diperlihatkan pada Gambar 2. Pada PLTH ini, beban dapat disuplai baik dari genset maupun inverter secara parallel. Disamping itu, genset dapat dioptimalkan. Kelebihan daya dari genset dapat digunakan untuk mengisi baterai. Karena itu jenis inverter yang digunakan adalah jenis bidirectional inverter (BDI) digunakan untuk menjembatani antara baterai dan sumber AC. BDI dapat mengisi baterai dari genset (ACDC converter)
4 34 O. A. Rosyid maupun sumber energi terbarukan, juga dapat beraksi sebagai DCAC converter. Sumber energi terbarukan (pv, wind, etc) dihubungkan pada sisi DC. Sedangkan Beban dan Genset pada sisi AC 2.3. Profil Beban PLTH SBD ini digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik bagi 509 KK penduduk di wilayah Wini NTT. Gambar 3 memperlihatkan profil beban listrik PLN Ranting Wini setelah implementasi PLTH. Secara garis besar beban listrik ini termasuk jenis flat, dimana beban listrik pada siang hari dan malam hari tidak terlalu besar. Misalnya beban siang sebesar 50 kw dan malam 60 kw Profil Beban Gambar 2. Konfigurasi PLTH SBD Wini NTT Gambar 3. Profil beban PLTH Wini NTT. Komponen utama PLTH SBD Wini terdiri dari sistem surya fotovoltaik, turbin angin, diesel generator, baterai, dan inverter, dengan rincian sbb: (a) Modul Surya Fotovoltaik: Berfungsi untuk mengubah energi surya menjadi listrik arus searah (DC). Terdiri dari 500 buah modul fotovoltaik 100 Wp yang disusun dalam 25 array modul, yang masingmasing memiliki daya keluaran 2.5 kwp dengan tegangan 240 Volt DC. (b) Turbin Angin: Berfungsi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Kapasitas terpasang 10 kw dengan kecepatan angin cutin 3 m/s dan normal operasi pada 10 m/s.
5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hibrida (c) Diesel Generator: Diesel generator dengan kapasitas 150 kva digunakan sebagai sumber energi cadangan yang mengkonversi energi kimia dari bahan bakar solar menjadi energi listrik. Beroperasi secara otomatis selama 7 jam per hari dari pk 18:00 s/d 02:00. (d) Baterai: dipergunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan dari fotovoltaik dan turbin angin. Jenis deep cycle dari Hoppecke tipe 16 OpzS 2000, 2V 2000Ah (C10), sebanyak 240 unit yang disusun dalam 2 blok (masingmasing 120 unit, 240V/2000 Ah). Kapasitas total 4000 Ah/240 Vdc, (e) Inverter BiDirectional: BDI dengan kapasitas 120 kw dapat berfungsi baik sebagai inverter maupun charger Prosedur Operasi Prosedur operasi atau cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH SBD) sangat tergantung dari bentuk beban atau fluktuasi pemakain energi (load profile) selama 24 jam, dengan distribusi beban tidak merata untuk setiap waktunya. Pada umumnya PLTH bekerja sesuai urutan sebagai berikut: (a) Pada kodisi beban rendah, maka beban disuplai 100% dari baterai dan PV module, selama kondisi baterai masih penuh sehingga diesel tidak perlu beroperasi. (b) Untuk beban diatas 75% beban inverter (tergantung setting parameter) atau kondisi baterai sudah kosong sampai level yang disyaratkan, diesel mulai beroperasi untuk mensuplai beban dan sebagian mengisi baterai sampai beban diesel mencapai 7080% kapasitasnya (tergantung setting parameter). Pada kondisi ini Hybrid Controller bekerja sebagai charger (merubah tegangan AC dari generator menjadi tegangan DC) untuk mengisi baterai. (c) Pada kondisi beban puncak baik diesel maupun inverter akan beroperasi duaduanya untuk menuju paralel sistem apabila kapasitas terpasang diesel tidak mampu sampai beban puncak. Jika kapasitas genset cukup untuk mensuplai beban puncak, maka inverter tidak akan beroperasi paralel dengan genset. Semua proses kerja tersebut diatas diatur oleh System Command Unit yang terdapat pada Hybrid Controller. Proses kontrol ini bukan sekedar mengaktifkan dan menonaktifkan diesel, tetapi yang utama adalah pengaturan energi agar pemakain BBM diesel menjadi efisien. Parameter Pemakaian BBM dinyatakan dengan Specified Fuel Consumption (SFC),yaitu besar atau volume bahan bakar untuk dapat menghasilkan energi tertentu dari suatu dieselgenerator. Nilai SFC tergantung efisiensi mesin dan berapa persen daya yang dipikul oleh mesin terhadap kapasitas maksimumnya, yang nilainya antara liter/kwh. Nilai optimum diperoleh saat pembebanan genset adalah 75%80%. Berdasarkan data operasional PLTH SBD Wini pada Bulan Pebruari 2009, produksi listrik PLTH sebesar 974 kwh/hari, yang berasal dari PLTD (Genset) 780 kwh (80%) dan PV+wind 194 kwh (20%). Sementara itu, energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan 942 kwh/hari, dengan beban ratarata sebesar 31 kw dan beban puncak (peak load) sebesar 68 kw terjadi antara pk. 19;00 22:00. Faktor beban (load factor) yaitu rasio antara beban ratarata terhadap beban puncak adalah Genset beroperasi selama 7 jam per hari dari pk. 18:00 sampe pk. 02:00, dengan konsumsi solar (HSD) sebanyak 30 liter/jam (210 liter/hari). Gambar 4 memperlihatkan profil daya harian PLTH SBD Wini pada tgl 22 Pebruari 2009.
6 36 O. A. Rosyid 3. Analisis 3.1. Kinerja Sistem Gambar 4. Kinerja harian PLTH Wini NTT. Tabel 1. Perbandingan PLTD (hanya diesel) dan PLTH (suryabayudiesel) di Wini Karakteristik Sistem Kapasitas terpasang: Diesel/Genset (kva) PV modul (kwp) Baterai (Ah/240V) Wind (kw) Biaya: Investasi (Rp) O & M (Rp/kWh) Life time: Diesel/Genset (th) PV modul (th) Baterai (th) Wind (th) Produksi energi tahuan: Kontribusi energi terbarukan (ET): Beban AC yang dilayani (kwh/th) Kontribusi energi terbarukan (ET): Beban AC yang dilayani (kwh/th) Kondisi Sebelumnya (PLTD) ,000, , , ,053 Kondisi sesudahnya (PLTH) ,000,000, , , ,764
7 3.2. Penghematan Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hibrida Genset: Jumlah operasi (jam/thn) 3,650 2,736 Konsumsi bahan bakar 78, ,238 (L/th) Konsumsi bahan bakar spesifik (L/kWh) Efisiensi ratarata kelistrikan (%): Berdasarkan data operasional PLTD Wini tahun 2007(sebelum implementasi PLTH), genset beroperasi selama 10 jam per hari dari pk. 18:00 s.d 04:00, dengan konsumsi solar (HSD) sebanyak 7000 liter/bulan (234 liter/hari). Bila dibandingkan dengan data operasi pada Bulan Pebruari 2009 (setelah implementasi PLTH), dimana genset hanya beroperasi selama 7 jam per hari dari pk. 18:00 sampe pk. 02:00, dengan konsumsi solar (HSD) sebanyak 30 liter/jam (210 liter/hari). Nilai SFC genset adalah 0.38 liter/kwh. Penghematan BBM sebanyak 24 liter/hari (11%) atau 7200 liter/tahun. Bila harga solar HSD Rp 6000/liter, maka penghematan biaya yang diperoleh PLN ranting Wini adalah Rp.43,800,000/tahun. Disamping itu, dengan pemanfaatan PLTH ini terjadi peningkatan pelayanan pelanggan dari 10 jam menjadi 24 jam. Tabel 1 memperlihatkan perbandingan teknis dan ekonomis antara PLTD dan PLTH Wini. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Sistem PLTH SBD Wini berfungsi dengan baik, dengan kontrobusi energi terbarukan (surya fotovoltaik dan angin) sebesar 20%, dan memberikan reduksi konsumsi bahan bakar diesel sebesar 11%, serta peningkatan jam operasi pelayanan listrik di PT.PLN Ranting Wini dari 10 jam menjadi 24 jam. Secara teknis, migrasi PLTD manjadi PLTH yang memanfaatkan sumberdaya energi lokal (khususnya surya) merupakan solusi tepat bagi penyediaan listrik di daerah terpencil atau pulau terluar, karena kondisi penyinaran matahari merata diseluruh wilayah indonesia Kendala utama dalam pemanfaatan PLTH adalah biaya investasi yang tinggi, sumber energi yang berfluktuasi, masih rendahnya kandungan lokal, dan kurangnya regulasi yang mendukung pemanfatan EBT Saran Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada adalah bijaksana bila dalam rangka mempertahankan keberlanjutan penyediaan listrik di daerah terpencil dan pulau terluar Indonesia, mengimplementasikan sistim PLTH yang menggunakan sumber energi setempat dan terbarukan. Perlunya regulasi yang mendorong berkembangnya pembangunan energi terbarukan serta industri penunjangnya, seperti; kebijakan perlunya energy mix, keringanan dibidang perpajakan, dan kemudahan dalam proses perijinan
8 38 O. A. Rosyid Perlu peningkatan sosialisasi pemanfaatan PLTH bagi penyediaan listrik masyarakat baik di tingkat operator maupun masyarakat. Ucapan terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada KNRT dan BPPT yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai anggota tim teknis dalam pembangunan dan operasionalisasi sistem PLTH Surya BayuDiesel di Wini, Kabupaten TTU, NTT. Daftar Pustaka 1. P. Breeze, et.al., Renewable Energie Focus Handbook, USA: Academic Press, 2009, pp Rosyid, Development of Hybrid Power Systems for Rural Electrification in Indonesia, International DAAD Alumni Summer School, Oldenburg, Rosyid, Laporan Monitoring dan Evaluasi Sistem PLTH WiniNTT, Serpong, PLN, Studi Kelayakan Pembangkit Energi Terbarukan, Jakarta, Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor: 001/KEP/MPDT/II/2005; Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal (Stranas PDT), Jakarta, 2005.
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL
KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Oleh Aditya Dewantoro P (1) Hendro Priyatman (2) Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Tel/Fax 0561
Lebih terperinciRANCANGAN TEKNIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA PV-DIESEL DI SULAWESI
RANCANGAN TEKNIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA PV-DIESEL DI SULAWESI Siswa Trihadi Balai Besar Teknologi Energi - BPPT, PUSPIPTEK, Cisauk-Tangerang 15314, Indonesia. Abstrak Indonesia
Lebih terperinciSistem PLTS Off Grid Komunal
PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal
Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciPerencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id
Lebih terperinciPulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia
TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG Andri Suherman 1*, Widia Tri
Lebih terperinciV. NERACA ENERGI LISTRIK DI NUSA PENIDA
V. NERACA ENERGI LISTRIK DI NUSA PENIDA Neraca energi listrik menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan listrik yang dicerminkan oleh keseimbangan antara permintaan dan penyediaan daya listrik di wilayah
Lebih terperinciLatar Belakang dan Permasalahan!
Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BIDANG PENINGKATAN DI DAERAH TERTINGGAL
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BIDANG PENINGKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DAERAH TERTINGGAL WORKSHOP PERAN PV DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN TESIS HERLINA 0706305305 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciB2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I Mei 2012 Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penerangan Rumah Perdesaan Surya Sistem
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS
BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Simulasi dan optimasi dengan menggunakan HOMER menghasilkan beberapa konfigurasi yang berbeda sesuai dengan batasan sensitifitas yang diterapkan. Beban puncak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Bayu Baru Pandansimo PLTH Bayu Baru merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang diprakarsai oleh Kementrian Riset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udara. Berdasarkan jenisnya
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA
MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA Gunawan1,Suryani Alifah2,Moh. Arif Raziqy3
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) [2] adalah suatu sistem pembangkit listrik yang memadukan beberapa jenis pembangkit listrik,
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel
BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel
1 Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel Kho Hie Khwee Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail: khohiekhwee@yahoo.com
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Oleh : 1. Ir. Chris Timotius, MM Ketua 2. Drs. I Wayan Ratnata, ST, MPd Anggota 3. Drs. Yadi Mulyadi, MT Anggota
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan
66 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Pada penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk pengambilan data primer selama waktu yang ditentukan. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan sangat penting dalam mendukung keberlanjutan kegiatan pembangunan daerah khususnya sektor ekonomi.
Lebih terperinciTugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV 1. AHMAD 102504014 2. ACHMAD RIFAI 102504005 3. NURSI 102504022 4. RENRA RIANDA H. 102504034 5. MUKHLIS 092504015 JURUSAN
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Demi matahari dan cahaya siangnya. (QS Asy Syams :1) Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-nya manzilah-manzilah (tempattempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa
Lebih terperinciMENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR
MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR Heru Husaini Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Abstrak Setelah enam puluh dua tahun Indonesia merdeka, masih terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan telekomunikasi selular di Indonesia masih akan terus berkembang mengingat masih adanya area area yang mengalami blankspot atau tidak adanya layanan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia secara geografis terletak di daerah tropis yaitu 6 0 LU 11 0 LS dan 95 0 BT 141 0 BT. Indonesia dianugerahi berbagai jenis sumber daya yang berpotensi sebagai
Lebih terperinciKata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.
1 POWER MANAGEMENT CONTROL PADA SISTEM HIBRIDA PV-GENSET MENGGUNAKAN ZELIO LOGIC SMART RELAY Mochamad Azwar Anas¹, Ir. Soeprapto, M.T.², Ir. Unggul Wibawa, M.Sc.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ², ³Dosen Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan manusia modern. Ketersediaan energi listrik berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA
MODEL PEMBANGKITAN LISTRIK HIBRID PV-GENSET BERBASIS KOMUNAL DI PULAU KARIMUNJAWA Gunawan 1,Suryani Alifah 2,Moh. Arif Raziqy 3 1,2,3 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam
Lebih terperinciMakalah Kerja Praktek PLTH Pandansimo, Bantul D.I. Yogyakarta 1
Makalah Seminar Kerja Praktek STUDI ENERGI SISTEM 48 VOLT DI PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID PANDANSIMO, BANTUL D.I. YOGYAKARTA Taufik Chemistryadha Wijaya, Ir. Yuningtyastuti, MT. Mahasiswa dan Dosen Jurusan
Lebih terperinciOTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA
OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA Mohamad Aman, Widhiatmaka, Tweeda Augusta Fitarto, Yohanes Gunawan, Guntur Tri Setiadanu Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP
Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Mira Erviana 1, Dr.Ir. Joko Windarto, M.T 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS
PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS Djoko Adi Widodo, Suryono, Tatyantoro A., Tugino. 2009. Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Abstrak.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinciSOLUSI KOMUNIKASI BERTENAGA MATAHARI Aplikasi Fotovoltaik Pada Base Transceiver Station
SOLUSI KOMUNIKASI BERTENAGA MATAHARI Aplikasi Fotovoltaik Pada Base Transceiver Station Nelly Malik Lande Balai Besar Teknologi Energi-Bppt Kawasan Puspiptek Gd.620-622 Cisauk-Tangerang 15314 Banten Indonesia
Lebih terperinciPROSPEK PEMANFAATAN ENERGI ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DAERAH PEDESAAN. Syahrul Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM
PROSPEK PEMANFAATAN ENERGI ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DAERAH PEDESAAN Syahrul Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM Abstrak Energi angin telah dimanfaatkan di beberapa negara sejak lama,
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID DI PULAU GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP MADURA MENGGUNAKAN TEKNIK DISTRIBUTED GENERATION
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID DI PULAU GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP MADURA MENGGUNAKAN TEKNIK DISTRIBUTED GENERATION Ainul Yakin 1), Efrita Arfah Z. 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil pengamatan dan pencatatan dari kwh meter pada PLTS bisa dilakukan perhitungan biaya efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan PLTS dari jumlah kwh penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperincioleh Igib Prasetyaningsari, S.T.
Renewable Energy an Introducing oleh Igib Prasetyaningsari, S.T. Metro, 29 Agustus 2013 Apa itu Energi Terbarukan??? Batubara Angin Biofuel Matahari Sumber Energi Sumber Energi Minyak Bumi Konvensional
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH SEDERHANA DI DAERAH PEDESAAN SEBAGAI PEMBANGKIT
Lebih terperinciLAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp
LAMPIRAN Komponen PLTH Grup Barat A. Panel Surya Panel surya yang berada di PLTH tediri dari 150 unit yang tersusun seri dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp adalah$15.540,
Lebih terperinciANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA
ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA Indyah Nurdyastuti ABSTRACT Energy demand for various economic sectors in Indonesia is fulfilled by various energy sources, either
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi masyarakat. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai lini kehidupan, baik
Lebih terperincirenewable energy and technology solutions
renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan listrik memiliki peranan penting dalam penyaluran energi listrik. Energi listrik disalurkan melalui sebuah jaringan interkoneksi dan didistribusi dari unit
Lebih terperinciM.A.M. Oktaufik PENDAHULUAN
PENGKAJIAN & PENERAPAN TEKNOLOGI PV-HYBRID BPPT M.A.M. Oktaufik BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI BPPT, Jakarta, September 2017 PENDAHULUAN 1979 2000: Solar Village dan Renewable Energi indonesia (MulS
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan masih sangat bergantung pada iklim kebijakan yang kuat. Di tahun 2013 terdapat sejumlah peningkatan kebijakan dan target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern ini tingkat pengembangan teknologi sangat penting terutama pada pemanfaatan energi listrik untuk kebutuhan listrk. Penggunaan tenaga listrik sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak sebandingnya sumber energi yang tersedia dengan laju pertumbuhan konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik Negara
Lebih terperinciManajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337818, 339385, Fax. 0331-337818 Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG
PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG Wahri Sunanda 1, Rika Favoria Gusa 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 1,2 wahrisunanda@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai catu daya tambahan dilaksanakan pada industri perhotelan di kawasan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL
BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)
DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH) Rizki Malindo@Akie Iskandar akieiskandar93@gmail.com Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung,
Lebih terperinciRumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas
Rumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas Kunaifi 1, Devi Nuryadi 2 1 Energy Research Centre (EnReach) UIN Suska Riau 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
Lebih terperinciTahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80%
Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80% Jika dilihat kembali proyeksi konsumsi energi pelanggan rumah tangga, pada tahun 2014 dengan : Jumlah pelanggan = 255.552 pelanggan Konsumsi energi
Lebih terperinciP R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System
P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pembangkit Hibrid Sistem pembangkit hibrid adalah kombinasi dari satu atau lebih sumber energi alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID SEBAGAI SOLUSI KELISTRIKAN DI DAERAH TERPENCIL
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID SEBAGAI SOLUSI KELISTRIKAN DI DAERAH TERPENCIL Agus Nurrohim Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Gedung BPPT II, Lantai
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan energi listrik merupakan salah satu aspek penting dalam aktivitas manusia. Oleh karena itu, penyediaan tenaga listrik harus menjadi prioritas dalam
Lebih terperinciPembangkit Listrik Tenaga Surya
Pt Azet Surya Lestari Ruko Sentra Menteng MN-64 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang 15224 Indonesia Ph. (6221) 70728640, 74864025 Fax. (6221) 74864025 Email: grage@indosat.net.id Website: Pembangkit Listrik
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN
MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: isdiyarto@yahoo.co.id Abstrak. Energi terbarukan
Lebih terperinciPERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS
PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS Zulkifli Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam Sei-Alam, Bengkalis -Riau zulkifli@polbeng.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Listrik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Hampir semua aktivitas manusia, baik di rumah tangga, perkantoran,
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
STUDI EVALUASI KINERJA PLTH Surya-Genset PADA BTS(Base Transceiver Station) PT. Telkomsel DI KECAMATAN LEMBAH BAWANG KABUPATEN BENGKAYANG Tri Susanto D01107018 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini sangat dibutuhkan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT
36 BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT 4.1 Analisis Pembangkitan Energi PLTH Konfigurasi PLTH paling optimal dari hasil simulasi dan optimasi dengan HOMER adalah
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun,
Lebih terperinciANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG
ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG Wahri Sunanda, Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGGUNAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PERUMAHAN (SOLAR HOME SYSTEM)
ANALISIS PERENCANAAN PENGGUNAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PERUMAHAN (SOLAR HOME SYSTEM) Rudi Salman*) Abstrak Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciANALISIS KEEKONOMIAN PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN NIAS
ISSN 1978-2365 ANALISIS KEEKONOMIAN PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN NIAS THE ECONOMIC ANALYSIS OF SOLAR SYSTEM POWER PLANT IMPLEMENTATION IN NIAS ELECTRICAL SYSTEM
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery Jenis sumber catu daya yang digunakan yaitu PLN dan battery. PLN
Lebih terperinci